BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ini mengedepankan integritas, SDM yang berkualitas serta profesional, nilai-nilai etika, dan menjalin komunikasi baik dengan seluruh elemen.
Dalam prosesnya untuk memberikan pelayanan maksimal guna menjaga asupan gizi seluruh pasien dalam seluruh instalasi rawat inap sesuai kondisi dan kebutuhan rumah sakit ini menyediakan fasilitas intansi gizi. Instalasi gizi ini dipimpin oleh seorang ketua yang membawahi tiga bidang ahli yakni AHLI GIZI MSPM, LITBANG, dan KOORDINATOR AHLI GIZI KLINIK. Untuk bidang AHLI GIZI MSPM membawahi tiga bidang lain yaitu petugas gudang, juru masak, dan pramusaji. Sedangkan untuk KOORDINATOR AHLI GIZI KLINIK membawahi dua bidang lain yaitu koordinator ahli gizi rawat jalan dan koordinator ahli gizi rawat inap. Dua bidang tersebut tergabung menjadi bidang ahli gizi klinik yang menangani konsultasi rawat jalan.
proses pengelolaan menu makanan mengalami kesulitan pada bagian perincian berdasarkan bahan baku dan standar porsinya. Pada proses penyusunan menu makanan yang dibuat dengan jangka waktu empat bulan sekali juga mengalami kesulitan pada perputaran menu makanan dengan ketentuan menu akan diputar selama sepuluh hari sekali. Dalam proses pengadaan dan pemeriksaan stok bahan makanan yang tersedia dan bahan makanan yang harus dibelanjakan memiliki prosedur yang cukup rumit sehingga dibutuhkan ketelitian. Selanjutnya, proses perhitungan bahan makanan sesuai dengan standar porsi yang ditentukan rawan terjadi kesalahan – kesalahan akibat keterbatasan manusia. Dalam penyimpanan dokumen seperti nota belanja masih belum tersimpan dengan baik sehingga meyusahkan pihak terkait dalam melakukan pencarian dan pembuatan laporan.
Rumusan Masalah
Dari obeservasi yang dilakukan maka permasaahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
memudahkan pengawasan dan pemantauan oleh kepala instalasi gizi rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari perancangan dan pembuatan sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web adalah sebagai berikut :
Tujuan :
Adapun tujuan dibuatnya sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web untuk pihak terkait adalah sebagia berikut :
a) Membangun sebuah sistem informasi yang dapat menangani proses penyusunan menu makanan, pengadaan bahan makanan, dan pengeluaran bahan makanan yang akan digunakan di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto
Manfaat :
Pembuatan sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
a) Dapat mengatasi kesulitan perincian menu makanan berdasarkan bahan makanan dan standart porsi pada proses penyusunan menu makanan.
b) Dapat mengatasi permasalahan pada proses pengadaan dan pemeriksaan penerimaan bahan makanan karena dalam proses ini terdapat banyak form dan dokumen yang dipegang oleh berbagai pihak sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan atau kerusakan data.
c) Dapat mengatasi permasalahan pada proses perhitungan bahan makanan sesuai standar porsi yang ditentukan rawan terjadi kesalahan
d) Dapat mengatasi masalah penyimpanan dokumen yang masih manual sehingga terjadi kesulitan saat pencarian dan pembuatan laporan
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem informasi pengelolaan bahan makanan berbasis web antara lain :
2. Proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan 3. Proses pengadaan bahan makanan
4. Proses pengeluaran bahan makanan
5. Proses pembuatan laporan pengadaan bahan makanan, pengeluaran bahan makanan, dan penerimaan bahan makanan
BAB II
ANALISIS SISTEM
Tahap analisis sistem ini merupakan awal dalam membangun sistem informasi pengelolaan bahan makanan di rumah sakit umum . Dalam analisis sistem dibutuhkan suatu metode untuk menganalisis dan desain sistem yang digunakan dalam sebuah perancangan dan pembuatan aplikasi. Untuk menganalisis kebutuhan sistem, metode survei yang dilakukan yaitu dengan wawancara dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan dengan pi hak Ahli Gizi MSPM. Tujuan wawancara untuk mengetahui permasalahan dan kendala pada sistem saat ini yang sedang berjalan, untuk mengetahui proses atau prosedur kerja dan untuk mendapatkan data yang ada dalam proses sistem tersebut. Sehingga dapat menghasilkan suatu output berupa kebutuhan fungsional untuk membentuk sistem proses kerja yang akan datang.
2.1. Profil Organisasi
Gedung Bedah Sentral yang di dalamnya terdapat segala fasilitas dan kebutuhan untuk penanganan kasus bedah, sehingga lebih cepat, akurat, dan efisien. Rumah sakit ini juga mengoptimalkan pelayanan BPJS selaku pelaksana sistem jaminan kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah guna memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh warga negara Indonesia. Sesuai dengan motto RSU. DR. Wahidin Sudiro Husodo "Kepuasan Pasien Dambaan Kami" dalam menjalankan pelayanan kesehatan serta pengabdian kepada negara, rumah sakit ini mengedepankan integritas, SDM yang berkualitas serta profesional, nilai-nilai etika, dan menjalin komunikasi baik dengan seluruh elemen.
Dalam prosesnya untuk memberikan pelayanan maksimal guna menjaga asupan gizi seluruh pasien dalam seluruh instalasi rawat inap sesuai kondisi dan kebutuhan rumah sakit ini menyediakan fasilitas intalasi gizi.
2.1.1 Visi dan Misi
Sebagai Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Kota Mojokerto, Rumah
Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai visi “Pilihan Utama
Masyarakat”.
Untuk mendukung visi yang telah ditetapkan terdapat beberapa misi yang perlu dicapai, yaitu :
- Menjadikan RS sebagai unit pelayanan kesehatan yang memenuhi standart pelayanan medis terkini
- Menciptakan berbagai produk layanan kesehatan unggulan sebagai rujukan wilayah
2.1.2 Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo, digambarkan pada struktur organisasi perusahaan gambar di bawah ini
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto
Keterangan : Bagian yang akan terlibat dalam sistem
Deskripsi Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat dari masing – masing jabatan yang ada pada struktur organisasi dengan peran sebagai berikut :
Kepala Instalasi gizi ini bertanggung jawab atas semua aktifitas yang ada di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dalam sistem pengelolaan bahan makanan di rumah sakit ini, kepala instalasi bertugas untuk mengawasi dan memantau jalannya setiap proses yang ada.
2. Administrasi
Bertanggung jawab dan mempunyai wewenang untuk melaksanakan kegiatan administrasi di Instalasi Gizi.
3. Ahli Gizi MSPM (Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan)
Bertugas melakukan koordinasi tugas dalam pengawasan dan pengendalian proses penyelenggaraan makanan untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi.
4. Litbang
Melakukan penelitian dan pengembangan gizi terapan dalam rumah sakit yang berhubungan dengan pelayanan gizi di ruang rawat inap dan rawat jalan, penyelenggaraan makanan rumah sakit, penyuluhan, konsultasi, konseling dan rujukan gizi.
Bertugas untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi.
6. Petugas Gudang
Bertanggung jawab atas keluar masuknya bahan makanan yang ada di gudang rumah sakit.
7. Juru Masak
8. Pramusaji
Mengelola dan melaksanakan penyelenggaraan makanan meliputi membantu proses pemorsian, melakukan pendistribusian makanan di ruang rawat inap rumah sakit, dan membersihkan peralatan makan.
9. Koordinator Ahli Gizi Rawat Jalan
Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi
10. Koordinator Ahli Gizi Rawat Inap
Bertugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap untuk menunjang kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi.
11. Ahli Gizi Klinik
Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terpadu pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk menunjang kegiatan pelayanan Instalasi Gizi.
2.2 Sistem Kerja Saat ini
Sistem yang berjalan saat ini terdiri dari empat proses besar yaitu proses penyusunan menu makanan, pengadaan bahan makanan, pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan.
Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem informasi proses pengelolaan bahan makanan di Instlasi Gizi RSU Dr. Wahidin sudirohusodo Mojokerto adalah sebagai berikut:
1. Tim Pembuat Menu
Tim pembuat menu makanan ini terdiri dari ahli gizi, kepala masak, dan pengawas makanan. Bertugas untuk membuat daftar menu makanan yang akan digunakan untuk selama empat bulan ke depan dengan ketentuan menu makanan diputar selama 7 hari sekali.
2. Ahli Gizi MSPM
Membuat laporan bahan makanan untuk pasien rawat inap. Melakukan pemesanan bahan makanan yang dibutuhkan ke supplier. Melakukan perhitungan bahan makanan yang keluar setiap harinya
3. Petugas Gudang
Membuat laporan bahan makanan basah dan bahan makanan kering setiap bulannya.
4. Kepala Instalasi Gizi
Kepala Instalasi gizi ini bertanggung jawab atas semua aktifitas yang ada di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Dalam sistem pengelolaan bahan makanan di rumah sakit ini, kepala instalasi bertugas untuk mengawasi dan memantau jalannya setiap proses yang ada.
2.2.1. Proses dan Prosedur Kerja Sistem Saat Ini
Proses dan prosedur kerja sistem yang ada di Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto adala sebagai berikut :
2.2.2.1 Proses Penyusunan Menu Makanan
Proses penyusunan menu makanan adalah proses yang digunakan untuk menyusun menu makanan selama 4 bulan ke depan dengan ketentuan menu makanan diputar dalam kurun waktu 10 hari. Penyusunan menu makanan ini dilakukan oleh Tim Pembuat Menu dan menu makanan yang sudah jadi akan diuji coba oleh Tim Penilai.
1. Tim pembuat menu yang terdiri dari ahli gizi, kepala masak, dan pengawas makanan menetapkan macam menu yang akan dibuat.
2. Tim pembuat menu menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu menu akan digunakan,
3. Tim pembuat menu menetapkan pola menu.
4. Tim pembuat menu menentukan besar porsi.
5. Tim pembuat menu merancang format menu.
6. Setelah menu makanan yang terdiri menu makanan biasa, lunak, dan halus jadi maka diadakan pengujian menu oleh tim penguji apakah menu layak digunakan atau tidak, jika disetujui maka langsung diadakan uji coba menu jika tidak maka akan dilakukan revisi.
7. Setelah di revisi, hasil revisi tersebut akan diuji coba kelayakannya sehingga akan dihasilkan menu makanan yang akan digunakan selama empat bulan ke depan.
8. Setelah menu makanan tersebut jadi, menu makanan tersebut diserahkan kepada Juru Masak untuk dilakukan proses produksi makanan.
Gambar 2. 2 Document Flow Diagram Proses Penyusunan Menu Makanan
2.2.2.2 Proses Pengadaan Bahan Makanan
telah dibeli akan diterima dan dicek oleh petugas gudang. Jika bahan makanan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, maka bahan makanan dapat disimpan di gudang penyimpanan bahan makanan, tapi jika tidak sesuai bahan makanan tersebut akan ditukar ke supplier dengan bahan makanan yang sesuai. Masalah yang ada dalam proses ini adalah terdapat banyak form yang dipegang oleh banyak pihak sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan form atau kehilangan data.
Prosedur dari Pengadaan Bahan Makanan saat ini adalah sebagai berikut :
1. Ahli Gizi MSPM RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto menentukan jumlah pemesanan kebutuhan bahan makanan yang akan dibeli berdasarkan jumlah pasien
2. Selanjutnya Ahli Gizi MSPM RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto melakukan rekapitulasi kebutuhan bahan makanan.
3. Dari prosedur penentuan jumlah pemesanan dan rekapitulasi kebutuhan bahan makanan, akan di hasilkan sebuah form yang berisi tentang kebutuhan bahan makanan basah dan kering rangkap 3. Dua form yang berisi kebutuhan bahan makanan basah dan kering akan diserahkan kepada supplier, sedangkan yang lainnya akan diserhkan ke petugas gudang.
4. Form kebutuhan bahan makanan basah dan kering akan diserahkan kepada
supplier untuk dilakukan proses pengadaan bahan makanan terkait kebutuhan
5. Supplier akan melakukan pengiriman bahan makanan sesuai dengan yang tertera di dalam form tersebut. Untuk pengiriman bahan makanan kering dilakukan setiap bulannya sedangkan untuk bahan makanan basah dilakukan setiap hari.
6. Supplier memberikan bukti nota dan akan mengirimkannya bersamaan dengan
bahan makanan kepada petugas gudang instalasi gizi.
7. Petugas gudang melakukan pengecekan terhadap barang yang telah dikirim
supplier dengan cara mencocokkan nota yang dikirimkan oleh supplier dengan
form kebutuhan bahan makanan basah dan kering, apakah bahan makanan tersebut telah sesuai dengan pesanan atau tidak.
8. Jika bahan makanan belum sesuai dengan pemesanan, maka bahan makanan tersebut akan dikembalikan ke supplier untuk dilakukan penukaran, sedangkan jika bahan makanan telah sesuai maka petugas gudang akan melakukan penyimpanan bahan makanan tersebut ke dalam gudang.
9. Petugas gudang akan membuat rekapan berita acara penerimaan bahan makanaan dan nota belanja bahan makanan selama 1 bulan
Penjelasan mengenai prosedur pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 2.3.
Proses pengeluaran bahan makanan ini yaitu proses pengeluaran bahan makanan dari gudang untuk diolah menjadi makanan yang akan disajikan untuk pasien rawat inap. Pada proses ini ditemukan masalah rawan terjadinya kesalahan dalam pencatatan bahan makanan yang diminta oleh Ahli Gizi MSPM dengan yang dikeluarkan oleh Petugas Gudang.
Prosedur dari Pengeluaran Bahan Makanan saat ini adalah sebagai berikut :
1. Ahli Gizi MSPM RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto melakukan konfirmasi jumlah pasien hari tersebut.
2. Data pasien pada hari tersebut akan dijadikan acuan untuk beraa banyak bahan makanan yang dibutuhkan untuk proses pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap saji.
3. Ahli Gizi MSPM mengisi form bukti barang keluar untuk melakukan permintaan pengeluaran bahan makanan sesuai dengan kebutuhan kepada petugas gudang.
4. Form bukti barang keluar tersebut diberikan kepada petugas gudang untuk dilakukan proses pengeluaran bahan makanan.
5. Petugas gudang melakukan pengeluaran bahan makanan serta mengisi
form bahan bukti barang keluar.
6. Form bukti barang keluar tersebut dikembalikan lagi kepada Ahli Gizi
dikeluarkan dari gudang tadi diberikan kepada juru masak untuk dilakukan pengolahan bahan makanan menjadi makanan yang akan disajikan untuk pasien rawat inap.
7. Ahli Gizi MSPM melakukan perhitungan bahan makanan yang telah dikeluarkan berdasarkan standart porsi dan jenis kelas pasien sehingga menghasilkan data jumlah bahan makanan yang telah digunakan.
2.2.2.4 Proses Pembuatan Laporan
Terdapat 3 laporan yang dibuat setiap bulannya yaitu laporan pengadaan bahan makanan, laporan pengeluaran bahan makanan, dan laporan penerimaan bahan makanan. Laporan pengadaan bahan makanan dan pengeluaran bahan makanan dibuat oleh Ahli Gizi MSPM sedangkan laporan penerimaan bahan makanan dibuat oleh Petugas Gudang.
Prosedur proses pembuatan laporan adalah sebagai berikut :
1. Ahli Gizi MSPM merekap dan mengolah data kebutuhan bahan makanan basah dan kering yang di dapat dari proses pengadaan bahan makanan, ahli gizi MSPM juga merekap dan mengolah data jumlah bahan makanan yang keluar yang didapat dari proses pengeluaran bahan makanan. Petugas Gudang merekap dan mengolah data berita acara pemeriksaan bahan makanan dan hasil rekap nota belanja dari aktifitas penerimaan bahan makanan.
2. Ahli Gizi MSPM mencetak laporan yang dibuat. Petugas Gudang juga mncetak laporan yang dibuat. Laporan dibuat rangkap 2
3. Laporan yang dibuat Ahli Gizi dan Petugas Gudang diberikan kepada Kepala Instalasi Gizi untuk ditandatangani.
4. Kepala Instalasi Gizi mengembalikan laporan yang telah ditandatangani kepada Ahli Gizi MSPM dan Petugas Gudang untuk disimpan.
Gambar 2. 5 Document Flow Diagram Proses Pembuatan Laporan
1. Form Kebutuhan Bahan Basah
Form ini digunakan untuk mencatat semua data bahan makanan basah yang dibutuhkan untuk proses produksi makanan harian. Terdapat berat pesan dan berat terima bahan makanan yang dibutuhkan dalam form ini. Berat pesan merupakan perkiraan berat bahan makanan yang dibutuhkan dalam proses produksi makanan, sedangkan berat terima merupakan hasil realisasi dari berat bahan makanan yng dibutuhkan pada hari tersebut. (Lampiran I)
2. Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Bahan Makanan
Berita Acara ini digunakan untuk merekap semua bahan makanan baik basah maupun kering yang telah dikirim oleh supplier. Bahan makanan ini diperiksa apakah sudah sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang telah ditentukan atau belum.(Lampiran II)
3. Form Bukti Barang Keluar
4. Data Standard Porsi Menu Makanan Biasa
Form ini digunakan untuk melihat standard porsi bahan makanan yang telah ditentukan untuk menu makanan yang berjenis biasa. Dalam form ini standard menu makanan juga ditentukan berdasarkan dengan kelas ruangan kamar pasien yang terdiri dari Kelas III, Kelas II, Kelas I, dan PAV. (Lampiran IV).
5. Data Standard Porsi Menu Makanan Lunak
Form ini digunakan untuk melihat standard porsi bahan makanan yang telah ditentukan untuk menu makanan lunak. Makanan lunak diberikan kepada pasien ketika pasien tidak dapat makan jenis menu makanan biasa karena kondisi kesehatan tubuh yang tidak memungkinkan. Pembagian standard porsi dalam menu makanan ini juga dikategorikan berdasarkan kelas ruangan kamar pasien yang terdiri dari Kelas III, Kelas II, Kelas I, dan PAV. Dalam form ini juga disertakan nilai gizi makanan lunak yang wajib terkandung dalam bahan makanan tersebut. (lampiran V)
6. Menu Makanan Lunak
Form menu makanan lunak ini berisi tentang semua daftar menu makanan untuk makanan berjenis lunak mulai dari tanggal 1 sampai 30 untuk setiap bulannya. Di dalam form ini juga terdapat snack yang harus diberikan untuk pasien rawat inap yang diperbolehkan memakan makanan berjenis ini. (Lampiran VI).
Form menu makanan biasa ini berisi tentang semua daftar menu makanan untuk makanan berjenis biasa mulai dari tanggal 1 sampai 30 untuk setiap bulannya. Di dalam form ini juga terdapat snack yang harus diberikan untuk pasien rawat inap yang diperbolehkan memakan makanan berjenis ini. (Lampiran VII).
8. Menu Makanan Halus
Form menu makanan halus ini berisi tentang semua daftar menu makanan untuk makanan berjenis halus mulai dari tanggal 1 sampai 30 untuk setiap bulannya. Di dalam form ini juga terdapat snack yang harus diberikan untuk pasien rawat inap yang diperbolehkan memakan makanan berjenis ini. (Lampiran VIII).
9. Nota Bahan Makanan
2.2.2 Permasalahan sistem saat ini
Pengelolaan bahan makanan di instalasi gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto masih dilakukan secara manual. Permasalahan yang sering muncul di sini adalah penyusunan menu makanan yang dibuat secara manual menyebabkan data tidak terorganisir dengan baik.
Untuk penggambaran permasalahan digunakan Fishbone diagram yang bisa dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2. 6 Fishbone diagram Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto
1. Proses Pengadaan Bahan Makanan
Sistem kerja proses pengadaan bahan makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini juga masih menggunakan proses yang manual. Misalnya untuk proses pengadaan bahan makanan masih menggunakan
form – form kebutuhan bahan makanan basah dan kering yang berjumlah
masing-masing 3 lembar yang dipegang oleh ahli gizi, supplier, dan petugas gudang yang akan digunakan untuk proses penerimaan bahan makanan juga. Hal ini memungkinkan terjadinya kerusakan atau hilangnya form pada pihk – pihak terkait. Proses pengadaan bahan makanan ini juga memakan waktu karena untuk mengetahui berapa banyak bahan makanan yang akan dibeli, ahli gizi harus bertanya pada petugas rawat inap berapa jumlah pasien pada hari tersebut. Karena pengadaan bahan makanan juga bergantung ada jumlah pasien.
2. Proses Pengeluaran Bahan Makanan
Proses pengeluaran bahan baku makanan ini juga masih dilakukan dengan proses yang manual sehingga permasalahan yang sering timbul adalah rawan terjadinya kesalahan perhitungan yang diakibatkan oleh perhitungan yang cukup rumit. Tidak menutup kemungkinan terjadinya human error akibat perhitungan yang rumit tersebut.
3. Pengawasan dan Pemantauan Kepala Instalasi Gizi
Kepala Instalasi Gizi harus datang ke kantor dahulu untuk memantau proses bisnis yang terjadi dikarenakan tidak ada sistem yang memadai untuk diakses di mana saja.
4. Dokumen dan Laporan
Masalah yang sering terjadi dalam proses penyimpanan dokumen dan pembuatan laporan adalah pencarian dokumen membutuhkan waktu lama karena data yang telah dibuat tidak terdokumentasi dengan baik. Selain itu terdapat masalah lain yaitu daya rawan hilang diakibatkan karena data tidak beraturan atau tidak tersimpan dengan baik.
2.3 Sistem kerja baru
Sistem kerja baru yang akan dibuat tidak akan merubah banyak prosesnya. Sistem kerja baru ini akan difungsikan untuk menunjang dan mengoptimalkan proses bisnis yang ada dengan efektif dan efisien. Sehingga dengan adanya sistem kerja baru proses pengelolaan bahan makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo yang terdiri dari proses penyusunan menu makanan, proses pengadaan bahan makanan, proses pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan, masalah – masalah yang ada dalam sistem sebelumnya dapat terselesaikan dengan baik
Proses ini digunakan untuk menyusun menu makanan yang akan digunakan untuk 4 bulan ke depan. Dengan ketentuan menu makanan akan diputar selama 10 hari sekali. Hak akses ini diberikan kepada Tim Pembuat Menu untuk menyusun menu makanan dan Tim Penguji untuk memberikan persetujuan menu makanan yang telah dibuat oleh Tim Pembuat Menu
Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses penyusunan menu makanan sebagai berikut :
1. Tim pembuat menu memasukkan data menu makanan beserta bahan makanan .
2. Tim pembuat menu memasukkan data penyusunan menu makanan dan jadwal menu makanan untuk kapan menu tersebut akan digunakan.
3. Tim pembuat menu mencetak menu dan jadwal makanan yang akan digunakan selama 4 bulan ke depan.
Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses penyusunan menu makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut :
1. Tim pembuat menu menginputkan data menu makanan dan bahan makanan.
2.3.2 Proses dan Prosedur Penentuan Bahan Makanan Berdasarkan Menu
Makanan
Proses ini digunakan untuk menentukan bahan makanan disertai dengan jumlahnya ketika akan dilakukan proses produksi bahan makanan. Proses ini terdiri dari proses input data pasien dan input penentuan bahan makanan yang akan digunakan berdasarkan menu makanan yang telah terjadwal.
Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses penentuan bahan makanan berdasrkan menu makanan sebagai berikut :
1. Petugas rawat inap menginputkan data pasien yang terdiri dari jumlah pasien di setiap kelas ruangan.
2. Ahli Gizi MSPM menginputkan data bahan makanan beserta dengan jumlahnya terkait dengan menu makanan yang telah dijadwalkan.
Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut :
1. Petugas rawat inap menginputkan data pasien yang terdiri dari jumlah pasien di setiap kelas ruangan.
2.3.3 Proses dan Prosedur Pengadaan Bahan Makanan
Proses ini digunakan untuk mencatat semua kebutuhan bahan makanan yang dibutuhkan untuk proses produksi makanan. Proses pengadaan bahan makanan terdiri dari proses input kebutuhan pemesanan, proses cetak kebutuhan pemesanan, dan proses penerimaan bahan makanan. Untuk proses input
kebutuhan pemesanan dan cetak kebutuhan pemesanan dilakukan oleh Ahli Gizi MSPM, sedangkan untuk proses penerimaan bahan makanan dilakukan oleh Petugas Gudang.
Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses pengadaan bahan makanan sebagai berikut :
1. Ahli Gizi MSPM memasukkan data pengadaan bahan makanan yang dibutuhkan berdasarkan menu makanan yang terdapat di dalam jadwal menu makanan
2. Ahli Gizi MSPM melakukan cetak kebutuhan bahan makanan yang telah
diinputkan.
Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses pengadaan bahan makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut :
1. Ahli Gizi MSPM menginputkan data kebutuhan pemesanan bahan makanan.
2. Ahli Gizi mencetak kebutuhan bahan makanan.
3. Petugas Gudang melakukan pengecekan terhadap bahan yang telah dikirim
supplier.
2.3.4 Proses dan Prosedur Pengeluaran Bahan Makanan
Proses ini digunakan untuk menghitung jumlah keseluruhan bahan makanan yang digunakan untuk proses produksi pada hari itu. Proses ini menggunakan jenis kelas dan standard porsi sebagai variabel. Di mana perhitungan bahan makanan dilakukan berdasarkan standard porsi dalam jenis kelas dan jenis makanan yang berlaku. Proses yang akan dibangun meliputi proses
input jumlah pasien, proses perhitungan bahan baku yang dikeluarkan, dan proses
cetak pengeluaran bahan baku.
Dari usulan proses baru tersebut maka dapat dihasilkan prosedur dari proses pengeluaran bahan makanan sebagai berikut :
2. Ahli Gizi menginputkan data pengeluaran bahan makanan yang digunakan pada hari tersebut
3. Sistem akan menghitung jumlah bahan makanan yng keluar hari itu dengan otomatis
4. Ahli Gizi mencetak data pengeluaran bahan makanan pada hari tersebut
Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses pengeluaran bahan makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut :
1. Ahli Gizi MSPM memasukkan data pasien pada hari tersebut
2. Ahli Gizi menginputkan data pengeluaran bahan makanan yang digunakan pada hari tersebut
3. Ahli Gizi mencetak bahan makanan beserta dengan jumlahnya yang digunakan pada hari tersebut.
2.3.5 Proses dan Prosedur Pembuatan Laporan
Proses ini digunakan untuk mengenerate laporan pengadaan bahan makanan, laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan. Yang dapat mengakses fitur ini adalah petugas gudang dan ahli gizi MSPM
1. Ahli Gizi MSPM memilih jenis laporan yang akan dibuat yaitu laporan pengadaan bahan makanan dan laporan pengeluaran bahan makanan. Petugas Gudang memilih jenis laporan penerimaan bahan makanan.
2. Ahli Gizi MSPM dan Petugas Gudang memilih periode laporan yang akan dicetak
3. Petugas Gudang dan Ahli Gizi MSPM melakukan pencetakan laporan
Setelah melihat proses dan prosedur sistem kerja baru dari proses pengeluaran bahan makanan, maka dapat ditentukan analisa kebutuhan sistem baru yang akan digunakan untuk menunjang jalannya sistem yaitu sebagai berikut :
1. Petugas Gudang dan Ahli Gizi MSPM dapat mengelola laporan yang akan dibuat dengan memasukkan periode laporan kemudian sistem akan mengenerate
data yang akan dilaporkan sesuai rekapan data yang telah disimpan oleh sistem dan sistem juga akan mencetak data laporan.
BAB III
DESAIN SISTEM
Desain sistem adalah tahap setelah analisa kebutuhan dari siklus pengembangan sistem yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
3.1 Desain Proses
Desain proses yaitu mempresentasikan secara grafis proses-proses untuk mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan mendistribusikan data antara sistem dengan lingkungannya, dan diantara komponen sistem lainnya. Memodelkan proses di dalam sistem bertujuan memfasilitasi upaya untuk mengumpulkan informasi selama proses identifikasi kebutuhan. Hasilnya berupa sekumpulan diagram tentang keterhubungan antar data seperti, DFD sistem saat ini dan DFD sistem yang akan dibangun, CDM, dan PDM.
Diagram berjenjang (HIPO) pada Sistem Informai Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto memiliki lima proses utama yaitu proses penyusunan menu makanan, proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan, pengadaan bahan makanan, proses pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan
Gambar 3.1 Diagram Jenjang Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto
3.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Desain model dari aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini disajikan dalam bentuk model logika yang digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD), yang sering digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem.
3.1.2.1 Context diagram
Context diagram adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan
memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini mempunyai lima entitas pelaku dengan hak akses pada masing-masing bagian. Berikut ini adalah penjelasannya:
pengeluaran bahan makanan yang digunakan untuk proses produksi makanan untuk pasien rawat inap setiap harinya.
c. Petugas Gudang :Berhak untuk melakukan pengecekan terhadap bahan makanan yang dikirim oleh supplier. Jika bahan makanan tersebut sesuai dengan apa yang telah dipesan oleh Ahli Gizi MSPM dengan spesifikasi dan jumlah yang telah ditentukan maka bahan makanan tersebut akan disimpan di gudang, tetapi jika tidak petugas gudang akan mengembalikannya ke supllier untuk ditukar dengan bahan makanan yang sesuai.
d. Kepala Instalasi Gizi : Berhak melihat semua laporan yang telah dibuat oleh Ahli Gizi MSPM dan Petugas Gudang meliputi laporan pengadaan bahan makanan, laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan.
e. Petugas Rawat Inap : Berhak menginputkan data jumlah pasien ke dalam sistem dalam proses penentuan bahan makanan berdasakan menu makanan.
Context diagram aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr.
Gambar 3.2 Context diagram Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto
3.1.2.2 DFD Level 0
DFD level 0 adalah pengembangan dari context diagram. Pada DFD level
0 terdapat gambaran aliran data dari proses penyusunan menu makanan, proses pengadaan bahan makanan, proses penentuan bahan makanan berdasrkan menu makanan, proses pengeluaran bahan makanan, dan proses pembuatan laporan.
DFD level 0 diagram Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr.
Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.3.
laporan peng eluaran bahan makanan laporan penerimaan bahan makanan laporan peng adaan bahan makanan
Data Detail Pemberian Bahan Makanan Data Pemberian Bahan Makanan
Detail Data Pengeluaran Bahan Makanan Data Pengeluaran Bahan Makanan
Data Penerimaan Bahan Makanan Harian Data Penerimaan Bahan Makanan Bulanan
Periode Tanggal Periode Bulan
Gambar 3.3 DFD level 0 Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto
DFD level 1 proses penyusunan menu makanan adalah proses decompose
dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses penyusunan menu makanan terdapat 4 proses yaitu input proses pengelolaan menu makanan, input menu makanan, input
penyusunan menu makanan, persetujuan menu makanan, dan pengelolaan jadwal menu makanan. DFD level 1 proses penyusunan menu makanan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 DFD level 1 Proses Penyusunan Menu Makanan
3.2.2.4 DFD level 1 Proses Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu
8 Detail Menu Makanan
9 Jadwal Menu Makanan
DFD level 1 proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan adalah proses decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengadaan bahan makanan terdapat 2 proses yaitu input data pasien dan input data penentuan bahan makanan. DFD level 1 proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 DFD level 1 Proses Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan
3.1.2.5 DFD level 1 Proses Pengadaan Bahan Makanan
DFD level 1 proses pengadaan bahan makanan adalah proses decompose
dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengadaan bahan makanan terdapat 3 proses yaitu pengelolaan pengadaan bahan makanan yang terdiri dari proses input
[Input Data Pasi en]
[Data Detai l Kel as Ruangan]
[Data Jeni s Ruangan]
Proses Pengel ol aan Kel as dan Ruangan 14 Penentuan Bahan Makanan
bahan makanan, cetak pengadaan bahan makanan, dan pengelolaan cek penerimaan bahan makanan. DFD level 1 proses pengadaan bahan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 DFD level 1 Proses Pengadaan Bahan Makanan
3.1.2.5.1 DFD level 2 proses Pengelolaan Input Bahan Makanan
DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan adalah proses decompose
dari DFD level 1. Pada DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan terdapat 2 proses yaitu input pengadaan bahan makanan basah dan input pengadaan bahanan makanan kering. DFD level 2 proses pengadaan bahan Sistem Informasi
[Detail Penerimaan Pengadaan Kering] [Detil Penerimaan Pengadaan Basah]
[Detail Penerimaan Bulan]
[Detail Penerimaan Harian] [Data Penerimaan Bahan Makanan Bulanan]
[Data Penerimaan Bahan Makanan Harian]
[Penerimaan Bahan Makanan Harian] [Data Pengadaan Bahan Makanan Bulanan]
[Data Pengadaan Bahan Makanan Harian] Ahli Gizi MSPM
17 Detail Pengadaan Bahan Makanan 18 Bahan MakananPengadaan
19 Penerimaan Bahan Makanan Petugas Gudang
Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 DFD level 2 Proses Pengelolaan Bahan Makanan
3.1.2.5.2 DFD level 2 proses Pengelolaan Input Penerimaan Bahan Makanan
DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan adalah proses decompose
dari DFD level 1. Pada DFD level 2 proses pengelolaan bahan makanan terdapat 2 proses yaitu input pengadaan bahan makanan basah dan input pengadaan bahanan makanan kering. DFD level 2 proses pengadaan bahan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Gambar DFD level 2 proses Pengelolaan Input Penerimaan Bahan Makanan
[Data Pengadaan Bahan Makanan Bulanan]
[Data Pengadaan Bahan Makanan Harian] Ahli Gizi MSPM
Bahan Makanan 18 Bahan MakananPengadaan
[D etil Penerimaan Pengadaan Basah] [D etail Penerimaan Pengadaan Kering]
[D etail Penerimaan Harian]
[D etail Penerimaan Bulan][D ata Penerimaan Bahan Makanan Bulanan]
3.2.2.6 DFD level 1 Proses Pengeluaran Bahan Makanan
DFD level 1 proses pengeluaran bahan makanan adalah proses decompose
dari DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengeluaran bahan makanan terdapat 3 proses yaitu input data pasien harian, input data pengeluaran, dan cetak data pengeluaran bahan makanan. DFD level 1 proses pengeluaran bahan makanan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 DFD level 1 Proses Pengeluaran Bahan Makanan
3.2.2.7 DFD level 1 Proses Pengelolahan Pembuatan Laporan
DFD level 1 proses pengelolahan laporan adalah proses decompose dari
DFD level 0. Pada DFD level 1 proses pengelolahan pembuatan laporan terdapat 3
proses yaitu pengelolahan laporan pengadaan bahan makanan, pengelolaan laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan.
[Data Pemberian Pengeluaran Bahan Makanan]
[Data pemberian Bahan Makanan]
[Detail Pemberian Bahan Makanan] [Data Pemberian Bahan Makanan]
[Data Detail Pemberian Bahan Makanan]
[Data Satuan] [Data Bahan Makanan]
[Data Detail Pengeluaran Bahan]
[Data Pengeluaran Bahan Makanan] [Detail Data Pengeluaran Bahan Makanan]
[Data Pengeluaran Bahan Makanan] Ahli Gizi MSPM
22 Bahan MakananPengeluaran
21 Detail Pengeluaran Bahan Makanan 1 Bahan Makanan
23 Bahan MakananPemberian
DFD level 1 proses pengelolahan pembuatan laporan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 DFD level 1 Proses Pengelolaan Pembuatan Laporan
3.2 Desain Database
Database adalah kumpulan file yang saling terkait dari bermacam-macam
record yang memiliki hubungan antar record untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan (Jeffery L. Whitten et al, 2004).
3.2.1 Conceptual Data Model ( CDM )
Desain database dari aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini disajikan dalam bentuk model logika yang digambarkan dengan menggunakan Conceptual
[Laporan pengeluaran bahan]
17 Detail Pengadaan Bahan Makanan
CDM aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto memiliki 23 entitas yaitu entitas Menu Makanan, Jenis Menu, Satuan, Bahan Makanan, Detail Bahan Menu, Detail Pengadaan Bahan, Spesifikasi, Jadwal Menu Makanan, Detail Menu Makanan, Spesifikasi Bahan Makanan, Jenis Makanan, Penyusunan Menu Makanan, Pegawai, Pengeluaran Bahan Makanan, Penerimaan Bahan Makanan, Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan, Jabatan, Jenis Kelas, Detail Kelas Ruangan, Jenis Ruangan, Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan, Jenis Kebutuhan, dan Data Pasien
Keterangan lebih rinci mengenai masing – masing entitas dijelaskan sebagai berikut :
1. Entitas Menu Makanan
Entitas ini berelasi dengan entitas Jenis Menu, Detail Menu Makanan, dan detail bahan menu. Relasi antara entitas Menu Makanan dengan Jenis Menu adalah many to one di mana mandatory terdapat di entitas Menu Makanan dan Jenis Menu. Relasi Menu Makanan dengan entitas Detail Menu Makanan adalah one to many di mana mandatory terdapat di kedua entitas tersebut. Relasi Menu Makanan dengan Detail Bahan Menu adalah one to many dengan mandatory terdapat di entitas Menu Makanan.
Entitas Jenis Menu ini berelasi dengan entitas Menu Makanan. Relasi entitas Jenis Menu dengan Menu Makanan adalah one to many dengan
mandatory di kedua entitas tersebut.
3. Entitas Satuan
Entitas Satuan ini berelasi dengan entitas detail bahan menu dan Bahan Makanan. Relasi entitas Satuan dengan detail bahan menu adalah one to many dengan mandatory di entitas satuan. Relasi entitas Satuan dengan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
4. Entitas Bahan Makanan
Entitas Bahan Makanan ini berelasi dengan entitas Satuan, detail bahan menu, Detail Pengadaan Bahan, dan spesifikasi. Relasi entitas Bahan Makanan dengan entitas Satuan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Bahan Makanan dengan detail bahan menu adalah one to many. Relasi entitas Bahan Makanan dengan entitas Detail Pengadaan Bahan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Bahan makanan dengan entitas spesifikasi adalah
5. Entitas Detail Bahan Menu
Entitas Detail Bahan Menu berelasi dengan entitas Menu Makanan, Bahan Makanan, dan Satuan. Relasi entitas Detail Bahan Menu dengan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Menu Makanan. Relasi entitas Detail Bahan Menu dengan entitas Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Bahan Makanan. Relasi Detail Bahan Menu dengan Satuan adalah many to one
dengan mandatory di entitas Satuan. 6. Entitas Detail Pengadaan Bahan
Entitas Detail Pengadan Bahan ini berelasi dengan entitas Bahan Makanan, Penerimaan Bahan Makanan, dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan. Relasi entitas Detail Pengadaan Bahan dengan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Detail Pengadaan Bahan dengan entitas Penerimaan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Detail Pengadaan Bahan dengan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
7. Entitas spesifikasi
Entitas spesifikasi ini berelasi dengan entitas Bahan Makanan dan Spesifikasi Bahan. Relasi entitas spesifikasi dengan Bahan Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas spesifikasi dengan Spesifikasi Bahan Makanan adalah many to one
8. Entitas Jadwal Menu Makanan
Entitas Jadwal Menu Makanan ini berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan. Relasi antara entitas Jadwal Menu Makanan dengan Penyusunan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
9. Entitas Detail Menu Makanan
Entitas Detail Menu Makanan ini berelasi dengan entitas Menu Makanan dan entitas Penyusunan Menu Makanan. Relasi entitas Detail Menu Makanan dengan entitas Menu Makanan adalah many to one dengan
mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Detail Menu Makanan dengan
Penyusunan Menu Makanan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
10.Entitas Spesifikasi Bahan Makanan
Entitas ini berelasi dengan entitas spesifikasi. Relasi antara entitas Spesifikasi Bahan Makanan dengan entitas spesifikasi adalah one to many
dengan mandatory di entitas Spesifikasi Bahan Makanan. 11.Entitas Jenis Makanan
Entitas Jenis Makanan ini berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan dan Data Pasien. Relasi entitas Jenis Makanan ini dengan entitas Penyusunan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi Jenis Makanan dengan Data Pasien adalah
one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
Entitas Penyusunan Menu Makanan ini berelasi dengan entitas Jadwal Menu Makanan, Detail Menu Makanan, Jenis Makanan, Pegawai, Jenis Kelas, dan Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan. Relasi entitas Penyusunan Menu Makanan dengan entitas Jadwal Menu Makanan adalah
one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas
Penyusunan Menu Makanan dengan entitas Detail Menu Makanan adalah
one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas
Penyusunan Menu Makanan dengan Jenis Makanan adalah many to one
dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
Terdapat 2 relasi untuk entitas Penyusunan Menu Makanan dengan entitas Pegawai yaitu relasi pegawai untuk menyusun menu makanan dan relasi untuk menyetujui menu makanan. Relasi untuk menyusun menu makanan adalah many to one dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi untuk menyetujui menu makanan adalah many to one di mana mandatory
terdapat di entitas Pegawai. 13.Entitas Pegawai
Pegawai. Relasi entitas Pegawai dan Jabatan adalah one to many dengan
mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Pegawai dengan
Pengeluaran Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi entitas Pegawai dengan entitas Penerimaan bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi entitas Pegawai dengan entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Pegawai.
14.Entitas Pengeluaran Bahan Makanan
Entitas Pengeluaran Bahan Makanan ini berelasi dengan entitas Pegawai. Relasi anatara entitas Pengeluaran Bahan Makanan dengan entitas Pegawai adalah many to one dengan mandatory di entitas Pegawai.
15.Entitas Penerimaan Bahan Makanan
Entitas ini berelasi dengan entitas Pegawai dan Detail Pengadaan Bahan. Relasi antara entitas Penerimaan Bahan Makanan dengan Pegawai adalah
many to one dengan mandatory di entitas Pegawai. Relasi antara entitas
Penerimaan Bahan Makanan dengan Detail Pengadaan Bahan Makanan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
16.Entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan
Entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan ini berelasi dengan entitas Detail Pengadaan Bahan Makanan, Pegawai, dan Penyusunan Menu Makanan. Relasi anatara entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dengan Detail Pengadaan Bahan Makanan adalah one to many dengan
Kebutuhan Bahan Makanan dengan Pegawai adalah many to one dengan
mandatory di entitas Pegawai. Relasi antara entitas Pengadaan Kebutuhan
Bahan Makanan dengan Penyusunan Menu Makanan adalah many to one
dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 17.Jabatan
Entitas Jabatan ini berelasi dengan entitas Pegawai. Relasi entitas Jabatan dengan entitas Pegawai adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
18.Jenis Kelas
Entitas Jenis Kelas ini berelasi dengan entitas Penyusunan Menu Makanan dan entitas detail kelas ruangan. Relasi antara entitas Jenis Kelas dengan entitas Penyusunan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory
di kedua entitas tersebut. Relasi antara Jenis Kelas dengan detail kelas ruangan adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut. 19.Entitas detail kelas ruangan
Entitas detail kelas ruangan ini berelasi dengan entitas Jenis Kelas, Jenis Ruangan, dan Data Pasien. Relasi antara entitas detail kelas ruangan dengan entitas Jenis Kelas adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas detail kelas ruangan dengan Jenis Ruangan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi antara entitas detail kelas ruangan dengan Data Pasien adalah one to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
Entitas Jenis Ruangan ini berelasi dengan entitas detail kelas ruangan. Relasi antara entitas Jenis Ruangan dengan detail kelas ruangan adalah one
to many dengan mandatory di kedua entitas tersebut.
21.Entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan
Entitas ini berelasi dengan entitas Data Pasien. Relasi yang terjadi antara kedua entitas ini adalah many to one dengan mandatory di entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan.
22.Entitas Jenis Kebutuhan
Entitas Jenis Kebutuhan ini berelasi dengan entitas Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dengan relasi one to many dan mandatory terletak di kedua entitas tersebut.
23.Entitas Data Pasien ini berelasi dengan entitas Jenis Makanan, detail kelas ruangan, dan Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan. Relasi antara entitas Data Pasien dengan Jenis Makanan adalah many to one dengan
mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Data Pasien dengan
detail kelas ruangan adalah many to one dengan mandatory di kedua entitas tersebut. Relasi entitas Data Pasien dengan entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan adalah one to many dengan mandatory di entitas Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan.
3.2.2 Physical Data Model ( PDM )
mempertimbangkan perangkat lunak dan penimpanan data struktur. PDM didapatkan dari hasil generate CDM dengan atribut yang diperluas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai Sistem Informasi Pengelolaan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo
Desain input dan output adalah salah satu bagian yang penting didalam perancangan sebuah sistem informasi. Perancangan desain input dan output yang baik akan berpengaruh terhadap efektifitas dan kemudahan penggunaan sistem informasi oleh user.
3.3.1 Desain Input
Desain input adalah desain yang digunakan untuk menerima masukan data yang akan disimpan ke dalam database dan nantinya akan digunakan ke dalam proses transaksi maupun sebagai output yang dilaporkan (Jogiyanto, 2005).
Desain ini terdiri dari desain form utama dan pendukung. Dalam membuat desain input tersebut dibutuhkan beberapa komponen. Berikut ini adalah desain
input dari Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU
Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto :
3.3.1.1 Form Halaman Masuk ( Login )
Form Masuk ( Login ) adalah pintu masuk bagi user dalam sistem. Untuk masuk ke dalam wilayah yang sesuai dengan otoritas, guna melakukan sebuah proses demi kepentingan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Adapun user yang bisa login dalam sistem ini yaitu :
Menu, Satuan, Bahan Makanan, Jenis Makanan, Pegawai, Jabatan, Jenis Kelas, Jenis Ruangan, dan Jenis Kebutuhan.
2. Kepala Instalasi Gizi
a. Berhak untuk melihat proses pembuatan laporan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, dan pengeluaran bahan makanan.
3. Tim Pembuat Menu
a. Berhak untuk meng input kan data Menu Makanan dan Penyusunan Menu Makanan
a. Berhak untuk menginputkan data Pengadaan Kebutuhan Bahan Makanan dan Pengeluaran Bahan Makanan, dan Penetuan Bahan Makanan Berdasarkan Menu Makanan.
b. Berhak melakukan proses pembuatan laporan dan cetak laporan. 5. Petugas Gudang
a. Berhak untuk menginputkan data Penerimaan Bahan Makanan.
b. Berhak untuk melakukan proses pembuatan laporan dan cetak laporan. Desain form Halaman Masuk dapat dilihat di gambar 3.13
Gambar 3.13 Desain Form Halaman Masuk (Login)
pengelolaan Jenis Menu, Satuan, Bahan Makanan, Jenis Makanan, Pegawai, Jabatan, Jenis Kelas, Jenis Ruangan, dan Jenis Kebutuhan.
Desain form Halaman Masuk dapat dilihat di gambar 3.14
Kepala Instalasi Gizi mempunyai hak untuk mengakse Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto ini untuk melihat laporan pengadaan bahan makanan, penerimaan bahana makanan, dan pengeluaran bahan makanan.
Desain form halaman Kepala Instalasi Gizi dapat dilihat di Gambar 3.15
Tim Pembuat Menu mempunyai hak untuk mengakses halaman ini yang berisi input Menu Makanan dan Penyusunan Menu Makanan serta juga terdapat fitur Pengelolaan Jadwal Menu Makanan yang digunakan untuk melihat Jadwal Menu Makanan dengan memasukkan periode Jadwal Menu Makanan.
Desain halaman Tim Pembuat Menu dapat dilihat di Gambar 3.16
Ahli Gizi MSPM mempunyai hak untuk mengakses halaman ini yang berisi proses pengadaan bahan makanan, pengeluaran bahan makanan, dan Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan.
Desain form halaman utama Ahli Gizi MSPM dapat dilihat di Gambar 3.17
Gambar 3.17 Desain Form Halaman Ahli Gizi MSPM
3.3.1.7 Form Halaman Petugas Gudang
Petugas Gudang mempunyai hak untuk mengakses halaman ini yang berisi tentang proses penerimaan bahan makanan. Proses ini dilakukan setelah bahan makanan telah dikirim oleh suplier.
Gambar 3.18 Desain Form Halaman Petugas Gudang
3.3.1.8 Form Bahan Makanan
Form pengelolaan bahan makanan ini hanya dapat diakses oleh admin.
Gambar 3.19 Desain Form input Bahan Makanan
Gambar 3.20 Desain View Bahan Makanan
3.3.1.9 Form Satuan
Form halaman satuan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini berisi data satuan yang akan digunakan untuk menjadi sebuah satuan dari suatu bahan makanan.
Gambar 3.21 Desain Form input Satuan
Gambar 3.22 Desain View Satuan
3.3.1.10 Form Jenis Makanan
Form jenis makanan ini hanya dapat diakses oleh admibn. Form jenis makanan ini berisi tentang jenis makanan yang digunakan dalam proses penyusunan menu makanan. Desain form view jenis makanan dapat dilihat pada gambar 3.23
Gambar 3.23 Desain Form input Jenis Makanan
Gambar 3.24 Desain View Jenis Makanan
3.3.1.11 Form Jenis Kebutuhan
Gambar 3. 25 Desain View Jenis Kebutuhan
3.3.1.12 Form Jenis Kelas
Form jenis kelas ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis kelas yang ada di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Desain form jenis kelas dapat dilihat pada gambar 3.26. Desain form view jenis kelas dapat dilihat pada gambar 3.27
Gambar 3. 27 Desain View Jenis Kelas
3.3.1.13 Form Jenis Ruangan
Form jenis ruangan ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis ruangan yang ada di RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo. Desain form jenis ruangan dapat dilihat pada gambar 3.28. Desain
formview jenis ruangan dapat dilihat pada gambar 3.29
Gambar 3.29 Desain View Jenis Ruangan
3.3.1.14 Form Jenis Menu
Form jenis menu ini hanya dapat diakses oleh admin. Form ini digunakan untuk memasukkan data jenis menu makanan apakah makanan tersebut termasuk makanan untama atau snack. Desain form input jenis menu dapat dilihat pada gambar 3.30. Desain formview jenis menu dapat dilihat pada gambar 3.31
Gambar 3.31 Desain View Jenis Menu
3.3.1.15 Form Pegawai
Gambar 3.32 Desain Form Input Pegawai
Gambar 3.33 Desain View Pegawai
3.3.1.16 Form Jabatan
jabatan dapat dilihat pada gambar 3.35.
Gambar 3.34 Desain Form input Jabatan
Gambar 3.35 Desain View Jabatan
3.3.1.17 Form Data Pasien
Form data pasien ini hanya dapat diakses oleh admin. Data Pasien ini berisi jumlah pasien di setiap kelas yang terdapat di ruangan tertentu. Desain form
Gambar 3.36 Desain Form input Data Pasien
Gambar 3.37 Desain View Data Pasien
3.3.1.18 Form Menu Makanan
Form menu makanan ini hanya dapat diakses oleh Tim Pembuat Menu.
Gambar 3.38 Desain Form input Menu Makanan
3.3.1.19 Form Transaksi Penyusunan Menu Makanan
Gambar 3.39 Desain Form Transaksi Penyusunan Menu Makanan
3.3.1.20 Form Pengelolaan Jadwal Menu Makanan
Gambar 3.40 Desain Form input Periode Jadwal Menu Makanan
Gambar 3.41 Desain View Jadwal Menu Makanan
3.3.1.21 Form Transaksi Pengadaan Bahan Makanan
Gambar 3.43 Desain form pengadaan bahan makanan harian
3.3.1.22 Form Transaksi Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu
Makanan
Gambar 3.44 Desain Form Transaksi Penentuan Bahan Makanan
3.3.1.23 Form Transaksi Pengeluaran Bahan Makanan
Gambar 3.45 Desain Form Transaksi Pengeluaran Bahan Makanan
3.3.2 Desain Output
Desain output merupakan desain sistem yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai informasi berupa laporan Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Berikut ini adalah desain output Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto:
3.3.2.1 Jadwal Menu Makanan
Output Jadwal Menu Makanan ini adalah output yang dihasilkan dari
pada gambar 3.46
Gambar 3.46 Desain Output Jadwal Menu Makanan
3.3.2.2 Laporan Pengadaan Bahan Makanan
Output laporan Pengadaan Bahan Makanan ini merupakan output dari
Gambar 3.47 Desain Output Laporan Pengadaan Bahan Makanan
3.3.2.2 Laporan Penerimaan Bahan Makanan
Output laporan Penerimaan Bahan Makanan ini diakses oleh Petugas
Gudang. Output laporan Penerimaan Bahan Makanan ini merupakan hasil dari
output penerimaan bahan makanan yang terdapat dalam transaksi pengadaan
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN UJI COBA
Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dibangun pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan. Dengan penerapan sistem yang telah dibangun, hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk mengetahui cara kerja sistem yang telah dibangun, maka dilakukan uji coba terhadap sistem dengan percobaan pengaksesan terhadap sistem.
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem pada Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto dijelaskan menggunakan desain bagan alir dan pseudocode Berikut implementasi rancangan sistem beserta penjelasannya.
4.1.1 Bagan Alir
Bagan Alir Sistem Informasi Pengelolaan Bahan Makanan di Instalasi Gizi RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Mojokerto diantaranya sebagai berikut :
4.1.1.1.Bagan Alir Login
Bagan alir login dapat digambarkan pada bagan alir login user. Bagan alir
4.1.1.2.Bagan Alir Halaman Utama Ahli Gizi
Bagan alir halaman utama ahi gizi menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Ahli Gizi. Bagan alir Halaman Utama Ahli Gizi dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Bagan Alir Halaman Utama Ahli Gizi
4.1.1.3. Bagan Alir Halaman Utama Petugas Gudang
Gambar 4.3 Bagan Alir Halaman Utama Petugas Gudang
4.1.1.4 Bagan Alir Halaman Utama Petugas Rawat Inap
Bagan alir halaman utama petugas rawat inap menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Petugas Rawat Inap. Bagan alir Halaman Utama Petugas Raawat Inap dapat dilihat pada gambar 4.4.
F
Beranda Input Data Pasien Logout
1 20
21
Gambar 4.4 Bagan Alir Halaman Utama Petugas Rawat Inap
Bagan alir halaman utama tim pembuat menu menggambarkan aliran menu yang dapat diakses oleh Tim Pembuat Menu. Bagan alir Halaman Utama Tim Pembuat Menu dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Bagan Alir Halaman Utama Tim Pembuat Menu
4.1.1.6 Bagan Alir Halaman Utama Kepala Intalasi Gizi
Gambar 4.6 Bagan alir Halaman Utama Kepala Instalasi Gizi
4.1.1.7 Bagan Alir Bahan Makanan
Bagan alir bahan makanan menggambarkan aliran atau pengolahan data bahan makanan yang dapat diakses oleh admin. Gambar bagan alir bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Bagan Alir Bahan Makanan
Bagan alir penyusunan menu makanan ini menggambarkan aliran data dari proses penyusunan menu makanan yang dapat diakses oleh Tim Pembuat Menu. Gambar bagan alir penyusunan mneu makanan dapat dilihat pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Bagan Alir Penyusunan Menu Makanan
4.1.1.9 Bagan Alir Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu
Makanan
menu makanan berikut dengan bahan – bahan yang digunakan. Proses ini dapat diakses oleh Ahli Gizi MSPM. Gambar bagan alir proses penentuan bahan makanan berdasarkan menu makanan dapat dilihat pada gambar 4.9
Gambar 4.9 Bagan Alir Penentuan Bahan Makanan berdasarkan Menu Makanan
4.1.1.10 Bagan Alir Pengadaan Bahan Makanan
Gambar 4.10 Bagan Alir Pengadaan Bahan Makanan
4.1.1.11Bagan Alir Pengeluaran Bahan Makanan
4.1.1.12 Bagan Alir Laporan
Bagan alir laporan ini menggambarkan aliran data dari proses pembuatan laporan yang dapat diakses oleh Kepala Instalasi Gizi. Terdapat 3 buah laporan yang akan dicetak oleh Kepala Instalasi Gizi yaitu laporan pengadaan bahan makanan, laporan penerimaan bahan makanan, dan laporan pengeluaran bahan makanan. Gambar bagan alir pengadaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.12, Gambar bagan alir penerimaan bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.13, dan gambar bagan alir pengeluaran bahan makanan dapat dilihat pada gambar 4.14