• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Program Studi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Program Studi Akuntansi"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

P E NGARUH P E RP UT ARAN KAS DAN P E RP UT ARAN

P E RSE DI AAN T E RHADAP P E NINGKAT AN PROFITABILITASRETURN ON ASSETPADAPT. GOLDEN

ENERGY MINES Tbk

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Pada Program Studi Akuntansi

SWARI ARTI ANDRAYANI HARAHAP NIM:17.21.0304

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

INTERNATIONAL BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA MEDAN

2021

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Harahap, Swari Arti Andrayani. Nim: 17210304. Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan Terhadap Peningkatan Profitabilitas Return On Asset(ROA) Pada PT. Golden Energy Mines Tbk. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia. 2021.

Pada tahun 2015 dan 2016, perputaran kas meningkat dan ROA juga meningkat.Namun, pada tahun 2017, perputaran kas menurun tetapi ROA meningkat.Pada tahun 2015 dan 2016 perputaran persediaan meningkat dan ROA juga meningkat.Tahun 2017 perputaran persediaan mengalami penurunan, tetapi ROA meningkat.Sedangkan pada tahun 2019, perputaran persediaan mengalami penurunan dan ROA juga menurun.Tahun 2015 dan 2016, perputaran kas dan perputaran persediaan mengalami peningkatan dan ROA juga meningkat.Namun, pada tahun 2018 dan 2019, perputaran kas dan perputaran persediaan mengalami kenaikan tetapi ROA menurun.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan Terhadap Peningkatan Profitabilitas Return On Asset(ROA) Pada PT. Golden Energy Mines Tbk tahun 2015-2019.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder, berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2019 yang didapatkan dengan cara mengunduh laporan tersebut. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Variabel perputaran kas (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas ROA (Y) pada perusahaan Golden Energy Mines Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019 dengan thitung < ttabel.Variabel perputaran persediaan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas ROA (Y) pada perusahaan Golden Energy Mines Tbk yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019 dengan thitung > ttabel.Perputaran Kas (X1) dan Perputaran Persediaan (X2) berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas ROA (Y) denganFhitung>Ftabel.Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Perputaran Kas (X1) tidak berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan profitabilitas Return On Asset(Y) dengannilai thitung-5,843. Perputaran Persediaan(X2) berpengaruh terhadap Return On Asset (Y)dengannilai thitung6,488. Perputaran Kas(X1) dan Perputaran Persediaan(X2)berpengaruh terhadap ROA (Y) denganFhitungmemiliki nilai21.215.

Kata Kunci: Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, dan Return On Asset

(5)

ABSTRACT

Harahap, Swari Arti Andrayani. Nim : 17210304. Effect of Cash Turnover and Inventory Turnover on Increasing Profitability Return On Assets (ROA) at PT.

Golden Energy Mines Tbk. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia. 2021.

In 2015 and 2016, cash turnover increased and ROA also increased.

However, in 2017, cash turnover decreased but ROA increased. In 2015 and 2016 inventory turnover increased and ROA also increased. In 2017 inventory turnover decreased, but ROA increased. Meanwhile in 2019, inventory turnover decreased and ROA also decreased. In 2015 and 2016, cash turnover and inventory turnover increased and ROA also increased. However, in 2018 and 2019, cash turnover and inventory turnover increased but ROA decreased.This study aims to examine the effect of Cash Turnover and Inventory Turnover on Increasing Profitability Return On Assets (ROA) at PT. Golden Energy Mines Tbk 2015-2019.

The type of research used is quantitative research. The data used in this study was obtained from secondary data, in the form of annual financial reports of companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2015-2019 which were obtained by downloading the report. The analysis technique used is multiple linear analysis, classical assumption test, and hypothesis testing.

The cash turnover variable (X1) partially has no effect on increasing ROA (Y) profitability at Golden Energy Mines Tbk companies listed on the IDX in 2015-2019 with tcount< ttable. The inventory turnover variable (X2) partially affects the increase in ROA profitability (Y) at the Golden Energy Mines Tbk company listed on the IDX in 2015-2019 with tcount> ttable. Cash Turnover (X1) and Inventory Turnover (X2) have an effect on increasing ROA profitability (Y) with Fcount> Ftable. The results of the analysis carried out show that Cash Turnover (X1) does not partially affect the increase in profitability of Return On Assets (Y) with a tcount of -5.843. Inventory Turnover (X2) has an effect on Return On Assets (Y) with a tcount of 6.488. Cash Turnover (X1) and Inventory Turnover (X2) have an effect on ROA (Y) with Fcount having a value of 21,215.

Keywords: Cash Turnover, Inventory Turnover, and Return On Assets

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) yang telah melimpahkan Rahmat, Karunia dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan Terhadap Peningkatan Profitabilitas Return On Asset Pada PT.

Golden Energy Mines Tbk”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan salah satu syarat kelulusan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Akuntansi, STIE IBMI Medan.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, yaitu Ayah tercinta (Muhammad Yunus Harahap) dan Ibunda tercinta (Sunarti) yang telahbanyakberkorbandalam membesarkan, mendidiksertamemberikandukunganbaik moral dan material, sehingga peneliti dapatmemperolehkeberhasilan. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada:

1 Ibu Evi Novalin Bako, SS., M.Si.selaku ketua yayasan STIE IBMI Medan.

2 Ibu Richna Handriyani, S.Pd. M.Si.selaku ketua program studi S-1 Akuntansi.

3 Ibu Juni Fitri Pasaribu, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing I yang telah sabar dalam membimbing dan memberikan arahan selama proses penyusunan skripsi.

4 Ibu Dwi Fany Fransiska Dewi Butar-Butar, S.Pd.,M.Pd. sebagai dosen pembimbing II yang telah sabar dalam membimbing dan memberikan arahan selama proses penyusunan skripsi.

(7)

5 Ibu Nurhasanah, SE., MM. sebagai dosen narasumber I yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyusunan proposal ini.

6 Ibu Maya, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen narasumber II yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyusunan proposal ini.

7 Seluruh Dosen Pengajar serta Pegawai STIE IBMI.

8 Teman-teman yang memberi motivasi, dukungan, dan do’a selama proses penyusunan skripsi.

9 PT. Golden Energy Mines Tbk dan PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan pembaca dapat memberikan saran dan masukan yang dapat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Oktober2021 Peneliti

Swari Arti Andrayani Nim.17210304

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN ...

LEMBAR PERNYATAAN ...

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Perumusan Masalah ... 6

1.4Tujuan Penelitin ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

(9)

2.1.1 Profitabilitas Return On Asset ... 8

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas Return On Asset ... 8

2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ROA ... 9

2.1.1.3 Indikator ROA ... 11

2.1.2 Perputaran Kas ... 11

2.1.2.1 Pengertian Perputaran Kas ... 11

2.1.2.2 Fungsi Perputaran Kas ... 12

2.1.2.3 Indikator Perputaran Kas ... 12

2.1.3Perputaran Persediaan ... 12

2.1.3.1 Pengertian Perputaran Persediaan ... 12

2.1.3.2 Fungsi Perputaran Persediaan ... 13

2.1.3.3 Indikator Perputaran Persediaan ... 13

2.2 Penelitian Terdahulu ... 14

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 16

2.4 Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Populasi dan Sampel ... 20

3.2.1 Populasi ... 20

3.2.2 Sampel ... 20

3.3 Sumber Data ... 21

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 21

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 22

(10)

vii

3.6.1 Analisis Regresi Berganda ... 23

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 24

3.6.3 Uji Hipotesis ... 26

BAB IVANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.1.1Sejarah PT. Golden Energy Mines Tbk ... 28

4.1.2 Logo PT. Golden Energy Mines Tbk ... 29

4.1.3 Visi PT. Golden Energy Mines Tbk ... 29

4.1.4 Misi PT. Golden Energy Mines Tbk ... 29

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Golden Energy Mines Tbk ... 30

4.2Analisis Data ... 31

4.2.1Analisis Regresi Berganda ... 31

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

4.2.3 Uji Hipotesis PT. Golden Energy Mines Tbk ... 38

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 48

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 : Data Laporan Keuangan PT. Golden Energy Mines Tbk ... 2

Tabel II.2 : Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel III.3: Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 25

Tabel IV.4 : Analisis Linier Berganda ... 31

Tabel IV.5 : Hasil Uji Normalitas ... 33

Tabel IV.6 : Hasil Uji Multikolinearitas ... 34

Tabel IV.7 : Hasil Uji Heterokedasitas ... 36

Tabel IV.8 : Hasil Uji Autokolerasi ... 37

Tabel IV.9 : Hasil Uji T ... 38

Tabel IV.10 : Hasil Uji F... 39

Tabel IV.11 : Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 ... 40

(12)

ix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik I.1 : Perkembangan ROA, Perputaran Kas, dan Perputaran Persediaan (2015-2019) ... 13

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I.1 : Rumus ROA ... 11

Gambar II.2: Kerangka Pemikiran Teoritis ... 20

Gambar IV.3 : Logo PT. Golden Energy Mines Tbk ... 29

Gambar IV.4 : Struktur Organisasi PT. Golden Energy Mines Tbk ... 30

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : SK Judul

Lampiran2 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran3 : Laporan Keuangan PT. Golden Energy Mines Tbk

Lampiran 4 : Hasil Olah Data Laporan Keuangan PT. Golden Energy Mines Tbk Lampiran 5 : Hasil Olah Data SPSS 23

Lampiran 6 : Tabel T Lampiran 7 : Tabel F

Lampiran 8 : Tabel Durbin Watson

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tujuan utama perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta untuk mencapai laba yang optimal.Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut perusahaan harus membuat kebijkan-kebijakan guna menghadapi persaingan usaha yang kompetitif.Kebijakan-kebijakan tersebut dibuat terkait dengan kinerja perusahaan.Baik buruknya kinerja perusahaan dapat dilihat melalui tingkat profitabilitasnya.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2001:119). Profitabiitas menggambarkan bagaimana masa depan perusahaan di masa mendatang, apakah perusahaan mempunyai prospek yang bagus atau tidak.

Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio profitabilitas.

Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) menurut Syamsuddin (2000:63) merupakan kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan mengetahui ROA, maka dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasional untuk menghasilkan keuntungan.Semakin besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aktiva

(16)

2

perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan sebaliknya.

Efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dapat digunakan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.Efisiensi sumber daya perusahaan dapat dinilai atau dievaluasi melalui perputaran kas dan perputaran persediaan.Pengevaluasian tersebut berguna agar perusahaan mengambil kebijakan yang tepat dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Peneliti memilih PT. Golden Energy Mines menjadi perusahaan yang akan diteliti. PT. Golden Energy Mines adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan hasil pertambangan dan jasa pertambangan.Pada tanggal 13 Maret 1997 Perseroan didirikan dengan nama PT. Bumi Kencana Eka Sakti yang kemudian berubah nama menjadi PT. Golden Energy Mines Tbk pada tanggal 16 November 2010.

Berikut ini adalah data laporan keuangan pada PT. Golden Energy Mines selama periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

(17)

Tabel I.1

Data Laporan Keuangan PT. Golden Energy Mines Tbk (Dalam ribuan dolar, kecuali rasio)

Tahun Penjualan Rata- Rata Kas

Persedi aan

Total Aset

Net Income

Perputaran Kas

Perputaran Persediaan

ROA HPP

2015 353.186 53.320 16.182 369.667 2.089 6,62 15,01 0,56 242.

000

2016 384.340 50.595 8.548 377.670 34.988 7,59 28,79 9,26 246.

000

2017 759.450 116.410 15.960 590.470 120.110 6,52 27,88 20,3

4

444.

970 2018 1.045.06

0

126.875 19.440 701.040 100.550 8,24 35,24 14,3

4

685.

080 2019 1.107.46

0

106.605 22.550 780.640 66.770 10,39 33,08 8,55 946.

010 Sumber: Data DiolahOleh Peneliti 2021

Berikut adalah grafik perkembangan perputaran kas, perputaran persediaan dan ROA berdasarkan tabel diatas:

Grafik I.1

Perkembangan ROA, Perputaran Kas, dan Perputaran Persediaan (2015-2019)

Sumber : Data Diolah Oleh Peneliti 2021

6.62 7.59 6.52 8.24 10.39

15.01

28.79 27.88 35.24 33.08

0.56 9.26 20.34 14.34 8.55

2015 2016 2017 2018 2019

Perputaran Kas Perputaran Persediaan ROA

(18)

4

Berdasarkan pada tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa tahun 2015, perputaran kas sebanyak 6,62 kali mengalami kenaikan menjadi 7,59 kali pada tahun 2016. Pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 6,52 kali.Di tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 8,24 kali, dan ditahun 2019 juga mengalami peningkatan menjadi 8,55 kali. Selanjutnya, perputaran persediaan dari tahun 2015 sebanyak 15,01kali mengalami kenaikan menjadi 28,79 kali di tahun 2016. Di tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 27,88 kali dan di tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 35,24 kali, dan mengalami penurunan menjadi 33,08 kali di tahun 2019.

Sedangkan untuk kondisi Return on Asset (ROA) pada PT. Golden Energy Mines Tbk dapat dilihat bahwa tingkatReturn on Asset(ROA)mengalami penurunan selama dua tahun terakhir. Dimulai dari tahun 2015 Return on Asset(ROA) sebesar 0,56 % mengalami peningkatan sebanyak 8,7% menjadi 9,26% di tahun 2016. Di tahun 2017Return on Asset (ROA)masih mengalami peningkatan sebanyak 11,08% menjadi 20,34% dan mengalami penurunan sebanyak 6% menjadi 14,34% di tahun 2018, dan mengalami penurunan lagi di tahun 2019 sebanyak 5,79 menjadi 8,55%.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas yang hasil penelitiannya ada yang sejalan ataupun yang bertentangan. Penelitian-penelitian tersebut diantaranya yang dilakukan oleh Muhammad Ikhwan Affani(2018) menunjukkan bahwa perputaran kas dan perputaran persediaan berpengaruhterhadap profitabilitas

(19)

ROA. Penelitian tersebut diperkuat oleh Imran Dasena dan Etti Ernita Sembiring dengan judul jurnal “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Indonesia Periode 2015-2019”,dimana komponen modal kerja tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dian Julia Rahmi (2013) menyimpulkan bahwa perputaran aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran persediaan dan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian diatas, penelitianini memiliki tujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaanterhadap peningkatan profitabilitas ROA karena dari hasil penelitian sebelumnya yang masih saling berbeda. Peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul:“Pengaruh Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan Terhadap Peningkatan Profitabilitas Return On Asset (ROA) pada PT. Golden Energy Mines Tbk”.

1.2 IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Pada tahun 2015 dan 2016, perputaran kas meningkat dan ROA juga meningkat. Namun, pada tahun 2017, perputaran kas menurun tetapi ROA meningkat.

(20)

6

2. Pada tahun 2015 dan 2016 perputaran persediaan meningkat dan ROA juga meningkat. Tahun 2017 perputaran persediaan mengalami penurunan, tetapi ROA meningkat. Sedangkan pada tahun 2019, perputaran persediaan mengalami penurunan dan ROA juga menurun.

3. Tahun 2015 dan 2016, perputaran kas dan perputaran persediaan mengalami peningkatan dan ROA juga meningkat. Namun, pada tahun 2018 dan 2019, perputaran kas dan perputaran persediaan mengalami kenaikan tetapi ROA menurun.

1.3 PerumusanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas ROA pada PT.

Golden Energy Mines Tbk?

2. Apakah pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas ROA pada PT. Golden Energy Mines Tbk?

3. Apakah pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap peningkatan profitabilitas ROA pada PT. Golden Energy Mines Tbk

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui apa pengaruh perputaran kas terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Golden Energy Mines Tbk.

(21)

2) Untuk mengetahui apa pengaruh perputaran persediaan terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Golden Energy Mines Tbk.

3) Untuk mengetahui pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap peningkatan profitabilitas Return On Asset(ROA) pada PT.

Golden Energy Mines Tbk.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Dapat menambah dan mengembangkan wawasan penelitian khususnya tentang perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap Return On Asset (ROA).

2. Bagi STIE IBMI

Dapat menjadi referensi dan informasi tentang perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap Return On Asset (ROA).

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi masukan dam informasi terkait perputaran kas, perputaran persediaan, danReturn On Asset (ROA) pada PT. Golden Energy Mines, Tbk.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap Return On Asset (ROA).

(22)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Profitabiitas Return On Asset

2.1.1.1Pengertian Profitabiitas Return On Asset

Definisi profitabilitas menurut Munawir (2014:33) yaitu “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu menggunakan aktivanya secara produktif”.Menurut Sartono dalam Fatmawati (2016:19) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

.

Return On Asset merupakan rasio dari profitabilitas yang menunjukkan hasil (return)atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,2014:

201). Menurut Sirait (2017:142) pengertian Return On Assets(ROA) adalah sebagai berikut

“Rasio imbal hasil aset (return on assets atau ROA) disebut juga rasio kekuatan laba (earning power ratio), menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari sumber daya (aset) yang tersedia”.

Menurut Sujarweni (2017:65) Return On Assetssebagai berikut

“Return On Assets(ROA) merupakan rasioyang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulanbahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola asset atau aktiva perusahaan sehingga dapat menghasilkan laba untuk perusahaan.Sedangkan, ROA merupakan salah satu dari rasio pengukuran profitabilitas yang menunjukkan

(23)

seberapa besar tingkat pengembalian atas penggunaan asset atau aktiva perusahaan.

2.1.1.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Asset

Menurut Sukamulja (2017:75),menjelaskan bahwa yang mempengaruhi Return on Assets (ROA) adalahsebagai berikut

a. Pendapatan, adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya selama suatu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyedia jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan.

b. Beban, adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyedia jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama perusahaan.

c. Keuntungan, adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

d. Kerugian, adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

Gill and Chatton (2016:50)menjelaskan bahwa yang mempengaruhiReturn on Assets(ROA) adalah sebagai berikut

“Return on Assets(ROA) dipengaruhi dengan mudah oleh penyusutan pabrik dalam jumlah besar, asset intangible (bukan fisik, seperti hak paten) atau pendapatan dan biaya yang tidak biasa”.

Faktor–faktor yang mempengaruhi rasio return on assetsecara umum ada beberapa rasio antara lain

1. Perputaran Kas (Cash Turnover)

Menurut Kasmir (2015:140-141) mendefinisikan perputaran kas adalah sebagai berikut

“Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata –rata, perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan

(24)

10

pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu”.

Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

2. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Menurut Hery (2016:178) bahwa perputaran pitang usaha merupakan usaha yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam suatu periode.

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa rasio perputaran piutang yang tinggi mencerminkan kualitas piutang yang semakin baik.Tinggi rendahnya perputaran piutang tergantung pada besar kecilnya modal yangdiinvestasikan dalam piutang.Semakin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali.

3. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Menurut Ainiyah (2016) persediaan adalah istilah yang diberikan untuk asset yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau asset yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung, ke dalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual.

Pada prinsipnya perputaran persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta mendistribusikannyakepada pelanggan.Semakin tinggi tingkat perputaran

(25)

persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah.

2.1.1.3 IndikatorReturn On Asset

Gambar I.1 Rumus Return On assets (ROA)

Sumber : (Hery 2016:106)

Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar.Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (atau pendanaan) yang diberikan pada perusahaan.

2.1.2 Perputaran Kas

2.1.2.1 Pengertian Perputaran Kas

Kasmir (2015:140-141) mendefinisikan perputaran kas adalah

“Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata –rata, perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu”.

Menurut Haryanto (2018) perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata.Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan.Karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja.

ROA = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭

(26)

12

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran kas adalah gambaran kas dalam menghasilkan pendapatan yang dilihat dari perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata.

2.1.2.2 Fungsi Perputaran Kas

MenurutHarahap (2015:257) fungsi dan keguanaan perputaran kas adalah sebagai berikut

1 Kemampuan perusahaan merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan.

2 Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden dimasa yang akan datang.

3 Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

4 Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan dimasa yang akan datang.

5 Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

6 Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran kas berfungsi untuk mengukur kemampuan kas untuk menghasilkan pendapatan selama satu periode.

2.1.2.3 Indikator Perputaran Kas

Menurut Subramanyam (2014:45) perputaran kas dapat dirumuskan sebagai berikut

Rasio Perputaran kas = Penjualan Rata − Rata Kas

(27)

2.1.3 Perputaran Persediaan

2.1.3.1 Pengertian Perputaran Persediaan

Persediaan adalah aset: tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;

dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; ataudalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (PSAK 14, 2015).

Perputaran persediaan (Inventory turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode (Kasmir, 2015:114).Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan adalah aset yang digunakan sebagai rasio untuk mengukur besarnya dana yang berputar dalam suatu periode.

2.1.3.2 Fungsi Perputaran Persediaan

Menurut Margaretha (2014:154) perusahaan akan berupaya agar memiliki persediaan yang cukup karena keuntungannya antara lain

a. Perusahaan memiliki kesempatan untuk menjual barang.

b. Memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan.

c. Biaya pemesanan dapat dikurangi.

d. Menjamin kelancaran proses produksi dalam perusahaan.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan berfungsi untuk menjamin kelancaran proses produksi karena perusahaan memiliki persediaan atau bahan-bahan yang disimpan untuk proses produksi.

2.1.3.4 Indikator Perputaran Persediaan

Menurut Sujarweni(2017:63) rumusuntuk menghitung perputaran persediaanadalah sebagai berikut

(28)

14

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = Harga Pokok Produk 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦rata − rata

Inventory Turnover adalah rasio yang menunjukkan berapa kali rata-rata persediaan. Menurut Kasmir(2015:129) rumusuntuk menghitung perputaran persediaanadalah sebagai berikut

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =Harga Pokok yang Dijual Persediaan

2.2 Penelitian Terdahulu

Selanjutnya untuk mendukung penelitian ini, dapat disajikan daftar penelitian terdahulu dan teori yang sudah dikemukakan sehingga dapat membedakan keorisinalitasan penelitian ini:

Tabel II.2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Nining Sariningsih, 2018, Universitas Singa Perbangsa Karawang.

Perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010.

Perputaran kas dan perputaran persediaaan mempengaruhi profitbilitas.

Penggunaan variabel Perputaran Piutang (X2).

(29)

Perputaran kas tidak berpengaruh signifikan dan memiliki arah yang negatif secara parsial terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode 2008-2010.

2 Muhammad Ikhwan Affani, 2018,

Universitas Sriwijaya.

1.Perputaran piutang dan Perputaran Persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

2.Secara dominan yang lebih berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yaitu perputaran persediaan.

Penggunaan variabel bebas perputaran persediaan (X2).

Penggunaan variabel bebas perputaran piutang (X1).

3 Nurhayati Hasibuan,

1.Perputaran kas tidak berpengaruh terhadap

Penggunaan variabel

Perusahaan yang

(30)

16

2019, UIN Sumatera Utara.

profitabilitas.

2.Perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

perputaran kas

(X1) dan

perputaran persediaan (X2).

diteliti.

4 Arum Puji Tri Lestari, 2017, Universitas Negeri Yogyakarta.

Perputaran kas dan perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Variabel bebas perputaran kas

(X1) dan

perputaran persediaan (X3).

Variabel piutang (X2).

5 Elpriana

Sinaga, 2018, Universitas Medan Area.

Perputaran kasdan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

Variabel

perputaran kas

(X1) dan

perputaran persediaan (X3).

Variabel bebas perputaran piutang (X2).

Sumber : Data Diolah Oleh Peneliti 2021

2.3Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Rahmani (2016:23) kerangka teoritis adalah model konseptual yang menggambarkan hubungan di antara berbagai macam faktor yang telah diidentifikasi sebagai sesuatu hal yang penting bagi suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan profitabilitas Return On Asset (ROA)sebagai variabel terikat, dan menggunakan perputaran kas dan perputaran piutang sebagai variabel bebas.

(31)

Perputaran kas adalah gambaran kas dalam menghasilkan pendapatan yang dilihat dari perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Semakin tinggi tingkat perputaran kas menunjukkan bahwa akan semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan perputaran kas yang maksimal, maka kebutuhan akan kas dalamoperasional perusahaan menjadi lebih sedikit. Sisa dari jumlah kas ini dapatdiinvestasikan oleh perusahaan untuk menghasilkan profit sehingga dapat memaksimalkan profitabilitas perusahaan.

Persediaan adalah aset yang digunakan sebagai rasio untuk mengukur besarnya dana yang berputar dalam suatu periode. Semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin cepat kembalinya dana yang tertanam dalam persediaan tersebut menjadi kas. Akibatnya, keuntungan atau laba yang diterima juga akan menjadi banyak jumlahnya. Banyaknya jumlah laba yang diterima ini akan menaikkan tingkat profitabilitas bagi perusahaan.

ROA merupakan salah satu dari rasio pengukuran profitabilitas yang menunjukkan seberapa besar tingkat pengembalian atas penggunaan asset atau aktiva perusahaan.Setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan Profitabilitas Return On Asset (ROA) nya, karena semakin tinggi tingakat Return On Asset (ROA) nya maka kelangsungan kegiatan usaha perusahaan tersebut akan terus terjamin.

Menurut Kasmir (2012:203) menjelaskan bahwa yang mempengaruhi Return On Asset (ROA) adalah hasil pengembalian atas investasi atau yang disebut sebagai Return On Asset (ROA) dipengaruhi oeh margin laba bersih dan

(32)

18

perputaran total aktiva karena apabila ROA itu rendah disebabkan oleh rendahnya margin laba bersih yang diakibatkan oleh rendahnya perputaran total aktiva.

Pendapat diatas diperkuat oleh penelitian-penelitian terdahulu.Elpriana (2018) tentang pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas menunjukkan bahwa perputaran kas dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

Berdasarkan penjelasan konsep teori-teori yang telah dikemukakan, maka kerangka pemikiranteoritis penelitian ini adalah sebagai berikut:

GambarII.2

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Data Diolah Oleh Peneliti 2021

Perputaran Kas (X1) - Penjualan

- Rata – Rata Kas

Subramanyam (2014:45)

Profitabilitas ROA (Y)

-Laba Bersih - Total Asset (Hery 2016:106) Perputaran Persediaan (X2)

- Harga Pokok Penjualan - Persediaan

Kasmir (2015:129)

(33)

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014: 132) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dan dukungan teori yang ada maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:

1. Ha : Terdapat pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas Return On Asset.

H0 : Tidak terdapatpengaruh perputarankas terhadap profitabilitas ROA.

2. Ha : Terdapatpengaruh perputaran persediaan terhadapprofitabilitas Return On Asset.

H0 : Tidak terdapat pengaruh perputaran persediaan terhadap ROA.

3. Ha : Terdapat pengaruh perputaran kasdanperputaranpersediaan terhadap profitabilitas Return On Asset.

H0 : Tidak terdapat pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas ROA.

(34)

20 BABIII

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis datanya penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.Menurut Sugiyono (2017:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis dara bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh PT. Golden Energy Mines Tbk yang di publikasikan di Bursa Efek Indonesia.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian darijumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purpossive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.Alasan menggunakan teknik Purpossive Sampling adalah karena tidak

(35)

semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan fenomena yang di teliti.Kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh PT. Golden Energy Mines Tbk dari tahun 2015-2019.

Alasan peneliti menggunakan data laporan keuangan tahun 2015- 2019adalah untuk memberikan informasi terkini dari perusahaan yang diteliti, serta di tahun yang bersangkutan terdapat suatu masalah atau kesenjangan antara teori dengan peraktek yang membuat peneliti memilih tahun tersebut untuk diteliti.

3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).Sumbernya yaitu dengan cara mendowload laporan keuangan tersebut dari laporan keuangan 2015-2019 PT. Golden Energy Mines Tbk.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dan dokumentasi karena data yang digunakan dalam penelitianini yaitu laporan keuangan pada PT.

Golden Energy Mines Tbk tahun 2015-2019 dan laporan keuangan tahunan PT.

Golden Energy Mines, Tbk yang ada pada BEI.

(36)

22

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Defenisi operasional variabel adalah suatu definisi yang memberikan arti yang diperlukan untuk mengukur suatu variabel.Adapun yang menjadi definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas atau Variabel Independen (X)

Variabel independen ini sering disebut sebagai variabel bebas.Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadisebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel independen dalam penelitian ini adalah perputaran kas dan perputaran persediaan.

2. Variabel Terikat atau Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat.Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhiatau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset(ROA) perusahaan PT. Golden Energy Mines Tbk.

Tabel III.3

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Perputaran kas (X1)

Perputaran kas menunjukkan

kemampuan kas dalam

menghasilkan pendapatan, sehingga dapat dihasilkan beberapa kali uang kas berputar dalam satu periode

Perputaran kas = Penjualan/Rata-Rata kas

Rasio

(37)

tertentu.

Perputaran Persediaan (X2)

Perputaran persediaan adalah aset yang digunakan sebagai rasio untuk mengukur besarnya dana yang berputar dalam suatu periode.

Perputaran Persediaan

= Harga Pokok Penjualan/Persediaan

Rasio

Return On Asset (ROA) (Y)

Return On Asset (ROA) yaitu salah satu bentuk dari profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. dimana untuk mencarinya laba bersih setelah pajak dibagi total asset.

Return On Asset (ROA) = Laba bersih/Total Aset

Rasio

Sumber: Data Diola Oleh Peneliti 2021

3.6Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Dalam analisis data, peneliti menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 23,0 (Statistical Program For SocialScience).

3.6.1 Analisis Regresi Berganda

Menurut Subagyo dan djarwanto (2005: 270), teknik analisis regresi

(38)

24

linier berganda digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (variabel independen).

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Return On Asset (ROA) α =Konstanta

b1-b2 = Koefisienregresi X1 = Perputaran Kas

X2 = Perputaran Persediaan e = Kesalahan residual(eror)

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Priyatno (2014:89), uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas residual, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastis pada model regresi. Harus terpenuhinya asumsi klasik agar diperoleh model regresi dengan estimasi yang tidak bias dan pengujian dapat dipercayai. Adapun beberapa tahapan dalam pengujian asumsi klasik adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas Residual

Menurut Priyatno (2014:90), uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.Uji normalitas data dapat dilakukan dengan

(39)

menggunakan uji Kolmogorov-Smrirnov. Dasar pengambilan keputusan pada uji Kolmogorov-Smrirnov adalah sebagai berikut:

- Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

- Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1) (Priyatno, 2014:99).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel variabel bebas.

Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas (Priyatno, 2014:103).

3) Uji Autokorelasi

Menurut Priyatno (2014:106), autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi.Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut:

- DU < DW < 4-DU, maka artinya tidak terjadi autokorelasi.

- DW < DL atau DW > 4-DL, maka artinya terjadi autokorelasi.

(40)

26

- DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada kepastian atau

kesimpulan yang pasti.

4) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2014:108), heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam modal regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.Metode pengujian menggunakan uji melihat pola titik pada grafik regresi. Dasar kriterianya dalam pengambilan keputusan pada uji grafik, yaitu (Priyatno, 2014:113):

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3 Uji Hipotesis a. Uji Parsial (uji T)

Uji T digunakan untuk menguji koefisien regresi ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial/individu(Subagyo dan Djarwanto, 2005:173).

Uji hipotesis T untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat bermakna atau tidak pada model regresi.

Kriteria pengujian jika ρ ˂ 0,05 maka hipotesis diterima atau terdapat pengaruh yang signifikan, sebaliknya jika ρ ˃ 0,05 maka hipotesis ditolak atau tidak

(41)

terdapat pengaruh yang signifikan.

b. Uji Simultan (uji F)

Uji F digunajan untuk menguji koefisien regresi pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Subagyo dan Djarwanto, 2005: 236).

c. Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Nilai koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu.Apabila R2 mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi pengaruh terhadap variabel dependen, maka kontribusi antara variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat (Ghozali, 2006).

Berdasarkan R2 yang didefinisikan tersebut dikenal sebagai koefisien determinasi dan merupakan besaran yang lazim digunakan untuk mengukur kebaikan sesuai (goodness of fit) garis regresi. Secara variabel, R2 mengukur proporsi (bagian) atau presentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi.

(42)

28 BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Golden Energy Mines Tbk

PT Golden Energy Mines Tbk bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Pada tanggal 13 Maret 1997 Perseroan didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti yang kemudian berubah nama menjadi PT Golden Energy Mines Tbk pada tanggal 16 November 2010.Pada tanggal 17 November 2011, Perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia. Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) tersebut, Perseroan memperoleh dana sebesar Rp. 2,205 triliun.

Dalam IPO tersebut, GMR Coal Resources Pte.Ltd. (sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte.Ltd.) (“GMR”), yang merupakan anak perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India menjadi investor strategis Perseroan dengan memegang/memiliki 30% (tiga puluh persen) saham dari seluruh modal yang disetor dan ditempatkan oleh Perseroan.

Pada tanggal 20 April 2015, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (”DSS”) telah mengalihkan 66,9998% saham yang dimilikinya dalam Perseroan kepada Golden Energy and Resources Limited (dahulu United Fiber System Limited) (”GEAR”), perusahaan berkedudukan di Singapura. GEAR memiliki kegiatan usaha utama di bidang eksplorasi, pertambangan, penjualan batubara dan sebagai pemegang beberapa hak konsesi kehutanan di Kalimantan Selatan.GEAR

(43)

merupakan anak perusahaan dari DSS yang tercatat di BEI, merupakan induk usaha Sinar Mas di bidang energi.

4.1.2 Logo PT. Golden Energy Mines Tbk Gambar IV.3

Logo PT. Golden Energy Mines Tbk

Sumber : PT. Golden Energy Mines Tbk

Arti dari logo PT.Golden Energy Mines Tbk adalah Perseroan menanamkan nilai-nilai perusahaan dan karakter yang membentuk budaya Perseroan.Nilai dan karakter yang disebut dengan “The Golden Way of Sinarmas”

yang telah mendorong keberhasilan Perseroan dengan pertumbuhan yang berkesinambungan.

4.1.3 Visi PT. Golden Energy Mines Tbk

Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia dengan menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan.

4.1.4 Misi PT. Golden Energy Mines Tbk

1. Membangun budaya korporat yang berpusat pada sumber daya manusia.

2. Fokus pada keunggulan kegiatan operasional.

3. Membangun pertumbuhan berkesinambungan melalui standar keselamatan kerja yang tinggi, pengembangan program kemasyarakatan yang baik, dan pengelolaan lingkungan hidup yang tangguh.

(44)

30

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Golden Energy Mines Tbk Gambar IV.4

Struktur Organisasi PT. Global Energy Mines Tbk

Sumber : PT. Golden Energy Mines Tbk

(45)

4.2Analisis Data

4.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda merupakan studi mengenai pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen, untuk dapat memprediksi nilai rata-rata populasi variabel independen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil dari analisis regresi linier berganda ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 31.637 6.227 5.081 .037

Perputaran Kas

(X1) -7.856 1.344 -1.687 -5.843 .028

Perputaran

Persediaan (X2) 1.372 .211 1.874 6.488 .023 a. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Y = 31,637 + (-7,856)X1 + 1,372X2 + e Dimana :

Y = Return On Asset (ROA) α =Konstanta

b1-b2 = Koefisienregresi

(46)

32

X1 = Perputaran Kas

X2 = Perputaran Persediaan e = Kesalahan residual(eror)

Tabel 4.4 menunjukan prediksi masing-masing variabel. Dari persamaan regresi berganda diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 31,637 satuan menyatakan jika ada perputaran kas (X1) dan perputaran persediaan (X2), maka profitabilitas (Y) nilainya yaitu 31,637 satuan.

2. Koefisien regresi varibel perputaran kas (X1) sebesar -7,856 satuan dengan arah koefisien negatif. Artinya jika variabel perputaran kas ditingkatkan sedangkan variabel lain tetap, maka akan menurunkan profitabilitas sebesar 7,856 satuan.

3. Koefisien perputaran persediaan (X2) sebesar 1,372 satuan dengan arah koefisien positif. Artinya jika perputaran persediaan ditingkatkan sedangkan varibel lain tetap, maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 1,372 satuan.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016:154).Uji normalitas yang dipakai adalah uji one sampel kolmogorov smirnov. Pengambilan keputusan uji normalitas adalah jika probability

(47)

value> 0,05 maka berdistribusi normal, dan jika probability value < 0,05 maka tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas adalah:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 5

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation 1.55786829

Most Extreme

Differences

Absolute .207

Positive .140

Negative -.207

Test Statistic .207

Asymp. Sig.(2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Berdasarkan hasil output spss tabel 4.5 uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,207 dan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan data residual sudah berdistribusi secara normal dan model layak dipakai untuk penelitian.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (variabel independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

(48)

34

maka variabel-variabel tersebut tidak orgonal atau tidak sama dengan nol (Ghozali, 2016:103).

Cara mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Dengan menggunakan niali tolerance, nilai yang terbentuk harus diatas 10%

sedangakan dengan menggunakan VIF nilai yang terbentuk kurang dari 10, bila tidak maka akan terjadi multikolineritas dan model regresi tidak dapat digunakan. Hasil uji multikolinieritas adalah :

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Berikut ini keterangan mengenai hasil uji multikolonieritas diatas:

1. Varibel Perputaran Kas menunjukan nilai Tolerance sebesar 0,270 lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel

Coefficientsa

Model

Unstandardiz ed Coefficients

Standa rdized Coeffic ients

t Sig.

Collinearit y Statistics

B

Std.

Error Beta

Tole ran

ce VIF 1 (Constant) 31.637 6.227 5.081 .037

Perputaran Kas

(X1) -7.856 1.344 -1.687 -5.843 .028 .270 3.705 Perputaran

Persediaan (X2) 1.372 .211 1.874 6.488 .023 .270 3.705 a. Dependent Variable: ROA (Y)

(49)

independen. Selain itu, nilai VIF sebesar 3,705 adalah kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.

2. Varibel Perputaran Persediaan menunjukan nilai Tolerance sebesar 0,270 lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel independen. Selain itu, nilai VIF sebesar 3,705 adalah kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.

Melihat keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,10 dan juga nilai VIF menujukan nilai kurang dari 10, hal ini menunjukan tidak adanya kolerasi antara variabel independen dan dapat digunakan model regresi dalam penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda varians disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas atau model regresi yang tidak terjadi gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

(50)

36

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot dan analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar atau penyempit) maka dapat diindikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola yang tidak teratur seperti titik-titik yang menyebar diatas dan diabwah angka nol pada sumbu Y, maka dapt diindikasikan terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.7

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Dari hasil grafik scatterplot terlihat bahwa adanya titik–titik menyebar membentuk pola yang tidak jelas atau titik-titik tersebut berada diatas dan dibawah angka 0 dan sumbu Y. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terjadi gejala

(51)

heteroskedastisitas.Sehingga model regresi layak dipakai untuk perputaran kas dan perputaran persediaan sebagai variabel independennya.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian. Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat diantara data pertama dengan kedua, data kedua dengan data ketiga dan seterusnya.

Apabila terjadi hubungan, maka terdapat gejala autokorelasi.Dalam keperluan uji autokorelasi peneliti menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test).Dasar pengambilan keputusannya dalam pengujian ini adalah jika nilai d terletak antara dU dan (4-dU), maka tidak terjadi gejala autokorelasi.

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode

l R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .977a .955 .910 2.20316 3.335

a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan (X2), Perputaran Kas (X1)

b. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4.8, diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 3,335dan DU sebesar 1,8964. Nilai tersebut kemudian dilakukan pengambilan keputusan dengan ketentuan du < dw< 4-du, (1,8964<3,335

(52)

38

> 2,1036). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi autokorelasi antara variabel independen.

4.2.3 Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis T

Uji hipotesis t untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat bermakna atau tidak pada model regresi. Kriteria pengujian jika ρ ˂ 0,05 maka hipotesis diterima atau terdapat pengaruh yang signifikan, sebaliknya jika ρ ˃ 0,05 maka hipotesis ditolak atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan.

Tabel 4.9 Hasil Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 31.637 6.227 5.081 .037

Perputaran

Kas (X1) -7.856 1.344 -1.687 -5.843 .028

Perputaran Persediaan (X2)

1.372 .211 1.874 6.488 .023

a. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Dalam penelitian ini menggunakan signifikansi 0,05 untuk Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan. Jika t-hitung< t-tabel, maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).Apabila t-hitung > t-tabel, maka variabel

(53)

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).

Dari tabel diatas, menerangkan bahwa hasil uji t sebagai berikut:

1. Perputaran Kas (X1)

Hasil analisis regresi Perputaran Kas (X1) mempunyainilaibetanegatif dengannilai-7,856 yang artinya mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Nilai thitung(-5,843) lebih kecil dari ttabel(2,353).Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha ditolak.

2. Perputaran Persediaan (X2)

Hasil analisis regresiPerputaran Persediaan (X2)mempunyainilaibetaPositifdengannilai1,372yang artinya mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Nilai thitung(6,488) lebih besar dari ttabel(2,353).Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha diterima.

b. Uji Hipotesis F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi signifikan atau tidak signifikan. Jika model signifikan maka model regresi diterima dan dapat digunakan untuk peramalan. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(54)

40

Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 205.947 2 102.973 21.215 .045b

Residual 9.708 2 4.854

Total 215.654 4

a. Dependent Variable: ROA (Y)

b. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan (X2), Perputaran Kas (X1)

Sumber: Output SPSS 23, data yang diolah (2021)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa Fhitung memiliki nilai21.215 lebih besar dari Ftabel yaitu 19,000 dan nilai signifikan sebesar0,045b (p<0,05).Dengandemikian,dapatdikatakanbahwaPengaruh Perputaran Kas (X1) danPerputaran Persediaan (X2)berpengaruh terhadap ROA atau Ha diterima.

c. Koefisien Determinasi (R2 )

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi yang terdapat pada variabel dependen. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .977a .955 .910 2.20316

Sumber: Output SPSS, data yang diolah (2021)

(55)

Berdasarkan hasil pada tabel diatas dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,910 yang berarti 91% variasi variabel dependen (profitabilitas) yang dapat dijelaskan oleh varieabel independen (perputaran kas dan perputaran persediaan). Sedangkan sisanya 9%

dijelaskan oleh variabel laindiluar model penelitian ini.

4.3Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Perputaran Kas (X1) terhadap Profitabilitas ROA (Y)

Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) yaitu diperoleh suatu hasil “Tidak terdapat pengaruh variabel perputaran kas secara parsial terhadap profitabilitas ROA pada perusahaan Golden Energy Mines Tbk tahun 2015-2019” atau H0 diterima, dengan t hitung sebesar -5,843. Jadi dapat disimpulkan bahwa perputaran kas (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas ROA (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Nining Sariningsih (2018), Nurhayati Hasibuan (2019), dan Arum Puji Tri Lestari (2017) yang menyatakan bahwa perputaran kas tidak berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas.

2. Pengaruh Perputaran Persediaan (X2) terhadap Profitabilitas ROA(Y) Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t) yaitu diperoleh suatu hasil “Terdapat pengaruh variabel perputaran persediaan secara parsial terhadap profitabilitas ROA pada perusahaan Golden Energy Mines Tbkyang terdaftar di BEI tahun 2015-2019” atau Ha diterima, dengan t hitung sebesar 6,488. Jadi dapat disimpulkan bahwa perputaran

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan penghitungan ulang PPN Terutang dan PPN yang harus disetor ke Kas Negara berdasarkan Undang-Undang No.42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Adapun judul skripsi ini adalah “ PENGARUH KUALITAS AUDIT, AUDIT TENURE, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PROPERTY

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROI, likuiditas, rasio hutang, perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja ,

(ROA) merupakan salah satu dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam

“Pengaruh Firm Size, Fee Audit, dan Leverage terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2017-2019” dengan

Penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Tingkat Kecukupan Modal dan Perputaran Kas terhadap Profitabilitas Perbankan yang terdaftar di BEI

“PENGARUH ARUS KAS BEBAS (FREE CASH FLOW), PERTUMBUHAN ASET (ASSET GROWTH), PROFITABILITAS (PROFITABILITY), UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE) TERHADAP KEBIJAKAN0. DIVIDEN

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri dari