PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP HASIL
BELAJAR TENIS LAPANGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memproleh Gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Pendidikan Olahraga Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan danRekreasi
Oleh Ricky Ismiawan
1006496
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Pengaruh Pendekatan Bermain
terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Oleh Ricky Ismiawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
© Ricky Ismiawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN RICKY ISMIAWAN
PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR TENIS LAPANGAN
Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I
Drs. Andi Suntoda, M.Pd NIP.195806201986011002
Pembimbing II
Suherman Slamet, M. Pd NIP. 197603062005011010
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Ricky Ismiawan (2014). Pengaruh Pendekatan Bermain terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan. Studi eksperimen di SMP Negeri 1 Majenang. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. FPOK – UPI. Pembimbing I: Drs. Andi Suntoda, M.Pd. Pembimbing II: Suherman Slamet, M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya suatu pendekatan di dalam proses belajar mengajar pada permainan tenis lapangan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian tentang hasil belajar tenis lapangan di SMP Negeri 1 Majenang melalui pendekatan bermain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan bermain terhadap hasil belajar tenis lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain one group pretest postest design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa laki-laki kelas 7 dan 8 sebanyak 250 orang di SMP Negeri 1 Majenang. Sampel dari penelitian ini sebanyak 30 orang diambil dari siswa laki-laki kelas 7 dan 8 menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen tes yang digunakan menggunakan lembar observasi pada ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Untuk aspek afektif menggunakan angket dan untuk kognitif menggunakan tes essay, sedangkan aspek psikomotorik menggunakan lembar observasi 12 tahapan-tahapan melakukan groundstroke. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan analisis uji t dengan perbedaan rata-rata dua sampel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada pendekatan bermain terhadap hasil belajar tenis lapangan. Hasil belajar meliputi ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Ricky Ismiawan (2014). The Impact of the Plating Approach toward the Learning Outcomes Tennis. An experimental study at Junior High School 1 Majenang. Study program Psychal Education Health and Recreation. FPOK – UPI. Supervisor I: Drs. Andi Suntoda, M.Pd. Supervisor II: Suherman Slamet, M.Pd.
The study is conducted due to a reason, that is; the importance of the approach in teaching learning procces of tennis game. Therefore researcher is interested to conduct the research about the learning outcomes of tennis at Junior High School 1 Majenang. The purpose of this study is to determine the effect of the approach of playing tennis towards the learning outcomes. This study use experimental method with pre-test ang post-test design. The populations of this study are all male students of 7th and 8th grade which the total is 250 students. The sample of the study is 30 students which have been chisen using purposively sampling technique. Test instrument used to use observation sheet on aspects affective, cognitive and psychomotor.For affective aspects of using a questionnaire and for cognitive aspects of using essay test, whereas psychomotor aspects of using a observation sheets 12nd the stage do groundstrokes. Statistical analysis of this study uses the t test analysis with an average different of the two parties. The result of the study shows that the hypothesis is accepted, that is; there is significant effect of the approach of playing tennis towards the learning outcomes. Learning outcomes includes affective, cognitive and psychomotor.
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
F. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
D. Pengaruh Pendekatan Bermain terhadap Hasil belajar Tenis Lapangan ... 29
F. Prosedur Pengolahan dan Analis Data ... 37
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Hasil Penelitian ... 43
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 49
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Daftar Hadir Penelitian Siswa ... 52
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 54
C. Lembar Observasi ... 68
D. Hasil Validitas dan Reliabilitas Afektif dan Kognitif ... 76
E. Hasil Pretest Belajar Tenis Lapangan ... 81
F. Hasil Postest Belajar Tenis Lapangan ... 85
G. Rekapitulasi Hasil Pretest dan Postest ... 89
H. Hasil Simpangan Baku dan Rata-Rata Pretest dan Postest ... 93
I. Uji Normalitas Pretest dan Postest ... 96
J. Uji Homogenitas Pretest dan Postest ... 99
K. Uji Perbedaan Rata-rata dua Sampel ... 100
L. Surat Pengesahan Judul Skripsi... 103
M. Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian ... 102
N. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian ... 106
O. Dokumentasi Penelitian... 107
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek penting dalam ranah
pendidikan, karena dalam pendidikan jasmani pembelajaran yang disampaikan
melalui aktivitas fisik dan berbagai bentuk permainan. Mahendra (2009, hlm.23)
mengemukakan bahwa :
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan melalui gerak, permainan, dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah sebagai alat untuk mendidik dan meningkatkan keterampilan: keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan memecahkan masalah, termasuk keterampilan emosional dan sosial.
Seorang guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa agar siswa
dapat memahami tugas gerak perlu adanya suatu pendekatan yang efektif dan
efisien. Berbagai macam pendekatan belajar yang ada saat ini dapat membantu
seorang guru dalam menyampaikan materi pendidikan jasmani pada saat
pembelajaran berlangsung. Setiap guru cenderung mengembangkan satu macam
pendekatan maupun gaya mengajar yang dianggap menyenangkan dalam proses
belajar, namun seyogyanya guru dapat menguasai berbagai macam bentuk
pendekatan agar proses pembelajaran tidak terkesan membosankan.
Menurut Wina (2006, hlm.125) menjelaskan bahwa, “pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap suatu
pembelajaran”. Dengan pendekatan belajar, seorang guru dapat melihat
pengorganisasian siswa, posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan dan
pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran. Peran guru sangat berpengaruh
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya manusia terutama anak-anak sangat suka dengan bermain,
untuk itu seorang guru menggunakan pendekatan bermain dalam pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah agar membawa situasi bermain pada saat
pembelajaran, namun tetap dapat mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Menurut Wahjoedi yang dikutip dari
http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-bermain.html (diakses
pada 7 April 2014), „pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan‟. Pendekatan bermain ini akan diuji coba
pada siswa Sekolah Menegah Pertama, karena melihat siswa Sekolah Menengah
Pertama yang masih senang bermain.
Mengenai pendekatan bermain, Abduljabar (2010, hlm.7) menyatakan
bahwa, “bermain adalah aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, keriangan atau kebahagiaan”. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keunggulan dari pendekatan bermain yaitu dapat memberikan
kesenangan kepada siswa. Permainan yang diberikan kepada siswa merupakan
proses pembelajaran penjas agar siswa dapat lebih aktif dan kreatif, selain itu
dapat meningkatkan kerjasama siswa dengan siswa lainnya.
Adanya permasalahan di dalam pembelajaran penjas membuat proses
kegiatan belajar mengajar terkesan kurang efektif. Permasalahan yang ada
diantaranya seperti; kurangnya antusias dari para siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang diberikan oleh guru, karena dalam menyampaikan materi, guru
hanya menggunakan satu macam pendekatan belajar membuat para siswa bosan.
Selain itu kurangnya aktivitas permainan dalam isi pembelajaran membuat para
siswa enggan untuk melakukan aktivitas fisik dan cenderung untuk diam saja,
karena pada setiap awal pembelajaran guru selalu melakukan pemanasan statis
dan dinamis tanpa diselingi oleh permainan-permainan sebagai pengganti dari
pemanasan. Adapun kurangnya pemahaman guru penjas dalam menggunakan
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
sebagai satu-satunya media pembelajaran, sehingga siswa cenderung untuk
bermalas-malasan dalam mengikuti pelajaran penjas karena materi yang
disampaikan oleh guru lebih banyak membuat siswa diam daripada bergerak.
Untuk itu perlu adanya suatu pendekatan dalam pembelajaran penjas agar siswa
selalu tertarik dengan materi-materi dalam penjas. Mengajarkan pembelajaran
tenis lapangan pada siswa Sekolah Menengah Pertama perlu diuraikan secara jelas
agar pemahaman siswa tentang tenis lapangan memberikan gambaran dan rencana
gerak teknik dasar yang dijarkan. Oleh karena itu siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan kognitif yang baik dalam menyerap pembelajaran tenis lapangan.
Menurut Asyhar (2012, hlm.7) menyatakan bahwa, “pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik”. Pembelajaran tenis
lapangan merupakan salah satu bagian dari pendidikan jasmani, namun
pembelajaran tenis lapangan belum menjadi mata pelajaran wajib di dalam
kurikulum pendidikan jasmani karena pembelajaran tenis lapangan hanya menjadi
mata pelajaran pengganti pada pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran tenis lapangan belum begitu dipahami oleh para
siswa, selain itu lebih populer jenis olahraga permainan yang lainnya seperti
bulutangkis. Pendekatan bermain yang akan diterapkan pada siswa Sekolah
Menengah Pertama akan berpengaruh pada suatu hasil belajar, hasil belajar yang
dimaksud adalah hasil belajar bermain tenis lapangan.
Tenis lapangan pada dasarnya adalah permainan net, karena dipisahkan oleh
sebuah net dan para pemain berusaha memukul bola ke daerah lawan. Menurut
Lucas Loman (2008) mengemukakan bahwa, “pengertain tenis lapang adalah
permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di sebuah
lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring”. Dalam memainkan tenis
lapangan, mata sangat berpengaruh di dalam permainan, karena pergerakan bola
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
serta mengkoordinasikannya dengan gerakan lengan saat memukul bola, sehingga
pukulan yang dihasilkan lebih efektif tanpa mengeluarkan tenaga besar. Selain itu
adanya rally dalam tenis akan memperlihatkan bahwa permainan berjalan dengan
baik. Siswa dituntut berfikir dalam mengembalikan bola dari lawan sehingga
pergerakan bola yang dihasilkan nantinya dapat merepotkan pergerakan lawan.
Tenis lapangan merupakan cabang olahraga yang memerlukan kemampuan
yang kompleks, karena pada saat melakukan groundstroke terdiri dari sikap siap
dari pemain, adanya gerakan mengayunkan raket ke belakang (backswing),
mengayunkan raket ke depan dan gerak lanjutan (follow throught). Kemampuan
koordinasi terutama mata dan lengan sangat berpengaruh terhadap pukulan
groundstroke siswa, sehingga sejak awal siswa dituntut untuk dapat menganalisis
setiap gerakan yang diajarkan oleh guru. Pendekatan bermain akan mempermudah
dan mempercepat siswa dalam belajar tenis khususnya keterampilan teknik
groundstoke, karena dengan pendekatan bermain siswa diajarkan keterampilan
gerak melalui berbagai permainan tetapi siswa tersebut tidak sadar bahwa dengan
melakukuan permainan, sebuah keterampilan teknik groundstroke sedang mereka
lakukan.
Prinsip dasar bermain tenis lapangan adalah memukul bola melewati net dan
harus jatuh di dalam daerah permainan lawan. Pukulan bola yang dihasilkan
sedapat mungkin jauh dari jangkauan lawan dan mempersulit pergerakkan lawan
dalam mengembalikan bola. Agar permainan tenis dapat berjalan dengan baik
setiap pemain dituntut untuk menguasai teknik-teknik dasar bermain tenis
lapangan.
Menurut Rich (1991, hlm.17-28) dalam Awan (2008) “teknik dasar pukulan
dalam tenis lapangan meliputi groundstroke (forehand dan backhand), service,
volley (forehand-backhand), overhead smash dan lob. teknik dasar yang diajarkan
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
yang paling dominan diajarkan pada siswa dalam pembelajaran tenis yaitu
groundstroke. Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Hom & Klavora
(1987, hlm.19) dalam Awan (2008) mengemukakkan bahwa :
Dari teknik-teknik dasar pukulan tenis yang telah dikemukakan, bagi petenis pemula yang pertama kali diajarkan adalah groundstrokes, serve dan volley. Ketiga teknik tersebut kira-kira 95% dari seluruh teknik yang digunakan selama permainan. Dari ketiga teknik tersebut 47% teknik groundstrokes dilakukan selama dalam permainan.
Pada siswa Sekolah Menengah Pertama atau pemula untuk teknik
groundstrokes, serve dan volley tidak mungkin ketiga teknik tersebut dapat
diajarkan secara bersama-sama, akan tetapi diajarkan secara berurutan
berdasarkan apa yang menjadi prioritas dalam teknik tersebut. Pukulan
groundstroke (forehand dan backhand) merupakan pukulan yang dominan selama
permainan tenis, maka teknik inilah yang pertama kali diajarkan pada siswa
pemula. Hal ini disebabkan karena permainan tenis dapat berlangsung dengan
baik apabila terdapat rally-rally panjang. Adanya rally panjang dalam tenis tidak
terlepas dari teknik groundstroke yang baik pada setiap pemain.
Penelitian ini ditujukan kepada siswa yang belum dapat bermain tenis
lapangan atau masih sering disebut dengan pemula. Hal ini sesuai dengan apa
yang disampaikan oleh Sukadiyanto (2003, hlm.28) bahwa :
Pemula berdasarkan pada tingkat keterampilan adalah seseorang yang belum pernah belajar atau memiliki keterampilan cabang olahraga tertentu sedangkan pemula berdasarkan usia pada umumnya adalah orang yang masih berusia muda. Pada permainan tenis lapangan, penggolongan berdasarkan usia adalah para petenis yang masih berusia muda.
Walaupun penggolongan usia para petenis untuk tingkat pemula berkisar
7-12 tahun, namun tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan pada anak usia 7-
12-14 tahun yaitu untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Menurut Bompa (2000,
hlm.8) “khusus untuk usia pemula berlatih cabang olahraga tenis lapangan baik
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
masuk ke spesialisasi pada cabang tenis lapangan adalah pada usia 11-13 tahun
untuk puteri dan usia 12-14 tahun untuk putera.
Penelitian ini berkaitan dengan cabang olahraga tenis lapangan yang
diterapkan pada siswa Sekolah Menengah Pertama, sehingga diutamakan
mengggunakan pengelompokan atas dasar tingkat keterampilan tingkat individu.
Usia siswa Sekolah Menengah Pertama yang berkisar antara 12-14 memudahkan
untuk dilakukan sebuah penelitian yang bekaitan dengan cabang olahrga tenis
lapangan yang belum memiliki keterampilan pada cabang olahraga tersebut.
Bermain tenis lapangan tidak semudah dengan apa yang dilihat. Bermain
tenis lapangan yang menyenangkan harus adanya sebuah permainan antara
pemukul dengan penerima bola, oleh karenan itu pukulan dalam tenis lapangan
sangat berpengaruh terhadap jalannya permainan tersebut. Pemain yang bermain
tenis lapang tidak terlepas dari pukulan groundstroke, baik itu groundstroke
forehand maupun groundstroke backhand. Banyak faktor yang menunjang agar
pukulan groundstroke mendapatkan hasil yang baik seperti : pegangan raket/grip,
posisi tubuh dan akurasi pukulan. Pada siswa Sekolah Mengah Pertama yang baru
mencoba pukulan groundstroke akan merasa kesulitan, hal ini terlihat dari
pukulan yang dihasilkan. Tidak sedikit siswa yang baru pertama belajar tenis
merasa bosan dan frustrasi karena hasil diperoleh tidak maksimal dan cenderung
kapok untuk belajar tenis lagi.
Pada proses pembelajaran tenis untuk siswa pemula, siswa dapat langsung
mengembangkan pola teknik yang diajarkan sesuai dengan lingkungan permainan
yang sebenarnya. Proses pembelajaran dengan pendekatan bermain akan
mempermudah anak dalam proses pengembangan keterampilan, karena hasil
belajar yang diperoleh berupa ilmu dan prestasi yang dapat menimbulkan
perubahan perilaku dalam invidu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hasil
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
pembagian hasil belajar menurut Bloom dalam buku Toto dkk (2009, hlm.125)
“(1) ranah kognitif yang mencakup tentang pengetahuan, (2) ranah afektif yang mencakup tentang sikap dan penerimaan, dan (3) ranah psikomotorik tentang
kesiapan dan persepsi. Ketiga ranah tersebut dapat diraih oleh siswa dengan baik
apabila proses belajar yang dilakukan berjalan dengan baik pula.
Dari uraian di atas, peneliti akan melakukan suatu penelitian pada siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Majenang dengan judul : Pengaruh
Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan Pada Siswa SMP
Negeri 1 Majenang.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Adanya pemberian pendekatan pembelajaran yang bervariasi oleh guru
kepada siswa dapat menimbulkan masalah yang beragam.
Adapun permasalahan yang muncul di lapangan adalah sebagai berikut :
a. Sulitnya menarik siswa untuk belajar tenis lapangan agar menyenangi
olahraga tersebut.
b. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa
kurang variatif.
c. Kurangnya unsur-unsur permainan yang diberikan oleh guru kepada siswa
pada saat pembelajaran tenis lapangan.
C. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan “Apakah penerapan pendekatan bermain berpengaruh terhadap hasil belajar aspek afektif, kognitif dan psikomotrik dalam
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
D. BATASAN MASALAH
Agar ruang lingkup masalah yang akan dibahas tidak terlalu luas maka
diperlukan suatu batasan masalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah pendekatan bermain
2. Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah hasil belajar tenis
lapangan
3. Hasil belajar dalam ranah psikomotorik hanya membahas tentang
groundstroke forehand.
4. Pendekatan bermain yang diterapkan pada kelas eksperimen hanya siswa
laki-laki di SMP Negeri 1 Majenang.
5. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki SMP Negeri 1 Majenang,
sedangkan sampel berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik purposive
sampling.
6. Instrumen untuk mengukur hasil belajar tenis lapangan yaitu menggunakan
lembar observasi untuk aspek kognitif dan afektif, sedangkan untuk aspek
psikomotorik menggunakan tes observasi berupa tahapan-tahapan melakukan
groundstroke menurut Brown (2007, hlm.32-35).
E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, dapat ditentukan tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan bermain terhadap peningkatan hasil belajar
bermain tenis lapangan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotorik siswa SMP
Negeri 1 Majenang.
F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan konstribusi
yang berarti bagi semua pihak terutama kepada mereka yang berkecimpung dalam
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan, bahan
kajian, serta sumbangan pemikiran dalam upaya penyempurnaan dan
perbaikan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar pembelajaran penjas.
2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi guru penjas dalam
mengajarkan materi tenis lapangan agar tidak terpusat pada satu pendekatan
mengajar saja.
3. Bagi siswa diharapkan memperoleh pembelajaran yang berarti guna
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 3 Agustus 2014 sampai dengan
tanggal 5 September 2014, lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Majenang yaitu di
lapangan tenis SMP Negeri 1 Majenang. Menurut Sugiyono (2011, hlm.117)
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMP Negeri 1 Majenang. Sedangkan sampel menurut Sugiyono
(2011, hlm.118), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristikya yang
dimiliki oleh popuasi tersebut”. Adapun menurut Arikunto (2010, hlm.107)
“untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 persen atau
lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu,
tenaga dan biaya. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10-15 persen dari total populasi
penelitian. Jika jumlah siswa putra di kelas VIII di SMP Negeri 1 Majenang
berjumlah 160 orang, berarti sampel yang diambil sekitar 30 orang siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
menurut Sugiyono (2011, hlm.124), “purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Peneliti menentukan sendiri
sampel yang diambil karena pertimbangan tertentu . Peneliti memilih siswa yang
belum dapat melakukan olahraga tenis sehingga pengambilan sampel sesuai
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2003, hlm.11). “desain penelitian merupakan semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, mulai
tahap persiapaan sampai tahap penyusunan laporan”. Penelitian ini menggunakan
One-Group Pretest-Posttest Design, yaitu pada desain ini terdapat pretest,
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Desain ini dapat digambarkan seperti berikut :
Tabel 3. One-Group Pretest-Posttest Design Sugiyono (2011, hlm.111)
Keterangan :
O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan/treatment) O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan/treatment)
Tahapan Penelitian
O
1X O
2Populasi
Sampel
Tes Awal
Pendekatan Bermain
Tes Akhir
Pengolahan Data
Analisis Data
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode eksperimen.
Mengenai metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan
tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi
dalam metode eksperimen harus ada dua faktor yang diujikan, dalam hal ini
faktor yang diujikan dan merupakan variabel bebas adalah pendekatan bermain
untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar tenis
lapangan. Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi penelitian harus dicari
jalan keluarnya, sehingga pengaruhnya dapat dihilangkan atau dikurangi.
Menurut Awan (2008) Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Usia subjek
Sesuai dengan usia yang telah disebutkan peneliti di atas, penelitian ini
subyek dalam proses belajar tenis lapangan berusia 12-14 tahun. Dengan
demikian usia subyek yang terlibat dalam eksperimen ini bersifat homogen.
2. Faktor kesungguhan
Faktor kesungguhan dalam proses pembelajaran tenis lapangan dari
masing-masing sampel tidak sama, untuk itu penelliti harus selalu mengawasi dan
mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan dengan melibatkan tim peneliti untuk
mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan yang akan dicapai.
3. Faktor waktu eksperimen
Waktu yang digunakan dalam melakukan eksperimen ini adalah 16 kali
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4. Faktor penggunaan alat
Dalam eksperimen ini, peneliti meyediakan alat-alat yang akan digunakan,
dengan harapan dapat memperlancar jalannya penelitian. Sampel harus dijelaskan
terlebih dahulu dalam penggunaan alat-alat tersebut sebelum diberikan
perlakuan/treatment.
5. Faktor cuaca
Penelitian ini dilakukan di lapangan terbuka dan tertutup, sehingga faktor
cuaca sangat mempengaruhi jalannya penelitian. Hujan dapat mengganggu
jalannya penelitian pada lapangan terbuka, sedangkan mendung dapat
mengganggu jalannya penelitian di lapangan tertutup. Adanya faktor cuaca hujan
dan mendung maka pelaksanaan tes hasil belajar dalam ranah psikomotor dapat
diundur atau diganti lain hari.
D. Definisi Operasional 1. Pendekatan Bermain
Pendekatan bermain merupakan metode pembelajaran yang
menitikberatkan pada bentuk permainan dalam pembelajaran tenis lapangan.
Pembelajaran tenis lapangan menggunakan permainan sebagai materi yang
diajarkan kepada para siswa. Adapun bentuk permainan yang diterapkan dalam
pembelajaran tenis lapangan yaitu permainan mini tenis dan mini voli.
Pendekatan bermain ditujukan siswa untuk melakukan permainan, tetapi mereka
tidak sadar bahwa dengan melakukan permainan, secara tidak langsung siswa
belajar melakukan teknik dasar tenis lapangan.
a. Permainan Mini Tenis
Permainan mini tenis adalah permainan tenis lapangan yang dimainkan
pada sebuah lapangan yang berukuran kecil, sehingga para pemain tidak
perlu banyak berlari seperti bermain tenis lapangan yang sebenarnya.
Permainan ini digunakan sebagai proses pembelajaran yang menyenangkan
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
itu dapat digunakan untuk mengetahui bakat anak secara efektif. Tujuan
dari permainan mini tenis yaitu memudahkan pemula untuk menguasai
teknik dasar permainan tenis lapangan sebelum menuju permainan tenis
yang sesungguhnya.
b. Permainan Mini Voli
Permainan mini voli adalah permainan pada tenis lapangan yang
dimainkan pada satu lapangan penuh, sehingga membutuhkan banyak
pemain dalam permainan ini. Permainan ini dilakukan sebagai proses
pembelajaran dari teknik dasar tenis lapangan yang lebih menyenangkan.
Selain itu permainan mini voli digunakan untuk mengetahui kerjasama
antar pemain dalam mengatur strategi penyerangan kepada musuh. Tujuan
dari permainan ini adalah siswa dapat menguasai keterampilan gerak
bermain tenis lapangan melaui sebuah permainan yang menyenangkan.
2. Hasil Belajar
Melalui pendekatan bermain, siswa dapat mempelajari keterampilan gerak
di dalam bermain tenis lapangan. Dengan mempelajari keterampilan gerak berarti
para siswa mendapatkan hasil dalam proses belajar mengajar. Hasil yang didapat
dari pembelajaran tenis lapangan melalui pendekatan bermain tidak hanya pada
keterampilan gerak (psikomotorik) saja, melainkan hasil belajar sikap (afektif)
dan hasil belajar pengetahuan (kognitif).
Berdasarkan penjelasan definisi operasional di atas bahwa dalam mengajar
tenis lapangan harus mengetahui pendekatan belajar supaya dalam mengajar
dapat berjalan sesuai yang diinginkan, maka pada penelitian ini memberikan
pendekatan bermain dalam permainan tenis lapangan untuk mengetahui hasil
belajar afektif, kognitif dan psikomotorik.
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (2010, hlm.177), “instrumen penelitian adalah sesuatu
yang penting dan strategi kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian”.
Instrumen yang tepat akan diperoleh hasil yang relevan terhadap objek yang
diteliti sehingga dapat dipercaya. Dengan arti lain tes dapat menilai aspek
kognitif, afektif dan psikomotor dalam hal hasil belajar. Untuk penilaian aspek
afektif, kognitif dan psikomotorik setiap butir tes yang diberikan menggunakan
tes observasi dengan skor penilaian 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan menyusun kisi-kisi
tes. Untuk mengukur aspek afektif, peneliti menggunakan angket dalam
mengetahui hasil belajar dan untuk mengukur aspek kognitif, peneliti
menggunakan tes essay dalam mengetahui hasil belajar. sedangkan aspek
psikomotorik dalam hasil belajar menggunakan tes observasi berupa
tahapan-tahapan melakukan groundstroke menurut Brown (2007, hlm.32-35).
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika
instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil
penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Pengujian instrumen biasanya
terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kevalidan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan
untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004, hlm.137). Teknik ini digunakan
untuk mengetahui kesejajaran sebuah tes, berikut rumus korelasi product
moment yaitu :
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
r
xy : Koefisien korealsi antara variabel X dan Y N : Jumlah siswaX : Skor tiap butir indikator untuk setiap siswa uji coba Y : Skor total tiap siswa ujicoba
Tabel 3.1 Kriteria validitas
Koefisien korelasi Kriteria validitas
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Cukup
0, 200 – 0,400 Rendah
0,00 – 0,200 Sangat Rendah
(Sumber : Arikunto, 2010, hlm.75)
Dari hasil analisis validitas uji coba lembar observasi, semua indikator yang
diuji dari instrumen afektif, kognitif dan psikomotorik adalah valid. Berikut
rekapitulasi hasil uji cob instrumen dapat dilihat pada tabel 3. 2
Tabel 3.2 Rekapitulasi hasil ujicoba Validitas Instrumen
Validitas Instrumen Afektif
Butir soal 1 2 3 4 5
Nilai 0,648 0,603 0,601 0,621 0,462
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup
Sumber : Hasil Pengolahan, Perhitungan Terlampir
Validitas Instrumen Kognitif
Butir soal 1 2 3 4 5
Nilai 0,531 0,626 0,536 0,645 0,489
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Kategori Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Validitas Instrumen Psikomotorik
Butir soal Nilai Keterangan Kategori
1 0,62 Valid Tinggi
Sumber : Hasil Pengolahan Ikhwan (2013)
2. Uji Reliabilitas
Arikunto (2010, hlm.86), “reliabilitas adalah hasil tes apabila diuji kepada
subjek atau orang dan soal yang sama namun waktu yang berbeda. Berikut
menghitung nilai reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbanch Alpha :
[ ] [ ]
Keterangan :
CA : Koefisien Cronbach Alpha
K : Banyaknya pertenyaan dalam butir
Sigma b kuadrat : Varians butir
Sigma t kuadrat : Varians Total
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Kriteria Reliabilitas
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Rekapitulasi hasil ujicoba istrumen dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen
reliabilitas instrumen tes
afektif kognitif Psikomotorik
Nilai 0,51 0,47 0,87
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Kategori cukup Cukup sangat tinggi
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik tes. Menurut Arikunto (2010, hlm.193), “tes adalah pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Pada aspek afektif dan psikomotorik tes yang digunakan adalah lembar untuk
kerja, sedangkan aspek kognitif, jenis tes yang diberikan adalah tes tertulis
menggunakan soal uraian.
Tes pada aspek afektif, kognitif dan psikomotorik ini dilakukan sebanyak 2
(dua) kali yaitu dalam bentuk tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik
terhadap data tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes akhir ini bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar tenis lapangan setelah diberi perlakuan, yaitu
dengan menggunakan pendekatan bermain. Di bawah ini langkah-langkah dalam
menganalisis data pretest dan posstest adalah sebagai berikut :
1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan menggunakan
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
̅
Keterangan :
̅ = Skor rata-rata = Nilai data
= Jumlah
n = Jumlah Sampel
2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (2005, hlm.93) sebagai berikut :
√
Keterangan :
= Simpangan Baku
= Jumlah Sampel
= Akar dari
= Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Analisis Uji Statistik
Uji statistik dilakukan pada masing-masing pengukuran data, yaitu data
hasil pretest dan posstest. Data pretest dan posttest tersebut diuji statistik dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji lilifors, dengan
menggunakan uji lilifors akan lebih mudah dan praktis karena mengacu pada tabel
khusus lilifors, selain itu dapat mengetahui batas kritis penerimaan dan penolakan
hipotesis yakni (Lt). Di bawah ini langkah-langkah untuk menyelesaikan uji
distribusi normal menggunakan uji lilifors adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar.
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi.
3. Mencari luas Zi pada tabel Z.
4. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas
daerah, sedangkan untuk daerah positif maka 0,5 + luas daerah.
5. S(Zi ), adalah urutan n dibagi jumlah n.
6. Hasil pengurangan F(Zi) – S(Zi) tempatkan pada kolom F(Zi) – S(Zi).
7. Mencari data/nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai
Lo.
8. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipotesis :
a. Jika Lo ≥ Ltabel tolak Ho dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi
normal.
b. Jika Lo≤ Ltabel terima Ho artinya data berdistribusi normal.
9. Mencari nilai Ltabel, membandingkan Lo dengan Lt.
10. Membuat kesimpulan.
b. Uji Homogenitas
Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi
yang sama. Untuk menguji kesamaan variansi dari kedua kelompok sampel
digunakan rumus sebagai berikut :
(Sumber : Sudjana, 1996, hlm.466)
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal dan akhir yang sama atau tidak
sama.
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
t = t hitung yang dicari
D = selisih/beda postest dan pretest
s = Standar deviasi pretest dan posttest. n = Jumlah sampel
Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari
masing-masing variabel. Dengan kriteria pengujian Ha diterima jika –t hitung ≤ ttabel,
pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n-2. Apabila t
1
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pendekatan bermain memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar tenis lapangan, karena hasil dari pendekatan bermain menunjukkan
peningkatan hasil belajar tenis lapangan. Hasil belajar yang diperoleh siswa
meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Selain itu, dengan
menggunakan pendekatan bermain pada proses pembelajaran tenis lapangan dapat
membantu siswa mempelajari tenis lapangan dalam bentuk permainan dan
membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang menyenangkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh yang telah dirumuskan baik berpa
hasil penelitian, pembahasan hasilnya, maupun kesimpulan, maka ditarik
beberapa saran sebagai berikut :
1. Pendekatan bermain dapat menjadi pilihan yang tepat dalam pembelajaran
tenis lapangan, karena mempermudah siswa dalam mempelajari materi tenis
lapangan melalui bentuk permainan.
2. Bagi guru pendidikan jasmani sebaiknya menerapkan berbagai pendekatan
belajar dalam bentuk permainan agar siswa tidak merasa bosan dalam
mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.
3. Bagi rekan-rekan mahasiswa PJKR, pendekatan bermain dapat memberikan
gambaran agar lebih kreatif dalam membuat permainan pada pembelajaran
2
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4. Bagi lembaga diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu
1
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar. (2009). Modul Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung : FPOK UPI
Abdurrohman. (2012). Uji Valliditas dan Reliabilitas Tes Ketetapan Pukulan
Forehand dan Backhand pada Cabang Olahraga Tenis. Bandung : UPI
Abduljabar. (2010). Modul Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung : FPOK UPI
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi
Bompa. (2000). Total Training for Young Champion. Champaign, II : Human Kinethics
Brown. (2007). Tenis Tingkat Pemula. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Definisi pendekatan bermain Wahjoedi (1999) [online]. Tersedia http://mari-berkawand.blogspot.com/2011/08/pengertian-pendekatan-bermain.html
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Dzamarah dan Zein. (2006). Hakikat Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hariono, Awan (2008). Pengaruh Metode Mengajar dan Koordinasi terhadap
Kemampuan Groundstroke Pemain Pemula (Tesis). Surakarta : PSIK UNS
Juliantine, Tite dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung : FPOK UPI
Loman, Lucas. (2008). Petunjuk Praktis Bermain Tenis Lapangan. Bandung : Angkasa
Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI
Nurfalah, Ikhwan. (2013). Perbandingan Gaya Eksplorasi Terbatas dan Gaya
Komando terhadap Hasil Belajar Pukulan Groundstroke Tenis lapang
2
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Ruhimat, Toto. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : FIP UPI
Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Sardiman, AM. (1990). catatan ke-4. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Singer, Robert N. (1980). Motor Learning ang Human Performance (an
Aplication to Motor Skill and Movement Behaviors). New York : Macmillan
Publishing Co. Inc.
Subroto, Toto dkk. (2008). Modul Kuliah Teori Bermain. Bandung : FPOK UPI
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sudono, Anggani. (2003). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta : Grasindo
Sugiyono, Prof. Dr. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sukadiyanto. (2003). Keterampilan Groundstrokes Petenis Pemula (Studi
Eksperimen pada Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman, Daerah Iastimewa Yogyakarta (Desertasi). Jakarta : PPS UNJ
Syaiful. (2007). Peraturan Permainan Tenis [online]. Tersedia http://prassowordpress.com/2007/09/20/peraturan-permainan-tenis.html
Teknik dan Cara memegang Raket [online]. Tersedia
http://adsofafa.blogspot.com/2013/04/artikel-dan-cara-memegang-raket.html
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
3
Ricky Ismiawan, 2014
Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Hasil Belajar Tenis Lapangan