BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN AN. N DENGAN PRE DAN POST TONSILEKTOMI DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI
SEMARANG
Pengkajian dilakukan mulai tanggal 8 Maret – 11 Maret 2010 pengumpulan data Dari pengkajian diperoleh data sebagai berikut;
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : An. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 11 Tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SD
Alamat : Puri Sartika B No. 211 RT 05 / 12 Sukorejo, Gunungpati
Tanggal masuk : 08 Maret 2010
No. Reg : 0278147
Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. E
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Puri Sartika B No. 211 RT 05 / 12 Sukorejo, Gunungpati
Hubungan dengan klien : Ayah 2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Panas selama 3 hari tenggorokan sakit terutama saat menelan b. Riwayat penyakit sekarang
Penderita mengatakan bahwa dirinya menderita tonsilitis sejak kelas 4 SD yang lalu. Bisanya klien mengeluh pilek, hidung terasa tersumbat dan disertai panas, tidur ngorok periksa ke dokter disarankan untuk operasi.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit, selama kelas 4 SD terserang tonsilitis klien hanya berobat ke dokter / rumah sakit.
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang diderita oleh klien
e. Riwayat imunisasi
Keluarga klien mengatakan bahwa sejak bayi mendapatkan imunisasi lengkap.
3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional (Gordon) a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga klien mengatakan kalau sakit selalu memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, namun klien tidak rutin kalau sakit saja.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Selama ± seminggu, pasien malas makan, makan hanya satu kali dan kadang-kadang 2 kali sehari dengan paksaan ibunya karena sering sakit tenggorokannya saat menelan. Minum batas normal 7 – 9 gelas perhari, selama dirawat di rumah sakit, pasien makan 3 kali perhari dengan menu diit lunak (bubur), sayur dan lauk. Porsi makan tidak pernah habis.
c. Pola eliminasi
Pola BAK klien normal, baik sebelum maupun sesudah dirawat di rumah sakit yaitu 4 – 5 kali sehari. BAB satu kali sehari, setiap selama dirawat di rumah sakit, pasien belum pernah BAB. d. Pola aktifitas
Klien mengatakan setiap hari sekolah hanya sekolah, main dan belajar. Setelah dirawat di rumah sakit klien hanya berbaring di tempat tidur dan duduk. Pasien selalu minta ditemani ibunya
e. Pola istirahat dan tidur
Klien selama di rumah sakit hanya berbaring di tempat tidur dan duduk. Klien selama di rumah sakit tidur 6 jam begitu juga di rumah.
f. Persepsi dan sensori
Klien tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan dengan kemampuan sensasi yaitu, penglihatan ,pendengaran ,penghidu,pengecap maupun sensasi perubahan.Klien juga tidak menggunakan alat bantu pendengaran maupun alat bantu
Persepsi Klien terhadap nyeri dengan karakteristik: a. Palitif
Nyeri pada tenggorokan muncul pada saat menelan,tapi saat dilakukan pengkajian sebelum operasi.
b. Quality
Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk c. Regio
Nyeri dirasakan ditenggorokan d. Skala
Skala nyeri 5 e. Time
Nyeri hilang timbul selama 5 menit
Presepsi Klien terhadap nyeri setelah di operasi tanggal 09-03-2010:
f. Paliatif
Nyeri saat berbicara maupun saat diam ,klien Nampak meringis kesakitan saat menggerakan mulutnya.
g. Quality
Nyeri seperti digigit semut dalam jumlah yang sangat banyak, Nyeri sedang
h. Regio
Nyeri pada daerah bekas luka operasi dikedua tonsil i. Skala
Skala nyeri 7 j. Time
Nyeri hilang timbul selama 2 menit. g. Personal hygiene
Klien mengatakan mandi 2 kali dalam sehari dan menggosok gigi 2 kali, baik di rumah maupun di rumah sakit, itu dilakukan pada pagi dan sore
h. Pola koping
Klien mengatakan klien selalu dekat dengan ibunya. Klien adalah anak yang cenderung suka diam. Klien selalu menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh klien
i. Pola nilai kepercayaan/ keyakinan
Keluarga klien mengatakan agama yang dianut oleh klien adalah Islam dan klien taat dalam menjalankan sholat lima waktu.
Tetapi selama di rumah sakit klien hanya bisa berdoa untuk memohon kesembuhan
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : composmentis c. Tanda-tanda vital : TD : 110/90 mmHg N : 88 x/menit S : 38,90C RR : 20 x/menit d. Pengukuran antropometri: TB : 125 cm BB : 35 kg
e. Kepala : Mesocepal,tidak ada luka
1. Rambut : Rambut hitam, bersih, kulit kepala tidak berketombe, pendek.
2. Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada secret, tidak menggunakan alat bantu 3. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada cuping
hidung.
4. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada secret
5. Mulut : Selaput mukosa kering,gigi lengkap, bibir tidak pucat, bersih.
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid g. Dada dan Thorak : Pergerakan dada dan thorak sama,
payudara simetris (dada simetris), tidak tampak penggunaan alat bantu pernafasan. a) Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada sama Perkusi : Sonor seluruh lapang dada
Palpasi : SF (Stelfermitus) Kanan dan kiri sama Auskultasi : Vesikuler
b) Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak Perkusi : Konfigurasi
Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC V 2 cm medial line middle costa sternum
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan bunyi S3, mur-mur blan gallop tidak ada.
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka ,bentuk simetri. Auskultasi : Bising usus > 30 kali/menit Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan karena distensi perut. i. Genital: Tidak menggunakan kateter
j. Ekstremitas : Kuku bersih,capillary refill time > 3 detik,terpasang infuse RL di tangan kanan.
Pemeriksaan Penunjang Hasil Lab 08/03/10
1. Hematologi Nilai normal
Darah rutin Hemoglobin 13,5 L:13,2-17-3 g/dl P:11,7-15,5 g/dl Leukosit 8,400 4,6-10,6 10e3/ul Trombosit 424,000 150-450 10e3/ul Hematokrit 39,3 37-47 % Hitung jenis Eosinofil 1,5 0-5 % Basofil 11 N Segmen 48,9 40-74 % Limfosit 41.3 10-48 % Monosit 7,2 0-8 %
Laju Endap Darah 10
Eritrosit 5.11
McV 78 81-99 fl
McH 26 27-31 pg
2. Hemostatis Masa Perdarahan/BT 1’10” Masa Pembekuan/CT 3’05” Terapi : Infuse RL Injeksi cefotaxime 2 x 500 mg Vitamin C 2 x 1 ampul Paracetamol 3 x 1 sendok the
B. Analisa Data (Pre operasi)
No Data (Ds dan Do) Problem Etiologi
1 Ds:
Klien mengatakan badanya panas. Do:
badan klien diraba panas Suhu badan 38,9°C Klien terlihat tiduran ditempat tidur.
Kulit terlihat memerah.
Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) Proses penyakit 2 Ds: P:Klien mengatakan nyeri muncul pada saat menelan
Q:Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-Gangguan rasa nyaman nyeri
tusuk R:Klien mengatakan nyeri ditenggorokan. S:Klien mengatakan nyeri skala 5 T:Klien mengatakan nyeri hilang timbul selama lima menit. Do:
Klien terlihat memegangi Tenggorokannya Klien terlihat jarang berbicara
Klien terlihat istirahat ditempat tidur .
3 Ds:
Klien mengatakan takut akan dilakukan tindakan operasi
Do:
Klien telihat gelisah Klien terlihat cemas Wajah terlihat tegang
Cemas Kurang
pengetahuan tentang tindakan pembedahan
(Post Operasi)
No Data( Ds dan Do) Problem Etiologi
4 DS:
Klien mengatakan makan tidak habis
Klien mengatakan sakit untuk menelan
Klien mengatakan
beberapa hari malas untuk makan
DO:
Klien makan hanya habis ½ porsi
Mukosa bibir kering Klien terlihat lemas
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Intake yang tidak adekuat
5 DS:
P: Klien mengatakan nyeri pada saat berbicara maupun saat diam,Klien Nampak meringis kesakitan saat
mengerakkan mulutnya Q:Klien mengatakan nyeri
seperti digigit semut dalam jumlah yang sangat banyak ,Klien mengatakan nyeri sedang
R:Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi dikedua tonsil S:Klien mengatakan nyeri
skala 7
T:Klien mengatakan nyeri hilang timbul selama 2 menit
DO:
Klien terlihat takut untuk ngomong Klien banyak diam. Terdapat luka bekas operasi dikedua tonsil
Gangguan rasa nyaman nyeri Terputusnya kontinuitas jaringan
C. Patways Kasus
(Edward;Reeves,Charlene J. Roux, Gayle, dkk,2001)
Reaksi antigen dan antibody dalam tubuh
Antibody dalam tubuh tidak dapat melawan antigen kuman
Virus dan bakteri menginfeksi tonsil
Epitel terkikis
Inflamasi tonsil
Nyeri saat menelan Pembengkakan tonsil
Intake tidak adekuat Resiko Kurang Nutrisi Respon inflamasi Rangsang termoregulasi hipotalamus ↑ Suhu tubuh Hipertemi
Anoreksia Sumbatan jalan
nafas dan cerna
Tindakan tonsilektomi
Nyeri cemas
Streptococcus hemolitikus tipe A
C. Diagnosa Keperawatan (Pre Operasi)
1. Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan badan panas.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan klien Nampak kesakitan.
3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang tindakan operasi ditandai dengan ekspresi wajah tegang dan gelisah.
(Post operasi)
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ditandai nafsu makan menurun
5. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuitas jaringan ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada daerah bekas operasi dan terdapat luka bekas operasi di kedua tonsil.
D.Rencana Keperawatan
Tgl Diagnosa keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional 08 1) Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan Proses inflamasi ditandai dengan badan panas. 2)Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan Proses inflamasi ditandai dengan klien terlihat kesakitan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,diharapkanpeni ngkatan suhu tubuh dapat teratasi dengan Kriteria hasil:Suhu tubuh normal 36,5C-37C. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,diharapkan nyeri berkurang/terkontr ol nyaman dengan Kriteria hasil:Nyeri berkurang 1.Pantau suhu pasien 2.Pantau suhu lingkungan,bat asi /tambahan linen tempat tidur sesuai indikasi. 3.Berikan Kompres air kran 4.Berikan antipiretik 1.Kaji tingkat/skala nyeri klien. 2.Monitoring tanda-tanda vital drah dan nadi 3.Berikan tindakan nyaman dan 1.Suhu 38,9C-41C menunjukan proses infeksius 2.Suhu ruangan harus di ubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal. 3.Membantu mengurangi suhu tubuh 4.Untuk mengurangi suhu tubuh. 1.Untuk mengetahui skala nyeri 2.Mengetahui keadaan umum pasien 3.Meningkatkan relaksasi dan membantu pasien
3)Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang tindakan Skala nyeri menurun. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,diharapkan kecemasan berkurang /hilang aktifitas hiburan. 4.Selidiki perubahan karakteristik nyeri,periksa mulut ,tenggorokan 5.Catatan indicator non-verbal respon automatik terhadap nyeri evaluasi efek samping. 1.Kaji sejauh mana kecemasan klien. 2.Informasikan pasien/orang terdekat memfokuskan perhatian pada sesuatu disamping diri sendiri /ketidaknyaman .Dapat menurunkan kebutuhan dosis Analgetik. 4.Dapat menunjukan terjdinya komplikasi yang memerlukan evaluasi lanjutan. 5.Dapat meningkatkan kerjasama dan partisipasi dalam program pengobatan. 1.Untuk mengetahui tingkat kecemasan klien. 2.Mengembangkan rasa percaya diri.
operasi ditandai dengan ekspresi wajah tegang dan gelisah. 4)Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ditandai dengan nafsu makan menurun. dengan Kriteria hasil:Kecemasan berkurang,monitor intesitas kecemasan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam, diharapkan Kebutuhan nutrisi dapat adekuat dengan Kriteria hasil 1.Kebutuhan nutrisi pasien adekuat 2.Mampu menghabiskan tentang peran advokat perawat intraoperasi. 3.Identifikasi tingkat rasa cemas. 4.Validasi sumber rasa takut. 5.Beritahu pasien kemungkinan dilakukan operasi. 1.Awasi masukan dan berat sesuai indikasi 2.Auskultasi bunyi usus 3.Mulai dengan makan kecil 3.Untuk mengetahui tingkat kecemasan klien. 4.Mengidentifikasi
kan rasa takut yang spesifik. 5.Mengurangi rasa takut. 1.Memberikan informasi sehubungan dengan kebutuhan nutrisi dan keefektifan terapi 2.Makan hanya dimulai setelah bunyi usus membaik setelah operasi. 3.Kandungan makanan dapat
5)Gangguan rasa nyaman nyeri berhubunga n dengan tindakan pembedaha n ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada daerah makanan sesuai dengan porsi yang diberikan atau dibutuhkan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan Kriteria hasil:Nyeri dapat berkurang,Skala nyeri terkontrol. dan tingkatkan sesuai toleransi. 4.Berikan diet nutrisi seimbang (makanan cair atau halus atau makanan selang yang sesuai indikasi. 1.Tentukan karakteristik nyeri misalnya tajam,konstan, ditusuk, selidiki perubahan karakter atau lokasi atau intensitas nyeri. 2.Anjurkan klien untuk mengurangi mengakibatkan ketidak toleransian ,memerlukan perubahan pada kecepatan tipe formula. 4.Untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh 1.Nyeri biasanya ada dalam beberapa derajat,juga dapat menimbulkan komplikasi. 2.Tindakan non-analgetik diberikan dengan
bekas operasi dan terdapat luka bekas operasi di kedua tonsil. nyeri dengan: 1. Minum air
dingin atau air es. 2. Hindari, makanan pedas,panas, asam dan keras. 3. Melakukan teknik relaksasi. 4.Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman 5.Pantau tanda vital. cara alternative untuk mengurangi nyeri dan menghilangkan ketidaknyamanan 4.Menurunkan stress dan rasa berlebihan,menin gkatkan istirahat. 5.Perubahan frekuensi jantung atau tekanan darah menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri,khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital telah terlihat
E.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl/jam No.Dx Tindakan
Keperawatan
Respon Klien Paraf 08-03-10 20.30 20.45 21.00 1. 2. Mengukur tanda-tanda vital Memberikan kompres air kran
Mengkaji skala nyeri
Mengkaji penyebab nyeri Menganjurkan sering nafas dalam Menciptakan lingkungan yang
S: Klien mengatakan badan panas.
O:Nadi:88X/menit,Rr:20X/ menit,Suhu:38,9°C TD:110/90mmHg. Klien terlihat tiduran ditempat tidur Kulit terlihat memerah. S :Klien mengatakan dirinya
mau di kompres. O :Klien terlihat mau di
kompres
Klien terlihat tenang.
S :Klien mengatakan nyeri 5. O :Klien terlihat memegangi
tenggorokannya. S:Klien mengatakan neyri
timbul saat dirinya menelan.
O:Klien terlihat diam.
S :Klien mengatakan mau melakukan nafas dalam O:Klien terlihat
21.10 01.00 3 1. nyaman,jaga kebersihan,rapikan tempat tidur Menganjurkan pada keluarga untuk menganti pakaian yang dapat menyerap keringat.
Mengkaji perasaan klien tentang operasi
Memberikan penjelasan tentang manfaat operasi tonsilektomi dan tentang prosedur operasi Menjelaskan tentang hal-hal yang akan dialami sebelum dan sesudah operasi
Mengukur suhu tubuh
S:Klien mengatakan mau menganti bajunya O:Klien terlihat mau
menganti bajunya
S :Klien mengatakan takut akan operasi yang akan dilaksanakan
O :Klien Nampak berdoa.
S:Klien mengatakan Bahwa manfaat operasi adalah menghilangkan rasa sakit di tenggorokan
O:Klien terlihat Nampak tenang
S:Klien dapat menyebutkan hal-hal yang akan dialami sebelum dan sesudah operasi
O:Klien terlihat kooperatif bertanya
Klien antusia mau
mendengarkan penjelasan S:klien mengatakan sudah
tidak panas
21.05
05.00
3.
2
Menganjurkan untuk banyak istirahat dan minum air putih minimal 8 gelas perhari
Memberikan obat penurun panas
Menginformasikan pada pasien dan keluarga untuk puasa jam 00.00
Mengkaji skala nyeri
Menganjurkan untuk nafas dalam
S:Pasien mengatakan mau puasa
O:Klien mau terlihat memperhatikan dan mendengarkan
S :Klien mengatakan mau minum obat
O :Klien minum obat paracetamol 3x 1 sendik teh.
S:Klien mengatakakan dirinya mau di operasi O:Klien terlihat
mendengarkan
S:Klien mengatakan nyeri sudah berkurang O:Klien terlihat tenang S: Klien mengatakan skala
nyeri berkurang nmenjadi 2
09-03-2010 06.30 06.40 07.00 20.35 21.00 3 3 4 Mengkaji ulang tentang perasaan pasien Mengobservasi keadaan umum pasien
Menganti alat tenun
Memberikan support mental pada pasien Menganjurkan untuk banyak istirahat Mengukurkan tanda-tanda vital Mengobservasi keadaan umum Mengkaji status nutrisi
S:Klien mengatakan tidak takut akan dilakukan operasi
O:Ekspresi wajah tenang ,tidur malam hanya terbangun satu kali.
S:-O:Keadaan umum baik Pasien terlihat tenang Pasien tidak gelisah
S: Klien mengatakan tidak takut untuk di operasi O:Ekspresi wajah tampak
tenang
S:Klien mengatakan mau di ukur tanda-tanda vital. O:Klien terlihat mau diukur
TD:110/90mmHg,Rr:20X/ menit Nadi:88X/menit ,Suhu:36,8°C
S:Klien mengatakan
beberapa hari nafsu makan menurun
O:Klien terlihat tidak mau makan
21.30 5
Mengkaji sejauh mana derajat sakit pada saat menelan Menganjurkan klien untuk makan yang lembek
Menganjurkan pasien dan keluarga untuk memberikan makanan lunak Menganjurkan untuk tidak batuk terlalu keras Menganjurkan untuk banyak istirahat Mengkaji tingkat nyeri Menciptakan rasa aman dan nyaman Memberikan therapy peroral sesuai
dengan program
S:Klien mengatakan mau makan.
O:Klien terlihat mau makan walaupun sedikit-sedikit.
S: Klien mengatakan mau beristrahat.
O :Klien terlihat istirahat
S: Klien mengatakan nyeri mulai berkurang
O: Klien terlihat tenang Klien terlihat tidak
kesakitan. 10-03-2010 10.00 10.15 11.30 4 5 Mengkaji status nutrisi Menganjurkan klien untuk banyak istirahat Mengobservasi keadaan umum klien
S :Klien mengatakan dirinya tapi tidak habis.
O :Klien terlihat mau makan. S:Klien mengatakan mau
istirahat
O:Klien terlihat istirahat S:Klien mengatakan nyeri
Mengkaji tanda-tanda vital Mengajarkan teknik nafas dalam Menganjurkan untuk banyak istirahat Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman Menganjurkan klien untuk menghindari makanan
pedas,panas,asam dan keras
Klien mengatakan sakitr berkurang saat menelan O:Pasien terlihat
mendengarkan Klien terlihat tenang
11-03-2010 08.00 09.00 4. 5 Mengkaji ulang status nutrisi klien
Menganjurkan untuk banyak istirahat Menciptakan lingkungan yang tenang yang nyaman Mengkaji tingkat nyeri Memberikan therapy cefotaxime sesuai dengan program Mengkaji tanda-tanda vital klien Menganjurkan sering
S:Klien mengatakan dirinya sudah mau makan dengan porsi sedikit O:Klien terlihat mau makan
S:Pasien mengatakan nyeri berkurang menjadi 2 O:Klien terlihat tenang
nafas dalam Menciptakan lingkungan yang tenang
F.EVALUASI
Tanggal No.Dx Respon klien
08-03-2010 1 S:Klien mengatakan badan tidak teraba hangat O:Suhu menurun 36,5ºC
Kulit pasien tidak memerah A:Masalah Teratasi.
09-03-2010 10-03-2010 10.00 2 3 4 5 4
S:Klien Mengatakan nyeri berkurang 2 Klien sakit berkurang saat menelan O:Klien terlihat diam
Klien Nampak tiduran. A:Masalah teratasi sebagian P:Lanjutkan intervensi selanjutnya
S:Klien mengatakan tidak takut lagi untuk di opersi O:klien tidak gelisah
Ekspresi wajah Nampak tenang A:Masalah teratasi
P:Hentikan intervensi
S:Klien mengatakan tidak mau makan O: Kklien terlihat tenang.
A:Masalah teratasi sebagian P:Lanjutkan intervensi selanjutnya
S:Klien mengatakan nyeri berkurang 3 O: Klien Nampak tenang
Klien Nampak tiduran ditempat Klien tidak Nampak kesakitan lagi A:Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi selanjutnya
S: Klien mengatakan mau makan tapi dalam jumlah yang sedikit
O: Klien terlihat mau makan A: Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan ntervensi selanjutnya
12.10
11-03-2010
5
4
5
S: Klien mengatakan nyeri mulai berkurang O: Skala nyeri berkurang menjadi 3
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
S: Klien mengatakan sudah mau makan tapi dalam porsi sedang
O: Klien mengatakan mau makan A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi selanjutnya
S::Pasin mengatakan nyeri berkurang O:Skala nyeri menjadi 2
Pasien tidak kesakitan A:Masalah teratasi sebagian