PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB serta FAKTOR PENENTU FERTILITAS

(1)

PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB serta

FAKTOR PENENTU FERTILITAS

PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB

serta

FAKTOR PENENTU FERTILITAS

Oleh:

Dr. Ida Bagus Permana, M.Sc. Kepala Puslitbang KB dan KR

Oleh:

Dr. Ida Bagus Permana, M.Sc. Kepala Puslitbang KB dan KR

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Bengkulu, 28 Oktober 2009

(2)

PEMBANGUNAN

SDM

SEBAGAI PRASYARAT

KEMAJUAN BANGSA

PEMBANGUNAN

SDM

SEBAGAI PRASYARAT

KEMAJUAN BANGSA

(3)

KUALITAS SDM DAN KEMAJUAN

BANGSA

KUALITAS SDM DAN KEMAJUAN

BANGSA

KEMAJUAN SUATU BANGSA KUALITAS SDM (80%?) KEKAYAAN SDA (20%?) PELAYANAN SOSIAL DASAR: •Pendidikan •Kesehatan

• KB

KEMAJUAN BANGSA DI

MASA DEPAN DITENTUKAN OLEH KUALITAS SDM, DAN BUKAN OLEH

MELIMPAHNYA SDA

KEMAJUAN BANGSA DI

MASA DEPAN DITENTUKAN OLEH KUALITAS SDM, DAN BUKAN OLEH

MELIMPAHNYA SDA

KB

MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM PEMB.

SDM

KB

MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM PEMB.

(4)

GRAFIK PERTUMBUHAN OTAK ANAK SAMPAI USIA 5 TH 5 th P er tu m b u h a n o ta k

Investasi terlambat, hasil tidak optimal

Investasi tepat waktu

umur 2 th 80% lahir 100% “loss generation” Ascobatg/2000Sumber: LOST GENERATION

(5)

PERAN KB DALAM PENINGKATAN IPM

MMR

IMR

GIZI ANAK

KECERDASAN

PARTISIPASI SKLH

PEDKN LEBIH TINGGI

PUBLIC SAVING

PRIVATE SAVING

MUTU TENAGA KRJA

KB

KESEHATAN

IPM

PENDIDIKAN

(6)

PENDUDUK

sebenarnya adalah fenomena netral

Indonesia:

Penduduk besar Æ ranking 4 IPM rendah Æ ranking 107

(dari 177 negara)

BESAR +

BERKUALITAS

BESAR +

BERKUALITAS

MODAL PEMBANGUNAN MODAL PEMBANGUNAN

BESAR +

TIDAK BERKUALITAS

BESAR +

TIDAK BERKUALITAS

BEBAN PEMBANGUNAN BEBAN PEMBANGUNAN

(7)

Peringkat 10 Negara ASEAN

Berdasarkan HDI, Tahun 2006

NEGARA ASEAN DUNIA (177)

Singapura 1 25 Brunai Darussalam 2 30 Malaysia 3 63 Thailand 4 78 Filipina 5 90 Vietnam 6 105 Indonesia 7 107 Laos 8 130 Kamboja 9 131 Myanmar 10 132

(8)

KB

MEMPUNYAI PERAN

PENTING DALAM PENINGKATAN

KUALITAS

SDM

KB

MEMPUNYAI PERAN

PENTING DALAM PENINGKATAN

KUALITAS

SDM

MEMUTUS “LINGKARAN SETAN” KEMISKINAN (POVERTY TRAP)

MISKIN Æ ANAK BANYAK Æ MISKIN

(9)

KB PRIORITAS PEMBANGUNAAN ORDE BARU

KELUARGA KECIL

BAHAGIA SEJAHTERA

KELUARGA KECIL

DUA ANAK CUKUP

(10)

MENGAPA DAHULU (ERA ORDE BARU) PROGRAM KB SANGAT BERHASIL?

(11)

KOMITMEN POLITIK YANG

LUAR BIASA:

z

Posisi KB sangat

jelas;

z

Dukungan tokoh

agama, toma, LSM, org.

profesi. dll

z

Delapan sukses;

KOMITMEN POLITIK YANG

LUAR BIASA:

z

Posisi KB sangat

jelas;

z

Dukungan tokoh

agama, toma, LSM, org.

profesi. dll

(12)

Kelembagaan KB

yang sangat kuat:

z

Pusat;

z

Propinsi;

z

Kabupaten;

z

Kecamatan;

z

Desa

Æ

RW

Æ

RT

Kelembagaan KB

yang sangat kuat:

z

Pusat;

z

Propinsi;

z

Kabupaten;

z

Kecamatan;

(13)

DUKUNGAN

ANGGARAN YANG

BESAR:

z

Dalam negeri;

z

_{Donor luar negeri;}

DUKUNGAN

ANGGARAN YANG

BESAR:

z

Dalam negeri;

(14)

TENAGA

LAPANGAN

(PLKB) YANG

SANGAT

MEMADAI:

z

Pernah

mencapai 35.000;

TENAGA

LAPANGAN

(PLKB) YANG

SANGAT

MEMADAI:

z

Pernah

mencapai 35.000;

(15)

Apa yang telah dicapai?

(16)

PERSENTASE PESERTA KB

0 10 20 30 40 50 60 70 80 1970 1980 1987 1997 2002 2007 26 % 5 % (?) 48 % 57 % 60 % 61 %

(17)

PESERTA KB (CPR /ALL METHODS) MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007PESERTA KB (CPR /ALL METHODS) MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007

DIBAWAH RATA2 NASIONAL DIATAS RATA2 NASIONAL

Rata2 Nasional = 61,3 33.9 37.2 39.1 42.2 45.4 47.9 49.4 50.7 53.4 54.2 54.9 56.7 57.2 57.6 59.3 59.9 60.1 60.2 61.1 62.7 63.6 63.7 64.4 64.8 65.1 66.1 66.5 66.9 67.8 69.2 69.4 71 73.9 MALUKU PAPUA PABAR NTT SULBAR NAD MALUT SULTRA SULSEL SUMUT NTB RIAU BANTEN KEPRI KALTIM SUMBAR DKI GRTL JABAR KALBAR SULTENG JATENG KALSEL SUMSEL JAMBI JATIM KALTENG DIY BABEL SULUT BALI LAMPUNG BENGKU… 61,3

(18)

KEINGINAN BER-KB TAK TERPENUHI

“UNMET NEED”

KEINGINAN BER-KB TAK TERPENUHI

“UNMET NEED”

15.0 12.7 % 12.5 10.6 % 9.2 % 10.0 0 2.5 7.5 5.0 8.6 % 1991 1994 1997 2002/03

SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA

9.1 %

(19)

PERSEBARAN UNMET NEED

MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007PERSEBARAN UNMET NEED PERSEBARAN UNMET NEED MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007 MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007

DIATAS RATA2 NASIONAL RATA2 NASIONAL

DIBAWAH RATA2 NASIONAL

Rata2 Nasional = 9,1 RPJMN = 6,0

(20)

Total Fertility Rate

0 1 2 3 4 5 6 7 1971 1980 1987 1990 1994 1997 2002 2007 5.61 2.60 4.68 2.86 2.78 3.39 3.02 _2.60

(21)

PERSEBARAN TFR

MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007PERSEBARAN TFR MENURUT PROVINSI, HASIL SDKI 2007

DIATAS RATA2 NASIONAL RATA2 NASIONAL

DIBAWAH RATA2 NASIONAL

Rata2 Nasional = 2,6 RPJMN = 2,2Rata2 Nasional = 2,6_{RPJMN = 2,2} 1.8 2.1 2.1 2.12.3 2.42.5 2.5 2.7 2.7 2.7 2.7 2.8 2.8 2.8 2.8 2.82.9 3.03.1 3.13.2 3.3 3.3 3.4 3.4 3.53.8 3.94.2 2.6 2.6 2.6 0 2 4 DIY DKI JA TIM BA LI JA TENG BNGKLUBA BEL LA MPUN GORTA L JA BA R KA LSEL BA NTENRIA U KA LTIM SUMSEL SULSEL NTB KA LBA R JA MBI SULUT PA PUA KA LTEN NA D KEPRI MA LUT SULTRA SULTENGPA PBA R SUMBA RSULBA R SUMUT MA LUKU NTT 2,6

(22)

ANGKA PERTUMBUHAN

PENDUDUK

ANGKA PERTUMBUHAN

PENDUDUK

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2005-2010 2.32 % 1.98 % 1.47 % 1.30 % (?)

(23)

POPULATION PYRAMIDS INDONESIA

POTENSIAL BABY BOOM

220 juta

118 juta

(24)

PENGHARGAAN INTERNASIONAL

z HUGH MOORE AWARDS (Pop Crisis Committee, 1989);

z POPULATION AWARDS (PBB,1989);

z MANAGEMENT AWARDS (Filipina, 1991);

z CENTER OF EXCELLENCE Æ International Training Program (ITP):

– 5000 peserta dari 90 negara;

– short-term consultants ke luar negeri;

z HUGH MOORE AWARDS (Pop Crisis

Committee, 1989);

z POPULATION AWARDS (PBB,1989);

z MANAGEMENT AWARDS (Filipina, 1991);

z CENTER OF EXCELLENCE Æ International

Training Program (ITP):

– 5000 peserta dari 90 negara;

(25)

DEMOGRAPHIC BONUS

Suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat

menguntungkan dari sisi pembangunan oleh karena jumlah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) sangat besar

jumlahnya Æ proporsi penduduk usia muda sudah semakin kecil, sedangkan proporsi

yang berusia lanjut belum begitu besar

• ANGKA BEBAN KETERGANTUNGAN (DEPENDENCY RATIO) RENDAH

(26)

Bonus Demografi

Dikaitkan dengan munculnya suatu

kesempatan, the

window of opportunity

yang dapat dimanfaatkan untuk menaikkan

kesejahteraan masyarakat

Dikaitkan dengan munculnya suatu

kesempatan, the

window of opportunity

yang dapat dimanfaatkan untuk menaikkan

kesejahteraan masyarakat

(27)

The Window of Opportunity

(Jendela Peluang)

The Window of Opportunity

(Jendela Peluang)

z The window of opportunity terjadi tahun 2020-2030 dimana dependency ratio

mencapai titik terendah, yaitu 44 per 100;

z Meningkat lagi sesudah 2030 karena

meningkatnya proporsi penduduk lansia;

z Hanya terjadi satu kali dalam sejarah suatu penduduk;

z The window of opportunity terjadi tahun 2020-2030 dimana dependency ratio

mencapai titik terendah, yaitu 44 per 100;

z Meningkat lagi sesudah 2030 karena

meningkatnya proporsi penduduk lansia;

z Hanya terjadi satu kali dalam sejarah suatu

(28)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 P ers en ta se Tahun

Bonus Demografi dan Jendela Peluang

Muda

Lansia

Angka

Ketergantungan

Jendela peluang

(29)

Bonus Demografi Landasan

Pertumbuhan Ekonomi

Bonus Demografi Landasan

Pertumbuhan Ekonomi

¾ Suplai tenaga kerja yang besar Æ

meningkatkan pendapatan per kapita apabila

tersedia lapangan kerja produktif;;

¾ Jumlah anak sedikit Æ memungkinkan

perempuan memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan;

¾ Tabungan masyarakat yang besar dan diinvestasikan secara produktif;

¾ Suplai tenaga kerja yang besar Æ

meningkatkan pendapatan per kapita apabila

tersedia lapangan kerja produktif;;

¾ Jumlah anak sedikit Æ memungkinkan

perempuan memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan;

¾ Tabungan masyarakat yang besar dan diinvestasikan secara produktif;

(30)

MENGAPA SEKARANG

(ERA OTONOMI DAERAH)

PROGRAM KB MELEMAH?

MENGAPA SEKARANG

(ERA OTONOMI DAERAH)

PROGRAM KB MELEMAH?

(31)

z EUFORIA REFORMASI Æ Semua yang berbau orde baru ditinggalkan;

z UNDANG-UNDANG OTONOMI DAERAH (No.22 TAHUN 1999) Æ KB:

– Bukan 5 instansi yang masih vertikal;

– Bukan pula institusi daerah yang wajib dibentuk;

z Kelembagaan sangat lemah setelah urusan diserahkan ke Kab/Kota;

z Pembangunan sosial dasar (termasuk KB) kurang diperhatikanÆ lebih mementingkan pembangunan fisik;

z EUFORIA REFORMASI Æ Semua yang berbau

orde baru ditinggalkan;

z UNDANG-UNDANG OTONOMI DAERAH

(No.22 TAHUN 1999) Æ KB:

– Bukan 5 instansi yang masih vertikal;

– Bukan pula institusi daerah yang wajib dibentuk;

z Kelembagaan sangat lemah setelah urusan

diserahkan ke Kab/Kota;

z Pembangunan sosial dasar (termasuk KB)

kurang diperhatikanÆ lebih mementingkan

(32)

PERUBAHANN LINGKUNGAN STRATEGIS LEMAHNYA KOMITMEN POLITIK DI KAB/KOTA

LEMBAGA TENAGA ANGGARAN

SASARAN RPJMN 2004-09 TIDAK TERCAPAI 30 TAHUN KEBERHASILAN BISA HILANG PROGRAM KB MELEMAH

(33)

INSTITUSI KB DI TINGKAT KAB/KOTA Tahun 2005

INSTITUSI KB DI TINGKAT KAB/KOTA

Tahun 2005 Tahun 2005 0 10 20 30 40 50 60 70 UTUH DIGABUNG 70 % 30 % DIGABUNG DENGAN BANYAK URUSAN DIGABUNG DENGAN BANYAK URUSAN

(34)

PETUGAS LAPANGAN KB

0 5,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 SEBELUM OTONOMI DAERAH SEBELUM OTONOMI DAERAH 2005

2005 _{SAAT INI}_{SAAT INI} 35,000

35,000

22,000 19,000

(35)

Dukungan Anggaran

z

Masih belum memadai;

z

Bervariasi antar Kab/Kota;

z

Mendapat dukungan dari BKKBN

(APBN);

• Alat/obat kontrasepsi;

• Kegiatan strategis lain;

(36)

ADAKAH PELUANG

UNTUK BANGKIT?

ADAKAH PELUANG

UNTUK BANGKIT?

(37)

z

KEPEMIMPINAN (MANAGEMENT)

BARU INSTITUSI Æ

perubahan

mindset, management, dan strategi;

z

DUKUNGAN KOMITMENT POLITIS:

– Eksekutif ; – Legislatif;

z

DUKUNGAN KALANGAN LAINNYA:

Æ KHUSUSNYA TOKOH-TOKOH AGAMA

Æ MASS MEDIA

z

KEPEMIMPINAN (MANAGEMENT)

BARU INSTITUSI

Æ

perubahan

mindset, management, dan strategi;

z

DUKUNGAN KOMITMENT POLITIS:

– Eksekutif ; – Legislatif;

z

DUKUNGAN KALANGAN LAINNYA:

Æ KHUSUSNYA TOKOH-TOKOH AGAMA

(38)

”KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik. Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua – untuk individu, keluarga, dan untuk negara

secara keseluruhan ... Mulai dari sekarang ke depan, mari kita revitalisasi Program Keluarga Berencana”.

(39)

”Seluruh jajaran pemerintahan agar menyukseskan

Revitalisasi Program Keluarga Berencana. Kepada para Gubernur, Bupati, Walikota dan semua pemimpin

pemerintahan agar tampil di depan untuk menyukseskan program ini”.

(40)

UNDANG-UNDANG 22/1999

(URUSAN KB TIDAK WAJIB)

UNDANG-UNDANG 22/1999

(URUSAN KB TIDAK WAJIB)

UNDANG-UNDANG 32/2004

PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH

PP: 38/2007

PP: 41/2007

KB URUSAN WAJIB

(41)

UNDANG-UNDANG NO. 39/2008

TTG KEMENTRIAN NEGARA

UNDANG-UNDANG NO. 39/2008

TTG KEMENTRIAN NEGARA

BAHWA PEMERINTAH WAJIB

MEMPUNYAI KELEMBAGAAN YANG

MENANGANI MASALAH

KEPENDUDUKAN

BAHWA PEMERINTAH WAJIB

MEMPUNYAI KELEMBAGAAN YANG

MENANGANI MASALAH

(42)

DALAM DEBAT CAPRES, SEMUA CAPRES MENGANGGAP PENTINGNYA PROGRAM KB BAGI PEMBANGUNAN

(43)

RINGKASAN

(44)

PERTAMA

z

Penurunan angka kematian tanpa

diimbangi dengan penurunan angka

kelahiran menyebabkan terjadinya

ledakan penduduk yang luar biasa;

z

Penurunan angka kematian tanpa

diimbangi dengan penurunan angka

kelahiran menyebabkan terjadinya

ledakan penduduk yang luar biasa;

(45)

KEDUA

z Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali mempunyai kontribusi besar terhadap