• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Keputusan dalam Meningkatkan Wirausaha catering Madinah dengan Strategi Pemasaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengambilan Keputusan dalam Meningkatkan Wirausaha catering Madinah dengan Strategi Pemasaran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengambilan Keputusan dalam Meningkatkan Wirausaha catering Madinah

dengan Strategi Pemasaran

Mukayati

Mukayati016@gmail.com

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama

ABSTRAK

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui fungsi dan tujuan pengambilan keputusan serta menerapkan strategi pemasaran untuk meningkatkan usaha catering .Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha dan karyawan catering Madinah . Sumber data yang dilakukan dengan data primer yang berupa interview dan juga melakukan observasi serta pengumpulan data sekunder. Untuk memecahkan masalah bisnis atau usaha ini berorientasi kewirausahaan, pemasaran strategis dan sistim produksi yang efektif dan efisien.. Pengambilan keputusan yang tepat dalam menetapkan strategi pemasaran berpengaruh pada penghasilan usaha katering.Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah berorientasi kewirausahaan, pemasaran strategis marketing mix, dan system produksi yang efektif dan efisien..

Kata Kunci ; Pengambilan Keputusan, kewirausahaan, strategi Pemasaran (marketing mix)

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Setiap wirausaha dalam menjalankan usahanya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapainya, seperti memperoleh keuntungan yang berorientasi untuk kelangsungan hidup perusahaan dan diharapkan terjadi peningkatan keuntungan setiap tahunnya. Banyak langkah yang dapat dilakukan wirausaha diantaranya dengan melakukan penelitian secara terus menerus untuk mengembangkan usaha, memproduksi produk atau jasa yang diminati konsumen, menentukan harga yang tepat sesuai dengan kualitas produk atau jasa, menentukan pendistribusian yang tepat terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, dan yang terakhir bagaimana memperkenalkan produk atau jasa yang dihasilkan, yang dikenal dengan istilah “4 P” atau bauran pemasaran (marketing mix).. Juga langkah yang dapat ditempuh wirausaha adalah bagaimana dalam menghasilkan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dengan seefisien dan efektif mungkin, sehingga dapat mencapai keuntungan optimal dengan tetap berorientasi kepuasan pelanggan. Begitu juga yang dialami oleh Catering Madinah Kediri, salah satu organisasi yang membuka usaha jasa boga (catering) perlu menerapkan

(2)

berbagai strategi untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya dalam mencapai tujuan yang ditetapkannya.

. Menurut Schumpeter dalam Suryana (2001:26): Wirausaha adalah innovator dalam mengkombinasikan sumber-sumber bahan baru, teknologi baru, metode produksi baru, akses pasar baru, dan pangsa pasar baru. Relatif terbatas orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan usaha sendiri, baik dari segi memproduksi sendiri produk yang akan dijual, pemasaran dan kegiatan lain yang dapat menunjang usahanya, atau yang sering disebut dengan berwirausaha, karena tidak semua orang mempunyai bakat untuk memulai menjalankan usaha sendiri. Maka dari itu dalam meningkatkan usaha perlu pengambilan keputusan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu dengan mengunakan strategi pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana fungsi dan tujuan pengambilan keputusan dalam meningkatkan usaha pada catering Madinah di Kediri ?

2. Bagaimana cara pengusaha catering Madinah di Kediri meningkatkan usaha dengan strategi pemasaran ?

3. Bagaimana Proses pengambilan keputusan? 1.3 Tujuan

1. Mengetahui fungsi dan tujuan pengambilan keputusan.

2. Mengetahui cara pengusaha catering menyusun strategi dalam meningkatkan usaha jasa boga .

3. Mengetahui proses pengambilan keputusan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pengambilan Keputusan

Drommond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya). Pendapat ini menegaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pada saat sejumlah langkah yang harus dilakukan dengan pengevaluasian alternatif untuk membuat putusan dari semua alternatif yang ada (Syaruddin:48),dari beberapa definisi dijelaskan di atas, maka disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan yang ingin dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

(3)

Pengambilan keputusan dengan kreatif dan inovatif. Pengambilan keputusan dengan tidak kreatif mempunyai kecenderungan untuk membuat keputusan secara emosional. Dengan menggunakan kreativitasnya, pengambilan keputusan dapat menemukan alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah, kemudian memilih salah satu alternatif yang bermanfaat bagi pencapaian organisasi. Inovasi memungkinkan pengambilan keputusan melaksanakan keputusan dengan baik.

Berdasarkan jenis problemnya dikelompokkan menjadi:

1. Pengambilan keputusan terprogram, yaitu pembuatan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan standar prosedur operasi rutin. Cirinya adalah: Problemnya terstruktur, sederhana dan informasinya tersedia lengkap.Problem dan proses pembuatan keputusannya sudah berulang-ulang terjadi sehingga sudah dapat diperhitungkan dan mempunyai pengalaman menyelesaikannya.

2. Pengambilan keputusan tidak terprogram ialah pengambilan keputusan yang problemnya unik, belum pernah terjadi. Informasi mengenai problem belum tersedia atau sedikit,peraturan, kebijakan, prosedur operasi standar untuk membuat keputusan yang belum ada. (Wirawan, 2014:556).

Pengaruh Pengambilan Keputusan yang Efektif bagi Kemajuan Organisasi

Sebagai mana yang telah dipaparkan oleh Usman, Husaini (2013 : 312), bahwa kemajuan suatu organisasi dipengaruhi oleh cara pemimpin dalam mengambil keputusan. Telah dilakukan beberapa penelitian yang searah dengan pendapat Usman (2013) tersebut.Juliyanti, Mohammad Isa Irawan, dan Imam Mukhlash (2011) melakukan penelitian tentang Pemilihan guru Berprestasi menggunakan metode AHP-TOPSIS. Penelitian tersebut menghasilkan temuan yaitu adanya suatu sistem pengambilan keputusan dapat membantu proses pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan sehingga bisa dilakukan proses perhitungan yang lebih efektif dan efesien.

Pengertian Kewirausahaan

Menurut Shapero dalam Aisyah (2006) Wirausaha adalah seseorang yang berinisiatif dan mengorganisasi atau mengorganisasikan kembali mekanisme ekonomi untuk mewujudkan sumber dan situasi yang lebih praktikal serta sanggup menghadapi resiko atau kegagalan.

Metode yang perlu dilaksanakan oleh UMKM

Berorientasi pada Kewirausahaan , Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

(4)

Untuk mencapai kesuksesan, UMKM harus menerapkan program kewirauasahaan secara optimal yang antara lain:

 Kreatif dan Inovatif  Smart

 Pekerja Keras  Bertanggungjawab

Berorientasi pada Strategi Pemasaran, Pemasaran merupakan unjung tombak bagi suatu bisnis sehingga apabila strategi pemasaran tumpul akan mengakibatkan proses kegiatan bisnis akan mengalami ketumpulan juga. Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, UMKM harus menerapkan program pemasaran secara optimal yang antara lain:

 Marketing Mix  Market Orientation  Internal Marketing  Relationship Marketing

Difinisi Marketing Mix

Angipora (1999: 24 ) mendefinikan marketing Marketing mix sebagai perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang di gabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasara (target market). Ini berate konsep Marketing Mix merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Menurut Kotler (2000;18) Marketing mix adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat di pergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Pendapat ini menunjukan bahwa variabel-variabek easaran dapat di kendalikan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat menyelaraskan variabel-variabel tersebut dalam upaya mencapai tingkat penjualan yang diinginkan.

Definisi Marketing Mix menurut assauri(1999; 180 ) adalah merupakan kombinasi varaibel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistim pemasaran, variabel mana dapat di kendalikan oeh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatahui bahwa marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat di kendalikan dan di gunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Dalam melakukan pemasaran variabel-variabel tersebut perlu di kombinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin.

Menurut Kismono (2001;308), Bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari strategi( produk),harga (price),

(5)

promosi(promotion), dan distribusi(place). Bauran pemasaran yang dipilih harus disesuaikan dengan karakteristik pasar sasarannya. Jika pasar sasaranya adalah orang yang berpenghslan tinggi, mungkin produk yang harus di kembangkan adalah produk dengan harga tinggi, didistribusikan secara terbatas, dan dipromosikan melalui media bergengsi tinggi.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, sedangkan jenis penelitiannya yang digunakan adalah kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha dan karyawan catering Madinah dikota Kediri. Sumber data yang dilakukan dengan data primer yang berupa interview terpola, dan juga observasi serta pengumpulan data sekunder.

Jenis dan Sumber Data

Untuk membantu penulis dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis sumber data sebagai berikut:

a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui wawancara langsung kepada pemilik (owner), dan karyawan catering Madinah di kota Kediri. b. Data sekunder, merupakan data-data yang diperoleh dari sumber lain yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder dari penelitian ini adalah hasil penelitian terdahulu, literatur, dan data-data dari objek penelitian yang diperlukan dalam penyusunan dalam penyusunan penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Wawancara, observasi

Dimana peneliti mengadakan tanya jawab langusng dengan pemilik (owner), karyawan catering Madinah di kota Kediri. untuk memperoleh keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah proses analisis kualitatif yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti. Tujuan analisis data kualitatif yaitu agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisis data kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data-data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.

(6)

PEMBAHASAN

Untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha jasa boga ini banyak langkah atau metode yang perlu dilakukan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai tujuan organisasi ini.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada key informan yang mengetahui permasalahan secara mendalam, key informan dalam penelitian ini ialah pemilik usaha Catering.Lokasi penelitian adalah usaha catering Madinah di kota Kediri.

Adapun langkah yang dapat ditempuh oleh Catering Madinah di kota Kediri adalah sebagai berikut:

Berorientasi pada kewirausahaan

Seorang wirausaha yang berorientasi kewirausahaan, artinya wirausaha tersebut memiliki kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keputusan dalam rangka meraih sukses. Untuk mencapai kesuksesan tentunya Catering Madinah Kediri harus menerapkan program kewirausahaan secara optimal, antara lain:

 Kreatif dan inovatif, Sikap kreatif dan inovatif dapat diperlihatkan melalui banyak ide atau gagasan yang diciptakan baik ide untuk mengembangkan produk, manajemen organiisasi dan aktivitas lain untuk mendukung pengembangan usaha. Seperti diketahui usaha jasa boga (catering) benar-benar butuh kreativitas dalam menyajikan berbagai menu yang ditawarkan ke konsumen dan perlu sentuhan inovasi tertentu untuk dapat menarik minat dalam mencicipi hidangan yang disajikan, karena bisnis catering ini berawal dari lidah dan baru jatuh hati untuk memesan kembali.

Harus Smart, Untuk dapat mengembangkan usaha ini secara optimal tentu saja perlu smart dalam mengelola jasa boga ini dengan terobosan - terobosan baru baik merencanakan berbagai menu hidangan maupun berbagai strategi pemasaran yang harus dilaksanakan.

 Pekerja Keras, Wirausaha catering ini haruslah seorang yang sungguh-sungguh dalam menjalankan usaha tanpa pamrih apapun untuk berusaha mengembangkan usaha ini dengan berbagai langkah jitu secara terus menerus baik dari sudut produksi, pemasaran, maupun manajemen organisasi.

 Bertanggung jawab, Dalam menjalankan usaha jasa boga ini tentu segala sesuatunya tentang pengelolaan usaha ini harus penuh tanggung jawab dengan segala resikonya yang berarti baik kepada tenaga kerja membayar sesuai dengan kebijakan pengupahan yang layak sesuai dengan peraturan pemerintah, harus membayar pajak kepada pemerintah atau negara, peduli kepada lingkungan sekitar.

(7)

Wirausaha Catering Madinah Kediri harus selalu berorientasi kepada strategi pemasaran, sebab pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu bisnis. Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi dan keinginan konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, wirausaha ini harus menerapkan program pemasaran secara optimal antara lain:

Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) dengan “4 P” (Product, Price, Place, Promotion,)).

Product: Secara terus menerus usaha ini harus mampu melakukan pengembangan produk, sehingga usaha jasa boga ini secara kreatif dan inovatif dalam mengembangkan berbagai menu hidangan sehingga konsumen akan memperoleh kepuasan bila mengkonsumsi catering Madinah Kediri ini dan tentunya dan secara tidak langsung tentunya si konsumen akan menginformasikannya kepada orang lain bahwa menu hidangan dan layanan yang diberikan relatif memuaskan.

Price: Untuk penentuan harga yang ditetapkan juga relatif terjangkau sesuai dengan selera dan kantong si konsumen, karena ada berbagai tawaran paket harga dari berbagai macam menu dari menu I sampai menu III yang akan dipilih oleh konsumen.

Place: Strategi penempatan memberi penekanan kepada aspek saluranpengedaran produkyang berfungsi menyampaikan produk kepada pengguna sasaran. Hal ini melibatkan aktivitas yang serius, seperti transaksi, inventori, logistic, dan kelengkapan fasilitas. Usaha jasa boga ini dapat menawarkan produk yang betul (bila ada acara resepsi, seminar, lokakarya, hajatan), di lokasi yang betul (instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, perbankan, event organizer, acara keluarga), dan pada masa atau waktu yang tepat (peresmian organisasi, ulang tahun organisasi, event tertentu) yang kesemuanya ini adalah tujuan dari strategi ini. Semua ini sangat bergantung kepada bagaimana kesan atau image saluran-saluran pengedaran yang ditetapkan oleh. Catering Madinah Kediri. Bagaimana produk di tempatkan di kalanganpelanggan, begitu jugalah penerimaan mereka.  Promotion: Guna lebih memperkenalkan jasa boga ini tentunya wirausaha harus

mampu memilih mana jenis promosi yang harus dilakukan sehingga konsumen mengetahui bagaimana tentang keberadaan usaha catering ini. Dan memang promosi adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi yang dilakukan penjual dan ditujukan kepada pembeli dengan cara mempengaruhi sikap dan tingkah laku calon pembeli sehingga tertarik membeli produk atau jasa yang ditawarkan penjual. Berdasarkan data yang diperoleh, Catering Madinah Kediri, hanya melaksanakan promosi dengan meletakkan kartu nama di meja hidangan pada saat ada acara resepsi tertentu. Jadi bila tamu yang menghadiri acara resepsi tersebut kurang peduli terhadap kartu nama yang terletak di meja hidangan, berarti sia-sialah usaha catering Madinah Kediri tersebut. Juga strategi promosi yang dijalankan hanya dari mulut ke mulut saja, itupun kalau tamu yang menghadiri ke suatu acara tersebut peduli atau teringat bahwa catering yang digunakan si pemangku hajat adalah Catering Madinah Kediri. Menurut wirausaha tersebut cara memperkenalkan atau promosi terhadap produk yang dihasilkan yang telah dijalaninya selama ini relatif sudah tepat, dimana untuk melakukan kegiatan promosi memerlukan biaya yang relatif besar dan tidak seimbang dengan penghasilan yang mereka peroleh.

(8)



Sistem produksi yang efektif dan efesien

Proses produksi merupakan motor dalam menghasilkan produk (barang dan jasa) yang merupakan output organisasi yang berarti penghasilan organisasi. Proses produksi yang diharapkan organisasi adalah proses produksi yang mempunyai tingkat kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien dengan output yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan metode proses produksi yang baik dengan melakukan antara lain:

 Penggunaan sarana dan prasarana yang lebih baik, Untuk mendapatkan hasil optimal dalam berproduksi tentu saja Catering ini harus dapat menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki sebaik mungkin, sehingga semua peralatan yang digunakan dapat bertahan relatif lama, apalagi sebagian besar asset yang dimiliki adalah barang pecah belah yang harus dipelihara sebaik mungkin.  Transformasi teknologi, Catering Madinah Kediri dapat memanfaatkan media

teknologi informasi yang ada dengan cara memasukkan usaha ini ke website, sehingga dapat dikenal luas oleh masyarakat di kota Kediri.

 Ketersediaan bahan baku yang berkualitas, Catering Madinah Kediri tentunya harus mampu mempertahankan dan menjaga kualitas bahan baku, seperti diketahui usaha catering ini sangat sensitif sebab menyangkut selera atau rasa dari menu yang dihidangkan ke pelanggan.

Untuk mendapatkan organisasi yang mempunyai tingkat daya saing yang unggul tidak hanya diberikan metode atau program-program tersebut diatas saja tetapi perlu juga dilakukan hal-hal sebagai berikut:

 Pendidikan dan pelatihan (diklat)  Fasilitasi  Mediasi  Pembinaan  Konseling  pengawasan  Evaluasi.

Program-program ini harus dikelola secara profesional dan pengelolanya bertanggungjawab atas keberhasilan organisasi yang menjadi binaannya. Program ini jika dilaksanakan secara baik dan professional dengan tanggungjawab penuh sangat dimungkinkan Catering Madinah Kediri dapat tumbuh, berkembang serta mampu meningkatkan daya saingnya.

KESIMPULAN

Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

Pemgambilan keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif penting bagi pemimpin. Pengambilan keputusan juga bisa dipandang sebagai proses memilih dari berbagai alternatif

(9)

untuk memecahkan masalah dalam rangka pencapaian tujuan sebuah perusahaan.Pengambilan keputusan yang efektif perlu dilakukan oleh seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan. Pengambilan keputusan yang efektif dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas perusahaan yang dalam implementasinya bisa melalui variabel perantara yaitu meningkatnya kinerja, semangat, kreativitas dari karyawan-karyawan yang dipimpinnya.

Catering Madinah Kediri. untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya melalui strategi yang berorientasi pada kewirausahaan, berorientasi pada strategi pemasaran dan yang terakhir sistem produksi yang efektif dan efisien

DAFTAR PUSTAKA

Alimudin, A, & Yoga, H. (2015). Strategi Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Pada Usaha Kecil Produk Makanan Ringan DI SURABAYA Sustainnable Competitive Advantage (SCA), 5 (1)

Anzizhan, Syafaruddin, Sistem pengambilan keputusan Ebook.

HTTP:// ekonomi.kompasiana.com/bisnia/2010/04/27/ kewirausahaan –solusi-problem-umkm/

Kotler, Philip, dan Keller, 2006, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Indeks. Kuncoro Mudrajad, 2003, Metode Rise untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta

Longenecker, Moore, and Petty, 2001, Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, Jakarta, Salemba Empat

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta. Suryana, 2001, Kewirausahaan, Jakarta, Salemba Empat

Yazid, 2001, Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, Yogyakarta, Ekonisia. Angipora P. Marius, Dasar-Dasar Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta, 1999

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Benyamin Molan Dan Hendra Teguh, edisi Melenium, Jakarta, 2000

Assuari, Sofyan, Manajemen Pemasaran, Konsep dan Strategi, Cetakan ke IV, PT Raja Grafindo Persada,1999

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang mengapung pada permukaan baja

Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Setelah dilakukan scenario, diusulkan bagi pemangku kebijakan agar dilakukan pemotongan arus distribusi beras dan gula yaitu pada komoditas beras adalah Grosir/agen jadi

Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT beserta junjungan besar Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada peneliti sehingga

Ekstrak etanolik daun Sambung Nyawa juga memiliki aktivitas sitotoksik pada sel Vero dan sel Myeloma (5), sedangkan fraksi residu dari ekstrak tersebut, pada sel

Jika dilihat dari bahasan yang digunakan dalam transportasi publik guna mengukur urban compactness tidak memiliki hubungan secara langsung dengan tingkat

Boleh saya tahu nama Bapak/Ibu? ………. T39 1 Apakah tersedia surat pernyataan yang memuat dari komitmen manajemen puncak mencakup: JAWABAN BOLEH LEBIH DARI SATU.. PERTANYAAN