• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 13.11.0062 STEVEN CHRISTIANTO MENSINGA (9.8)2.BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 13.11.0062 STEVEN CHRISTIANTO MENSINGA (9.8)2.BAB III"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

RESTAURANT APUNG DI SEMARANG

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

a. Studi Aktifitas

Pengelompokan Aktifitas

Pengelompokkan berdasarkan aktivitas yang dilakukan

pelaku di dalam restaurant apung di Semarang ini.

Diagram 3. 1Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Mengelola keuangan dan

UTAMA PENGELOLAAN

management restaurant PENGELOLA

PELAYANAN

Mengelola pelayanan dan PENDUKUNG PUBLIK

penyediaan makanan

UTAMA Makan, bersantai , dan bersosialisasi PENGUNJUNG

(2)

Studi aktivitas

PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT

Datang Drop Off Privat

Parkir T. Parkir Servis

Duduk-duduk Area meancing,Ruang Publik

Terbuka

Berfoto-foto Area meancing,Ruang Publik

Pengunjung restaurant Terbuka

Jalan-jalan Area meancing,Ruang Publik

Terbuka

Bercengkerama Area meancing,Ruang Publik

Terbuka, ruang makan

Makan/Minum Ruang Makan Publik

indor/outdor

Ke Toilet Toilet Servis

(3)

Rekreasi Pemancingan dan Publik

wahan air

PELAKU AKTIVITAS RUANG SIFAT

Datang Loading Dock Servis

Parkir T. Parkir Servis

Drop Barang Loading Dock Servis

Stock opname Gudang dan ruang Servis

freezer

Supplier bahan makanan

Makan/Minum Ruang makan publik

indor/outdor

Ke Toilet Toilet Servis

Ibadah Mushola Privat

Datang Drop Off Privat

Parkir T. Parkir karyawan Servis

Koki dan karyawan

Mempersiapkan restauran Restaurant Privat

restaurant

dan

publik

Menerima stock dari suplier Gudang bahan Privat

(4)

makanan

Dapur Privat

Melayani Konsumen Restaurant Servis

dan publik

Cuci Piring Dapur Servis

Makan/Minum Warung Makan Privat

Ke Toilet Toilet Servis

Ibadah Mushola Privat

Membersihkan restaurant Restaurant Privat

(5)

KELOMPOK PENGELOLA

Membersihkan Ruang terbuka Ruang terbuka Publik

Membersihkan Toilet Toilet Publik

Membersihkan R. Pengurus R. Pengurus Publik

Membersihkan Ruang Pengelola R. Pengelola Publik

(6)

Ibadah Mushola Privat

Datang Drop Off Privat

Parkir T. Parkir karyawan Servis

Absen Kantor Pengelola Privat

Memeriksa kendaraan T. Parkir Publik

Karyawan Keamanan

Memeriksa Pengunjung Pintu Utama Publik

Memeriksa Supply Barang Loading dock Privat

Memeriksa Tamu Pengurus R. Pengurus Publik

Makan/Minum R.karyawan Privat

Ke Toilet Toilet Servis

Ibadah Mushola Privat

Pengelola : Datang Drop Off Privat

(7)

Absen Kantor Pengelola Privat Kasir

Melakukan kegiatan Pemassaran R. marketing Privat

Manager Pembukuan R. bendahara Privat

Marketing

Rapat Koordinasi R. rapat Privat

Makan/Minum Restaurant Publik

Bendahara Ke Toilet Toilet Servis

Ibadah Mushola Privat

Transaksi Jual Kasir Servis

Tabel 3. 1 studi aktivitas Sumber: dokumentasi pribadi 2017

(8)

Pola Kegiatan Restaurant apung di Semarang

Pola Kegiatan pada Restaurant apung di Semarang ditunjukan dengan

diagram

Pola Kegiatan pengelola

Pola kegiatan pengelola restaurant apung di Semarang ,

ditunjukan pada diagram

Datang

Berkerja

Makan Parkir sesuai bagian

Absen Rapat

Absen

Buang Air

Pulang

Diagram 3. 2 Pola Aktivitas Bagian Pengelola Restaurant Apung Sumber:Analisis Pribadi,2017

Pola Kegiatan pengunjung

Datang

(9)

Studi kapasitas restaurant apung

Asumsi jumlah pengunjung restaurant (orang dan kendaraan ) 10

tahun yang akan datang mengacu pada jumlah pengunjung restoran

apung kampoeng rawa. Jumlah pengunjung restoran apung kampoeng

rawa ditunjukan pada tabel 3.5:

Perhitungan jumlah pengunjung dalam 10 tahun mendatang

terhitung mulai tahun 2014.

Prediksi pengunjung yang mengunjungi restoran apung kampoeng

rawa::

2015-2014 = 72.000-54.000x100% 72.000

= 0,25 %

2016-2015 = 90.000– 72.000 x 100% 90.000

= 0,20 %

Jumlah peningkatan rata-rata pengunjung per tahunya adalah

sebagai berikut:

TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG PRESENTASE

NAIK-TURUN (%)

Tabel 3. 2 Jumlah Pengunjung restoran apung kampoeng rawa Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Jumlah pengunjung yang diproyeksikan untuk 10 tahun kedepan

adalah 10 x 0,225% x 72.000 = 162.000 sehingga untuk perhari

pengunjung yang mengunjungi restaurant apung di semarang

yaitu162.000: 365 = 444 orang perhari.

(10)

Asumsi jumlah pengunjung terbanyak setiap menjadi 2 waktu: pagi – siang ( 10.00-13.00 ) dan sore-malam (16.00-22.00)

Pjam padat = Psehari / Pwaktu = 444

Pengunjung restaurant 200 Terbuka

(11)

Ruang makan publik

Supplier bahan makanan 5

indor/outdor

Toilet Servis

Mushola Privat

Drop Off Privat

T. Parkir karyawan Servis

Koki dan karyawan 20

Restaurant Privat restaurant

dan publik Gudang bahan Privat makanan

Dapur Privat

Restaurant Servis dan publik

Dapur Servis

Warung Makan Privat

Toilet Servis

Mushola Privat

Restaurant Privat dan publik

(12)

KELOMPOK PENGELOLA

Karyawan Kebersihan 10

Karyawan Keamanan 4

Pintu Utama Publik

(13)

Mushola Privat

Pengelola : 7 Drop Off Privat

T. Parkir Servis

2 Kantor Pengelola Privat

Kasir

R. marketing Privat

manager 1 R. bendahara Privat

Marketing

2 R. rapat Privat

Restaurant Publik

Bendahara 2 Toilet Servis

Mushola Privat

Kasir Servis

Tabel 3. 3 studi aktivitas

Sumber: dokumentasi pribadi 2017

(14)

a. Studi Fasilitas

Ruang makan outdor 15 Outdoor

(15)

R. Marketing 1 Indoor

R Kebersihan 2 Indoor

R. Keamanan 1 Indoor

R. Panel 1 Indoor

R. Genset 1 Indoor

Ruang makan indor 2 Indoor

Ruang dapur 1 Indoor

Ruang freezer 1 Indoor

Toilet 14 Indoor

Mushola 1 Indoor

Gudang 1 Indoor

Tabel 3. 4 Kebutuhan ruang, Sifat Ruang Sumber : Analisis Pribadi, 2017

(16)

Pola Ruang

Pola Hubungan Ruang

Pola hubungan ruang ditunjukan pada diagram 3.5 :

Ruang terbuka

hijau Parkir area

pengunjunhg

Drop off

Area makan Loading

outdor

Ruang makan indor, dock kasir

R.pengelola

Km/wc

R. gudang

R. kebersihan

Dapur dan R.

cuci R. karyawan

Area

pemancingan Area makan

outdor Km/wc

Publik Servis Privat

(17)

Studi Ruang Khusus

Ruang khusus di restaurant apung dikelompokan

berdasarkan kebutuhan ruang yang paling utama, yaitu ruang

dapur dan ruang makan. Saat dilakukan perancangan fasilitas fisik,

pertimbangan harus ditujukan pada keseluruhan proses dan

prosedur yang digunakan, kualitas dan kuantitas yang diinginkan

serta perubahan yang mungkin terjadi untuk kemajuan restoran

masa yang akan datang.

Semua segi tersebut akan digabungkan dalam suatu

kerangka menuju suatu desain. Desain yang dimaksud adalah lay

out atau tata letak.Selain itu juga ruang-ruang yang menjadi daya

tarik bagi restaurant apung ini, besaran ruang dibuat berdasarkan

standart ukuran dan besaran ruang dari proyek sejenis.

Lay out yang baik memungkinkan bahan, orang dan

informasi mengalir dengan aman dan efisien. Menurut Sukanto

Reksohadiprodjo (1995) lay out yang baik harus memperhatikan:

(1) kebutuhan dan fasilitas ruang,

(2) prasarana pembawa bahan,

(3) lingkungan dan keindahan,

(4) aliran informasi,

(5) biaya membawa/memindah barang antar tempat kerja.

Alur kerja yang baik harus seperti ban berjalan, menghemat

waktu dan bisa bekerja dengan efektif dan efisien. Alur kerja yang

(18)

gambar 12.Alur kerja yang efektif (Sumber: Jones. 1980)

Kriteria untuk menilai apakah tata letak fasilitas sudah baik atau

belum, atau perlu disempurnakan lagi menurut Hari Purnomo

(1999) dapat diperhatikan hal-hal berikut:

(1) Jarak angkut dalam ruang proses minimal, dengan demikian

akan menghemat tenaga serta biaya pemindahan bahan.

(2) Aliran bahan berjalan dengan baik dan tidak mengganggu suatu

proses produksi yang sedang berjalan.

(3) Penggunaan ruang yang efektif, artinya disediakan suatu jarak

antaralat yang tidak terlalu lebar maupun tidak terlalu sempit.

(4) Fleksibilitas, artinya tata ruang dirancang demikian rupa

sehingga apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan mengikuti

perkembangan (jenis produk, jumlah, kapasitas).

(19)

Penempatan oven dengan meja kerja harus dapat memberikan

keleluasaan untuk membuka pintu oven karena benda tersebut

panas, maka jarak yang disarankan dari pintu tersebut sebanyak

135 cm. Jarak antara satu meja dengan meja lainnya di mana

hitungan tersebut dapat dipergunakan untuk bekerja, dengan

kemungkinan karyawan dapat lewat mengangkat barang

disediakan lebar 135 cm, pada ruangan yang biasa dilewati dengan

kereta dorong maka dibuat jarak 150 cm.

Tata letak dan alur kerja perlu dipikirkan untuk menghindari

pemborosan waktu, tenaga dan bahan-bahan. Penataan yang tepat

sangat berguna untuk:

(1) mengurangi terjadinya kecelakaan di tempat kerja.

(2) mengurangi terjadinya kesakitan dalam bekerja,

(3) meningkatkan kinerja dan produktifitas.

Studi Ruang Khusus pada Restaurant Apung

PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN

 Tempat makan pengunjung, idealnya

menggunakan meja dengan lebar 80-85 cm untuk meja persegi dan 90-120 cm untuk meja bundar dan tinggi meja 78 cm. Tinggi dudukan kursi 45 cm dan sandaran kursi 45 cm sehingga tinggi total kursi 90cm. Sirkulasi kursi membutuhkan ruang gerak 50cm maka jarak antar susunan meja di beri jarak

75-100 cm.(Data Arsitek jilid 2)

(20)

 Dapur restaurant, dapur dibagi

menjadi dua yaitu dapur

hangat dan dapur dingin.

Fungsi dapur hangat untuk memasak dengan alat-alat sebagai berikut :

1. Kompor(2 sampai 8 unit)

2. Penyedot asap

3. Ketel

4. Perangkat alat masak cepat

5. Pemasak otomatis

6. Pengukus tekanan tinggi otomatis

7. Oven

8. Microwave, dll

Dapur dingin berfungsi untuk

mengolah daging, keju, kue, roti dan

bahan makanan lainya yang

memerlukan suhu yang dingin,

Peralatan yang digunakan antara lain :

1. Kulkas

2. Meja pendingin

3. Lemari pendingin bawah meja

Kapasitas 100 – 200 porsi

dibutuhkan ruang 30 – 50 m2

gambar 14 standar ruang dapur restaurant

Sumber:Data Arsitek jilid 2

Tabel 3. 5 Persyaratan Ruang khusus

(21)

Ruang dapur restaurant

Ruang dapur restaurant apungditunjukan pada tabel

dibawah ini

Tabel 3. 6 Besaran ruang khusus restoran Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Jenis Ukuran

Dapur hangat A. 1 dapur hangat= 8m x 5m =

40 m2

gambar 15 dapur hangat

Sumber:www.google.com

Dapur dingin A. 8m x 3m = 24m2

gambar 16 dapur dingin

(22)

Ruang makan pengunjung A. 12,5 m x 0 m = 125m2

Ditunjukan dengan gambar 3.5 :

gambar 17 ruang makan pengunjung

Sumber:www.google.com

Besaran Ruang Restaurant Apung

Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan

berdasarkan pada Time Saver for Building for Building Types 2nd

Edition.

5%-10% : Sirkulasi minimum

20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi

30 % : Kenyamanan fisik

40% : Kenyamanan Psikologis

50% : sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

(23)

Besaran ruang restaurant

Besaran ruang restaurant apung di Semarang

(24)

Ruang makan 200 40 MF 1,6/org 320

indor

Ruang dapur 20 1 MF 1,4/org 28

Ruang freezer 20 1 MF 1,4/org 28

Toilet 14 14 NAD 1.54/unit 14

Mushola 30 1 AS 2/org 60

Gudang 8 1 AS 25/unit 25

Sirkulasi 766m

2 + sirkulasi

40%

766 + 306,4 = 1.072,4m2

Tabel 3. 7 Besaran ruang restoran

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Keterangan :

AS : Asumsi Sendiri (Studi Ruang)

SB : Studi Banding (Survei)

MEE : Mechanical Electrical Equipment

NAD : Neufert Architect Data

(25)

Program Kebutuhan Parkir

Jumlah pengelola diasumsikan = 46 orang, dengan

pemakaian kendaraan bermotor , yaitu sebagai berikut :

 50 % motor = 23 orang = 23 motor

 40 % mobil = 16 orang = 18 motor

 10 % umum / diantar = 5 orang

Sedangkan jumlah pengunjung maksimal diasumsikan 200

orang / jam padat , pengunjung tersebut diantaranya:

 50 % mobil = kapasitas 2 orang = 50 mobil

 50 % motor = kapasitas 1 orang = 100 motor

Kebutuhan luas ruang parkir

NAMA KAPASITAS (item) STANDAR SUMBER BESARAN(m2)

RUANG (m2/item) Total Kebutuhan Parkir 2.192

Tabel 3. 8 Kebutuhan Ruang Parkir

(26)

Luas total lahan bangunan yang diperlukan untuk projek restauran apung di semarang ini adalah luas kebutuhan ruang ditambah dengan luas

kebutuhan parkir maka 1.072,4 m2 + 2.192 m2 = 3.264,4m2 

Program Kebutuhan Luasan Tapak

Berdasarkan Peraturan daerah Kota Semarang Nomor 14

tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ),Tahun

2000-2010 yang menyangkut fasilitas rekreasi dan perdagangan

yaitu:

KDB =40% , KLB =0.8 dengan maksimal 2 lantai, GSB =17 m (

kategori jalan lokal sekunder).

 Luas Lahan = Total Luas Bangunan : KLB

= 1.072,4 m2 : 0.8

= 1.340,5m2

 Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan

= 40 % x 1.340,5m2

= 536,2 m2

 Luas Ruang Luar = Luas Lahan- Luas Lantai Dasar

= 1.340,5m2– 536,2m2

(27)

Citra Arsitektural

Restaurant apung di semarang ini merupakan sarana untuk

masyarakat kota semarang melakukan rekreasi berupa wisata kuliner

dan wisata air serta menjadi wadah masyarakat kota untuk beristirahat

dan bersosialisasi.

Dari segi visual, desain bangunan harus dapat memberikan ciri

khas sebuah restaurant apung yang yang dapat mencerminkan budaya

arsitektur jawa Tengah. Menciptakan cri khas bangunan ini dapat

dilakukan dengan menerapkan unsur-unsur budaya arsitektur jawa

yang dimodernkan.

Dari segi ekologis desain bangunan harus dibuat semaksimal

mungkin tidak merusak lingkungan dan tidak mencemari air serta

memaksimalkan potensi dari lingkungan sekitar.

3.2. Analisa pendekatan sistem bangunan

a. Studi sistem struktur dan enclosure

Persyaratan dan kriteria pada struktur bangunan, antara lain :

a. Strenght, struktur bangunan mampu menahan dan menerima beban

bangunan baik beban mati ataupun beban hidup.

b. Stability,struktur bangunan mampu berdiri dengan stabil dan saling

mendukung antar struktur bangunan.

c. Servis Ability, struktur dapat mendukung seluruh kegiatan dalam

bangunan.

(28)

e. Durability , keawetan struktur didukung oleh keawetan material bahan

struktur yang digunakan.

( sumber : LTP Yohan Agung Setyawan dalam LTP Paramita Surya Abadi)

Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan

pemilihan sistem struktur pada proyek restaurant apung antara lain:

a. Faktor lingkungan sekitar lokasi

b. Fungsi dan sistem kinerja Bangunan

c. Jenis Kegiatan yang dilakukan pi dalam bangunan

d. Ketinggian Bangunan

e. Daya dukung tanah

Pembagian struktur dibagi atas 3 prinsip penyaluran beban yaitu:

a. Struktur Rangka

b. Struktur Masif

c. Struktur Dinding Sejajar

Pembagian kontruksi dibagi atas 3 bagian :

a. Sub Structure

Sub Structure merupakan struktur yang berhubungan langsung

dengan tanah, sedangkan pada projek restaurant apung ini akan di

dirikan diatas permukaan air maka maka yang jadi pertimbangan

utama dari projek ini adalah jenis pondasi yang sesuai untuk dapat

membuat bangunan mengapung.

Struktur apung digunakan pada bagian bangunan

fasilitas-fasilitas pengunjung, sedangkan pada bangunan fasilitas-fasilitas-fasilitas-fasilitas

(29)

 Sistem Struktur rangka dan Pondasi apung Pondasi dangkal

Sistem struktur yang dipakai untuk bangunan pengelola, dapur,

dan kamar mandi pada restaurant apung adalah sistem struktur

rangka beton bertulang karena masa bangunan ini tidak terlalu

besar dan struktur rangka lebih ekonomis dan efisien dari sisi

penggunaan beton.

Sistem struktur rangka yang digunakan paga bangunan

restaurant apung menggunakan rangka bambu. Rangka bambu

dipakai dengan tujuan penggunaan material yang ekologis,

ekonomis, ramah lingkungan, dan sebagai unsur estetika

bangunan.

Beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan untuk bangunan

restaurant apung dan bangunan penunjang restaurant apungantara

lain :

a.1 Pondasi Foot Plat

Pondasi footplat dapat dibuat dengan perbandingan

campuran beton 1 PC: 3 PS : 5 KR atau 1 PC: 2PS : 3KR,

sedangkan untuk beton kedap air 1 PC: 1½PS : 3KR.

Pondasi footplat mempunyai kelebihan dan

(30)

Pondasi foot plat

gambar 18 Pondasi Foot PLat

Sumber:https:// terdapat kolom strukturnya

sehingga mengurangi dampak kerusakan tanah.

 Untuk bangunan bertingkat , lebih kuat dibandigkan dengan pondasi batu belah

Kelemahan

 Persiapan lebih lama

karena harus

mempersiapkan bekisting terlebih dahulu

Tabel 3. 9 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Foot Plat

Sumber : www.proyeksipil.blogspot.co.id

a.2 Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali dibagi menjadi dua macam , yaitu

pondasi setempat dan menerus. Pondasi ini dipakai pada

bangunan yang memiliki kualitas tanah yang baik dengan

ukuran kedalamannya ± 60-80 cm. material pondasi terdiri

(31)

Pondasi Batu Kali

Kelebihan

 Pelakasanaan mudah

 Waktu pengerjaan pondasi relative cepat

 Biaya pelaksanaan relativ murah menggunakan batu kali

 Material mudah didapat khususnya daerah Jawa Kelemahan

 Pondasi tidak terlalu kuat untuk digunakan pada bangunan yang bertingkat lebih dari 1

 Jika akan digunakan untuk membuat bangunan gambar 19 Pondasi Batu Kali bertingkat dibutuhkan

Sumber:

bahan batu kali yang banyak sehingga membuat https://proyeksipil.blogspot.co.id biaya bahan lebih mahal.

Tabel 3. 10 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Batu Kali

Sumber : https://proyeksipil.blogspot.co.id

a.3 Pondasi Umpak

Pondasi umpak digunakan untuk bangunan jenis

rumah panggung dengan beban bangunan yang ringan,

bahan terbuat dari kayu, batu alam, maupun beton

(32)

Pondasi Umpak

Kelebihan

 Pembuatan pondasi mudah dikerjakan

 Membutuhkan waktu pengerjaan relatif singkat

 Lebih cocok digunakan untuk rumah panggung

Kelemahan

 Hanya dapat digunakan untuk 1 gambar 20 Pondasi Umpak lantai

Sumber:

https://dearchitectblog.wordpress .com/2016/12/21/arsitektur- sunda/

Tabel 3. 11 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Umpak

Sumber : https:// wm-site.com

a.4 Pondasi Alat apung HDPE

 Alat apung

Alat apung ini terbuat dari bahan HDPE anti UV, alat apung ini kuat

dan tahan bocor. Sistem sambungan alat apung ini menggunakan

baud stainles steel.

Pondasi Alat apung HDPE

gambar 21 Pondasi HDPE Sumber:

 waktu pengerjaan relatif singkat

 tahan terhadap sinar UV Kelemahan

 Harganya yang cukup mahal.

(33)

a.5 Pondasi apung B-foam

Struktur terapung dengan menggunakan bahan dasar b-foam.

Di samping masa umur bahannya yang panjang daya kemampuan

menahan bebannya juga tinggi. Hampir tidak mungkin untuk

menenggelamkan struktur terapung tersebut karena tidak memiliki

rongga untuk air menerobos masuk ketika terjadi kebocoran.

Pondasi Alat apung HDPE

gambar 22 Pondasi B-foam Sumber: : http://www.b- panel.com/ =id

Kelebihan

 Pemasangan pondasi yang sangat cepat

 Daya apung yang besar dan stabil

Kelemahan

 Harganya yang cukup mahal.

 Material tidak tersedia di sekitar lokasi.

(34)

a.6 Pondasi apung drum plastik

gambar 23 pondasi drum plastik  Pengerjaan relativ lama.

Sumber: :

https://www.google.co.id/imgres?imgu

rl=https%3A%2F%2F1.bp.blogspot.co

m

b. Middle Structure

Middle Structure meliputi dinding, lantai, serta plafond. Struktur

tengahadalah bagian struktur yang berhubungan langsung dengan

pengguna, factor yang diperhatikan adalah kenyamananan

pengguna, serta aspek visualnya ( menyangkut eksterior maupun

interior bangunan restaurant apung).

(35)

b.1 Struktur Plat Lantai

Struktur Plat Lantai pada projek restaurant apung ini

memiliki beberapa jenis struktur plat lantai antara lain:

Plat Lantai bambu

gambar 24 Plat Lantai bambu

Sumber: Heinz Frick, Ilmu konstruksi bangunan bambu

Kelebihan

 Plat lantai bambu biayanya relativ murah

 Pengerjaanya mudah

 Bahan material sangat mudah di dapat

 Perawatan cukup mudah dan

Kelemahan

 Bentang tidak bisa terlalu panjang

 Membutuhkan pekerja yang

berpengalaman dibidang bambu

Tabel 3. 12 Kelebihan dan Kekurangan Plat Lantai bambu

Sumber : analisis pribadi 2017

Plat Lantai beton

gambar 25 Plat Lantai Beton Bertulang

Sumber:

http://ali10wafa.blogspot.co.id

Kelebihan

 Mampu menyalurkan beban besar

 Dapat mengisolasi suara yang baik

 Bahan material tidak mudah terbakar dan kedap air

 Perawatan cukup mudah dan dapat berumur panjang

Kelemahan

 Plat lantai beton brtulang memiliki beban struktur yang berat

(36)

b.2 Struktur Kolom bambu dan kolom beton bertulang

Struktur kolom bambu dibuat dengann bahan bambu

dengan diameter 12-15 cm.

Kolom bambu

Kelebihan

 Dari segi bahan material memiliki nilai ekologis yang tinggi

 Harga material yang

 Memerlukan keahlian tukang yang khusus

gambar 26 Kolom Bambu

Sumber:

https://www.google.co.id/imgre s?imgurl=https%3A%2F%2F3. bp.blogspot.com

Tabel 3. 13 Kelebihan dan Kekurangan Kolom Bambu

(37)

Kolom beton bertulang

gambar 27Kolom Beton Bertulang

Sumber: bangunan tergolong tahan terhadap api yang tinggi.

mempunyai kekauan yang tinggi.

 Pengerjaan relativ lama

 Biaya cukupp mahal

 Material bahan tidak ekologis

Tabel 3. 14 kelemahan dan kelebihan beton bertulang

Sumber: Analisis Pribadi ,2017

b.1 AlternatifPemilihan Enclosure Bangunan pada Middle Structure

1. Penutup lantai

Untuk penutup lantai pada proyek restaurant apung dapat mengunakan

beberapa alternatif pemilihan bahan penutup lantai, beberapa material

bahan penutup lantai tersebut dijabarkan dalam tabel kelebihan dan

(38)

i. Lantai parket kayu

 Memiliki nilai estetika

 Pemasangan cukup mudah Kekurangan

 Perawatan cukup sulit

 Mudah lapuk pada tempat lembab

 Tidak tahan terhadap rayap

  

ii. Lantai keramik

Lantai keramik

Kelebihan

 Umur pakai bahan yang cukup

lama dalam pemakaian normal

 materialbahankurang

ekologiskarenaproses

pembuatanya yang

menghabiskan banyak energi

 mudah pecah

gambar 28 Lantai keramik

Sumber:

(39)

iii. Penutup lantai bambu

Sumber: Heinz Frick (2004) kebakaran

 Pemasangan yang cukup sulit

2. Penutup dinding

Penutup dinding pada proyek restauran apung di semarang ini dapat

menggunakan beberapa alternative jenis dinding. Beberapa jenis

dinding antara lain :

i. Dinding batu bata

Dinding batu bata

Kelebihan

 Lebih boros seemen http://aarsitek.blogspot.co.id/20

(40)

ii. Dinding bata ringan (Hebel)

Dinding bata ringan /Hebel

Kelebihan

 Biaya pemasangan lebih murah karena proses pengerjaan yang

cepat

 Hemat dalam penggunaan semen

 Beban yang cukup ringan

 Membutuhkan perekat khusus untuk merekatkan tiap batu

gambar 31 dinding hebel

bata ringan yaitu semen instan.

 Harga material lebih mahal Sumber:

 dibandingkan batu bata biasa Material bahan tidak mudah https://www.google.co.id/imgre s?imgurl=http%3A%2F%2F2.b ditemukan karena hanya dijual p.blogspot.com

ditoko besar.

c. Upper Structure

Upper Structure atau struktur atas meliputi atap, pada daerah tropis

atap merupakan salah satu elemen terpenting dalam bangunan

melindungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik.

(41)

Struktur Atap

Jenis

Kelebihan Kekurangan Gambar

Material

gambar 32 Kuda-kuda

(42)

Atap  Bentuk atap  Biaya mahal Joglo joglo cocok  Pengerjaannya

untuk ilim yang cukup tropis di rumit

Indonesia 

Membutuhkan

 Fungsi banyak Penanungan material dan penutup atap. perlindungan

gambar 34 Atap Joglo merata di tiap

sisi bangunan

Sumber:

 megah https://www.google.co.id/s

dengan earch?biw=1366&bih=662

bentukan &tbm=isch&sa=1&q=atap

yang tiggi +joglo

c.2 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Upper Structure

Enclosure

Jenis

Kelebihan Kekurangan Gambar

(43)

Kelebihan Kekurangan Gambar Material

gambar 37 Genteng Beton

Sumber:

http://situshargabangunan.

blogspot.co.id

(44)

Atap  Harga bahan  Cara alang- relatif murah pemasang alang 

Material an rumit



 mudah didapat Memiliki nilai Proses pengerjaa estetika dan n lama tradisional

 Dapat

gambar 38 atap alang-alang meredam

panas

Sumber:

 Nilai ekologis

https://seloagro.wordpress.com bangunan

tinggi

b. Studi Sistem Utilitas

a. Sistem Pencahayaan

a.1 Sistem Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang berasal

dari cahaya matahari. Sistem pencahayaan alami dapat dilakukan

dengan memasukan cahaya matahari kedalam bangunan melalui

bukaan bangunan. Sistem pencahayaan alami sangat di

pengaruhi oleh faktor waktu dan cuaca serta arah orientasi

(45)

gambar 39 Sistem Pencahayaan Alami

Sumber: Heinz Frick dkk (2008)

a.2 Sistem Pencahayaan Buatan

Sistem pencahayaan buatan adalah sistem pencahayaan

yang berasal dari sumber cahaya buatan. Sistem pencahayaan

buatan digunakan untuk kebutuhan cahaya unutk penerangan

dalam ruang pada malam hari. Sistem pencahayaan buatan

tidak dipengaruhi oleh faktor cuaca, orientasi bangunan dan

bukaan bangunan. Fungsi pencahayaan buatan , antara lain :

 Sebagai petunjuk arah sirkulasi

 Menciptakan suasana dan nuansa pada suatu

ruangan tertentu

 Sebagai sumber penerangan utama pada malam hari

(46)

Jenis-jenis Armature Lampu dan Penerapannya :

 Down Light

Pada sistem down light lampu tidak memberikan efek

silau bagi pengguna bangunan, bersifat fleksibel. Jenis

lampu yang digunakan antara lain adalah LED, lampu

halogen , dan metal halide, dan ditunjukkan dengan gambar

3.70:

gambar 40 Down Light

Sumber: http://www.fajardesignme.com

 Spot Light

pada sistem spot light arah sorotan cahaya terfokus

pada satu titik. Lampu ini bersifat fleksibel, dapat diarahkan

pada obyek tertentu , lampu ini yang dapat digunakan yaitu

(47)

gambar 41 spotLight

Sumber: http://www.shinlight.com

 Lampu Bak atau Neon

Pada sistem pencahayaan lampu neon arah sorotan

cahaya bersifat menyebar dan merata. Lampu ini biasa

digunakan pada plafon dan celling serta dapat digantung

gambar 42 Lampu Neon / Bak

Sumber: http://www.fotografer.net

 Lampu Dekoratif

Lampu dekoratif berfungsi sebagai penerangan

tambahan yang memberikan nilai estetika dan berkesan

(48)

gambar 43 Lampu dekoratif

Sumber: http://filmaria.co.id

b. Sistem Pengkondisian Udara

b.1 Sistem Penghawaan Alami

Sistem penghawaan alami dapat dilakukan dengan

memasukkan udara dari luar ruang ke dalam ruang melalui bukaan

bangunan dan lubang ventilasi tanpa menggunakan alat-alat

elektronik. Sistem penghawaan alami yang baik yaitu dengan

menerapkan sistem ventilasi silang ( cross ventilation ). Sistem

cross ventilation mengatur sirkulasi udara untuk mengganti udara

kotor dan panas dengan udara bersih dan sejuk. Kelebihan Sistem

Penghawaan Alami, antara lain :

 Tidak menggunakan listrik

 Hemat energi

 Dapat membersihkan udara dalam ruang

 Instalasinya mudah

(49)

Kelemahan Sistem Penghawaan Alami, antara lain :

 Suhu udara tidak tetap

 Hewan dapat masuk ke dalam bangunan

 Tergantung pada angin yang berhembus

gambar 44 Penghawaan Alami

Sumber: https://arch3230samanthaweiser.wordpress.com

b.2 Sistem Penghawaan Buatan

Sistem Penghawaan Buatan merupakan sistem

pengkondisian udara dengan menggunakan bantuan alat

elektronik. Beberapa alternatif sistem penghawaan buatan yang

dapat digunakan antara lain:

b.2.1 AC ( Air Conditioning )

AC merupakan sistem penghawaan buatan yang dapat

membuat suhu ruang menjadi stabil. Untuk sistem penghawaan

buatan dengan menggunakan AC, ada beberapa tipe AC yang

dapat digunakan antara lain:

 AC Split

AC ini biasa digunakan pada ruang yang berukuran kecil

(50)

dengan mesin AC diluar. AC split ini pemakaianya bisa diatur

sesuai dengan keinginan.

gambar 45 AC split

Sumber: http://sanfordlegenda.blogspot.co.id

o Keuntungan : cara pemasangan mudah dan cepat,

tidak menimbulkan bising didalam ruang karena mesin AC

berada diluar.

o Kerugian :Tampilan pada fasade bangunan

tergaggu oleh penempatan outdoor unit AC split

o Merusak lingkungan karena penggunaan gas freon.

 AC Paket Portable

AC paket portable sangat mudah digunakan karena

penggunaannya tidak memerlukan instalasi khusus.

gambar 46 AC paket portable

(51)

o Keuntungan : Perawatan mudah , bisa dipindah-pindahkan

sesuai keinginan dan dapat diarahkan ke segala arah

o Kerugian : merusak lingkungan dengan penggunaan

gas freon, harga unit AC paket potable lebih mahal.

b.2.2 Kitchen exhaust fan

Kitchen exhaust fan berfungsi untuk mengeluarkan

udara panas ke luar dari ruang dapur dan digantikan dengan

udara segar.

gambar 47 kitchen exhaust fan

(52)

c. Sistem Elektrikal

Sistem elektrikal yang digunakan untuk kebutuhkan listrik utama

berasal PLN. Sedangkan sumber cadangan kebutuhan listrik pada

bangunan berasal dari genset.

PLN

Trafo Main

Distribution Sub Panel Panel

Automatic Ruang-ruang

Transfer Switch

Diagram 3. 5 Skema Sistem Elektrikal

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

d. Sistem Jaringan Air Bersih

Sistem jaringan air bersih untuk memenuhi kebutuhan pada

bangunan menggunakan 2 sumber yaitu sumur artetis dan PDAM.

Untuk sistem penyaluran air sendiri dapat menggunakan 2 metode

yaitu:

d.1 Sistem Downfeed Distribution

Merupakan sistem penyaluran air bersih dengan cara

menompa air dari Ground Resservoir menuju Roof Tank ,

kemudian didistribusikan ke unit-unit dengan memanfaatkan

(53)

Unit

Clean Distributio

Sumur Water n

Pompa

Artetis Water

Unit Distributio

Diagram 3. 6 Sistem Downfeed Distribution n

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

e.1 Sistem Upfeed Distribution

Merupakan sistem penyaluran air bersih dengan cara

menompa air secara langsung dari Ground Resservoir menuju

unit-unit distribusi.

Unit

PDAM Meteran Distributio

Ground Reserv

Unit oir / Water

Clean Distributio

Sumur Water

Artetis Pompa

Unit

Diagram 3. 7 Sistem Upfeed Distribution Distributio

n

Sumber : Analisis Pribadi,2017

Sistem jaringan air bersih yang akan digunakan adalah Sistem

(54)

e. Sistem Jaringan Air Kotor

Pada restaurant apung ini terdapat beberapa jenis limbah ,antara

lain:

f.1 Air Hujan

Air hujan diatap akan disalurkan melalui talang, kemudian

ditampung didalam bak penampungan untuk dimanfaatkan

kembali.

Air Hujan

Raw Water Tank (WTP

Pompa Water

Treatment Clean Water

Tank Distribusi

Diagram 3. 8 Skema Distribusi Air Hujan

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

f.2 Grey Water

Grey water merupakan limbah cair yang masih dapat

dimanfaatkan kembali, jika melebihi kapasaitas penampung akan

dibuang ke saluran kota. Grey water biasanya berupa air bekas

(55)

Toilet

Bak Penampun

System Water Treatment

Dimanfaatkan kembali

Disalurkan menuju saluran

Kota

Diagram 3. 9 Skema Sistem Pembuangan Grey Water

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

f.3 Black Water

Black water merupakan limbah

padat yang dibuang

langsung menuju Septic Tank dan airnya di salurkan ke sumur

resapan.

Toilet

Septic Tank

Sumur Resapan

Diagram 3. 10 Skema Sistem Pembuangan Black Water

(56)

f. Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran ditekankan pada cara penanggulan

kebakaran. Beberapa alat-alat yang digunakan digunakan untuk sistem

pemadam kebakaran, anatara lain:

f.1 Fire Alarm System

Sistem tanda bahaya kebakaran berfungsi untuk

meberikan tanda bila terjadi kebakaran atau kebocoran.

Terdiri dari :

Fire Detector

gambar 48 Heat Detector

(57)

Alarm

gambar 49 Alarm

http://www.sanabila.com

f.2 Hydrant Box

gambar 50 Hydrant Box

(58)

f.3 Alat Pemadam Api Ringan

gambar 51 Apar

http://janggatehnik.com

g. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah pada projek ini dibedakan menjadi

2 jenis yaitu sampah organik , sampah non-organik. Untuk

membedakan ke dua jenis sampah tersebut disediakan 2 jenis tempat

sampah dengan warna yang berbeda-beda pada setiap tempat

sampahnya.

g.1 Sampah organik

Sampah Organik merupakan sampah yang berasal dari

bahan-bahan organik seperti daun-daunan, sayur-sayuran, sisa

makanan dan sejenisnnya.

Sampah

Organik Tempat

Pembuangan Sampah Kota

Bak Penampungan

Diolah menjadi

(59)

g.2 Sampah Non-Organik

Sampah Non-Organik merupakan sampah yang

berasal dari bahan-bahan sejenis sampah plastik, , sampah

kaleng, dan sejenisnya.

Sampah Non- Organik

Bak

Tempat Pembuangan Penampungan Sampah Kota

Diagram 3. 12 Skema Sistem Pembuangan Sampah

Non-Organik Sumber : Analisis Pribadi,2017

h. Telekomunikasi

Sistem Komunikasi Keluar dan kedalam bangunan (antar ruang).

Hubungan Keluar

Operasional

Telkom PABX dalam Ruang

bangunan

Diagram 3. 13 Skema Komunikasi Keluar

(60)

i. Sistem Keamanan

Sistem keamanan bangunan yang dapat diterapkan , anatar lain:

 Pengamanan oleh satuan pengamanan ( Security ) untuk

penjagaan selama 24 jam.

 Pengamanan juga dibantu dengan sistem CCTV, memiliki hasil

rekaman gambar pada tiap ruangan yang membutuhkan

pengawasan.

Channel CCTV

Digital

Recorder

Spot Monitor

Diagram 3. 14 Skema Keamanan dengan CCTV

Sumber : Analisis Pribadi,2017

gambar 52 CCTV

(61)

j. Sistem Transportasi Vertikal

Pada restaurant apung ini sistem transportasi yang akan

diterapkan adalah menggunakan sistem transportasi vertical, antara

lain adalah:

j.1 Tangga

Tangga merupakan sistem transportasi vertikal yang

digunakan pada projek. Sudut tanjakan yang ideal maksimal

adalah 300

,

sedangkan untuk optrade (tegak) yang ideal adalah

15 cm - 18 cm dan aantrede (mendatar) yang ideal adalah 20 cm

- 33 cm. Sedangkan untuk tangga darurat harus mudah diakses

oleh semua pengguna disaat dalam keadaan darurat. Dan juga

struktur yang digunakan harus tahan api serta memiliki akses

udara yang cukup.

j.2 Ramp

Ramp merupakan sistem transportasi vertikal yang digunakan bertujuan memberikan kenyamanan kepada pengunjung dan juga memudahkan akses kaum difabel.

Kemiringan ramp didalam bangunan tidak boleh lebih dari 70 dan

untuk diluar bangunan maksimum 60 . sedangkan untuk lebar

minimum ramp rtanpa pengaman adalah 95 cm dan dengan

menggunakan pengaman adalah 120 cm.3

(62)

c. Studi Pemanfaatan Teknologi a. Panel Surya

Panel surya memrupakan salah satu teknlogi terbaru untuk

mendukung mengatasi kebutuhan listrik didalam suatu bangunan.

Tujuan penggunaan panel surya adalah memanfaatkan energi alam

yaitu energi dari matahari yang tidak ter batas. Kelebihan

menggunakan panel surya, yaitu antara lain:

 Energi dari cahaya matahari ketersediaanya tidak terbatas

 Ramah linggkungan

 Menghemat energi listrik negara

Kekurangan menggunakan panel surya, yaitu antara lain:

 Sngat ditentukan oleh faktor cuaca

 Harga yang cukup mahal.

gambar 53 Panel Surya

(63)

b. Rain Harvesting

Merupakan teknologi mengolah air hujan sehingga dapat digunakan

untuk mengatasi kebutuhan air.4

Prinsip dasar dari Rain Harvesting yaitu:

 Atap berfungsi sebagai penagkap air hujan

 Memindahkan air hujan dari atap ke bak penyimpanan

 Tandon air sebagai tempat penyimpanan air hujan.

Kelebihan menerapkan sistem ini adalah lebih ekologi karena

memanfaatkan air hujan dan dapat mengatur pemakaian sumber air

dari dalam tanah. Sistem ini sangat bergantung pada faktor cuaca

Faktor Lingkungan

gambar 54 Rainwater Harvesting

Sumber : http://www.marinebuzz.com

4

(64)

3.3. Analisa Konteks Lingkungan

3.3.1. Analisa Pemilihan Lokasi

Berdasarkan fungsi restaurant apung sebabai wisata kuliner

yang menuntut pembangunan proyek ini berada di perairan maka di

pilih tapak di kolam tambak ataupun danau yang berada di wilayah

semarang. Pemilihan tapak ini berdasarkan akses menuju tapak

yang mudah dijangkau. Serta pemilihan tapak yang memiliki

potensi wisata namaun belum dimaksimalkan pemanfaataannya

Dari ketentuan di atas, didapatlah kolam tambak dan danau

dengan ketentuan seperti di bawah ini :

1. Merupakan kawasan perairan yang memiliki area perairan yang

cukup luas .

2. Merupakan kawasan perairan yang memiliki karakter air yang

tenang dan kedalaman air yang tidak terlalu dalam.

3. Memiliki view yang menarik

Kolam tambak dan danau tersebut adalah :

A. Danau perumahan BSB city

(65)

B. Kolam tambak Kemijen

gambar 56 kolam tambak Kemijen

Sumber : dokumentasi pribadi 20017

3.3.2. Analisa Pemilihan Tapak

a. Studi Luas Tapak

 Regulasi tapak

- Berdasarkan Peraturan daerah Kota Semarang Nomor 14 tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK

),Tahun 2000-2010 yang menyangkut fasilitas rekreasi

dan perdagangan yaitu:

KDB =40% ,

KLB =0.8 dengan maksimal 2 lantai, 

GSB =17 m ( kategori jalan lokal sekunder). 

Luas kebutuhan tapak

 Luas Lahan = Total Luas Bangunan : KLB

= 1.072,4 m2 : 0.8

= 1.340,5m2

(66)

= 40 % x 1.340,5m2

= 536,2 m2

 Luas Ruang Luar = Luas Lahan- Luas Lantai Dasar

= 1.340,5m2– 536,2m2

= 804,3m2

Luas Ruang terbuka hijau (RTH)

Luas RTH = Luas ruang terbuka x 40%

= 804,3m2x 40%

= 321,72m2

Luas Ruang parkir

NAMA KAPASITAS (item) STANDAR SUMBER BESARAN(m2)

RUANG (m2/item) Total Kebutuhan Parkir 2.192

Luas Total Tapak

Luas total tapak = Luas kebutuhan tapak + luas parkir

= 1.340,5 m2 + 2.192 m2

(67)

b. Alternatif Tapak

 Alternatif tapak 1 – Danau perumahan BSB city

Lokasi : kecamatan Mijen di lokasi danau BSB

gambar 57 Lokasi Proyek

Sumber : maps.google.co.id

Aksesibilitas menuju area tapak :

gambar 58 Jarak menuju tapak Sumber : maps.google.co.id

Akses menuju tapak dapat dicapai melalui 2 alternatif yaitu :

- Melalui jalan Untung Suropati Raya 34 Menit

(68)

Jarak dari fasilitas terdekat :

- Dari Bandara Semarang 23 Menit berjarak 10,2 km :

gambar 59 Jarak menuju bandara

Sumber : maps.google.co.id

- Dari Pusat kota : waktu tempuh 34 menit

gambar 60 Jarak menuju tapak Sumber : maps.google.co.id

Kelebihan tapak :

- Jalanan di sekitar tapak sudah menggunakan beton dan aspal jadi tidak perlu membuat akses sendiri.

- Danau jarang di kunjungi wisatawan luar daerah sehingga kondisi danau masih bersih dan belum tercemar.

(69)

- Lokasi tapak berada di lingkungan perumahan mewah Kendala tapak :

- Lokasi danau yang terletak didalam perumahan sehingga tidak dibuka untuk umum.

Potensi view tapak :

View sisi utara tapak berupa View sisi Selatan tapak

padang rumput gunung ungaran

(70)

 Alternatif tapak 2 – kolam tambak Kemijen

Lokasi : Kelurahan Kemijen RW IV

gambar 61 Peta satelit kolam tambak Kelurahan Kemijen RW IV

Sumber : https://maps.google.co.id/maps

Aksesibilitas menuju area tapak :

gambar 62 Jarak menuju tapak alternatif 2 Sumber : maps.google.co.id

Akses menuju tapak dapat dicapai melalui :

- Melalui jalan Gajahmada 14 Menit

(71)

Jarak dari fasilitas terdekat :

- Dari Bandara Semarang 18 Menit berjarak 9,1 km :

gambar 63 Jarak menuju bandara

Sumber : maps.google.co.id

- Dari Pusat kota : waktu tempuh 14 menit

gambar 64 Jarak menuju tapak Sumber : maps.google.co.id

Kelebihan tapak :

(72)

Kendala tapak :

- Kondisi tapak yang sudah tercemar oleh sampah dan limbah rumah tangga

- Lokasi tapak berada di lingkungan kumuh Potensi view tapak : -

c. Matriks penilaian tapak

Kriteria Bobot Alternatif tapak 1 Alternatif tapak 2

dipakai untuk bangunan restaurant apung adalah tapak alternatif 1,

Gambar

GAMBAR+KETERANGAN
Tabel 3. 5 Persyaratan Ruang khusus
gambar 15 dapur hangat
gambar 17 ruang makan pengunjung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dinding partisi digunakan sebagai material penyekat pada ruang aula sehingga dapat digunakan secara fleksibel sesuai dengan jumlah peserta retret. Tetapi untuk

Pada lantai bangunan untuk pabrik furniture,. memiliki beban hidup yang berasal dari mesin

merespon dari material yang didapat dari daerah sekitar. • Desain bangunan yang memudahkan untuk maintenance bangunan. • Keserasian antara penataan lanskap bangunan

Selama ini warga Kampung Ujungsari mengikuti program posyandu harus ke kampung lain atau di adakan di rumah warga yang lebih luas. Warga pun juga tidak memiliki bangunan serbaguna

Pada sistem pasif, bangunan merespon secara pasif dengan pengaplikasian material dan struktur yang tahan terhadap api. Selain itu juga terdapat teknik pemadaman

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi

yang sangat indah ditunjukkan gambar 3.1. Area ini adalah area yang digunakan untuk menuju akuarium. utama. Disini terjadi aktivitas pengunjung berdiri

Dari segi komersial sistem pengendalian tiket diharapkan dapat meningkatkan pendapatan.Sistem yang memungkinkan dimanfaatkan untuk bangunan bangunan ini adalah dengan