• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Resna Nurisa NIM 1004127

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2014

(2)

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh

Resna Nurisa

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Resna Nurisa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

RESNA NURISA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Aan Kusdiana, M.Pd. NIP. 19551206 197502 1 001

Pembimbing II

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd. NIP. 19580705 198603 1 004

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

ii

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris yang disebabkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa masih kurang. Metode mind mapping menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami informasi penting dari suatu teks bacaan. Dengan mencatat informasi penting dari suatu teks ke dalam bentuk mind map, siswa akan lebih mudah memahami isi teks yang dibacanya. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebelum menerapkan metode

mind mapping; 2) mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks

bahasa Inggris siswa setelah menerapkan metode mind mapping; dan 3) mendeskripsikan efektivitas penerapan metode mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan one group pre

test post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN 4

Kertasari yang berjumlah 24 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan membaca pemahaman dan lembar observasi. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa : 1) Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebelum menerapkan metode mind mapping berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan rata-rata skor pre test 12,75; 2) Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa setelah menerapkan metode mind mapping mengalami peningkatan yaitu berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang, dengan rata-rata skor pre test 18,25; 3) Penerapan metode mind mapping efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sekolah dasar.

Kata Kunci: efektifitas, effectiveness, mind mapping, membaca pemahaman,

(5)

ii

THE EFFECTIVENESS OF THE APPLICATION OF THE MIND MAPPING METHOD TOWARD THE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’S ABILITY

OF READING COMPREHENSION ABOUT ENGLISH TEXT

Abstract

Background of this research is caused by the difficulty students in reading comprehension of English text, because English vocabulary is still lacking. Mind mapping method to be one of learning method that can be used in learning to make students understand the contents of the english text. By writing the important information from a text into the form of a mind map, the students will more easily understand the text content which they have read. The purpose of this research are to 1) describe the elementary school student’s ability of reading comprehension about english text before applying the mind mapping method; 2) describe the elementary school student’s ability of reading comprehension about english text after applying the mind mapping method; and 3) describe the effectiveness of the application of mind mapping method toward the elementary school student’s ability of reading comprehension about english text. The method of this research is pre-experimental with one group pre test-post test design. The population of this research is fifth grade of SDN 4 Kertasari about 24 students with sampling technique that saturated samples . The instrument used is the reading comprehension test and observation sheets. The results of the processing and analyzing of data showed that 1) the elementary school student’s ability of reading comprehension about english text before applying the mind mapping method is on a category of very high, high, medium, low, and very low with an average score of pre test 12,75; 2) describe the elementary school student’s ability of reading comprehension about english text after applying the mind mapping method is on a category very high, high and medium with an average score of pre test 18,25; and 3) the application of mind mapping method is effective toward the elementary school student’s ablity of reading comprehension about english text.

(6)

v

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7 A. Kajian Pustaka ...

1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... a. Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah

Dasar ... b. Program Pembelajaran Membaca pada Mata

(7)

vi

Halaman 3. Membaca Pemahaman ... 4. Teks Deskriptif Bahasa Inggris ... 5. Efektivitas Pembelajaran... 6. Metode Mind Mapping ...

a. Hakikat Metode Mind Mapping ... b. Kegunaan Metode Mind Mapping... c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Mapping ... d. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode

Mind Mapping ...

(8)

vii

Halaman BAB IV

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45 A. Hasil Penelitian ...

1. Data Hasil Pelaksanaan Pre test ... 2. Data Hasil Pelaksanaan Post test ... 3. Analisis Data Hasil Penelitian ... a. Analisis Statistik Hasil Pre test ... b. Analisis Statistik Hasil Post test ... c. Analisis Normal Gain Hasil Pre test dan Post test ... d. Rekapitulasi Data Hasil Pre test, Post test, Normal

Gain, dan Interval Kategori ... 4. Uji Hipotesis ... a. Uji Normalitas ... b. Uji Homogenitas ... c. Uji Hipotesis Statistik ... 5. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris dengan Metode Mind

Mapping ...

(9)

viii

Halaman DAFTAR PUSTAKA ... 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 76

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Bahasa Inggris dalam Aspek Membaca di Kelas V Semester Dua...

8

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Metode Mind Mapping ... 29

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes ... 32

Tabel 3.3. Kriteria Skor Tes Uraian ... 33

Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi ... 34

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Item Soal ... 34

Tabel 3.6. Hasil Penghitungan Reliabilitas Soal ... 35

Tabel 3.7. Hasil Penghitungan Reliabilitas Item Soal... 36

Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda ... 37

Tabel 3.9. Hasil Analisis Daya Pembeda ... 37

Tabel 3.10. Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 38

Tabel 3.11. Hasil Analisis Indeks Kesukaran ... 38

Tabel 3.12. Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen, dan Sumber Data... 39

Tabel 3.13. Interval Kategori... 40

Tabel 3.14. Kategori Interpretasi Normal Gain... 41

Tabel 4.1. Data Skor Pre test ... 45

Tabel 4.2. Data Skor Post test ... 47

Tabel 4.3. Data Statistik Total Skor Pre test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa... 49

Tabel 4.4. Frekuensi Hasil Pre test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa... 49

Tabel 4.5. Interval Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa... 52

(11)

x

Halaman Tabel 4.7. Data Statistik Total Skor Post test Kemampuan Membaca

Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa ... 54

Tabel 4.8. Frekuensi Hasil Post test Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa ... 54

Tabel 4.9. Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Berdasarkan Hasil Post test ... 56

Tabel 4.10. Kategori Interpretasi Normal Gain ... 58

Tabel 4.11. Hasil Uji N-gain ... 58

Tabel 4.12. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Pemahaman dan Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman ... 60

Tabel 4.13. Rekapitulasi Persentase Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa ... 61

Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas Data Pre test dan Post test ... 63

Tabel 4.15. Hasil Uji Homogenitas Data Pre test dan Post test ... 65

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Contoh Mind Map ... 19 Gambar 2.2. Alur Kerangka Berfikir ... 24 Gambar 3.1. Desain Penelitian ... 26 Gambar 4.1. Grafik Frekuensi Hasil Pre test Kemampuan Membaca

Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa ... 50 Gambar 4.2. Grafik Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Teks

Bahasa Inggris Siswa Berdasarkan Hasil Pre test ... 53 Gambar 4.3. Grafik Frekuensi Hasil Post test Kemampuan Membaca

Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa ... 55 Gambar 4.4. Grafik Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Teks

Bahasa Inggris Siswa Berdasarkan Hasil Posttest ... 57 Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Persentase Kategori Kemampuan

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya... 77

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI Kampus Tasikmalaya... 78

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ciamis... 79

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari UPTD Kecamatan Ciamis... 80

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian dari SDN 4 Kertasari... 81

Lampiran 6 Instrumen Soal... 82

Lampiran 7 Tabulasi Skor Hasil Uji Instrumen... 83

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Validitas Item Soal... 84

Lampiran 9 Penghitungan Validitas Tiap Item Soal... 85

Lampiran 10 Output Hasil Reliabilitas... 93

Lampiran 11 Hasil Analisis Daya Beda Soal... 94

Lampiran 12 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal... 96

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama dan Kedua... 98

Lampiran 14 Lembar Observasi Keterlaksanan Pembelajaran Pertemuan Pertama... 107

Lampiran 15 Lembar Observasi Keterlaksanan Pembelajaran Pertemuan Kedua... 110

Lampiran 16 Hasil Pre Test dan Post Test Siswa... 113

Lampiran 17 Skor Hasil Pre Test dan Post Test Siswa... 117

Lampiran 18 Hasil Mind Map Siswa... 118

Lampiran 19 Output Hasil Uji Normalitas... 121

Lampiran 20 Output Hasil Uji Homogenitas... 122

Lampiran 21 Output Hasil Uji Komparasi... 123

Lampiran 22 Profil SDN 4 Kertasari... 124

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Memasuki era globalisasi, bahasa Inggris telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Selain itu, bahasa Inggris juga digunakan sebagai alat komunikasi internasional. Seluruh kegiatan yang melibatkan antar negara biasanya menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Hal tersebut menuntut setiap individu untuk menguasai bahasa Inggris, agar dapat mengakses informasi dari berbagai bidang dan berkomunikasi dengan orang lain di berbagai negara. Mengingat pentingnya peranan bahasa Inggris, saat ini bahasa Inggris banyak dipelajari dalam lingkungan pendidikan formal mulai dari tingkat pendidikan sekolah dasar maupun non-formal di lembaga-lembaga kursus atau

english course.

Di sekolah dasar, bahasa Inggris dipelajari sebagai mata pelajaran muatan lokal. Hal ini berlandaskan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 dalam Irawati (2012, hlm. 70) tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD. Tujuan pembelajaran bahasa Inggris di SD adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa Inggris, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 dalam BSNP (2006, hlm. 136) berikut ini.

Mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah.

(15)

2

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 dalam BSNP (2006, hlm. 135) bahwa : “Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan standar kompetensi bahasa Inggris bagi SD/MI yang menyelenggarakan mata pelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal.” Kompetensi atau kemampuan berbahasa yang dimaksud adalah mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 dalam BSNP (2006, hlm. 136) berikut ini.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI mencakup kemampuan berkomunikasi secara lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Mendengarkan; 2. Berbicara; 3. Membaca; 4. Menulis.

Membaca (reading) merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang penting untuk dikuasai, karena sebagian besar informasi dan ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui aktivitas membaca. Sebagaimana yang dikemukakan Pujiono (2008, hlm. 4) :

Keterampilan membaca merupakan salah satu skill yang harus dimiliki dan dikembangkan seseorang karena dengan keterampilan ini, seseorang dapat memperkaya ide, pikiran dan gagasan. Melalui membaca pula seseorang dapat berkomunikasi dengan tulisan/teks tanpa harus berhadapan langsung dengan penulisnya.

Melalui aktivitas membaca (reading), seseorang dapat memperkaya dirinya dengan ilmu pengetahuan, informasi, ide dan gagasan. Salah satu jenis keterampilan membaca adalah membaca pemahaman. Membaca pemahaman merupakan upaya seseorang untuk memahami isi dan makna dari suatu teks bacaan. Sebagaimana yang dikemukakan Dalman (2013, hlm. 87) bahwa “membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan.

(16)

3

“memahami kalimat, pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima.” (BSNP, 2006, hlm. 140).

Membaca dan memahami teks berbahasa Inggris pada umumnya sulit dipelajari oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris di SDN 4 Kertasari Ciamis, dalam pembelajaran membaca pemahaman teks berbahasa Inggris siswa masih kesulitan untuk memahami isi teks, yang ditandai oleh ketidakmampuan siswa menjawab pertanyaan berkaitan dengan teks bacaan. Hal ini disebabkan karena kosakata asing yang tidak dimengerti siswa, sehingga siswa tidak bisa langsung memahami apa yang mereka baca. Untuk mengingat informasi-informasi penting dalam suatu teks atau materi pelajaran, umumnya siswa juga masih menggunakan metode mencatat tradisional yakni dalam bentuk tulisan linier panjang yang mencakup seluruh isi teks atau materi pelajaran dan hanya menggunakan satu warna, sehingga catatan terlihat membosankan. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat membantu siswa untuk lebih memahami isi teks bacaan, khususnya teks berbahasa Inggris. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode mind mapping.

Mind mapping merupakan suatu metode yang dikembangkan oleh Tony

Buzan. Menurut Tony Buzan dalam Tapantoko (2011, hlm. 24)

Mind map adalah metode untuk menyimpan suatu informasi yang diterima

oleh seseorang dan mengingat kembali informasi yang diterima tersebut.

Mind mapping (peta pikiran) juga merupakan teknik meringkas bahan yang

akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.

Dengan mind mapping suatu informasi atau teks bacaan yang panjang dapat dituangkan dalam peta, diagram atau grafik yang menarik dan colourfull sehingga siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami pokok-pokok dari suatu teks.

(17)

4

dengan judul “Efektivitas Penerapan Metode Mind Mapping terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar.”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam membaca pemahaman (reading comprehension) adalah sebagai berikut.

1. Siswa masih kesulitan untuk memahami isi dari teks bacaan bahasa Inggris yang disebabkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa masih kurang 2. Cara siswa mencatat informasi-informasi penting dalam teks masih

menggunakan metode mencatat tradisional.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian seperti di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 4 Kertasari sebelum menerapkan metode mind mapping ?

2. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 4 Kertasari setelah menerapkan metode mind mapping ?

3. Bagaimana efektivitas penerapan metode mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 4 Kertasari ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 4 Kertasari sebelum menerapkan metode mind mapping. 2. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris

(18)

5

3. Mendeskripsikan efektivitas penerapan metode mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 4 Kertasari.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis yang diuraikan di bawah ini.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan metode mind mapping.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi peneliti, bagi guru, dan siswa.

a. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengalaman penelitian dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman (reading comprehension) dengan menerapkan metode mind mapping dan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain.

b. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan dalam memilih metode yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca pemahaman khususnya membaca teks bacaan berbahasa Inggris. c. Bagi siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman

(19)

6

F. Struktur Organisasi Skripsi 1. Bab I Pendahuluan

Bab I merupakan bagian awal dari skripsi yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah peneltian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

Bab II terdiri dari kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Kajian Pustaka memuat berbagai teori yang sesuai dengan masalah penelitian dan berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menentukan kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka Pemikiran menjelaskan pola pikir dari peneliti dalam melihat hubungan antar variabel penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab III berisi penjabaran mengenai lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV menyajikan data hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan dan analisis data serta pembahasannya berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis.

5. Bab V Simpulan dan Saran

(20)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. SDN 4 Kertasari dipilih menjadi lokasi penelitian atas beberapa pertimbangan, yaitu SDN 4 Kertasari melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris mulai dari kelas I sampai kelas VI dan belum pernah dilaksanakannya metode mind mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman.

2. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012, hlm. 61). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V A SDN 4 Kertasari yang berjumlah 24 orang.

3. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2012, hlm. 62). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling. “Nonprobability

Sampling adalah teknik pengambilan yang tidak memberi peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (Sugiyono, 2012, hlm. 66). Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah

sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagi sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA sebanyak 24 orang.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental

(21)

26

ini dilakukan pretest dan posttest sebelum dan setelah sampel diberi perlakuan. Sehingga, dari hasil pretest dan posttest tersebut dapat membandingkan keadaan sebelum sampel diberi perlakuan dengan keadaan sampel setelah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini peneliti akan membandingkan kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode mind mapping.

Desain ini dapat digambarkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan :

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

X = perlakuan atau treatment dengan metode Mind mapping

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 72) “metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.” Sehingga penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini digunakan untuk mencari efektivitas penerapan metode mind mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian. Berikut pemaparan tahap-tahap penelitian yang dilakukan.

(22)

27

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi literatur dari sumber yang relevan mengenai metode pembelajaran yang akan digunakan.

b. Menganalisis silabus dan materi bahasa Inggris SD kelas V untuk mengetahui standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran.

c. Konsultasi dengan pihak sekolah dan guru mata pelajaran bahasa Inggris mengenai waktu penelitian, populasi dan sampel yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

d. Membuat instrumen penelitian berupa tes uraian untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa dan lembar observasi untuk mengukur keterlaksanaan metode yang digunakan.

e. Konsultasi instrumen penelitian kepada dosen pembimbing. f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian untuk mengetahui layak atau tidaknya soal tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.

h. Penyusunan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berlandaskan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses dalam BSNP (2007, hlm. 8-11). Adapun komponen yang tercantum dalam RPP adalah sebagai berikut.

1) Identitas Mata Pelajaran

Identitas mata pelajaran meliputi satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu atau jumlah pertemuan.

2) Standar Kompetensi

Standar kompetensi yang digunakan pada aspek membaca yakni memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks sekolah.

3) Kompetensi Dasar

(23)

28

4) Indikator

Indikator adalah kompetensi atau perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu. Indikatornya adalah a) mengidentifikasi informasi yang terdapat pada teks deskriptif bergambar sangat sederhana dan b) menjawab pertanyaan sesuai isi teks deskriptif bergambar sangat sederhana.

5) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajarannya adalah a) melalui metode mind mapping, siswa dapat mengidentifikasi informasi yang terdapat pada teks deskriptif bergambar sangat sederhana dengan tepat dan b) melalui metode mind mapping, siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai isi teks deskriptif bergambar sangat sederhana dengan tepat. 6) Karakter siswa yang diharapkan adalah disiplin, tekun, dan bertanggung

jawab. 7) Materi Ajar

Materi ajar yang digunakan adalah teks deskriptif bertema house. 8) Metode Pembelajaran

Metode pembelajarn yang digunakan adalah metode mind mapping. 9) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan inti terdapat proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

10) Alat/Media dan Sumber Belajar

Alat/media yang digunakan adalah gamabr rumah, gambar bagian-bagian rumah, kertas HVS, pensil warna/spidol. Dan sumber yang digunakan adalah buku mind mapping karya Tony Buzan.

11) Penilaian

(24)

29

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian metode mind mapping disajikan pada tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.1.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Metode Mind Mapping

No Hari/Tanggal Kegiatan

1 Selasa/22 April 2014 Pre-test

2 Rabu/23 April 2014 Treatment metode mind mapping ke-1

3 Rabu/30 April 2014 Treatment metode mind mapping ke-2 dan Post-test

Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih rinci mengenai jadwal pelaksanaan penelitian metode mind mapping.

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebelum diberi perlakuan (treatment) pada tanggal 22 April 2014.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris dengan metode mind mapping. Berikut ini merupakan langkah-langkah penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris yang terdiri dari dua kali perlakuan.

1) Perlakuan (treatment) 1

(25)

30

Pada kegiatan pendahuluan, peneliti sekaligus sebagai guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, memotivasi siswa, melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.

Pada kegiatan inti, terdapat kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, peneliti menyajikan gambar dan melakukan tanya jawab. Pada kegiatan elaborasi, siswa diberi teks deskriptif bergambar yang berjudul Rani’s House dan membaca teks tersebut dengan cara silent reading. Kemudian peneliti melakukan tanya jawab berdasarkan isi teks dan menuliskan jawaban-jawaban siswa di papan tulis dalam bentuk mind map. Setelah menyimak penjelasan peneliti mengenai mind map, siswa ditugaskan untuk membuat mind

map berdasarkan teks secara individu. Peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menceritakan kembali isi teks berdasarkan mind map yang telah dibuat. Pada kegiatan konfirmasi, peneliti memberi umpan balik dan penguatan terhadap proses dan hasil pembelajaran agar tidak terjadi miskonsepsi.

Pada kegiatan penutup, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, mengerjakan soal evaluasi, dan peneliti mengondisikan siswa untuk mengakhiri pembelajaran.

2) Perlakuan (treatment) 2

Perlakuan (treatment) 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 April 2014. Perlakuan yang diberikan berupa pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris menggunakan metode mind mapping. Perlakuan 2 diberikan kepada seluruh siswa kelas VA SDN 4 Kertasari yang berjumlah 24 orang. Pelaksanaan perlakuan 2 berlangsung selama dua jam pelajaran. Tahapan pembelajaran yang dilakukan peneliti dalam memberikan perlakuan pada subjek penelitian disesuaikan dengan tahapan pembelajaran menggunakan metode mind mapping. Pada perlakuan (treatment) 2 peneliti berharap ada peningkatan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Tahapan pembelajaran yang dilakukan pada perlakuan (treatment) 2 sama dengan tahapan pembelajaran pada perlakuan (treatment) 1 hanya berbeda dalam materi ajar. Pada treatment 1 materi ajar yang diberikan adalah teks deskriptif berjudul Rani’s House, sedangkan pada

(26)

31

akhir pembelajaran treatment 2 ini juga dilaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa setelah menggunakan metode mind mapping.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengukur peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa setelah diberi perlakuan (treatment) pada tanggal 30 April 2014.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Menganalisis data hasil penelitian dan memberikan pembahasan pada hasil penelitian.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008, hlm. 60).

Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, diantaranya metode mind

mapping sebagai variabel independen (bebas) dan kemampuan membaca

pemahaman sebagai variabel dependen (terikat). Metode mind mapping menjadi variabel independen, karena merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan pada varibael dependen. Sedangkan kemampuan membaca pemahaman menjadi variabel dependen, karena merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat yang muncul dari perlakuan variabel independen. Adapun definisi operasional dari variabel independen dan dependen dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Mind Mapping

Mind mapping merupakan metode yang dapat digunakan dalam

(27)

32

2. Kemampuan Membaca Pemahaman (reading comprehension)

Kemampuan membaca pemahaman merupakan kemampuan untuk memahami informasi, ide-ide pokok yang terkandung dalam bacaan dan memahami bacaan secara menyeluruh.

F. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.” Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam instrumen penelitian dalam bentuk tes dan lembar observasi.

1. Tes Membaca Pemahaman

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami teks bacaan. Tes terdiri dari 8 soal tes uraian. Tes uraian ini dilakukan dua kali yaitu pada saat pretest dan

posttest. Tujuan dilakukan pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum diberi perlakuan sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan memabaca pemahaman siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode mind mapping. Adapun ini kisi-kisi instrumen tes disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2.

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Bentuk

(28)

33

Adapun kriteria skor untuk soal tes uraian sebagai berikut. Tabel 3.3.

Kriteria Skor Tes Uraian

Nomor

Soal Kriteria Skor

1 Jika jawaban benar 2

Jika jawaban salah atau tidak diisi 0 2 Jika jawaban lengkap dan benar 3 Jika jawaban benar tetapi tidak lengkap 2 Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0

3 Jika jawaban benar 2

Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0

4 Jika jawaban benar 2

Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0 5 Jika jawaban lengkap dan benar 4

Jika jawaban hanya benar 2 3

Jika jawaban hanya benar 1 2

Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0 6 Jika jawaban lengkap dan benar 3 Jika jawaban benar tetapi tidak lengkap 2 Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0

7 Jika jawaban benar 2

Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0

8 Jika jawaban benar 2

Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban 0

2. Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman. Observasi dilakukan terhadap guru pengajar yaitu peneliti dan observernya guru mata pelajaran bahasa Inggris di SDN 4 Kertasari Kabupaten Ciamis.

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

(29)

34

kevalidan instrumen yang digunakan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang harusnya diukur. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas item terhadap tiap item soal.

Untuk menguji validitas instrumen per item digunakan rumus korelasi

product moment dengan Angka Kasar sebagai berikut.

ᵪᵧ= ∑ − (∑ )(∑ )

{ ∑ ²− (∑X)²} { ∑ ²− (∑ )²}

Dimana:

ᵪᵧ = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan. (Arikunto, 2010, hlm. 72).

Adapun interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto (2010, 75) sebagai berikut.

Tabel 3.4.

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai rxy Kriteria 0,800 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,600 < rxy ≤ 0,800 Tinggi 0,400 < rxy ≤ 0,600 Cukup 0,200 < rxy ≤ 0,400 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,200 Sangat Rendah

Penentuan valid atau tidaknya suatu item soal dilakukan dengan cara uji dua sisi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Nilai rtabel pada signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi dan N= 22 adalah 0,423 yang digunakan sebagai pembanding. Jika rxy > rtabel maka item soal dapat dinyatakan valid, sedangkan jika rxy < rtabel maka item soal dinyatakan tidak valid. Hasil penghitungan validitas item soal disajikan pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5.

Hasil Uji Validitas Item Soal

Item Soal rxy rtabel Kriteria Keterangan

1 0,661 0,423 Tinggi Valid

2 0,677 Tinggi Valid

(30)

35

Tabel 3.5.

Hasil Uji Validitas Item Soal (Lanjutan)

Item Soal rxy rtabel Kriteria Keterangan

4 0,582

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan seluruh item soal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (konsisten). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan Cronbach

Alpha dilakukan untuk data jenis interval atau essay. Penghitungan reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

Dari hasil penghitungan reliabilitas dengan SPSS diperoleh nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,788. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan

(31)

36

Karena nilai Cronbach’s Alpha > rtabel, maka dapat disimpulkan item-item soal tersebut reliabel. Berikut ini hasil penghitungan reliabilitas tiap item soal dengan SPSS 16.0.

Tabel 3.7.

Hasil Penghitungan Reliabilitas Item Soal

Item Soal Cronbach’s Alpha if

Item Deleted Cronbach’s Alpha Keterangan

1 0,763

Dari hasil penghitungan reliabilitas item soal tersebut diperoleh kesimpulan jika salah satu item soal dihapus atau dihilangkan dari penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti tetap reliabel.

3. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D).

Daya pembeda dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

(32)

37

Klasifikasi daya pembeda disajikan pada tabel 3.8. berikut ini. Tabel 3.8.

Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Diskriminasi (D) Kriteria

0,00-0,20 Jelek

0,21-0,40 Cukup

0,41-0,70 Baik

0,71-1,00 Baik Sekali

(Arikunto, 2010, hlm. 218) Dari hasil penghitungan analisis daya pembeda dengan menggunakan

Microsoft Office Excel 2007, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.9.

Hasil Analisis Daya Pembeda

Nomor Soal Daya Beda Kriteria

1 0,64 Baik

2 0,21 Cukup

3 0,27 Cukup

4 0,45 Baik

5 0,23 Cukup

6 0,39 Cukup

7 0,45 Baik

8 0,82 Baik Sekali

Berdasarkan tabel 3.9. dapat dijelaskan bahwa terdapat 1 item soal yang memiliki daya beda dengan kriteria baik sekali, 3 item soal memiliki daya beda dengan kriteria baik dan 4 item soal memiliki daya beda dengan kriteria cukup.

4. Taraf Kesukaran

(33)

38

Secara sistematis tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan rumus berikut.

IK =

Keterangan :

IK = indeks kesukaran = rata-rata skor soal ke-i = skor maksimal skor soal ke-i

Adapun klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2010, hlm. 210) sebagai berikut.

Tabel 3.10.

Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran (P) Kriteria

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

Dari hasil penghitungan analisis indeks kesukaran dengan menggunakan

Microsoft Office Excel 2007, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.11.

Hasil Analisis Indeks Kesukaran

Nomor Soal Indeks Kesukaran Kriteria

1 0,59 Sedang

2 0,86 Mudah

3 0,86 Mudah

4 0,50 Sedang

5 0,89 Mudah

6 0,68 Sedang

7 0,77 Mudah

8 0,59 Sedang

(34)

39

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman siswa berupa tes uraian dan observasi. Berikut ini tabel jenis data, teknik pengumpulan, instrumen dan sumber data yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.12.

Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data

No Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber

1. Kemampuan

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis data terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian. Analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai pendekatan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2006, hlm. 235) yang menyatakan terdapat tiga tahap menganalisis data yaitu.

1. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini meliputi mengecek nama dan kelengkapan siswa, mengecek kelengkapan data, dan mengecek macam isian data. 2. Tabulasi

(35)

40

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Berdasarkan pendekatan yang digunakan peneliti yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, maka untuk pengolahan data akan menggunakan rumus-rumus statistik. Adapun langkah-langkah analisisnya sebagai berikut :

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masing-masing variabel. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan program Microsoft

Excel 2007 dan SPSS 16.0. Proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel

2007 merupakan proses pengolahan data untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan proses pengolahan data menggunakan program SPSS 16.0 yaitu untuk mengetahui data deskriptif setiap variabel dan untuk mempermudah pada proses uji hipotesis.

Untuk interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori menurut Rakhmat & Solehudin (2006, hlm. 63) dengan ketentuan sebagai berikut.

Tabel 3.13. Interval Kategori

No Interval Kategori

1 X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi 2 ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3 ideal - 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 0,5 Sideal Sedang 4 ideal - 1,5 Sideal ≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah 5 X< ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Keterangan :

Xideal = skor maksimal

ideal = !" Xideal Sideal = !

(36)

41

Prosedur pengolahan data kemampuan membaca pemahaman siswa SDN 4 Kertasari dijelaskan sebagai berikut.

1. Memberikan skor terhadap hasil pre-test dan post-test siswa.

2. Mengolah data dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap skor hasil

pre-test dan post-test siswa.

3. Mendeskripsikan hasil pengolahan data untuk mengetahui kualitas membaca pemahaman siswa kelas V SDN 4 Kertasari.

4. Melakukan perhitungan normal gain antara skor pre-test dan post-test.

Normal gain adalah perbandingan selisih skor post-test dengan post-test dan selisih skor ideal dengan skor pre-test. Pengolahan data dengan normal gain ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebagai pengaruh dari penggunaan metode mind mapping. Berikut ini merupakan rumus normal gain menurut Meltzer (2002).

Normal gain =$%&' (&$))*$ $%&' ('*)*$)

$%&' +*,- $%&' ('*)*$)

Adapun kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan Arikunto (1999, hlm. 22) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.14.

Kategori Interpretasi Normal Gain Normal Gain Tafsiran

< 0,40 Tidak efektif 0,40-0,55 Kurang efektif 0,56-0,75 Cukup efektif

>0,76 Efektif

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian dilakukan untuk keperluan uji signifikansi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN 4 Kertasari dan untuk menjawab rumusan masalah.

(37)

42

1) Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi data yang diolah, sehingga akan menentukan pengolahan data secara statistik parametrik atau non parametrik.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov pada Test of Normality dengan menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Langkah-langkah pengujiannya menurut Priyatno (2012, hlm. 40) adalah sebagai berikut.

(1) Merumuskan hipotesis

H0 : Data pre test dan post test tidak berdistribusi normal Ha : Data pre test dan post test berdistribusi normal (2) Kriteria pengujian

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

(3) Membuat kesimpulan. b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya suatu varians data. Dalam hal ini data yang akan diuji adalah data hasil

pre test dan post test. Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut.

H0 : Data berasal dari varians yang tidak homogen Ha : Data berasal dari varians yang homogen

Uji homogenitas data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS. Pengujian dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 diterima.

2) Uji Hipotesis Statistik

(38)

43

ada tidaknya perbedaan rata-rata, maka dapat ditarik kesimpulan untuk hipotesis penelitian yaitu tentang keefektifan dari penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris di sekolah dasar. Rumusan hipotesis statistiknya sebagai berikut.

H0 : penerapan metode mind mapping tidak efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 4 Kertasari. Ha : penerapan metode mind mapping efektif terhadap kemampuan membaca

pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 4 Kertasari. Uji hipotesis statistik yang dilakukan adalah uji komparasi. a) Uji Komparasi

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, kemudian dilakukan uji hipotesis komparasi dengan menggunakan uji parametrik dengan

paired sample t-test. Uji paired sample t-test dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan metode mind

mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman. Uji paired sample t-test

dilakukan apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal dan homogen. Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji non parametrik dengan uji

wilcoxon.

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan metode mind mapping, peneliti melihat nilai signifikansi (sign.2 Tailed). Pedoman langkah yang harus dilakukan untuk menginterpretasi apabila dilihat dari nilai signifikansi, diantaranya :

(1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 : tidak ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan metode

mind mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Ha : ada perbedaan rata-rata skor sebelum dan setelah penerapan metode mind

mapping dalam pembelajaran membaca pemahaman.

(2) Menentukan signifikansi sebesar 0,05. (3) Menentukan kriteria pengujian

(39)

44

(4) Membuat kesimpulan

(40)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Efektivitas Penerapan Metode Mind Mapping Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar yang dilaksanakan di kelas VA SDN 4 Kertasari, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sebelum menerapkan metode mind mapping dapat diketahui dari hasil pre-test. Dari hasil pre-test diperoleh kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa setelah menerapkan metode mind mapping mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil post-test siswa. Dari hasil post-test diperoleh kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kategori sangat tinggi, tinggi dan sedang. Rata-rata hasil post-test siswa lebih besar dibandingkan rata-rata hasil

pre-test siswa dan kemampuan membaca pemahaman teks Bahasa Inggris siswa

kelas VA SDN 4 Kertasari mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan metode mind mapping efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas VA SDN 4 Kertasari.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Metode mind mapping dapat dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran di SD, karena pembelajaran dengan metode mind mapping dapat memberi pengaruh yang positif yakni dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Pembelajaran dengan metode mind mapping membutuhkan pengelolaan waktu

(41)

72

(42)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1999). Prosedur penelitian sebagai suatu pendekatan praktik ed.

Rev. iv. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian sebagai suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Aziz, B. (2012). Pengaruh metode pembelajaran peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 12 Binjai. Jurnal Pendidikan Fisika, 1 (2), hlm 53-54.

BSNP. (2006). Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.

BSNP. (2007). Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: BSNP.

Buzan, T. (2009). Buku pintar mind mapping. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dalman. (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: Rajawali Pers.

Darmayoga, W., dkk. (2013). Pengaruh implementasi metode mind mapping terhadap hasil belajar IPS ditinjau dari minat siswa kelas IV SD Sathya Sai Denpasar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar. 3 (_).

Firdaus, W. (2010). Uji coba metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan membaca sekilas (skimming). Proceedings of The 4th

International Conference on Teacher Education. Bandung, hlm. 357-358.

Hakim, A.R. (2011). Quantum learning method untuk meningkatkan kemampuan

reading comprehension di kelas V Sekolah Dasar. (Skripsi). Universitas

(43)

74

Hermawati, R. (2009). Penerapan metode peta pikiran (mind mapping) untuk

meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah Salatiga. (Tesis). Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Surakarta.

Hernawan, A.H., dkk. (2007). Belajar dan pembelajaran sd. Bandung: UPI PRESS.

Irawati, I. (2012). Mysteriuous letter : sebuah inovasi pembelajaran bahasa inggris dan tematik/terpadu bagi siswa sekolah dasar. Magistra. _(80), hlm. 70.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia: kbbi.web.id/efektif. [25 Mei 2014].

Meltzer, D.E. (2002b). Normalized learning gain:a key measure of student

learning, addendum to Meltzer (2002a). [Online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/articles/index.html. [05 April 2014].

N’Namdi, K. (2005). Guide to teaching reading at The Primary School Level. France : UNESCO.

Nation I.S.P. (2009). Teaching ESL/EFL reading and writing. Newyork: Routledge.

Priyatno, D. (2012). Belajar cepat olah data statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pujiono, S. (2008). Metode K-W-L dalam pembelajaran membaca kritis. (Makalah). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Rahim, F. 2008. Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Rahmatika, A. (2009). Meningkatkan kreativitas dan efektivitas dalam

pembelajaran matematika dengan pendekatan kontruktivis di kelas viii MTS Al-Ma’had An-nur Bantul. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Sunan

(44)

75

Rakhmat, C & Solehuddin. (2006). Pengukuran dan penilaian hasil belajar. Bandung: CV. Andira.

Rustipa, K. (2010). Teaching communicative reading. Ragam Jurnal

Pengembangan Humaniora, 10 (3), hlm. 125.

Sani, R.A. 2013. Inovasi pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Siahaan, S. Dan Kisno Shinoda. (2008). Generic text structure. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Swadarma, D. (2013). Penerapan mind mapping dalam kurikulum pembelajaran. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak. Bandung: Angkasa.

Tapantoko, A.A. (2011). Penggunaan metode mind map (peta pikiran) untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. (Skripsi). Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Metode
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes
Tabel 3.3. Kriteria Skor Tes Uraian
Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Value Added Capital Employed merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya berupa capital asset yang jika dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja

“Pengaruh Penerapan Corporate Governce, Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Kinerja Keuangan Perbankan Ynag Terdafta di Bursa Efek Indonesia”

Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada kelas eksperimen dan pembelajaran

Oleh karena tingginya prevalensi diabetes mellitus dan tingginya risiko penyakit arteri koroner (aterosklerosis koroner) sebagai komplikasi,dan mengambarkan bagaimana

Hubungan Kadar Glokoa Darah Pada Saat Masuk Rumah Sakit Dengan Lama Hari Rawat Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) di RSUP Dr.. Djamil PadangJurnal Kesehatan Andalas, 2013;2 (

Untuk mengetahui tindakan kolektif masyarakat pemulung yang tinggal di. Kampung Pemulung Kelurahan Bantan Kecamatan Medan

d) Pelaksanaan : Seorang testee duduk di lantai dengan kedua kaki lurus, kemudian luruskan badan dan kedua lengan kedepan semaksimal mungkin: kemudian tandai ujung

MAOH dalam satuan meter untuk densitas fluida atau head yang akan digunakan untuk.. menentukan lokasi dari stasiun pompa pada pembahasan