View of PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KAPOLS MOTIVASI DAN KINERJA ANGGOTA POLSEK JATIASIH

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (325-330)

325 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KAPOLS MOTIVASI DAN KINERJA ANGGOTA POLSEK JATIASIH

--- Roydawaty Bunga S

Universitas Bina Sarana Informatika

(Naskah diterima: 1 September 2022, disetujui: 31 Oktober 2022)

Abstract

Every organization needs a leader who can provide enthusiasm, guidance, direction on the performance of its employees/employees in achieving organizational goals. Leadership style and motivation have an important role in implementing performance for Village Government employees in the Lumajang District, Lumajang Regency, that there is an influence of leadership style and motivation simultaneously/partially on the performance of Kelurahan Government employees in Lumajang District, Lumajang Regency, the leadership style of the Kapolsek dominantly influences the performance of members of the Jatiasih Police, this shows the importance of leadership style and motivation to improve employee performance. If the leadership style and giving motivation are not paid attention to, then there will be a decrease in work performance/achievement. After conducting an evaluation, it can be concluded that there is a need to increase attention and policies towards members of the Jatiasih Polsek regarding performance, the problem of standard time which can still be said to be lacking and must design motivation for good members to be able to achieve organizational goals

Keywords: leadership style, motivation, performance Abstrak

Setiap organisasi di perlukan adanya pimpinan yang dapat memberikan semangat, bimbingan, arahan terhadap kinerja pegawai/ karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi , Gaya kepemimpinan dan motivasi mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan kinerja pada pegawai Pemerintah Kelurahan di wilayah Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang , bahwa terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi secara simultan / parsial terhadap kinerja pegawai Pemerintah Kelurahan di Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang, gaya kepemimpinan Kapolsek berpengaruh secara dominan terhadap kinerja anggota Polsek Jatiasih hal ini mengindikasikan tentang pentingnya gaya kepemimpinan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Apabila gaya kepemimpinan dan pemberian motivasi kurang diperrhatikan maka terjadi penurunan kinerja/prestasi kerja. Setelah melakukan evaluasi dapat di simpulkan perlunya ditingkatkan perhatian dan kebijakan terhadap anggota Polsek Jatiasih mengenai kinerja, menyangkut standar waktu yang masih dapat dikatakan kurang serta harus di ciptakan pemberian motivasi terhadap anggota yang baik untuk bisa tercapainya tujuan organisasi

Kata kunci : gaya kepemimpinan, motivasi, kinerja

(2)

326 I. LATAR BELAKANG

parat penegak hukum adalah orang orang yang ditugaskan pemerintah untuk melakukan penegakkan hukum di Indonesia. Salah satu aparat penegak hukum yang ada di Indonesia adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Kepolisian republik Indonesia yang kita kenal dengan nama POLRI adalah sebuah lembaga negara atau aparat penegak hukum yang berfungsi untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat , menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman , dan pelayanan untuk masyarakat dalam usaha untuk menjaga keamanan dalam negri.

Setiap organisasi dituntut untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola.

Pengelolaan sumber daya manusia tidak terlepas dari faktor aparat pelaksana yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin agar demi tercapainya tujuan organisasi termasuk institusi kepolisian.

Oleh karenanya maka sesuai doktrinnya maka polisi harus melakukan tugas dan kewajiban secara professional dengan mengedepankan intergritas yang tinggi .

Sehingga peran Kapolsek diperlukan agar anggotanya dapat memerankan fungsinya dan menghasilkan kinerja yang baik.

Tidak seimbangnya antara kinerja yang ditunjukkan dengan tugas yang semakin berat dan kompleksitas permasalahan dalam melaksanakan tugas .Kepolisian membutuhkan motivasi aparat yang tinggi serta daya dukung gaya kepemimpinan dalam memenuhi harapan masyarakat.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kapolsek dan motivasi terhadap kinerja anggota pada Polsek Jatiasih.

II. KAJIAN PUSTAKA Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan dan motivasi merupakan sebagian dari masalah-masalah pada kebanyakan organisasi. Sedangkan motivasi berhubungan dengan mengapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan.

Produktivitas yang rendah, kemangkiran, moral yang rendah, ketidakpuasan dan kemunduran merupakan gejala-gejala tidak adanya motivasi

A

(3)

327 Menurut Kartono (2008 ) Gya

kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen , watak adan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dapat dapat berinteraksi dengan orang lain. Menurut Wijaya Supardo (2006 ) gaya kepemimpinan adalah suatu cara dan kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau suatu sasaran dan mengarahkan organissi dengan cara yang lebih masuk akal.Menurut Hasibuan (2013) tipe gaya kepemimpinan ada tiga yaitu, 1) Tipe gaya kepemimpinan otoriter adalah jika kekusaan atau wewenang sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan . Pengambilan keputusan dari kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pimpinan ,bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide

2) Tipe gaya kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam keemimpinannya dilakukan dengan cara persuasi, menciptakan kerjasama yang sersi, menumbuhkan loyalitas dan partisipasi para bawahan

3) Tipe gaya kepemimpinan delegatif., adalah seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap, dengan demikian bawahan dapat

mengambil keputusan dan kebijakan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaanya.

Motivasi

Motivasi sebagai proses dimana suatu kebutuhan mendorong tenaga kerja untuk melakukan serangkaian kegiatan mengarah pada tercapainya tujuan tertentu. Menurut Sutrisno ,dkk ( 2016) motivasi adalah keinginandalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak.

Robbins& Judge (2007) menjelskan bahwa motivasi merupakan proses yang berperan intensitas arah , dan lamanya berlangsung upaya individu ke arah pencapaian sasaran.

Motivasi kerja diberikan untuk mendorong kinerja anggota Polri agar dapat bekerja secara maksimal dan disiplin dalam mengemban tugas yang diberikan oleh atasan ( Siswono, 2018 ).Oleh karena itu setiap anggota polri dituntut memiliki motivasi kerja yang tinggi . Motivasi kerja merupakan kekuatan yang penting yang harus ada dalam diri pemimpin sehingga ia memiliki keinginan atau semangat yang kuat untuk berusaha dan berkerja keras sehingga dapat diperoleh keberhasilan bagi dirinya dan institusi yang dipimpin. Motivasi kerja merupakan suatu faktor yang turut menentukan kinerja

(4)

328 seseorang. Motivasi kerja merupakan

dorongan dari dalam diri seseorang yang membuat tergerak melakukan kegiatan produktif hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain.

Kinerja

Menurut Rivai dan Basri dalam Masram (2015:116) kinerja adalah “hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika”.Selain itu menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2014:9) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Kinerja atau performansi yang dikemukakan Bernandin dan Russel yang dikutip Gomes (2000) memberi batasan “...the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time periode, yaitu sebagai catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama suatu periode waktu.tertentu. John S

(1988) memberi batasan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang personel selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, target/sasaran, atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

III. METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Polsek Jatiasih di Jalan Wibawa Mukti Komsen Jatiasih Bekasi Jawa Barat WaktuPenelitian Populasi dalam penelitian populasinya adalah anggota Kepolisian Polisi sektor (Polsek) Jatiasih yang berjumlah 80 anggota.

HIPOTESIS Berdasarkan landasan teori dan kerangka konseptual yang telah dipaparkan, maka dapat disusun Hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 1

Diduga ada pengaruh yang signifikan gaya Kepemimpinan dan Motivasi secara simultan terhadap Kinerja Anggota di Polsek Jatiasih.

Hipotesis 2

Gaya Kepemimpinan

(5)

329 Diduga ada pengaruh yang signifikan gaya

Kepemimpinan dan Motivasi secara parsial terhadap Kinerja Anggota di Polsek Jatiasih . Hipotesis 3

Diduga Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerjaAnggota Polsek Jatiasih

METODE PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN

Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan kausal atau sebab akibat antara dua variabel atau lebih (X -- pbuletety), Sugiyono (2004; 11-12). Penjelasan mengenai fenomena yang diteliti dan hubungan antar variabel, atau dengan kata lain dapat pula disebutkan bahwa penelitian ini termasuk ke dalam penelitian explanatory research. Pemilihan rancangan penelitian ini di dasarkan kemampuan yang ada, sedangkan instrumen yang diandalkan adalah berupa angket (kuisioner). Dalam penelitian jenis ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji untuk mengetahui adanya pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja Anggota Polsek Jatiasih Bekasi .Variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gaya kepemimpinan sebagai variabel X1 2. Motivasi sebagai variabel X2

3. Kinerja sebagai variabel Y

RENCANA ANALISIS DATA Uji Validitas dan Reliability Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel sebesar 0,312

Tabel V.1

Variable Item R hitung

R tabel Status Motivasi

Kerja (X1)

1 2 3 4 5 6 7

0,823