• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Produk Cacat pada PT. Daya Mekar Tekstindo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Produk Cacat pada PT. Daya Mekar Tekstindo."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The Influence of The Quality Cost to The Level of Defective

Goods at PT. Daya Mekar Tekstindo

The purpose of this research is to find out the effect of the quality cost to the level of defective goods at PT. Daya Mekar Tekstindo. Quantitative descriptive

method is used in this research. The result shown a simple linear regression equation Y = 1.161 - 3.18 x 10-9 X. It suggests the negative effect of variable X to variable Y.

A significance value of 0 < 0.05 indicates that there is a significant influence of the quality cost to the level of defective goods. And the value of determination

coefficient is 0,906 or 90.6%. So it can be concluded that 90.6% changes in the rate of the defective goods caused by changes in the quality cost, while the

remaining 9.4% change in the rate of defective goods caused by factors other than quality cost components. It is concluded that the quality cost is an important factor in attempting to minimize the number of defective goods, therefore the company needs to pay more attention to the efforts in achieving better production quality in order to minimize the number of defective goods.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Produk Cacat

pada PT. Daya Mekar Tekstindo

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat pada PT. Daya Mekar Tekstindo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan hasil regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y=1,161 – 3,18 x 10-9 X. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X berpengaruh negatif terhadap variabel Y. Nilai signifikasi sebesar 0 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,906 atau sebesar 90,6%. Jadi dapat disimpulkan bahwa 90,6% perubahan tingkat produk cacat disebabkan oleh perubahan biaya kualitas, dan sisanya sebesar 9,4% perubahan tingkat produk cacat disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar komponen biaya kualitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas merupakan faktor penting dalam usaha untuk meminimalkan jumlah produk cacat, maka perusahaan perlu memperhatikan usaha-usaha dalam pencapaian kualitas produk yang lebih baik agar dapat meminimalisir jumlah produk cacat.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN……….v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT………. ... viii

ABSTRAK……… ... ix

DAFTAR ISI………. ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1 Definisi Biaya ... 7

2.1.2 Penggolongan Biaya ... 8

2.1.3 Definisi Kualitas ... 11

2.1.4 Dimensi Kualitas ... 12

2.1.5 Definisi Biaya Kualitas ... 14

2.1.6 Penggolongan Biaya Kualitas ... 15

2.1.7 Pengertian Produk Cacat ... 21

2.2 Rerangka Pemikiran ... 22

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.5 Teknik Analisis Data ... 29

3.5.1 Analisis Uji Asumsi Klasik ... 30

3.5.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 31

3.5.3 Analisis Korelasi... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 34

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.2 Misi, Visi dan Value PT. Daya Mekar Tekstindo ... 36

4.1.1.3 Struktur Organisasi PT. Daya Mekar Tekstindo ... 37

4.1.2 Prosedur dan Tahapan Kerja Perusahaan ... 42

4.1.2.1 Aktivitas Proses Produksi ... 42

4.1.2.2 Biaya Kualitas dan Tingkat Produk Cacat ... 44

4.2 Pembahasan ... 46

4.2.1 Uji Normalitas ... 46

4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 47

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 47

4.2.4 Analisis Regresi Linier Sederhana dan Korelasi ... 48

4.2.5 Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Produk Cacat pada PT. Daya Mekar Tekstindo ... 50

BAB V PENUTUP ... 52

5.1 Simpulan ... 52

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 52

5.3 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN………... 56

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 23

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 27

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 32

Tabel 4.1 Jadwal Jam Kerja Shift ... 42

Tabel 4.2 Jadwal Jam Kerja Non-Shift ... 43

Tabel 4.3 Jumlah Biaya Kualitas dan Tingkat Produk Cacat Tahun 2014 .... 45

Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 46

Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas ... 47

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 47

Tabel 4.7 Analisis Regresi ... 48

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi ... 49

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Laporan Produk Cacat & Persentase Produk Cacat Tahun 2014 . 57

Lampiran B Laporan Jumlah Biaya Kualitas Tahun 2014 ... 58

Lampiran C Foto Proses Warping ... 59

Lampiran D Foto Proses Drawing ... 60

Lampiran E Foto Proses Weaving ... 61

Lampiran F Foto Proses Inspecting ... 62

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini, perkembangan industri semakin cepat, dan persaingan antar

perusahaan semakin ketat, baik dalam negeri maupun luar negeri. Maka dari itu,

perusahaan harus dapat menghasilkan produk yang kreatif dan berkualitas untuk

dapat memenangkan kompetisi dalam dunia industri. Penting bagi perusahaan untuk

memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat diterima dipasaran, dan

konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Jika suatu produk tidak memiliki

kualitas yang baik, maka produk tersebut tidak akan laku dipasaran dan perusahaan

akan mengalami kerugian.

Di dalam perusahaan manufaktur seringkali terdapat produk rusak atau cacat.

Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya

(Hansen & Mowen, 2005). Produk cacat akan menyebabkan bertambahnya biaya

untuk melakukan proses ulang, dan kerugian karena menjual produk tersebut dengan

harga yang lebih murah. Maka, perusahaan perlu melakukan pengawasan,

pembenahan dan meningkatkan kualitas produk untuk meminimalkan jumlah produk

cacat yang dihasilkan, bahkan untuk meniadakan produk cacat.

Produk yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Selain memberikan kepuasan bagi konsumen, keuntungan atau laba dari

penjualan pun akan meningkat. Maka, kualitas dapat dijadikan alat strategi bisnis dan

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

(2005) menyatakan kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan; dalam hal ini,

kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan (goodness).

Menurut Tjiptono dan Diana (2003:34) dalam Wahyuningtias (2013), biaya

kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang

buruk. Biaya kualitas terdiri dari biaya pengendalian ( biaya pencegahan dan biaya

penilaian) dan biaya kegagalan (biaya kegagalan internal dan eksternal).

Feigenbaum (1992:104) dalam Winarsih (2013) menyatakan bahwa kenaikan

dalam biaya pencegahan mengakibatkan turunnya kecacatan, yang pada gilirannya

mempunyai efek positif pada biaya penilaian karena turunnya kecacatan berarti

menurunnya kebutuhan akan aktivitas-aktivitas pemeriksaan dan pengujian yang

rutin. Ketika perusahaan menambah biaya pengendalian, kualitas produk akan

meningkat, dan kemungkinan produk cacat yang dihasilkan akan menurun, sehingga

biaya kegagalan yang dikeluarkan perusahaan pun menurun. Hal senada dengan yang

diungkapkan oleh Hansen dan Mowen (2005:13) bahwa terdapat perbandingan

terbalik antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Ketika biaya pengendalian

meningkat, biaya kegagalan seharusnya turun. Peningkatan biaya kualitas berbeda

dengan peningkatan biaya, karena produk cacat membutuhkan biaya yang lebih

tinggi untuk melakukan perbaikan.

Perusahaan perlu mengidentifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan dari

keempat kategori biaya dalam sistem pengendalian kualitas, maka dari itu

perusahaan perlu membuat laporan biaya kualitas menurut Gaspersz, dalam

Wahyuningtias (2003). Keberhasilan perbaikan kualitas perusahaan dapat dilihat dari

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

besar memberikan manfaat untuk memperbaiki dan mempermudah perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial (Hansen dan Mowen,

2005: 20).

Penelitian yang dilakukan oleh Erviansyah (2013) yang berjudul Analisis

Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak bertujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung biaya pencegahan dan biaya penilaian

terhadap biaya kegagalan internal melalui produk rusak, serta pengaruh produk rusak

terhadap biaya kegagalan internal. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa biaya

pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh negatif terhadap jumlah produk cacat.

Begitu juga dengan biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh negatif

terhadap biaya kegagalan internal. Jika produk rusak meningkat, maka biaya

kegagalan internal pun akan mengalami peningkatan. Kesimpulan dari penelitian

tersebut adalah apabila biaya pencegahan dan biaya penilaian ditingkatkan, maka

jumlah produk rusak akan mengalami penurunan, yang kemudian akan menurunkan

biaya kegagalan internal.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aprilia A.N., Effendi R., & Kardinal

(2013) dengan judul Pengaruh Biaya Mutu Terhadap Produk Cacat, bertujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh biaya mutu terhadap produk cacat. Penelitian

tersebut, menyatakan bahwa :

1. Biaya mutu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cacat. Biaya

mutu dan produk cacat mengalami fluktuasi dalam batas kewajaran, tetapi ada

beberapa yang melampaui batas kewajaran sehingga diperlukan perhatian dari

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

2. Kontribusi variabel biaya mutu menjelaskan produk cacat sebesar 27,8%.

Sedangkan sebesar 72,2% dijelaskan oleh faktor lain.

3. Biaya mutu dan produk cacat mengalami fluktuasi dalam batas kewajaran, tetapi

ada beberapa yang melampaui batas kewajaran sehingga perlu perhatian dari

manajemen.

Dalam penelitian yang terdahulu Wahyuningtias (2013) yang berjudul

Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak, dengan tujuan untuk mengetahui

besarnya pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya

penilaian terhadap produk rusak. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian

tersebut adalah :

1. Faktor penyebab produk rusak disebabkan oleh hama dan kesalahan karyawan

dalam pengangkutan barang dari pabrik ke gudang sampai ke konsumen.

2. Biaya kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap produk rusak, dan terdapat

hubungan lemah antara variabel independen.

3. Pengaruh biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap produk rusak adalah

sebesar 4,5%, sementara sisanya sebesar 95,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suryanata (2013) dengan judul

Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian Terhadap Produk Cacat, dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1. Biaya kualitas memiliki hubungan yang lemah dengan produk cacat.

2. Biaya kualitas menjelaskan produk cacat sebesar 8,2%, sedangkan sisanya

(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

3. Biaya kualitas berpengaruh terhadap produk cacat tetapi tidak signifikan.

Pengawasan, pembenahan akan mempengaruhi tingkat kualitas produk yang

dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat meminimalkan jumlah produk cacat yang

dihasilkan. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat mengetahui besarnya

pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat yang dihasilkan suatu

perusahaan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat yang dihasilkan

oleh perusahaan?

2. Seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat yang

dihasilkan oleh perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat

produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka dengan dilakukannya penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan, terutama tentang ilmu

akuntansi manajemen, sehingga dapat mengetahui pentingnya biaya kualitas

dalam mengurangi tingkat produk cacat.

b. Dapat menerapkan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan untuk

mempraktikannya langsung ke lapangan kerja.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan diteliti.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memperoleh masukan bagi pengembangan dan peningkatan mutu

pendidikan.

4. Bagi Perusahaan

Untuk dapat memberikan masukan bagi perusahaan tentang pentingnya biaya

(15)

52 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh biaya

kualitas pada tingkat produk cacat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Biaya kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat produk

cacat karena diketahui bahwa besarnya signifikasi adalah 0 < 0,05. Korelasi biaya

kualitas dan tingkat produk cacat adalah sebesar -0,956 yang berarti bahwa kedua

variabel memiliki hubungan yang sangat kuat. Semakin besar biaya kualitas,

maka tingkat produk cacat akan semakin kecil. Sedangkan semakin kecil biaya

kualitas, maka tingkat produk cacat akan semakin besar. .

2. Pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat adalah sebesar 90,6%.

Sedangkan sisanya sebesar 9,4% perubahan tingkat produk cacat disebabkan oleh

faktor-faktor lain di luar komponen biaya kualitas.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Sampel dalam penelitian ini hanya dibatasi pada PT. Daya Mekar Tekstindo

divisi weaving, sehingga hasil penelitian ini belum dapat mewakili PT. Daya

(16)

BAB V Penutup 53

Universitas Kristen Maranatha

2. Penelitian ini hanya mengambil sampel dalam jumlah yang terbatas, yakni tahun

2014 sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan.

3. Penelitian ini hanya melakukan pengujian secara simultan dari biaya kualitas.

5.3 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel dari divisi yang lain,

sehingga dapat mewakili perusahaan secara keseluruhan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat menggunakan sampel dengan

jumlah yang lebih besar, sehingga dapat menggambarkan lebih jelas besar

pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat produk cacat.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan untuk dapat melakukan pengujian secara

(17)

54 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, A.N., Effendi, R., & Kardinal. (2013). Pengaruh Biaya Mutu Terhadap

Produk Cacat Pada CV. Usaha Musi Palembang.

Blocher, E.J., Stout, D.E., dan Cokins, G. (2011). Manajemen Biaya Penekanan

Strategis buku 1. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Buchori, M. Khuwarizmi. 2012. Analisis Hubungan Biaya Kualitas dengan

Kecacatan Produk PT. Sport Glove Indonesia. Skripsi, Yogyakarta: Program

Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Cooper, D.R., & Schindler, P.S. (2006). Metode Riset Bisnis Volume 1. Edisi 9. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Erviansyah, A. (2013). Analisis Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak Pada PT. Nusa Toyotetsu Corporation. Management Analysis Journal 2 (2).

Gasperz, V. (2005). Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP.

Hansen, D.R., & Mowen, M.M. (2005). Akuntansi Manajemen buku 2. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, D.R., & Mowen, M.M. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Islahuzzaman. (2012). Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kusuma H., Zulkifli, dan Sulastiningsih. (2013). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: EKONISIA.

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: YKPN.

Mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya. Bandung: Refika Aditama.

Prawirosentono, Suyadi. (2007). Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21, Kiat Membangun Bisnis Kompetitif. Jakarta: Bumi Aksara.

(18)

Daftar Pustaka 55

Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. (2008). Metode Penetilian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryanata, B.N. (2013). Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian Terhadap

Produk Cacat (Studi Kasus Pada Pabrik Gula PTP Nusantara XI).

Tjiptono, F., & Anastasia D. (2001). Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, F., & Anastasia D. (2003). Total Quality Management. Edisi Kelima. Yogyakarta: Andi.

Wahyuningtias, K.A. (2013). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produk Rusak pada CV. Ake Abadi. Jurnal EMBA, Vol 1 (No. 3), hal 321-330.

Winarsih, Intan. (2013). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk

Cacat (Studi Kasus Pada CV. Eka Putra Las). Skripsi. Gorontalo: Program

Gambar

Gambar 4.1         Struktur Organisasi PT. Daya Mekar Tekstindo ...........................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal pembusukan daging dada ayam broiler yang direndam dengan infusa daun kari (Murraya koenigii).. Metode yang digunakan adalah metode

Dalam hal perkara pidana yang dilakukan oleh anak- anak pada umumnya ketentuan yang dilanggar adalah peraturan pidana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), maka

Risiko merupakan besarnya kerugian yang disebabkan oleh suatu bahaya tertentu disuatu tempat pada waktu

Skor 4,29 berada pada rentang skala 4,2 sampai 5,0 yang menunjukkan bahwa kegiatan promosi IMOVSES adalah sangat efektif sekaligus menjadi skor tertinggi dari

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui pendekatan lingkungan persawahan pada siswa kelas

Sedangkan tujuannya adalah untuk menampilkan dan menganalisis Peta Laut Militer berdasarkan data hasil survei Hidro- Oseanografi Pulau Baai Bengkulu yang dilaksanakan

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi ekologi, asosiasi dan tumbuhan lain yang berpotensi sebagai obat pada habitat akar kuning di kebun masyarakat di Desa Sungai

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di MI Terpadu Darul Ulum 02 Ngembalrejo Bae Kudus bahwa ada beberapa siswa kelas V yang motivasi belajarnya