• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

RISALAH RAPAT

KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Rapat / Sidang

Rapat Komisi Kelembagaan, Perencanaan dan Pengawasan (K-II)

Senat Akademik ITB

No. : 23/RK2-SA-ITB/20160316

Hari / Tanggal

Rabu 16 Maret 2016

Waktu

Pkl 15.30-17.30

Tempat

Ruang Rapat Senat Akademik

Balai Pertemuan Ilmiah ITB

Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung

Peserta

Hadir (12 orang):

Andi Isra Mahyuddin, Irawati, Jaka Sembiring, Jann Hidajat T, Joko Siswanto,

Miming Miharja, M.Salman A.N., Sutanto Hadisupadmo, Puti Farida Marzuki,

Tati Suryati Syamsudin, Tutus Gusdinar K, Wawan Gunawan A.

Tidak hadir (5 orang): Akhmaloka (ijin), B. Kombaitan, Dicky Rezadi Munaf

(ijin), Hasanuddin Z. Abidin, Syoni Soepriyanto.

BKSA yang Hadir (3 orang):

Deddy Priatmodjo Koesrindartoto, Iwan Sudradjat, Mikrajuddin Abdullah

Agenda Rapat

1. Dengar Pendapat dengan WRUK

Catatan Rapat

dan tindak

lanjut

Sidang dipimpin oleh Ketua Komisi II P. Salman, dimulai dengan ucapan terimakasih atas kehadiran semua peserta dan diikuti dengan doa.

Catatan Rapat:

1. Pendahuluan: Agenda 1) Hirarkhi sistem perencanaan ITB dan implementasinya 2) Kebijakan Akademik terkait

2. Presentasi WRUK (file presentasi terlampir)

- Latar Belakang Sistem Perencanaan ITB yang digunakan saat ini adalah Sistem Perencanaan ITB-BHMN

- RENIP yang dijadikan acuan adalah RENIP 2006-2025

- RENSTRA ITB 2015-2020 lebih mirip dengan RENIP ITB 2015-2020 - Postur keuangan ITB 2016-2020 (mengelola dana Pemerintah Pusat +/-

30%, F/S +/-70%) 3. Diskusi

- P. Jann: perlu dikembangkan lagi tools untuk integrasi vertikal (RENIP-RENSTRA-RKA), horisontal (antar Fakultas). Untuk menjadi WCU perlu ada program studi unggulan. Apa ukuran entrepreneurial university? Apa rencana untuk meningkatkan endowmeent fund? Selayaknya 60% pengeluaran WCU untuk dosen sebagai aset/capital.

(2)

2

RISALAH RAPAT

KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Bagaimana dukungan MWA terhadap dana 1 KK 1 M/tahun? Bisakah SBM dijadikan model ideal untuk Fakultas/Sekolah lain? - P. Joko: Sistem perencanaan sebaiknya dibuat sampai dengan

penganggaran (RKA) yang mencerminkan Tri Dharma (pendidikan, penelitian, & pengabdian masyarakat)+pengembangan institusi. Endowment fund sangat penting dan strategis untuk jangka panjang, penyiapan unit fund manager perlu secara bertahap berdasarkan studi kelayakan (cost/benfit).

- P. Jaka: Dekan tidak mudah mengendalikan (secara

adaminisrasi/perencanaan) semua kegiatan Tri Dharma setiap dosen. - P. Miming: Perlu unit yang khusus profesional untuk “endowment

fund”. 4. Kesimpulan

- Sistem perencanaan ITB saat ini berdasarkan sistem perencanaan ITB-BHMN. Rencana strategis 2016-2020 dikembangkan mengacu pada RENIP 2006-2025, program Rektor, dan program Pemerintah (nawacita dll), dengan substansi yang perlu terus diperbaiki (adaptif) sehingga lebih terintegrasi secara vertikal, dan adil secara horisontal, serta memiliki arah strategi menuju WCU.

- Cakupan sistem perencanaan tahunan dan lima tahunan perlu dibuat terpadu, idealnya memberikan arahan strategi untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (serta pengembangan institusi). - Langkah eksekutif yang telah mengembangkan Endowment fund dinilai

baik, serta perlu dilaksanakan secara bertahap dengan prinsip kehati-hatian sesuai dengan aset dana yang telah dihimpun dan

memperhatikan risiko-risiko dan biaya operasionalnya sehingga memberikan nett benefit optimal.

Rapat ditutup tepat waktu 17.30, dengan ucapan terimakasih.

Rapat berikutnya dijadwalkan dua minggu yang akan datang untuk dengar pendapat dengan WRAK.

Daftar Lampiran – Presentasi WRUK Hirarki Sistem Perencanaan ITB dan Implementasinya.

Bandung, 16 Maret 2016

Komisi Kelembagaan SA-ITB

Menyetujui

Sekretaris,

Ketua Komisi Kelembagaan SA-ITB

(3)

Hirarki Sistem Perencanaan

ITB dan Implementasinya

(4)

P

ENDAHULUAN

Sistem Perencanaan ITB:

Mulai dikembangkan pada 2002 pada saat dimulainya transformasi ITB 

menjadi PT BHMN.

Dilakukan dengan pendekatan top‐down dan bottom‐up.

Didukung dengan Sistem Informasi Perencanaan (SISPRAN) yang 

diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen lainnya (keuangan, 

logistik, remunerasi).

Mencakup proses penyusunan Rencana Kerja (kegiatan dan target kinerja), 

Rencana Belanja, Rencana Implementasi Triwulanan, Rencana Serapan 

Bulanan, Rencana Realisasi Anggaran (melalui FRA), Revisi Rencana Kegiatan 

dan Anggaran, Evaluasi Kinerja Semesteran. 

2

(5)

P

RINSIP

D

ASAR

3

1. SUSTAINABILITAS

: menjaga kontinyuitas kegiatan operasional dan pengembangan ITB dalam mewujudkan

visi dan misinya (dengan demikian program kerja dan anggaran harus disusun dengan memperhatikan

kapasitas sumber daya (affordability) yang dimiliki oleh ITB);

2. MERITOKRASI

: alokasi anggaran tidak hanya mempertimbangkan beban kerja (faktor input) dan proses,

tetapi juga diorientasikan pada peningkatan kinerja atau kontribusi (faktor output dan outcome) individu

dan/atau unit kerja (Fakultas/Sekolah/Lembaga, Program Studi, Kelompok Keahlian, Pusat‐pusat) dalam

pencapaian target institut, dan peningkatan kapasitas pendanaan ITB;

3. OBYEKTIF DAN BERKEADILAN

(fairness): penetapan prioritas mengacu pada strategi dan kepentingan

institut (bukan kepentingan individu atau kelompok) dan memperhatikan beban kerja dan kontribusi

individu/unit kerja dalam peningkatan kapasitas ITB untuk mewujudkan visi dan misi ITB

4. TRANSPARANSI

: menetapkan prinsip‐prinsip kebijakan anggaran secara terbuka dan diketahui oleh pihak‐

pihak yang berwenang (lembaga normatif, badan pembina/ pengawas horizontal) dan dilaporkan secara

reguler kepada pimpinan (atasan) langsung;

5. AKUNTABILITAS

: dapat dipertanggungjawabkan, mengikuti suatu sistem dan prosedur yang ditetapkan

(disusun dengan mengacu pada “best practice”);

6. DESENTRALISASI

: distribusi kewenangan dan tanggung jawab untuk meminimumkan birokrasi dan

memaksimumkan partisipasi, dengan tetap menjaga efisiensi internal organisasi.

(6)

S

IKLUS

P

ERENCANAAN

ITB

4

Kebijakan Akademik (?)

(2016‐2040 ?)

(7)

PENDAHULUAN

UU 12/2012 & PP 65/2013 Program  Pemerintah Kebijakan  Akademik RENCANA  STRATEGIS Kebijakan SA &  MWA Rencana Kerja  Rektor RENIP 2006‐2025

Landasan penyusunan Rencana

Strategis

Pendekatan Penyusunan Rencana

Strategis ITB 2016-2020

(8)

ARAH PENGEMBANGAN ITB

Gambaran Umum ITB 2020

I T B 2 0 2 0

Simpul jaringan perguruan 

tinggi internasional

Pemimpin kemandirian

teknologi bangsa Indonesia

Unggul di bidang

pendidikan

[akreditasi nasional

dan internasional]

Unggul di bidang

penelitian dan inovasi

[publikasi paten dan

komersialisasi]

Unggul di bidang

pengabdian pada

masyarakat dan kerma

[teknologi tepat guna

dan dana kerja sama]

ENTERPRENEURIAL UNIVERSITY

1. Unggul di bidang pendidikan

(excellence in teaching)

2. Unggul di bidang penelitian

(excellence in research)

3. Unggul di bidang inovasi

(excellence in innovation)

3 CIRI UTAMA 

ENTREPRENEURIAL 

UNIVERSITY

RENIP 2006‐2025 (?)

Program  

Rektor 

(9)

POSTUR KEUANGAN 2016‐2020

7

Definisi Postur Keuangan

• Skema (skim) anggaran yg meliputi skenaryo pendanaan tahun 

berjalan dan 5 tahun kedepan untuk mencapai tujuan seperti 

digariskan dalam Renip, Kebijakan Akademik dan Renstra.

(10)

PRINSIP DASAR RKA

(Desentralisasi dg Sustainabilitas, Meritokrasi, 

Obyektif berkeadilan, Transparansi dan Akuntabilitas) 

Efisiensi dan Institusionalisasi 

(diawal BHMN) (?)

(11)

M

EKANISME

P

ENYUSUNAN DAN

I

MPLEMTASI

RKA

T

AHUNAN

ITB

9

Keterkaitan SISPRAN

dan SI Lainnya dalam

Pengelolaan

Anggaran

SISPRAN

SISPPM

SISKEU

HRSIS

SISLOG

UNIT KERJA

RKA UK RI UK FRA UK ALOKASI ANGGARAN KERMA RI, FRA BELANJA PEGAWAI RKA UK RI UK RI, BARANG, JASA DAN MODAL JALUR PENGADAAN KONTRAK B-J-M USULAN RKA RENCANA KERJA (RK) RENCANA BELANJA RENCANA IMPLEMENTASI (RI) FORM REALISASI ANGGARAN (FRA)

RI KERMA PENGAJUAN REALISASI BELANJA PEGAWAI

Terkoneksi dan

dijalankan oleh

(12)

F1

F2

Fj

S1

Sn

ADMIN

Government

Endowment

Grant

Research

FUND ‘16:

Rp839,5M

(100)%

UKP (PUSAT): 

30%

FUND

UKA 

(F/S):

70% 

FUND

GOVT

: Rp465,6M (54,39%)

NON GOVT : Rp382,8M (45,61%)

(ENDO, GRANT, RESEARCH, SPP)

BUDGET 2016

BUDGET 2019:

5x BUDGET 2016 (?)

BUDGET 2025:

20x BUDGET 2016 (?)

POSTUR RKAT 2016‐2020 (MWA)

(di Luar Infrastruktur (JICA) dan Kerma)

(13)

POSTUR RKAT 2016

(di Luar Infrastruktur (JICA) dan Kerma)

RENCANA PENERIMAAN

S U M B E R

T O T A L

BPPTN‐BH

266.737.000 

DIPA DIKTI (GAJI PNS)

189.894.912 

DM 

365.376.846 

Lainnya

17.500.000 

TOTAL

839.508.758 

UNIT KERJA 

TOTAL 

FITB 

10.208.032 

FMIPA 

18.709.521 

FSRD 

9.286.170 

FTI 

13.422.024 

FTMD 

9.155.739 

FTSL 

15.762.106 

FTTM 

11.524.483 

SAPPK 

9.458.529 

SF 

6.427.323 

SITH 

8.358.351 

STEI 

16.039.734 

SBM 

75.675.828 

TOTAL

204.027.840 

UNIT  KOORDINASI  TOTAL  PERUNTUKAN LANGSUNG  UKP  UKA  WRAM 89.189.132  8.053.200  81.135.932  WRRIM 37.994.759  2.915.000  35.079.759  WRURK 44.753.680  44.753.680  ‐ WRSO 388.936.104  138.926.750  250.009.354  WRAAK 19.019.200  7.003.200  12.016.000  LEMBAGA 17.693.335  17.693.335  ‐ TOTAL 597.586.210  219.345.165  378.241.045 

UKA

UKP

378.241.045

GRAND UKA       582.268.885

RENCANA BELANJA UNIT KERJA

TOTAL BELANJA 2016: 801,65M

UKA (F/S): 582M

(72,64%)

UKP (PUSAT): 179M

(27,36%)

Sisa: Rp37,9M

Usulan Anggaran Kegiatan Baru: Rp119M

Apakah kita 

tahu ini?

(14)

ANGGARAN BOPTN/BPPTNBH 2013‐2016

KEGIATAN

2013

2014

2015

2016

ANG

REALISASI

ANG

REALISASI

ANG

REALISASI

ANG

REALISASI

OPERASIONAL 176.875.631  141.450.480  164.853.337  155.561.753  233.231.419  233.220.032  216.737.000 

PPM

9.142.330 

9.142.330  24.000.000  24.000.000 

37.200.000  37.200.000 

INVESTASI

75.000.000  *22.591.854 

WCU

7.500.000  **1.181.326  10.000.000 

TOTAL

186.017.961  150.592.810 188.853.337 179.561.753  352.931.419 294.193.212  226.737.000 

*) Sisa anggaran sudah menjadi komitmen pekerjaan

(15)

CATATAN PENTING

• RENIP ( masih menggunakan yg lama 2006‐2025)

• KEBIJAKAN AKADEMIK (sdng disiapkan SA dan MWA)

• RENSTRA (berdasarkan RENIP lama vs Program Rektor)

• POSTUR KEUANGAN (definisi F/S, penerimaan non Gov dan non mhs)

• KEBUTUHAN DANA (meningkat tinggi dan flexible)  

(16)
(17)

PERBANDINGAN KONTRAK KINERJA 2015‐2016

(18)

UU Dikti no 12 2012

Referensi

Dokumen terkait

Deteksi mata merupakan pengembangan lanjut dari deteksi wajah dimana citra wajah manusia yang berhasil dideteksi akan diproses kembali dengan mendeteksi letak

Untuk mengetahui apakah pemisahan tegakan awal tersebut menghasilkan suatu kondisi tegakan yang berbeda (heterogen), maka dilakukan pengujian pengaruh kerapatan awal tegakan

Oleh karena itu kemampuan membaca pemahaman, perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran yang baru dan berbeda dari pembelajaran sebelumnya, agar kemampuan

Dengan pembuatan Software ini diharapkan dapat menghilangkan batasan ruang dan waktu, serta dapat membantu dalam penelitian, dengan menggunakan fitur automatic citation dapat

Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada PT PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Retrieved from E-Jurnal Universitas

Pada semua massa burung, tegangan yang terjadi pada bagian paling atas windshield telah melebihi kekuatan luluh material (68 MPa) bahkan hampir sama dengan kekutan maksimum

Nilai keserempakkan kontak PMT saat membuka atau menutup didasarkan pada hasil penunjukkan circuit breaker analyzer (Goeritno & Syaputra, 2014).. Dari tabel 4 dapat

Struktur perekonomian Kabupataen Lamongan yang masih besar ditopang oleh sektor pertanian mengakibatkan laju pertumbuhan ekonominya masih dibawah rata-rata Jawa