0
1 Judul Asli: حَّئُِٛميَثٌا حَُِٛظٌَّْٕا Penulis: شّػ ( ٗعٚأ ) يؼفاشٌا يمشِذٌا ئٛميثٌا حٛرف ٓت ذّذِ ٓت ( ٝفٛرٌّا : ٛذٔ 1080 ـ٘ ) Penerbit Asli: غيصٛرٌا ٚ ششٌٍٕ يٕغٌّا ساد ىلولأا ةعبطلا 1420 ـه -1999 م Edisi Terjemah:
Manzhumah al-Baiquniyyah: Matan dan Terjemah
Penerjemah:
Abu Zur’ah ath-Thaybi
Penerbit Terjemahan:
2 MUQADDIMAH PENERJEMAH ُذَّْذٌَْا ِ ِ ا ًذَّْد اًشْيِثَو ًاثِيِّيَع اًوَساَثُِ ِْٗيِف اََّو بُّة ِذُي إَبُّتَس ،ُٖا َضْشَيَٚ ُجَ َّلٌاَٚ ََُ َّلٌاَٚ ٍََٝػ ٍذََّّذُِ ٍََٝػَٚ ٌِِٗ ِِٗتا َذ ْ َأَٚ ََِْٓٚ َُُْٙؼِثَذ ٍْا َلْدِئِت ٌَِٝإ َِ َْٛي ِْٓيِيِّذٌا . اََِّأ ُذْؼَت :
Alhamdulillah telah selesai penggarapan terjemah kutaib (kitab kecil) dari matan Manzhumah Al-Baiquniyyah yang dikarang oleh Imam al-Baiquni rahimahullah. Kutaib ini berisi sekitar 32 istilah hadits yang dinamakan Mustahalah Hadits. Untuk itu disiplin ilmu ini disebut ilmu Musthalah karena membahas tentang istilah-istilah hadits. Semua istilah ini beliau himpun dalam 34 bait syair. Sungguh mengagumkan. Oleh karena keunggulan kutaib ini, para ulama menganjurkan untuk dipelajari dan dihafal.
Jumlah keseluruhan 32 macam ini adalah hadits shahih, hasan, dha’if, marfu', maqthu’, musnad, muttashil, musalsal, ‘aziz, masyhur, mu’an’an, mubham, ‘ali, nazil, mauquf, mursal, gharib, munqathi’, mu’dhal, mudallas, syadz, maqlub, fard, mu’allal, mudhtharib, mudraj, mudabbaj, muttafiq-muftariq, mu`talif-mukhtalif, munkar, matruk, dan maudhu’.
Surabaya, Ramadhan 1436 H/Juni 2015 Abu Zur’ah Ath-Thaybi
3
MANZHUMAH AL-BAIQUNIYYAH: MATAN DAN TERJEMAH حَّئُِٛميَثٌا حَُِٛظٌَّْٕا ُيدشٌا ّٓدشٌا ا ُلت ١ - ٍََٝػ ًايِيٍِّ َلُِ ِذَّْذٌْاِت ُأَذْتَأ ... َ ِسْسُأ ٍيِّيِثَٔ ِشْيَخ ٍذََّّذُِ
Aku memulai dengan memuji Allâh dan bershalawat kepada Muhammad Nabi terbaik yang diutus ٢ - َِِٓ يِرَٚ ا َّْٖذِػ ِثيِذَذٌا َِا َلْل ... َّْٖذَدَٚ َٝذَأ ٍذ ِداَٚ بًُُّوَٚ
Inilah pembagian hadits yang banyak dan setiap bagian datang dengan ciri khasnya
٣ – ًْ َلَّذا اَِ ََْٛ٘ٚ ُخي ِذ َّلٌا اٌَََُّٙٚأ ...
ًَْؼُي َْٚأ َّز ُشَي ٌََُْٚ ُُٖدإَ ْسإ
Yang pertama hadits shahih yaitu yang sanadnya bersambung tanpa adanya syadz dan ‘illat ٤ - ٍِِْٗثِِ َْٓػ ٌظِتا َض ٌي ْذَػ ِٗيِْٚشَي ... ٍِِْٗمََٔٚ ِِٗغْث َض يِف ٌذََّرْؼُِ
Yang diriwayatkan dari perawi adil dan dhabit dari yang semisalnya yang diakui kedhabitan dan penukilannya
٥ - ْخَذَغَٚ ًالْشُع ُفُٚشْؼٌَّْا ُٓ َلَذٌْاَٚ ...
ْخَشََٙر ْشا ِخي ِذ َّلٌاَو َلا ٌُُٗاَجِس
Hadits hasan jalan periwayatannya terkenal tetapi para perawinya tidak seperti hadits shahih ٦ - ْش ُلَل ِٓ ْلُذٌْا ِحَثْذُس َْٓػ اَِ بًُُّوَٚ ... ْشُثَو ًاِا َلْلَأ ََْٛ٘ٚ ُفيِؼ َّضٌا ََْٛٙف
Setiap hadits yang lebih rendah derajatnya dari hadits hasan disebut hadits dha’if dan ia banyak macamnya ٧ - ُعُٛفْشٌَّْا يِثٌٍَِّٕ َفي ِضُأ اََِٚ ... ُعُٛغْمٌَّْا َُٛ٘ ٍغِتاَرٌِ اََِٚ
Apa yang disandarkan ke Nabi adalah hadits marfu’ dan apa yang disandarkan ke tabi’in adalah hadits maqthu’
4 ٨ - ِِْٓ ِدإَ ْسِلإا ًُ ِلَّرٌُّا ُذَٕ ْلٌُّْاَٚ ... ِْٓثَي ٌََُْٚ َٝفَغ ْلٌُّا َّٝرَد ِٗيِٚاَس
Hadits musnad adalah yang sanadnya bersambung dari para perawi hingga al-Musthafa tanpa terputus ٩ - ًْ ِلَّرَي ٍٚاَس ِيًُِّو ِغّْ َلِت اََِٚ ... ًْ ِلَّرٌُّْاَف َٝفَغ ْلٌٍُِّْ ُُٖدإَ ْسإ
Hadits yang didengar semua perawi dan bersambung sanadnya hingga al-Musthafa adalah hadits muttashil
١٠ - َٝذَأ ٍف ْ َٚ ٍََٝػ اَِ ًُْل ًٌ َلٍْ َلُِ ... َةَْٔأ ِ اَٚ اََِأ ًُْثِِا َٝرَفٌْا ئِ
Katakanlah, hadits musalsal adalah yang mengandung sifat tertentu seperti: Demi Allâh seorang pemuda mengabarkan kepadaku
١١ - اَِّئاَل ِٗيَِٕثَّذَد ْذَل َناَزَو ...
اَّ َّلَثَذ يَِٕثَّذَد َْْأ َذْؼَت َْٚأ
Begitu pula: sungguh dia mengabarkan kepadaku sambil berdiri, atau setelah mengabarkan kepadaku ia tersenyum
١٢ - َْٗثَ َث ْٚأ ِْٓيَْٕثا يِْٚشَِ ُضيِضَػ ...
َْٗث َ َث اَِ َق َْٛف يِْٚشَِ ُسُٛٙ ْشَِ
Hadits ‘aziz adalah yang perawinya dua atau tiga, dan hadits masyhur perawinya lebih dari tiga ١٣ - ََْشَو َْٓػ ٍذيِؼ َس َٓؼَو ٌَٓؼَْٕؼُِ ... ُْ َلُي ٌَُْ ٍٚاَس ِٗيِف اَِ ٌَُْٙثَُِٚ
Hadits mu’an’an contohnya: dari Sa’id dari Karam, dan hadits mubham adalah jika ada perawi yang tidak disebutkan namanya
١٤ - َ َػ ٌُُٗاَجِس ْدٍََّل اَِ بًُُّوَٚ ...
َلاَضَٔ ْذَل يِزٌَّا َناَر ُٖبُّذ ِضَٚ
Setiap hadits yang perawinya sedikit disebut hadits ‘ali, dan kebalikannya adalah hadits nazil ١٥ - ِِْٓ ِباَذ ْ َلأا ٌَِٝإ َُٗرْف َضَأ اَِٚ ... ِْٓوُص ٌفُٛل َِْٛ ََْٛٙف ًٍْؼِفَٚ ٍي َْٛل
Apa yang disandarkan kepada para shahabat baik ucapan maupun perbuatan adalah hadits mauquf, mengertilah
5 ١٦ - ْظَم َس بُّيِتاَذ َّلٌا ُِِْٕٗ ًٌ َسْشَُِٚ ... ْظَمَف ٍٚاَس ََٜٚس اَِ ٌةيِشَغ ًُْلَٚ
Hadits mursal adalah bila perawi shahabat gugur, dan katakanlah hadits gharib itu bila perawinya hanya satu
١٧ - ِيا َذِت ًْ ِلَّرَي ٌَُْ اَِ بًُُّوَٚ ...
ِيا َ َْٚلأا ُغِغَمُِْٕ ُُٖدإَ ْسإ
Setiap hadits yang keadaan sanadnya tidak bersambung disebut hadits munqathi
١٨ - ِْإَْثا ُِِٕٗ ُظِلا َّلٌا ًُ َضْؼٌُّاٚ ...
ِْاَػَٛٔ ًالٌََّذُِ َٝذَأ اََِٚ
Hadits mu’dhal adalah bila perawi yang gugur dua, dan hadits mudallas ada dua macam
١٩ - ُي ََّٚ ْلأَا : َْْأ َٚ ِخْي َّشٌٍِ ُطاَم ْسَ ْلاا ... َْْأ َٚ َْٓؼِت َُٗل َْٛف ََّّْٓػ ًَُمَْٕي
Pertama: gurunya gugur dengan penukilan di atasnya memakai ( َْٓػ) dan ( َْْأ)
٢٠ - ِْاَّثٌاَٚ : ْف ِلَي ِْٓىٌَ ُُٗغِم ْلُي َلا ... ْفِشَؼَْٕي َلا ِِٗت اَِّت َُٗفا َ َْٚأ
Kedua: gurunya tidak gugur tetapi menyifatinya dengan sifat yang tidak dikenal
٢١ - َخُي اََِٚ ا َ ٌَّْا ِِٗت ٌحَمِث ْفٌِ ... َ َذ ِْاَّ ْلِل ُبٍُْٛمٌَّاَٚ بُّرا َّشٌاَف
Hadits tsiqah yang menyelisihi jamaah disebut hadits syadz, dan hadits maqlub ada dua macam, bacalah ٢٢ - ُُ ْلِل ٍٚاَشِت اَِ ٍٚاَس ُياَذْتإ ... ُُ ْلِل ٍْٓرٌَِّ ٍدإَ ْسإ ُةٍَْلَٚ
Pertama: mengganti perawi dengan perawi lain dan kedua: membalik sanad-matan
٢٣ - ِحَمِثِت َُٗذ ْذَّيَل اَِ ُدْشَفٌاَٚ ...
ِحَياَِٚس ٍََٝػ ٍش ْلَل ْٚأ ٍغَّْج َْٚأ
Hadits fard adalah yang periwayatannya diikat dengan satu perawi tsiqah, banyak, atau terbatas ٢٤ - اَفَخ َْٚأ ٍضُُّٛغ ٍحٍَِّؼِت اََِٚ ... اَفِشُػ ْذَل َُُُ٘ذِْٕػ ًٌٍََّؼُِ
6
Hadits yang cacatnya tersembunyi atau tersamar disebut hadits mu’allal menurut pengertian ahli hadits
٢٥ - ِْٓرَِ َْٚأ ٍذَٕ َس ِفَ ِرْخا ُٚرَٚ ...
ِيَِّٓفٌْا ًِْيَُ٘أ َذِْٕػ ٌبِشَغ ْضُِ
Hadits yang sanad atau matannya berbeda disebut hadits mudhtharib menurut ahli hadits ٢٦ - ْدَذَأ اَِ ِثيِذَذٌْا يِف ُخاَجَس ْذٌُّاَٚ ... ْدٍَ َلَّذا ِجاَٚبُّشٌا ِػاَفٌَْأ ِضْؼَت ِِْٓ
Hadits mudraj adalah hadits yang tercampuri sebagian lafazh perawi
٢٧ - ْٗ ِخَأ َْٓػ ٍٓيِشَل بًُُّو ََٜٚس اََِٚ ... َف ٌ َّتَّذُِا ِْٗخَرْٔاَٚ اًّمَد ُْٗفِشْػ
Setiap hadits yang diriwayatkan oleh perawi segenerasi dari saudaranya adalah hadits mudabbaj, maka ketahuilah ini dengan baik
٢٨ - ْكِفَّرُِ ًايِّغَخَٚ ًاظْفٌَ ٌكِفَّرُِ ...
ْقِشَرْفٌُّا أَْشَوَر اَّيِف ُٖبُّذ ِضَٚ
Hadits yang lafazh (pengucapan) dan khat (tulisan) perawi sama disebut hadits muttafiq, dan kebalikan apa yang kami sebutkan adalah hadits muftariq
٢٩ - ْظَمَف ِيِّظَخٌا ُكِمَّرُِ ٌفٍَِذ ْؤُِ ...
ْظٍََغٌْا َش ْخاَف ٌفٍَِر ْخُِ ُٖبُّذ ِضَٚ
Hadits mu`talif adalah jika hanya khat nama perawi yang sama, dan kebalikannya adalah hadits mukhtalif, maka hati-hatilah jangan salah
٣٠ - ا َذَغ ٍٚاَس ِِٗت ُدْشَفٌْا ُشَىٌُّْْٕاَٚ ...
اَدبُّشَفَّرٌا ًُِّذْي َلا ٍُُٗيِذْؼَذ
Hadits munkar adalah yang perawinya menyendiri dan keadilannya tidak diakui saat menyendiri ٣١ - ْدَشَفْٔا ِِٗت ٌذِداَٚ اَِ ُُٗوُٚشْرَِ ... ْدَشَو ََْٛٙف ِِٗفْؼ َضٌِ اُٛؼَّْجَأَٚ
Hadits matruk adalah yang perawinya satu menyendiri dan mereka sepakat atas kelemahannya, sehingga ia tertolak
٣٢ - ُعُٕٛ ْلٌَّا ُكٍََرْخٌُّا ُبِزَىٌاَٚ ...
ُعٛ ُض ٌَّْٛا َهٌِزَف يِثٌَّٕا ٍََٝػ
7 ٣٣ - ُِْْٕٛىٌَّا ِشََْ٘ٛجٌاَو ْدَذَأ ْذَلَٚ ... ئُِٛمْيَثٌا َحَُِٛظَِْٕ اَُٙرْيَّّ َس
Sungguh nazham ini seperti mutiara yang tersimpan dan aku menamainya Manzhumah al-Baiquniyyah ٣٤ - ْدَذَأ ٍغَتْسَأِت َْٓيِثَ َّثٌا َقَْٛف ... ْدَِّرُخ ٍشْيَخِت ْدََّّذ اَُِٙا َلْلَأ
Berisi 34 bagian yang sempurnya dan ditutup dengan kebaikan ***