• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Kebianan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Program Studi Kebianan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2021"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Kebianan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2021

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny.S DI PMB PERMATA HATI KARANGANYAR

Annisa Auliya1,Ernawati SST., M.Kes., M.Keb2,Dheny Rohmatika SSiT., M.Kes3

1Mahasiswa Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta Email: [email protected]

2Dosen Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

3Dosen Prodi Kebidanan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2019 masih tetap tinggi,

yakni 302 per 10.000 kelahiran hidup. Artinya tidak mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) yakni sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Budhiharsana, 2019). Namun, jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari 88,05 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 menjadi 78,60 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018. Sebesar 25,42% kematian maternal terjadi pada waktu hamil (Pre-Eklampsia / Eklampsia 36,80%), 17,38 persen pada waktu persalinan (perdarahan 22.60%), dan sebesar 57,24% pada waktu nifas (infeksi 5.20%). Sedangkan berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia 20-34 tahun sebesar 65,08%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 31,35% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 3,56%

(Profil Kesehatan Provinsi Jateng, 2018).Tujuan: Untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,bersalin,bayi baru lahir,nifas pada Ny.S menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan teori menurut metode varney.Metode: Observasi deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Subyek: Menggunakan ibu hamil normal Ny.S mulai usia kehamilan 37+1 minggu pada bulan April 2021 di PMB Permaata Hati Karanganyar kemudian diikuti sampai ibu bersalin dan ibu nifas sampai dengan bulan Mei 2021.Hasil: Saat kehamilan Ny.S tidak ada masalah dalam kehamilannya.Proses bersalin lancar dan spontan.BBL normal tidak ditemukan komplikasi.Nifas normal dan Ny.S belum ingin menggunakan Alat kontrasepsi

(2)

jenis apapun.Kesimpulan: Selama memberikan asuhan kebidanan komprehensif tidak ditemukan kesenjangan apapun antara teori dan praktik.

Kata Kunci:Asuhan Kebidanan,Komprehensif.

(3)

PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur dalam menilai status kesehatan disuatu negara. Apabila AKI dan AKB nya kecil maka bisa di katakan status kesehatan negara tersebut baik, dan begitupun sebaliknya apabila AKI dan AKB tinggi disuatu negara maka hal tersebut merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Menurut hasil dari berbagai survei yang telah dilakukan, tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara dapat dilihat dari kemampuan dalam memberikan pelayanan obstetric yang bermutu dan menyeluruh (WHO, 2011).

Pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung jawab untuk menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehat an ibu yang berkualitas mulai dari saat hamil hingga nifas oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Sehingga bidan sebagai tenaga kesehatan melakukan Continuity of Care (CoC) (Depkes, 2014).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2019 masih tetap tinggi, yakni 302 per 10.000 kelahiran hidup. Artinya tidak mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) yakni sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Budhiharsana, 2019). Namun, jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah mengalami

penurunan dari 88,05 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 menjadi 78,60 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018.

Sebesar 25,42% kematian maternal terjadi pada waktu hamil (Pre-Eklampsia / Eklampsia 36,80%), 17,38 persen pada waktu persalinan (perdarahan 22.60%), dan sebesar 57,24% pada waktu nifas (infeksi 5.20%).

Sedangkan berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia 20-34 tahun sebesar 65,08%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 31,35% dan pada kelompok umur

<20 tahun sebesar 3,56% (Profil Kesehatan Provinsi Jateng, 2018).

Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebanyak 475 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu di tahun 2016 yang sebanyak 602 kasus. Kematian maternal terjadi pada waktu nifas sebesar 60%, 26,32%

pada waktu hamil dan sebesar 13,68% pada waktu persalinan. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia 20-30 tahun sebesar 65,68% kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 29,89% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 4,42%

jiwa. Dengan demikian Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 88,05/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa

(4)

Tengah,2017). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Karanganyar pada tahun 2018 sebesar 72,28% per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebut meningkat bila dibandingkan angka kematian ibu pada tahun 2016 sebesar 40,55% (Dinkes Kota Karanganyar, 2018).

Upaya penurunan AKI dan AKB dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan emergency obstetric dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 puskesmas (PONED) dan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan dan efektif antar pukesmas dan rumah sakit.

Berbagai perbaikan dilakukan semaksimal mungkin dalam menurunkan AKI dan AKB dengan meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif yang berfokus pada asuhan sayang ibu dan sayang bayi sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Peran bidan sangat dibutuhkan untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan pelayanan Continuity of Care yang dapat mendeteksi dini resiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi.

Asuhan Contunuity of care (COC) merupakan upaya bidan di Indonesia untuk memberikan asuhan yang berkelanjutan, bidan dapat memantau kondisi ibu dan bayi sehingga mencegah terjadi komplikasi yang tidak segera ditangani. Pemantauan tersebut secara intesif sangatlah diperlukan untuk

mendeteksi secara dini apabila terdapat penyulit atau kelainan dengan tujuan menyiapkan wanita hamil secara komprehensif baik fisik maupun mental serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga tidak terjadi penyulit dan komplikasi (Astuti, dkk, 2017).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di PMB Susilowati data ibu hamil terdapat 205 orang, ibu neonatus terdapat 90 orang, maka penyusun penting untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. S Di PMB Permata Hati Karanganyar”.

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan adalah Case Study research (Studi Kasus) dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan secara komprehensif. Laporan tugas akhir ini telkah dilakukan di PMB Permata Hati Karanganyar berlangsung dari bulan April hingga Mei 2021. Subyek yang dilakukan dalam studi kasus ini yaitu ibu hamil pada Ny.S G2P1A0 dengan umur kehamilan 37+1 minggu - 40 minggu dilakukan kunjungan ,dengan rincian 2x kunjungan hamil,bersalin 1x,bayi, balita 2x,nifas 2x.

Metode pengumpulan data yaitu metode observasi partisipatif,format

(5)

asuhan kebidanan,buku KIA, Wawancara, status pasien, pengukuran dan dokumentasi,instrument SOAP, alat dan bahan untuk pemeriksaan fisik.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kehamilan

Pada tanggal 13 April 2021 penulis bertemu dengan Ny.S sebagai subyek untuk pengambilan studi kasus.

Berdasarkan asuhan kebidanan pada ibu hamil didapat hasil bahwa ibu sudah melakukan pemeriksaan kehamilan pada TM I sebanyak 1 kali, TM II sebanyak 4 kali, TM III sebanyak 3 kali kunjungan.

Sesuai dengan teori Walyani (2015),yang menyatakan frekuensi pelayanan antenatal oleh WHO ditetapkan 4 kali kunjungan ibu hamil dalam pelayanan antenatal. Selama kehamilan dengan ketentuan sebagai berikut : 1 kali pada trimester pertama (K1), 1 kali pada trimester dua (K2) dan dua kali pada trimester ketiga (K4).

Namun dengan keterbatasan situasi pandemi, maka dalam kasus ini hanya dilakukan 2 kali kunjungan saja. Ketika dilakukan ANC diawali dengan melakukan anamnesa identitas ibu dan suami, kesehatan ibu,kesehatan keluarga, riwayat kehamilan sekarang.

Pada saat pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe dengan hasil tekanan darah 110/80 mmHg, suhu 370C, nadi 88x/menit, pernafasan 24x/menit, leopold I : TFU 3 jari di atas pusat. Bagian teratas janin teraba lunak, bulat, tidak melenting (bokong)., leopold II : bagian kanan ibu teraba seperti papan, memanjang, keras (punggung), bagian kiri ibu teraba bagian terkecil janin (ekstermitas), leopold III : bagian terendah teraba bulat, keras, melenting (kepala), leopold IV : kepala sudah masuk panggul dan sudah tidak bisa digoyangkan, tinggi fundus uteri 31 cm, taksiran berat janin 3100 gram, denyut jantung janin ± 156x/menit yang secara

keseluruhan masih dalam batas normal.

Selain pemeriksaan fisik, dilakukan juga pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan penunjang Ny. S didapatkan hasil kadar Hb 11,6 gr%.

Pada kunjungan 1, analisa atau assessment pada kasus ini adalah Ny. S umur 36 tahun G2P1A0, umur kehamilan 37+2 minggu, janin tunggal, hidup, intrauteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin sudah masuk PAP, hamil normal. Pada kasus ini ibu mengatakan tidak ada keluhan, nafsu makan meningkat dan gerakan janin sangat aktif.

Berdasarkan hasil pengkajian tidak ditemukan masalah pada Ny. S.

Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

2. Persalinan

Pada tanggal 4 Mei 2021 pukul 06.00 WIB di PMB Permata Hati Karanganyar, Ny.S mengatakan mulai merasakan kenceng-kenceng yang dirasakannya mulai teratur tanggal 4 Mei 2021 pukul 06.00 dan sudah mengeluarkan lendir darah dari jalan lahir pada pagi hari. Hari Selasa 4 Mei 2021 Pukul 06.00 WIB ibu datang ke PMB Permata Hati Karanganyar, ibu mengatakan kenceng- kenceng semakin sering dan teratur, bidan melakukan pemeriksaan dalam pada ibu dengan hasil pembukaan 4 cm, pukul 00.00 WIB ibu mengatakan

(6)

rasa ingin mengejan dan bidan melakukan pemeriksaan dalam dengan hasil pembukaan lengkap dan bidan mulai memimpin proses persalinan.

Pada tanggal 5 Mei 2021, pukul 00.30 WIB ibu mengatakan telah melahirkan bayinya, bayi menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan dan tidak ada kelainan, ibu mengatakan setelah bayi lahir dilakukan IMD, pukul 00.50 WIB ibu mengatakan ari-ari lahir lengkap, dan ibu mengatakan tidak mengalami perdarahan. Keadaan ibu dan bayi baik, pemeriksaan pada ibu diperoleh hasil tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi

24 kali/menit, suhu 36,50C, perdarahan dalam batas normal, plasenta kotiledon dan selaput ketuban lahir lengkap. Hasil pemeriksaan pada bayi, jenis kelamin laki-laki, berat badan 2600 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada

35 cm, bayi saat lahir langsung menangis, gerakan tangan dan kaki aktif, warna kemerahan serta tidak terdapat kelainan kongenital. Terapi yang diberikan ibu mengatakan diberian suntikan oksitosin 10 UI pada paha kanan setelah bayi lahir dan sebelum ari-ari lahir, kemudian plasenta lahir pukul 00.50 WIB, untuk terapi post partum ibu diberi terapi Asam mefenamat 3x500 mg, Cefadroxil 3x500 mg, Sulfa Feros 1x60 mg. Terapi yang diberikan untuk bayi yaitu, Vit.K1, Salep mata, Hb.0 setelah 1 jam.

Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

3. Bayi Baru Lahir

Pengkajian bayi baru lahir Ny.S pada tanggal 5 Mei 2021 pukul

00.30 WIB. Ibu mengatakan bayinya lahir normal, BB 2600 gram, PB 51 cm, keadaan umum baik. Hal tersebut sesuai dengan teori Runjati (2018), yang menyatakan bayi baru lahir normal adalah bayi yang dilahirkan pada usia 37-42 minggu dengan berat lahir 2500- 4000 gram.

Bayi dilakukan IMD, sesuai dengan teori Sondakh (2013), yaitu kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya dibiarkan setidaknya selama satu jam segera setelah lahir, kemudian bayi akan mencari payudara ibu dengan sendirinya.

Bayi sudah diberikan injeksi Vit. K di paha kiri dan diberikan salep mata pada kedua mata pada 1 jam pertama kelahiran dan imunisasi Hb0 pada 1 jam kedua di paha kanan. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin dkk (2011), yang menyatakan untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K dengan dosis 0,5-1 mg IM Dan pemberian salep mata eritomisin 0,5% atau tetrasiklin 1%

dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia.

Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

(7)

4. Nifas

Pada kunjungan pertama data objektif yang didapatkan yaitu keadaan umum baik, vital sign normal, pemeriksaan fisik normal, dan pemeriksaan obstetri meliputi kontraksi keras, TFU diantara pusat dan sympisis, kandung kemih kosong, vulva vagina terdapat nyeri, lochea sanguinolenta, perinenum masih basah. Analisa data pada kunjungan pertama adalah Ny. S, umur 36 tahun, P2A0, 6 hari post partum dengan luka jahitan perineum

Kunjungan I (6 jam-3 hari setelah persalinan), asuhan yang harus diberikan, yaitu memastikan involusi uterus berjalan dengan normal, menilai adanya tanda bahaya seperti demam, infeksi atau perdarahan, memastikan ibu cukup cairan nutrisi dan istirahat, dan pengetahuan bagaima cara merawat bayi sehari- hari, memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui.

Kemudian memberikan KIE tanda bahaya pada ibu nifas dan memberitahu jadwal kunjungan ulang. Hal ini sesuai teori (Nugroho dkk,2014), yang menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi perawatan luka, yaitu gizi. Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada jahitan karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.

Pada kunjungan kedua data objektif yang didapatkan yaitu keadaan umum baik, vital sign normal, kontraksi keras, TFU tidak teraba, laktasi lancar, lochea sanguinolenta, luka perineum sudah kering. Analisa data pada kunjungan kedua adalah Ny. S, umur 36 tahun,

P2A0, 14 hari post partum, normal.

Kunjungan II (4-28 hari setelah persalinan), asuhan yang wajib diberikan, yaitu menanyakan persepsi ibu tentang gizi pada ibu nifas.

Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik di lahan.

SIMPULAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S G2P1A0 umur 36 tahun dimulai dari usia kehamilan 37+1 minggu, mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan nifas di Praktik Mandiri Bidan Permata Hati Karanganyar, yang dimulai dari April 2021 sampai Mei 2021 penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengkajian sudah dilakukan dan dari data subjektif dan objektif dengan lengkap dan lancar karena ibu bersedia untuk melakukan informed concent yang tersedia melalui tehnik wawancara dan observasi sistemik.

Data subyektif pada saat hamil tidak ditemukan masalah padaa kehamilannya, pada ibu bersalin mengeluarkan flek darah bercampur lendir disertai perut mulas, pada bbl ibu mengatakan berat badan bayi 2600 gram, panjang 51 cm, bayi sudah diberi vit K dan salep mata, pada saat kunjungan nifas ibu mengatakan nyeri pada bekas luka jahitan saat kunjungan nifas I . Data obyektif yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 20x/menit, suhu

36,50C, muka tidak

oedema,conjungtiva merah muda dan

(8)

sklera putih. Pada saat bersalin keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV normal, pembukaan lengkap pukul 00.00 WIB persalinan lancar tanpa komplikasi , pada BBL bayi lahir pukul 08.15 WIB.

Pada saat kunjungan nifas 1 dan 2 data subyektif sesuai dengan kondisi nifas. Interpretasi data dasar pada awal pemeriksaan diagnosa normal tidak ditemukan penyulit pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. Hasil pengkajian Ny.S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 37+1 minggu normal, masalah yang terjadi ibu tidak ada keluhan. Pada ibu bersalin diperoleh diagnosa kebidanan Ny.S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 40 minggu normal. Pada ibu nifas didapatkan diagnosa kebidanan Ny.S umur 36 tahun nifas hari ke-6 post partum normal dengan nyeri bekas luka jahitan laserasi, pada kunjungan 2 didapatkan diagnosa kebidanan Ny.S umur 36 tahun nifas hari ke-14 post pasrtum normal..

2. Diagnose potensial dan masalah potensial pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas pada Ny.S tidak terjadi diagnose potensial dan masalah.

3. Tidak ada tindakan segera yang harus disiapkan pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan nifas.

4. Perencanaan telah dilakukan secara komprehensif sesuai dengan standar kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan Keluarga Berencana. Perencanaan pada kehamilan Ny.S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 37+1 minggu normal, beritahu ibu tentang hasil

pemeriksaannya. Anjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi.

Beritahu ibu akan dilakukan 1 kali kunjungan ulang, beritahu ibu tentang tanda bahaya TM 3 dan persiapan persalinan. Perencanaan pada ibu bersalin adalah mempersiapkan segala keperluan untuk membantu proses persalinan ibu. Perencanaan ibu nifas yaitu beritahu ibu tentang kondisi ibu dalam keadaan normal, anjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene, beritahu ibu untuk selalu memberikan ASI pada bayinya, beritahu ibu tentang KB yang akan dipakai. Perencanaan bayi baru lahir adalah beritahu ibu tentang perawatan tali pusat, beritahu tentang perawatan bayi sehari-hari, beritahu ibu tentang ASI Ekslusif.

5. Pelaksanaan, selama proses kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir mendapatkan asuhan yang aman dan nyaman, diberikan asuhan sayang ibu sesuai standar perencanaan asuhan kebidanan.

6. Mengevaluasi hasil tindakan secara komprehensif pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir, tidak ditemukan penyulit serta keadaan ibu dan bayi sehat. Hasil evaluasi pada kehamilan ibu dalam keadaan baik, kesadaran

composmentis, TTV normal, Hb 11,6 gr/dL , ibu bersedia mempertahankan asupan nutrisi, keluhan pada ibu bisa ditangani. Pada kasus kehamilan Ny.S umur

36 tahun G2P1A0 normal, sehingga tahap pengkajian tidak terjadi kesenjangan teori dan praktek.

Evaluasi pada bersalin, ibu bersalin di PMB Permata Hati Karanganyar dengan persalinan normal dan bayi lahir

(9)

selamat, sedangkan pada kunjungan nifas 1 dan 2 tidak ditemukan keaadan ibu abnormal, keadaan ibu. Pada kasus diatas tidak ditemukan kesenjangan teori maupun praktek di lahan.

7. Dari seluruh asuhan kebidanan menurut Varney tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, dkk. 2017. Pengaruh Konseling Saat Persalinan Terhadap Kepesertaan Keluarga Berencana Pasca Salin. Vol. 4, No. 2.

Ana Marriza. 2018. Effect of Aroma Blend Essential Therapy of Lavender Oil on Pain in Post Operating Patients Sectio Caesare. Vol. 4, No. 3.

Ari Yunanto. 2017. Peran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan Kasa Kering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada Perawatan Tali Pusat. Vol. 7, No. 2.

Arikunto, dkk. 2013.

Metologi Penelitian Kesehatan. Padangs:

Diapuan Utara: Darmais Press.

Arum dan Sujiyatini. 2016.

Panduan Lengkap

Pelayanan KB

Terkini. Yogyakarta : Nuha Medika

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Astusti, dkk., 2017. Asuhan Ibu

Dalam Masa

Kehamilan. Jakarta:

Erlangga.

Barus, dkk., 2018. Kebidanan Teori dan Asuhan Vol. 1. Jakarta: EGC.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2018.

Profil Kesehatan Jawa Tengah 2017.

Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Fatimah dan Nuryaningsih.

(2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan.

Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhamadiah Jakarta.

Fatmawati. 2015. Hubungan Senam Hamil dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol.

3, No. 1.

Jaelani, AK. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Makanan Gizi Seimbang Dengan Penyembuhan Luka Perinium. Vol. 2, No. 1.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurniarum, A. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta Selatan:

Kemenkes RI.

Lubis, R. 2017. Hubungan Faktor Pelayanan Keluarga Berencana Dengan

(10)

Pemilihan Alat Kontrasepsi dalam Rahim. Vol. 2, No.

1.

Mariyam Ulfa Sukorini. 2017.

Hubungan Gangguan Kenyamanan Fisik Dan Penyakit Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III. The Indonesian Journal of Public Health.

Nurul Qamariyah. 2018. Pengaruh Pijat Bayi dan Breastfeeding Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin pada Neonates dengan

Hiperbilirubinemia. Vol. 3, No. 2.

Nurrahmanto. 2019. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum dengan Proses Penyembuhan Luka. Vol.

1, No. 1.

Walyani Elisabeth Siwi.

Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru; 2017.

Manuaba, 2017. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Maritalia, Dewi. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Marliyandiani, Y dan Ningrum, N. 2015.

Buku Ajar Asuahan Kebidanan Pada Masa Nifas dan

Menyusui. Jakarta:

Salemba Medika.

Marmi, 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.

Yogyakarta.

Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Nur Aisah, dkk., 2017. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung; Revika Aditama.

Nurrahmanto, 2019. Perawatan Luka Perineum dengan Proses Penyembuhan Luka

Prawirohardjo, 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Rif’ati. 2018. Korioamnionitis dengan Asfiksia Neonatus Pada Kehamilan dengan Ketuban Pecah Dini. Vol. 7, No. 2.

Sudarti, Afroh Fauziah. 2011.

Dokumentasi Kebidanan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.

Jakarta: Salemba Medika.

Sukma, Febi dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiah Jakarta

Swarjanah,. K. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta: ANDI.

Tando, N. 2018. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak. Jakarta:

EGC.

(11)

Tyastuti, S. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan.

Jakarta: Kemenkes RI.

Walyani Elisabeth Siwi.

Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru; 2017.

Walyani Elisabeth Siwi.

Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru; 2017.

Sudarti, Afroh Fauziah. 2011.

Dokumentasi Kebidanan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba

Medika.

Sukma, Febi dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Dan

Kesehatan Universitas Muhammadiah Jakarta Swarjanah,. K. 2015. Metodologi

Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta:

ANDI.

Tando, N. 2018. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak. Jakarta: EGC.

Tyastuti, S. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan.

Jakarta: Kemenkes RI.

Walyani Elisabeth Siwi.

Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru; 2017.

Walyani Elisabeth Siwi.

Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru; 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Palisser serta hambatan dan upaya yang dilakukan dalam memberikan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan terhadap tenaga kerja di PT..

procedure) yang percabangannya rendah (low dynamic nesting) dan jumlah instruction per function call yang rendah tetapi waktu komputasi banyak digunakan untuk

dan Program guna memenuhi Proyek Akhir Arsitektur (PAA 67) yang berjudul ―Sekolah Tinggi Animasi di Jatinangor‖ yang merupakan salah satu persyaratan kelengkapan studi S1

lapangan equestrian indoor &amp; outdoor dengang disediakannya area tribun pandang yang mengarah pada area area lapangan equestrian indoor &amp; outdoor dan

5 Susu sapi dapat menimbulkan rasa enek (rasa mual) 6 Susu sapi putih murni memiliki rasa yang

Judul : EFEKTIVITAS METODE CERAMAH DALAM KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN FIKIH (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN PRAMBON TAHUN 2017).. Setelah diperbaiki materi

– Menyediakan sebuah mekanisme yang siap untuk hidup dan bekerja lagi dengan cepat setelah terjadi kesalahan, kerusakan atau bencana, dimana semua data dapat diakses pada