• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan Konsolidasi

Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal

30 September 2008 (Tidak Diaudit)

Dengan Angka Perbandingan Untuk 2007 (Tidak Diaudit)

PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

(2)

Daftar Isi

Halaman

Neraca Konsolidasi………..………. 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi…………..……… 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi...……...………... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi…....….…..……… 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi………....………. 7-37

(3)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

30 September (tidak diaudit) Catatan 2008 2007

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 3,23 25.629.863.813 83.406.348.231 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sejumlah

Rp14.352.625.203 pada periode 2008 dan

Rp13.829.641.992 pada periode 2007 2c,2d,4,23

Pihak ketiga 36.347.200.594 60.015.626.137

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5 1.237.715.635 715.900.320

Piutang lain-lain 6.991.891.865 6.551.431.735

Persediaan - bersih 2e,6,9,15 352.994.001.726 286.336.505.167 Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2f 66.433.809.357 66.702.509.453

Jumlah Aktiva Lancar 489.634.482.990 503.728.321.043

AKTIVA TIDAK LANCAR

Aktiva pajak tangguhan - bersih 2n,13 17.218.742.005 12.896.173.345

Penyertaan saham - bersih 2b 784.928.363 909.433.000

Hutan tanaman industri - bersih 2g,7,15 42.613.515.451 45.177.387.792 Hutan tanaman industri

Dalam tahap pengembangan 7 104.157.296.811 69.240.294.342 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sejumlah Rp1.116.497.237.098

pada periode 2008 dan Rp901.314.601.189 2h,2i,

pada periode 2007 8,9,14,15 1.352.267.222.604 1.112.705.671.989 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan

- bersih 2j 157.934.135.478 42.051.741.298

Piutang karyawan 2d 357.983.347 332.294.588

Tagihan restitusi pajak penghasilan 2n,13 21.187.678.608 3.348.968.761 Aktiva tidak lancar lainnya 14.059.731.811 10.859.188.132

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.710.581.234.478 1.297.521.153.247

JUMLAH AKTIVA 2.200.215.717.468 1.801.249.474.290

(4)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian

30 September (tidak diaudit) Catatan 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bank jangka pendek 6,8,9,23 241.715.673.251 100.507.000.000

Hutang usaha 2d,10,23

Pihak ketiga 160.779.289.196 109.457.179.343

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2d,5 648.446.332 1.243.822.576

Hutang lain-lain 47.516.586.511 5.528.680.031

Biaya masih harus dibayar 11,23 46.304.506.218 31.684.020.390

Hutang pajak 2n,13 5.182.676.621 8.425.066.355

Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun

Hutang bank 8,14,23 120.351.250.080 58.108.076.365 Pinjaman dana reboisasi 6,7,15 8.732.115.586 5.500.000.000 Hutang sewa guna usaha 2i,8,23 70.588.889.708 43.217.231.607

Jumlah Kewajiban Lancar 701.819.433.503 363.671.076.667

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2n,13 1.123.293.528 9.181.821.443 Hutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 2d,5 798.170.000 798.170.000

Kewajiban diestimasi atas imbalan

kerja karyawan 2o,12 17.418.088.155 16.827.855.882 Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 8,14,23 626.639.786.930 561.143.208.243 Pinjaman dana reboisasi 6, 7,15 - 8.732.115.586 Hutang sewa guna usaha 2i,8,23 81.538.814.883 62.602.897.667 Kredit yang ditangguhkan atas

pinjaman yang direstrukturisasi 14 137.093.659.497 156.201.137.117

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 864.611.812.993 815.487.205.938

JUMLAH KEWAJIBAN 1.566.431.246.496 1.179.158.282.605

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 2b 45.402.610.899 32.085.519.385

(5)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain))

30 September (tidak diaudit) Catatan 2008 2007

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham

Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.236.022.143 saham pada periode 2008

dan 1.227.551.689 saham pada periode 2007 1b,14,16 1.236.022.143.000 1.227.551.689.000

Agio saham 1b,16 293.000.000.000 293.000.000.000

Selisih penilaian kembali

aktiva tetap 102.617.878.164 102.617.878.164

Saldo laba (defisit)

Ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 1.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (1.044.258.161.091) (1.034.163.894.864)

Ekuitas - Bersih 588.381.860.073 590.005.672.300

(6)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian

30 September (tidak diaudit) Catatan 2008 2007

PENDAPATAN USAHA 2d,2l,5,18 855.298.154.248 817.704.326.422

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2d,2k,5,6,19 758.785.531.809 668.477.582.465

LABA KOTOR 96.512.622.439 149.226.743.957

BEBAN USAHA 2d,8,20

Penjualan 42.263.347.686 32.299.984.484

Umum dan administrasi 42.747.622.869 47.373.027.311

Jumlah Beban Usaha 85.010.970.555 79.673.011.795

LABA USAHA 11.501.651.884 69.553.732.162

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 459.394.145 1.404.164.975

Laba (Rugi) selisih kurs - bersih 2m 3.210.873.499 (14.118.145.364) Beban keuangan 9,14,21 (46.426.083.470) (24.625.042.924) Laba penjualan aktiva tetap 8 1.572.188.158 1.160.125.831 Amortisasi Goodwil (7.421.070.443) - Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (4.644.635.172) 23.332.524.401

Beban Lain-lain - Bersih (53.249.333.283) (12.846.373.081)

LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN

PAJAK TANGGUHAN (41.747.681.399) 56.707.359.081 BEBAN PAJAK TANGGUHAN 2n,13 1.790.960.470 13.122.458.240

LABA (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA (43.538.641.869) 43.584.900.841 POS LUAR BIASA

Laba atas restrukturisasi pinjaman bank 50.967.675.594 -

LABA SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS BAGIAN LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 7.429.033.725 43.619.728.388 HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS

ATAS BAGIAN LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 6.540.499.337 3.204.541.058

LABA BERSIH 888.534.388 40.415.187.330

(7)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Selisih Nilai

Transaksi Saldo Laba (Akumulasi Defisit)

Modal Saham Selisih Penilaian Restrukturisasi

Ditempatkan dan Kembali Aktiva Entitas Ditentukan Belum Ditentukan Ekuitas

Catatan Disetor Penuh Agio Saham Tetap Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Bersih - Bersih

Saldo 1 Januari 2007

dilaporkan sebelumnya 1.089.994.134.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (1.072.750.817.582) (1.071.750.817.582) 413.861.194.582

Penerbitan saham tambahan

dari konversi waran

menjadi modal 1b,16 137.557.555.000 - - - 137.557.555.000

Laba bersih periode 2007 (sembilan bulan) - - - 38.586.922.718 38.586.922.718 38.586.922.718

Saldo 30 September 2007 1.227.551.689.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (1.034.163.894.864) (1.033.163.894.864) 590.005.672.300

Saldo 1 Januari 2008 1.228.465.988.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (1.045.146.695.479) (1.044.146.695.479) 579.937.170.685

Penerbitan saham tambahan dari konversi waran

menjadi modal 1b,16 7.556.155.000 - - - 7.556.155.000

Laba bersih periode 2008 (sembilan bulan) - - - 888.534.388 888.534.388 888.534.388

Saldo 30 September 2008 1.236.022.143.000 293.000.000.000 102.617.878.164 - 1.000.000.000 (1.044.258.161.091) (1.043.258.161.091) 588.381.860.073

(8)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian

30 September (tidak diaudit) Catatan 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 935.960.840.200 816.110.380.847 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (732.427.194.800) (713.625.435.979)

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 203.533.645.400 102.484.944.868 Penerimaan aktivitas operasi lainnya-bersih 42.053.123.121 17.432.502.595 Penerimaan dari penghasilan bunga 1.993.358.905 1.404.164.975 Pembayaran beban keuangan (54.711.605.340) (32.760.705.768) Pembayaran untuk beban usaha (85.010.970.555) (78.757.323.393) Penerimaan hasil divestasi perusahaan assosiasi - 2.000.000.000

Pengembalian uang muka penjualan - (32.053.160.000)

Penerimaan (pembayaran) dari piutang lain-lain bersih 28.052.040.585 (25.743.791.995) Penerimaan (Pembayaran ) untuk pajak penghasilan

dan pertambahan nilai 4.951.851.858 33.891.750.289

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 140.861.443.974 (12.101.618.429)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembayaran atas akuisisi Anak Perusahaan (29.993.600.205) - Perolehan atas penyelesaian kontrak sewa-menyewa - 23.750.000.000 Hasil penjualan aktiva tetap 9.988.049.605 5.923.431.222 Perolehan HTI dalam pengembangan (20.802.352.646) (38.786.167.998) Perolehan aktiva tetap 8 (126.796.071.691) (176.863.808.843)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (167.603.974.937) (185.976.545.619)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hasil perdagangan waran 16 7.556.155.000 137.557.555.000 Pembayaran cicilan pokok hutang jangka panjang 14 (204.096.109.245) (19.372.718.730) Pembayaran hutang sewa guna usaha (56.644.703.476) (28.607.995.612) Pembayaran hutang Dana Reboisasi 15 (5.500.000.000) (4.361.905.000 ) Penerimaan pinjaman hutang bank 245.498.589.500 111.076.772.586

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (13.186.068.221) 196.291.708.244

PENURUNAN BERSIH KAS (39.928.599.184) (1.786.455.804) KAS AWAL PERIODE 65.558.462.997 81.619.892.427

KAS AKHIR PERIODE 3 25.629.863.813 83.406.348.231

(9)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 10 tanggal 14 April 1980, yang kemudian diubah dengan akta No. 1 tanggal 3 Juni 1980 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/303/16 tanggal 18 Juni 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 855 tanggal 4 November 1980. Status Perusahaan kemudian diubah menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968, (yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970), tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta No. 13 tanggal 14 Juli 1980 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/255/12 tanggal 19 Mei 1981, serta diumumkandalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 984 tanggal 11 Desember 1981. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana termuat dalam akta No. 65 tanggal 28 Juni 2000 yang dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp500.000.000.000 yang terbagi menjadi 500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham menjadi Rp1.800.000.000.000, yang terbagi atas 1.800.000.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp1.000. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan dengan Surat Keputusan No. C-21043.HT.01.04-TH.2000 tanggal 20 September 2000.

Sesuai dengan akta Notaris Benny Kristianto SH No.67 tanggal 26 Mei 2008 modal dasar Perseroan ditingkatkan menjadi Rp3.000.000.000.000 yang terdiri dari 3.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, peningkatan modal tersebut saat ini sedang dalam proses mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu; mendirikan dan menjalankan perusahaan dalam bidang pengembangan/ eksploitasi hasil Hutan Alam dan Hutan Tanaman serta usaha penebangan dan pengangkutan kayu; serta perdagangan impor/ekspor dan lokal. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam kegiatan-kegiatan usaha tersebut. Perusahaan memulai kegiatan-kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV/6, Mega Kuningan, Jakarta dan kantor pusat operasional dan pabriknya berlokasi di Kalimantan Timur.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam rapat umum luar biasa pada tanggal 29 Desember 1997, Perusahaan dan PT Suryaraya Wahana (SRW) menandatangani perjanjian penggabungan usaha, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-13.570.HT.01.04.TH.97 tanggal 29 Desember 1997 dan telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan surat persetujuan No. 225/III/PMDN/1998 tanggal 15 Juli 1998. SRW menggabungkan usahanya dalam Perusahaan efektif pada tanggal 6 Mei 1998.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan dalam rapat umum luar biasa pada tanggal 8 November 2000, Perusahaan dan PT Nityasa Mandiri, anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, menandatangani perjanjian penggabungan usaha pada tanggal 9 November 2000, yang telah didaftarkan pada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah mendapat pengesahan dari Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara melalui surat persetujuan No. 275/III/PMDN/2000 tanggal 1 Desember 2000. Selanjutnya, PT Nityasa Mandiri menggabungkan usahanya ke dalam Perusahaan efektif pada tanggal 1 Desember 2000.

(10)

1. U M U M (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

Pada tanggal 30 September 2008, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Perusahaan adalah 804.786 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal HPH tersebut adalah sebagai berikut:

Sisa hutan

No. dan Tanggal Luas Masa Sisa manfaat yang belum

Surat Keputusan (SK) HPH (Hektar) (Tahun) (Tahun) dikelola (Hektar)

Unit HPH II

SK No. 365/Kpts-II/1993, Tanggal 17 Juli 1993 (Perubahan); SK No. 823/Kpts-II/1999,

Tanggal 1 Oktober 1999 (Pengukuhan batas temu gelang areal HPH)

SK no.400/Menhut II/2004 Tanggal

18 Oktober 2004 267.600 45 421/2 180.246

Unit HPH IV

SK No. 497/Kpts-II/1992,

Tanggal 1 Juni 1992 (Perubahan) 100.000 20 11/2 27.899

Unit HPH V SK No. 236/Kpts-II/1998, Tanggal 27 Februari 1998 59.066 20 101/3 17.351 Jumlah 426.666 225.496 Anak Perusahaan

PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006,

Tanggal 24 Mei 2006 (Perubahan) 22.320 20 131/4

8.942 PT Essam Timber SK-HPH No.633/kpts-II/92 Tanggal 22 Juni 1992 355.800 20 4 355.800 804.786 590.238

Pada bulan Juni 2006, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 375/Menhut-II/2006 tanggal 22 Juni 2006 telah mencabut Surat Keputusan Menhut No. 418/Kpts-II/1994 tentang perpanjangan HPH PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk unit I. Kemudian pada tanggal yang sama, melalui Surat Menteri Kehutanan No. 382/Menhut-II/2006, Menteri Kehutanan memberikan persetujuan prinsip proses konversi HPH tersebut menjadi ijin perluasan Hutan Tanaman Industri. Pada bulan Mei 2006, PT Karya Wijaya Sukses, Anak perusahaan telah memperoleh izin usaha untuk areal HPH di Kalimantan Timur sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan SK No. 192/Menhut-II/2006, tanggal 24 Mei 2006. Sesuai dengan keputusan tersebut, masa berlaku HPH adalah 20 tahun dengan luas area sebesar 22.320 Ha.

Pada tanggal 6 Juni 2008 Perusahaan telah menandatangani Pernyataan Efektif atas Perjanjian Jual Beli dan pemindahan Hak atas saham PT Essam Timber.

(11)

1. U M U M (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tahun 1994, Perusahaan telah menawarkan 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta atas 100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama, yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Perusahaan kepada para pemegang saham Perusahaan.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan pada tahun 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tanggal 27 Februari 1998 sejumlah 343.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang empat (4) saham mempunyai hak untuk membeli sebelas (11) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tahun 2006 dan 2005 Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi modal masing-masing sebanyak 92.950.040 saham dan 58.854.017 saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya masing-masing No.C-17151 HT.01.04.TH.2006, No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005, dan No.C-08257.HT.01.04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005.

Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan, pada tanggal 26 Juni 2006, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan penerbitan Waran Seri I masing-masing dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 155.713.448 kepada para pemegang saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang enam (6) saham mempunyai hak untuk membeli satu (1) saham baru dan memperoleh satu (1) Waran Seri I dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Pengeluaran saham dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui suratnya masing-masing No. W7-HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006. Pengeluaran saham-saham baru dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah dicatatkan di Bursa pada tanggal 10 Juli 2006. Hasil Penawaran Umum Terbatas sejumlah Rp155 miliar bersih setelah biaya penerbitan saham sebesar Rp3 miliar.

Sampai dengan Desember 2007, saham baru yang diterbitkan Perusahaan yang berasal dari konversi waran seri I tersebut diatas berjumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Perubahan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan bukti pelaporan No. W7-HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU-AH.01.10-0885 tanggal 14 Januari 2008.

Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perusahaan periode 30 September 2008 jumlah saham yang dikeluarkan Perusahaan yang berasal dari konversi waran seri I tersebut diatas sebesar 146.028.009 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang berasal dari konversi waran seri I tersebut masih dalam proses pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

(12)

1. U M U M (lanjutan)

c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai Anak perusahaan sebagai berikut:

Jumlah Aktiva -

Sebelum Eliminasi

(dalam Jutaan Rupiah)

Tempat Pusat Persentase ______________ ___________

2008 2007 Anak Perusahaan Kegiatan Pokok Operasional Pemilikan (%) (Tidak Diaudit) (Diaudit)

PT Inti Prona (1) Pengusahaan hutan Riau 99,00 24 24

PT Nityasa Prima (2) - Kalimantan Timur 99,90 20.886 20.886 PT Sumalindo Hutani Jaya (3) Pengembangan hutan

tanaman industri Kalimantan Timur 60,00 82.557 72.515 PT Karya Wijaya Sukses (4) Pengusahaan hutan Kalimantan Timur 98,00 13.803 1.439 PT Kalimantan Powerindo (5) Pembangkit Listrik Kalimantan Timur 99,99 279.050 249.256

PT Sumalindo Mitra Resindo Perekat Kalimantan Timur 60,00 147.133 119.214 PT Essam Timber Pengusahaan hutan Kalimantan Timur 99,99 106.403 - PT Sumalindo Alam Lestari (6) - Kalimantan Timur 99,20 5.125 -

(1) beroperasi secara komersial sejak tahun 1982 dan pada tanggal 16 Februari 2001, berdasarkan SK HPH No. 502/Kpts-II/1990 tanggal 19 Maret 2001 (Perubahan) HPH anak perusahaan tersebut telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang kembali, sejak saat itu anak perusahaan tersebut sudah tidak aktif.

(2) memiliki izin pembangunan industri bubur kertas dan kertas, yang belum dilaksanakan pembangunannya (3) beroperasi secara komersial sejak tahun 2000

(4) memiliki izin HPH.

(5) beroperasi secara komersial sejak tahun 2007. (6) memiliki 99,2% saham di PT Wana Kaltim Lestari

PT Karya Wijaya Sukses

Pada tanggal 3 November 2006, Perusahaan mengakuisisi 98,00% saham PT Karya Wijaya Sukses (KWS) dari Tn. Herry Wijaya dan Ny. Linawati, pihak ketiga. KWS bergerak dalam bidang pengusahaan hutan alam dan belum beroperasi secara komersial.

PT Kalimantan Powerindo

Pada tanggal 16 Agustus 2006, Perusahaan mengakuisisi 99,9969% saham PT Kalimantan Powerindo dari Winning Venture Ltd. dan 3A Global Inc., pihak ketiga.

PT Sumalindo Mitra Resindo

Pada tanggal 8 Desember 2006, Perusahaan mengakuisisi 60,00% saham PT Orica Resindo Mahakam (ORM) dari Orica Investments Pty., Ltd., dan Orica Nominees Pty., Ltd., pihak ketiga. ORM bergerak dalam bidang industri lem (perekat). Pada tanggal yang sama, ORM mengubah nama menjadi PT Sumalindo Mitra Resindo.

PT Essam Timber

Pada tanggal 22 April 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat untuk mengakuisisi 24.999.000 saham PT. Essam Timber yang bergerak dibidang pengusahaan hutan, seluruh persyaratan yang merupakan syarat efektifnya jual beli saham tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 6 Juni 2008 (pernyataan efektif) .

PT Sumalindo Alam Lestari

Pada tanggal 23 Juli 2008, PT Sumalindo Alam Lestari, Anak Perusahaan, menandatangani Perjanjian Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham untuk mengakuisisi 248 saham PT. Wana Kaltim Lestari yang bergerak dibidang Hutan Tanaman, seluruh persyaratan yang merupakan syarat efektifnya jual beli saham tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 6 Agustus 2008 (pernyataan efektif) .

(13)

1. U M U M (lanjutan)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan

Pada tanggal 30 September 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Ambran Sunarko - Presiden Komisaris Amir Sunarko - Presiden Direktur

Kadaryanto - Komisaris David - Wakil Presiden Direktur

Setiawan Herliantosaputro - Komisaris Lee Yuen Chak - Direktur

Harbrinderjit Singh Dillon - Komisaris Independen

Husni Heron - Komisaris Independen

Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp7,2 miliar dan Rp6,9 miliar miliar masing-masing pada periode 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, Grup mempunyai karyawan tetap masing-masing sekitar 2.951 orang dan 3.029 orang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK).

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya historis, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang dicatat dengan nilai setelah penilaian kembali, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.

Laporan arus kas konsolidasi telah disajikan dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”) yang dimiliki lebih dari 50%.

Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai buku aktiva bersih anak perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai “Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di atas Nilai Buku Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha (lanjutan)

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih dari perusahaan asosiasi tersebut serta dikurangi penerimaan dividen kas sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus, selama 20 tahun, atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Grup atas nilai buku aktiva bersih pada tanggal akuisisi.

Penyertaan saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan. c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai

Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. e. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk kayu bulat dan barang jadi, serta metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan. Pembelian dengan syarat penyerahan “FOB Shipping Point”, dimana barang belum diterima sampai dengan tanggal neraca, dicatat sebagai “Barang Dalam Perjalanan”.

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. g. Hutan Tanaman Industri

Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan, pembinaan dan pengamanan HTI dalam daur pertama untuk setiap areal penanaman (lokasi) berbeda sampai dengan adanya pohon siap ditebang dikapitalisasi dan disajikan dalam neraca sebagai “Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan”, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pembinaan HTI dibebankan sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi tahun berjalan.

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Hutan Tanaman Industri (lanjutan)

Pada saat areal HTI tersebut menghasilkan/ siap ditebang, akumulasi biaya HTI dalam Pengembangan untuk areal penanaman (lokasi) dimana tersedia pohon siap tebang/menghasilkan dipindahkan ke akun “Hutan Tanaman Industri” dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan, jalan dan jembatan 20

Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel 3 - 20 Kendaraan, peralatan dan perabot kantor 4 - 5 Hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” tidak disusutkan, kecuali hak atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 1993, yang disusutkan selama 20 tahun.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aktiva ditelaah kembali secara berkala atas kemungkinan penurunan pada nilai yang disebabkan oleh peristiwa atau indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Beban penyusutan atas aktiva tetap peralatan berat yang dipergunakan untuk pembangunan jalan utama dan cabangdan jembatan di areal Hak Pengusahaan Hutan dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian atas jalan dan jembatan tersebut.

i. Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (“capital

lease”) jika memenuhi seluruh kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Transaksi

sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (“operating lease”). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan

Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH), seperti iuran HPH, analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing HPH tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu HPH.

k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman

Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs dan beban lainnya yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi atas biaya pinjaman ini sampai dengan pembangunan tersebut selesai dikerjakan dan aktiva tersebut siap untuk digunakan.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang sesuai dengan perjanjian penjualan umumnya adalah sebagai berikut:

a. dari penjualan ekspor yang menggunakan syarat “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman.

b. dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp9.378 dan Rp9.137 untuk US$1, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2008 dan 2007.

n. Perpajakan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran pendapatan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban keuangan untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Grup mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diestimasikan berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sehubungan imbalan kerja karyawan dengan menggunakan metode

Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen dan perhitungan internal.

Anak perusahaan memiliki program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Tingkat iurannya sebesar 9% ditanggung oleh Anak perusahaan.

p. Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Restrukturisasi pinjaman bermasalah dicatat sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Sesuai dengan PSAK No. 54, keuntungan restrukturisasi pinjaman diakui apabila nilai tercatat hutang, setelah diperhitungkan dengan penyelesaian pinjaman, yang antara lain, melalui penerbitan saham Perusahaan, lebih besar dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan pinjaman, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Seluruh biaya langsung yang timbul dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dikurangkan dalam perhitungan keuntungan restrukturisasi pinjaman. Keuntungan bersih atas restrukturisasi pinjaman setelah pajak penghasilan terkait, diakui dalam laporan laba rugi untuk periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai “Pos Luar Biasa”.

q. Informasi Segmen

Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).

Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

r. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor yang berasal dari emisi saham. s. Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang bersangkutan.

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007 Kas 4.313.930.464 3.341.173.593 Bank Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Lippo Tbk 814.812.846 21.298.069.628 PT Bank Mega Tbk 52.942.807 5.983.366.050 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.505.663.556 1.882.385.118

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 224.928.748 16.560.187.587 PT Bank Permata Tbk 115.692.011 70.162.333 Bangkok Bank 156.353.584 363.524.012 Lain-lain 1.771.694.279 569.228.638 Dalam Dolar AS

PT Bank Lippo Tbk

(US$586.156 pada periode 2008

dan US$1.449.243 pada periode 2007) 5.496.974.622 13.241.736.554 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

(US$108.627 pada periode 2008

dan US$354,656 pada periode 2007) 1.018.709.070 3.240.492.512 PT Bank ANZ

((US$12.433 pada periode 2008

dan US$13.589 pada periode 2007) 116.597.14 124.165.985 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(US$244.008pada periode 2008 dan

US$1.491.628 pada periode 2007) 2.288.307.953 13.629.007.138 Bangkok Bank (US$157.892 pada periode

2008 dan US$300.093 pada periode 2007) 1.480.712.819 2.741.947.731 Lain-lain (US$27.533pada periode 2008

dan US$51.410 pada periode 2007) 258.202.180 345.570.061

(19)

2. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

30 September (tidak diaudit) 2008 2007 Dalam Dolar Australia

PT Bank ANZ (AUD1.846 pada periode 2008

AUD1.902 pada periode 2007) 14.341.730 15.331.291

Sub-jumlah 21.315.933.349 80.065.174.638

Jumlah kas dan setara kas 25.629.863.813 83.406.348.231

4. PIUTANG USAHA

Piutang usaha terdiri dari:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Pihak ketiga

Ekspor

Dalam Dolar AS (US$2.506.704.743 periode 2008 dan US$3.994.942

pada periode 2007) 23.507.877.080 36.501.786.059

Lokal

Dalam Rupiah 1.570.905.402 6.711.708.958 Dalam Dolar AS (US$2.732.037

pada periode 2008 dan US$3.352.498

pada periode 2007) 25.621.043.314 30.631.773.112

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Sumber Graha Sejahtera (US$129.416 pada periode 2008 dan $131.981

pada periode 2007) 1.237.715.636 715.900.320

Jumlah 51.937.541.432 74.561.168.449

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (14.352.625.203) (13.829.641.992)

Jumlah piutang usaha – bersih 37.584.916.229 60.731.526.457

(20)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian dari piutang usaha berdasarkan jenis mata uang dan umur piutang pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 (Tidak Diaudit) Mata Uang Dolar AS (Ekuivalen

Rupiah dalam Rupiah) Jumlah

Belum jatuh tempo - 778.467.494 778.467.494

Jatuh tempo:.

1 - 30 hari 62.022.000 29.943.904.954 30.005.926.954

31 - 60 hari 32.126.700 3.221.401.868 3.253.528.568

61 - 90 hari - 1.073.800.623 1.073.800.623

Lebih dari 90 hari 1.476.756.704 15.349.061.089 16.825.817.793

Jumlah piutang usaha 1.570.905.404 50.366.636.028 51.937.541.432

2007 (Tidak Diaudit) Mata Uang Dolar AS (Ekuivalen

Rupiah dalam Rupiah) Jumlah

Belum jatuh tempo 359.444.227 34.173.609.968 34.533.054.195

Jatuh tempo:

1 - 30 hari 5.070.779.870 17.265.750.952 22.336.530.822

31 - 60 hari 323.530 1.875.845.188 1.876.168.718

61 - 90 hari 163.001.520 360.390.811 523.392.331

Lebih dari 90 hari 1.118.159.811 14.173.862.572 15.292.022.383

Jumlah piutang usaha 6.711.708.958 67.849.459.491 74.561.168.449

Analisis atas perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Saldo awal tahun 14.391.678.948 1.417.970.716

Mutasi tahun berjalan:

Penyisihan selama periode berjalan (39.053.745) 167.639.146 Penambahan akibat

akuisisi Anak perusahaan baru - 12.436.796.846 Pemulihan piutang yang telah

Dihapuskan - (192.764.716)

Saldo akhir periode 14.352.625.203 13.829.641.992

(21)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Piutang tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank jangka pendek (Catatan 9).

5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa pembelian, dan penjualan.

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama adalah kesamaan pemilikan dan/atau manajemen.

Rincian saldo kewajiban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Persentase terhadap jumlah aktiva (%) 2008 2007 2008 2007 Aktiva Lancar

Piutang usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 4) PT Sumber Graha Sejahtera

(US$131.980 pada periode 2008 dan

US$78.352 pada periode 2007 1.237.715.636 715.900.320 0.06 0,04

Persentase terhadap jumlah kewajiban (%) 2008 2007 2008 2007 Kewajiban Lancar

Hutang Usaha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10)

Hasan Holding Pte.Ltd

(S$19.260 pada periode 2007) - 154.822.576 - 0.01 PT Pelayaran Nelly Dwi Putri

(US$57.533 pada periode 2008) 648.446.332 1.089.000.000 0.01 0.06

Hutang lain-lain

PT Putra Sumber Utama Timber - 5.500.000.000 - 0,30 Kewajiban Tidak Lancar

Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Inhutani I 798.170.000 798.170.000 0,08 0,04

(22)

6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Kayu olahan:

Kayu lapis dan kayu lapis olahan 48.819.381.359 49.880.074.122 Papan serat berkerapatan sedang (MDF) 67.198.511.520 38.304.649.005 Kayu gergajian /woodworking products 9.065.907.040 11.781.911.628 Barang dalam proses 29.653.726.510 32.981.250.984

Kayu bulat 72.680.828.949 51.788.384.430

Resin 24.092.774.802 7.884.682.578

Batu Bara 5.632.166.659 1.567.388.287

Bahan pembantu. suku cadang dan perlengkapan 87.116.286.915 82.429.376.751 Barang dalam perjalanan 9.724.043.265 11.520.124.145

Jumlah persediaan 353.983.627.019 288.137.841.930

Dikurangi penyisihan persediaan usang (989.625.293) (1.801.336.763)

Jumlah persediaan – bersih 352.994.001.726 286.336.505.167

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai tercatat persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang tersebut di atas adalah cukup untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya.

Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank jangka pendek dan pinjaman dana reboisasi seperti dijelaskan dalam Catatan 9 dan 15.

Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$14,8 juta pada tanggal 30 September 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan pencurian.

7. HUTAN TANAMAN INDUSTRI

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) untuk mengembangkan hutan tanaman industri yang terletak di beberapa lokasi di propinsi Kalimantan Timur. Akumulasi biaya tersebut menurut lokasi adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

Lokasi 2008 2007 Sungai Pesab 31.116.540.781 16.179.320.862 Muara Karangan 7.971.788.054 22.909.007.971 Batu Putih 19.663.525.527 19.663.525.527 Sungai Mao 5.008.163.745 5.008.163.747 Jumlah 63.760.018.107 63.760.018.107

(23)

7. HUTAN TANAMAN INDUSTRI (lanjutan)

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Dipindahkan ke akun Hutan Tanaman Industri 63.760.018.107 63.760.018.107 Akumulasi amortisasi ( 21.146.502.656) (18.582.630.315)

Hutan Tanaman Industri - Bersih 42.613.515.451 45.177.387.792

Amortisasi atas Hutan Tanaman Industri (HTI) dibebankan dalam usaha periode berjalan sebagai bagian dari beban pokok pendapatan. Sisa umur HPHTI untuk area di atas berkisar antara 29 sampai 35 tahun.

Rincian mutasi saldo dari akumulasi biaya HTI dalam pengembangan selama tiga bulan yang dikelompokkan menurut komponen kegiatan pembangunan HTI adalah sebgai berikut:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Saldo awal periode – hutan tanaman

Industri dalam pengembangan 83.354.944.165 30.454.126.344 Penambahan periode berjalan 20.802.352.646 38.786.167.998

Jumlah 104.157.296.811 69.240.294.342

Saldo akhir periode - hutan tanaman

industri dalam pengembangan 104.157.296.811 69.240.294.342

8. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

2008 (Tidak Diaudit)

Akumulasi

Nilai Tercatat Penyusutan Nilai buku

Hak atas tanah 51.873.680.882 4.233.769.557 47.639.911.325 Bangunan 193.437.079.714 61.253.037.646 132.184.042.068 Jalan dan Jembatan 426.854.575.483 140.883.485.582 285.971.089.901 Mesin. alat-alat berat dan

peralatan bengkel 1.439.890.479.653 833.839.433.072 606.051.046.581 Kendaraan 14.469.806.200 13.250.589.454 1.219.216.746 Peralatan dan perabot kantor 14.757.194.682 11.672.618.341 3.084.576.341

2.141.282.816.614 1.065.132.933.652 1.076.149.882.962

(24)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

30 September (tidak diaudit)

2008 (Tidak Diaudit)

Akumulasi

Nilai Tercatat Penyusutan Nilai buku

Aktiva dalam penyelesaian 79.019.639.296 - 79.019.639.296

Aktiva Sewa Guna Usaha 248.462.003.792 51.364.303.446 197.097.700.346

Total 2.468.764.459.702 1.116.497.237.098 1.352.267.222.604

30 September (tidak diaudit)

2007 (Tidak Diaudit)

Akumulasi

Nilai Tercatat Penyusutan Nilai buku

Hak atas tanah 51.873.680.882 4.089.644.256 47.784.036.626

Bangunan 133.811.551.704 53.804.211.776 80.007.339.928 Jalan dan Jembatan 175.995.770.526 59.239.261.523 116.756.509.003 Mesin. alat-alat berat dan

peralatan bengkel 1.293.403.651.047 739.584.723.864 553.818.927.183

Kendaraan 13.886.313.327 11.993.721.834 1.892.591.493 Peralatan dan perabot kantor 13.251.706.787 10.728.150.140 2.523.556.648

1.682.222.674.275 879.439.713.393 802.782.960.881

Aktiva dalam penyelesaian 177.076.142.273 - 177.076.142.273

Aktiva Sewa Guna Usaha 154.721.456.630 21.874.887.796 132.846.568.834

Total 2.014.020.273.178 901.314.601.189 1.112.705.671.989

Alokasi pembebanan penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung dan aktiva sewa guna usaha pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007

Beban pokok pendapatan 85.066.731.938 76.227.593.532 Beban penjualan (Catatan 20) 143.663.077 134.376.927 Beban umum dan administrasi (Catatan 20) 3.190.970.856 1.144.490.963

Jumlah 88.401.365.871 77.506.461.422

(25)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Jumlah penyusutan untuk aktiva tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk periode 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp59.752.420.580 dan

Rp65.503.238.063, sedangkan penyusutan untuk aktiva sewa guna usaha adalah sebesar Rp28.648.945.291 pada periode 2008 dan sebesar Rp12.003.223.359 pada periode 2007.

Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam aktiva dalam penyelesaian jalan dan jembatan dan hutan tanaman industri dalam pengembangan adalah sebesar Rp11.709.945.403 pada periode 2008 dan Rp984.634.330 pada periode 2007.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aktiva tetap tersebut pada tanggal 30 September 2008 dan 2007.

Aktiva tetap pemilikan langsung digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti dijelaskan dalam Catatan 9,14 dan 15.

Aktiva tetap pemilikan langsung dengan nilai buku sebesar Rp1.155 miliar pada tanggal 30 September 2008 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$183 juta JP¥62 juta dan Rp23.6 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Bangunan serta jalan dan jembatan di areal HPH dan HTI Grup tidak diasuransikan.

Pada tanggal 30 September 2008, persentase penyelesaian dari aktiva dalam penyelesaian, dipandang dari sudut keuangan, adalah berkisar antara 90% sampai dengan 98%.

Hak pemilikan atas hak atas tanah Grup adalah merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 6 sampai dengan 23 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Perusahaan melakukan perjanjian sewa guna usaha (meliputi hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa guna usaha) peralatan tertentu dengan jangka waktu sekitar dua (2) sampai empat (4) tahun. Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha tersebut adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007

Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum

di masa yang akan datang 152.127.704.591 105.820.129.274 Jatuh tempo dalam satu tahun (70.588.889.708) (43.217.231.607)

Hutang sewa guna usaha jangka panjang 81.538.814.883 62.602.897.667

(26)

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK

Rincian dari hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Perusahaan:

Pinjaman dengan mata uang asing: Modal kerja

PT Bank Lippo Tbk

(US$8.000.000 pada periode 2008

dan 2007) 75.024.000.000 73.096.000.000 Bangkok Bank PCL, cabang Jakarta

(US$2.500.000 pada periode 2008

dan US$3.000.000 pada periode 2007) 23.445.000.000 27.411.000.000 PT Bank Danamon

(US$6.000.000 pada periode 2008) 56.268.000.000 - Pinjaman dalam Rupiah:

PT Bank Lippo Tbk 75.000.000.000 -

Anak Perusahaan:

Pinjaman dengan mata uang asing: PT Bank Lippo Tbk

(US$753.524 pada periode 2008) 7.066.548.748 - Pinjaman dalam Rupiah:

PT Bank Lippo Tbk 4.912.124.503 -

Jumlah hutang bank jangka pendek 241.715.673.251 100.507.000.000

Pada tanggal 20 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas Pinjaman Berulang dengan Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas:

• Fasilitas “Packing Loan” dengan batas maksimum kredit sebesar US$3.000.000.

• Fasilitas “Bills Receivable under Letter of Credit” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000.

Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 8,5% per tahun dan dijaminkan dengan pemindahan hak secara fidusia atas aktiva tetap tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, fasilitas kredit yang digunakan masing-masing sebesar US$2.500.000 atau setara Rupiah sebesar Rp23.445.000.000 dan US$3.000.000 atau setara Rupiah sebesar Rp27.411.000.000.

Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2009. Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya dengan setara Rupiah masing-masing sebesar Rp75.024.000.000 dan Rp73.096.000.000.

Pada tanggal 19 November 2007, Perusahaan mendapat fasilitas tambahan pinjaman modal kerja dari bank yang sama dengan batas maksimum kredit sebesar Rp75.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 20 November 2008. Pada tanggal 30 September 2008, seluruh fasilitas pinjaman modal kerja tersebut telah digunakan.

(27)

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Pada tanggal 07 April 2008, Perusahaan mendapat fasilitas kredit Omnibus Trade Finance dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$7.500.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar SIBOR ditambah 2,5% sampai dengan 3,5% per tahun dan fasilitas kredit ini berlaku sampai dengan tanggal 07 April 2009 dan dapat diperbaharui tergantung dari hasil peninjauan tahunan bank. Pada tanggal 30 September 2008 fasilitas tersebut telah digunakan sebesar US$6.000.000 dengan setara Rupiah sebesar Rp56.268.000.000. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap tertentu. Pada tanggal 6 Agustus 2007, Anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$1.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 8.25% per tahun. Pada tanggal 6 Agustus 2008 Fasilitas pinjaman tersebut telah dirubah dan diperpanjang sampai dengan 6 Agustus 2009 menjadi sebesar US$1.500.000 dan dikenakan bunga sebesar 8% per tahun. Pada tanggal 30 September 2008, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sebesar US$753.524,07 atau setara Rupiah sebesar Rp7.066.548.748.

Pada tanggal 28 Januari 2008, Anak perusahaan mendapat fasilitas tambahan pinjaman rekening koran dari bank yang sama dengan batas maksimum kredit sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 28 Januari 2008. Pada tanggal 30 September 2008, tersebut telah digunakan sebesar Rp4.912.124.503.

Pada tanggal 30 September 2008, grup telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya.

10. HUTANG USAHA

Akun ini terutama merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007

Pihak ketiga

Dalam Rupiah 98.061.222.383 42.660.475.264 Dalam Dolar AS (US$ 5.759.926

pada periode 2008 dan US$6.932.597

pada periode 2007) 54.016.591.531 63.343.144.173 Dalam mata uang asing lainnya 8.701.475.282 3.453.559.906

Sub-jumlah 160.779.289.196 109.457.179.343

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Pelayaran Nelly Dwi Putri

(US$57.533 periode 2008) 648.446.332 1.089.000.000

Hasan Holding Pte. Ltd

(SIN$6.291 periode 2007) - 154.822.576

161.427.735.528 110.701.001.919

(28)

10. HUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian dari hutang usaha berdasarkan umur hutang pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007

Belum jatuh tempo 54.443.013.138 31.676.719.749 Jatuh tempo:

1 - 30 hari .78.435.300.581 30.319.515.599 31 - 60 hari 12.754.103.788 13.308.050.950 61 - 90 hari 11.848.907.941 8.115.483.438 Lebih dari 90 hari .3.946.410.080 27.281.232.183

Jumlah hutang usaha 161.427.735.528 110.701.001.919

Hutang usaha lokal kepada pihak ketiga terutama merupakan hutang kepada pemasok utama Grup, yaitu PT Gelora Citra Kimia Abadi dan PT Pertamina (Persero).

11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007

Pengangkutan dan transportasi 18.719.870.680 10.951.308.137 Kontraktor 6.275.947.648 7.350.634.010 Pemakaian kayu bulat dan batu bara 10.100.435.932 2.287.875.299 Pajak bumi dan bangunan 3.941.313.020 3.578.736.924 Gaji. upah dan kesejahteraan karyawan 673.438.456 1.381.183.861 Honorarium profesional 495.150.000 100.150.000

Sewa 534.232.415 447.675.776

Bunga hutang bank jangka panjang (US$16.256 dan US$221.073

pada periode 2008 dan 2007) 149.967.036 2.019.941.226

Lain-lain 5.414.151.031 3.566.515.157

Jumlah 46.304.506.218 31.684.020.390

12. PENYISIHAN ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN

Grup mencatat kewajiban kesejahteraan karyawan sebesar Rp 17.418.088.155 dan Rp16.827.855.882 masing-masing pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, pada akun “Penyisihan atas Kesejahteraan Karyawan” pada neraca konsolidasi.

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah di atas memadai untuk kebutuhan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) pada tanggal 31 Juni 2008 dan 2007 sesuai peraturan yang berlaku.

(29)

13. PERPAJAKAN

Hutang pajak terdiri dari:

30 September (tidak diaudit) 2008 2007 Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 53.480.185 20.924.811 Pasal 15 46.246.299 74.650.081 Pasal 21 3.317.747.518 1.125.308.427 Pasal 22 440.796.748 430.416.039 Pasal 23/26 496.457.250 20.649.387 Pasal 29 4.988.948.958 Pajak Pertambahan Nilai 827.948.621 1.764.168.652

Jumlah 5.182.676.621 8.425.066.355

Perhitungan manfaat pajak yang berasal dari pengaruh pajak tangguhan atas mutasi bersih akumulasi beda waktu antara laporan komersial dan laporan fiskal selama periode berjalan adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007 Perusahaan (2.193.952.912) (21.361.890.366) Anak perusahaan 3.974.913.382 8.239.432.126 Jumlah 1.790.960.470 13.122.458.240

Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007

Aktiva Pajak Tangguhan :

Perusahaan 1.365.607.645 - Anak perusahaan 15.853.134.360 12.896.173.345 Jumlah 17.218.742.005 12.896.173.345 5

Kewajiban Pajak Tangguhan :

Perusahaan - 9.181.821.443 Anak perusahaan 1.123.293.528 - Jumlah 1.123.293.528 9.181.821.443 5

Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya.

Pada tahun 2008, Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua dan Kantor Pelayanan Pajak Samarinda telah menerbitkan Surat Ketetetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan untuk tahun pajak 2006 sebagai berikut; - SKPKB PPh Badan, No. 00011/206/06/092/08 , sebesar Rp111.500.153.911,

- SKPKB PPh Pasal 21, No. 00014/201/06/092/08, sebesar Rp435.852.322, - SKPKB PPh Pasal 26, No. 00013/204/06/092/08 , sebesar Rp1.448.430.902,

(30)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

- SKPKB PPh Pasal 23, No. 00014/203/06/092/08 , sebesar Rp55.613.026, - SKPKB PPh Pasal 23, No. 0029/203/06/722/08 , sebesar Rp2.030.480.058, - SKPKB PPh Pasal 22, No. 00001/202/06/722/08, sebesar Rp129.404.545, - SKPKB PPh Pasal 15, No. 00005/241/06/722/08 , sebesar Rp86.392.201, - SKPKB PPN DN, No. 00026/207/06/092/08 , sebesar Rp21.102.836.078, - STP PPN DN, No. 00026/207/06/092/08, sebesar Rp5.146.083.396, - SKPKB PPN JKP LN, No. 00015/277/06/092/08, sebesar Rp399.004.093,

Atas ketetapan pajak tersebut Perusahaan mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak c.q Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua dan Kantor Pelayanan Pajak Samarinda dengan surat keberatannya sebagai berikut;

- Keberatan PPh Badan, No. 01/FA-TAX/V/2008, tanggal 26 Mei 2008, - Keberatan PPh Pasal 21, No. 02/FA-TAX/V/2008, tanggal 26 Mei 2008, - Keberatan PPh Pasal 26, No. 04/FA-TAX/V/2008, tanggal 26 Mei 2008, - Keberatan PPh Pasal 23, No. 03/FA-TAX/V/2008, tanggal 26 Mei 2008 - Keberatan PPh Pasal 23, No. 08/FA-TAX/VI/2008, tanggal 9 Juni 2008 - Keberatan PPh Pasal 22, No. 10/FA-TAX/VI/2008, tanggal 9 Juni 2008, - Keberatan PPh Pasal 15, No. 09/FA-TAX/VI/2008, tanggal 9 Juni 2008, - Keberatan PPN DN, No. 05/FA-TAX/V/2008, tanggal 26 Mei 2008, - Keberatan PPN JKP LN, No. 06/FA-TAX/V/2008, tanggal 26 Mei 2008,

- Pembatalan Surat Tagihan Pajak PPN No.11/FA-TAX/VI/2008, tanggal 10 Juni 2008

Perusahaan telah mendapatkan pemberitahuan dari Kantor Pelayanan Pajak bahwa Surat Keberatan yang telah diajukan telah memenuhi persyaratan formal, sampai dengan tanggal laporan, proses keberatan sedang berjalan.

14. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

Hutang bank jangka panjang terdiri dari pinjaman bank:

30 September (tidak diaudit)

2008 2007

Perusahaan

Tranche A (US$18.255.268 pada periode 2008

dan US$18.592.769 pada periode 2007) 171.197.904.167 169.882.121.216 Tranche B (US$27.476.652 pada periode 2008

dan US$27.889.152 pada periode 2007) 257.676.043.750 254.823.181.833 Lippo Bank (US$7.543.456 pada periode 2008

dan US$4.581.207) 70.742.526.429 41.858.488.259 Citibank (US$15.394.000 pada periode 2008) 144.364.932.000 - Anak Perusahaan

Lippo Bank (US$10.984.179 pada periode 2008

dan US$16.710.900 pada periode 2007) 103.009.630.662 152.687.493.300

Jumlah 746.991.037.008 619.251.284.608

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (120.351.250.080) (58.108.076.365 )

Hutang Bank Jangka Panjang 626.639.786.928 561.143.208.243

Sejak tahun 2004, Perusahaan telah merestrukturisasi pinjamannya, dengan kreditur-kreditur terkait. Skema restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut dibagi dalam tranche sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya Nur dan Wikandari (2002:56) mengatakan bahwa dosen dapat memberikan “tangga” yang dapat membantu mahasiswa mencapai pemahaman yang lebih tinggi. Dalam

Caprara et al., (2014) mengembangkan sebuah program intervensi yang disebut CEPIDEA (Counteract Externalizing Problems in Adolescence). Program CEPIDEA bertujuan untuk

Jika kita mencari sifat hakiki dari obiek-objek
 Yang tampak pada level kenyataan konvensional,
 Kita tak akan menemukan apa-apa sama sekali.
 Tidak menemukan yang tak dapat

Adanya ketidakkonsistenan kinerja akuntan publik berdasarkan isu gender, baik dalam perilaku etis, orientasi etis maupun tingkat profesionalisme seorang auditor,

Masyarakat berpendapat bahwa sangat setuju terhadap peningkatan keamanan sebesar 10%, masyarakat menyatakan setuju sebesar 36.66%, Maka dari hal tersebut dapat dilihat

Kelebihan model pembelajaran berbasis proyek untuk materi teks hasil observasi bahwa model pembelajaran tersebut siswa dituntun untuk berpikir kritis dengan

Pada saat perolehan, aset murabahah tidak diakui sebagai persediaan sebesar harga perolehan. Bank Muamalat Cabang Pekanbaru melakukan pembelian terhadap aset

1) Menurut Jogiyanto (2000) actual return merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga