BAB IV
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
4.1 Profil Dwi Sapta IMC 4.1.1 Logo Dwi Sapta IMC
Gambar 4.1 Logo Dwi Sapta IMC
Sumber : Dwi Sapta IMC Jakarta
4.1.2 Lokasi Dwi Sapta IMC
Dwi Sapta IMC berlokasi di Komplek Gading Bukit Indah Blok I
No. 22-23 Jl. Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Permai Jakarta Utara
14240.
4.1.3 Core Value Dwi Sapta IMC 1. Client success is our success.
Kesuksesan klien adalah kesuskesan perusahaan.
2. Commitment for excellence.
Komitmen terbaik.
3. Serve with heart.
Melayani dengan hati.
4. Care tou our people.
Peduli dengan sesame karyawan.
5. Give to society.
4.1.4 Misi Dwi Sapta IMC
1. To be the best end-to-end IMC Solution company with
Indonesian “heart – sell” approach.
Menjadi solusi IMC terbaik dengan pendekatan Indonesia
“hati-jual”
2. Transforming our people professionally, personally, socially.
Meningkatkan keprofesionalitasan, kepribadian, dan sosialitas
dari karyawan.
3. Creating profitable and sustainable value for our stakeholders.
Membuat nilai yang menguntungkan dan berkelanjutan untuk
para stakeholder.
4.1.5 Visi Dwi Sapta IMC
To be a leading and reputable Indonesian IMC Company.
Menjadi perusahaan IMC Indonesia yang terkemuka dan
bereputasi.
4.1.6 Sembilan Kredo Yang Membentuk The Dwi Sapta Way :
Dalam memproduksi iklan-iklannya Dwi Sapta IMC
memiliki sejumlah elemen-elemen The Dwi Sapta Way yang
menjadi resep sukses agensi ini selama 25 tahun terkahir yang
tergabungdalam sembilan kredo yang membentuk The Dwi Sapta
Way berikut ini :
• Kredo #1. Creative that Sells-”Selling, Jualan, Dodolan!!!”
Kreatif sebuah iklan menurut Dwi Sapta IMC bukanlah apa
yang dimau agensi, melainkan apa yang dimaui pelanggan,
yaitu kreatif dan pesan iklan yang menjual: selling, jualan,
dodolan.
• Kredo #2. Single Message, Simple. Segmented, Focus to Your
Prinsip dasar iklan haruslah straight forward alias langsung
dan menjual produk apa adanya, menggunakan pendekatan
single message, simpel, lugas dan selalu fokus pada kebutuhan
dan keinginana target pasar.
• Kredo #3. Be Differnt. Be Controversial, Big Idea
Iklan yang breakthrough, break rule of the game, out of the
box, bahkan kalo perlu menimbulkan kontroversi di kalangan
target audiens dapat memicu buzz dan world of mouth.
• Kredo #4. QCD + Flexibility = Extraordinary Value.
Prinsip dasar bahwa best quality, reasonable cost, speed
ditambah dengan fleksibilitas yang tidak tertandingi adalah
elemen-elemen dasar pembentuk extraorinary value yang
diberikan Dwi Sapta IMC kepada klien-kliennya.
• Kredo #5. Serve with the Heart
Prinsip dasar bahwa layanan ke klien adalah layanan sepenuh
hati, layanan yang didasari jiwa dan hati tulus untuk
membantu klien merupakan pembeda antara Dwi Sapta IMC
dengan agensi periklanan lain di Indonesia.
• Kredo #6. Create Itimacy, Build Agency-clinet Chemistry.
Persahabatan, kedekatan, keintiman, kecocokan, kejujuran dan
saling percaya, keterbukaan, loyalitas, serta komitmen adalah
perekat yang memungkinkan tercapainya keintiman dan
hubungan jangka panjang yang langgeng.
• Kredo #7. Sleep with Clients, Listen to Their Needs, Wants
and Expectations.
Dengan ”tidur bareng” klien, proses saling mendengar dan
saling belajar antara Dwi Sapta IMC dan klien berlangsung
massif : tidak hanya Dwi Sapta IMC yang mendengarkan dan
memperlajari kliennya, tapi sebaliknya klien pun
• Kredo #8. Make Your Clients Succeed First, and Your Success
Will Follow”
Prinsip dasar bahwa sukses perusahaan bermula dari sukses
klien. Intinya, jika sebuah agensi bisa membawa kliennya
sukses, dengan sendirinya kesuksesan akan menghampiri
agensi tersebut.
• Kredo #9. Client Lifetime Loyalty Will Lead to Sustainable
Profit.
Prinsip dasar bahwa memberikan kepuasan kepada pelanggan
tak cukup lagi karena sudah generik, menjadi komoditas. Dwi
Sapta IMC sadar betul bahwa akuisisi dan mencari klien baru
akan jauh lebih mahal, maka akan jauh lebih baik jika
menggeluti klien-klien yang sudah ada dengan membangun
loyalitas mereka.
4.1.7 Struktur Organisasi
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Dwi Sapta IMC
Sumber : Dwi Sapta IMC
Presiden
Direktur
Managing
Director
Creative
Media Client
Service
Facit & HRD - GA
Risset
4.2 Profil Coolant
Gambar 4.3 Kemasan Produk Coolant
Sumber : www.google.com
Coolant merupakan salah satu produk dari Enesis Group yang adalah perusahaan yang bergerak dalam industri beravage dan house hold yang
diluncurkan pada Mei 2011 dengan jangkauan distribusi ke seluruh Indonesia.
Coolant hadir di pasaran dalam kategori health drink-ready to drink-isotonic
drink. Sesuai dengan kategorinya Coolant adalah minuman pendingin tubuh yang
dibuat dari sari tumbuh-tumbuhan (ekstrak bunga krisan dan ekstrak bengkoang)
dipadukan dengan air pegunungan yang memberi rasa segar, enteng, adem dan
cepat menghilangkan haus. Berikut merupakan manfaat dari Coolant :
1. Cooling & Hidration dengan cara:
- Mendinginkan tubuh yang gerah dengan ekstrak herbal
(Krisantemum & Bengkuang).
- Mengganti elektrolit yang hilang bersama keringat.
4.2.1 Segmentasi dan Targeting Coolant
Sesuai dengan manfaat dari produknya, berikut berupakan
segmentasi dan targeting dari Coolant :
Tabel 4.1
Segmentasi dan Targeting Coolant
Segmentasi /Targeting
pria dan wanita usia 20-44 SES : A-B-C
Mahasiswa, Karyawan, Pengusaha Aktif dan sering beraktivitas di luar ruang Sumber : Dwi Sapta IMC
4.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Coolant 1.3.1. Analisis SWOT Coolant
Dalam setiap kegiatan industri ada 3 (tiga) hal yang dihadapi yakni
apa yang ingin dicapai dan apa masalah yang dihadapi oleh sebuah merek
(faktor internal) dan peluang (faktor eksternal) yang dihadapi dalam
mencapai keinginan tersebut. Dengan melakukan analisis kepada dua
faktor tersebut dapat diketahui strategi dan tindakan yang akan dilakukan.
Dalam hal ini penggunaan analisis SWOT sangat tepat. (Bradfod, 2005).
Analisis SWOT adalah kegiatan analisis dengan menggunakan 2 (dua)
faktor penilaian yakni internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas
kekuatan atau strengths (S), kelemahan atau weaknesses (W) sedangkan
faktor eksternal terditi atas peluang atau opportunities (O) dan ancaman
atau threats (T).
Analisis SWOT umum digunakan dalam mengevaluasi kondisi
suatu usaha (Mindtools, 1999). Tujuannya adalah menetapkan kondisi
suau usaha melalui sistem penilaian. Salah satu manfaat dari pendekatan
SWOT adalah kemampuannya mengarahkan kebijakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan. Berikut merupakan analisis SWOT dari Coolant
1. Identifikasi faktor internal, yakni kekuatan dan kelemahan produk
Coolant :
Strengths (Kekuatan)
- Distribusi produk yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.
- Hadir dalam pasar Indonesia yang adalah Negara tropis dengan
radiasi matahari dan panas yang cukup tinggi.
- Telah bekerja sama dengan bebrapa stasiun televisi dalam
mengadakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti Sepeda Ria
Indosiar (2012-sekarang) dan Minggu Ceria MNC TV (2013)
- Materi promosi yang dikerjakan oleh biro periklanan yang
kredibilitasnya tinggi di Indonesia.
- Terbuat dari bahan-bahan yang alami.
Weaknesses (Kelemahan)
- Kemasan yang hampir sama dengan minuman jenis isotonic
sehingga sering disejajarkan dengan minuman energy (isotonic)
dan bukan minuman ringan (pelepas dahaga)3.
- Penempatan produk di gerai-gerai penjualan yang juga disejajarkan
dalam kategori minuman isotonic dan stamina booster.
- Hadir dalam pasar yang sudah padat dengan pemimpin pasar.
2. Identifikasi faktor eksternal, yakni peluang dan ancaman produk
Coolant :
Opportunities (Peluang)
- Sebagai produk baru coolant mempunyai kesempatan untuk
mengedukasi masyarakat mengenai merek dan positioningnya.
3
- Sejauh ini, inovasi produk dalam kategori minuman kesehatan
masih bersifat monoton (menambah semangat, mengganti cairan
yang hilang, sdb) sehingga masih terbuka kesempatan untuk
mengembangkan produk.
Threats (Ancaman)
- Sulitnya menembus pasar karena sudah banyaknya merek lain
yang sudah menjadi market leader minuman kesehatan.
- Isu kesehatan: keamanan jangka panjang bila mengkonsumsi
minuman isotonic, terkait isu bahan alami dan bahan pengawet.
Dari analisis SWOT yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa dengan
melihat situasi dan kondisi pasar minuman isotonic yang sudah begitu
ramai dengan para pemain lama dan juga kemonotonan yang terjadi
dalam inovasi minuman dalam kategori kesehatan seperti (menambah
semangat, mengganti cairan yang hilang, sdb) kehadiran Coolant
dengan mengusung positioning sebagai “Body Cooling Drink” dan
bukan “Isotonic drink” merupakan pilihan yang tepat. Sebagai
minuman penghilang gerah dan panas, Coolant memiliki kesempatan
yang masih luas di pasar Indonesia.
1.3.2. Segmenting, Targeting, dan Positioning
Sebagai salah satu pemain dalam pasar minuman kategori rady to
drink khususnya isotonic drink yang sudah sesak pasarnya, Coolant
memiliki suatu proses untuk membentuk suatu hubungan, antara produsen
dengan konsumen untuk mengkomunikasikan produknya terhadap
konsumen. Sebagai aktivitas komunikasi, pemasaran disini merupakan
upaya menyampaikan pesan kepada orang lain. Menyampaikan pesan
dalam hal ini menitik beratkan pada dua makna utama yaitu pertama,
untuk memberitahu atau menginformasikan (to inform) kepada orang lain
persuade) calon konsumen supaya membeli, menggunakan produk kita
atau agar mereka tetap setia dengan produk (Widyatama, 2007: 26-27).
Untuk dapat melakukan kegiatan pemasaran tersebut, Coolant
melalui Dwi Sapta IMC harus menetapkan terlebih dulu mengenai produk
yang akan dijual, untuk siapa produk tersebut, dan bagaimana strategi
yang harus dilaksanakan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Maka dari itu, disinilah peran segmenting, targeting, dan positioning
menjadi sangat penting, karena 3 hal tersebut merupakan langkah awal
untuk mengaplikasikan kegiatan pemasaran menjadi bentuk kegiatan
komunikasi pemasaran.
Hadir dalam pasar minuman isotonic yang sudah begitu sesak
dengan para pemain lama bahkan harus melawan merek-merek yang telah
menjadi pemimpin pasar tentunya Coolant harus memiliki suatu strategi
untuk dapat memasarkan produknya tersebut kepada konsumen. apalagi
dengan adanya segmentasi Coolant yang begitu luas dimulai dari Status
Ekonomi Sosial golongan A-B-C dengan rentang usia 20-44, mulai dari
pelajar, mahasiswa, eksekutif muda, pengusaha, bahkan juga pekerja kasar
yang aktif beraktifitas di luar ruang dengan jangkauan distribusi ke
seluruh Indonesia.
Hal-hal tersebut secara tidak langsung membentuk tujuan atau
target yang harus dicapai oleh Coolant ini, yaitu ingin menjadi salah satu
minuman dalam kategori ready to drink – body cooling drink. Dengan
positioning tersebut, Coolant berharap bisa mendapatkan tempat dalam
benak konsumen.
4.3.3 Bauran Pemasaran Coolant
Dengan telah ditetapkannya mengenai segmentasi, targeting dan
konsep pemasaran yang pada nantinya akan diaplikasikan kepada kegiatan
komunikasi pemasaran, guna mencapai tujuan dari Coolant tersebut, yaitu
dapat dikenal dan diterima dalam pasar minuman dengan kategori health
drink – body cooling drink.
Oleh karena itu, Coolant bersama Dwi Sapta IMC memiliki suatu
strategi khusus untuk mencapai tujuan atau target tersebut, dimana strategi
yang dilaksanakan ini telah disusun berdasarkan empat bauran pemasaran
yang meliputi product (produk), price (harga), place (distribusi/tempat),
dan promotion (promosi). Yang diuraikan sebagai berikut:
a. Product (Produk)
Menurut Kotler (2000:398), baruan produk adalah sekumpulan dari
semua produk dan item produk seperti macam produk, kualitas produk,
rancangan produk, ciri-ciri produk, merek produk, kemasan produk,
ukuran produk, pelayanan, jaminan dan pengembalian serta atribut lainnya
yang secara khusus ditawarkan oleh penjual kepada para pembeli. Secara
keseluruhan, suatu produk diperkenalkan kepada pasarnya melalui merek
produk tersebut yang kemudian didukung oleh atribut lain yang menempel
pada produknya, seperti kualitas, manfaat, kemasan, dll. Menurut Shimp
(2000:7) merek adalah label yang tepat dan layak untuk menggambarkan
suatu objek di pasarkan. Merek juga mempunyai pesan strategis yang
penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan suatu
perusahaan dengan merek pesaingnya (Shimp 2000;7).
Dalam kaitannya dengan produk Coolant, Coolant hadir di pasaran
dengan kemasan botol yang didominasi oleh warna biru dan putih dalam
ukuran 350ml yang mudah dibawa. Dengan komposisi sari bengkoang dan
chrysanthemum, Coolant tidak menyasar target untuk pengganti cairan
tubuh yang hilang seperti minuman isotonic yang lain, tapi untuk
dengan manfaat produk yang berbeda yaitu untuk menyegarkan tubuh
(body cooling drink) dan bukan pengganti cairan tubuh semata, maka
Coolant yakin bisa merebut pangsa pasarnya sendiri.
b. Price (Harga)
Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian,disamping tidak
menutupi kemungkinan faktor-faktor lain. Dengan demikian harga
menjadi lebih penting bagi konsumen sebagai tanda dari apa yang
diharapkan. Namun, konsep perancangan sampai kepada penentuan dalam
bauran harga disini bukan merupakan objek yang diteliti oleh peneliti.
c. Place (Tempat)
Untuk faktor ketiga dalam buran pemasaran ini adalah tempat (place)
yang bisa juga bearti pendistribusian (distribution channel). Tempat atau
pendistribusian ini adalah organisasi yang mandiri yang memungkinkan
produk yang ditawarkan bisa sampai kepada konsumen (Kloter 2000;490).
Faktor tempat ini berkaitan juga dengan pemrosesan informasi mengenai
produk yang akan dikomunikasikan terhadap konsumen.
Dalam melihat bauran pemasaran tempat (place) ini, penulis
melakukan observasi mengenai bagaimana penempatan produk Coolant
sendiri di beberapa gerai toko seperti Alfamart, Hypermart, dan Carefour.
Hal ini dilatarbelakangi oleh pendapat beberapa responden yang persepsi
mereka terhadap Coolant juga terbentuk mengenal Coolant melalui
penempatan produk di toko-toko yang juga ikut andil dalam membangun
pengenalan mereka terhadap merek Coolant. Berikut merupakan beberapa
Gambar 4.4
Penempatan Coolant di Carefour Semarang
Gambar 4.5
Penempatan Coolant di Alfamart Salatiga
Dari obeservasi yang dilakukan penulis, bisa dilihat bahwa dalam
penempatannya di gerai-gerai penjualan, Coolant disejajarkan
penempatannya dengan beragam merek lain yang termasuk dalam kategori
minuman isotonic dan stamina booster.
d. Promotion (Promosi)
Menurut Tjiptono (2000;219) pomosi merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan
pasar atas produk agar pasar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
Hal ini terlihat dengan adanya bauran promosi yang terdapat pada
elemen promosi yang dirancang oleh Dwi Sapta IMC dan Coolant, yaitu
adanya penggunaan periklanan khususnya media TVC, personal seling,
even / sponsorship, dan social media activation yang dilakukan oleh Dwi
Sapta IMC dan Coolant untuk mengkomunikasikan produk yang
dimiliknya terhadap konsumen, baik itu untuk menarik konsumen maupun
untuk menginformasikan produk tersebut.
4.3.4 Bentuk Komunikasi Pemasaran Coolant
Setelah penetapan segmentasi, targeting, positioning dan bauran
pemasaran yang peneliti mengerti berdasarkan data yang peneliti peroleh,
Dwi Sapta IMC dan Coolant kemudian merancang strategi komunikasi
pemasaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Dwi Sapta IMC Model yang termasuk dalam bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix) antara lain
mencakup iklan (advertising), aktivasi merek (brand activation), public
relation, direct selling, hingga social media activation (Watono 2011;90)
Unsur-unsur dari komunikasi pemasaran tersebut harus mempresentasikan
gabungan sumua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi
terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan
kepada pelanggan. Setiap bentuk komunikasi tersebut menyampaikan
pesan yang sama yang nantinya menjadi kesatuan konsep yang
membentuk pemahaman dalam benak konsumen. Berikut merupakan
Tabel 4.2
Bentuk-bentuk
Komunikasi Pemasaran Coolant
Bentuk Komunikasi Pemasaran
Jenis Kegiatan yang terlaksana
Periklanan • TVC Coolant versi sepeda (2011)
• TVC Coolant versi motor (2011)
• TVC Coolant versi bis (2011)
• TVC Coolant versi body cooling (2012)
• TVC Coolant versi Coolant filler (2012)
• TVC Coolant versi art festival (2012)
• TVC Coolant versi musim hujan (2013)
Brand activation dan
Sponsorship
• SCTV : sponsor utama di program sinetron pada
ramadhan Para Pencari Tuhan (PPT) + quiz
disiarkan pada acara sahur, Hip hip hura, dan SCTV music award.
• RCTI : masterchef, sepak bola
• Global TV : Big Movie (tayangan acara film box
office dunia)
• Metro TV dan TV One : headline news
• Indosiar : ikut dalam acara sepeda ria, yaitu
kegiatan off air sepeda santai yg dilakukan di 7 kota besar di Indonesia.
Direct selling • Membuka booth Coolant baik di pusat perbelanjaan
juga pada saat kegiatan fun bike dengan menggunakan Sales Promotion yang bertugas
menawarkan produk Coolant kepada pengunjung.
Social Media Activation • Kuis-kuis berhadiah dan peromosi kegiatan fun
bike melalui social media Facebook dan Twitter.
1. Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Paling tidak ini
dapat dilihat dari besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan setiap
perusahaan untuk merek-merek yang dihasilkannya. (Tjiptono, 2001;225).
Dalam bentuk periklanan ini, Coolant melalui Dwi Sapta IMC
menggunakan beragam media seperti media cetak dan elektronik,
diantaranya yaitu iklan televisi, poster, spanduk dan baliho. Untuk iklan
televisinya sendiri, materi, pengeksekusian dan monitoringnya langsung
dikerjakan oleh Dwi Sapta IMC, namun untuk beragam media cetak seperi
poster, spanduk dan baliho materi, pengeksekusian dan monitoringnya
langsung dikerjakan sediri oleh tim grafis dari Enesis Group.4
Penggunaan berbagai macam media di atas dimaksudkan untuk
membangun citra jangka panjang mengenai sebuah produk dan
mendorong terjadinya penjualan. Karena dalam hal ini, iklan tersebut
merupakan alat pembujuk untuk meyakinkan konsumen bahwa produk
yang ditawarkan benar-benar berbeda atau bahkan lebih baik dibandingkan
produk pesaing. Selain itu juga adanya periklanan ini dapat membantu
perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan market power atau
kekuasaan pasar (Durianto, 2003: 4).
Selama periode 2011-2012, Coolant sudah mengelurakan 6 (enam)
versi iklan televisi yang tayang di stasiun-stasiun televisi di Indonesia
seperti RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, Metro TV, TV One, Trans 7, Trans
TV, MNC dan Global TV) dengan pemilihan program dengan TV rating
4
berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Tanti Dewi, Account Director Dwi Sapta IMC pada
tinggi dan sesuai dengan target market dari Coolant. Berikut merupakan
salah satu cuplikan TVC Coolant :
Gambar 4.6
Salah satu cuplikan TVC Coolant Versi “Sepeda” 30’ (2011)
Sumber : Dwi Sapta IMC
2. Brand activation dan Sponsorship
Bentuk komunikasi pemasaran dalam bentuk brand activation dan
sponsorship ini merupakan suatu kegiatan yang mempunyai fokus untuk
menangkap perhatian dan melibatkan konsumen dalam event tersebut,
terutama dalam penciptaan brand awareness pada tataran masyarakat,
karena melalui kegiatan brand activation dan sponsorship ini masyarakat
dapat berinteraksi lebih dekat dengan produk yang dipromosikan.
Coolant bersama Dwi Sapta IMC mengadakan event Sepeda Ria
Magelang, Palembang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Kegiatan ini
merupakan kegiatan bellow the line yang dilaksanakan dengan bekerja
sama dengan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia, Indosiar.
Kegiatan ini juga diintegrasikan melalui media internet baik Facebook,
Twitter, dan juga Youtube. Berikut merupakan iklan publikasi kegiatan
Sepeda Ria Indosiar :
Gambar 4.7
Salah satu dokumentasi kegiatan Coolant Sepeda Ria Indosiar
Sumber : www.google.com
Selain rutin mengadakan event tersebut, Coolant juga turut
memberikan dukungan terhadap event-event yang mengajukan dukungan
finansial kepada suatu organisasi, perseorangan atau aktivitas yang
dipertukarkan dengan publikasi merek dan suatu hubungan dengan
konsumen atau calon konsumen bahkan masyarakat, melakukan kerjasama
dengan perusahaan lain dalam ranah sponsorship.
3. Direct Selling
Direct selling memiliki sistem kerja yang sama dengan personal
seling atau penjualan tatap muka merupakan suatu bentuk komunikasi dua
arah semisal dimana seorang penjual yang dalam konteks ini adalah pihak
Personal selling merupakan salah satu strategi yang dilaksanakan oleh
Dwi Sapta IMC dan Coolant untuk memperkenalkan produk Coolant
secara langsung kepada masyarakat, baik dengan sampling product mupun
dengan melakukan penjualan langsung melalui booth Coolant. Dengan
personal selling, Coolant dapat langsung mendekatkan diri terhadap
konsumen, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan
baik tanpa ada gangguan atau noise yang dapat mengganggu proses
penyampaian pesan, yaitu konsumen dapat secara langsung mencoba
manfaat dan kesegaran dari Coolant.
Dalam personal selling, pesan yang akan disampaikan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan tanggapan dari konsumen,
selain dari konsumen dapat mencoba secara langsung manfaat kesegaran
dari Coolant, sehingga personal selling disini bisa lebih menguntungkan,
karena pihak Coolant dalam hal ini diwakili oleh para staff dari sales
promotion mampu menyampaikan pesan individual yang khusus kepada
masing-masing konsumen. Dengan upaya komunikasi tetap persuasif dan
informasi yang disampaikan lengkap, sehingga konsumen atau calon
konsumen merasa lebih yakin untuk memilih produk Coolant itu sendiri.
4. Social Media Activation
Social media activation adalah cara marketing untuk sebuah merek
atau produk menggunakan media digital. Yang termasuk Media Digital
antara lain adalah : Televisi, Radio, Internet, Mobile, Social Media dan
berbagai media digital media lainnya, dimana teknik-teknik internet
marketing termasuk dalam kategori digital marketing. Untuk produk
dengan sebaran area distribusi yang luas seperti Coolant, digital marketing
lewat kegiatan di media sosial bisa jadi salah satu media komunikasi yang
tepat karena digital marketing dapat menjangkau pemasaran ke seluruh
konsumen untuk bisa membaca promosi yang dilakukan oleh merek
seleluasa waktu mereka.5
Dalam pemasaran melalui digital marketing ini, pihak Coolant dan
Dwi Sapta IMC lebih condong menggunakan jejaring sosial yaitu
Facebookdan juga Twitter, mengingat bahwa anak muda dengan rentang
usia 20an juga merupakan target utama dari Coolant yang juga adalah
pengkonsumsi internet yang cukup besar yaitu 55 juta dari 245 juta
penduduk Indoneisa mengkonsumsi internet (Kompas Tekno, Kamis 1
November 2012). Pemasaran melalui digital media ini dilakukan langsung
dibawah pengawasan Public Relation dari Dwi Sapta IMC.
Gambar 4.8
Social Media Activation yang dilakukan oleh Coolant melalui Facebook.
Sumber : https://www.facebook.com/CoolantID
5
http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2011/08/19/apa‐itu‐digital‐marketing‐
Gambar 4.9
Social Media Activation yang dilakukan oleh Coolant melalui Twitter.
Sumber : https://twitter.com/CoolantID
Penggunaan media sosial ini bertujuan agar pesan-pesan yang
ingin disampaikan oleh Coolant mengenai produknya dapat ditanggapi
oleh konsumen. Melalui pemasaran digital media juga selain menjadi
tempat untuk mempromosikan kegiatan seperti Speda Ria Indosiar
(2012-2013) dan juga Minggu Ceria Coolant bersama MNC TV ((2012-2013), akun
Facebook dan Twitter Coolant juga menjadi tempat untuk menarik minat
konsumen terhadap Coolant melalui kontes-konstes dan kuis berhadiah
yang dilakukan oleh Coolant.
Keuntungan dari bentuk komunikasi ini yaitu kegiatan komunikasi
pemasaran dapat dilakukan di kantor, menghemat waktu, biaya, dapat
mencapai kesepakatan secara langsung, mengetahui apa yang menjadi
keinginan konsumen, serta kegiatan promosi ini lebih terarah sesuai
dengan segmentasi pasar (Lovelock, 2010: 206)