• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU

(SMM) ISO 9001 : 2000

MANAJEMEN UMUM

Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/Quality Management Representative (QMR). Direksi memiliki tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan menjalankan roda perusahaan. QMR adalah wakil manajemen yang menjalankan kebijakan manajemen mutu dan bertanggung jawab terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Adanya dukungan dan komitmen manajemen adalah hal yang penting dalam penerapan SMM ISO 9001:2000. Tanpa dukungan manajemen puncak, penerapan SMM sangat sulit dan tidak mungkin dilaksanakan.

a. Direksi

Penilaian penerapan unsur-unsur ISO 9001:2000 oleh Direksi di PKS Rambutan diketahui berdasarkan dokumen ISO dan wawancara dengan Manajer dan Masinis Kepala (Maskep) di PKS Rambutan, sedangkan untuk PMG Cap Sendok diketahui berdasarkan wawancara dengan Factory Manager dan Deputy Manager. Tabel 23 merupakan hasil penilaian penerapan SMM ISO 9001:2000 oleh Direksi di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

Tabel 23. Hasil Penilaian Penerapan SMM ISO 9001:2000 oleh Direksi di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Penerapan Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

4.0. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

4.1. Persyaratan umum √ √

4.2. Persyaratan Dokumentasi

4.2.1. Umum √ √

4.2.2. Pedoman Manual Mutu √ X

4.2.3. Pengendalian Dokumen √ √

4.2.4. Pengendalian Rekaman √ √

5.0. Tanggung jawab manajemen

5.1. Komitmen manajemen √ X

5.2. Fokus pada pelanggan √ √

5.3. Kebijakan mutu √ √

5.4. Perencanaan √ √

5.5. Tanggung jawab, wewenang, dan komunikasi √ X

5.6. Tinjauan manajemen √ √

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi

(2)

1) PKS Rambutan

PKS Rambutan, yang merupakan bagian dari PT. Perkebunan Nusantara III, memiliki Manajemen Puncak yang terdiri dari Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur SDM dan Umum, serta Direktur Pemasaran. Di lain pihak, wakil manajemen dikenal dengan Corporate Management Representative (CMR). Bagan organisasi diatas dapat dilihat pada Lampiran 9.

Dalam pelaksanaannya, terdapat dua unsur ISO yang terkait dengan direksi, yaitu persyaratan sistem manajemen umum dan tanggung jawab manajemen. Melalui salah seorang wakil manajemen yang ditunjuk oleh direksi, SMM dikembangkan, dikoordinasi, dan dikelola sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh SMM ISO 9001:2000.

Tanggung jawab tertinggi unit implementasi kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu terletak pada direktur utama yang dibantu oleh Direktur Produksi, Direktur Keuangan, Direktur SDM dan Umum, serta Direktur Pemasaran. Manajemen puncak dibantu oleh kepala bagian mengawasi Distrik Manajer (DM) dan Manajer unit kerja.

2) PMG Cap Sendok

Secara umum, unsur SMM ISO 9001 : 2000 yang berkaitan dengan direksi telah dipenuhi oleh PMG Cap Sendok namun pada unsur Pedoman Manual Mutu, komitmen manajemen serta tanggung jawab, wewenang, dan komunikasi belum sepenuhnya terorganisasi dengan baik. PMG Cap Sendok memiliki komitmen dan kebijakan mutu yang sudah berfokus kepada pelanggan/konsumen, namun komitmen ini tidak termasuk komitmen untuk menjalankan SMM ISO 9001 : 2000. Berdasarkan analisis tersebut, dukungan manajemen puncak masih rendah sehingga tanggung jawab, wewenang dan komunikasi yang dimiliki belum terlaksanakan dengan baik.

b. Wakil Manajemen

Wakil menajemen disebut dengan QMR (Quality Management Representative) yang merupakan perwakilan Direksi dalam menjalankan kebijakan manajemen mutu dan bertanggung jawab terhadap penerapan

(3)

Sistem Manajemen Mutu (SMM). Tabel 24 merupakan hasil penilaian penerapan SMM ISO 9001:2000 oleh wakil Manajemen di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

Tabel 24. Hasil Penilaian Penerapan SMM ISO 9001:2000 oleh Wakil Manajemen Di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Penerapan Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

4.0. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

4.1. Persyaratan umum √ √

4.2. Persyaratan dokumentasi √ X

5.0. Tanggung jawab manajemen

5.1. Komitmen manajemen √ X

5.2. Fokus kepada pelanggan √ √

5.3. Kebijakan mutu √ √

5.4. Perencanaan √ √

5.5. Tanggung jawab, wewenang, dan komunikasi √ X

5.6. Tinjauan manajemen √ √

8.0. Pengukuran, analisis dan peningkatan

8.1. Umum √ √

8.2. Pengukuran dan pemantauan

8.2.1. Kepuasan pelanggan √ √

8.2.2. Audit internal √ X

8.2.3. Pengukuran & pemantauan proses √ √ 8.2.4. Pengukuran & pemantauan produk √ √ 8.3. Pengendalian produk yg tidak sesuai √ √

8.4. Analisis data √ √ 8.5. Perbaikan √ √ Keterangan : √ = dipenuhi X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi 1) PKS Rambutan

Manajemen puncak PKS Rambutan menunjuk salah seorang wakil manajemen untuk menjadi CMR dalam melaksanakan SMM. Persyaratan penerapan SMM yang disyaratkan untuk CMR telah dipenuhi sesuai dengan yang ditetapkan oleh ISO. Unsur SMM persyaratan umum dan persyaratan dokumen telah dipenuhi oleh CMR. Bersama-sama dengan Direksi, CMR menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan, memelihara dan secara terus-menerus melakukan peningkatan SMM. Pelaksanaan SMM ini didasarkan oleh interaksi proses yang berbentuk business process mapping dan aliran proses pengolahan seluruh kegiatan, sumber daya dan personil yang dimiliki dapat dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan SMM.

(4)

Dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan penting dalam penerapan SMM ISO 9001 : 2000 ditetapkan dan dikelola oleh CMR. Dokumen tersebut mencakup pernyataan terdokumentasi kebijakan dan tujuan mutu, manual mutu, prosedur, dokumen untuk mengendalikan proses (instruksi kerja dan form kerja) dan catatan mutu.

2) PMG Cap Sendok

PMG Cap Sendok belum menerapkan SMM ISO 9001:2000, sehingga tidak ada wakil manajemen dalam sistem ISO 9001:2000 yang menjalankan kebijakan mutu dan bertanggungjawab terhadap penerapan sistem manajemen mutu, namun dalam manajemen pabrik minyak goreng ini memiliki wakil manajer yaitu Deputi Factory Manager yang bertanggung jawab terhadap proses produksi dan mutu produk.

MANAJEMEN PEMASOK

Menurut Sutrisno dan Utomo (2001), manajemen pemasok terkait dengan unsur pembelian pada SMM ISO 9001 : 2000 yang terdiri dari proses pembelian, informasi pembelian dan verifikasi produk yang dibeli. Dalam proses pembelian, organisasi harus melakukan penetapan kriteria pemilihan pemasok, melakukan seleksi pemasok dan evaluasi pemasok. Organisasi juga harus melakukan dokumentasi prosedur pembelian sehingga evaluasi pemasok dan peninjauan ulang dapat dilakukan secara berkelanjutan. Tabel 23 menunjukkan hasil penilaian penerapan unsur-unsur ISO 9001:2000 pada manajemen pemasok di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

1) PKS Rambutan

Di PKS Rambutan, pemasok TBS 95-98 % adalah berasal dari kebun milik PT. Perkebunan Nusantara III sendiri dan 2-5 % berasal dari luar, oleh karena itu manajemen pemasok sangat baik pelaksanaannya. Informasi pembelian yang terdiri dari proses pembelian, informasi dan verifikasi produk yang dibeli sudah terurai dan terdokumentasi dengan baik.

2) PMG Cap Sendok

Manajemen pemasok di PMG Cap Sendok cukup baik, dimana untuk bahan baku minyak goreng Cap Sendok 100 % berasal dari PKS sendiri. Hal

(5)

ini menjadikan manajemen bisa terkontrol dengan baik dan mutu bahan baku bisa sesuai yang diharapkan. Informasi pembelian yang terdiri dari proses pembelian, informasi dan verifikasi produk yang dibeli sudah terurai dan terdokumentasi dengan baik.

Tabel 25. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada Manajemen Pemasok Di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Unsur-Unsur ISO PKS Rambutan PMG Cap Sendok 7.4. Pembelian 7.4.1. Proses pembelian √ √ 7.4.2. Informasi pembelian √ √ 7.4.3. Verifikasi produk yang dibeli √ √

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi

MANAJEMEN SDM DAN INFRASTRUKTUR

SDM dan Infrastruktur adalah penunjang penerapan SMM ISO 9001:2000. Tersedianya kedua unsur pendukung tersebut akan mendukung dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan SMM. Tabel 26 menunjukkan hasil penilaian penerapan unsur-unsur ISO pada manajemen SDM dan infrastruktur.

Tabel 26. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada Manajemen SDM dan Infrastruktur

Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

a. Sumber Daya Manusia

6.2. Sumber daya manusia √ X 6.4. Lingkungan kerja √ √

b. Infrastruktur dan Teknik

6.3. Infrastruktur √ X

7.5. Produksi dan Penyediaan sumber daya √ √ 7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa √ √

8.5. Perbaikan √ √

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi

a. Sumber Daya Manusia

SDM adalah personalia yang bertanggungjawab dalam melaksanakan SMM yang memiliki kompetensi, yaitu pendidikan, pelatihan, kemampuan

(6)

dan pengalaman. Dalam lingkup SMM yang terkait dengan SMM adalah unsur SDM yang meliputi kompetensi, kesadaran dan pelatihan serta pemeliharaan lingkungan kerja yang mendukung pelaksanaan dan keberhasilan SMM.

1) PKS Rambutan

Di PKS Rambutan, terdapat 218 orang karyawan yang mempunyai kualifikasi pendidikan sesuai bagian-bagiannya. Pelatihan-pelatihan sudah diberikan kepada karyawan sesuai bidang masing-masing, khususnya pelatihan ISO 9000. Menurut dua belas orang dari lima belas orang karyawan, pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka sering mereka terima, baik berupa in house training, pusat maupun dari luar perusahaan.

2) PMG Cap Sendok

PMG Cap Sendok memiliki 152 orang karyawan, dimana masing-masing karyawan menempati bagian pekerjaannya sesuai kualifikasi pendidikan yang mereka punyai. Pelatihan-pelatihan sudah mereka dapatkan, namun masih berupa in house training dan belum merupakan pelatihan ISO 9000 secara khusus.

b. Infrastruktur dan Teknik

Infrastruktur mencakup bangunan, ruang kerja, dan fasilitas yang sesuai, peralatan proses dan pelayanan pendukung seperti transportasi dan komunikasi. Dalam penerapan SMM ISO 9001:2000, unsur-unsur yang terkait dengan bagian teknik adalah infrastruktur, pengendalian produksi dan pelayanan dan perbaikan. Organisasi harus menetapkan, menyediakan, memelihara dan melakukan perbaikan infrastruktur untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.

1) PKS Rambutan

PKS Rambutan memiliki infrastruktur yang cukup lengkap namun belum terpelihara dengan baik. Beberapa infrastruktur seperti kamar mandi (toilet) dan sarana air bersih untuk sanitasi karyawan kurang mendukung dan kurang terpelihara, sedangkan infrastruktur lainnya, seperti bangunan,

(7)

ruang kerja, peralatan proses, pelayanan transportasi dan komunikasi sudah memadai.

2) PMG Cap Sendok

PMG Cap Sendok saat ini sedang membangun sistem GMP (Good Manufacturing Practice) sehingga saat ini infrastruktur yang dimiliki sedang mengalami perbaikan secara menyeluruh. Secara umum, infrastruktur yang dimiliki sudah mendukung dalam proses produksi. Beberapa infrastruktur sedang dalam penyempurnaan, misalnya gudang, ruang pengemasan, dan fasilitas sanitasi.

MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen operasional terdiri dari bagian Quality Assurance (QA) /Quality Control (QC), penelitian dan pengembangan/Research and development (litbang/R&D), Production Planning and Inventory Control (PPIC), produksi serta penggudangan bahan mentah dan produk jadi.

a. Quality Assurance (QA)/ Quality Control (QC)

QA atau jaminan mutu adalah istilah yang menyatakan keseluruhan kegiatan yang terencana dan resmi yang memberikan kepercayaan bahwa keluaran akan memenuhi tingkat mutu yang diinginkan, sedangkan QC atau pengendalian mutu adalah keseluruhan kegiatan dan teknik dalam proses untuk menciptakan karakteristik mutu tertentu. Kegiatan di atas mencakup pemantauan, mengurangi kemungkinan perubahan atau perbedaan dan penghilangan sebab-sebab yang diketahui (Hadiwiardjo dan Wibisono, 1996).

Unsur SMM ISO 9001:2000 yang terkait dengan QA/QC adalah manajemen sumber daya (infrastruktur dan lingkungan kerja), realisasi produk (perencanaan realisasi produk, desain dan pengembangan, proses pembelian, produksi dan penyediaan jasa, serta pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran) dan pemantauan, analisa dan perbaikan (pemantauan dan pengukuran proses, pemantauan dan pengukuran produk, pengendalian produk yang tidak sesuai, analisis data dan perbaikan). Tabel 27 menunjukkan hasil penilaian penerapan unsur-unsur ISO 9001:2000 pada manajemen operasi bagian QA/QC di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

(8)

Tabel 27. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada Manajemen Operasi Bagian QA/QC Di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Unsur-Unsur ISO PKS Rambutan PMG Cap Sendok 6.3. Infrastruktur √ X 6.4. Lingkungan kerja √ √ 7.1. Perencanaan realisasi produk √ √ 7.3. Desain dan pengembangan √ X 7.4. Pembelian

7.4.1. Proses pembelian √ √ 7.5. Produksi dan penyediaan jasa √ √ 7.6. Pengendalian sarana pengukuran dan

pemantauan

√ √

8.2. Pengukuran dan pemantauan

8.2.3. Pengukuran & pemantauan proses √ √ 8.2.4. Pengukuran & pemantauan produk √ √ 8.3. Pengendalian produk yg tidak sesuai √ √

8.4. Analisis data √ √ 8.5. Perbaikan √ √ Keterangan : √ = dipenuhi X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi 1) PKS Rambutan

PKS Rambutan memiliki infrastruktur QA/QC yang cukup lengkap sesuai dengan analisis kebutuhan yang diperlukan. Unsur-unsur lain mengenai QA/QC tersebut juga sudah terpenuhi dan terstandarisasi dengan baik.

2) PMG Cap Sendok

PMG Cap Sendok saat ini sedang membangun sistem GMP (Good Manufacturing Practice) sehingga saat ini infrastruktur yang dimiliki sedang mengalami perbaikan secara menyeluruh. Ruang laboratorium merupakan ruang yang perlu mendapat renovasi dan penambahan peralatan laboratorium sehingga proses analisis mutu lebih baik lagi. Unsur-unsur QA/QC lain sudah terpenuhi dan terdokumentasi dengan baik.

b. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Unsur yang terkait dengan penelitian dan pengembangan adalah perencanaan realisasi produk, proses yang berkaitan dengan pelanggan desain dan pengembangan serta analisa data. Tabel 28 menunjukkan hasil penilaian

(9)

penerapan unsur-unsur ISO pada manajemen operasi bagian penelitian dan pengembangan (research and development) di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

Tabel 28. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada Manajemen Operasi Bagian Penelitian dan Pengembangan (Research and

Development) di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

7.1. Perencanaan realisasi produk √ √ 7.2. Proses yang terkait dengan pelanggan √ √ 7.3. Desain dan pengembangan √ X

8.4. Analisis data √ √

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi 1) PKS Rambutan

R&D di PKS Rambutan memiliki keterbatasan secara skala pabrik, namun prosedur R&D ini tercakup lengkap berdasarkan skala pusat PTP. Nusantara III mulai dari unsur perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, serta analisis data. 2) PMG Cap Sendok

R&D di PMG Cap Sendok belum berjalan dengan maksimal. Desain dan pengembangan merupakan unsur yang belum mampu untuk direalisasikan penuh oleh perusahaan. Hal ini berkaitan dengan belum adanya bagian R&D secara khusus di perusahaan ini.

c. Production Planning and Inventory Control (PPIC)

Unsur yang terkait dengan PPIC adalah perencanaan realisasi produk, proses yang berkaitan dengan pelanggan dan pengendalian produksi dan penyediaan jasa. Tabel 29 menunjukkan hasil penilaian penerapan unsur-unsur ISO pada PPIC di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

Tabel 29. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada PPIC di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

7.1. Perencanaan realisasi produk √ √ 7.2. Proses yang terkait dengan pelanggan √ √

7.5.1. Ketentuan pengendalian produksi dan pelayanan

(10)

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi 1) PKS Rambutan

Unsur-unsur yang terkait dengan PPIC di PKS Rambutan secara keseluruhan sudah terpenuhi dan berjalan dengan baik sesuai dokumen yang sudah terstandarisasi dengan baik.

2) PMG Cap Sendok

PPIC di PMG Cap Sendok sudah memenuhi unsur-unsur ISO, yaitu perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, dan ketentuan pengendalian produksi dan pelayanan. Keseluruhan unsur-unsur di atas sudah berjalan dengan baik.

d. Produksi

Pengendalian produksi dan penyediaan jasa diidentifikasi dan mampu telusur, pemeliharaan/penjagaan/pengawetan produk, pemantauan dan pengukuran produk, dan pengendalian produk yang tidak sesuai. Tabel 30 menunjukkan hasil penilaian penerapan unsur-unsur ISO pada bidang produksi di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

Tabel 30. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada Bidang Produksi di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

7.5.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa √ √ 7.5.3. Identifikasi dan mampu telusur √ √ 7.5.5. Penjagaan/pemeliharaan produk/pengawetan

produk

√ √

8.2.4. Pengukuran & pemantauan produk √ √ 8.3. Pengendalian produk yg tidak sesuai √ √

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi 1) PKS Rambutan

Unsur-unsur yang terkait dengan produksi sudah berjalan dengan baik. Kesemuanya berjalan sesuai dengan dokumen prosedur yang terstandarisasi.

(11)

2) PMG Cap Sendok

Seperti halnya PKS Rambutan, PMG Cap Sendok juga sudah memenuhi keseluruhan unsur-unsur ISO 9001:2000 yang terkait dengan produksi. Prosedur mengenai unsur-unsur ini juga sudah terdokumentasi dengan baik.

e. Penggudangan

Penggudangan dilakukan untuk bahan baku/bahan mentah dan produk akhir. Unsur yang terkait dengan penggudangan bahan mentah adalah infrastruktur serta produksi dan penyediaan jasa. Penggudangan produk akhir adalah infrastruktur, pengendalian produksi dan penyediaan jasa, pemeliharaan/penjagaan/pengawetan produk dan pengendalian produk yang tidak sesuai. Tabel 31 menunjukkan hasil penilaian penerapan unsur-unsur ISO pada manajemen operasi bagian penggudangan di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok.

Tabel 31. Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada Manajemen Operasi Bagian Penggudangan di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Unsur-Unsur ISO PKS

Rambutan

PMG Cap Sendok

Penggudangan Bahan Mentah

6.3. Infrastruktur √ √

7.5. Produksi dan Penyediaan jasa √ √ Penggudangan Produk Akhir

6.3. Infrastruktur √ √

7.5.1. Pengendalian Produksi dan Penyediaan jasa √ √ 7.5.5. Penjagaan/pemeliharaan produk/pengawetan

produk

√ √

8.3. Pengendalian produk yang tidak sesuai √ √

Keterangan : √ = dipenuhi

X = dipenuhi sebagian - = tidak dipenuhi 1) PKS Rambutan

Mengenai unsur-unsur ISO yang terkait dengan pross penggudangan, PKS Rambutan sudah memenuhi keseluruhan unsur-unsur ISO tersebut. Hanya yang perlu mendapat perhatian adalah proses pemeliharaan dan perawatan gudang saja.

(12)

2) PMG Cap Sendok

PMG Cap Sendok sudah memenuhi keseluruhan unsur-unsur ISO yang terkait dengan proses penggudangan, hanya tinggal proses pemeliharaan yang perlu mendapat perhatian, contohnya kebersihan dan penerangan di dalam gudang bahan penolong (Bleaching earth dan Phosporic acid) yang belum memadai. Selain hal tersebut, keberadaan hama (seperti serangga, tikus, dan lain-lain) perlu mendapat perhatian dalam hal pencegahan.

Gambar

Tabel 25. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada  Manajemen Pemasok Di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok
Tabel 27. Hasil Penilaian Penerapan Unsur-Unsur ISO 9001:2000 Pada  Manajemen Operasi Bagian QA/QC Di PKS Rambutan dan PMG Cap Sendok

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan siswa kelas eksperimen, replikasi 1, dan replikasi 2 pada materi fluida statis mengalami peningkatan yang signifikan dengan kategori tinggi setelah

Kegiatan Usaha Pertanian, Perdagangan Umum, Pengangkutan, Perindustrian dan Jasa Atau Pelayanan Jumlah Saham yang ditawarkan 240.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai

Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pendidikan yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah

Adapun tujuan dari penelitian ini, mendeskripsikan bentuk lingual, pola pembentukan, jenis pelesetan dalam tuturan panelis acara ILK Trans7, mendeskripikan

Hasil analisis SWOT kualitatif terhadap faktor internal dan eksternal untuk menganalisis kesiapan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam implementasiMasyarakat Eekonomi Asean (MEA)

Sistem komputerisasi diperlukan untuk membantu sistem pencetakan invoice agar pelayanan kepada klien dapat dilakukan dengan baik dan cepat. Dengan sistem yang

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Bentuk lingual yang terdapat pada register pada tabloid Gaul dan Asian Plus ditemukan berupa kata,

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya digunaka n