Laporan Keuangan Konsolidasi
Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal
30 Juni 2008 (Tidak Diaudit) dan 2007 (Diaudit)
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
30 JUNI 2008 (TIDAK DIAUDIT) DAN 2007 (DIAUDIT)
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi………..………. 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi…………..……… 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi...……...………... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi…....….…..……… 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi………....………. 7-35
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian
2008 2007
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 3,23 25.560.921.999 102.993.706.365 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sejumlah
Rp14.391.678.948 pada periode 2008 dan
Rp13.662.002.846 pada periode 2007 2c,2d,4,23
Pihak ketiga 55.942.956.877 71.206.648.895
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5 1.299.428.130 -
Piutang lain-lain 6.918.056.638 12.647.264.348
Persediaan 2e,6,9,15 320.268.401.235 252.538.535.661
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2f 48.212.370.304 73.663.617.682
Jumlah Aktiva Lancar 458.202.135.183 513.049.772.951
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2n,13 16.095.553.820 17.843.563.184
Penyertaan saham - bersih 2b 785.433.000 909.433.011
Hutan tanaman industri - bersih 2g,7,15 43.243.594.738 45.763.911.717 Hutan tanaman industri
Dalam tahap pengembangan 98.546.183.175 60.935.393.351 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sejumlah Rp1.080.020.186.657
pada periode 2008 dan Rp871.286.986.319 2h,2i,
pada periode 2007 8,9,14,15 1.319.107.890.572 1.012.992.144.381 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan
- bersih 2j 157.706.304.409 42.186.492.757
Piutang karyawan 2d 372.259.698 431.818.264
Tagihan restitusi pajak penghasilan 2n,13 18.624.339.897 2.222.359.238
Aktiva tidak lancar lainnya 15.811.468.770 3.592.229.158
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.670.293.028.079 1.186.877.345.061
JUMLAH AKTIVA 2.128.495.163.262 1.699.927.118.012
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2008 2007
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek 6,8,9,23 213.229.002.659 98.416.980.000
Hutang usaha 2d,10,23
Pihak ketiga 126.478.752.417 114.176.591.942
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 5 1.666.249.834 874.770.214
Hutang lain-lain 25.214.268.282 4.363.497.343
Biaya masih harus dibayar 11,23 32.943.482.741 23.746.803.179
Hutang pajak 2n,13 2.685.539.755 1.654.593.292
Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Hutang bank 8,14,23 106.853.915.082 60.257.379.568 Pinjaman dana reboisasi 6,7,15 7.116.057.792 4.000.000.000 Hutang sewa guna usaha 2i,8,23 62.705.403.742 39.359.399.388
Jumlah Kewajiban Lancar 578.892.672.304 346.850.014.926
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2n,13 1.937.699.543 - Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2d,5 798.170.400 798.170.000
Kewajiban diestimasi atas imbalan
kerja karyawan 2o,12 17.170.656.796 15.667.467.172 Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Hutang bank 8,14,23 634.671.316.969 516.705.394.123 Pinjaman dana reboisasi 6, 7,15 4.366.057.794 12.232.115.586 Hutang sewa guna usaha 2i,8,23 73.387.624.266 50.294.550.500 Kredit yang ditangguhkan atas
pinjaman yang direstrukturisasi 14 141.318.767.073 160.580.217.473
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 873.650.292.841 756.277.914.854
JUMLAH KEWAJIBAN 1.452.542.965.145 1.103.127.929.780
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b 41.683.887.250 30.292.082.320
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian
30 Juni
2008 2007
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham
Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.236.000.643 saham pada periode 2008
dan 1.202.224.858 saham pada periode 2007 1b,14,16 1.236.000.643.000 1.202.224.858.000
Agio saham 1b,16 293.000.000.000 293.000.000.000
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap 102.617.878.164 102.617.878.164
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 1.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (998.350.210.297) (1.032.335.630.252)
Ekuitas - Bersih 634.268.310.867 566.507.105.912
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.128.495.163.262 1.699.927.118.012
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
30 Juni
2008 2007
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
PENDAPATAN USAHA 2d,2l,5,18 551.342.882.349 526.556.881.679
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2d,2k,5,6,19 482.865.971.215 443.575.424.795
LABA (RUGI) KOTOR 68.476.911.134 82.981.456.884
BEBAN USAHA 2d,8,20
Penjualan 25.425.276.073 20.931.457.247
Umum dan administrasi 24.442.629.831 25.088.986.527
Jumlah Beban Usaha 49.867.905.904 46.020.443.774
LABA (RUGI) USAHA 18.609.005.229 36.961.013.110
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 424.347.810 611.156.380
Laba (Rugi) selisih kurs - bersih 2m 17.678.572.567 (3.343.552.320) Beban keuangan 9,14,21 (25.921.416.418) (14.376.066.960)
Laba penjualan aktiva tetap 8 118.598.158 114.569.684
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (8.530.472.037) 15.984.970.100
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (16.230.369.920) (1.008.923.116)
LABA (RUGI) SEBELUM PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK TANGGUHAN 2.378.635.309 35.952.089.994 PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN 2n,13 (3.728.554.670) 7.667.638.394
LABA SEBELUM POS LUAR BIASA (1.349.919.361) 43.619.728.388 POS LUAR BIASA
Laba atas restrukturisasi pinjaman bank 50.967.675.595 -
LABA (RUGI) SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 49.617.756.234 43.619.728.388 HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS
ATAS BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2.821.271.052 3.204.541.058 LABA (RUGI) BERSIH 46.796.485.182 40.415.187.330 LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2s 38 42
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Selisih Nilai
Transaksi Saldo Laba (Akumulasi Defisit)
Modal Saham Selisih Penilaian Restrukturisasi
Ditempatkan dan Kembali Aktiva Entitas Ditentukan Belum Ditentukan Ekuitas
Catatan Disetor Penuh Agio Saham Tetap Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Bersih - Bersih
Saldo 1 Januari 2007
dilaporkan sebelumnya 1.089.994.134.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (11.072.750.817.582) (1.071.750.817.582) 413.861.194.582
Penerbitan saham tambahan
dari konversi waran - - -
menjadi modal 1b,16 112.230.724.000 112.230.724.000
Laba bersih periode 2007 (enam bulan) - - - 40.415.187.330 40.415.187.330 40.415.187.330
Saldo 30 Juni 2007 (Diaudit) 1.202.224.858.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (1.032.335.630.252) (1.031.335.630.252) 566.507.105.912
Saldo 1 Januari 2008 1.228.465.988.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (1.045.146.695.479) (1.044.146.695.479) 579.937.170.685
Penerbitan saham tambahan
dari Perdagangan waran 1b,16 7.534.655.000 - - - 7.534.655.000
Laba bersih periode 2008 (enam bulan) - - - 46.796.485.182 46.796.485.182 46.796.485.182
Saldo 30 Juni 2008 (Tidak Diaudit) 1.236.000.643.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (998.350.210.297) (997.350.210.297) 634.268.310.867
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
30 Juni
2008 2007
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 572.976.797.567 503.419.936.920 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (481.226.987.977) (476.541.175.016)
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 91.749.809.590 26.878.761.904 Penerimaan aktivitas operasi lainnya-bersih 20.099.124.856 1.730.448.360 Penerimaan dari penghasilan bunga 424.347.810 611.156.380 Pembayaran beban keuangan (33.472.095.497) (22.462.564.206) Pembayaran untuk beban usaha (49.867.905.904) (49.022.801.597) Penerimaan hasil divestasi perusahaan assosiasi - 2.000.000.000
Pengembalian uang muka penjualan - (32.053.160.000)
Penerimaan (pembayaran) dari piutang lain-lain bersih 46.347.314.863 (30.074.717.943) Penerimaan (Pembayaran ) untuk pajak penghasilan
dan pertambahan nilai 12.753.269.768 25.891.330.060
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 88.033.865.506 (76.501.547.042)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembayaran atas akuisisi Anak Perusahaan (24.993.600.205) - Perolehan atas penyelesaian kontrak sewa-menyewa - 23.750.000.000 Hasil penjualan aktiva tetap 375.599.605 1.747.272.727 Perolehan HTI dalam pengembangan (13.974.635.972) (30.481.267.007) Perolehan aktiva tetap 8 (87.095.265.737) (61.529.825.636)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (125.687.902.309) (66.513.819.916)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan hasil perdagangan waran 16 7.534.655.000 112.230.724.000 Pembayaran cicilan pokok hutang jangka panjang 14 (172.022.377.545) (2.268.809.820 ) Pembayaran hutang sewa guna usaha (28.738.335.988) (15.911.520.377) Pembayaran hutang Dana Reboisasi 15 (2.750.000.000) (2.361.905.500) Penerimaan pinjaman hutang bank 193.632.554.338 61.802.780.485
Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (2.343.504.195) 153.491.269.288
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS (39.997.541.038) 10.475.902.330 KAS AWAL PERIODE 65.558.462.997 92.517.804.035
KAS AKHIR PERIODE 3 25.560.921.999 102.993.706.365
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 10 tanggal 14 April 1980, yang kemudian diubah dengan akta No. 1 tanggal 3 Juni 1980 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/303/16 tanggal 18 Juni 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 855 tanggal 4 November 1980. Status Perusahaan kemudian diubah menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968, (yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970), tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta No. 13 tanggal 14 Juli 1980 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/255/12 tanggal 19 Mei 1981, serta diumumkandalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 984 tanggal 11 Desember 1981. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana termuat dalam akta No. 65 tanggal 28 Juni 2000 yang dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp500.000.000.000 yang terbagi menjadi 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham menjadi Rp1.800.000.000.000, yang terbagi atas 1.800.000.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp1.000. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan dengan Surat Keputusan No. C-21043.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 September 2000.
Sesuai dengan akta Notaris Benny Kristianto SH No.67 tanggal 26 Mei 2008 modal dasar Perseroan ditingkatkan menjadi Rp3.000.000.000.000 yang terdiri dari 3.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, peningkatan modal tersebut saat ini sedang dalam proses mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu; mendirikan dan menjalankan perusahaan dalam bidang pengembangan/ eksploitasi hasil Hutan Alam dan Hutan Tanaman serta usaha penebangan dan pengangkutan kayu; serta perdagangan impor/ekspor dan lokal. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam kegiatan-kegiatan usaha tersebut. Perusahaan memulai kegiatan-kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV/6, Mega Kuningan, Jakarta dan kantor pusat operasional dan pabriknya berlokasi di Kalimantan Timur.
Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam rapat umum luar biasa pada tanggal 29 Desember 1997, Perusahaan dan PT Suryaraya Wahana (SRW) menandatangani perjanjian penggabungan usaha, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-13.570.HT.01.04.TH.97 tanggal 29 Desember 1997 dan telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan surat persetujuan No. 225/III/PMDN/1998 tanggal 15 Juli 1998. SRW menggabungkan usahanya dalam Perusahaan efektif pada tanggal 6 Mei 1998.
Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam rapat umum luar biasa pada tanggal 8 November 2000, Perusahaan dan PT Nityasa Mandiri, anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, menandatangani perjanjian penggabungan usaha pada tanggal 9 November 2000, yang telah didaftarkan pada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah mendapat pengesahan dari Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara melalui surat persetujuan No. 275/III/PMDN/2000 tanggal 1 Desember 2000. Selanjutnya, PT Nityasa Mandiri menggabungkan usahanya ke dalam Perusahaan efektif pada tanggal 1 Desember 2000.
1. U M U M (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2008, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Perusahaan adalah 804.786 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut:
Sisa hutan
No. dan Tanggal Luas Masa Sisa manfaat yang belum
Surat Keputusan (SK) HPH (Hektar) (Tahun) (Tahun) dikelola (Hektar)
Unit HPH II
SK No. 365/Kpts-II/1993, Tanggal 17 Juli 1993 (Perubahan); SK No. 823/Kpts-II/1999,
Tanggal 1 Oktober 1999 (Pengukuhan batas temu gelang areal HPH)
SK no.400/Menhut II/2004 Tanggal
18 Oktober 2004 267.600 45 423/4
180.246
Unit HPH IV
SK No. 497/Kpts-II/1992,
Tanggal 1 Juni 1992 (Perubahan) 100.000 20 13/4
27.899 Unit HPH V SK No. 236/Kpts-II/1998, Tanggal 27 Februari 1998 59.066 20 102/3 17.351 Jumlah 426.666 225.496 Anak Perusahaan
PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006,
Tanggal 24 Mei 2006 (Perubahan) 22.320 20 131/2 8.942
PT Essam Timber SK-HPH No.633/kpts-II/92 Tanggal 22 Juni 1992 355.800 20 4 355.800 804.786 590.238
Pada bulan Juni 2006, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 375/Menhut-II/2006 tanggal 22 Juni 2006 telah mencabut Surat Keputusan Menhut No. 418/Kpts-II/1994 tentang perpanjangan HPH PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk unit I. Kemudian pada tanggal yang sama, melalui Surat Menteri Kehutanan No. 382/Menhut-II/2006, Menteri Kehutanan memberikan persetujuan prinsip proses konversi HPH tersebut menjadi ijin perluasan Hutan Tanaman Industri. Pada bulan Mei 2006, PT Karya Wijaya Sukses, Anak perusahaan telah memperoleh izin usaha untuk areal HPH di Kalimantan Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 192/Menhut-II/2006, tanggal 24 Mei 2006. Sesuai dengan keputusan tersebut, masa berlaku HPH adalah 20 tahun dengan luas area sebesar 22.320 Ha.
Pada tanggal 6 Juni 2008 Perusahaan telah menandatangani Pernyataan Efektif atas Perjanjian Jual Beli dan pemindahan Hak atas saham PT Essam Timber.
1. U M U M (lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tahun 1994, Perusahaan telah menawarkan 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta atas 100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama, yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Perusahaan kepada para pemegang saham Perusahaan.
Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan pada tahun 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tanggal 27 Februari 1998 sejumlah 343.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang empat (4) saham mempunyai hak untuk membeli sebelas (11) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.
Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tahun 2006 dan 2005 Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi modal masing-masing sebanyak 92.950.040 saham dan 58.854.017 saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya masing-masing No.C-17151 HT.01.04.TH.2006, No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, dan No.C-08257.HT.01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005.
Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan, pada tanggal 26 Juni 2006, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan penerbitan Waran Seri I masing-masing dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 155.713.448 kepada para pemegang saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang enam (6) saham mempunyai hak untuk membeli satu (1) saham baru dan memperoleh satu (1) Waran Seri I dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Pengeluaran saham dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya masing-masing No. W7-HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006. Pengeluaran saham-saham baru dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah dicatatkan di Bursa pada tanggal 10 Juli 2006. Hasil Penawaran Umum Terbatas sejumlah Rp155 miliar bersih setelah biaya penerbitan saham sebesar Rp3 miliar.
Sampai dengan Desember 2007, saham baru yang diterbitkan Perusahaan yang berasal dari konversi waran seri I tersebut diatas berjumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Perubahan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan bukti pelaporan No. W7-HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU-AH.01.10-0885 tanggal 14 Januari 2008.
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perusahaan periode 30 Juni 2008 jumlah saham yang dikeluarkan Perusahaan yang berasal dari konversi waran seri I tersebut diatas sebesar 146.006.509 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang berasal dari konversi waran seri I tersebut masih dalam proses pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
1. U M U M (lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai Anak perusahaan sebagai berikut:
Jumlah Aktiva -
Sebelum Eliminasi
(dalam Jutaan Rupiah)
Tempat Pusat Persentase ______________ ___________
2008 2007
Anak Perusahaan Kegiatan Pokok Operasional Pemilikan (%) (Tidak Diaudit) (Diaudit)
PT Inti Prona (1) Pengusahaan hutan Riau 99,00 24 24
PT Nityasa Prima (2) - Kalimantan Timur 99,90 20.886 21.110
PT Sumalindo Hutani Jaya (3) Pengembangan hutan
tanaman industri Kalimantan Timur 60,00 56.775 69.866
PT Karya Wijaya Sukses (4) Pengusahaan hutan Kalimantan Timur 98,00 4.749 1.639
PT Kalimantan Powerindo (5) Pembangkit Listrik Kalimantan Timur 99,99 291.189 175.569
PT Sumalindo Mitra Resindo Perekat Kalimantan Timur 60,00 86.855 69.691
PT Essam Timber Pengusahaan hutan Kalimantan Timur 99,99 94.931 -
PT Sumalindo Alam Lestari (6) - Kalimantan Timur 99,20 125 -
(1) beroperasi secara komersial sejak tahun 1982 dan pada tanggal 16 Februari 2001, berdasarkan SK HPH No. 502/Kpts-II/1990 tanggal 19 Maret 2001 (Perubahan) HPH anak perusahaan tersebut telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang kembali, sejak saat itu anak perusahaan tersebut sudah tidak aktif.
(2) memiliki izin pembangunan industri bubur kertas dan kertas, yang belum dilaksanakan pembangunannya (3) beroperasi secara komersial sejak tahun 2000
(4) memiliki izin HPH.
(5) beroperasi secara komersial sejak tahun 2007. (6) memiliki izin Hutan Tanaman Industri
PT Karya Wijaya Sukses
Pada tanggal 3 November 2006, Perusahaan mengakuisisi 98,00% saham PT Karya Wijaya Sukses (KWS) dari Tn. Herry Wijaya dan Ny. Linawati, pihak ketiga. KWS bergerak dalam bidang pengusahaan hutan alam dan belum beroperasi secara komersial.
PT Kalimantan Powerindo
Pada tanggal 16 Agustus 2006, Perusahaan mengakuisisi 99,9969% saham PT Kalimantan Powerindo dari Winning Venture Ltd. dan 3A Global Inc., pihak ketiga.
PT Sumalindo Mitra Resindo
Pada tanggal 8 Desember 2006, Perusahaan mengakuisisi 60,00% saham PT Orica Resindo Mahakam (ORM) dari Orica Investments Pty., Ltd., dan Orica Nominees Pty., Ltd., pihak ketiga. ORM bergerak dalam bidang industri lem (perekat). Pada tanggal yang sama, ORM mengubah nama menjadi PT Sumalindo Mitra Resindo.
PT Essam Timber
Pada tanggal 22 April 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat untuk mengakuisisi 24.999.000 saham PT. Essam Timber yang bergerak dibidang pengusahan hutan, seluruh persyaratan yang merupakan syarat efektifnya jual beli saham tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 6 Juni 2008 (pernyataan efektif) .
d. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
Pada tanggal 30 Juni 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Ambran Sunarko - Presiden Komisaris Amir Sunarko - Presiden Direktur
Kadaryanto - Komisaris David - Wakil Presiden Direktur
Setiawan Herliantosaputro - Komisaris Lee Yuen Chak - Direktur
Harbrinderjit Singh Dillon - Komisaris Independen
1. U M U M (lanjutan)
Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp4,8 miliar dan Rp4,5 miliar miliar masing-masing pada periode 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, Grup mempunyai karyawan tetap masing-masing sekitar 2.967 orang dan 3.075 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya historis, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.
Laporan arus kas konsolidasi telah disajikan dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”) yang dimiliki lebih dari 50%.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai buku aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di atas Nilai Buku Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih dari perusahaan asosiasi tersebut serta dikurangi penerimaan dividen kas sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus, selama 20 tahun, atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Grup atas nilai buku aktiva bersih pada tanggal akuisisi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. e. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk kayu bulat dan barang jadi, serta metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan. Pembelian dengan syarat penyerahan “FOB Shipping Point”, dimana barang belum diterima sampai dengan tanggal neraca, dicatat sebagai “Barang Dalam Perjalanan”.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
f. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. g. Hutan Tanaman Industri
Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman (lokasi) berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembinaan HTI dibebankan sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Pada saat areal HTI tersebut menghasilkan/ siap ditebang, akumulasi biaya HTI dalam Pengembangan untuk areal penanaman (lokasi) dimana tersedia pohon siap tebang/menghasilkan dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. h. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan, jalan dan jembatan 20
Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 3 - 20 Kendaraan, peralatan dan perabot kantor 4 - 5
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aktiva Tetap (lanjutan)
Hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” tidak disusutkan, kecuali hak atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 1993, yang disusutkan selama 20 tahun.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aktiva ditelaah kembali secara berkala atas kemungkinan penurunan pada nilai yang disebabkan oleh peristiwa atau indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
Beban penyusutan atas aktiva tetap peralatan berat yang dipergunakan untuk pembangunan jalan utama dan cabangdan jembatan di areal Hak Pengusahaan Hutan dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian atas jalan dan jembatan tersebut.
i. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (“capital
lease”) jika memenuhi seluruh kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Transaksi
sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (“operating lease”). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.
j. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan
Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH), seperti iuran HPH, analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing HPH tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu HPH.
k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs dan beban lainnya yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi atas biaya pinjaman ini sampai dengan pembangunan tersebut selesai dikerjakan dan aktiva tersebut siap untuk digunakan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang sesuai dengan perjanjian penjualan umumnya adalah sebagai berikut:
a. dari penjualan ekspor yang menggunakan syarat “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman.
b. dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp9.225 dan Rp9.054 untuk US$1, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007.
n. Perpajakan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran pendapatan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban keuangan untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
o. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan
Grup mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diestimasikan berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sehubungan imbalan kerja karyawan dengan menggunakan metode
“Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen dan perhitungan internal.
Anak perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Tingkat iurannya sebesar 9% ditanggung oleh Anak perusahaan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah
Restrukturisasi pinjaman bermasalah dicatat sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Sesuai dengan PSAK No. 54, keuntungan restrukturisasi pinjaman diakui apabila nilai tercatat hutang, setelah diperhitungkan dengan penyelesaian pinjaman, yang antara lain, melalui penerbitan saham Perusahaan, lebih besar dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan pinjaman, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Seluruh biaya langsung yang timbul dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dikurangkan dalam perhitungan keuntungan restrukturisasi pinjaman. Keuntungan bersih atas restrukturisasi pinjaman setelah pajak penghasilan terkait, diakui dalam laporan laba rugi untuk periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai “Pos Luar Biasa”.
q. Informasi Segmen
Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).
Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
r. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor yang berasal dari emisi saham. s. Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang bersangkutan.
t. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Kas 4.504.385.053 4.468.166.918 Bank Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Lippo Tbk 711.724.357 903.263.321 PT Bank Mega Tbk 2.019.851.608 24.600.651.938 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 173.488.964 4.534.582.773 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 77.860.308 28.935.569.988 PT Bank Permata Tbk 122.479.509 1.000.406.491 Lain-lain 545.887.305 813.369.927 Dalam Dolar AS
PT Bank Lippo Tbk
(US$407.684 pada periode 2008
dan US$1.939.605 pada periode 2007) 3.760.886.469 17.561.183.176 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$1.228.203 pada periode 2008
dan US$168.342 pada periode 2007) 11.330.174.151 1.524.172.271
PT Bank ANZ
((US$12.963 pada periode 2008
dan US$2.695 pada periode 2007) 119.591.307 24.570.966 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US$116.127pada periode 2008 dan
US$791.477 pada periode 2007) 1.071.272.775 7.166.029.680 Bangkok Bank (US$92.636 pada periode
2008 dan US$410.435 pada periode 2007) 854.570.790 3.716.079.305 Lain-lain (US$27.355pada periode 2008
dan US$47.545 pada periode 2007) 252.351.720 430.473.160 Dalam Dolar Australia
PT Bank ANZ (AUD1.846 pada periode 2008
AUD1.923 pada periode 2007) 16.397.683 14.757.417
Sub-jumlah 21.056.536.946 91.200.539.447 Deposito berjangka Dalam Rupiah PT Bank BPD Kaltim - 7.325.000.000 Sub-jumlah - 7.325.000.000
Jumlah kas dan setara kas 25.560.921.999 102.993.706.365
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Pihak ketiga
Ekspor
Dalam Dolar AS (US$2.277.968
periode 2008 dan US$5.237.436
pada periode 2007) 21.014.257.501 47.419.741.052
Lokal
Dalam Rupiah 4.350.901.920 9.684.085.521 Dalam Dolar AS (US$ 4.874.740
pada periode 2008 dan US$3.066.589
pada periode 2007) 44.969.476.404 27.764.825.168
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Sumber Graha Sejahtera (US$140.859
pada periode 2008) 1.299.428.130 -
Jumlah 71.634.063.955 84.868.651.741
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (14.391.678.948) (13.662.002.846)
Jumlah piutang usaha – bersih 57.242.385.007 71.206.648.895
Rincian dari piutang usaha berdasarkan jenis mata uang dan umur piutang pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008 (Tidak diaudit) Mata Uang Dolar AS (Ekuivalen
Rupiah dalam Rupiah) Jumlah
Belum jatuh tempo 774.552.367 43.151.990.344 43.926.542.711
Jatuh tempo:.
1 - 30 hari 2.001.505.116 17.132.604.935 19.134.110.051
31 - 60 hari - 592.796.194 592.796.194
61 - 90 hari - 538.497.013 538.497.013
Lebih dari 90 hari 1.574.844.437 5.867.273.549 7.442.117.986
Jumlah piutang usaha 4.350.901.920 67.283.162.035 71.634.063.955
4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2007 (Diaudit) Mata Uang Dolar AS (Ekuivalen
Rupiah dalam Rupiah) Jumlah
Belum jatuh tempo 1.735.090.574 53.942.380.176 55.677.470.750
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 1.157.967.002 9.246.633.522 10.404.600.524
31 - 60 hari 19.580.000 932.622.300 952.202.300
61 - 90 hari - 260.293.537 260.293.537
Lebih dari 90 hari 6.771.447.945 10.802.636.685 17.574.084.630
Jumlah piutang usaha 9.684.085.521 75.184.566.220 84.868.651.741
Analisis atas perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Saldo awal tahun 14.391.678.948 1.417.970.716
Mutasi tahun berjalan: Penambahan akibat
akuisisi Anak perusahaan baru - 12.436.796.846 Pemulihan piutang yang telah
Dihapuskan - (192.764.716)
Saldo akhir periode 14.391.678.948 13.662.002.846
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Piutang tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank jangka pendek (Catatan 9).
5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa pembelian, dan penjualan.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama adalah kesamaan pemilikan dan/atau manajemen.
Rincian saldo kewajiban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap jumlah aktiva (%) 2008 2007 2008 2007
(Tidak Diaudit) (Diaudit) (Tidak Diaudit) ( Diaudit)
Aktiva Lancar
Piutang usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 4) PT Sumber Graha Sejahtera
(US$140.859 pada periode 2008) 1.299.428.130 - 0.06 -
Piutang lain-lain
PT Sumber Graha Sejahtera - 649.046.240 - 0,03
Persentase terhadap jumlah kewajiban (%) 2008 2007 2008 2007
(Tidak Diaudit) (Diaudit) (Tidak Diaudit) ( Diaudit)
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10)
Hasan Holding Pte.Ltd
(S$19.260 pada periode 2007) - 124.770.214 0.04 0.01 PT Pelayaran Nelly Dwi Putri
(US$180.623 pada periode 2008) 1.666.249.834 750.000.000 0.01 0.04
Kewajiban Tidak Lancar
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Inhutani I 798.170.000 798.170.000 0,08 0,08
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Kayu olahan:
Kayu lapis dan kayu lapis olahan 44.183.805.043 45.894.749.796 Papan serat berkerapatan sedang (MDF) 48.507.322.620 31.197.836.728 Kayu gergajian /woodworking products 8.905.565.751 9.230.627.658 Barang dalam proses 25.492.863.427 22.932.232.949
Kayu bulat 72.332.132.121 29.088.563.943
Resin 11.615.586.788 6.908.247.615
Batu Bara 1.215.074.859 881.900.226
Bahan pembantu. suku cadang dan perlengkapan 79.797.823.844 86.954.921.384 Barang dalam perjalanan 28.218.226.782 21.250.792.125
Jumlah persediaan 320.268.401.235 254.339.872.424
Dikurangi penyisihan persediaan usang (1.801.336.763)
Jumlah persediaan – bersih 320.268.401.235 252.538.535.661
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai tercatat persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang tersebut di atas adalah cukup untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.
Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank jangka pendek dan pinjaman dana reboisasi seperti dijelaskan dalam Catatan 9 dan 15.
Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$14,8 juta pada tanggal 30 Juni 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan pencurian.
7. HUTAN TANAMAN INDUSTRI
Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) untuk mengembangkan hutan tanaman industri yang terletak di beberapa lokasi di propinsi Kalimantan Timur. Akumulasi biaya tersebut menurut lokasi adalah sebagai berikut:
Lokasi 2008 2007
(Tidak diaudit) (Diaudit)
Sungai Pesab 31.116.540.779 31.116.540.779 Muara Karangan 7.971.788.054 22.909.007.971 Batu Putih 19.663.525.527 19.663.525.527 Sungai Mao 5.008.163.747 5.008.163.747 Jumlah 63.760.018.107 78.697.238.024
Dipindahkan ke akun Hutan Tanaman Industri 63.760.018.107 78.697.238.024 Akumulasi amortisasi ( 20.516.423.369) (17.996.106.390)
Sub-jumlah 43.243.594.738 60.701.131.634
Dikurangi penyisihan atas kerugian penurunan
nilai hutan tanaman industri - ( 14.937.219.917)
Hutan Tanaman Industri - Bersih 43.243.594.738 45.763.911.717
7. HUTAN TANAMAN INDUSTRI (lanjutan)
Amortisasi atas Hutan Tanaman Industri (HTI) dibebankan dalam usaha periode berjalan sebagai bagian dari beban pokok pendapatan. Sisa umur HPHTI untuk area di atas berkisar antara 29 sampai 35 tahun.
Penyisihan atas kerugian penurunan nilai HTI merupakan penyesuaian atas kerugian kebakaran HTI. Penyesuaian tersebut didasarkan pada hasil berita acara pemeriksaan final yang dilakukan secara internal, dengan luas areal kebakaran sebesar 4.467 hektar. Pada tahun 2008, penyisihan atas kerugian penurunan nilai HTI tersebut dihapuskan karena tidak dapat dipulihkan lagi.
Rincian mutasi saldo dari akumulasi biaya HTI dalam pengembangan selama tiga bulan yang dikelompokkan menurut komponen kegiatan pembangunan HTI adalah sebgai berikut:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Saldo awal periode – hutan tanaman
Industri dalam pengembangan 83.354.944.165 30.454.126.344 Penambahan periode berjalan 15.191.239.010 30.481.267.007
Jumlah 98.546.183.175 60.935.393.351
Saldo akhir periode - hutan tanaman
industri dalam pengembangan 98.546.183.175 60.935.393.351
8. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2008 (Tidak Diaudit)
Akumulasi
Nilai Tercatat Penyusutan Nilai buku
Hak atas tanah 47.117.673.294 41.66.959.877 42.950.713.417 Bangunan 182.388.724.738 59.003.525.016 123.385.199.723 Jalan dan Jembatan 399.110.333.475 136.050.042.217 263.060.291.258 Mesin. alat-alat berat dan
peralatan bengkel 1.430.143.436.928 808.344.884.776 621.798.552.152 Kendaraan 14.302.992.563 12.919.685.036 1.383.307.527 Peralatan dan perabot kantor 13.747.304.704 11.672.618.341 2.074.686.363
2.086.810.465.702 1.032.157.715.262 1.054.652.750.440
Aktiva dalam penyelesaian 81.010.367.454 - 81.010.367.454
Aktiva Sewa Guna Usaha 231.307.244.073 47.862.471.395 183.444.772.678
Total 2.399.128.077.229 1.080.020.186.657 1.319.107.890.572
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2007 (Diaudit)
Akumulasi
Nilai Tercatat Penyusutan Nilai buku
Hak atas tanah 46.929.986.231 4.049.441.460 42.880.544.771 Bangunan 127.503.388.275 52.316.816.454 75.186.571.821 Jalan dan Jembatan 183.856.962.473 56.082.895.632 127.774.066.841 Mesin. alat-alat berat dan
peralatan bengkel 1.281.761.617.290 719.202.155.457 562.559.461.833 Kendaraan 13.298.747.155 11.236.439.113 2.062.308.042 Peralatan dan perabot kantor 13.439.213.036 11.918.469.231 1.520.743.805
1.666.789.914.460 854.806.217.347 811.983.697.113
Aktiva dalam penyelesaian 94.703.273.895 - 94.703.274.764
Aktiva Sewa Guna Usaha 122.785.942.345 16.480.768.972 106.305.173.373
Total 1.884.279.130.700 871.286.986.319 1.012.992.144.381
Alokasi pembebanan penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung dan aktiva sewa guna usaha pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Beban pokok pendapatan 55.609.546.835 43.142.530.465 Beban penjualan (Catatan 20) 104.082.202 89.513.812 Beban umum dan administrasi (Catatan 20) 698.914.622 784.634.223
Jumlah 56.412.543.659 44.016.678.500
Jumlah penyusutan untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk periode 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp 37.971.585.681 dan
Rp37.189.746.071, sedangkan penyusutan untuk aktiva sewa guna usaha adalah sebesar Rp 18.440.957.977 pada periode 2008 dan sebesar Rp6.826.932.429 pada periode 2007.
Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian jalan dan jembatan dan hutan tanaman industri dalam pengembangan adalah sebesar Rp 7.221.717.173 pada periode 2008 dan Rp698.964.690 pada periode 2007.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aktiva tetap tersebut pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007.
Aktiva tetap pemilikan langsung digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti dijelaskan dalam Catatan 9,14 dan 15.
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Aktiva tetap pemilikan langsung dengan nilai buku sebesar Rp1.204 miliar pada tanggal 30 Juni 2008 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$183 juta JP¥62 juta dan Rp23.6 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Bangunan serta jalan dan jembatan di areal HPH dan HTI Grup tidak diasuransikan.
Pada tanggal 30 Juni 2008, persentase penyelesaian dari aktiva dalam penyelesaian, dipandang dari sudut keuangan, adalah berkisar antara 90% sampai dengan 98%.
Hak pemilikan atas hak atas tanah Grup adalah merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 6 sampai dengan 23 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Perusahaan melakukan perjanjian sewa guna usaha (meliputi hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa guna usaha) peralatan tertentu dengan jangka waktu sekitar dua (2) sampai empat (4) tahun. Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha tersebut adalah sebagai berikut:
2008 2007
(Tidak diaudit) (Diaudit)
Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum
di masa yang akan datang 136.093.028.008 89.653.949.888 Jatuh tempo dalam satu tahun (62.705.403.742) (39.359.399.388)
Hutang sewa guna usaha jangka panjang 73.387.624.266 50.294.550.500
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Rincian dari hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Pinjaman dengan mata uang asing Modal kerja
PT Bank Lippo Tbk
(US$8.000.000 pada periode 2008
dan 2007) 73.800.000.000 72.432.000.000 Bangkok Bank PCL, cabang Jakarta
(US$3.000.000 pada periode 2008
dan US$2.870.000 pada periode 2007) 27.675.000.000 25.984.980.000 Pinjaman dalam Rupiah
PT Bank Lippo Tbk 75.000.000.000 -
PT Bank Danamon
(US$3.984.174 pada periode 2008) 36.754.002.659 -
Jumlah hutang bank jangka pendek 213.229.002.659 98.416.980.000
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Pada tanggal 20 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas Pinjaman Berulang dengan Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas:
• Fasilitas “Packing Loan” dengan batas maksimum kredit sebesar US$3.000.000.
• Fasilitas “Bills Receivable under Letter of Credit” dengan batas maksimum kredit sebesar
US$1.000.000.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 8,5% per tahun dan dijaminkan dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tetap tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, fasilitas kredit yang digunakan masing-masing sebesar US$3.000.000 atau setara Rupiah sebesar Rp27.675.000.000 dan US$2.870.000 atau setara Rupiah sebesar Rp25.984.980.000.
Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2009. Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya dengan setara Rupiah masing-masing sebesar Rp73.800.000.000 dan Rp72.432.000.000.
Pada tanggal 19 November 2007, Perusahaan mendapat fasilitas tambahan pinjaman modal kerja dari bank yang sama dengan batas maksimum kredit sebesar Rp75.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 20 November 2008. Pada tanggal 30 Juni 2008, seluruh fasilitas pinjaman modal kerja tersebut telah digunakan.
Pada tanggal 07 April 2008, Perusahaan mendapat fasilitas kredit Omnibus Trade Finance dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$7.500.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar SIBOR ditambah 2,5% sampai dengan 3,5% per tahun dan fasilitas kredit ini berlaku sampai dengan tanggal 07 April 2009 dan dapat diperbaharui tergantung dari hasil peninjauan tahunan bank.
Pada tanggal 30 Juni 2008 fasilitas tersebut telah digunakan sebesar US$3.984.174 dengan setara Rupiah sebesar Rp36.754.002.659.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap tertentu.
Pada tanggal 30 Juni 2008, grup telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya.
10. HUTANG USAHA
Akun ini terutama merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Pihak ketiga
Dalam Rupiah 68.469.786.188 63.280.589.641 Dalam Dolar AS (US$6.238.602
pada periode 2008 dan US$5.017.446
pada periode 2007) 57.551.104.884 45.427.954.135 Dalam mata uang asing lainnya 457.861.345 5.468.048.166
10. HUTANG USAHA (lanjutan)
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Pelayaran Nelly Dwi Putri
(US$180.623 periode 2008) 1.666.249.834 750.000.000
Hasan Holding Pte. Ltd
(SIN$19.260 periode 2007) - 124.770.214
128.145.002.251 115.051.362.156
Rincian dari hutang usaha berdasarkan umur hutang pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008 2007 (Tidak Diaudit) (Diaudit)
Belum jatuh tempo 40.020.975.105 18.670.756.453 Jatuh tempo:
1 - 30 hari 52.904.288.956 22.248.828.292 31 - 60 hari 11.283.745.376 18.129.398.005 61 - 90 hari 14.033.104.530 16.632.837.984 Lebih dari 90 hari 9.902.888.284 39.369.541.422
Jumlah hutang usaha 128.145.002.251 115.051.362.156
Hutang usaha lokal kepada pihak ketiga terutama merupakan hutang kepada pemasok utama Grup, yaitu PT Pertamina (Persero).
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Pengangkutan dan transportasi 12.425.743.809 16.552.341.614
Retensi kontraktor 7.544.503.060 -
Pemakaian kayu bulat 2.888.609.445 -
Pajak bumi dan bangunan 2.629.087.520 2.652.953.508 Gaji. upah dan kesejahteraan karyawan 837.443.056 1.121.977.586
Honorarium profesional 495.150.000 -
Sewa 676.524.934 376.675.776
Bunga hutang bank jangka panjang (US$16.256 dan US$88.975
pada periode 2008 dan 2007) 149.967.036 803.641.901
Lain-lain 5.296.453.881 2.239.212.794
Jumlah 32.943.482.741 23.746.803.179
12. PENYISIHAN ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Grup mencatat kewajiban kesejahteraan karyawan sebesar Rp 17.170.656.796 dan Rp15.667.467.172 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, pada akun “Penyisihan atas Kesejahteraan Karyawan” pada neraca konsolidasi.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah di atas memadai untuk kebutuhan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) pada tanggal 31 Juni 2008 dan 2007 sesuai peraturan yang berlaku.
13. PERPAJAKAN
Hutang pajak terdiri dari:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 60.099.611 13.006.193 Pasal 15 78.613.287 57.051.550 Pasal 21 745.284.109 536.217.708 Pasal 22 438.199.873 62.675.388 Pasal 23/26 91.973.745 618.292.499
Pajak Pertambahan Nilai 1.271.369.130 367.349.954
Jumlah 2.685.539.755 1.654.593.292
Perhitungan manfaat pajak yang berasal dari pengaruh pajak tangguhan atas mutasi bersih akumulasi beda waktu antara laporan komersial dan laporan fiskal selama periode berjalan adalah sebagai berikut:
2008 2007
(Tidak diaudit) (Diaudit)
Perusahaan (256.546.350) (4.575.853.885) Anak perusahaan 3.985.101.020 12.243.492.279 Jumlah 3.728.554.670 7.667.638.394
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
2008 2007 (Tidak Diaudit) (Diaudit)
Aktiva Pajak Tangguhan :
Perusahaan - 753.897.650 Anak perusahaan 16.095.553.820 17.089.665.534 Jumlah 16.095.553.820 17.843.563.184 5
Kewajiban Pajak Tangguhan :
Perusahaan 571.798.917 - Anak perusahaan 1.365.900.626 - Jumlah 1.937.699.543 - 5
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya.
14. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Hutang bank jangka panjang terdiri dari pinjaman bank:
2008 2007 (Tidak diaudit) (Diaudit)
Perusahaan
Tranche A (US$18.592.769 pada periode 2008
dan 2007) 169.442.662.729 168.338.922.305 Tranche B (US$27.889.152 pada periode 2008
dan 2007) 254.740.553.473 252.508.383.458
Lippo Bank (US$4.622.486 pada periode 2008
dan US$4.893.707) 51.362.314.048 44.307.621.928 Citibank (US$16.394.000 pada periode 2008) 151.234.650.000 -
Anak Perusahaan
Lippo Bank (US$13.892.797 pada periode 2008
dan US$12.349.000 pada periode 2007) 114.745.051.800 111.807.846.000
Jumlah 741.525.232.050 576.962.773.691
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (106.853.915.081) ( 60.257.379.568)
Hutang Bank Jangka Panjang 634.671.316.969 516.705.394.123
Sejak tahun 2004, Perusahaan telah merestrukturisasi pinjamannya, dengan kreditur-kreditur terkait. Skema restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut dibagi dalam tranche sebagai berikut:
Tranche A, yang sebelumnya merupakan Pinjaman Sindikasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mempunyai jangka waktu pembayaran 12 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam tiga puluh lima kali (35) cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2016. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 6% per tahun untuk enam bulan pertama tahun 2005 dan 1% di atas “Base Lending Rate” dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya. Sampai dengan 31 Desember 2007, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman pokok dipercepat sebesar US$716.254.
Tranche B, yang sebelumnya merupakan Pinjaman Sindikasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mempunyai jangka waktu pembayaran 15 tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam empat puluh tujuh kali (47) cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2019. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 1% per tahun. Sampai dengan 31 Desember 2007, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman pokok dipercepat sebesar US$1.074.380.
Tranche C, pinjaman yang mempunyai opsi bagi kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi untuk melakukan konversi pinjaman menjadi kepemilikan saham dalam jangka waktu 3 tahun sejak tanggal efektif dengan kurs konversi sesuai dengan perjanjian restrukturisasi. Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman pokok dipercepat sebesar US$361.142. Sampai dengan 31 Maret 2006, sisa jumlah pinjaman Tranche C sebesar US$13.223.363 telah dikonversi menjadi saham.
Tranche D, pinjaman yang mempunyai opsi untuk melakukan konversi pinjaman menjadi kepemilikan
saham bagi kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi dalam jangka waktu 3 tahun sejak tanggal efektif dengan kurs konversi sesuai dengan perjanjian restrukturisasi. Sampai dengan 31 Maret 2006, semua pinjaman Tranche D sebesar US$9.497.534 telah dikonversi menjadi saham.