• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA : Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA : Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA

(Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar

oleh PUJI RAHAYU NIM. 1007665

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Media Audio Visual pada

Pembelajaran IPA tentang Rangka Manusia

( Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos-Depok)

Oleh Puji Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Puji Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA (Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran

2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)

Oleh Puji Rahayu NIM. 1007665

(4)

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA (Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun

Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)

Puji Rahayu

SDN Cilangkap 5 Tapos Depok e-mail: pujirahayu444@rocketmail.com.

Abstract: To inprove study quality of science (IPA) about skeleton by using the Audio Visual Medium ( Action Research in Grade Fourth at SDN Cilangkap 5 Tapos Depok West Java)

Script Fakulty of Educational Science in Indonesia State Universty in 2013 The aim of this research is to know if there is improving of study quality of IPA about skeleton by using the oudio visual medium in grade fourth at SDN Cilangkap 5 Tapos in West Java. The research is done at SDN Cilangkap 5 at the district of Depok West Java especially in grade fourth. It is done by method of spriral sycles from Stephen Kemmis and Mc. Taggart PTK Models. There are two sicluses namely siclus I and siclus II.

The result of the research show that study quality for teacher and student by using audio visual medium every sycles have been improvement and got success point in sycles II

The implication on research is by using audio visual medium was give good experience for student to following and finding by themselves concept from science therefore they can inprove science study quality for student which can use in their surrounding school, humanity and live.

(5)

2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA (Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun

Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)

PUJI RAHAYU

SDN Cilangkap 5 Tapos Depok e-mail: pujirahayu444@rocketmail.com.

ABSTRAK

Masalah yang terdapat dalam kelas peneliti yaitu hasil belajar siswa yang

rendah karena guru tidak menggunakan media dan kurang memberikan

kegiatan yang menarik untuk siswa sehingga hasilnya siswa kurang tertarik

untuk belajar IPA.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil

belajar pembelajaran IPA tentang rangka manusia di kelas IV apabila

menggunakan media audio visual. Penelitian ini dilaksanakan di SDN

Cilangkap 5 Tapos Depok, dengan populasi siswa kelas IV berjumlah 48

siswa. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) menggunakan teori Kemmis dan Taggart yang terdiri

dari 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi

dan refleksi.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran guru dan siswa

dengan menggunakan media audio visual pada setiap siklusnya mengalami

peningkatan dan telah mencapai keberhasilan yang diharapkan pada siklus

II.

Simpulan hasil penelitian ini adalah bahwa penggunaan media audio visual

merupakan media pembelajaran yang memberi pengalaman bagi siswa

untuk melihat secara langsung dan menemukan sendiri konsep dari IPA

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPA.

Saran media audio visual diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai upaya

(6)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allh SWT, yang

menganugrahkan kekuatan dan kesehatan serta rahmat, atas izin dan karunia

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini merupakan

salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada

Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis berusaha semaksimal

mungkin memaparkan dan menyajikan dengan baik. Namun penulis

menyadari masih banyak kekurangan baik penulisan maupun kelengkapan

penyajian.

Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak yang telah membantu baik moril maupun materiel, oleh karena itu

dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Bapak Drs. H. Dede Somarya M.Pd. selaku ketua program S-1

(7)

4

2. Ibu Eni Nuraeni S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I yang telah

memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Dede Soemarya, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberi ilmu pengetahuan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan di UPI.

5. Ibu Hj. Iam Mariam, S.Pd. Kepala Sekolah SDN Cilangkap 5

KecamatanTapos Kota Depok yang selalu memberi motivasi dan

bimbingan kepada penulis.

6. Suami tercinta Drs. Heru Dwiyoga Prianto M.Si. dan anak-anakku yang

selalu memberikan semangat terbesarku, terimakasih atas dukungan dan

do’anya.

7. Ibuku yang tersayang yang selalu memberikan dorongan dan do’a kepada

penulis.

8. Pihak lain yang penulis tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu moril dan materiel.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat diambil

manfaatnya bagi semua pihak, terutama pendidik dalam kegiatan belajar

mengajar.

(8)

5

Penulis

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skrispsi dengan judul

“Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Audio Visual Pada Materi

Rangka Manusia Pada Siswa Kelas IV SDN Cilangkap 5 KecamatanTapos

Kota Depok ) tahun pembelajaran 2012-2013 ini beserta isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya tulis saya.

Depok, Januari 2013

(9)

6

SURAT KETERANGAN No.

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SDN Cilangkap 5

Kecamatan Tapos Kota Depok menerangkan bahwa :

Nama : Puji Rahayu

Tempat / Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 10 Desember 1974

NIM : 1007665

Jurusan / Jenjang : PGSD / S-1

Telah mengadakan penelitian di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos

Kota Depok, melalui observasi dengan judul: “Meningkatan Hasil Belajar

Siswa Dengan Media Audio Visual Pada Materi Rangka Manusia Pada Siswa

Kelas SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok )”.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk diketahui dan digunakan

dengan sebagaimana semestinya.

Depok, Januari 2012

(10)

7

(11)
(12)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah……… 7

C. Tujuan Penelitian………. 8

D. Manfaat Penelitian……….. 8

E. Hipotesis………. 9

F. Definisi Operasional……….. 9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar………... 11

B. Media Audio Visual………... 15

C. Pembelajaran IPA………... 22

BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian………... 28

B. Model PTK yang dikembangkan……… 30

C. Subjek Penelitian……… 31

D. Prosedur Penelitian………. 32

E. Instrumen Penelitian………35

(13)

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……… 43

B. Pembahasan………. 70

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………. 74

B. Saran……… 75

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu peningkatan

pendidikan secara keseluruhan. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi

bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek

kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga

masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan

pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu

mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

Pendidikan adalah investesi jangka panjang, karena hasil dari proses

pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan

datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang

sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat

menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan dimasa yang akan

datang.

Pembelajaran adalah mentranfer ilmu dari seorang yang memiliki ilmu

pengetahuan lebih luas atau guru kepada seorang yang ingin mengetaui ilmu

pengetahuan dalam hal ini siswa.

Pembelajaran bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan seorang guru

agar dapat dipahami oleh seluruh siswa seta siswa dapat

(15)

2

Untuk mencapai tujuan tertentu perlu adanya proses yang dapat

dilaksanakan oleh guru dan dimengerti seluruh siswanya serta didukung oleh

sarana belajar yang memadai. Sesuai dengan Undang-undang Republik

Indonesia no. 20 tahun 2003:

Guru sebagai bagian dari pendidik berkewajiban untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Di era modern seperti sekarang ini, program pembelajaran terlihat

belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika

proses pembelajaran berlangsung suasana kelas nampak tegang dan

membosankan, siswa belajar hanya sebagai rutinitas. Selama ini proses

pembelajaran di SDN Cilangkap 5 masih menggunakan paradigma lama,

dimana guru sibuk menyampaikan materi kepada siswa yang pasif tanpa mau

tau tentang siswanya faham atau tidak yang terpikirkan hanya supaya materi

habis dan urusan menjadi beres. Guru dalam menyampaikan materi selalu

monoton atau tidak melakukan variasi-variasi dan kurang menarik perhatian

siswa. Dalam proses pembelajaran guru terlihat tidak menguasai adanya

teknologi atau gatek (gagap teknologi) sehingga kurang mampu

menggunakan media proses pembelajaran.

Pembelajaran dengan kondisi seperti ini tidak akan mampu

meningkatkan kemampuan siswa, hal ini mengakibatkan tidak berhasilnya

(16)

3

Penelitian ini muncul dilatar belakangi oleh pengamatan penulis di SDN

Cilangkap 5 tentang sulitnya siswa dalam memahami materi pelajaran IPA

yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di kelas IV yang penulis teliti,

siswanya masih pasif sehingga dalam penyampaian materi lebih didominasi

oleh guru yaitu ceramah, dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar catat

dan hafal. Dalam kaitannya dengan Pakem guru dituntut untuk menciptakan

situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang siswanya dalam

belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sebagai guru harus

mengupayakan situasi pakem tersebut untuk semua mata pelajaran. Dengan

begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan atau hasil belajar siswa

dapat tercapai secara optimal. Terilhami oleh suatu ungkapan ”saya

mendengar lalu saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya

mengerti,” maka penulis berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran

menjadikan anak bisa melihat dan berbuat tidak hanya mendengar. Dalam

abad 21 ini yang ditandai dengan kemajuan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, pengetahuan siap dan kepiawaian berpikir logis

dikembangkan dalam pelajaran IPA sangat diperlukan.

Berangkat dari keprihatinan tersebut penulis mencoba menyumbangkan

ide berupa penggunaan media sebagai upaya untuk meningkatkan hasil

belajar siswa terhadap pelajaran IPA serta menghilangkan asumsi anak bahwa

pelajaran IPA membosankan dan membuat siswa menyenangi pembelajaran

(17)

4

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA salah

satunya dengan media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual

dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep IPA. Selain itu juga

penggunaan media audio visual dapat menarik minat dan perhatian siswa

pada saat pembelajaran. Siswa bukan hanya membayangkan tentang

konsep-konsep IPA akan tetapi dapat melihat secara langsung melalui media audio

visual.

Kedudukan media dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab

meskipun seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah

mengusai materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat,

tetapi jika tidak menggunakan media yang tepat dengan materi, terlebih lagi

untuk SD, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal.

Media audio visual merupakan media yang mencakup dua jenis media

yang ada yang biasanya digunakan dalam proses pembelajaran yang terdiri

audio (dapat dilihat) dan visual (dapat di dengar). Audio visual menurut

Hernawan (2007) adalah media instruksional modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi

media yang dapat dilihat dan didengar.

Diharapkan bahwa dalam pembelajaran IPA dapat dikembangkan

kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa sehingga setelah belajar

IPA di sekolah, siswa tidak hanya memiliki kemampuan untuk bersaing

(18)

5

peduli terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Menurut Sujana (2009:3),

menyatakan bahwa:

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam memahami IPA, salah satunya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran harus di mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Peningkatan kwalitas pembelajaran pada tingkat dasar harus menjadi prioritas utama, karena pembelajaran pada tingkat dasar merupakan landasan utama bagi pembelajaran pada tingkat selanjutnya.

Pembelajaran IPA kelas IV disusun dan dilaksanakan berdasarkan

kurikulum berisi petunjuk tentang kemampuan-kemampuan yang harus

dikuasai oleh siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA. Kemampuan yang

ditekankan antara lain produk, sikap, nilai dan moral.

Hasil kemampuan produk, sikap, nilai dan moral bukanlah suatu

kemampuan yang secara tiba-tiba dapat dimiliki oleh seorang anak,

melainkan suatu kemampuan yang dimiliki melalui proses. Proses itu

diantaranya melalui pengenalan, latihan dan belajar secara terus menerus.

Setiap anak mempunyai kemampuan dan perkembangan yang berbeda-beda

dalam menyerap suatu materi. Oleh karena itu guru dalam mengajarkan suatu

materi haruslah menggunakan metode, pendekatan dan media yang bervariasi

agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Metode adalah prosedur yang difokuskan untuk kemudahan siswa

dalam memahami pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang

melingkupi metode dengan cakupan teori sedangkan media adalah alat yang

(19)

6

Meskipun masalah pendidikan begitu komplek, namun pada akhirnya

dalam kondisi tertentu semua itu bermuara pada peranan guru dalam

memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis, yang akhirnya

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu komponen peningkatan

mutu di SD adalah sarana dan prasarana pendidikan termasuk didalamnya

penggunaan media belajar atau alat peraga pendidikan.

Pada kenyataannya dilihat dari daftar nilai yang terdapat di kelas IV

SDN Cilangkap 5 pada pembelajaran IPA masih rendah. Rata-rata kelas pada

pembelajaran IPA adalah 5,87 sedangkan hasil prosentasenya adalah 59%

siswa saja yang mencapai KKM. Sementara nilai KKM untuk mata pelajaran

IPA yaitu 60. Siswa kurang memahami konsep dikarenakan kurangnya

perhatian siswa ketika jam pelajaran IPA berlangsung. Beberapa faktor

penyebabnya adalah guru sekolah dasar mengajarkan pelajaran IPA dengan

cara klasikal dan kurang menarik minat siswa, kondisi dilapangan bahwa

pembelajaran klasikal dominan. Seluruh proses pembelajaran masih diwarnai

pada penekanan aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada

keterlibatan peserta didik dalam proses belajar itu sendiri. Guru kurang dalam

penggunaan metode dan media yang tepat.

Mengingat pentingnya kemampuan pemahaman konsep IPA pada siswa

kelas IV sekolah dasar, berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN

Cilangkap 5, sebagian besar siswa kurang memahami konsep IPA. Penulis

tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul

(20)

7

Visual Pada Pembelajaran IPA Tentang Rangka Manusia (Penelitian

Tindakan Kelas di Kelas IV Semester Ganjil 2012-2013 SDN Cilangkap 5

Kecamatan Tapos Depok ).” PTK ini bertujuan untuk mencari solusi

mengatasi masalah pemahaman konsep IPA yang pada akhirnya terkait

dengan hasil belajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia

dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil

belajar siswa di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota

Depok?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan

menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar di

kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap 5

dalam pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan

media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota

(21)

8

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang

diharapkan harapkan, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang

rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN

Cilangkap 5.

2. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang

rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN

Cilangkap 5.

3. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada

pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media

audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk guru, siswa sekolah dan

peneliti. Secara rinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Diharapkan memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi

guru dalam merancang dan menerapkan media oudio visual dalam

pembelajaran IPA.

b. Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

(22)

9

2. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk pilihan-pilihan media

pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses pembelajaran.

b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3. Bagi Siswa

a. Diharapkan dengan media audiovisual dapat memberikan pengalaman

dalam proses pembelajaran.

b. Diharapkan dengan menggunakan media audiovisual dapat membantu

siswa untuk meningkatkan mutu hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

E. Hipotesis (Tindakan)

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah diungkapkan,

maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Dengan

menggunakan media audio visual hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap

5 dapat meningkat”

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan dengan

(23)

10

2. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau

disebut dengan media pandang dan dengar.

3. Materi Rangka Manusia

Rangka dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu rangka kepala

(24)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Pengertian PTK

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart

(Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Dalam perencanaannya menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) dan perencanaan kembali merupakan dasar suatu ancang-ancang pemecahan masalah.

Secara lebih luas Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai

penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan

peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang

diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya,

kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan

tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh

hasil yang lebih baik

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif deskriptif. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang terdiri dari dua siklus atau tindakan yang tepat dalam rangka

memperbaiki pembelajaran di kelas.

(25)

29

a. Di dasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.

b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

c. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional.

e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. f. Yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan yaitu efektifitas

metode, tehnik, atau proses pembelajaran.

g. Tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian tindakan kelas

ini guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang dilakukan

dikelas, guru juga dapat melakukan berbagai alternative yang

direncanakan guru, kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi,

apakah tindakan-tindakan alternative yang direncanakan oleh guru

kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi apakah

tindakan-tindakan itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran

yang dihadapi.

2. Tujuan PTK

Penelitian Tindakan Kelas dikembangkan dengan tujuan untuk

memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran secara

berkesinambungan Depdiknas, 2004: 3-4 (Triyanto: 2011). Dengan

demikian tujuan PTK adalah memecahkan masalah, memperbaiki kondisi,

mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Secara umum

PTK bertujuan diharapkan dihasilkan peningkatan dan perbaikan

diantaranya:

(26)

30

b. Peningkatan atau perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas.

c. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat

bantu belajar dan sumber belajar.

d. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan

anak di sekolah.

e. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan

pengembangan kompetensi siswa di sekolah

Dengan meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya

dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih

mengaplikasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk

meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan

umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

B. Model PTK yang Dikembangkan

Model adalah serangkaian kegiatan penelitian berupa rangkaian siklus

dimana pada setiap akhir siklus akan menbentuk siklus baru hasil revisi atau

perbaikan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang mengacu kepada tindakan guru yang dilakukan di dalam kelas

ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral dari

(27)

31

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Dan seterusnya

Adapun skenario tindakan yang direncanakan mulai dari rencana

pembelajaran, pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi siswa dan guru,

interpretasi hasil dan kegiatan refleksi tertuang dalam desain penelitian

Kemmis dan Mc.Taggart di bawah ini:

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Cilangkap

(28)

32

terdiri dari laki-laki 27 siswa dan perempuan 21 siswa. Mata pelajaran

IPA dengan pokok bahasan rangka manusia pada semester ganjil tahun

pelajaran 2012 - 2013.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain model Kemmis dan Taggart.

Menurut Kemmis dan Taggart (Triyanto: 2011) yang dibagi 2 (dua) siklus.

Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

pengamatan (observing) dan refleksi (refleksing) dilanjutkan dengan

perencanaan kembali dan disusun sebuah modifikasi dalam bentuk

rangkaian dan pengamatan lagi, begitu seterusnya sehingga membentuk

sebuah siklus. Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas penulis

melakukan berbagai hal sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (Planing)

a. Observasi

Observasi merupakan tahap pengamatan awal yang dilakukan

oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan pada

saat penelitian. Observasi dilakukan dengan tujuan agar

mendapatkan informasi atau sejumlah data dari kondisi siswa yang

dijadikan subyek penelitian.

Berdasarkan hasil observasi, ditemukan sejumlah masalah yang

(29)

33

selama ini dihadapi oleh guru yaitu bagaimana meningkatkan hasil

belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di kelas IV.

b. Menyusun Rencana

Kegiatan yang dilakukan setelah memperoleh sejumlah informasi

dari hasil observasi adalah menyusun rencana. Rencana yang akan

dilakukan peneliti meliputi:

1) Peneliti merumuskan rencana penelitian tindakan kelas sebagai

upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA

2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan

menggunakan media pembelajaran audio visual

3) Memilih media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran IPA pada materi rangka manusia

kelas IV.

4) Pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) sesuai

pokok bahasan yang akan disampaikan kepada siswa dengan

menggunakan media audio visual.

5) Menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan.

6) Pembuatan lembar kerja siswa

7) Pembuatan lembar observasi

8) Membuat alat evaluasi (kisi-kisi soal dan soal)

(30)

34

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur

sebagai berikut: kegiatan awal 15 menit, kegiatan inti 40 menit,

kegiatan akhir 15 menit. Maka waktu keseluruhan 70 menit yang

dilaksanakan pada satu kali pertemuan. Tindakan (action) yang

dibahas pertama adalah menjelaskan rangka kepala dan rangka

badan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

1) Tahap pelaksanaan ini diawali dengan kegiatan pembelajaran

dengan memberi salam pada siswa, menanyakan absensi

kehadiran siswa serta mengamati keadaan kelas (kebersihan

dan kerapihan kelas), melihat kesiapan siswa untuk memulai

kegiatan pembelajaran.

2) Memberi motivasi kepada siswa dengan menginformasikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa

tentang rangka manusia.

4) Membagikan Lembar Kerja Siswa

5) Memutarkan media audio visual tentang rangka manusia

(rangka kepala dan rangka badan)

6) Menugaskan kepada siswa untuk membaca, memahami dan

mengisi LKS yang sudah diterima berdasarkan tayangan audio

(31)

35

d. Tahap Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data tentang proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam tahap proses

observasi dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung. Data

yang dikumpulkan melalui observasi ini berupa data kuantitatif

seperti hasil LKS dan lembar soal evaluasi dan juga data kualitatif

seperti lembar observasi siswa dan guru. Data diperoleh dari hasil

observasi oleh seorang observer setelah pelaksanaan tindakan.

e. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan menginterpretasikan hasil

observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung.

Refleksi ini dilakukan dengan kegiatan antara lain:

1) Memeriksa dan menilai Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

2) Memeriksa dan menilai lembar evaluasi siswa

3) Melihat hasil lembar observasi guru dan observasi siswa

Hasil refleksi menjadi bahan rekomendasi dan refisi rencana

tindakan berikutnya, apabila data yang diperoleh belum bisa

menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan.

E. Instrumen Penelitian

Pada kegiatan penelitian ini data yang dicari adalah data kualitatif dan

kuantitatif yang terdiri dari data hasil belajar siswa. Adapun cara pengambilan

(32)

36

akhir siklus. Data hasil afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi

yang diisi pada lembar observasi. Alat pengumpulan data dalam kegiatan

penelitian ini yaitu dengan membuat instrumen penelitian. Instrument

penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Instrumen Tes

a. Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi digunakan untuk memperoleh data mengenai

peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam penguasaan materi

telah disampaikan dengan materi rangka manusia. Lembar evaluasi ini

terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Evaluasi yang dilakukan dalam

penelitian tindakan kelas ini yaitu pada waktu akhir pembelajaran.

Setelah peneliti dapat melakukan penilaian sehingga mengetahui

tingkat keberhasilan pembelajaran yang dicapai saat itu.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa berguna untuk mengumpulkan data

mengenai pemahaman siswa terhadap suatu konsep dalam setiap

tindakan. Lembar Kerja Siswa ini terdiri dari soal isian singkat. Hasil

yang didapatkan dari lembar kerja siswa dijadikan acuan bagi peneliti

untuk memberikan pelajaran lanjutan atau perbaikan pada

pembelajaran selanjutnya. Data yang diperoleh merupakan gambaran

keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(33)

37

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pembelajaran IPA

No Standar

Instrument non tes berbentuk lembar observasi dengan tujuan sebagai

panduan dalam mengamati dan memperoleh data tentang perilaku siswa

dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi di isi

oleh guru observer dengan memberikan ceklish (v) pada setiap kolom.

Lembar observasi ini digunakan oleh peneliti sebagai alat bantu dalam

menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan pembelajaran untuk

(34)

38

sudah dilakukan dinilai memiliki kekurangan. Observer sangat mendukung

data yang mengungkap tingkat hasil belajar siswa.

Tabel 3.2 Format observasi aktivitas belajar siswa

No Aktivitas belajar Siswa

Skala Observasi

Keterangan 4 3 2 1

1 Motivasi/semangat

belajar

2 Perhatian / fokus

3 Komunikasi

4 Kerja sama

5 Aktivitas belajar

6 Tanggung jawab

7 Disiplin / taat

Kategori penilaian

4= Baik sekali

3= Baik

2= Sedang

1= Kurang

Jumlah Skors

(35)

39

Tabel 3.3 Format Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati Skala Observasi

4 3 2 1

1. Kegiatan awal

a. Memberi apersepsi

b. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

c. Menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

b. Memotivasi siswa untuk

(36)

40

F. Pengolahan dan Analisis Data

Tehnik pengolahan data dalam penelitian tindakan ini dilakukan

dengan semua data yang diperoleh melalui pemberian lembar observasi

dan tes.

a. Pengolahan data hasil observasi

Data observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat keterlibatan

siswa pada saat pembelajaran dan sikap guru dalam melaksanakan

pembelajaran. Penilaian data kemampuan menggunakan skor

prosentase dari skor 1-4, (1) kurang, (2) cukup, (3) baik, (4) sangat

baik (Usman, 1993:82-85) dengan cara memberi tanda ceklish (v)

pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai tersebut terhitung

dengan rumus:

Hasil dari data pengamatan dikonversikan pada skala nilai dengan

rentang seratus untuk menilai kerlaksanaan pembelajaran yang

dilakukan guru.

b. Pengolahan Hasil Tes

Data pengamatan dilakukan sesuai dengan indikator pembelajaran

menggunakan media audio visual. Diharapkan dengan menggunakan

media audio visual siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam Nilai Perolehan

N = X 100%

(37)

41

Dalam pengolahan hasil tes diawali dengan pengumpulan data

dengan penelitian sebagai instrument utama dibantu instrument

berupa lembar observasi siswa dan skala penilaian untuk lembar

penilaian. Langkah kedua setelah data terkumpul peneliti dan

observer mendiskusikan hasil pengamatan dan tes hasil belajar.

Langkah selanjutnya memprosentasikan berapa persen tingkat

kemajuan siswa dan berapa persen kemajuan guru dalam menerapkan

pembelajaran menggunakan media audio visual dalam proses

pembelajaran.

Analisis data adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian

tindakan kelas ini. Analisis data dalam penelitian ini dapat diartikan

mengidentifikasi dan menyetujui kriteria yang digunakan untuk

menjelaskan apa yang terjadi. Analisis data juga dapat menunjukkan

perbaikan yang terjadi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas

ini dilakukan pada setiap kegiatan refleksi. Peneliti melakukan analisis

terhadap data akhir pemantauan tindakan dan data penelitian.

Analisis data dilakukan peneliti dengan cara data yang telah kita

peroleh, kemudian dihitung secara kualitatif dengan berpedoman

pada kurikulum standar kompetensi dimana menggunakan kriteria

ketuntasan sebesar 75% rumus yang digunakan:

Jumlah Skor

(38)

42

Keterangan: NK = Nilai Ketuntasan

Kriteria yang menjadi panduan untuk menguji keberhasilan belajar

siswa menggunakan pedoman kriteria penguasaan dari Hernawan

(2007:27) yaitu:

Tabel 3.4 Pedoman Kriteria Penguasaan

Proporsi Prosentase Kriteria Penguasaan

90 – 100% Baik sekali

80 – 89% Baik

70 – 79% Cukup

<69% Kurang

Nilai yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan lembar evaluasi

kemudian dikonversikan terhadap nilai KKM yang dibuat guru untuk

menentukan apakah siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.

Sehingga apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria tuntas sesuai

(39)

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA

dalam materi kerangka manusia dengan menggunakan media audio visual

yang dilakukan di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPA dalam materi kerangka manusia dengan

media audio visual kelas IV di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Depok

terlihat lebih baik dengan indikator yang ingin dicapai yaitu siswa dapat

menjelaskan hubungan kerangka tubuh manusia dengan fungsinya dan

pemeliharaannya.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penggunaan media audio visual

dalam materi kerangka manusia pada siklus 1 pada hari Selasa 6

November 2012 kurang lancar, Guru belum terbiasa menciptakan suasana

pembelajaran yang menggunakan media audio visual, sebagian siswa

belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media audio

visual. Ada beberapa aktivitas yang belum dilaksanakan karena guru lebih

berfokus pada media sehingga siswa ada yang tidak terawasi. Pada siklus 2

Untuk mengatasi masalah itu guru melakukan upaya dengan intensif

memberi arahan kepada siswa dan hanya terfokus pada media pada saat

media audio visual ditayangkan. Guru membantu siswa yang belum

(40)

75

Pada siklus 2 pada hari Selasa 13 November 2012 dari hasil

pengamatan guru dan teman sejawat ternyata siswa menyenangi suasana

belajar sambil melihat media oudio visual yang ditayangkan. Mereka

sangat antusias dan senang melihat organ tubuh secara kongkrit dalam

pembelajaran. Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual.

3. Penggunaan media audio visual dapat menjadi salah satu model

pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil

belajar. Pencapaian hasil belajar siswa pada materi kerangka manusia

dengan penggunaan media audio visual mengalami perbaikan yang

signifikan dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar

63% siswa diatas KKM dan pada siklus 2 sebesar 100% diatas KKM. Hal

ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk perbaikan dan peningkatan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi

kerangka manusia kelas IV di SDN Cilangkap 5, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

(41)

76

berjalan efektif, terutama untuk mata pelajaran IPA kelas IV

Sekolah Dasar khususnya pada materi kerangka manusia dan

umumnya untuk mata pelajaran yang lain

b. Guru diharapkan menggunakan media audio visual untuk

menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan

sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar

dan tidak merasa tertekan.

2. Bagi Sekolah

a. Diharapkan sekolah sebaiknya memfasilitasi siswa dalam

pembelajaran dengan penggunaan media audio visual untuk

pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran IPA.

b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Mendapat pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini,dkk,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Devisi Buku Perguruan Tinggi PT. Raja

Grafindo Persada (Rajawali Press, Jakarta, 1997)

Dahlani, I, (2009), Hasil Belajar Dalam Konseling Indonesia (online) tersedia

www.konselingindonesia (15 November 2012)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2003

Hernawan,A.H., Riyana,C, dan Dewi,L. 2007 Belajar dan Pembelajaran Sekolah

Dasar, UPI Press, Bandung

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006

Miarso, Yusufhadi, Teknologi Pengajaran, Unit Penerbitan UNJ, Jakarta, 1994

Moedjiono dan Dimyati, M.1992 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

DEPDIKBUD.

Sudjana, Nana (2007), Teknologi Pengajaran (online) tersedia dalam

www.robiatulfazriah.blogspot.com. (15 November 2012)

Purwanto, Ngalim.1990,Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya

Sagala,S (2009) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung.Alfabeta

Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineke Cipta.

Jakarta

Sujana, Nana (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda

Karya:Bandung

(43)

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pembelajaran IPA
Tabel 3.2 Format observasi aktivitas belajar siswa
Tabel 3.3 Format Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.4 Pedoman Kriteria Penguasaan

Referensi

Dokumen terkait

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

[r]

disimpulkan bahwa ruang perkantoran menjadi salah satu kebutuhan dasar untuk. konsep kawasan

Besarnya jumlah responden yang merasa tidak nyaman terhadap suhu udara di Jalan Paledang bisa disebabkan beberapa hal seperti pengaruh panas dari kendaraan bermotor dan

penyerbuan tahanan LP Cebongan ini menunjukkan bahwa Kompas ingin membuat suatu pembingkaian terhadap khalayak pembaca dengan didukung oleh pernyataan- pernyataan

Menindaklanjuti surat dari Pejabat Pembuat Komitmen Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor: 003/PPK/APBD/X/RS/2014 Perihal : Pemberitahuan perubahan spesifikasi, maka Pokja I

Tidak seperti tahun 2013 yang penuh dengan kendaraan bermotor terutama sepeda motor, Unsoed kedepannya adalah kampus yang hijau dengan trek

Struktur yang telah mengalami penipisan diganti dengan material baru dengan penyambungan yang sesuai dengan welding procedure specification (WPS) seperti yang