HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Erfi Nugraeni Puranti 071134040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Erfi Nugraeni Puranti 071134040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:
Erfi Nugraeni Puranti 071134040
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. Puji Purnomo, M. Si Tanggal: 25 November 2011
Pembimbing II
SKRIPSI
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Erfi Nugraeni Puranti
NIM. 071134040
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi pada tanggal 25 November 2011
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Drs. Puji Purnomo, M. Si. ... Sekretaris : Dra. Haniek S., M. Pd. ... Anggota : Drs. Puji Purnomo, M. Si. ... Anggota : Drs. J. Sumedi ... Anggota : Drs. Paulus Wahana M.Hum. ...
Yogyakarta, 25 November 2011
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan
MOTTO
“Jika kamu menginginkan sesuatu pikirkanlah akibatnya, jika baik kerjakanlah tetapi jika tidak
tinggalkanlah.” (HR. Ubadan Ibnu Shamit)
Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
Allah SWT
Kedua orang tuaku Alm. Bapak Sonhadji dan Ibu Suwarti
Kakakku Mardi & Ari juga keponakanku Davin
Keluarga, sahabat dan juga teman-teman yang aku sayangi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 November 2011 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Erfi Nugraeni Puranti
NIM : 071134040
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 25 November 2011
Yang menyatakan
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Erfi Nugraeni Puranti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif korelatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) minat belajar matematika, (2) hasil belajar matematika, (3) hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika, (4) sumbangan variabel minat belajar terhadap hasil belajar matematika.
Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 tahun ajaran 2010/2011 yang beralamat di Medangan, Tersan Gede, Salam, Magelang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2011. Jumlah siswa seluruhnya adalah 39 siswa. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumen. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik korelasi serial.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) minat belajar siswa terdiri atas tiga kelompok yaitu kelompok minat belajar rendah (2,56%), kelompok minat belajar sedang (25,64%), dan kelompok minat belajar tinggi (71,80%); (2) hasil belajar matematika dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok hasil belajar rendah (12,82%), kelompok hasil belajar sedang (53,85%) dan kelompok hasil belajar tinggi (33,33%); (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 tahun ajaran 2010/2011 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,751 yang termasuk pada tingkat korelasi kuat (rhitung = 0,751 > rtabel = 0,408); (4) sumbangan variabel minat belajar terhadap hasil belajar matematika sebesar 75,1%.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING INTEREST AND THE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT OF THE 4th GRADE STUDENTS OF TERSAN GEDE 1 ELEMENTARY SCHOOL SECOND
SEMESTER ACADEMIC YEAR 2010/2011 Erfi Nugraeni Puranti correlation between mathematics learning interest and the mathematics learning achievement of the students or not,(4) the influence learning interest on the mathematics learning achievement.
The research was conducted in fourth grade students of Tersan Gede 1 Elementary School academic year 2010/2011 which is located in Medangan, Tersan Gede, Salam, Magelang. The research was conducted in April-June 2011. Total number of students is 39 students. The instrument used in the research were questionnaire and students rapport document. The data was analyzed using serial correlation analysis technique.
The results showed: (1) mathematics learning interest of students consists of three groups: the low learning interest (2.56%), medium learning interest (25.64%), and high learning interest (71.80%); (2) mathematics learning achievement are divided into three groups: students having low achievement was 12,82%, students having moderate was 53,85%, students having high achievement was 33,33%; (3) the learning interest had positive and significant correlation with the mathematics students achievement with coefficient correlation value was 0,751 in strong level (rhitung = 0,751 > rtabel = 0,408); (4) the influence of learning interest on mathematics student achievement was 75,1%.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul :
”HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI TERSAN GEDE 1 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menempuh ujian sarjana guna memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dorongan serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing dan memberikan dorongan serta bantuan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Alm. Muh Ahmad Daroni, S.Pd., selaku kepala SD Negeri Baturono 1 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyebar kuesioner sebagai uji validitas dan reabilitas untuk penyusunan skripsi ini. 5. Suratman, S.Pd., selaku kepala SD Negeri Tersan Gede 1 yang telah
berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh dosen Prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan bimbingan serta bantuannya, serta Pak Hermoyo dan Bu Tri (Sekretariat PGSD), terima kasih atas kerjasamanya.
8. Kedua orang tuaku Alm. Bapak Sonhadji, dan Ibu Suwarti terima kasih karena selama ini sudah mendidik dan memberikan kasih sayang, doa, nasehat, bimbingan, dan bantuan baik moril, material maupun spiritual sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Semoga aku bisa membalas semua kebaikan kalian.
9. Kakakku Mardi dan Ari, dan juga keponakanku yang nakal (Davin), terima kasih untuk dukungannya.
10. Sahabat sekaligus teman mainku, The Bajjagers (Eko, Dewi, Doni, Eva, Wahyu, Popo, Anang, dan Isti), serta sahabat lamaku (Citra, Wheny, Esti, Novi, dan Desi), terima kasih karena selama ini sudah menjadi sahabat yang baik, aku pasti tak akan melupakan persahabatan kita. Miss u all... 11. Mas Ibin dan Mbak Siti, terima kasih sudah menjadi teman, sahabat, juga
kakak yang baik untukku. Semangat untuk perjuangan kita.
12. Someone special (poppeye jeyek), Thank for all,,, you are my everything
13. Teman-teman PGSD angkatan 2007, sukses selalu untuk kita.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 25 November 2011 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR DIAGRAM ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Istilah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian yang Relevan ... 6
B. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar ... 9
2. Ciri-ciri Minat Anak ... 10
3. Aspek-aspek Minat ... 12
4. Pentingnya Pengukuran Minat ... 13
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar ... 15
2. Prinsip-prinsip Belajar ... 17
3. Tujuan Belajar ... 17
4. Hambatan-hambatan dalam Belajar ... 18
5. Pengertian Hasil Belajar ... 18
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 20
D. Matematika di Sekolah Dasar 1. Hakikat Matematika ... 21
2. Kurikulum Matematika Satuan Pendidikan Dasar ... 23
3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 26
E. Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar ... 27
F. Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29
2. Pengujian Reliabilitas ... 45
H. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 51
1. Minat Belajar Matematika ... 51
2. Hasil Belajar Matematika ... 57
Belajar Matematika ... 71
B. Pembahasan ... 72
1. Minat Belajar Matematika ... 72
2. Hasil Belajar Matematika ... 76
3. Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Matematika ... 81
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 30
Tabel 3.2 Sebaran Item Kuesioner ... 33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument Minat Belajar ... 39
Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 40
Tabel 3.5 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Matematika ... 44
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 46
Tabel 3.7 Jarak Nilai Minat Tiap Kelompok ... 48
Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 50
Tabel 4.1 Skor Minat Belajar Matematika ... 51
Tabel 4.2 Kelompok Minat Belajar Matematika Rendah ... 52
Tabel 4.3 Kelompok Minat Belajar Matematika Sedang ... 53
Tabel 4.4 Kelompok Minat Belajar Matematika Tinggi ... 54
Tabel 4.5 Hasil Belajar Matematika ... 57
Tabel 4.6 Pengelompokkan Hasil Belajar Matematika tiap kelompok ... 59
Tabel 4.7 Kelompok Hasil Belajar Matematika Rendah ... 59
Tabel 4.8 Kelompok Hasil Belajar Matematika Sedang ... 60
Tabel 4.9 Kelompok Hasil Belajar Matematika Tinggi ... 61
Tabel 4.10 Skor Minat Belajar Matematika Dan Hasil Belajar Matematika ... 64
Tabel 4.11 Jumlah Subjek Tiap Kelompok Minat Belajar Matematika ... 66
Tabel 4.12 Proporsi Minat Tiap Kelompok ... 67
Tabel 4.13 Rata-Rata (Mean) Tiap Kelompok ... 67
Tabel 4.14 Nilai Ordinat ... 68
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Minat Belajar Matematika ... 93
Lampiran 2 Tabel Skoring (1,2,3,4) Hasil Uji Coba Kuesioner Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Baturono Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 98
Lampiran 3 Tabel Persiapan Penghitungan Validitas dan Reliabilitas Item Kuesioner Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Baturono Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 103
Lampiran 4 Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Kuesioner Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Baturono Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 107
Lampiran 5 Tabel Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Matematika ... 109
Lampiran 6 Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Minat Belajar Matematika ... 110
Lampiran 7 Tabel Revisi Item Soal Kuesioner Tiap Indikator ... 113
Lampiran 8 Tabel Penghitungan Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Baturono Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 115
Lampiran 9 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Baturono Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 116
Lampiran 10 Tabel Revisi Sebaran Item Kuesioner Penelitian ... 118
Lampiran 11 Tabel Revisi Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Minat Belajar ... 121
Lampiran 12 Kuesioner Minat Belajar Matematika ... 122
Lampiran 13 Skor Hasil Penelitian Kuesioner Minat Belajar Matematika Kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 126 Lampiran 14 Daftar Nilai Semester 2 Kelas IV Mata Pelajaran Matematika SD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan. Pendidikan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap keberhasilan seseorang. Dalam proses pendidikan pasti tidak terlepas dari adanya kegiatan belajar. Belajar merupakan proses fundamental dari perkembangan mental siswa, yang penting bagi kelangsungan hidupnya (Masidjo, dalam modul Psikologi Belajar dan Pembelajaran). Dengan belajar, seorang siswa akan memperoleh tingkah laku baru sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya berprestasi dengan baik. Namun untuk mencapai hal itu bukanlah suatu hal yang mudah. Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti ingatan, berpikir, tingkat intelegensi, perasaan, sikap, minat dan motivasi. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak, seperti kemampuan mengajar guru, lingkungan dan pengelolaan kelas.
siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh prestasi.Meskipun peranan intelektual sedemikian besar namun perlu diingat bahwa faktor-faktor lain pun tetap berpengaruh. Di antara faktor-faktor tersebut adalah minat.
Minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam pencapaian hasil belajar. Minat belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas-aktivitas yang ia lakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Jika seorang siswa mempunyai minat belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran, maka mata pelajaran yang ia minati tersebut akan lebih mudah dikuasai sehingga pencapaian hasil belajar pun akan lebih baik. Sebaliknya, jika seorang siswa kurang mempunyai minat belajar terhadap suatu mata pelajaran, maka ia akan kurang menguasai sehingga hasil belajarnya juga rendah.
Agar hasil belajar siswa meningkat, maka ia harus mempunyai minat untuk belajar. Jika seorang siswa sudah merasa tidak mau untuk mengikuti suatu proses pembelajaran, maka kemungkinan besar hasil belajarnya juga rendah. Dengan bekal minat belajar itulah, maka siswa akan terdorong untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Semakin banyak siswa yang aktif, maka kemungkinan hasil belajarnya juga tinggi.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar. Hakikatnya, matematika tidak hanya dapat dipelajari di sekolah-sekolah, tetapi secara tidak langsung anak telah belajar matematika dalam kehidupan sehari-harinya. Saat ini, banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran ini sangat menakutkan bagi mereka. Mereka menganggap bahwa materi dalam mata pelajaran matematika sangat sulit untuk dipelajari. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang mereka peroleh.
Seorang siswa dikatakan berminat terhadap pelajaran matematika apabila siswa tertarik terhadap mata pelajaran matematika karena ia merasa senang dengan matematika. Sebaliknya, siswa tidak mempunyai minat terhadap pelajaran matematika karena ia merasa tidak senang terhadap materi pelajaran matematika. Minat belajar matematika siswa akan berhubungan dengan hasil belajar siswa.
Mengingat bahwa minat belajar sangat berhubungan erat dengan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV Semester 2 SD Negeri Tersan Gede I Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana minat belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011?
2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011?
4. Berapa besar sumbangan variabel minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011?
C. Batasan Istilah
1. Belajar adalah suatu proses perubahan aktivitas mental sehingga diperoleh tingkah laku baru.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia melakukan proses belajar.
3. Minat adalah kecenderungan dalam diri seseorang merasa tertarik dan menaruh perhatian yang lebih terhadap suatu pelajaran.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.
4. Untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru sebagai masukan bahwa minat belajar sangat berhubungan erat dengan hasil belajar yang diperoleh siswa.
2. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut. Selain itu juga dapat menambah referensi di perpustakaan sekolah.
3. Peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya tentang hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa:
secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi dengan koefisien korelasi sebesar 0,755.
2. Ary Pramana (2007) meneliti tentang hubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru, minat belajar, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Penelitian dilaksanakan di SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan, Angkatan X yang jumlahnya sebanyak 62 siswa dan seluruhnya diambil sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,274 dan thitung sebesar 5,025 lebih besar daripada ttabel
sebesar 2,0017; (2) terdapat hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,213 dan thitung sebesar 5,217 lebih besar daripada ttabel
sebesar 2,0017; (3) terdapat hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,272 dan nilai thitung sebesar 4,272 lebih besar dripada ttabel
belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 40,717
lebih besar daripada Ftabel sebesar 2,773.
3. Cornelia Santy Kurniawati (2008) meneliti tentang hubungan antara bimbingan guru di kelas, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Santa Theresia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Theresia yang berjumlah 185 siswa, sedangkan jumlah sampel sebanyak 148 siswa. Pengambilan sampel menggunakan random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan korelasi partial. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada hubungan antara bimbingan guru di kelas dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (ρ = 0,832 > α = 0,05); (2) tidak ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (ρ = 0,112 > α = 0,05); (3) ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (ρ = 0,017 < α = 0,05).
Klaten. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan korelasi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (thitung = 2,229 >
ttabel = 1,650); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan
belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa (thitung = 1,714 >
ttabel = 1,650); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan
belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa (thitung = 1,845 > ttabel =
1,650); (4) ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa (thitung = 4,123 > ttabel =
1,650); (5) ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa (Fhitung = 7,330 > Ftabel = 2,410).
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau interes menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu (Nurkancana, 1983:224). Wijaya (1994:58) mendefinisikan minat sebagai suatu kecenderungan, dorongan/perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan dan pikiran. Sedangkan Slameto (1995:57) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Dari beberapa pengertian tentang minat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa minat merupakan kecenderungan dalam diri seseorang merasa tertarik dan menaruh perhatian yang lebih terhadap suatu hal.
Minat sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang diraih siswa. Misalnya, seorang siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran matematika. Otomatis siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya secara lebih terhadap pelajaran matematika. Karena pemusatan perhatian yang lebih itulah maka kemungkinan besar siswa tersebut akan belajar dengan lebih giat, yang pada akhirnya akan memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
2. Ciri-ciri Minat Anak
Ciri-ciri minat anak menurut Hurlock (1978:115) yaitu sebagai berikut: a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
b. Minat bergantung pada kesiapan belajar
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental.
c. Minat bergantung pada kesempatan belajar
Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas
Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas dapat membatasi minat anak.
e. Minat dipengaruhi oleh budaya
Anak-anak diberi kesempatan oleh orang tua, guru ataupun orang yang lebih dewasa untuk belajar tentang apa saja yang menurut budaya mereka dianggap baik dan sesuai. Tetapi mereka juga tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai oleh budaya mereka.
f. Minat berbobot emosional
Bobot emosional yang tidak menyenangkan dapat melemahkan minat anak, sedangkan bobot emosional yang menyenangkan dapat memperkuatnya.
g. Minat itu egosentris
akan merupakan langkah penting untuk menuju kedudukan yang tinggi di bidang usaha.
3. Aspek-aspek Minat
Hurlock (1978:116) menjelaskan adanya dua aspek minat belajar, yaitu: a. Aspek kognitif
Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Sebagai contoh, bila anak menganggap sekolah sebagai tempat dimana ia dapat belajar tentang semua hal yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan sebagai tempat bagi mereka untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang tidak mereka dapatkan di bangku prasekolah. Minat mereka terhadap sekolah akan sangat berbeda jika minat itu didasarkan pada penekanan terhadap peraturan-peraturan sekolah dan kerja keras untuk menghafal materi pelajaran. Konsep yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi dan dari apa yang mereka pelajari di rumah, di sekolah, dan di lingkungan masyarakat.
b. Aspek afektif
pribadi. Misalnya saja, seorang anak yang mempunyai hubungan yang baik dan menyenangkan dengan guru, maka ia akan bisa mengembangkan sikap yang positif terhadap sekolah. Karena pengalaman sekolah menyenangkan, minat mereka pada sekolah akan semakin tinggi. Dan sebaliknya, pengalaman yang tidak menyenangkan dengan gurunya dapat dan seringkali mengarah ke sikap yang tidak baik yang kemungkinan akan mempengaruhi minat anak terhadap sekolah.
4. Pentingnya Pengukuran Minat
Nurkancana (1983:225), mengemukakan adanya beberapa alasan mengapa seorang guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan minat anak-anak
Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat anak-anak. Minat merupakan komponen yang sangat penting dalam proses pendidikan. Apabila seorang guru tidak melaksanakan kewajiban ini, maka guru tersebut tidak akan berhasil dalam kegiatan mengajar. b. Memelihara minat baru yang timbul
Apabila anak telah menunjukkan minatnya, maka guru wajib memelihara minat anak yang baru tumbuh tersebut.
c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik
Dalam keadaan tertentu, anak seringkali menaruh minat terhadap hal-hal yang tidak baik. Dalam hal-hal ini, guru perlu menghilangkan minat anak yang tertuju pada hal-hal yang tidak baik tersebut sekaligus mengalihkan minat anak tersebut kepada hal-hal yang baik.
d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya.
5. Metode Menemukan Minat Anak
Hurlock (1978:117) menguraikan adanya tujuh metode dalam menemukan minat anak, yaitu sebagai berikut:
a. Pengamatan kegiatan
Orang tua bisa memperoleh petunjuk dengan mengamati benda-benda yang sering dibeli dan digunakan oleh anak dalam aktivitas mereka. b. Pertanyaan
Jika anak secara terus menerus bertanya tentang suatu hal, maka minat terhadap hal tersebut lebih tinggi daripada minat pada hal-hal yang jarang mereka tanyakan.
c. Pokok pembicaraan
d. Membaca
Bila anak diberi kebebasan untuk memilih buku yang akan mereka baca, maka mereka akan lebih memilih buku yang bisa menarik minatnya.
e. Menggambar spontan
Orang tua juga bisa mengetahui minat anak dengan melihat apa yang biasa digambar anak secara spontan dan dilihat seberapa sering mereka mengulang untuk menggambar tersebut.
f. Keinginan
Jika orang tua menanyakan apa yang diinginkan anak bila mereka dapat memperoleh apa saja yang mereka inginkan, kebanyakan anak dengan jujur akan menyebutkan hal-hal yang mereka minati.
g. Laporan mengenai apa saja yang diminati
Bila ditanya untuk menyebutkan atau menuliskan tiga benda yang paling diminati, anak-anak menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi mereka kepuasan.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
a. B.F. Skinner mendefinisikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif (Muhibbin Syah,1997:90).
b. Winkel (1983:2) mengartikan belajar sebagai proses pembentukan tingkah laku secara terorganisir.
c. James O. Whittaker menjelaskan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Ahmadi, 1991:119).
d. Belajar merupakan proses fundamental dari perkembangan mental siswa, yang penting bagi kelangsungan hidupnya dan dengan belajar, seorang siswa memperoleh tingkah laku baru sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat bertahan hidup (Masidjo, dalam modul Psikologi Belajar dan Pembelajaran).
e. Lester D. Crow & Alice Crow mengemukakan bahwa belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap (Roestiyah, 1982:149).
f.
Learning is a change in human disposition or capability that persistsover a period of time and is not simply ascribable to proces of growth (Gagne, 1985:2).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan aktivitas mental sehingga diperoleh tingkah laku baru.
2. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Mustaqim (2001: 69), prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut:
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu. b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan, dan ulangan. c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas
belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari, bukan
sekedar menghafal fakta.
f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si
pelajar.
h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman.
3. Tujuan Belajar
a. Untuk mendapatkan pengetahuan b. Penanaman konsep dan keterampilan c. Pembentukan sikap
4. Hambatan-hambatan dalam Belajar
Dalam suatu proses belajar, tidak selamanya akan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. Terkadang siswa mengalami hambatan-hambatan dalam proses belajar. Roestiyah (1982:165) menguraikan adanya dua hambatan dalam belajar yaitu:
a. Endogen yaitu hambatan yang muncul dari dalam diri anak sendiri. Hal ini dapat bersifat:
- Biologis yaitu hambatan yang bersifat kejasmanian seperti kesehatan, cacat fisik, dan lain sebagainya.
- Psikologis yaitu hambatan yang bersifat psikis seperti perhatian, minat, bakat, IQ, dan gangguan psikis lainnya.
b. Exogeen yaitu hambatan yang muncul dari luar diri anak. Hambatan ini dapat berasal dari orang tua ataupun guru.
5. Pengertian Hasil Belajar
yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley (dalam Nana, 2009:22) membagi tiga macam hasil belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne (dalam Nana, 2009:22) membagi lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.
Benyamin Bloom secara garis besar membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris (Nana, 2009:22). Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berhubungan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek yaitu (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
belajar dapat berupa penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh sebelumnya.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hal yang diperoleh siswa setelah ia melakukan proses belajar.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Muhibbin Syah (2008:144) menguraikan, secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa; meliputi:
1) Aspek fisiologis 2) Aspek psikologis
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa;
D. Matematika di Sekolah Dasar 1. Hakikat Matematika
Matematika secara formal dipelajari mulai jenjang Sekolah Dasar. Matematika tidak hanya dapat dipelajari di sekolah-sekolah, tetapi secara tidak langsung anak telah belajar matematika dalam kehidupan sehari-harinya. Agar seorang pendidik mampu mengajarkan matematika dengan baik, maka diperlukan pemahaman mengenai pengertian matematika. Berbagai definisi matematika diungkapkan oleh para ahli matematika, namun belum ditemukan definisi yang pasti atau disepakati oleh semua pakar matematika. Dalam bukunya, Soedjadi (1999) menuliskan beberapa definisi tentang matematika.
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
mengkomunikasikan suatu aturan sehingga mampu memberikan keterangan untuk membentuk suatu konsep baru yang berasal dari konsep sebelumnya. Simbolisasi memiliki makna bila suatu simbol dilandasi oleh suatu ide. Jadi dapat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif.
Matematika juga didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Hasan Alwi, 2002:723). Gagne (Suwarsono, dalam modul Teori-teori Perkembangan Kognitif dan Proses Pembelajaran yang Relevan untuk Pembelajaran Matematika) menguraikan bahwa secara garis besar ada dua macam objek yang dipelajari siswa dalam belajar matematika yaitu objek-objek langsung (direct objects) dan objek-objek tak langsung (indirect objects). Yang termasuk dalam objek langsung yaitu fakta-fakta matematika, keterampilan-keterampilan matematika, konsep-konsep matematika, dan prinsip-prinsip matematika.
a. Fakta-fakta matematika adalah konvensi-konvensi dalam matematika yang dimaksudkan untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan di dalam matematika, seperti lambang-lambang yang ada dalam matematika.
suatu proses untuk mencari suatu hasil tertentu. Contohnya adalah proses mencari jumlah dua bilangan, proses mencari penyelesaian suatu persamaan linier, dan lain-lain.
c. Konsep-konsep matematika yaitu suatu ide abstrak yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan apakah suatu objek tertentu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Contohnya yaitu segitiga, persegi panjang, bilangan cacah, bilangan prima, persamaan, pertidaksamaan dan lain-lain.
d. Prinsip-prinsip matematika yaitu suatu pernyataan yang bernilai benar, memuat dua konsep atau lebih dan menyatakan hubungan antara konsep-konsep tersebut. Contohnya yaitu pada setiap segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya.
Yang termasuk ke dalam objek tak langsung meliputi kemampuan berpikir logis, kemampuan memecahkan masalah, sikap positif dalam matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan, dan hal-hal lain yang secara implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.
2. Kurikulum Matematika Satuan Pendidikan Dasar
dengan kurikulum. Dalam Buku Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI (2006:11) menyebutkan bahwa:
”Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Kurikulum memiliki struktur yang terurai dalam berbagai komponen mata pelajaran yang terdapat di Sekolah Dasar, begitu pula pada pelajaran matematika.
Pada mata pelajaran matematika, terdapat sasaran-sasaran dalam pembelajarannya di kelas. Sasaran tersebut adalah berupa aspek-aspek belajar yang akan dicapai siswa. Kecakapan tersebut menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI (2007:15–16) mencakup tiga aspek yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Pelaksanaan tiga aspek tersebut membentuk suatu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dalam pembelajaran matematika yaitu:
a. Pemahaman konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. b. Prosedur pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman konsep. c. Penalaran dan komunikasi, yaitu mampu mengkomunikasikan
gagasan matematika dengan benar.
Pemahaman siswa, penguasaan kompetensi matematika, dan penyesuaian diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek yang penting untuk dipertimbangkan dalam merencanakan kurikulum matematika. Berdasarkan pertimbangan tersebut, mata pelajaran matematika di sekolah dasar memiliki tujuan (Panduan KTSP SD/MI, 2006:30), yaitu:
a. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma;
b. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
c. memecahkan masalah, meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
d. mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
e. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Setiap aspek matematika disampaikan dari kelas I (satu) sampai dengan kelas VI (enam). Aspek-aspek tersebut diajarkan secara berkesinambungan. Maksudnya adalah materi yang sudah diajarkan pada kelas sebelumnya, akan diulang pada kelas berikutnya namun dengan tingkat yang lebih sulit.
3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dasar yang harus dipelajari oleh peserta didik, mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Tugas seorang guru adalah membantu peserta didik dalam mempelajari materi matematika. Meskipun setiap guru Sekolah Dasar mempunyai tugas yang kompleks, pemahaman siswa terhadap materi matematika menjadi perhatian penting dan utama. Tugas guru yang kompleks tersebut menurut Karmin, dkk (1996) adalah memahami dengan baik materi matematika yang akan diajarkan, memahami dan memanfaatkan dengan baik cara peserta didik belajar matematika untuk pembelajaran yang dilaksanakannya, memahami cara mengajarkan matematika yang efektif, menggunakan cara-cara pembelajaran matematika, serta memahami dan menerapkan cara memanfaatkan kalkulator dan komputer sebagai alat bantu belajar matematika di Sekolah Dasar.
kurikulum sehingga dapat menggambarkan kegiatan siswa di sekolah yang dilakukan dengan bimbingan guru (Hudojo, 1979). Dengan demikian agar prestasi belajar siswa berhasil dengan baik, maka kurikulum matematika ditangani oleh pendidik yang berkompeten.
Penyampaian mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar disesuaikan dengan kepentingan dan kemampuan peserta didik. Soedjadi (1999) mengungkapkan bahwa penyajian atau pengungkapan butir-butir matematika yang akan disampaikan disesuaikan dengan perkiraan perkembangan intelektual peserta didik (siswa). Sebelum anak memasuki jenjang Sekolah Dasar, mereka telah mampu membilang sampai tingkat tertentu dan mampu menjumlah serta mengurangi. Pengetahuan awal yang sangat dasar tersebut dapat digunakan oleh guru sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan matematika anak secara lebih sempurna. Muijs dan David (2008:335) mengungkapkan bahwa pengetahuan awal siswa mengenai kemampuan menambahkan dan mengurangkan penting bagi belajar dan mengajar anak di Sekolah Dasar. Hal tersebut disebabkan karena menambah, mengurangi, membilang, dan membagi membentuk dasar bagi banyak proses belajar dan mengajar di sekolah.
menunjukkan bahwa adanya ketertarikan terhadap bidang atau pengalaman yang sedang dipelajari. Minat akan mempengaruhi perhatian siswa. Siswa yang memiliki perhatian yamg tinggi terhadap objek yang dipelajari akan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh. Dengan adanya minat belajar siswa yang tinggi maka diduga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika akan tinggi, dan sebaliknya bila minat belajar siswa rendah maka diduga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika juga akan rendah.
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif tingkat korelasi. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan (Furchan, 2007:447). Lebih lanjut Furchan mengemukakan bahwa penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilakukan. Arikunto (1989:201) menguraikan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika.
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Tersan Gede 1 yang beralamat di dusun Medangan, desa Tersan Gede, kecamatan Salam, kabupaten Magelang.
C. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Mei Juni Juli Agustus Septembe
r
1. Pemilihan judul dan penyusunan proposal 2. Konsultasi Bab I, II,
dan III
3. Bimbingan dengan dosen pembimbing
√ √
4. Penyusunan Kuesioner 5. Uji Coba Kuesioner 6. Perhitungan Taraf
Validitas dan Reliabilitas Soal 7. Pengumpulan Data
Penelitian 8. Analisis Data 9. Pembahasan 10. Ujian Skripsi 11. Revisi Skripsi
12. Pengumpulan Skripsi
D. Subjek Penelitian
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 1993:91). Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Variabel bebas yaitu minat belajar matematika
Minat belajar matematika yaitu kecenderungan dalam diri seseorang yang agak menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang matematika dan menaruh perhatian yang lebih pada bidang matematika serta merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang matematika.
2. Variabel terikat yaitu hasil belajar matematika
Hasil belajar matematika adalah suatu hal atau kemampuan yang diperoleh siswa yaitu berupa pengetahuan matematika yang diukur dengan tes matematika buatan guru dan ditunjukkan oleh skor-skor matematika yang diperoleh siswa.
F. Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian ini, alat pengumpul data yang digunakan yaitu: 1. Kuesioner
menjawab secara tertulis pula oleh responden. Dengan alat ini, orang dapat diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat, dan lain-lain.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur atau kuesioner bentuk tertutup. Kuesioner berstruktur berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut (Furchan, 2007:260). Dalam penelitian ini, kuesioner dipakai untuk mengetahui data tentang minat belajar siswa.
Kuesioner dalam penelitian ini mengacu pada kerangka kuesioner milik Epi Wahyuni (2004), Cicilia Era Kumala (2009), dan Cornelia Santy Kurniawati (2008), yang dikembangkan bersama Eko Prasetiyo. Peneliti memodifikasi dari kisi-kisi kuesioner tersebut di atas dan menambah indikator lain. Peneliti memakai kerangka kuesioner tersebut karena penelitian mereka sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Selain itu, di dalam kisi-kisi tersebut terdapat indikator-indikator yang mengarah pada minat belajar siswa. Peneliti memodifikasi item pernyataan dengan mengambil item yang dianggap tepat dan menyederhanakan ke dalam kalimat yang mudah untuk dipahami. Adapun sebaran dari item-item dan kisi-kisi dari instrumen minat belajar matematika adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sebaran Item Kuesioner
No. Indikator Item Positif Item Negatif
matematika, saya sudah mempersiapkan buku pelajaraan
matematika.*)
2 Perasaan senang terhadap
pelajaran matematika
Saya merasa senang
Apabila penjelasan guru tentang materi
matematika keliru, saya akan memberikan koreksi.*)
soal matematika, saya dan pelajaran yang lain, saya memilih pelajaran matematika.
5 Respon dan rasa suka terhadap objek matematika
matematika di
*) item pernyataan dari Epi Wahyuni yang telah dimodifikasi
**) item pernyataan dari Cicilia Era Kumala yang telah dimodifikasi
***) item pernyataan dari Cornelia Santy yang telah dimodifikasi
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Minat
No Indikator
No item
Item positif Item negatif
1. Pesiapan sebelum belajar
matematika di kelas 1*), 2*), 5*) 3, 4
2. Perasaan senang terhadap pelajaran matematika
3. Perhatian dalam mengikuti pelajaran matematika
21*), 24**), 25,
26**), 27*), 29*) 22, 23, 28, 30
4. Ketertarikan pada materi pelajaran matematika
33**), 34**), 35, 36,
37, 38**), 40 31, 32, 39, 41
5. Respon dan rasa suka
terhadap objek matematika 42**), 44*) 43, 45, 46, 47
6. Materi dalam pelajaran
kebutuhan dan atau manfaat bagi siswa
7. Belajar matematika di luar
kelas 53, 54, 55, 56, 57 58, 59**), 60
Total 34 26
*) item pernyataan dari Epi Wahyuni yang telah dimodifikasi
**) item pernyataan dari Cicilia Era Kumala yang telah dimodifikasi
***) item pernyataan dari Cornelia Santy yang telah dimodifikasi
Untuk mengukur variabel minat belajar digunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Skala Likert yang digunakan yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Adapun pengukurannya sebagai berikut:
Tabel 3.4
Pengukuran Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju Tidak setuju
4 3 2 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1989:188). Dalam penelitian ini, dokumen yang dicari yaitu berupa hasil belajar siswa dalam bentuk nilai raport pada mata pelajaran matematika kelas IV semester 2.
G. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian dilakukan sebelum kuesioner diberikan kepada responden. Tujuannya adalah untuk menghindari pernyataan-pernyatan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang sulit untuk dipahami, dan mempertimbangkan pengurangan atau penambahan butir/item.
Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Pelaksanaan analisis uji coba validitas penelitian ini diberikan kepada 30 siswa kelas IV di SD Negeri Baturono yang beralamat di desa Baturono, kecamatan Salam, kabupaten Magelang.
1. Pengujian Validitas
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan validitas butir dengan rumus:
Keterangan:
: Koefisien korelasi product moment
N : jumlah responden
X : jumlah skor butir per item
Y : Jumlah skor total
XY : jumlah perkalian antara skor butir per item dengan skor total ∑X2 : jumlah kuadrat skor butir per item
∑Y2 : jumlah kuadrat skor total
Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 17.00 for Windows.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan acuan dari Garret. Item dinyatakan valid apabila taraf signifikansinya lebih besar atau sama dengan 0,30 (≥ 0,30). Dari hasil penghitungan, item yang dinyatakan valid akan digunakan untuk penelitian di SD Negeri Tersan Gede I. Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007.
c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS statistics 17.00 for Windows.
d. Menguji validitas dengan langkah : analyze - correlate – bivariate – memindahkan semua item ke kolom variables - beri tanda cek pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailend pada kolom Test of Significance - klik Ok
Tabel 3.5
Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Matematika
No. Indikator
2 Perasaan senang terhadap
6 Materi dalam menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Lebih lanjut Kountur (2003:156) menjelaskan bahwa suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur.
Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas atau rtt . Koefisien reliabilitas dinyatakan
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi ±0,91 – ±1,00 Sangat tinggi
±0,71 – ±0,90 Tinggi
±0,41 – ±0,70 Cukup
±0,21 – ±0,40 Rendah
0 – ±0,20 Sangat rendah
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik belah dua (Split – half method). Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berasal dari item-item bernomor genap. Hasil dari dua belahan tersebut kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson (Masidjo, 1995:218). Adapun rumus untuk menghitung reliabilitas yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
: Koefisien korelasi product moment
N : jumlah responden
X : jumlah skor dalam sebaran x (item skor ganjil)
Y : Jumlah skor dalam sebaran y (item skor genap)
∑Y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
Taraf reliabilitas satu tes diperoleh dengan menggunakan koefisien korelasi dari Spearman Brown yang merupakan koreksi dari koefisien korelasi product moment. Rumus koefisien reliabilitas Spearman Brown adalah sebagai berikut (Masidjo,1995:219):
Keterangan:
rtt : koefisien reliabilitas
rgg : koefisien gasal-genap
Setelah dilakukan penghitungan, diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,876435 dan termasuk dalam klasifikasi tinggi. Adapun penghitungannya dapat dilihat di lampiran 9 halaman 116 (Hasil Analisis Uji Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Baturono Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011).
H. Teknik Analisis Data
P
rser : koefisien korelasi triserial
0r : ordinat yang lebih rendah
0t : ordinat yang lebih tinggi
M : mean
SDtot : standar deviasi total
P : proporsi individu dalam golongan
Dengan melihat rumus di atas, maka yang diperlukan adalah ordinat yang lebih rendah, ordinat yang lebih tinggi, mean, standar deviasi total dan proporsi individu dalam golongan. Adapun langkah-langkah dalam menghitung yaitu sebagai berikut (Arikunto, 1989:215):
1. Mendaftar nilai hasil belajar ke dalam 3 kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Adapun rentangnya sebagai berikut:
Tabel 3.7
Jarak Nilai Minat Tiap Kelompok
Kelompok Minat Jarak Nilai Minat Tinggi 120 – 160
Sedang 80 – 119
Rendah 40 – 79
2. Menentukan proporsi minat dalam setiap kelompok.
Rumus:
nk = banyaknya subyek dalam kelompok
N = banyak subyek seluruhnya
4. Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok.
5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi. Istilah ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang lebih tinggi merupakan keterangan dari tinggi ordinat untuk batas antara dua kelompok dalam kurva normal.
6. Membuat tabel kerja.
Tabel kerja digunakan untuk menghitung korelasi serialnya.
7. Mencari standar deviasi total. Dapat dihitung dengan rumus standar deviasi yaitu:
Setelah diketahui hasil koefisien korelasi, maka dapat disimpulkan interpretasi korelasi minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat ditentukan melalui tabel interpretasi nilai r menurut Sugiyono (2010:257) berikut ini:
Tabel 3.8
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Interpretasi ±0,80 – ±1,00 Sangat kuat
±0,60 – ±0,79 Kuat
±0,40 – ±0,59 Sedang
±0,20 – ±0,39 Rendah
0,00 – ±0,19 Sangat Rendah
Setelah interpretasi dari korelasi ditemukan, dapat dicari besarnya sumbangan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Besarnya sumbangan minat belajar dapat dihitung menggunakan rumus:
Keterangan:
KP : Koefisien penentu rser : Koefisien korelasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Minat Belajar Matematika
Setelah melakukan penelitian di SD Negeri Tersan Gede 1, peneliti memperoleh data tentang minat belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Skor Minat Belajar Matematika
24 ERN 146
Berdasarkan skor minat belajar matematika di atas, peneliti mengelompokkan minat tersebut menjadi tiga kelompok (sesuai dengan tabel 3.7 tentang jarak nilai minat tiap kelompok).
a. Kelompok Minat Rendah (40-79)
Siswa yang berada pada kelompok minat belajar rendah adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 40 – 79. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar matematika, siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat rendah adalah:
Tabel 4.2
Kelompok minat belajar matematika rendah
No. Kode Siswa Minat Belajar
1 An 78
Berdasarkan tabel di atas, hanya terdapat satu siswa yang berada pada kelompok minat belajar rendah. Adapun persentasenya sebesar:
Jadi, persentase siswa yang berada pada kelompok minat rendah adalah sebesar 2,56%.
b. Kelompok Minat Sedang (80-119)
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok minat sedang berada pada interval 80 – 119. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar matematika, siswa yang termasuk ke dalam kelompok ini yaitu:
Tabel 4.3
Kelompok minat belajar matematika sedang
No. Kode Siswa Minat Belajar
1 DS 119
2 TR 119
3 RMS 119
4 AL 118
5 AR 118
6 EPN 118
7 WU 117
8 CC 117
10 CDY 115
Jumlah Siswa 10
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 10 siswa yang termasuk ke dalam minat belajar sedang, sehingga presentasenya adalah:
Jadi, persentase kelompok minat belajar sedang sebesar 25,64%.
c. Kelompok Minat Tinggi (120-160)
Siswa yang termasuk kelompok minat tinggi adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 120 – 160. Berdasarkan tabel 4.1 tentang skor minat belajar matematika, siswa yang termasuk kelompok minat tinggi yaitu:
Tabel 4.4
Kelompok minat belajar matematika tinggi
No. Kode Siswa Minat
Belajar
1 JD 156
2 ERN 146
3 LV 144
4 ANA 141
5 EMS 141
6 AM 141
7 IA 140
8 DAR 140
10 ASA 139
11 FAM 136
12 RO 136
13 AN 135
14 NA 135
15 Pr 135
16 Fa 134
17 AS 134
18 RAK 134
19 ASR 133
20 JSA 133
21 RS 132
22 ADK 132
23 MFH 132
24 RCLN 132
25 TS 132
26 EP 131
27 MAR 129
28 PUK 129
Jumlah Siswa 28
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 28 siswa yang mempunyai minat belajar matematika yang tinggi. Persentase siswa yang berada pada kelompok ini adalah:
Berdasarkan data di atas, persentase kelompok minat belajar tinggi sebesar 71,80%, persentase kelompok minat belajar sedang sebesar 25,64% dan persentase kelompok minat belajar rendah sebesar 2,56%. Untuk memperjelas gambaran mengenai minat belajar matematika siswa kelas IV Semester 2 SD Negeri Tersan Gede I, peneliti menggambarkan persentase kelompok minat belajar matematika ke dalam diagram lingkaran di bawah ini.
Diagram 4.1
Persentase Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tersan Gede 1 Semester 2Tahun Pelajaran 2010/2011
71.80% 25.64%
2.56%
Minat Belajar Matematika
2. Hasil Belajar Matematika
Dalam penelitian ini, hasil belajar matematika yang dimaksud adalah menggunakan nilai raport semester 2 dalam mata pelajaran matematika. Nilai raport tersebut merupakan pengolahan dari nilai ulangan harian, nilai tugas dan PR, nilai mid semester dan nilai tes akhir semester. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dalam lampiran 14 halaman 130 (Daftar Nilai Semester 2 Mata Pelajaran Matematika SD Negeri Tersan Gede 1 Tahun Pelajaran 2010/2011). Nilai raport masing-masing siswa diperoleh dari penjumlahan dari keempat nilai lalu dibagi 4. Secara ringkas, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika semester 2 tersaji dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
Hasil Belajar Matematika
16 ADK 80 menjadi tiga kelompok, yaitu hasil belajar rendah, hasil belajar sedang, dan hasil belajar tinggi. Cara pengelompokkannya yaitu dengan mencari selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah, kemudian hasilnya dibagi 3. Adapun penghitungannya yaitu:
Selisihnya yaitu 87 – 58 = 29 29 : 3 = 9,6 (dibulatkan menjadi 10)
Masing-masing dari kelompok nantinya akan mempunyai interval sebanyak 10. Adapun pengelompokkan dari hasil belajar siswa yaitu tersaji dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Pengelompokkan hasil belajar matematika
Kelompok Hasil Belajar Interval Tiap Kelompok
Rendah 58 – 67
Sedang 68 – 77
Tinggi 78 – 87
a. Kelompok Hasil Belajar Rendah
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah siswa dengan nilai antara 58 – 87. Berdasarkan tabel 4.6 tentang hasil belajar matematika siswa, siswa-siswa tersebut adalah:
Tabel 4.7
Kelompok hasil belajar matematika rendah
No. Kode Siswa Hasil Belajar
1 An 58
2 MAR 60
3 AL 63
4 AR 63
5 CC 63
Jumlah siswa 5
Jadi, persentase kelompok hasil belajar rendah adalah 12,82%.
b. Kelompok Hasil Belajar Sedang
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok hasil belajar sedang adalah siswa dengan nilai antara 68 – 77. Berdasarkan tabel 4.6 tentang hasil belajar matematika siswa, siswa yang termasuk ke dalam kelompok siswa dengan hasil belajar sedang adalah:
Tabel 4.8
Kelompok hasil belajar matematika sedang
No. Kode Siswa
Hasil Belajar
(X)
1 CDY 68
2 FM 68
3 WU 68
4 RMS 68
5 DS 69
6 ASA 69
7 TR 69
8 JSA 69
9 EP 70
10 NA 70
11 Pr 70
12 RAK 71
13 ASR 72
14 Fa 73