BAB VII -
93
BAB VIIRENCANA PEMBANGUNAN INFRATRUKTUR CIPTA KARYA
Penyusunan dokumen RPIJMsemua kegiatan mengacupada sektor secara top down, yaitu mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun subout put kegiatan pada masing-masing sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut antara lain.
7.1. SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 7.1.1. Kondisi Eksisting
Penyebaran kawasan permukiman di Kabupaten Morowali terkonsentrasi di pusat – pusat kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan - kawanan permukiman di perkotaan menjadi kumuh. Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman.
7.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis Kabupaten Morowalimemiliki maksud untuk memilahkan wilayah perkotaandan perdesaan atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga mempermudah penerapan dan pengendaliannya dilapangan serta memperjelas hirarki dalam pemenuhan fasilitas.
7.1.2.1. Isu Strategis
1. Sektor kawasan perkotaan
- Menghilangkan Kawasan Kumuh di ibukota kabupaten - Meningkatkan Layanan infrastruktur di perkotaan
- Pemerataan Pembangunan Infratruktur disemua ibukota kecamatan 2. Sektor Kawasan Perdesaan
- Kabupaten Morowali sebagian besar perupakan kawasan sentral pertanian & Perikanan karena secara geografis berada di pesisir teluk tomini
- Meningkatkan Layanan infrastruktur di daerah perdesaan
BAB VII -
94
7.1.2.2. Permasalahan
Berdasarkan kondisi eksisting sektor pengembangan kawasan permukiman permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah
1. Permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan,
2. Masih terbatasnya pelayanan infrastruktursaranadan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga menyebabkan tersendatnyaarus perputaran ekonomi,
3. Keterbatasan pemahanan masyarakat terhadap kebijakan/peraturan pembangunan kawasan sangat terkendala dalam hal pembebasan lahan.
4. Untuk kawasan perdesaan permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut,
7.1.3. Kondisi Eksisting berdasarkan Output sektor
BAB VII -
95
7.1.4. OutPut Kegiatan Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman 1. Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman
Berisikan Dokumen Perencanaan Penataan Kawasan
No Nama Dokumen Perencanaan Wilayah Tahun Penyusunan
1 SPPIP Kota Bungku
2 RPKPP Kota Bungku
3 SK Kawasan Kumuh Kota Bungku
4 Masterplan Agropolitan Morowali
5 Masterplan Minapolitan Morowali
2. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan A. Kawasan Permukiman Kumuh
BAB VII -
96
Luas Jumlah
Penduduk
Terlayani Air Minum
Luas Genangan
( Ha ) ( Jiwa ) ( % ) Air LimbahPersampah
an Drainase ( Ha )
1 Kelurahan Matano 10 1,500 50.00 90.00 25.00 - 4.00 2 Kelurahan Lamberea 12 1,274 70.00 90.00 25.00 10.00 - 3 Kelurahan Marsaoleh 10 1,696 60.00 90.00 25.00 80.00 1.00 4 Kelurahan Tofoiso 10 800 60.00 90.00 25.00 75.00 1.00 5 Kelurahan Bungi 10 831 75.00 90.00 25.00 10.00 - 6 Desa Bahomohoni 15 1,477 30.00 90.00 - 10.00 4.00 7 Desa Bahomoleo 12 1,403 80.00 90.00 - 5.00 2.00 8 Desa Bente 13 2,681 35.00 80.00 - 5.00 2.00 9 Desa Ipi 10 665 70.00 90.00 - 15.00 1.00 10 Desa Matansala 10 1,254 70.00 90.00 - - 1.00 11 Desa Bahomante 18 1,274 80.00 90.00 - 10.00 - 12 Desa Sakita 13 1,663 75.00 80.00 - 5.00 1.00 13 Desa Tudua 10 367 90.00 90.00 - - - 14 Desa Bahontobungku 10 797 90.00 90.00 - - - 15 Desa Tofuti 11 832 90.00 90.00 - 15.00 - 16 Desa Bahoruru 10 1,381 75.00 90.00 - - 2.00 17 Desa Puungkoilu 10 851 75.00 90.00 - -
-194 20,746 69.12 88.82 7.35 14.12 19.00 Terlayani Sanitasi (%)
Total
No Lokasi/Kawasan Kumuh
TABEL7.1
DATA KAWASAN KUMUH
B. Permukiman RSH Yang Meningkat Kualitasnya
BAB VII -
97
Rencana Terbangun Jln
Lingkungan Air Bersih Air Limbah Persampahan Drainase
1 Griya IPI Permai Desa Ipi 125 19 ada ada ada Belum ada Belum ada Dalam Tahap
Pembangunan
2 PT Humaira Nusantara
Mandiri Desa Pada Baho 500 0 Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada
Dalam Tahap Pembangunan
3 PT Tritura Manunggal KTM Tawaru 200 2 ada ada ada Belum ada Belum ada Dalam Tahap Pembangunan
4 PT Mega Graha KTM Tawaru 200 12 ada ada ada Belum ada Belum ada Dalam Tahap
Pembangunan
5 PT Inti Pratama KTM Tawaru 200 8 ada ada ada Belum ada Belum ada Dalam Tahap
Pembangunan
6 PT Soliwu Cipta Persada Desa Bahodopi 100 0 Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Dalam Tahap Pembangunan
7 PT Bahodopi Bangun
Persada Desa Bahodopi 100 0 Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada
Dalam Tahap Pembangunan
8 PT Bangun Bumi
Morowali Desa Bahodopi 100 0 Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada
Dalam Tahap Pembangunan
Sarana Cipta Karya
Keterangan Lokasi
Nama RSH No
Jumlah Unit
TABEL 7.2
KAWASAN RUMAH SEHAT SEDERHANA
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
A. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
BAB VII -
98
Wita Ponda Ungkaya
1. Jalan Produksi Tambak
2. Normalisasi Sungai/ Saluran
Primer
2. Kawasan
Tambak Solonsa Wita Ponda Solonsa
1. Jalan Produksi Tambak
2. Normalisasi Sungai/ Saluran
Primer
Wita Ponda Sampeang Taba
1.Jalan Produksi Tambak
2.Normalisasi Sungai/ Saluran
Primer
Wita Ponda Moahino
1.Jalan Produksi Tambak
2.Penjemuran rumput laut
3.Rumah nelayan
5. Kawasan
Tambak Pebatae Bumi Raya Pebatae
1. Jalan Produksi Tambak
2. Normalisasi Sungai/ Saluran
Primer
Bumi Raya Pebotoa
3. Jalan Produksi Tambak
4. Penjemuran rumput laut
5. Rumah nelayan
6. Kawasan
Tambak Umbele Bumi Raya Umbele
6. Jalan Produksi Tambak
7. Normalisasi Saluran Primer
8. Rumah nelayan
9. Sarana Penjemuran rumput
laut
10.Sarana transportasi laut
11.Rumah Nelayan
12.Sarana Penjemuran rumput
laut
13.Sarana transportasi laut
14.Rumah Nelayan
BAB VII -
99
Pulau tigaB. Kawasan Permukiman Rawan Bencana
Kabupaten Morowalisebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.
TABEL 7.4
DAERAH RAWAN BENCANA
No Desa Identifikasi Bencana Ket
Jenis Penanganan
1 Sakita Longsor Pembuatan Talut Pengaman
Tebing
2 Puungkoilu Longsor Pembuatan Talut Pengaman
Tebing
3 Bete-bete Longsor Pembuatan Talut Pengaman
Tebing
4 Tanghofa Longsor Pembuatan Talut Pengaman
Tebing
5 Buleleng Longsor Pembuatan Talut Pengaman
Tebing
6 Bahodopi Banjir Pembangunan Drainase
7 Lele Banjir Pembangunan Drainase
8 Dampala Banjir Pembangunan Drainase
9 Siumbatu Banjir Pembangunan Drainase
10 Tajung Harapan Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
11 Lalemo Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
12 Lereea Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
13 Sambalagi Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
BAB VII -
100
14 Laroenai Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
15 Torete Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
16 Puungkeu Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
17 Keurea Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
18 Bete-bete Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
19 Lalampu Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
20 Padabaho Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
21 Fatufia Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
22 Labota Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
23 Kolono Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
24 Geresa Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
25 Nambo Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
26 Bente Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
27 Bahomohoni Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
28 Bahomante Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
29 Wosu Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
30 Umpanga Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
31 Pebotoa Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
32 Bahonsuai Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
BAB VII -
101
33 Umbele Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
34 Ipi Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
35 Tofoiso Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
36 Matano Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
37 Tudua Abrasi Pantai Pembuatan Talut Penahan
Ombak
C. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Untuk kawasan permukiman perbatasan dan pulau kecil terluar Kabupaten Morowalimemiliki,
TABEL 7.5 KAWASAN KHUSUS
No Nama Kawasan Lokasi
1 Perkantoran Komplek Perkantoran Bumi Funuasingko
Industri
KTM
Kec Bahodopi
2 Kec. Bungku Timur
Kec. Bungku Pesisir
Perdagangan
Kec. Bungku Tengah Kec. Bumi Raya Kec. Bahodopi
Pertambangan
Kec Bahodopi
3
Kec. Bungku PesisirKec. Bungku Timur
Perkebunan
Kec. Witaponda
4
Kec. Bumi RayaKec. Bungku Barat
5
AgropolitanBAB VII -
102
Kec BahodopiKec. Bungku Barat
6
MinapolitanKec. Menui Kepulauan Kec. Bungku Selatan Kec. Witaponda Kec. Bumi Raya
7
Wisata Sambori Bawah Laut Kec. Menui Kepulauan7.2RENCANA INVESTASI SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, baik perkotaan maupun di perdesaan,Visi sector Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah:
“ Terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri ”,
sedangkan misinya adalah:
1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.
2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.
2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan a. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya Kabupaten Morowaliditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di Kabupaten Morowaliantara lain :
1) Kawasan Yang Belum Tertata
2) Ruang Terbuka Publik yang masih Kurang
3) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi kawasan swasta.
b. Permasalahan
BAB VII -
103
umumnyaadalah1. Status kepemilikan lahan terutama dalam KotaMorowalisebagian besar milik masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan sering terjadi kendala
2. Masih minimnya pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan.
3. Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran sungai dan pesisir pantai.
4. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan.
5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
Untuk itu pemerintah Kabupaten Morowalimelalui instansi pemerintah dalam hal ini badan pertanahan telah melakukan identifikasi tentang status kepemilikan lahan dan telah mengeluarkan perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya yaitu Perda No 15 Tahun 2007 tentang Bangunan Gedung
3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL
Pencapaian sektor PBL di Kabupaten Morowaliadalah dengan adanya desa yang telah mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui program-program pemerintah.Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW Kabupaten Morowalibelum semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi antara dinas-dinas yang terkait.
4. Output Kegiatan Sektor Bangunan Gedung dan Lingkungan 1. Peraturan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Merupakan Dokumen Perencanaan
No Jenis Perundangan-undangan
1 Perda No…… Tentang RTRW
2 PerdaNo………. Tentang Penataan Bangunan Gedung
BAB VII -
104
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di Kabupaten Morowalisebagian besar merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.5 Kantor Inspektorat
Komplek
9 Kantor Dinas Kelautan &Perikanan
Komplek
11 Kantor Dinas Kehutan & Perkebunan Komplek
BAB VII -
105
13 Kantor Dinas Koperasi,UMKM,Perind
ustrian & Perdagangan
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
14 Kantor Dinas Perhubungan,Komunika
si,& Informatika Daerah
19 Kantor Badan Kesatuan Bangsa,Politik & Linmas
22 Kantor Badan Pemberdayaan
Perempuan & KB
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
23 Kantor Badan Kepegawaian,Pendidika
n & Pelatihan
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
24 Kantor Badan Ketahanan Pangan
Komplek
26 Kantor Badan Lingkungan Hidup Komplek
BAB VII -
106
Funuasingko27 Kantor Badan Penangulangan Bencana Daerah
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
28 Kantor Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
29 Kantor Badan Pusat Statistik
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
30 Kantor Badan Pertanahan Nasional
Komplek
33 Kantor Kementerian Agama
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
34 Kantor Pengadilan Agama
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
35 Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Poso Kel Mendui Belum Ada Ada Ada
36 Kantor Pelayanan Penyuluhan &
Konsultasi Perpajakan Desa Ipi Belum Ada Ada Ada
37 Kantor KPU Desa
49 Gedung Rumah Sakit Umum Daerah Komplek
BAB VII -
107
Funuasingko50 Gedung Olah Raga ( GOR )
Komplek Perkantoran Funuasingko
Belum Ada Ada Ada
51 Gedung Serba Guna Kel Matano Belum Ada Ada Ada
52 Gedung Kampus Untad 2 Kel Mendui Belum Ada Ada Ada
53 Gedung Rumah Jabatan Bupati Desa Matansala Belum Ada Ada Ada
54 Gedung Rumah Jabatan Wakil Bupati Desa Matansala Belum Ada Ada Ada
55 Gedung Rumah Jabatan Sekda Kel Marsaoleh Belum Ada Ada Ada
56 Gedung Rumah Jabatan Ketua DPRD Desa Bahoruru Belum Ada Ada Ada
57 Gedung Rumah Jabatan Wakil 1 Ketua
DPRD Desa Bahoruru Belum Ada Ada Ada
58 Gedung Rumah Jabatan Wakil 2 Ketua
DPRD Desa Bahoruru Belum Ada Ada Ada
3. Penyelenggaraan Penataan Lingkungan/Kawasan a. Bangunan Bersejarah
Guna pelestarian peninggalan bersejarah di Kabupaten Morowali yang memiliki beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Morowaliumumnya berupa rumah adat serta situs-situs purbakala.
TABEL 7.7
BANGUNAN /PERMUKIMAN BERSEJARAH
No Nama Bangunan Lokasi
1
Rumah Raja Bungku
Kel Marsaoleh
2
Masjid Tua Bungku
Kel Marsaoleh
3
Benteng Fafotofure
Desa Bahotobungku
4
Permukiman Suku Bajo
Kec. Menui & Bungku Selatan
BAB VII -
108
b. Revitalisasi Kawasan
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.
TABEL 7.8
PENATAAN KAWASAN
No Nama Kawasan Lokasi
1 Perkantoran Komplek Perkantoran Bumi Funuasingko
2 Industri
KTM
Kec Bahodopi Kec. Bungku Timur Kec. Bungku Pesisir
3
PerdaganganKec. Bungku Tengah Kec. Bumi Raya Kec. Bahodopi
4
PertambanganKec Bahodopi Kec. Bungku Pesisir Kec. Bungku Timur
5
PerkebunanKec. Witaponda Kec. Bumi Raya Kec. Bungku Barat
6
AgropolitanKec. Witaponda Kec. Bumi Raya Kec. Bungku Timur Kec Bahodopi Kec. Bungku Barat
7
MinapolitanKec. Menui Kepulauan Kec. Bungku Selatan Kec. Witaponda Kec. Bumi Raya
BAB VII -
109
c. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Morowaliperlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka hijau
TABEL 7.9
KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU/TAMAN KOTA
No Nama Lokasi Luas Ket
1 RTH Funuasingko Fonuasingko 2 Ha Ruang Publik
2 Alun-Alun Bungku Kel Marsaoleh 1 Ha Lapangan
3 Alun-Alun Depan Rujab Desa Matansala 2 Ha Lapangan
4 Hutan Kota Kwsn KTM 68 Ha Arboretum
5 Median Jln Kota Bungku 26000 M2 Jalur Hijau
6 Stadion Fonuasingko 1,5 Ha Lapangan
d. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.
TABEL 7.10
IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN KEBAKARAN
No
Kawasan/
Pemukiman
Luas Jumlah
penduduk
Jumlah
Rumah Rencana Sistem PK
1 Pasar Bungku 5 Ha Hidran Umum
2 Komplek Perkantoran
BAB VII -
110
TABEL 7.11
SARANA DAN PRASARANA PROTEKSI KEBAKARAN
No Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket
1 Mobil Pemadam 2 Unit Baik
2 Kantor 2 Unit Baik
3 Petugas Pemadam 20 Org Siap
7.3 RENCANA INVESTASI SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Kondisi Umum
Kondisi sektor PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan secara umum di Kabupaten Morowalibelum maksimal karena penanganan kegiatan ini dilaksanakan secara per-spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan sistem sanitasi perkotaan masih kurang peduli.
2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan a. Isu Strategis
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan permukiman dan kawasan publik.
b. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi terkendala beberapa aspek antara lain :
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih kurang.
2. Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai terutama di daerah perdesaan.
BAB VII -
111
3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP 1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di Kabupaten Morowalimasih belum maksimal dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan perlunya akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah Kabupaten Morowalimelalui dinasmenangani limbah dengan cara sosialisasi dan penyediaan sarana penanganan limbah.
TABEL 7.12
KONDISI PENANGANAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN
Sarana &
Prasarana Lokasi Jumlah Kapasitas
Sistem Lembaga Keterangan Pengolahan Pengelola Kondisi
Truk Tinja Tidak
Ada - - - -
IPLT -
IPAL
Rumah
Sakit 1 Unit Rumah Sakit Baik
Desa
Sakita 1 Unit
Pemerintah
Desa Kurang Baik
Desa Bente 1 Unit Pemerintah
Desa Baik
Desa
Moahino 1 Unit
Pemerintah
Desa Rusak
a. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
BAB VII -
112
TABEL 7.13
DATA SANITASI AIR LIMBAH OFFSITE
No Lokasi Sistem Dibangun
Thn
Cakupan
Layanan Kondisi MCK + IPLT
1 Desa Lambelu 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
2 Desa Geresa 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
3 Desa Nambo 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
4 Desa Ulunambo 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
5 Desa Bungingkela 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
6 Desa Lalemo 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
7 Desa Tandaoleo 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
8 Desa Tangofa 1 Unit 2016 200 Jiwa Baik
9 Desa Parilangke 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
10 Desa Lembo Makmur 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
11 Desa Lantula Jaya 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
12 Desa Marga Mulya 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
13 Desa Matansala 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
14 Desa Ululere 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
15 Desa Kolono 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
16 Desa Bahomotefe 1 Unit 2015 200 Jiwa Baik
17 Desa Mahomante 1 Unit 2014 200 Jiwa Baik
18 Desa Umpanga 1 Unit 2014 200 Jiwa Baik
19 Desa Fatufia 1 Unit 2014 200 Jiwa Baik
20 Desa Solonsa 1 Unit 2014 200 Jiwa Baik
b. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
BAB VII -
113
TABEL 7.14
DATA SANITASI AIR LIMBAH ON SITE
No
Lokasi Jumlah PS Sanitasi
Kecamatan Desa
Pengumpulan Pengolahan
Jamban MCK Lainnya Septik
tank Cubluk Lainya
1
2
2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan genangan setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman maupun kawasan-kawasan rawan banjir.
TABEL 7.15 DAERAH GENANGAN
No Lokasi/ Daerah/Kawasan Luas Genangan
1
2
TABEL 7.16
KONDISI EKSISTING SALURAN
No Kecamatan/Desa/Kelurahan
Panjang
Kondisi Existing Rencana Existing Belum
Tertangani
M' M' M'
1 Kecamatan
Bungku Tengah
Kelurahan Tofoiso
6,500
2,500 4,000
2 Kelurahan Marsaoleh
10,000
BAB VII -
120
No Sistem
Pengelolaan
Sarana &
Prasarana Kapasitas Jumlah Lokasi Kondisi Ket
1 Pewadahan Bin/Tong sampah 1,5 M3 51 Kota Bungku Baik/Rusak Gerobak sampah 0
Becak Sampah 0 Lainnya.... 0 Transfer Depo 0
Container 3 Kota Bungku Baik Lainnya.... 0
Dump Truck 4 Kota Bungku Baik Arm Roll Truck 5 Kota Bungku Baik TPS 3R 0
TPA 0
Open dumping 4,5 Ha 1 Desa Bahoruru 5 Pengolahan
2 Pengumpulan
3 Penampungan Sementara
4 Pengengkutan
133 Desa Mbokitta
-
- -
Total
27,350
7,173 20,177
TOTAL
632,191
38,842 593,349 3. Infrastruktur Persampahan
Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun berkembang begitu juga di Kabupaten Morowalipersoalan sampah sampai sekarang belum bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor
.
TABEL 7.17
KONDISI EKSISTING PENANGANAN PERSAMPAHAN
a. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
BAB VII -
121
TABEL 7.18
OPERASIONAL PELAYANAN PERSAMPAHAN TPA
No Uraian Volume Ket
1 Cakupan Layanan Kota Bungku
2 Perkiraan Timbulan Sampah 733.471 M3
3 Sampah yg terangkut
- Permukiman
- Non Permukiman
- Total 5.171,14 M3
4 Kapasitas Pelayanan TPA
TABEL 7.19 OPERASIONAL TPA
No Sistem Pengelolaan
Sarana &
Prasarana Kapasitas Jumlah Lokasi Kondisi Ket
1
TPA
Lokasi....
Sistem...
Luas area
Luas Pengolahan
Peralatan
Kapasitas
Sarana lain
Jalan Masuk
BAB VII -
122
Pos Jaga
Bengkel
Jembatan Timbang
b. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di beberapa titik kawasan.
Tabel Operasional TPS 3R
No Sistem Pengelolaan
Sarana & Prasarana
Kapasit
as Jumlah Lokasi Kondisi Ket
1
TPS 3R
Lokasi....
Sistem...
Luas area
Luas Pengolahan
Peralatan
Kapasitas
Sarana lain
Jalan Masuk
Kantor
Pos Jaga
Bengkel
BAB VII -
123
7.4RENCANA SEKTOR PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM 1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum.
Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di Kabupaten Morowali belum semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.
2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan a. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD Kabupaten Morowali. yaitu ;
1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat 2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman 3. Pemenuhan air baku untuk air minum
4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis dan penerapan inovasi teknologi
b. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan SPAM di Kabupaten Morowali antara lain;
1. Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar 2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku 3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan 4. Sumber dana daerah yang terbatas
3. Kondisi Eksisting sesuai output Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
BAB VII -
124
BAB VII -
126
68 Desa Bahomakmur 294 0 0 294
69 Desa Bahodopi 238 0 120 118
70 Desa Lalampu 79 0 0 79
71 Desa Simbatu 153 0 0 153
72 Desa Dampala 188 0 0 188
73 Desa Le-le 128 0 0 128
Total 2121 0 358 1763
74
Kecamatan Bungku
Pesisir
Desa Sambalagi 149 0 110 39
75 Desa Laroenai 54 0 54 0
76 Desa Buleleng 143 0 100 43
77 Desa Torete 149 0 92 57
78 Desa Tangofa 172 0 112 60
79 Desa One Ete 50 0 15 35
80 Desa Tandaoleo 94 0 87 7
81 Desa Pungkeu 52 0 40 12
82 Desa Were'ea 39 0 0 39
83 Desa Lafeu 307 0 100 207
Total 1209 0 710 499
84
Kecamatan Bungku
Selatan
Desa Sainoa 260 0 0 260
85 Desa Polewali 118 0 0 118
86 Desa Umbele 95 0 95 0
87 Desa Pulau Dua 171 0 0 171
88 Desa Bakala 222 0 25 197
89 Desa Paku 135 0 20 115
90 Desa Koburu 66 0 10 56
91 Desa Buton 225 0 21 204
92 Desa Jawi-Jawi 110 0 76 34
93 Desa Kaleroang 314 0 0 314
94 Desa Bungingkela 169 0 0 169
95 Desa Lakombulo 133 0 10 123
96 Desa Buajangka 160 0 0 160
97 Desa waru-waru 149 0 39 110
98 Desa Padabale 74 0 0 74
99 Desa Pado-pado 144 0 0 144
100 Desa Pulau Bapa 86 0 0 86
101 Desa Lalemo 120 0 20 100
102 Desa Lamontoli 141 0 65 76
103 Desa Bungintende 117 0 0 117
BAB VII -
127
105 Desa Po'o 72 0 0 72
106 Desa Boelimau 118 0 0 118
107 Desa Pulau Dua
Darat 72 0 0 72
108 Desa Umbele Lama 154 0 0 154
109 Desa Powaru 85 0 13 72
Total 3733 0 617 3116
110
Kecamatan Menui Kepulauan
Kelurahan Ulunambo 482 0 0 482
111 Desa Terebino 270 0 0 270
112 Desa Torukuno 88 0 0 88
113 Desa Ngapaea 65 0 0 65
114 Desa Padalaa 197 0 0 197
115 Desa Morompaitonga 96 0 0 96
116 Desa Kofalagadi 143 0 0 143
117 Desa Padei laut 206 0 0 206
118 Desa Padei Darat 207 0 0 207
119 Desa Samarengga 190 0 0 190
120 Desa Masadian 355 0 0 355
121 Desa Pulau Tiga 220 0 0 220
122 Desa Matano 105 0 0 105
123 Desa Matarape 155 0 0 155
124 Desa Ulunipa 159 0 0 159
125 Desa Wawongkolono 92 0 0 92
126 Desa Buranga 70 0 0 70
127 Desa Dongkalan 110 0 0 110
128 Desa Tafagapi 63 0 0 63
129 Desa Tanjung Tiram 44 0 0 44
130 Desa Tanjung
Harapan 73 0 0 73
131 Desa Tanona 53 0 0 53
132 Desa Pulau Tengah 50 0 0 50
133 Desa Mbokitta 49 0 0 49
Total 3542 0 0 3542
BAB VII -
128
Biaya
Beban / M3
Tirta Dharma
Komplek Perkantoran Fonuasingko
Thn
Dibangun 30 Ltr/Dtk Bungku Tengah 5042 622 4420 10,000 7,500
2011 10 Ltr/Dtk Bungku Pesisir 1134 0 1134
2016 20 Ltr/Dtk Wita Ponda 4679 0 4679
2016 10 Ltr/Dtk Bungku Barat 2537 0 2537
2015 10 Ltr/Dtk Menui Kepulauan 3251 0 3251
2016 10 Ltr/Dtk Bahodopi 1646 0 1646
2017 10 Ltr/Dtk Bumi Raya 3053 0 3053
2018 10 Ltr/Dtk Bungku Timur 1987 0 1987
2018 10 Ltr/Dtk Bungku Selatan 3157 0 3157
120 Ltr/Dtk 26486 622 25864
Total
Kapasitas IPA
Nama PDAM Lokasi
Pelayanan PDAM
Daerah layanan Jumlah Rumah
Terlayani Sambungan
Rumah
Tarif/ Belum
Terlayani 1. Penyelenggara SPAM Terfasilitas / Penyehatan PDAM
BAB VII -
124
A. PAMSIMAS
Tabel Desa yang mendapat program PAMSIMAS
Lokasi Th.
Pelaksa naan
Jumlah Penduduk ( KK )
Terlayanai SPAM
Ket Kecamatan Desa
KK ( % )
BAB VII -
125
Bungku Tengah Tofuti 2014 172 157 91,24 Bungku Tengah Lanona 2014 339 321 94,72 Bungku Timur Bahomoahi 2014 185 181 97,89 Bungku Timur Ululere 2014 168 164 97,61 Bahodopi Bete bete 2014 243 237 97,54 Bahodopi Padabaho 2014 131 125 95,32 Bahodopi Labota 2014 194 188 96,94 Bahodopi Dampala 2014 172 156 90,70 Bahodopi Lele 2014 144 137 95,21 Menui Kep Terebino 2015 243 66 26,00 Menui Kep Torukuno 2015 103 31 33,00 Bungku Barat Marga Mulya 2015 274 86 35,75 Bungku Barat Larobenu 2015 240 78 41,04 Bungku Barat Umpanga 2015 343 81 23,00 Wita Ponda Solonsa Jaya 2015 477 355 64,00 BUngku Timur Lahuafu 2015 237 127 56,00 Bahodopi Siumbatu 2015 214 40 30,00 Bumi Raya Limbo Makmur 2015 612 243 43,51 Bungku Timur Bahomotefe 2015 445 287 62,00
2. SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Morowali ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain
Tabel Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus
Kawasan Lokasi Kondisi SPAM Ket
Ada Tidak Ada
Industri KTM √
Perdagangan √
Perkantoran √