• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN AN. N DENGAN PRE DAN POST TONSILEKTOMI DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN AN. N DENGAN PRE DAN POST TONSILEKTOMI DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN AN. N DENGAN PRE DAN POST TONSILEKTOMI DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI

SEMARANG

Pengkajian dilakukan mulai tanggal 8 Maret – 11 Maret 2010 pengumpulan data Dari pengkajian diperoleh data sebagai berikut;

A. Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama : An. N

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 11 Tahun

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SD

Alamat : Puri Sartika B No. 211 RT 05 / 12 Sukorejo, Gunungpati

Tanggal masuk : 08 Maret 2010

No. Reg : 0278147

(2)

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn. E

Umur : 40 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Puri Sartika B No. 211 RT 05 / 12 Sukorejo, Gunungpati

Hubungan dengan klien : Ayah 2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Panas selama 3 hari tenggorokan sakit terutama saat menelan b. Riwayat penyakit sekarang

Penderita mengatakan bahwa dirinya menderita tonsilitis sejak kelas 4 SD yang lalu. Bisanya klien mengeluh pilek, hidung terasa tersumbat dan disertai panas, tidur ngorok periksa ke dokter disarankan untuk operasi.

c. Riwayat penyakit dahulu

Keluarga mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit, selama kelas 4 SD terserang tonsilitis klien hanya berobat ke dokter / rumah sakit.

d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga mengatakan dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang diderita oleh klien

(3)

e. Riwayat imunisasi

Keluarga klien mengatakan bahwa sejak bayi mendapatkan imunisasi lengkap.

3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional (Gordon) a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluarga klien mengatakan kalau sakit selalu memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, namun klien tidak rutin kalau sakit saja.

b. Pola nutrisi dan metabolik

Selama ± seminggu, pasien malas makan, makan hanya satu kali dan kadang-kadang 2 kali sehari dengan paksaan ibunya karena sering sakit tenggorokannya saat menelan. Minum batas normal 7 – 9 gelas perhari, selama dirawat di rumah sakit, pasien makan 3 kali perhari dengan menu diit lunak (bubur), sayur dan lauk. Porsi makan tidak pernah habis.

c. Pola eliminasi

Pola BAK klien normal, baik sebelum maupun sesudah dirawat di rumah sakit yaitu 4 – 5 kali sehari. BAB satu kali sehari, setiap selama dirawat di rumah sakit, pasien belum pernah BAB. d. Pola aktifitas

Klien mengatakan setiap hari sekolah hanya sekolah, main dan belajar. Setelah dirawat di rumah sakit klien hanya berbaring di tempat tidur dan duduk. Pasien selalu minta ditemani ibunya

(4)

e. Pola istirahat dan tidur

Klien selama di rumah sakit hanya berbaring di tempat tidur dan duduk. Klien selama di rumah sakit tidur 6 jam begitu juga di rumah.

f. Persepsi dan sensori

Klien tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan dengan kemampuan sensasi yaitu, penglihatan ,pendengaran ,penghidu,pengecap maupun sensasi perubahan.Klien juga tidak menggunakan alat bantu pendengaran maupun alat bantu

Persepsi Klien terhadap nyeri dengan karakteristik: a. Palitif

Nyeri pada tenggorokan muncul pada saat menelan,tapi saat dilakukan pengkajian sebelum operasi.

b. Quality

Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk c. Regio

Nyeri dirasakan ditenggorokan d. Skala

Skala nyeri 5 e. Time

Nyeri hilang timbul selama 5 menit

Presepsi Klien terhadap nyeri setelah di operasi tanggal 09-03-2010:

(5)

f. Paliatif

Nyeri saat berbicara maupun saat diam ,klien Nampak meringis kesakitan saat menggerakan mulutnya.

g. Quality

Nyeri seperti digigit semut dalam jumlah yang sangat banyak, Nyeri sedang

h. Regio

Nyeri pada daerah bekas luka operasi dikedua tonsil i. Skala

Skala nyeri 7 j. Time

Nyeri hilang timbul selama 2 menit. g. Personal hygiene

Klien mengatakan mandi 2 kali dalam sehari dan menggosok gigi 2 kali, baik di rumah maupun di rumah sakit, itu dilakukan pada pagi dan sore

h. Pola koping

Klien mengatakan klien selalu dekat dengan ibunya. Klien adalah anak yang cenderung suka diam. Klien selalu menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh klien

i. Pola nilai kepercayaan/ keyakinan

Keluarga klien mengatakan agama yang dianut oleh klien adalah Islam dan klien taat dalam menjalankan sholat lima waktu.

(6)

Tetapi selama di rumah sakit klien hanya bisa berdoa untuk memohon kesembuhan

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : baik

b. Kesadaran : composmentis c. Tanda-tanda vital : TD : 110/90 mmHg N : 88 x/menit S : 38,90C RR : 20 x/menit d. Pengukuran antropometri: TB : 125 cm BB : 35 kg

e. Kepala : Mesocepal,tidak ada luka

1. Rambut : Rambut hitam, bersih, kulit kepala tidak berketombe, pendek.

2. Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada secret, tidak menggunakan alat bantu 3. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada cuping

hidung.

4. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada secret

5. Mulut : Selaput mukosa kering,gigi lengkap, bibir tidak pucat, bersih.

(7)

f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid g. Dada dan Thorak : Pergerakan dada dan thorak sama,

payudara simetris (dada simetris), tidak tampak penggunaan alat bantu pernafasan. a) Paru-paru

Inspeksi : Pergerakan dada sama Perkusi : Sonor seluruh lapang dada

Palpasi : SF (Stelfermitus) Kanan dan kiri sama Auskultasi : Vesikuler

b) Jantung

Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak Perkusi : Konfigurasi

Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC V 2 cm medial line middle costa sternum

Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan bunyi S3, mur-mur blan gallop tidak ada.

h. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada luka ,bentuk simetri. Auskultasi : Bising usus > 30 kali/menit Perkusi : Timpani

Palpasi : Nyeri tekan karena distensi perut. i. Genital: Tidak menggunakan kateter

(8)

j. Ekstremitas : Kuku bersih,capillary refill time > 3 detik,terpasang infuse RL di tangan kanan.

Pemeriksaan Penunjang Hasil Lab 08/03/10

1. Hematologi Nilai normal

Darah rutin Hemoglobin 13,5 L:13,2-17-3 g/dl P:11,7-15,5 g/dl Leukosit 8,400 4,6-10,6 10e3/ul Trombosit 424,000 150-450 10e3/ul Hematokrit 39,3 37-47 % Hitung jenis Eosinofil 1,5 0-5 % Basofil 11 N Segmen 48,9 40-74 % Limfosit 41.3 10-48 % Monosit 7,2 0-8 %

Laju Endap Darah 10

Eritrosit 5.11

McV 78 81-99 fl

McH 26 27-31 pg

(9)

2. Hemostatis Masa Perdarahan/BT 1’10” Masa Pembekuan/CT 3’05” Terapi : Infuse RL Injeksi cefotaxime 2 x 500 mg Vitamin C 2 x 1 ampul Paracetamol 3 x 1 sendok the

B. Analisa Data (Pre operasi)

No Data (Ds dan Do) Problem Etiologi

1 Ds:

Klien mengatakan badanya panas. Do:

badan klien diraba panas Suhu badan 38,9°C Klien terlihat tiduran ditempat tidur.

Kulit terlihat memerah.

Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) Proses penyakit 2 Ds: P:Klien mengatakan nyeri muncul pada saat menelan

Q:Klien mengatakan nyeri seperti

ditusuk-Gangguan rasa nyaman nyeri

(10)

tusuk R:Klien mengatakan nyeri ditenggorokan. S:Klien mengatakan nyeri skala 5 T:Klien mengatakan nyeri hilang timbul selama lima menit. Do:

Klien terlihat memegangi Tenggorokannya Klien terlihat jarang berbicara

Klien terlihat istirahat ditempat tidur .

3 Ds:

Klien mengatakan takut akan dilakukan tindakan operasi

Do:

Klien telihat gelisah Klien terlihat cemas Wajah terlihat tegang

Cemas Kurang

pengetahuan tentang tindakan pembedahan

(11)

(Post Operasi)

No Data( Ds dan Do) Problem Etiologi

4 DS:

Klien mengatakan makan tidak habis

Klien mengatakan sakit untuk menelan

Klien mengatakan

beberapa hari malas untuk makan

DO:

Klien makan hanya habis ½ porsi

Mukosa bibir kering Klien terlihat lemas

Perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Intake yang tidak adekuat

(12)

5 DS:

P: Klien mengatakan nyeri pada saat berbicara maupun saat diam,Klien Nampak meringis kesakitan saat

mengerakkan mulutnya Q:Klien mengatakan nyeri

seperti digigit semut dalam jumlah yang sangat banyak ,Klien mengatakan nyeri sedang

R:Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi dikedua tonsil S:Klien mengatakan nyeri

skala 7

T:Klien mengatakan nyeri hilang timbul selama 2 menit

DO:

Klien terlihat takut untuk ngomong Klien banyak diam. Terdapat luka bekas operasi dikedua tonsil

Gangguan rasa nyaman nyeri Terputusnya kontinuitas jaringan

(13)

C. Patways Kasus

(Edward;Reeves,Charlene J. Roux, Gayle, dkk,2001)

Reaksi antigen dan antibody dalam tubuh

Antibody dalam tubuh tidak dapat melawan antigen kuman

Virus dan bakteri menginfeksi tonsil

Epitel terkikis

Inflamasi tonsil

Nyeri saat menelan Pembengkakan tonsil

Intake tidak adekuat Resiko Kurang Nutrisi Respon inflamasi Rangsang termoregulasi hipotalamus ↑ Suhu tubuh Hipertemi

Anoreksia Sumbatan jalan

nafas dan cerna

Tindakan tonsilektomi

Nyeri cemas

Streptococcus hemolitikus tipe A

(14)

C. Diagnosa Keperawatan (Pre Operasi)

1. Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan badan panas.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan klien Nampak kesakitan.

3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang tindakan operasi ditandai dengan ekspresi wajah tegang dan gelisah.

(Post operasi)

4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ditandai nafsu makan menurun

5. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuitas jaringan ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada daerah bekas operasi dan terdapat luka bekas operasi di kedua tonsil.

(15)

D.Rencana Keperawatan

Tgl Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional 08 1) Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan Proses inflamasi ditandai dengan badan panas. 2)Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan Proses inflamasi ditandai dengan klien terlihat kesakitan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,diharapkanpeni ngkatan suhu tubuh dapat teratasi dengan Kriteria hasil:Suhu tubuh normal 36,5C-37C. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,diharapkan nyeri berkurang/terkontr ol nyaman dengan Kriteria hasil:Nyeri berkurang 1.Pantau suhu pasien 2.Pantau suhu lingkungan,bat asi /tambahan linen tempat tidur sesuai indikasi. 3.Berikan Kompres air kran 4.Berikan antipiretik 1.Kaji tingkat/skala nyeri klien. 2.Monitoring tanda-tanda vital drah dan nadi 3.Berikan tindakan nyaman dan 1.Suhu 38,9C-41C menunjukan proses infeksius 2.Suhu ruangan harus di ubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal. 3.Membantu mengurangi suhu tubuh 4.Untuk mengurangi suhu tubuh. 1.Untuk mengetahui skala nyeri 2.Mengetahui keadaan umum pasien 3.Meningkatkan relaksasi dan membantu pasien

(16)

3)Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang tindakan Skala nyeri menurun. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,diharapkan kecemasan berkurang /hilang aktifitas hiburan. 4.Selidiki perubahan karakteristik nyeri,periksa mulut ,tenggorokan 5.Catatan indicator non-verbal respon automatik terhadap nyeri evaluasi efek samping. 1.Kaji sejauh mana kecemasan klien. 2.Informasikan pasien/orang terdekat memfokuskan perhatian pada sesuatu disamping diri sendiri /ketidaknyaman .Dapat menurunkan kebutuhan dosis Analgetik. 4.Dapat menunjukan terjdinya komplikasi yang memerlukan evaluasi lanjutan. 5.Dapat meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam program pengobatan. 1.Untuk mengetahui tingkat kecemasan klien. 2.Mengembangkan rasa percaya diri.

(17)

operasi ditandai dengan ekspresi wajah tegang dan gelisah. 4)Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ditandai dengan nafsu makan menurun. dengan Kriteria hasil:Kecemasan berkurang,monitor intesitas kecemasan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam, diharapkan Kebutuhan nutrisi dapat adekuat dengan Kriteria hasil 1.Kebutuhan nutrisi pasien adekuat 2.Mampu menghabiskan tentang peran advokat perawat intraoperasi. 3.Identifikasi tingkat rasa cemas. 4.Validasi sumber rasa takut. 5.Beritahu pasien kemungkinan dilakukan operasi. 1.Awasi masukan dan berat sesuai indikasi 2.Auskultasi bunyi usus 3.Mulai dengan makan kecil 3.Untuk mengetahui tingkat kecemasan klien. 4.Mengidentifikasi

kan rasa takut yang spesifik. 5.Mengurangi rasa takut. 1.Memberikan informasi sehubungan dengan kebutuhan nutrisi dan keefektifan terapi 2.Makan hanya dimulai setelah bunyi usus membaik setelah operasi. 3.Kandungan makanan dapat

(18)

5)Gangguan rasa nyaman nyeri berhubunga n dengan tindakan pembedaha n ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada daerah makanan sesuai dengan porsi yang diberikan atau dibutuhkan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan Kriteria hasil:Nyeri dapat berkurang,Skala nyeri terkontrol. dan tingkatkan sesuai toleransi. 4.Berikan diet nutrisi seimbang (makanan cair atau halus atau makanan selang yang sesuai indikasi. 1.Tentukan karakteristik nyeri misalnya tajam,konstan, ditusuk, selidiki perubahan karakter atau lokasi atau intensitas nyeri. 2.Anjurkan klien untuk mengurangi mengakibatkan ketidak toleransian ,memerlukan perubahan pada kecepatan tipe formula. 4.Untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh 1.Nyeri biasanya ada dalam beberapa derajat,juga dapat menimbulkan komplikasi. 2.Tindakan non-analgetik diberikan dengan

(19)

bekas operasi dan terdapat luka bekas operasi di kedua tonsil. nyeri dengan: 1. Minum air

dingin atau air es. 2. Hindari, makanan pedas,panas, asam dan keras. 3. Melakukan teknik relaksasi. 4.Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman 5.Pantau tanda vital. cara alternative untuk mengurangi nyeri dan menghilangkan ketidaknyamanan 4.Menurunkan stress dan rasa berlebihan,menin gkatkan istirahat. 5.Perubahan frekuensi jantung atau tekanan darah menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri,khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital telah terlihat

(20)

E.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl/jam No.Dx Tindakan

Keperawatan

Respon Klien Paraf 08-03-10 20.30 20.45 21.00 1. 2. Mengukur tanda-tanda vital Memberikan kompres air kran

Mengkaji skala nyeri

Mengkaji penyebab nyeri Menganjurkan sering nafas dalam Menciptakan lingkungan yang

S: Klien mengatakan badan panas.

O:Nadi:88X/menit,Rr:20X/ menit,Suhu:38,9°C TD:110/90mmHg. Klien terlihat tiduran ditempat tidur Kulit terlihat memerah. S :Klien mengatakan dirinya

mau di kompres. O :Klien terlihat mau di

kompres

Klien terlihat tenang.

S :Klien mengatakan nyeri 5. O :Klien terlihat memegangi

tenggorokannya. S:Klien mengatakan neyri

timbul saat dirinya menelan.

O:Klien terlihat diam.

S :Klien mengatakan mau melakukan nafas dalam O:Klien terlihat

(21)

21.10 01.00 3 1. nyaman,jaga kebersihan,rapikan tempat tidur Menganjurkan pada keluarga untuk menganti pakaian yang dapat menyerap keringat.

Mengkaji perasaan klien tentang operasi

Memberikan penjelasan tentang manfaat operasi tonsilektomi dan tentang prosedur operasi Menjelaskan tentang hal-hal yang akan dialami sebelum dan sesudah operasi

Mengukur suhu tubuh

S:Klien mengatakan mau menganti bajunya O:Klien terlihat mau

menganti bajunya

S :Klien mengatakan takut akan operasi yang akan dilaksanakan

O :Klien Nampak berdoa.

S:Klien mengatakan Bahwa manfaat operasi adalah menghilangkan rasa sakit di tenggorokan

O:Klien terlihat Nampak tenang

S:Klien dapat menyebutkan hal-hal yang akan dialami sebelum dan sesudah operasi

O:Klien terlihat kooperatif bertanya

Klien antusia mau

mendengarkan penjelasan S:klien mengatakan sudah

tidak panas

(22)

21.05

05.00

3.

2

Menganjurkan untuk banyak istirahat dan minum air putih minimal 8 gelas perhari

Memberikan obat penurun panas

Menginformasikan pada pasien dan keluarga untuk puasa jam 00.00

Mengkaji skala nyeri

Menganjurkan untuk nafas dalam

S:Pasien mengatakan mau puasa

O:Klien mau terlihat memperhatikan dan mendengarkan

S :Klien mengatakan mau minum obat

O :Klien minum obat paracetamol 3x 1 sendik teh.

S:Klien mengatakakan dirinya mau di operasi O:Klien terlihat

mendengarkan

S:Klien mengatakan nyeri sudah berkurang O:Klien terlihat tenang S: Klien mengatakan skala

nyeri berkurang nmenjadi 2

(23)

09-03-2010 06.30 06.40 07.00 20.35 21.00 3 3 4 Mengkaji ulang tentang perasaan pasien Mengobservasi keadaan umum pasien

Menganti alat tenun

Memberikan support mental pada pasien Menganjurkan untuk banyak istirahat Mengukurkan tanda-tanda vital Mengobservasi keadaan umum Mengkaji status nutrisi

S:Klien mengatakan tidak takut akan dilakukan operasi

O:Ekspresi wajah tenang ,tidur malam hanya terbangun satu kali.

S:-O:Keadaan umum baik Pasien terlihat tenang Pasien tidak gelisah

S: Klien mengatakan tidak takut untuk di operasi O:Ekspresi wajah tampak

tenang

S:Klien mengatakan mau di ukur tanda-tanda vital. O:Klien terlihat mau diukur

TD:110/90mmHg,Rr:20X/ menit Nadi:88X/menit ,Suhu:36,8°C

S:Klien mengatakan

beberapa hari nafsu makan menurun

O:Klien terlihat tidak mau makan

(24)

21.30 5

Mengkaji sejauh mana derajat sakit pada saat menelan Menganjurkan klien untuk makan yang lembek

Menganjurkan pasien dan keluarga untuk memberikan makanan lunak Menganjurkan untuk tidak batuk terlalu keras Menganjurkan untuk banyak istirahat Mengkaji tingkat nyeri Menciptakan rasa aman dan nyaman Memberikan therapy peroral sesuai

dengan program

S:Klien mengatakan mau makan.

O:Klien terlihat mau makan walaupun sedikit-sedikit.

S: Klien mengatakan mau beristrahat.

O :Klien terlihat istirahat

S: Klien mengatakan nyeri mulai berkurang

O: Klien terlihat tenang Klien terlihat tidak

kesakitan. 10-03-2010 10.00 10.15 11.30 4 5 Mengkaji status nutrisi Menganjurkan klien untuk banyak istirahat Mengobservasi keadaan umum klien

S :Klien mengatakan dirinya tapi tidak habis.

O :Klien terlihat mau makan. S:Klien mengatakan mau

istirahat

O:Klien terlihat istirahat S:Klien mengatakan nyeri

(25)

Mengkaji tanda-tanda vital Mengajarkan teknik nafas dalam Menganjurkan untuk banyak istirahat Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman Menganjurkan klien untuk menghindari makanan

pedas,panas,asam dan keras

Klien mengatakan sakitr berkurang saat menelan O:Pasien terlihat

mendengarkan Klien terlihat tenang

11-03-2010 08.00 09.00 4. 5 Mengkaji ulang status nutrisi klien

Menganjurkan untuk banyak istirahat Menciptakan lingkungan yang tenang yang nyaman Mengkaji tingkat nyeri Memberikan therapy cefotaxime sesuai dengan program Mengkaji tanda-tanda vital klien Menganjurkan sering

S:Klien mengatakan dirinya sudah mau makan dengan porsi sedikit O:Klien terlihat mau makan

S:Pasien mengatakan nyeri berkurang menjadi 2 O:Klien terlihat tenang

(26)

nafas dalam Menciptakan lingkungan yang tenang

(27)

F.EVALUASI

Tanggal No.Dx Respon klien

08-03-2010 1 S:Klien mengatakan badan tidak teraba hangat O:Suhu menurun 36,5ºC

Kulit pasien tidak memerah A:Masalah Teratasi.

(28)

09-03-2010 10-03-2010 10.00 2 3 4 5 4

S:Klien Mengatakan nyeri berkurang 2 Klien sakit berkurang saat menelan O:Klien terlihat diam

Klien Nampak tiduran. A:Masalah teratasi sebagian P:Lanjutkan intervensi selanjutnya

S:Klien mengatakan tidak takut lagi untuk di opersi O:klien tidak gelisah

Ekspresi wajah Nampak tenang A:Masalah teratasi

P:Hentikan intervensi

S:Klien mengatakan tidak mau makan O: Kklien terlihat tenang.

A:Masalah teratasi sebagian P:Lanjutkan intervensi selanjutnya

S:Klien mengatakan nyeri berkurang 3 O: Klien Nampak tenang

Klien Nampak tiduran ditempat Klien tidak Nampak kesakitan lagi A:Masalah teratasi sebagian

P:Lanjutkan intervensi selanjutnya

S: Klien mengatakan mau makan tapi dalam jumlah yang sedikit

O: Klien terlihat mau makan A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan ntervensi selanjutnya

(29)

12.10

11-03-2010

5

4

5

S: Klien mengatakan nyeri mulai berkurang O: Skala nyeri berkurang menjadi 3

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi selanjutnya

S: Klien mengatakan sudah mau makan tapi dalam porsi sedang

O: Klien mengatakan mau makan A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi selanjutnya

S::Pasin mengatakan nyeri berkurang O:Skala nyeri menjadi 2

Pasien tidak kesakitan A:Masalah teratasi sebagian

Referensi

Dokumen terkait

2 reseller tas batam rata rata mereka akan mengambil keuntungan 25 000 ,bayangkan saudara saudara 25 000 dapat apa di batam mereka bayar parkir ,beli bensin ,mereka tersita

Kripik Kulit Singkong dengan aneka rasa yang kaya akan insoluble fiber (serat yang tidak larut dalam air) yang bermanfaat untuk memperlancar proses buang air besar, sehingga

Analisis Strategi Bersaing Pada Rumah Makan Mang Didin Asgar di Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

It’s Important” yang menyatakan bahwa proses komunikasi dalam film mendukung dan seharusnya terlibat dalam setiap tahap penciptaan sebuah film, baik dalam

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari

Ideally, oracles will be self-verifying, allowing automated tests to make an initial assessment of test pass or failure, however, be careful to mitigate the risks inherent

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik.. Irrevocable L/C yang