PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN POWER
LENGAN TERHADAP BASIL BELAJAR LEMP AR
LEMBING SISWA KELAS VIll
SMP NEGERI 1 PORSEA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi pendidikan
Oleh:
RISMA HB NAPUUPULU
NIM: 809225019
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN POWER
LENGAN TERHADAP BASIL BELAJAR LEMP AR
LEMBING SISWA KELAS VIll
SMP NEGERI 1 PORSEA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi pendidikan
Oleh:
RISMA HB NAPUUPULU
NIM: 809225019
UNIVERSiTAS NEGERI
J.~·JIC''!IJ"ME DAN
2011
,-J
PENGARUB METODE PEMBELAJARAN DAN POWER LENGAN
TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING
SISWA KELAS VHI SMP NEGERI 1 PORSEA
Disusun dan diajukan oleh RISMA DB NAPITUPULU
NIM. 809225019
Telah
Dipertahankan
di DepanPanitia
Ujian TesisPada Tanggal 30 Desember 2011 dan
Dinyatakan
Telah Memenubi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagister
PendidikanProgram Studi Teknologi Pendidikan
Menyetujui Tim Pembimbing
Mengetahui
Medan, 30 Desember 2011
Prof.
Dr. Binsar Panjai1an. M
.Pd NIP: 195708011980031001..
..
Persetujuan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
l
No. Nama
I. Prof.
Dr.
Sabat Siagian, M.Pd. (Pembimbing I)~.
196101041987031017
2. Prof. Dr.
Bmsar
Panjaitan, M.Pd. (Pembimbing II)NLP. 195708011980031001
3. Prof-
Dr.
Harun Sitompul, M. Pd ·(Penguji)NIP. 19600105 198601 1001
4. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M. Pd (Penguji)
NIP. 1%31127 198703 1001
5. Prof. Dr. Agung Sunamo, M.Pd (Penguji)
NIP. 196601151992031003
Mahasiswa
Nama : Risma HB Napitupulu
NlM : 809225019
..
..
..
PERNYAT AAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIA T DAN MEMALSUKAN DATA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama NIM Angkatan Prodi
: Risrna H.B. Napitupulu :809225019
:XVI
: Teknplpgi Pendidikan
Judul Tesis : Pengaruh Metode Pembelajaran dan Power Lengan T erhadap Hasil Belajar Lempar Lembing Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Porsea
Dengan ini menyatakan bahwa:
I. Benar tesisi saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain; 2. Saya tidak melakukan plagiat da!am penelitian tesis saya;
3. Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika temyata di kemudian hari diketahui saya telah melakukan salah satu hal di atas, maka saya bersedia dikenai saclcsi yang berlaku berupa pencopotar1 gelar saya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Diketahui oleh: Medan,20 Desember 201 I
~~I
Saya yang membuat pernyataanABSTRAK
RISMA HB NAPITUPULU. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Power Lengan
terhadap Hasil Belajar Lempar Lembing Siswa Kelas
Vlli
SMP Negeri 1 Porsea.Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan2011.
Penelitian
ini
bertujuan untuk 1) mengetabui basil belajar lempar lembing siswa yang dibelajarkan dengan metode bennain dan hasil belajar lempar lembjng siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi, 2) mengetabui basil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat dan basil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan lemah, dan 3) mengetahui adanya interaksi antara metode pembelajaran, power lengan terhadap basil belajar lempar lembing siswaPenelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Porsea dan SMP Negeri 2 Porsea semester ganjil TP 2010/2011. Populasi terdiri dari 379 orang dan sampel diambil empat kelas dengan menggunakan tehnik ramdom sampling berjumlah 72 orang, SMP Negeri 1 Porsea , dipilih kelas VIIIB, dan VIIID: 35 anak laki-laki yang dibelajarkan dengan metode bennain dan SMP negeri 2 Porsea dipilih kelas VIIIC dan VIllE: 37 anal:: laki-laki yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi. Tes power lengan dilakukan untuk mengelompokkan atas power lengan kuat dan power lengan lemah. Metode pcnelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan quasi eksperimen desain faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANA VA dua jalur dengan taraf signifikan a = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji scheffe, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjuklam 1) basil keteram.pilan lempar lembing yang dibelajarkan dengan metode bennain lebih tinggi dari pada basil keterampilan lempar lembing siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi dengan F hirung 4,01 > Ftabet
3,9&. 2) basil keterampilan lempar lembing yang memiliki power lengan kuat lebih ti:aggi dari pada basil keterampilan lempar lembih siswa yang memiliki power lengan lemah F haung 10,86 > F rabeJ 3,98. 3) Adanya interaksi antara metode pembelajaran dan power lengan
"
,
l
l
l
\
ABSTRACT
Risma HB Napitupulu. Effect The Instructional Method and Power Arm of Learning Outcomes Students Class VIII javelin throw SMP Negeri 1 Porsea. Post Graduate Program, State University ofMedan, 2011.
The objective of research was (1) to know the result of javelin skill taught by play method and the result of javelin skill taught by demonstration method, (2) to know the result of javelin skill of student with power arm strong and the result of javelin skill of student with power weak, (3) to know the presence of interaction between instructional method and power ann result of javelin skill in students.
The research has been conducted in SMP Negeri 1 Porsea and SMP Negeri 2 Porsea, on semester I, Academic year of 2010/2011. The total was 379 peoples and sample was taken from four classes by using random sampling technique, 72 peoples, among the 5 second year in SMP Negeri 1 Porsea were taught VIIIB and VIIID only, consists of 35 boy students, taught with play method and among the 7 second year in SMP Negeri 2 Porsea were taught VIIIC and VIllE only, consists of 37 boy students, taught with demonstration method. The power arm test
was
conducted by classifying the students over power ann strong and arm weak. The method used was experimental method by quasi experiment design of factorial design 2 x 2. The technique of data analysis used in two-ways ANOV A at significance level a= 0.05 and continued with scheffe, test through analysis requirement test, normality and homogeneity test.The result of research indicated (l) the learning result of javelin skill of students taught by play method was higher than learning result of javelin skill of students taught by demonstrasi method with Fcounr 4.01 > F table 3.98. (2} learning result of javelin skill of student with power arm and the result of javelin skill of student with weak arm with
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kasihNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan tesis ini. Tesis ini beJjudul
"Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Power Lengan Terhadap
Hasil
Belajar LemparLembing Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Porsea".
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Prof.
Dr. Sahat Siagian, M.Pdsebagai Pembimbing I dan kepada
Prof.
Dr.
Binsar Panjaitan, M.Pd sebagai Pembimbing II,yang telah memberikan bimbingannya dalam penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasihjuga saya sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, Prof. Dr.
Harun
Sitompul, M.Pd dan Prof. Dr.Agung Sunarno, M.Pd, sebagai nara sumber yang telah banyak memberikan banyak
masukan guna kesempurnaan tesis ini.
2. Bapak dan lbu dosen di Progmm Studi Teknologi Pendidikan, atas ilmu dan
pengetahuan yang diberikan selama ini.
3. Rektor Unimed, Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana Unimed yang
te1ah memberikan kesempatan pada saya untuk menimba ilmu di universitas ini.
4. Ketua Prodi Teknologi Pendidikan, Prof.
Dr.
Sabat Siagian, M.Pd5. Bapak Juara Sitorus, S.Pd (mantan Kepala Sekolah SMP N 1 Porsea), John H
Pardosi,S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Porsea, Bapak Makkin Marbun, S.Pd
Kepala Sekolah SMP N 2 Porsea, atas kemurahan hatinya mengizinkan saya untuk
mengadakan penelitian dan juga bantuannya.
6. lbu Nursamaini Hutabarat guru penjas SMP Negeri 1 Porsea dan Ibu Farida Gultom
guru penjas SMP N 2 Porsea yang telah banyak membantu dan bekerjasama selama
penelitian.
7. Keluarga tercinta, suami saya: Marjune Manurung, SE dan Putra saya Mario A
Manurung atas kasih sayang dan doanya yang tak pernah putus untuk saya; Keluarga
Besar Manurung dan Keluarga Besar Napitupulu khususnya (Kel E.D Tampubolon/
B. Napitupulu), (Kel.S Barimbing/ Y. Marpaung), Santy Manurung, atas dorongan
semangat, doa dan bantuan penuh cinta mereka pada saya.
8. Rekan-rekan di SMP N 11 SMP N 2 khususnya Friska Aritonang, Hamidun, Rudolf
Tobasa, PP Tobasa, Kwartir Cabang Pramuka Tobasa, Koor P.Anggi atas dorongan
semangat, doa,
dan
bantuan mereka yang penuh kasih kepada saya.9.
Rekan-rekan mahasiswa Teknologi Pendidikan AngkatanXVI,
kbususnyaWmner
Pandiangan, Dewi Yuliati, Jenni Wati, Rina Siahaan, terima
kasih
atas kebersamaan,serta dukungan dan masulam yang kalian
berikan
selamaini.
Dalam penulisan tesis
ini
disadari banyakterdapat
kekurangandan
kesala!tan yangberasal dari kelemahan diri saya sebagai penulis. Namun saya berharap, tesis ini dapat
menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk yang lain.
Medan, 30 Desember 2011
Penulis,
DAFfARISI
Halaman
ABSTRAK ... ..
ABSTRACT... n
KAT A PENGANT AR... iii
DAFT AR lSI... v
DAFT AR T ABEL... Vll DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTARLAMPIRAN... X BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 6
C. Pembahasan Masalah... ... 7
D. Perumusan Masalah... ... 7
E. Tujuan Penelitian... ... ... 8
F. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKABERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis... I 0 I. Hakikat Belajar Dan Hasil Belajar Olahraga... 10
a. Cara memegang lembing.... ... ... .... .. .... ... I4 b. Cara membawa lembing... 16
c. Lempar I em bing dengan awalan... ... I7 d. Lempar I em bing gay a cross... 19
2. Hakikat Metode Pembelajaran... 22
a. Metode Bermain.... ... ... ... .. ... ... ... 25
b. Metode Demonstrasi.. .... ... .... ... 29
3. Hakikat Power Lengan... 34
B. Penelitian Yang Relevan... ... .... .. .. 3 7 C. Kerangka berfikir ... . 37
Dibelajarkan Dengan Metode Bennain
dan
MetodeDemonstrasi... 39
2. Perbedaan Hasil Belajar Lempar lembing Siswa Yang Memiliki Power Lengan Tinggi dan Yang Memiliki Power Lengan Rendah ...
w...
393. lnteraksi Antara Metode Pembelajaran Dan Power Lengan Dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Lempar Lembing... 40
D. Hipotesis Penelitian ... 42
DAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43
B. Populasi Dan Sampel Penelitian... 44
C. Metode Penelitian... 45
D. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional... 46
E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian... 48
F. Pengontrolan Perlakuan... ... ... .... ... ... .... . ... 51
G. Teknik. pengwnpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 53
H. Teknik Analisis Data... 59
DAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian.. .... .. ... .... .. ... ... .... ... .... .. 61
B. Uji Persyaratan Analisis... ... 72
C. Pengujian Hipotesis... 75
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81
E. Keterbatasan Hasil Penelitian ... . 87
DAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan... ... 89
B. lmplikasi ... ... 89
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai Rata-rata Pendidikan Jasrnani Semester 6
Kelas IX SMP Negeri .1 Porsea (berdasarkan KKM)... 4
2. Perbedaan Karakteristik Metode Pembelajaran ... 32
3. Keadaan siswa kelas VIII SMP negeri 1 Porsea... ... 44
4. Keadaan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea ... .. ... 44
5. Rancangan Penelitian Kuasi eksperimen faktorial 2 x 2... 46
6. Nama ahli yang memvalidasi instrumen pengukuran hasil be1ajar I em par lembing... ... ... 54
7. Kisi-Kisi hasil belajar I em par lembing... ... 54
8. Kriteria penilaian hasil belajar lempar lembing... 55
I
9.
Ringkasan Deskripsi Data Hasil Penelitian ... ... 6110. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain... ... 62
11. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode demonstrasi . ... .. . .. ... ... ... 63
12. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat.... ... .... .. . ... .. . .. ... ... ... ... 65
13. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan lemah... 66
14. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain dan memiliki power lengan kuat... 67
15. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain dan memiliki power lengan lemah.... ... 68
16. Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode demonstrasi dan memiliki power lengan kuat.... 70
[image:12.524.52.477.61.567.2]18. Ringkasan basil Uji Normalitas dengan Uji Liliefors (a= 0,05) ... 72 19. Ringkasan basil Uji Homogenitas kelompok metodepembelajaran
dengan Uji F (a = 0,05) ... 73 20. Ringkasan basil Uji Homogenitas kelompok power lengan dengan
Uji F (a= 0,05)... 74 21. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok interaksi dengan Uji
Barlett (a= 0,05) ... 74 22. Statistik analisis variansi fak.torial 2 x 2 untuk data hasil belajar
DAFTAR GAMBAR
Gam
bar Halaman1. Lapangan le!Dpar lembing... 12
:
2. Alat lempar lembing ... 133.
Cara memegang lembing dengan cara Amerika... 144. Cara memegang lembing dengan cara Finlandia... 15
5. Cara memegang lembing dengan cara menjepit (tang)... 15
6.
Cara membawa lembing di bawah... ... 167. Cara membawa I em bing di atas bahu... ... 17
8.
Cara membawa lembing di atas kepala... .... .... .. ... 179.
Irama langkah dalam lempar lembing... ... ... 1910. Serangkaian lempar lembing gaya
cross...
2111. Bagan hierarkis ranah psikomotorik menurut Simson ... 33
12. Cara menilai power lengan ... ... ... .... ... .... ... ... .. ... 59
13. Histogram hasil belajar lempar lembing dengan metode bermain.... 63
14. Histogram hasil belajar lempar lembing dengan metode demonstrasi.. 64
15. Histogram hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat... .. . . 65
16. Histogram hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan lemah.... .... ... .. .. .... .. . .. . .. .. .... ... ... .. . ... ... .... .. . . .. . ... .... ... 66
17. Histogram hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain dan memiliki power lengan kuat... ... .... ... 68
18. Histogram hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain dan memiliki power lengan lemah... ... ... .... 69
19. Histogram basil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode demonstrasi dan memiliki power lengan kuat.... ... ... ... .... .. ... . 70
20. Histogram hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode demonstrasi dan memiliki power lengan lemah . .. . .. . ... .... ... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp iran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) metode bermain 95
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) metode demonstrasi ... 113
3. Skenario pembelajaran dengan metode bermain ... 131
4. Skenario pembelajaran dengan metode bermain ... 149
5. Petunjuk pelaksanaan tes power lengan... ... 167
6. Kisi - kisi hasil bel ajar lempar lembing. ... ... ... ... ... 168
7. Deskripsi unsur gerak yang dinilai... ... 169
8. Tabel data penelitian ... 171
9. Deskripsi data penelitian... 172
10. Tabel Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain ... 174
11. Tabe1 Distribusi frekuensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode demonstrasi ... 175
12. Tl:lbel distribusi frekwensi hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat... 176
13. Tabel distribusi frekwensi hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power Lengan lemah. ... .. .. ... ... . ... .... ... .. ... .. . .. . .. . .. ... ... .... ... . . . 177
14. Tabel distribusi frekwensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain dan memiliki power lengan kuat... 178
15. Tabel distribusi frekwensi hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bermain dan memiliki power lengan lemah... 179
18. Tabel rekapitulasi mean, median, modus, simpangan baku dan varians... 182
19. Uji normalitas ... 183
20. Tabel penolong untuk uji normalitas data Al... 184
21. Tabel penolong untuk uji nonnalitas data A2... 185
22. Tabel penolong untuk uji nonnalitas data Bl... 186
23. Tabel penolong untuk uji normalitas dataB2,... 1S7 24. Tabel penolong untuk uji normalitas data AlB I... 188
25. Tabel penolong untuk uji normalitas data A1B2... 188
26. Tabel penolong untuk uji nonnalitas data A2B !... 189
27. Tabei penolong untuk uji normalitas data A2B2... 189
28. Uji Homogenitas varians .. ... ... ... ... .. . ... ... .. . ... ... ... ... .... .. ... ... ... .. 190
29. Analisis varians Dua Jalur ... 192
30. Tabel ANA VA 2X2 ... 194
BAD I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningka.tan kualitas pendidikan mutlak: diperlukan setiap saat. Dalam
peningkatan kualitas pendidikan nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
merupak:an kegiatan inti karena melalui proses belajar mengajar diharapkan
tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk tingkah lak:u pada diri peserta didik.
Pendidikan jasmani merupak:an suatu proses pendidikan yang dilak:ukan secara
sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan
pertumbuhan watak:. Pendidikan jasmani memiliki peran untuk dapat membantu
siswa dalam usaha mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
berupa gerak:.
Pendidikan jasmani dan olahraga tumbuh dan berkembang dengan
berbagai bentuk dan cara pelaksanaannya, pengorganisasian dan tujuan yang
berbeda-beda sesuai dengan penekanannya masing-masing. Ada empat tujuan
yang ingin dicapai dalam melakukan aktivitas olahraga yakni : (l) olahraga untuk
rekreasi yang lebih menekankan pada kesehatan jasmani dan rohani, (2) olahraga
untuk prestasi (kompetitif) yang lebih menekankan pada kegiatan kompetisi dan
pencapaian prestasi, (3) olahraga untuk pendidikan yang menekankan pada aspek
2
peningkatan kebugaran jasmani, sehingga kebugaran jasmani meningkat, dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan bl!jk (Nala,1992: 32)
Olahraga prestasi menitik
beratkan
pada pencapaian prestasi dalam cabang olahraga yang ditekuni. Prestasi olahraga tidak dapat diperoleh dalam waktu yang singkat atau waktu yang pendek dan jalan pintas. Prestasi olahraga dihasilkan melalui program pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) keolahragaan, sumber daya manusia (SDM) secara optimal.Praktik yang baik dibutuhkan dalam pendidikan jasmani untuk meningkatkan mutu penyajian bidang studi itu dalam kurikulum sekolah. Bila praktik yang baik dilaksanakan, maka bidang studi itu bUkan hanya menghasilkan tujuan pengajaran berupa kemampuan berpartisipasi dalam aktifitas jasmani, tetapi juga dampak terhadap aspek psykologis yaitu perkembangan emosi, sosial, dan kognitif (Lutan Rusli, 2001 :62).
Lempar lembing adalah salah satu cabang olahraga Atletik nomor lempar. Di dalam olahraga Iempar lembing terdapat 2 macam gaya, yaitu gaya jengket
(hop style) dan gaya langkah silang (cross). Lempar lembing gaya jengket (hop style) lebih mudah dilakUkan karena untUk membentUk gaya hop cUkup satu kali berjingkat dari kaki kanan dan lembing sudah dapat dilemparkan. Sedangkan gaya langkah silang memiliki teknik gerakan lebih sulit karena memiliki langkah silang berkali-kali dan menjaga agar tidak kehilangan kecepatan awalan untuk menghasilkan gaya tersebut maka diperlUkan latihan yang teratur, dan metode pembelajaran yang tepat.
3
melainkan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana potensi atlet
diaktualisasikan. Menurut Gould, Dieffenbac~. dan Moffett (2002) yang dikutip
oleh Mutohir dan Maksum (2007) menyatakan ada 3 lingkungan utama dimana
atlet umumnya berkembang yaitu : 1) lingkungan keluarga, 2) lingkungan sekolah
dan 3) lingkungan olahraga. Di lingkungan sekolah, pengaruh bisa datang dari
guru pendidikanjasmani dan kegiatan olahraga di sekolah.
Menurut Bomba (1990:334), perkembangan atlet juga dipengaruhi oleh
bakat, bakat itu sendiri dapat diidentifikasi melalui seleksi alam dan seleksi
i1miah.
• Seleksi alam merupakan pendekatan yang normal, seleksi ini menganggap
bahwa atlet mengikuti olahraga tertentu sebagai basil dari pengaruh
setempat, misalnya tradisi sekolah, harapan orang tua dan ternan sebaya.
• Sdeksi ilmiah adalah metode ilmiah yang digunakan untuk memilih calon
atlct yang perlu dibina.
Se1anjutnya Mutohir dan Maksum (2007) menyatakan, bahwa prcstasi
puncak adalah basil dari se1uruh usaha program pembinaan jangka tertentu, yang
pada hakikatnya bahwa prestasi yang dicapai seseorang atlet merupakan paduan
akhir dari proses latihan yang dirancang secara sistematik, berjenjang,
berkesinambungan, berulang-ulang makin lama makin meningkat.
Sungguhpun mata pelajaran pendidikan jasmani telah tercantum dalam
rendidikan dasar dan menengah, namun pada umumnya kemampuan siswa SMP
Tabell. Nilai Rata-rata Pendidikan Jasmani Semester 6 Kelas IX SMP Negeri .1 Porsea
Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata KKM Nilai Rata-rata lempar
raport lambing
2007/2008 66,78 65,00 65,00
2008/2009 70,72 66,00 68,00
2009/2010 71,18 70,00 70,00
(Sum~r : SMP Negen l Porsea)
4
Menurut guru pendidikan jasmani SMP Negeri
1
Porsea, nilai prestasi belajar siswa yang belum memuaskan, itu disebabkan nilai praktek atau keterampilan mereka masih relatif rendah.Memang penguasaan teknik-teknik dasar disetiap cabang olahraga memerlukan motivasi belajar dan kecermatan yang tinggi. Untuk lempar lembing misalnya siswa harus menguasai beberapa macam teknik dasar. Menurut IAAF (1993: 116-119), teknik-teknik dasar yang harus dipahami dalam lempar lembing
adalah: 1) Awa1an, 2) Tahap transisi/ perpindahan, 3) Tahap akhir, 4) Lemparan. Sesuai dengan sistim energi yang dibutuhkan unsur yang paling dominan adalah power lengan. Ini terlihat pada saat gerakan melempar lembing, membutuhkan unsur power lengan .
Narnun kenyataan di lapangan keterampilan melempar dalarn lempar lembing siswa SMP kurang memuaskan. Ini dapat disebabkan berbagai faktor, diantaranya rendahnya motivasi belajar dan kurangnya minat belajar siswa terhadap atletik nomor lempar lembing. Rendahnya motivasi belajar siswa dapat menyebabkan kurangnya antusias siswa dalarn belajar dan kurangnya latihan lempar lembing yang diajarkan pada mereka.
5
biasa digunakan guru pendidikan jasmani di sekolah, yaitu dengan memberi penjelasan kemudian siswa disuruh untuk melatihkannya, -~inilai kurang menarik perhatian siswa karena siswa kurang dituntut kreatifitasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Trianto (2007) yang menyatakan, prestasi belajar peserta didik merupakan basil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri tentang bagaimana sebenarnya belajar itu.
Keterampilan melempar dalam lempar lembing dengan awalan memang agak sulit mempelajari dan memperaktekkannya, apalagi untuk siswa yang pada tahap pemula, oleh karena itu guru dituntut lebih kreatif mencari metode pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar lempar lembing mereka.
Sehubungan dengan upaya menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran lempar lembing, peneliti tertarik pada dua macam metode pembelajaran, yaitu metode bermain dan metode demonstrasi. Metode bermain adalah bentuk latihan yang dikemas dalam bentuk situasi permainan yang menugaskan siswa melakukan secara berpasangan atau kelompok, sehingga seluruh siswa terlibat, tidak ada yang tidak aktif. Sedangkan metode demonstrasi adalah suatu metode pembelajaran yang menunjukkan bahwa guru memperlihatkan suatu proses atau gerak-gerik dan siswa menirukan atau mencontohnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
6
kuat memotivasi siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih mudah.
Hal lain yang diduga dapat berpengaruh adalah dipengaruhi oleh kualitas otot yang dimiliki pemain.Untuk perolehan basil belajar lempar lembing didukung oleh power lengw.. dan juga
dari
semua kelompok otot yang mendukung gerakan lempar. Karena itu dirasa perlu adanya penelitian yang berkaitan dengan pengaruh metode pembelajaran dan power lengan terhadap hasil belajar lempar lembing.B. ldentifikasi Masalah
7
lempar lembing siswa yang memiliki power lengan k.uat lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki power lengan lemah? Apakah terdapat it:J:teraksi antara metode pembelajaran dan power lengan terhadap hasil belajar lempar lembing?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi yang dijabarkan di atas menunjukkan bahwa banyak masalah yang dijumpai dalam pembelajaran lempar lembing. Tetapi agar penelitian ini dapat lebih terarah maka permasalahan dapat dibatasi sebagai berikut: metode pembelajaran, power lengan dan hasil belajar lempar lembing siswa. Selanjutnya metode pembelajaran dibatasi dengan metode bermain dan metode demonstrasi. Sedangkan Power lengan siswa dibatasi dengan Power lengan kuat dengan power lengan kmah. Materi pembelajaran lempar lembing yang digunakan berdasarkan pada kurikulum satuan pelajaran (KTSP) untuk mata pelajaran kelas VIII semester ganjil. Dalam penelitian hasil belajar lempar lembing yang diperoleh siswa dibatasi dengan aspek psikomotor. Kemudian sampel penelitian ini dibatasi hanya pada siswa laki-laki kelas VIII SMP Negeri 1 Porsea tahun pelajaran 2011/2012 dan sebagai pembanding siswa laki-laki kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea tahun pelajaran 2011/2012.
D. Rumusan Masalah
8
1. Apakah basil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengail metode
pennainan lebih tinggi
dari
basil belajar siswa yang diajar dengan metodedemonstrasi?
2. Apakah basil belajar siswa yang memiliki power lengan kuat lebib tinggi
dari basil belajar siswa yang memiliki power lengan lemah?
3. Apakah ada interaksi antara metode pembelajaran dan power lengan siswa
terbadap basil belajar lempar lembing?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan:
1. Hasil belajar lempar lembing siswa yang diajar dengan metode bennain
lebib tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan metode
demonstrasi.
2. Hasil belajar siswa yang memiliki power lengan kuat lebih tinggi
dari
basilbelajar siswa yang memiliki power lengan lemah.
3. Ada interaksi antara metode pembelajaran dan power lengan siswa
terbadap basil belajar lempar lembing.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat teoretis penelitian ini dibarapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang metode bermain, metode demonstrasi dan power lengan serta
pengaruhnya terbadap basil belajar lempar lembing siswa. Juga dibarapkan dapat
bermanfaat untuk memperkaya sumber kepustakaan serta dapat dijadikan sebagai
9
BABV
SIMPUL_.<\N, IMPLIKASI DAN SARAN
..
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar lempar I em bing siswa yang diajar dengan metode pembelajaran bermain lebib baik dibandingkan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi.
2. Hasil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki power lengan lemah.
3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan power lengan terhadap basil belajar lempar lembing siswa. Untuk siswa yang memiliki power lengan tinggi Iebib efektif dalam meningkatkan basil bela jar I em par lembing jika menggunakan metode bermain. sedangkan untuk siswa yang memiliki power lengan rendab lebib efektif dalam meningkatkan basil belajar lempar lembingjika menggunakan metode demonstrasi.
B. Implikasi
..
90
Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah hal yang utama
yang
harus
dipilih oleh guru dalam membelajarkan siswanya. Sebaiknya bel_~jarbukan menjadi suatu paksaan melainkan menjadikan suasana belajar menjadi
suasana yang benar-benar mereka sukai. Seorang guru harus mampu menciptak:an
suasana belajar yang disusupi media permainan-permainan yang menarik, kreatif
mengelola kelas, dan permainan yang langsung melibatkan siswa. Karena dengan
menggunakan metode bermain, sesuai dengan temuan penelitian dapat
meningkatkan
hasil
belajar lempar lembing pada siswa SMP. Dan ketikapembelajaran berlangsung siswa merasa tertarik dengan pembelajaran.
menyenangkan. dan tidak merasa jemu atau bosan.
Dengan metode bermain yang melibatkan siswa secara langsung lebih
membangkitkan semangat siswa yang memiliki power lengan kuat, karena dalam
pembelajaran guru hanya menjadi fasilitutor sedangkan siswa dilibatkan langsung
dalam permainan.
Metode pembelajaran demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran
Iempar Iembing bagi siswa yang memiliki power Iengan lemah juga menghasilkan
hasil bellUar yang cukup tinggi, hal ini berarti metode demonstrasi adalah cocok
dalam pembelajaran keterampilan lempar Iembing bagi siswa yang memiliki
power lengan lemah.
Tidak satupun metode yang cocok untuk semua karakter siswa. Untuk itu
guru harus membuat perencanam mengajar yang matang, metode pembelajaran
91
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang diberikan adalah sebagai
...
berilmt:I
1. Untuk mengetahui power lengan siswa, disarankan kepada guru agar melakukan tes power lengan.t
.
2. Bagi guru, metode bermain dapat dijadikan solusi dan alternatif metodepilihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan basil belajar lempar lembing siswa yang memiliki power lengan kuat yang efektif dan menarik, sedangkan metode demonstrasi cocok digunakan untuk siswa yang memiliki power lengan lemah.
3. Bagi sekolah. diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan proses belajar mengajar pendidikan jasmani terutama dalam pembelajaran lempar lembing.
DAFTAR PUSTAKA
Arma Abdoelah. (1981). 0/ahraga Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: PT. Santra Hudaya.
92
Bompa.O. (1994). Theory and Methodology of Training the Key to Athletic Performance.
Dubuque. Iowa: Kendall.
Books George.A. t~.nd Thomas D. Fahey. (1984). Exercise Physiologis Human Bioenergetics and its Applications. New York: Jhon Willey.
Buzan. Tony.2004. Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Bugar. Sehat dan Cerdas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dimyati dan Mujiono. (20 I 0). Be/ajar dan Pembe/ajaran . Jakarta : Rineka Cipta.
Direktorat Olahraga Pelajar dan Mahasiswa. (2002). Se/eksi dan Pene/usuran Minat dan Bakat 0/ahraga . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah. B.S. dan Zain. A. (2002). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Drowatzky. J.N. (1981). Motor learning: Principleand practices. Minnepolis: Burgess Publishing Compeny.
Engkos Kosasih. (1984). 0/ahraga Teknik Dan Program Latihan. Jakarta: Akademika Prasindo.
Fox. E.L. Bowers. (1992). Sport. Philadelphia: WB. Sounders Company.
Gunawan. A.W. (2004). Genius Learning strategi. Jakarta: Gramedia.
Hamalik.O. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran . Jakarta: Bumi Aksara.
Hadinoto. (2003). Pengaruh Bermain dan Permainan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani terhadap Kemampuan Gerak Dasar Siswa SD Gajah Mada Kota Madya Medan. Tesis Tidak Diterbitkan. Surabaya. Program Pasca sarjana Universitas Negeri Surabaya.
Harsono. ( 1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : Dirjen Dikti depdikbud.
http:/ /id .shvoong.com/social-sciences/education/215 3 25 9-klasifikasi-hasil-belajar-menurut-benyamin/#ixzz 1 L4Za4V02
diakses tanggal 11 juli 20 I
..
I
f
93
Diterbitkan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
lrvan. (2006). Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi Terhadap Keterampi/an
Drive Tenis Meja. Tesis Tidak Diterbitkan. Surakarta. Program Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret .
Jess Jarver. (1986). Be/ajar Dan Ber/atih Atletik. Bandung: Pionir Jaya.
Jonath U. Haag E.
R.
Krempel. (1987). Atletik 1. Alih Bahasa Duduque. IOWA: W.M.C Brown Publisher.Lutan. R. (2001). Pembaruan Pendidikan Jasmani Di Indonesia. Jakarta Direktorat Jenderal olahraga. Depdiknas.
Lutan. R. (1988). Be/ajar Keterampilan Motorik: Pengtintar Teori dan Metode.
Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
M. Furqon. H.(l995). Teori Umum Latihan. Terjemahan General Theory of Training. JosefNossek. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Majid. A.(2006). Perencanaan Pembelajaran . Bandung : Remaja Rasdakarya Meier. D. (2005). The Accelarated Learning. Bandung : Mizan Pustaka.
Miarso. Y. (2007). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . Jakarta : Prenada Media.
Mujiono dan Hasibuan. J.J. (2008). Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mutohir. T.Ch.dan Maksum. A. (2007). Sport Developmen Indekx : Konsep.
Metodologi.dan Aplikasi. Jakarta: lndeks.
Nurhasan. (2001). Pengantar. Kegunaan Tes Dan Pengukuran .Kriteria Tes.
PORK 2235/2SKS/Ol.
Reigeluth.M. Charles. (1993). Intructional Design Theories and Models : An Overview of their current Status. New Jersey. London : publishers Hildshale.
Roji. (2006) . Pendidikan Jasmani Untuk SMP . Ja~carta : Erlangga.
Sabri. A. (2005). Strategi Be/ajar Mangajar dan Micro Teaching. Jakarta Quantum. Teaching.
.
•94
Sagala. S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung : Alfabeta. Sajoto.M. (1994). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam
0/ahraga. Semarang: Dabara Prize .
Sanjaya. S. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media.
Singer. R.N. dan Dick. (1982). The learning of Motor Skill. New York: Macmillan Publishing.
Schmidt.R.A. (1988). Motor Control and Learning a Behaveor Emphasis.
Champaign Illionis: Human Kinetic.
Soedarminto. (1992). Biomekanika Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Soegito. (1991). Teori Dan Praktek Atletik II. Surakarta: UNS Press.
Suharno. (1993). Metodologi Pelatihan: IKIP Yogyakarta.
Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Metodo/ogi Melatih Fisik Y ogyakarta:
FIK
Universitas Negeri Yogyakarta.Sumiati & Asra.(2009). Metode Pembelajaran. Bandung :Wacana Prima.
Sunjata. W & Santosa teguh. (20 1 0). Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Jakarta: Pusat Buku kementrian nasional.
Suparman. A. (1995). Desain Instruksional. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdikbud.
Surahmad. W. (1986). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Metodik dan Teknik.
Bandung : Tarsito.
Tedjasaputra.M.S. (2005). Bermain. Mainan. dan Permainan.Jakarta: Grasindo.
Trianto. (2007). Model- Model Pembelajaran
Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Inovatif Berorientasi
Usman. Husaini dan Purnomo Setiady. (2008). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.