• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

(Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut)

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pariwisata pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Katon Prabowo 0901906

MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Papandayan Kabupaten Garut)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Rini Andari, S.Pd, SE.Par, M.M. NIP. 19810916 200812 2 002

Pembimbing II

Yeni Yuniawati, S.Pd.,M.M NIP. 19810608 200604 2 002

Mengetahui : Ketua Program Studi,

HP. Diyah Setiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis,

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul "Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan (Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut).” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2014 Yang Membuat Pernyataan

(4)
(5)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Katon Prabowo, 0901906, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kaputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan (Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut). Di bawah bimbingan Rini Andari S.Pd., S.E.Par,.M.M. dan Yeni Yuniawati S.Pd,.MM.

Kabupaten Garut merupakan salah satu destinasi wisata di Jawa Barat, banyak jenis daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Garut mulai dari wisata budaya hingga wisata alam. Salah satu daya tarik wisata unggulan di Kabupaten Garut adalah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan mengalami penurunan khususnya wisatawan nusantara. Guna meningkatkan kembali jumlah kunjungan, pihak pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan melakukan strategi dan program peningkatan kualitas produk wisata yang terdiri dari Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode yang digunakan yaitu explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden wisatawan nusantara dengan teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu systematic random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu path analysis. Variabel independent dalam penelitian ini yaitu Kualitas Produk Wisata, dengan sub variabel Mutu Destinasi Wisata, (X1), Mutu Atraksi Wisata (X2), Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3), dan Mutu Aksesibilitas (X4) sedangkan variabel dependent yaitu Keputusan Berkunjung (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Kualitas Produk Wisata yaitu Mutu Destinasi Wisata dan Mutu Sarana Pendukung Wisata terhadap keputusan berkunjung. Berdasarkan hasil pengujian melalui program SPSS, indikator Mutu Atraksi dan Mutu Aksesibilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. Indikator Mutu Destinasi Wisata memiliki pengaruh yang paling besar diantara indikator lainnya.

(6)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Katon Prabowo, 0901906, The Effect of Quality of Tourism Product to The Decision to Visits in Natural Park of Papandayan Crater (Survey Of National Tourist Who Visited to Natural Park of Papandayan Crater, Garut District). Under the guidance of Rini Andari S.Pd.,S.E.Par,.M.M. and Yeni Yuniawati S.Pd,.MM.

Garut district is one of tourism destination in West Java, theres a lot of tourism attractions in garut district, begin from cultural tourism to natural tourism. One of the best tourism attraction in Garut district is Natural Park of Papandayan Crater. Base on data, discovered that number of visits to Natural Park of Papandayan Crater has decreased. To increase the number of visitors, management of Natural Park of Papandayan Crater create a strategy to improve the quality of tourism product consists of quality of tourism destination, quality of tourism attraction, quality of tourism accommodation, and quality of tourism accessibility. Sample in this research is 100 respondents of national tourist with technique withdrawal samples used that is systematic random sampling. Technique of data analysis used on this research is path analysis. The independent variable in this study are quality of tourism product, with sub variable quality of tourism destination, (X1), quality of tourism attraction (X2), quality of tourism accommodation (X3) and quality of tourism accessibility (X4), and the dependent variable is the decision to visits (Y). The results showed that there were significant effects of quality of tourism product is quality of tourism destination and quality of tourism accommodation, toward decision to visits. Based on the results of testing through the SPSS program, an indicator of quality of tourism attraction and quality of tourism accessibility does not have a significant impact on decision to visits. Indicators of quality of tourism destination is the most influence indicators among others.

(7)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 10

1.3Tujuan Penelitian... 10

1.4Kegunaan Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS . 12 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Kepariwisataan ... 12

2.1.1.2 Konsep Industri Pariwisata ... 13

2.1.1.3 Konsep Taman Wisata Alam dan Pegunungan ... 14

2.1.2 Konsep Kualitas Produk Wisata ... 16

(8)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.2 Definisi Kualitas Produk Wisata ... 20

2.1.2.3 Dimensi Kualitas Produk Wisata ... 25

2.1.3 Konsep Keputusan Berkunjung ... 26

2.1.3.1 Proses Pengambilan Keputusan Berkunjung ... 28

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlaku Berkunjung ... 29

2.1.3.3 Tipe-tipe Keputusan Berkunjung... 30

2.1.3.4 Proses Keputusan Berkunjung ... 31

2.1.4 Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ... 32

2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 33

2.2 Kerangka Pemikiran ... 35

2.3 Hipotesis ... 40

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1 Objek Penelitian... 42

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Jenis Metode Penelitian ... 43

3.2.2 Operasional Variabel ... 44

3.2.3 Jenis dan Sumber Data... 53

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 55

3.2.4.1 Populasi ... 55

3.2.4.2 Sampel ... 55

3.2.4.3 Teknik Sampling... 56

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 58

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 59

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 59

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 66

3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 68

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif... 68

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

(9)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1 Profil Daya Tarik Wisata ... 76

4.1.1.1 Identitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 76

4.1.1.2 Sejarah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 77

4.1.1.3 Produk Jasa yang Ditawarkan... 77

4.1.1.4 Aksesibilitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 78

4.1.1.5 Akomodasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 78

4.1.2 Profil Wisatawan yang Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 79

4.1.2.1 Jenis Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 79

4.1.2.2 Jenis Wisatawan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan dan Tujuan Berkunjung ... 80

4.1.2.3 Jenis Wisatawan berdasarkan Pekerjaan dan Frekuensi Berkunjung ... 81

4.2 Tanggapan Wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 82

4.2.1 Karakteristik Mutu Objek Daya Tarik Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 83

4.2.2 Karakteristik Mutu Atraksi Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 84

4.2.3 Karakteristik Mutu Sarana Pendukung Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 86

4.2.4 Karakteristik Mutu Aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan... 88

4.2.5 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 90

4.3 Tanggapan Wisatawan mengenai Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 92

4.3.1 Pemilihan Produk... 93

4.3.2 Pemilihan Merek... 94

(10)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.4 Pemilihan Waktu Kunjungan... 96

4.3.5 Jumlah Kunjungan ... 97

4.3.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden terhadap Keputusan Berkunjung... 98

4.4 Pengaruh Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 100

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian... 108

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik... 108

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA

(11)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Wisatawan ke Indonesia Tahun 2010 - 2013 ... 2

Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Jawa Barat Tahun 2011 - 2013... 3

Tabel 1.3 Daftar Daya Tarik Wisata Kabupaten Garut Tahun 2013 ... 4

Tabel 1.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Garut Tahun 2010 - 2013 ... 5

Tabel 1.5 Jumlah Kunjungan Wisatawan Taman Wisata Alam Papandayan Kabupaten Garut Tahun 2010 - 2013 ... 6

Tabel 2.1 Definisi Produk Wisata Menurut Para Ahli ... 22

Tabel 2.2 Sifat dan Ciri Produk Barang dan Produk Jasa ... 23

Tabel 2.3 Definisi Keputusan Berkunjung Menurut Para Ahli... 27

Tabel 2.4 Orisinalitas Penelitian ... 33

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 45

Tabel 3.2 Jenis Data dan Sumber Data ... 54

Tabel 3.3 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ... 60

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas ... 61

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas Produk Wisata dan Keputusan Berkunjung ... 67

Tabel 4.1 Identitas Daya Tarik Wisata ... 76

Tabel 4.2 Jenis Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 79

(12)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.4 Jenis Wisatawan berdasarkan Kelompok Kunjungan dan Frekuensi

Berkunjung ... 82

Tabel 4.5 Mutu Objek Daya Tarik Wisata dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 83

Tabel 4.6 Mutu Atraksi Wisata dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 85

Tabel 4.7 Mutu sarana Pendukung Wisata dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 86

Tabel 4.8 Mutu Aksesibilitas dalam Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 88

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Pelaksanaan Kualitas Produk Wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 90

Tabel 4.10 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Produk ... 93

Tabel 4.11 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Merek ... 94

Tabel 4.12 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Distribusi... 94

Tabel 4.13 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Waktu Kunjungan ... 96

Tabel 4.14 Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Jumlah Kunjungan ... 97

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Wisatawan terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 98

Tabel 4.16 Matriks Korelasi Antar Sub Variabel Kualitas Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ... 101

(13)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.18 Output Koefisien ... 104

Tabel 4.19 Matriks Korelasi Antara Sub Variabel Kualitas Produk Wisata

Terhadap Keputusan Berkunjung ... 105

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Kualitas Produk Wisata

(14)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 39

Gambar 3.1 Struktur Kausal antara X dan Y ... 70

Gambar 3.2 Diagram Jalur Sub Hipotesis... 71

Gambar 3.3 Diagram Jalur Sub Struktur Hipotesis X terhadap Y ... 72

Gambar 4.1 Variabel Kualitas Produk Wisata pada Garis Kontinum... 92

Gambar 4.2 Variabel Keputusan Berkunjung pada Garis Kontinum... 100

Gambar 4.3 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis X terhadap Y ... 103

(15)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

World Tourism and Travel Council (WTTC) menyatakan bahwa sektor pariwisata saat ini merupakan industri terbesar didunia, sektor ini menjadi salahsatu penggerak utama perekonomian abad 21 bersama dengan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Perkembangan industri pariwisata yang sangat dinamis dan terus diperkuat oleh kemajuan tingkatan kesejahtaraan ekonomi didunia, menjadikan pariwisata memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian bangsa-bangsa di dunia.

Prospek pariwisata ke depan sangat menjanjikan bahkan sangat memberikan peluang besar. Berdasarkan perkiraan WTO, jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 1,602 milyar orang. Diantaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Hal tersebut mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun pada tahun 2020. (Sumber:

http://m.bisnis.com/bisnis- indonesia)

Berdasarkan angka perkiraan tersebut maka, para pelaku pariwisata sudah semestinya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus peluang tersebut mulai dari investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumberdaya manusia yang berkualitas.

(16)

TABEL 1.1

PERKEMBANGAN WISATAWAN KE INDONESIA TAHUN 2010-2013

Tahun Wisatawan Mancanegara

2010 7.002.944

2011 7.649.731

2012 8.044.462

2013* 8.802.129

Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014 Ket: *) Total kunjungan Triwulan I-III

Tabel 1.1 menunjukan perkembangan wisatawan yang melakukan perjalanan ke Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Untuk tahun 2014 Kemenparekraf mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 9,3 sampai 9,5 juta orang.

(17)

TABEL 1.2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA KE JAWA BARAT 2010-2013

Tahun Wisatawan

Nusantara

2010 32.000.000

2011 37.000.000

2012 44.663.995

2013* 28.692.687

Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014 Ket: *) Total kunjungan Triwulan I-III

Tabel 1.2 menunjukan jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa Barat mengalami peningkatan yaitu sebanyak 5.000.000 orang atau sekitar 16% pada tahun 2011, sedangkan peningkatan di tahun 2012 tidak sebanyak di tahun sebelumnya yaitu hanya 7.663.995 orang atau sekitar 20,7%. Dan tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan dari triwulan I hingga III ditahun 2012 sebesar 1.374.216 orang atau 4,6%. (Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014).

(18)

TABEL 1.3

DAFTAR DAYA TARIK WISATA KABUPATEN GARUT TAHUN 2013

NO NAMA NO NAMA

1 CIPANAS 16 KAWAH TALAGA BODAS

2 NGAMPLANG 17 CURUG NEGLASARI

3 SITU BAGENDIT 18 CURUG SANGHIANG TARAJE

4 SITU CANGKUANG 19 MAKAM JAFAR SIDIQ

5 TAMAN SATWA CIKEMBULAN 20 LEWEUNG SANCANG

6 KAWAH DARAJAT 21 PANTAI SANTOLO

7 AIR PANAS PASIR WANGI 22 PANTAI SAYANG HEULANG

8 SITU CIBEREUM 23 PANTAI GUNUNG GEDER

9 CURUG CITIIS 24 PANTAI CIJERUK INDAH

10 CURUG OROK 25 PANTAI KARANG PARANJE

11 MAKAM KARAMAT GODOG 26 PANTAI CIJAYANA

12 MAKAN KARAMAT CINNUK 27 PANTAI MANALUSU

13 TWA KAWAH PAPANDAYAN 28 PANTAI RANCABUAYA

14 SITUS KABUYUTAN CIBURUY 29 CURUG CIHANYAWAR

15 KAMPUNG ADAT DUKUH 30 ARUNG JERAM CIMANUK

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut (2014)

(19)

TABEL 1.4

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2010-2013

Tahun Wisatawan Nusantara

Wisatawan

Mancanegara Total

2010 1.796.366 6.487 1.802.853

2011 1.981.985 6.631 1.988.615

2012 2.008.746 6.020 2.014.766

2013 2.247.937 6.344 2.254.281

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut (2014)

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa pertumbuhan kunjungan wisatawanke-Kabupaten Garut. Padatahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 10,30% dari tahun 2010. Sedangkan 2012 sebesar 1,32% dan peningkatan sebesar 11,89% pada tahun 2013.

Jumlah kunjungan di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal itu didukung oleh karakteristik Kabupaten Garut sendiri yang memiliki keindahan, keunikan dan keragaman wisata alam. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut mengklasifikasikan daya tarik wisata menjadi 3, diantaranya:

1. Daya tarik wisata Andalan, (Cipanas, Situ Bagendit, Kawah Papandayan) 2. Daya tarik wisata Unggulan, (Santolo, Sayang Heulang, Talaga Bodas,

Kampung Dukuh, Curug Orok, Godog)

3. Daya tarik wisata Potensial, (Cihanyawar, Cijayana, Pantai Manalusu, Gunung Geder, Curug Neglasari, Citiis, dan sebagainya).

(Sumber: Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Garut)

(20)

Berikut jumlah kunjungan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan: TABEL 1.5

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN KABUPATEN GARUT

TAHUN 2010-2013 Tahun Wisatawan

Nusantara

Wisatawan

Mancanegara Total

2010 54338 1950 56288

2011 51616 1336 52952

2012 55167 563 55730

2013 44395 530 44925

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut (2014)

Tabel 1.5 menunjukan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Papandayan terus mengalami penurunan dari tahun 2011. Penurunan tersebut terjadi yaitu sebanyak 3.336 wisatawan pada tahun 2011, sedangkan di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2.777 wisatawan dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.805 wisatawan.Pada tahun 2013 wisatawan nusantara pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan yang drastis yaitu sebesar 10.772 wisatawan atau -19,53% dari tahun 2012. Sedangkan wisatawan mancanegara hanya mengalami penurunan sebesar 33 wisatawan atau -5,86% dari tahun sebelumnya.

Penurunan kunjungan wisatawan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kondisi aksesibilitas yang kurang baik, menurut Kepala Bidang Kepariwisataan Herman Santoso diperlukan perbaikan aksesibilitas jalan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan karena kualitasnya yang kurang baik. (http://m.inilah.com/read/detail/1979199)

(21)

prasarana yang kurang memadai di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan terutama pada aspek infrastruktur seperti, kapasitas sumberdaya listrik yang rendah untuk memfasilitasi kawasan yang luas, dan kemudian jarak air bersih yang relatif jauh sehingga wisatawan agak sulit untuk mendapatkan air bersih.

Fenomena tersebut dapat menjadi acuan Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengambil tindakan atau keputusan, agar keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dapat meningkat kembali. Adapun cara yang dilakukan oleh Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut untuk meningkatkan kembali tingkat keputusan berkunjung wisatawan yaitu dengan memperhatikan serta meningkatkan kualitas destinasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Seperti yang dikemukan oleh Kotler dan Keller (2009:169) kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau jasa (pelayanan) yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Kondisi Produk Wisata Taman Wisata Alam Kawah Papandayan menjadi bagian terpenting bagi Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut, hal ini dikarenakan wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ingin mendapatkan kenyamanan dan kepuasan, salah satunya dengan meningkatkan, menjaga dan memelihara segala aspek yang berhubungan dengan kualitas produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Adapun program yang dilakukan oleh pemerintah Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan cara meningkatkan kualitas produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pengembangan kualitas dari produk wisata yang dilakukan oleh Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Garut, yaitu:

(22)

sebuah tempat untuk pendakian (hiking and treking) dan salahsatu tempat terbaik melihat bunga abadi edelweiss di Indonesia. (m.detik.com/travel)

Selain itu pengelola memberlakukan aturan dengan melarang wisatawan yang membawa senjata api dan senjata tajam untuk meminimalisir kerusakan vegetasi alam di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, memberikan aturan untuk berkemah tidak disembarang tempat. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Program yang dilakukan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yaitu peningkatan kualitas fasilitas pendukung dan pelayanan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berupa, pemasangan listrik untuk penerangan di area Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang mampu dijangkau. Penyediaan air bersih di areal Taman Wisata, Pendataan wisatawan di Pintu Gerbang masuk Taman Wisata dengan mencantumkan identitas personal/kelompok, nama, tanggal masuk dan perkiraan tanggal keluar dari setiap wisatawan supaya meningkatkan keamanan jiwa wisatawan. Pembenahan MCK guna meningkatkan kenyamanan wisatawan saat melakukan kunjungan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan melalukan perawatan pada seluruh fasilitas pendukung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Pada aspek aksesibilitas yang dilakukan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ialah dengan melakukan perbaikan akses menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan bekerjasama dengan masyarakat serta beberapa instansi pemerintahan daerahyang terkaitguna menciptakan kenyamanan dan kemudahan menjangkau Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dengan memperbanyak Transportasi Umum (Angkutan Umum) yang disediakan masyarakat sekitar, membuat marka jalan supaya mempermudah wisatawan menjangkau daya tarik wisata. Perbaikan Jalan Raya beraspal untuk menuju daya tarik wisata. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

(23)

lingkungan dan kebersihan pada saat melakukan pendaftaran dipintu gerbang daya tarik wisata.(Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan menetapkan biaya retribusi sebesar Rp 2.000/orang. Sedangkan untuk wisatawan yang menggunakan guide dikenakan biaya sebesar Rp 150.000/guide yang merupakan masyarakat setempat. (Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan)

Berdasarkan program yang dilaksanakan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yaitu melalui peningkatan kualitas produk wisata diharapkan dapat mempengaruhi keputusan wisatawan terutama wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diadakan suatu penelitian tentang “PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH

PAPANDAYAN” (Survei terhadap wisatawan nusantara yang mengunjungi

(24)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Kualitas Produk Wisata yang terdapat di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Bagaimana Keputusan Berkunjung keTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh hasil temuan mengenai :

1. Kualitas Produk Wisata yang terdapat di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Keputusan Berkunjung keTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Secara Akademis

(25)

2. Secara Praktis

(26)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan pada penelitian ini terdiri dari Kualitas Produk Wisatasebagai variabel bebas yang terdiri dari Mutu Destinasi, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisatadan Mutu Aksesibilitas. Keputusan Berkunjung sebagai variabel terikat terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran, tetapi pada penelitian ini Metode Pembayaran tidak diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dan dalam penelitian ini pengunjung yaitu wisatawan nusantara (wisnus), yang akan dijadikan sebagai sasaran penelitian karena merupakan pihak yang menentukan serta mengambil keputusan untuk berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Dipilihnya Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai objek penelitian karena berdasarkan data kunjungan yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.Alasan mendasar dijadikanya Taman Wisata Alam Papandayan sebagai objek penelitan adalah terjadi penurunan pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.804 wisatawan (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 2013).

(27)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan ilmu-ilmu manajemen pemasaran, khususnya pemasaran dibidang jasa.Pemasaran jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberadaan Kualitas Produk Wisata, yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Survei yang dilakukan yaitu terhadap wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Setiap penelitian yang dilakukan sebelumnya harus ditentukan dahulu jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, karena dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang dapat menggambarkan variabel suatu penelitian dan menguji suatu kebenaran teori yang digunakan sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan.

Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran keseluruhan mengenai Kualitas Produk Wisatameliputi Mutu Destinasi , Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, Mutu Aksesibilitas, serta implikasi terhadap Keputusan Berkunjung yang terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Merek (Brand), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan dan Jumlah Kunjungan.

Menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengemukakan bahwa “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data dilapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisataterhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

(28)

Metode penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini menggunakan metode informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dan mengetahui pendapat sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.Metode penelitian Cross Sectional disebut penelitian sekali bidik (one snapshot), merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu tertentu.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel yang diteliti serta mengukur skor atau nilai dari masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.Operasional variabel menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengungkapkan bahwa “Mengukur suatu variabel yang telah dijelaskan secara rinci pada Sub-Bab sebelumnya (pengukuran variabel)”.Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analisis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel.

(29)

TABEL 3.1

OPERASIONAL VARIABEL Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Kualitas Produk Wisata (X)

Persepsi terhadap daya tarik wisata serta harapan atas kepuasan-kepuasan yang akan diperoleh dari atraksi wisata tersebut berakumulasi menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong untuk menentukan pilihan atas Destinasi yang akan dikunjungi. Bodlender dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89)

Mutu akan berdampak positif pada besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan tersebut. Disini mutu Destinasi Wisata

(30)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item yang dianalisis terdiri dari unsur-unsur yang didasarkan pada kelengkapan

(completeness)suatu atraksi wisata.

(31)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item wisata merupakan salah satu elemen yang menentukan mutu destinasi secara keseluruhan, karena merupakan basis utama layanan dan “tangga” pertama bagi

wisatawan untuk menilai kualitas produk wisata yakni hotel, hiburan, dan fasilitas.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin

(32)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

(33)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

kenyamanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari unsur aksesibilitas.

(34)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Keputusan Berkunjung (Y)

Proses keputusan berkunjung yang sebenarnya merupakan bagian dari proses berkunjung yang lebih besar, dimulai dengan pengakuan melalui bagaimana wisatawan rasakan setelah melakukan kunjungan dan pemasar ingin terlibat selama proses keputusan berkunjung. ( Kotler dan Keller, 2012:152)

Pilihan Produk dan jasa

Perusahaan harus

(35)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item (Kotler dan Keller,

(36)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item (Kotler dan Keller, 2012:161) tentang seberapa banyak produk /jasa pada objek wisata yang akan dikunjungi dan kunjungan mungkin dilakukan lebih dari satu objek wisata. Objek wisata harus

mempersiapkan

banyaknya produk jasa atau atraksi wisata yang sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari masing- masing

wisatawan

(37)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Informasi yang dihasilkan dalam penelitian pemasaran merupakan hasil akhir proses pengolahan selama berlangsungnya penelitian. Informasi pada dasarnya berawal dari bahan mentah yang disebut data.Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan untuk penelitian.Sumber data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data Primer

M. Azis Firdaus (2012:42) mengungkapkan bahwa “Data Primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan peneliti yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual sengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey”. Dalam riset pemasaran data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan “tangan pertama” yang memperoleh data tersebut.Dalam hal ini, peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sejumlah pengunjung yang sesuai dengan target sasaran yang dianggap mewakili seluruh penelitian, yaitu wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Data Sekunder

(38)

organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti.Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah artikel, serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian.Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2 dibawah ini.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber

Data

Jenis Data

1. Data Statistika

Perkembangan wisatawan ke Indonesia 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

2. Data Kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Jawa Barat 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

3 Data Daya Tarik Wisata Kabupaten Garut Tahun 2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

4 Data Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut

2010-5. Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Alam Alam Kawah Papandayan

Pengelola

7 Tanggapan wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata

Disparbud Kabupaten Garut 2014

(39)

8 Tanggapan wisatawan mengenai Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Primer

Sumber: Hasil Pengolahan Data dan referensi, 2014 3.2.4 Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Sugiyono (2012:61) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi jumlah populasi bukan hanya satu orang, tetapi juga objek dan benda alam lainnya.Berdasarkan pengertian populasi pada penelitian ini adalah wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Adapun wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berjumlah 44.395 orang pada tahun 2013.

Jumlah populasi tersebut merupakan hasil dari laporan data pengunjung yang diterima oleh Dinas Pariwisata dan KebudayaanKabupaten Garut dari Destinasi WisataTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3.2.4.2Sampel

(40)

1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk mengukur sampel peneliti menggunakan rumus sampel Slovin (Umar, 2003:141), adapun rumusan untuk menghitung ukuran sampel adalah sebagai berikut:

N

1+ Ne

2

Keterangan: n: Ukuran Sampel N: Ukuran Populasi

e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir misalnya 10%

n = 44.395

1 + (44395)(0,1)2 n = 99,77 ≈ 100

Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99,77 tetapi untuk jaminan keakuratan, sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.

3.2.4.3Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

(41)

yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2012:82).

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel.Menurut Suharsimi Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperolah sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, responden yang akan dijadikan sampel bersifat homogen dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif, maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono (2009:121) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:

1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisatawan nusantara di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi tempat checkpoint adalah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. 4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Taman Wisata

(42)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan :

1. Wawancara

Menurut Suharsimi Atikunto (2010:194) adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Penelitian memakai teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, karena peneliti melakukan tanya jawab dengan responden yang merupakan wisatawan yang melakukan kunjungan di Taman Wisata alam Kawah Papandayan.

2. Kuesioner

Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pertanyaan berisi mengenai karakteristik responden, pengalaman responden mengenai Kualitas Produk Wisata dan keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Observasi

(43)

4. Studi Kepustakaan.

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti mencari berbagai literature dari para ahli mengenai Kualitas Produk Wisata sebagai variabel independent, dan keputusan berkunjung sebagai variabel dependent.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan menggunakan dan memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas yang rendah. Dalam perhitungan validitas ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson.

(44)

(Sumber :Sugiyono 2010:249) Keterangan :

rxy = koefesien korelasi product moment

X = Skor yang diperoleh subjek dari setia item Y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑ = kuadrat faktor variabel X

∑X2

= kuadrat faktor variabel X

∑Y2

= kuadrat faktor variabel Y n = Banyaknya sampel

∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y

Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut: 1.Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika .

2.Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak jika .

Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ii merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistic, bila ternyata skor semua item ytang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Untuk Mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.3

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,40 sampai dengan 0,599

Sangat Rendah Rendah

(45)

Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,60 sampai dengan 0,799

Antara 0,80 sampai dengan 1,000

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:250)

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 10%.

Kaidah pengujian:

Jika ,maka Ho ditolak artinya signifikan

Jika ,maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dalam penelitian ini, yang diuji adalah validitas dari variabel Kualitas Produk Wisata melalui Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas sebagai instrumen variabel X dan keputusan berkunjung sebagai variabel Y. Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan prodram SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil pengujian validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada 30 responden ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Kualitas Produk Wisata (X)

Mutu Destinasi Wisata(X1)

No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan

1 Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,451 0,374 Valid

2 Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman

(46)

Wisata Alam Kawah

5 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,505 0,374 Valid

6 Keindahan di Taman Wisata Alam Papandayan

0,495 0,374 Valid

Mutu Atraksi Wisata (X2) 1 Keanekaragaman Flora di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,696 0,374 Valid

2 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,625 0,374 Valid

3 Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,600 0,374 Valid

Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3) 1 Kualitas (ketersediaan,

kebersihan dan kelayakan) Toilet di

(47)

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 2 Ketersediaan Lahan

Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,446 0,374 Valid

7 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di

3 Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,823 0,374 Valid

(48)

menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 5 Kemudahan menuju ke

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,649 0,374 Valid

Keputusan Berkunjung (Y) Pilihan Produk dan Jasa

No. Pernyataan r hitung rtabe l Kesimpulan

1 Keberagaman

produk/atraksi wisata di Taman Wisata Alam Papandayan

0,498 0,374 Valid

2 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,567 0,374 Valid

Pemilihan Brand (Merek) 1 Pemilihan Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss terbaik di Indonesia

0,492 0,374 Valid

2 Pemilihan Berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,536 0,374 Valid

Pilihan Distribusi

1 Pemilihan berdasarkan kemudahan akomodasi dalam mencapai Taman

(49)

Wisata Alam Kawah Papandayan

2 Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata

0,528 0,374 Valid

Waktu Kunjungan

1 Waktu kunjungan pada saat waktu luang

0,529 0,374 Valid

2 Waktu kunjungan pada saat liburan

sekolah/nasional

0,561 0,374 Valid

Jumlah Kunjungan

1 Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam kurun waktu satu tahun

0,508 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Tabel 3.5 menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang menunjukan pengukuran validitas atas item-item pertanyaan kuesioner penelitian. Butir pertanyaan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel yang bernilai 0,374. Pada hasil penghitungan uji validitas menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel kualitas produk

wisata terdapat pada item pernyataan “Kenyaman saat perjalanan menuju Taman

Wisata Alam Kawah Papandayan” dengan rhitung sebesar 0,879. Sedangkan nilai

terendah terdapat pada item pernyataan “Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam

(50)
(51)

3.2.6.2 Pengujian Realibilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Asep Hermawan (2009:128) “Reliabilitas berkaitan

dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.

Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Menurut Asep Hermawan (2009:134) mengemukakan bahwa “Skala likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu”.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170) Keterangan:

(52)

Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians

tiap butir yang kemudian dijumlahkan (

2

) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170)

Keterangan : n = jumlah sampel σ = nilai varians

x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,700 maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien cronbach alpha<0,700 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS Statistics 20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS KUALITAS PRODUK WISATADAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG

No Variabel Cαhitung Cαminimal Kesimpulan

1 Kualitas Produk Wisata 0,786 0,700 Reliabel

2 Keputusan Berkunjung 0,712 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

 

n n

x x

σ

2 2

2 

(53)

Jika cronbach alpha seluruh item≥0,700 dengan tingkat signifikansi 5%, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa koefisien cronbach alpha untuk variabel kualitas produk wisata serta keputusan berkunjung masing-masing bernilai 0,786 dan 0,712 yang lebih besar dibandingkan koefisien minimal cronbach alpha yakni ≥0,700.

3.2.7 Rancangan Analisis Data

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian.

1. Analisis data deskriptif mengenaikualitas produk wisata yangmemiliki dimensi diantaranya mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata, dan mutu aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Analisis data deskriptif mengenai keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang memiliki dimensi diantaranya Pemilihan Produk, Pemilihan Merek (Brand), Pemilihan Distribusi, Waktu Kunjungan,danJumlah Kunjungan.

3.2.7.2Pengujian Hipotesis

(54)

Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala. angka ordinal lebih menunjukan urutan peringkat. Angka-angka tersebut tidak menunjukan kuantitas absolute, tidak pula memberikan petunjuk bahwa interval-interval antara setiap dua angka itu sama.

Thurstone dalam Harun Al Rasyid (1996:33) menyatakan bahwa:

”Dalam teknis analisis data menggunakan regresi, path analysis, atau

sejenisnya makan terdapat prasyarat data sekurang-kurangnya merupakan data interval, Untuk mengubah skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).”

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit) Keterangan :

(55)

Y X

Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas

Area Below Upper Limit = Daerah di Bawah Batas Bawah

Area Below Lower Limit = Daerah di Bawah Batas Atas

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan atas variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut :

GAMBAR 3.1

STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y Keterangan :

X : Kualitas Produk Wisata Y : Keputusan Berkunjung

: Epsilon (Variabel lain)

(56)

Y X

GAMBAR 3.2

DIAGRAM JALUR SUB HIPOTESIS Keterangan :

X : Kualitas Produk Wisata Y : Keputusan Berkunjung

 : Epsilon (Variabel lain)

Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk wisataberpengaruh terhadap keputusan berkunjung dan juga di pengaruhi faktor lain yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan  namun pada penelitian ini variabel tersebut tidak diperhatikan.

(57)

GAMBAR 3.3

DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS X TERHADAP Y a. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas

X1 X2 X3 X4

R1 = 1 rX2X1 rX3X1 rX4X1 1 rX3X2 rX4X2

1 rX4X3 1

Y X1,1

έ

X1,4

X1,2

(58)

b. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matriks invers korelasi

X1 X2 X3 X4 R1-1 = C1.1 C1.2 C1.3 C1.4

C2.2 C.2.3 C2.4 C3.3 C3.4 C4.4

Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus

PYX1 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.1

d. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel Pengaruh X terhadap Y

Pengaruh (X1) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX1 . PYX1

(59)

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3

f. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional :

Ho : PYX1 = PYX2 = PYX3 = PYX4= 0

(60)

Statistik uji yang digunakan adalah :

Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung

Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah :

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1.

Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :

1. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas

produk wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand (merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.

2. H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk

wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand (merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.

(61)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui analisis deskriptif dan veripikatif dengan menggunakan path analysis. Antara Kualitas Produk Wisata terhadap keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tanggapan wisatawan nusantaraTaman Wisata Alam Kawah Papandayan mengenai Kualitas Produk Wisata. Sub variabel kualitas produk yang memiliki nilai tertinggi adalah mutu destinasi wisata. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan menilai tinggi mutu destinasi wisata Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Hal ini dikarenakan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan mampu menciptakan kualitas yang sesuai dengan persepsi wisatawan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang bersifat mendasar dan menyeluruh. Persepsi yang bersifat mendasar dan menyeluruh adalah keindahan, keunikan, keamanan, kealamian, kebersihan, dan keramahan.

2. Berdasarkan tanggapan wisatawan nusantara Taman Wisata Alam Kawah Papandayan mengenai keputusan berkunjung. Indikator variabel keputusan berkunjung yang paling tinggi di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan adalah pemilihan produk hal ini dikarenakan bahwa Taman Wisata Alam Kawah Papandayan merupakan destinasi yang memiliki keragaman, kemenarikan serta keunggulan daya tarik wisata sehingga mampu membuat wisatawan yakin untuk memutuskan melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

(62)

adanya pengaruh antara kualitas produk wisata terhadap keputusan berkunjung baik secara simultan maupun parsial. Pengaruh tertinggi terdapat pada sub variabel mutu destinasi wisata..

5.2 Saran

Berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pengaruh kualitas produk wisata terhadap keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, yaitu:

1a. Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebaiknya terus menjaga serta meningkatkan mutu destinasi wisata yang terdiri dari keindahan, keunikan, keamanan, kealamian, kebersihan, dan keramahan untuk mendukung peningkatan kunjungan di destinasi tersebut. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah memperketat pengamanan di pintu masuk destinasi dengan cara memeriksa seluruh barang bawaan wisatawan dan melarang masuk barang bawaan yang dapat merusak lingkungan seperti senjata api, bahan bakar yang berlebih, alat potong, dan barang sejenisnya. Dan untuk menjaga kebersihan lingkungan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebaiknya pengelola memberlakukan larangan untuk membuang sampah anorganik di seluruh kawasan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan guna menjaga kelestarian lingkungan alam.

1b. Taman Wisata Alam Kawah papandayan sebaiknya terus menjaga serta meningkatkan mutu sarana pendukung wisata dengan cara menambah jumlah MCK dan menjaga kebersihannya untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan, Menyediakan penerangan sepanjang jalan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan untuk menunjang kegiatan saat malam hari, Menambah ragam outlet makanan dan minuman untuk menunjang kebutuhan wisatawan selama berada di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

(63)

Papandayan perlu mengaplikasikan strategi pemasaran yang dikelola oleh destinasi tersebut. Tanpa campur tangan pemerintah Kabupaten Garut.

3.Berdasarkan penelitian terdapat pengaruh antara kualitas produk wisata terhadap keputusan berkunjung sehingga pengelola perlu meningkatkan kualitas produk wisata sebagai acuan untuk meningkatkan keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Gambar

TABEL 1.1 PERKEMBANGAN WISATAWAN KE INDONESIA
TABEL 1.2 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN NUSANTARA
TABEL 1.3 DAFTAR DAYA TARIK WISATA KABUPATEN GARUT
TABEL 1.4 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KABUPATEN GARUT
+7

Referensi

Dokumen terkait

dapat mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonosobo pada jam kerJa. Batas waku sanggahan selama

KOmpetensi Inti : Diharapkan siswa mampu memahami persyaratan system mekanik, dasar rangkaian listrik, pengemudian motor dc, umpan balik pengontrol, kontrol kecepatan motor induksi,

dapat mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan Barangflasa Dinas Pekerlaan Umum Kabupaten Wonosobo pada jam kerja. Batas waktu sanggahan selama

didasarkan pada keahlian mereka dalam pembuatan kebijakan, sambil menjaga jarak dari ranah politik, dan sedapat mungkin menjaga hirarki struktural dari..

Nama Unit Kerja: Universitas Halu Oleo1. No Jenis Seleksi Ruang Gedung

Pada penjualan produk di perusahaan Three Dee Goal reseller menjual dua jenis produk yang jadi unggulan, celana dan rok, sedangkan celana sendiri ada 2 tipe, standart dan

Ruang Sidang Guru Besar Gedung Fakultas Ekonomi dan

Sadjijono mengartikan maladministrasi adalah suatu tindakan atau perilaku administrasi oleh penyelenggara administrasi negara (pejabat publik) dalam proses pemberian pelayanan