BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah langkah awal dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Peran penting pendidikan akan menciptakan manusia yang berkaulitas, cerdas bermoral, dan berkerakter. Menurut Ki Hadjar Dewantara (dalam widyarini, 443-444), pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter) pikiran (intelek), dan tubuh anak dalam rangka kesempurnaan hidup dan selarasan dengan alam dan masyarakat.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 dipandang sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan. Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai pembelajaran berbasis teks dipandang sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual.
Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki dua materi untuk dipelajari yaitu kebahasaan dan kesastraan. Dengan mempelajari Bahasa Indonesia, maka siswa diharapkan memiliki kecakapan dalam berbahasa sekaligus memiliki kepekaan terhadap kehidupan yang diajarkan melalui sastra.
Setiap pembelajaran yang dilaksanakan tentu memiliki tujuan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia juga memiliki tujuan, salah satunya yaitu mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan maupun tulis.
Pada Kurikulum 2013, terdapat beberapa model pembelajaran yang disarankan sesuai dengan prinsip pendekatan saintifik, salah satunya
yaitu model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PjBl). Menurut Abidin (2014: 169) model pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah berupa proyek.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan oleh Daryanto (2014: 27-28) terbagi ke dalam enam langkah pembelajaran, yaitu pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek, penyusunan jadwal, monitoring, menguji hasil, dan evaluasi.
Model pembelajaran project based learning (PjBl) ini memiliki perbedaan dengan model pembelajaran lainnya karena dalam pelaksanaanya sangat memerlukan pengetahuan dan kreativitas guru dalam merancang dan menentukan proyek yang akan dilakukan. Selain itu dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan, siswa belajar secara mandiri dengan teman sejawatnya berdasarkan kelompok yang telah ditentukan.
Produk yang diciptakan oleh siswa dalam pembelajaran proyek salah satunya berupa tulisan. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia menulis merupakan suatu kompetensi siswa selain dari kompetensi membaca, berbicara, dan mendengarkan. Dari ke empat kompetensi tersebut peneliti lebih memfokuskan kepada keterampilan menulis.
Fungsi dari kempetensi menulis bagi sisiwa adalah agar siswa mampu
memberikan ide dan gagasannya di dalam sebuah tulisan melalui komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung.
Model pembelajaran berbasis proyek dapat dijadikan pilihan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sesuai dengan KI dan KD yang telah dirancang berdasarkan silabus mata pelajaran. Salah satu materi yang terdapat dalam pembelajaran tingkat SMA yaitu mengonstruksi karya imiah di kelas XI, pada KD 3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah dan KD 4.15 mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan. Pembelajaran bahasa Indonesia menjadi aspek penting dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan literasi, kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi khususnya pada tingkat SMA.
Pencapaian keberhasilan belajar mengajar salah satunya berkaitan dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Penerapan model pembelajaran yang kurang bervariasi dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, kurang melibatkan keseluruhan peran siswa, kegiatan belajar menjadi monoton. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam suatu pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan akan melibatkan peran siswa dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Melalui model pembelajaran project based learning, menuntun siswa untuk lebih aktif dalam berpikir dan bekerja pada proyek yang diberikan seperti membuat karya tulis ilmiah. Selain itu siswa juga memiliki pengalaman menciptakan sebuah produk, terampil berbahasa lisan maupun tulisan dalam mencurahkan gagasan dan pemikiran mereka dengan teman satu kelompoknya untuk mencapai hasil produk yang maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu sekolah yang sudah mulai menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBl)., khususnya di kelas XI IPA. Berdasarkan uraian yang
telah dipaparkan di atas, untuk memudahkan penelitian lebih lanjut, penulis memfokuskan penelitiannya pada proses pembelajaran menggunakan model project based learning dengan judul ”Penerapan Model Project Based Learning pada pembelajaran Mengonstruksi Karya
Ilmiah di Kelas XI SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Barat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan model project based learning pada pembelajaran mengontruksi karya ilmiah di kelas XI SMA N 9 Tanjung Jabung Barat ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini Untuk mendeskripsikan Penerepan model project based learning pada
pembelajaran mengontruksi karya ilmiah di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Barat.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan tesis ini dapat membrikan manfaat dalam bidang pembelajarab dan pengembangan pengetahuan terutama inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran mengontruksi karya ilmiah menggunakan model Project Based Learning sehingga dalam pembelajaran dapat meningkatkan semangat dan kemampuan siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memotivasi siswa, serta dapat membuat siswa lebih aktif dan inovatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada materi mengonstruksi karya ilmiah dengan model pembelajaran berbasis proyek.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek salah satunya pada materi mengonstruksi karya ilmiah.
c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman, serta pengetahuan baru sehingga dapat memberikan alternatif yang sesuai mengenai penggunaan model pembelajaran pada pelajaran bahasa Indonesia.
1.5 Definisi istilah
Penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Model Project based learning
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat Kerja proyek merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberikan penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu kolaboratif yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada periode tertentu.
2. Mengontruksi Karya ilmiah
Pengonstruksian berarti proses, cara, perbuatan mengonstruksi. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengonstruksi adalah membangun/ membentuk/menyusun.
Sedangkan Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi paparan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang sengaja dibuat untuk memecahkan suatu masalah.
Biasanya berisi mengenai fakta, data serta solusi mengenai isu yang diangkat.