• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS DAN NILAI ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING SAPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS DAN NILAI ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING SAPI."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS DAN NILAI ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING SAPI

SKRIPSI

Oleh:

FELDI JEFRITON 07 163 022

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS DAN NILAI ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING SAPI

Feldi Jefriton, dibawah bimbingan

Prof. Dr. Ir. Salam N Aritonang, MS dan Deni Novia, S.TP Program Studi Teknologi Hasil Ternak Jurusan Produksi Ternak

Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, 2013

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian tepung talas terhadap kadar protein, lemak dan nilai organoleptik nugget daging Sapi. Materi penelitian ini menggunakan daging sapi sebanyak 4 000 g dan pemberian tepung talas sebanyak 4 000 g. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok pengerjaan sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah pemberian tepung talas sebanyak : A (5%), B (10%), C (15%), D (20%) dan E (25%). Peubah yang diamati adalah kadar protein, lemak dan nilai organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pemberian tepung pisang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar air, protein, nilai organoleptik yakni tekstur dan rasa nugget daging sapi. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian tepung pisang sampai level 20% (perlakuan D) dapat menghasilkan nugget daging sapi dengan kualitas yang terbaik dan

organoleptik yang disukai.

(3)

1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki nilai gizi

tinggi, terutama protein.Nilai gizi yang tinggi mengakibatkan bahan pangan ini

disukai konsumen untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, sehingga setiap

harinya daging sapi diproduksi dalam jumlah yang banyak.Daging sapi termasuk

salah satu bahan pangan yang sangat rentan terhadap kontaminasi

mikroorganisme, karena kandungan gizinya yang cukup tinggi merupakan sumber

makanan bagi mikroorganisme.Selain itu, tingginya kandungan air yang terdapat

dalam daging sapi, juga menjadikan bahan pangan ini selama penyimpanan

menjadi salah satu media yang sangat ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan

mikroorganisme. Daging sapi yang sudah terkontaminasi oleh mikroorganisme

akan mengalami kerusakan dan penurunan daya simpan, sehingga menurunkan

kualitas dari pada bahan pangan tersebut.

Untuk mempertahankan nilai dan manfaat daging dapat diolah menjadi

produk lain. Jenis produk olahan yang banyak dikenal oleh masyarakat akhir-akhir

ini adalah nugget. Nugget yang umum dan dikenal oleh masyarakat adalah nugget

ayam, yaitu produk nugget yang berasal dari olahan daging ayam. Nugget tidak

hanya bisa dibuat dari bahan utama ayam, tetapi juga bisa dengan daging ikan,

daging kelinci dan daging sapi.

Nugget merupakanproduk olahan daging yang dicetak, dimasak, dibuat

dari berbagai jenis daging giling yang diberi bahan pelapis dengan atau tanpa

penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan

(4)

2 ditambahkan berbagai tepung karena di dalam tepung terdapat amilopektin yang

berfungsi sebagai bahan pengikat.Penambahan bahan pengikat dalam pembuatan

nugget daging sapi bertujuan untuk meningkatkan elastisitas produk dan untuk

mengikat air dalam adonan.Untuk mendapatkan tekstur, rasa dan mutu yang bagus

jumlah tepung yang sering digunakan adalah15 % dari berat daging.Umumnya

tepung yang ditambahkan adalah tepung tapioka, tepung maizena dan terigu,

selain itu dapat juga ditambahkan tepung talas (Setyowati, 2007).

Tepung talas dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan produk

pangan, dimana kandungan protein pada talas lebih tinggi dari pada ubi kayu dan

kandungan karbohidratnya lebih tinggi dari pada ubi jalar.Penggunaan tepung

talas sebagai bahan pengikat dapat menambah variasi dalam pembuatan nugget

daging sapi. Sebagai bahan pengikat umbi talas mengandung 77% amilopektin,

dan 23% amilosa. Umbi talas dapat dicerna 98,8% karena memiliki pati yang

banyak mengandung amilosa, perbandingan amilosa dan amilopektin berperan

dalam pembentukan olahan (Singh dan Ali, 2000). Namun bagaimana penggunaan

tepung talas terhadap produk nugget yang dihasilkan perlu dilakukan penelitian.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penggunaan TepungTalas TerhadapKualitasdan

Nilai Organoleptik Nugget Daging Sapi”

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemberian tepung talas terhadapkualitas dan nilai

organoleptik nugget daging sapi.

(5)

3 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung

talasterhadap kualitas dan nilai organoleptik nugget daging sapi yang

dimanifestasikan dalam kadar protein, lemak, tekstur dan rasa nugget sapi.Hasil

dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan pengetahuan baik bagi

penulis,akademika serta masyarakat termasuk produsen mengenai penggunaan

tepung talas dalam pembuatan nugget daging sapi.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah pemberian tepung talas berpengaruh

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kadar-kadar gizi pada daging wagyu dan daging sapi bali meliputi kadar protein, lemak, karbohidrat dan kadar air pada penyimpanan di

Penurunan kadar lemak bakso daging sapi terhadap jumlah campuran tepung tapioka dengan tepung sagu (perbandingan 2 : 1) dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa dengan

Perbandingan tepung terigu dengan tepung talas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, pertambahan volume, uji organoleptik (aroma

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ampas tahu sebagai bahan pengikat member pengaruh yang tidak nyata terhadap mutu organoleptik nugget daging ayam layer afkir

Perbandingan tapioka dan tepung talas dan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak,

Perbedaan konsentrasi tepung terigu dalam masing-masing bagian daging babi memberikan perbedaan yang nyata terhadap kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan hardness tetapi

Pengaruh variasi tepung talas dan sagu terhadap nilai dari kadar air, abu, protein, karbohidrat, dan lemak pada brownies cookies yang dihasilkan dari analisis sidik ragam memberikan

Respon kesukaan panelis terhadap nugget A2 rerata pada skor 4 suka untuk semua sifat organoleptik, dengan kandungan gizi terutama protein, mineral dan lemak lebih tinggi dibandingkan