MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIKELAS IV SDN GIRIPAWANA 1
KECAMATAN MANDALAWANGI
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhi Salah
SatuSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Program Pendidikan Guru SekolahDasar
Oleh
Refia Anisa
0903774
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI DIKELAS IV SDN GIRIPAWANA 1
KECAMATAN MANDALAWANGI
Oleh
Refia Anisa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Refia Anisa 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Refia Anisa, (0903774) “ Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perkembangan Teknologi Di Kelas IV SDN Giripawana 1”
Latar belakang penelitian ini adalah penggunaan pendekatan, model dan metode pembelajaran yang kurang tepat dalam pembelajaran IPS sehingga kurangnya aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS karena dianggap membosankan dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada konsep perkembangan teknologi. Maka, peneliti menerapkan model pembelajarankonstruktivisme untuk menyelesaikan masalah yang ada di kelas IV SDN Giripawana 1. Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah: (1)Bagaimana proses pembelajaran konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi di kelas IV ? (2) Bagaimana hasil konsep perkembangan teknologi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dikelas IV?. Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: (1) Menerapkan model pembelajaran konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi dikelas IV (2) Untuk mengetahui hasil konsep perkembangan teknologi dengan menggunakan model pembelajaran
konstruktivisme di kelas IV.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki masalah yang terjadi di kelas. Dengan model alur penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart, yang terdiri dari 3 siklus setiap siklusnya meliputi 4 tahap kegiatan, yaitu: rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 24 orang. Hasil penelitian ini adalah: (1) Aktivitas belajar siswa masih pasif, dikarenakan siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran
konstruktivisme, tetapi pada siklus selanjutnya aktivitas belajar siswa meningkat. Ini terlihat dari
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR BAGAN ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN TEORITIK ... 8
A. Pembelajaran IPS di sd... 8
B. Konsep Perkembangan Teknologi Transportasi ... 10
C. Model Pembelajaran Konstruktivisme ... 11
D. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 15
A. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 15
1. Model Proses ... 15
2. Prosedur Pelaksanaan... 17
3. Hipotesis Tindakan ... 20
B. Siklus Tindakan ... 20
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 23
D. Waktu Penelitian ... 23
E. Instrument Penelitian ... 23
1. Pedoman Observasi ... 23
2. Tes ... 24
F. Tehnik dan Pengolahan Data ... 34
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 36 A. Pelaksanaan Penelitian ... 36
1. Pelaksanaan Pra Siklus ... 37
2. Pelaksanaan Siklus I ... 39
4. Pelaksanaan Siklus III ... 56
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
1. Pra Siklus ... 63
2. Siklus I ... 64
3. Siklus II ... 65
4. Siklus III ... 66
C. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Lembar Pedoman Observasi Kegiatan Guru... 24
2.2 Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model PembelajaranKonstruktivisme ... 25
2.3 Kisi-kisi soal ... 28
4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ... 38
4.2 Hasil Observasi kegiatan guru pada Siklus 1... 41
4.3 Contoh Pengisian Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa.42 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaranKonstruktivisme Siklus I ... 45
4.5 Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran KonstruktivismeSiklus I ... 47
4.6 Hasil Observasi Pada Kegiatan Guru pada siklus II... 51
4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran KonstruktivismeSiklus II ... 53
4.8 Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran KonstruktivismeSiklus II ... 54
4.9 Hasil Observasi Pada Kegiatan Guru Pada Siklus III... 58
4.11 Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
KonstruktivismeSiklus III ... 61
4.12 Rekapitulasi Kemajuan Hasil Observasi Aktivitas Belajar pada
Tiap Siklus dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Konstruktivisme ... 67
4.13 Rekapitulasi Kemajuan Hasil Belajar Siswa pada Tiap Siklus ... 68
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Grafik Rekapitulasi Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas
Belajar Siswa pada Siklus I, II dan III... 68
4.2 Grafik Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Dosen Pembimbing
Surat Izin Penelitian
Surat Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Menggunakan
Model PembelajaranKonstruktivisme Siklus I,II dan III
Instrumen Tes hasil Belajar Siswa dan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dari siklus I, II dan III
Skor Jawaban Tes Hasil Belajar iswa
Lampiran 3 Dokumentasi (Foto Kegiatan Pembelajaran dari pra siklus, siklus
I, II dan III)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bidang studi IPS mempunyai bidang garapan yang cukup luas, yaitu segala hal tentang gejala dan masalah kehidupan manusia dimasyarakat dalam tekanan utamanya yaitu mempelajari berbagai gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat bukan hanya teori saja melainkan kenyataan kehidupan kemasyarakatan .(Effendi dan Ita, 2010 : 16).
Berdasarkan temuan dilapangan yaitu di SDN Giripawana 1
dikelas IV. Pada pembelajaran IPS didalam kelas sering terdengar
keluhan-keluhan baik dari guru mupun siswa. Dari siswa, sulitnya
memahami pembelajaran IPS , banyak siswa beranggapan bahwa IPS
pelajaran yang membosankan karena siswa hanya duduk di dalam kelas
dan mendengarkan guru menyampaikan materi disini
menunjukan bahwa kurangnya variasi guru mengajar mengakibat -kan
rendahnya aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar, sehingga
siswa merasa bosan dan jenuh hal ini juga berdampak kepada hasil belajar
yang rendah, ini terjadi karena siswa tidak terbiasa menggali konsepsi
awal yang dimilikinya,sehingga tidak ada tantangan bagi siswa untuk
belajar dengan semangat karena guru hanya sekedar menyampaikan materi
saja tanpa mengaitkan kepada pengetahuan sebelumnya yang dimiliki
siswa dengan kehidupan sehari-hari, dan pada saat kegiatan belajar
pembelajaran, siswa hanya mendengarkan guru menyampaikan materi.
Guru sebagai pengajar juga mengalami kesulitan dalam memberikan
materi IPS, karena sulit melakukan penalaran yang mampu memotivasi
siswa untuk mempelajari IPS sehingga konsep IPS yang seharusnya bisa
diterima dalam pola pikir siswa, akhirnya tidak tersampaikan dengan baik.
Salah satu kesulitan yang dihadapi guru adalah adalah pada konsep
perkembangan teknologi, perkembangan teknologi yang dimaksud adalah
perkembangan teknologi transportasi . Dimana dalam materi ini
menekankan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi tentang
perkembangan teknologi transportasi masa lalu dengan perkembangan
teknologi transportasi masa kini dalam kehidupan sehari. Ketika
mengajarkan perkembangan teknologi transportasi guru mulai dengan
membahas definisi, lalu menjelaskan perkembangan teknologi transportasi
masa lalu dengan perkembangan teknologi transportasi masa kini,
menjelaskan perbedaannya, diikuti dengan membahas contoh soal, dan
diakhiri dengan meminta para siswanya untuk mengerjakan soal-soal
latihan.
Guru lebih banyak berceramah atau menjelaskan, sehingga
pembelajaran kurang efektif. Hampir tanpa variasi Guru pun tidak
mengaitkan pengetahuan sebelumnya yang dimiliki siswa dengan
kehidupan sehari-hari. Siswa kurang diberikan kesempatan untuk
menemukan ide-idenya sendiri, serta siswa dibiarkan menggunakan
3
diam hanya menjawab ketika guru bertanya :”Mengerti anak-anak? Siswa
menjawab : “Mengerti bu”. Padahal belum tentu benar tidaknya siswa
mengerti. Guru menganggap jawaban siswa benar adanya, tanpa dicek
kembali sejauh mana siswa tersebut memahami konsep materi yang
diajarkan.
Selain itu, kurangnya variasi dalam kegiatan belajar. Hal lain yang
menjadi salah satu faktor rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu,
fasilitas yang ada di sekolah kurang memadai, misalnya alat peraga. Selain
itu juga, guru harus menyiapakan rencana pembelajaran dengan
sebaik-baiknya, sehingga kegiatan proses pembelajaran akan berjalan lancar
apabila persiapannya sudah matang sehingga tidak akan memnghambat
kegiatan belajar mengajar. Masalah yang timbul dari uraian adalah
kurangnya aktivitas belajar siswa dalam pelajaran IPS. Hal tersebut
menyebabkan hasil belajar siswa rendah, dikarenakan Cara mengajar guru
yang kurang bervariasi sehingga membuat siswa merasa bosan dan jenuh
pada pembelajaran IPS. Dampak yang sangat muncul dari masalah dikelas
IV SDN Giripawana 1 memilki hasil belajar Ips yang rendah dalam
konsep perkembangan teknologi transportasi. Maka dari itu masalah ini
sangat cocok untuk diteliti, dengan menggunakan model pembelajaran
konstrutivisme pada kegiatan pembelajarannya untuk memecahkan
masalah yang ada disekolah tersebut.
Menurut Bell, 1993: 24, Driver & Leach, 1993: 104(dalam Hilda
Model pembelajarankonstruktivisme adalah salah satu pandangan
tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar
(perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik kognitif.
Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri
(self-regulation). Dan pada akhir proses belajar, pengetahuan akan dibangun
sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan
lingkungnnya.
Konstruktivisme memfokuskan pada proses-proses pembelajaran
bukannya pada prilaku belajar. Pendekatan konstruktivisme juga
mempertimbangkan konteks sosial yang di dalamnya pembelajaran
muncul menekankan pentingnya interaksi sosial dan negosiasi dalam
pembelajaran ( Uyoh Sadulloh, 2008 : 178)
Dalam model pembelajaran konstruktivisme guru tidak lagi
sebagai satu-satunya sumber belajar, namun guru sebagai fasilitator, yang
memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mendapat pengetahuannya
sendiri.
Menurut Vygotsky konstruktivisme sosial berpandangan bahwa
pembelajar merupakan individu yang unik dengan kebutuhan dan latar
belakang yang unik pula. Pembelajar juga harus dilihat sebagai mahluk
yang komplek dan multidimensi. Konstruktivisme sosial tidak hanya
memperkenalkan keunikan dan kompleksitas pembelajar tetapi juga secara
nyata mendorong, memotivasi, dan memberi penghargaan kepada siswa
5
Dari uraian diatas, peneliti bersama guru bermaksud untuk
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:
“Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Perkembangan Teknologi Di Kelas IV SDN Giripawana 1”
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari Latar Belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran konstruktivisme untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi di kelas 4
SDN Giripawana 1?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar konsep perkembangan teknologi
dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme di kelas 4
SDN Giripawana 1?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menerapkan model pembelajaran konstruktivisme untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi dikelas IV SDN
Giripawana 1.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar konsep perkembangan teknologi
dengan menggunakan model pembelajarankonstruktivismedi kelas IV SDN
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi
peneliti maupun yang berada didalam lingkungan sekolah diantaranya:
1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui pengaruh dari model pembelajaran
konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa pada konsep perkembangan
teknologi, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan memiliki wawasan tentang penggunaan metode
yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan materi
yang diajarkan. Serta memiliki keterampilan dan pemahaman mengajar
menggunakan model pembelajaran konstruktivisme .
3. Bagi Siswa
Dapat mengefektifkan proses pembelajaran yang membuat siswa
lebih aktif dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa meningkat
khususnya pada konsep perkembangan teknologi melalui pendekatan
7
E. DEFINISI ISTILAH
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi terhadap individu
yang belajar melalui proses penyerapan materi dan pemahaman materi
dalam diri pribadi individu yang belajar.
2. Model Pembelajaran konstruktivisme
Model pembelajaran konstruktivisme adalah suatu metode
pembelajaran yang mengacu pada pandangan konstruktivisme yang
menyatakan bahwa pengetahuan akan dibangun (dikonstruk) didalam
pikiran siswa sendiri melalui pengalaman dari hasil interaksi dengan
lingkungan.
3. Perkembangan Teknologi
Perkembangan Teknologi Transportasi, melalui proses yang
panjang untuk mencapai alat transportasi masa kini. Alat transportasi
terbagi kedalam 3
a. Transportasi Darat
Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke
yang modern. Pada zaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu
tempat. Seiring perjalanan waktu, manusia akhirnya memanfaatkan
beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang ditarik
lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi.
Teknologi Transportasi Sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi.
Alat trans-portasi dewasa ini antara lain sepeda, sepeda motor, bajaj,
mobil, bus, truk, kereta api, dan sebagainya. Semua alat transportasi ini
ber-kembang dari bentuk yang sederhana. Kita ambil contoh sepeda.
Sepeda pertama tidak mempu-nyai pedal atau kayuh. Pedal atau kayuh
pertama ditemukan seo-rang pandai besi dari Skotlandia. Pedal itu
dipasang di roda bela-kang. Kemudian, sepeda Prancis dibuat dengan
memakai pedal atau kayuh di depan. Roda de-pannya dibuat lebih besar.
Sepe-da pertama memakai roda besi. Setelah itu, roda besi diberi karet
keras. Tahun 1885, sepeda sudah seperti sepeda sekarang.
b. Transportasi Laut
Transportasi laut pada masa lalu sangat sederhana seperti rakit dan
sampan. Kedua alat itu digunakan untuk penyebrangan dan pengangkutan
barang. Rakit dan sampan menggunakan lengan manusia sehingga kurang
memuaskan kemudian dibuat perahu layar yang lebih besar. Alat
9
ilmu pengetahuaan. Contohmya , perahu sekarang sudah menggunakan
mesin yang disebut perahu motor. Negara kita merupakan negara
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas. Jika kita akan berpergian ke
pulau lain dapat menggunakan alat transportasi laut.
c.Transportasi udara
Pesawat udara merupakan alat transportasi udara yang terpenting,
digunakan untuk angkutan penumpang. Waktu tempuh angkutan udara
lebih cepat dibandingkan dengan angkutan darat dan laut. Namun, biaya
angkutan transportasi udara lebih mahal dibandingkan dengan jenis
angkutan lainnya. Orang yang ingin mengejar waktu dan ingin lebih
cepat,dapat memilih angkutan udara dengan ongkos yang lebih mahal.
Untuk kepentingan transportasi udara diperlukan bandar udara atau
bandara. Transportasi udara terdiri atas penerbangan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas rancangan penelitian tindakan kelas yang memuat tentang
metode ptk yang terdiri dari metode proses dan prosedur penelitian, siklus tindakan,
subyek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian dan pengolahan data yang
melandasi pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
A. Model Penelitian Tindakan Kelas
1. Model Proses
Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui
metodologi ilmiah dengan mengumpukan data-data dan dianalisis untuk
menyelesaikan suatu masalah (Kunandar, 2008: 45).
Menurut Kurt Lewin penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah
yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi (Kunandar,2008: 42)
Sedangkan Ebbut (1985) dalam kunandar ( 2008 : 43) mengemukakan
bahwa :
Penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan
pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan
19
Sesuai dengan rumusan masalah, metode penelitian yang digunakan
dalam penelitaian ini adalah Metode Penelitian Kelas ( PTK ). Menurut
Yusnandar ( 2002 : 2) PTK dapat didefinisikan sebagai bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek – praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesionl.
Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana jenis penelitian yang lainnya,
memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Shumsky ( 1982 ) (dalam
kunandar, 2008 : 69 ) menyatakan bahwa kelebihan dan kelemahan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut :
Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) :
a. Kerjasama dalam PTK menimbulkan rasa memiliki dan mendorong
kreativitas guru yang sekaligus sebagai peneliti.
b. Melalui kerjasama dalam PTK meningkatkan kesepakatan untuk
menyelesaikan masalah.
Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) :
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknis dasar PTK
pada pihak peneliti ( guru ). Sehingga guru kurang tertarik dan
mengaanggap bahwa kegiatan penelitian hanya layak dilakukan oleh
mahasiswa.
b. Berkenaan dengan waktu, karena PTK memerlukan komitmen
dibutuhkan kemampuan untuk mengelola waktu yang optimal
sehingga tidak mengganggu aktivitas mengajar.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini terdiri
dari empat komponen, yaitu :
a. Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara
kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Disusun berdasarkan
pengamatan awal yang refleksif.
b. Tindakan
Tindakan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
diinginkan.
c. Observasi
Observasi yaitu pengamatan terhadap suatu proses pembelajaran,
pengaruh dan kendala dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan pada
siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakan suatu usaha perenungan, pengkajian yang
21
yang dilaksanakan sebagai dasar pijakan untuk perbaikan tindakan
selanjutnya.
2. Prosedur Pelaksanaan
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa dalam penelitian ini
menggunakan langkah – langkah seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Mc. Taggart yang lebih diperinci sesuai dengan permasalahan yang muncul dan
solusi yang diberikan dalam penelitian ini.
a. Rencana, disusun oleh peneliti dan guru setelah mengetahui
permasalahan yang dihadapi oleh guru dan siswa dari hasil observasi
peneliti. Melalui cara ini solusi yang dikemukakan bukan semata
keputusan peneliti, tetapi justru keputusan guru yang diperkuat oleh
peneliti. Dengan cara ini diharapkan guru dalam melaksanakan
penerapan model pembelajaran konstruktivisme dikelasnya tidak merasa
terbebani justru tumbuh rasa senang ( karena dibantu dalam solusi)
sehingga kondisi ini guru siap menerima perubahan kearah yang lebih
maju dalam menyampaikan pembelajaran agar siswa dapat menguasai
konsepnya lebih baik. Adapun rencana tersebut dijabarkan melalui
langkah – langkah sebagai berikut :
- Memberikan penjelasan kepada guru tentang model
pembelajaran konstruktivisme dan langkah – langkah
- Merancang pembelajaran IPS dengan konsep “ Perkembangan
teknologi transportasi” dengan model pembelajaran
konstruktivisme.
- Merancang gambar perencanaan pembelajaran IPS pada konsep
“perkembangan teknologi transportasi ”.
- Merancang lembar kegiatan siswa ( LKS ) yang berisi
pertanyaan – pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi.
- Merancang soal – soal tes yang dilaksanakan pada awal proses belajar mengajar ( pre tes ) dan pada akhir proses belajar
mengajar ( pos tes ). Pre tes dilaksanakan untuk menggali
konsepsi awal siswa
- Merancang pedoman observasi. Pedoman observasi ini
digunakan oleh peneliti.
b. Tindakan, mempersiapkan kegiatan penerapan tentang model
pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPS di SD kelas IV
SDN Giripawana 1.
c. Observasi, observasi, dilakukann terhadap siswa maupun guru selama
proses belajar mengajar melalui lembar observasi. Observasi yang akan
dilakukan adalah :
- Observasi terhadap aktifitas dan keterampilan mengajar guru
- Observasi terhadap aktifitas dan keterampilan siswa.
23
hasil refleksi disusun rancangan pembelajaran yang baru untuk
diterapakn pada proses belajar mengajar berikutnya.
Bagan 3.1
Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Modifikasi Model Kemmis dan Mc. Taggart
REKOMENDASI PRA SIKLUS
OBSERVASI REFLEKSI
RENCANA
TINDAKAN SIKLUS I
REFLEKSI
OBSERVASI
RENCANA
TINDAKAN SIKLUS II
REFLEKSI
OBSERVASI
RENCANA
TINDAKAN SIKLUS III
REFLEKSI
25
3. Hipotesis tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas menurut
Yusnandar ( 2002 : 17) adalah sebagai berikut :
Pengertian hipotesis tindakan hendaknya dipahami sebagai suatu dugaan yang bakal nterjadi jika suatu tindakan dilakukan. Bentuk rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis konvensional. Jika hipotesis konvensional menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau menyatakan adanya perbedaan rata-rata antara dua kelompok atau lebih, sedangkan hipotesis tindakan tidak menyatakan demikian, tetapi menyatakan
“ jika kita melakukan tindakan ini, kita percaya tindakan kita akan merupakan suatu pemecahan masalah yang kita teliti”.
Berdasarkan pengertian hipotesis diatas, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :“ Jika menggunakan
model pembelajaran konstruktivisme pada konsep perkembangan
teknologidi kelas IV SDN Giripawana 1 maka akan meningkatkan hasil
belajar siswa”
B. Siklus Tindakan
Dalam prosedur penelitian ini, peneliti melaksanakan beberapa siklus,
yakni siklus I, dan seterusnya yang diawali sebelumnya dari pra siklus kemudian
dilanjutkan pada siklus I dan selanjutnya.
1. Pra siklus
Sebelum pelaksanaan tindakan kelas yang terdiri dari beberapa siklus.
Peneliti melakukan tindakan pra siklus sebagai pengetahuan awal penelitian.
Dalam kegitan pra siklus ini, peneliti mengamati kondisi awal pembelajaran
dikelas IV pada pokok bahasan perkembangan teknologi yang membahas
perkembangan teknologi masa lalu dengan perkembangan teknologi modern
dan mengadakan tes awal untuk melihat hasil belajar siswa sebelum
dilakukan tindakan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pra siklus ini
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengamati kegiatan pembelajaran pada
konsep perkembangan teknologi , berdasarkan kondisinya ( belum
diadakan tindakan ). Pengamatan siswa meliputi : keaktifan, perhatian,
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat selama proses
pembelajaran. Mengamati kegiatan pembelajaran untuk
didokumentasikan, dan mencatat semua hasil pengamatan baik berupa
masalah yang dihadapi selama pembelajaran maupun kendala-kendala
lainnya untuk dijadikan sebagai bahan tindakan selanjutnya.
b. Refleksi
Pada kegiatan ini peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi
27
membedakan perkembangan teknologi masa lalu dengan perkembangan
teknologi modern, kurang aktif dalam pembelajaran sehingga hasil
belajar yang diperoleh siswa rendah. Dari permasalah tersebut, peneliti
memberikan refleksi sebagai bahan rancangan kegiatan pembelajaran
unruk merumuskan siklus I melalui model pembelajaran konstruktivisme.
Jika tidak mengalami perubahan akan dilanjutkan pada siklus II dan
seterusnya.
2. Siklus I
a. Perencanaan
1. Menyusun RPP (1) sesuai dengan pendekatan konstruktivisme
2. Menyiapkan alat peraga dan sarana pendukung dalam
menyampaikan materi pelajaran.
3. Menyiapkan lembar observasi sesuai dengan model pembelajaran
konstruktivisme yang digunakan untuk mengamati aktivitas
siswa.
4. Membuat LKS (1) mengenai konsep perkembangan teknologi
sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme.
5. Merencanakan untuk pengolahan data dari hasil penelitian.
b. Tindakan
1. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disusun dan diperbaiki.
3. Guru memotivasi dan membangun konsepsi awal yang dimiliki
siswa dalam kehidupan sehari-hari
4. Guru melakukan Tanya jawab
5. Guru membagi siswa kedalam bebrapa kelompok untuk
berdiskusi
6. Guru membagi lembar diskusi sebagai masalah untuk
didiskusikan
7. Guru membimbing siswa berdiskusi
8. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi
9. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi
10.Guru membagikan lembar evaluasi
11.Guru menilai hasil evaluasi
12.Guru menutup pelajaran
13.Melaksanakan pengolahan data dari hasil tes
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan (observasi)disaat proses
pembelajaran berlangsung, sumber data yang dijadikan dalam observasi
ini adalah siswa dengan lembar observasi yang telah disusun sesuai
dengan pendekatan konstruktivisme. Hasil dari observasi ini dijadikan
acuan untuk memberi8kan refleksi bagi tindakan selanjutnya.
d. Refleksi
Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi mengevaluasi tentang
29
data dari hasil belajar dan observasi. Sebagai refleksi untuk
merencanakan kegiatan selanjutnya, yaitu II.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi subjek
penelitian adalah seluruh siswa kelas IV tahun pelajaran 2012/2013
dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. Yang terdiri dari 14 siswa
perempuan dan 10 siswa laki-laki.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di SD Negri
Giripawana 1, kecamatan mandalawangi, kabupaten Pandeglang.
Dipilihnya SD Negri Giripawana 1karena setiap melakukan observasi
menggunakan SD Giripawana 1.
D. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2012/2013 semester 2
yaitu bulan februari untuk mengadakan pra siklus ( melihat kondisi awal
E. Instrumen Penelitian
a. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran. (Kunandar, 2011: 143).Tujuan dari observasi ini untuk
mengukur peningkatan aktivitasguru dan siswa pada proses pembelajaran
konsep perkembangan teknologi transportasi dengan model
pembelajarankonstruktivisme. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus
diperbaiki, dipertahankan atau ditingkatkan pada proses pembelajaran
selanjutnya.
Pedoman observasi ini dilaksanakan oleh peneliti mulai dari Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III. Dan penggunaan pedoman observasi disusun dari
indikator-indikator yang disesuaikan dalam langkah pembelajaran dengan
penggunaan model pembelajaran kontruktivisme. Guna mengembangkan
proses pembelajaran lebih baik dari yang diharapkan. Di bawah ini lampiran
lembar observasi untuk siswa yang disesuiakan dengan model pembelajaran
31
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Kegiatan Guru
NO ASPEK YANG DIAMATI JAWABAN
YA TIDAK
Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan SK, KD, Indikator dan sumber belajar yang ditetapkan
Menjelaskan pembelajaran yang menekan pada penggunaan konstruktivisme sebagai sebuah model pembelajaranuntuk meningkatkan hasil
belajar siswa
Kemampuan menggunakan media pembelajaran
Menguasai keterampilan dalam mengoperasikan alat peraga atau media
Menggunakan jenis penilaian yang relevan dengan jenis yang dirancang pada rencana pembelajaran
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan kesimpulan tentang konsep yang dibahas
JUMLAH JAWABAN
Rumus yang digunakan untuk mengukur kegiatan guru adalah sebagai berikut :
Persentase = � � ℎ��
� � ℎ = 100%
Keterangan : Jumlah Ya = Jumlah jawaban Ya
Tabel 3.3
Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Konstruktivisme
No Aspek yang
2 Eksplorasi a. Memanipulasi alat
soal-soal mengenai
perkembangan
teknologi
yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari
Jumlah
Rata-rata
Keterangan:
4 = jika 4 indikator yang muncul
3 = jika 3 indikator yang muncul
2 = jika 2 indikator yang muncul
1 = jika 1 indikator yang muncul
0 = jika tidak ada indicator yang muncul
N = Jumlah skor indikator yang diperoleh
Jumlah aspek
Kriteria Penilaian :
35
b. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yamg disampaikan pada
seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau
tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis yang
berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat sikap, kecerdasan, reaksi
motorik dan berbagai aspek kepribadian lainnya ( Kunandar, 2008 : 186).
Tujuan dari dilakukannya tes ini adalah untuk mengukur peningkatan
hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep perkembangan teknologi
transportasi menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
Tes dilakukan pada pelaksanaan mulai dari pra siklus (tes yang
digunakan belum mendapat tindakan penelitian) di lanjut pada siklus I,
siklus II dan siklus III (tes yang digunakan setelah mendapat tindakan
Tabel 3.4
kisi-kisi soal tes
Pokok
Bahasan
No soal Tingkat Kesukaran
Mudah Sedang Sukar
Perkembangan
teknologi
transportasi
1, 3, 5, 7, 9, 11,
14, 17, 18, 19,
20
37
Soal Evaluasi
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Segala sesuatu yang digunakan sebagai alat angkutan disebut sarana….
a. komunikasi c. transportasi
b. produksi d. Konsumsi
2. Dibawah ini merupakan pengertian transportasi, yaitu :
a. Alat untuk memindahkan barang-barang
b. Alat untuk mengangkut barang-barang dan manusia
c. Sarana untuk memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain
d. Tempat untuk mengangkut manusia dan barang-barang
3. Transportasi terbagi kedalam .... macam
a. Dua macam c. Lima macam
b. Empat macam d. Tiga macam
4. Berikut ini yang tidak termasuk alat transportasi masa lalu adalah ….
a. andong c. gerobak
b. bendi d. Mobil
5. Berikut ini adalah alat transportasi darat modern adalah . . .
a. kereta kencana c. delman
b. kereta kuda d. Motor
6. Salah satu kelemahan alat transportasi masa lalu adalah ….
a. lambat c. mahal
7. Perusahaan jasa penerbangan milik pemerintah adalah ….
a. Garuda Indonesia Airlines c. Lion Air
b. Mandala Airlines d. Bouroq Airlines
8. Di bawah ini angkutan darat bermesin adalah ....
a. dokar c. mobil
b. becak d. Helicak
9. Pesawat terbang termasuk alat transportasi udara yang menggunakan ….
a. teknologi sederhana c. teknologi modern
b. perakitan khusus d. bahan ringan
10. Kereta api dikemudikan oleh ….
a. masinis c. pilot
b. nakoda d. Supir
11. Pilot adalah pengemudi . . .
a. kereta c. Perahu layar
b. kapal selam d. Pesawat
12. Berikut ini yang termasuk alat transportasi air adalah ... .
a. sepeda c. truk
39
13. Menurut fungsinya, ada bermacam-macam jenis kapal. Kapal yang berfungsi
mengangkut minyak adalah ... .
a. kapal ferry c. kapal barang
b. kapal tanker d. kapal tunda
14. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah... .
a. kapal tanker c. kapal ferry
b. kapal selam d. kapal layar
15.Dibawah ini merupakan perbandingan alat transportasi udara pada masa lalu dan
masa kini yaitu...
a. Balon gas Zeppelin yang menggunakan gas-pesawat terbang dengan kecepatan
tinggi
b. Binatang untuk mengangkut beban dan penumpang-truk angkutan barang
dengan tenaga mesin
c. Rakit terbuat dari bambu dan kayu-perahu dan kapal di gerakkan oleh tenaga
mesin
d. Perahu layar yang mengandalkan tenaga angin-kapal selam dengan tenaga mesin
16.Transportasi darat antar kota yang membuat penumpang lebih cocok
menggunakan....
a. Bus c. Mikrolet
b. Metromini d. Taksi
17.Yang termasuk kedalam kategori transportasi udara yaitu....
a. Kapal tanker c. Motor
18.Kapal feri merupakan alat angkutan laut (transportasi) tetap antar....
a. Daerah c. Pulau
b. Kota d. Negara
19. ...adalah alat transportasi laut masa lalu
a. kapal feri c.perahu rakit
b. kapal tanker d. kapal selam
20. Kapal yang dapat berjalan di bawah maupun di permukaan laut adalah….
a. hoverkraf c. kapal selam
b. kapal feri d. kapal tanker
Skala Nilai :
Nilai siswa= � ℎ �� � ℎ ��
� ℎ � � x 10
Nilai Rata-rata = Jumlah Nilai
41
Kunci Jawaban
1. C
2. C
3. D
4. D
5. D
6. A
7. A
8. C
9. C
c. Dokumentasi
Dokumentasi (rekaman foto) agar peneliti mempunyai alat
pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi dikelas pada
waktu pembelajaran dalam tahap Penelitian Tindakan Kelas, untuk
menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau
khusus yang terjadi atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat
elektronik ini dapat saja digunakan untuk membantu mendeskrifsikan
apa yang peneliti catat dicatatan lapangan, apabila memungkinkan.
(Kunandar,2011: 195)
F. Teknik dan Pengolahan Data
Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian yaitu:
1. Data aktivitas siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Data aktivitas siswa dalam KBM diperoleh melalui observasi yang
dilakukan pada saat proses belajar mengajar dikelas dengan menggunakan
instrument penelitian lembar observasi sesuai dengan model pembelajaran
43
2. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis yang diberikan
kepada siswa setelah dilaksanakan proses belajar mengajar dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme. Lembar tes ini digunakan untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.
Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu
diolah.langkah-langkah pengumpulan data yaitu, menentukan instrument
penelitian, yaitu menyusun lembar observasi dan menyusun soal-soal tes,
menyusun data dan mengolah data. Secara garis besar pengolahan data
mencakup tiga langkah yaitu :
a. Langkah persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada langkah persiapan ini adalah
sebagai berikut :
1) Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa instrument
penelitian
2) Mengecek isian data
b. Tahap pengelompokkan
1) Penilaian pada hasil observasi
2) Pemberian skor pada setiap aspek observasi kegiatan siswa
3) Pemberian skor (skala nilai) terhadap soal-soal tes dan
menjumlahkan skor yang diperoleh siswa disetiap siklus untuk
c. Tahap penerapan data
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1) Menyesuaikan data dengan pertanyaan penelitian
2) Mendeskripsikan hasil penemuan berdasarkan hasil analisis dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengolahan data padaPenelitianTindakanKelas (PTK)
dalammeningkatkatkanhasilbelajarsiswapadakonsep perkembangan teknologi
trasnportasimelaluimodel pembelajarankonstruktivisme di kelas IV SDN
Giripawana 1, Kecamatan Mandalawangi, KabupatenPandeglang, tahunajaran
2012-2013. Dan sesuaidenganapa yang telahdideskripsikanpada Bab IV,
hasilpenelitiandapatdisimpulkansebagaiberikut:
1. Dalampembelajaran IPS di SD Seorang guru yang
hendakmenyampaikansuatukonsepataumateri
IPStidakhanyamampumemahamikonsep,
tetapijugaharusmengetahuicarapenyampaiankonseptersebut. Agar guru
bisamemahamikemampuansiswadanmenyesuaikannyadengantahapperkemba
ngan mental siswatersebut.
SehinggadiperlukanRencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) yang
maksimaldanpemilihanbaik metode maupunpendekatan yang
sesuaidenganpembelajaran. Serta alatperaga yang
menunjangmateipembelajaran.
2. Peningkatan HasilBelajarSiswa
Dari hasilpenelitianmulaidariprasiklus (sebelumpenelitian), siklus I, II dan
inikarenasiswadiajarkanmengkonstruksendiripengetahuanIPSdengancaramen
gintegrasikan ide yang merekamiliki, untukdieksplormenjadisuatumasalah
yang menjadibahandiskusi.
Sehinggasiswadapatmemahamikonsepperkembangan teknologi
transportasitidakhanyadiingattetapidikuasai.Terlihatdarirekapitulasi rata-rata
hasilbelajarsiswadariprasiklus4,58 (kurang), siklus I 5,0 (kurang), siklus II
6,78 (cukup) dansiklus III 8,0 (baik ).
3. AktivitasSiswa
Aktivitassiswapadaprasiklus (belumdikenaitindakan)
diperolehgambarankeadaanaktivitassiswamasihpasif,
cenderunghanyamenerimainformasisatuarahdari guru.Tetapi,
setelahdiadakantindakanpenelitiandenganmenerapkanmodel
pembelajarankonstruktivismepadakonsepperkembangan teknologi
transportasi di kelas IV, siswalebihaktifdalamkegiatanpembelajaran,
mengkonstruksendirialatperagauntukmenemukankonsep,
sehinggaterjadipeningkatansetiapsiklusnya. Initerlihatdarirekapitulasi
rata-rata hasilaktivitassiswapadasiklus I 1,79 (kurang), siklus II 2,6 (cukup)
dansiklus III 3,04 (baik).
4. Aktivitas Guru
Kegiatan guru pada siklus I memenuhi 4 aspek saja dari 10 aspek yang
diamati, masih ada 6 aspek lagi yang belum dipenuhi. Pada siklus II kegiatan
85
yang diamati. Di siklus III nilai kegiatan guru mengalami perubahan yang
signifikan dari siklus sebelumnya dan memenuhi 10 aspek yang diamati.
5. Model
pembelajarankonstruktivismelebihmemfokuskanpadakesuksesansiswauntukb
erfikirtentangpengalamannyadalammengorganisasikankonsepbukankepatuha
nsiswadalammerefleksikanatasapa yang telahdiperintahkandandilakukanoleh
guru.
6. Pembelajaran IPSpadakonsep Perkembangan teknologi transportasi
denganmenggunakan model
pembelajarankonstruktivismetidakhanyadapatmeningkatkanaktivitastetapijug
ahasilbelajarsiswa.
B. Saran
Berdasarkanhasiltemuandaripenelitiantindakankelasini,
penelitimenyampaikanrekomendasisebagaiberikut:
1. Untukmencapaikeberhasilanpembelajaran IPShendaknya guru
menyampaikansuatukonsepataumateri
IPStidakhanyamampumemahamikonsep,
tetapijugaharusmengetahuicarapenyampaiankonseptersebut. Agar guru
dapatmemahamikemampuansiswadanmenyesuaikannyadengantahapperkemb
angan mental siswatersebut. Dan haruskreatifdalampemilihanbaikmetode,
yang menunjang materi pembelajaran.
Sehinggapembelajaranmatematikaakanmeningkatdanlebih bermakna.
2. Kepalasekolahsebaiknyamemotivasi guru untukmulaimenerapkanmodel
pembelajaran
konstruktivismepadapembelajaranipsselainpadakonsepperkembangan
teknologi di kelas IV maupun di kelaslainnya.
3. Dinasterkaithendaknyadapatmembuka program
pelatihanuntukmenunjangkemampuan guru sebagaiprofesionalisme guru,
DAFTAR PUSTAKA
Rusman.(2012). Model – Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada
Karli, H, dkk. (2002). Model-model Pembelajaran. Bandung: CV Bina Media
Informasi
Yusnandar, Edy. Dan Nur’aini. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Di SD.
Kampus Serang: Tidak diterbitkan
Kunandar.(2011). Langkah mudah PTK. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO
PERSADA
Zulkifly E, Rustiati I.(2010 ). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah
dasar. Upi kampus serang: tidak diterbitkan
Dahar , Wilis R. (2012). Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Suyono & Hariyanto.(2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset
umar,Arsad, dkk (2004). Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 4. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Arisetyawan, A.(2010). Penggunaan Model Konstruktivisme dalam Upaya
Meningkatkan Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Dasar.(14), 17-21
Suherni, N, dkk.(2004). Belajar Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas 4. Bandung :
PT Sarana Panca Karya