PROGRAM HUMAS PT PUTERA PERSADA NUSANTARA
DEALER YAMAHA PUTERA CABANG TANJUNG PRIOK
DALAM MEMBANGUN KEAKRABAN ANTAR KARYAWAN
MELALUI ACARA “YAMAHA MOTOR SHOW”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
Zhane Wahyuni Rendy
NIM :41150199
Program Studi Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi BSI Jakarta
Jakarta 2018
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil
sebagai berikut, “Program Humas PT Putera Persada Nusantara Dealer
Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok dalam Membangun Keakraban Antar
Karyawan Melalui Acara “Yamaha Motor Show””
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
program Diploma III Akademi Komunikasi BSI Jakarta. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber
literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak
akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur Akademi Komunikasi BSI Jakarta.
2. Ketua Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi BSI Jakarta.
3. Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak Aska Wibianto, S.Ikom selaku Asisten Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
5. Ibu Norly Siagian selaku Operation Head, yang sekaligus menjadi pembimbing
saya selama melakukan riset di Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok dan juga
ix
ABSTRAKSI
Zhane Wahyuni Rendy (41150199), “Program Humas PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok dalam Membangun Keakraban Antar Karyawan Melalui Acara “Yamaha Motor Show””
Keakraban karyawan sangat penting sekali untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan. Selain itu pentingnya komunikasi dalam perusahaan tidak dapat disangkal, mengingat bahwa dalam sebuah perusahaan terdapat banyak karyawan yang terdiri dari berbagai macam karakter dan latar belakang sosial. Seringkali hal ini mengakibatkan miskomunikasi yang berimbas pada timpangnya sistem kerja pada sebuah perusahaan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut pihak Operations Head semestinya merancang sistem komunikasi yang melibatkan partisipasi dari seluruh karyawan. Oleh karena itu, Operations Head PT. Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Cabang Tanjung Priok membuat program dimana dalam program tersebut, para karyawan dari PT. Putera Persada Nusantara Dealear Yamaha dapat berkumpul bersama dan saling mengenal satu sama lain dari divisi dan cabang-cabang perusahaan, yaitu melalui program employee relations bertemakan “Yamaha Motor Show”. Program employee relations ini diadakan di Halaman Parkir Pasar Binaan Koja, Sabtu-Minggu 14-15 April 2018. Pada acara ini diharapkan bahwa karyawan-karyawan dapat menjalin komunikasi dengan petinggi perusahaan dan sesama karyawan yang berada di cabang lain.
Kata Kunci : Program Humas, Kinerja Karyawan Keakraban Karyawan,
x
ABSTRACTION
Zhane Wahyuni Rendy (41150199), “Program Humas PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok dalam Membangun Keakraban Antar Karyawan Melalui Acara “Yamaha Motor Show””
Employee familiarity is very important for the development and progress of the company. In addition, the importance of communication within the company can not be denied, given that in a company there are many employees consisting of various characters and social background. Often this results in a
miscommunication that affects the unbalanced work system of a company. In solving these problems the Operations Head should design a communication system involving the participation of all employees. Therefore, Operations Head of PT. Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Tanjung Priok Branch makes a program where in the program, the employees of PT. Putera Persada Nusantara Dealear Yamaha can gather together and get to know each other from divisions and branches of the company, through employee relations program themed "Yamaha Motor Show". This employee relations program is held at Halaman Parkir Pasar Binaan Koja, Saturday-Sunday 14-15 April 2018. It is expected that the employees can communicate with company officials and other employees in other branches.
Keywords : Public Relations Program, Employee Performance Employee Familiarity,
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir ... i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ... ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir ... v
Kata Pengantar ... vii
Abstraksi ... ix
Daftar Isi ... xi
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Tabel ... xv
Daftar lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ... 3
1.2.1 Maksud ... 3
1.2.2. Tujuan ... 3
1.3. Metode Penelitian... 3
1.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.3.2 Metode Analisa Data ... 7
1.3.3 Waktu Penelitian ... 8
1.4. Ruang Lingkup ... 8
1.5. Permasalahan Pokok ... 9
1.6. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1. Umum ... 11
xii
2.1.2 Tugas dan Fungsi Humas ... 12
2.1.3 Peran Humas ... 14
2.1.4 Ruang Lingkup Humas ... 16
2.2.Studi Literatur ... 17
2.2.1 Program Humas ... 17
2.2.2 Employee Relations ... 18
2.2.3 Kinerja Karyawan ... 20
2.2.4 Special Event ... 23
BAB III PEMBAHASAN ... 25
3.1. Tinjauan Perusahaan ... 25
3.1.1 Sejarah Putera Grup ... 25
3.1.2 Sejarah PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok ... 26
3.1.3 Visi Misi Putera Grup ... 27
3.1.4 Kebudayaan Kami (Catur Dharma) ... 27
3.1.5 Logo Perusahaan ... 28
3.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan ... 29
3.1.7 Tugas dan Kedudukan Humas dalam Divisi Operation Head ... 30
3.2. Proses Kerja Humas ... 30
3.2.1 Perencanaan ... 30
3.2.2 Pelaksanaan ... 38
3.2.3 Evaluasi ... 40
3.3. Kendala dan Pemecahan Masalah ... 41
3.3.1 Kendala ... 41 3.3.2 Pemecahan ... 42 BAB IV PENUTUP ... 43 4.1. Kesimpulan ... 43 4.2 Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA ... 45
xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 47 SURAT KETERANGAN PKL/RISET ... 48 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 49
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar III.1 Logo Perusahaan ... 28 2. Gambar III.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 29
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel III.1 SWOT PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok ... 31 2. Tabel III.2 SWOT Kegiatan “Yamaha Motor Show” ... 33 3. Tabel III.3 Kriteria Evaluasi ... 37
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
A.1 Wawancara Key Informan ... 49
A.2 Wawancara Informan I ... 54
A.3 Wawancara Informan II ... 57
B.1 Foto Kegiatan ... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan internal perusahaan adalah hal-hal atau pihak yang berhubungan
langsung dengan suatu organisasi atau perusahaan. Salah satu diantaranya yaitu
karyawan. Karyawan merupakan aset perusahaan dan tanpa adanya sumber daya
manusia, perusahaan tidak dapat berjalan. Kesejahteraan karyawan dalam sebuah
perusahaan sangatlah penting. Maka dari itu, setiap perusahaan wajib untuk
memperhatikan kesejahteraan dan kenyamanan bagi karyawannya.
Banyak karyawan yang memilih resign dari pekerjaan karena tidak nyaman
dengan lingkungan tempat kerja. Terkadang karyawan memilih resign karena sikap
atasan yang tidak menghargai hasil kerja mereka, bahkan tidak mempedulikan
pendapat serta tidak menghargai hasil kerja karyawan. Selain itu, memberi
pekerjaan secara terus-menerus akan membuat karyawan merasa terbebani dengan
banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai tenggat waktu. Akibatnya
karyawan merasakan stress yang pastinya menurunkan kinerja yang berpengaruh
pada kualitas perusahaan.
Untuk membuat karyawan merasa nyaman dan betah disaat bekerja,
perusahaan melakukan terobosan berupa program kesejahteraan karyawan dalam
bentuk tunjangan seperti, asuransi kesehatan, perencanaan karier, kenyamanan dan
keselamatan kerja. Ada juga program khusus yang sengaja dirancang untuk
memberi penghargaan bagi karyawan dengan , refreshing, misalnya berpiknik atau
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari
peran seorang Public Relations. Seorang Public Relations merupakan jembatan yng
menghubungkan pimpinan dengan karyawan. Dalam hal ini, seorang Public
Relations yang menjaga hubungan baik antara pimpinan dan karyawan demi kepentingan perusahaan. Seorang Public Relations diharapkan mampu
mengkomunikasikan pesan dari kedua belah pihak tanpa terjadinya
kesalahpahaman.
Demi mencapai keakraban antar karyawan, PT Putera Persada Nusantara
Dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok membuat sebuah kegiatan humas dengan tema “Yamaha Motor Show” pada tanggal 14 dan 15 April 2018 yang
diselenggarakan di Halaman Parkir Pasar Binaan Koja. Acara “Yamaha Motor Show” ini bukan hanya dilakukan oleh karyawan cabang Tanjung Priok, namun
juga melibatkan semua karyawan PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha
Putera Cabang Tanjung Priok, diantaranya cabang Buaran, Kedoya, Ujung
Menteng, Ciracas, Pos Pengumben, Ciganjur, dan Dirgantara Motor.
Melihat pentingnya keakraban untuk meningkat kinerja dan untuk kemajuan
perusahaan. Untuk itu penulis melaksanakan riset di PT Putera Persada Nusantara
Dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok untuk menyelesaikan Tugas Akhir.
Berdasarkan uraian diatas, dan melalui riset ini demi menyelesaikan Tugas
Akhir, penulis ingin mengetahui kegiatan humas untuk meningkatkan keakraban
karyawan yang dilakukan oleh PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera
Cabang Tanjung Priok. Sehubung dengan hal tersebut maka penulis mengambil
“Program Humas PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera
Cabang Tanjung Priok dalam membangun keakraban antar karyawan melalui acara “Yamaha Motor Show””
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memahami program
humas PT Putera Persada Nusantara dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok
dalam membangun keakraban antar karyawan melalui acara “Yamaha Motor Show”.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulis sebagai salah satu syarat kelulusan Program
Diploma III (D.III) program studi Hubungan Masyarakat pada Akademi
Komunikasi Bina Sarana Informatika (AKOM BSI).
1.3 Metode Penelitian
1.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menurut Ardianto dalam Maudi & Susilowati
(2018:33) adalah “cara atau teknik bagaimana data itu ditemukan, digali, dikumpulkan, dikategorikan dan dianalisis”. Kemudian dalam penulisan Tugas
1. Observasi
Menurut Gibson dan Mitchaell dalam Maudi & Susilowati (2018:33-34)
mengemukan “bahwa Observasi merupakan teknik yang bisa dimanfaatkan untuk
memilih-milah derajat dalam membuat konklusi tentang orang lain, meskipun
diakui bahwa penggunaan observasi juga perlu dilengkapi dalam penilaian manusia”.
Lalu, observasi menurut Gibson dan Mitchaell dalam Maudi & Susilowati
(2018:33-34) dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Observasi langsung (Direct Obeservations)
Pada kegiatan observasi langsung. Peneliti langsung terjun ke lapangan
sebagai sasaran penelitian untuk melihat keadaan atau fenomena yang
terjadi disana. Dengan begitu, peneliti dapat lebih mengenal karakteristik
lokasi, fenomena, dan juga subjek penelitian. Dalam hal ini adalah
masyarakat yang hendak diteliti.
b. Observasi tidak langsung (Indirect Obesevations)
Observasi tidak langsung merupakan kegiatan pengamatan yang tidak
dilakukan pada tempat atau lokasi yang telah ditentukan oleh peneliti.
Peneliti dapat menggunakan media, seperti internet, media cetak, rekaman
audio visual, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang memiliki latar
permasalahan yang sama dengan yang akan diteliti.
Pada tahap ini penulis menggunakan metode observasi langsung (Direct
Observations) dikarenakan penulis terjun langsung ke lapangan sebagai sasaran penelitian untuk melihat keadaan yang terjadi pada acara Yamaha Motor Show.
2. Wawancara
Dalam teknik wawancara terdapat dua jenis sumber informasi, yaitu:
a. Key Infoman
Menurut Moleong dalam Baskoro (2018:19) Key Informan adalah mereka
yang tidak hanya bisa memberikan keterangan tentang sesuatu kepada
peneliti, tetapi juga bisa memberikan saran tentang sumber bukti yang
mendukung serta menciptakan sesuatu terhadap sumber yang
bersangkutan.
b. Informan
Moleong dalam Baskoro (2018:18) berpendapat, informan adalah orang
yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar belakang penelitian, ia berkewajiban secara sukarela menjadi
tim anggota penelitian walaupun hanya bersifat informal.
Pada tahap ini, penulis mewawancarai Key Informan bernama Ibu Norly
Siagian sebagai Operation Head dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok,
Informan I bernama Ibu Deasy sebagai Supervisor Marketing dealer cabang
Ciganjur dan Informan II Mba Ely Rosmawati sebagai Sales dealer cabang
Dirgantara Motor.
3. Kepustakaan
Menurut Nazir dalam Mayasari & Angguntiara (2018:27) kepustakaan adalah “teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
Pada penelitian ini penulis mencari referensi dari buku-buku Public Relations
atau komunikasi serta penulis mendapatkan data dokumentasi berupa foto-foto
kegiatan dan dokumentasi tertulis.
4. Dokumentasi
Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong seperti dikutip oleh Mayasari &
Angguntiara (2018:27) mendefinisikan “Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis
ataupun film, selain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”.
Moleong dalam Mayasari & Angguntiara (2018:27) membagi dokumen atas
dua jenis, yaitu tindakan dan dokumen resmi yakni:
a. Tindakan, pengalaman dan kepercayaan. Diantaranya buku harian, surat
pribadi dan otobigrafi.
b. Dokumen resmi, dokumen pribadi catatan atau karangan seseorang secara
tertulis tentang berbagai atas dokumentasi internal berupa memo,
pengumuman, instuksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang
digunakan dalam karangan sendiri. Sedangkan dokumen eksternal berisi
bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga social,
misalnya majalah, bulletin, pernyataan dan berita yang disiarkan kepada
media massa.
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mendapatkan dokumentasi melalui
foto-foto kegiatan penulis selama penelitian dan didukung data-data dokumen
1.3.2 Metode Analisa Data
Istilah metode penulisan kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam Gumilang
(2016:145) adalah :
Pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif bahwa metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam peristilahanya. Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan dengan penelitian jenis lainnya.
Secara umum definisi penelitian kualitatif merupakan “suatu metode
berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretative dan wajib
terhadap setiap pokok permasalahannya”.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan
data dengan teknik observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi agar
penulis mendapatkan informasi sedalam-dalamnya. Teknik pengumpulan data
tersebut merupakan metode analisa data kualitatif.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif
dimana menurut Sugiyono dalam Damayanti (2017:129) adalah “metode yang
digunakan untuk mengambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Berdasarkan pengertian diatas penulis memahami bahwa pendekatan
deskriptif adalah suatu cara penelitian yang mendeskripsikan sesuatu berdasarkan
fakta dan kenyataan. Pada saat event berlangsung penulis mencari fakta-fakta yang
dibutuhkan dengan mengikuti event Yamaha Motor Show.
Metode penelitian deskriptif kualitatif menurut Whitney dalam Sugiyono
dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan atau menggabungkan antara variable yang satu dengan yang lainnya.”
Metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif menurut
Yusmawati (2017:7), “yaitu mendapatkan informasi dengan cara mengumpulkan
semua data dan hasil yang diteliti berupa kata-kata atau lisan yang relevan dari
sumber yang dapat dipercaya dan penulis mendapatkan gambaran mengenai topik yang diangkat”.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menggunakan metode deskriptif
kualitatif karena penulis mengungkapkan kejadian atau fakta, fenomena, variabel
dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa
yang sebenarnya terjadi.
1.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal 5 April sampai dengan 5 Mei
2018, bertempat di PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Cabang
Tanjung Priok Jl. Laksamana Yos Sudarso, RT.5/RW.8, Kebon Bawang, Tanjung
Priok, RT.7/RW.2, Koja, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
14320.
1.4 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini berdasarkan pada “Program Humas PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha
Putera Cabang Tanjung Priok dalam membangun keakraban antar karyawan melalui acara “Yamaha Motor Show””
Sehingga konsep yang akan dibahas nanti adalah Pengertian Humas, Tugas
Humas, Fungsi Humas, Peran Humas, Ruang Lingkup Humas, Program Humas,
Employee Relations, Kinerja Karyawan, Special Event.
1.5 Permasalahan Pokok
Kuatnya persaingan bisnis terutama motor di Indonesia, membuat setiap
perusahaan untuk terus berkembang agar tetap bertahan. Keunggulan dan prestasi
merupakan salah satu hal terpenting untuk membuktikan kualitas produk suatu
perusahaan. PT Putera Persada Nusantara adalah perusahaan yang bergerak
dibidang otomotif berupa sepeda motor. PT Putera Persada Nusantara sangat
menyadari bahwa prestasi dan kualitas yang baik akan terlahir seiring dengan
maksimalnya kinerja karyawan. Untuk itu, dalam mengurangi karyawan yang
resign humas PT Putera Persada Nusantara dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok melakukan kegiatan yang bertema “Yamaha Motor Show” tujuannya untuk
mengakrabkan kembali semua karyawan-karyawan dari cabang putra cabang
Buaran, Kedoya, Ujung Menteng, Dirgantara Ciracas, Pos Pengumber, Ciganjur,
1.6 Sistematika Penulisan
Agar dapat mengetahui secara singkat tentang permasalahan dalam penulisan
Tugas Akhir ini, penulis menggunakan sistematika penulisan terbagi dalam 4
(empat) bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, metode penelitian,
ruang lingkup, permasalahan pokok, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang relevan dan sejalan dengan
permasalahan. Yang berisi tentang teori-teori umum dan teori secara
khusus yang sesuai dengan permasalahan pokok (studi literatur)
Bab III Pembahasan
Bab ini berisi tentang sejarah perkembangan singkat perusahaan,
visi dan misi, struktur organisasi dan proses kerja program PR,
kendala pemecahan.
Bab IV Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang
diambil atas dasar pembahasan. Sedangkan saran dilaksanakan dari
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
2.1.1 Definisi Humas
Menurut W. Emerson Reck dalam Kusandang seperti dikutip dalam Astuty et
al (2017:102) Public Relations adalah:
Kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari mereka, sedangkan pelaksanaan kebijaksaan, pelayanan dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
Selain itu juga dikemukakan definisi lain dari Culip dan Center dalam
Kusandang seperti yang dikutip Astuty et al. (2017:102) adalah:
Suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, pengkomunikasian informasi, gagasan-gagasan, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya.
Sedangkan menurut Datuela (2013) Public Relations atau dalam Bahasa Indonesia ialah Hubungan Masyarakat (HUMAS) adalah “Seni menciptakan
pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/organisasi”.
Menurut IPRA (International Public Relation) dalam Datuela (2013) Public
Relations adalah “fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta publik untuk memeperoleh pengertian,
simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya
dengan penelitian opini publik di antara mereka.”
2.1.2 Tugas dan Fungsi Humas
1. Tugas Humas
Tugas seorang praktisi Humas menurut Cutlip Center dan Broom dalam
Firsan seperti yang dikutip oleh Atina (2018:5) yaitu:
a. Menulis dan mengedit. Yaitu menyusun rilis berita dalam bentuk cetak
atau siaran, cerita future, newsletter untuk karyawan dan ekternal
stakeholder, korespondensi, pesan, website, dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan stakeholder, pidato, brosur, film, dan scipt
slide-show, artikel publikasi, dan materi-materi pendukung teknis lainnya. b. Hubungan media dan penempatan media yaitu mengontak media Koran,
majalah, suplemen mingguan, penulis freelance, agar mereka
mempublikasikan atau menyiarkan berita tentang oganisasi itu sendiri.
Merespon pemintaan informasi oleh media, meverifikasi berita, dan
membuka akses ke sumber otorisasi.
c. Riset, yaitu mengumpulkan informasi tentang opini publik, trend, isu
hangat, dan liputan media.
d. Manajemen dan administrasi, yaitu pemrograman dan perencanaan dengan
bekerjasama dengan manager lain.
e. Konseling, yaitu memberi saran kepada manajemen dalam masalah social,
f. Acara special, yaitu mengatur dan mengelola konferensi pers pada
kegiatan-kegiatan yang diadakan di organisasinya.
g. Pidato, yaitu tampil didepan publik, memberikan sambutan dan mengelola
biro juru bicara untuk menjelaskan platform orgnisasi didepan publik.
h. Produksi, yaitu membuat saluran komunikasi dengan keahlian dan
pengetahuan multimedia.
i. Pelatihan, yaitu menyiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk
manghadapi media dan tampil dihadapan publik.
Sedangkan menurut Oxley dalam Iriantara (2013:6-7) mencakup:
a. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal
dan eksternal yang mungkin memengaruhi hubungan organisasi dengan
publik-publiknya.
b. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap
publik-publik utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik-publik-publik utama
terhadap organisasi.
c. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan
publik-publiknya; dan
d. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang
2. Fungsi Humas
Ada lima fungsi humas menurut Ruhiyat dalam Leliana (2015:25) yaitu:
a. Hubungan Pers; Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi secara
positif.
b. Publikasi Produk; Mensponsori berbagai usaha untuk mempublikasikan
produk organisasi.
c. Komunikasi perusahaan; Mempromosikan pemahaman tentang organisasi
yang bersangkutan, baik melalui komunikasi internal maupun eksternal.
d. Lobi; Berhubungan dengan pemerintah guna mendukung atau menentang
UU dan perusahaan.
e. Pemberian Nasihat; Menasehati manajemen mengenai masalah publik,
posisi, serta citra perusahaan.
Pendapat dari Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations, University
of Oklahoma Press, seperti dikutip oleh Polii (2013) menjelaskan bahwa humas memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
b. Melakukan pesuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung.
c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan
2.1.3 Peran Humas
Menurut Dozier & Broom dalam Yuliardi & Setiawati (2014:65) peranan
humas dapat dibagi menjadi empat kategori:
1. Expert Prescriber : Public relations berperan sebagai penasehat ahli,
sehingga dituntut untuk mencarikan solusi dalam menyelesaikan masalah
dengan publik perusahaan atau organisasi
2. Communications Facilitator : Public relations berperan sebagai fasilitator
antara perusahaan dengan publiknya. Dimana public relations membantu
pihak manajemen sebagai pendengar apa yang diinginkan dan diharapkan
oleh publik. Begitu juga sebaliknya, public relations diharapkan dapat
memberikan penjelasan informasi, keinginan, dan harapan organisasi kepada
publik. Tujuannya adalah agar tercipta saling mempercayai, menghargai, dan
mendukung satu dengan yang lainnya.
3. Problem Solving Process Fasilitator : Public relations menjadi fasilitator
dalam memecahkan permasalahan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan
eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara
rasional dan profesional.
4. Communications Technician : peranan ini menjadikan public relations
sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis
komunikasi. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus
maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan
Peranan humas secara umum menurut Kasenda (2013:5) adalah:
1. Sebagai comminucator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang
diwakili oleh publiknya.
2. Membinan relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan
saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya public relations berperan untuk
berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
2.1.4 Ruang Lingkup Humas
Menurut Widjaja dalam Yusmawati (2017:3-4) ruang lingkup humas meliputi
antara lain:
1. Pengumpulan dan pengolahan data
Pengumpulan dan pengolahan data mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta
informasi umpan balik dari masyarakat.
2. Penerangan
Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan pemberian penerangan kepada
masyarakat tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga melalui
media massa
3. Publikasi
Publikasi mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan
Sedangkan menurut Ruslan dalam Yusmawati (2017:4) ruang lingkup public
relations dalam suatu organisasi/lembaga antara lain sebagai berikut: 1. Membina hubungan kedalam (publik internal)
Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang humas harus
mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan dijalankan oleh
organisasi.
2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)
Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Menugaskan tumbuhnya
sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
2.2 Studi Literatur
2.2.1 Program Humas
Program humas menurut Jefkin dalam Febriansyah (2014:12) adalah “salah
satu upaya kerja yang dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan publik
interen maupun eksteren untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publik”.
Sedangkan menurut Widjaja dalam Kussanti & Leliana (2017:123) “program
humas adalah sesuai peranannya sebagai pengabdi untuk kepentingan umum, sebagai mediator antara pimpinan dengan publik, dan sebagai dokumentator”,
Menurut Widjaja dalam Kussanti & Leliana (2017:123) program humas lebih
dititikberatkan pada:
1. Program Pelayanan
Program ini berupa pelayanan data/informasi baik secara lisan maupunn
tertulis, termasuk penyelenggaraan display tetap dan pameran.
2. Program Mediator
Program ini berupa penertiban berbagai media massa, penyelenggaraan
konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk
rencana yang negative dan lain-lain.
3. Program Dokumentator
Program ini berupa pembuatan dokumentasi film, foto rekaman (kaset audio
dan video), transkip pidato dan lain-lain.
2.2.2 Employee Relations
Employee Relations menurut seorang ahli hubungan masyarakat Ruslan yang dikutip oleh Mayasari & Angguntiara (2018:26) merupakan:
Hubungan kepegawaian tersebut tidak dilihat dalam pengertian yang sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada unsur-unsur proses “produksi”, dan “upah” yang terkait dengan “lingkungan kerja”. Pengertian lebih dari itu, hubungan komunikasi internal antara karyawan dengan karyawan lainnya, atau hubungan antara karyawan dengan manajemen perusahaan yang efektif.
Menurut Suryani (2018) Employee Relations yaitu “publik yang terdiri dari
para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit usaha perusahaan itu sendiri”.
Adapun tujuan dan jenis-jenis employee relations menurut Cutlip, Center,
Broom, dalam bukunya Public Relations, University of Oklahoma Press, seperti
dikutip oleh Polii (2013) :
1. Tujuan Employee Relations
a. Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang
dipergunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
b. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara
manajemen perusahaan dengan para karyawan.
c. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan
tentang kebijaksanaan, peraturan, dan ketatakerjaan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan.
d. Sebagai media komunikasi internal bagi karyawan untuk menyampaikan
keinginan-keinginan atau sumbangan saran dan informasi serta laporan
kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan).
2. Jenis-jenis Employee Relations
a. Program pendidikan dan pelatihan
Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan perusahaan, dalam upaya
meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan, dan kualitas
maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya.
b. Program motivasi kerja berprestasi
Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement Motivation Training
(AMT), dimana memulai pelatihan tersebut diharapkan dapat
karyawan dengan harapan-harapan atau keinginan dari pihak perusahaan
dalam mencapai produktivitas tinggi.
c. Program penghargaan
Program penghargaan yang dimaksud adalah upaya pihak perusahaan
(pimpinan) dalam memberikan suatu penghargaan kepada karyawan, baik
yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaan.
Dalam hal ini, penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan
loyalitas dan rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi terhadap
perusahaan.
d. Program acara khusus (special event)
Yaitu mempertemukan suatu program khusus yang sengaja dirancang
diluar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya dalam rangka event ulang
tahun perusahaan, diadakan kegiatan keagamaan, olahraga, lomba, hingga
berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan semua para karyawan
untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama diantara sesama karyawan
dan pimpinan.
e. Program media komunikasi internal
Membentuk media komunikasi internal melalui bulletin, news release
(majalah dinding), dan majalah perusahaan yang berisikan pesan,
informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan anatar karyawan atau
2.2.3 Kinerja karyawan
Dengan semakin menjamurnya organisasi perusahaan di tanah air, setiap
perusahaan yang baru lahir ataupun yang sudah terlebih dulu berdiri, mau tak mau
harus selalu siap dalam menghadapi setiap persaingan usaha. Semakin banyaknya
perusahaan yang lahir, dengan sendirinya akan diikuti dengan semakin banyaknya
kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan dilibatkan dalam mengawaki
perusahaan-perusahaan tersebut.
Dalam sisi lain, perusahaan pun berkepentingan untuk selalu meningkatkan
kinerja dari semua karyawannya. Hal ini wajib dilakukan agar Sumber Daya
Manusia terpilih yang memang sudah diberi kepercayaan dalam mengawaki
perusahaan perlu selalu ditingkatkan kinerjanya. Dengan begitu, mereka menjadi
semakin professional dan produktif dalam berkarya.
Kinerja menurut Swasto dalam Kartikasari (2017:91) adalah :
Pelaksanaan tugas pekerjaan yang dikerjakan seseorang atau sekelompok pekerja dalam kurunwaktu tertentu dan dapat diiukur hasilnya. Hal itu bisa berkaitan dengan jumlah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang bisa diselesaikan seseorang atau individu dalam waktu tertentu.
Kinerja menurut Mangkunegara dalam Prajuna et al (2017:7) yaitu “hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
Sedarmayanti dalam Prajuna et al (2017:7) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan “terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja,
sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil
kerja tersebut harus dapat ditunukukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur
Kemudian Swasto dalam Kartikasari (2017:91) menyebutkan ada beberapa
cara untuk mengukur kinerja, antara lain:
1. Kuantitas/jumlah pekerja
2. Kualitas kerja pekerja
3. Pengetahuan tentang pekerjaan karyawan
4. Pendapat atau pernyataan yang disampaikan
5. Keputusan yang diambil
6. Perencanaan kerja karyawan/buruh
7. Daerah organisasi kerja
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kerja berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai/didapat oleh pegawai/karyawan dalam suatu periode waktu. Dalam hal ini kinerja berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan dalam suatu organisasi menurut Mangkunegara dalam Prajuna et al (2017:7-8) adalah:
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam hal
kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya karyawan yang
memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan
perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi
karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi
2.2.4 Special Event
Menurut Smith dalam Tandy (2013:139) Special Event adalah “Salah satu
komunikasi proaktif yang memberi perusahaan kesempatan untuk mendapatkan perhatian dan penerimaan dari publik.”
Sedangkan menurut Lattimore dalam Olga (2013:3) Special Event adalah:
Acara yang dapat digunakan untuk memperoleh dan penerimaan publik. Kegiatan-kegiatan ini membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang matang, perhatian terhadap detail, serta persiapan buklet khusus, publisitas, dan laporan. Peristiwa atau acara yang layak diberitakan bisa menciptakan publisitas dengan menarik liputan media. Upacara peresmian, open-house, lomba, konferensi pers dan “peristiwa media” lainnya adalah acara yang didesain untuk menjadi “berita”.
Adapun tujuan dan fungsi special event menurut Pudjiastuti dalam Olga,
(2013) yaitu :
1. Tujuan Special Event
a. Pengenalan (awarenes) mendapat dukungan publik atau media pers dan
meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap lembaga / perusahaan
dan produk yang ditampilkan
b. Suatu proses publikasi melalui komunikasi timbal balik yang pada
akhirnya akan memperoleh publisitas yang positif.
2. Fungsi Special Event
a. Untuk memberikan secara langsung (bertatap muka) dan mendapatkan
hubungan timbal balik yang positif dengan publiknya melalui program
kerja atau acara khusus yang sengaja dirancang dan dikaitkan dengan event
(perhatian khusus).
b. Sebagai media komunikasi dan sekaligus untuk mendapatkan publikasi
memperoleh pengenalan, pengetahuan, pengertian yang mendalam dan
diharapkan dari acara khusus tersebut dapat menciptakan citra positif
25
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Putera Group
Putera Group adalah perusahaan yang bergerak di dunia bisnis sepeda motor
Yamaha. PT Putera Persada Nusantara memiliki mitra bisnis yakni PT Yamaha
Motor. Yamaha Motor adalah perusahaan yang bergerak dibidang perakitan atau
pembuatan sepeda motor yang berdiri sejak 6 Juli 1974 yang konsisten dan terus
berkembang dari tahun ke tahun di Indonesia. Saat ini PT Putera Persada Nusantara
memiliki 43 Jaringan yang tersebar luas di wilayah Jabodetabek, Banten dan
Lampung. PT Putera Persada Nusantara adalah Group yang terdiri dari 7 (Tujuh)
perusahaan leasing yakni , PT Busan Auto Finance (BAF), PT OTO Multi Artha,
PT Wahana Otto Mitra Multi Artha Tbk, PT Mega Auto Finance (MAF), PT Mega
Finance, PT Central Sentosa Finance (CSF).
PT Putera Persada Nusantara memiliki puluhan dealer yang tersebar.
Perusahaan ini termasuk yang terbesar dalam industri sepeda motor di Indonesia.
Dengan semakin berkembangnya PT Putera Persada Nusntara, dan semakin tumbuh
kepercayaan masyarakat akan produk Yamaha Motor.
PT Putera Persada Nusantara bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dalam bidang sepeda motor, dalam segi produk, pelayanan, servis, dan
Nusantara yang telah berkecimpung di bidang produk dan jasa. PT Putera Persada
Nusantara mengerti benar harapan dari konsumen yaitu: kualitas produk, mutu
pelayanan, dan kepercayaan pada produk Yamaha. Dengan pengimplementasi
prinsip dari manajemen profesional, dukungan dan motivasi serta dedikasi dari
semua karyawan, kami akan mengaktualkan moto kami, yaitu : “Yamaha, Semakin
Didepan”.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita juga meningkatkan kualitas produk
dan pelayanan, baik infrastruktur dan SDM yang ada dengan mengadakan training
untuk seluruh karyawan, agar mereka lebih baik dalam memberi pelayanan kepada
konsumen.
Strategi PT Putera Persada Nusantara yang perlu dilakukan adalah
membangun loyalitas guna meningkatkan kepercayaan konsumen. Kepercayaan
yang dimiliki konsumen dapat berdampak panjang bagi perusahaan.
3.1.2 Sejarah PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung
Priok
PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok
merupakan salah satu dealer terbesar di daerah Tanjung Priok. Dealer cabang
Tanjung Priok ini berdiri pada tahun 2002, dealer ini berkembang pesat dengan
menjadi pemasok atau penyuplai suku cadang motor Yamaha untuk dealer-dealer
3.1.3 Visi Misi Putera Group
Visi
Menjadi Dealer pilihan utama yang berkualitas dengan semangat
kebersamaan dan kepercayaan.
Misi
1.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihanyang tepat dan berkesinambungan.
2.
Memberikan kesempatan setiap karyawan berkembang sesuai dengan potensisecara individu.
3.
Pengembangan secara terus menerus sistem operasi perusahaan denganteknologi yang terpadu.
4.
Membangun kerjasama saling menguntungkan dengan mitra usaha.Menumbuhkan kepercayaan konsumen dengan memberi pelayanan berkualitas agar terbentuk konsumen loyal (CRM).
5.
Turut berpartisipasi dalam kepedulian lingkungan (CSR)6.
Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham.3.1.4 Kebudayaan Kami (Catur Dharma)
1. Menjadi pribadi yang berharga dengan menjunjung tinggi kejujuran.
2. Mengutamakan kedisiplinan untuk mencapai hasil kerja yang efektif dan
3. Bekerjasama memberikan pelayanan yang terbaik baik konsumen dan sesama
rekan kerja.
4. Terus bertumbuh dengan semangat kebersamaan.
3.1.5 Logo Perusahaan
Sumber : puteramotor.co.id
Gambar III. 1
Logo merupakan salah satu tanda bagi perusahaan untuk dikenal oleh
publiknya. Logo PT Putera Persada Nusantara menggunakan tiga warna berbeda
yaitu merah, biru dan hitam. Penggunaan warna yang lebih beragam ini bukan
sekedar asal pilih warna melainkan agar logo terlihat menarik, namun dibalik
warna-warna tersebut mengandung nilai dan makna filosofi tertentu.
Berikut adalah gambar logo Putera Group yang memiliki arti:
1. Merah
a. Warna merah melambangkan kekuatan dan keberanian.
b. Warna merah diharapkan dapat menjadi perusahaan yang memiliki
2. Biru
a. Warna biru melambangkan kesetiaan.
b. Warna biru diharapkan dapat mempresentasi nilai kesetian kepada
konsumen.
3. Hitam
a. Warna hitam melambangkan elegan dan independen
b. Warna hitam diharapkan mempresentasikan perusahaan yang memiliki
kualitas.
3.1.6 Struktur Organisasi Peusahaan
Sumber : puteramotor.co.id Gambar III. 2 Putera TJ. Priok Soetikno (Kepala Cabang) Iskandar (Kepala Penjualan) Asep (Supervisor) Sales Norly Siagian (Operation Head) Jaja (Supervisor Admin) Bagian STNK Messager Purces Order
Struktur organisasi PT Putera Persada Nusantara dealer Yamaha Putera
Cabang Tanjung Priok terdiri dari Operation Head, Kepala Kantor Cabang, Kepala
Penjualan, Supervisor Admin, Supervisor, Sales, Bidang STNK, Purces Order,
Mesagger.
3.1.7 Tugas dan Kedudukan Humas Dalam Divisi Operation Head
Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan yaitu ibu Norly Siagian
selaku operation head yang juga menyangkut sebagai humas mengatakan bahwa
tugas dan kedudukan humas dalam divisi Operation Head adalah:
1. Memberikan informasi mengenai program yang dijalankan kepada karyawan.
2. Memberikan solusi disetiap kali ada permasalahan yang timbul antara
karyawan.
3. Menjadi fasilitator komunikasi yang terjadi antara karyawan dan manajemen
perusahaan.
4. Berperan aktif dalam menjalin komunikasi terkait hal-hal yang harus
dipenuhi dan yang harus didapatkan oleh karyawan maupun atasan.
3.2 Proses Kerja Program Humas
3.2.1 Perencanaan
1. Analisis SWOT Perusahaan
Kenyamanan dalam bekerja dan situasi yang kondusif merupakan salah satu
penting yang dapat menentukan keberhasilan dan meningkatkan keakraban antar
karyawan dalam suatu perusahaan, sehingga perusahaan dapat terus berjalan dan
berkembang dengan baik.
Menurut Key Informan Ibu Norly Siagian, analisa SWOT dari PT Putera
Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok adalah:
Tabel III.1
Tabel SWOT PT Putera Persada Nusantara Dealer Yahama Putera
Tanjung Priok
a. Strength (Kekuatan) b. Weaknesses (Kelemahan)
1) Memiliki brand management
yang baik melalui brand
ambassador yang representative terhadap produknya
2) Memiliki costumer dan
community management melalui promosi yang intens dan intim.
3) Memiliki tempat/pabrik perakitan
sendiri
4) Memiliki modal yang memadai
5) Memiliki show room dealer dan
pelayanan service yang memadai
6) Skala usaha Internasional
7) Harga jual yang masih bagus.
1) Pabrik perakitan hanya di pulau
Jawa dan itupun hanya di area
Jakarta dan sekitarnya
2) Pabrik yang di Indonesia hanya
perakitan saja
3) Beberapa stock jenis tertentu
umumnya terbatas
4) Jumlah bengkel resmi tidak
seimbang dengan jumlah unit
sepeda motor yang terjual
5) Kurang unggul dalam pasar kelas
c. Opportunity (Peluang) d. Treaths (Ancaman)
1) Mempunyai citra yang kuat yang
sudah akrab terdengar oleh
masyarakat
2) Kenaikan tingkat permintaan
kendaraan motor beroda dua
3) Kenaikakan tingkat kemacetan
lalu lintas di kota-kota besar.
4) Merupakan kendaraan pribadi
yang sesuai dengan kondisi
perekonomian di masyarakat dari
segi harga dan kualitas
5) Kualitas produk yang sudah diakui
oleh masyarakat Indonesia
6) Kepadatan kendaraan roda 4
(empat) di kota besar membuat
peluang tersendiri bagi sepada
motor.
1) Banyak pesaing-pesaing kuat
seperti Honda dan Suzuki
2) Banyak competitor yang membuka
dealer di kota-kota kecil bahkan
sudah sampai di
kecamatan-kecamatan.
3) Harga bahan bakar minyak (BBM)
yang cukup mahal
4) Maraknya produk motor asal China
yang masuk ke Indonesia
5) Kebijakan pemerintah mengenai
pembatasan BBM bersubsidi
(premium)
6) Kebijakan pemerintah terhadap
pengurangan jumlah kendaraan
roda dua mengurangi lalu lintas
2. Analisa SWOT Kegiatan “Yamaha Motor Show”
Menurut Key Informan Ibu Norly Sjagian, analisa SWOT dari PT Putera
Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok adalah :
Tabel III.2
Tabel SWOT Kegiatan “Yamaha Motor Show”
a. Strength (Kekuatan) b. Weaknesses (Kelemahan)
1) Kegiatan untuk menjalin
keakraban serta menciptakan
semangat kerja yang tinggi antar
pimpinan dan semua karyawan
dari semua cabang PT Putera
Persada Nusantara
2) Perusahaan sangat
memperhatikan kesejahteraan
karyawan dan perusahaan ingin
membina dan menjaga hubungan
baik serta keakraban antar
karyawan dari cabang-cabang
dealer Putera
3) Menunjukkan seri Yamaha
terbaru
1) Adanya persaingan tidak sehat
antara sales dealer demi
mencapai target yang diinginkan
2) Jumlah kendaraan yang
mendapatkan fasilitas servis
gratis dibatasi sebanyak 100 unit
4) Diadakannya servis motor gratis
kepada warga sekitaran Halaman
Parkir Pasar Binaan Koja
5) Adanya display-display yang
dapat membantu pelanggan
dalam pemilihan spesifikasi
motor yang diinginkan.
c. Opportunity (Peluang) d. Treaths (Ancaman)
1) Adanya proses komunikasi atau
pertukaran pesan antara sesama
pegawai Yamaha dalam hal
strategi dari masing-masing
dealer
2) Dengan adanya voucher
potongan Rp. 500.000 untuk
pembelian Yamaha terbaru yaitu
Yamaha Mio S dapat menarik
minat konsumen.
1) Apabila program servis gratis
tidak diselenggarakan, maka
tidak banyak pengunjung yang
datang.
3. Tujuan
Menurut Key Informan Ibu Norly Siagian selaku operation head, tujuan dari
diadakannya employee relations berupa kegiatan “Yamaha Motor Show” ini
merupakan kegiatan untuk menjalin keakraban serta menciptakan semangat kerja
Persada Nusantara, diantaranya cabang Tanjung Priok, Buaran, Kedoya, Ujung
Menteng, Dirgantara Ciracas, Pos Pengumben, Ciganjur, dan Dirgantara Motor.
4. Target Audience/Khalayak
Menurut hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Key Informan yaitu,
Operation Head Yamaha Putera Cabang Dealer Putera Tanjung Priok Ibu Norly Siagian. Jadi, dalam kegiatan ini, Yamaha Putera Cabang Dealer Putera Tanjung
Priok memiliki target utama pihak internal perusahaan dari seluruh cabang Yamaha
Putera sebanyak kurang lebih 100 orang, yang secara :
a. Demografi : Ditujukan kepada wanita maupun pria berusia 22-45 tahun
yang merupakan karyawan PT Putera Persada Nusantara.
b. Sosiografi : Ditujukan kepada karyawan menengah sampai dengan
menengah keatas dengan penghasilan perbulannya rata-rata diatas Rp.
3.100.000,- perbulan, hal ini disesuaikan dengan data kisaran penghasilan
yang didapatkan penulis dari key informan.
c. Geografi : Ditujukan pada seluruh karyawan PT Putera Persada Nusantara
yang bertempat tinggal di kota Jakarta. Karena PT Putera Persada
Nusantara ada yang bertempat di luar Jakarta seperti Bogor, Depok
Tanggerang, Bekasi dan Lampung.
5. Pesan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku key informan
memperhatikan kesejahteraan karyawan dan perusahaan ingin membina dan
menjaga hubungan baik serta keakraban antar karyawan dari cabang-cabang dealer
Putera.
6. Strategi dan Taktik
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Key Informan
dan juga Operations Head mengatakan bahwa strategi dan taktik dari program
employee relations yang dilaksanakan PT Putera Persada Nusantara dealer cabang Tanjung Priok adalah:
a. Strategi :
Menjalankan program Employee Relations yang bertemakan “Yamaha Motor Show”.
b. Taktik
1) Mengadakan acara “Yamaha Motor Show” di Halaman Parkir Pasar
Binaan Koja selama dua hari yaitu 14-15 April 2018.
2) Memberikan pengumuman melalui surat edaran dan spanduk di
sekitaran Halaman Parkir Pasar Binaan Koja.
3) Memberikan voucher, doorprize dan juga live music untuk
meningkatkan semangat karyawan dalam partisipasi selama kegiatan
berlangsung.
4) Pemberian hadiah berupa penghargaan untuk karyawan yang dinilai
7. Media
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Key Informan
mengatakan bahwa media yang digunakan adalah surat edaran di semua cabang PT
Putera, memasang pengumuman dan juga membuat spanduk untuk
menginformasikan kepada masyarakat sekitar yang berada dilokasi sedang
diadakannya acara “Yamaha Motor Show”.
8. Anggaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Key Informan mengatakan bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan “Yamaha Motor
Show” tidak dapat diperlihatkan kepada umum karena bersifat rahasia perusahaan,
key informan hanya mengatakan bahwa semua anggaran dari PT Putera Persada Dealer Tanjung Priok.
9. Kriteria Evaluasi
Tabel III.3
Tabel Kriteria Evaluasi
Tujuan Kegiatan Indikator/Kriteria
1. Dapat
membangun
keakraban para
karyawan
Yamaha Motor Show 1. Semua karyawan
dari cabang-cabang
Putera Motor
mengikuti acara ”Yamaha Motor
Show” dengan
tujuan untuk
menjalin keakraban
antar karyawan.
3.2.2 Pelaksanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Key Informan
dan juga Operation Head, mengatakan sebelum terlaksananya program employee
relations diadakan rapat terlebih dahulu yang diikuti oleh seluruh karyawan dan kemudian menunjuk beberapa karyawan sebagai panitia.
Banyaknya kesibukan yang terjadi di PT Putera Persada Nusantara Dealer
Yamaha Putra Tanjung Priok membuat komunikasi antara atasan dengan karyawan,
karyawan dengan karyawan tidak berjalan dengan baik karena semua karyawan
sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga kerja sama dalam bekerja serta
rasa kekeluargaan di perusahaan kurang dirasakan.
Kekurangan tersebut dirasakan oleh Operation Head PT Putera Persada
Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok dan berupaya menjebatani antara
atasan dengan karyawan maupun dengan sesama karyawan, dan oleh karena itu Ibu
Norly Siagian selaku Operation Head PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha
Putera Tanjung Priok membuat salah satu program yang dimana semua karyawan
dapat berkumpul dan saling mengenal satu sama lain, yaitu program internal
perusahaan employee relations yang dilaksanakan di Halaman Parkir Pasar Binaan
Acara ini dibuat untuk menjalin keakraban antar karyawan, meningkatkan
loyalitas dan membuat karyawan bersaing secara sehat untuk perkembangan
perusahaan.
Dalam acara ini seluruh karyawan diharapkan berkumpul di kantor PT Putera
Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok yang beralamat di Jl.
Laksamana Yos Sudarso, RT.5/RW.8, Kebon Bawang, Tanjung Priok, RT.7/RW.2,
Koja, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14320 pada pukul 07.00
WIB, kemudian rombongan berangkat pukul 08.00 dan sampai di Halaman Parkir
Pasar Binaan Koja Permai pada pukul 08.30 WIB, sesampainya dilokasi seluruh
karyawan bersiap-siap untuk melaksanakan rangkaian acara.
Setelah acara dimulai oleh pembawa acara, seluruh karyawan diberikan
waktu sampai pukul 12.00 WIB untuk menikmati live music serta
membagikan-bagikan brosur kepada masyarakat yang berada disekitar lapangan parkir Pasar
binaan koja permai, kemudian setelah pukul 12.00 WIB karyawan diminta
berkumpul di lapangan untuk ishoma, kemudian pukul 13.00 para karyawan
kembali ke jalanan untuk memberikan brosur-brosur kepada masyarakat sekitaran
Halaman Parkir Pasar Binaan Koja Permai.
Setelah waktu berselang pembawa acara memanggil karyawan-karyawan
yang tengah terjun kejalanan untuk mengadakan kuis tentang spesifikasi motor
Yamaha terbaru yaitu Yamaha Mio seri S. Bagi karyawan yang memberikan
jawaban yang benar akan mendapatkan voucher-voucher seperti voucher belanja
Acarapun berlanjut pada tanggal 15 Mei jam 09.00, susunan acara hampir
sama seperti hari sebelumnya, namun pada hari Minggu ini ada sedikit perbedaan karena ini merupakan hari terakhir diselenggarakannya acara “Yamaha Motor
Show” yang mana adanya pemberian hadiah berupa penghargaan untuk karyawan
yang dinilai dari segi kehadiran, keaktifan, penampilan, dan peguasaan produk. Dan
menariknya lagi bagi karyawan yang mendapatkan penghargaan ini akan diberikan
selempang dan juga mendapatkan bonus. Akan tetapi penilaian ini hanya untuk
karyawan dan bagian yang sudah bekerja minimal 1 tahun lamanya. Dengan
diadakannya penghargaan bonus ini, pihak perusahaan merasa berhasil karena
membuat para karyawan lebih semangat lagi dalam bekerja dan meningkatkan rasa
loyalitas tinggi terhadap perusahaan.
Walaupun acara berlaku dua hari, namun karyawan dapat merasakan dampak
positif, yaitu saling mengenal satu satu sama lain, sehingga hubungan antar
karyawan lebih akrab dan baik lagi.
3.2.3 Evaluasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Key Informan
dan juga Operation Head PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera
Tanjung Priok mengatakan bahwa setiap acara pasti ada dua hal yang akan terjadi
yaitu berhasil atau tidak berhasil, oleh sebab itu Ibu Norly Siagian mengadakan
evaluasi terkait kegiatan acara employee gathering yang dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari acara yang
1. Menurut Informan yaitu Deasy selaku supervisor marketing dari cabang
Putera Motor Ciganjur mengatakan bahwa program employee relations yang
dilakukan oleh PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putra Tanjung
Priok bisa dikatakan berhasil, terlihat dari komunikasi antar karyawan yang
semakin baik dan efektif, sehingga dalam penyampaian informasi tidak
terjadi miss communication. Suasana kerja pun semakin hangat karena
karyawan mempunyai ikatan emosi yang baik sehingga dapat bekerja sama
dalam memberikan pelayanan terhadap tamu yang terlihat dari kepuasan
konsumen terhadap pelayanan.
2. Menurut Informan ke dua yaitu Ely selaku sales dari cabang Putera Motor
Dirgantara Motor yang mengikuti Program employee relations mengatakan
bahwa, meskipun hanya acara membagikan brosur dan menarik calon
konsumen, akan tetapi kegiatan seperti ini dibutuhkan tujuannya untuk
mengembalikan motivasi kerja para karyawan dan yang terpenting interaksi
antara pimpinan dengan karyawan maupun dengan sesama karyawan dari
cabang-cabang Putera Motor lainnya dapat berjalan dengan lancar sehingga
dapat meningkatkan produktivitas dari perusahaan.
3.3 Kendala dan Pemecahan Masalah
3.3.1 Kendala
Bersadarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Operation
mengatakan bahwa dalam pembuatan acara Program employee relations terdapat
beberapa kendala yang harus diselesaikan, yaitu :
1. Kurangnya keikutsertaan para karyawan untuk menjadi panitia atau ikut
dalam acara;
2. Persiapan waktu yang kurang, dari persiapan sampai terlaksananya acara
program employee relations hanya ada waktu selama kurang lebih 3 minggu.
3.3.2 Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Norly Siagian selaku Operation
Head PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Tanjung Priok mengatakan bahwa mengatasi kendala yang ada, yaitu :
1. Dengan cara mengumpulkan suara terbanyak dari karyawan untuk pemilihan
waktu dan tempat;
2. Secepatnya menyampaikan informasi kepada seluruh karyawan terkait acara
43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dengan hasil uraian dan analisa yang dilakukan penulis
berdasarkan hasil riset Program Humas PT Putera Persada Nusantara Dealer
Yamaha Cabang Tanjung Priok yang penulis lakukan selama satu bulan, maka
penulis dapat menyimpulkan, setiap humas perusahaan memiliki fungsi
komunikator yang memiliki fungsi ganda, yaitu kedalam (internal) dan keluar
(eksternal).
Dari acara “Yamaha Motor Show” yang diselenggarakan PT Putera Persada
Nusantara Dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok dapat memberikan
manfaat. Salah satunya yaitu terciptanya hubungan baik antar karyawan (employee
relations) akan semakin dirasakan pada setiap karyawannya, keakraban dan kekompakan serta keselarasan dalam bekerja semakin terlihat, yang akan
4.2 Saran
Setelah melihat kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberi saran-saran
sebagai berikut:
1. Seiring dengan suksesnya acara “Yamaha Motor Show” ini humas dapat
menjadi jembatan penghubung antara publik internal dan eksternal. Demi
mencapai kemajuan perusahaan kedepannya.
2. Seiring dengan banyaknya persaingan di dunia otomotif PT Putera Persada
Nusantara Dealer Yamaha Putera Cabang Tanjung Priok dapat memberikan
pelayanan yang baik terhadap rekan kerja baik internal maupun eksternal.
3. Para karyawan PT Putera Persada Nusantara Dealer Yamaha Putera Cabang
Tanjung Priok juga hendaknya saling menghargai hak dan kewajiban satu
sama lainnya.
4. Humas juga diharapkan dapat membuat ide-ide yang lebih kreatif atau lebih
sering lagi mengadakan acara dalam upaya menjalin keakraban antar
DAFTAR PUSTAKA
Astuty, S., Setyastuti, Y., Maulina, N., & Hanief, L. (2017). Analisis Fungsi dan Peran Humas Dalam Upaya Implementasi Good Goverence (Studi pada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin) Sri. Jurnal Kom, 2(1), 100–118.
Atina, L. (2018). aktivitas media relations kebupaten bengkalis dalam mempertahankan citra positif. Ilmu Komunikasi, 5(I), 1–13.
Baskoro, A. P. (2018). Gaya Eksekusi Iklan Digital Studio Workshop Depok Melalui Poster. Jurnal Komunikasi, V(1), 13–24.
Damayanti, D. (2017). Corporate Branding Coworking Place in Bandung (Corporate Branding Coworking Space Di Bandung). Edutech, 16(2), 122– 139. https://doi.org/10.17509/E.V16I2.5171
Datuela, agnes. (2013). Strategi Public Relations PT. Telkkomsel Branch Manado dalam mempertahankan citra perusahaan. Acta Diurna, II(I).
Febriansyah, M. R. (2014). Program Corporate Social Responsibility Oleh Humas Pt Radio Suara Leo Dalam Meningkatkan Kepedulian Terhadap Yayasan Anak Yatim Di Wilayah Cirebon. Jurnal Komunikasi, 9–14.
Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bimbingan Dan Konseling. Fokus Konseling, 2(2), 144–159.
Iriantara, Y. (2013). Community relations. (R. Karyanti, Ed.) (4th ed.). bandung: simbiosa rekatama media.
Kasenda, Y. M. (2013). Peranan Humas dalam Membangun Citra Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura. Jurnal Acta Diurna, 1–13.
Kussanti, D. P., & Leliana, I. (2017). Dampak Program Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ) Walikota Depok Bagi Masyarakat. Jurnal Komunikasi, VIII(September), 121–125.
Lamarang, A. (2013). Peranan Humas Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (the Role of Public Relations Towards Tourism Promotion in North Bolaang Mongondow Regency). Acta Diurna, 3(2).
Leliana, I. (2015). human relations dalam peningkatan kualitas kinerja dan kreativitas karyawan di sudin komunikasi, informasi dan kehumasan walikota jakarta timur. Jurnal Komunikasi, 23–31.
Maudi, E., & Susilowati. (2018). Strategi Koperasi Karya Mandiri Dalam Memperkenalkan Product Knowledge Melalui Event Gowes Pesona Nusantara. Jurnal Komunikasi, 9(1), 31–38. Retrieved from http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/view/3592