38 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan dengan metode tertentu. Metode penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian yang akan memandu peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi teknik dan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan explanatory survey, yaitu desain penelitian yang menjelaskan
hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Masri
Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995: 4). Dalam penelitian ini, akan diuji pengaruh profitabilitas prospektus terhadap harga saham IPO. Sedangkan penelitian kausal dijelaskan oleh Mudrajad Kuncoro (2003: 10) adalah mengukur kekuatan hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih, serta menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, studi kausalitas mempertanyakan masalah sebab akibat. Kausalitas dalam penelitian ini termasuk kausalitas satu arah; X → Y, artinya X menyebabkan Y.
Berdasarkan penjelasan di atas, terbukti bahwa pendekatan explanatory
survey mampu dengan baik menjelaskan hubungan antar aspek yang diamati dan
verifikatif, karena peneltian verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran
sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada, di mana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (Iqbal Hasan, 2006: 11). Dalam penelitian ini akan ada pengujian baik secara simultan maupun parsial dengan teknik statistik.
3.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.1. Definisi Variabel
Variabel didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998: 7). Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa “variable is
simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis,
1998: 23). Definisi pertama menyatakan bahwa variabel ialah sesuatu yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai.
Penelitian ini memiliki dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependen variable).
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah profitabilitas prospektus yaitu Gross Profit Margin (
X
1), Operating Profit Margin (X
2), Net Profit Margin (X ), Return on Asset 3(
X
4) dan Return on Equity (X ) sebagai variabel bebas. Profitabilitas prospektus 5adalah tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan yang melakukan IPO atas suatu periode operasi pada saat akan masuk ke pasar primer.
Variabel terikat (dependent variable) adalah Variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya (variabel bebas). Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Initial Public Offering (IPO), yaitu harga saham penawaran umum perdana atau harga pada saat perusahaan menawarkan sahamnya di pasar primer.
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel yaitu berjalannya variabel-variabel yang berkaitan langsung dengan indikator-indikator, untuk kepentingan pengujian hipotesis. Kedua variabel tersebut dijabarkan lebih lanjut sehingga diperoleh indikatornya. Operasionalisasi variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Profitabilitas Prospektus
( X )
Gross Profit Margin
(GPM) (
X
1) % 100 Bersih Penjualan Kotor Laba × Rasio Operating Profit Margin (OPM) (X
2) % 100 Bersih Penjualan Usaha Laba × RasioNet Profit Margin
(NPM) (X ) 3 % 100 Bersih Penjualan Pajak Setelah Bersih Laba × Rasio
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel (Lanjutan)
Return On Asset (ROA)
(
X
4) % 100 Aktiva Total Pajak Setelah Bersih Laba × Rasio Return On Equity (ROE) (X ) 5 % 100 Ekuitas Total Pajak Setelah Bersih Laba × Rasio Harga Saham IPO ( Y )Harga penawaran umum perdana (IPO)
Rasio
3.3. Populasi dan Teknik Sampling 3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Sedangkan anggota populasi adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang populasi. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh perusahaan yang melakukan IPO (baik first offering maupun secondary offering), mulai dari
tahun 1989 sampai dengan 31 Desember 2006, yaitu sebanyak 346 perusahaan, dengan rincian perusahan IPO terlampir pada lampiran 1.
3.3.2. Teknik Sampling
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan anggota sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang dapat memberikan keterangan tentang populasi dan anggota sampel. Bila populasi besar dan tidak memungkinkan untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka digunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, simpulannya akan diberlakukan populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus representatif.
Sampling adalah proses pengambilan sampel dari populasi. Tipe sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling peluang (probability
sampling). Mengenai sampling peluang (probability sampling) dijelaskan oleh
Harun Al-Rasyid (1994: 14) bahwa,
Sebuah sampling dikategorikan ke dalam sampling peluang (probability
sampling atau random sampling) apabila pada saat memilih satuan
samplingnya, besarnya peluang setiap satuan sampling untuk terpilih ke dalam samplel diketahui dan besarnya peluang ini tidak boleh sama dengan nol.
Sedangkan dalam penentuan sampelnya menggunakan sampling acak sederhana (simple random sampling). Dijelaskan pula oleh Harun Al-Rasyid (1994: 17) bahwa,
Simple random sampling (SRS) adalah proses memilih satuan sampling
dari populasi sedemikian rupa sehingga satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk terpilih ke dalam sampel, dan peluang itu diketahui sebelum pemilihan dilakukan.
Menurut Sudjana (1981: 58), “ukuran sampel berdasarkan non-statistik dalam teknik SRS sebaiknya berjumlah lebih dari 50 anggota sampel”. Hal ini adalah wajar karena secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Beberapa pedoman yang dianjurkan Gay dan Diehl (1996: 140-141) dalam Mudrajad Kuncoro (2003: 111) adalah sebagai berikut:
1) Untuk studi deskriptif, sampel 10% dari populasi dianggap merupakan jumlah amat minimal. Untuk populasi yang lebih kecil, setidaknya 20% mungkin diperlukan.
2) Untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan.
3) Untuk studi kausal-komparatif, minimal 30 subjek per grup umumnya dianjurkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut diambil 51 sampel perusahaan IPO yang dinilai representatif. Dalam pemilihan anggota sampelnya, digunakan cara pengundian perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, di mana setiap perusahaan diberi identitas nomor.
3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik komunikasi tidak langsung, yaitu melalui telaah dokumen. Dokumen tersebut adalah prospektus setiap perusahaan IPO yang diperoleh dari BEJ. Data penelitian ini termasuk ke dalam jenis data sekunder. Data yang berkaitan dengan saham IPO, mulai dari harga dan lembar saham IPO hingga nilai masing-masing rasio profitabilitasnya didapatkan dari prospektus.
3.5. Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian, pertama adalah menghitung rasio-rasio profitabilitas dari dokumen yang diperoleh berupa laporan keuangan prospektus perusahaan-perusahaan yang IPO. Sehingga diperoleh nilai dari masing-masing rasio profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA, ROE) untuk 3 (tiga) periode akuntansi. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mendeskripsikan perkembangan tingkat profitabilitas prospektus perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO selama 3 (tiga) periode akuntansi.
Setelah memperoleh gambaran yang diinginkan, dilanjutkan dengan menghitung nilai intrinsik masing-masing saham perusahaan yang menggunakan rumus multiplier laba pada persamaan (2.1) Kemudian dibandingkan nilai intrinsik tersebut dengan harga saham IPO-nya yang tertera di Penawaran Umum Perdana pada prospektus. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penilaian (valuasi) harga saham apakah undervalued, overvalued, atau tetap.
Setelah memperoleh hasil valuasi harga saham, kemudian digunakan teknik statistik yaitu analisis regresi, yaitu analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa besar suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam hal ini untuk mengukur besar pengaruh profitabilitas prospektus terhadap harga saham IPO. Dalam analisis regresi dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu sebagai berikut:
1) Menentukan model persamaan regresi 2) Menguji kecocokan model regresi
3) Menguji masing-masing koefisien regresi
Penentuan model persamaan regresi digunakan dengan cara matrik. Pengujian secara keseluruhan (stimultant) (uji hipotesis 1) digunakan uji-F. Sedangkan pengujian secara parsial atau individual masing-masing koefisien regresi (uji hipotesis 2, 3, 4, 5, dan 6) digunakan uji-t. Sedangkan untuk mengetahui besar pengaruh diperoleh dari perhitungan Koefisien Deterministik (K ) atau R Square (d
2
R ) dari hasil pengolahan SPSS.
Selain itu, analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi-asumsi statistik terhadap data sampel agar simpulan yang diperoleh sesuai dengan kaidah statistik dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Asumsi-asumsi tersebut terdiri dari asumsi normalitas, homoskedisitas, autokorelasi, dan
multikolinieritas.
3.5.2. Rancangan Pengujian Hipotesis 3.5.2.1. Penentuan Hipotesis
Hipotesis untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh positif variabel profitabilitas prospektus yaitu GPM (
X
1), OPM (X
2), NPM (X ), ROA (3X
4) dan ROE (X ) secara simultan terhadap harga saham IPO adalah sebagai berikut: 50
: 1 2 3 4 5
0
β
=β
=β
=β
=β
=H
Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara simultan semua variabel rasio-rasio profitabilitas prospektus terhadap harga saham IPO.
:
1
Artinya bahwa terdapat pengaruh positif secara simultan semua variabel rasio-rasio profitabilitas prospektus terhadap harga saham IPO.
Sedangkan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh masing-masing variabel profitabilitas prospektus yaitu GPM (
X
1), OPM (X
2), NPM (X ), ROA 3(
X
4) dan ROE (X ) terhadap harga saham IPO ditunjukkan dengan hipotesis 5masing-masing koefisien regresi sebagai berikut: 1) Harga saham IPO dengan GPM (
X
1)0 : 1 0
β
=H ; artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif GPM terhadap harga saham IPO.
0
:
11
β
≠
H
; artinya bahwa terdapat pengaruh positif GPM terhadap harga saham IPO.2) Harga saham IPO dengan OPM (
X
2) 0: 2 0
β
=H ; artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif OPM terhadap harga saham IPO.
0
:
21
β
≠
H
; artinya bahwa terdapat pengaruh positif OPM terhadap harga saham IPO.3) Harga saham IPO dengan NPM (X ) 3 0
: 3 0
β
=H ; artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif NPM terhadap harga saham IPO.
0 : 3 1
β
≠H ; artinya bahwa terdapat pengaruh positif NPM terhadap harga saham IPO.
4) Harga saham IPO dengan ROA (
X
4) 0: 4 0
β
=H ; artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif ROA terhadap harga saham IPO.
0
:
41
β
≠
H
; artinya bahwa terdapat pengaruh positif ROA terhadap harga saham IPO.5) Harga saham IPO dengan ROE (X ) 5
0 : 5 0
β
=H ; artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif ROE terhadap harga saham IPO.
0 : 5 1
β
≠H ; artinya bahwa terdapat pengaruh positif ROE terhadap harga saham IPO.
3.5.2.2. Penetapan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikasi adalah peluang atau kemungkinan bahwa suatu uji statistik akan menghasilkan suatu harga yang mengakibatkan ditolaknya hipotesis null (H ). Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial secara umum, penentuan tingkat 0 signifikansi yang dipilih adalah sebesar 5% karena dinilai cukup ketat untuk mewakili perbedaan antara variabel yang diuji.
Tingkat signifikansi atau taraf nyata 5% menunjukan bahwa penelitian akan menolak 5 simpulan yang seharusnya diterima dari 100 simpulan. Atau dengan keyakinan 95%, akan dibuat simpulan dengan benar.
3.5.2.3. Pengujian Statistik (Analisis Regresi)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Analisis Regresi, yaitu analsis yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan fungsional antara beberapa variabel. Dalam regresi ini terdiri atas 2 variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Hubungan ini dijelaskan dengan model matematik persamaan regresi yaitu sebagai berikut:
5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 0 bx b x b x b x b x b y= + + + + + ...3.1. Keterangan: y = variabel dependen x = variabel independen 0 b = konstanta, dimana b0 = y−b1x1−b2x2 −b3x3−b4x4 −b5x5
bk = koefisisen regresi, nilai yang menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan, dimana;
1
b
bk = ;
b
2; b ; 3b
4; dan b = 5b
yx=
(
X
′
X
)
−1(
X
′
Y
)
1) Uji-F
Anova atau anava (analisis varians) dalam regresi digunakan untuk
menguji apakah antara profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA, ROE) dan harga saham IPO mempunyai hubungan linier atau tidak (secara simultan), sehingga hasilnya akan menentukan bahwa model regresi tersebut dapat dipakai atau tidak. Dalam penelitian ini, Uji-F digunakan untuk menguji hipotesis 1.
Hipotesis:
0
: 1 2 3 4 5
0
β
=β
=β
=β
=β
=artinya bahwa tidak terdapat hubungan linier positif antara profitabilitas prospektus (GPM , OPM, NPM, ROA, ROE) dan harga saham IPO
:
1
H
Sekurang-kurangnya ada sebuahβ
k ≠0;artinya bahwa terdapat hubungan linier positif antara profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA, ROE) dan harga saham IPO
Statistik Uji: Sisa RJK Regresi RJK = F ...3.2. Dimana: Regresi Bebas Derajat Regresi Kuadrat Jumlah Regresi RJK = Sisa Bebas Derajat Sisa Kuadrat Jumlah Sisa RJK = Kriteria Uji: 0
H
diterima ( 1H
ditolak) apabila Fhitung ≤Ftabel0
H
ditolak (1
H
diterima) apabilaFhitung >FtabelSetelah mengikuti langkah-langkah di atas, maka diperoleh simpulan hipotesis. Jika Fhitung >Ftabel, ini menunjukan bahwa hipotesis null (H ) ditolak 0 atau dengan kata lain bahwa terdapat hubungan linier positif antara profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA, dan ROE) dan harga saham IPO. Atau dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif secara simultan variabel profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA dan ROE) terhadap harga saham IPO.
Sebaliknya apabila Fhitung ≤Ftabel, maka hipotesis null (
H
0) diterima atau dengan kata lain bahwa tidak terdapat hubungan linier positif antara profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA, dan ROE) dan harga saham IPO. Atau dapat diartikan bahwa tidak terdapat pengaruh positif secara simultan variabel profitabilitas prospektus (GPM, OPM, NPM, ROA dan ROE) terhadap harga saham IPO.2) Uji-t
Uji-t dalam regresi digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing koefisien regresi (GPM, OPM, NPM, ROA, dan ROE). Dalam hal ini adalah untuk menguji kebenaran hipotesis 1, 2, 3, 4, dan 5, yaitu apakah antara variabel dependen dan variabel independen mempunyai hubungan linier atau tidak untuk masing-masing koefisien regresi, sehingga hasilnya akan menentukan bahwa model regresi tersebut dapat dipakai atau tidak.
Hipotesis:
0 :
0 k =
H
β
; artinya bahwa tidak terdapat hubungan linier positif antara variabel independen dan harga saham IPO.0 :
1 k ≠
H
β
; artinya bahwa terdapat hubungan linier positif antara variabel independen dan harga saham IPO.Statistik Uji: ii sisa i i C RJK b t ⋅ = ...3.3. Dimana;
1 iiadalah baris dan kolom darimatriks( )
C i i X′X − i = 1, 2, 3, 4, dan 5 Kriteria Uji : 0
H
diterima ( 1H
ditolak) apabila thitung ≤ttabel0
H
ditolak (1
H
diterima) apabila thitung >ttabelSetelah mengikuti langkah-langkah di atas, maka diperoleh simpulan hipotesis. Jika thitung >ttabel, hal ini menunjukan bahwa hipotesis null (
H
0) ditolak atau dengan kata lain bahwa terdapat hubungan linier positif antara masing-masing koefisien regresi dan harga saham IPO. Artinya bahwa terdapat pengaruh positif masing-masing variabel rasio profitabilitas prospektus yaitu GPM (X
1), OPM (X
2), NPM (X3), ROA (X
4) dan ROE (X5) terhadap harga saham IPO.Sebaliknya apabila thitung ≤ttabel, maka hipotesis null (
H
0) diterima atau dengan kata lain bahwa tidak terdapat hubungan linier positif antara masing-masing koefisien regresi dan harga saham IPO. Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh positif masing-masing variabel rasio profitabilitas yaitu GPM (X
1), OPM (X
2), NPM (X3), ROA (X
4) dan ROE (X5) terhadap harga saham IPO.3.5.2.4. Asumsi-asumsi dalam Pengujian Statistik
Dalam pengujian secara statistik diperlukan asumsi-asumsi yang tidak dapat dilanggar, sehingga dihasilkan simpulan yang sesuai dengan kaidah statistik yang berlaku. Asumsi untuk pengujian statistik yang menggunakan analisis regresi adalah sebagai berikut:
1) Asumsi normalitas
Dalam pengujian dengan menggunakan analisis regresi diperlukan data sampel yang berdistribusi normal. Di mana variabel dependen, variabel independen, maupun keduanya harus berdistribusi normal, karena model regresi yang baik adalah datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas suatu data dalam analisis regresi dapat digunakan grafik
Regresion Standardized Residual dengan dasar pengambilan keputusan menurut
Singgih Santoso (2000: 309) adalah sebagai berikut:
(1) Model regresi memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
(2) Sebaliknya apabila data menyebar jauh dari garis diagonal model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
2) Asumsi homoskedisitas
Terjadi homoskedisitas dalam model regresi apabila varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya adalah tetap dengan kata lain variasi disekitar garis regresi seharusnya konstan untuk setiap nilai variabel X, dan dikatakan heteroskedisitas apabila varians-nya berbeda. Model regresi yang baik adalah yang memiliki sifat homoskedisitas. Untuk melihat homoskedisitas suatu data dalam analisis regresi dapat digunakan diagram pencar (scatterplot) yaitu
Regresion Studentized Residual terhadap masing-masing variabel. Dasar
pengambilan keputusan menurut Singgih Santoso (2000: 312) adalah:
(1) Jika terdapat suatu pola tertentu dalam diagram pencar di mana titik-titiknya teratur mengikuti pola tertentu yang teratur maka dapat disebut memiliki sifat heteroskedisitas.
(2) Sebaliknya apabila dalam diagram pencar titik-titik tersebut menyebar tidak teratur serta tidak memiliki pola disebut memiliki sifat homoskedisitas.
3) Asumsi autokorelasi
Model regresi yang baik tidak memiliki autokorelasi. Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antar data dalam suatu variabel. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu autokorelasi dapat digunakan statistik uji Durbin-Watson (D – W). Ada pun kriteria atau batasan terjadinya autokorelasi menurut Singgih Santoso (2000: 314) yaitu sebagai berikut:
(1) Angka D – W di bawah -2; berarti ada autokorelasi positif.
(2) Angka D – W di antara -2 sampai dengan +2; berarti tidak ada autokorelasi. (3) Angka D – W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
4) Asumsi multikolinieritas
Multikoliearitas adalah adanya korelasi di antara variabel independen.
Model regresi yang baik tidak boleh terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi yaitu dengan cara menghitung Koefisien Deterministik (K ), yaitu dengan rumus d sebagai berikut: total regresi JK JK R2 = ...3.4.
Dikatakan bahwa terdapat multikolinieritas antara variabel jika nilai koefisien deterministik berada di antara 0,7 < 2