PENGUKURAN dalam KERJA ILMIAH MAPEL FISIKA KELAS X
PENYUSUN
AGUS SIGID WIDIGDO, S.Pd.
NIP. 198204122022211022
SMAN 2 TUBAN
DAFTAR ISI
PENYUSUN ... 2
DAFTAR ISI... 3
GLOSARIUM ... 4
PETA KONSEP ... 5
PENDAHULUAN ... 6
A. Identitas Modul ... 6
B. Kompetensi Dasar ... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ... 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ... 6
E. Materi Pembelajaran ... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 8
Hakikat Fisika, Metode Ilmiah, dan Keselamatan Kerja ... 8
A. Tujuan Pembelajaran ... 8
B. Uraian Materi ... 8
C. Rangkuman ... 21
D. Penugasan Mandiri ... 21
E. Latihan Soal ... 21
F. Penilaian Diri ... 23
EVALUASI ... 25
KUNCI JAWABAN EVALUASI ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 29
GLOSARIUM
Fisika : salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (sains) yang berisi kajian tentang sifat dasar materi (zat) dan energi serta interaksi antara materi (zat)dengan energi tersebut.
Produk Fisika : kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model
Proses Fisika : proses ilmiah yang berkaitan dengan cara kerja para ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang menyusun fisika.
Sikap Fisika : sikap ilmiah yang dimiliki para ilmuan saat melakukan kerja ilmiah diantaranya rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau
mendengarkan pendapat orang lain.
Metode ilmiah : serangkaian langkah-langkah dalam melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan data dalam cakupan masalah yang ada, memilah data untuk mencari hubungan, merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan-temuan baru dalam eksperimen yang dilakukan.
Keselamatan kerja : suatu langkah untuk menjaga keselamatan baik unsur yang terkait subjek (praktikan) maupun objek (peralatan dan ruang praktikum).
Fakta : keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di alam
Konsep : abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan fakta.
Rumus : pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori
Model : presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak dapat dilihat.
Teori
Mengukur Besaran Satuan Alat Ukur
Ketidakpastian Angka Penting
:
: : : :
: :
penjelasan sesuatu yang tersembunyi atau tidak dapat langsung diamati, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas.
Membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang dijadikan acuan.
sesuatu yang dapat sesuatu yang dapat diukur dan hasilnya selalu dapat dinyatakan dengan angka (secara kuantitatif).
sesuatu yang dapat menunjukkan kuantitas suatu besaran.
sebuah alat yang tujuan penggunaanya untuk membantu dalam mengetahui nilai suatu besaran.
Kemungkinan terjadinya selisih maksimal antara nilai ukur dan nilai sebenarnya.(setengah kali nilai skala terkecil) semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.
HAKIKAT FISIKA
sebagaiProduk Proses Sikap
diantaranya diantaranya diantaranya
Tata tertib
Laboratorium
dibutuhkanKeselamatan kerja
PETA KONSEP
Diperoleh dari Diterapkan dadam bidang
• Alat ukur
• Besaran
• Satuan
• Dimensi
• Ketidakpastian
• Angka penting
• Rumus
• Mengamati
• Merumuskan masalah
• Menyusun hipotesis
• Bereksperimen
• Mendata
• Analisa data
• Menyimpulkan
• Jujur
• Disiplin
• Kerjasama
• Teliti
• Ingin tahu
• Obyektif
• Tanggung jawab
PENDAHULUAN A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit
Judul Modul : Pengukuran dalam Kerja Ilmiah
B. Tujuan Pembelajaran
Fase CP : E
Kode Modul Ajar : FIS. E. ASW. 10.1 Elemen CP
Tujuan Pembelajar an
Domain CP Indikator
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
FIS. E. LIS. 10.1 Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan penyelidikan sederhana, mengumpulkan data menggunakan alat ukur atau aplikasi teknologi yang tersedia, menganalisis data,
menyimpulkan dan
mengkomunikasik an hasil
penyelidikannya baik secara lisan maupun tulisan.
Pemahama n
Sains
Pertemuan ke-1
1. Mengidentifikasi macam-macam benda-benda serta alat ukur yang tepat berdasarkan besarannya
2. Menggunakan alat ukur yang sesuai dengan objek yang diukur
3. Menentukan hasil pengukuran dengan jangka sorong beserta nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya
4. Menentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup beserta nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya
Pertemuan ke-2
5. Menentukan besaran-besaran turunan yang dihasilkan dari pengukuran
6. Mengidentifikasi besaran-besaran turunan berdasarkan dimensinya
7. Menuliskan hasil pengolahan data dengan aturan angka penting dan notasi ilmiah
8. Menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai ketidakpastian berulang
Keterampila n
Proses
Pertemuan ke-1
1. Melakukan percobaan Pengukuran benda- benda disekitar dengan menggunakan alat uur yang benar dan tepat.
2. Mengumpulkan data percobaan Pengukuran benda-benda disekitar dengan menggunakan alat uur yang benar dan tepat.
3. Mengolah data hasil percobaan Pengukuran benda-benda disekitar dengan menggunakan alat uur yang benar dan tepat.
4. Menyajikan data hasil percobaan Pengukuran benda-benda disekitar dengan menggunakan alat uur yang benar dan tepat.
5. Mempresentasikan hasil percobaan
Pengukuran benda-benda disekitar dengan menggunakan alat uur yang benar dan tepat.
C. Rasional Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu merespon dengan peran aktif terhadap isu global, maka peserta didik diharapkan pula untuk memiliki kemampuan untuk memahami konsep, konteks, dan ukuran variabel yang terkait dengan isu tersebut mengkajinya dengan metode ilmiah, dan dihubungkan dengan kesadaran bahwa peserta didik adalah bagian dari penghuni bumi dan alam semesta, memahami apa saja yang telah dilakukan manusia dengan mengeksplorasi berbagai sumber energi untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga turut peduli dan mencari gagasan solusi atas permasalahan di bumi seperti perubahan iklim, pemanasan global.
Unit Pembelajaran 10.1: Metode Ilmiah
Tujuan Unit :Unit ini membahas metode ilmiah yang dapat digunakan untuk menyelidiki hubungan
antar variabel pada fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan
:Peserta didik dapatmenjelaskan dan merancang prosedur kerja ilmiah melalui keterampilan proses menyelelidiki hubungan antar variabel pada fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Elemen Profil Pelajar Pancasila
Kata Kunci
Glosarium Tujuan
Pembelajaram
Topik JP
Pemaha man Fisika, Keteram pilan Proses
Berpikir Kritis dalam mengiden tifikasi prosedur kerja ilmiah.
Kreatif dalam melakukan projek keterampila n proses metode ilmiah
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunaka n langkah- langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkap kan suatu permasalaha n
Variabel Percobaan adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
10.5a Menerapkan
prinsip-prinsip pengukuran dan menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat
Pengu kuran dalam
kerja ilmiah
3 JP
10.5b Melakukan projek melalui keterampilan proses untuk merancang dan melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan
permasalahan kehidupan, mengumpulkan,
Pengu kuran dalam
kerja ilmiah
3
JP
Elemen Profil Pelajar Pancasila
Kata Kunci
Glosarium Tujuan
Pembelajaram
Topik JP
dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan
ditariklah sebuah kesimpulan.
data dan
mengembangka n keterampilan dalam
membangun prediksi yang masuk akal dan kesimpulan yang valid.
Selanjutnya peserta didik mengkomunika sikan hasil penyelidikanny
a dan
menciptakan ide untukmerancan g prosedur kerja ilmiah untuk menyelidiki hubungan antar variabel pada fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah JP 6
JP
1. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kaitan erat dengan pembelajaran materi pengukuran adalah sebagai berikut :
● Bergotong-royong
● Bernalar kritis
● Kreatif
2. Pemahaman Bermakna
● Terdapat banyak alat ukur yang dapat membantu pekerjaan manusia
● Faktor-faktor yang digunakan untuk memilih alat ukur yang tepat adalah besaran yang
● diukur, nilai skala terkecil alat ukur, benda yang diukur, dan lain sebagainya.
● Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, perlu dilakukan pengukuran secara
● berulang.
● Seberapa akurat pengukuran berulang yang dilakukan dapat diketahui dengan cara
● menghitung nilai ketidakpastian berulang
3. Sarana dan Prasarana
(disesuaikan dengan moda pembelajaran dan keadaan sekolah)
● Dibutuhkan sarana untuk mencetak LKPD : komputer, printer, mesin fotokopi, kertas, tinta printer, dan lain-lain. Jika tersedia buku cetak di perpustakaan, peserta dapat meminjam buku cetak dari perpustakaan sekolah.
● Pembelajaran ditunjang dengan lingkungan belajar yang tidak bising bagi peserta didik
4. Target Siswa
Perangkat ajar ini dirancang untuk :
√ Peserta didik regular/tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar Peserta didik berpencapaian tinggi Peserta didik dengan ketunaan
5. Jumlah Siswa
Pembelajaran ini dirancang untuk kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 – 36 orang.
6. Ketersediaan materi
Ya Tida k
Keteranga n
√ Pengayaan untuk peserta didik CIBI
√ Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep
7. Moda Pembelajaran
√ Tatap muka PJJ Daring PJJ Luring
Paduan tatap muka dan PJJ (blended learning)
* Pilihan moda pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan aktivitas pembelajarannya dapat dimodifikasi menyesuaikan moda pembelajaran
Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
: Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
8. Materi Ajar, Alat, dan Bahan
Alat dan Bahan : Lembar kegiatan peserta didik (alternatif format : google docs, google slides), jangka sorong, mikrometer sekrup, penggaris, thermometer, neraca pegas, dan beberapa benda yang akan diukur, seperti tutup botol dan buku tulis, serta alat dan bahan praktikum gelas berukuran atau alat sejenisnya seimbangan digital, baut dengan ukuran dan bahan berbeda beda, penggaris
Media : Google Slide/Powerpoint, dan virtual lab jangka sorong dan mikrometer sekrup
Alternatif virtual lab yang digunakan dalam aktivitas eksperimen dan
demonstrasi a. Jangka Sorong
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=
4
● https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier- caliper- simulator-05-millimeter/
b. Mikrometer Sekrup
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt
=4
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual- micrometer- thousandth-millimeter-simulator/
Sumber
Belajar : Buku Siswa IPA kelas X, Buku Fisika untuk SMA/MA kelas X, Internet,
dan sumber bacaan lainnya yang relevan Prakiraan
Biaya : -
9. Kegiatan Utama Pembelajaran
Pengaturan siswaIndividu
√ Berpasangan
√ Berkelompok (lebih dari dua orang) Metode Pembelajaran
√ Diskusi √ Presentasi
√ Demonstrasi √ Proyek
√ Eksperimen √ Eksplorasi
Permainan Ceramah
Kunjungan lapangan Simulasi
10. Asesmen
1) Pemahaman Sains : Asesmen formatif (individu)
● Peserta didik mengidentifikasi macam-macam alat ukur berdasarkan besarannya
● Peserta didik mengidentifikasi besaran-besaran turunan berdasarkan dimensinya
● Peserta didik mengetahui penggunaan alat ukur yang sesuai dengan objek yang diukur
● Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan jangka sorong beserta nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya
● Peserta didik menentukan hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup beserta nilai ketidakpastian pengukuran tunggalnya
● Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data dengan aturan angka penting dan notasi ilmiah
● Peserta didik dapat menuliskan hasil pengolahan data beserta nilai ketidakpastian berulang
2) Keterampilan Proses : performa presentasi, portofolio
11. Persiapan Pembelajaran
1) Mempersiapkan absen pada LMS (contoh : menggunakan fitur question pada google classroom, menggunakan fitur google form, dan lain-lain)
Learning Management : Aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam
2) Mempersiapkan powerpoint/google slide untuk presentasi
3) Menyediakan meeting room Gmeet atau breakout room untuk kegiatan berkelompok
4) Mempersiapkan lembar kerja untuk peserta didik (alternatif format : dapat menggunakan google docs atau google slide)
5) Mempersiapkan lembar refleksi (alternatif format : zoho form, google form, atau form survey sejenis lainnya)
6) Mempersiapkan alat ukur untuk didemonstrasikan : jangka sorong, mikrometer sekrup, dan penggaris
7) Menyiapkan alat dan bahan praktikum (panduan praktikum terlampir)
● Gelas berukuran atau alat sejenisnya
● Timbangan digital atau alat sejenisnya
● tiga buah baut dengan ukuran dan bahan berbeda beda
● Penggaris
Jika tidak memungkinkan dilaksanakan praktikum peserta didik dapat membuat :
● membuat prototype jangka sorong dari karton (alat dan bahan : karton/kardus/dupleks/bahan sejenisnya, gunting, pensil, penghapus,spidol, penggaris, dll)
*prototype merupakan model alat yang dapat berfungsi seperti alat sesungguhnya
● membuat poster cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup (alat dan bahan : karton/kardus/dupleks/bahan sejenisnya, pensil, penghapus, alat mewarnai, spidol, penggaris, dll)
8) Mengakses link-link virtual lab tersedia :
● Jangka Sorong
▪ http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4
▪ https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
▪ https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier- caliper-simulator-05- millimeter/
● Mikrometer Sekrup
▪ http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4
▪ https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer- thousandth-millimeter- simulator/
*Cara pembelajaran ini dapat dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah
B. Materi Pembelajaran
Modul ini hanya terdiri dari satu kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi. Materi pembelajarannya terdiri dari Pengukuran dalam kerja ilmiah, dan keselamatan kerja.
System (LMS) jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi
pengajaran, contoh google classroom, schoology, aimsis, schola, dan lain-lain.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Hakikat Fisika, Metode Ilmiah, dan Keselamatan Kerja
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian memahami Pengukuran dalam kerja ilmiah, dan pentingnya keselamatan kerja di laboratorium
B. Uraian Materi
1. Hakikat Fisika
Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Sains pada hakikatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”)”. Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakekat IPA adalah IPA sebagai produk untuk pengganti pernyataan IPA sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), IPA sebagai sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan IPA sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”).
Karena fisika merupakan bagian dari IPA atau sains, maka sampai pada tahap ini kita dapat menyamakan persepsi bahwa hakikat fisika adalah sama dengan hakekat IPA atau sains, hakikat fisika adalah sebagai produk (“a body of knowledge”), fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan fisika sebagai proses (“a way of investigating”).
Gambar 1. Hakikat Fisika
2. Apa Bedanya Besaran, Satuan & Dimensi dalam Pengukuran Fisika?
Ketika Pak Habibie merancang pesawat, beliau harus melakukan pengukuran dengan akurasi dan tingkat presisi yang tinggi. Jika ada kesalahan pengukuran sedikit saja dalam pembuatannya, maka bisa berakibat fatal pada fungsi pesawat. Bahkan dapat menyebabkan kecelakaan! Wah, ngeri juga, ya? Maka dari itu, Pak Habibie harus memahami mengenai besaran, satuan, dan dimensi dengan baik. Eits! tentu saja ini juga berlaku untuk ilmuwan yang lain, termasuk kamu calon ilmuwan di masa depan.
Untuk lebih jelasnya, kita akan bahas bersama di bawah ini, ya!
Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang
distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain.
Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Misalnya, satuan turunan dari luas. Luas itu diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebar suatu bangun. Nah, panjang dan lebar itu satuan pokoknya kan meter (m). Jadi, satuan turunan luas adalah:
Luas = panjang x lebar = m x m = m
2Paham ‘kan sampai di sini? Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya, perhatikan ya.
Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!
Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkat positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif.
Oke, supaya nggak bingung, sekarang coba kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut ya:
Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³ a. Kegunaan Dimensi pada Analisis Dimensional
Suatu cara untuk menentukan satuan dari besaran turunan dengan memerhatikan dimensi besaran tersebut. Contohnya:
b. Kegunaan Dimensi untuk Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda. Contoh:
Oke, karena kamu sudah tahu mengenai besaran, satuan, dan dimensi dalam pengukuran fisika, sekarang jawab soal di bawah ini yuk untuk mengukur tingkat pemahaman kamu.
Jawabannya bisa kamu tulis di kolom komentar, ya! Tapi, jangan nyontek sama jawaban temanmu yang lain. Hihihi...
(sumber : https://www.ruangguru.com/blog/besaran-satuan-dimensi-dalam-pengukuran- fisika)
3. Angka Penting: Pengertian, Aturan Penulisan, Operasi Hitung &
Pembulatan Aturan Angka Penting
Untuk menentukan jumlah angka penting, digunakan aturan-aturan atau rumus angka penting sebagai berikut:
Semua angka bukan nol adalah angka penting Contoh:
124,6 g mengandungempatangka penting 19,3 cm mengandungtigaangka penting
Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting Contoh:
30,45 kg mengandungempatangka penting 465,02 mm mengandunglimaangka penting
Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal adalah bukan angka penting, kecuali diberi tanda khusus (garis bawah/atas)
Contoh:
45.000 kg mengandungduaangka penting 45.000 kg mengandungtigaangka penting 45.000 kg mengandungempatangka penting
Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan di sebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting
Contoh:
0,0027 mm mengandungduaangka penting 0,0205 cm mengandungtigaangka penting
Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
14,00 g mengandungempatangka penting 0,003200 kg mengandungempatangka penting
Operasi Hitung dalam Aturan Angka Penting
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Aturan Angka Penting
Aturan angka penting dalam operasi penjumlahan dan pengurangan adalah hasil perhitungan hanya boleh mengandungsatu angka taksiran.
Contoh:
a. Penjumlahan
678,234 cm– 21,76 cm = …cm
Karena hanya boleh ada satu angka taksiran, maka hasil perhitungannya dituliskan 699,99cm(dibulatkan).
b. Pengurangan
613,9 cm –45,64 cm = …cm
Karena hanya boleh ada satu angka taksiran, maka hasil perhitungannya dituliskan 568,3cm(dibulatkan).
Operasi Perkalian dan Pembagian dengan Aturan Angka Penting
Aturan angka penting dalam operasi pembagian dan perkalian adalah hasil perhitungan mengandung jumlah angka penting sesuai dengan jumlah angka penting terkecil dari bilangan yang dikalikan.
Contoh:
a. Perkalian
34,231 kg x 0,25 =… kg
Karena jumlah angka penting terkecil adalah tiga, maka hasil perhitungannya dituliskan 8,56 kg (dibulatkan).
b. Pembagian
46,532 kg x 200 =… kg
Karena jumlah angka penting terkecil adalah satu, maka hasil perhitungannya dituliskan 0,2 kg (dibulatkan).
Operasi Pangkat dan Penarikan Akar dengan Aturan Angka Penting
Aturan angka penting dalam operasi pangkat dan penarikan akar adalah hasil perhitungan mengandung jumlah angka penting sama dengan jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau diakarkan.
Contoh:
a. Perpangkatan (2,45 cm)3 =…cm3
Karena jumlah angka penting dari bilangan yang dipangkatkan adalah tiga, maka hasil perhitungannya dituliskan 14,7 cm3 (dibulatkan).
b. Penarikan Akar
Karena jumlah angka penting dari bilangan yang diakarkan adalah tiga, maka hasil perhitungannya dituliskan 1,60 cm3 (ditambah angka nol).
Perkalian antara Bilangan Penting dan Bilangan Eksak
Aturan angka penting dalam operasi perkalian antara bilangan penting dengan bilangan eksak adalah hasil perhitungan mengandung jumlah angka penting sesuaidengan jumlah angka penting dari bilangan penting.
Contoh
12,5 kg x 15 =… kg
Karena jumlah angka penting dari bilangan penting adalah tiga, maka hasil perhitungannya dituliskan 188 kg (dibulatkan).
Pembulatan Angka Penting
C. Rangkuman
1. pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
2. besaran adalah sesuatu yang dapat dihitung, diukur, dan memiliki nilai dan satuan.
4. satuan adalah kebenaran untuk melakukan pengukuran atau nilai pembanding dalam sebuah pengukuran.
5. dimensi adalah struktur konstituen dari semua ruang dan posisinya. Kegunaan Dimensi pada Analisis Dimensional dan untuk Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran.
6. angka penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti (eksak) dan angka taksiran. Dan dipergunakan dalam penjumlahan, pengurangan, penarikan akar, perkalian, dari hasil pengukuran.
7. Keselamatan kerja adalah suatu langkah untuk menjaga keselamatan baik unsur yang terkait subjek (praktikan) maupun objek (peralatan dan ruang praktikum).
Tuban, 18 Juli 2022
Kepala SMAN 2 Tuban Guru Mapel Fisika
H. MUKTI, M.Pd. Agus sigid widigdo, S.Pd.
Pembina Tk.I NIP. 198204122022211022
NIP. 196309051985041006
D. Asesmen Formatif 1
Jawablah pertanyaan berikut!
Soal Besaran, Satuan, dan Dimensi
1. Sebutkan 3 sistem SI dari besaran pokok yang sering kamu jumpai!
2. Apakah perbedaan besaran pokok dan besaran turunan? Jelaskan!
3. Besarnya massa jenis suatu benda yang memiliki massa m dan luas alasnya A, dinyatakan dengan persamaan:
Jika g suatu konstanta, maka tentukan dimensi dan satuannya!
E.
Asesmen Formatif 24.
Hasil pengukuran potongan kayu tersebut adalah …….
5 . perhatikan neraca ohaus tiga lengan berikut !
6.
7.
pembacaan Hasil pengukuran pada skala nonius mikrometer sekrup tersebut, terdapat berapa angka penting !
Jawaban Soal Latihan
1. Panjang, massa, waktu
2. Besaran pokok merupakan besaran yang menjadi dasara penetapan besaran lain yaitu besaran turunan. Sehungga besaran turunan dapa terdiri dari beberapa besaran pokok
3.
4.
5.
6. Jawaban : e. 7,34 mm
7. 0,5 ( mengandung 1 angka penting)
EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Perhatikan informasi berikut !
Dari informasi gambar diatas, urutkan hasil pengukuran mulai dari yang terkecil ……..
A. (a),(b),(c),(d) B. (b),(c),(d),(a) C. (d),(b),(c),(a) D. (C),(b),(d),(a) E. (b),(d),(c),(a) Ans : C
2.
3. hal
KUNCI JAWABAN EVALUASI
No Soal Kunci Jawaban
1 D
2 B
3 E
4 A
5 E
6 C
7 D
8 E
9 C
10 A
DAFTAR PUSTAKA
Pujianto, Supardianingsih. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Klaten: PT Intan Pariwara
Ni Ketut Lasmi, .2022. IPA Fisika kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
Budi purawanato, muchammad azam. 2016. Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA edisi revisi.
Kartasura-Solo : PT. Wangsa jatra lestari