• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : 113/PDT/2014/PT.PBR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : 113/PDT/2014/PT.PBR"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

P U T U S A N

NOMOR : 113/PDT/2014/PT.PBR

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

1. IKA YULIA Pekerjaan Wiraswasta, beralamat Jalan H. Ungar Lr. Halmahera No. 20 Rt. 003/Rw.003 Kel. Tanjung Ayun Sakti, Kec. Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang;

2. EDY RUSTANDI, SH.MH Pekerjaan Advokat, beralamat Jalan H. Ungar Lr. Halmahera No. 20 Rt. 003/Rw.003 Kel. Tanjung Ayun Sakti, Kec. Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang semula sebagai Para Penggugat sekarang sebagai Para Pembanding;

Dalam hal ini memberi kuasa kepada AGUS RIAWANTORO, SH DKK berkantor pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) INDRA SAKTI di Jalan Sunaryo Lt. IV Tanjung Pinang.

L a w a n

1. PT. TERIRA PRATIWI DEVELOPMENT, berkedudukan di Tanjung Pinang, beralamat Jln. Basuki Rahmat Komplek Bukit Barisan Blok C No. 26-27 Kelurahan Tanjung Ayun Sakti Kec. Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang semula sebagai Tergugat I sekarang sebagai Terbanding I;

2. PT. LOBINDO NUSA PERSADA, berkedudukan di Batam, beralamat di Komplek Regency Park Blok III No. 31 Pelita Kota Batam semula sebagai Tergugat II sekarang sebagi Terbanding II; 3. FERRY LEE GARCIA, Pekerjaan Swasta, beralamat di Jln. Ciku

Dalam No. 5 E RT.006/RW.05 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjung Pinang Barat Kota Tanjung Pinang, baik selaku Direktur PT. Terira Pratiwi Development maupun selaku diri pribadi semula sebagai Tergugat III sekarang sebagai Terbanding III;

4. ANGGELINUS, SH, Pekerjaan Swasta, beralamat di Perumahan Beverly Park Blok D No. 23 Kelurahan Belian Kecamatan Batam

(2)

Hal 2 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Kota, Kota Batam, baik selaku Direktur PT. Terira Pratiwi Development maupun selaku diri pribadi, semula sebagai Tergugat IV sekarang sebagai Terbanding IV;

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;

Setelah membaca berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang Nomor 23/Pdt.G/2012/PN.TPI tanggal 16 Juli 2013;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang Nomor 23/Pdt.G/2012/PN.TPI tanggal 16 Juli 2013 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONVESI :

DALAM POKOK PERKARA :

- Menolak gugatan penggugat I dan penggugat II untuk seluruhnya. DALAM REKONVENSI :

- Menolak gugatan penggugat I.III.IV dalam rekonvensi/ tergugat I.III.IV dalam konvesi untuk selurhnya.

DALAM KONVENSI/DALAM REKONVENSI :

- Menghukum penggugat I dan penggugat II konvensi/tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini yang ditaksir sebesar Rp.2.226.000.- (dua juta dua ratus dua puluh enam ribu rupiah).

Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 7 Mei 2012 yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang tertanggal 7 Mei 2012 dibawah register No. 23/PDT.G/2012 /PN.TPI. telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa, Penggugat I memiliki dan menguasai 1 (satu) bidang tanah seluas 20.000 M2 yang terletak di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor : 3172 tanggal 03 Januari 2007, Surat Ukur Nomor : 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M2 (dua puluh

(3)

Hal 3 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

meter persegi), atas nama IKA YULIA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang, dengan batas–batas sempadan tanah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan : tanah Afrizal.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan : tanah Edy Rustandi, SH. - Sebelah Timur berbatasan dengan : tanah Cun Bun / A Kaw. - Sebelah Barat berbatasan dengan : tanah A Bun / A Kaw.

2. Bahwa, Penggugat I memperoleh tanah tersebut dari mengganti rugi tanah milik SARIF sesuai Surat Keterangan Ganti Kerugian tertanggal 27 Januari 2003, mengetahui Kepala Kelurahan Dompak Reg.Nomor : 09/590/I/2003 tanggal 27 Januari 2003 dan Camat Bukit Bestari Reg.Nomor : 200/590/III/2003 tanggal 29 Maret 2003 atas nama Ika Yulia, sedangkan Sarif selaku pemilik asal menguasai dan memiliki tanah tersebut berdasarkan Surat Keterangan Tanah Untuk Keperluan Permohonan Hak Nomor : 115/SK/II/1991, tanggal 17 Pebruari 1991, yang diterbitkan oleh Lurah Kampung Kijang dan mengetahui Camat Bintan Timur Nomor : 295/BT/II/1991 (setelah pemekaran wilayah menjadi Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang).

3. Bahwa, Penggugat II memiliki dan menguasai 1 (satu) bidang tanah seluas 20.000 M2 yang terletak di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Sertipikat Hak Milik Nomor : 3173 tanggal 03 Januari 2007, Surat Ukur Nomor : 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M2 (dua puluh meter persegi), atas nama EDY RUSTANDI, SH. yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang, dengan batas – batas sempadan tanah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan : tanah Ika Yulia. - Sebelah Selatan berbatasan dengan : tanah A Kaw. - Sebelah Timur berbatasan dengan : tanah A Kaw. - Sebelah Barat berbatasan dengan : tanah A Kaw.

4. Bahwa, Penggugat II memperoleh tanah tersebut dari mengganti rugi tanah milik AISYAH sesuai Surat Keterangan Ganti Kerugian tertanggal 27 Januari 2003, mengetahui Kepala Kelurahan Dompak Reg.Nomor : 10/590/I/2003 tanggal 27 Januari 2003 dan Camat Bukit Bestari Reg.Nomor : 201/590/III/2003 tanggal 29 Maret 2003 atas nama Edy Rustandi, SH., sedangkan AISYAH selaku pemilik asal menguasai dan memiliki tanah tersebut berdasarkan Surat Keterangan Tanah Untuk Keperluan

(4)

Hal 4 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Permohonan Hak Nomor : 112/SK/II/1991, tanggal 17 Pebruari 1991, yang diterbitkan oleh Lurah Kampung Kijang dan mengetahui Camat Bintan Timur Nomor : 292/BT/II/1991 (setelah pemekaran wilayah menjadi Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang).

5. Bahwa, tanah milik Penggugat I dan Penggugat II masing - masing seluas 20.000 M2 telahpun dipasang patok tanda batas tanah dari beton yang terletak di atas tanggul di sekeliling tanah dimaksud. Dimana tanah tersebut sejak diganti rugi dari pemilik tanah asal sejak tahun 2003 telah dikuasai dan dirawat dengan baik secara terus menerus tanpa putus sampai tahun 2010, dengan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kepada negara sampai dengan saat ini.

6. Bahwa, tanah milik Penggugat I dan Penggugat II tersebut pernah disewa oleh PT. Aneka Tambang (Antam) Tbk. untuk kegiatan usaha tambang bauksit baik dari pemilik tanah asal (Sarif dan Aisyah) maupun Penggugat I dan Penggugat II sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 tanpa ada gangguan dari siapapun.

7. Bahwa, fisik tanah milik Penggugat I dan Penggugat II bukan tanah kering melainkan berupa poyo / rawa – rawa yang dikelilingi tanggul dan merupakan eks tailing (bekas tempat pembuangan limbah pencucian bauksit) PT. Aneka Tambang,Tbk yang secara alami telah pulih dari pencemaran serta akan dimanfaatkan oleh Penggugat I dan Penggugat II untuk membuka usaha budi daya ikan air tawar dan pusat rekreasi / wisata pemancingan ikan.

8. Bahwa, rencana Penggugat I dan Penggugat II untuk membuka usaha tersebut menjadi sirna dan gagal karena tanah milik Penggugat I dan Penggugat II telah dijadikan tempat pembuangan limbah pencucian bauksit oleh Tergugat II sejak bulan Agustus 2010 yang mengaku menyewa tanah tersebut dari Tergugat I. Hal ini dibuktikan dengan adanya Surat Perjanjian Tentang Pemakaian Lahan, tanggal 16 Juni 2010 antara Tergugat I (PT. Terira Pratiwi Development) dengan Tergugat II (PT. Lobindo Nusa Persada), sesuai surat Tergugat II kepada Penggugat II Nomor : 24/LNP/X/2011 tanggal 10 Oktober 2011, perihal Jawaban Somasi atas surat Penggugat I dan Penggugat II kepada Tergugat II Nomor : 13/Som/ER&A/X/2010 tanggal 23 Oktober 2010 perihal Somasi

9. Bahwa, pada tanggal 04 Oktober 2010 Tergugat II yang diwakili Direkturnya, Sdr. YON FREDY alias ANTON bersama – sama dengan Tergugat I yang diwakili Direkturnya, Sdr. FERRY LEE GARCIA / Tergugat III datang menemui Penggugat II di Kantor Penggugat II, Jalan Sunaryo No : 43 E

(5)

Hal 5 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Tanjung Pinang. Pada saat pertemuan itu, Tergugat III / Sdr. FERRY LEE GARCIA menyampaikan kepada Tergugat II bahwa inilah Pak Edy Rustandi (Penggugat II) yang mana lahan tanah berupa kolam air adalah tanah milik Pak Edy Rustandi (Penggugat II) dan tidak termasuk tanah yang disewakan oleh PT.TPD (Tergugat I) kepada PT. Lobindo (Tergugat II) dan kalau Pak Anton (Tergugat II) memerlukan tanah tersebut silakan berunding langsung dengan Pak Edy Rustandi (Penggugat II).

10. Bahwa, dalam pertemuan tersebut Tergugat II menawarkan memberikan uang kompensasi sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) kepada Penggugat I dan Penggugat II atas pemakaian tanah seluas 40.000 M2 (empat puluh ribu meter persegi) milik Penggugat I dan Penggugat II selama Tergugat II memakai tanah tersebut sebagai tempat penampungan / pembuangan limbah hasil pencucian bauksit.

11. Bahwa, atas penawaran Tergugat II tersebut, Penggugat II menyampaikan keberatan karena nilai kompensasi yang ditawarkan Tergugat II tidak sebanding dengan kerusakan tanah akibat pembuangan limbah pencucian bauksit yang dilakukan oleh Tergugat II, terlebih - lebih Tergugat II tidak menyanggupi untuk melakukan reklamasi pasca kegiatan tambang diatas tanah Penggugat I dan Penggugat II.

12. Bahwa, 2 (dua) minggu kemudian dilakukan pertemuan kedua antara Tergugat II dengan Penggugat II di Kantor Penggugat II, Jalan Sunaryo No : 43 E Tanjung Pinang, dimana Tergugat II menawarkan memberikan uang kompensasi kepada Penggugat I dan Penggugat II atas pemakaian tanah tersebut sebesar Sin $ 10.000,- (sepuluh ribu dollar Singapura) atau setara dengan Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta Rupiah). Oleh karena nilai kompensasi yang disanggupi oleh Tergugat II tidak wajar dan Tergugat II tetap tidak sanggup untuk melakukan reklamasi pasca tambang yang diminta oleh Penggugat I dan Penggugat II maka perundingan menemui jalan buntu. Namun di lapangan Tergugat II tetap melakukan aktifitas pembuangan limbah pencucian bauksit di atas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II; 13. Bahwa, mengingat kegiatan penambangan bauksit yang dilakukan oleh

Tergugat II menggunakan / memakai Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT. Antam Resourcindo maka Penggugat I dan Penggugat II telah berulangkali menyurati PT. Antam Resourcindo dan meminta agar PT. Antam Resourcindo memberitahukan kepada Tergugat II untuk menghentikan kegiatan / aktifitasnya membuang limbah hasil pencucian bauksit ke tanah milik Penggugat I dan Penggugat II.

(6)

Hal 6 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

14. Bahwa, selanjutnya PT. Antam Resourcindo melalui surat Nomor : 119/

SD-AR/X/2010 tanggal 11 Oktober 2010 perihal Penghentian Sementara telah disampaikan kepada Tergugat II dan meminta agar Tergugat II untuk sementara menghentikan kegiatannya hingga permasalahan pembebasan tanah milik Penggugat I dan Penggugat II dapat diselesaikan, sesuai surat PT. Antam Resourcindo tanggal 03 November 2010, perihal

Jawaban Somasi yang disampaikan kepada Penggugat II, namun hal ini tidak juga dilaksanakan oleh Tergugat II;

15. Bahwa, setelah perundingan antara Penggugat I dan Penggugat II dengan Tergugat II mengalami jalan buntu barulah ada pengakuan secara sepihak dari Tergugat III yang menyatakan bahwa tanah milik Penggugat I dan Penggugat II seluas 40.000 M2 (empat puluh ribu meter persegi) adalah merupakan bagian dari tanah Hak Guna Bangunan seluas 3.974.330 M2 (tiga juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh

meter persegi) milik Tergugat I sesuai Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor : 00872, tanggal 08 Mei 1995, Gambar Situasi Nomor : 03/PGSK/95, tanggal 19 Januari 1995, yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Riau.

16. Bahwa, pengakuan secara sepihak oleh Tergugat I tersebut ditandai dengan perbuatan Tergugat I dan Tergugat III tanpa melibatkan Petugas Ukur Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang telah memasang patok – patok kayu di atas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II, sehingga menimbulkan perselisihan mengenai batas – batas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II dengan tanah HGB Tergugat I.

17. Bahwa, atas permasalahan tersebut Penggugat I, Penggugat II, Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan PT. Antam Resourcindo sepakat untuk dilakukan pengukuran pengembalian batas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II oleh Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang, karena tanggul dan patok - patok beton tanah Penggugat I dan Penggugat II yang ditanam / pasang diatas tanggul tersebut telah tenggelam dan rusak akibat kegiatan tambang yang dilakukan Tergugat II.

18. Bahwa, pada tanggal 14 Desember 2010, dilaksanakan pengukuran pengembalian batas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II oleh Petugas Ukur Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang, yang dihadiri oleh Penggugat II, Sdr. M. Purba ditunjuk oleh Tergugat III untuk mewakili Tergugat I, Sdr. A Hai mewakili Tergugat II, Sdr. Said Ismail mewakili PT. Antam Resourcindo, Sdr. M.Saleh mewakili PT. Antam Tbk Kijang dan Sdr. Yadi (sempadan

(7)

Hal 7 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

tanah) dan hasil pengukuran pengembalian batas sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pengembalian Batas tanggal 14 Desember 2010 yang dibuat dan dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan ( BPN) Kota Tanjung Pinang. 19. Bahwa, Penggugat I dan Penggugat II melakukan pemasangan kembali

patok - patok tanda batas tanah miliknya dari kayu dan ditambah besi oleh Petugas PT. Antam Tbk Kijang sesuai hasil pengukuran pengembalian batas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II yang dilakukan oleh Petugas Ukur Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang, karena patok - patok tanda batas tanah yang pernah dipasang oleh Penggugat I dan Penggugat II seluruhnya telah hilang akibat kegiatan / aktivitas pembuangan limbah pencucian bauksit atas tanah milik Penggugat I dan Penggugat II yang dilakukan oleh Tergugat II.

20. Bahwa, Penggugat II telah menyurati kepada Tergugat I dengan surat Nomor : 04/T/ ER&A/XII/2010, tanggal 15 Desember 2010, Perihal Terguran agar Tergugat I mencabut dan membuang patok-patok yang dipasang diatas kedua persil lahan tanah milik Penggugat I dan Penggugat II namun tidak digubris Tergugat I.

21. Bahwa, Penggugat II juga telah menyurati Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang agar memanggil kedua belah pihak yakni Tergugat I serta Penggugat I dan Penggugat II untuk melakukan mediasi sesuai surat Nomor : 01/MM/ER&A/II/2011, tanggal 16 Pebruari 2011 Perihal Permohonan Bantuan Perantaraan/ Mediasi, namun Tergugat I tidak hadir memenuhi undangan Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang.

22. Bahwa, walaupun telah ada hasil pengukuran pengembalian batas tanah Penggugat I dan Penggugat II sebagaimana Berita Acara Pengembalian Batas tanggal 14 Desember 2010, namun Tergugat II atas izin dari Tergugat I tetap melakukan aktifitas pembuangan limbah pencucian bauksit ke tanah milik Penggugat I dan Penggugat II tanpa izin dari Penggugat I dan Penggugat II selaku pemilik tanah yang sah.

23. Bahwa, Tergugat IV pada tanggal 12 Juli 2011 telah melaporkan Penggugat I dan Penggugat II kepada Kepolisian Resor Kota Pinang dengan tuduhan Penggugat I dan Penggugat II telah melakukan penyerobotan tanah Hak Guna Bangunan Tergugat I, sesuai dengan Laporan Polisi No.Pol: LP/220/VII/ Kepri/ Res. Tg. Pinang tanggal 12 Juli 2011, namun ternyata laporan polisi tersebut telah dihentikan karena dari hasil penyelidikan tidak diketemukan fakta unsur melawan hak sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 385 KUHP.

(8)

Hal 8 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

24. Bahwa, Tergugat IV atas nama Tergugat I telah menyurati Kantor Pertanahan

(BPN) Kota Tanjung Pinang yang pada pokoknya antara lain menerangkan kedudukan tanah yang diakui oleh Ika Yulia (Penggugat I) dan Edy Rustandi,SH. (Penggugat II) yang telah bersertipikat Hak Milik berada atau terletak di atas tanah HGB Tergugat I yang diganti rugi dari Sdri. Timah dan Sdr. Bujang / Saparudin. Keterangan yang diberikan Tergugat IV tersebut jelas – jelas tidak benar dan menyesatkan serta tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya sebagaimana jawaban surat dari Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang kepada Tergugat I Nomor : 437/200.21.72/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011 perihal Klarifikasi dan Keberatan atas terbitnya Sertipikat An. Edy Rustandi dan Ika Yulia diatas tanah bersertipikat HGB milik PT. Terira Pratiwi Developmet.

25. Bahwa, Walikota Tanjung Pinang dengan suratnya Nomor : 522/123/KPPKE, tanggal 07 Pebruari 2012, perihal Penghentian Sementara IUP Operasional Produksi, yang ditujukan kepada Direktur PT. Antam Resourcindo telah menghentikan sementara Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Antam Resourcindo yang dipakai / dipergunakan oleh Tergugat II untuk melakukan usaha penambangan bauksit yang mengenai tanah Sertipikat Hak Milik Penggugat I dan Penggugat II, surat Walikota tersebut dikeluarkan yang sebelumnya didahului dengan surat teguran dari Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan Dan Energi (KPPKE) Pemerintah Kota Tanjung Pinang yang ditujukan kepada PT. Antam Resourcindo masing - masing :

- Surat Nomor : 545/255/KPPKE, tanggal 04 April 2011, perihal Teguran ; - Surat Nomor : 545/1110/KPPKE, tanggal 30 September 2011, perihal

Teguran Kedua ;

- Surat Nomor : 545/09/KPPKE, tanggal 06 Januari 2012, perihal Teguran Ketiga.

26. Bahwa, meskipun Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Antam Resourcindo yang dipakai / dipergunakan oleh Tergugat II telah dihentikan sementara oleh Walikota Tanjung Pinang, namun pada kenyataan Tergugat II tetap melakukan kegiatan

penambangan bauksit dan membuang limbah hasil pencucian bauksit ke tanah milik Penggugat I dan Penggugat II.

27. Bahwa, untuk menghindari timbulnya kerugian yang lebih besar bagi Penggugat I dan Penggugat II maka Penggugat I dan Penggugat II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa dan mengadili serta memutuskan perkara ini menjatuhkan putusan sela

(9)

Hal 9 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

(provisi) terlebih dahulu memerintah kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk menghentikan seluruh kegiatan / aktivitasnya dalam

bentuk apapun termasuk kegiatan pembuangan limbah pencucian bauksit keatas tanah milik Penggugat I dan Pengugat II sampai ada putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dalam perkara ini.

28. Bahwa, perbuatan hukum Tergugat I tanpa hak menyewakan tanah milik Penggugat I dan Penggugat II kepada Tergugat II untuk dipergunakan sebagai tempat pembuangan limbah pencucian bauksit yang dilakukan oleh Tergugat II jelas merupakan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian baik kerugian materiil maupun kerugian moril kepada Penggugat I dan Penggugat II selaku pemilik tanah yang sah.

29. Bahwa, perbuatan Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV tanpa hak mengakui tanah milik Penggugat I dan Penggugat II masuk dalam tanah Hak Guna Bangunan milik Tergugat I dan memberikan keterangan yang tidak benar dengan maksud untuk menghalangi-halangi Penggugat I dan Penggugat II mempertahankan dan melaksanakan hak atas tanahnya adalah merupakan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat I dan Penggugat II.

30. Bahwa, demikian pula perbuatan melawan hukum Tergugat II tanpa hak melakukan kegiatan / aktivitas pembuangan limbah pencucian bauksit ke tanah milik Penggugat I dan Penggugat II yang telah mengakibatkan timbulnya kerusakan seluruh lahan / tanah milik Penggugat I dan Penggugat II, maka wajar dan patut Tergugat II dihukum untuk membayar uang ganti rugi materiil maupun moril kepada Penggugat I dan Pengugat II.

31. Bahwa, adapun besarnya uang ganti rugi materiil dan moril yang harus dibayar Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV secara tanggung renteng kepada Penggugat I dan Penggugat II sebagai akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV adalah sebagai berikut :

Kerugian Materiil :

1. a. Biaya pemulihan atas kerusakan tanah milik Penggugat I dan Penggugat II, berupa Pembuangan limbah pencucian bauksit dengan perhitungan : Volume limbah : Luas tanah = 40.000 M2 x Tinggi = 2 Meter = 80.000 M3.

Jumlah lori / dump truck yang dipergunakan = 80.000 M3 : 10 M3/ lori / dump truck = 8.000 lori / dump truck

(10)

Hal 10 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Biaya pembuangan limbah = 8.000 lori / dump truck x Rp. 200.000,- / lori / dump truck = Rp. 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta rupiah)

b.Biaya pembuatan tanggul kolam milik Penggugat I dan Penggugat II yang rusak, dengan perhitungan :

Volume timbunan : Panjang tanggul = 1000 M x Tinggi tanggul = 2 M x Lebar tanggul = 2 M x Koofisiensi = 1,5 M = 6.000 M3

Pembelian tanah timbun = Rp. 40.000 / M3 x 6.000 M3 = Rp. 240.000.000,-

Upah pekerja = Rp. 60.000 / orang x 10 orang = Rp. 600.000,- / hari x 30 hari (asumsi) = Rp.18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)

Total biaya pembuatan tanggul = Rp. 240.000.000,- + Rp. 18.000.000,- = Rp. 258.000.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah)

2. Kehilangan keuntungan bilamana tanah Penggugat I dan Penggugat II diusahakan untuk usaha budi daya ikan air tawar dan pusat rekreasi / wisata pemancingan ikan selama 5 (lima) tahun untuk pemulihan kondisi lahan terhintung sejak 16 Agustus 2012, yang bilamana tanah seluas 4 Hektar disewakan dengan perhintungan Rp. 200.000.000,- per tahun dikali selama 5 tahun adalah sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah); Jadi kerugian materiil yang dialami Penggugat I dan Penggugat II seluruhnya adalah sebesar Rp. 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta rupiah) ditambah Rp.258.000.000,- (dua ratus lima puluh delapan juta rupiah) ditambah Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah) = Rp. 2.858.000.000,- (dua milyar delapan ratus lima puluh delapan juta rupiah).

Kerugian Moril :

Tercemarnya kredibilitas dan nama baik Penggugat I dan Penggugat II dimata masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, khusus masyarakat Kota Tanjung Pinang akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV. Kerugian moril ini tidak dapat dinilai dengan uang, namun untuk memudahkan pelaksanaan putusan maka wajar dan patut Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV dihukum membayar uang ganti rugi moril kepada Penggugat I sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dan kepada Penggugat II sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) atau seluruhnya sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah).

(11)

Hal 11 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

32. Bahwa, untuk menjamin agar gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak

sia-sia (illusoir) maka cukup berdasar dan beralasan hukum Penggugat I dan Penggugat II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa dan mengadili perkara ini meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta kekayaan baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak milik Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV, berupa :

a. Barang - barang bergerak maupun barang - barang tidak bergerak milik

Tergugat I :

- 1 (unit) mobil Daihatsu Ranger warna silver No.Pol : BP. 1781 TC ; - 1 (satu) unit mobil Toyota Fortuner warna silver No.Pol : BP. 1408 DA ; - 1 (satu) unit mobil Suzuki APV warna hitam No.Pol : BP. 1594 TZ ;

- 2 (dua) unit bangunan ruko yang terletak di Jalan Basuki Rahmat Komplek Bukit Barisan Blok C No : 26 – 27. Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang ;

- 1 (satu) unit bangunan ruko yang terletak di Jl. Wiratno, Komplek Ramayana Blok A, No. 23, RT.03 / RW. II Tanjung Pinang ;

b. Barang tidak bergerak dan barang bergerak milik Tergugat II :

- 1 (satu) set tromol pencucian bauksit yang terletak di lokasi penambangan bauksit Tergugat II di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, RT. 004 / RW. 02 Kota Tanjung Pinang ;

- 1 (satu) unit bangunan ruko yang terletak di Komplek Regency Park Blok III No : 31, Pelita - Batam ;

c. Barang - barang tidak bergerak dan barang - barang bergerak milik Tergugat III :

- 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Silver No.Pol : BP. 1920 WY; - 1 (satu) unit mobil Suzuki Escudo warna hijau No.Pol : BP. 1828 TZ; - 1 (satu) unit rumah tinggal yang terletak di Jl. Ciku Dalam No. 5 E

RT.006/RW.05 Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung Pinang ;

- 1 (satu) unit rumah tinggal yang terletak di Kampung Mekar Jaya Jl. Cendrawasih No. 30 RT.02/RW.01, Kelurahan Batu Sembilan, Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung Pinang ;

d. Barang tidak bergerak milik Tergugat IV :

- 1 (satu) unit rumah tinggal yang terletak di Perumahan Beverly Park Blok. D No : 23 Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam

(12)

Hal 12 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Dan lain - lain harta para Tergugat baik barang - barang bergerak maupun barang - barang tidak bergerak yang akan Penggugat I dan Penggugat II mohonkan dan ajukan kemudian.

33. Bahwa, gugatan Penggugat I dan Penggugat II ini didasarkan pada bukti-bukti yang kuat dan sempurna yang tidak dapat disangkal kebenarannya oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV maka cukup berdasar dan beralasan hukum putusan pengadilan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad) meskipun ada verzet, banding maupun kasasi.

34. Bahwa, oleh karena Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV adalah pihak yang dikalahkan maka adil dan patut Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV dihukum membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan uraian dan alasan-alasan hukum tersebut diatas, maka Penggugat I dan Penggugat II mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

DALAM PROVISI :

- Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk menghentikan seluruh kegiatan / aktivitas dalam bentuk apapun termasuk kegiatan pembuangan limbah pencucian bauksit keatas tanah milik Penggugat I dan Pengugat II sampai ada putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dalam perkara ini.

- Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV secara tanggung renteng membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV melaksanakan putusan provisi, terhitung sejak hari berikutnya putusan ini diucapkan sampai dengan dilaksanakannya;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya;

2. Menyatakan 2 (dua) bidang tanah seluas 40.000 M2 yang terletak di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, masing - masing :

(13)

Hal 13 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

- 1 (satu) bidang tanah seluas 20.000 M2, sesuai Sertipikat Hak Milik

Nomor : 3172 tanggal 03 Januari 2007, Surat Ukur Nomor : 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama Ika Yulia, yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang dan ;

- 1 (satu) bidang tanah seluas 20.000 M2, sesuai Sertipikat Hak Milik Nomor : 3173 tanggal 03 Januari 2007, Surat Ukur Nomor : 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama Edy Rustandi, SH., yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang adalah benar dan sah milik Penggugat I dan Penggugat II;

3. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) yang menimbulkan kerugian materiil dan kerugian moril kepada Penggugat I dan Penggugat II.

4. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk membayar uang ganti rugi materiil seluruhnya sebesar Rp. 2.858.000.000,- (dua milyar delapan ratus lima puluh delapan juta Rupiah) dan ganti rugi moril sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar Rupiah) secara tanggung renteng kepada Penggugat I dan Penggugat II yang dibayar secara tunai dan sekaligus.

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan oleh pengadilan dalam perkara ini;

6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun adanya upaya verzet, banding atau kasasi (uit voerbaar bij voorraad);

7. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

SUBSIDAIR :

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, Penggugat I dan Penggugat II mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum yang berlaku (ex aequa et bono).

Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut pihak Tergugat I, III dan IV telah mengajukan jawabannya yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :

(14)

Hal 14 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

1. Bahwa obyek sengketa dalam perkara ini adalah 2 (dua) bidang tanah

sengketa yang diakui (klaim) sebagai milik oleh para Penggugat yang merupakan satu kesatuan yang dibuat dalam 2 (dua) Sertifikat Hak Milik, yakni :

a. menurut Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) atas nama IKA YULIA (Penggugat I) yang diperoleh dengan Surat Keterangan Ganti Kerugian tanggal 27 Januari 2003 dari SARIF menurut Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 115/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 ; dan

b. Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) atas nama EDY RUSTANDI, SH (Penggugat II) yang diperoleh dengan Surat Keterangan Ganti Kerugian tanggal 27 Januari 2003 dari AISYAH menurut Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 112/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 ;

c. Bahwa obyek sengketa tersebut di atas yang terletak di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari (dahulu Kecamatan Tanjung Pinang Timur) Kota Tanjung Pinang, berada di atas bagian tanah milik PT. Terira Pratiwi Development (Tergugat I) berdasarkan Sertifikat (Tanda Bukti Hak) Guna Bangunan Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 dan Gambar Situasi Nomor 03/PGSK/95 tanggal 19 Januari 1995 ;

Bahwa dengan demikian, obyek sengketa, subyek dan dalil gugatan dalam perkara ini, pada hakikatnya sama dengan obyek sengketa, subyek dan dalil gugatan dalam perkara perdata Nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI tanggal 15 Maret 2012 yang masih dalam proses pemeriksaan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, karenanya terhadap tuntutan dalam perkara ini yang didasarkan atas alasan yang sama, dimajukan oleh dan terhadap orang yang sama dan dalam hubungan yang sama pula dengan perkara Nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI yang masih dalam proses dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ;

2. Bahwa gugatan kurang pihak, dimana masih ada pihak lain yang semestinya diikutkan (digugat) sebagai pihak dalam perkara ini, yaitu :

(15)

Hal 15 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

a. SARIF sebagai pihak yang menurut para Penggugat sebagai pemilik tanah asal menurut Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 115/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 ;

b. AISYAH sebagai pihak yang menurut para Penggugat sebagai pemilik tanah asal menurut Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 112/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 ;

Bahwa oleh karena subjek gugatan tidak lengkap (Exeptio Plurium Litis

Consortium), maka gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil dan

cukup beralasan untuk dinyatakan tidak dapat diterima ;

Berdasarkan alasan-alasan keberatan dalam uraian eksepsi tersebut di atas, maka cukup beralasan menurut hukum dan sudah sepatutnya menyatakan gugatan para Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apa yang dikemukakan dalam eksepsi mohon dianggap telah termasuk dalam pokok perkara, selanjutnya Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV membantah dan menolak dengan tegas seluruh dalil gugatan para Penggugat, kecuali apa yang diakui secara tegas dalam jawaban ini ; 2. Bahwa Tergugat I, III, dan IV membantah dengan tegas dalil para

Penggugat pada angka 1 s/d 5, mengenai obyek bidang tanah menurut Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) yang diakui sebagai milik atas nama IKA YULIA (Penggugat I) dan Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) yang diakui sebagai milik atas nama EDY RUSTANDI, SH (Penggugat II) yang merupakan satu kesatuan bidang tanah yang dibuat dalam 2 (dua) Sertifikat Hak Milik pada tahun 2007, faktanya fisik kedua bidang tanah tersebut berada di atas bagian bidang tanah milik Tergugat I menurut Sertifikat (Tanda Bukti Hak) Guna Bangunan Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 dan Gambar Situasi Nomor 03/PGSK/95 tanggal 19 Januari 1995 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Riau;

3. Bahwa kedua bidang tanah tersebut di atas menurut Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 atas nama IKA YULIA (Penggugat I)

(16)

Hal 16 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

dan Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 atas nama EDY RUSTANDI, SH (Penggugat II) adalah Obyek Sengketa dengan Tergugat I (atas gugatan yang diajukan oleh PT. Terira Pratiwi Development terhadap Para Penggugat) yang saat ini sedang dalam proses pemeriksaan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dalam register perkara Nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, karenanya terhadap tuntutan dalam perkara ini yang didasarkan atas alasan yang sama, dimajukan oleh dan terhadap orang yang sama dan dalam hubungan yang sama pula dengan perkara Nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI yang masih dalam proses dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, haruslah ditolak ; 4. Bahwa tidak semuanya benar dalil Para Penggugat pada angka 6 dan 7,

karena faktanya selain disewakan kepada PT. Aneka Tambang (Antam) sejak tahun 2007 s/d 2010, berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa yang dibuat dengan Akta Nomor 07 tertanggal 13 Desember 2007, tanah sengketa juga telah disewakan oleh Para Penggugat kepada PT. Antam Resourcindo (ARI) terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012, dengan menerima uang sewa yang dipergunakan untuk kegiatan pertambangan bouksit sebagai tailing (kolam sirkulasi hasil pengolahan dan pencucian material bauksit) yang sampai saat ini fisik tanah sengketa masih dalam kondisi berlumpur, karenanya dalil Para Penggugat yang akan membuka usaha budi daya ikan air tawar dan pusat rekreasi pemancing ikan serta dalil pada angka 22, adalah jelas akal-akalan Para Penggugat, karenanya perbuatan Para Penggugat tersebutlah yang menyewakan lahan tanah milik Tergugat I adalah jelas sangat merugikan hak subyektif Tergugat I selaku pemilik tanah ;

5. Bahwa dalil para Penggugat pada angka 8 tidak semuanya benar, tidak ada hubungan sewa-menyewa lahan antara Tergugat I dengan Tergugat II, melainkan berdasarkan Surat Perjanjian Pemanfaatan Lahan antara Tergugat I dengan Tergugat II tertanggal 16 Juni 2010 dimana maksud dari perjanjian tersebut adalah berhubung bahwa sebagian lahan milik Tergugat I menurut Sertifikat (HGB) Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 tersebut berada dalam wilayah izin usaha pertambangan PT. Antam Resourcindo dimana Tergugat II selaku sub kontraktor pelaksana kegiatan pertambangan tersebut, karenanya atas permintaan Tergugat II maka Tergugat I memberikan izin berupa hak pemanfaatan lahan miliknya kepada Tergugat II untuk menggunakan lahan tersebut dalam kegiatan pertambangan

(17)

Hal 17 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

menurut izin pertambangannya dengan syarat Tergugat II harus melakukan pematangan lahan berupa kegiatan pemotongan bukti dan penimbunan (cut

and field) sehingga pada waktu pengembalian lahan tersebut nantinya oleh

Tergugat II lahan aquo sudah dalam keadaan siap untuk dibangun oleh Tergugat I ;

6. Bahwa tidak benar dalil Para Penggugat pada angka 9 s/d 12, karenanya tidak pernah Tergugat III menyampaikan kepada Penggugat II bahwa lahan sengketa adalah milik Penggugat II. Pada waktu itu Tergugat III belum mengetahui bahwa obyek fisik tanah sengketa yang diklaim oleh Para Penggugat kepada Tergugat II dimaksud berada dalam Sertifikat HGB PT. TPD (Tergugat I), kemudian belakangan baru Tergugat III mengetahui bahwa ternyata obyek fisik tanah aquo berada dalam Sertifikat HGB Tergugat I dan karena Tergugat II adalah rekanan Tergugat I, maka pada waktu itu Tergugat III hanya membantu menjembatani penyelesaian antara Tergugat II dengan Para Penggugat sehubungan dengan somasi Para Penggugat kepada Tergugat II, namun mengenai penawaran pemberian uang dari Tergugat II kepada Penggugat II, Tergugat III sama sekali tidak mengetahuinya ;

7. Bahwa benar setelah dilakukan pengecekan dilapangan oleh Tergugat I barulah diketahui bahwa ternyata obyek fisik tanah aquo berada dalam Sertifikat (Tanda Bukti Hak) Guna Bangunan Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 dan Gambar Situasi Nomor 03/PGSK/95 tanggal 19 Januari 1995 dan sesuai dengan surat dari Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang No. 04/SK/TPD/IV/2005 tanggal 27 April 2005, telah menyatakan bahwa lokasi tanah yang dimohonkan oleh Para Penggugat menurut sertifikat-sertifikat aquo faktanya termasuk dalam lokasi tanah (HGB) milik Tergugat I, dan Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang telah pula menjelaskan bahwa menolak permohonan sertifikat atas tanah sengketa tersebut, karena faktanya berada dalam Sertifikat HGB milik Penggugat, karenanya dalil Para Penggugat pada angka 15 dan 16 tidak berdasar dan beralasan hukum, maka haruslah ditolak ;

8. Bahwa Tergugat I, Tergugat III, dan Tergugat IV, secara tegas membantah dalil Para Penggugat pada angka 17 s/d 19 sepanjang menyangkut kesepakatan pengembalian batas tanah Para Penggugat, karena dilakukannya pengukuran tanah sengketa dalam proses penerbitan sertifikat para Penggugat aquo adalah atas inisiatif dan kehendak dari Para Penggugat yang secara sepihak menunjuk letak obyek tanah sengketa

(18)

Hal 18 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

tanpa persetujuan dan melibatkan Tergugat I, III, dan IV, karenanya Berita Acara Pengembalian Batas tertanggal 14 Desember 2010 yang dibuat oleh Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang atas permintaan Para Penggugat tidak mengikat Tergugat I sepanjang menyangkut obyek tanah sengketa ; 9. Bahwa benar dalil Para Penggugat pada angka 20 s/d 22, karenanya tidak

mungkin Tergugat I mencabut patok tanah miliknya di atas tanah haknya sendiri menurut Sertifikat (Tanda Bukti Hak) Guna Bangunan Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 dan Gambar Situasi Nomor 03/PGSK/95 tanggal 19 Januari 1995 dan permintaan Para Penggugat kepada Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang untuk memediasi dengan Tergugat I sudah sepantasnya Tergugat I menolak, karena didasarkan pada Berita Acara Hasil Pengukuran Pengembalian Batas Tanah (setelah timbul sengketa) yang sudah tentu berada dalam HGB Tergugat I, tidaklah membuktikan keabsahan daripada perolehan dan penguasaan hak atas tanah sengketa oleh Para Penggugat ;

10. Bahwa tidak benar laporan Tergugat IV atas nama Tergugat I terhadap Para Penggugat kepada Kepolisian Resor Kota Tanjung Pinang atas dugaan tindak pidana penyerobotan tanah sesuai menurut Laporan Polisi No. Pol. : LP/220/VII/Kepri/Res. Tg. Pinang tanggal 21 Juli 2011 dihentikan penyidikannya, karena Tergugat IV tidak pernah menerima Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) dari penyidik Polres Tanjung Pinang, melainkan berdasarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan Nomor B/63/VII/2012/Ditreskrimum tanggal 17 Juli 2012 dari penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolsian Daerah Kepulauan Riau telah memberitahukan bahwa terhadap laporan Tergugat IV tentang dugaan tindak pidana memberikan keterangan palsu pada Akta Otentik sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 266 dan atau 263 KUHP telah diterima pelimpahannya dari Polres Tanjung Pinang pada tanggal 06 Juni 2012 dan Penyidik telah melakukan proses penyelidikan dan terhadap perkara yang dilaporkan tersebut telah ditingkatkan ke tahap penyidikan, karenanya dalil Para Penggugat pada angka 23 tidak beralasan hukum dan harus ditolak ;

11. Bahwa Tergugat IV menolak dengan tegas dalil gugatan Para Penggugat pada angka 24, berupa pendapat dan asumsi Para Penggugat, karena jawaban surat klarifikasi dari Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang Nomor 437/200.21.72/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011 bertentangan dengan suratnya sendiri Nomor 04/SK/TPD/IV/2005 tanggal 27 April 2005

(19)

Hal 19 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

dan kebenaran dalil (alasan) gugatan Para Penggugat pada angka 24 tersebut yang saat ini sedang dalam proses pemeriksaan dalam perkara No. 09/Pdt.G/2012/PN.TPI dimana Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang bersama-sama Para Penggugat adalah pihak (subyek) Tergugat dalam perkara tersebut ;

12. Bahwa Tergugat I membantah dengan tegas dalil Para Penggugat pada angka 25 s/d 28, karena tindakan Penghentian Sementara IUP PT. Antam Resorcindo oleh Walikota Tanjung Pinang adalah karena klaim sepihak dari Para Penggugat kepada Tergugat II atas tanah sengketa tanpa melibatkan Tergugat I, karenanya sangat aneh dalil gugatan Para Penggugat angka 27, karena bukankah Para Penggugat sendiri yang mengizinkan Tergugat II untuk melakukan kegiatan penambangan bouksit dan membuang limbah hasil pencucian bouksit di atas tanah sengketa dengan menerima uang sewa atau kompensasi dari Tergugat II melalui PT. Antam Resourcindo ? 13. Bahwa dengan demikian, Tergugat I, II, dan III, membantah dengan tegas

dalil gugatan Para Penggugat pada angka 28 s/d 31, karena faktanya Para Penggugatlah yang secara tanpa hak dan melawan hukum memperoleh tanah sengketa dan selanjutnya menerima uang sewa dan uang kompensasi penggunaan lahan tanah SHM No. 3172 dan SHM No. 3173 dari PT. Antam Resourcindo, berdasarkan bukti kwitansi tanda penerimaan uang yang diterima Penggugat II tertanggal 02 Maret 2012, karenanya dalil gugatan Para Penggugat angka 28 jelas tidak berdasar dan beralasan hukum ;

14. Bahwa Tergugat I, III, dan IV menolak secara tegas dalil-dalil gugatan Para Penggugat selebihnya pada angka 32 s/d 34, karena jelas tidak berdasar dan beralasan hukum, karena Para Penggugatlah yang faktanya memperoleh hak dan penguasaan obyek sengketa secara melawan hukum yang pada hakikatnya alasan gugatan dalam perkara ini menyangkut obyek yang sama dalam perkara Nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI yang masih dalam proses dan belum ada putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, maka sepatutnya gugatan Para Penggugat haruslah ditolak ;

15. Berdasarkan kenyataan hukum tersebut di atas, oleh karena dalil-dalil gugatan para Penggugat telah ternyata tidak berdasar dan beralasan hukum, maka sudah sepatutnya gugatan Penggugat I dan Penggugat II ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;

(20)

Hal 20 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Bahwa Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I, Tergugat III/ Penggugat Rekonvensi III dan Tergugat IV/ Penggugat Rekonvensi IV dengan ini mengajukan gugatan balik (dalam Rekonvensi) terhadap Penggugat I/ Tergugat Rekonvensi I dan Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II, berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam konvensi, mohon dianggap telah masuk dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam rekonvensi ini 2. Bahwa Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I sebagai badan hukum

(Perseroan Terbatas) yang didirikan menurut hukum Indonesia, memiliki dan menguasai sebidang tanah negara seluas 3.974.330 M² (tiga juta

sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh meter persegi)

yang terletak di Desa Dompak Seberang/ Kijang, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kabupaten Kepulauan Riau, Provinsi Riau, atau yang sekarang dikenal dengan Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, sebagaimana tersebut berdasarkan Sertifikat (Tanda Bukti Hak) Guna Bangunan Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 dan Gambar Situasi Nomor 03/PGSK/95 tanggal 19 Januari 1995 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Riau, dengan batas-batas sempadan sebagai berikut :

- sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Dompak ;

- sebelah Timur berbatasan dengan tanah Sinaga/ Ani / Izin Lokasi PT. TPD ;

- sebelah Barat berbatasan dengan tanah A Pin / Izin Lokasi PT. TPD ; - sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Bastari Majid, SH ;

3. Bahwa adapun dasar perolehan hak atas tanah Hak Guna Bangunan (HGB) Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I tersebut adalah melalui proses peralihan hak dengan cara ganti rugi dari masyarakat yang menguasai tanah menurut surat-surat keterangan tanah (SKT) yang seluruhnya terangkum dalam rekapitulasi ganti rugi tanah dalam GS. No. 03/PGSK/95 atas nama DARA M., dkk., dan diketahui oleh Camat Tanjung Pinang Timur yang nanti akan dibuktikan di persidangan ;

4. Bahwa yang anehnya adalah pada tahun 2007 di atas bagian bidang tanah (HGB) Penggugat aquo telah pula diterbitkan 2 (dua) buah Sertifikat Hak Milik oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang, yakni masing-masing Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) atas nama IKA YULIA (Penggugat

(21)

Hal 21 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

I/ Tergugat Rekonvensi I) dan Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) atas nama EDY RUSTANDI, SH (Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II) yang keduanya terletak di Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari (di dalam Surat Ukur tertulis Kecamatan Tanjung Pinang Timur) Kota Tanjung Pinang; 5. Bahwa kedua bidang tanah yang diakui oleh Penggugat I dan II/ Tergugat

Rekonvensi I dan II tersebut merupakan satu kesatuan yang dibuat dalam 2 (dua) Sertifikat Hak Milik, yakni menurut Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) atas nama IKA YULIA, berbatas dengan :

- sebelah Utara berbatasan dengan tanah Afrizal ;

- sebelah Timur berbatasan dengan tanah Cun Bun/ A Kaw ; - sebelah Barat berbatasan dengan tanah A bun/ A Kaw ;

- sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Edy Rustandi. SH ;

Dan menurut Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) atas nama EDY RUSTANDI, SH, berbatas dengan :

- sebelah Utara berbatasan dengan tanah Ika Yulia ; - sebelah Timur berbatasan dengan tanah A Kaw ; - sebelah Barat berbatasan dengan tanah A Kaw ; - sebelah Selatan berbatasan dengan tanah A Kaw ; Selanjutnya disebut “Tanah Sengketa” ;

6. Bahwa fisik atau batas-batas bidang tanah sengketa yang tersebut dalam sertifikat Hak Milik Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II tersebut di atas, faktanya tidak sesuai dengan batas-batas yang menurut kenyataannya berbeda dengan batas-batas bidang tanah yang ditunjuk Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II yang kenyataannya berada di dalam lokasi tanah HGB Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I ; 7. Bahwa Penggugat I/ Tergugat Rekonvensi I memperoleh tanah sengketa

berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian yang teregister di Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang Nomor 200/590/III/2003 tanggal 29 Maret 2003 (setelah pemekaran wilayah menjadi Kelurahan Dompak) dari pemilik asal atas nama Sarif yang menguasai tanah berdasarkan Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 115/SK/II/1991

(22)

Hal 22 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

tanggal 17 Pebruari 1991 yang dikeluarkan oleh Lurah Kampung Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, yang terdaftar di Kecamatan Bintan Timur dibawah Nomor 295/BT/II/1991 ;

8. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 115/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 atas nama Sarif adalah terletak di Kampung Wacopek (Kijang Barat) RT. 001 RW. VII, Kelurahan Kampung Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Kepulauan Riau atau yang sekarang (setelah pemekaran) masuk ke dalam wilayah yang dikenal dengan Wacopek, Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, dengan batas-batas sempadan sebagai berikut :

- sebelah Utara berbatasan dengan tanah Afrizal ; - sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Aisyah ; - sebelah Timur berbatasan dengan tanah Cun Bun ;

- sebelah Barat berbatasan dengan tanah A Kaw / Cun Bun ;

9. Bahwa letak lokasi tanah menurut persil Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 115/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 atas nama Sarif yang dikeluarkan oleh Lurah Kampung Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Kepulauan Riau atau yang sekarang (setelah pemekaran) masuk ke dalam wilayah yang dikenal dengan Wacopek, Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, menurut batas-batas sempadan tersebut adalah berbeda dengan letak lokasi tanah sengketa yang ditunjuk oleh Penggugat I/ Tergugat Rekonvensi I dalam permohonan hak Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama IKA YULIA yang faktanya berada di atas tanah Penggugat dalam sertifikat Hak Guna Bangunan No. 00872 ;

10. Bahwa adanya keadaan seperti diterangkan di atas, jelas menunjukkan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Penggugat I/ Tergugat Rekonvensi I yang telah menunjukkan letak/ lokasi tanah (dalam SHM No. 3172) tidak sesuai dengan letak/ lokasi tanah asal yang faktanya malah menunjukkan letak lokasi tanah di atas tanah HGB Penggugat ;

11. Bahwa demikian juga Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II memperoleh tanah sengketa berdasarkan Surat Keterangan Ganti Kerugian yang teregister di Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang Nomor 201/590/III/2003 tanggal 29 Maret 2003 (setelah pemekaran wilayah menjadi Kelurahan Dompak) dari pemilik asal atas nama Aisyah menurut

(23)

Hal 23 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Surat Keterangan Tanah Nomor 112/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 yang dikeluarkan oleh Lurah Kampung Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, yang terdaftar di Kecamatan Bintan Timur dibawah Nomor 292/BT/II/1991 ;

12. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 112/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 atas nama Aisyah adalah terletak di Kampung Wacopek (Kijang Barat) RT. 001 RW. VII, Kelurahan Kampung Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Kepulauan Riau atau yang sekarang (setelah pemekaran) masuk ke dalam wilayah yang dikenal dengan Wacopek, Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang, dengan batas-batas sempadan sebagai berikut :

- sebelah Utara berbatasan dengan tanah Syarif ; - sebelah Selatan berbatasan dengan tanah A Kaw ; - sebelah Timur berbatasan dengan tanah A Kaw ; - sebelah Barat berbatasan dengan tanah A Kaw ;

13. Bahwa letak lokasi tanah menurut persil Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 112/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 atas nama Aisyah yang dikeluarkan oleh Lurah Kampung Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Kepulauan Riau atau yang sekarang (setelah pemekaran) masuk ke dalam wilayah yang dikenal dengan Wacopek, Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang menurut batas-batas sempadan tersebut adalah berbeda dengan letak lokasi tanah sengketa yang ditunjuk oleh Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II dalam permohonan hak Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama EDY RUSTANDI, SH yang faktanya berada di atas tanah Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 00872 ;

14. Bahwa bila dicermati lebih lanjut, terdapat perbedaan yang nyata tanda tangan atas nama Aisyah pada Surat Keterangan Tanah (alas hak) Nomor 112/SK/II/1991 tanggal 17 Pebruari 1991 dengan tanda tangannya pada Surat Keterangan Ganti Kerugian Reg. Nomor 201/590/III/2003 tanggal 29 Maret 2003 yang dibuat dengan Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II ; 15. Bahwa demikian pula Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II yang telah

menunjukkan letak lokasi tanah (dalam SHM No. 3173) diatas bagian tanah HGB No. 00872 milik Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I yang tidak sesuai

(24)

Hal 24 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

dengan keadaan menurut letak lokasi tanah menurut asal hak dalam Surat Keterangan Tanah (alas hak) Aisyah adalah jelas merupakan perbuatan melawan hukum ;

16. Bahwa dengan demikian, telah ternyata tanah sengketa yang diperoleh secara melawan hukum oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II, dan diterbitkannya SHM No. 3172 dan SHM No. 3173 tertanggal 03 Januari 2007 di atas tanah HGB Tergugat I/Penggugat Rekonvensi I secara melawan hukum pula oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Tanjung Pinang, maka haruslah dinyatakan batal Sertifikat Hak Milik No. 3172 atas nama Penggugat I/ Tergugat Rekonvensi I dan Sertifikat Hak Milik No. 3173 atas nama Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II tersebut atau tidak sah atau setidak-tidaknya tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ;

17. Bahwa ketika proses permohonan hak dan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 3172 dan Sertifikat Hak Milik No. 3173 atas nama Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II tersebut, Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I pernah menanyakan hal tersebut kepada Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang sesuai dengan surat No. 04/SK/TPD/IV/2005 tanggal 27 April 2005, karena berdasarkan Laporan dari Hasil Pemeriksaan Lapangan tanggal 21 Mei 2005 telah menyatakan bahwa lokasi tanah yang dimohonkan oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II termasuk dalam lokasi tanah (HGB) milik Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I, dan Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang telah pula menjelaskan pengakuan pada waktu itu menolak permohonan sertifikat atas tanah sengketa tersebut, karena faktanya berada dalam Sertifikat HGB milik Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I ;

18. Bahwa di atas tanah sengketa telah digunakan sebagai kolam tailing (kolam sirkulasi hasil pengolahan dan pencucian material bauksit) yang disewakan oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II kepada PT. Aneka Tambang Tbk., berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa yang dibuat dengan Akta No. 07 tertanggal 13 Desember 2007 adalah jelas merugikan hak-hak Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I ;

19. Bahwa adapun hasil sewa tanah sengketa yang dinikmati oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II dari PT. Aneka Tambang Tbk., terhitung sejak tanggal 06 Agustus 2007 sampai dengan 06 Agustus 2010 atau yang telah berlangsung selama 3 (tiga) tahun dengan perincian Rp. 1.750,- (seribu tujuh ratus lima puluh rupiah) per- meter perseginya, maka

(25)

Hal 25 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

untuk luas 40.000 M² (tanah sengketa) adalah Rp. 1.750 x 40.000 = Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) per tahunnya x 3 (tiga) tahun maka total seluruhnya sejumlah Rp. 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah), maka hasil sewa yang diterima Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II ini patut jika dibayar kembali oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II kepada Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I selaku pemilik sah atas tanah sengketa ;

20. Bahwa selanjutnya Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II saat ini juga telah menyewakan kembali tanah sengketa kepada PT. Antam Resourcindo untuk digunakan sebagai kolam tailing (tempat pembuangan limbah pencucian bouksit) dengan menerima kompensasi sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012, sesuai dengan bukti kwitansi tanda penerimaan uang yang diterima Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II tertanggal 02 Maret 2012 dari PT. Antam Resourcindo tertanggal 02 Maret 2012 ;

21. Bahwa akibat dari penyewaan tanah sengketa oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II yang digunakan sebagai kolam tailing, telah berakibat pula kepada kerusakan tanah hingga menjadi kolam pembuangan limbah yang tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I, karenanya patut dan wajar pula menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II untuk menimbun kembali dan mengembalikan tanah sengketa dalam keadaan baik dan kosong kepada Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I tanpa halangan apapun atau dihukum untuk membayar biaya penimbunan kembali sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan ratus lima puluh juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut: - Biaya pembersihan kolam tailing/ penyedotan air limbah (upah secara

borongan) Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) ;

- Biaya penimbunan kembali tanah dengan volume (luas tanah 40.000 M² x kedalaman 1,5 M = 60.000 M³). 1 lori = 8 M³, maka diperlukan 7.500 lori, biaya 1 lori = Rp. 100.000,- maka biaya penimbunan adalah Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) ;

Maka total biaya pembersihan dan penimbunan tanah sengketa adalah (Rp. 200.000.000,- + Rp. 750.000.000,-) = Rp. 950.000.000,- (Sembilan

(26)

Hal 26 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

22. Bahwa untuk menjamin tuntutan ganti rugi yang dimaksud dalam perkara ini

agar tidak sia-sia (illusoir), maka beralasan Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I mohon untuk meletakkan Sita Jaminan atas Kekayaan baik bergerak maupun tidak bergerak dari Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II yang akan diajukan secara tersendiri kemudian ;

23. Bahwa untuk menghindari itikad buruk dari Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II dalam hal memindahtangankan atau mengalihkan hak atas tanah sengketa dan atau menyewakan kepada pihak lain, maka mohon kiranya terhadap obyek sengketa agar diletakkan Sita Jaminan ;

24. Bahwa tanah sengketa dikuasai dan digunakan oleh Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II dengan cara disewakan kepada pihak lain, maka untuk menghindari kerugian yang lebih besar bagi Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I dan juga kekhawatiran adanya tindakan atau kegiatan dari Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II atau pihak lain di atas tanah sengketa, maka mohon agar dijatuhkan putusan pendahuluan (provisi) untuk memutuskan agar tanah sengketa ditetapkan dalam keadaan stand fast atau status quo dan melarang masing-masing pihak agar tidak melakukan kegiatan atau aktivitas apapun dan dari siapapun di atas tanah sengketa termasuk kegiatan pertambangan pembuangan limbah pencucian bouksit, ;

25. Bahwa adalah beralasan pula agar Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II melaksanakan putusan yang berkekuatan hukum tetap nantinya mengembalikan tanah sengketa dalam keadaan baik dan kosong kepada Penggugat, maka menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) perhari apabila Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II lalai melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap ;

26. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan atas akta-akta otentik, maka patut pula jika putusan perkara ini dinyatakan dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada verzet, banding, dan atau kasasi ;

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut di atas, maka Tergugat I, III dan IV/ Penggugat Rekonvensi I, III, dan IV, mohon kepada Yth., Bapak Ketua/ Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan memberikan putusan sebagai berikut :

(27)

Hal 27 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat I, III dan IV seluruhnya ; 2. Menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima ; DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II seluruhnya ;

2. Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya perkara; DALAM REKONVENSI

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya.

2. Menyatakan dan menetapkan Sita Jaminan yang telah diletakkan atas tanah sengketa dan terhadap kekayaan Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II sah dan berharga ;

3. Menyatakan Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II telah melakukan perbuatan melawan hukum ;

4. Menyatakan tanah sengketa berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 00872 tanggal 08 Mei 1995 dan Gambar Situasi Nomor 03/PGSK/95 tanggal 19 Januari 1995 yang terhisap dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 atas nama Penggugat I/ Tergugat Rekonvensi I dan Nomor 3173 atas nama Penggugat II/ Tergugat Rekonvensi II seluas 40.000 M² (empat puluh

ribu meter persegi) adalah hak Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I (PT.

Terira Pratiwi Development) ;

5. Menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama IKA YULIA seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) dan Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama EDY RUSTANDI, SH seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) adalah perbuatan melawan hukum dan melanggar hak Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I ;

6. Menyatakan Sertifikat Hak Milik Nomor 3172 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur Nomor 0969/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama IKA YULIA seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) dan Sertifikat Hak Milik Nomor 3173 tanggal 03 Januari 2007 dengan Surat Ukur

(28)

Hal 28 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Nomor 0970/Dompak/2006 tanggal 01 Desember 2006 atas nama EDY RUSTANDI, SH seluas 20.000 M² (dua puluh ribu meter persegi) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan tidak mengikat Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I ;

7. Menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II untuk menyerahkan tanah sengketa dalam keadaan baik dan kosong tanpa sesuatu halangan apapun juga kepada Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I 8. Menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II secara

tanggung renteng untuk membayar kembali uang sewa tanah sengketa yang diterimanya kepada Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I sebesar Rp. 210.000.000,- + Rp. 400.000.000,- = Rp. 610.000.000,- (enam ratus sepuluh juta rupiah) secara tunai dan sekaligus ;

9. Menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II secara tanggung renteng untuk membayar biaya pembersihan dan penimbunan kembali tanah sengketa secara tunai kepada Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I sebesar Rp. 950.000.000,- (Sembilan ratus lima puluh juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut :

- Biaya pembersihan kolam/ penyedotan air limbah Rp. 200.000.000,- (dua

ratus juta rupiah) ;

- Biaya penimbunan kembali tanah dengan volume (luas tanah 40.000 M² x kedalaman 1,5 M = 60.000 M³). 1 lori = 8 M³, maka diperlukan 7.500 lori, biaya 1 lori = Rp. 100.000,- maka biaya penimbunan Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) ;

Maka total biaya pembersihan dan penimbunan tanah sengketa adalah : (Rp. 200.000.000,- + Rp. 750.000.000,-) = Rp. 950.000.000,- (Sembilan

ratus lima puluh juta rupiah) ;

10. Menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah) per-hari secara tunai kepada Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi I, apabila lalai melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, terhitung sejak putusan diucapkan hingga dilaksanakan ;

11. Menyatakan dan menetapkan putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada verzet, banding atau kasasi; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

(29)

Hal 29 dari 34 hal. Put.113/PDT/2014/PT.PBR

Menghukum Penggugat I dan II/ Tergugat Rekonvensi I dan II secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara ini ;

SUBSIDAIR

Apabila Pengadilan Negeri Tanjung Pinang berpendapat lain, Tergugat I, III dan IV/ Penggugat Rekonvensi I, III, dan IV mohon putusan yang seadil-adilnya (ex

aequo et bono).

Menimbang, bahwa atas gugatan para penggugat tersebut pihak tergugat II telah mengajukan jawabannya yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

GUGATAN Nomor : 23/Pdt.G/2012/PN.TPI AQUO MENGADUNG POKOK PERMASALAHAN YANG SAMA DENGAN GUGATAN nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI.

Bahwa permasalahan yang diajukan oleh para penggugat aquo nomor : 23/Pdt.G/2012/PN.TPI pada dasarnya mengandung permasalahan yang sama dengan gugatan nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI yang selengkapnya dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Bahwa antara Ika Yulia dan Edy Rustandi, SH dengan PT. Terira Pratiwi Development (PT. TDP) sudah saling menggugat yang selengkapnya sebagai berikut :

Dalam perkara nomor : 23/Pdt.G/2012/PN.TPI aquo pihak penggugat adalah Ika Yulia selaku penggugat I dan Edy Rustandi, SH selaku penggugat II, menggugat :

1. PT. Terira Pratiwi Development (tergugat I); 2. PT. Lobindo Nusa Persada (Tergugat II);

3. Ferry Lee Garcia baik selaku Direktur PT. Terira Pratiwi Development maupun selaku diri pribadi (Tergugat III);

4. Anggelinus, SH baik selaku Direktur PT. Terira Pratiwi Development maupun selaku diri pribadi (Tergugat IV)

Sementara itu dalam perkara lain, yaitu perkara nomor 09/Pdt.G/2012/PN.TPI PT. Terira Pratiwi Development (PT.TDP) menggugat :

1. Ika Yulia (Tergugat I);

Referensi

Dokumen terkait

- bahwa kemudian setelah mendengar berita bahwa ternyata nama Penggugat tidak tercantum dalam pengumuman di Koran terbitan Medan sebagaimana yang dijanjikan oleh

Menimbang, bahwa setelah mempelajari secara seksama pertimbangan- pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 04 April 2012 nomor :

--- Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas tadi yaitu bahwa percekcokan terus menerus didalam Rumah Tangga Penggugat /

Menimbang, bahwa sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat bahwa objek sengketa adalah haknya, dan Penggugat harus membuktikannya yang mana sudah dipertimbangkan

- Bahwa oleh karena gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah kabur (Obscuur Libeli) , maka sesuai dengan ketentuan hukum acara, patut dan beralasan kiranya

Bahwa perhitungan yang dilakukan tergugat tidak menurut jalur hukum karena penggugat telah menguraikan bahwa pembayaran hanya dilakukan dengan pokok saja dan

43/11 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Medan Baru yang akan dilakukan oleh Tergugat II dengan alasan bahwa rencana pelelangan tersebut tidak sah karena Penggugat

Bahwa Penggugat selaku isteri telah mengetahui apa yang menjadi pekerjaan Tergugat selama ini dan Tergugat masih bertahan dalam pekerjaan tersebut karena Tergugat