• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

(Studi Kuasieksperimen terhadap Siswa Kelas VIII MTs PUI CIKIJING Tahun Ajaran 2013/2014)

TESIS

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

DIAH RODHIYATI MARDHIYAH NIM 1303229

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Penerapan Model Belajar Aktif Tipe

Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri

dalam Pembelajaran Bermain Drama

oleh

Diah Rodhiyati Mardhiyah

(3)

© Diah Rodhiyati Mardhiyah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Penerapan Model

Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri dalam Pembelajaran Bermain Drama” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Peneliti,

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Diah Rodhiyati Mardhiyah

Penerapan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri dalam Pembelajaran Bermain Drama

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd.

NIP 196008091986012001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Dr. Sumiyadi, M.Hum.

(6)

i Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Diah Rodhiyati Mardhiyah NIM 1303229

ABSTRAK

(7)

i Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APPLICATION OF ACTIVE LEARNING TYPE ROTATING ROLES-BASED SELF EFFICACY IN LEARNING TO PLAY THE DRAMA

Diah Rodhiyati Mardhiyah NIM 1303229

ABSTRACT

(8)

vi Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi ... 7

BAB II IHWAL MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN, EFIKASI DIRI, DAN PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA A. Model Aktif Tipe Rotasi Peran ... 8

1. Hakikat Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran ... 8

2. Proses Pembelajaran Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran ... 11

3. Tujuan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran ... 13

4. Karakteristik Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran ... 13

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran ... 14

B. Efikasi Diri ... 15

C. Keterampilan Berbicara ... 19

1. Hakikat Berbicara ... 19

2. Tujuan Berbicara... 19

3. Ragam Berbicara... 20

(9)

vii Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Bermain Drama ... 22

1. Hakikat Drama ... 22

2. Pembelajaran Bermai Drama ... 22

3. Keterampilan Bermain Drama ... 23

4. Dasar-dasar Pementasan Drama ... 25

E. Drama dalam Kurikulum KTSP Tingkat SLTP/MTs ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 44

B. Teknik Pengumpulan Data... 46

C. Instrumen Penelitian ... 48

D. Teknik Pengolahan Data ... 60

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 60

F. DefinisiOperasional ... 60

G. Hipotesis ... 61

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan ... 62

1. Profil Kemampuan Bermain Drama di Kelas VII MTs PUI Cikijing ... 62

2. Implementasi Pembelajaran Bermain Drama dengan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri di Kelas VIII MTs PUI Cikijing ... 63

3. Data Hasil Bermain Drama ... 63

a. Hasil Prates Bermain Drama di Kelas Eksperimen ... 64

b. Hasil Prates Bermain Drama di Kelas Kontrol ... 66

c. Hasil Pascates Bermain Drama di Kelas Eksperimen ... 67

d. Hasil Pascates Bermain Drama di Kelas Kontrol ... 69

4. Keefektifan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri dalam Pembelajarran Bermain Drama ... 71

a. Uji Prasyarat Analisis Data ... 71

1) Uji Normalitas Data ... 72

2) Uji Homogenitas Data ... 73

(10)

viii Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 78

B. Implikasi ... 79

C. Rekomendasi ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 84

(11)

ix Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

hlm.

3.1 Prosedur Penelitian Penerapan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri

(12)

x Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

hlm.

2.1 SK & KD Bahasa Indonesia Tingkat SLTP/MTs ... 30

3.1 Pedoman Penilaian Bermain Drama ... 53

4.1 Uji Normalitas Data ... 72

4.2 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen ... 73

4.3 Uji Homogenitas Kelas Kontrol... 73

(13)

xi Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

hlm.

1. Surat Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana UPI tentang Pengangkatan Pembimbing

Penulisan Tesis ... 85

2. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ... 86

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 87

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 88

5. Lembar Observasi ... 135

6. Lembar Angket ... 145

7. Penilaian Antarpenimbang ... 148

(14)

1 Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya, dalam situasi resmi para peserta didik masih mengalami

kesulitan untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pertanyaan dan sebagainya dengan

menggunakan ragam bahasa lisan dengan baik dan benar. Polemik yang berkembang

ini salah satunya mengacu pada rendahnya kreativitas guru dalam menentukan

metode dan teknik pembelajaran keterampilan berbicara kepada siswa, padahal

pembelajaran keterampilan berbicara merupakan suatu sarana yang dapat digunakan

siswa untuk mengembangkan potensi berbicara seluas-luasnya.

Rasa kurang percaya diri, gugup ataupun grogi senantiasa melingkupi diri siswa

setiap pembelajaran berbicara berlangsung. Fenomena seperti ini merupakan

permasalahan yang perlu segera ditemukan alternatif pemecahannya, karena pada

hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia adalah belajar komunikasi. Pembelajaran

bahasa Indonesia juga diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik, benar, dan santun guna untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain secara lisan ataupun tulisan.

Keterampilan berbicara harus dikembangkan melalui latihan. Salah satu latihan

pengembangan keterampilan berbicara adalah bermain drama. Bermain drama

merupakan suatu kegiatan memerankan tokoh yang ada dalam naskah melalui alat

utama yakni percakapan (dialog), gerakan dan tingkah laku yang dipentaskan. Dalam

memerankan drama, seorang pemain (aktor) harus mampu membawakan dialog

sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya, menghayati karakter atau watak

sesuai dengan tuntutan peran yang ditentukan dalam naskah, mampu membawakan

dialog tersebut dengan gerakan atau gesture yang pas, serta mampu mengolah suara

sesuai pemahamannya terhadap perasaan dan pikiran pelaku.

Banyak kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran

bermain drama, diantaranya masih rendahnya keterampilan siswa dalam bermain

(15)

2

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas, serta kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sastra

khususnya bermain drama karena sebagian besar siswa menganggap pelajaran sastra

kurang penting dan sebagian siswa merasa malu karena harus bergaya sesuai karakter

tokoh yang akan diperankan.

Salah satu faktor adanya rasa kurang percaya diri atau gugup serta timbulnya rasa

malu merupakan ciri lemahnya efikasi pada diri siswa. Lemahnya efikasi diri, akan

membuat siswa enggan melakukan kewajiban-kewajibannya, yakni belajar dengan

baik. Hal ini dapat pula memicu keengganan siswa dalam bersaing mengejar prestasi.

Bandura (1977) mengartikan efikasi diri (self-efficacy) sebagai keyakinan akan

kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian

tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Tanpa

adanya efikasi diri yang baik, minat siswa dalam belajar berkomunikasi atau

berbicara di dalam kelas pun akan rendah.

Dalam upaya meningkatkan keterampilan bermain drama, guru harus menyajikan

pembelajaran bermain drama dengan suatu model atau metode yang tepat agar

pembelajaran tersebut dapat merangsang siswa untuk berekspresi dengan percaya diri

tanpa rasa malu. Oleh sebab itu pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan proses

belajar yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar yang akan dicapai. Dalam

penelitian ini, peneliti akan mencoba menggunakan model belajar aktif tipe rotasi

peran berbasis efikasi diri. Penggunaan model ini sebagai salah satu solusi agar siswa

mampu berekspresi tanpa rasa grogi atau gugup karena jika dalam pembelajaran

bermain drama siswa hanya diam atau pasif dan tidak kreatif maka ruang gerak dan

kreativitas siswa tidak akan berkembang.

Silberman (1996) menyatakan belajar secara aktif merupakan cara belajar yang

lebih cepat, menyenangkan, mendukung, dan menarik hati. Begitupun dengan tipe

rotasi peran, merupakan aktivitas yang akan memberikan stimulus kepada setiap

peserta didik untuk mendapatkan kesempatan melatih kecakapan melalui bermain

peran tentang situasi kehidupan yang nyata.

Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti tentang pembelajaran

(16)

3

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meneliti tentang Penerapan Model Pembelajaran Siswa Aktif (Studen Active

Learning) bagi Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia”, Penelitian

ini termasuk penelitian Kuasi-Eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah

Nonequivalent Control Group Design (desain kelompok kontrol non-ekuivalen).

Instrumen penelitian berupa tes, pengamatan, dan wawancara. Analisis data

pengamatan dan wawancara menggunakan teknik deskriptif analisis, sedangkan

analisis data tes menggunakan teknik analisis statistik yaitu uji t. Adapun temuan

penelitian ini sebagai berikut. (1) Gambar berseri sebagai media pembelajaran

memberikan peluang kepada siswa untuk mengekpresikan diri dan pengalamannya

secara optimal (2) Model pembelajaran PSA melibatkan seluruh aspek pikiran, emosi,

fisik, dan pengalaman murid, (3) Model pembelajaran PSA dapat menciptakan

interaksi multi arah dalam pembelajaran. (4) Model PSA mengoptimalkan peran guru

sebagai fasiliator dan mediator dalam pembelajaran, (5) Model PSA menumbuhkan

kreativitas siswa. Dengan demikian, hasil penelitian membuktikan bahwa model PSA

efektif meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Kemudian ada penelitian dari Zaenuddin (2012) tentang “Penerapan Model

Pengajaran Pengalaman-Langsung untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami dan

Memeragakan Drama :Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V Sd Di Kota

Ternate”. Penelitian ini merupakan studi eksperimen eksploratif semu dengan desain

one group pretest-posttest terhadap penerapan model pengajaran pengalaman

langsung untuk meningkatkan kemampuan memahami dan memeragakan drama

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, pada standar kompetensi mengungkapkan

pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama, kompetensi dasar

memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat. Data

statistik kemampuan penguasaan drama sebelum perlakuan (prestest) berada pada

kriteria kurang, setelah perlakuan (posttest) data menunjukkan kriteria cukup.

Kegiatan guru dan siswa menunjukkan peningkatan dari kriteria cukup hingga

mencapai sangat baik. Analisis terhadap data-data tersebut, menunjukkan

peningkatan pada kemampuan penguasaan drama, maupun aktivitas guru dan siswa.

(17)

4

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengalaman-Langsung efektif terhadap pengajaran drama pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia pada kedua sekolah.

Selain itu, ada penelitian yang dilakukan oleh Humeira (2014) yang berjudul

“Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Bermain Peran untuk

Meningkatkan Efikasi Diri dalam Belajar”, Berdasarkan pengujian hipotesis atas ketiga analisa yang dilakukan oleh Humaira, diperoleh hasil sebagai berikut : analisa

pertama, tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor efikasi diri dalam

belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tanpa membedakan

pretest maupun posttest. Analisa kedua, ada perbedaan rata-rata skor efikasi diri

dalam belajar antara pretest dan posttest tanpa membedakan kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Analisa ketiga, ada interaksi skor angket efikasi diri dalam

belajar sebelum diberi pretest dan setelah diberi posttest pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

adanya peningkatan skor efikasi diri yang signifikan terhadap kelompok eksperimen

memberikan bukti bahwa efikasi diri dalam belajar dapat ditingkatkan melalui

bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini memiliki kesamaan

dan perbedaan. Penelitian ini memiliki variabel yang sama berupa model belajar aktif

dan efikasi diri sebagai variabel bebas dan kemampuan bermain drama sebagai

variabel terikat. Pada penelitian ini kemampuan bermain drama menjadi variabel

terikat yang diukur kemampuannya. Proses pembelajaran bermain drama tersebut

dilakukan dengan menggunakan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi

diri. Kemampuan bermain drama yang dimiliki siswa akan dilatih dengan

menggunakan model yang akan memancing siswa untuk aktif, berani, dan pandai

berekspresi.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah

dalam penelitian sebagai berikut.

(18)

5

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kemampuan

berbicara siswa terutama dalam pembelajaran bermain drama kurang maksimal.

3) Lemahnya efikasi dalam diri siswa yang membuat siswa tidak maksimal dalam

belajar.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang dan identifkasi masalah yang telah

dikemukakan, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan oleh peneliti terdiri

atas lima masalah.

1) Bagaimana profil pembelajaran bermain drama siswa di kelas VIII MTs PUI

Cikijing?

2) Bagaimana profil kemampuan awal bermain drama siswa di kelas eksperimen

dan kontrol?

3) Bagaimana proses pembelajaran dengan model belajar aktif tipe rotasi peran

berbasis efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama?

4) Apakah terdapat perbedaan hasil dari model belajar aktif tipe rotasi peran

berbasis efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama di kelas eksperimen

dengan metode terlangsung di kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan mencari dan memberikan alternatif model

pembelajaran bagi guru yang dapat diterapkan pada pembelajaran bermain drama,

sedangkan tujuan khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. profil pembelajaran bermain drama siswa kelas VIII dengan metode

konvensional;

2. profil kemampuan awal bermain drama siswa di kelas eksperimen dan kontrol

sebelum diberi perlakuan;

3. paparan mengenai proses pembelajaran dengan model belajar aktif tipe rotasi

(19)

6

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. perbedaan hasil dari model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri

dalam pembelajaran bermain drama di kelas eksperimen dengan metode

terlangsung di kelas kontrol.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni manfaat

teoretis dan manfaat praktis.

1) Manfaat Teoretis

Manfaat dari segi teoretis yaitu untuk mengetahui keefektifan model belajar aktif

tipe rotasi peran berbasis efikasi diri terhadap pembelajaran bermain drama.

Pembelajaran bermain drama merupakan salah satu pembelajaran yang dapat

memberikan ruang gerak pada peserta didik untuk berkomunikasi secara leluasa

melalui dialog-dialog dan gerak tubuh. Dengan menggunakan model tersebut,

peneliti ingin mengetahui keefektifannya dalam meningkatkan kemampuan

bermain drama. Hasil yang didapat akan memberikan teori baru mengenai model

belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri untuk pembelajaran bermain

drama.

2) Manfaat praktis

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yakni sebagai berikut.

a. Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengalaman dalam menentukan metode terutama dalam kemampuan siswa

terhadap bermain drama yang berbasis efikasi diri.

b. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan guru sebagai alternatif

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam kemampuan

siswa terhadap bermain drama yang berbasis efikasi diri.

c. Manfaat bagi siswa, siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan

yang lebih baik sehingga membantu meningkatkan motivasi dan kreativitas serta

respon yang baik disetiap pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu

(20)

7

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Manfaat bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga

untuk mencetak guru-guru yang professional.

F. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah pembuatan tesis ini maka peneliti membagi ke dalam

tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dalam penulisannya, yaitu:

1) bab I merupakan pendahuluan yang di dalamnya meliputi latar belakang

masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta struktur organisasi dalam pembuatan tesis;

2) bab II merupakan kajian pustaka mengenai penerapan model aktif belajar tipe

rotasi peran berbasis efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama, ada empat

aspek yang dibahas dalam bab ini yaitu model belajar aktif tipe rotasi peran,

efikasi diri, keterampilan berbicara, dan pembelajaran drama;

3) bab III merupakan prosedur penelitian yang terdiri dari metode penelitian,

teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengolahan data, serta

populasi dan sampel;

4) bab IV adalah hasil penelitian serta pembahasannya;

(21)

44 Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, karena peneliti ingin

mengetahui sebab akibat pengaruh model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis

efikasi diri terhadap kemampuan bermain peran atau drama siswa. Arikunto (2010,

hlm. 9) mengatakan bahwa metode ekperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk

melihat akibat suatu perlakuan.

Fraenkel (2012, hlm. 265) menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan

penelitian yang unik karena mencoba melihat pengaruh variabel tertentu dan jika

diterapkan dengan benar dapat menjadi jenis terbaik untuk pengujian hipotesis

tentang hubungan sebab-akibat.

Dalam mempermudah alur penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian

yang berfungsi sebagai acuan, adapun desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan quasi experimental design. Desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2011,

hlm. 77).

Dari beberapa bagian quasi experimental design, peneliti memilih nonequivalent

control group design. Nonequivalent control group design menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, namun kedua kelompok ini tidak dipilih secara

acak. Selain itu, pada desain ini tes awal dilakukan untuk kedua kelompok.

Pola desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

(Fraenkel, 2012, hlm. 275) Kelas Eksperimen M O X O

(22)

45

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

M : Matching

O : Tes awal (bermain drama) di kelas eksperimen

O : Tes awal (bermain drama) di kelas kontrol

X : Perlakuan di kelas eksperimen dengan menggunakan model belajar aktif tipe

rotasi peran berbasis efikasi diri

C : Perlakuan di kelas kontrol dengan menggunakan metode terlangsung

O : Tes akhir (bermain drama) di kelas eksperimen

O : Tes akhir (bermain drama) di kelas kontrol

Melalui desain ini peneliti bermaksud untuk mengujicobakan model belajar aktif

tipe rotasi peran berbasis efikasi diri. Tes awal dilakukan di kelas eksperimen dan

kontrol guna mengetahui gambaran awal kemampuan bermain drama masing-masing

kelompok. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model yang

telah dirancang peneliti yakni dengan menggunakan model belajar aktif tipe rotasi

peran berbasis efikasi diri, sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran

terlangsung. Hal ini akan memberikan gambaran perbedaan hasil yang diperoleh

antara kelas eksperimen dan kontrol. Tes akhir diberikan setelah perlakuan untuk

mengukur signifikansi perbedaan hasil yang diperoleh kelas eksperimen dan kontrol.

Prosedur penelitian ini akan dijelaskan melalui langkah-langkah sebagai berikut

1. memilih dan merumuskan masalah;

2. memilih subyek yang akan dikenai perlakuan dan subyek yang tidak dikenai

perlakuan;

3. memilih desain penelitian eksperimen;

4. mengembangkan instrumen pengukuran (instrumen untuk mengumpulkan data);

5. melaksanakan prosedur penelitian dan pengumpulan data;

6. menganalisis data;

7. perumusan kesimpulan.

Untuk lebih jelas mengeni prosedur penelitian ini, berikut bagan yang dibuat oleh

(23)

46

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Bagan 3.1

Prosedur Penelitian Penerapan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri dalam Pembelajarn Bermain Drama

B. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan, teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tes praktik atau tes perlakuan, yaitu bentuk tes

yang langsung untuk menyuruh siswa mempraktikan sesuatu (bermain drama). Tes

dilakukan dalam bentuk tes awal dan tes akhir. Tes diberikan di kedua kelas, yakni

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam bermain drama sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen

kesimpulan Analisis dan pengolahan data

Instrumen

Kontrol

Posttest Ekperimen

Pretest Populasi & Sampel

Realita Permasalahan

(24)

47

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberi perlakuan dengan menggunakan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis

efikasi diri, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan metode

terlangsung. Tes akhir digunakan untuk melihat perubahan siswa setelah diberi

perlakuan

2. Nontes

Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, anget, dan

wawancara. Observasi dilakukan guna untuk melihat dan mengamati proses

pembelajaran bermain drama menggunakan model belajar aktif tipe rotasi peran

berbasis efikasi diri. Observasi digunakan untuk melihat aktivitas guru dan siswa

pada kegiatan pembelajaran.. Pedoman observasi berisi aspek-aspek proses kegiatan

belajar mengajar kegiatan guru dan siswa. Hal-hal yang diobservasi dari kegiatan

guru berupa kegiatan guru dalam proses kegiatan awal, proses kegiatan inti, dan

proses kegiatan akhir pembelajaran. Sedangkan hal yang diobservasi dari kegiatan

siswa adalah sikap siswa selama mengikuti pembelajaran bermain drama dengan

menggunakan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri.

Angket digunakan untuk menggali informasi mengenai persepsi atau pendapat

siswa terhadap pembelajaran bermain drama sebelum dan sesudah diberi perlakuan,

selain itu siswa juga diberi angket mengenai efikasi diri. Hasil angket ini diharapakan

dapat mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk mengukur keefektifan

model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri. Angket yang digunakan

peneliti berupa angket tertutup dengan jawaban-jawaban yang sudah disediakan.

Wawancara diguanakan oleh peneliti untuk mengetahui pendapat guru bidang

studi bahasa Indonesia tentang keefektifan penggunaan model belajar akti tipe rotasi

peran berbasis efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama. Kegiatan wawancara

dilaksanakan sebelum dan setelah perlakuan diberikan. Wawancara sebelum

perlakuan dilakukan agar peneliti mengetahui keadaan siswa saat ini, dan wawancara

setelah perlakuan silakukan agar peneliti mengetahui respon yang dirasakan oleh

(25)

48

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan menjadi

mudah karenanya (Arikunto, 2006, hlm. 149). Intrumen dalam penelitian ini disusun

sesuai tujuan dari pengumpulan data yang terbagi menjadi instrumen perlakuan dan

instrumen tes.

1) Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan merupakan alat yang digunakan dalam proses

pengujicobaan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri untuk

meningkatkan kemampuan bermain drama. Instrument perlakuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

a) Rancangan Model (1) Rasional

Menurut A.Y. Soegeng (2012) pengertian pembelajaran aktif adalah

kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan para pelajar dalam melakukan suatu hal dan

memikirkan apa yang sedang mereka lakukan. Pembelajaran aktif itu diturunkan dari

dua asumsi dasar yaitu (1) bahwa belajar pada dasarnya adalah proses yang aktif, dan

(2) bahwa orang yang berbeda, belajar dalam cara yang berbeda pula.

Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik

sebagai berikut.

1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar

melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap

topik atau permasalahan yang dibahas.

2. Siswa tidak hanya mendengarkan guru secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu

yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi

pembelajaran.

4. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan

(26)

49

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses

pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi

yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence

dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara

bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus

terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan

penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual accountability. Ketiga,

proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat

kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk keterampilan social.

(2) Tujuan

Pembelajaran aktif (active learning) tipe rotasi peran berbasis efikasi diri

merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Aktif dimaksudkan

bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa

sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Adapun tujuan pembelajaran aktif adalah sebagai berikut

a) siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitisnya;

b) siswa dapat bertanya dan menyatakan pendapat dengan aktif selama proses

pembelajaran;

c) membantu siswa untuk lebih menguasai satu sama lain dan menciptakan

semangat kerjasama dan interdependensi;

d) membantu untuk mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa.

(3) Prinsip Dasar

Model Pembelajaran Aktif pada dasarnya berpusat pada peserta didik agar

mencapai kompetensi yang diharapkan. Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran aktif

adalah sebagai berikut.

1. Prinsip melakukan, pada dasarnya pembelajaran itu harus membuat peserta didik

(27)

50

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa; melihat, mendengar, meraba, merasakan, menulis, mengukur, membaca,

menggambar, menghitung yang pada dasarnya sama dengan ketrampilan proses.

2. Prinsip pancaindera (menggunakan semua alat indera), bahwa dalam

pembelajaran hendaknya mengaktifkan semua alat indera untuk memperoleh

informasi atau pengetahuan, melalui melihat, mendengar, meraba, mengecap dan

membau. Dengan mengerahkan semua semua indera (sejauh memungkinkan)

peserta didik akan memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih

mengesankan, bukan sekedar hafalan, dan tidak mudah untukdilupakan.

3. Prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran aktif memanfaatkan

lingkungan sebagai sarana, media dan/atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat

berupa lingkungan fisik, lingkungan social, lingkungan budaya, dan juga

lingkungan mental. Lingkungan itu dapat berupa obyek (benda-benda), tempat

(situasi dan kondisi), kejadian atau peristiwa dan idea tau gagasan.

(4) Sintaks

Rotating Roles atau rotasi peran adalah sebuah metode pembelajaran yang

dilaksanakan dalam bermain drama atau peran. Rotating roles juga disebut permainan

bergilir, karena aktivitas ini adalah cara yang istimewa dalam memberikan stimulus

kepada setiap peserta didik untuk berkesempatan melatih kecakapan melalui bermain

peran tentang situasi kehidupan yang nyata. Melalui model ini siswa dituntut aktif

dan berani.

Model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri akan dijabarkan melalui

langkah-langkahsebagai berikut.

a. Guru dan siswa membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, masing-masing

kelompok terdiri atas tiga siswa

b. Setiap siswa diminta untuk menelaah suatu benda,,kemudian dideskripsikan

selengkap mungkin, mulai dari warna, bentuk, dll.

c. Guru bertanya kepada siswa tentnng benda tersebut, siswa bergantian

(28)

51

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Selain menelaah benda siswa juga diajak untuk mengamati suara. Guru memutar

sebuah video dan semua siswa mendengarkan dengan mata tertutup.

e. Setiap trio siswa (kelompok yang beranggotakan tiga siswa) diminta untuk

membuat skenario kehidupan yang berkaitan dengan topik yang ditentukan, dan

siswa dituntut untuk dapat mengatur waktu berdialog antar pemain dengan rata.

f. Masing-masing siswa membuat satu skenario dengan dialog antara dua tokoh

(pertemuan berikutnya membuat scenario dengan tema yang berbeda)

g. Setelah masing-masing menulis skenario, maka tiap siswa harus

mempresentasikan hasilnya kepada teman satu kelompok

h. Secara bergiliran, setiap trio akan mempunyai kesempatan untuk latihan peran

utama, peran sekunder, dan pengamat.

i. Latihan drama dilakukan dengan tindakan duduk, berdiri, berjalan, dan bebas

j. Siswa diajak untuk dapat mengatur tempo dan irama dalam drama, dan mengolah

tubuh serta olah suara.

k. Olah tubuh dilakukan secara bersama-sama di kelas.

l. Olah tubuh dilakukan dengan membentuk formasi lingkaran.

m. Setiap siswa harus menyumbangkan satu gerakan latihan olah tubuh.

n. Setelah olah tubuh selesai, siswa kemudian mmelakukan olah suara dengan cara

latihan pernafassan, irama, teknik pengucapan, serta artikulasi atau diksi.

o. Sama halnya dengan olah tubuh, olah suara pun siswa diajak untuk melepaskan

suara dengan diiringi suara vocal, dengan volume normal, rendah, dan tinggi.

p. Setelah selesai, siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing

untukmembaca teks drama yang telah dibuat.

q. Siswa mulai bermain drama.

r. Setiap ronde berkisar antara lebih kurang 3 menit bermain drama, dengan 1

menit feedback dari pengamat.

s. Guru akan menentukan setiap ronde berdasarkan batasan-batasan waktu, topik

(29)

52

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

t. Dalam setiap ronde, pengamat seharusnya berkonsentrasi pada tuturan yang

pelaku utama dan sekunder ucapkan dengan menggunakan indikator yang telah

dijelaskan oleh guru

u. Setelah semua ronde selesai, Guru mengumpulkan kembali seluruh kelompok untuk

diskusi umum dari poin-poin belajar dan nilai aktivitas.

(5) Evaluasi

Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran aktif tipe

rotasi peran ini terdiri atas evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi Proses dapat

dilihat dari keaktifan individu dalam kelompok dan kelas serta kinerja tim.

Sedangkan evaluasi hasil dapat dilihat dari kemampuan individu siswa dalam

bermain drama.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan landasan dari penelitian

ini. RPP disusun berdasarkan sintaks ancangan model yang ditawarkan. RPP yang

disusun divalidasi kesahihannya oleh pakar pembelajaran dan RPP terlampir di

lampiran .

c) Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat untuk melakukan pengamatan langsung terhadap objek

atau situasi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati aktivitas yang

terkait dengan pelaksanaan penerapan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis

efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama. Pengamatan berlangsung selama

perlakuan diberikan, sehingga melalui teknik ini peneliti merekam dan mencatat

peristiwa yang berkaitan dengan penelitian. Pada lembar observasi terdapat dua

bagian yang diobservasi, yakni aktivitas guru dan aktivitas siswa.kedua bagian ini

akan memberikan gambaran tentang penerapan model belajar aktif tipe rotasi peran

berbasis efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama. Data yang diperoleh akan

(30)

53

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Angket

Sugiyono (2011, hlm. 142) menyatakan bahwa angket (kuisioner) merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket

diberikan kepada siswa untuk memperoleh data berupa kesan siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Selain itu, terdapat

juga angket efikasi diri untuk melihat sejauh mana efikasi diri siswa sebelum dan

sesudah diberi perlakuan.

2) Instrumen Tes a) Naskah Drama

Naskah drama merupakan salah satu instrumen tes yang digunakan oleh peneliti,

karena dalam bermain drama sebelum siswa memperagakan sebuah adegan

dibutuhkan sebuah naskah untuk mengetahui apa yang harus dikerjakan oleh siswa.

Naskah ini diberikan sebelum dan sesudah perlakuan untuk menjaring data perbedaan

kondisi awal dan kondisi akhir kemampuan bermain drama siswa.

b) Pedoman Penilaian Bermain Drama

Instrumen penilaian bermain drama ini mengacu pada teori bermain drama.

Berikut kisi-kisi penilaian bermain drama.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pedoman Penilaian Bermain dengan Menggunakan Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri

No. Aspek Kriteria Indikator Bobot Skor

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Penghayatan Konsentrasi Sangat

menghayati dan

konsentrasi

dalam memerankan

5

(31)

54

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(32)

55

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

56

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

57

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

58

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(36)

59

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(37)

60

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total 25

Nilai akhir permainan drama= Total Skor x 100

Skor Max

D. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan dan Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17

dengan urutan analisis data sebagai berikut.

1) Uji normalitas dan uji homogenitas data. Langkah pengujiannya yaitu melaluia

analyze – descriptive statistics – explore.

2) Menghitung gain tes awal dan tes akhir dengan membandingkan data yang

tertera dalam tabel deskriptif data.

3) Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji manova dengan langkah

pengujiannya melalui analyze – general linear model multivariate.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2011, hlm. 80) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Popilasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah PUI

Cikijing yang berada di kabupaten Majalengka. Oleh karena populasi dalam

penelitian ini memiliki karakteristik yang sama maka seluruh siswa dalam populasi

tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik nonprobability

sampling dengan menggunakan sampling purposive. Sampling purposive merupakan

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 85).

(38)

61

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang homogeny, maka dengan itu peneliti menetapkan kelas VIII A sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol.

F. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi, peneliti memberikan rambu-rambu yang berkenaan

dengan penelitian yang akan dilakukan berupa definisi operasional yang dijelaskan di

bawah ini.

1) Model Belajar Aktif Tipe Rotasi Peran Berbasis Efikasi Diri

Model Belajar Aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri adalah aktivitas yang

memberikan stimulus kepada setiap peserta didik untuk mendapatkan kesempatan

melatih kecakapan melalui bermain peran tentang situasi kehidupan yang nyata

dengan memberikan keyakinan pada kemampuan siswa untuk melakukan tindakan

yang semestinya.

2) Pembelajaran Bermain Drama

Pembelajaran bermain drama merupakan pengembangan imajinasi dan

penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau

benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu

bergantung kepada apa yang diperankan.

3) Drama

Drama merupakan cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan

pada pentas dengan menggunakan percakapan dan gerakan dihadapan penonton. Jadi,

drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog untuk dipertunjukan oleh

aktor dan aktris.

G. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka diperoleh

(39)

62

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan bermain drama di

kelas VIII yang diterapkan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis

efikasi diri dengan siswa yang diterapkan metode terlangsung.

H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan bermain drama

di kelas VIII yang diterapkan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis

(40)

78

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Penelitian penerapan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri

untuk kemampuan bermain drama di MTs PUI Cikijing telah menemukan hasil akhir.

Beberapa temuan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga sub, yakni simpulan,

implikasi, dan rekomendasi.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen kuasi mengenai pengaruh model belajar

aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri dalam pembelajaran bermain drama pada

siswa kelas VIII di MTs PUI Cikijing diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Profil pembelajaran bermain drama siswa kelas VIII Mts PUI Cikijing dapat

dilihat dari beberapa faktor, diantaranya faktor yang menyebabkan siswa tidak

menyukai keterampilan berbicara, karena pembelajaran bermain drama itu

bermula dari keterampilan berbicara. Salah satunya penyebabnya adalah merasa

malu atau tidak percaya diri saat berbicara di depan kelas sehingga muncul

perasaan gugup atau demam panggung. Selain itu, banyak siswa yang

menganggap pembelajaran drama itu tidak begitu penting, karena tidak banyak

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Profil kemampuan bermain drama siswa kelas VIII MTs PUI Cikijing diperoleh

dari hasil prates bermain drama yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditunjukkan bahwa kemampuan

bermain drama masih belum maksimal. Kemampuan bermain drama siswa di

MTs PUI Cikijing masih perlu dilatih sehingga siswa dapat terampil berbicara di

depan kelas, terutama dapat terampil bermain drama. Selain itu, efikasi diri siswa

juga masih perlu ditingkatkan karena itu akan mempengaruhi keberhasilan dalam

belajar

3. Pelaksanaan pembelajaran bermain drama menggunakan model belajar aktif tipe

(41)

79

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertemuan. Setelah perlakuan dilakukan, siswa dites kembali untuk bermain

drama dengan indikator-indikator yang dibuat oleh peneliti, tes tersebut

merupakan pascates pada penelitian ini.

4. Kemampuan bermain drama berdasarkan hasil pengujian statistik penelitian ini

diperoleh hasil bahwa hipotesis H0 ditolak atau H1 diterima. H1 dalam penelitian

ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan bermain drama

di kelas VIII yang diterapkan model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi

diri dengan siswa yang diterapkan metode terlangsung di MTs PUI Cikijing.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model belajar aktif tipe rotasi

peran berbasis efikasi diri untuk kemampuan bermain drama, maka terdapat beberapa

implikasi yang berkenaan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Kemampuan bermain drama merupakan kemampuan berbicara yang menuntut

siswa untuk beradegan sesuai naskah yang telah ditulis. Kemampuan tersebut

dapat melatih siswa untuk terampil berbicara di depan kelas. Model belajar aktif

tipe rotasi peran berbasis efikasi diri untuk kemampuan bermain drama

memberikan dampak positif terhadap kemampuan bermain drama. Penggunaan

model ini membantu siswa untuk tampil percaya diri, berani, dan dapat

menyelesaikan tugas sesuai perintah.

2. Efikasi diri yang tinggi dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar,

karena keberhasilan siswa dalam belajar akan sangat dipengaruhi oleh efikasi diri

yang dimiliki oleh siswa yang dapat mengatur waktu, mengikuti proses

pembelajaran dengan baik, dan sebagainya.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model belajar aktif tipe rotasi

peran berbasis efikasi diri untuk kemampuan bermain drama, maka peneliti

(42)

80

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Berdasarkan hasil penelitian, model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi

diri terbukti efektif meningkatkan kemampuan bermain drama. Peneliti

memberikan rekomendasi untuk menggunakan model ini sebagai model

pembelajaran yang digunakan untuk mempelajari jenis materi lainnya sesuai

dengan silabus yang digunakan.

2. Model belajar aktif tipe rotasi peran berbasis efikasi diri dapat meningkatkan

efikasi diri siswa dalam belajar, berani tampil di depan kelas, dan dapat

(43)

81 Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anirun, S. (1998). Menjadi aktor. Bandung: PT Rekamedia Multiprakarsa.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arsjad & Mukti. (1993). Pembinaan kemampuan berbicara bahasa indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Bonwell, C.C. (1995). Active learning: creating excitement in the classroom. Center

for Teaching and Learning: St. Louis College of Pharmacy

Dewojati, C. (2010). Drama sejarah, teori, dan penerapannya. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Djiwandono. (2008). Tes bahasa : pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: PT.

Indeks.

Effendi, S. (2007). Sikap wajar memandang hari depan bahasa indonesia. Jakarta:

Pusat Bahasa.

Endraswara, S. (2005). Metode & teori pembelajaran sastra. Yogyakarta: Buana

Pustaka.

Esten, M. (2013). Kesusasteraan pengantar teori dan sejarah. Bandung: Angkasa

Fananie, Z. (2009). Telaah sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Fraenkel, W. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education: Eighth

Edition. United States: Mc Graw Hill.

Harymawan, RMA. (1993). Dramaturgi. Bandung: BIT PT Remaja Rosdakarya.

Hasanuddin. (2008). Drama karya dua dimensi kajian teori, sejarah, dan analisis.

Bandung : Angkasa.

Heryati, Y. (2009). Penerapan model pembelajaran siswa aktif (studen active

learning) bagi peningkatan keterampilan berbicara bahasa Indonesia.

(44)

82

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hisyam, Z. dkk. (2004). Strategi pembelajaran aktif. Jogjakarta: Institute Agama

Islam Negri Sunan Kalijaga.

Jaedun, A. (2011). Metodologi penelitian eksperimen. Puslit Dikdasmen: Lemlit

UNY.

Jalidu, M. A. (2010). Rahasia akting sempurna. Yogyakarta: Garudhawaca.

Melani. dkk. (2003). Membaca sastra. Magelang: IndonesiaTera.

Mitter & Shevtsova. (2005). Fifty key theatre directors. London: Routledge.

Muhammad, Z. (2012). Penerapan model pengajaran pengalaman-langsung untuk

meningkatkan kemampuan memahami dan memeragakan drama:kuasi

eksperimen terhadap siswa kelas v sd di kota Ternate. (Tesis). Sekolah

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nurgiyantoro, B. (2008). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: UGM Press.

Priyatni. (2010). Membaca sastra dengan ancangan literasi kritis. Jakarta : Bumi

Aksara.

Saptaria. (2006). Acting handbook. Bandung: Rekayasa Sains.

Silberman, L. M. (2009). Active learning 101 cara belajar siswa aktif. Bandung:

Nusamedia.

Siska, Y. (2011). Penerapan metode bermain peran (role playing) dalam

meningkatkan keterampilan social dan keterampilan berbicara anak usia dini.

Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Edisi Khusus No. 2.

Sitorus, E. D. (2002). The art of acting. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Slamet & Amir. (1996). Peningkatan keterampilan berbahasa indonesia (bahasa lisan

dan bahasa tertulis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Soegeng , A.Y. (2012). Pengembangan sistem pembelajaran, Semarang: IKIP PGRI

(45)

83

Diah Rodhiyati Mardhiyah, 2015

PENERAPAN MODEL BELAJAR AKTIF TIPE ROTASI PERAN BERBASIS EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suhartono. (2005). Pengembanga keterampilan bicara anak usia dini. Jakarta: Departemen

PendidikanNasional.

Sumiyadi & Durachman. (2013). Sanggar sastra. Bandung: Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia.

Syamsuddin & Damaianti. (2006). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung:

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT. Remaja

Rosdakarya.

Talib, R. K. (2014) Meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui metode

bermain peran di kelas 2 sdn 2 Tilamuta kabupaten Boalemo. (TESIS).

Universitas Negeri Gorontalo.

Tarigan, dkk. (1998). Pengembangan keterampilan berbicara. Jakarta: Depdikbud

Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D III.

Tarigan, H. G. (1981). Berbicara. Bandung: Angkasa

Tarigan, H. G. (2011). Prinsi-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa.

Waluyo, H. J. (2001). Drama “teori pembelajarannya”. Yogyakarta: PT. Hanindita

Graha Widya Yogyakarta.

Waluyo, H. J. (2006). Teori dan apresiasi sastra. Jakarta: Rajawali.

Gambar

Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu

power endurance lengan bisa dijadikan alat ukur karena memenuhi persyaratan validitas yang dilengkapi dengan skala norma suatu standar yang dapat digunakan untuk

For the 2005 income tax year all persons conducting business activities are required to complete and lodge a 2005 income tax form unless all income received by that person has

Selain konsentrasi besi meningkat di PAG, terjadi juga pada multipel nuklei deep brain yang terlibat pada proses nyeri sentral pada pasien migren dengan atau tanpa

Kontruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Bola Medicine .... Kontruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Clapping

pendapatan masyarakat “ didesa roworena kecamatan ende selatan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dalam mengkaji pengetahuan atau teori yang diperoleh dibangku perkuliahan progam studi Ilmu Administrasi

Pada penelitian ini diketahui dari gambar 2 hasil estimasi model diagram path menunjukkan bahwa reputasi merek berpengaruh positif signifikan terhadap pengalaman