No. 26/05/14/Th.XV, 5 Mei 2014
KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014
FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
SEBESAR 4,99 PERSEN
Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2014 mencapai 2.801.165 orang, atau turun 28.033 orang (0,99 persen) dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 sebesar 2.829.198 orang.
Jumlah penduduk yang bekerja di Riau pada Februari 2014 sebesar 2.661.327 orang atau berkurang 50.918 orang (1,87 persen) dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2013.
Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2014 sebesar 4,99 persen, lebih tinggi dibandingkan keadaan pada Februari 2013 (4,13 persen).
Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Riau. Pada periode Februari 2014, penduduk yang bekerja bekerja di sektor pertanian sebesar 42,41 persen, menurun 3,89 persen dibandingkan dengan kondisi Februari 2013 sebesar 46,31 persen. Penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan sebesar 41,84 persen sedangkan yang
paling kecil adalah penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di non pertanian, yaitu sebesar 1,99 persen.
Jumlah penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal, yaitu yang bekerja kurang dari 35 jam/minggu, pada Februari 2014 sebesar 34,75 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Angka ini lebih rendah dari keadaan pada bulan Februari 2013 sebesar 39,75 persen.
Pada Februari 2014, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 40,17 persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma 3,16 persen dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 8,00 persen.
1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA , DAN ANGKA PENGANGGURAN
Keadaan ketenagakerjaan di Riau pada Februari 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2013. Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2014 berkurang 50.918 orang menjadi 2.661.327 orang dibanding Februari 2013 sebanyak 2.712.245 orang. Sementara itu, tingkat penganggur terbuka pada periode Februari 2014 (4,99 persen) meningkat dibanding periode Februari 2013 (4,13 persen). Di sisi lain, jumlah penduduk 15 tahun keatas yang masuk kategori Bukan Angkatan Kerja meningkat sebesar 133.567 orang yaitu dari 1.253.330 orang menjadi 1.386.897 orang.Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Februari 2012 - Februari 2014
Jenis Kegiatan Utama
Februari
2012*
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Angkatan kerja
2.656.411
2.829.198
2.801.165
Bekerja
2.519.872
2.712.245
2.661.327
Penganggur
136.539
116.963
139.838
2. Tingkat Pertisipasi Angkatan Kerja (%)
66,78
69,3
66,88
3. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
5,14
4,13
4,99
4. Bukan Angkatan Kerja
1.321.216
1.253.330
1.386.897
5. Pekerja Tidak Penuh
1.021.507
1.078.180
924.840
Setengah Penganggur
376.908
238.955
210.749
Paruh Waktu
644.599
839.225
714.091
*) Februari 2012 – Februari 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada Februari 2014
2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA
Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada Februari 2014, penyerapan sektor pertanian menurun, yaitu dari 46,31 persen menjadi 42,41 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan meningkat dari 15,07 persen pada Februari 2013 menjadi 17,91 persen pada Februari 2014.
Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2013 - Februari 2014, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan hampir di semua sektor, kecuali sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor Lembaga Keuangan. Secara keseluruhan, perubahan jumlah penduduk yang bekerja di masing-masing sektor, lapangan pekerjaan utama pada Februari 2012 hingga Februari 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2012 - Februari 2014 (%)
Lapangan Pekerjaan Utama
Februari
2012*
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan
44,81
46,31
42,41
Pertambangan dan Penggalian
1,13
1,62
1,73
Industri
5,98
4,79
5,51
Listrik, Gas, dan Air Minum
0,26
0,23
0,31
Konstruksi
3,86
4,71
5,54
Perdagangan, Rumah Makan, dan Akomodasi
21,70
20,78
20,50
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
3,93
3,55
3,79
Lembaga Keuangan
2,58
2,93
2,29
Jasa Kemasyarakatan
15,75
15,07
17,91
Total
100,00
100,00
100,00
*) Februari 2012 – Februari 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada Februari 2014
3. STATUS PEKERJAAN
Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2014 sebesar 47,04 persen bekerja pada kegiatan formal dan 52,96 persen bekerja pada kegiatan informal.
Dari 2.661.327 orang yang bekerja pada Februari 2014, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 41,84 persen diikuti berusaha sendiri sebesar 20,90 persen, sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian sebesar 1,99 persen.
Dalam periode tiga tahun terakhir (Februari 2012 – Februari 2014) terjadi tren peningkatan pekerja dengan status buruh/karyawan, yaitu 37,35 persen (Februari 2012), 41,08 persen (Februari 2013) dan 41,84 persen (Februari 2014). Sedangkan pekerja dengan status pekerja keluarga mengalami tren penurunan selama tiga tahun terakhir yaitu 15,15 persen (Februari 2012), 14,65 persen (Februari 2013), 14,62 persen (Februari 2014).
Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2012 - Februari 2014 (%)
Status Pekerjaan Utama
Februari
2012*
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
1 Berusaha Sendiri
20,87
21,63
20,90
2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar
14,58
11,00
11,71
3 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar
5,94
4,40
5,20
4 Buruh/Karyawan/Pegawai
37,35
41,08
41,84
5 Pekerja Bebas di Pertanian
3,74
5,49
3,73
6 Pekerja Bebas di Non Pertanian
2,37
1,76
1,99
7 Pekerja Keluarga
15,15
14,65
14,62
Total
100,00
100,00
100,00
*) Februari 2012 – Februari 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada Februari 2014
4. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JUMLAH JAM KERJA
Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Secara keseluruhan, terjadi penurunan pekerja dengan jam kerja dibawah 35 jam per minggu selama tiga tahun terakhir. Pada Februari 2014, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu porsinya relative kecil yaitu hanya 1,89 persen dari total penduduk yang bekerja di Provinsi Riau. Sementara itu penduduk yang bekerja penuh waktu, yaitu pekerja pada kelompok 35 jam keatas jumlahnya meningkat dari Februari 2012 (59,46 persen) mencapai 65,25 persen pada Februari 2014.
Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu
Februari 2012 - Februari 2014 (%)
Jumlah Jam Kerja
Perminggu
Februari
2012*
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
1 - 7
1,88
1,93
1,89
8 - 14
7,44
6,83
5,13
15 - 24
14,47
15,44
12,94
25 - 34
16,75
15,54
14,79
0*** dan 35+
59,46
60,25
65,25
Total
100,00
100,00
100,00
*) Februari 2012 – Februari 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada Februari 2014
**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
***) Termasuk penduduk yang sementara tidak bekerja
5. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN
Pada Februari 2014, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk beberapa golongan pendidikan mengalami kenaikan, kecuali pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Diploma I/II/III jika dibandingkan keadaan dua tahun sebelumnya, yaitu Februari 2012 dan Februari 2013. Kelompok pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Sekolah Dasar mendominasi pekerja pada Februari 2014 yaitu sebesar 40,17 persen, sedangkan pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah Diploma I, II, III merupakan kelompok yang terkecil yaitu sebesar 3,16 persen.
Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan
Februari 2012 - Februari 2014 (%)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Februari
2012*
2013* 2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
SD ke bawah
39,06
39,47
40,17
Sekolah Menengah Pertama
20,98
20,71
17,54
Sekolah Menengah Atas
21,51
20,44
21,54
Sekolah Menengah Kejuruan
8,81
8,5
9,59
Diploma I/II/III
3,22
3,38
3,16
Universitas
6,43
7,5
8,00
Total
100,00 100,00 100,00
*) Februari 2012 – Februari 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada Februari 2014
**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
6. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT PENDIDIKAN
Jumlah pengangguran pada Februari 2014 mencapai 139.838 orang atau 4,99 persen dari total angkatan kerja. Jika dibandingkan keadaan Februari 2013, TPT pada hampir semua tingkat pendidikan mengalami peningkatan, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SD ke bawah mengalami penurunan dari 2,12 persen menjadi sebesar 1,53 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lulusan universitas yaitu dari 3,58 persen pada Februari 2013 menjadi 7,58 persen pada Februari 2014
Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Februari 2012 - Februari 2014 (%)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Februari
2012*
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
SD ke bawah
3,49
2,12
1,53
Sekolah Menengah Pertama
5,11
2,46
4,3
Sekolah Menengah Atas
8,79
8,26
8,69
Sekolah Menengah Kejuruan
7,52
5,7
7,49
Diploma I/II/III
1,42
8,28
10,14
Universitas
0,62
3,58
7,58
Total
5,17
4,13
4,99
*) Februari 2012 – Februari 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi penduduk yang digunakan pada Februari 2014
**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk