MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA
(Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
oleh PUJI RAHAYU NIM. 1007665
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Media Audio Visual pada
Pembelajaran IPA tentang Rangka Manusia
( Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos-Depok)
Oleh Puji Rahayu
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Puji Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA (Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran
2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)
Oleh Puji Rahayu NIM. 1007665
1
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA (Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun
Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)
Puji Rahayu
SDN Cilangkap 5 Tapos Depok e-mail: pujirahayu444@rocketmail.com.
Abstract: To inprove study quality of science (IPA) about skeleton by using the Audio Visual Medium ( Action Research in Grade Fourth at SDN Cilangkap 5 Tapos Depok West Java)
Script Fakulty of Educational Science in Indonesia State Universty in 2013 The aim of this research is to know if there is improving of study quality of IPA about skeleton by using the oudio visual medium in grade fourth at SDN Cilangkap 5 Tapos in West Java. The research is done at SDN Cilangkap 5 at the district of Depok West Java especially in grade fourth. It is done by method of spriral sycles from Stephen Kemmis and Mc. Taggart PTK Models. There are two sicluses namely siclus I and siclus II.
The result of the research show that study quality for teacher and student by using audio visual medium every sycles have been improvement and got success point in sycles II
The implication on research is by using audio visual medium was give good experience for student to following and finding by themselves concept from science therefore they can inprove science study quality for student which can use in their surrounding school, humanity and live.
2
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG RANGKA MANUSIA (Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan di Kelas IV Semester I Tahun
Pelajaran 2012/2013 SDN Cilangkap 5 Tapos Depok)
PUJI RAHAYU
SDN Cilangkap 5 Tapos Depok e-mail: pujirahayu444@rocketmail.com.
ABSTRAK
Masalah yang terdapat dalam kelas peneliti yaitu hasil belajar siswa yang
rendah karena guru tidak menggunakan media dan kurang memberikan
kegiatan yang menarik untuk siswa sehingga hasilnya siswa kurang tertarik
untuk belajar IPA.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil
belajar pembelajaran IPA tentang rangka manusia di kelas IV apabila
menggunakan media audio visual. Penelitian ini dilaksanakan di SDN
Cilangkap 5 Tapos Depok, dengan populasi siswa kelas IV berjumlah 48
siswa. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) menggunakan teori Kemmis dan Taggart yang terdiri
dari 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran guru dan siswa
dengan menggunakan media audio visual pada setiap siklusnya mengalami
peningkatan dan telah mencapai keberhasilan yang diharapkan pada siklus
II.
Simpulan hasil penelitian ini adalah bahwa penggunaan media audio visual
merupakan media pembelajaran yang memberi pengalaman bagi siswa
untuk melihat secara langsung dan menemukan sendiri konsep dari IPA
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPA.
Saran media audio visual diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai upaya
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allh SWT, yang
menganugrahkan kekuatan dan kesehatan serta rahmat, atas izin dan karunia
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis berusaha semaksimal
mungkin memaparkan dan menyajikan dengan baik. Namun penulis
menyadari masih banyak kekurangan baik penulisan maupun kelengkapan
penyajian.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah membantu baik moril maupun materiel, oleh karena itu
dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. Dede Somarya M.Pd. selaku ketua program S-1
4
2. Ibu Eni Nuraeni S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I yang telah
memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini.
3. Bapak Drs. H. Dede Soemarya, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberi ilmu pengetahuan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan di UPI.
5. Ibu Hj. Iam Mariam, S.Pd. Kepala Sekolah SDN Cilangkap 5
KecamatanTapos Kota Depok yang selalu memberi motivasi dan
bimbingan kepada penulis.
6. Suami tercinta Drs. Heru Dwiyoga Prianto M.Si. dan anak-anakku yang
selalu memberikan semangat terbesarku, terimakasih atas dukungan dan
do’anya.
7. Ibuku yang tersayang yang selalu memberikan dorongan dan do’a kepada
penulis.
8. Pihak lain yang penulis tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu moril dan materiel.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat diambil
manfaatnya bagi semua pihak, terutama pendidik dalam kegiatan belajar
mengajar.
5
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skrispsi dengan judul
“Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Audio Visual Pada Materi
Rangka Manusia Pada Siswa Kelas IV SDN Cilangkap 5 KecamatanTapos
Kota Depok ) tahun pembelajaran 2012-2013 ini beserta isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya tulis saya.
Depok, Januari 2013
6
SURAT KETERANGAN No.
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SDN Cilangkap 5
Kecamatan Tapos Kota Depok menerangkan bahwa :
Nama : Puji Rahayu
Tempat / Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 10 Desember 1974
NIM : 1007665
Jurusan / Jenjang : PGSD / S-1
Telah mengadakan penelitian di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos
Kota Depok, melalui observasi dengan judul: “Meningkatan Hasil Belajar
Siswa Dengan Media Audio Visual Pada Materi Rangka Manusia Pada Siswa
Kelas SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok )”.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk diketahui dan digunakan
dengan sebagaimana semestinya.
Depok, Januari 2012
7
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Rumusan Masalah……… 7
C. Tujuan Penelitian………. 8
D. Manfaat Penelitian……….. 8
E. Hipotesis………. 9
F. Definisi Operasional……….. 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar………... 11
B. Media Audio Visual………... 15
C. Pembelajaran IPA………... 22
BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian………... 28
B. Model PTK yang dikembangkan……… 30
C. Subjek Penelitian……… 31
D. Prosedur Penelitian………. 32
E. Instrumen Penelitian………35
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……… 43
B. Pembahasan………. 70
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan………. 74
B. Saran……… 75
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu peningkatan
pendidikan secara keseluruhan. Meningkatkan mutu pendidikan menjadi
bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek
kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga
masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan
pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu
mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.
Pendidikan adalah investesi jangka panjang, karena hasil dari proses
pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan
datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang
sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat
menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan dimasa yang akan
datang.
Pembelajaran adalah mentranfer ilmu dari seorang yang memiliki ilmu
pengetahuan lebih luas atau guru kepada seorang yang ingin mengetaui ilmu
pengetahuan dalam hal ini siswa.
Pembelajaran bertujuan untuk transfer ilmu pengetahuan seorang guru
agar dapat dipahami oleh seluruh siswa seta siswa dapat
2
Untuk mencapai tujuan tertentu perlu adanya proses yang dapat
dilaksanakan oleh guru dan dimengerti seluruh siswanya serta didukung oleh
sarana belajar yang memadai. Sesuai dengan Undang-undang Republik
Indonesia no. 20 tahun 2003:
Guru sebagai bagian dari pendidik berkewajiban untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Di era modern seperti sekarang ini, program pembelajaran terlihat
belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika
proses pembelajaran berlangsung suasana kelas nampak tegang dan
membosankan, siswa belajar hanya sebagai rutinitas. Selama ini proses
pembelajaran di SDN Cilangkap 5 masih menggunakan paradigma lama,
dimana guru sibuk menyampaikan materi kepada siswa yang pasif tanpa mau
tau tentang siswanya faham atau tidak yang terpikirkan hanya supaya materi
habis dan urusan menjadi beres. Guru dalam menyampaikan materi selalu
monoton atau tidak melakukan variasi-variasi dan kurang menarik perhatian
siswa. Dalam proses pembelajaran guru terlihat tidak menguasai adanya
teknologi atau gatek (gagap teknologi) sehingga kurang mampu
menggunakan media proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan kondisi seperti ini tidak akan mampu
meningkatkan kemampuan siswa, hal ini mengakibatkan tidak berhasilnya
3
Penelitian ini muncul dilatar belakangi oleh pengamatan penulis di SDN
Cilangkap 5 tentang sulitnya siswa dalam memahami materi pelajaran IPA
yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di kelas IV yang penulis teliti,
siswanya masih pasif sehingga dalam penyampaian materi lebih didominasi
oleh guru yaitu ceramah, dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar catat
dan hafal. Dalam kaitannya dengan Pakem guru dituntut untuk menciptakan
situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang siswanya dalam
belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sebagai guru harus
mengupayakan situasi pakem tersebut untuk semua mata pelajaran. Dengan
begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan atau hasil belajar siswa
dapat tercapai secara optimal. Terilhami oleh suatu ungkapan ”saya
mendengar lalu saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya
mengerti,” maka penulis berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran
menjadikan anak bisa melihat dan berbuat tidak hanya mendengar. Dalam
abad 21 ini yang ditandai dengan kemajuan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengetahuan siap dan kepiawaian berpikir logis
dikembangkan dalam pelajaran IPA sangat diperlukan.
Berangkat dari keprihatinan tersebut penulis mencoba menyumbangkan
ide berupa penggunaan media sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa terhadap pelajaran IPA serta menghilangkan asumsi anak bahwa
pelajaran IPA membosankan dan membuat siswa menyenangi pembelajaran
4
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA salah
satunya dengan media audio visual. Dengan menggunakan media audio visual
dapat memudahkan siswa memahami konsep-konsep IPA. Selain itu juga
penggunaan media audio visual dapat menarik minat dan perhatian siswa
pada saat pembelajaran. Siswa bukan hanya membayangkan tentang
konsep-konsep IPA akan tetapi dapat melihat secara langsung melalui media audio
visual.
Kedudukan media dalam pembelajaran cukup menentukan, sebab
meskipun seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah
mengusai materi dengan baik dan sudah menggunakan metode yang tepat,
tetapi jika tidak menggunakan media yang tepat dengan materi, terlebih lagi
untuk SD, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara optimal.
Media audio visual merupakan media yang mencakup dua jenis media
yang ada yang biasanya digunakan dalam proses pembelajaran yang terdiri
audio (dapat dilihat) dan visual (dapat di dengar). Audio visual menurut
Hernawan (2007) adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi
media yang dapat dilihat dan didengar.
Diharapkan bahwa dalam pembelajaran IPA dapat dikembangkan
kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif siswa sehingga setelah belajar
IPA di sekolah, siswa tidak hanya memiliki kemampuan untuk bersaing
5
peduli terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Menurut Sujana (2009:3),
menyatakan bahwa:
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam memahami IPA, salah satunya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran harus di mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Peningkatan kwalitas pembelajaran pada tingkat dasar harus menjadi prioritas utama, karena pembelajaran pada tingkat dasar merupakan landasan utama bagi pembelajaran pada tingkat selanjutnya.
Pembelajaran IPA kelas IV disusun dan dilaksanakan berdasarkan
kurikulum berisi petunjuk tentang kemampuan-kemampuan yang harus
dikuasai oleh siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA. Kemampuan yang
ditekankan antara lain produk, sikap, nilai dan moral.
Hasil kemampuan produk, sikap, nilai dan moral bukanlah suatu
kemampuan yang secara tiba-tiba dapat dimiliki oleh seorang anak,
melainkan suatu kemampuan yang dimiliki melalui proses. Proses itu
diantaranya melalui pengenalan, latihan dan belajar secara terus menerus.
Setiap anak mempunyai kemampuan dan perkembangan yang berbeda-beda
dalam menyerap suatu materi. Oleh karena itu guru dalam mengajarkan suatu
materi haruslah menggunakan metode, pendekatan dan media yang bervariasi
agar tercapainya tujuan pembelajaran.
Metode adalah prosedur yang difokuskan untuk kemudahan siswa
dalam memahami pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang
melingkupi metode dengan cakupan teori sedangkan media adalah alat yang
6
Meskipun masalah pendidikan begitu komplek, namun pada akhirnya
dalam kondisi tertentu semua itu bermuara pada peranan guru dalam
memainkan seluruh komponen pendidikan secara harmonis, yang akhirnya
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu komponen peningkatan
mutu di SD adalah sarana dan prasarana pendidikan termasuk didalamnya
penggunaan media belajar atau alat peraga pendidikan.
Pada kenyataannya dilihat dari daftar nilai yang terdapat di kelas IV
SDN Cilangkap 5 pada pembelajaran IPA masih rendah. Rata-rata kelas pada
pembelajaran IPA adalah 5,87 sedangkan hasil prosentasenya adalah 59%
siswa saja yang mencapai KKM. Sementara nilai KKM untuk mata pelajaran
IPA yaitu 60. Siswa kurang memahami konsep dikarenakan kurangnya
perhatian siswa ketika jam pelajaran IPA berlangsung. Beberapa faktor
penyebabnya adalah guru sekolah dasar mengajarkan pelajaran IPA dengan
cara klasikal dan kurang menarik minat siswa, kondisi dilapangan bahwa
pembelajaran klasikal dominan. Seluruh proses pembelajaran masih diwarnai
pada penekanan aspek pengetahuan dan masih sedikit yang mengacu pada
keterlibatan peserta didik dalam proses belajar itu sendiri. Guru kurang dalam
penggunaan metode dan media yang tepat.
Mengingat pentingnya kemampuan pemahaman konsep IPA pada siswa
kelas IV sekolah dasar, berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN
Cilangkap 5, sebagian besar siswa kurang memahami konsep IPA. Penulis
tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
7
Visual Pada Pembelajaran IPA Tentang Rangka Manusia (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas IV Semester Ganjil 2012-2013 SDN Cilangkap 5
Kecamatan Tapos Depok ).” PTK ini bertujuan untuk mencari solusi
mengatasi masalah pemahaman konsep IPA yang pada akhirnya terkait
dengan hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia
dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota
Depok?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan
menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar di
kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota Depok?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap 5
dalam pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan
media audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Kota
8
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta informasi yang
diharapkan harapkan, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran IPA tentang
rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN
Cilangkap 5.
2. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang
rangka manusia dengan menggunakan media audio visual di kelas IV SDN
Cilangkap 5.
3. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA tentang rangka manusia dengan menggunakan media
audio visual di kelas IV SDN Cilangkap 5.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk guru, siswa sekolah dan
peneliti. Secara rinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Diharapkan memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi
guru dalam merancang dan menerapkan media oudio visual dalam
pembelajaran IPA.
b. Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
9
2. Bagi Sekolah
a. Diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk pilihan-pilihan media
pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses pembelajaran.
b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Bagi Siswa
a. Diharapkan dengan media audiovisual dapat memberikan pengalaman
dalam proses pembelajaran.
b. Diharapkan dengan menggunakan media audiovisual dapat membantu
siswa untuk meningkatkan mutu hasil belajar dalam pembelajaran IPA.
E. Hipotesis (Tindakan)
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah diungkapkan,
maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Dengan
menggunakan media audio visual hasil belajar siswa kelas IV SDN Cilangkap
5 dapat meningkat”
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan dengan
10
2. Media Audio Visual
Media audio visual merupakan kombinasi audio dan visual atau
disebut dengan media pandang dan dengar.
3. Materi Rangka Manusia
Rangka dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu rangka kepala
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian PTK
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart
(Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :
Dalam perencanaannya menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) dan perencanaan kembali merupakan dasar suatu ancang-ancang pemecahan masalah.
Secara lebih luas Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai
penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan
peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang
diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya,
kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan
tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh
hasil yang lebih baik
Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif deskriptif. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari dua siklus atau tindakan yang tepat dalam rangka
memperbaiki pembelajaran di kelas.
29
a. Di dasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.
b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.
c. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional.
e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. f. Yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan yaitu efektifitas
metode, tehnik, atau proses pembelajaran.
g. Tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan diberikan oleh guru kepada peserta didik.
Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian tindakan kelas
ini guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang dilakukan
dikelas, guru juga dapat melakukan berbagai alternative yang
direncanakan guru, kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi,
apakah tindakan-tindakan alternative yang direncanakan oleh guru
kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi apakah
tindakan-tindakan itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran
yang dihadapi.
2. Tujuan PTK
Penelitian Tindakan Kelas dikembangkan dengan tujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran secara
berkesinambungan Depdiknas, 2004: 3-4 (Triyanto: 2011). Dengan
demikian tujuan PTK adalah memecahkan masalah, memperbaiki kondisi,
mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Secara umum
PTK bertujuan diharapkan dihasilkan peningkatan dan perbaikan
diantaranya:
30
b. Peningkatan atau perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas.
c. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat
bantu belajar dan sumber belajar.
d. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan
anak di sekolah.
e. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan
pengembangan kompetensi siswa di sekolah
Dengan meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya
dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih
mengaplikasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk
meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan
umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.
B. Model PTK yang Dikembangkan
Model adalah serangkaian kegiatan penelitian berupa rangkaian siklus
dimana pada setiap akhir siklus akan menbentuk siklus baru hasil revisi atau
perbaikan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang mengacu kepada tindakan guru yang dilakukan di dalam kelas
ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral dari
31
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Dan seterusnya
Adapun skenario tindakan yang direncanakan mulai dari rencana
pembelajaran, pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi siswa dan guru,
interpretasi hasil dan kegiatan refleksi tertuang dalam desain penelitian
Kemmis dan Mc.Taggart di bawah ini:
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Cilangkap
32
terdiri dari laki-laki 27 siswa dan perempuan 21 siswa. Mata pelajaran
IPA dengan pokok bahasan rangka manusia pada semester ganjil tahun
pelajaran 2012 - 2013.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain model Kemmis dan Taggart.
Menurut Kemmis dan Taggart (Triyanto: 2011) yang dibagi 2 (dua) siklus.
Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (refleksing) dilanjutkan dengan
perencanaan kembali dan disusun sebuah modifikasi dalam bentuk
rangkaian dan pengamatan lagi, begitu seterusnya sehingga membentuk
sebuah siklus. Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas penulis
melakukan berbagai hal sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planing)
a. Observasi
Observasi merupakan tahap pengamatan awal yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan pada
saat penelitian. Observasi dilakukan dengan tujuan agar
mendapatkan informasi atau sejumlah data dari kondisi siswa yang
dijadikan subyek penelitian.
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan sejumlah masalah yang
33
selama ini dihadapi oleh guru yaitu bagaimana meningkatkan hasil
belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di kelas IV.
b. Menyusun Rencana
Kegiatan yang dilakukan setelah memperoleh sejumlah informasi
dari hasil observasi adalah menyusun rencana. Rencana yang akan
dilakukan peneliti meliputi:
1) Peneliti merumuskan rencana penelitian tindakan kelas sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan
menggunakan media pembelajaran audio visual
3) Memilih media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA pada materi rangka manusia
kelas IV.
4) Pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) sesuai
pokok bahasan yang akan disampaikan kepada siswa dengan
menggunakan media audio visual.
5) Menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan.
6) Pembuatan lembar kerja siswa
7) Pembuatan lembar observasi
8) Membuat alat evaluasi (kisi-kisi soal dan soal)
34
Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur
sebagai berikut: kegiatan awal 15 menit, kegiatan inti 40 menit,
kegiatan akhir 15 menit. Maka waktu keseluruhan 70 menit yang
dilaksanakan pada satu kali pertemuan. Tindakan (action) yang
dibahas pertama adalah menjelaskan rangka kepala dan rangka
badan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
1) Tahap pelaksanaan ini diawali dengan kegiatan pembelajaran
dengan memberi salam pada siswa, menanyakan absensi
kehadiran siswa serta mengamati keadaan kelas (kebersihan
dan kerapihan kelas), melihat kesiapan siswa untuk memulai
kegiatan pembelajaran.
2) Memberi motivasi kepada siswa dengan menginformasikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa
tentang rangka manusia.
4) Membagikan Lembar Kerja Siswa
5) Memutarkan media audio visual tentang rangka manusia
(rangka kepala dan rangka badan)
6) Menugaskan kepada siswa untuk membaca, memahami dan
mengisi LKS yang sudah diterima berdasarkan tayangan audio
35
d. Tahap Pengamatan (Observation)
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data tentang proses
pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam tahap proses
observasi dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung. Data
yang dikumpulkan melalui observasi ini berupa data kuantitatif
seperti hasil LKS dan lembar soal evaluasi dan juga data kualitatif
seperti lembar observasi siswa dan guru. Data diperoleh dari hasil
observasi oleh seorang observer setelah pelaksanaan tindakan.
e. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan menginterpretasikan hasil
observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung.
Refleksi ini dilakukan dengan kegiatan antara lain:
1) Memeriksa dan menilai Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
2) Memeriksa dan menilai lembar evaluasi siswa
3) Melihat hasil lembar observasi guru dan observasi siswa
Hasil refleksi menjadi bahan rekomendasi dan refisi rencana
tindakan berikutnya, apabila data yang diperoleh belum bisa
menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan.
E. Instrumen Penelitian
Pada kegiatan penelitian ini data yang dicari adalah data kualitatif dan
kuantitatif yang terdiri dari data hasil belajar siswa. Adapun cara pengambilan
36
akhir siklus. Data hasil afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi
yang diisi pada lembar observasi. Alat pengumpulan data dalam kegiatan
penelitian ini yaitu dengan membuat instrumen penelitian. Instrument
penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1. Instrumen Tes
a. Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi digunakan untuk memperoleh data mengenai
peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam penguasaan materi
telah disampaikan dengan materi rangka manusia. Lembar evaluasi ini
terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Evaluasi yang dilakukan dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu pada waktu akhir pembelajaran.
Setelah peneliti dapat melakukan penilaian sehingga mengetahui
tingkat keberhasilan pembelajaran yang dicapai saat itu.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa berguna untuk mengumpulkan data
mengenai pemahaman siswa terhadap suatu konsep dalam setiap
tindakan. Lembar Kerja Siswa ini terdiri dari soal isian singkat. Hasil
yang didapatkan dari lembar kerja siswa dijadikan acuan bagi peneliti
untuk memberikan pelajaran lanjutan atau perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya. Data yang diperoleh merupakan gambaran
keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
37
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pembelajaran IPA
No Standar
Instrument non tes berbentuk lembar observasi dengan tujuan sebagai
panduan dalam mengamati dan memperoleh data tentang perilaku siswa
dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi di isi
oleh guru observer dengan memberikan ceklish (v) pada setiap kolom.
Lembar observasi ini digunakan oleh peneliti sebagai alat bantu dalam
menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan pembelajaran untuk
38
sudah dilakukan dinilai memiliki kekurangan. Observer sangat mendukung
data yang mengungkap tingkat hasil belajar siswa.
Tabel 3.2 Format observasi aktivitas belajar siswa
No Aktivitas belajar Siswa
Skala Observasi
Keterangan 4 3 2 1
1 Motivasi/semangat
belajar
2 Perhatian / fokus
3 Komunikasi
4 Kerja sama
5 Aktivitas belajar
6 Tanggung jawab
7 Disiplin / taat
Kategori penilaian
4= Baik sekali
3= Baik
2= Sedang
1= Kurang
Jumlah Skors
39
Tabel 3.3 Format Observasi Aktivitas Guru
No Aspek yang diamati Skala Observasi
4 3 2 1
1. Kegiatan awal
a. Memberi apersepsi
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
c. Menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
b. Memotivasi siswa untuk
40
F. Pengolahan dan Analisis Data
Tehnik pengolahan data dalam penelitian tindakan ini dilakukan
dengan semua data yang diperoleh melalui pemberian lembar observasi
dan tes.
a. Pengolahan data hasil observasi
Data observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat keterlibatan
siswa pada saat pembelajaran dan sikap guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Penilaian data kemampuan menggunakan skor
prosentase dari skor 1-4, (1) kurang, (2) cukup, (3) baik, (4) sangat
baik (Usman, 1993:82-85) dengan cara memberi tanda ceklish (v)
pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai tersebut terhitung
dengan rumus:
Hasil dari data pengamatan dikonversikan pada skala nilai dengan
rentang seratus untuk menilai kerlaksanaan pembelajaran yang
dilakukan guru.
b. Pengolahan Hasil Tes
Data pengamatan dilakukan sesuai dengan indikator pembelajaran
menggunakan media audio visual. Diharapkan dengan menggunakan
media audio visual siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam Nilai Perolehan
N = X 100%
41
Dalam pengolahan hasil tes diawali dengan pengumpulan data
dengan penelitian sebagai instrument utama dibantu instrument
berupa lembar observasi siswa dan skala penilaian untuk lembar
penilaian. Langkah kedua setelah data terkumpul peneliti dan
observer mendiskusikan hasil pengamatan dan tes hasil belajar.
Langkah selanjutnya memprosentasikan berapa persen tingkat
kemajuan siswa dan berapa persen kemajuan guru dalam menerapkan
pembelajaran menggunakan media audio visual dalam proses
pembelajaran.
Analisis data adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian
tindakan kelas ini. Analisis data dalam penelitian ini dapat diartikan
mengidentifikasi dan menyetujui kriteria yang digunakan untuk
menjelaskan apa yang terjadi. Analisis data juga dapat menunjukkan
perbaikan yang terjadi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas
ini dilakukan pada setiap kegiatan refleksi. Peneliti melakukan analisis
terhadap data akhir pemantauan tindakan dan data penelitian.
Analisis data dilakukan peneliti dengan cara data yang telah kita
peroleh, kemudian dihitung secara kualitatif dengan berpedoman
pada kurikulum standar kompetensi dimana menggunakan kriteria
ketuntasan sebesar 75% rumus yang digunakan:
Jumlah Skor
42
Keterangan: NK = Nilai Ketuntasan
Kriteria yang menjadi panduan untuk menguji keberhasilan belajar
siswa menggunakan pedoman kriteria penguasaan dari Hernawan
(2007:27) yaitu:
Tabel 3.4 Pedoman Kriteria Penguasaan
Proporsi Prosentase Kriteria Penguasaan
90 – 100% Baik sekali
80 – 89% Baik
70 – 79% Cukup
<69% Kurang
Nilai yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan lembar evaluasi
kemudian dikonversikan terhadap nilai KKM yang dibuat guru untuk
menentukan apakah siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.
Sehingga apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria tuntas sesuai
74
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA
dalam materi kerangka manusia dengan menggunakan media audio visual
yang dilakukan di kelas IV SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran IPA dalam materi kerangka manusia dengan
media audio visual kelas IV di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Depok
terlihat lebih baik dengan indikator yang ingin dicapai yaitu siswa dapat
menjelaskan hubungan kerangka tubuh manusia dengan fungsinya dan
pemeliharaannya.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penggunaan media audio visual
dalam materi kerangka manusia pada siklus 1 pada hari Selasa 6
November 2012 kurang lancar, Guru belum terbiasa menciptakan suasana
pembelajaran yang menggunakan media audio visual, sebagian siswa
belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media audio
visual. Ada beberapa aktivitas yang belum dilaksanakan karena guru lebih
berfokus pada media sehingga siswa ada yang tidak terawasi. Pada siklus 2
Untuk mengatasi masalah itu guru melakukan upaya dengan intensif
memberi arahan kepada siswa dan hanya terfokus pada media pada saat
media audio visual ditayangkan. Guru membantu siswa yang belum
75
Pada siklus 2 pada hari Selasa 13 November 2012 dari hasil
pengamatan guru dan teman sejawat ternyata siswa menyenangi suasana
belajar sambil melihat media oudio visual yang ditayangkan. Mereka
sangat antusias dan senang melihat organ tubuh secara kongkrit dalam
pembelajaran. Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual.
3. Penggunaan media audio visual dapat menjadi salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan hasil
belajar. Pencapaian hasil belajar siswa pada materi kerangka manusia
dengan penggunaan media audio visual mengalami perbaikan yang
signifikan dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar
63% siswa diatas KKM dan pada siklus 2 sebesar 100% diatas KKM. Hal
ini memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk perbaikan dan peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya dalam materi
kerangka manusia kelas IV di SDN Cilangkap 5, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
76
berjalan efektif, terutama untuk mata pelajaran IPA kelas IV
Sekolah Dasar khususnya pada materi kerangka manusia dan
umumnya untuk mata pelajaran yang lain
b. Guru diharapkan menggunakan media audio visual untuk
menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan
sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar
dan tidak merasa tertekan.
2. Bagi Sekolah
a. Diharapkan sekolah sebaiknya memfasilitasi siswa dalam
pembelajaran dengan penggunaan media audio visual untuk
pengembangan lebih lanjut pada pembelajaran IPA.
b. Diharapkan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran sebagai upaya inovasi dalam proses
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini,dkk,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Devisi Buku Perguruan Tinggi PT. Raja
Grafindo Persada (Rajawali Press, Jakarta, 1997)
Dahlani, I, (2009), Hasil Belajar Dalam Konseling Indonesia (online) tersedia
www.konselingindonesia (15 November 2012)
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2003
Hernawan,A.H., Riyana,C, dan Dewi,L. 2007 Belajar dan Pembelajaran Sekolah
Dasar, UPI Press, Bandung
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006
Miarso, Yusufhadi, Teknologi Pengajaran, Unit Penerbitan UNJ, Jakarta, 1994
Moedjiono dan Dimyati, M.1992 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
DEPDIKBUD.
Sudjana, Nana (2007), Teknologi Pengajaran (online) tersedia dalam
www.robiatulfazriah.blogspot.com. (15 November 2012)
Purwanto, Ngalim.1990,Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya
Sagala,S (2009) Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung.Alfabeta
Slameto, 1991, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineke Cipta.
Jakarta
Sujana, Nana (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda
Karya:Bandung