• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELEBRITI ASING DAN POSITIONING PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SELEBRITI ASING DAN POSITIONING PRODUK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SELEBRITI ASING

DAN POSITIONING PRODUK

(Studi Korelasional Tentang Selebriti Asing “ Valentino Rossi “

Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada

Mahasiswa USU di Medan)

Jalic Juniarwan Saragih

080922040

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Selebriti Asing dan Positioning Produk. Tujuannya adalah untuk melihat sejauhmana besar pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi“ Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan. Korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk melihat sejauhmana variabel Selebriti Asing “Valentino Rossi“ berpengaruh Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia. Teori yang digunakan adalah Komunikasi, Teori Komunikasi Pemasaran, Positioning dan Iklan.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU departemen sastra inggris, departemen tehnik kimia dan departemen tehnik elektro tahun ajaran 2009/2010. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1012 orang. Penarikan sampel sebanyak 91 responden diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% dan presisi 10%. Pengumpulan data responden, dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner.

Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang, sedangkan untuk pengukuran tingkat hubungan di antara dua variabel yang linier menggunkan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order Correlation

Coefficient) oleh Spearman yang menunjukkan hubungan antara variabel X dan

Variebel Y yang tidak diketahui sebaran datanya, uji korelasi Spearman ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil rs = 0,367 berada pada skala 0,21 – 0,40 yang menunjukkan adanya

hubungan yang tinggi dan kuat antara Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan digunakan rumus Kp = (rs 2) x 100%, dan diperoleh hasil 13%. Maka

besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan adalah sebesar 13%.

Keyword: Selebriti Asing, Positioning Produk, Yamaha PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman menuntut seseorang untuk melakukan mobilitas yang tinggi. Dan ini harus didukung dengan adanya infrastrukutur dan sarana transportasi yang baik yang dimiliki oleh suatu negara. Kemana pun kaki melangkah, tampaknya sepeda motor menjadi alat transportasi yang paling mudah dijumpai. Dari mulai

(2)

jalanan besar yang padat dengan kemacetan lalu lintasnya, bisa dipastikan ada kendaraan roda dua yang melintas.

Motor yang menurut peneliti saat ini sudah cukup baik yaitu Yamaha Jupiter MX, karena dengan bentuknya yang tergolong jenis motor bebek merupakan kategori yang dikatakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia karena berbagai macam keunggulan yang dimilikinya,

Dalam iklan televisi Yamaha Jupiter MX Seri ”Motor Bebek Baru” yang berdurasi 30 menit digambarkan bahwa produk Yamaha lebih unggul daripada produk dari produsen kompetitor lain, dengan seri motor barunya yang mampu menghancurkan motor dari produsen lain sehingga tertinggal hanya rangka dan setirnya saja. Sudah sejak awal Yamaha membuat iklan yang heboh untuk mengiklankan salah satu line produknya, yaitu Jupiter. Dimulai dari Jupiter, Jupiter Z dan Jupiter MX diperkenalkan sebagai sepeda motor yang paling kencang.

Yamaha sebagai produk sepada motor yang sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat Indonesia merupakan produk no dua setelah Honda sebagai pemimpin pasar, tetapi dengan berbagai perubahan yang mendasar yaitu aplikasi penerapan teknologi dua tak menjadi empat tak ternyata mampu untuk merebut hati konsumen Indonesia ini terbukti dengan perkembangan pasar Yamaha yang ternyata mampu untuk bersaing dengan Honda sebagai pemimpin pasar roda dua di Indonesia, karena yamaha semakin mengerti keinginan konsumen terhadap produk-produk dari yamaha sebagi produsen sepeda motor berkualitas.

Bagaimana untuk mengkomunikasikan sepeda motor tersebut kepada konsumen yaitu dengan berbagai iklan di media, serta promosi kepada masyarakat langsung ataupun melalui Event yang diselenggarakan Yamaha untuk lebih mengenalkan Produk ini kepada masyarakat. Bahkan untuk iklan terbaru yamaha dengan menggandeng pembalap Dunia kelas MotoGP Valentino Rossi diharapkan mampu mendapatkan perhatian lebih dari konsumen Yamaha. Strategi pemasaran produk terbaru Yamaha Indonesia Terdepan yang menjadikan pembalap international sebagai ikon merupakan langkah tepat dalam memposisikan produk Yamaha sebagai merek motor terbaik yang ada di pasaran.

Figur Rossi sudah berkali-kali digunakan Yamaha untuk meningkatkan image Yamaha khususnya Jupiter MX Di Indonesia. Yamaha kelihatan sangat Cerdik memanfaatkan “figur” Valentino Rossi untuk mengarahkan “Mindset” pengemar Valentino Rossi yang luar biasa banyaknya di Indonesia agar mempunyai motor yang oleh idola mereka telah diakui kecanggihan teknologinya, yaitu Jupiter MX. Yamaha memakai figur Valentino Rossi untuk meningkat brand image Jupiter MX.

Jupiter MX 135LC adalah sepeda motor bebek pertama di ASEAN yang menggunakan teknologi mutakhir Mesin 4-Valve SOHC 135cc. Sehingga menjadikannya sepeda motor dengan cc terbesar di kelasnya yang menghasilkan akselerasi dan kecepatan maximum. Jupiter MX tersedia dalam dua model, yaitu pelek jari-jari dan racing. Sepeda motor berkapasitas 135 cc ini tak hanya memiliki penampilan segar, juga dilengkapi fitur-fitur yang tidak dimiliki kompetitornya. Salah satunya mesin baru (konvigurasinya tegak 44 derajat) yang mampu menghasilkan tenaga mencapai 11,33 HP pada 8.500 rpm. Depot tenaga hasil rancangan baru ini tak hanya sanggup mendorong motor melaju secepat kilat, juga hemat bahan bakar (1 liter dapat digunakan dalam jarak sekitar 60 km) dan ramah lingkungan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa USU Medan yang masih aktif, sebab mahasiswa USU dianggap mampu mewakili penelitian ini dikarenakan mahasiswa identik dengan anak muda dinamis dalam style produk yang

(3)

akan dipilih untuk menunjang kebutuhan menimba ilmu diperguruan tinggi. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang Ikon Selebritis Asing “Valentino Rossi“ Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan perumusan masalah “sejauhmanakah hubungan Ikon Selebritis Asing “Valentino Rossi“ Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.” .

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a Untuk mengetahui peranan “Valentino Rossi“ sebagai ikon produk sepeda motor

Yamaha Jupiter MX.

b Untuk mengetahui tentang positioning produk sepeda motor Yamaha Jupiter MX.

c Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan ”Valentino Rossi” terhadap positioning

sepeda motor Yamaha Jupiter MX. URAIAN TEORITIS

Komunikasi Pemasaran

Pemasaran (Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001)

Kotler (2000:12) mengajukan 5 kondisi yang harus terpenuhi agar pertukaran dapat terjadi yaitu:

a. Terdapat sedikitnya dua pihak

b. Masing-masing pihak memilliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain.

c. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan.

d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran

e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan

bermanfaat.

Agar komunikasi pemasaran efektif, perlu dipertimbangkan:

a. Penetapan tujuan dan respons komunikasi

b. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens)

c. Rancangan pesan dan media komunikasi

d. Pengembangan promotional mix

e. Penyusunan anggaran

Evaluasi dan pengendalian komunikasi. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001)

Iklan

Iklan merupakan sarana komunikasi yang penting dalam menyampaikan infomasi tentang produk atau jasa yang ingin ditawarkan kepada khalayak. Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi itu sendir

(4)

merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Iklan memiliki fungsi utama yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khlayak untuk membeli (persuasive) dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding) serta menciptakan suasana yang menyenagkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertaiment).

Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan istilah periklanan sebagai berikut : periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif, yang diarahkan kepada pada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya (Jefkins, 1996:5). Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Khasali, 1995:11)

Untuk lebih menimbulkan perhatian konsumen menangkap pesan iklan Djayakusumah (1982) merinci beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya antara lain :

a. Faktor keindahan

Iklan yang secara visual terlihat artistik lebih menarik perhatian. b. Faktor kejelekan

Iklan yang secara visual sangat jelek akan menarik perhatian seseorang, meskipun ia tidak akan menyenangi tetapi ia akan teringat akan pesan itu.

c. Faktor kebosanan

Iklan yang ditampilkan secara terus menerus dan dimana-mana akan menimbulkan kebosanan

d. Faktor kontras dan mudah diingat

Iklan yang mempunyai tatanan warna simpel, kontras dengan ciri khas produksi atau gambar logo yang mudah diingat akan lebih mempengaruhi daya tarik .

e. Faktor tokoh

Tokoh yang dikenal dalam masyarakat lebih mempunyai daya tarik. Variabel Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut :

VARIABEL BEBAS VARIABEL OPERASIONAL

1. Selebriti Asing “ Valentino Rossi “ Variabel (X) 2. Positioning produk Variabel (Y) 1. Gaya penampilan 2. Gaya bahasa 3. Daya tarik Bintang 4. Gambar/shot 5. Prestasi 6. Fisik selebriti 7. Karakter selebriti

1. Perhatian konsumen terhadap produk 2.Ketertarikan konsumen terhadap produk 3. Hasrat konsumen terhadap produk

(5)

3.Karateristik Responden Variabel (Z) 1. Jenis Kelamin 2. Fakultas 3. Angkatan METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional bertujuan menyelidiki sejauhmana variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien (Azwar, 1998: 8). Semua hasil pengamatan di tuangkan dalam pembahasan. Hasil wawancara nantinya akan dianalisis dan dipilih jawaban yang paling mendekati dan berkaitan dengan tujuan penelitian. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel tersebut.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Sumatera Utara. Populasi dan Sampel

Arikunto memberikan pengertian bahwa : Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian wilayah ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU. Arikunto memberikan pengertian bahwa: populasi adalah keseluruhan subjek penelitian wilayah ditarik kesimpulan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa USU. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara (USU) Medan yang masih aktif 2009/2010.

Sampel

Sampel merupakan bagian repsentatif dari populasi, khususnya dalam hal pendataan (Bulaeng, 2004:156). Dalam menentukan sampel pertama-tama peneliti memilih Fakultas dan Departemen dengan metode Stratified Sampling sebagai berikut:

Fakultas dan Departemen

Fakultas Departemen Jumlah

Sastra Sastra Inggris 281

MIPA Kimia 256

Teknik Elektro 475

TOTAL 1012

Sumber. BAA USU TA : 2009/2010

Dalam menyebarkan sampel penelitian menggunakan Proportional Random

Sampling yaitu penggunaan teknik ini dengan mempertimbangkan bahwa adakalanya

banyaknya subjek terdapat pada setiap strata/setiap wilayah tidak sama, oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata/setiap wilayah ditentukan seimbang /sebanding dengan wilayah masing-masing strata/wilayah (Arikunto, 2006:139).

Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang diigunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling yaitu terdapat kriteria-kriteria yang perlu dilakukan ataupun

dibuat batasan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, guna mengejar waktu yang tersedia dan mencapai jumlah sampel ditetapkan. Adapun kriteria sampel yang dimaksudkan adalah mahasiswa Fakultas Tehnik Departemen Ilmu Elektro, Fakultas Sastra

(6)

Departemen Sastra Inggris dan Fakultas MIPA Departemen Kimia Universitas Sumatera Utara yang masih aktif yang pernah menonton Tayangan Iklan Sepeda Motor Yamaha versi “Valentino Rossi” minimal 2 kali.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun proposal penelitian, peneliti menggunakan dua sumber data, yaitu :

a. Literatur serta sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal

ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan melalui buku-buku, surat kabar, internet, dan sebagainya.

b. Penelitian Lapangan, yaitu pengumpulan data melalui kegiatan survey di lokasi

penelitian, mengumpulkan data dari responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpul data dalam bentuk pertanyaan tertulis yang dijawab oleh responden (Nawawi, 1995:117).

Teknik Analisa Data

Analisis data adalah penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa.

a.. Analisa Tabel Tunggal

Analisa Tabel Tunggal merupakan analisa yang bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap variabel yang diteliti.

b. Analisa Tabel Silang

Analisa tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negative.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan pengumpulan data, peneliti menempuh beberapa tahapan dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut adalah :

Tahapan Awal

Pada tahap awal, peneliti meminta surat izin penelitian ke bagian pendidikan FISIP USU untuk mengadakan penelitian ke mahasiswa Fakultas Tehnik departemen Ilmu Elektro, Fakultas Sastra departemen Sastra Inggris dan Fakultas MIPA departemen Kimia yang masih aktif.

Tahapan Pengumpulan Data

Proses sebagai tahapan pengumpulan data penelitian terdiri dari kegiatan: a. Penyebaran kuesioner penelitian pada bulan september 2010

b. Penyebaran kuesioner diberikan kepada 91 responden.

Teknik Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data hasil jawaban responden di dalam kuesioner penelitian. Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

(7)

a. Penomoran kuesioner, proses ini dengan memberikan Nomor 01-91 dalam kotak

Nomor responden yang tersedia di atas kanan kuesioner dengan tulisan No. Id. Responden.

b. Editing yaitu pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan atau pembenahan dari

jawaban responden yang meragukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian data.

c. Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang

telah disediakan di kuisioner dalam bentuk angka.

d. Tabulasi data yaitu pada tahap ini data kuesioner penelitian dimasukkan ke dalam

tabel frekuensi, persentase, dan selanjutnya di analisa kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjukkan keadaan umumnya.

e. Pengujian hipotesa yaitu merupakan pengujian statistik untuk mengetahui apakah

data yang ditemukan menolak atau menerima hiotesa penelitian yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan rumus tata uji korelasi tata jenjang “Rank Spearman” (rho/rs). Spearman Rho adalah metode untuk menganalisa data untuk

melihat hubungan antara variable yang sebenarnya dengan skala ordinal. Untuk mengukur hubungan tinggi atau rendah hubungan antar variable menggunakan skala Guilford (Rakhmat 2004: 29) yaitu:

Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali ; lemah sekali 0,21 - 0,40 : Hubungan rendah tapi pasti

0,41 - 0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,71 - 0,90 : Hubungan yang tinggi ; kuat

Lebih dari 0,90 :Hubungan sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat diandalkan

Penyajian Data

Peneliti menyajikan data yang telah diperoleh baik yang diperoleh melalui observasi wawancara, kuesioner (angket). Prinsip dasar penyajian data peneliti adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami isinya. Di sini peneliti menggunakan cara penyajian data dengan menggunakan tabel, yakni: merupakan penyajian data yang paling banyak digunakan, karena lebih efisien dan cukup komunikatif.

Pengujian Hipotesis

Hasil uji korelasi Spearman dengan menggunakan piranti lunak SPSS 17.0

Correlations

VAR – X VAR – Y

Spearman's rho VAR – X Correlation Coefficient 1.000 .367**

Sig. (2-tailed) . .000

N 91 91

VAR0 – Y Correlation Coefficient .367** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 91 91

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(8)

Besarnya koefisien korelasi tata jenjang (rs) adalah 0,367 dari ouput di atas

dapat diketahui besarnya probalitas adalah 0.000 lebih kecil dari 0,05 (Ha ditolak dan

Ho diterima) dimana diketahui adapun perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

Ha : Tidak terdapat hubungan antara komunikasi antar Ikon Selebriti Asing

“Valentino Rossi” Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan

Ho : Terdapat hubungan antara Selebriti Asing “Valentino Rossi” Terhadap

Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan

Dan dua tanda bintang (0, 367**) menunjukkan adanya korelasi yang signifikan pada alfa 0,01.

Berdasarkan skala Guliford, dengan hasil rs = 0,367 berada pada skala

0,20-0,40 yang menunjukkan adanya hubungan rendah tapi pasti Ikon Selebriti Asing “Valentino Rossi” Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

Untuk mengetahui besarnya kekuatan pengaruh antara variabel X (Selebriti Asing “Valentino Rossi”) terhadap kekuatan pengaruh variabel Y Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan, digunakan rumus :

Kp = (rs 2) x 100%

Kp = (0,367 2) x 100% Kp = 0.134689 x 100% Kp = 13.4689%

Kp = 13%

Maka kekuatan pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” terhadap pengetahuan pendidikan remaja putri adalah sebesar 13%. Hal ini berarti bahwa 13% Positioning Produk Yamaha Indonesia dipengaruhi oleh Selebriti Asing “Valentino Rossi”, selebihnya yaitu 87% lainya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pembahasan

Dalam penelitian ini, Ikon Selebritis Asing “ Valentino Rossi “ Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia termasuk dalam iklan standar. Sesuai dengan tujuan iklan standar adalah merangsang minat dan motif para konsumen. Dalam iklan standar terdapat iklan testimonial. Iklan testimonial adalah sebagai sarana informasi dari produsen kepada konsumen, periklanan merupakan salah satu pilar penting untuk mencapai tujuan pemasaran, baik untuk menggerakkan konsumen untuk membeli atau untuk membentuk citra merek dalam ingatan konsumen. Iklan testimonial identik dengan tokoh terkenal, baik itu artis, tokoh masyarakat, olahragawan, atau yang lainnya. Semuanya dicap sebagai ” public figur ” karena sudah dikenal masyarakat. Bahwa ikaln Valentinon Rossi di Yamaha bertujuan untuk menarik perhatian target audience.

Dan dapat disimpulkan juga bahwa selebriti asing valentino Rossi dan postioning produk merupakan kegiatan pemasaran produk Yamahayang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli dan setia kepada produk yang ditawarkan oleh produsen Yamaha.

Setelah analisis data dilakukan yang meliputi analisis deskriptif dan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan di antara dua variabel yang linier menggunkan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order

(9)

Correlation Coefficient) oleh Spearman yang menunjukkan hubungan antara variabel

X dan Variebel Y yang tidak diketahui sebaran datanya, uji korelasi Spearman ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0.

Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil rs = 0,367 yang berarti hipotesis

diterima karena rs > 0. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil rs = 0,367berada

pada skala 0,21 – 0,40 yang menunjukkan adanya hubungan yang cukup rendah tapi pasti antara Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan digunakan rumus Kp = (rs 2) x 100%, dan diperoleh hasil 13%. Maka

besarnya pengaruh Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan adalah sebesar 13%.

Hal ini dikuatkan dengan hasil kuisioner responden yang menyatakan bahwa Selebriti Asing berpengaruh dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia. Dan tidak semua dari hasil kuisioner ini responden menyatakan bahwa Selebriti Asing memiliki pengaruh Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pada analisa dan pembahasan pada hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil dari uji hipotesa pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara Ikon Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil rs = 0,367 berada pada skala 0,20 –

0,40 yang menunjukkan adanya hubungan yang rendah tapi pasti antara Ikon Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan.

b. Bahwa produk Yamaha Jupiter mx memiliki posisi produk yang cukup baik di

masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari tabel 13 yaitu produk Yamaha Jupiter mx mampu menjadi sepeda motor terdepan di Indonesia yang menunjukkan bahwa 91 responden menyatakan produk Yamaha Jupiter mx mampu menjadi sepeda motor terdepan di Indonesia.

c. Bahwa terdapat hubungan antara pemanfaatan ”Valentino Rossi” terhadap

positioning sepeda motor Yamaha Jupiter MX. Hal ini ditunjukkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima, di mana Ho adalah tidak terdapat hubungan antara kikon

Selebriti Asing “Valentino Rossi” Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia dan Ha adalah terdapat hubungan antara Ikon Selebriti Asing “Valentino

Rossi” Terhadap Positioning Iklan Produk Yamaha Indonesia. Besarnya pengaruh Ikon Selebriti Asing “Valentino Rossi” dengan Positioning Produk Yamaha Indonesia pada Mahasiswa USU di Medan adalah sebesar 13%.

Saran Responden Penelitian

Adapun saran dari responden buat Produsen Yamaha yaitu:

a. Supaya harga produk Yamaha Jupiter MX tetap stabil artinya tidak mengalami kenaikan harga.

(10)

b. Diharapkan Produsen Yamaha tetap memperhatikan selera atau keinginan anak muda dalam hal kaitannya dengan design sepeda motor.

Saran dalam kaitannya akademis

a Diharapkan supaya produk Yamaha membuat iklan yang lebih inovatif dengan

menampilkan figur yang lain tidak hanya Valentino Rossi dan Komeng

b Agar supaya perusahaan Yamaha lebih memperhatikan harga jupiter mx tidak

jauh dibandingkan dengan harga sepeda motor bebek merk lain. Dengan demikian konsumen mendapatkan sepeda motor yang unggul dibandingkan sepeda motor merk lain.

Saran dalam kaitan Praktis

a. Produsen Yamaha hendaknya tidak hanya menggunakan selebriti asing dalam positioning produk namun ada baiknya produsen Yamaha menggunakan public figure dalam negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2006. 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS. Wahana Komputer. Semarang.

Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bualeng. Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Airlangga University Press. Yogyakarta.

Jefkins, Frrank,1996,Periklanan, Erlangga. Jakarta.

Khasali. Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan. Pustaka U tama Grafiti. Jakarta. Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran. Elex Media Copuntindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 2004. Marketing Management, The Millenium Edition, Prentice Hall Inc, New Jersey.

Lamb, Hair, Mc-Daniel, (terjemahan Oetarevia), 2001, Pemasaran, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Nawawi, H, Hadari. 1997. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tams Djayakusumah, Periklanan, (Bandung : Armico, 1982), hal. 9 dalam Jurnal Hukum (Juistheid), (Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Djuanda, 2003), hal 49.

Sumber Lain : www.yamaha.com

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Mahanani dan Titisari (2016) pertumbuhan penjualan (sales growth) juga dapat mempengaruhi aktivitas penghindaran pajak (tax avoidance) karena semakin

Misalnya halaman a.html memanggil halaman b.html Agar halaman b.html tidak bisa memanggil halaman a.html melalui tombol back di browser masukan kode di page a.html

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya Pesisir Selatan Terlaksananya koordinasi dan monitoring lingkup bidang sosial budaya 100% 12.000

Sistem bilangan dapat didefinisikan sebagai cara untuk mengekspresikan bilangan-bilangan yang dikarakteristikan oleh basis bilangan integer yang lebih besar dari satu.

Terlaksananya pembinaan dan pengembangan aparatur yang mencakup : seleksi penerimaan calon PNS; pengelolaan administrasi Karpeg, Karis, Karsu dan Taspen;

Penulisan ilmiah ini membahas tentang pembuatan program sederhana yang berjudul Aplikasi Pencarian Nomor Telpon Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access

Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang

Sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan pengaruh perubahan harga secara umum terutama dalam perioda inflasi dengan menyesuaikan laporan keuangan historisnya dengan