• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kinerja pelaksanaan pinjamanhibah luar negeri edisi tw i ta 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "laporan kinerja pelaksanaan pinjamanhibah luar negeri edisi tw i ta 2013"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN

PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

Edisi Triwulan I Tahun Anggaran 2013

(3)
(4)

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan amanat dari Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah. Laporan ini berisi informasi mengenai gambaran umum pelaksanaan pinjaman luar negeri, kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri, kinerja pelaksanaan hibah luar negeri, laporan pelaksanaan proyek yang telah selesai serta diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Laporan ini diolah berdasarkan (i) Rapat pemantauan triwulanan yang diselenggarakan di Bappenas, (ii) Laporan pelaksanaan kegiatan dari Kementerian/Lembaga selaku instansi penanggung jawab pinjaman luar negeri, (iii) Data penyerapan pemberi pinjaman, (iv) informasi dari instansi terkait lainnya, serta (v) kunjungan lapangan.

Pada edisi Triwulan I Tahun Anggaran 2013 yang dilaporkan adalah kemajuan (progress) kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri dari setiap pemberi pinjaman dan laporan kinerja hibah khususnya hibah luar negeri dengan sumber pembiayaan dari Pemerintah Amerika Serikat (Millennium Challenge Corporation/MCC), hibah Jepang, hibah Jerman, dan lembaga-lembaga di lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations). Selain itu, dalam rangka untuk mendapatkan pengalaman pelaksanaan proyek disampaikan juga laporan untuk proyek-proyek yang telah selesai pelaksanaannya yang informasinya diperoleh dari laporan akhir proyek (Project Completion Report). Pemantauan untuk pinjaman luar negeri dilakukan tidak saja dari sisi penyerapan dana pinjaman, namun juga dilakukan pemantauan terhadap kinerja pencapaian indikator output. Pencapaian indikator output dilihat berdasarkan rencana pencapaian indikator output yang telah ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga penanggung jawab kegiatan, dibandingkan dengan realisasi per triwulan. Sedangkan untuk pemantauan hibah luar negeri, untuk saat ini dilakukan secara deskriptif, sehingga belum dapat menggambarkan kinerja hibah luar negeri secara keseluruhan.

Penyempurnaan laporan terus dilakukan dengan melengkapi data pelaksanaan per sumber pembiayaan. Selain itu, data laporan kinerja pelaksanaan hibah luar negeri disajikan lebih detil. Demikian pula beberapa laporan pelaksanaan proyek yang telah selesai dilaksanakan turut disajikan dalam laporan ini. Diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai kinerja pelaksanaan proyek-proyek yang dibiayai dari pinjaman/hibahluar negeri pada Triwulan I Tahun Anggaran 2013. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(5)
(6)

Daftar Isi

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar... v

BAB I GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI ... 1

1.1. Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman ... 1

1.2. Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab ... 3

1.3. Pinjaman Proyek Yang Tutup Pada Tahun 2012 dan Efektif Pada Triwulan I TA 2013 ... 4

BAB II KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI ... 7

2.1. Kreditor Multilateral ... 7

2.1.1. BANK DUNIA ... 8

2.1.2. ADB ... 11

2.1.3. IDB ... 13

2.1.4. Multilateral Lain ... 15

2.2. Kreditor Bilateral ... 16

2.2.1. JICA ... 17

2.2.2. AUSTRALIA ... 25

2.2.3. AUSTRIA ... 26

2.2.4. BELANDA ... 27

2.2.5. CHINA ... 28

2.2.6. DENMARK ... 29

2.2.7. JERMAN ... 30

2.2.8. KOREA ... 34

2.2.9. PERANCIS ... 36

2.2.10. SPANYOL ... 39

2.3. KSA/LPKE ... 40

BAB III KINERJA PELAKSANAAN HIBAH LUAR NEGERI... 43

3.1. Hibah Amerika Serikat Millennium Challenge Corporation (MCC)Compact ... 43

3.2. Hibah Jepang ... 44

3.3. Hibah Jerman ... 44

3.4. Hibah Lembaga-Lembaga PBB ... 45

3.4.1. United Nations Development Programme (UNDP) ... 47

3.4.2. United Nations Children’s Fund UNICEF ... 48

3.4.3. United Nations Population Fund (UNFPA) ... 50

3.4.4. International Labour Organization (ILO) ... 51

3.4.5. World Health Organization (WHO) ... 52

3.4.6. Food and Agriculture Organization (FAO) ... 52

(7)

BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK YANG TELAH SELESAI ... 55

4.1. Support for Poor and Disadvantage Areas (SPADA), 4788-IND Pinjaman Bank Dunia (PCR) .. 55

4.2. 4789-IND dan 4077-IND –Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Pinjaman Bank Dunia (PCR) ... 57

4.3. Sustainable Capacity Building for Decentralization Project, 1964-INO Pinjaman ADB (PCR) .... 59

4.4. UIN Sunan Kalijaga Development Project, IND 088-089 Pinjaman IDB (PCR) ... 61

BAB V PENUTUP ... 63

5.1. Kesimpulan ... 63

(8)

Daftar Tabel

Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman ... 1 Tabel 2. Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman ... 2 Tabel 3. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan

Instansi Penanggung Jawab ... 3 Tabel 4. Pinjaman Proyek Yang Berakhir Masa Berlakunya Pada Tahun 2012 dan Efektif pada

Triwulan I TA 2013 ... 4 Tabel 5. Komposisi Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman (Status TA 2012 dan TA 2013

Triwulan I) ... 5 Tabel 6. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral ... 7 Tabel 7. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral Berdasarkan

Instansi Penanggung Jawab ... 8 Tabel 8. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Bank Dunia posisi bulan Maret 2013 Menurut

Instansi Penanggung Jawab ... 8 Tabel 9. Pinjaman Proyek ”ank Dunia PV ≤ -30 (Status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I

TA 2013) ... 10 Tabel 10. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman ADB Posisi Bulan Maret 2013 Menurut Instansi

Penanggung ... 11 Tabel 11. Pinjaman Pinjaman “D” dengan PV ≤ -30 (Triwulan IV, 2012 dan Triwulan I, 2013) ... 12 Tabel 12. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman IDB posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi

Penanggung ... 13 Tabel 13.Pinjaman Pinjaman ID” dengan PV ≤-30 (Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) ... 14 Tabel 14. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman proyek Multilateral Lain posisi bulan Maret 2013

Menurut Instansi Penanggung Jawab ... 15 Tabel 15. Rekapitulasi Komposisi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Pemberi Pinjaman.... 16 Tabel 16. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab ... 17 Tabel 17. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman JICA Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi

Penanggung Jawab ... 18 Tabel 18. Pinjaman JIC“ dengan PV ≤-30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I

TA 2013) ... 19 Tabel 19. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-531 Tanjung Priok Access Road Construction

Project (II) ... 21 Tabel 20. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-524 Urgent Disaster Reduction Project ... 21 Tabel 21.Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-542 ICT Utilization for Educational Quality

Enhancement in Yogyakarta Province ... 21 Tabel 22. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-552 Countermeasures For Sediment In Wonogiri

Multipurpose Dam Reservoir (II). ... 22 Tabel 23.Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Austria Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi

Penanggung Jawab ... 26 Tabel 24.Pencapaian Indikator Kinerja Output Proc. of 30 units Airport Rescue and Firefighting

Vehicles ... 27 Tabel 25. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman China Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi

(9)

Tabel 28. Pencapaian Indikator Kinerja OutputIndonesia Ship Reporting System. ... 30

Tabel 29. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Jerman Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab ... 31

Tabel 30. Pinjaman Jerman dengan PV ≤ -30 (status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) ... 31

Tabel 31. Pencapaian Indikator Kinerja Output Sustainable Economic Dev’t through Tech & Vocational ... 32

Tabel 32. Pencapaian Indikator Kinerja OutputJabotabek Commuter Railways ... 33

Tabel 33.Pencapaian Indikator Kinerja Output Track Maintenance Improvement Programme ... 33

Tabel 34. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Korea Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab ... 34

Tabel 35. Pinjaman Korea dengan PV <-30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan TA 2013) ... 36

Tabel 36. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Perancis Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab ... 37

Tabel 37. Pencapaian Indikator Kinerja Output Strengthening of BMKG Climate and Weather Services ... 38

Tabel 38. Pencapaian Indikator Kinerja Output Java Bali Electricity Distribution Performance Improvement ... 38

Tabel 39. Pencapaian Indikator Kinerja Output Animal Husbandry Technology and Practices Improvement ... 39

Tabel 40. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman KSA/LPKE Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi ... 40

Tabel 41. Total Alokasi Proyek KSA/LPKE Kementerian Pertahanan ... 40

Tabel 42. Total Komitmen dan Penyerapan Kumulatif Proyek KSA/LPKE on going ... 41

Tabel 43.Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE Kepolisian Republik Indonesia ... 41

Tabel 44. Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE PT PLN ... 41

Tabel 45. Gambaran Umum Hibah Amerika Serikat ... 43

Tabel 46. Rencana Pelaksanaan Hibah Amerika Serikat TA 2013 ... 43

Tabel 47.Rencana Penyerapan TA 2013 per Triwulan ... 44

Tabel 48. Gambaran Umum Hibah Forest Programme ... 45

Tabel 49. Rekapitulasi Kegiatan Hibah Lembaga PBB (program dan proyek) posisi bulan Maret 2013 ... 46

Tabel 50. Daftar proyek UNDP yang menjadi sampling pemantauan hibah Triwulan I TA 2013 ... 47

Tabel 51. Ringkasan Progres Pencapaian Output Proyek UNDP Triwulan I TA 2013 ... 48

Tabel 52.Indicative Planned Budget (RI-UNICEF CPAP 2011-2015) ... 49

(10)

Daftar Gambar

Gambar 1. Komposisi Pinjaman Proyek Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman

Posisi 31 Maret 2013 ... 2 Gambar 2. Perbandingan Pinjaman Luar Negeri Yang Dilaksanakan Oleh Kementerian Lembaga

(11)
(12)

BAB I

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI

Pemantauan pelaksanaan pinjaman luar negeri dilakukan terhadap proyek-proyek yang sudah efektif masa berlakunya dan belum melewati tanggal berakhirnya pinjaman (closing date). Berdasarkan hal tersebut, pada Triwulan I TA 2013 terdapat 159 pinjaman proyek yang dipantau dengan nilai pinjaman sebesar ekuivalen USD 17.568,52 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan Triwulan I TA 2013 adalah sebesar USD 6.814,22 juta atau 38,79% dari total nilai pinjaman, sehingga jumlah pinjaman yang belum ditarik sebesar USD 10.754,30 juta. Realisasi penyerapan pinjaman pada tahun anggaran berjalan untuk periode Januari sampai dengan Maret 2013 mencapai USD 181,31 juta, atau sebesar 4,41% dari target penarikan tahun 2013 sebesar USD 4.114,57 juta.

1.1.

Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman

Sumber pinjaman luar negeri berasal dari Kreditor Multilateral, Kreditor Bilateral, dan Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor. Kreditor Multilateral adalah lembaga keuangan internasional yang beranggotakan beberapa negara, antara lain World Bank (Bank Dunia), Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan Saudi Fund. Kreditor Bilateral adalah pemerintah negara asing atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk pemerintah negara asing, antara lain Japan International cooperation Agency (JICA), Australia, Austria, Belanda, China, Denmark, Jerman, Korea, Perancis dan Spanyol.

Kreditor Swasta Asing (KSA) adalah lembaga keuangan nasional dan lembaga non-keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Indonesia, antara lain PT. BNI cabang Singapura, Tokyo, Hongkong. Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) adalah lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor negara yang bersangkutan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Indonesia, antara lain BNP Paribas, Exim Bank of Korea, Export-Import Bank of China, Fortis Bank Belanda. Rekapitulasi pinjaman luar negeri berdasarkan sumber pinjaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman

(ekuivalen juta USD)

Kreditor Multilateral 72 6.096,61 2.574,89 3.521,72 771,17 75,75 9,82

Kreditor Bilateral 59 8.062,41 3.505,07 4.557,33 1.280,44 105,55 8,24

Kreditor KSA/LPKE 28*) 3.409,50 734,26 2675,24 2.062,95 0,00 0,00

Total 159 17.568,52 6.814,22 10.754,30 4.114,57 181,31 4,41

*) merupakan jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 proyek

(13)

Tabel 2. Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman *) merupakan jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 proyek

(14)

1.2.

Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab

Pada Triwulan I TA 2013 sebanyak 22 Kementerian/Lembaga/BUMN yang menjadi instansi penanggung jawab (Executing Agency) atas 159 pinjaman proyek. Dari jumlah tersebut, 132 proyek merupakan pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, dan sisanya sebanyak 27 proyek merupakan pinjaman proyek yang diteruspinjamkan kepada BUMN. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab

(ekuivalen juta USD) *) Jumlah proyek pada Kementerian Pertahanan menggambarkan 21 alokasi KE (54 proyek) dan 2 proyek dari pinjaman Austria

**) Jumlah proyek pada Kepolisian Republik Indonesia menggambarkan 3 alokasi KE yang terdiri dari 11 proyek

(15)

Gambar 2. Perbandingan Pinjaman Luar Negeri Yang Dilaksanakan Oleh Kementerian/Lembaga dan Pinjaman Luar Negeri Yang Diteruspinjamkan Posisi 31 Maret 2013

1.3.

Pinjaman Proyek Yang Tutup Pada Tahun 2012 dan Efektif Pada Triwulan I

TA 2013

Terdapat 23 pinjaman proyek yang tutup pada 2012, proyek-proyek tersebut terdiri dari 3 proyek Bank Dunia, 6 proyek ADB, 11 proyek JICA, dan 3 proyek IDB, sehingga proyek-proyek tersebut tidak termasuk dalam pemantauan Triwulan I TA 2013. Di samping itu, pada bulan Februari 2013 terdapat 2 pinjaman proyek baru efektif yang berasal dari ADB.

Tabel 4. Pinjaman Proyek Yang Berakhir Masa Berlakunya Pada Tahun 2012 dan Efektif pada Triwulan I TA 2013

Kode Loan Sumber

Pinjaman Nama Proyek Masa Laku Pinjaman

Pinjaman Proyek Yang Tutup Pada Tahun 2012

4788-IND Bank Dunia Support for the Poor and Disadvantage (SPADA) 01/11/2005-31/12/2012

4789-IND Bank Dunia IMHERE 10/12/2005-31/12/2012

2163-INO ADB Community Water Services and Health Project 30/04/2006-30/06/2012

2164-INO (SF) ADB Community Water Services and Health Project 30/04/2006-30/06/2012

2294-INO (SF) ADB Madrasah Education Development Project 15/06/2007-30/12/2012

2064-INO (SF) ADB Participatory Irrigation Sector 17/06/2005-31/12/2012

2065-INO ADB Participatory Irrigation Sector 17/06/2005-31/12/2012

2348-INO (SF) ADB Nutrition Impr. through Community Empowerment 30/08/2007-31/12/2012

IP-509 JICA Decentralized Irrigation System Improvement Project 04/04/2003-04/02/2012

IP-490 JICA Depok Depot Construction Project 25/02/1998-25/02/2012

IP-510 JICA Water Resources Existing Facilities Rehabilitation 04/02/2003-04/08/2012

IP-489 JICA Railway DT of Cikampek-Cirebon (II) 25/02/1998-25/08/2012

IP-520 JICA Maritime Telecommunication System Development IV 24/09/2004-24/09/2012

IP-518 JICA Railway DT on Java South Line II 24/09/2004-24/09/2012

IP-519 JICA Rehabilitation & Improvement Project of JFP 24/09/2004-24/09/2012

(16)

Kode Loan Sumber

Pinjaman Nama Proyek Masa Laku Pinjaman

IP-517 JICA Lahendong Geothermal PPP 24/09/2004-24/09/2012

IP-516 JICA Semarang PP Rehab & Gasfication 17/10/2005-17/10/2012

IP-512 JICA Muara Karang Gas Power Plant Project 05/04/2004-31/12/2012

IP-513 JICA Muara Tawar Gas Fired PP Extension Project 05/04/2004-31/12/2012

IND-125 IDB The Post Tsunami Rehab. of Agricultural Infrastructure 08/09/2008-15/07/2012

IND-114 IDB North Sumatera University Hospital 23/12/2006-31/12/2012

IND-112 IDB The Reconstruction of IAIN Ar Raniry 13/12/2006-31/12/2012

Pinjaman Proyek Yang Efektif Pada Triwulan I Tahun 2013

2928-INO ADB Polytechnic Education Strengthening Project 07/02/2013-30/06/2018

2927-INO ADB State Accountability Revitalization (STAR) 19/02/2013-30/06/2018

Dengan berakhir masa berlakunya 22 proyek dengan nilai 2.249,17 juta dan mulai berlakunya 2 proyek baru dengan nilai 132,75 juta maka total nilai pinjaman triwulan I TA 2013 lebih rendah daripada total nilai pinjaman triwulan IV 2012. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. Komposisi Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman (Status TA 2012 dan TA 2013 Triwulan I) (ekuivalen juta USD)

Sumber Pinjaman

TA 2012 TA 2013 (Triwulan I)

Jumlah Proyek

Nilai Pinjaman

Jumlah

Proyek Nilai Pinjaman

Multilateral 81 7.253,70 72 6.096,61

Bank Dunia 30 5.078,88 27 4.108,20

ADB 21 1.334,60 17 1.247,45

IDB 26 670,68 23 543,58

Multilateral Lain 4 169,54 5 197,38

Bilateral 70 10.662,73 59 8.062,41

JICA 49 9.363,48 38 6.810,36

Bilateral Lain 21 1.299,25 21 1.252,04

KSA/LPKE 36 6.011,71 28*) 3.049,50

Total 187 23.308,10 159 17.568,52

*) Jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 pinjaman proyek

(17)
(18)

BAB II

KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI

Kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri dilihat dari realisasi penyerapan pinjaman dan pencapaian indikator output (fisik). Realisasi penyerapan dana juga dapat dilihat dari angka Progress Varian (PV), yang merupakan selisih antara presentase penyerapan kumulatif dengan presentase waktu terpakai sejak pinjaman tersebut efektif. Angka progress varian lebih kecil atau sama dengan minus 30 mengindikasikan bahwa proyek mengalami keterlambatan yang serius dalam pelaksanaan (serious delay). Berikut ini disajikan kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri berdasarkan sumber pinjaman.

2.1.

Kreditor Multilateral

Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 72 pinjaman proyek yang berasal dari kreditor multilateral dengan total nilai pinjaman sebesar ekuivalen USD 6.096,61 juta. Adapun realisasi penyerapan kumulatif mencapai ekuivalen USD 2.574,89 juta atau sebesar 42,23% dari total nilai pinjaman.

Pinjaman luar negeri yang berasal dari kreditor multilateral terdiri dari 5 kreditor (mitra pembangunan), yaitu 27 proyek Bank Dunia dengan total nilai sebesar USD 4.108,20 juta, 17 proyek ADB dengan total nilai sebesar USD 1.247,45 juta, 23 proyek IDB dengan total nilai sebesar USD 543,58 juta, 4 proyek IFAD dengan total nilai USD 161,38 juta, dan 1 proyek Saudi Fund dengan nilai USD 36,00 juta. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri multilateral sampai dengan Triwulan I TA 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 6. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral

(ekuivalen juta USD)

(19)

Tabel 7. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab

(ekuivalen juta USD)

No. Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek

Diteruspinjamankan (SLA) 11 1.811,81 529,58 29,23 1.282,23 262,55 32,06 12,21

13 PT. PLN 7 1.367,43 386,66 28,28 980,77 231,85 32,06 13,83

Pada Triwulan 1 TA 2013 jumlah pinjaman proyek yang dibiayai dari pinjaman Bank Dunia sebanyak 27 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar USD 4.108,20 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 adalah sebesar USD 1.757,00. Pinjaman Bank Dunia dikelola oleh 7 Kementerian/Lembaga dan 4 BUMN.

2.1.1.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman Bank Dunia berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(20)

No Instansi

Diteruspinjamkan (SLA) 7 1.376,81 243,11 1.133,70 26,47 17,20

8 PT. PLN 4 1.032,43 171,32 861,11 26,47 20,46 Kementerian/Lembaga dan 7 pinjaman proyek yang diteruspinjamkan (SLA) kepada 4 BUMN. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret TA 2013 untuk proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga mencapai USD 1.513,89 juta, sehingga pinjaman yang belum ditarik sebesar USD 1.217,50 juta. Sementara pada periode Januari–Maret TA 2013, penyerapan pinjaman mencapai USD 19,25 juta atau 7,11% dari target penyerapan TA 2013. Untuk proyek yang diteruspinjamkan penyerapan kumulatifnya sampai bulan Maret tahun 2013 mencapai USD 243,11 juta dan penyerapan pinjaman pada periode Januari–Maret Tahun Anggaran 2013 mencapai USD 26,47 juta atau 17,20% dari target penyerapan TA 2013. Pinjaman Bank Dunia menurut instansi pelaksana dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Jumlah Pinjaman Proyek Bank Dunia Menurut Instansi Pelaksana

2.1.1.2. Progress Varian

(21)

Tabel 9. Pinjaman Proyek Bank Dunia PV ≤ -30 (Status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013)

1 7731-ID Indonesia Infrastruture Finance Facility

Company 25/04/2011 25/12/2013 -53,18 -62,41

Kementerian Pekerjaan Umum

2 7669-ID Dam Operational Improvement and Safety

Project 08/06/2009 31/12/2013 -55,14 -58,14

Kementerian Keuangan

3 7613-ID Project for Indonesian Tax Administration

Reformation 31/08/2009 31/12/2015 -52,40 -56,30

4 4762-ID Government Financial Management and

Rev. Adm. 27/10/2005 30/12/2013 -44,14 -47,15

PT. PLN

5 7905-ID ERP Sumatera and Sulawesi 01/09/2010 31/12/2013 -31,17 -38,57

Badan Pusat Statistik

6 8038-ID Statistical Capacity Building-Change and

Reform 11/05/2011 31/12/2016 -29,11 -33,48

2.1.1.3. Permasalahan

Permasalahan yang menonjol pada proyek Bank Dunia adalah teknis pelaksanaan dan pengadaan barang dan jasa. Secara khusus, permasalahan untuk beberapa kegiatan yang dibiayai Bank Dunia

dengan PV rendah ≤ -30 sebagai berikut: 1) Teknis Pelaksanaan

Untuk proyek Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) terdapat pelaksanaan studi yang kontraknya melewati masa berlaku pinjaman, sehingga diperkirakan memerlukan perpanjangan masa berlaku (extention). Untuk proyek Indonesia Infrastructure Finance Facility (IIFF) terjadi pembatasan ceiling penarikan dana pinjaman Bank Dunia maksimal USD 10 Juta untuk tiap periodik penarikan, dimana 1 (satu) periodik penarikan adalah per triwulan. Selain itu Bank Dunia juga mensyaratkan adanya list proyek terlebih dahulu sebelum dana dapat dicairkan, padahal dana pinjaman digunakan sebagai ekuitas perusahaan sehingga tidak terkait langsung dengan proyek yang akan dibiayai oleh PT. SMI. Untuk tindak lanjut dari permasalahan pembatasan ceiling, sebaiknya diharapkan ada koordinasi lebih lanjut antara Bank Dunia, Bappenas, serta instansi pelaksana proyek.

2) Pengadaan Barang dan Jasa

Keterlambatan pelaksanaan pengadaan dapat ditemui pada proyek Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP), Government Financial Management and Rev. Adm (GFMRAP), Statistical Capacity Building, Change and Reform (STATCAP). Selain itu, terdapat pula pembatalan paket kegiatan pada proyek Statistical Capacity Building, Change and Reform (STATCAP) dan Project for Indonesian Tax Reform (PINTAR).

2.1.1.4. Pencapaian Indikator Kinerja Output

(22)

1. Terdapat pencapaian output yang melebihi target yang telah ditetapkan dalam PAD.

Sebagai contoh untuk kegiatan Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination (SMARTD), diawal pelaksanaan kegiatan, jumlah judul penelitian yang telah dihasilkan pada triwulan ini adalah 25 judul dari target 10 judul. Sehingga diperkirakan, judul yang dapat direalisasikan pada tahun 2013 adalah 177, lebih dari dua kali lipat dari yang ditargetkan semula (83 judul). Demikiannya hal dalam hal jumlah karyasiswa yang telah melaksanakan training persiapan adalah 18 orang dari target 10 orang.

2. Terdapat kegiatan yang tidak dapat memenuhi target pencapaian output.

Terdapat kegiatan yang mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya sehingga tidak dapat memenuhi target output yang ditetapkan. Contohnya pada proyek Strategic Road Infrastructure Project (SRIP) yang belum dapat memenuhi target pembangunan jalan untuk ruas Bandar Lampung A dan B, serta ruas Brebes-Tegal. Hal ini disebabkan adanya kendala dalam proses pengadaan sehingga diperkirakan akan melewati masa laku kegiatan ini. Hal yang sama terjadi pada proyek DOISP, PINTAR, Statcap-Cerdas, GFMRAP, dan IIFF.

3. Terdapat kegiatan yang targetnya membutuhkan review.

Terdapat kegiatan yang membutuhkan review target pencapaian output karena terjadinya perubahan kebijakan di kementerian/lembaga yang bersangkutan. Contohnya pada proyek Health Professional Education Quality Project (HPEQ) yang memerlukan review karena adanya undang-undang baru mengenai pendidikan tinggi.

Pinjaman ADB saat ini meliputi sektor utama, berupa energi, transportasi, dan pendidikan. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman ADB berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(23)

Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 untuk 13 pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga mencapai USD 332,48 juta, sehingga pinjaman yang belum ditarik sebesar USD 343,50 juta. Sementara penyerapan pada periode Januari – Maret TA 2013 mencapai USD 24,32 juta atau 19,47 % dari target penyerapan TA 2013. Kinerja penyerapan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Kesehatan pada Triwulan I TA 2013 cukup tinggi, yang secara berturut-turut mencapai USD 2,23 juta atau 71,77%, dan USD 2,45 juta atau 47,35% dari target penyerapan tahun anggaran 2013.

Untuk proyek yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui penerusan pinjaman nilainya mencapai USD 435,00 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 mencapai USD 286,47 juta. Sementara penyerapan pada periode Januari – Maret TA 2013 mencapai USD 5,59 juta atau 5,14% dari target penyerapan TA 2013.

2.1.2.2. Progres Varian

Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui terdapat 4 proyek yang

menunjukan angka PV ≤-30 atau dikategorikan sangat lambat pelaksanaannya (serious delay). Keempat proyek tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan perbandingan status PV pada triwulan sebelumnya.

Tabel 11. Pinjaman Pinjaman ADB dengan PV ≤ -30 (Triwulan IV, 2012 dan Triwulan I, 2013)

No. Nomor Loan Nama Proyek Tanggal

1 2500-INO Integrated Citarum WRWMP 03/06/2009 30/06/2014 -65,99 -70,85

2 2501-INO (SF) Integrated Citarum WRWMP 03/06/2009 30/06/2014 -33,33 -38,18

PT. PLN

3 2619-INO Java-Bali Electricity Distribution

Perfomance Improvement 25/04/2011 31/10/2014 -44,99 -50,16

Kementerian PPN/Bappenas

4 2264-INO (SF) Infrastructure Reform Sector Dev.

Project 29/11/2006 30/08/2014 -33,38 -36,30

2.1.2.3. Permasalahan

Berdasarkan pemantauan Triwulan I TA 2013 diperoleh gambaran bahwa permasalahan teknis, pengadaan barang dan jasa, dan Alokasi DIPA mendominasi pelaksanaan proyek yang bersumber dari ADB.

1. Teknis Pelaksanaan

a. Desain awal proyek dan pemilihan lokasi yang kurang tepat sehingga menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan proyek; Contohnya pada proyek Decentralized Health Services II (DHS II) dan ICWRMP.

b. Perencanaan pelaksanaan proyek yang kurang memperhatikan masalah cuaca/iklim sehingga pelaksanaannya terhambat, misalnya banjir yang menghambat proyek Renewable Energy Development.

c. Permasalahan perizinan dari pemerintah daerah setempat contohnya pada Metropolitan Sanitation Management Health Project dan ICWRMP.

(24)

2. Pengadaan barang dan jasa

Adanya kendala dalam pengadaan konsultan pengawas pada Regional Road Development Project.

3. Alokasi DIPA

Kurangnya pemahaman pelaksana proyek tentang mekanisme pencairan anggaran dan adanya beberapa proyek yang dananya di- bintang menjadi salah satu penghambat pelaksanaan proyek, contohnya pada proyek Vocational Education Strengthening Project

4. Penerbitan No Objection Letter (NOL)

Penerbitan No Objection Letter (NOL) memakan waktu cukup lama, karena kurang terpenuhinya beberapa persayaratan untuk penerbitan NOL; Contohnya pada Integrated Citarum Water Resource Management Project (ICWRMP).

2.1.3.

IDB

Selama Triwulan I TA 2013, jumlah pinjaman IDB yang sudah efektif dan sedang berjalan sebanyak 23 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar USD 543,58 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 sebesar USD 132,04 juta. Pinjaman IDB dikelola oleh 5 Kementerian/Lembaga.

2.1.3.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman IDB berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman IDB posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab

(ekuivalen juta USD)

No Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek dilaksanakan oleh kementerian/lembaga mencapai USD 132,04 juta atau 24,29 % dari total nilai dari seluruh pinjaman proyek. Sementara pada periode Januari-Maret TA 2013, penyerapan pinjaman baru mencapai USD 0,13 juta atau 0,14 % dari target penyerapan TA 2013.

2.1.3.2. Progres Varian

Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diidentifikasi sebanyak 19 proyek

(25)

Tabel 13. Pinjaman Pinjaman IDB dengan PV ≤-30 (Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013)

1 IND-115 North Sumatera University Hospital 23/12/2006 31/03/2013 -96,07 -100,00

2 IND-129 Development Upgrading of the UNJ 12/04/2009 31/12/2013 -62,26 -67,48

3 IND-130 Development Upgrading of the UNJ 12/04/2009 31/05/2013 -36,76 -42,72

4 IND-138 The Dev. of MERC and Two Univ. Hosp 26/02/2011 31/12/2014 -48,01 -54,42

5 IND-137 The Dev. of MERC and Two Univ. Hosp 26/02/2011 31/12/2014 -47,68 -54,09

6 IND-154 Dev. & Quality Improv of State Univ of

Semarang 28/11/2011 31/12/2014 -35,34 -43,31

7 IND-153 Dev & Quality Improv of State Univ of

Semarang 28/11/2011 31/12/2014 -35,26 -43,24

8 IND-152 Dev & Quality Improv of State Univ of

Semarang 28/11/2011 31/12/2014 -29,01 -36,98

9 IND-140 The Quality Improvement of UNPAD 24/07/2011 24/10/2015 -33,87 -39,67

10 IND-141 The Quality Improvement of UNPAD 24/07/2011 24/10/2015 -33,87 -39,67

Kementerian Agama

11 IND-113 The Reconstruction of IAIN Ar Raniry 13/12/2006 10/06/2013 -93,21 -97,01

12 IND-127 Upgrading & Dev of The SIU of Sunan

Gunung Djati 06/07/2008 31/12/2013 -79,93 -84,43

13 IND-126 Upgrading & Dev of The SIU of Sunan

Gunung Djati 06/07/2008 31/12/2013 -61,12 -65,61

14 IND-158 Development of IAIN Sunan Ampel 28/11/2011 28/11/2015 -27,31 -33,47

15 IND-157 Development of IAIN Sunan Ampel 28/11/2011 28/11/2015 -27,24 -32,97

Kementerian Perhubungan

16 IND-133 Development of Belawan Port Phase I 01/05/2010 14/06/2014 -64,70 -70,68

Kementerian Pekerjaan Umum

17 IND-150 PNPM-ICDD II 24/09/2011 31/12/2013 -49,48 -60,33

18 IND-147 PNPM-ICDD II 24/09/2011 31/12/2013 -48,66 -59,52

Kementerian Kelautan dan Perikanan

19 IND-121 Dev. of Belawan and Sibolga Fishing Port 15/07/2008 30/11/2014 -50,19 -54,05

2.1.3.3. Permasalahan

Berdasarkan hasil pemantauan pada Triwulan I tahun 2013 secara umum permasalahan utama yang dihadapi berkaitan dengan teknis pelaksanaan dan pengadaan barang dan jasa. Selain itu terdapat masalah lain seperti masalah DIPA dan penerbitan NOL, walaupun tidak dominan.

1. Teknis Pelaksanaan

a. Pelaksanaan masa studi (pendidikan luar negeri) melampaui masa berlakunya pinjaman. Hal ini terjadi pada proyek Development and Upgrading of The State University of Jakarta.

b. Beberapa kali terjadi penggantian project manager pada proyek Development of Belawan and Sibolga Fishing Port.

c. Hambatan cuaca/iklim dialami oleh proyek Upgrading and Development of The State Islamic University of Sunan Gunung Djati, Bandung

2. Pengadaan barang dan jasa

(26)

Belawan and Sibolga Fishing Port. Dalam beberapa kasus, PMU dan Panitia Lelang masih kurang memahami metode pengadaan yang harus dipergunakan dalam proses pengadaan barang dan jasa (IDB Guideline versus Perpres 54 Tahun 2010), meskipun penggunaan IDB Guidelines telah dituangkan dalam Financing Agreement.

b. Dalam proyek Upgrading and Development of The State Islamic University of Sunan Gunung Djati, Bandung terdapat kontrak supervisi yang tidak sesuai dengan masa kontrak pelaksanaan konstruksi.

2.1.4.

Multilateral Lain

Pada triwulan I TA 2013 terdapat 5 pinjaman multilateral lain yang efektif yang terdiri dari 4 pinjaman proyek International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan 1 pinjaman proyek Saudi Fund. Total dana pinjaman multilateral lain tersebut adalah sebesar ekuivalen USD 197,38 juta. Realisasi penyerapan kumulatif sampai bulan Maret 2013 untuk pinjaman IFAD mencapai ekuivalen USD 66,91 juta, sedangkan untuk pinjaman Saudi Fund belum ada penyerapan sampai saat ini. Pinjaman proyek multilateral lain dilaksanakan oleh 4 Kementerian/Lembaga.

2.1.4.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Gambaran kinerja pinjaman multilateral lain berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

”erdasarkan hasil pemantauan pada Triwulan I T“ ditemukan proyek yang memiliki PV ≤ -30 yaitu proyek Construction of Two University Hospitals in Sebelas Maret University and Andalas University Project yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek yang didanai oleh Saudi Fund ini pada Triwulan I TA 2013 progres variannya mencapai -40,50. Kinerja proyek ini lebih buruk dibandingkan dengan triwulan IV TA 2012 dimana progres variannya sebesar -35,58.

2.1.4.3. Permasalahan

Secara umum permasalahan utama yang dihadapi berkaitan dengan teknis pelaksanaan dan penerbitan No Objection Letter (NOL).

1. Teknis Pelaksanaan

(27)

b. Terjadi Kelebihan penarikan dana (overdrawn) pada kategori revolving fund, training and workshop, dan equipment and materials pada proyek Rural Empowerment and Agriculture Development Programme in Central Sulawesi dan National Programme for Community Empowerment in Rural Areas.

c. Hambatan dalam proses pengajuan Withdrawal Application pada pinjaman IFAD untuk proyek Smallholder of Livelihood of Development of Eastern Indonesia.

2. Penerbitan No Objection Letter (NOL)

Perbedaan format dokumen lelang antara procurement guidelines IFAD dengan dokumen lelang sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010 mengakibatkan waktu untuk mendapatkan NOL menjadi lebih lama pada proyek Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia (SOLID). 2.1.4.4. Pencapaian Indikator Kinerja Output

Pada triwulan I TA 2013 terdapat 2 proyek Multilateral Lain yang menyampaikan laporan pencapaian kinerja output yaitu Rural Improvement and Agricultural Development (READ) dan Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia (SOLID), kedua proyek tersebut didanai oleh IFAD. Pada proyek SOLID, pencapaian indikator kinerja output kelompok mandiri yang dibina, untuk triwulan I TA 2013 baru mencapai 30% dari target total 496 kelompok. Adapun untuk indikator kinerja output jumlah federasi yang dibina telah terealisasi sebanyak 22% dari target total 64 federasi. Sementara pada proyek READ tidak mencantumkan target pencapaian output untuk triwulan I TA 2013. Target pencapaian output direncanakan untuk dicapai pada triwulan II, III dan IV TA 2013.

2.2.

Kreditor Bilateral

Pinjaman yang berasal dari kreditor bilateral sampai dengan Triwulan I TA 2013 berjumlah 87 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar ekuivalen USD 11.471,91 juta. Realisasi penyerapan pinjaman sampai dengan Maret tahun 2013 adalah sebesar ekuivalen USD 4.239,33 juta atau 36,95% dari total nilai pinjaman.

Komposisi pinjaman kreditor bilateral berasal dari 11 pemberi pinjaman, dengan jumlah proyek dan nilai pinjaman terbesar berasal dari JICA dan KSA/LPKE. Sedangkan sisanya berasal dari negara-negara bilateral lain. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri bilateral sampai dengan Triwulan I TA 2013 menurut pemberi pinjaman dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 15. Rekapitulasi Komposisi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Pemberi Pinjaman

(ekuivalen juta USD)

(28)

Pada Tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa 71 proyek yang berasal dari kreditor bilateral dilaksanakan oleh 18 Kementerian/Lembaga dan 16 proyek yang diteruspinjamkan (SLA) yang dikelola oleh 4 BUMN.

Tabel 16. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab

No Instansi sebanyak 38 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar JPY 641.188,18 juta (ekuivalen USD 6.810,36 juta). Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 sebesar JPY 267.237,49 juta (ekuivalen USD 2.838,45 juta) atau 41,68% sehingga dana pinjaman yang belum ditarik sebesar JPY 373.950,69 juta (ekuivalen USD 3.971,90 juta).

2.2.1.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

(29)

Tabel 17. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman JICA Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi

Dilaksanakan oleh K/L 27 361.274,18 3.837,26 131.310,13 1.394,71 229.964,06 2.442,55 5.051,73 53,66 7,14

1 Kem. PU 14 188.285,00 1.999,86 100.573,45 1.067,85 87.747,55 932,01 4.057,47 43,10 20,60

Diteruspinjamkan (SLA) 11 279.914,00 2.973,10 135.927,37 1.443,75 143.986,63 1.529,35 2.443,79 25,96 9,78

8 PT. PLN 9 203.858,00 2.165,27 87.189,11 926,08 116.668,89 1.239,19 2443,79 25,96 11,21

9 PT. PGN 1 49.090,00 521,41 48.538,24 515,55 551,76 5,86 0,00 0,00 0,00

10 PT. Pertamina 1 26.966,00 286,42 200,02 2,12 26.765,98 284,29 0,00 0,00 0,00

TOTAL 38 641.188,18 6.810,36 267.237,49 2.838,45 373.950,69 3.971,90 7.495,53 79,61 7,83

*) menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =JPY 94,1489877)

Dilihat dari instansi penanggung jawab proyek yang dibiayai oleh JICA, terdapat 27 pinjaman proyek yang dikelola oleh 7 Kementerian/Lembaga dengan nilai pinjaman JPY 361.274,18 juta (ekuivalen USD 3.837,26 juta), dan 11 pinjaman proyek yang dikelola oleh BUMN melalui skema penerusan pinjaman (SLA) dengan nilai pinjaman sebesar JPY 279.914,00 juta (ekuivalen USD 2.973,10 juta). Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 untuk pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga mencapai JPY 131.310,13 juta (ekuivalen USD 1.394,71 juta) atau 36,35% dari total nilai pinjaman. Sementara untuk periode Januari – Maret TA 2013, penyerapan pinjaman mencapai JPY 5.051,73 juta (ekuivalen USD 53,66 juta) atau 7,14% dari target penyerapan TA 2013. Sedangkan untuk proyek yang diteruspinjamkan kepada BUMN penyerapan kumulatifnya sampai bulan Maret tahun 2013 mencapai JPY 135.927,37 juta (ekuivalen USD 1.443,79 juta) atau 48,56% dari total nilai pinjaman. Penyerapan pinjaman pada triwulan I TA 2013 mencapai JPY 2.443,79 juta (ekuivalen USD 25,96 juta) atau 9,78% dari target TA 2013.

2.2.1.2. Progress Varian

Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui terdapat 15 (lima belas)

(30)

Tabel 18. Pinjaman JICA dengan PV ≤-30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013)

1 IP-531 Tanjung Priok Acces Road Construction Proj.II 01/04/2006 30/06/2013 -69,05 -69.94

2 IP-529 Tanjung Priok Acces Road Construction Proj. I 28/07/2005 28/01/2015 -39,48 -38.49

3 IP-552 Countermeasure for Sediment in Wonogiri

Multipurpose 28/07/2009 28/07/2015 -35,55 -37.72

4 IP-551 Urban Flood Control System Imp. in Selected Cities 28/07/2009 28/07/2017 -38,90 -37.62

5 IP-545 Aceh Reconstruction Project 29/03/2007 26/07/2017 -28,20 -30.59

Kementerian Perhubungan

6 IP-508 Railway Electrification and D.D. Tracking Project I 13/12/2001 11/019/2016 -64,77 -66.18

7 IP-521 The Urgent Rehab. Project of Tj Priok Port 24/12/2004 19/11/2014 -62,20 -60.77

8 IP-548 Double Track Cirebon-Kroya Phase I & III 25/07/2008 25/07/2016 -52,01 -55.09

9 IP-540 Railway DT on Java South Line III 26/07/2007 29/03/2013 -46,81 -45,72

10 IP 554 Construction of Jakarta Mass Rapid Transit Proj. 28/07/2009 28/07/2019 -34,28 -36.75

PT.PLN

11 IP-532 Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III 15/05/2007 15/05/2017 -48,28 -51.02

12 IP-539 North-West Sumatera Inter-Connector Tranmission 26/01/2009 26/01/2019 -47,70 -50.78

13 IP-537 PLN Operation Improvement System for Support 15/05/2008 26/01/2018 -39,43 -42.17

Kementerian Komunikasi dan Informatika

14 IP-542 ICT Utilization for Educational Quality Enchancement 29/03/2007 29/05/2015 -33,32 -36.34

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

15 IP-553 Development of Bandung Institute of Technology 28/07/2009 30/09/2018 -32,64 -35.17

2.2.1.3. Permasalahan

Permasalahan yang menonjol pada proyek JICA adalah alokasi DIPA, pengadaan barang dan jasa, dan penyediaan lahan. Uraian permasalahan tersebut antara lain :

1. Alokasi DIPA

Sampai dengan tanggal 25 Februari 2013, semua DIPA pinjaman JICA di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Perhubungan masih diberi tanda bintang. Beberapa proyek lainnya juga masih dalam proses penyelesaian revisi DIPA dan pengesahan DIPA luncuran. Masalah administrasi DIPA ini menghambat penyerapan pinjaman.

2. Pengadaan Barang dan Jasa

Terdapat dua isu utama dalam pengadaan barang jasa. a. Lamanya waktu persetujuan dari pihak JICA (concurrence).

(31)

3. Penyediaan Lahan dan Teknis

Permasalahan penyediaan lahan terjadi pada pinjaman proyek Lower Solo River Improvement Project II. Hal tersebut dikarenakan status dari lahan lokasi proyek adalah tanah negara garap, dimana masyarakat setempat belum mengijinkan pengerjaan proyek selama musim tanam sehingga proyek hanya dapat dikerjakan mulai bulan Agustus setelah pelaksanaan panen. Hal lain yang menghambat pelaksanaan pekerjaan proyek adalah iklim dan musim tanam.

Pinjaman proyek lain yang menghadapi masalah terkait dengan lahan adalah North-West Sumatera Inter-Connector Transmission dan Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III. Proyek North-West Sumatera Inter-Connector Transmission perlu memastikan bahwa rute jaringan transmisi yang melewati kawasan taman nasional telah mendapatkan ijin pakai. Sedangkan proyek Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III juga perlu memastikan status lahan proyek dan mendapakan ijin penggunaan lahan.

Permasalahan penyediaan lahan juga terjadi pada proyek Tanjung Priok Access Road Construction I dan II, tetapi pihak pelaksana proyek telah melakukan langkah-langkah koordinasi yang cukup efektif dengan para stakeholders terkait termasuk melibatkan Kejaksaan Agung. Sampai dengan akhir bulan Desember 2012, lahan yang sudah dibebaskan mencapai 80,5%. Ketersediaan lahan yang belum mencapai 100% tidak mempengaruhi pelaksanaan fisik konstruksi. Upaya yang dilakukan pihak PMU Tanjung Priok Access Road Construction I dan II dapat menjadi lesson learned bagi PMU lainnya yang menghadapi masalah pengadaan lahan.

2.2.1.4. Pencapaian Indikator Kinerja Output

Secara umum pencapaian indikator kinerja output kegiatan yang bersumber dari JICA dapat dikelompokan dalam 3 kategori yaitu : (i) telah tercapai yaitu target output sampai dengan Triwulan I TA 2013 telah dipenuhi sesuai jadwal yang direncanakan, (ii) belum tercapai dan perlu melakukan percepatan pelaksanaan untuk memenuhi jadwal yang direncanakan dan (iii) tidak tercapai atau sangat terlambat dari jadwal yang direncanakan dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak terkait untuk pelaksanaan selanjutnya.

Berdasarkan hasil pemantauan terdapat 10 proyek yang dibiayai JICA yang pencapaian outputnya pada Triwulan I TA 2013 telah sesuai target waktu pelaksanaan, 5 diantaranya dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum, 1 dari Kementerian Agama, 1 dari Bakorsurtanal dan 3 proyek dari

lingkup PT. PLN. Proyek-proyek lainnya perlu melakukan percepatan pelaksanaan kecuali beberapa

(32)

Tabel 19. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-531 Tanjung Priok Access Road Construction Project (II)

(dalam persen)

No Indikator Output

Tahun Anggaran 2013

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

T R T R T R T R

1 Civil Works 79,76 69,86 93,12 - 100,00 - - -

Seksi NS Link 48,00 12,99 58,90 - 72,80 - 84,60 -

Seksi E2A 94,50 42,62 100,00 - - - - -

2 Consulting Services 79,76 69,86 93,12 - 100,00 - - -

Pencapaian kinerja proyek-proyek pinjaman JICA lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Proyek IP-524 memiliki 16 indikator output, 14 indikator telah selesai dikerjakan dan 2 indikator masih dalam pengerjaan hingga Tahun Anggaran 2013.

Tabel 20. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-524 Urgent Disaster Reduction Project

(dalam persen)

No Indikator Output

Tahun Anggaran 2013

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

T R T R T R T R

1

CP. 5 : Most Urgent Maintenance Dredging Surrounding Intake of Bili-Bili Dam

27,46 12,68 30,00 - 10,00 - - -

2 Stage-2 : Consulting Services

Urgent Works (Urgent) 1,00 0,70 0,99 - 0,80 - 0,00 -

Proyek IP-542 memiliki 6 indikator output, 4 indikator telah selesai dikerjakan dan 2 indikator masih dalam pengerjaan hingga Tahun Anggaran 2013.

Tabel 21. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-542 ICT Utilization for Educational Quality Enhancement in Yogyakarta Province

(dalam persen)

No Indikator Output

Tahun Anggaran 2013

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

T R T R T R T R

1 Conculting Services 0,00 0,00 15,00 - 25,00 - 30,00 -

2 IT Equipment for 150 School

(33)

Proyek IP-552 memiliki 9 indikator output yang masih dalam pengerjaan hingga TA 2013.

Tabel 22. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-552 Countermeasures For Sediment In Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II).

(dalam persen)

No Indikator Output

Tahun Anggaran 2013

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

T R T R T R T R

1 Jasa Konsultansi 76,93 75,95 85,94 - 96,49 - 100,00 -

2 Jasa Konstruksi

Pembangunan Spillway 90,22 80,10 96,84 - 100,00 - - -

3 Pengadaan dan Pemasangan Pintu

Spillway 64,53 58,70 85,26 - 100,00 - - -

4 Pengadaan Kapal Keruk 23,29 11,50 79,20 - 90,00 - 99,76 -

5 Pembangunan Check Dam 61,07 61,07 68,11 - 100,00 - - -

6 Konservasi Daerah Tangkapan Air

K. Keduang 0,00 0,00 10,00 - 50,00 - 100,00 -

7 Pembangunan Check dam

K.Keduang 0,00 0,00 0,00 - 10,00 - 25,00 -

8 Pembangunan Check dam dan

Pelindung Tebing K. Tirtomoyo 0,00 0,00 0,00 - 10,00 - 25,00 -

9

Countermesure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II)

0,00 0,00 0,00 - 0,00 - 5,00 -

2.2.1.5. Laporan Hasil Kunjungan Lapangan

BOX 1:

Proyek Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (Phase I) Loan IP-552

Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (Phase I) merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum yang bernilai sebesar JPY 6.060,00 juta (ekuivalen USD 64,37 juta). Proyek yang efektif pada 28 Juli 2009 sampai dengan 28 Juli 2015 ini bertujuan untuk menjamin kapasitas waduk Wonogiri dalam jangka panjang, dalam rangka memenuhi keperluan irigasi, pembangkit tenaga listrik, sumber air untuk keperluan publik, serta pengendalian banjir di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, melalui countermeasure sedimentasi dengan perbaikan dan pembangunan saluran air dan tanggul. Ruang lingkup pekerjaan meliputi: Pembangunan spillway baru, check dam daerah tangkapan air, pengadaan kapal keruk (dredger) dan konservasi daerah tangkapan air, serta jasa konsultansi.

(34)

Gambar 1. Proses Pekerjaan Spillway

Penyerapan kumulatif proyek ini relatif rendah yaitu 23,35%, sehingga proyek ini berada dalam kondisi at-risk dengan progress varian sebesar -37,72. Permasalahan ini terjadi karena penurunan harga bahan konstruksi dan perubahan desain konstruksi. Pada awalnya desain menggunakan steel pile sheet untuk penguat tanah penahan aliran air pada pembangunan konstruksi spillway baru, kemudian pada saat implementasi ternyata tidak dibutuhkan steel pile sheet sebagai penguat konstruksi. Diperkirakan kondisi ini menyebabkan pekerjaan pada fase I hanya akan menyerap sebesar JPY 2.509 juta. Dengan demikian terdapat sisa pinjaman sebesar JPY 3.551 juta. Kementerian Pekerjaan Umum merencanakan menggunakan sisa dana pinjaman fase I untuk percepatan penanganan sedimentasi waduk dengan penambahan 2 (dua) Check Dam.

Gambar 2. (a) Sedimentasi di DAS Wonogiri (b) Rencana Lokasi Closure and Overflow Dike

(35)

BOX 2:

Proyek ICT Utilization for Educational Quality Enhancement

ICT Utilization for Educational Quality Enchancement merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan nilai JPY 2.911,00 juta (ekuivalen USD 30,92 juta). Proyek ini bertujuan untuk mempersiapkan fasilitas IT dan jaringan, mengembangkan sistem e-learning dan menyediakan bantuan serta perangkat yang dibutuhkan untuk aktivitas sekolah di tingkat SD dan SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan sebagai model penggunaan ICT pada sektor pendidikan di Indonesia. Pinjaman proyek efektif pada 29 Maret 2007 sampai dengan 29 Mei 2015. Ruang lingkup pekerjaan meliputi pengadaan peralatan teknologi informasi, pelatihan untuk guru dan tata usaha, pengembangan dan evaluasi bahan ajar, dan pengembangan sistem Internet Data Center (IDC). Proyek ini berlokasi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul.

Untuk melihat perkembangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan, dilakukan pemantauan lapangan pada tanggal 13 April 2013 di 3 sekolah penerima manfaat proyek ini, yaitu SDN Purwomartani, SD Muhammadiyah Kadisoka, dan SMPN 1 Kalasan. Ketiga sekolah tersebut terletak di Kabupaten Sleman.

Proyek ICT Utilization for Educational Quality Enchancement dinilai memberikan manfaat pada peningkatan kuantitas dan kualitas pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), peningkatan kemampuan siswa dan guru dalam pemanfaatan TIK, dan peningkatan transparansi dalam manajemen sekolah dengan berbasiskan TIK. Manfaat proyek tersebut dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan yang tinggi terhadap komputer dan softwareLectora dalam proses belajar mengajar di sekolah, terutama pada pelajaran matematika dan IPA. Antusiasme guru dan siswa dalam menggunakan output proyek tersebut tinggi membuat proses belajar mengajar menjadi lebih dinamis, lebih mudah dan menarik. Pemanfaatan software diperluas dengan pengembangan muatan pendidikan di luar mata pelajaran IPA dan matematika. Namun demikian, implementasi untuk mata pelajaran di luar matematika dan IPA terkendala karena aplikasi Jogja Belajar lebih cocok untuk mata pelajaran yang memberikan jawaban berupa nilai eksak.

Hingga saat ini pencapaian kinerja baru tercapai 350 sekolah dari 500 sekolah yang menjadi target, sehingga proyek ini masuk kategori at-risk dengan progres varian sebesar -36,34. Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan proyek antara lain (i) terjadinya kasus pencurian 107 unit komputer pada 7 sekolah, (ii) terjadi keterlambatan pada proses pengadaan 150 unit perlengkapan computer yang tersisa, (iii) keterlambatan pelaksanaan karena belum adanya standar pengadaan proyek ICT khususnya untuk standardisasi software, sehingga pihak JICA terlambat menerbitkan No Objection Letter (NOL).

(36)

(a) (b)

(c)

Gambar (a) Sisa Perlengkapan Komputer SD Purwomartani (b) Ruang Komputer SD Muhammadiyah Kadisoka (c) Ruang Komputer SMP 1 Kalasan

2.2.2.

AUSTRALIA

Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman Pemerintah Australia yang disalurkan melalui Aus AID yang efektif dan sedang berjalan sampai dengan Triwulan I TA 2013 berjumlah 1 pinjaman proyek dengan nilai pinjaman sebesar AUD 300,00 juta (ekuivalen USD 312,68 juta) yaitu proyek EINRIP (Eastern Indonesia National Road Improvement Project), yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek EINRIP bertujuan untuk meningkatkan dan merehabilitasi jalan dan jembatan di Kawasan Timur Indonesia. Lokasi proyek tersebar di 9 provinsi.

2.2.2.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Penyerapan kumulatif proyek ini hingga bulan Maret tahun 2013 mencapai AUD 197,71 juta (ekuivalen USD 206,06 juta). Target penyerapan pada TA 2013 sebesar AUD 28,92 juta (ekuivalen USD 30,14 juta) adapun realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 mencapai AUD 5,19 juta (ekuivalen USD 5,41% juta) atau 17,95% dari target TA 2013.

2.2.2.2. Progress Varian

Sampai dengan Triwulan I TA 2013 proyek EINRIP menunjukan angka PV sebesar -8,42, yang berarti realisasi penyerapan pinjaman yang bersangkutan lebih lambat dari jadwal yang direncanakan. Masa laku pinjaman telah diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

2.2.2.3. Permasalahan

(37)

2.2.2.4. Pencapaian Indikator Kinerja Output

Pelaksanaan pekerjaan EINRIP hingga tahun keenam pelaksanaan telah menyelesaikan 2 dari 3 target indikator kinerja output, antara lain penyiapan proyek EINRIP (identifikasi, FS, Screening, Design, Document) dan pengadaan rangka baja AWP 1. Progress pelaksanaan indikator kinerja output

lainnya, yaitu pelaksanaan konstruksi EINRIP masih dalam tahap penyelesaian pekerjaan dengan

target selesai tahun 2013. Selain itu terdapat paket Jalan Martapura-Ds. Tungkap (EKS-01), Jalan Banjarmasin-Bts. Kalimantan Tengah (EKS-02), Jalan Bulukumba-Tondong II (ESS-05), Jalan Tondong-Sinjai (ESS-06), dan Jalan Ende-Angela (ENT-01) yang ditargetkan selesai sesuai batas waktu loan yaitu pada bulan Desember 2014.

2.2.3.

AUSTRIA

Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 2 proyek yang bersumber dari pinjaman Pemerintah Austria yang efektif dan sedang berjalan dengan total nilai pinjaman sebesar EUR 16,00 juta (ekuivalen USD 20,45 juta). Kedua proyek tersebut adalah Procurement of Maritime Medical Facilities program dan Improvement of Aeromedical Hospital-Phase II yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan.

2.2.3.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Realisasi penyerapan kumulatif sampai dengan Maret 2013 mencapai EUR 5,79 juta (ekuivalen USD 7,40 juta). Sedangkan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret TA 2013 sebesar EUR 4,59 juta atau 31,01% dari target TA 2013. Pelaksanaan pinjaman Austria dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 23. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Austria Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi

*) menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =EUR 0,782319688)

2.2.3.2. Progress Varian

Berdasarkan hasil pemantauan pada Triwulan I, TA 2013 diketahui terdapat 1 proyek dengan

progres varian yang lebih kecil dari ≤-30, yaitu proyek Procurement of Maritime Medical Facilities (Austria-230.923) dengan progres varian sebesar -36,30.

2.2.3.3. Permasalahan

(38)

2.2.4.

BELANDA

Terdapat 1 (satu) proyek yang bersumber dari pinjaman Pemerintah Belanda yang efektif dan sedang berjalan, yaitu proyek Procurement of 30 units Airport Rescue and Firefighting Vehicles dengan nilai sebesar EUR 22,41 juta (ekuivalen USD 28,65 juta). Tujuan proyek adalah untuk pengadaan dan pengiriman 30 unit kendaraan untuk 26 bandara di Indonesia. Instansi penanggung jawab proyek adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

2.2.4.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Penyerapan kumulatif sampai dengan Maret TA 2013 mencapai 86,03% atau sebesar EUR 19,28 juta (ekuivalen USD 24,64 juta). Target penyerapan pinjaman Belanda pada TA 2013 sebesar EUR 4,47 juta (ekuivalen USD 5,71 juta) dengan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 sebesar EUR 2,24 juta (ekuivalen USD 2,86 juta) atau 50,11% dari target TA 2013.

2.2.4.2. Progress Varian

Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui bahwa proyek Procurement of 30 Unit Airport Rescue and Firefighting Vehicles memiliki progres varian (PV) sebesar -6,09. Ditargetkan proyek akan dapat selesai sesuai batas waktu pinjaman yaitu pada bulan Juni 2013.

2.2.4.3. Permasalahan

Pada Triwulan I TA 2013, permasalahan ada pada keterlambatan pengiriman barang, yang merupakan akibat dari mundurnya jadwal pengiriman barang pada tahun 2012.

2.2.4.4. Pencapaian Indikator Kinerja Output

Pencapaian indikator kinerja output sampai Triwulan I tahun 2013 untuk proyek Procurement of 30 Units Airport Rescue and Firefighting Vehicles mencapai 37%, sisa pekerjaan ditargetkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2013, seperti digambarkan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 24. Pencapaian Indikator Kinerja Output Proc. of 30 units Airport Rescue and Firefighting Vehicles

(dalam persen) Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output

Nama Vol Satuan TW I TW II TW III TW IV Total

T R T R T R T R T R

Terpenuhinya Kendaraan

(39)

2.2.5.

CHINA

Pada Triwulan I TA 2013, jumlah pinjaman Pemerintah China yang efektif dan sedang berjalan, sebanyak 2 (dua) proyek, yaitu Construction of Jatigede Dam Project yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Procurement of Track Materials 1000 km and Turnouts 200 units dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan dengan total nilai pinjaman sebesar USD 304,55 juta.

2.2.5.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 sebesar USD 252,60 juta. Target penyerapan pinjaman pada TA 2013 sebesar USD 40,10 juta, dan belum ada realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013. Sementara masa berlaku pinjaman untuk kedua proyek yang bersumber dari China akan berakhir pada bulan Juli 2013 (21649501Procurement of Track Materials 1000 km and Turnout) dan bulan November 2013 (21595701 Construction of Jatigede Dam Project).

Tabel 25. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman China Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab

(dalam juta USD)

Instansi Penanggung Jawab

Jumlah

Proyek Nilai Pinjaman

Penyerapan Kumulatif

Pinjaman Belum Ditarik

Penyerapan TA 2013 (Januari-Maret) Nilai %

Dilaksanakan oleh K/L 2 304,55 252,60 51,96 0,00 0,00

Kemen PU 1 215,62 192,81 22,81 0,00 0,00

Kemenhub 1 88,94 59,79 29,15 0,00 0,00

2.2.5.2. Progres Varian

Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 PV masing-masing proyek pinjaman China menunjukan angka -0,17 (Proyek 21595701 Construction of Jatigede Dam Project) dan -16,36 (Proyek 21649501 Procurement pf Track Materials 1000 km and Turn-Outs 200 Unit), sehingga perlu melakukan percepatan pelaksanaan agar target pekerjaan dapat dipenuhi.

2.2.5.3. Permasalahan

Pada proyek Construction of Jatigede Dam terdapat kekurangan dana untuk pembangunan Dam. Pada proyek Procurement of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units teridentifikasi alokasi DIPA tahun 2013 tidak mencukupi kebutuhan dana untuk pencapaian target tahun 2013.

2.2.5.4. Pencapaian Indikator Kinerja Output

1. Construction of Jatigede Dam Project

(40)

Tabel 26. Pencapaian Indikator Kinerja Output Construction of Jatigede Dam Project

(dalam persen) Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output TA 2013 Nama Volume Satuan TW I TW II TW III TW IV Total

1. Diversion Tunnel (selesai)

2. Maindam (Embankment) - 2013 1.347.619,00 m3 10 30 40 20 100

3. Spillway (Concrete) 175.942,00 m3 10 30 40 20 100

4. First Stage of Headrace Concrete 120,00 m 25 33,3 33,3 8,3 100

5. Gate Shaft (Concrete) 52,00 m 3,8 38,5 38,5 19,2 100

2. Procurement of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units

Tujuan proyek ini adalah untuk 1) rekondisi eksisting jalur KA yang ada ke dalam kapasitas asli dirancang untuk mempertahankan kecepatan kereta, 2) meningkatkan tingkat layanan jalur untuk pengoperasian KA angkutan penumpang dan barang, dan 3) mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pengadaan 3.000 Km track material tipe UIC-54 dan pengadaan 500 Unit Wesel. Selama Triwulan I TA 2013 belum ada tambahan pencapaian kinerja output pada proyek ini.

Tabel 27. Pencapaian Indikator Output Proc. of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units

(dalam persen)

No Indikator Output Volume Satuan

Tahun Anggaran 2013

TW I TW II TW III TW IV T R T R T R T R

1 Tersedianya rel UIC 54 1000 km 100 100 - - - -

2 Tersedianya wessel 200 unit 100 100 - - - -

2.2.6.

DENMARK

Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 1 pinjaman proyek bersumber dari Pemerintah Denmark yang efektif dan sedang berjalan, yaitu proyek Indonesia Ship Reporting System dengan nilai pinjaman sebesar USD 17,50 juta. Kegiatan ini bertujuan membangun sistem informasi terkini Ship Reporting System (SRS) untuk lalu lintas pergerakan kapal, dan sistem pelaporan saat terjadinya suatu keadaan marabahaya atau hilangnya suatu kapal. Pemasangan peralatan SRS terdiri dari 2 (dua) sistem yaitu Vessel Traffic System (VTS) di Selat Sunda dan Selat Lombok, dan SRS di Ambon, Banjarmasin, Benoa, Bitung, Cirebon, Jakarta, Jayapura, Kendari, Kupang, Merauke, Palembang, Pare-Pare, Pontianak, Sibolga, Sorong, Surabaya, Tarakan, dan Ternate. Instansi pelaksana proyek ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.

2.2.6.1. Realisasi Penyerapan Pinjaman

Penyerapan kumulatif sampai dengan Triwulan I TA 2013 sebesar USD 9,09 juta. Target penyerapan pinjaman Denmark pada TA 2013 sebesar USD 4,90 juta, dan belum melakukan penyerapan pada triwulan I TA 2013.

2.2.6.2. Progres Varian

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman
Gambar 1.  Komposisi Pinjaman Proyek Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman Posisi 31  Maret 2013
Tabel 3. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab
Tabel 4.  Pinjaman Proyek Yang Berakhir Masa Berlakunya Pada Tahun 2012 dan Efektif pada                 Triwulan I TA 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis IT berbentuk permainan ular tangga untuk

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan Skala Likert 5 poin.Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan

Melakukan pendekatan yang menekankan pada pencegahan, dengan cara mengidentifkasi bahaya dan mengambil tindakan- tindakan yang mengurangi resiko sebelum peristiwa yang.

- Hukum Publik Internasional (Hukum Antar Negara) yaitu hukum yang mengatur hubungan antar negara yang satu dengan negara- negara yang lain dalam hubungan internasional..

Syukur pada taraf ini menunjukkan bahwa sebagian kecil penyandang cacat netra di UPT Rehabilitasi Cacat Netra Malang belum mampu mengakui bahwa segala yang

Genotipe harapan ubijalar Unpad memiliki variabilitas genetik sempit dengan rentang 6.20–8.42 pada karakter panjang bunga dan lebar bunga; agak sempit dengan rentang 10.10–19.29

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu (Azwar S., 2003 : 23):.. 1) Komponen kognitif, merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat rahmat, ridho,dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Uji Kinerja Inkubator