• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA SATE KELINCI DI DAERAH PURWOREJO, JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA SATE KELINCI DI DAERAH PURWOREJO, JAWA TENGAH"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

SATE KELINCI DI DAERAH PURWOREJO,

JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Deddy Nurmawan NIM : 062214033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

LAPORAN PENGEMBANGAN USAHA

SATE KELINCI DI DAERAH PURWOREJO,

JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Deddy Nurmawan NIM : 062214033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibuku tercinta yang selama ini telah memberikan doa untuk

meraih cita-cita.

2. Adikku dan kakakku tersayang yang selalu bersamaku baik senang

maupun duka.

3. Mereka yang selalu menemani hari-hariku sebagai seorang anak, kakak,

(6)

v

MOTTO

“Orang sukses adalah orang yang tidak pernah berpikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh (gagal) ia bangkit kembali, belajar dari kesalahannya

dan bergerak maju menuju inovasi yg lebih baik.”

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian,

saya revisi dan saya menang”

“Jadilah dirimu sendiri dan banggalah dengan apa yang kamu miliki”

“Sukses tidak ada yg gratis,

harus dibeli dengan perjuangan dan pengorbanan”

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (QS Al-Insyirah : 6)”

“Hari ini adalah perjuangan untuk masa depan dan masa depan adalah cita-cita” (Kahlil Gibran)

(7)

vi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa PENGEMBANGAN USAHA SATE KELINCI DI DAERAH PURWOREJO, JAWA TENGAH yang diajukan untuk diuji pada tanggal 26 September 2011 adalah benar-benar karya saya.

Dengan ini saya juga menyatakan bahwa di dalam Laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian gagasan/pendapat/pemikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan/pendapat/pemikiran dari penulis lain itu seolah-olah sebagai gagasan/pendapat/pemikiran saya sendiri, dan atau tidak terdapat keseluruhan atau gagasan/pendapat/pemikiran orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru atau mengambil dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya di atas tidak benar, dengan ini saya menyatakan menarik Laporan Tugas Akhir yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri, dan gelar serta ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata Dharma batal saya terima.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Deddy Nurmawan

Nomor Mahasiswa : 06 2214 033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN USAHA SATE KELINCI DI DAERAH PURWOREJO, JAWA TENGAH beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 10 Oktober 2011

Yang menyatakan

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia, bimbingan dan kekuatan yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu sayarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari doa, dukungan, bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang sangat berguna bagi penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini bisa terselesaikan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mengarahkan, membimbing serta memotivasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama proses penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang tulus kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si,.Ak.,QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, SE.,M.B.A selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak A.Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku dosen pembimbing akademik Universitas Sanata Dharma.

(10)

ix

ini banyak ngerepotin Bapak. Terimakasih Pak… Tuhan memberkati Bapak dan Keluarga.

5. Semua dosen Fakultas Ekonomi (makasih Pak, Bu, udah ngajarin semuanya…), semua staff Fakultas Ekonomi (Mas Frans and Mas Yuli, makasih yah, selalu nyambut baik kalau aku datang ke Sekretariat Fakultas Ekonomi), petugas dan penjaga Perpustakaan (Makasih Pak, selalu jagain tasku dengan baik…), petugas di Unit Photocopy, dan semua petugas serta karyawan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, juga

Cleaning Service, makasih semuanya sudah menerima kehadiran saya di kampus ini.

6. Bpk Harry Isworo dan Almarhum Ibu Anny Widiastuti selaku kedua orang tua penulis, yang telah mencurahkan cinta, kasih sayang, pengorbanan, perhatian dan kesabarannya yang selalu mengiringi dengan doa kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

7. Makasih buat cintaku “Lailiya Ayu Anggraini” (Wawank feat Lia/Dawet Ayu 2929) yang dengan penuh kesabaran mendoakan, memberikan dorongan dan semangat, serta menemani hari-hariku dalam suka dan duka.

Makasih ay…muach muach muach…I Luph You Ay….xixixi

8. Buat para sahabatku “Genk Gadoel (Jono, Jo, Joko, Johan, George, Daru, Sigit, Wawan, Eprek, Adul, Rama). Terimakasih banyak telah menjadikan kehidupanku lebih berharga. Btw kpn kita main PES, makan bakmi godhog dan makan rica-rica lagi....hahahaha

9. Semua teman-teman Prodi Manajemen USD’06 (Fendy, Sangga, Ge, Rama, Yanto, Jo, Jono, Joko, Daru, Sigit, Ebsan, Wawan, Hendro, Bintang, dll). Terima kasih temanku yang selalu memberikan kesuksesan selama masa kuliah. Sukses buat kalian semua…

10. Teman-teman seperjuangan dalam menyusun Tugas Akhir Chika, Yulia dan Bonita yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan Tugas Akhir.

(11)

x

11. Semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa, dukungan dan perhatian yang selama ini teman-teman berikan untuk saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. I Love You All...woyo woyo jjjjjooooozzzzz...

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran supaya Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat berguna dan memberikan sumbangan pemikiran bagi kita semua.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Penulis

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

HALAMAN EXECUTIVE SUMMARY ... xvii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan Usaha ... 1

BAB II RENCANA USAHA (BUSINES PLAN) 2.1. Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan ... 3

2.2. Analisis Pasar ... 6

2.3. Analisis Industri dan Persaingan ... 10

(13)

xii

2.5. Rencana Program Operasi ... 18

2.6. Rencana Program SDM ... 20

2.7. Rencana Finansial ... 21

BAB III RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN 3.1. Rencana Implementasi Program Pemasaran ... 30

3.2. Rencana Implementasi Program Keuangan ... 30

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN 4.1. Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha ... 33

4.2. Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual per bulan selama 5 bulan Pengembangan Usaha ... 38

4.3. Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha ... 41

BAB V EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA 5.1. Evaluasi Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha ... 42

5.2. Enaluasi Kinerja Keuangan ... 46

5.3 Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha ... 51

5.4. Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya ... 52

5.6. Refleksi ... 55

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 58

6.2. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Bahan Baku Operasi ... 19

Tabel II.2 Pembagian Tugas Karyawan ... 21

Tabel II.3 Pendanaan Modal Awal ... 21

Tabel II.4 Alokasi Dana Pengembangan Usaha ... 22

Tabel II.5 Posisi Keuangan Tahun 2010 ... 22

Tabel II.6 Proyeksi EAT Dan Cash Flow/Aliran Kas Januari-Mei 2011 ... 26

Tabel II.7 Proyeksi Laba Rugi Januari-Mei 2011 ... 28

Tabel III.1 Rekap Rencana Implementasi Program Januari-Mei 2011 ... 32

Tabel IV.1 Pembagian Tugas Pegawai ... 37

Tabel IV.2 Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2011 ... 38

Tabel V.1 Indikator Utama Pengembangan Usaha Januari-Mei 2011: Rencana vs Aktual ... 42

Tabel V.2 Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2011: Proyeksi ... 46

Table V.3 Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2011: Aktual ... 48

(15)

xiv

DAFTAR BAGAN

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Sate kelinci menggunakan lontong ... 14

Gambar II.2. Sate kelinci menggunakan nasi... 14

Gambar II.3. Sate kelinci siap disajikan... 14

Gambar II.4. Daging kelinci yang sudah disembelih ... 15

Gambar II.5. Daging kelinci yang sudah ditusuk ... 15

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Penjualan Selama Bulan Januari-Mei 2011 ... 62

Lampiran 2 Brosur Sate Kelinci ... 65

Lampiran 3 Riwayat Pemilik Usaha ... 66

(18)

xvii

EXECUTIVE SUMMARY

Tujuan dari usaha Sate Kelinci Pak Yanto adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara efektif dan efisien agar dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan.

Rencana pengembangan usaha ini mencakup bidang pemasaran dan bidang keuangan. Rencana pemasaran meliputi promosi dengan cara membuat brosur, sedangkan rencana di bidang keuangan adalah pembuatan laporan keuangan.

Pelaksanaan berbagai rencana tersebut dilaksanakan selama bulan Januari sampai Mei 2011. Rencana pemasaran telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan dengan. Hasilnya adalah meningkatnya pendapatan sebesar 3%, sedangkan hasil rencana di bidang keuangan adalah tersusunnya laporan keuangan selama bulan Januari-Mei 2011. Berdasarkan hasil-hasil tersebut, penulis berkeyakinan bahwa Usaha Sate Kelinci akan mampu memenuhi kebutuhan para secara menguntungkan

(19)

xviii

EXECUTIVE SUMMARY

The goals of Sate Kelinci business run by Pak Yanto was to make profit trough satisfying the needs of the consumers efficiently and effectively.

The business development plan covered the area of marketing and financial. Marketing plan included the promotion by creating brochures, while the financial plan are creating financial report.

The business plans were implemented during January until Mei 2011. The marketing plan has been achieved as planned. The result is the increase of the income 3%, while the result of finance report will be reported on January until May 2011. Based on the result, the writer believes that “Sate Kelinci” would be able to fulfill the need of its customers and it would provide profit in the near future

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan Usaha

Sebagian orang mungkin belum terbiasa bahkan belum pernah memakan daging kelinci, tetapi setelah mengetahui berbagai manfaat yang terkandung di dalam daging kelinci, orang akan merubah pola pikir untuk mencoba bahkan menjadikannya lauk pengganti selain daging ayam atau daging sapi.

Dari segi tekstur daging kelinci memiliki serat yang halus dan warna sedikit pucat, sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging putih seperti halnya daging ayam, daging putih tersebut memiliki kadar trigeliserida/lemak rendah, glikogen tinggi dan kandungan kolesterol dibawah 5 %, dari segi kesehatan daging kelinci mampu menurunkan resiko kolesterol dan penyakit jantung karena mutu dagingnya lebih bagus dibandingkan daging lainnya.

Manfaat lain dari daging kelinci adalah untuk mengobati penyakit asma, namun perlu diperhatikan agar kadar kitotefin tidak berkurang, pengolahan daging tidak boleh dalam kondisi terlalu panas atau melebihi suhu 150 derajat celcius atau paling baik dimasak dengan direbus. Senyawa kitotefin ini paling banyak terletak pada bagian hati kelinci. Selain itu, kepala kelinci terutama pada otaknya bisa menambah kesuburan wanita. Walaupun hal ini belum diuji secara ilmiah, namun sudah ada beberapa pasangan yang mengkonsumsi otak kelinci untuk mengobati kemandulannya dan berhasil memiliki keturunan.

(21)
(22)

3 BAB II

RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)

2.1Deskripsi Usaha yang akan Dikembangkan 2.1.1 Tujuan usaha yang dikembangkan

Tujuan usaha yang paling utama adalah untuk meningkatkan pendapatan sebesar 3%. Selain meningkatkan pendapatan bisa juga untuk mengobati penyakit dikarenakan daging kelinci mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah untuk mengobati penyakit asma, penyakit jantung, mengatasi kemandulan dan lain-lain. Dalam bisnis, kita tidak bisa berharap perjalanannya akan lancar-lancar saja, apalagi jika pengelolaan bisnis meniadakan planning sama sekali. Yang pertama kali kita lakukan adalah mengenali dimana posisi kita, kemana kita akan pergi (tujuan) dan mengapa kita ingin pergi ke sana dan apa yang akan kita capai

2.1.2 Sejarah usaha sate kelinci

(23)

2.1.3 Informasi pendiri usaha

Nama Usaha : Sate Kelinci Nama Pemilik : Yanto alias Bokir TTL : Purworejo, 21 juli 1965

Alamat : Pandekluwih RT: 01/RW: 12 Purworejo 54111 Pekerjaan : Wiraswasta

Berdiri : 1990 Pendidikan : SMA

Awal mula Pak Yanto bisa membuat sate kelinci belajar dari ayahnya, waktu dia masih remaja sempat membantu ayahnya dalam berjualan sate kelinci. Pak Yanto membantu sambil belajar membuat sate kelinci. Setelah sekian lama belajar dan membantu ayahnya dalam membuat sate kelinci, akhirnya Pak Yanto bisa juga, kemudian Pak Yanto disuruh meneruskan usaha ayahnya dikarenakan ayah Pak Yanto sudah mulai sakit-sakitan, pada tahun 1990 Pak Yanto meneruskan usahanya sampai sekarang

2.1.4 Bentuk kepemilikan usaha

(24)

Bagan II.1 Kepemilikan usaha

2.1.5 Keunikan usaha sate kelinci dengan usaha lain

Keunikan sate kelinci dengan usaha lainnya adalah, daging kelinci ternyata mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut jika digabungkan dengan berbagai senyawa seperti: lemak, omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma, secara teknis daging penghasil senyawa kitotefin berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Asma yang terjadi lantaran alergi dapat di cegah dengan adanya daging bersenyawa kitotefin di dalam tubuh sebab daging tersebut mampu merangsang terbentuknya antibodi pada tubuh, apabila antibodi tersebut melekat pada sel mastorit akan bisa mencegah pecahnya membran. Membran yang pecah menyebabkan otot-otot polos saluran napas berkontraksi hasilnya saluran napas menyempit hingga terjadi asma, yang perlu diperhatikan adalah masalah pengolahan daging sebelum dimakan, pengolahan daging kelinci secara sembarang

Pemilik Pak Yanto

Pegawai II Sam Pegawai

(25)

akan mengakibatkan hilangnya kadar kotitefin, jadi disarankan tidak mengolah daging dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging kelinci, jangan sampai melebihi 150 derajat Celcius

2.1.6 Ketrampilan SDM usaha sate kelinci dengan usaha lain

Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh dalam menjalankan usaha sate kelinci ini, antara lain berpengaruh dalam menentukan kondisi produk yang akan dijual. Selain itu, penjual sate kelinci juga harus ahli dalam memasarkan produknya dan bisa mengembangkan produk sate kelinci

Beberapa keterampilan yang harus dimilik oleh pemilik usaha sate kelinci, antara lain :

a. Harus teliti dalam memilih kelinci yang akan dibeli. b. Harus bisa melayani konsumen dengan baik. c. Ahli dalam proses pembakaran sate kelinci.

d. Selalu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas

e. Lebih cekatan dalam menjalankan tugas selama melayani

konsumen.

2.2Analisis Pasar 2.2.1 Kondisi pasar

(26)

hanya itu juga, kadang-kadang ada konsumen yang membeli sate kelinci untuk dimakan ditempat tersebut, bahkan ada yang dibawa pulang, hal ini disesuaikan dengan konsumen yang mengkonsumsinya. Usaha sate kelinci mulai ramai sekitar pukul 19.00-20.00, dikarenakan konsumen telah berhenti melakukan aktifitas dan mulai mencari makan malam.

Usaha sate kelinci telah memiliki konsumen tetap, pemilik selalu berusaha melayani sesuai dengan permintaan konsumen dan memberikan pelayanan yang terbaik. Karena dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan cita rasa yang enak akan membuat konsumen terus mengkonsumsi sate kelinci. Konsumen yang datang dari berbagai kalangan, antara lain mereka yang sekedar ingin mencicipi sate kelinci, menghilangkan rasa lapar, maupun konsumen yang menderita penyakit asma (baik sedang maupun parah).

Usaha Sate Kelinci terletak di daerah yang strategis dekat dengan pusat kota Purworejo. Dengan harga yang relatif terjangkau, rasa yang nikmat ditambah dengan beberapa manfaat yang terkandung dalam daging kelinci, yaitu:

a. Mencukupi omega 3 dan omega 6.

b. Sangat baik untuk pasien penderita penyakit jantung, hipertensi,

asma, dsb.

(27)

a. Market Description

Target dari usaha sate kelinci adalah masyarakat Purworejo dan sekitarnya hal ini dapat menciptakan peluang usaha yang cukup berpotensi. Setelah melalui pengamatan, usaha sate kelinci merupakan bisnis yang cukup menarik di Kota Purworejo, karena penjual sate kelinci yang ada di Kota Purworejo hanya satu yaitu sate kelinci yang dimiliki oleh Pak Yanto.

b. Pasar aktual sate kelinci meliputi : 1) Masyarakat Purworejo.

2) Pelajar (SD, SMP, dan SMA) dan mahasiswa. c. Pasar potensial sate kelinci meliputi :

1) Ibu-ibu rumah tangga. 2) Anak-anak.

d. Target Customers

Sate kelinci memiliki pasar sasaran dengan karakteristik sebagai berikut:

1) Bertempat tinggal di kawasan Purworejo atau luar Purworejo. 2) Masyarakat yang sudah merasakan daging kelinci atau masyarakat

yang hanya ingin merasakan daging kelinci saja. e. Segmentasi Pasar Sasaran

(28)

segmentasi pasar, segmentasi yang diperlukan adalah segementasi demografis. Segmentasi jenis ini membedakan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variable demografis, seperti: umur, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, dan lain-lain. Berikut adalah segmentasi pasar sasaran usaha sate kelinci:

1) Laki-laki/perempuan segala usia 2) Masyarakat kelas ekonomi kebawah

2.2.2 Perilaku pasar

Perilaku pasar adalah pola kebiasaan pasar meliputi pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual/organisasi terhadap produk tertentu selama periode waktu tertentu.

Berikut ini adalah pemahaman terhadap profil dan perilaku pasar: 1) Apa yang dijual

Dalam usaha sate kelinci ini, pemilik hanya menjual sate kelinci saja dan belum ada produk baru yang ditawarkan. Karena pemilik usaha masih fokus dengan usaha sate kelinci, selain itu kurangnya keahlian dalam memasak yang dimilki oleh pemilik.

2) Apakah produk dan jasa yang dihasilkan memberi manfaat

(29)

3) Produk dan jasa yang paling banyak permintaannya dan ada di pasar

Untuk produk makanan jumlah jenis makanan sangat banyak, antara lain ada nasi goreng, ayam goreng, sate ayam, sate kambing dan lai-lain. Produk makanan tersebut sudah sangat banyak permintaannya karena peminatnya sangat banyak dan produknya banyak dijual dimana-mana. Sedangkan untuk sate kelinci, jumlah permintaannya masih sedikit karena produk sate kelinci yang dijual di Kota Purworejo hanya satu saja dan sangat berbeda dengan produk lainnya.

4) Keunggulam produk atau jasa yang dijual

Selain bermafaat untuk menyembuhkan penyakit, daging sate kelinci ini juga mempunyai keunggulan, antara lain mencukupi omega 3 dan omega 6, dagingnya rendah lemak dan koesterol, proteinnya sangat tinggi dan harganya yang murah.

2.3Analisis Industri dan Persaingan 2.3.1 Usaha-ssaha sejenis

(30)

2.3.2 Profil usaha

Penjual sate ayam dan sate kambing Madura di Jl. K.H. Ahmad Dahlan, depan Toko Singkong Purworejo.

Produk yang ditawarkan adalah: a. Sate ayam.

b. Sate kambing.

Keunggulan Pesaing:

a. Produk yang ditawarkan lebih menarik, karena sate ayam dan sate

kambing sudah banyak peminatnya.

b. Letaknya sangat strategis, karena dekat dengan pusat Kota

Purworejo. Kelemahan Pesaing:

a. Harganya relative mahal.

b. Warungnya agak gelap, karena penerangan yang dipakai hanya

menggunakan petromak dan bukan lampu. 2.3.3 Analisis keketatan persaingan

Persaingan yang terjadi sangat ketat dimana penjual Sate Madura menjadi salah satu pesaing potensial bagi sate kelinci. Berikut adalah bentuk keketan persaingan antara sate kelinci dengan sate Madura.

a. Lokasi

(31)

b. Menu

Keketatan persaingan yang lainnya ditunjukkan dengan menu yang ditawarkan, ciri khas yang membedakan dari sate Madura dengan sate kelinci adalah menu yang di tawarkan. Sate Madura menawarkan 2 menu yaitu sate ayam dan sate kambing. Sedangkan sate kelinci hanya menawarkan sate kelinci saja

c. Jumlah

Jumlah porsi sate yang dijual oleh sate Madura lebih banyak dibandingkan dengan sate kelinci. Melihat dari ketatnya persaingan usaha tersebut, dapat digolongkan dalam persaingan Monopolistik: yaitu banyak pesaing yang mampu mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan. Dimana para pesaing memusatkan perhatian pada segmen pasar yang dapat mereka penuhi kebutuhan pelanggannya dengan cara yang paling unggul kemudian menuntut harga yang ditawarkan.

2.3.4 Analisis posisi usaha yang akan dikembangkan

(32)

pasar), karena Market Leader yang ada dengan produk sejenis masih di kuasai oleh penjual sate Madura yang tingkat penjualan sate lebih banyak, karena sate ayam dan sate kambing banyak diminati dan dikonsumsi oleh konsumen.

2.4Rencana Program Pemasaran

2.4.1 Deskripsi mengenai produk dan program pemasaran a. Tahapan saat ini

a) Ide

Usaha sate kelinci ini hanya menawarkan produk sate kelinci saja. Untuk reencana kedepan akan kami buat lebih mudah dalam memproduksi dan memasarkannya. Sedangkan soal cita rasa sate kelinci tidak kalah dengan sate yang lainnya.

b) Desain produk dan jasa yang ditawarkan

Sedangkan untuk masalah desain produk pemilik usaha hanya meproduksi sate kelinci saja. Untuk menikmati sate kelinci, konsumen dapat langsung memilih menggunakan nasi atau lontong sesuai dengan selera konsumen.

(33)

Gambar II.1. Sate kelinci menggunakan lontong

Gambar II.2. Sate kelinci menggunakan nasi

(34)

Gambar II.4. Daing kelinci yang sudah di sembelih

Gambar II.5. Daging kelinci yang sudah ditusuk

(35)

c) Penjualan dalam jumlah kecil

Untuk menarik minat konsumen kami tidak hanya menjual sate kelinci dengan jumlah kecil, tetapi juga dalam jumlah besar, dalam penjualannya konsumen dapat memesan secara langsung ataupun lewat sms. Pemesanan menggunakan sms ini hanya dilayani jika konsumen tersebut adalah pelanggan tetap dan sudah dikenal oleh pemiliknya, hal ini dilakukan supaya dalam pemesanan lewat sms tidak disalahgunakan oleh orang lain.

b. Siklus hidup

Dalam setiap jenis usaha pasti terdapat siklus hidup produk, untuk menentukan siklus hidup usaha ini terdapat 4 siklus, adapun siklus hidup usaha ini antara lain:

Siklus 1: Tahap perkenalan, tahap perkenalan dimulai bila produk sudah di distribusikan untuk pertama kalinya dan tersedia di pasar untuk dibeli masayarakat.

Siklus 2: Tahap pertumbuhan, melonjaknya hasil penjualan merupakan tanda jelas berlangsungnya tahap pertumbuhan. Siklus 3: Tahap kedewasaan, tiba waktunya laju pertumbuhan

penjualan produk mulai menurun dan produk ini mulai memasuki kedewasaan relatif.

(36)

Usaha sate kelinci ini masih ada disiklus 1, yaitu masa perkenalan. Karena usaha sate kelinci ini merupakan usaha yang baru, untuk tetap bertahan dibutuhkan melakukan strategi-strategi khusus agar tidak kalah dalam persaingan bisnis. Strategi-strategi khusus yang dilakukan adalah:

a) Melakukan promosi.

b) Melakukan pelayanan yang baik kepada konsumen. c) Harga yang ditawarkan terjangkau.

2.4.2 Rencana distribusi a. Lokasi usaha

Lokasi usaha sate kelinci ini berada ditempat yang strategis, yaitu dekat dengan pusat Kota. Selain itu lokasi usaha ini juga dekat dengan pertokoan, sehingga dalam menetapkan lokasi telah mempertimbangkan kriteria tertentu yaitu:

Mudah dilalui transportasi kendaraan 1) Memilik area parkir yang luas

2) Tempatnya srategis, dekat dengan pusat Kota Purworejo 3) Tempatnya nyaman dan aman

b. Supplier

(37)

2.4.3 Rencana promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan untuk menarik calon konsumen untuk membeli, selain itu promosi juga bertujuan untuk menarik minat dan

image yang baik dari konsumen kepada produk yang akan berakhir dengan keputusan untuk membeli suatu produk.

Untuk menarik minat pembeli yang banyak maka harus melakukan promosi, promosi dilakukan dengan cara membagikan brosur di jalan-jalan. Selain itu, kami juga mencantumkan beberapa manfaat sate kelinci ke dalam brosur yang akan dibagikan. Alasan saya mencantumkan manfaat sate kelinci di brosur tersebut bertujuan untuk menarik minat pembeli. Terutama para pembeli yang sekedar hanya ingin menghilangkan rasa lapar atau para pembeli yang hanya ingin sekedar merasakan sate kelinci serta ingin mengetahui apakah sate kelinci tersebut berkasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

2.5Rencana Program Operasi 2.5.1 Deskripsi bahan baku operasi

(38)

mempengaruhi kepuasan para konsumen diantaranya adalah cita rasa, kenyamanan dan pelayanan yang cepat.

Sementara itu, bahan baku utama diperoleh setiap satu minggu sekali, sedangkan alat penunjang di peroleh pada saat awal pendirian usaha sate kelinci. Bahan baku operasi ini antara lain:

Tabel II.1 Bahan Baku Operasi Bahan baku utama Alat penunjang

Daging kelinci Gerobak

2.5.2 Teknis Operasi Usaha sate Kelinci

Bagan II.2 Alur teknis operasi sate kelinci Penerimaan

Konsumen

(39)

Keterangan:

1) Aliran pertama adalah penerimaan konsumen, yaitu konsumen datang

secara langsung ketempat penjual sate kelinci.

2) Aliran yang kedua yaitu pemesanan, dimana pemesan bisa memesan

sate kelinci sesuai yang diinginkan.

3) Aliran yang ketiga adalah pembuatan, berikut adalah proses-proses

pembuatan sate kelinci:

a. Ambil bumbu kacang secukupnya, ratakan di piring. Lumuri sate

yang masih mentah dengan bumbu kacang. Panggang hingga matang.

b. Menata sate di atas piring. Siram dengan bumbu kacang. Beri air

jeruk limau dan taburan bawang goreng. Sajikan dengan lontong atau nasi sesuai pesanan konsumen.

4) Aliran yang keempat yaitu penyajian, setelah sate masak langsung

disajikan kepada konsumen.

2.6Rencana Program SDM

(40)

Tabel II.2 Pembagian Tugas Karyawan

Posisi Tugas Bagian pelayanan Bertugas melayani konsumen dan

menyajikan sate kelinci kepada konsumen secara langsung

Bagian kebersihan Bertugas membersihkan tempat dan mencuci semua peralatan yang kotor

2.7Rencana Finansial

2.7.1 Kebutuhan pendanaan awal berdiri usaha sate kelinci

Pada awal mendirikan usaha sate kelinci, modal yang digunakan berasal dari pemilik sendiri dari hasil patungan dengan istrinya. Jumlah yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha sate kelinci ini adalah Rp 1.500.000,00.

2.7.2 Penggunaan dana

Kebutuhan pendanaan sebesar Rp 1.500.000,00 perincian alokasinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sebelum menghitung rencana pendanaan, dibawah ini merupakan rencana modal awal dari usaha sate kelinci.

Tabel II.3 Pendanaan Modal Awal

Investasi Harga

Gerobak Rp 400.000,00

Tenda Rp 300.000,00

Meja dan kursi Rp 200.000,00

Spanduk Rp 50.000,00

Peralatan masak Rp 200.000,00

Panggangan sate Rp 100.000,00

Peralatan makan (piring, mangkuk, sendok, dan garpu) Rp 150.000,00 Perlengkapan lain (tempat bumbu, tempat sendok,

dan tempat tissue)

Rp 100.000,00

(41)

Pendanaan sebesar Rp 1.500.000,00 terjadi pada pendirian usaha. Sedangkan pendanaan yang baru terjadi pada bulan Desember 2010 sebesar Rp 2.800.000,00. Sebelum menghitung pendanaan, dibawah ini merupakan alokasi dana pengembangan usaha sate kelinci.

Tabel II.4 Alokasi Dana Pengembangan Usaha Investasi Harga Umur

TOTAL Rp 2.800.000,00 Rp 96.200,00

2.7.3 Posisi keuangan

Tabel II.5 Posisi Keuangan Tahun 2010

Biaya Tetap Biaya / Bulan Jumlah Biaya Biaya sewa tempat Rp100.000,00 Rp 100.000,00 Gaji 2 karyawan @ Rp 375.000,00 Rp 750.000,00

Total Biaya Rp 850.000,00

Biaya Operasi Biaya / Bulan Jumlah Biaya

Listrik Rp 30.000,00 Rp 30.000,00

(42)

Arang Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Tusuk sate Rp 82.500,00 Rp 82.500,00 Depresiasi Rp 96.200,00 Rp 96.200,00

Total Biaya Rp 333.700,00

Bahan Baku Utama Biaya / bulan Jumlah biaya

Kelinci @ Rp 30.000,00 X

90 ekor

Rp 2.700.000,00 Bumbu-bumbu Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

Total Biaya Rp 3.200.000,00

Bahan Baku Penunjang Biaya / bulan Jumlah biaya

Beras Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Teh Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

Total Biaya Rp 350.000,00

Penjualan bulan Desember 2010

Laba Rugi = Penjualan - (Biaya tetap + Bahan baku utama + Bahan baku penunjang + Biaya operasi)

Rp 6.210.000,00 - (Rp 850.000,00 + Rp 3.200.000,00 + Rp 350.00,00 + Rp 283.700,00)

Rp 1.526.300,00 (Laba Bersih)

Keuntungan 1 porsi sate kelinci

(43)

2.7.4 Proyeksi keuangan tahun 2011 Penjualan bulan Januari 2011 3 ekor/hari x 30 hari = 90 ekor

90 ekor x 60 tusuk = 5.400 tusuk : 10 tusuk = 540 porsi 540 porsi x Rp 11.500,00 = Rp 6.210.000

Penjualan - (Biaya tetap + Bahan baku utama + Bahan baku penunjang) Rp 6.210.000,00 - (Rp 850.000,00+Rp 3.200.000,00 + Rp 350.000,00) Rp 1.810.000,00

a) Proyeksi pendapatan

Diproyeksikan dari penjualan makanan dan minuman per bulan mendapatkan Rp 1.810.000,00.

b) Harga pokok pembelian

Untuk penjualan makanan, kami akan mengambil keuntungan 20%, maka faktor jualnya adalah sebagai berikut:

Faktor jual 100% : (100% - Keuntungan yang diharapkan) Faktor jual = 100% : (100% - 20%)

Faktor jual = 1, 25

(44)

c) Proyeksi laba

Keuntungan per bulan 1) Laba Bruto

Laba bruto = Omset – HPP

= Rp 1.810.000,00 – Rp 1.448.000,00 = Rp 362.000,00

2) Laba Netto

Laba netto = Laba Bruto – Biaya Operasional = Rp 362.000,00 – Rp 333.700,00 = Rp 28.300,00

3) PPH

PPH = Laba netto x 10% = Rp 28.300,00 x 10%

= Rp 2.830,00 4) Laba Bersih

Laba bersih = Laba netto – PPH

(45)

26  

Tabel II.6

Proyeksi EAT dan Cash Flow / Aliran Kas Januari-Mei 2011

Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni

(46)

 

Keterangan:

Dalam hal ini pemilik usaha ‘Sate Kelinci’ memperkirakan akan

terjadi kenaikan pendapatan sebesar 3 % dari tiap bulannya, hal ini dapat

kami simpulkan karena kami beserta pemilik melihat bahwa prospek

permintaan pasar yang semakin baik yang dapat pula dilihat dari

perkembangan pendapatan dari bulan sebelumnya hingga sekarang.

Laba cash flow bulan Januari:

= EAT + Depresiasi

= Rp 25.470,00 + 96.200,00

=

Rp 121.676,00

Rp 1.864.300,00

= Rp 1.8100.000,00 + (Rp 1.810.000,00 x 3%)

= Rp 1.8100.000,00 + Rp 54.300,00

=

Rp 1.864.300,00

Kenaikan Rp 54.300,00 ada tambahan sate terjual

= Rp 54.300,00 / Rp 11.500,00 per porsi

=

4,72 porsi/ bulan

= 5 porsi/ bulan (butuh 1 ekor kelinci/ bulan)

Keterangan:

Kenaikan satu ekor kelinci terjadi pada

awal bulan, yaitu: pada

(47)

28 Tabel II.7

Proyeksi Laba Rugi 2011 Usaha Sate Kelinci Januari – Mei 2011

Keterangan Januari Februari Maret April Mei

(48)

 

(49)

30 BAB III

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN 3.1 Rencana Implementasi Program Pemasaran

Implementasi pemasaran dalam usaha sate kelinci merupakan tahapan yang akan direalisasikan oleh usaha sate kelinci dengan cara mengambil langkah untuk meningkatkan pendapatan melalui strategi pemasaran, strategi pemasaran yang kami tempuh yakni dengan cara pembuatan brosur. Setelah brosur tersebut dibuat maka akan dilakukan penyebarkan brosur, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan serta perluasan pasar konsumen. Untuk tahapan awal adalah melakukan promosi dengan pembuatan brosur pada bulan Januari, kemudian pada awal bulan Februari. Brosur yang sudah dibuat dibagikan kepada calon konsumen baru.

Setelah melakukan promosi pada bulan Februari, ditargetkan peningkatan pendapatan akan naik 3%. Di dalam mewujudkan program pemasaran tersebut perlu adanya persiapan, perencanaan, strategi-strategi khusus serta kerja sama yang solid dari beberapa pihak yang terlibat agar rencana pemasaran dapat terlaksana.

3.2 Rencana Implementasi Program Keuangan

(50)

 

1) Perencanaan keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2) Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3) Pengelolaan keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

4) Pencarian keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang

ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

5) Penyimpanan keuangan, mengumpulan dana perusahaan serta

menyimpan dana tersebut dengan aman.

6) Pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas

keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

7) Pemeriksaan keuangan, melakukan audit internal atas keuangan

perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

(51)

32 TABEL III.1

Rekap Rencana Implementasi Program: Januari–Mei 2011

No Nama Program Rincian Program Tujuan Program Waktu Pelaksanaan Program

(52)

33 BAB IV

PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA 4.1 Kondisi Aktual Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha 4.1.1 Pasar aktual, potensial dan sasaran

Setelah melakukan pengembangan usaha dari bulan Januari sampai Mei 2011 dapat diidentifikasi bahwa pasar aktual usaha ini adalah konsumen akhir yang mengkonsumsi sate kelinci.

Adapun ciri-ciri pasar aktual usaha sate kelinci ini adalah sebagai berikut: 1) Masyarakat di sekitar Kota Purworejo

2) Pelajar (SD, SMP, dan SMA) dan mahasiswa

Profil pasar aktual dari usaha sate kelinci ini adalah sebagai berikut: Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

Usia : ≥ 7 tahun

Agama : semua agama

Asal daerah : asli Purworejo dan luar Purworejo

(53)

 

Setelah mengidentifikasi pasar aktual dan potensial usaha sate kelinci ini dapat ditetapkan pasar sasaran. Pasar sasaran usaha ini adalah konsumen yang bertempat tinggal di kawasan Purworejo dan luar Purworejo. Sebagai pasar sasaran adalah mereka yang memiliki keinginan mengkonsumsi sate daging kelinci.

4.1.2 Pola perilaku pasar sasaran

Berdasar pengamatan selama 5 bulan (Januari – Mei 2011) dalam melakukan pengembangan usaha, pola perilaku pasar sasaran masih sama, yaitu:

a) Produk yang dijual masih sama yaitu sate kelinci b) Produk sate kelinci juga dapat memberikan manfaat

c) Sate kelinci juga memiliki keunggulan produk yang ditawarkan d) Produk dan jasa yang banyak permintaannya yang ada dipasar juga

masih sama

4.1.3 Analisis industri dan persaingan

(54)

 

Persaingan dalam usaha ini dapat digolongkan sebagai persaingan monopolistik, yaitu banyak pesaing yang mampu mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan, dimana para pesaing memusatkan perhatian pada segmen pasar yang dapat mereka penuhi kebutuhan pelanggannya dengan cara yang paling unggul kemudian menuntut harga yang ditawarkan.

Melihat usaha-usaha sejenis yang menjadi pesaing dalam usaha ini maka dapat ditetapkan bahwa sate kelinci berada dalam posisi sebagai

Market Challenger (penantang pasar). Karakteristik dari Market Challanger adalah menantang menyerang Market Leader (pemimpin pasar), ciri dari Market Challanger menggunakan strategi pemotongan harga, strategi produk yang lebih murah, strategi produk prestise, strategi pengembangan produk, strategi inovasi produk, strategi penyempurnaan jasa pelayanan, strategi inovasi distribusi, strategi penekanan biaya dan strategi promosi yang intensif.

4.1.4 Produk yang ditawarkan ke pasar

Produk yang ditawarkan oleh uasaha sate kelinci selama bulan Januari-Mei 2011 adalah produk sate kelinci saja. Tetapi ada juga konsumen khusus yang memesan hati dan kepala sate kelinci untuk dikonsumsi. 4.1.5 Proses produksi

Bagan IV.1: Porses Produksi Pra

Produksi

(55)

 

Keterangan:

1) Tahap pertama (pra produksi)

a. Pemilihan kelinci usia 4-6 bulan dengan kriteria sehat dan

gemuk

b. Penyembelihan kelinci, baik secara manual atau otomatis c. Pencucian kelinci hingga bersih untuk menghindari bakteri d. Pisahkan daging dengan tulangnya

2) Tahap kedua (proses pengolahan)

a. Potong daging berbentuk dadu atau sesuai selera

b. Potongan daging tersebut dimasukkan kedalam bumbu yang

telah disiapkan, lalu diamkan selama 15-30 menit agar bumbu meresap ke daging

c. Tusuk daging tersebut ke tusukan sate

d. Ambil bumbu kacang secukupnya, ratakan di piring. Lumuri

sate yang masih mentah dengan bumbu kacang. Bakar pada suhu yang ditentukan hingga matang

e. Menata sate di atas piring. Siram dengan bumbu kacang. Beri

air jeruk limau dan taburan bawang goreng. Sajikan dengan lontong atau nasi sesuai pesanan konsumen

3) Tahap ketiga (penyajian)

(56)

 

4.1.6 Proses pelayanan penjualan

Proses pelayanan penjualan sate kelinci selama bulan Januari–Mei 2011 adalah langsung kepada konsumen yang sebelumnya sudah memesan sate kelinci, kemudian penjual akan segera mungkin menyajikan produk yang sudah dipesan dalam jangka waktu tertentu, tahap akhir yaitu pelayan akan menyajikan atau membungkus produk sesusai pesanan dari konsumen, setelah itu penjual akan mendapatkan uang hasil penjualan sate kelinci

4.1.7 Ketrampilan SDM

Pembagian tugas pegawai sate kelinci

Posisi Tugas Bagian pelayanan Bertugas melayani konsumen dan menyajikan

sate kelinci kepada konsumen secara langsung

Bagian kebersihan Bertugas mebersihkan tempat dan mencuci semua peralatan yang kotor

Tabel IV.1 Pembagian Tugas Pegawai

4.1.8 Penjualan, biaya dan laba

(57)

38 4.2 Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Aktual per bulan selama 5 bulan Pengembangan Usaha

4.2.1 Laporan Laba rugi Januari-Mei 2011

Tabel IV.2

Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2011

Keterangan Januari Februari Maret April Mei

(58)

39  

(59)
(60)

4.3 Proses dan Hasil Aktual Implementasi Pengembangan Usaha

Rencana program–program yang dilakukan untuk jangka waktu 5 bulan ke depan dalam rangka pengembangan usaha sate kelinci yaitu berupa program pembuatan brosur dan pembaharuan laporan keuangan untuk pengembangan usaha sate kelinci

4.2.1 Program Pemasaran Bulan Januari – Mei 2011

Program pemasaran untuk pengembangan usaha sate kelinci dilakukan hanya satu bulan saja, yaitu pada bulan Februari 2011. Program pemasaran yang dilaksanakan adalah penyebaran brosur. Brosur dibuat di Toko Sekawan dengan biaya sebesar Rp 50.000. Tujuan dilaksanakannya program pemasaran dengan melakukan penyebaran brosur adalah untuk menawarkan produk kepada konsumen atas produk yang diciptakan dan memperluas pasar sasaran serta meningkatkan pendapatan.

4.2.2 Program Keuangan Bulan Januari – Mei 2011

Program keuangan yang sudah dijalankan selama bulan Januari-Mei 2011 yaitu: pembuatan laporan keuangan. Selain itu pemilik usaha juga telah mengalokasikan dananya yang diguankan untuk pembuatan brosur sebagai langkah untuk melakukan promosi, dana yang dikeluarkan pemilik usaha untuk pembuatan brosur sebesar Rp 50.000,00 pada bulan Februari 2011.

(61)

42 BAB V

EVALUASI DAN REFLEKSI PENGEMBANGAN USAHA

5.1Evaluasi Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha Tabel V.1

Indikator-indikator Utama Pengembangan Usaha Januari–Mei 2011: Rencana vs Aktual

(62)

 

4.Produk yang ditawarkan

Sate kelinci Sate kelinci 5.Proses produksi Pra produksi, pengolahan

dan penyajian

Setelah kami melakukan pengembangan usaha sate kelinci ini selama 5 bulan ternyta pasar aktual, pasar potensial dan pasar sasaran untuk usaha ini masih sama dengan yang kami perkirakan di tahun 2010

5.1.2 Pola perilaku pasar sasaran

Pola perilaku sasaran usaha sate kelinci milik Pak Yanto masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu mencakup:

1) Apa yang dijual

2) Apakah produk dan jasa yang dihasilkan memberi manfaat

(63)

 

5.1.3 Analisis industri dan persaingan

Usaha sate kelinci yang kami jalankan ini mempunyai persaingan yang menurut kami ketat. Walaupun usaha ini sederhana tetapi yang menjalankan usaha sate kelinci di Purworejo hanya milik Pak Yanto saja. Meskipun usaha ini baru satu yang mendirikan, usaha ini juga mendapat persaingan yang ketat dari usaha sate Madura yang jaraknya kurang lebih 10 meter dari usaha sate kelinci.

5.1.4 Produk yang ditawarkan

Rencana untuk produk utama yang kami tawarkan di tahun 2010 sama dengan produk yang kami tawarkan di tahun 2011 yaitu sate kelinci, usaha ini belum melakuan inovasi untuk menawarkan produk yang berbeda, dikarenakan belum bisa mengelola daging kelinci menjadi masakan yang lainnya, faktor lain yang mempengaruhi usaha ini dikarenakan keterbatasan ilmu dalam memasak.

5.1.5 Proses produksi

Proses produksi usaha sate kelinci selama bulan Januari-Mei 2011 yaitu sama dengan proses produksi ditahun 2010, proses produksi sate kelinci melalui 3 tahap, yaitu proses pra produksi, pengolahan dan penyajian.

5.1.6 Proses pelayanan penjualan

(64)

 

5.1.7 Ketrampilan SDM

Ketrampilan SDM yang dimilik usaha sate kelinci sudah bekerja sesuai dengan ketrampilan pegawainya. Dimana bagian pelayanan bertugas melayani konsumen dan menyajikan sate kelinci kepada konsumen secara langsung, sedangkan bagian kebersihan bertugas membersihkan tempat dan mencuci semua peralatan yang kotor.

5.1.8 Penjualan, biaya dan laba

Usaha ini sebelumnya mengalami penurunan yang sangat drastis, dulu setiap hari bisa menghabiskan 5-10 ekor kelinci per hari, sedangkan sekarang hanya bisa menghabiskan 3 ekor per hari, penurunan jumlah produksi ini disebabkan karena harga kelinci yang mengalami kenaikan cukup drastis dari tahun ke tahun. Selama saya melakukan pengembangan usaha ini mulai dari bulan Januari sampai Mei 2011 usaha ini tidak berkembang, karena setiap harinya hanya mampu menghabiskan 3 ekor kelinci per harinya dan tidak mengalami penambahan jumlah kelinci sama sekali.

(65)

46 5.2Evaluasi Kinerja Keuangan

5.2.1 Laporan laba rugi Januari–Mei 2011: Proyeksi Vs Aktual Tabel V.2

Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2011: Proyeksi

Keterangan Januari Februari Maret April Mei

(66)

47  

(67)

48  

Tabel V.3

Laporan Laba Rugi Januari-Mei 2011: Aktual

Keterangan Januari Februari Maret April Mei

(68)

49  

(69)

Laporan laba rugi pada tahun 2011 tidak sesuai yang diperkirakan pada tahun 2010, pada tahun 2011 laporan laba rugi mengalami penurunan karena banyak kendala. Adapun kendala yang mempengaruhi kinerja usaha sate kelinci antara lain:

a. Selama proses penjualan, pemilik kadang-kadang tidak membuka

usahanya. Dikarenakan stok kelinci habis dan kadang-kadang harga kelinci naik. Kenaikkan harga kelinci disebabkan oleh besar kecilnya kelinci yang mau dibeli.

b. Waktu yang digunakan dalam penjualan relatif singkat, yaitu buka

pada pukul 17.00 dan tutup sekitar pukul 21.00 atau 22.00. Misalnya jam buka sate kelinci dibikin lebih awal dan melakukan penambahan kelinci, kemungkinan besar pendapatan menjadi naik. c. Selain karena faktor kelinci, faktor fisik pemilik usaha juga sangat

(70)

5.3Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Usaha Tabel V.6

Implementasi Program Pengembangan Usaha Januari–Mei 2011: Rencana Vs Aktual naik 3% per bulan tidak terwujud. Karena pemilik usaha sate kelinci hanya mampu memproduksi 3 ekor kelinci per hari dan

tidak melakukan

(71)

 

yang kami lakukan pada bulan Februari, sebelumnya kami akan merencanakan pembuatan brosur pada bulan Januari, tapi rencana tersebut gagal karena keterbatasan waktu, sehingga baru berjalan pada Minggu pertama bulan Februari. Sedangkan penyebaran brosur dilakukan pada minggu ke dua bulan Februari, untuk target pendapatan yang akan naik 3% setelah melakukan promosi, itu juga belum bisa tercapai. Karena pemilik usaha sate kelinci hanya mampu menghabiskan 3 ekor kelinci per hari dan tidak mengalami penambahan jumlah kelinci.

5.3.2 Program keuangan

Program keuangan yang kami rencanakan pada tahun 2010 sudah berjalan sesuai rencana dan sudah dijalankan pada tahun 2011, program keuangan yang kami rencanakan yaitu pembuatan laporan keuangan dan mengaloksaikan dananya untuk melakukan promosi.

5.4Hambatan dalam Pengembangan Usaha dan Cara Mengatasinya

Dalam sebuah usaha pasti ada hambatan-hambatan yang terjadi selama menjalankan usaha, baik masalah keuangan maupun bahan baku, karena setiap menjalankan usaha tidak selalu berjalan dengan lancar yang kita harapkan sebelumnya.

(72)

 

5.4.1 Bulan Januari 2011 Hambatan:

Hambatan yang terjadi di awal bulan Januari 2011 yaitu: tidak terwujudnya program pemasaran tentang pembuatan brosur untuk melakukan promosi. Keterbatasan waktu dan pemilik usaha yang sedang sibuk dengan urusan lain, membuat program pemasaran tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Cara mengatasi:

Berhubung program pemasaran yang dilakukan pada bulan Januari 2011 gagal, maka pemilik usaha dengan sepakat melakukan program pemasaran di bulan Februari 2011 yaitu melakukan promosi dengan cara pembuatan brosur.

5.4.2 Bulan Februari 2011 Hambatan:

Pemilik usaha sulit untuk mendapatkan pasokan kelinci yang sehat, gemuk dan siap potong. Hal ini dikarenakan jumlah distributor kelinci tidak sebanyak jumlah distributor ayam dan kambing. Beberapa peternak kelinci lebih memilih beternak kelinci hias dibanding kelinci konsumsi.

Cara mengatasi:

(73)

 

kecil-kecilan yang akan dirintis sendiri oleh Pak Yanto, selain menekan biaya operasional diharapkan kebutuhan daging kelinci dapat dengan mudah terpenuhi.

5.4.3 Bulan Maret 2011 Hambatan:

Anggapan masyarakat yang masih menganggap kelinci sebagai binatang peliharaan/hiasan bukan untuk dikonsumsi menyulitkan pihak produsen untuk memasarkan produk sate kelinci.

Cara mengatasi:

Melalui brosur-brosur yang disebarkan yang didalamnya menyajikan informasi tentang manfaat daging kelinci, diharapkan anggapan masyarakat bahwa kelinci adalah binatang peliharaan/hias dapat ditepis. Selain itu juga memberikan pengertian kepada konsumen awam bahwa sate kelinci yang dikonsumsi bukan berasal dari daging kelinci peliharaan/hias.

5.4.4 Bulan April 2011 Hambatan:

(74)

 

Cara mengatasi:

Tenda dibuat semenarik mungkin dengan pencahayaan yang maksimal dan tempat harus bersih. Sehingga menarik minat konsumen untuk mengunjungi warung sate kelinci, selain itu pemilik usaha harus memberikan rasa nyaman serta aman bagi konsumen.

5.4.5 Bulan Mei 2011 Hambatan:

Kualitas bahan baku terkadang mengalami penurunan serta harga bahan baku yang kurang menentu menyebabkan pemilik usaha harus mengelolanya agar kualitas sate kelinci tetap bagus.

Cara mengtasi:

Mencari bahan baku pada distributor lain yang dapat dipercaya, supaya dalam mengelola bahan baku tidak mengalami kendala lagi.

5.5Refleksi

(75)

 

program pengembangan usaha mulai bulan Januari-Mei 2011 saya memperoleh hal-hal baru yang tidak saya duga sebelumnya dalam pengembangan usaha yang saya lakukan demi menyelesaikan tugas akhir.

Seiring berjalannya waktu yang saya gunakan dalam menjalankan usaha ini, saya melaksanakan program sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan, walaupun rencana dalam melakukan program ada yang tertunda, tapi program tersebut dapat terselesaikan hingga waktu yang ditentukan, karena setiap ada rencana yang tertunda, kita selalu mengganti dikemudian hari. Kerjasama dalam menjalankan usaha ini sangan penting, karena dengan adanya kerjasama, kita dapat membantu dalam proses pengembangan usaha ini.

Selama saya mengembangkan usaha milik Pak Yanto, saya juga dilatih dalam membakar sate kelinci yang baik dan benar. Dalam melakukan pembakaran sate, saya juga mengalami kesulitan. Karena pembakaran sate tidak dilakukan dengan asal-asalan dan harus sesuai dengan perhitungan yang benar agar sate yang dibakar tidak mengalami gosong dan cita rasanya tidak hilang.

(76)

 

19.00 atau 20.00, kadang-kadang ada pembeli yang ingin makan ditempat Pak Yanto, tapi ada juga yang dibawa pulang.

(77)

58 BAB VI PENUTUP

6.1KESIMPULAN

Selama menjalankan proses pengembangan usaha ini mulai bulan Januari-Mei 2011, berdasarkan dari pengamatan yang diperoleh, hambatan-hambatan yang dihadapi dan refleksi selama 5 bulan dalam mengembangkan usaha ini dapat disimpulkan bahwa usaha sate kelinci ini tidak bisa berkembang, agar usaha ini berkembang maka pemilik harus melakukan berbagai variasi, diantaranya membuka cabang baru, menambah jam buka, menambah jumlah produksi dan lain-lain.

Adanya kesulitan untuk mendapatkan kelinci dari peternak kelinci, pemilik harus lebih pandai lagi mencari pasokan kelinci ditempat lain, supaya pemilik usaha sate kelinci tidak hanya berlangganan kelinci ditempat/orang yang sama. Selama pengembangan usaha, pemilik harus mempunyai jiwa kerwirausahaan yang tinggi dan harus mempunyai semangat dalam menjalankan usahahnya, agar usaha ini bisa berkembang dan bertahan selama mungkin, selain itu pemilik usaha harus mempunya strategi khusus, supaya sate kelinci dapat bersaing dengan usaha yang berada disekitarnya.

(78)

 

6.2SARAN

Untuk mengembangkan usaha sate kelinci ini, maka pemilik usaha seharusnya melakukan berbagai hal berikut ini, antara lain:

6.2.1 Membuat bermacam-macam menu yang ditawarkan

Karena menu yang ditawarkan cuma sate kelinci saja, maka pemilik usaha harus berani melakukan inovasi menu yang ditawarkan. Penambahan menu disini bertujuan supaya konsumen tidak bosan dengan menu yang ditawarkan sebelumnya, mungkin dengan munculnya berbagai menu baru konsumen dipastikan akan mencoba menu baru yang telah ditawarkan oleh pemilik usaha sate kelinci.

6.2.2 Menambah jam buka

Pemilik usaha harus berani membuka jam buka sate kelinci lebih awal, yaitu membuka usaha sate kelinci ini disiang hari. Karena siang hari adalah waktunya jam makan siang.

6.2.3 Menambah jumlah produksi

Pemilik usaha harus menambah jumlah produksinya karena untuk meningkatkan pendapatan, selain harganya yang murah, sate kelinci juga dapat mengobati berbgai macam penyakit.

6.2.4 Membuka cabang baru.

(79)

 

usaha tersebut dengan cara membuka cabang-cabang baru disekitar Kota Purworejo maupun diluar Kota Purworejo.

6.2.5 Melakukan pencatatan keuangan sehari-hari.

(80)

61

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Teguh.1993.Dasar Pemasaran.Jakarta: Gunadarma

Jusuf, Al Haryono. 1992. Dasar-Dasar Akuntansi edisi IV, STIE YKPN

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. (Alih bahasa: Drs.Jaka wasana, MSM). Edisi VI. Jilid I. Jakarta: Erlangga

Lakasana, Fajar.2009.Segmentasi Pasar, STIE-STMIK Pasim Litbang.Sukabumi

Pedoman Penulisan Tugas Akhir, (2010). Yogyakarta: USD

Raharjo, Bambang Puji. 2004. Strategi sukses UAN SMA/MAN Ekonomi. Yogyakarta: ANDI

Riana, Fitria Dina. 2010. Teori Pemasaran, Aspek Pasar, dan Strategi Pemasaran Perusahaan Agribisnis. Jakarta: Universitas Brawijaya

(81)

 

DAFTAR LAMPIRAN

PENJUALAN SELAMA BULAN JANUARI-MEI 2011

1. Bulan Januari

Pembelian dan penjualan sate kelinci Mebeli 84 ekor kelinci

84 ekor x 60 tusuk = 5040 tusuk (504 porsi)

Pembelian : 84 ekor x Rp 30.000,00 = Rp 2.520.000,00 Penjualan : 504 porsi x Rp 11.500,00 = Rp 5.796.000,00 Pendapatan = Penjualan – (total biaya + depresiasi)

= Rp 5.796.000,00 – (Rp 4.407500,00 + Rp 96.200,00)

= Rp 1.292.300,00

2. Bulan Februari

Pembelian dan penjualan sate kelinci Mebeli 85 ekor kelinci

85 ekor x 60 tusuk = 5100 tusuk (510 porsi)

Pembelian : 85 ekor x Rp 30.000 = Rp 2.550.000 Penjualan : 510 porsi x Rp 11.500 = Rp 5.865.000 Pendapatan = Penjualan – (total biaya + depresiasi)

(82)

 

3. Bulan Maret

Pembelian dan penjualan sate kelinci Mebeli 87 ekor kelinci

87 ekor x 60 tusuk = 5220 tusuk (522 porsi)

Pembelian : 87 ekor x Rp 30.000 = Rp 2.610.000 Penjualan : 522 porsi x Rp 11.500 = Rp 6.003.000 Pendapatan = Penjualan – (total biaya + depresiasi)

= Rp 6.003.000,00 – (Rp 4.497.500,00 + Rp 96.200,00) = Rp 1.409.300,00

4. Bulan April

Pembelian dan penjualan sate kelinci Mebeli 90 ekor kelinci

90 ekor x 60 tusuk = 5400 tusuk (540 porsi)

Pembelian : 90 ekor x Rp 30.000 = Rp 2.700.000 Penjualan : 540 porsi x Rp 11.500 = Rp 6.210.000 Pendapatan = Penjualan – (total biaya + depresiasi)

(83)

 

5. Bulan Mei

Pembelian dan penjualan sate kelinci Mebeli 81 ekor kelinci

81 ekor x 60 tusuk = 4860 tusuk (486 porsi)

Pembelian : 81 ekor x Rp 30.000 = Rp 2.430.000 Penjualan : 486 porsi x Rp 11.500 = Rp 5.589.000 Pendapatan = Penjualan – (total biaya + depresiasi)

(84)

 

(85)

 

RIWAYAT PEMILIK USAHA

Nama Pemilik : Yanto alias Bokir TTL : Purworejo, 21 juli 1965

Alamat : Pandekluwih RT: 01/RW: 12 Purworejo 54111 Pekerjaan : Wiraswasta

Jenis kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Sudah menikah

(86)

 

UCAPAN TERIMAKASIH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini sebagai pemilik Usaha Sate Kelinci, dengan ini mengucapkan terimakasih kepada saudara Deddy Nurmawan, mahasiswa program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Univeristas Sanata Dharma karena telah melakukan perencanaan dan implementasi pengembangan usaha dari bulan Januari sampai dengan Mei 2011 di usaha yang kami pimpin. Semoga bantuan saudara Deddy Nurmawan dapat memberikan manfaat bagi usaha yang kami pimpin ini

Purworejo, Agustus 2011 Usaha Sate Kelinci

Pemilik,

Gambar

Gambar II.1. Sate kelinci menggunakan lontong ............................................
Gambar II.1. Sate kelinci menggunakan lontong
Gambar II.4. Daing kelinci yang sudah di sembelih
Tabel II.1 Bahan Baku Operasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Awalul Rizal: Analisis usaha tani kopi dalam meningkatkan pendapatan petani, 2000 USU e-Repository © 2008... Awalul Rizal: Analisis usaha tani kopi dalam meningkatkan

Modal merupakan hal penting dalam pendirian suatu usaha. Adanya modal yang memadai sangat mendukung dalam meningkatkan kualitas produk, volume produksi dan pengembangan

sebesar Rp. Satu bulan diasumsikan 30 hari dan satu tahun diasumsikan 12 bulan. Dalam melakukan analisis usaha peternakan kelinci Jaji’s Farm dilakukan dengan dua kondisi

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1975 tentang Contoh-contoh Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Be­ lanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keu­ angan Daerah

Bagi kelompok usaha tersebut, pelatihan manajemen pemasaran sangat dibutuhkan karena untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara mempublikasikan dan memberikan sosialisasi

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1975, tentang Contoh-Contoh Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksa­ naan Tata Usaha Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, Penyusunan Perhitungan

Manajer dalam mengelola unit usaha melakukan berbagai cara untuk dapat meningkatkan perkembangan koperasi dari kegiatan produksi, pemasaran maupun pelayanan jasa