• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi

MANAJEMEN INOVASI

Membangun Kapasitas dan Kapabilitas Perguruan Tinggi

Dalam Hilirisasi Hasil Riset Iptek dan Inovasi

(2)

AGENDA PAPARAN

1. Latar Belakang

2. Manajemen Inovasi PT dan

Lembaga Litbang

3. Implementasi Inovasi PT dan

Lembaga Litbang

(3)
(4)

Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

Fungsi (Pasal 4, ayat b)

Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif,

terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma;

Tujuan (Pasal 5, ayat b,c)

• Dihasilkannya

lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan

dan/atau Teknologi

untuk memenuhi kepentingan nasional dan

peningkatan daya saing bangsa;

• Dihasilkannya

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian

yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar

bermanfaat bagi

kemajuan bangsa,

serta

kemajuan peradaban dan

kesejahteraan umat manusia; dan terwujudnya Pengabdian kepada

Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang

bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa.

(5)

Strategi 10 :

Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi, melalui strategi:

a.Pengembangan jurusan-jurusan inovatif sesuai dengan kebutuhan

pembangunan dan industri, disertai peningkatan kompetensi lulusan

berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;

b.Penguatan

kerjasama perguruan tinggi dan dunia industri

untuk kegiatan

riset dan pengembangan;

c.Pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang

terintegrasi di dalam mata kuliah, dengan

menjalin kerjasama dengan

dunia usaha/dunia industri.

RPJMN 2015-2019

Buku 1 BAB 6 AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL

Bagian 6.5.2 Pembangunan Pendidikan: Pelaksanaan Program Indonesia Pintar; Halaman 6-73

(6)

Peran Strategis

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

DAYA

SAING

LEMBAGA YANG

BERKUALITAS

INOVASI

SUMBERDAYA

BERKUALITAS

TENAGA KERJA

TERAMPIL DIKTI

PENELITIAN DAN

PENEMBANGAN

(7)

INOVASI ATAU HILIRISASI

1.

Hilirisasi Iptek ke dalam ekonomi dan masyarakat  meningkatnya peran

pengetahuan (knowledge) dalam perekonomian (knowledge-based

economy)

2.

meningkatnya cara pikir sistemik di kalangan pengambil kebijakan

menggantikan model linier ( supply push & market/demand pull  sistem

inovasi)

3.

Sedangkan RUU SINAS P3IPTEK memaknai inovasi sebagai “kegiatan

penelitian, pengembangan, pengkajian, penetapan dan/atau perekayasaan

yang menghasilkan kebaruan dan perubahan yang diterapkan dan

bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya

Menurut OECD :

An innovation is the implementation of a new or significantly improved product

(good or service), or process, a new marketing method, or a new organizational

method in business practices, workplace organization or external relations.

Innovation covers a wide range of domains with science and technology

innovation as the core.

(8)

Hilirisasi Hasil Litbangyasa

8 Kebut Kemampuan inovasi Alih Teknologi Lemba h K em atia n (V alley of D ea th) Ba rr ier to En try

Market size & position Technology competencies Risk appetite

Kebutuhan & daya serap inovasi

Perfect Competition vs Oligopoly Skala ekonomi Gresham’s law Kebutuhan Teknologi Pasokan SDM Iptek switching cost Network externality Technology lock-in

Struktur & persaingan pasar Pasokan SDM Iptek Kualitas Litbangyasa Jasa Teknologi Prototyping Production technology Testing & certification Techno-economic

(9)

Proses INOVASI

What is not disseminated & used, is not an innovation

(World Bank 2010)

Membawa ke Pasar

Produk/ Proses Inovatif

Menumbuhkan Inovasi

Pasar

- R & D (SDM & Fasilitas)

- Pendanaan

- Time to market

- Prototip laboratorium

- Optimasi 1,2 dst

- Prototip industri

- dll

-

Biz Model

-

Pakar & Mitra

-

Fasilitas produksi

-

Aspek legal

-

Investasi & Pendanaan

-

Penyesuaian kebijakan

-

dll

(10)

STRATEGI RISET DAN INOVASI:

Balanced Demand Driven dan Supply Push

Product Development Tecnology Take to market Take to market Basic Research 2-3 Years Market identified Market to be identified

Many years of R&D Research

grants

Technology grants

Innovation Support: sertifikasi, uji, standarisasi, pilot scale, trial productin, insentif, regulasi

Demand Driven

(11)

Kementerian Ristek dan Dikti

Banyak Inovasi ‘tersungkur’ di ‘Valley of

Death’

(12)

Penelitian dan Pengembangan

Demonstrasi

(Uji Coba) Produksi

Skala Pilot Skala Komersial Komersial Dukungan Komersial Kompetitif TRL 1 TRL 2 TRL 3 TRL 4 TRL 5 TRL 6 TRL 7 TRL 8 TRL 9

TRL : Kesiapan Teknologi (technology readiness level) CRL

1 CRL 2 CRL 3 CRL 4 CRL 5 CRL 6

CRL : Kesiapan Komersial (commercial readiness level)

MRL : Kesiapan Manufaktur (manufacturing readiness level) MRL

7 MRL 8 MRL 9 MRL 10

Manufaktur produk secara kontinyu

Area yang bersifat

KRITIKAL

Sumber : diolah dari materi presentasi AIPI

Menemukenali “LEMBAH KEMATIAN”

(13)

“LEMBAH KEMATIAN”

SINERGI Consulting – N. Ananto 0816729727

Tantangan yang dihadapi :

1.TRL (tingkat kesiapan teknologi) = 7,8, 9

2.CRL (tingkat kesiapan komersial) = 1, 2, 3, 4

3.MRL (tingkat kesiapan manufaktur) = 7, 8, 9, 10

4.Peningkatan dari skala purwarupa (pilot) menjadi skala komersial :

 Investasi dan biaya tinggi;

 Risiko tinggi;

 Mengejar momentum “time-to-market”; 5.Belum terlalu menarik bagi investor;

Tantangan dalam Menghadapi “LEMBAH KEMATIAN”

(14)

Regional Pangan Energi Kesehatan dan obat

Transport

asi TIK HanKam

Material maju Maritim dan kelautan Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana Perubaha n iklim Sosial humaniora Total per Regional

SUMATERA (11 Perguruan Tinggi) 56 21 14 1 15 0 9 4 3 1 13 137

JAWA (27 Perguruan Tinggi) 115 92 61 24 89 1 68 61 11 2 68 592

BALI, LOMBOK dan NUSA TENGGARA

(7 Perguruan Tinggi) 33 2 5 0 4 0 9 1 0 8 17 79 KALIMANTAN (3 Perguruan Tinggi) 7 4 11 4 11 0 3 0 3 1 4 48

SULAWESI, MALUKU dan PAPUA

(3 Perguruan Tinggi) 23 17 10 1 2 0 1 3 2 0 11 70

Total per Bidang 234 136 101 30 121 1 90 69 19 12 113 926

POTENSI INOVASI OLEH PERGURUAN TINGGI

11 Perguruan Tinggi

27 Perguruan Tinggi

3 Perguruan Tinggi

7 Perguruan Tinggi

(15)

INNOVATION

Innovation I

ITERATION

Business Model, Supply Chain, Manufacturing Market Need and

Application New and Old S&T

(16)
(17)

MANAJEMEN INOVASI

(Tujuan)

1. Transformasi mindset aktivitas R&D di perguruan tinggi

2. Meningkatkan sinergi sumberdaya R&D di perguruan

tinggi

3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi

untuk hilirisasi produk litbang ke industri/dunia bisnis;

4. Meningkatkan keterlibatan akademisi untuk

berhubungan secara langsung dengan industri

5. Meningkatkan kerjasama perguruan tinggi dengan

Industri

6. Meningkatkan jumlah produk inovasi hasil R&D

Perguruan Tinggi

(18)

Capacity

Building

Peningkatan

Pendanaan Inovasi

Penguatan

Unit

Intermediasi

Membangun kompetensi dan budaya inovasi, penghargaan bagi inovator Pembentukan dan penguatan peran unit-unit intermediasi

Pendanaan uji beta dan difusi, infrastuktur skala produksi, uji dan sertifikasi

(19)
(20)

Kementerian Ristek dan Dikti

Science and Techno Park (STP

Science Techno Park (STP) merupakan kawasan yang dikelola secara profesional dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan/perekonomian masyarakat sekitarnya dengan mempromosikan

budaya inovasi dan daya saing dari bisnis berbasis pengetahuan. STP merupakan penyedia pengetahuan terkini, penyedia solusi teknologi, serta merupakan pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut.

Technology Park (TP)

Technology Park atau Science Park adalah kawasan bangunan yang diperuntukan bagi penelitian dan pengembangan sains dan teknologi berdasarkan kepentingan bisnis. Berbeda dengan industrial park dan business park, kegiatan bisnis dan organisasi di Techno Park lebih fokus kepada pengembangan produk dan inovasi sedangkan industrial park focus kepada manufaktur dan business park focus kepada administrasi

Inkubator

Perusahaan/lembaga yang memberikan suatu program yang didesain untuk

membina dan mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian

program permodalan yang diikuti oleh dukungan kemitraan / pembinaan elemen

bisnis lainnya dengan tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi perusahaan

yang profitable, memiliki pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta

menjadi perusahaan yang sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif

bagi masyarakat.

(21)

TECHNOLOGY TRANSFER OFFICE (TTO)

LEMBAGA ALIH TEKNOLOGI untuk mewujudkan percepatan proses alih teknologi agar hasil

penelitian dan pengembangan di LEMLITBANG dan PT dapat diaplikasikan oleh para pengguna teknologi/industri secara komersial untuk

meningkatkan perekonomian, daya saing, dan kesejahteraan bangsa.

 Perguruan tinggi sebagai lembaga pengajaran (teaching university)  Perguruan tinggi sebagai pusat riset

(research university)

 Perguruan tinggi sebagai wahana

penumbuhkembangan kewirausahaan (entrepreneurial university) berbasis teknologi.

 Lembaga Litbang sebagai Pusat Riset dan Komersiaisasi Riset.

(22)

TEACHING INDUSTRY

Pembelajaran Berorientasi Industri :

1. Strategi pembelajaran telah mencakup proses pendidikan dan proses litbang dan inovasi;

2. Litbang dan inovasi dilakukan integratif, baik dari aspek akademik maupun aspek praktis untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis;

3. Struktur, sumberdaya dan budaya berorientasi pada riset (research uiversity) dan mengarah pada pada “entrepreneurial university”;

(23)

(*) Teaching Industry,

dikembangkan sesuai target pembangunan bidang/sektor

Kerangka Kerja Pengembangan Teaching Industry

Teaching Industry

(*)

Pemerintah Republik Indonesia

(Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Ristek & Dikti)

Perguruan Tinggi

Lembaga Litbang Industri/Pabrik

Insentif pajak Pemenuhan kebutuhan anggaran market driven,

foresight technology., revenue

SDM ahli, teknologi, kebutuhan spesifik

order/load kapasitas

Peran PT/Litbang : 1.Memenuhi fixed cost 2.Teknologi dan SDM ahli

3.Kapasitas produksi/ “fabrication lab”

Nilai Tambah Nasional

1. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri

2. Peningkatan TKDN (daya saing dan kemandirian industri) 3. Pengembangan dan pemenuhan tenaga kerja trampil 4. Peningkatan ekspor produk DN

Peran Industri :

1.Pemberi order (load) 2.Quality control 3.“Bapak angkat”

4.Informasi dinamika pasar

Pengadaan pemerintah

Pengadaan pemerintah

(24)
(25)

Draft Arsitektur Pelatihan Manajemen

Inovasi Tingkat Lanjut

(26)

Peserta mampu memahami urgensi dan beragam inovasi, dapat

menerapkan prinsip-prinsip dasar pendekatan manajemen inovasi,

memiliki kompetensi atas penerapan strategi dan perangkat analitis agar

semakin mampu memberdayakan dirinya secara efektif dan efisien, baik

sebagai tenaga fungsional perekayasa, peneliti atau rumpun fungsional

sejenis lainnya, maupun sebagai tenaga profesional pengelola

”Pusat

Inovasi” atau kelembagaan intermediasi

KELUARAN SPESIFIK :

"Manajemen Inovasi - Membangun Landasan Keunggulan Daya Saing"

Peserta dapat memahami : 1). Alasan Berinovasi; 2). Inovasi dan

Sumber Inovasi; 3). Jenis dan Pola Inovasi; 4). Isu Krusial; 5).

Menetapkan Arah Strategis Organisasi; 6). Memilih Gagasan/Rencana

Inovasi; 7). Strategi Kemitraan; 8). Melindungi/Mengamankan Inovasi;

9). Mengorganisasikan Proses Berinovasi; 10). Mengelola Proses

Pengembangan Produk Baru; 11). Merancang Strategi Pemanfaatan

(27)

NO TUJUAN KURIKULER

1. DINAMIKA ORGANISASI: Memahami dan menjelaskan landasan konsep

(termasuk terminologi teknis) dan implikasi dari dinamika inovasi untuk membantu pengambil keputusan

2. MERUMUSKAN STRATEGI INOVASI

memahami dan dapat mempraktikkan pengelolaan proses perencanaan arah strategi organisasi dan alternatif gagasan/rencana inovasi beserta pemilihan yang paling sesuai. Peserta juga dapat mendiskusikan perkembangan paradigma termasuk strategi kemitraan dan bagaimana melindungi atau mengamankan rencana inovasi

3 MENGIMPLEMENTASI STRATEGI INOVASI: memahami proses dan mampu

mengimplementasikan rencana inovasi, termasuk implikasinya terhadap

struktur organisasi atas inovasi, manajemen proses pengembangan produk baru beserta timnya, serta pengembangan strategi pemanfaatannya

GARIS BESAR MATERI AJAR # 1 :

(28)

Diklat "Manajemen Inovasi dan Teknologi - Membangun Landasan

Keunggulan Daya Saing", sangat disarankan untuk diikuti oleh :

1.

Para Peneliti, Perekayasa maupun Perencana dalam berbaga bidang

fokus;

2.

Dosen dan pengajar dari Pendidikan Tinggi, baik bagi pendidikan gelar,

non gelar;

3.

Manajemen/pengelola fungsi/unit kerja/lembaga Litbang Iptek dan

penguatan inovasi, baik pada K/L/D/Pendidikan Tinggi maupun

perusahaan (dunia usaha);

4.

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menangani urusan yang berkaitan

dengan litbang Iptek, penguatan inovasi maupun komersialisasi

teknologi;

KEPESERTAAN :

(29)

IMPLEMENTASI INOVASI PERGURAN

TINGGI DAN LEMBAGA LITBANG

(30)

PROGRAM INOVASI

1. Program Inovasi Teknologi Industri

2. Program Inovasi Teknologi PT

3. Program Perusahaan Pemula Berbasis

Teknologi (PPBT)

4. Program

Inkubasi

Teknologi

dan

(31)

INOVASI TEKNOLOGI DI INDUSTRI

Tujuan

Mempercepat Hilirisasi hasil-hasil R & D

Focus

ICT; Hankam; Pangan; Kesehatan; Energi; Transportasi; Material

maju

Sinergi

Kerjasama ABG untuk mengembangkan Produk Inovasi

Pendanaan Inovasi

Penyempurnaan Prototipe Industri, Pengujian,

Penyesuaian Standar, Sertifikasi, Audit Teknologi, Alih

Output/Outcome

(32)

RUBBER AIR BAG

SEPEDA MOTOR LISTRIK

PENGOLAHAN SAMPAH (DRY FERMENTATION) IMPLAN TULANG

(33)

Supply-Chain: Inovasi Teknologi Implan Tulang Stainless Steel

(PT. Zenith Almart dan PTM-BPPT)

PT. Zenith PTM-BPPT Riset trial production Testing PT. Zenith PTM-BPPT Prosedur standar produksi ALKES Pembangunan fasilitas produksi PT. Zenith BPPT Trial produksi perdana implan PT. Zenith PTM-BPPT Dinkes Jatim RS Orthopedi Sampling produk untuk sertifikasi Ijin produksi implan Dinkes Jatim PT. Zenith Uji produk ke pasien bedah tulang PT. Zenith Distributor Alkes LKPP / Penjualan produk ke RS seluruh Indonesia Penjualan produk untuk pasien BPJS UJI ALPHA (α) 1. Pengembangan purwarupa (prototype) 2. Replikasi 3. Uji laboratorium UJI BETA (β) 1. Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata) 2. Pengembangan Lanjut DIFUSI 1. Aplikasi di pengguna 2. Komersialisasi awal 3. Pengembangan pasar 4. Komersialisasi lanjut

(34)

INOVASI TEKNOLOGI DI PERGURUAN TINGGI

Tujuan

Membangun Industri berbasis teknologi yang berfungsi

sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan produk inovasi

Focus

ICT; Hankam; Pangan; Kesehatan; Energi; Transportasi; Material Maju

Teaching

Industry

Kriteria Seleksi

Kelayakan Pembelajaran; Kelayakan Bisnis (Industry); Kesiapan dan

Rekam Jejak Peneliti; Luaran, Resiko dan Dampak

Output/Outcome

Pembelajaran,

Industri dan Produk

Inovasi

(35)

Peternakan di Padi IPB3S

Alkes: Ina Shunt, NPC Strip, Ceraspon, INA

Sent

Base Station 4G

(36)

Konsep Teaching Industry di ITB (Design Center Elektronika)

Design Center Eletronika (BTS & Smartphone 4G)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Institut Teknologi Bandung BTS : PT. LEN (Produsen) Telkomsel (User) SMARTPHONE :

PT. INDI (Marketing & Distribution) PT. TSM (Produsen)

Koperasi Digital (User)

Insentif pajak Pemenuhan kebutuhan anggaran market driven,

foresight technology., revenue

SDM ahli, teknologi, kebutuhan spesifik

order/load kapasitas

Peran PT/Litbang : 1.Memenuhi fixed cost 2.Teknologi dan SDM ahli

3.Kapasitas produksi/ “fabrication lab”

Nilai Tambah Nasional

1. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri

2. Peningkatan TKDN (daya saing dan kemandirian industri) 3. Pengembangan dan pemenuhan tenaga kerja trampil 4. Peningkatan ekspor produk DN

Peran Industri :

1.Pemberi order (load) 2.Quality control 3.“Bapak angkat”

4.Informasi dinamika pasar

Pengadaan pemerintah Pengadaan pemerintah Regulasi TKDN

(37)
(38)

Konsep Teaching Industry di UGM (Technomed Factory)

PT Swayasa Prakarsa

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi

UGM  PT Phapros  Rumah sakit Pemenuhan kebutuhan anggaran market driven,

foresight technology., revenue

SDM ahli, teknologi

order Kapasitas produksi

Peran UGM :

1.Memenuhi fixed cost 2.Teknologi dan SDM ahli

3.Kapasitas produksi/ “fabrication lab”

Nilai Tambah Nasional

1. Pemenuhan kebutuhan alkes dalam negeri

2. Peningkatan daya saing dan kemandirian industri alkes

3. Pengembangan dan pemenuhan tenaga kerja trampil dibidang alkes 4. Ekspor alkes(future)

Peran PT Phapros, RS, JKN :

1. Pemberi order 2. Quality control

3. Informasi dinamika pasar

Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengadaan pemerintah (JKN)

Pelatihan fabrikasi alkes di Industri Legalisasi produk alkes

(39)

PRODUK INOVASI

ALAT KESEHATAN UNGGULAN UGM

Lembaga Pelaksana : UGM

Lembaga Mitra : PT. Gama Multi Usaha, Yayasan Hepatika, PT. Swayasa Prakarsa, PT. Phapros, PT.

Indofarma, PT. Kimia Farma dan PT. Kalbe Farma

Output :

Tersedianya fasilitas pabrik TechnoMed Factory yang dapat memproduksi berbagai alat kesehatan hasil riset UGM,

Ijin Produksi Alat Kesehatan : semilunar flushing valve device (INA shunt), NPC G Strip, CeraSpon dari Kementerian Kesehatan RI,

Ijin Edar Alat Kesehatan : semilunar flushing valve device (INA Shunt), NPC G Strip, CeraSpon dari Kementerian Kesehatan RI,

Terlaksananya uji preklinis dan penguasaan teknologi manufacturing INA-Stent.  Berfungsi sebagai blood

haemostatic pasca pencabutan atau operasi gigi

 Sponge pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi halal dan aman digunakan

Untuk mengetahui adanya sel kanker nasfaring dalam darah pasien

Berfungsi untuk

mengalirkan cairan otak dari rongga ventrikel menuju rongga perut (peritoneal) pada pasien hidrosefalus

Membantu mengatasi problema kesehatan bagi penderita jantung korones

(40)

PROSES PEMBENTUKAN PPBT DAN CPPBT

INVENTOR

INVESTOR

INOVATOR

INKUBATOR/LPPM/PUSAT

INOVASI

START UP (PPBT)

Peneliti/Dosen/Masyarakat Peneliti/Dosen/ Enterpreneur Penyedia Dana

(41)

INKUBATOR

Negara

Jumlah

Inkubator

USA/Canada

1300+

China

600+

South Korea

270+

Japan

200+

India

110+

Taiwan

97+

Malaysia

106 +

Uzbekistan

20+

Europe

900+

Sumber: National Incubation Network Association (NINA) Malaysia

Indonesia saat ini memiliki ± 80 Inkubator

Wirausaha

 Perguruan Tinggi:

Trisakti, UI, IPB, SGU,

UMN,

BTP-Univ

Telkom,Universitas

STIKUBANK, UGM, UNY,UNS, UPN

Veteran

Surayabaya,

Poltek

Banjarmasin, STMIK Primakara, Unud,

UMI

 Unit Kerja Kementerian/LPNK:

BPPT,

LIPI, Kemkominfo, Kemenperin/Dinas

Perindustrian Jateng, Kemenristek

 Unit Kerja Pemda:

Bappeda Jateng,

Pemda Sumsel

 Swasta:

Gepi, Yayasan Inotek, Merah

Putih Co.Id, MITI, PT Realitas

 BUMN:

Telkom, Indosat

(42)

Contoh Inkubasi Bisnis Teknologi 2016

Fruits Up

Inkubator : Panayaan Inkubator Tenant:

Nama : Mahadyansahi Alhadi No Telp : +62 823-4333-3332 Alamat : Bandung – Jawa Barat Email :

mahadyansahi@gmail.com

CV. ORMUND INDONESIA

E-TICKETING

Inkubator: Inkubator Kreasi dan

Inovasi Telematika Semarang (IKITAS)

Tenant:

Nama : Agung Trianto Nugroho No Telp :+62 878-5002-1121 Email : agindanoe@gmail.com

Alamat : Jl. Zebra dalam II No.12 Kel. Pedurungan Kota PT. Nusantara Global Inovasi

MAGIC RING

Tenant:

Nama : Sumiyanto

No Telp : +62 813-393-773-388

Alamat : Jl. Asrama Haji Donohudan KM1, Jetis, Gagaksipat - Boyolali

Email : indosumitech@gmail.com CV. Sumi Inotech Inkubator: Balitbang Prov. Jawa Tengah

(43)

Contoh Produk Inovasi PPBT 2016

Dayasaing jeruk nasional dapat ditingkatkan melalui peningkatan kualitas dan produktivitas. Pada periode pasca panen, agar kualitas visual jeruk lokal dapat bersaing dengan jeruk luar, maka dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi pasca panen seperti degreening dan pelapisan (coating) sehingga penampilan buah jeruk lebih baik. Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT – IPB) telah berhasil mengembangkan teknologi degreening untuk menghasilkan jeruk tropika berwarna jingga.

Melalui Pusat Unggulan Rumput laut, LPPM – Universitas Halu Oleo (UHO). Inovasi ini telah dikembangkan Rakit Jaring Apung dan Jaring Kantung Apung di patenkan oleh Prof. Ma’ruf Kasim. Keunggulan RaJA dan JaKA adalah 1). Mudah di rakit. 2) Mudah dioperasikan, 3) Melindungi rumput laut dari hama. 4) Meminimalisasi serangan penyakit ice-ice. 5) Menjaga rumput laut dari perekatan epiphyte. 6) Menjaga rumput laut dari kotoran sampah lautan. 7) Menjaga penataan ruang penggunaan laut rapi dan bersih. 8) Menghindari perselisihan antar pengguna lahan. 9). Memacu pertumbuhan rumput laut. 10) Mudah dipindahkan kedaerah yang aman. 11) Mempunyai keuntungan ekonomi jangka panjang. 12) Dapat dioperasikan disemua topografi laut, 13) Dapat dioperasikan disemua musim (sepanjang Tahun).

Desain alat Dento-laser diode/LED dapat digunakan oleh dokter gigi untuk aplikasi fotoinaktivasi bakteri penyebab penyakit gigi dan mulut, pada prinsipnya terdiri dari (1) instrument fotodinamik dan (2) charging station. Cara kerja dari alat ini sebagai berikut, saat sistem mulai dihidupkan, maka user dapat mengatur besar intensitas laser dan lama waktu penyinaran. Selanjutnya laser akan menyala selama waktu yang telah ditentukan. Setelah batas waktu penyinaran terpenuhi, laser akan dinonaktifkan dan buzzer akan dinyalakan. Hasil penelitian menggunakan instrumen Dento laser diode 405 nm dosis 25 J/cm2 dengan eksogen fotosensitiser klorofil menghasilkan penurunan bakteri Streptococcus mutant sebesar 74%. Hasil penelitian juga menunjukkan efektivitas Dento LED dosis 21 J/cm2 yang mampu menurunkan viabilitas bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans sebesar 81%

PRODUKSI ALAT DENTO-LASER DIODE/LED

RUMAH INOVASI TEKNOLOGI RUMPUT LAUT (RIT-RL)

(44)

JOKOWI Paparkan Tiga Kunci

Keunggulan Daerah

…..setidaknya terdapat tiga hal penting yang harus ditanaman dan

dijalankan untuk menjadi yang terdepan dibandingkan lainnya. Tiga hal tersebut ialah

inovasi, kreativitas, dan jiwa

entrepreneur….

…Presiden Joko Widodo meminta tiap daerah untuk mulai

menyiapkan sebuah wadah untuk menumbuhkan

tiga kunci utama

tersebut….Daerah-daerah harus menyiapkan

inkubator-inkubator kecil

untuk menyongsong ini…..Daerah

juga diminta kesiapannya untuk melakukan

reformasi kebijakan

secara cepat, salah satunya dalam hal perizinan

dan investasi

…..

(Membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI 19 Juli 2017)

(45)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor jasa keuangan dan asuransi dalam perekonomian Provinsi Riau.Data yang digunakan adalah data sekunder yang

Fokus kajian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan

Di Indonesia terdapat perusahaan jamu skala besar, salah satunya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (PT Sido Muncul). Perusahaan ini telah berdiri

Bagaimanakah kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara pelayanan publik dalam memenuhi komponen standar pelayanan publik sebagaimana telah diatur dalam

“bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

No.. Berdasarkan pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa data hasil penilaian keterterapan model PBP oleh guru secara keseluruhan penilaian sebesar 93 % dengan kategori

Puji dan Syukur kepada Allah SWT serta shalawat beriring salam bagi Rasulullah SAW atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “ Perbedaan

Penjelenggaraannja tidak dilakukan oleh Pemerintah, tetapi oleh para pedagang jang lazimnja disebut afnemers, Alokasi beras dan gula jang akan disalurkan kepada