83 BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas
A. Pengelompokan Aktifitas
Tabel 3.1 Pengelompokan Aktifitas Sumber : Analisa Pribadi
Jenis Kegiatan Aktifitas
Olahraga
Berlatih basket
Berlatih voli
Berlatih futsal
Berlatih bulutangkis
Berenang
Berlatih tennis meja
Berlatih skateboard
Berlatih track sepeda
Berlatih panjat dinding
Berlatih seni beladiri
Seni
Berlatih drama
Berlatih menari
Berlatih musik
84 Pengelola
Staff admin mengelola seluruh
keuangan atau administrasi
gelanggang
Direktur sebagai
penanggungjawab memimpin dan
mengelola seluruh kegiatan
gelanggang remaja
Manager penanggungjawab atas
pengelolaan gelanggang remaja
Pelatih mengajar dan melatih
pemain dibidang olahraga ataupun
seni
Staff kesehatan penanggungjawab
mengelola klinik
Rapat
Staff pengelola mengelola dan
mengatur penyewaan gelanggang
Staff retail menjaga dan melayani
pengunjung
Staff keamanan mengawasi
seluruh kegiatan gelanggang
85
Staff kebersihan menjaga
kebersihan bangunan
Staff tiket menjual tiket
Penunjang
Beribadah
Membeli tiket
Membeli buku
Membaca buku
Kegiatan berlatih ketrampilan
Kegiatan berdiskusi
Kegiatan memberli snack atau
minum (minimarket)
Kegiatan menyewa tempat
Kegiatan pengecekan kesehatan
Kegiatan bersantai di cafe
Service
Kegiatan mengecek ME
Kegiatan membersihkan
86 B. Pelaku-Aktiftas-Sifat kegiatan
Tabel 3.2 Pelaku Aktifitas dan Sifat Kegiatan Sumber: Analisa Pribadi
Kelompok
kegiatan Pelaku Kegiatan Nama ruang
Sifat Kegiatan Kegiatan utama Pemain Pengunjung
Bertanding
futsal
Berlatih futsal
Lapangan
futsal
Publik
Bertanding
bulutangkis
Berlatih
bulutangkis
Lapangan
bulutangkis
Publik
Bertanding
voli
Berlatih voli
Lapangan voli Publik
Bertanding
basket
Berlatih
basket
Lapangan
basket
Publik
Berenang Kolam renang Publik
Berlatih
panjat dinding
Panjat dinding Publik
87 Menonton
pertandingan
Tribun
penonton
Publik
Berlatih
tennis meja
R.Tennis meja Publik
Pemain
Pelatih
pengunjung
Berlatih
skateboard
Skate park Publik
Pemain
Pelatih
pengunjung
Berlatih track
sepeda
BMX Arena Publik
Pemain
Pelatih
Pengunjung
Berlatih seni
beladiri
Hall
serbaguna
Publik
Pengunjung Mencari
informasi
R.Resepsionis Publik
Pemain Ganti pakaian
dan meletakkan barang R.Ganti Pemain wanita dan pria Semi Private
Pelatih Ganti pakaian
88
Pemain Area Bilas Area bilas
pemain
Semi
publik
Pemain
Pelatih
Persiapan
sebelum
pertandingan
Evaluasi
pemain
R. Persiapan Semi
publik
Pemain
Pengunjung
Berlatih
drama
Studio drama Publik
Berlatih
menari
Studio tari Publik
Berlatih musik Studio musik Publik
Pengunjung Menonton
pertunjukkan
Theater Publik
Pelatih Ganti pakaian
dan meletakkan barang R.Ganti Pelatih Semi private
Pemain Ganti pakaian R.Ganti
Pelaku seni
Semi
private
Pemain
Pelatih
Persiapan
sebelum
pertunjukan
R.Persiapan Semi
89 Evaluasi
Pemain
Staff
Merias
Fitting
pakaian
R. Tatarias Semi
private
Pemain
Pelatih
Persiapan
akan tampil
R.Backstage Semi
publik
Kegiatan pengelola
Staff Admin mengelola
seluruh
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
keuangan
atau
administrasi
Ruang Admin Semi
Publik
Direktur
Bertanggung-jawab
memimpin
dan
mengelola
seluruh
kegiatan
Ruang
Direktur
90
gelanggang
remaja
Manager bertanggungj
awab atas pengelolaan gelanggang remaja Ruang Manager Private Direktur Manager Pelatih Staff Karyawan
Mengadakan
rapat penting
Mengadakan
evaluasi
penting
Ruang Rapat Semi
publik
Pelatih mengajar dan
melatih
pemain
dibidang
olahraga
Ruang Pelatih
Olahraga
Semi
private
Staff tiket melayani
pengunjung
membeli tiket
R.Tiketing Semi
private
Staff
informasi
melayani
pengunjung
untuk
91
memberi
informasi
Pelatih mengajar dan
melatih
pemain
dibidang seni
Ruang Pelatih
Seni
Semi
private
Staff
Keamanan
mengawasi
seluruh
gelanggang
remaja
Ruang CCTV Semi
private
Staff
penyewa
Yang
mengatur
dibagian
penyewaan
R. Penyewa semi
Publik
Staff
Operasional
mengoperasi
kan jalannya
bangunan gelanggang remaja Ruang Operasional Semi private Staff lapangan
Mengelola
92 Menyiapanka
n peralatan
olahraga saat
pertandingan
atau latihan
Security mengecek
dan
berkeliling
untuk
mengawasi
kegiatan
bangunan
gelanggang
R. Security Semi
private
Service Petugas ME (Mekanikal
Elektrikal)
mengecek
ME
bangunan
jika terjadi
kerusakan
Ruang ME Service
Petugas
Kebersihan
menjaga
kebersihan
seluruh
bangunan
93 mengurus
dan mengelola alat kebersihan Petugas Kebersihan
Meletakkan
barang
Ruang OB Service
Pengunjung BAK
BAB
Lavatory Wanita Lavatory Pria Service Pengunjung Difabel
BAK
BAB
Lavatory Wanita Lavatory Pria Service Pengunjung Staff karyawan Manager Direktur
Untuk
beribadah
Mushola Publik
Petugas
R.AHU
Mengontrol
AHU
R.AHU Service
Karyawan
dapur
Memasak
Mencuci
piring
94 Menyiapkan
hidangan
Petugas
R.Genset
Meletakkan
dan
mengontrol
Genset
R.Genset Service
Staff
keamanan
Menjaga dan
mengawasi
area luar
bangunan
Pos Satpam Service
Petugas
Gudang
Meletakkan
barang atau
peralatan
Ruang
Gudang
Service
Penunjang Pengunjung Staff
karyawan
Makan
Minum
Bersantai
Mengobrol
Café Publik
Pengunjung
Staff retail
Membaca
buku
Membeli
buku
Melayani
pembeli/
95
pengunjung
Pengunjung
Pemain
Staff
Kesehatan
mengelola
klinik dan
mengecek
kesehatan
para
pemain/atlet
saat cidera
Klinik Semi
publik
Pengunjung
Staff retail
Berbelanja
makan
Berbelanja
minum
Melayani
pembeli/
pengunjung
Mini market Publik
Pengunjung
Security
Staff
karyawan
Resepsionis
Staff
administrasi
Melihat-lihat
Berkunjung
Mengobrol
Mengawasi
kegiatan
galeri
96 Memberi
informasi
pengunjung
Mengelola
keuangan
97
C.
S
k
e
m
a
P
ol
a
Ke
gia
tan
1.
P
e
ngun
jung
98
2.
P
e
ma
in
99
3.
S
taff
pe
ngel
ola
100
4.
S
e
rv
ic
e
101 D. Pendekatan Jumlah Pengunjung
Tabel 3.3 Tabel Pertumbuhan Remaja Kota Semarang Sumber: BPS Kota Semarang
Rata-Rata Pertumbuhan Remaja Kota Semarang:
= 2.656.003 - 2.619.371= 36.632 jiwa
= 36.632 jiwa usia remaja
Rata-Rata Pertumbuhan Remaja Kota Semarang /Tahun:
= 36.632 : 2.656.003 jiwa usia remaja X 100%
102
Asumsi usia remaja 15 tahun yang akan datang yaitu 21 tahun:
= 36.632 X 21 tahun
= 769.272 jiwa + 2.656.003 jiwa(tahun 2016)
= 3.425.275 jiwa
Asumsi jumlah pengunjung yang akan datang ke gelanggang 15 tahun yang akan datang:
= 1.4% X 3.425.275 jiwa
= 47.953 jiwa / tahun
= 1.313 jiwa/ hari
E. Jadwal Kegiatan
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Gelanggang Remaja Sumber : Analisis pribadi
Pelaku Kegiatan Waktu Kegiatan
Hari Kegiatan Nama ruang
Pengunjung
Pemain
Berlatih basket 10.00 – 15.00
19.00 – 21.00
Pengunjung :
Senin – Rabu
Pemain(Atlet):
Kamis – Sabtu
Lapangan
basket
Berlatih voli 16.00 – 19.00 Pengunjung :
Senin – Rabu
Pemain(Atlet):
Kamis – Sabtu
Lapangan voli
Berlatih futsal 18.30 – 21.00 Senin – Kamis Lapangan
103
Berlatih
bulutangkis
13.30 – 17.00 Pengunjung :
Senin – Rabu
Pemain(Atlet):
Kamis – Sabtu
Lapangan
bulutangkis
Berenang 10.00 – 16.00 Senin – Jumat Kolam renang
Berlatih papan
panjat dinding
Pengunjung :
10.00 – 17.00
Komunitas :
17.00 – 21.00
Pengunjung :
Senin - Jumat
Komunitas :
Senin – Jumat
Panjat dinding
Treatmill 08.00 – 17.00 Senin – Kamis R. Fitness
Membeli tiket 08.30 – 19.00 Senin – Sabtu R. Tiketing
Berlatih drama 10.00 – 22.00 Pengunjung :
Senin, Rabu
dan Jumat
Komunitas :
Selasa, Kamis,
dan Sabtu
Studio drama
Berlatih menari 10.00 – 17.00 Pengunjung :
Selasa & Rabu
Komunitas :
Kamis - Sabtu
Studio tari
Berlatih musik 10.00 – 20.00 Pengunjung :
Senin - Jumat
Studio musik
Menonton
pertunjukkan
104
Berlatih seni
beladiri
Taekwondo
(13.00 – 16.00)
Wingchun
(16.00 – 18.00)
Tricking
(18.00 – 21.00)
Rabu - Sabtu Hall serbaguna
Staff Admin Mengelola
seluruh kegiatan
yang
berhubungan
dengan
keuangan atau
administrasi
08.30 – 16.00 Senin – Jumat Ruang
Administrasi
Direktur Bertanggung
jawab memimpin
dan mengelola
seluruh kegiatan
gelanggang
remaja
08.30 – 16.00 Senin – Jumat Ruang Direktur
Manager Bertanggungjaw
ab atas
pengelolaan
08.30 – 16.00 Senin – Jumat Ruang
105 gelanggang remaja Direktur Manager Pelatih Staff Karyawan Mengadakan rapat penting Mengadakan evaluasi penting
08.00 – 16.00 Senin – Jumat Ruang Rapat
Pelatih Mengajar dan
melatih pemain
dibidang
olahraga
09.00 – 21.00 Senin – Jumat Ruang Pelatih
Staff Kesehatan Mengelola klinik untuk kesehatan para pemain/atlet saat cidera
10.00 – 16.00 Senin – Jumat Klinik
Staff Lapangan Mengelola peralatan olahraga Menyiapkan peralatan olahraga saat Shift pagi
09.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Shift malam
17.00 – 20.00
Senin – Jumat R.Staff
106 pertandingan atau latihan Staff Resepsionis Melayani pengunjung atau memberi informasi pengunjung Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift sore
13.00 – 16.00
Senin – Jumat Ruang
Resepsionis Staff Keamanan Mengawasi seluruh gelanggang remaja Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Shift malam
17.00 – 21.00
Senin – Jumat Ruang CCTV
Staff
penyewa
Yang mengatur
dibagian
penyewaan
08.30 – 16.00 Senin - Jumat R.Penyewa
Staff Operasional mengoperasikan jalannya bangunan gelanggang remaja Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Shift malam
17.00 – 22.00
Senin – Jumat Ruang
107
Security mengecek dan
berkeliling untuk mengawasi kegiatan bangunan gelanggang Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Shift malam
17.00 – 22.00
Senin - Sabtu R. Security
Staff Kebersihan menjaga kebersihan bangunan Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Senin – Jumat Ruang OB
Petugas ME (Mekanikal Elektrikal) mengecek ME bangunan jika terjadi kerusakan Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Senin - Jumat Ruang ME
Pengunjung
Staff
karyawan
Manager
Direktur
Untuk beribadah 09.00 – 19.30 Senin - Sabtu Mushola
Petugas
R.AHU
108 Karyawan dapur Memasak Menyiapkan hidangan Mencuci piring Shift pagi
10.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Shift malam
17.00 – 20.00
Senin - Jumat R.Pantry
Petugas
R.Genset
Meletakkan dan
mengontrol
Genset
09.00 – 12.00 Senin – Jumat R.Genset
Satpam Menjaga dan
mengawasi area
bangunan
Shift pagi
08.00 – 12.00
Shift siang
13.00 – 17.00
Shift malam
17.00 – 22.00
Senin - Sabtu Pos Satpam
Petugas
Gudang
Meletakkan
barang atau
peralatan
09.00 – 12.00
13.00 – 16.00
Senin - Sabtu Ruang Gudang
Pengunjung Staff karyawan Makan Minum Bersantai Mengobrol
10.00 – 20.00 Senin - Jumat Café
109
Staff retail Membeli buku
Pengunjung
Staff retail
Berbelanja
makan
Berbelanja
minum
09.30 – 20.00 Senin - Sabtu Mini market
Pengunjung
Security
Staff
karyawan
Resepsionis
Staff
administrasi
Berkeliling
Melihat-lihat
Berkunjung
Mengobrol
10.00 – 20.00 Senin - Jumat Galeri musik
Pengunjung
Pemain
Berlatih
Bertanding
16.00 – 22.00 Senin - Sabtu Skate Park
Pengunjung
Pemain
Berlatih
Bertanding
110
3.1.2 Studi Fasilitas(Kebutuhan-Pola-indoor/Outdoor)
A. Pengelompokan Ruang-Sifat Ruang-Indoor/Outdoor
Tabel 3.5 Pengelompokan Ruang-Sifat Ruang-Indoor/Outdoor Sumber: Analisa Pribadi
Kegiatan Ruang
Nama Ruang Sifat Ruang Indoor/Outdoor
Kegiatan Olahraga Kegiatan
Utama
Lapangan basket Publik - Indoor
- Outdoor
Lapangan futsal Publik - Indoor
- Outdoor Lapangan
bulutangkis
Publik - Indoor
- Outdoor
Kolam renang Publik - Outdoor
Lapangan Voli Publik - Indoor
- Outdoor
Tennis meja Publik - Indoor
Panjat dinding Publik - Outdoor
Hall serbaguna Publik - Indoor
R. Fitness Publik - Indoor
R.Pemain wanita
dan pria
111
Area bilas
pemain
Semi publik - Indoor
R. Pelatih Private - Indoor
R. Ganti Pemain Private - Indoor
Kegiatan seni
R.Persiapan Semi publik - Indoor
R. Pelatih Private - Indoor
R. Ganti seni Private - Indoor
Teather Publik - Indoor
R. Pelatih Private - Indoor
Studio tari Publik - Indoor
Studio musik Publik - Indoor
Studio drama Publik - Indoor
R.Tatarias Semi publik - Indoor
R.Backstage Semi private - Indoor
Kegiatan pengelola Ruang
Administrasi
Semi private - Indoor
Ruang Direktur Private - Indoor
Ruang Manager Private - Indoor
Ruang Rapat Semi private - Indoor
Ruang Pelatih Private - Indoor
112
R.Tiket Semi private - Indoor
Ruang
Resepsionis
Semi publik - Indoor
Ruang CCTV Semi private - Indoor
Ruang
Operasional
Semi private - Indoor
Ruang
Penyewaan
Private - Indoor
R.Staff Lapangan Private - Indoor
Ruang Security Semi private - Indoor
Service
Ruang ME Semi private - Indoor
Ruang OB Semi private - Indoor
Lavatory Wanita Publik - Indoor
Lavatory Pria Publik - Indoor
Lavatory Wanita
difabel
Publik - Indoor
Lavatory Pria
Difabel
Publik - Indoor
Mushola Semi publik - Indoor
R.AHU Service - Outdoor
R.Genset Service - Indoor
113
R. Panel Service - Indoor
R. Pantry Service - Indoor
Pos Satpam Service - Outdoor
Penunjang
Café Publik - Indoor
Toko buku Publik - Indoor
Mini market Publik - Indoor
114
B.
P
ola
A
lur
Ta
ta Rua
ng
115 C. Studi Ruang Khusus
a. Studi Ruang Khusus Olahraga Lapangan Basket
Standar Dimensi lapangan basket, yaitu sebagai berikut
Gambar 3.1 Dimensi Lapangan Basket Sumber: Peraturan Resmi Bola Basket FIBA 2010
Lapangan Voli
Standar Dimensi lapangan voli, yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.2 Dimensi Lapangan Basket Sumber:https://www.google.co.id/search?
116 Lapangan Futsal
Standar Dimensi lapangan futsal, yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.3 Dimensi Lapangan Futsal
Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/837/3/2TA12708.pdf
Kolam Renang
Standar Dimensi kolam renang, yaitu sebagai berikut:
117 Lapangan Bulutangkis
Standar Dimensi lapangan bulutangkis, yaitu sebagai berikut:
Ruang Ganti pemain dan pelatih
Dalam ruang ganti pemain memiliki ketentuan dimana setiap
ruang ganti berdasarkan tipe A dengan kapasitas penonton
3000-5000 orang dan tipe B dengan kapasitas penonton
1000-3000 setidaknya memiliki minimal 2 unit ruang ganti,
sedangkan tipe C dengan kapasitas maksimal 1000 penonton
setidaknya memiliki minimal 1 unit ruang ganti.
Lokasi ruang ganti harus dapat menuju langsung ke lapangan
dengan melalui koridor yang biasanya terletak dibawah tribun
penonton.
Gambar 3.5 Standar Lapangan Bulutangkis Sumber:http://kemenpora.go.id/img_upload/files/ Juknis%20Rehabilitasi%20Lapangan%20Olahra
118 R. Fitness
Dalam ruang gym atau fitness memiliki ketentuan ruang
dimana alat latihan minimal luas yang digunakan 150m2 untuk
gelanggang tipe A sedangkan tipe B dan C minimal luas yang
digunakan 80m2 tanpa ruang latihan beban.
b. Studi Ruang Khusus Seni Ketinggian Tempat Duduk
Dalam buku data arsitek neufert jilid 2 halaman 139, syarat
ketinggian tempat duduk diruang penonton, tinggi tempat
duduk terletak pada garis pandangan. Dalam setiap baris
menuju baris selanjutnya membutuhkan ketinggian
pandangan sekitar 12cm.
119
Tempat Duduk Penonton
Dalam buku data arsitek neufert jilid 2 halaman 138,
menentukan luas area yang diperlukan untuk tempat duduk
penonton diperlukan kurang lebih 0.5m2/penonton, panjang
baris setiap koridor terdapat 16 tempat duduk, jika setiap
koridor terdapar 3-4 baris kursi maka harus terdapat sebuah
pintu keluar dengan luas 1 meter. Pintu keluar atau pintu
darurat dengan luas 1m untuk 150 orang.
Gambar 3.7 Standar Tempat Duduk Teather Sumber : data arsitek jilid 2 hal. 139
Jumlah Pintu Keluar Ruang Theater
Dalam ruang teather memiliki pintu keluar berdasarkan
120
akses pengunjung dan keselamatan pengunjung. Berikut ini
jumlah minimal pintu keluar dalam sebuah ruang pertunjukan:
Tabel 3.6 Jumlah Pintu Keluar Ruang Teather Sumber :
http://eprints.undip.ac.id/49740/2/SYAFRUDHIN_SIDIQ_210 20112130044_BAB_II.pdf
Kapasitas Standar bangunan
Peraturan keselamatan
teather
1-60 1 -
500 - 2
61-600 2 -
750 - 3
601-1000 3 -
1000 4 -
1250 - 4
1001-1400 4 -
121 c. Studi Besaran Ruang
Tabel 3.7 Studi Besaran Ruang Sumber : Analisis Pribadi
Studi Besaran Ruang
Lapangan basket Standar: 1 lapangan = 22x32m Kebutuhan lapangan : 2 buah
Kapasitas = 1 tim = 10 pemain
(5pemain+5 pemain cadangan), wasit
2 orang
Perhitungan :22m x 32m = 704m2
(perhitungan 1 lapangan)
Lapangan voli Standar: 1 lapangan = 17x28m Kebutuhan lapangan : 2 buah
Kapasitas = 1 tim = 10 orang
(6pemain+4 pemain cadangan), wasit
2 orang
Perhitungan :17m x 28m = 476m2
(perhitungan 1 lapangan)
Lapangan bulutangkis Standar: 1 lapangan = 18x18.6m Kebutuhan lapangan : 4 buah
Kapasitas = 1 tim = 2 orang
Perhitungan :18m x 18.6m = 334.8m2
122
Lapangan futsal Standar: 1 lapangan = 15x25m Kebutuhan lapangan : 2 buah
Kapasitas = 1 tim 12 pemain
(5pemain+7pemain cadangan), wasit
2 orang
Perhitungan :15m x 25m = 375m2
(perhitungan 1 lapangan)
Kolam renang Standar: 1 kolam = 25x50m Kapasitas : 50 orang
Kebutuhan : 1 buah
Perhitungan :25m x 50m = 1.250m2
Asumsi sirkulasi 50% =
1.250+(1.250x50%)= 1.875m2
Tennis meja Standar: 1 meja = 152.5cmx274cm Kebutuhan : 1 ruang
Kapasitas = 8 pemain
Perhitungan : 152.5m x 274m =
41.8m2
Asumsi sirkulasi 30% =
41.8+(41.8x30%)= 54m2
R.Fitness Standar: 1 ruang 40m2 untuk 12 orang
Kebutuhan : 1 buah
123
Perhitungan :
Menyesuaikan standar=40m2
Skate park
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 175
Standar: 200m2
Kebutuhan lapangan : 1 buah
Kapasitas = -
Perhitungan :
Menyesuaikan standar=200m2
Bmx arena
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 175
Standar: min.270m2
Kebutuhan lapangan : 1 buah
Kapasitas = -
Perhitungan :
Menyesuaikan standar 270m2
Panjat dinding Standar: 3x7x18m Kebutuhan : 1 buah
124
Perhitungan : 3m x 7m x 18m= 378m2
Asumsi sirkulasi 30% =
378+(378x30%)= 491.4m2
Tribun penonton
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 150
Standar: kursi 1 orang = 0.6m2
Kebutuhan : 1 indoor 1 outdoor
Kapasitas : 300 orang
Perhitungan :
Luas kursi penonton=300x0.6=180m2
Asumsi sirkulasi 50% =
180+(180x50%)= 270m2
Teather
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 146
Standar: kursi 1 orang = 0.6m2
Kebutuhan : 1
Kapasitas : 500 orang
Perhitungan :
Stage :
Asumsi kapasitas pemain : 20 orang
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
125
Total kebutuhan stage : 14 +
(14x100%) = 28m2
Luas kursi penonton=500x0.6=300m2
Asumsi sirkulasi 100% =
328+(328x100%)= 656m2
R. Ganti Pemain
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 70
Standar: luas minimal 30m2
Kebutuhan : 2 ruang (1 ruang 10 bilik)
Kapasitas : 20 orang
Perhitungan :
Asumsi R. Ganti pemain 30m2
Asumsi sirkulasi 50% =
30+(30x50%)= 45m2 (untuk 1 ruang)
R. Ganti Pelatih
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 70
Standar: luas minimal 30m2
Kebutuhan : 1 ruang 18 bilik
Kapasitas : 18 orang
Perhitungan :
Asumsi R. Ganti pemain 30m2
Asumsi sirkulasi 50% =
30+(30x50%)= 45m2
R. Persiapan Standar:
-Kebutuhan : 2 ruang
Kapasitas : Asumsi 1 ruang 20 orang
126
Sumber : Data Arsitek jilid 21 hal. 26
Perabot kursi panjang 4 buah
Luas = 1.6m x 0.6 x 4 = 3.84m2
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7m2 x 20 orang = 14m2
Asumsi sirkulasi 50% =
3.84m2+ 14m2= 17.84m2
17.84+(17.84x50%)= 27m2 (untuk 1
ruang persiapan)
R. Tiket
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26
Standar:
-Kebutuhan : 2 ruang
Kapasitas : Asumsi 1 loket 2 petugas
Perhitungan :
Perabot: meja 2, kursi 2 buah
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7m2 x 2 orang = 1.4m2
Luas perabot :
1.43m2 x 1.56m2 x 2= 4.46m2
Asumsi sirkulasi 100% =
4.46m2+ 1.4m2 = 5.86m2
5.86m2+(5.86x100%)= 6m2 (untuk 1
127 R. Studio Tari&Drama
Sumber : Data Arsitek jilid 1&2 hal.26&70
Standar:
-Kebutuhan : 1 ruang
Kapasitas : Asumsi 5 pelatih dan 20
pemain
Perhitungan :
Perabot: loker 2 buah
Luas perabot: 0.5m x 1.2m x 2= 1.2m2
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2m2 x 25 orang = 30m2
Asumsi sirkulasi 50% =
30m2+ 1.2m2 = 31.2m2
31.2m2+(31.2x50%)= 47m2
R. Studio musik
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26
Standar:
-Kebutuhan : 4 ruang
Kapasitas : Asumsi 6 orang (1studio)
Perabot : 1 meja, 6 kursi, 1 lemari
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m= 0.96m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 6= 2.16m2
Keyboard = 1m x 0.3m= 0.3 m2
Drum = 1.5m x 1.5m= 2.25m2
128
0.96 m2 + 2.16 m2 + 0.3 m2 + 2.25 m2
+ 0.72 m2 = 6.39 m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7m2 x 6 orang = 4.2m2
Asumsi sirkulasi 50% =
6.39m2+ 4.2m2 = 11m2
11m2+(11x50%)= 17m2
Hall Serbaguna
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26-27
Standar:
-Kebutuhan : 1
Kapasitas : Asumsi 200 orang
Perabot : 10 kursi panjang
Luas perabot :
Kursi = 1.6m x 0.7 x 10 = 11.2m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7m2 x 200 orang = 140m2
Asumsi sirkulasi 200% =
140m2+ 11.2m2 = 151.2m2
129
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 146
Kebutuhan : 1 buah
Kapasitas = asumsi 4 perias, 20
pemain
Perhitungan :3m x 6m = 18m2
Asumsi sirkulasi 50% =
18+(18x50%)= 27m2
R. Administrasi
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16
Standar:
-Kebutuhan : 2 ruang
Kapasitas : Asumsi 2 orang dalam 1
ruang
Perabot : 2 meja, 2 kursi, 1 lemari
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 1.92m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 2= 0.72m2
Lemari = 1.8m x 1.2m = 2.16 m2
1.92 m2+0.72 m2+ 2.16 m2= 4.8m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
62.5cm x 86cm = 0.5m2
0.5m2 x 2 orang = 1m2
Asumsi sirkulasi 50% =
4.8m2+ 1m2 = 5.8m2
130 R. Direktur&Manager
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16
Standar:
-Kebutuhan : 2 ruang
Kapasitas : 1 orang, 4 tamu
Perabot : 2 meja, 1 kursi, 1 lemari, 2
sofa
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 2m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 1= 0.36m2
Sofa = 1.6m x 0.7m= 1.12 m2
Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2
2m2+0.36 m2+1.12 m2+0.6 m2=
4.08m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
62.5cmx 100cm = 0.6m2
0.6m2 x 5 orang = 3m2
Asumsi sirkulasi 50% =
4.08m2+ 3m2 = 7.08m2
7.08m2+(7.08x50%)= 10.62m2
R.Rapat Standar:
-Kebutuhan : 1 ruang
131
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16,119
Perabot : 1 meja panjang, 20 kursi, 1
lemari, 1 meja kecil
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2
Meja panjang = 5.7 x 2.8 = 15.96m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 20= 7.2m2
Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2
0.96m2+15.96m2+7.2m2+0.6m2=
25m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
62.5cmx 100cm = 0.6m2
0.6m2 x 20 orang = 12m2
Asumsi sirkulasi 50% =
25m2+ 12m2 = 37m2
37m2+(37x50%)= 55.5m2
Klinik
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 199
Standar: 4.7 x 3.3m
Kebutuhan : 1 buah
Kapasitas = 6 orang
Perhitungan :4.7m x 3.3m = 15.51m2
Asumsi sirkulasi 50% =
15.51+(15.51x50%)= 23m2
-132
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16
Kebutuhan : 1
Kapasitas : 2 orang
Perabot : 2 meja, 2 kursi
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 1.92m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 2= 0.72m2
1.92 m2+0.72 m2= 2.64m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
62.5cm x 86cm = 0.5m2
0.5m2 x 2 orang = 1m2
Asumsi sirkulasi 50% =
2.64m2+ 1m2 = 3.64m2
3.64m2+(3.64x50%)= 5.46m2
R. CCTV
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal.
Standar: 12.5 x 3.24m
Kebutuhan : 1
Kapasitas = Asumsi 1 ruang 4 staff
Perhitungan :12.5m x 3.24m = 40.5m2
Asumsi sirkulasi 30% =
40.5+(40.5x30%)= 52.65m2
R. Operasional Standar: 4.80 x 5m Kebutuhan : 1
133
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal.
Perhitungan :4.80m x 5m = 24m2
Asumsi sirkulasi 30% =
24+(24x30%)= 31m2
R. Penyewaan
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16
Standar:
-Kebutuhan : 2
Kapasitas : 1 ruang 3 pelaku
Perabot : 1 meja, 3 kursi, 1 lemari
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 3= 1.08m2
Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2
0.96m2+1.08m2+0.6m2= 3m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
62.5cmx 100cm = 0.6m2
0.6m2 x 3 orang = 2m2
Asumsi sirkulasi 50% =
3m2+ 2m2 = 5m2
5m2+(5x50%)= 8m2 (untuk 1 ruang)
-134
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16
Kebutuhan : 2 ruang
Kapasitas : 1 orang
Perabot : 1 meja, 1 kursi, 1 lemari
Luas perabot :
Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2
Kursi = 0.6m x 0.6m = 0.36m2
Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2
0.96m2+0.36m2+0.6m2= 2m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7m2 x 1 orang = 0.7m2
Asumsi sirkulasi 80% =
2m2+ 0.7m2 = 2.7m2
2.7m2+(2.7x80%)= 5m2 (untuk1 ruang)
R. OB Standar:
-Kebutuhan : 1
Kapasitas : Asumsi 20 orang
Perabot : 2 loker
Luas perabot: 0.5m x 1.2m x 2= 1.2m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
135
Sumber : Data Arsitek jilid 1&2
0.7m2 x 20 orang = 14m2
Asumsi sirkulasi 100% =
1.2m2+ 14m2 = 15.2m2
15.2m2+(15.2x100%)= 17m2
R. Security
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16
Standar:
-Kebutuhan : 2
Kapasitas : Asumsi 1 ruang 2 staff
Perabot : 2 meja, 2 kursi, 1 lemari
Luas perabot:
Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 2m2
Kursi = 0.6m x 0.6m x 2= 0.72m2
Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2
2m2+0.72m2+0.6m2= 3.32m2
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7m2 x 2 orang = 1.4m2
Asumsi sirkulasi 50% =
3.32m2+ 1.4m2 = 5m2
5m2+(5x50%)= 7.5m2 (untuk 1 ruang)
ME Standar:
136
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26
Kapasitas : Asumsi 4 orang
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2m2 x 4 orang = 4.8m2
Asumsi sirkulasi 100% =
4.8m2+(2.8x100%)= 5m2
Lavatory
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 258
Standar: 15m2
Kebutuhan : 2
Kapasitas = Asumsi 1 ruang 8 bilik
Perhitungan :
Asumsi sirkulasi 30% =
15+(15x30%)= 20m2
Lavatory Difabel
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 202
Standar: 1.6m x 1.7m
Kebutuhan : 2
Kapasitas = Asumsi 1 ruang 2 bilik
Perhitungan :
1.6m x 1.7m = 2.72 m2
2.72 m2 x 2= 5.44m2
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
137
Asumsi sirkulasi 50% =
6.64+(6.64x50%)= 10m2
Area bilas
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 202
Standar: 40m2
Kebutuhan : 1 pria 1 wanita
Kapasitas = 1 ruang 11 bilik
Perhitungan :
Asumsi sirkulasi 20% =
40+(40x20%)= 48m2
Café
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 119
Standar: -
Kebutuhan : 1
Kapasitas = 100 orang
Perabot:
25 Meja
100 Kursi
1 Meja kasir
2 Kursi kasir
4 Wastafel
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7 m2 x 100 orang = 70m2
Luas perabot :
138
Kursi : 0.7 x 0.7 x 100= 49 m2
Meja kasir : 1.8 x 0.8= 1.44 m2
Kursi kasir : 0.6 x 0.6 x 2= 0.72 m2
Asumsi sirkulasi 50% =
24 m2+49 m2+1.44 m2+0.72 m2+70
m2= 145.16m2
145.16 m2 + (145.16x50%)= 217.74m2
Pantry
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 213-214
Standar: -
Kebutuhan : 1
Kapasitas = Asumsi 10 orang
Perabot:
1 Wastafel
1 pencuci piring
2 lemari
2 kulkas
1 meja dapur panjang
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7 m2 x 10 orang = 7m2
Luas perabot :
Lemari : 1.2 x 0.6 x 2= 1.44m2
139
Meja dapur : 1.5 x 0.6 = 0.9m2
Asumsi sirkulasi 50% =
1.44 m2+1.44 m2+0.9 m2+7m2=
10.78m2
10.78 m2 + (10.78x50%)= 16m2
Mushola
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26
Standar:
-Kebutuhan : 1
Kapasitas : Asumsi 10 orang
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2m2 x 10 orang = 12m2
Asumsi sirkulasi 50% =
12m2+(12x50%)= 18m2
Mini market
Sumber : Data Arsitek jilid 1 & 2
Standar:
-Kebutuhan : 1
Kapasitas : Asumsi 20 orang
Perabot : 1 meja kasir, 2 kursi, rak, 4
lemari pendingin, 2 lemari
Perhitungan :
Luas perabot :
Kursi : 0.6 x 0.6 x 2= 0.72m2
140
Rak = Asumsi rak 15 buah
(12.5x0.7x15= 131.25m2
Lemari pendingin = 0.9 x 0.8 x 4= 3m2
Lemari = 1.2 x 0.5 x 2 = 1.2m2
0.72 m2+1.08 m2+131.25 m2+3 m2+2
m2= 138.05m2
Pergerakan 1 orang :
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
0.7 m2 x 20 orang = 14m2
Asumsi sirkulasi 50% =
138.05 m2+14 m2= 152.05m2
152.05m2+(152.05x50%)= 228.075m2
R. Genset Standar: 15m2
Kebutuhan : Asumsi 2 genset
Kapasitas : 2 teknisi
Perhitungan :
Luas genset : 15 m2 x 2 m2= 30 m2
Asumsi sirkulasi 50% =
30m2+(30x50%)= 45m2
Gudang Standar: 1.2m x 2.7m= 3.24m2
Kebutuhan : 2 rak
Kapasitas : -
141
Sumber : Data Arsitek jilid 3 hal. 395
3.24 m2 x 2 = 6.48
Asumsi sirkulasi 80% =
6.48m2+(6.48x80%)= 12m2
R.Panel Standar: -
Kebutuhan : 1 ruang
Kapasitas : 2 teknisi
Perhitungan :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2 m2 x 2 m2= 2.4m2
Asumsi sirkulasi 50% =
2.4m2+(2.4x50%)= 4m2
Toko Buku
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 3
Standar:
-Kebutuhan : 1
Kapasitas : Asumsi 50 orang
Perabot : 1 meja kasir, 2 kursi kasir, 5
rak, 2 lemari arsip, 1 meja admin, 2
kursi admin, 2 loker, 5 meja, 10 kursi
baca
Perhitungan :
Luas perabot :
142
Meja kasir : 1.8 x 0.6= 1.08m2
Meja admin : 1.2 x 0.6 = 0.72m2
Kursi admin : 0.6 x 0.6 x 2= 0.72m2
Loker : 0.5m x 1.2m x 2= 1.2m2
Lemari = 0.9 x 0.5 x 2 = 0.9m2
0.72 m2+1.08 m2+ 0.72 m2+ 0.72
m2+1.2 m2 + 0.9m2= 5.34m2
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2 m2 x 50 orang = 60m2
Asumsi sirkulasi 150% =
5.34 m2+60 m2= 65.34m2
65.34m2+(65.34x150%)= 163.35m2
Galeri musik Standar:
-Kebutuhan : 1
Kapasitas : Asumsi 200 orang
Perabot : meja penyangga asumsi 50
Perhitungan :
0.6 m2 x 0.6 m2 x 50= 18m2
0.9 m2 x 0.5 m2 x 50= 22.5m2
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
143
Asumsi sirkulasi 200% =
40.5 m2+60 m2= 100.5m2
100.5m2+(100.5x150%)= 251.25m2
R. Backstage
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 26
Standar: -
Kebutuhan : 1 ruang
Kapasitas : 50 orang
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2 m2 x 50 orang= 60m2
Asumsi sirkulasi 50% =
60m2+(60x50%)= 90m2
Pos Satpam Standar:
-Kebutuhan : 2
Kapasitas : 1 orang
Perabot : 1 meja, 1 kursi
Luas perabot:
Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2
Kursi = 0.6m x 0.6m = 0.36m2
0.96m2+0.36m2 = 1.32m2
Perhitungan :
144
8.75cm x 87.5cm = 0.7m2
Asumsi sirkulasi 20% =
1.32m2+ 0.7m2 = 2.02m2
2.02m2+(2.02x20%)= 2.4m2
Tangga
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 175
Standar:
Kebutuhan : 2
Kapasitas : 2 orang
Perhitungan :
(125x2)+(470x2)+(120x2)=1.430cm2
= 14m2
(perhitungan luas 1 area tangga)
Tangga Darurat
Sumber : PMPU nomor 26 2008 tentang persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran
pada bangunan gedung dan lingkungan
Standar:
Kebutuhan : 2
Kapasitas : 2 orang
Perhitungan :
(150x2)+(510x2)+(150x2)=1.620cm2
= 16m2
(perhitungan luas 1 area tangga
darurat)
Lift Penumpang Standar: 230 x 240 cm2 = 5.5m2
Kebutuhan : 2
Kapasitas : 13
145
Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 182
Menyesuaikan standar = 5.5m2
(perhitungan luas 1 lift)
Lobby
Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 26
Standar: -
Kebutuhan : 2
Kapasitas : 4-6 orang
Perhitungan :
Pergerakan 1 orang :
175cmx 70cm = 1.2m2
1.2 m2 x 6 orang= 7.2m2
Asumsi sirkulasi 80% =
7.2m2+(7.2x80%)= 13m2
(perhitungan luas 1 lobby)
146
d. Total Kebutuhan Luas Bangunan
Tabel 3.8 Kebutuhan Luas Bangunan Sumber : Analisis Pribadi
No Nama Ruang Kebutuhan
Ruang
Luasan(m2) Total(m2) Fasilitas Olaharaga
1 Lapangan basket 1 704 704
2 Lapangan voli 1 476 476
3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8
4 Lapangan futsal 1 375 375
5 Kolam renang 1 1.875 1.875
6 Tennis meja 1 54 54
7 R. Fitness 1 40 40
8 Hall serbaguna 1 181 181
9 Tribun penonton 2 270 540
10 Ruang ganti pemain 1 45 45
11 Ruang ganti pelatih 1 45 45
12 Ruang tiket 1 6 6
13 Area bilas 1 48 48
14 Ruang persiapan 1 27 27
Fasilitas Seni
15 Theater 1 656 656
16 Studio drama 1 47 47
147
18 Studio musik 4 17 x 4 68
19 Ruang persiapan 1 27 27
20 Ruang tiket 1 6 6
21 Ruang backstage 1 90 90
22 Ruang tatarias 1 27 27
Fasilitas Pengelola
23 Ruang admin 2 9 x 2 18
24 Ruang direktur 1 10.62 10.62
25 Ruang manager 1 10.62 10.62
26 Ruang rapat 1 55.5 55.5
27 Ruang resepsionis 1 5.46 5.46
28 Ruang CCTV 1 52.65 52.65
29 Ruang operasional 1 31 31
30 Ruang staff 2 5 x2 10
31 Ruang penyewa 2 8 x 2 16
32 Ruang OB 1 17 17
33 Ruang security 2 7.5 x 2 15
34 Klinik 1 23 23
Fasilitas Service
35 ME 1 5 5
36 Lavatory 2 20 x 2 40
37 Lavatory difabel 2 10 x 2 20
148
39 Ruang panel 1 4 4
40 Genset 1 45 45
41 Mushola 1 18 18
42 Pos satpam 2 2.4 x 2 4.8
43 Pantry 1 16 16
44 Lobby 2 13 26
45 Tangga 4 14 56
46 Tangga darurat 4 16 64
47 Lift penumpang 2 5.5 11
Fasilitas Penunjang
48 Toko buku 1 163.35 163.35
49 Galeri musik 1 251.25 251.25
50 Mini market 1 228.075 228.075
51 Cafe 1 217.74 217.74
Total 7.177.9 Asumsi
sirkulasi 30%
2.153.3
149
e. Kebutuhan Luas Ruang Luar
Tabel 3.9 Kebutuhan Luas R.Luar Sumber : analisis pribadi
No Nama Ruang Kebutuhan
Ruang
Luasan(m2) Total(m2)
1 Lapangan basket 1 704 704
2 Lapangan voli 1 476 476
3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8
4 Lapangan futsal 1 375 375
5 Panjat dinding 1 491.4 491.4
6 Skate park 1 200 200
7 Bmx arena 1 270 270
Total 2.851,2
f. Kebutuhan Luas Parkir
Asumsi penggunaan transportasi :
Tabel 3.10 Asumsi penggunaan transportasi Sumber : Analisis Pribadi
Nama transportasi Asumsi penggunaan Kapasitas
Bus 10% 40 orang
Mobil 30% 6 orang
Motor 50% 2 orang
150
Asumsi penyediaan lahan untuk parkir 60% dari total keseluruhan pelaku
60% x 1.313 orang = 788 kendaraan
Perhitungan :
Bus = 10% x 788 = 79 orang
= 79 orang : 40 = 2 bus
Mobil = 30% x 788 = 236 orang
= 236 orang : 6 = 39 mobil
Motor = 50% x 788 = 394 orang
= 394 orang : 2 = 197 motor
Pejalan kaki = 10% x 788 = 788 orang
Luas lahan parkir :
Bus = 2 bus x (3mx15m)= 90m2
Asumsi sirkulasi 200%= 90m2 x200%= 180 m2
Total = 90m2 + 180 m2 = 270m2
Mobil = 39 mobil x (2.5m x 5m)= 488 m2
Asumsi sirkulasi 200%= 488 m2 x 200%= 975 m2
Total = 488m2 + 975m2= 1.463m2
Motor = 197 motor x (1.5m x 3m)= 887 m2
Asumsi sirkulasi 200%= 887 m2 x 200%= 1.773 m2
Total = 887m2 + 1.773m2= 2.660m2
Pejalan kaki = 788 orang
151
f. Kebutuhan Luas Lahan
Berdasarkan lokasi pemilihan tapak, tapak berada di wilayah
BWK V Kota Semarang yang memiliki ketentuan bangunan olahraga
dibagian KDB 40%, KLB maks. 2 lantai atau KLB 0.8, GSB 32 meter.
Total luas lahan = total luas bangunan + lahan parkir
= 9.331m2 + 4.393m2
= 13.724m2
= 13.724: KLB
= 13.724: 0.8 = 17.155m2
Luas lantai dasar = KDB X luas lahan
= 40% x 17.155m2
= 6.862m2
Luas open space = luas lahan – luas lantai dasar
= 17.155m2 – 6.862m2
= 10.293m2
Luas RTH = luas open space – luas parkir
= 10.293m2- 4.393m2
= 5.900m2
Total Kebutuhan Lahan = luas lantai dasar + luas parkir + luas
open space
= 6.862m2 + 4.393m2 + 10.293m2
152 3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur
Dalam sistem struktur bangunan dibedakan menjadi 3 jenis macam struktur
yaitu Sub Structure (Sistem Struktur Bawah), Middle Structure (Sistem Struktur
Tengah) dan Upper Structure (Sistem Struktur Atas). Berikut ini beberapa jenis
struktur yang akan diterapkan pada bangunan gelanggang remaja di semarang,
yaitu:
a. Sistem Struktur Bawah (Sub Structure)
Sistem Struktur Bawah atau Sub Structure merupakan pembahasan
mengenai pondasi pada sebuah bangunan. Secara umum pondasi merupakan
sistem struktur bagian bawah pada bangunan yang berhubungan langsung
dengan tanah atau yang memiliki fungsi sebagai pemikul beban bangunan di
atasnya.
Pondasi sendiri harus dapat menjamin kestabilan dalam sebuah bangunan
karena berhubungan dengan beban bangunan, berat bangunan, dan gaya luar
bangunan seperti gempa bumi, tekanan angin, dan lain-lain. Dalam pondasi
sebuah bangunan dibedakan menjadi dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal
dan pondasi dalam. Berikut ini tabel beberapa jenis pondasi dangkal dan
153
Tabel 3.11 Jenis Pondasi Pada Bangunan Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55252/Chapter%20II.pdf;jsessio nid=E0C5483912444E5E95FC332ADBFFFA2A?sequence=2
Jenis pondasi Keterangan
Kelebihan Kekurangan
Pondasi dangkal Pondasi Plat Beton Lajur
Gambar 3.8 Pondasi plat beton lajur
Biaya pekerjaan
pondasi plat beton
lajur masih
tergolong murah.
Galian tanah pada
pondasi plat lajur
lebih sedikit hanya
sampai titik kolom
struktur.
Harus
mempersiapkan
bekesting atau
cetakan dahulu
Membutuhkan
waktu cukup lama
karena menunggu
cor beton sampai
kering.
Pondasi Rakit
Gambar 3.9 Pondasi Rakit
Untuk bangunan
bertingkat pondasi
ini lebih handal
dibandingkan
dengan pondasi
batu kali.
Biaya pekerjaan
tidak memakan
biaya mahal.
Membutuhkan
persiapan yang
cukup lama.
Sedikitnya tukang
yang dapat
merakit jenis
pondasi ini.
Pondasi Dalam
Pondasi Sumuran Biasa digunakan jika titik kedalaman
tanah keras sekitar
3-5 meter.
Boros dalam
penggunaan
adukan beton dan
154
Gambar 3.10 Pondasi Batu Bata
digunakan harus
berukuran besar.
Pondasi Bored Pile
Gambar 3.11 Pondasi Bored Plie
Biaya pekerjaan
tergolong murah.
Ujung pondasi ini
dapat bertumpu
pada tanah keras.
Penggunaan
betonnya relative
sedikit.
Pemasangannya
cukup sulit.
Pondasi ini kurang
bagus dipakai
karena pondasi
lama-lama akan
mudah keropos
karena unsur
semen akan larut
akibat air tanah.
Pondasi Tiang Pancang Minipile
Gambar 3.12 Pondasi Tiang Pancang
Memiliki kekuatan
yang cukup
dibandingkan
pondasi bored pile.
Digunakan untuk
lapisan tanah
kerasnya yang
dangkal
Pada saat proses
pemancangan
akan menimbulkan
getaran yanmg
cukup
menggangu.
Jenis pondasi yang akan diterapkan Pondasi tiang pancang
Minipile
Penggunaan
pondasi tiang
pancang dapat
Apabila saat
pelaksanaan tidak
155
digunakan dengan
berbagai jenis
tanah.
mengurangi daya
dukung secara
signifikan.
Pondasi Plat Beton Lajur Galian tanah pada pondasi plat lajur
lebih sedikit hanya
sampai titik kolom
struktur.
Membutuhkan
waktu cukup lama
karena menunggu
cor beton sampai
kering.
b. Sistem Struktur Tengah (Middle Structure)
Sistem Struktur Tengah atau Middle Structure merupakan pembahasan
mengenai selimut atau dinding dan alas lantai pada sebuah bangunan. Secara
umum dinding merupakan pelindung bangunan dari segi konstruksi atau dari
segi arsitektur bangunan, sedangkan lantai merupakan penutup lantai untuk
mendukung fungsi dan keindahan bangunan. Dinding pada sebuah bangunan
156
Tabel 3.12 Jenis Selimut Bangunan Sumber: E-jornal undip.ac.id
Jenis dinding
Keterangan
Kelebihan Kekurangan
Batu Bata Ringan(Hebel)
Sumber : e-journal unud.ac.id
Memiliki ukuran
yang sama
sehingga pada
saat pemasangan
hasilnya rapi.
Tidak
membutuhkan
acian semen yang
tebal.
Lebih ringan
dibandingkan
batu bata merah.
Dari segi harga
batu bata ringan
cukup mahal.
Menggunakan
perekat khusus
pada saat
pemasangan.
Dinding Precast Concrete
Sumber:
www.scribd.com/beton-precast
Proses
pemasangan
lebih cepat.
Lebih ekonomis
dan penyelesaian
finishing mudah.
Membutuhkan
lahan yang cukup
luas untuk pabrikasi
dan penimbunan..
Terbatasnya jarak
transport beton
precast yang akan
dikirim.
Panjang dan bentuk
juga terbatas.
Dinding Partisi Memiliki sifat lebih praktis dan ringan
dibandingkan
dengan bahan
Tidak bisa
digunakan untuk
157
Sumber:
www.scribd.com/dinding
material dinding
lainnya.
Dinding ACP
Sumber :
https://www.scribd.com/ACP-Instalasi
Dinding ACP
bersifat tahan
terhadap cuaca.
Kualitas ACP
tahan lama.
Dari segi biaya ACP
tergolong cukup
mahal.
Dinding ACP
kurang efektif
apabila diterapkan
di dinding yang
melengkung. Curtain Wall Sumber : https://i0.wp.com/i511.photob ucket.com/albums/s352/calbe ry/curtainwall004.jpg
Memberi kesan
luas pada
ruangan.
Proses
pemasangan
tidak memakan
waktu cukup
lama.
Sistem
pembersihan yang
cukup sulit karena
membutuhkan
gondorola.
Dinding Kaca Dinding kaca memberikan
kesan luas pada
sebuah ruangan.
Jika kualitas kaca
kurang bagus,
maka akan mudah
158
Sumber :
https://www.arsitag.com/articl
e/kaca-sebagai-bahan-bangunan
Dapat
menghemat
energi bangunan
karena adanya
cahaya masuk
kedalam bangunan. Dinding Bernafas Sumber: https://www.arsitag.com/articl e/dinding-rooster
Dinding bernafas
dapat Menghemat
energi pada
bangunan.
Dinding bernafas
memiliki beragam
motif.
Tidak dapat
dijadikan dinding
utama karena
dinding bernafas
tidak dapat
menahan beban
struktur.
Jenis dinding yang akan diterapkan
Dinding ACP Dinding ACP
memiliki sifat
tahan api.
Dinding ACP
memiliki sifat
sangat kuat,
ringan, tahan
lama.
-
Dinding Precast Concrete Dinding yang proses
pemasangannya
159
Lebih ekonomis
dan penyelesaian
finishing mudah.
Dinding Partisi Dinding partisi lebih fleksibel.
Dinding partisi
tidak menambah
beban struktur.
Jika melakukan
pembongkaran
dinding, tidak
akan
mempengaruhi
dinding struktur.
-
Dinding Bernafas Menghemat energi bangunan.
Dapat menjadi
pertukaran
sirkulasi udara.
Tidak menambah
beban struktur
bangunan.
-
Dinding Kaca Menghemat energi bangunan.
Memiliki sifat
tahan kedap air,
kedap suara, dan
memberikan
kesan luas pada
ruangan.
160
Tabel 3.13 Material Penutup Lantai
Sumber: http://scdc.binus.ac.id/jenis-material-lantai/
Nama Material Lantai Keterangan
Keramik Memiliki beragam tekstur
Memiliki sifat keras, tahan api, dan tahan
gores
Batu alam Memiliki sifat keras, tahan api, dan tahan gores
Tegel Memiliki sifat keras, tahan api dan tahan terhadap zat kimia keras
Parquet Memiliki sifat kedap suara
Membutuhkan perawatan khusus
Rentan terhadap zat kimia
Marmer Memiliki ukuran yang beragam
Memiliki sifat tahan api dan mampu
menahan beban berat dibandingkan
bahan penutup lainnya
Homogenous tile Memiliki sifat tidak mudah tergores atau terkikis
Memiliki beragam ukuran
Memiliki beragam motif dan warna
Terraso Memiliki sifat keras, tahan api, dan kuat
Memiliki beragam motif dan warna
Granit Memiliki sifat anti gores dan kuat
Memberi kesan luas pada ruangan
Epoxy Memiliki sifat kedap air dan tidak licin
Memiliki beragam warna dan motif
Memiliki kesan mengkilap pada
permukaan lantai
161
Memiliki beragam motif dan warna
Ramah lingkungan
Karpet Memiliki beragam warna
Vinyl Memiliki sifat lunak, tahan benturan, dan kedap suara
Anti terhadap serangan serangga
Glass floor Memiliki sifat kuat, tahan lama dan anti goresan
Walaupun berbahan material kaca,
tetapi dapat menahan beban berat dari
pemain karena kaca didesain secara
khusus.
Jenis penutup lantai yang akan diterapkan Keramik
- Memiliki beragam tekstur
- Memiliki sifat keras, tahan api, dan
tahan gores
Gambar 3.13 Lantai Keramik
Parquet
- Memiliki sifat kedap suara
- Membutuhkan perawatan khusus
- Rentan terhadap zat kimia
Gambar 3.14 Lantai Parquet
Terraso
- Memiliki sifat keras, tahan api, dan
kuat
- Memiliki beragam motif dan warna
162 Karpet
- Memiliki beragam warna
Gambar 3.16 Lantai Karpet
Glass floor
- Memiliki sifat kuat, tahan lama dan
anti goresan
- Walaupun berbahan material kaca,
tetapi dapat menahan beban berat
dari pemain karena kaca didesain
secara khusus.
Gambar 3.17 Glass Floor
Epoxy
- Memiliki sifat kedap air dan tidak
licin
- Memiliki beragam warna dan motif
- Memiliki kesan mengkilap pada
permukaan lantai Gambar 3.18 Lantai Epoxy
c. Sistem Struktur Atas (Upper Structure)
Sistem Struktur Atas atau Upper Structure merupakan pembahasan
mengenai elemen bangunan yang berada diatas permukaan tanah. Sistem
struktur atas terdiri atas atap, kolom, pelat, balok, balok anak, dan tangga.
Berikut ini beberapa sistem struktur atas yang akan digunakan untuk bangunan
163 Penggunaan material atap
Dalam bangunan gelanggang remaja akan menggunakan dua
sistem struktur yaitu sistem struktur rangka dan sistem struktur bentang
lebar. Penggunaan sistem struktur bentang lebar akan digunakan untuk
bangunan olahraga, sedangkan untuk bangunan gedung seni
pertunjukan akan menggunakan sistem struktur rangka.
Jenis struktur bentang lebar yang akan digunakan untuk bangunan
gedung olahraga yaitu menggunakan sistem struktur cangkang dan
space frame.
Sistem Struktur Cangkang (shell)
Dalam buku KBK PTSB VI hal. 33 , Sistem struktur cangkang (shell)
adalah suatu shell yang tidak boleh merupakan bidang datar tetapi
harus memiliki kelengkungan yang terbuat dari bahan yang tipis
dibandingkan luas permukaan yang dilingkupi serta memiliki
kekuatan bahan yang mampu menahan tarikan dan tekanan.
Gambar 3.19 Struktur Cangkang Sumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 40
Sistem Struktur Space Frame
Dalam buku KBK PTSB VI hal. 109 sistem struktur space frame yaitu
suatu konfigurasi batang-batang tarik dan tekan yang
164
dapat menutup suatu permukaan yang luas. Prinsip kerja dari
batang-batang pembentuknya adalah serupa dengan prinsip yang
diterapkan pada konstruksi rangka batang dua dimensi seperti
kuda-kuda atap, dan lain-lain. Elemen batang-batang disusun sedemikian
rupa, sehingga gaya-gaya hanya bekerja pada garis normal batang
sebagai gaya tarik dan gaya tekan. Untuk itu hubungan antara
batang-batang haruslah disusun sehingga menjadi
pertemuan-pertemuan garis normal dan menghindari terjadinya momen baik
pada elemen batang atau elemen sambungan (joint).
Gambar 3.20 Struktur Space Frame Sumber : KBK PTSB VI hal. 109
Sistem struktur space frame tersusun dari batang-batang yang
dikonfigurasikan secara beraturan. Konfigurasi ini sangat bervariatif
yang pada dasarnya tetap memperhatikan tercapainya kekakuan
pada struktur yang terbentuk. Pola-pola konfigurasi tersebut adalah:
1. Komposisi prisma rectangular
Terdiri dari beberapa jenis rangka diagonal tunggal, ganda dan
165
2. Komposisi prisma triangular posisi tidur
Terdiri dari beberapa jenis rangka diagonal tunggal dan ganda.
3. Komposisi prisma posisi berdiri
Terdiri dari beberapa jenis rangka diagonal tunggal dan ganda.
4. Komposisi tetahedra dan semi oktahedra
5. Komposisi tetahedra dan oktahedra
6. Komposisi piramida hexagonal
Gambar 3.21 contoh pola konfigurasi space frame Sumber : KBK PTSB VI hal. 112
Penggunaan Pelat Lantai
Pelat lantai terdiri dari beberapa jenis yang akan digunakan atau
diterapkan dalam sebuah bangunan. Macam-macam konstruksi pelat
lantai tersebut yaitu sebagai berikut:
(Sumber : KBK PTSB IV hal.108)
1. Konstruksi Slab 1 Arah (One Way Slab)
One way slab yaitu slab dengan penopang rangka horizontal dikenal
166
berseberangan, keluasan bentang disarankan 1:1 s/d 1:6. Pada
bentang keluasan persegi panjang balok penopang sebaiknya pada
bentang panjang. Bahan slab beton bertulang atau dengan landasan
steel deck. Konstruksi slab 1 arah juga memiliki beberapa jenis
lainnya yaitu one way joist slab yang memiliki arti pengembangan
dari one way slab dengan rusuk lebih rapat dilengkapi balok
penopang untuk bentang lebih panjang dan jenis slab beton cetak
setempat (case in situ) yang memiliki arti teknologi cast in situ dapat
dilakukan pengecoran bersama antara rangka-rangka balok dengan
slab, atau pengecoran slab terpisah setelah pembalokan matang
demikian pula sama bila menggunakan steel deck, kemudian sistem
slab beton pracetak (precast) yang memiliki arti tipe slab pracetak
dapat berupa slab rata atau slab dengan rib yang berfungsi sebagai
balok rusuk.
2. Konstruksi Slab Balok Pembagi-Balok Induk (Slab Beam Girder)
Sistem sama dengan one way slab tetapi diberlakukan sistem
penopang bertingkat karena keluasan bentang. Slab didukung oleh
balok penopang yang didukung oleh balok induk. Dapat pula slab
yang didukung oleh rib dan rib didukung oleh rib yang lebih besar
dan rib yang lebih besar didukung oleh balok tepi.
3. Konstruksi Slab 2 Arah Balok (Two Way Slab)
Slab dengan penopang rangka horizontal dikenal sebagai 2 direction
167
Ketebalan slab lebih kecil dari pada one way slab. Keluasan bentang
yang disarankan 1:1 s/d 1:5.
4. Konstruksi Flat Slab (Slab With Drop Panels)
Slab dengan penopang rangka horizontal sebagai 2 direction plate
tanpa balok, berupa slab dengan drop panel atau bell type column
capital. Ukuran column capital 2% x panjang panel, ukuran drop
panel > 1/3 panjang panel parallel.
5. Konstruksi Flate Plate
Slab dengan penopang rangka horizontal sebagai 2 directional plate
tanpa balok tepi. Ketebalan sangat dangkal, berat slab cukup besar,
stabilitas lateral kecil, disarankan untuk beban ringan. Tebal slab