• Tidak ada hasil yang ditemukan

KD 3.6 Penggunaan Bahan Kimia sesuai SOP.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KD 3.6 Penggunaan Bahan Kimia sesuai SOP.ppt"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Presented by : Presented by : Netri

(2)
(3)
(4)

Penggolongan

Penggolongan bahan bahan kimia kimia secara secara umum umum ::

1

1. . RReeaaggeenn :: zatzat   kimia  kimia   yang  yang   digunakan  digunakan didi lablab

untuk

untuk pendidikan pendidikan//risetriset

2.

2. FaFarmrmasaseueutitikaka :: zatzat kimia kimia untuk untuk obat obat--obatanobatan

3.

3. DiDiagagnonosisiss :: untuk untuk keperluan keperluan diagnosis diagnosis bidang bidang

kedokteran kedokteran 4 4. . ZZaat t kkiimmiia a ppeerrttaanniiaan n : : ddiigguunnaakkaan n ddllm m bbiidd pertanian pertanian 5.

5. ZatZat warna warna :: zatzat warna warna pada pada industri industri tektil tektil

6

(5)
(6)

Penggolongan

Penggolongan bahan bahan kimia kimia berdasarkan berdasarkan

kemurnian

kemurnian ::

1

1. . PPrroo analisis analisis//pp..aa :: ZatZat kimia kimia dengan dengan kemurnian kemurnian

tinggi

tinggi == 9595--9999%%

2.

2. ChChememicicalal   Pure  Pure   (GPRS)  (GPRS) ::   kemurnian  kemurnian   berkisar  berkisar

antara

antara 9090--9595%%

3.

3. KeKemumurnrniaiann teknik teknik :: kemurnian kemurnian paling paling rendah rendah , ,

sekitar

(7)
(8)

Mudah meledak Mudah terbakar Reaktif thd air Reaktif thd asam Gas berrtekan Oksidator Iritan Aspiksian Sensitasi Karsinogen Mutagen Teratogen Penenang Racun radioaktif  Fisik (keselamatan) kesehatan Bahaya kimia Additif  Independ. Sinergik antagonis

BAHAYA BAHAN KIMIA

(9)

Classification of Toxic Substances

1. Metal and metaloid 2. Solvent

3. Toxic gas

4. Cartiogenic substance 5. Pesticide

(10)
(11)

N o.

Jenis Bahan Beracun

Jenis Bahan Akibat 1.

Logam dan metaloid Pb ( TEL, PbCO3 ) Hg

Cadmium Krom Arsen Poffor

Syaraf, ginjal dan darah Syaraf, ginjal dan darah Hati, ginjal, dan darah Kanker

Iritasi, kanker

Metabolisme karbohidrat, lemak, protein 2.

Bahan pelarut Hidrokarbon alifatik ( bensin, m. tanah Hidrokarbon terhalogenasi

( kloroform ) Alkhohol

( etanol, metanol ) Glikol

Pusing dan koma Hati dan ginjal

Leukimia, saluran pencernaan dan syaraf pusat Ginjal, hati , tumor

3.

Gas – gas beracun Aspiksian sederhana ( N2, Ar, He )

Aspiksian lain :

- Asam sianida ( HCN ) - Asam sulfida (H2S ) Karbon monoksida (CO) Nitrogen oksida (NO)X

Sesak nafas, berkurangnya oksigen Pusing, sesak nafas

Sesak nafas, kejang, hilang kesadaran

Sesak nafas, hilang kesadaran, otak , jantung Iritasi, kematian , sesak nafas

4. Karsinogenik Benzena Asbes Benzidin Krom Naftil amin Vinil klorida Leukimia Paru – paru Kandung kemih Paru – paru Paru – paru

Hati, paru – paru, pusing, syaraf pusat

5. Pestisida Organoklorin dan organofosfat Pusing, kejang, hilang kesadaran, kematian

(12)

Klasifikasi Bahan Kimia Beracun Berdasarkan Kekuatan

Kelas Zat Beracun LD50(mg/kg) Contoh Racun super

Amat sangat beracun Amat beracun Beracun sedang Sedikit beracun Tidak beracun < 5 5 – 50 50 500 500 – 5000 5000 – 15000 > 15000 Nikotin Timbal arsenat Hidrokinon Isopropanol Asam asetat Propilene glikol

(13)
(14)

Flammable Substance

Fasa Contoh

Padat belerang, fosfor, kertas, hibrida logam, kapas

Cair eter, alkhohol, aseton, benzena, hexana, dll

(15)

Explosif substance

Industri Bahan yang di produklsi Peledak Amunisi Gas industri Mercon Korek api Zat warna NH4NO3, TNT  Campuran Asetilen, H2, O2 NaNO3, KClO3, karbon

KClO3, belerang Azo dan diazo

(16)

Oxidation Agent

Bahan contoh

Oksidator anorganik MnO4, perklorat, bikromat, hidrogen peroksida, peiodat, persulfat

Oksidator organik benzil peroksida, asetil peroksida, eter oksida, asam perasetat

(17)

corrosive Agent

Bahan kimia korosif seperti asam trikloroasetat, asam sulfat, gas belerang dioksida dapat bereaksi dengan jaringan tubuh seperti kulit, mata, dan saluran nafas. Kerusakan yang terjadi dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal), dan

(18)
(19)

Bahan kimia iritan adalah bahan yang karena reaksi kimia dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan atau

sensitisasi bila kontak langsung dengan permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan saluran pernapasan. Bahan iritan pada umumnya adalah bahan korosif.

3.

(20)

Menurut bentuk zat, bahan kimia iritan dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu : 1. Bahan iritan padat

Bahaya akan timbul apabila kontak dengan kulit atau mata. Contoh senyawa : Anorganik - Natrium hidroksida - Natrium silikat - Kalsium hidroksida - Kalium hidroksida Organik - Asam tricloroasetat - Fenol

2. Bahan iritan cair

Bahaya akan timbul apabila kontak dengan kulit atau mata, yang menyebabkan proses pelarutan atau denaturasi protein.

Contoh senyawa :

Anorganik - Asam sulfat, asam nitrat, asam klorida

Organik - Asam format (asam semut), asam asetat (cuka), karbon disuffida hidrokarbon terhalogenasi

(21)

Bahan iritan gas

Bahaya terutama karena terhirup dan merusak saluran pernapasan. Tergantung pada sifat kelarutan dalam air dan akibatnya, gas iritan digolongkan menjadi 3, yaitu :

a. Gas amat larut dalam air, merusak saluran pernapasan bagian atas. Contoh : amoniak, asam klorida, formaldehida, asam asetat, asam florida.

b. Gas dengan kelarutan sedang, merusak saluran bagian atas dan bagian dalam

Contoh : sulfur dioksida, klor, krom

c. Gas dengan kelarutan kecil, merusak alat pernapasan bagian dalam Contoh : ozon, fosgen, nitrogen dioksida

(22)

Water Sensitive Substance

Jenis bahan Contoh

Golongan alkali Na, K

Logam halida anhidrat alumunium tri bromida Logam oksida anhidrat CaO

(23)

 Acid Sensitive Substance

Umumnya bahanbahan yang reaktif terhadap air juga reaktif terhadap asam. Selain itu dapat meledak maupun terbakar

karena terjadi reaksi eksotermik dan gas yang mudah terbakar.

Contoh :

Kalium klorat ( KClO3 ) Kalium permanganat

(24)

Compressed Gases

Bahaya yang ditimbulkan :Bila bocorakan mencemari lingkungan Bahaya yang terjadi tergantung  jenis gas Korosif Mudah terbakar Aspiksian*

*Bersifat aspiksian maksudnya mengganggu pernafasan dan darah, contohnya : CO2, CO,

(25)

Tabel Penggunaan Gas Bertekanan Dan Bahayanya

Gas Penggunaan Bahaya asetilen amoniak etilen oksida hidrogen Nitrogen klor vinil klorida Gas bakar Bahan baku Sterilisasi Hidrogenasi Gas pencuci,

pembuatan udara inert Klorinasi, oksidator Produksi plastik

Mudah terbakar, aspiksian Beracun

Beracun, mudah terbakar Mudah terbakar, aspiksian Aspiksian

Beracun, korosif

(26)

 Yg merusak jaringan pernafasan atas :

formaldehid, amoniak, as kromat, trikloretilen, HCl, SO2, SO4, Debu, Mist

 Mersk jaringan nafas atas/paru : Br, Cl, F,

Iod, Ozon, dll.

 Mrsk ujung nafas bwh, NO2, dll.

 Bhn padat mebhykan mata&kulit : NaOH,

Na2OxSiO2, KOH, CaO, KOH, CaO, Ca(OH)2, CCl3COOH, C6H5OH.

 Bhn cair membhykan mata&kulit : HNO3, HCl,

H2SO4, asam semut, asam cuka, dll.

 Lainnya : CaO, arsen, klorobenzena,etil

alkohol, aseton, asam pospat, xylena, seng klorida, dll.

Iritan

(27)

 Aspiksian sederhana ; pengenceran O2

diudara. Cth : CO2 menggeserO2, argon, neon, helium, hidrogen, metan, etan, LPG.

 Aspiksian kimia : mencegah darah untuk

mengangkut O2.

Contoh C0 + HbO2 > COHb + O2. Asetonitril, HCN. Dll.

(28)

SENSITISASI

 Bahan kimia yang menimbulkan alergi

pada kulit dan salurah nafas sehingga terjadi gatal.

 Contoh : Semen, zat pewarna,

formldehid, arsen, merkuri, garam nikel, karbondisulfida, fenol, klori fenol, dll.

(29)

KARSINOGEN

 Bahan kimia yang menimbulkan kanker

 yang berlangsung secara kronis.

 Contoh : Asbestos, arsen, benzena,

krom, nikel, vinil klorida, radiasi

mengion, etil eter, diazinon, timah

(30)

MUTAGEN

 Bahan kimia yang dapat mempengaruhi

sifat genetik pada sel telur atau sperma sehingga menimbulkan kecacatan pada

 janin.

 Contoh : seperti pada karsinogen,

asbestos, arsen, benzena, krom, vinil klorida, radiasi mengion, etil eter,

(31)

TERATOGEN

 Dapat menimbulkan cacat bawaan pada

 janin akibat pemaparan bahan kimia tertutama pada ibu hamil.

 Contoh : seperti pd karsinogen,

asbestos, arsen, benzena, krom, nikel, vinil klorida, radiasi mengion, etil eter, diazinon, timah hitam,, dsb.

(32)

PENENANG ATAU PEMBIUS

( anestheties and narcotis )

 Bahan kimia bila masuk kedalam tubuh

dapat bereaksi dengan sistem pusat syaraf ( central nerves system ).

 Contoh : asetilen, derifat eter, ester,

(33)

RACUN ATAU POISON

 Bahan kimia dalam jumlah kecil dapat

menimbulkan keracunan pada manusia.

 Jalan masuk (route of entry) :

Pernapasan, Pencernaan, Kulit. Dan dpt  jg berakumulasi dlm tulang, darah,

ginjal, hati, limpa yg efeknya dlm waktu panjang ( kronis ).

(34)

RACUN ATAU POISON

 Bhn kimia neurotoksik (saraf) : benzena,

toluen, aseton, timah hitam, merkuri, arsen, merkaptan, etil alkohol, dll.

 Bhn kimia hepatotoksik (hati) :

karbontetraklorida, nitrobenzena, vinil klorida, arsen, etil alkohol, antimon,

pospor kuning, dll.

 Bhn kimia nefrotoksik (ginjal) : arsen,

anilin, kadmium, merkuri, kloroform,

timah hitam, fenol, karbontetraklorida, dll.

(35)

RACUN ATAU POISON

 Bhn kimia yang meracuni system

reproduksi : benzena, merkuri, timah hitam, toluidin, trinitro toluen, nitro benzena, dll.

 Bhn kimia hematotoksik ( sistem darah )

: anilin, timah hitam, nitrobenzena, trinitrololuen, dihidrotoluen, dll.

(36)

PENGARUH BURUK BHN KIMIA

 Additif, pengaruh yg sama thd salah satu

organ tubuh. Mis : uap Methil Klorida + Methil alkohol (saling me + ).

 Independent, pengaruh thd organ yg ber

beda. Mis : H2SO4, SO2, Pb.

 Sinergis, Salah satu bhn kimia memper kuat

sifat buruk bhn kimia yg lain. Mis :

Isopropanol meningktkan peng. racun CClO4 thd liver.

 Antagonis, memiliki pengaruh yg berlawanan,

(37)

CARA BHN KIMIA MASUK

KETUBUH

 Saluran pernapasan, melalui paru2

diabsorbsi kedalam darah, dan dibawah sirkulasi darah keseluruh tubuh.

Cenderung tinggal tinggal dlm paru dlm waktu yg lama.

 Absorbsi kulit, umumnya berupa cairan

baik reaksi lokal seperti terbakar,

dermatitis, dan thd organ tubuh mis. Pestisida, arsenik, dll.

 Pencernaan, akibat tangan yg tdk

(38)

PENGARUH BURUK

 Akut ( accut ), terjadi kerusakan pada

organ tubuh dengan pemaparan secara cepat. Mis : Kulit terbakar, pingsan,

meninggal.

 Kronis, terjadi kerusakan pada organ

tubuh dlm jangka waktu yang lama atau menahun.

(39)

SATUAN KONSENTRASI BHN

KIMIA

 BDS / PPM : Bagian Dalam Sejuta /

Part Per Million ( bagian uap/gas perjuta volume dari udara terkontaminasi, atau satu bagian persejuta atau cm3 atau

uap/gas permeter kubik udara ).

 Mg/m3 : Miligram bahan kimia permeter

kubik udara.

 Fibres/m3 : jumlah serat/kubik udara.  Konversi : mg/m3 = ppm x BM/24,5

(40)

CUPLIKAN NAB BHN KIMIA ( SE-01/MEN/1977 Nama bhn kimia NAB PSD/KTD Keterangan BDS Mg/m3 BDS Mg/m3 Amonia (NH3) Benzena (C6H6) Formaldehid Kapas Karbondioksida Karbonmonoksida Kayu, debu

Kayu2 lunak, debu Koal, debu Silika -Partik. Inhalabel -Partk. Respirabel Sulfurdioksida TEL Vinil Klorida 25 10(A2) 5000 25 2(A4) 5 17 32(A2) 0,2 9000 29 1(A1) 5 2 10 3 5,2 0,1(A4) 13 35 0,3(A2) 30000 5 24 3,7(A2) 54000 10 13 Karsinogen partik. bebas Kayu2 keras Silika < 5%. Silika < 1%. Mon. biologi.

(41)
(42)

PENGENDALIAN BHN KIMIA

 Eliminasi : meniadakan atau tdk menggunakan

bahan tersebut.

 Subtitusi : mengganti bhn yg berbahaya dng

bhn lain yg relatif kurang atau tdk berbahaya.

 Minimalisasi : pengurangan kwantitas jenis bhn

kimia.

 Teknis : pada sumber dan pengurangan

pemaparan.

 Pengendalian administratif.

(43)

Gambar

Tabel Penggunaan Gas Bertekanan Dan Bahayanya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membuktikan bahwa layanan penyampaian menurut Peraturan Dirjen Pajak PER-29/PJ/2014 yaitu secara langsung ke kantor pelayanan pajak, dropbox, jasa ekspedisi

Penelitian keempat Fauzan (2009) dengan Judul Alokasi Penyaluran Dana Pembiayaan Pada UMKM Oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Tangerang menghasilkan kebijakan

hipotesis 1 teruji dan hasil penelitian ini menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan antara hedonic motivation terhadap continuance intention , semakin

Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Oleh karena itu untuk meningkatkan persepsi petani terhadap kegiatan pembangunan hutan rakyat perlu dilakukan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas penyuluhan, sehingga

Artinya, sekitar 45% dari perolehan laba bersih Perseroan pada tahun 2014 yang sebesar Rp2,5 triliun akan dialokasikan untuk dividen.. Nilai dividen yang akan dibagikan ke

On the other hand, Muslims who continue to perform the slametan believe that the ritual has already been Islamized which is indicated by some Islamic elements replacing those