• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PT. INDOSAT TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PT. INDOSAT TBK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

9 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Indosat Tbk

PT Indosat Tbk (PT Indonesian Satellite Corporation Tbk) adalah salah satu perusahaan jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pasca bayar dengan merek jual Matrik, Mentari, dan IM3. Produk lain yang disediakan oleh PT Indosat Tbk adalah komunikasi via suara untuk telepon tetap (Fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne. PT. Indosat Tbk juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI : Multimedia, Internet & Data Communication Services).

PT Indosat Tbk didirikan dalam rangka menindaklanjuti Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24. PT Indosat Tbk. yang didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia pada tahun 1967.

(2)

Sejak tahun 1969 PT. Indosat Tbk telah menjadi perusahaan komersial dengan membangun, mentransfer dan mengoperasikan Satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional, atau Intelsat, stasiun bumi di Indonesia untuk mengakses satelit Intelsat Daerah Samudera Hindia. Pada tahun 1980, Pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham Indosat, sehingga sejak periode itu Indosat beroperasi sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersifat monopoli untuk penyelenggaraan jasa telekomunikasi Internasional.

Adapun detail dari dinamika perjalanan PT. Indosat Tbk adalah sebagai berikut

1967 : Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.

1980 : Indosat berkembang menjadi perusahaan telekounikasi internasional pertama yang dimiliki 100% oleh pemerintah Indonesia.

1994 : Menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia memiliki 65% dan publik memiliki 35% saham

2001 : - Mengambil alih saham mayoritas satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia.

- Mendirikan PT. Indosat Tbk Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.

(3)

2002 : Pemerintah menjual 8,10 % saham PT. Indosat Tbk ke publik dan selanjutnya menjual 41,94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. LTd (STT). Selanjutnya komposisi saham adalah 15% pemerintah Indonesia, 41,94% STT, dan 43,06% saham Indosat. 2003 : Bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu Satelindo, IM3, dan

Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia. 2006 : Meraih Lisesi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3.5 G di

Jakarta dan Surabaya

2008 : Saham Indosat secara tidak langsung diakuisisi oleh Qatar Telecom (Qtal) Q.S.C melalui Indonesia Communications Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Ltd. (ICLS) sejumlah 40,81%. Sehingga pemerintah mempunyai 14,29% dan publik mempunyai 44,90%. 2009 : -Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari public sehingga

menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C atas nama Ooredoo Asia Pte. Sehingga komposisi saham Qtel 65% Pemerintah Indonesia 14,29% dan publik 20,71%. Jumlah kepemilikan 65% oleh Qtel sejalan dengan PERPU No 111 Th 2007 tentang penyelenggaran jaringan telekomunikasi untuk jarignan yang bergerak baik pada seluler maupun satelit, sedangkan kepemilikan modal asing dibatasi 65%. Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan

(4)

anak perusahaan IM2 memenangkan tender untuk lisensi WIMAX yang diadakan pemerintah.

- Meluncurkan satelit palapa D menuju orbt 113 BT, satelit ini mengantikan satelit palapa-C2 yang akan habis masa operasinya pada 2011

2010 : Memulai tranformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi, modernisasi dan ekspansi jaringan selular.

2012 : -Momentum untuk maju sebagai organisasi berfokus pada pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan yang didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk yang berkerlanjutan.

- Penjualah 2500 tower Indosat ke TBIG dan menyewakannya kembali. Adapun nilai transaksinya adalah sebesar US$ 406 Juta.

2013 : Keuntungan Indosat untuk tahun 2012 dilaporkan merosot 50% dibandingkan tahun 2011 dikarenakan biaya operasional walaupun pendapatan dari layanan komunikasi telepon genggam naik.

ISAT memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ISAT (IPO) kepada masyarakat sebanyak 103.550.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Oktober 1994. Selain BEI ISAT juga melakukan penawaran Bursa Efek Surabaya, dan Bursa Efek New York (New York Stock Exchange -NYSE). Hal ini

(5)

menjadikan Indosat sebagai BUMN pertama yang sahamnya tercatat di pasar modal Indonesia dan Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan istilah ”Dual Listing”.

Tabel 2.1 Saham Perdana PT. Indosat Tbk

JENIS PENCATATAN SAHAM

TGL

PENCATATAN

Saham Perdana @ Rp7.000,- 103.550.000 19-Okt-1994 Saham Perdana (LN) @

$32,05/ADS

258.875.000 19-Okt-1994

Negara RI (Seri A) 1 19-Okt-1994

Negara RI (Seri B) 673.074.999 19-Okt-1994

Pemecahan Saham (Stock Split) 4.142.000.000 18-Mar-04 Opsi Konversi (2004 s/d 2006) 256.433.500

Sumber : www. Britama.com (2014)

Saat ini, pemerintah Indonesia memiliki 14,29% saham ISAT, sedangkan mayoritas saham dikuasai oleh Ooredoo Asia Pte Ltd (Qatar Telecom) sebanyak 65%. Sisanya sekitar 20,71% beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika mengacu pada harga saham sekarang (30-Juni-2014) adalah Rp 3.685, maka untuk menjadi pemegang saham mayoritas pemerintah harus memiliki minimal 51% saham indosat (syarat mimnal). Dengan kepemilikan sekrang 14.29% pemerintah perlu membeli 36,71% lagi dimana pemerintah perlu menyiapkan dana Rp 7.35 triliun. Option ke dua adalah dengan membeli 65% milik Ooredoo Asia. Untuk Option ini maka pemerintah harus

(6)

menyiapkan dana Rp 13,015 Triliun. Dengan 2 pilihan tersebut, harga itu lebih tinggi dari dana yang didapat oleh pemerintah waktu menjual 41,9% sebesar Rp 5,62 Triliun

Gambar 2.1 Pergerakan Harga saham PT. ISAT Tbk Harian 1994-2014 Sumber : Mandiri Online Securities Trading (MOST) (2014)

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi PT. Indosat Tbk adalah “Menjadi Pilihan Utama Pelanggan untuk Seluruh Kebutuhan Informasi dan Komunikasi”.

Sedangkan untuk merealisasikan visi ini, misi perusahaan yang ditargetkan adalah :

1) Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan bermutu tinggi yang menawarkan nilai terbaik bagi pelanggan kami. 2) Meningkatkan secara terus menerus nilai pemegang saham.

3) Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi pemangku kepentingan kami.

(7)

2.3 .Struktur Organisasi

2.3.1 Struktur Organisasi Unit Bisnis

Adapun struktur susunan organisasi PT. Indosat Tbk (berdasarkan pada Laporan Keuangan, efektif pada Desember 2013) adalah terjelaskan dalam tabel sebagai berikut di bawah ini;

Tabel 2.2 Struktur Organisasi Unit Bisnis PT. Indosat

Sumber : www. Indosat. Com (2014)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Direksi PT. Indosat Tbk Sumber : www. Indosat. Com (2014)

Director &  Chief l Director &  Chief Wholesale &  Enterprise  Director &  Chief Director &  Chief Financial  Officer

(8)

2.3.2 Dewan Komisaris

Adapun struktur susunan Dewan Komisaris PT. Indosat Tbk adalah terjelaskan dalam tabel berikut di bawah ini;

Tabel 2.3 Struktur Organisasi Dewan Komisaris PT. Indosat

2.3.3 Dewan Direksi

Adapun struktur susunan Dewan Direksi PT. Indosat Tbk adalah sebagai berikut di bawah ini;

Tabel 2.4 Struktur Organisasi Direksi PT. Indosat

Jabatan Sebelum RUPST Setelah RUPST

18 Juni 2013 18 Juni 2013 President Director Alexander Rusli Alexander Rusli Director & CPO Curt Stefan Carlsson Curt Stefan

Carlsson Director & Chief

Wholesale and Infrastruktur Officer

(9)

2.4 Sumber Daya Perusahaan

Sumber Daya Perusahaan menjadi faktor pendukung bagi suksesnya suatu organisasi. Komposisi jumlah karyawan dipengaruhi oleh project yang sedang dilakukan pada saat itu. Perubahan atas pemilik juga mempengaruhi jumlah karyawan tersebut karena setiap kepemilikan baru mempunyai visi misi dan goal yang berbeda. Berikut adalah jumlah PT. Indosat Tbk dari tahun 2008 sampai denga tahun 2013.

Tabel 2.5 Jumlah Karyawan Untuk Tingkat Pendidikan

Tahun  2013  2012  2010  2009  2008  SLTP  2 2 7  SLTA  344  356  686  692  1,458  Diploma  487 487 665 708 1,381  S1  1,902  1,826  2,165  2,149  4,200  S2/S3  311 296 327 339 592  Total  3,046  2,967  3,843  3,888  7,638 

Sumber : Diolah Dari Laporan Keuangan (2014)

Selain Sumber Daya Manusia PT. Indosat Tbk juga didukung dengan peningkatan mutu kualitas jaringan. Hal itu dilakukan dengan cara modernisasi perangkat BTS untuk memperkuat 10.7% pasar dengan total 24.280 BTS di seluruh Indonesia. Modernisasi jaringan ini menawarkan speed internet 42 Mbps (Indosat operator pertama yang menawarkan kecepatan hingga 42 Mbps). Dari sisi biaya dengan design baru yang berbasis IP dan

(10)

dapat menghemat biaya lebih dari 25%, walaupun memang dibutuhkan waktu untuk mengimplementasikan design baru tersebut. Efek positif dari modernisasi ini adalah peningkatan call success setup rate (CSSR) dari 91, 26% menjadi 97,35%.

Gambar 2.3 Pengguna Layanan Data Telekomunikasi sumber : www.postel.go.id (2014)

Dilihat dari gambar 2.2, saat ini Indosat menjadi operator nomor 3 dengan 29 juta pelanggan. Penurunan peringkat dari nomor 2 ke nomor 3 adalah efek dari modernisasi perangkat dan pada sisi lain ada faktor efek teknis pembangunan infrastruktur baru yang menjadikan penurunan kualitas jaringan pada saat tertentu. Data tersebut juga menunjukkan adanya kenaikan dari CSSR, tapi dari sisi site down, blank area, serta congestion mempengaruhi mind pelanggan untuk mencari operator yang stabil. Tapi

(11)

Apabila menimbang perilaku konsumen di Indonesia, maka lahir keyakinan bahwa ketika proses modernisasi telah selesai mereka akan kembali menjadi pelanggan Indosat.

2.5 Kinerja Perusahaan

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan PT Indosat Tbk tanggal 31 Desember 2013 dan diolah kembali dalam Laporan laba rugi dari PT Indosat Tbk didapatkan bahwa jumlah pendapatan bersih naik dari Rp 22.418 Trilyun menjadi Rp. 23.855 Trilyun. Peningkatan sebesar 6.4% ini dikarenakan adanya penambahan jumlah pelanggan 38.5% baik itu dari voice dan data (internet).

Tabel 2.6 Laporan Laba Rugi 2012-2013

Laporan Rugi Laba

2012 2013

Jumlah Pendapatan Usaha

(Rp Miliar) 22.418,81 23.855,27

Jumlah Beban Usaha (Rp

Miliar) 19.228,91 22.346,06

EBITDA (Rp Miliar) 10.540,05 10.376,04 Laba Usaha (Rp Miliar) 3.189,90 1.509,21 Sumber : Diolah Dari Laporan Keuangan (2014)

Adanya peningkatan pendapatan berbanding terbalik dengan laba. Dimana ada penurunan 76.83% pada 2012 menjadi 34.52% pada 2013. Penurunan 42.31% ini dikarenakan ada peningkatan jumlah beban usaha untuk investasi modernisasi perankat pada 24.280 BTS yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu Indosat juga sedang melakukan investasi pada satelit

(12)

palapa-E untuk mengantikan satelit palapa-C2 total nilai ivestasi adalah 200-300 juta dolar AS. Dari data di atas terdapat pola uptrend pada pendapatan tapi tidak diiringi dengan laba bersih perusahaan. Hal itu dikarenakan proses pertumbuhan Indosat untuk terus melakukan inovasi dan berinvestasi pada unit bisnis mereka. Penjualan 2500 tower ke TBIG adalah salah satu cara untuk mengurangi beban pengeluaran di sisi maintenance selain itu Indosat akan mendapatkan modal baru sehingga akan lebih leluasa untuk melakukan ekpansi bisnis dalam rangka menjadi operator nomor satu di Indonesia.

Gambar

Tabel 2.1 Saham Perdana PT. Indosat Tbk
Gambar 2.1 Pergerakan Harga saham PT. ISAT Tbk Harian 1994-2014   Sumber : Mandiri Online Securities Trading (MOST) (2014)
Tabel 2.2 Struktur Organisasi Unit Bisnis PT. Indosat
Tabel 2.3 Struktur Organisasi Dewan Komisaris PT. Indosat
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tanggal 29 Juni 2006, maka pada tahun 2007 Perusahaan, melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham

Pada praktiknya, pengangkatan komisaris melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) masih sangat didominasi oleh kepentingan ataupun usulan pemegang saham mayoritas. Peraturan BEJ

Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan

Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.765.155 saham dengan

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tanggal 29 Juni 2006, maka pada tahun 2007 Perusahaan, melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham

Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.765.155 saham dengan

Pemegang Saham yang telah memberikan kuasa kepada Independent Representative atau kepada Individual Representative, tetapi Pemegang Saham belum memberikan pilihan suara minimal untuk

TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat yang sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di indonesia yang ditandai dengan