• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas A. Pengelompokan Aktifitas - 14.A1.0062 PRISCILA INDAH HAPSARI (6.98),BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas A. Pengelompokan Aktifitas - 14.A1.0062 PRISCILA INDAH HAPSARI (6.98),BAB III"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

83 BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas

A. Pengelompokan Aktifitas

Tabel 3.1 Pengelompokan Aktifitas Sumber : Analisa Pribadi

Jenis Kegiatan Aktifitas

Olahraga

 Berlatih basket

 Berlatih voli

 Berlatih futsal

 Berlatih bulutangkis

 Berenang

 Berlatih tennis meja

 Berlatih skateboard

 Berlatih track sepeda

 Berlatih panjat dinding

 Berlatih seni beladiri

Seni

 Berlatih drama

 Berlatih menari

 Berlatih musik

(2)

84 Pengelola

 Staff admin mengelola seluruh

keuangan atau administrasi

gelanggang

 Direktur sebagai

penanggungjawab memimpin dan

mengelola seluruh kegiatan

gelanggang remaja

 Manager penanggungjawab atas

pengelolaan gelanggang remaja

 Pelatih mengajar dan melatih

pemain dibidang olahraga ataupun

seni

 Staff kesehatan penanggungjawab

mengelola klinik

 Rapat

 Staff pengelola mengelola dan

mengatur penyewaan gelanggang

 Staff retail menjaga dan melayani

pengunjung

 Staff keamanan mengawasi

seluruh kegiatan gelanggang

(3)

85

 Staff kebersihan menjaga

kebersihan bangunan

 Staff tiket menjual tiket

Penunjang

 Beribadah

 Membeli tiket

 Membeli buku

 Membaca buku

 Kegiatan berlatih ketrampilan

 Kegiatan berdiskusi

 Kegiatan memberli snack atau

minum (minimarket)

 Kegiatan menyewa tempat

 Kegiatan pengecekan kesehatan

 Kegiatan bersantai di cafe

Service

 Kegiatan mengecek ME

 Kegiatan membersihkan

(4)

86 B. Pelaku-Aktiftas-Sifat kegiatan

Tabel 3.2 Pelaku Aktifitas dan Sifat Kegiatan Sumber: Analisa Pribadi

Kelompok

kegiatan Pelaku Kegiatan Nama ruang

Sifat Kegiatan Kegiatan utama Pemain Pengunjung

 Bertanding

futsal

 Berlatih futsal

Lapangan

futsal

Publik

 Bertanding

bulutangkis

 Berlatih

bulutangkis

Lapangan

bulutangkis

Publik

 Bertanding

voli

 Berlatih voli

Lapangan voli Publik

 Bertanding

basket

 Berlatih

basket

Lapangan

basket

Publik

 Berenang Kolam renang Publik

 Berlatih

panjat dinding

Panjat dinding Publik

(5)

87  Menonton

pertandingan

Tribun

penonton

Publik

 Berlatih

tennis meja

R.Tennis meja Publik

Pemain

Pelatih

pengunjung

 Berlatih

skateboard

Skate park Publik

Pemain

Pelatih

pengunjung

 Berlatih track

sepeda

BMX Arena Publik

Pemain

Pelatih

Pengunjung

 Berlatih seni

beladiri

Hall

serbaguna

Publik

Pengunjung  Mencari

informasi

R.Resepsionis Publik

Pemain  Ganti pakaian

dan meletakkan barang R.Ganti Pemain wanita dan pria Semi Private

Pelatih  Ganti pakaian

(6)

88

Pemain  Area Bilas Area bilas

pemain

Semi

publik

Pemain

Pelatih

 Persiapan

sebelum

pertandingan

 Evaluasi

pemain

R. Persiapan Semi

publik

Pemain

Pengunjung

 Berlatih

drama

Studio drama Publik

 Berlatih

menari

Studio tari Publik

 Berlatih musik Studio musik Publik

Pengunjung  Menonton

pertunjukkan

Theater Publik

Pelatih  Ganti pakaian

dan meletakkan barang R.Ganti Pelatih Semi private

Pemain  Ganti pakaian R.Ganti

Pelaku seni

Semi

private

Pemain

Pelatih

 Persiapan

sebelum

pertunjukan

R.Persiapan Semi

(7)

89  Evaluasi

Pemain

Staff

 Merias

 Fitting

pakaian

R. Tatarias Semi

private

Pemain

Pelatih

 Persiapan

akan tampil

R.Backstage Semi

publik

Kegiatan pengelola

Staff Admin  mengelola

seluruh

kegiatan

yang

berhubungan

dengan

keuangan

atau

administrasi

Ruang Admin Semi

Publik

Direktur 

Bertanggung-jawab

memimpin

dan

mengelola

seluruh

kegiatan

Ruang

Direktur

(8)

90

gelanggang

remaja

Manager  bertanggungj

awab atas pengelolaan gelanggang remaja Ruang Manager Private Direktur Manager Pelatih Staff Karyawan

 Mengadakan

rapat penting

 Mengadakan

evaluasi

penting

Ruang Rapat Semi

publik

Pelatih  mengajar dan

melatih

pemain

dibidang

olahraga

Ruang Pelatih

Olahraga

Semi

private

Staff tiket  melayani

pengunjung

membeli tiket

R.Tiketing Semi

private

Staff

informasi

 melayani

pengunjung

untuk

(9)

91

memberi

informasi

Pelatih  mengajar dan

melatih

pemain

dibidang seni

Ruang Pelatih

Seni

Semi

private

Staff

Keamanan

 mengawasi

seluruh

gelanggang

remaja

Ruang CCTV Semi

private

Staff

penyewa

 Yang

mengatur

dibagian

penyewaan

R. Penyewa semi

Publik

Staff

Operasional

 mengoperasi

kan jalannya

bangunan gelanggang remaja Ruang Operasional Semi private Staff lapangan

 Mengelola

(10)

92  Menyiapanka

n peralatan

olahraga saat

pertandingan

atau latihan

Security  mengecek

dan

berkeliling

untuk

mengawasi

kegiatan

bangunan

gelanggang

R. Security Semi

private

Service Petugas ME (Mekanikal

Elektrikal)

 mengecek

ME

bangunan

jika terjadi

kerusakan

Ruang ME Service

Petugas

Kebersihan

 menjaga

kebersihan

seluruh

bangunan

(11)

93  mengurus

dan mengelola alat kebersihan Petugas Kebersihan

 Meletakkan

barang

Ruang OB Service

Pengunjung  BAK

 BAB

Lavatory Wanita Lavatory Pria Service Pengunjung Difabel

 BAK

 BAB

Lavatory Wanita Lavatory Pria Service Pengunjung Staff karyawan Manager Direktur

 Untuk

beribadah

Mushola Publik

Petugas

R.AHU

 Mengontrol

AHU

R.AHU Service

Karyawan

dapur

 Memasak

 Mencuci

piring

(12)

94  Menyiapkan

hidangan

Petugas

R.Genset

 Meletakkan

dan

mengontrol

Genset

R.Genset Service

Staff

keamanan

 Menjaga dan

mengawasi

area luar

bangunan

Pos Satpam Service

Petugas

Gudang

 Meletakkan

barang atau

peralatan

Ruang

Gudang

Service

Penunjang Pengunjung Staff

karyawan

 Makan

 Minum

 Bersantai

 Mengobrol

Café Publik

Pengunjung

Staff retail

 Membaca

buku

 Membeli

buku

 Melayani

pembeli/

(13)

95

pengunjung

Pengunjung

Pemain

Staff

Kesehatan

 mengelola

klinik dan

mengecek

kesehatan

para

pemain/atlet

saat cidera

Klinik Semi

publik

Pengunjung

Staff retail

 Berbelanja

makan

 Berbelanja

minum

 Melayani

pembeli/

 pengunjung

Mini market Publik

Pengunjung

Security

Staff

karyawan

Resepsionis

Staff

administrasi

 Melihat-lihat

 Berkunjung

 Mengobrol

 Mengawasi

kegiatan

galeri

(14)

96  Memberi

informasi

pengunjung

 Mengelola

keuangan

(15)

97

C.

S

k

e

m

a

P

ol

a

Ke

gia

tan

1.

P

e

ngun

jung

(16)

98

2.

P

e

ma

in

(17)

99

3.

S

taff

pe

ngel

ola

(18)

100

4.

S

e

rv

ic

e

(19)

101 D. Pendekatan Jumlah Pengunjung

Tabel 3.3 Tabel Pertumbuhan Remaja Kota Semarang Sumber: BPS Kota Semarang

Rata-Rata Pertumbuhan Remaja Kota Semarang:

= 2.656.003 - 2.619.371= 36.632 jiwa

= 36.632 jiwa usia remaja

Rata-Rata Pertumbuhan Remaja Kota Semarang /Tahun:

= 36.632 : 2.656.003 jiwa usia remaja X 100%

(20)

102

Asumsi usia remaja 15 tahun yang akan datang yaitu 21 tahun:

= 36.632 X 21 tahun

= 769.272 jiwa + 2.656.003 jiwa(tahun 2016)

= 3.425.275 jiwa

Asumsi jumlah pengunjung yang akan datang ke gelanggang 15 tahun yang akan datang:

= 1.4% X 3.425.275 jiwa

= 47.953 jiwa / tahun

= 1.313 jiwa/ hari

E. Jadwal Kegiatan

Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Gelanggang Remaja Sumber : Analisis pribadi

Pelaku Kegiatan Waktu Kegiatan

Hari Kegiatan Nama ruang

Pengunjung

Pemain

Berlatih basket 10.00 – 15.00

19.00 – 21.00

Pengunjung :

Senin – Rabu

Pemain(Atlet):

Kamis – Sabtu

Lapangan

basket

Berlatih voli 16.00 – 19.00 Pengunjung :

Senin – Rabu

Pemain(Atlet):

Kamis – Sabtu

Lapangan voli

Berlatih futsal 18.30 – 21.00 Senin – Kamis Lapangan

(21)

103

Berlatih

bulutangkis

13.30 – 17.00 Pengunjung :

Senin – Rabu

Pemain(Atlet):

Kamis – Sabtu

Lapangan

bulutangkis

Berenang 10.00 – 16.00 Senin – Jumat Kolam renang

Berlatih papan

panjat dinding

Pengunjung :

10.00 – 17.00

Komunitas :

17.00 – 21.00

Pengunjung :

Senin - Jumat

Komunitas :

Senin – Jumat

Panjat dinding

Treatmill 08.00 – 17.00 Senin – Kamis R. Fitness

Membeli tiket 08.30 – 19.00 Senin – Sabtu R. Tiketing

Berlatih drama 10.00 – 22.00 Pengunjung :

Senin, Rabu

dan Jumat

Komunitas :

Selasa, Kamis,

dan Sabtu

Studio drama

Berlatih menari 10.00 – 17.00 Pengunjung :

Selasa & Rabu

Komunitas :

Kamis - Sabtu

Studio tari

Berlatih musik 10.00 – 20.00 Pengunjung :

Senin - Jumat

Studio musik

Menonton

pertunjukkan

(22)

104

Berlatih seni

beladiri

Taekwondo

(13.00 – 16.00)

Wingchun

(16.00 – 18.00)

Tricking

(18.00 – 21.00)

Rabu - Sabtu Hall serbaguna

Staff Admin Mengelola

seluruh kegiatan

yang

berhubungan

dengan

keuangan atau

administrasi

08.30 – 16.00 Senin – Jumat Ruang

Administrasi

Direktur Bertanggung

jawab memimpin

dan mengelola

seluruh kegiatan

gelanggang

remaja

08.30 – 16.00 Senin – Jumat Ruang Direktur

Manager Bertanggungjaw

ab atas

pengelolaan

08.30 – 16.00 Senin – Jumat Ruang

(23)

105 gelanggang remaja Direktur Manager Pelatih Staff Karyawan Mengadakan rapat penting Mengadakan evaluasi penting

08.00 – 16.00 Senin – Jumat Ruang Rapat

Pelatih Mengajar dan

melatih pemain

dibidang

olahraga

09.00 – 21.00 Senin – Jumat Ruang Pelatih

Staff Kesehatan Mengelola klinik untuk kesehatan para pemain/atlet saat cidera

10.00 – 16.00 Senin – Jumat Klinik

Staff Lapangan Mengelola peralatan olahraga Menyiapkan peralatan olahraga saat Shift pagi

09.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Shift malam

17.00 – 20.00

Senin – Jumat R.Staff

(24)

106 pertandingan atau latihan Staff Resepsionis Melayani pengunjung atau memberi informasi pengunjung Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift sore

13.00 – 16.00

Senin – Jumat Ruang

Resepsionis Staff Keamanan Mengawasi seluruh gelanggang remaja Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Shift malam

17.00 – 21.00

Senin – Jumat Ruang CCTV

Staff

penyewa

Yang mengatur

dibagian

penyewaan

08.30 – 16.00 Senin - Jumat R.Penyewa

Staff Operasional mengoperasikan jalannya bangunan gelanggang remaja Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Shift malam

17.00 – 22.00

Senin – Jumat Ruang

(25)

107

Security mengecek dan

berkeliling untuk mengawasi kegiatan bangunan gelanggang Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Shift malam

17.00 – 22.00

Senin - Sabtu R. Security

Staff Kebersihan menjaga kebersihan bangunan Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Senin – Jumat Ruang OB

Petugas ME (Mekanikal Elektrikal) mengecek ME bangunan jika terjadi kerusakan Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Senin - Jumat Ruang ME

Pengunjung

Staff

karyawan

Manager

Direktur

Untuk beribadah 09.00 – 19.30 Senin - Sabtu Mushola

Petugas

R.AHU

(26)

108 Karyawan dapur Memasak Menyiapkan hidangan Mencuci piring Shift pagi

10.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Shift malam

17.00 – 20.00

Senin - Jumat R.Pantry

Petugas

R.Genset

Meletakkan dan

mengontrol

Genset

09.00 – 12.00 Senin – Jumat R.Genset

Satpam Menjaga dan

mengawasi area

bangunan

Shift pagi

08.00 – 12.00

Shift siang

13.00 – 17.00

Shift malam

17.00 – 22.00

Senin - Sabtu Pos Satpam

Petugas

Gudang

Meletakkan

barang atau

peralatan

09.00 – 12.00

13.00 – 16.00

Senin - Sabtu Ruang Gudang

Pengunjung Staff karyawan Makan Minum Bersantai Mengobrol

10.00 – 20.00 Senin - Jumat Café

(27)

109

Staff retail Membeli buku

Pengunjung

Staff retail

Berbelanja

makan

Berbelanja

minum

09.30 – 20.00 Senin - Sabtu Mini market

Pengunjung

Security

Staff

karyawan

Resepsionis

Staff

administrasi

Berkeliling

Melihat-lihat

Berkunjung

Mengobrol

10.00 – 20.00 Senin - Jumat Galeri musik

Pengunjung

Pemain

Berlatih

Bertanding

16.00 – 22.00 Senin - Sabtu Skate Park

Pengunjung

Pemain

Berlatih

Bertanding

(28)

110

3.1.2 Studi Fasilitas(Kebutuhan-Pola-indoor/Outdoor)

A. Pengelompokan Ruang-Sifat Ruang-Indoor/Outdoor

Tabel 3.5 Pengelompokan Ruang-Sifat Ruang-Indoor/Outdoor Sumber: Analisa Pribadi

Kegiatan Ruang

Nama Ruang Sifat Ruang Indoor/Outdoor

Kegiatan Olahraga Kegiatan

Utama

 Lapangan basket Publik - Indoor

- Outdoor

 Lapangan futsal Publik - Indoor

- Outdoor  Lapangan

bulutangkis

Publik - Indoor

- Outdoor

 Kolam renang Publik - Outdoor

 Lapangan Voli Publik - Indoor

- Outdoor

 Tennis meja Publik - Indoor

 Panjat dinding Publik - Outdoor

 Hall serbaguna Publik - Indoor

 R. Fitness Publik - Indoor

 R.Pemain wanita

dan pria

(29)

111

 Area bilas

pemain

Semi publik - Indoor

 R. Pelatih Private - Indoor

 R. Ganti Pemain Private - Indoor

Kegiatan seni

 R.Persiapan Semi publik - Indoor

 R. Pelatih Private - Indoor

 R. Ganti seni Private - Indoor

 Teather Publik - Indoor

 R. Pelatih Private - Indoor

 Studio tari Publik - Indoor

 Studio musik Publik - Indoor

 Studio drama Publik - Indoor

 R.Tatarias Semi publik - Indoor

 R.Backstage Semi private - Indoor

Kegiatan pengelola  Ruang

Administrasi

Semi private - Indoor

 Ruang Direktur Private - Indoor

 Ruang Manager Private - Indoor

 Ruang Rapat Semi private - Indoor

 Ruang Pelatih Private - Indoor

(30)

112

 R.Tiket Semi private - Indoor

 Ruang

Resepsionis

Semi publik - Indoor

 Ruang CCTV Semi private - Indoor

 Ruang

Operasional

Semi private - Indoor

 Ruang

Penyewaan

Private - Indoor

 R.Staff Lapangan Private - Indoor

 Ruang Security Semi private - Indoor

Service

 Ruang ME Semi private - Indoor

 Ruang OB Semi private - Indoor

 Lavatory Wanita Publik - Indoor

 Lavatory Pria Publik - Indoor

 Lavatory Wanita

difabel

Publik - Indoor

 Lavatory Pria

Difabel

Publik - Indoor

 Mushola Semi publik - Indoor

 R.AHU Service - Outdoor

 R.Genset Service - Indoor

(31)

113

 R. Panel Service - Indoor

 R. Pantry Service - Indoor

 Pos Satpam Service - Outdoor

Penunjang

 Café Publik - Indoor

 Toko buku Publik - Indoor

 Mini market Publik - Indoor

(32)

114

B.

P

ola

A

lur

Ta

ta Rua

ng

(33)

115 C. Studi Ruang Khusus

a. Studi Ruang Khusus Olahraga Lapangan Basket

Standar Dimensi lapangan basket, yaitu sebagai berikut

Gambar 3.1 Dimensi Lapangan Basket Sumber: Peraturan Resmi Bola Basket FIBA 2010

Lapangan Voli

Standar Dimensi lapangan voli, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.2 Dimensi Lapangan Basket Sumber:https://www.google.co.id/search?

(34)

116  Lapangan Futsal

Standar Dimensi lapangan futsal, yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.3 Dimensi Lapangan Futsal

Sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/837/3/2TA12708.pdf

Kolam Renang

Standar Dimensi kolam renang, yaitu sebagai berikut:

(35)

117  Lapangan Bulutangkis

Standar Dimensi lapangan bulutangkis, yaitu sebagai berikut:

Ruang Ganti pemain dan pelatih

Dalam ruang ganti pemain memiliki ketentuan dimana setiap

ruang ganti berdasarkan tipe A dengan kapasitas penonton

3000-5000 orang dan tipe B dengan kapasitas penonton

1000-3000 setidaknya memiliki minimal 2 unit ruang ganti,

sedangkan tipe C dengan kapasitas maksimal 1000 penonton

setidaknya memiliki minimal 1 unit ruang ganti.

Lokasi ruang ganti harus dapat menuju langsung ke lapangan

dengan melalui koridor yang biasanya terletak dibawah tribun

penonton.

Gambar 3.5 Standar Lapangan Bulutangkis Sumber:http://kemenpora.go.id/img_upload/files/ Juknis%20Rehabilitasi%20Lapangan%20Olahra

(36)

118  R. Fitness

Dalam ruang gym atau fitness memiliki ketentuan ruang

dimana alat latihan minimal luas yang digunakan 150m2 untuk

gelanggang tipe A sedangkan tipe B dan C minimal luas yang

digunakan 80m2 tanpa ruang latihan beban.

b. Studi Ruang Khusus Seni Ketinggian Tempat Duduk

Dalam buku data arsitek neufert jilid 2 halaman 139, syarat

ketinggian tempat duduk diruang penonton, tinggi tempat

duduk terletak pada garis pandangan. Dalam setiap baris

menuju baris selanjutnya membutuhkan ketinggian

pandangan sekitar 12cm.

(37)

119

Tempat Duduk Penonton

Dalam buku data arsitek neufert jilid 2 halaman 138,

menentukan luas area yang diperlukan untuk tempat duduk

penonton diperlukan kurang lebih 0.5m2/penonton, panjang

baris setiap koridor terdapat 16 tempat duduk, jika setiap

koridor terdapar 3-4 baris kursi maka harus terdapat sebuah

pintu keluar dengan luas 1 meter. Pintu keluar atau pintu

darurat dengan luas 1m untuk 150 orang.

Gambar 3.7 Standar Tempat Duduk Teather Sumber : data arsitek jilid 2 hal. 139

Jumlah Pintu Keluar Ruang Theater

Dalam ruang teather memiliki pintu keluar berdasarkan

(38)

120

akses pengunjung dan keselamatan pengunjung. Berikut ini

jumlah minimal pintu keluar dalam sebuah ruang pertunjukan:

Tabel 3.6 Jumlah Pintu Keluar Ruang Teather Sumber :

http://eprints.undip.ac.id/49740/2/SYAFRUDHIN_SIDIQ_210 20112130044_BAB_II.pdf

Kapasitas Standar bangunan

Peraturan keselamatan

teather

1-60 1 -

500 - 2

61-600 2 -

750 - 3

601-1000 3 -

1000 4 -

1250 - 4

1001-1400 4 -

(39)

121 c. Studi Besaran Ruang

Tabel 3.7 Studi Besaran Ruang Sumber : Analisis Pribadi

Studi Besaran Ruang

Lapangan basket Standar: 1 lapangan = 22x32m Kebutuhan lapangan : 2 buah

Kapasitas = 1 tim = 10 pemain

(5pemain+5 pemain cadangan), wasit

2 orang

Perhitungan :22m x 32m = 704m2

(perhitungan 1 lapangan)

Lapangan voli Standar: 1 lapangan = 17x28m Kebutuhan lapangan : 2 buah

Kapasitas = 1 tim = 10 orang

(6pemain+4 pemain cadangan), wasit

2 orang

Perhitungan :17m x 28m = 476m2

(perhitungan 1 lapangan)

Lapangan bulutangkis Standar: 1 lapangan = 18x18.6m Kebutuhan lapangan : 4 buah

Kapasitas = 1 tim = 2 orang

Perhitungan :18m x 18.6m = 334.8m2

(40)

122

Lapangan futsal Standar: 1 lapangan = 15x25m Kebutuhan lapangan : 2 buah

Kapasitas = 1 tim 12 pemain

(5pemain+7pemain cadangan), wasit

2 orang

Perhitungan :15m x 25m = 375m2

(perhitungan 1 lapangan)

Kolam renang Standar: 1 kolam = 25x50m Kapasitas : 50 orang

Kebutuhan : 1 buah

Perhitungan :25m x 50m = 1.250m2

Asumsi sirkulasi 50% =

1.250+(1.250x50%)= 1.875m2

Tennis meja Standar: 1 meja = 152.5cmx274cm Kebutuhan : 1 ruang

Kapasitas = 8 pemain

Perhitungan : 152.5m x 274m =

41.8m2

Asumsi sirkulasi 30% =

41.8+(41.8x30%)= 54m2

R.Fitness Standar: 1 ruang 40m2 untuk 12 orang

Kebutuhan : 1 buah

(41)

123

Perhitungan :

Menyesuaikan standar=40m2

Skate park

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 175

Standar: 200m2

Kebutuhan lapangan : 1 buah

Kapasitas = -

Perhitungan :

Menyesuaikan standar=200m2

Bmx arena

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 175

Standar: min.270m2

Kebutuhan lapangan : 1 buah

Kapasitas = -

Perhitungan :

Menyesuaikan standar 270m2

Panjat dinding Standar: 3x7x18m Kebutuhan : 1 buah

(42)

124

Perhitungan : 3m x 7m x 18m= 378m2

Asumsi sirkulasi 30% =

378+(378x30%)= 491.4m2

Tribun penonton

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 150

Standar: kursi 1 orang = 0.6m2

Kebutuhan : 1 indoor 1 outdoor

Kapasitas : 300 orang

Perhitungan :

Luas kursi penonton=300x0.6=180m2

Asumsi sirkulasi 50% =

180+(180x50%)= 270m2

Teather

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 146

Standar: kursi 1 orang = 0.6m2

Kebutuhan : 1

Kapasitas : 500 orang

Perhitungan :

Stage :

Asumsi kapasitas pemain : 20 orang

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

(43)

125

Total kebutuhan stage : 14 +

(14x100%) = 28m2

Luas kursi penonton=500x0.6=300m2

Asumsi sirkulasi 100% =

328+(328x100%)= 656m2

R. Ganti Pemain

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 70

Standar: luas minimal 30m2

Kebutuhan : 2 ruang (1 ruang 10 bilik)

Kapasitas : 20 orang

Perhitungan :

Asumsi R. Ganti pemain 30m2

Asumsi sirkulasi 50% =

30+(30x50%)= 45m2 (untuk 1 ruang)

R. Ganti Pelatih

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 70

Standar: luas minimal 30m2

Kebutuhan : 1 ruang 18 bilik

Kapasitas : 18 orang

Perhitungan :

Asumsi R. Ganti pemain 30m2

Asumsi sirkulasi 50% =

30+(30x50%)= 45m2

R. Persiapan Standar:

-Kebutuhan : 2 ruang

Kapasitas : Asumsi 1 ruang 20 orang

(44)

126

Sumber : Data Arsitek jilid 21 hal. 26

Perabot kursi panjang 4 buah

Luas = 1.6m x 0.6 x 4 = 3.84m2

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7m2 x 20 orang = 14m2

Asumsi sirkulasi 50% =

3.84m2+ 14m2= 17.84m2

17.84+(17.84x50%)= 27m2 (untuk 1

ruang persiapan)

R. Tiket

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26

Standar:

-Kebutuhan : 2 ruang

Kapasitas : Asumsi 1 loket 2 petugas

Perhitungan :

Perabot: meja 2, kursi 2 buah

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7m2 x 2 orang = 1.4m2

Luas perabot :

1.43m2 x 1.56m2 x 2= 4.46m2

Asumsi sirkulasi 100% =

4.46m2+ 1.4m2 = 5.86m2

5.86m2+(5.86x100%)= 6m2 (untuk 1

(45)

127 R. Studio Tari&Drama

Sumber : Data Arsitek jilid 1&2 hal.26&70

Standar:

-Kebutuhan : 1 ruang

Kapasitas : Asumsi 5 pelatih dan 20

pemain

Perhitungan :

Perabot: loker 2 buah

Luas perabot: 0.5m x 1.2m x 2= 1.2m2

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2m2 x 25 orang = 30m2

Asumsi sirkulasi 50% =

30m2+ 1.2m2 = 31.2m2

31.2m2+(31.2x50%)= 47m2

R. Studio musik

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26

Standar:

-Kebutuhan : 4 ruang

Kapasitas : Asumsi 6 orang (1studio)

Perabot : 1 meja, 6 kursi, 1 lemari

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m= 0.96m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 6= 2.16m2

Keyboard = 1m x 0.3m= 0.3 m2

Drum = 1.5m x 1.5m= 2.25m2

(46)

128

0.96 m2 + 2.16 m2 + 0.3 m2 + 2.25 m2

+ 0.72 m2 = 6.39 m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7m2 x 6 orang = 4.2m2

Asumsi sirkulasi 50% =

6.39m2+ 4.2m2 = 11m2

11m2+(11x50%)= 17m2

Hall Serbaguna

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26-27

Standar:

-Kebutuhan : 1

Kapasitas : Asumsi 200 orang

Perabot : 10 kursi panjang

Luas perabot :

Kursi = 1.6m x 0.7 x 10 = 11.2m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7m2 x 200 orang = 140m2

Asumsi sirkulasi 200% =

140m2+ 11.2m2 = 151.2m2

(47)

129

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 146

Kebutuhan : 1 buah

Kapasitas = asumsi 4 perias, 20

pemain

Perhitungan :3m x 6m = 18m2

Asumsi sirkulasi 50% =

18+(18x50%)= 27m2

R. Administrasi

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16

Standar:

-Kebutuhan : 2 ruang

Kapasitas : Asumsi 2 orang dalam 1

ruang

Perabot : 2 meja, 2 kursi, 1 lemari

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 1.92m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 2= 0.72m2

Lemari = 1.8m x 1.2m = 2.16 m2

1.92 m2+0.72 m2+ 2.16 m2= 4.8m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

62.5cm x 86cm = 0.5m2

0.5m2 x 2 orang = 1m2

Asumsi sirkulasi 50% =

4.8m2+ 1m2 = 5.8m2

(48)

130 R. Direktur&Manager

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16

Standar:

-Kebutuhan : 2 ruang

Kapasitas : 1 orang, 4 tamu

Perabot : 2 meja, 1 kursi, 1 lemari, 2

sofa

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 2m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 1= 0.36m2

Sofa = 1.6m x 0.7m= 1.12 m2

Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2

2m2+0.36 m2+1.12 m2+0.6 m2=

4.08m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

62.5cmx 100cm = 0.6m2

0.6m2 x 5 orang = 3m2

Asumsi sirkulasi 50% =

4.08m2+ 3m2 = 7.08m2

7.08m2+(7.08x50%)= 10.62m2

R.Rapat Standar:

-Kebutuhan : 1 ruang

(49)

131

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16,119

Perabot : 1 meja panjang, 20 kursi, 1

lemari, 1 meja kecil

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2

Meja panjang = 5.7 x 2.8 = 15.96m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 20= 7.2m2

Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2

0.96m2+15.96m2+7.2m2+0.6m2=

25m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

62.5cmx 100cm = 0.6m2

0.6m2 x 20 orang = 12m2

Asumsi sirkulasi 50% =

25m2+ 12m2 = 37m2

37m2+(37x50%)= 55.5m2

Klinik

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 199

Standar: 4.7 x 3.3m

Kebutuhan : 1 buah

Kapasitas = 6 orang

Perhitungan :4.7m x 3.3m = 15.51m2

Asumsi sirkulasi 50% =

15.51+(15.51x50%)= 23m2

(50)

-132

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16

Kebutuhan : 1

Kapasitas : 2 orang

Perabot : 2 meja, 2 kursi

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 1.92m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 2= 0.72m2

1.92 m2+0.72 m2= 2.64m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

62.5cm x 86cm = 0.5m2

0.5m2 x 2 orang = 1m2

Asumsi sirkulasi 50% =

2.64m2+ 1m2 = 3.64m2

3.64m2+(3.64x50%)= 5.46m2

R. CCTV

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal.

Standar: 12.5 x 3.24m

Kebutuhan : 1

Kapasitas = Asumsi 1 ruang 4 staff

Perhitungan :12.5m x 3.24m = 40.5m2

Asumsi sirkulasi 30% =

40.5+(40.5x30%)= 52.65m2

R. Operasional Standar: 4.80 x 5m Kebutuhan : 1

(51)

133

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal.

Perhitungan :4.80m x 5m = 24m2

Asumsi sirkulasi 30% =

24+(24x30%)= 31m2

R. Penyewaan

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16

Standar:

-Kebutuhan : 2

Kapasitas : 1 ruang 3 pelaku

Perabot : 1 meja, 3 kursi, 1 lemari

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 3= 1.08m2

Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2

0.96m2+1.08m2+0.6m2= 3m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

62.5cmx 100cm = 0.6m2

0.6m2 x 3 orang = 2m2

Asumsi sirkulasi 50% =

3m2+ 2m2 = 5m2

5m2+(5x50%)= 8m2 (untuk 1 ruang)

(52)

-134

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16

Kebutuhan : 2 ruang

Kapasitas : 1 orang

Perabot : 1 meja, 1 kursi, 1 lemari

Luas perabot :

Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2

Kursi = 0.6m x 0.6m = 0.36m2

Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2

0.96m2+0.36m2+0.6m2= 2m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7m2 x 1 orang = 0.7m2

Asumsi sirkulasi 80% =

2m2+ 0.7m2 = 2.7m2

2.7m2+(2.7x80%)= 5m2 (untuk1 ruang)

R. OB Standar:

-Kebutuhan : 1

Kapasitas : Asumsi 20 orang

Perabot : 2 loker

Luas perabot: 0.5m x 1.2m x 2= 1.2m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

(53)

135

Sumber : Data Arsitek jilid 1&2

0.7m2 x 20 orang = 14m2

Asumsi sirkulasi 100% =

1.2m2+ 14m2 = 15.2m2

15.2m2+(15.2x100%)= 17m2

R. Security

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 16

Standar:

-Kebutuhan : 2

Kapasitas : Asumsi 1 ruang 2 staff

Perabot : 2 meja, 2 kursi, 1 lemari

Luas perabot:

Meja = 0.8m x 1.2m x 2= 2m2

Kursi = 0.6m x 0.6m x 2= 0.72m2

Lemari = 0.5m x 1.2m= 0.6 m2

2m2+0.72m2+0.6m2= 3.32m2

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7m2 x 2 orang = 1.4m2

Asumsi sirkulasi 50% =

3.32m2+ 1.4m2 = 5m2

5m2+(5x50%)= 7.5m2 (untuk 1 ruang)

ME Standar:

(54)

136

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26

Kapasitas : Asumsi 4 orang

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2m2 x 4 orang = 4.8m2

Asumsi sirkulasi 100% =

4.8m2+(2.8x100%)= 5m2

Lavatory

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 258

Standar: 15m2

Kebutuhan : 2

Kapasitas = Asumsi 1 ruang 8 bilik

Perhitungan :

Asumsi sirkulasi 30% =

15+(15x30%)= 20m2

Lavatory Difabel

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 202

Standar: 1.6m x 1.7m

Kebutuhan : 2

Kapasitas = Asumsi 1 ruang 2 bilik

Perhitungan :

1.6m x 1.7m = 2.72 m2

2.72 m2 x 2= 5.44m2

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

(55)

137

Asumsi sirkulasi 50% =

6.64+(6.64x50%)= 10m2

Area bilas

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 202

Standar: 40m2

Kebutuhan : 1 pria 1 wanita

Kapasitas = 1 ruang 11 bilik

Perhitungan :

Asumsi sirkulasi 20% =

40+(40x20%)= 48m2

Café

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 119

Standar: -

Kebutuhan : 1

Kapasitas = 100 orang

Perabot:

25 Meja

100 Kursi

1 Meja kasir

2 Kursi kasir

4 Wastafel

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7 m2 x 100 orang = 70m2

Luas perabot :

(56)

138

Kursi : 0.7 x 0.7 x 100= 49 m2

Meja kasir : 1.8 x 0.8= 1.44 m2

Kursi kasir : 0.6 x 0.6 x 2= 0.72 m2

Asumsi sirkulasi 50% =

24 m2+49 m2+1.44 m2+0.72 m2+70

m2= 145.16m2

145.16 m2 + (145.16x50%)= 217.74m2

Pantry

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 213-214

Standar: -

Kebutuhan : 1

Kapasitas = Asumsi 10 orang

Perabot:

1 Wastafel

1 pencuci piring

2 lemari

2 kulkas

1 meja dapur panjang

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7 m2 x 10 orang = 7m2

Luas perabot :

Lemari : 1.2 x 0.6 x 2= 1.44m2

(57)

139

Meja dapur : 1.5 x 0.6 = 0.9m2

Asumsi sirkulasi 50% =

1.44 m2+1.44 m2+0.9 m2+7m2=

10.78m2

10.78 m2 + (10.78x50%)= 16m2

Mushola

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 26

Standar:

-Kebutuhan : 1

Kapasitas : Asumsi 10 orang

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2m2 x 10 orang = 12m2

Asumsi sirkulasi 50% =

12m2+(12x50%)= 18m2

Mini market

Sumber : Data Arsitek jilid 1 & 2

Standar:

-Kebutuhan : 1

Kapasitas : Asumsi 20 orang

Perabot : 1 meja kasir, 2 kursi, rak, 4

lemari pendingin, 2 lemari

Perhitungan :

Luas perabot :

Kursi : 0.6 x 0.6 x 2= 0.72m2

(58)

140

Rak = Asumsi rak 15 buah

(12.5x0.7x15= 131.25m2

Lemari pendingin = 0.9 x 0.8 x 4= 3m2

Lemari = 1.2 x 0.5 x 2 = 1.2m2

0.72 m2+1.08 m2+131.25 m2+3 m2+2

m2= 138.05m2

Pergerakan 1 orang :

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

0.7 m2 x 20 orang = 14m2

Asumsi sirkulasi 50% =

138.05 m2+14 m2= 152.05m2

152.05m2+(152.05x50%)= 228.075m2

R. Genset Standar: 15m2

Kebutuhan : Asumsi 2 genset

Kapasitas : 2 teknisi

Perhitungan :

Luas genset : 15 m2 x 2 m2= 30 m2

Asumsi sirkulasi 50% =

30m2+(30x50%)= 45m2

Gudang Standar: 1.2m x 2.7m= 3.24m2

Kebutuhan : 2 rak

Kapasitas : -

(59)

141

Sumber : Data Arsitek jilid 3 hal. 395

3.24 m2 x 2 = 6.48

Asumsi sirkulasi 80% =

6.48m2+(6.48x80%)= 12m2

R.Panel Standar: -

Kebutuhan : 1 ruang

Kapasitas : 2 teknisi

Perhitungan :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2 m2 x 2 m2= 2.4m2

Asumsi sirkulasi 50% =

2.4m2+(2.4x50%)= 4m2

Toko Buku

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 3

Standar:

-Kebutuhan : 1

Kapasitas : Asumsi 50 orang

Perabot : 1 meja kasir, 2 kursi kasir, 5

rak, 2 lemari arsip, 1 meja admin, 2

kursi admin, 2 loker, 5 meja, 10 kursi

baca

Perhitungan :

Luas perabot :

(60)

142

Meja kasir : 1.8 x 0.6= 1.08m2

Meja admin : 1.2 x 0.6 = 0.72m2

Kursi admin : 0.6 x 0.6 x 2= 0.72m2

Loker : 0.5m x 1.2m x 2= 1.2m2

Lemari = 0.9 x 0.5 x 2 = 0.9m2

0.72 m2+1.08 m2+ 0.72 m2+ 0.72

m2+1.2 m2 + 0.9m2= 5.34m2

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2 m2 x 50 orang = 60m2

Asumsi sirkulasi 150% =

5.34 m2+60 m2= 65.34m2

65.34m2+(65.34x150%)= 163.35m2

Galeri musik Standar:

-Kebutuhan : 1

Kapasitas : Asumsi 200 orang

Perabot : meja penyangga asumsi 50

Perhitungan :

0.6 m2 x 0.6 m2 x 50= 18m2

0.9 m2 x 0.5 m2 x 50= 22.5m2

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

(61)

143

Asumsi sirkulasi 200% =

40.5 m2+60 m2= 100.5m2

100.5m2+(100.5x150%)= 251.25m2

R. Backstage

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 26

Standar: -

Kebutuhan : 1 ruang

Kapasitas : 50 orang

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2 m2 x 50 orang= 60m2

Asumsi sirkulasi 50% =

60m2+(60x50%)= 90m2

Pos Satpam Standar:

-Kebutuhan : 2

Kapasitas : 1 orang

Perabot : 1 meja, 1 kursi

Luas perabot:

Meja = 0.8m x 1.2m = 0.96m2

Kursi = 0.6m x 0.6m = 0.36m2

0.96m2+0.36m2 = 1.32m2

Perhitungan :

(62)

144

8.75cm x 87.5cm = 0.7m2

Asumsi sirkulasi 20% =

1.32m2+ 0.7m2 = 2.02m2

2.02m2+(2.02x20%)= 2.4m2

Tangga

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 175

Standar:

Kebutuhan : 2

Kapasitas : 2 orang

Perhitungan :

(125x2)+(470x2)+(120x2)=1.430cm2

= 14m2

(perhitungan luas 1 area tangga)

Tangga Darurat

Sumber : PMPU nomor 26 2008 tentang persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran

pada bangunan gedung dan lingkungan

Standar:

Kebutuhan : 2

Kapasitas : 2 orang

Perhitungan :

(150x2)+(510x2)+(150x2)=1.620cm2

= 16m2

(perhitungan luas 1 area tangga

darurat)

Lift Penumpang Standar: 230 x 240 cm2 = 5.5m2

Kebutuhan : 2

Kapasitas : 13

(63)

145

Sumber : Data Arsitek jilid 1 hal. 182

Menyesuaikan standar = 5.5m2

(perhitungan luas 1 lift)

Lobby

Sumber : Data Arsitek jilid 2 hal. 26

Standar: -

Kebutuhan : 2

Kapasitas : 4-6 orang

Perhitungan :

Pergerakan 1 orang :

175cmx 70cm = 1.2m2

1.2 m2 x 6 orang= 7.2m2

Asumsi sirkulasi 80% =

7.2m2+(7.2x80%)= 13m2

(perhitungan luas 1 lobby)

(64)

146

d. Total Kebutuhan Luas Bangunan

Tabel 3.8 Kebutuhan Luas Bangunan Sumber : Analisis Pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

Ruang

Luasan(m2) Total(m2) Fasilitas Olaharaga

1 Lapangan basket 1 704 704

2 Lapangan voli 1 476 476

3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8

4 Lapangan futsal 1 375 375

5 Kolam renang 1 1.875 1.875

6 Tennis meja 1 54 54

7 R. Fitness 1 40 40

8 Hall serbaguna 1 181 181

9 Tribun penonton 2 270 540

10 Ruang ganti pemain 1 45 45

11 Ruang ganti pelatih 1 45 45

12 Ruang tiket 1 6 6

13 Area bilas 1 48 48

14 Ruang persiapan 1 27 27

Fasilitas Seni

15 Theater 1 656 656

16 Studio drama 1 47 47

(65)

147

18 Studio musik 4 17 x 4 68

19 Ruang persiapan 1 27 27

20 Ruang tiket 1 6 6

21 Ruang backstage 1 90 90

22 Ruang tatarias 1 27 27

Fasilitas Pengelola

23 Ruang admin 2 9 x 2 18

24 Ruang direktur 1 10.62 10.62

25 Ruang manager 1 10.62 10.62

26 Ruang rapat 1 55.5 55.5

27 Ruang resepsionis 1 5.46 5.46

28 Ruang CCTV 1 52.65 52.65

29 Ruang operasional 1 31 31

30 Ruang staff 2 5 x2 10

31 Ruang penyewa 2 8 x 2 16

32 Ruang OB 1 17 17

33 Ruang security 2 7.5 x 2 15

34 Klinik 1 23 23

Fasilitas Service

35 ME 1 5 5

36 Lavatory 2 20 x 2 40

37 Lavatory difabel 2 10 x 2 20

(66)

148

39 Ruang panel 1 4 4

40 Genset 1 45 45

41 Mushola 1 18 18

42 Pos satpam 2 2.4 x 2 4.8

43 Pantry 1 16 16

44 Lobby 2 13 26

45 Tangga 4 14 56

46 Tangga darurat 4 16 64

47 Lift penumpang 2 5.5 11

Fasilitas Penunjang

48 Toko buku 1 163.35 163.35

49 Galeri musik 1 251.25 251.25

50 Mini market 1 228.075 228.075

51 Cafe 1 217.74 217.74

Total 7.177.9 Asumsi

sirkulasi 30%

2.153.3

(67)

149

e. Kebutuhan Luas Ruang Luar

Tabel 3.9 Kebutuhan Luas R.Luar Sumber : analisis pribadi

No Nama Ruang Kebutuhan

Ruang

Luasan(m2) Total(m2)

1 Lapangan basket 1 704 704

2 Lapangan voli 1 476 476

3 Lapangan bulutangkis 1 334.8 334.8

4 Lapangan futsal 1 375 375

5 Panjat dinding 1 491.4 491.4

6 Skate park 1 200 200

7 Bmx arena 1 270 270

Total 2.851,2

f. Kebutuhan Luas Parkir

Asumsi penggunaan transportasi :

Tabel 3.10 Asumsi penggunaan transportasi Sumber : Analisis Pribadi

Nama transportasi Asumsi penggunaan Kapasitas

Bus 10% 40 orang

Mobil 30% 6 orang

Motor 50% 2 orang

(68)

150

Asumsi penyediaan lahan untuk parkir 60% dari total keseluruhan pelaku

60% x 1.313 orang = 788 kendaraan

Perhitungan :

 Bus = 10% x 788 = 79 orang

= 79 orang : 40 = 2 bus

 Mobil = 30% x 788 = 236 orang

= 236 orang : 6 = 39 mobil

 Motor = 50% x 788 = 394 orang

= 394 orang : 2 = 197 motor

 Pejalan kaki = 10% x 788 = 788 orang

Luas lahan parkir :

 Bus = 2 bus x (3mx15m)= 90m2

Asumsi sirkulasi 200%= 90m2 x200%= 180 m2

Total = 90m2 + 180 m2 = 270m2

 Mobil = 39 mobil x (2.5m x 5m)= 488 m2

Asumsi sirkulasi 200%= 488 m2 x 200%= 975 m2

Total = 488m2 + 975m2= 1.463m2

 Motor = 197 motor x (1.5m x 3m)= 887 m2

Asumsi sirkulasi 200%= 887 m2 x 200%= 1.773 m2

Total = 887m2 + 1.773m2= 2.660m2

 Pejalan kaki = 788 orang

(69)

151

f. Kebutuhan Luas Lahan

Berdasarkan lokasi pemilihan tapak, tapak berada di wilayah

BWK V Kota Semarang yang memiliki ketentuan bangunan olahraga

dibagian KDB 40%, KLB maks. 2 lantai atau KLB 0.8, GSB 32 meter.

 Total luas lahan = total luas bangunan + lahan parkir

= 9.331m2 + 4.393m2

= 13.724m2

= 13.724: KLB

= 13.724: 0.8 = 17.155m2

 Luas lantai dasar = KDB X luas lahan

= 40% x 17.155m2

= 6.862m2

 Luas open space = luas lahan – luas lantai dasar

= 17.155m2 – 6.862m2

= 10.293m2

 Luas RTH = luas open space – luas parkir

= 10.293m2- 4.393m2

= 5.900m2

 Total Kebutuhan Lahan = luas lantai dasar + luas parkir + luas

open space

= 6.862m2 + 4.393m2 + 10.293m2

(70)

152 3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur

Dalam sistem struktur bangunan dibedakan menjadi 3 jenis macam struktur

yaitu Sub Structure (Sistem Struktur Bawah), Middle Structure (Sistem Struktur

Tengah) dan Upper Structure (Sistem Struktur Atas). Berikut ini beberapa jenis

struktur yang akan diterapkan pada bangunan gelanggang remaja di semarang,

yaitu:

a. Sistem Struktur Bawah (Sub Structure)

Sistem Struktur Bawah atau Sub Structure merupakan pembahasan

mengenai pondasi pada sebuah bangunan. Secara umum pondasi merupakan

sistem struktur bagian bawah pada bangunan yang berhubungan langsung

dengan tanah atau yang memiliki fungsi sebagai pemikul beban bangunan di

atasnya.

Pondasi sendiri harus dapat menjamin kestabilan dalam sebuah bangunan

karena berhubungan dengan beban bangunan, berat bangunan, dan gaya luar

bangunan seperti gempa bumi, tekanan angin, dan lain-lain. Dalam pondasi

sebuah bangunan dibedakan menjadi dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal

dan pondasi dalam. Berikut ini tabel beberapa jenis pondasi dangkal dan

(71)

153

Tabel 3.11 Jenis Pondasi Pada Bangunan Sumber:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55252/Chapter%20II.pdf;jsessio nid=E0C5483912444E5E95FC332ADBFFFA2A?sequence=2

Jenis pondasi Keterangan

Kelebihan Kekurangan

Pondasi dangkal Pondasi Plat Beton Lajur

Gambar 3.8 Pondasi plat beton lajur

 Biaya pekerjaan

pondasi plat beton

lajur masih

tergolong murah.

 Galian tanah pada

pondasi plat lajur

lebih sedikit hanya

sampai titik kolom

struktur.

 Harus

mempersiapkan

bekesting atau

cetakan dahulu

 Membutuhkan

waktu cukup lama

karena menunggu

cor beton sampai

kering.

Pondasi Rakit

Gambar 3.9 Pondasi Rakit

 Untuk bangunan

bertingkat pondasi

ini lebih handal

dibandingkan

dengan pondasi

batu kali.

 Biaya pekerjaan

tidak memakan

biaya mahal.

 Membutuhkan

persiapan yang

cukup lama.

 Sedikitnya tukang

yang dapat

merakit jenis

pondasi ini.

Pondasi Dalam

Pondasi Sumuran  Biasa digunakan jika titik kedalaman

tanah keras sekitar

3-5 meter.

 Boros dalam

penggunaan

adukan beton dan

(72)

154

Gambar 3.10 Pondasi Batu Bata

digunakan harus

berukuran besar.

Pondasi Bored Pile

Gambar 3.11 Pondasi Bored Plie

 Biaya pekerjaan

tergolong murah.

 Ujung pondasi ini

dapat bertumpu

pada tanah keras.

 Penggunaan

betonnya relative

sedikit.

 Pemasangannya

cukup sulit.

 Pondasi ini kurang

bagus dipakai

karena pondasi

lama-lama akan

mudah keropos

karena unsur

semen akan larut

akibat air tanah.

Pondasi Tiang Pancang Minipile

Gambar 3.12 Pondasi Tiang Pancang

 Memiliki kekuatan

yang cukup

dibandingkan

pondasi bored pile.

 Digunakan untuk

lapisan tanah

kerasnya yang

dangkal

 Pada saat proses

pemancangan

akan menimbulkan

getaran yanmg

cukup

menggangu.

Jenis pondasi yang akan diterapkan Pondasi tiang pancang

Minipile

 Penggunaan

pondasi tiang

pancang dapat

 Apabila saat

pelaksanaan tidak

(73)

155

digunakan dengan

berbagai jenis

tanah.

mengurangi daya

dukung secara

signifikan.

Pondasi Plat Beton Lajur  Galian tanah pada pondasi plat lajur

lebih sedikit hanya

sampai titik kolom

struktur.

 Membutuhkan

waktu cukup lama

karena menunggu

cor beton sampai

kering.

b. Sistem Struktur Tengah (Middle Structure)

Sistem Struktur Tengah atau Middle Structure merupakan pembahasan

mengenai selimut atau dinding dan alas lantai pada sebuah bangunan. Secara

umum dinding merupakan pelindung bangunan dari segi konstruksi atau dari

segi arsitektur bangunan, sedangkan lantai merupakan penutup lantai untuk

mendukung fungsi dan keindahan bangunan. Dinding pada sebuah bangunan

(74)

156

Tabel 3.12 Jenis Selimut Bangunan Sumber: E-jornal undip.ac.id

Jenis dinding

Keterangan

Kelebihan Kekurangan

Batu Bata Ringan(Hebel)

Sumber : e-journal unud.ac.id

 Memiliki ukuran

yang sama

sehingga pada

saat pemasangan

hasilnya rapi.

 Tidak

membutuhkan

acian semen yang

tebal.

 Lebih ringan

dibandingkan

batu bata merah.

 Dari segi harga

batu bata ringan

cukup mahal.

 Menggunakan

perekat khusus

pada saat

pemasangan.

Dinding Precast Concrete

Sumber:

www.scribd.com/beton-precast

 Proses

pemasangan

lebih cepat.

 Lebih ekonomis

dan penyelesaian

finishing mudah.

 Membutuhkan

lahan yang cukup

luas untuk pabrikasi

dan penimbunan..

 Terbatasnya jarak

transport beton

precast yang akan

dikirim.

 Panjang dan bentuk

juga terbatas.

Dinding Partisi  Memiliki sifat lebih praktis dan ringan

dibandingkan

dengan bahan

 Tidak bisa

digunakan untuk

(75)

157

Sumber:

www.scribd.com/dinding

material dinding

lainnya.

Dinding ACP

Sumber :

https://www.scribd.com/ACP-Instalasi

 Dinding ACP

bersifat tahan

terhadap cuaca.

 Kualitas ACP

tahan lama.

 Dari segi biaya ACP

tergolong cukup

mahal.

 Dinding ACP

kurang efektif

apabila diterapkan

di dinding yang

melengkung. Curtain Wall Sumber : https://i0.wp.com/i511.photob ucket.com/albums/s352/calbe ry/curtainwall004.jpg

 Memberi kesan

luas pada

ruangan.

 Proses

pemasangan

tidak memakan

waktu cukup

lama.

 Sistem

pembersihan yang

cukup sulit karena

membutuhkan

gondorola.

Dinding Kaca  Dinding kaca memberikan

kesan luas pada

sebuah ruangan.

 Jika kualitas kaca

kurang bagus,

maka akan mudah

(76)

158

Sumber :

https://www.arsitag.com/articl

e/kaca-sebagai-bahan-bangunan

 Dapat

menghemat

energi bangunan

karena adanya

cahaya masuk

kedalam bangunan. Dinding Bernafas Sumber: https://www.arsitag.com/articl e/dinding-rooster

 Dinding bernafas

dapat Menghemat

energi pada

bangunan.

 Dinding bernafas

memiliki beragam

motif.

 Tidak dapat

dijadikan dinding

utama karena

dinding bernafas

tidak dapat

menahan beban

struktur.

Jenis dinding yang akan diterapkan

Dinding ACP  Dinding ACP

memiliki sifat

tahan api.

 Dinding ACP

memiliki sifat

sangat kuat,

ringan, tahan

lama.

-

Dinding Precast Concrete  Dinding yang proses

pemasangannya

(77)

159

 Lebih ekonomis

dan penyelesaian

finishing mudah.

Dinding Partisi  Dinding partisi lebih fleksibel.

 Dinding partisi

tidak menambah

beban struktur.

 Jika melakukan

pembongkaran

dinding, tidak

akan

mempengaruhi

dinding struktur.

-

Dinding Bernafas  Menghemat energi bangunan.

 Dapat menjadi

pertukaran

sirkulasi udara.

 Tidak menambah

beban struktur

bangunan.

-

Dinding Kaca  Menghemat energi bangunan.

 Memiliki sifat

tahan kedap air,

kedap suara, dan

memberikan

kesan luas pada

ruangan.

(78)

160

Tabel 3.13 Material Penutup Lantai

Sumber: http://scdc.binus.ac.id/jenis-material-lantai/

Nama Material Lantai Keterangan

Keramik  Memiliki beragam tekstur

 Memiliki sifat keras, tahan api, dan tahan

gores

Batu alam  Memiliki sifat keras, tahan api, dan tahan gores

Tegel  Memiliki sifat keras, tahan api dan tahan terhadap zat kimia keras

Parquet  Memiliki sifat kedap suara

 Membutuhkan perawatan khusus

 Rentan terhadap zat kimia

Marmer  Memiliki ukuran yang beragam

 Memiliki sifat tahan api dan mampu

menahan beban berat dibandingkan

bahan penutup lainnya

Homogenous tile  Memiliki sifat tidak mudah tergores atau terkikis

 Memiliki beragam ukuran

 Memiliki beragam motif dan warna

Terraso  Memiliki sifat keras, tahan api, dan kuat

 Memiliki beragam motif dan warna

Granit  Memiliki sifat anti gores dan kuat

 Memberi kesan luas pada ruangan

Epoxy  Memiliki sifat kedap air dan tidak licin

 Memiliki beragam warna dan motif

 Memiliki kesan mengkilap pada

permukaan lantai

(79)

161

 Memiliki beragam motif dan warna

 Ramah lingkungan

Karpet  Memiliki beragam warna

Vinyl  Memiliki sifat lunak, tahan benturan, dan kedap suara

 Anti terhadap serangan serangga

Glass floor  Memiliki sifat kuat, tahan lama dan anti goresan

 Walaupun berbahan material kaca,

tetapi dapat menahan beban berat dari

pemain karena kaca didesain secara

khusus.

Jenis penutup lantai yang akan diterapkan Keramik

- Memiliki beragam tekstur

- Memiliki sifat keras, tahan api, dan

tahan gores

Gambar 3.13 Lantai Keramik

Parquet

- Memiliki sifat kedap suara

- Membutuhkan perawatan khusus

- Rentan terhadap zat kimia

Gambar 3.14 Lantai Parquet

Terraso

- Memiliki sifat keras, tahan api, dan

kuat

- Memiliki beragam motif dan warna

(80)

162 Karpet

- Memiliki beragam warna

Gambar 3.16 Lantai Karpet

Glass floor

- Memiliki sifat kuat, tahan lama dan

anti goresan

- Walaupun berbahan material kaca,

tetapi dapat menahan beban berat

dari pemain karena kaca didesain

secara khusus.

Gambar 3.17 Glass Floor

Epoxy

- Memiliki sifat kedap air dan tidak

licin

- Memiliki beragam warna dan motif

- Memiliki kesan mengkilap pada

permukaan lantai Gambar 3.18 Lantai Epoxy

c. Sistem Struktur Atas (Upper Structure)

Sistem Struktur Atas atau Upper Structure merupakan pembahasan

mengenai elemen bangunan yang berada diatas permukaan tanah. Sistem

struktur atas terdiri atas atap, kolom, pelat, balok, balok anak, dan tangga.

Berikut ini beberapa sistem struktur atas yang akan digunakan untuk bangunan

(81)

163  Penggunaan material atap

Dalam bangunan gelanggang remaja akan menggunakan dua

sistem struktur yaitu sistem struktur rangka dan sistem struktur bentang

lebar. Penggunaan sistem struktur bentang lebar akan digunakan untuk

bangunan olahraga, sedangkan untuk bangunan gedung seni

pertunjukan akan menggunakan sistem struktur rangka.

Jenis struktur bentang lebar yang akan digunakan untuk bangunan

gedung olahraga yaitu menggunakan sistem struktur cangkang dan

space frame.

Sistem Struktur Cangkang (shell)

Dalam buku KBK PTSB VI hal. 33 , Sistem struktur cangkang (shell)

adalah suatu shell yang tidak boleh merupakan bidang datar tetapi

harus memiliki kelengkungan yang terbuat dari bahan yang tipis

dibandingkan luas permukaan yang dilingkupi serta memiliki

kekuatan bahan yang mampu menahan tarikan dan tekanan.

Gambar 3.19 Struktur Cangkang Sumber : Data Arsitek Jilid 1 hal. 40

Sistem Struktur Space Frame

Dalam buku KBK PTSB VI hal. 109 sistem struktur space frame yaitu

suatu konfigurasi batang-batang tarik dan tekan yang

(82)

164

dapat menutup suatu permukaan yang luas. Prinsip kerja dari

batang-batang pembentuknya adalah serupa dengan prinsip yang

diterapkan pada konstruksi rangka batang dua dimensi seperti

kuda-kuda atap, dan lain-lain. Elemen batang-batang disusun sedemikian

rupa, sehingga gaya-gaya hanya bekerja pada garis normal batang

sebagai gaya tarik dan gaya tekan. Untuk itu hubungan antara

batang-batang haruslah disusun sehingga menjadi

pertemuan-pertemuan garis normal dan menghindari terjadinya momen baik

pada elemen batang atau elemen sambungan (joint).

Gambar 3.20 Struktur Space Frame Sumber : KBK PTSB VI hal. 109

Sistem struktur space frame tersusun dari batang-batang yang

dikonfigurasikan secara beraturan. Konfigurasi ini sangat bervariatif

yang pada dasarnya tetap memperhatikan tercapainya kekakuan

pada struktur yang terbentuk. Pola-pola konfigurasi tersebut adalah:

1. Komposisi prisma rectangular

Terdiri dari beberapa jenis rangka diagonal tunggal, ganda dan

(83)

165

2. Komposisi prisma triangular posisi tidur

Terdiri dari beberapa jenis rangka diagonal tunggal dan ganda.

3. Komposisi prisma posisi berdiri

Terdiri dari beberapa jenis rangka diagonal tunggal dan ganda.

4. Komposisi tetahedra dan semi oktahedra

5. Komposisi tetahedra dan oktahedra

6. Komposisi piramida hexagonal

Gambar 3.21 contoh pola konfigurasi space frame Sumber : KBK PTSB VI hal. 112

Penggunaan Pelat Lantai

Pelat lantai terdiri dari beberapa jenis yang akan digunakan atau

diterapkan dalam sebuah bangunan. Macam-macam konstruksi pelat

lantai tersebut yaitu sebagai berikut:

(Sumber : KBK PTSB IV hal.108)

1. Konstruksi Slab 1 Arah (One Way Slab)

One way slab yaitu slab dengan penopang rangka horizontal dikenal

(84)

166

berseberangan, keluasan bentang disarankan 1:1 s/d 1:6. Pada

bentang keluasan persegi panjang balok penopang sebaiknya pada

bentang panjang. Bahan slab beton bertulang atau dengan landasan

steel deck. Konstruksi slab 1 arah juga memiliki beberapa jenis

lainnya yaitu one way joist slab yang memiliki arti pengembangan

dari one way slab dengan rusuk lebih rapat dilengkapi balok

penopang untuk bentang lebih panjang dan jenis slab beton cetak

setempat (case in situ) yang memiliki arti teknologi cast in situ dapat

dilakukan pengecoran bersama antara rangka-rangka balok dengan

slab, atau pengecoran slab terpisah setelah pembalokan matang

demikian pula sama bila menggunakan steel deck, kemudian sistem

slab beton pracetak (precast) yang memiliki arti tipe slab pracetak

dapat berupa slab rata atau slab dengan rib yang berfungsi sebagai

balok rusuk.

2. Konstruksi Slab Balok Pembagi-Balok Induk (Slab Beam Girder)

Sistem sama dengan one way slab tetapi diberlakukan sistem

penopang bertingkat karena keluasan bentang. Slab didukung oleh

balok penopang yang didukung oleh balok induk. Dapat pula slab

yang didukung oleh rib dan rib didukung oleh rib yang lebih besar

dan rib yang lebih besar didukung oleh balok tepi.

3. Konstruksi Slab 2 Arah Balok (Two Way Slab)

Slab dengan penopang rangka horizontal dikenal sebagai 2 direction

(85)

167

Ketebalan slab lebih kecil dari pada one way slab. Keluasan bentang

yang disarankan 1:1 s/d 1:5.

4. Konstruksi Flat Slab (Slab With Drop Panels)

Slab dengan penopang rangka horizontal sebagai 2 direction plate

tanpa balok, berupa slab dengan drop panel atau bell type column

capital. Ukuran column capital 2% x panjang panel, ukuran drop

panel > 1/3 panjang panel parallel.

5. Konstruksi Flate Plate

Slab dengan penopang rangka horizontal sebagai 2 directional plate

tanpa balok tepi. Ketebalan sangat dangkal, berat slab cukup besar,

stabilitas lateral kecil, disarankan untuk beban ringan. Tebal slab

Gambar

Tabel 3.1 Pengelompokan Aktifitas
Tabel 3.2 Pelaku Aktifitas dan Sifat Kegiatan
Tabel 3.3 Tabel Pertumbuhan Remaja Kota Semarang Sumber: BPS Kota Semarang
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Gelanggang Remaja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi dengan sensor pada AUV menggunakan mikrokontroler Arduino Nano, sedangkan metode kontrol yang digunakan pada sistem ini adalah Proportional-Integral-Derivative (PID),

Sistem pengereman antilock ini bertujuan agar roda dari mobil tidak terkunci ketika pengereman dilakukan yang umumnya terjadi apabila kendaraan mendapatkan gaya pengereman

Berdasarkan tabel usulan program dari setiap kegiatan, maka dapat disusun sebuah tabel ringkas rencana program dan investasi bidang Cipta Karya yaitu dalam bentuk

Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif pada mata pelajaran. Matematika materi bangun ruang di kelas IV SD Negeri

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru tentang siswanya yang meliputi (1) bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.Syukur Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, skripsi yang berjudul

Pada tahap ini dilakukan perhitungan kecepatan air yang bisa dipompa oleh piston untuk masing-masing variasi ukuran tabung karena untuk. setiap ukuran tabung