• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan media relations pada PT. Telkom kandatel Solo ALIF HIJRAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan media relations pada PT. Telkom kandatel Solo ALIF HIJRAH"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM

KANDATEL SOLO

Disusun oleh : Nama : ALIF HIJRAH NIM : D 1605076

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIII KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM KANDATEL SOLO

Karya :

Nama : ALIF HIJRAH NIM : D 1605076

Konsentrasi : PUBLIC RELATIONS

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program DIII

Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, 2008 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(3)

PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir

“PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM KANDATEL SOLO”

Oleh:

Alif Hijrah D 1605076

Laporan ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 14 Mei 2008

Penguji I Penguji II

Dra. Sri Urip Haryati, M.Si Dra. Christina Tri H., M.Si NIP. 131 283 612 NIP. 131 570 291

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Dekan

(4)

MOTTO

Adapun hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa

mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “salam”

(QS. Al-Furqan 25 : 63)

“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”

(H.R Ibnu Majas dari Anas)

(5)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT

Hanya Kepada-Nya hamba bersujud dan mengucap syukur atas nikmat sehat dan nikmat iman yang telah diberikan

Untuk Almarhum Papah yang tercinta,

yang selalu memberikan arti pentingnya pendidikan

Untuk keluarga yang tersayang,

yang selalu memberikan dukungan material dan spiritual

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media yang berlangsung selama satu bulan dari tanggal 3 Maret s/d 31 Maret 2008 di PT. TELKOM Kandatel Solo dan dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungannya, laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan lancar. Karena itulah, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Supriyadi SN SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. A. Eko Setyanto selaku Ketua Jurusan Program Diploma III Ilmu Komunikasi Terapan FISIP-UNS.

3. Dra. Christina TH. M.Si. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

(7)

5. Drs. Eko Rahmad Sudjito selaku Purel PT. Telkom Kandatel Solo sekaligus pembimbing lapangan.

6. Bapak Soeprijadi, Ibu Murni dan Ibu Ma’in yang selalu memberikan semangat dan dukungannya serta seluruh staf dan karyawan PT. Telkom Kandatel Solo yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

7. Almarhum Papah yang selalu menjadi cerminan untuk menggapai kesuksesan dalam hidup dengan rendah hati beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan material dan spiritual.

8. Eno dan nila, rekan magang di Telkom Kandatel Solo yang telah memberikan semangat dan tawa selama menjalankan KKM. Jangan menyerah, semangat terus dan jangan lupakan kenangan kita di sekretariat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan lapang dada. Semoga diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca khususnya pihak yang membutuhkan.

Surakarta,………..2008

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO……… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……….... v

KATA PENGANTAR……….. vi

DAFTAR ISI………. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Tujuan……….6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations……… 7

B. Fungsi dan Pesan Public Relations………. 10

C. Tugas Public Relations………....12

(9)

E. Definisi Media Relations ...15

F. Keterkaitan Media Relations dengan Public Relations.. 18

G. Bentuk-bentuk Kegiatan Media Relations………. 20

H. Praktik Media Relations………. 21

I. Teknik-teknik Media Relations……….. 27

J. Tujuan Media Relations………. 28

BAB III DESKRIPSI PT. TELKOM KANDATEL SOLO A. Sejarah PT. TELKOM……… 29

B. Visi dan Misi PT. TELKOM……….. 32

C. Peran PT. TELKOM……….. 33

D. Tujuan PT. TELKOM……… 33

E. Budaya Perusahaan PT. TELKOM……… 34

F. Struktur Organisasi PT. TELKOM Kandatel Solo………. 36

G. Bidang Usaha PT. TELKOM………. 42

H. Wilayah Usaha PT. TELKOM Kandatel Solo………... 44

(10)

J. Arti Kredo Committed 2 U……… 45

K. Pemasaran PT. TELKOM Kandatel Solo……….. 46

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG DI PT. TELKOM SOLO

A. Pelaksanaan Media Relations pada

PT. TELKOM Kandatel Solo………. 55

B. Aktivitas Kuliah Kerja Media……… 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………. 65

B. Saran………... 67

DAFTAR PUSTAKA ………69

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

(12)

Dan sedikit sekali praktisi PR khususnya di Indonesia yang betul-betul memahami bagaimana deskripsi kerja PR. Sebenarnya banyak contoh-contoh perusahaan yang sudah berhasil disebabkan karena keterlibatan praktisi PR didalamnya.

Perkembangan public relations mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang. Kemajuan tersebut sekaligus merupakan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Atas dasar kepentingan itu, yaitu tercapainya tujuan, baik di bidang industri, teknik, politik, ekonomi, sosial dan budaya membutuhkan kerja sama demi kepentingan bersama. Tetapi dibalik kemajuan itu dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang dapat menghalangi tujuan di berbagai bidang tersebut.

Dalam hal ini public relations memiliki sejumlah program serta jalan keluar untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi pada perusahaan agar tidak berdampak buruk. Disamping itu tetap mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh publik sehingga dapat memberikan kepuasan.

(13)

pelanggan dalam memilih suatu barang atau jasa yang diyakininya. Untuk itu bagaimana membangun sebuah komunikasi yang efektif.

Sejauh yang kita ketahui, komunikasi merupakan hal yang penting didalam kehidupan manusia khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dilakukan antar pelaku komunikasi dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Tanpa adanya komunikasi, tidak akan ada interaksi, pertukaran pikiran dll. Karena itu praktisi public relations memilih menggunakan media dalam membantu menjalankan tugas-tugasnya. Dengan alasan media sangat dekat dengan masyarakat dan lingkungannya. Siapa yang tidak membutuhkan sarana media dalam kehidupannya, Pastinya setiap orang membutuhkan informasi dengan mengandalkan media tersebut. Disinilah komunikasi menjadi modal utama yang menjadi bagian terpenting dalam aktifitas public relations. Tidak hanya sebatas komunikasi biasa namun apakah komunikasi tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak. Karena komunikasi yang efektif merupakan kunci utama keberhasilan public relations untuk memperoleh reputasi yang positif dimata publik baik internal maupunpun eksternal. Dengan melalui media, perusahaan dapat mengetahui bagaimana situasi diluar perusahaan.

(14)

merangkul mitra media. Dengan harapan agar setiap kegiatan dan informasi mengenai perusahaan tersebut dapat diliput oleh media secara jujur, akurat dan berimbang. Sehingga public relations harus mengetahui seluk-beluk mengenai latar belakang media massa terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalin kerjasama agar dapat terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan pihak media.

Dengan menggunakan media yang tepat, perusahaan dapat berkomunikasi dengan mudah untuk mengetahui keadaan perusahaan dan mengetahui keadaan pasar demi tercapainya tujuan perusahaan. Walaupun pada kenyataannya PRO lebih sering berkomunikasi secara tatap muka. Akan tetapi, banyak hal yang tidak dapat dilakukan dengan cara tersebut dan tidak semua publik dapat menerima serta menyampaikan informasi. Alasan inilah, suatu perusahaan bekerja sama dengan media sebagai alat penghubung antara perusahaan dengan publik. Maka suatu berita atau informasi yang ingin disampaikan secara luas dapat tersampaikan secara cepat dan jelas. Sehingga segala hal mengenai perusahaan ataupun publik dapat diterima dan ditanggapi dengan baik pula.

(15)

Popularitas profesi PR tidak akan mungkin berjalan tanpa bantuan atau kerjasama media yang ikut andil didalamnya. Karena semakin tinggi frekuensi komunikasi yang dilakukan PRO, semakin tinggi pula awareness dan persepsi publik terhadap perusahaan. Meskipun tidak mudah untuk menyajikan suatu informasi yang dibutuhkan publik, Sehingga disinilah kemampuan PRO diuji untuk mengetahui sampai dimana batas intelektual, kreatifitas ataupun sensitifitas PR dalam mengetahui setiap perubahan yang ada disekitarnya.

Tidaklah mudah untuk menjadi praktisi public relations yang profesional tanpa melalui tahapan-tahapan. Setiap keputusan praktisi PR sangat menentukan keberhasilan perusahaan. Karena itu, praktisi PR harus mempersiapkan perencanaan setiap melangkah. Terutama apabila sudah melibatkan pihak ketiga yaitu media massa untuk turut membantu melancarkan komunikasi antara perusahaan dengan publik.

Demikian pula yang dilakukan oleh Public Relations PT. TELKOM Kandatel Solo dalam usahanya untuk mengambil perhatian dan membangun kepercayaan publik terhadap perusahaan. Demi tercapainya tujuan perusahaan yaitu membuktikan kepeduliannya terhadap permintaan dan kebutuhan pelanggan atau calon pelanggan dalam bentuk pelayanan jasa telekomunikasi yang maksimal.

(16)

sangatlah penting sebagai alat penghubung komunikasi dan interaksi perusahaan dengan publik melalui media cetak maupun elektronik, untuk memperlancar kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul: “ PELAKSANAAN MEDIA RELATIONS PADA PT. TELKOM KANDATEL SOLO.”

B. Tujuan Kuliah Kerja Komunikasi

Dalam pelaksanan praktek Kuliah Kerja Media penulis memiliki tujuan: 1. Untuk mengetahui bagaimana dan sebatas mana peranan Public

Relations di PT. Telkom Kandatel Solo dalam melaksanakan media relations.

2. Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik media relations dalam public relations PT. Telkom Kandatel Solo.

3. Untuk mengetahui langkah-langkah media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT. Telkom Kandatel Solo.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Public Relations

Istilah Public Relations dalam pengertian sekarang lahir di Amerika Serikat. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekkan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang itu. Hal ini menimbulkan berbagai definisi yang berbeda dari beberapa para ahli. Menurut survey yang diadakan di Amerika Serikat 2000 orang terkemuka dalam bidang tersebut telah mengemukakan definisi mereka tentang public relations dan dari definisi-definisi yang mereka sampaikan diataranya terdapat anggapan-anggapan, bahwa public relations itu adalah suatu ilmu, suatu sistim, seni, fungsi, proses, profesi, metoda, kegiatan, dsb.

Beberapa ahli public relations yang terkenal telah mengambil tiga definisi yang mereka anggap yang terbaik dari definisi-definisi yang disampaikan itu :

a. Definisi J.C., Seidel, Public Relations Director, division of Housing, State of New York menyatakan bahwa “Public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.

(18)

c. Definisi Howard Bonham, Vice Chairman, America National Red Cross menyatakan “Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, untuk dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu organisasi/badan. (Frank Jefkins, 1995:8)

Selain daripada definisi-definisi diatas ada beberapa definisi lainnya yaitu:

“Public Relation adalah suatu fungsi management yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencada kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik.” (Oemi Abdurrachman, 2001:25)

Menurut J.H. Wright mengemukakan Public Relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian mereka.

Bertrand Russel Canfield menyatakan Public Relations adalah falsafah management yang didalam tiap keputusan dan tindakannya mendahulukan kepentingan orang lain.

Pandangan yang dikemukakan dalam Course in Public Relations for Employees yang diterbitkan oleh New York Central Reilroad System mengenai public relations yaitu :

a. They are the contacts you make every day – on the job, and with your

neighbours and friends. They are words you speak, the smile on your face.

(19)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa public relations itu adalah suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.

Untuk menghindari salah pengertian, kita lihat saja makna atau definisi PR tesebut langsung dari kamus. Disini kita akan meninjau tiga definisi humas secara internasional yaitu:

- Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR)

Praktek humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.

Yang dimaksud dengan “upaya terencana dan berkesinambungan” berarti PR adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Jadi, PR sama sekali bukanlah kegiatan yang bersifat sembarangan atau dadakan.

- Pernyataan Meksiko (The Mexican Statement)

(20)

tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.” (Frank Jefkins, 1995:9).

Definisi Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Sedangkan arti Public Relations menurut Standar PR-Excellence, Edisi Pertama, buku yang diterbitkan oleh PT Telkom Indonesia. Tahun 2002, adalah “Segala daya upaya dari suatu kegiatan komunikasi timbal balik yang terencana secara terus menerus, ditujukan kepada publik internal maupun eksternal, untuk meraih opini yang menguntungkan citra perusahaan (Corporate Image), dengan tetap mengindahkan perilaku yang berlaku.”

B. Fungsi dan Peran PR

Daya tarik profesi PR adalah karena sebagai wakil organisasi ia berkomunikasi dengan publik yang beragam termasuk mereka yang mempengaruhi publik yaitu karyawan, investor, konsumen, mitra usaha, media, masyarakat, pemerintah dan kebijakannya. Hal ini dapat menanggapi beberapa pemahaman yang salah mengenai peran PR merupakan kegiatan yang abstrak. Apabila seseorang menjalankan program kehumasan, pasti dapat mengukur hasil-hasil yang sudah dicapai.

(21)

merancang dan menerapkan program komunikasi yang tepat bagi para pemegang saham (investor relations)

4 fungsi yang dituntut dari petugas PR atau PR Officer (PRO), yaitu sebagai:

- Communicator

Kemampuan berkomunikasi menjadi identitas seorang PR, apakah dia seorang PR senior ataukah pemula. Fungsi komunikator melekat dalam kegiatannya sehari-hari. Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok antarpesonal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.

- Relationship

Hubungan baik adalah prinsip kerja dari seluruh tujuan kegiatan PR. Apapun yang dilakukan orang PR selalu didasari untuk membina dan meningkatkan relationship dengan publik. Apabial positif telah terjalin dengan publik internal dan eksternal, otomatis tercipta saling pengertian, dukungan kerjasama dan toleransi. Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan.

- Management Backup

Di banyak perusahaan fungsi PR tidak terlihat langsung dalam operasional, berbeda halnya dengan fungsi pemasaran atau produksi yang menentukan berjalan tidaknya roda operasional perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah heran banyak manajemen masih berkeyakinan ketiadaan fungsi PR tidak mengganggu operational perusahaan. Sementara sebagian manajemen telah meyakini bahwa PR ada digaris depan sekaligus pengawal yang selalu siap menjaga reputasi perusahaan. Sedikit saja manajemen yang menyadari keterlibatan PR dalam aktivitas operational akan mempermudah penanganan krisis citra perusahaan.

- Good Image Maker

Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif. Tiga fungsi PR tersebut: sebagai komunikator, meningkatkan hubungan baik dan management backup, akan memuluskan langkah dalam membentuk citra yang baik (good image maker). Namun di beberapa perusahaan atau organisasi masih ada anggapan bahwa orang-orang yang ditempatkan di bagian PR atau humas tidak menempatkan posisi yang berarti, atau ekstrimnya sebagai posisi “buangan”. Padahal jika melihat negara-negara maju, orang-orang yang ditempatkan di bagian PR, dipilih dari tenaga-tenaga terdidik dalam bidang kehumasan. (Ima Hardiman, 2007:7)

(22)

mengenai peran petugas PR di instansi pemerintah yang seringkali dinilai sebagai bagian penerima tahu/seksi protokoler, juru foto atau tukang kliping berita saja. Tetapi sesungguhnya petugas PR harus aktif dan agresif mengetahui dan mendapatkan informasi mendalam untuk dijelaskan ke masyarakat. Tanpa informasi mendalam maka PR tidaklah berperan dan dimana muncul masalah komunikasi antara instansi dengan publik, disitulah peran PR dibutuhkan. Semakin tinggi ketergantungan masyarakat dengan instansi/organisasi, semakin tinggi pula intensitas pemberitaan petugas PR sebagai juru bicara.

C. Tugas Public Relations

Adapun tugas-tugas utama dari seorang manajer humas dapat diperinci sebagai berikut:

- Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas organisasinya, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan, produk, jasa, maupun dengan para personelnya.

- Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan organisasi, dan menyampaikan setiap informasi yang penting ini langsung kepada pihak manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi atau ditindak lanjuti.

- Memberi nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut berbagai teknik untuk mengatasinya.

- Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak, perihal kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa, dan personalia selengkap mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. (Frank Jefkins, 1995:28)

Disamping itu PR harus berperan di semua fungsi komunikasi yaitu investor relations, media relations, internal relations, community relations,

(23)

dikuasai PR profesional agar dapat survive dalam melancarkan strategi komunikasi yaitu Periklanan/advertising, Kegiatan Sosial Korporat/filantropi, Sponsorship, Community Development, External Communications, Internal

Communication, Lobbying, Promosi, Publisitas, Riset PR, Special Event,

Press and media handling.

Untuk dapat menjalankan fungsi dan peranan yang baik, PR Officer harus dapat menjalankan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut Internal Public Relations dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut External Public Relations. Didalam Internal perusahaan, PR Officer bertugas untuk: menyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif yang dapat dilaksanakan dengan cara tertulis, lisan dan conseling. Ia harus mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personal policy), termasuk gaji/upah, honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya. Serta menganalisa apa yang telah dilaksanakan didalam internal public relations, dan mengadakan survey tentang “attitudes” para karyawan terhadap instansinya, kebijaksanaan instansi dan kegiatan-kegiatannya. Sedangkan di External perusahaan, PR Officer bertugas untuk menciptakan kesediaan kerjasama dari publik, adalah:

- Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai dan metode yang digunakan.

- Memberi advice consul pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan, dll.

- Memberikan penerangan-penerangan yang obyektif, agar publik tetap diberikan informasi tentang segala aktivitas dan perkembangan badan itu. - Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu. (Oemi Abdurrachman,

(24)

Dimana PR Officer harus bisa berkomunikasi dengan external publik yang dapat dilakukan melalui personal contact (kontak pribadi), Press Releases, Press Relations, Press conference & press briefings, Publicity, Radio dan televisi, Film, Media komunikasi dan informasi lainnya.

D. Tujuan Public Relations

Disamping fungsi dan peranannya, PR Officer harus dapat menjalankan tugas-tugasnya demi tercapainya tujuan yang semata-mata untuk mendukung keberhasilan perusahaan.

Ada beberapa tujuan Public Relations yaitu:

- Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Guna untuk menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka perusahaan harus berusaha mengubah citranya supaya kegiatan dan produk barunya itu mendapatkan sambutan yang positif dari khalayaknya.

- Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

- Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. - Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta

membuka pasar-pasar baru.

- Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan. - Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,

sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman,kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.

- Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

- Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

- Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain. - Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

- Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

(25)

- Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.

- Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

- Menciptakan dan memelihara saling pengertian dengan maksud untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya satu penggal kata “saling”, maka organisasi juga harus memahami setiap kelompok atau individu yang terlibat dengannya.

- Menanggulangi masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, misalnya saja pengubahan sikap yang negatif menjadi positif. (Frank Jefkins, 1995:56)

Untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya ialah mengembangkan good will dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik.

”Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan Internal Public Relations” (Oemi Abdurrachman, 2001:34).

Sedangkan tujuan External publik relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu.

E. Definisi Media Relations

Dalam kepustakaan lama tentang humas atau public relations (PR), istilah yang umum dipergunakan untuk hubungan dengan media ini adalah press relations atau hubungan pers. Istilah pers sendiri juga sering

(26)

cetak tersebut. Namun sebenarnya bukan hubungan dengan pers melainkan dengan media.

Istilah press relations masih banyak dipergunakan sampai saat ini, termasuk untuk menggambarkan hubungan media penyiaran atau media on-line. Tetapi dengan mengingat perkembangan media massa dan juga praktik PR, istilah yang paling tepat dipakai adalah media relations.

“Media relations hanya salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien” (Frank Jefkins, 1995:98).

Media relations adalah publisitas, Lebih jelasnya yaitu usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Hubungan ini tidak hanya terkait dengan kalangan pers saja melainkan juga semua bentuk media lainnya seperti media cetak dan media elektronik (radio, televisi dan sebagainya). Hal ini penting karena akan menopang keberhasilan program, dan efisien karena tak memerlukan banyak daya dan dana untuk menginformasikan program yang hendak dijalankan dengan menggunakan teknik publisitas.

“media relations berhubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publistas atau meresponse kepentingan media terhadap organisasi” (Yosal Iriantara, 2005:28).

(27)

efisien dalam berkomunikasi dengan publik. Di sisi lain, media relations itu pada dasarkan merupakan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Karena berhubungan dengan media itulah, maka ada yang menyebutkan bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus di dalam satu kegiatan atau program PR.

Hubungan dengan media (media relations) yang semula merupakan hubungan kerja yang sederhana antara petugas Purel dengan beberapa rekan redaktur, telah menjadi semakin kompleks, karena meningkatnya jumlah media, karena media itu juga semakin terspesialisasi karena persaingan antarmedia semakin meningkat dan karena publisitas telah berperan lebih penting dalam public relations.

Dengan demikian media relations bisa diartikan merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik-publiknya untuk mencapai tujuan organisasi. Tetapi dari sisi organisasi, membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa itu paling tidak berarti memenuhi dan menanggapi kebutuhan dan kepentingan media massa terhadap organisasi tersebut. Karena watak komunikasi dalam PR adalah dua arah, maka praktik media relations pun bukan hanya mengkomunikasikan ke luar organisasi melainkan juga menjadi komunikan yang baik dari apa yang dikomunikasikan dari luar organisasi.

(28)

Gambar tersebut menunjukkan, organisasi menyampaikan informasi, gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan publik, bisa menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massa pada organisasi.

F. Keterkaitan Media Relations dengan Public Relations

Pada masa awal berdirinya organisasi atau tahap kelahiran, PR sebagai fungsi organisasi memang dijalankan. Namun pemisahan fungsi PR seperti halnya media relations belum ada. Bagian atau divisi PR pun belum terbentuk. Begitu organisasi memasuki tahap kedewasaan atau kematangan, maka organisasi itu makin kompleks. Unit-unit kerja dengan bidang tugas dan tanggung jawab sudah jelas terbentuk dan salah satunya yaitu bagian PR. Program dan kegiatan PR pun beragam.

Pada tahap organisasi mencapai kematangan itulah kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan media akan terasa. Akan tetapi karena kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan media belum sebesar saat organisasi memasuki tahap kematangan, maka fungsi media relations belum menonjol. Berbeda halnya dengan saat organisasi memasuki tahap kematangan,

Media Massa

(29)

organisasi tersebut sangat dirasakan kehadirannya oleh publik sehingga publik memiliki rasa ingin tahu tentang organisasi itu. Dalam keadaan seperti ini, media relations bukan lagi sekedar kebutuhan melainkan satu keharusan yang harus dijalankan suatu organisasi.

Bila media dan insan media dipandang sebagai salah satu dari sekian kelompok publik yang harus dilayani organisasi, maka media relations dijalankan untuk melayani kelompok publik. Kelompok publik ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan khalayak luas, yang di dalamnya ada publik organisasi. Karena itu, media relations pun berarti membangun komunikasi yang harmonis dengan kelompok publik tersebut. Media massa memiliki kemampuan membentuk opini publik dan adakalanya berkepentingan untuk membentuk opini publik guna membentuk citra atau reputasi positif organisasi, ini sekedar menunjukkan keterkaitan antara organisasi dan media massa dalam program PR.

Media massa menjadi penting bagi kegiatan dan program PR dikarenakan memiliki kekuatan. Bukan sekedar mampu menyampaikan pesan kepada jutaan khalayak sekaligus. Tetapi lebih karena media menjalankan fungsi mendidik, mempengaruhi, menginformasikan dan menghibur. Maka media massa memiliki potensi untuk membangkitkan kesadaran, mengubah sikap, pendapat dan perilaku, mendorong tindakan, dan ada juga yang menyebutkan bahwa media massa bisa membantu kita merumuskan cara memandang dunia.

(30)

satu aspek yang diperhitungkan dan dipertimbangkan oleh perencana. Dengan menyadari dan mengetahui pentingnya posisi media dalam program dan kegiatan PR itu, maka menjalin hubungan dengan media merupakan suatu keharusan. Tetapi hubungan dengan media itu dijalin bukan sekedar menjalankan peran PR atau sebagai solusi setelah timbul masalah, melainkan terus dipelihara sepanjang organisasi itu ada. (Yosal Iriantara, 2005:23)

G. Bentuk-Bentuk Kegiatan Media Relations

Dalam upaya membina hubungan media, PR akan melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan media antara lain:

- Interview. Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau

inisiatif petugas PR mengajukan wawancara dengan menampilkan nara sumber dan topik yang bernilai berita. Wawancara bisa ditayangkan secara langsung (live on air) ataupun direkam tergantung kesepakatan dengan media. Petugas PR menyediakan data, fakta, dan informasi agar media dapat melengkapi beritanya. Wawancara antara nara sumber dengan penyiar radio/TV, bisa berlangsung di studio atau melalui telepon.

- Media Briefing. Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang

informasi atau kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang, fact sheets, media kit, backgrounder, foto-foto dan publikasi lain.

- Media Partisipation. Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan

khusus yang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk promosi seperti hadiah, tiket, suvenir.

- Media Tour. Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam atau luar kota, untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan dari top manajemen yang menemani media agar dapat diwawancarai atau memberi presentasi.

- Press Release. Siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita. Istilah Press Release mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya berkenaan dengan media cetak (surat kabar dan majalah), tetapi mencakup media elektronik (radio dan televisi).

(31)

H. Praktik Media Relations

Media relations sebagai bagian dari PR tentu saja mengikuti langkah-langkah standar dalam PR. Proses PR yang standar itu diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut:

- Pengumpulan fakta

Pengumpulan fakta bisa dilakukan dengan penelitian, menganalisis pemberitaan media atau membaca kecenderungan (trend analysis).

- Merumuskan permasalahan

Berdasarkan hasil penelitian atau kajian itu kemudian dirumuskan permasalahan yang dihadapi organisasi. Sebagai contoh: organisasi menghadapi permasalahan memburuknya citra salah satu produk atau publik memberikan persepsi yang salah mengenai inovasi produk yang dijalankan organisasi bisnis.

- Perencanaan dan penyusunan program

Berdasarkan permasalahan yang sudah dirumuskan itu lalu dibuat perencanaan untuk memperbaikinya. Misalnya, setelah diketahui citra perusahaan yang memburuk, kemudian merencanakan dan menyusun program pemulihan citra.

- Menjalankan rencana itu melalui tindakan dan komunikasi

Tindakan tersebut misalnya dengan meluncurkan iklan yang bafu atau menyelenggarakan konferensi pers.

- Melakukan evaluasi terhadap semua rangkaian kegiatan dan program PR Evaluasi tersebut pada umumnya untuk melihat pengaruh jangka pendek (keluaran program/output) dan pengaruh jangka panjang (dampak program/outcome). Perubahan persepsi publik terhadap produk setelah melihat iklan atau komunikasi lain yang dilakukan organisasi merupakan hasil program PR. Bila persepsi itu bertahan lama dan berubah menjadi keyakinan seta tertanamnya citra baik, maka hal itu adalah dampak program atau kegiatan PR organisasi. (Yosal Iriantara, 2005:33)

(32)

keseluruhan, media relations termasuk salah satu bentuk kegiatan yang hendak dijalankan.

Berikut proses PR dengan tahapan-tahapannya yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Apa yang diuraikan tersebut adalah menempatkan media relations sebagai bagian dari PR secara keseluruhan.

PR Officer harus selalu membina hubungan baik dengan pers agar perusahaan/organisasi diketahui dan dikenal publik. Untuk itu praktisi PR harus mengerti betul media.

Berikut ini adalah sebuah ringkasan atau rangkuman atas hal-hal penting perihal pers yang harus diketahui oleh seorang praktisi PR:

- Kebijakan editorial yaitu kebijakan redaksinya, yang menyangkut visi dan misi media, isi dan bentuk media yang diterbitkan. Misalnya surat kabar secara reguler memuat secara rinci dan khusus tentang berita bisnis.

(33)

- Frekuensi penerbitan yaitu harian, mingguan, dwi-mingguan, seminggu dua kali, bulanan, triwulanan, tahunan. Edisi tertentu setiap harinya dianggap penting.

- Tanggal terbit yaitu batas waktu dan tanggal pemasukan berita ke media massa, termasuk untuk isu berita mendatang. Bergantung frekuensi dan proses pencetakan. Sekarang dikenal dengan cetak jarak jauh.

- Proses pencetakkan yaitu jenis pencetakan media massa yang digunakan seperti letterpress, photogravure, atau lithography, offset litho yang kini cukup populer di berbagai belahan dunia.

- Daerah sirkulasi yaitu daerah sirkulasinya, mencakup internasional, nasional, regional, satu kota, pinggiran kota, pemuatan kasus-kasus tertentu menjadi bagian pemuatan regional propinsi tertentu.

- Jangkauan pembaca yaitu bagaimana karakteristik/profil orang-orang

yang membaca media itu, dilihat dari kelompok umur, jenis kelamin, tingkat sosial, pekerjaan, kepentingan khusus, kebangsaan, kelompok etnis, agama dan politik.

- Metode distribusi yaitu cara penyebaran media tersebut. Misalnya, dijual eceran di toko buku, eceran langsung di terminal, rumah ke rumah, atau berlangganan. (Soleh Soemirat, M.S dan Elvinaro Ardianto, M,Si, 2004:123)

Kaitan PR dengan pers/media massa harus tetap erat, karena itu sangatlah penting bagi praktisi PR untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pers.

Berikut akan diuraikan beberapa prinsip umum yang perlu diperhatikan oleh praktisi PR dalam rangka menciptakan dan membina hubungan pers yang baik:

- Memahami dan melayani media. Dengan berbekal semua pengetahuan

diatas, maka seorang praktisi PR akan mampu menjalin kerja sama dengan pihak media. Ia juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

- Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Para praktisi PR harus senantiasa siap menyediakan materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan. Hanya dengan cara inilah ia akan diakui sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis

(34)

- Bekerja sama dalam penyediaan materi. Sebagai contoh, petugas PR dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.

- Menyediakan fasilitas verifikasi. Para praktisi PR juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh konkretnya, para jurnalis diizinkan untuk langsung melihat fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi/perusahaan yang hendak diberitakan.

- Membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal

yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan sikap saling menghormati profesi masing-masing. (Frank Jefkins, 1995:116)

Pemilihan media massa yang sesuai dengan sasaran khlayak sangat penting dalam tahap persiapan dan penyebaran berita. Pelaksanaan pengiriman berita dan artikel tanpa membeda-bedakan media, tanpa pengetahuan mengenai isi redaksionalnya, khalayaknya, dan kebijakan redaksional dari media tersebut akan sia-sia. Menyadari potensi yang dimiliki oleh media massa dalam penyebarluasan berita dan informasi, maka diperlukan pemikiran tentang pemilihan media dan cara-cara menggunakan media tersebut, sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Disamping media berita (surat kabar dan majalah) cukup potensial, maka media yang dianggap ampuh untuk kegiatan komunikasi dalam public relations adalah media siaran, seperti siaran radio dan televisi.

1. Koran

Bahwa orang membaca koran untuk memperoleh informasi memang tidak salah, namun terlalu sederhana.

Seseorang ingin tahu sesuatu karena berbagai alasan yaitu: - Untuk meraih prestise.

(35)

- Agar merasa lebih dekat dengan lingkungannya atau untuk menyesuaikan perannya di masyarakat. (William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodore Peterson, 2003:313)

Untuk itu bagaimana praktisi PR harus mengetahui bagaimana menulis berita yang baik, terlebih dulu harus mengetahui apa yang disebut berita. Berita adalah fakta, opini, dan nilai-nilai yang dikomunikasikan yang menarik perhatian sejumlah orang.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuatu berita yang baik adalah sebagai berikut:

- Akurat (accurate), yakni singkat, padat, dan sesuai dengan kenyataan. - Tepat waktu atau aktual

- Objektif artinya sama dengan fakta yang sebenarnya tanpa opini penulisnya yang dibuat-buat.

- Menarik, artinya apa yang disajikan itu terdiri dari kata-kata dan kalimat yang khas, segar, dan enak dibaca.

Pada umumnya berita itu terdiri dari tiga bagian, yaitu: - Judul atau kepala berita (headline).

- Pokok berita (lead).

- Tubuh berita (body). (F. Rachmadi, 1992:90)

Agar surat kabar dapat menyampaikan informasi dengan sebaik-baiknya, maka berita yang disiarkan harus lengkap. Karena dalam klipping berita lengkap harus mengandung unsur 5W (+1H), yaitu pertanyaan pertanyaan yang timbul dalam pikiran setiap orang yang membaca berita. Pertanyaan-pertanyaan itu ialah:

- What : Apa yang terjadi

- Why : Mengapa peristiwa itu terjadi

- Who : Siapa yang melakukan atau terlibat dalam peristiwa

- When : Kapan peristiwa itu terjadi

- Where : Dimana peristiwa itu sampai terjadi

(36)

2. Media Siaran

Siaran radio mempunyai kemampuan menjangkau pendengar di segenap penjuru tanah air tanpa kesulitan karena letak geografis maupun jarak siaran radio, dapat diikuti oleh sebagian besar penduduk. Apalagi sejak dikembangkannya transistor, penyebaran radio di Indonesia semakin meningkat.

Beberapa keunggulan siaran radio, diantaranya:

- Siaran radio punya kekuatan untuk mengutarakan gagasan atau pendapat secara sederhana dan langsung.

- Sangat luwes (flexible), karena mudah dikoreksi, ditambah atau ditulis kembali sebelum disiarkan.

- Radio sudah mempunyai khalayak khusus. Kelemahan utama siaran radio:

- Uraian dialog dan kandungan materinya kurang bervariasi.

- Fakta-fakta tidak bisa dibeberkan selengkapnya, karena selain harus sederhana, isi siaran harus disusun singkat.

- Melelehkan, karena perhatian para pendengar harus dipusatkan pada suara atau satu pokok acara selama waktu tertentu. (F. Rachmadi, 1992:89)

Penggunaan siaran televisi untuk menyebarluaskan informasi dan berita sudah dimulai sejak tahun 1962. Namun perluasan siarannya baru dimulai sejak 1976, yaitu sejak adanya satelit palapa. Sebagai media massa yang didukung oleh teknologi modern televisi memiliki banyak keunggulan antara lain:

- Siaran yang dipancarkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

(37)

I. Teknik-teknik Media Relations

Teknik media relations yang menjadi tumpuan adalah bagaimana melayani kebutuhan informasi dari insan media. Dan yang kedua yaitu bagaimana informasi kegiatan tersebut bisa tampil di media. Melayani kebutuhan insan media berarti menyediakan informasi yang diperlukan setidaknya dengan menjawab setiap unsur 5W+1H. Sedangkan mengupayakan siaran pers satu kegiatan bisa dipublikasikan melalui media massa berarti mesti mencari nilai berita dari peristiwa yang berlangsung.

Pada dasarnya teknik-teknik komunikasi bermedia dipergunakan dalam media relations. Dua teknik yang umum dipergunakan adalah publisitas dan periklanan. Publisitas yang mengartikan sebagai PR yang bebas biaya dengan cara menyampaikan sebagai PR yang bebas biaya dengan cara menyampaikan pesan melalui media massa. Dengan maksud menyampaikan informasi dari perspektif pembuat pesan yakni organisasi. Publisitas dilakukan antara lain dalam bentuk pemberitaan atau tulisan berupa artikel. Sedangkan periklanan adalah penyampaian pesan nonpribadi dengan mengeluarkan biaya melalui media massa untuk menginformasikan atau mempengaruhi.

Sejalan dengan perkembangan bisnis media massa di Indonesia sekarang ini, ada percampuran antara publisitas dan periklanan. Percampuran ini menghasilkan bentuk yang dinamakan pariwara, advertorial (advertising-editorial), infotorial (information editorial) atau infomercial (information

comercial). Wujudnya adalah iklan dalam bentuk pemberitaan atau bisa juga

(38)

disampaikan dengan menggunakan iklan dapat dijamin, bahwa tiap kalimat dan tiap kata yang disampaikan pada publik tidak akan berubah. (Yosal Iriantara, 2005:23)

Adapun petunjuk-petunjuk mengenai dasar-dasar penyajian iklan sebagai berikut:

- Harus terus terang, adil, dan jujur

- Kemukakan message itu langsung kepada individu di dalam bahasanya. Berarti pula bahwa didalam menggunakan kata-kata harus tepat.

- Dalam menyampaikan message jangan memandang komunikan lebih rendah atau lebih tinggi dari komunikator.

- Gunakan kata-kata yang sederhana dan fakta-fakta sehingga komunikan dengan segera dapat mengerti dan percaya apa yang dikemukakan oleh komunikator. (Oemi Abdurrachman, 2001:102)

J. Tujuan Media Relations

Tujuan kegiatan PR merupakan penjabaran dari tujuan yang hendak dicapai organisasi, sehingga tujuan media relations pun akan terkait dengan tujuan organisasi itu.

Berikut tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan media relations selalu dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu:

- Meningkatkan kesadaran, misalnya kesadaran merek (brand-awareness) pada publik.

- Mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang dilakukan organisasi.

(39)

BAB III

DESKRIPSI PT.TELKOM KANDATEL SOLO

A. Sejarah PT. TELKOM

(40)

Berdasarkan Peraturan No. 29 tahun 1965 berdirilah Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Yang kemudian diatur oleh Peraturan Pemerintah Nno. 35 tahun 1979 untuk dikembangkan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Peruntal) yang merupakan badan usaha tunggal penyelenggara jasa telekomunikasi secara umum baik hubungan dalam maupun luar negeri.

Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlu adanya percepatan pembangunan di bidang komunikasi. Oleh karena itu diperlukan penyelenggara telekomunikasi yang memiliki manajemen profesional. Untuk mewujudkan bentuk perusahaan yang diinginkan maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991 Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perseroan Telekomunikasi Indonesia atau TELKOM. PT. Telekomunikasi Indonesia yang berpusat di Bandung.

Pembagian Divisi – divisi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Divisi Regional I, Sumatra

b. Divisi Regional II, Jakarta & Sekitarnya

c. Divisi Regional III, Jawa Barat

d. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

e. Divisi Regional V, Jawa Timur

(41)

g. Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya

Masing-masing Divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Nerwork dan Divisi lainnya) serta mempunyai keuangan internal yang terpisah. Dengan didukung divisi pelatihan, properti, sistem informasi, divisi Atelir, dan divisi teknologi informasi.

Pada tahun 2001 PT. Telekomunikasi membeli 35 % saham Telkomsel dari PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi reksturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikann silang antara Telkom dengan Indosat. Telkom menguasai 72,27 % saham dari Telkomsel. Di tahun yang sama PT. Telkom membeli 90,32 % saham dari PT. Dayamitra. Tahun 2002 PT. Telkom membeli seluruh saham dari Pramindo melalui 3 tahap, yaiut tanggal 15 Agustus 2002 dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham sebesar 30 %. Pada tanggal 30 September 2003 membeli saham sebesar 15 % dan sisanya sebesar 55 % saham pada tanggal 31 Desember 2004.

(42)

B. Visi dan Misi

Dalam pelaksanaan pelayanan bidang jasa bagi seluruh lapisan baik dalam maupun luar negeri, PT. Telekomunikasi mempunyai visi dan misi sebagai dasar untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain atau kompetitor.

Adapun Visi dan Misi PT. Telekomunikasi sebagai berikut :

1. Visi

To become a Leading Infocom Player in Indonesia. Menjadikan PT.

Telekomunikasi yang bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi terus berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen. Dan hal ini diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa yang ditawarkan. Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service), kini menjadi PMCSIS (Phone, Mobile, View, Internet, Service).

2. Misi

(43)

C. Peran PT. Telkom

1. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa

2. Memperlancar kegiatan pemerintahan dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan

3. Mendorong upaya mencerdaskan bangsa

4. Memperlancar pertumbuhan ekonomi nasional

D. Tujuan PT. Telkom

1. Meningkatkan pelayanan yang mampu menjangkau masyarakat luas sampai ke desa-desa potensial dengan mempercepat, memperluas, mengganti, dan membangun fasilitas telekomunikasi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Meningkatkan mutu jasa dan mutu pelayanan yang tinggi serta menyediakan alternatif-alternatif pelayanan sesuai kebutuhan dan kemajuan teknologi.

3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan agar dapat tumbuh dan berkembang pesat.

(44)

E. Budaya Perusahaan

1. Budaya perusahaan yagn dikembangkan TELKOM yakni THE TELKOM WAY 135 atau yang lebih dikenal APEL PATRIOT 135. Budaya ini mencakup tiga tingkatan unsur sebagai berikut :

a. Asumsi dasar mengenai anggapan ataupun pandangan dasar yang menentukan bagaimana PT. TELKOM mempersepsikan, berpikir dan mempertanyakan kebenaran. Asumsi dasar ini oleh PT. TELKOM dikenal dengan Committed 2 U (setia melayani anda).

b. Nilai-nilai inti, berupa hal-hal apa saja yang dianggap penting atau berharga. Nilai tersebut ada dalam 2 hal yaitu, Customer Value dengan terus-menerus memberikan hasil yang lebih terhadap pelanggan dan Excellent Service dengan memberikan pelayanan yang istimewa kepada pelanggan.

c. Artefak (langkah/perilaku) yakni mencakup benda-benda, simbol, upacara dan ceremony. Langkah/perilaku yang ada di PT/ TELKOM terdiri dari

- Strech the goal (Target menantang)

- Simplity (Penyederhanaan proses kerja)

- Involve Everyone (Melibatkan organisasi)

(45)

- Reward the winners (Penghargaan pemenang)

2. Alasan 135 menggunakan kompetisi yaitu :

a. Adanya kebijakan regulator

b. Budaya layanan setiap divisi berbeda

c. Tuntutan layanan masyarakat

d. Perkembangan teknologi pesat

3. Harapan dengan diadakannya THE TELKOM WAY 135 yaitu :

a. Kesejahteraan pegawai

b. Kenyamanan pemakai jasa

c. Kontribusi terhadap pemegang saham

(46)
(47)

Keterangan

1. General Manager (GM)

Tugas pokoknya adalah mengawasi kelancaran seluruh kegiatan operasional jasa telekomunikasi yang berada di wilayah kerjanya. General Manager bertanggung jawab atas :

a. Penyelenggaraan layanan jasa POTS, Fixed wireless, dll untuk segmen personal (retail) di areanya.

b. Mengawasi pengoperasian, pemeliharaan, dan penanganan gangguan jaringan akses untuk segmen personal maupun corporate.

c. Mengkoordinir perencanaan bersama dan pengembangan bisnis telkom di areanya.

d. Pengelolaan SDM perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Distric Administration Support

a. Mengelola kegiatan administrasi mulai dari anggaran, biaya operasional dan kesekretariatan.

b. Membantu manager menangani perusahaan.

(48)

d. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

3. Distric Manager Keuangan & SDM

a. Meningkatkan kemampuan SDM performasi teknik, keuangan, pelayanan dan pemasaran, informasi, serta performansi data dan pelaporan.

b. Membina IBO, serikat karyawan, SKJ dan Periskatel.

c. Membina hubungan dengan pihak ke III.

d. Membantu General Manager dalam menentukan sarana pelatihan dan pengembangan sifat serta peningkatan kompetisi pegawai.

e. Mempersiapkan kebutuhan record pegawai.

f. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses billing dan output.

g. Bertanggung jawab atas pengelolaan penagihan pendapatan serta tepat waktu dan akurat.

h. Mengelola proses akuntasi perusahaan sesuai dengan kebijakan PT. TELKOM.

(49)

j. Memberikan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kesejahteraan SDM di PT. TELKOM.

4. Distric Bussiness Plan

a. Menyusun DRK atau perencanaan BDOP Distric setiap tahun.

b. Mengontrol pengeluaran atau pembelanjaan modal.

c. Memberikan saran dan bantuan kepada manager dalam penyusunan DRK.

d. Mengelola dan mengawasi komunikasi internal serta aset TELKOM dan mempersiapkan perencanaan kekuatan SDM.

e. Melakukan koordinasi dengan manager Distrik Field, yang berhubungan dengan masalah internal maupun eksternal untuk menunjang peningkatan bisnis.

f. Memonitoring, kontrol, dan sosialisasi pelaksanaan kebijakan dan pedoman bisnis performance yang ditetapkan KADIVRE IV.

g. Membuat analisis daerah operasional/usaha kerja sama dengan organisasi di bawah DGM operasi.

(50)

5. Distric Customer Care

a. Mengelola semua kegiatan kerja lapangan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan tetap dalam waskat dan mudah terevaluasi guna peningkatan produktifitas kerja.

b. Menentukan beban kerja dan pengelolaan sumber daya layanan pelanggan di wilayahnya seoptimal mungkin.

c. Bersama manager layanan pelanggan menetapkan kebutuhan pelatihan staff untuk peningkatan kemampuan staf.

d. Melaporkan semua kegiatan lapangan layanan pelanggan dengan didukung manajemen melalui analisis Jaringan Akses.

e. Secara proaktif melakukan penjualan satuan sambungan baru sesuai dengan satuan sambungan baru yang dibangun oleh pihak mitra.

f. Melakukan penjualan “door to door” secara team demi pencapaian hasil pemasaran.

(51)

6. Distric Jaringan AKSES

a. Mensosialisasikan struktur, fungsi, kerja, produk baru dan kebijakan perusahaan kepada karyawan untuk tercapainya peningkatan sarana bisnis di dalam lingkup kerja SDM.

b. Melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk meningkatkan mutu dan memperbaiki standar pelayanan pelanggan.

c. Mengoperasikan dan memelihara network sehingga tercapai unit kerja yang optimal, meliputi ketersediaan dan fungsi.

d. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah atau pihak eksternal yang memiliki kaitan dalam pelayanan dan rencana atau pelaksanaan pembangunan.

e. Inventaris dan mengendalikan dan penyerapan kebutuhan material dan biaya operasional.

7. Distric Layanan Umum

a. Mempunyai tugas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kemitraan yang meliputi kemitraan umum, promosi, dan wartel.

b. Melakukan evaluasi otoris dealer flexi.

c. Promosi produk felxi.

(52)

e. Menjaga alat maintenance perangkat komunikasi yang berada di cabang TELKOM.

f. Melakukan pembinaan karyawan.

g. Mengamankan target pendapatan dan penjualan.

h. Menjaga operasional perusahaan.

G. Bidang Usaha

Bidang Usaha yang dilaksanakan PT. TELKOM Solo merupakan bidang jasa pelayanan telekomunikasi untuk umum yang antara lain berupa :

1. Jasa telekomunikasi yang terdiri dari

a. Jasa telepon, berupa sambungan telepon lokal maupun STJJ (Sentral Telepon Jarak Jauh), serta sambungan mobile phone melalui flexi.

b. Jasa telegrap, meliputi telegram, telegram indah, biro fax, SKDP (Sistem Komunikasi Data Paket) Telemedia.

c. Jasa telex, meliputi sambungan telex dan LDS telex.

(53)

2. Fasilitas Telekomunikasi untuk umum

Fasilitas umum merupakan hal yang penting diberikan kepada pelanggan oleh PT. TELKOM. Karena sangat berguna untuk mempermudah komunikasi dan memperlancar aktivitas. Fasilitasnya meliputi :

a. Wartel (Warung Telepon)

b. Telepon Umum Coin (TUC)

c. Telepon Umum Kartu (TUK)

d. Biro Fax

3. Jasa Pelayanan

Pelayanan dalam bentuk yang lain juga dapat diberikan PT. Telekomunikasi sebagai sarana memberikan kepuasan kepada konsumen dengan memberikan informasi melalui operator atau melalui Customer Care yang berada di Plasa Telkom. Pelayanan itu berupa :

a. Permintaan pasang telepon baru

b. Permintaan mutasi

c. Pembayaran tagihan bulanan

(54)

e. Percakapan atas tanggungan yang dipanggil (Collect call)

f. Layanan info mengenai produk-produk yang dikeluarkan PT. TELKOM

H. Wilayah Usaha

Secara organisasi/struktur distrik Telekomunikasi Solo termasuk dalam kategori kantor daerah dan bertanggung jawab kepada kepala wilayah telekomunikasi IV dimana wilayahnya meliputi propinsi Jawa Tengah dan DIY yang berkedudukan di Kota Semarang.

I. Arti Logo Telkom

(55)

Melalui bentuknya dapat terkesan PT. TELKOM sangat mantap, luwes, sederhana, dan terlihar utuh dalam pengelolaan manajemennya. Bentuknya yang bulat utuh menggambarkan ruang gerak Telkom secara nasional dan Internasional serta sebagai penggambaran utuhnya wawasan nusantara. Ditambah dengan gradasi warna biru tua dan biru muda menguatkan visi serta misi untuk mengembangkan teknologi Telekomunikasi di dalam masa depan yang gemilang. Untuk mencapainya perlu didukung melalui sifat komunikasi serta kerja sama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis. Dan hal ini digambarkan melalui garis-garis yang mengesankan gerak beraturan dengan warna dominan biru dan bergaris membentuk kesatuan visual atau garis yang utuh.

J. Arti Kredo Committed 2 U

a. PT. TELKOM selalu fokus kepada pelanggan

b. PT. TELKOM selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif

c. PT. TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)

d. PT. TELKOM selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja.

(56)

K. Pemasaran

Pelayanan di bidang Telekomunikasi di Indonesia mengalami perjalanan panjang, sejak jaman Hindia Belanda sampai kemerdekaan. Dan sekarang bidang ini mengalami peningkatan serta masih membuka peluang yang tinggi bagi para pelaku telekomuniksi. PT. TELKOM sebagai salah satu operator telekomunikasi telah menjadi penyelenggara jasa Infocom (Information & Communication) dengan memberikan layanan telepon tetap, telepon seluler, pay-TV, Internet dan layanan korporasi.

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. TELKOM terbagi menjadi 3 yakni strategi pemantapan yang berupa cara peningkatan segmen pasar yang dilakukna guna peningkatan pemasaran produk yang ada. Strategi peningkatan untuk meningkatkan pemasaran produk serta pelayanan kepada konsumen. Terakhir, strategi pengembangan, dengan terus mengupayakan melakukan inovasi teknologi, optimalisasi SDM, dan memperluas jaringan demi kepuasan pelanggan.

Beberapa produk dan jasa PT. TELKOM diantaranya :

1. TELKOM Phone

(57)

Flexiphone (CDMA), Telephone satelite, LDS, dan Akses e-l DID untuk PBX (Private Branch Exchange).

2. TELKOM Flexi

Merupakan sambungan telepon tetap tanpa kabel yang memiliki fitur mobilitas pada daerah tertentu dengan menggunakan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access)

Keuntungan yang diperoleh :

a. Kualitas suara lebih jernih karena terhindar dari penggandaan (Cloning) dan tidak mudah di interferensi.

b. Lebih sehat karena radiasi gelombang elektromagnetisnya sangat rendah.

c. Biaya pulsa lebih ringan dibandingkan kartu seluler lainnya.

Adapun variant dari produk TELKOM Flexi yaitu Flexi Combo, Flexi Trendy, Flexy Classy, dan Flexi Home.

3. TELKOM SMS

(58)

4. Jasa Nilai Tambah (Value Added Services)

Adalah fasilitas tambahan disisi sentral terminal pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan disisi sentral atau terminal pelanggan. Sehingga mampu meningkatkan manfaat dengan beberapa kemudahan berkomunikasi. Termasuk dalam kelompok layanan ini adalah TELKOM memo (Voice Mail BOX), layanan permata (TELKOM Teleconference), TELKOMFree (Freecall), TELKOMVote (Votecall), TELKOMPremium (Premium Call), dan TELKOMUni (Unicall).

5. TELKOMPayphone (Telepon Umum)

Adalah fasilitas komunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Yang termasuk layanan umum adalah Telepon Umum Coin (TUC), Telepon Umum Pelanggan (TUP), dan Telepon Uum Kartu (TUK).

6. Warung TELKOM (WARTEL)

(59)

7. TELKOM Lokal (Panggilan Lokal)

Adalah panggilan antar pelanggan telepon dengan jarak dibawah 30 km atau dalam satu wilayah. Pada umumnya masih dalam satu kode area.

8. TELKOM SJJ

Layanan panggilan telepon jarak jauh dengan menggunakan teknologi sirkit switch. Dimana nomor telepon pemanggil dan nomor yang dipanggil masih dalam satu wilayah negara (pemanggil berbeda kode area).

9. TELKOM SLI

Layanan panggilan telepon internasional direct calling dimana nomor telepon pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah negara.

10.TELKOM Card

(60)

11.TELKOM Link

Layanan berupa akses interner dan multimedia berkecepatan tinggi. Adapun kelompok produk ini TELKOM Link ADSL, TELKOM Link Wireless, TELKOM Link 2 Mbps).

12.TELKOM Vision

Layanan PT. TELKOM dengan menggunakan basis teknologi CaTV (TV Kabel). Produk layanan TELKOM Vision meliputi Layanan Pay TV, Home Shooping Pay-Preview, Video on Demand dan High Speed Internet Access.

13.TELKOM Intercarrier

Layanan interkoneksi untuk penyelenggaraan jasa atau jaringan lainnya. TELKOMIntercarrier mencakup layanan interkoneksi jaringan serta penyewaan jaringan (Leased Line).

14.TELKOM Satelite

Produk jasa layanan komunikasi dengan berbasis teknologi satelit. Kelompok layanan ini mencakup antara lain : Sewa Transport, TV.UPLink, Satelit Data Communication (VSAT).

15.e-TELKOM

(61)

sampai online dialing. Produk yang ada antara lain layanan certificate authorithy (I-trus), I-Manage, I-Deal, I-Settle, I-Exchange.

16.TELKOM Save

Layanan komunikasi suara dengan menggunakan teknologi VoIP Standar (Voice Over Internet Protocol). Jenis layanan ini dalam bentuk kartu prabayar (Kartu Telkom Save 17017) dan pasca bayar (melalui registrasi 17017 dengan tarif yang ekonomis yakni lebih murah 40 % dari tarif normal SLI.

17.TELKOM Web

Adalah layanan situs web berupa portal dan situs informasi lainnya yang dapat diakses melalui internet melalui www.plasa.com. Selain itu bagi pelanggan flexi dapat membentuk komunitas di dunia maya dengan melakukan berbagai fasilitas antara lain blog, testimony, picture gallery, SMS Box, Privat Massage, Active Disccusion Forum, sampai dengan melakukan setting Flexi TONE.

18.TELKOM SDN

(62)

19.TELKOM Global 007

Layanan sambungan telepon untuk hubungan langsung internasional (The Real Connection) atau Telkom Internasional Call. Caranya dengan menekan kode 007+kode area negara yang dituju+kode area daerah+nomor tujuan.

20.TELKOM Net Instan

Merupakan layanan koneksi internet dengan kabel telepon murah. Dengan programnya Weekend-net pelanggan TELKOM Net Instan bisa menikmati biaya murah Rp. 100/menit setiap sabtu dan minggu. Dengan cara memasukkan kabel telepon ke komputer kemudian dial 080989999, user name telkom@instan dan pasword telkom.

21.TELKOM Speedy

Layanan akses internet kecepatan tinggi dengan berbasis ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) hingga memiliki kecepatan downstream sampai dengan 384 kbps. Speedy dapat digunakan oleh pelanggan personal yang menginginkan kecepatan tinggi dengan biaya hemat, atau Small Office Home Office untuk pengembangan usaha, dan juga dapat digunakan di perkantoran.

Keunggulan dari speedy :

(63)

b. Koneksi ke internet lebih mudah daripada melewati modem analog

c. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (dedicated connection)

d. Kecepatan s.d 384 Kbps downstream, 64 Kbps upstream

e. Harga terjangkau

22.CustomerService

Merupakan layanan yang diberikan PT. TELKOM bagi pelanggan dalam melakukan transaksi penjualan atau layann jual baik yang bersifat phone-in maupun yang bersifat walk-in. Layanan ini termasuk TELKOM 147, TELKOMShop, dan layanan TELKOM.

23.CorporateService

Merupakan layanan yang khusus disediakan TELKOM untuk pelanggan-pelanggan korporasi. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain TELKOMSEN (Solution For Enterprise Network), TELKOM Work Smart (SOHO), TELKOMi/Indonet dan TELKOMCall

Center.

24.InformationService

(64)

Infocom, Yellow Pages (kerjasama antara PT. Infomedia Nusantara dan TELKOM 108).

25.SupportService

Gambar

Gambar tersebut menunjukkan, organisasi menyampaikan informasi,

Referensi

Dokumen terkait

1) Rapat paripurna-1. Rapat paripurna-1 dilaksanakan oleh DPRD Kota Pasuruan dan Pemerintah Kota Pasuruan pada tanggal 13 Desember 2007. Rapat paripurna- 1 ini merupakan rapat

Aspek mimik muka mengalami peningkatan sebesar 0,61 dari prasiklus. Nilai rata-rata siswa kelas VII-B pada tahap prasiklus adalah 2,1 dalam kategori cukup, kemudian

Hasil analisa dari laporan keuangan pokok syariah pada Pegadaian Syariah pada website mereka ditemukan bahwa Pegadaian Syariah hanya mempublikasikan laporan posisi

telah melaksanakan pengambilan data mengenai Analisis potensi Pajak Restoran dalam meningkatkan penerimaan Pajak daerah Kota Palembang terhitung dari 16 Januari 2017 s.d 30

Prosedur penyelesaian sengketa konsumen dengan pelaku usaha menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah: Dapat dilakukan melalui badan

Dengan kata lain, proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,5 persen pada 2024 atau rata-rata 6,0 persen per tahun selama 2020-2024 lebih merupakan sasaran yang perlu dicapai

Girdiği dükkânların birinden Hilton Oteli'ni arayarak, Vasil Tze-nev'den öğrendiği Nilgün'ün oda numarasını verip bağlantı kurmak istedi. Oda cevap vermiyordu; santral

Pada Tabel 3 (Model 2) juga dapat dilihat bahwa nilai R square terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,886 yang artinya persentase pengaruh variabel iklim organisasi,