STATUTA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
EDISI REVISI
EDISI REVISI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
DENPASAR
2016
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Waca, Tuhan Yang Maha Esa, “ Statuta Politeknik Kesehatan Denpasar Edisi Revisi Tahun 2011 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Statuta Politeknik Kesehatan Denpasar Edisi Revisi Tahun 2011 ini merupakan revisi dari Statuta Politeknik Kesehatan Denpasar Tahun 2009, serta disesuaikan dengan perkembangan pendidikan maupun perkembangan institusi sehingga relevan dengan perkembangan dunia pendidikan secara global. Revisi Statuta ini juga telah memperhatikan berbagai masukan dari semua pihak baik secara informal maupun formal melalui rapat Senat Politeknik Kesehatan Denpasar.
Dengan tersusunnya Statuta Revisi ini disamping dapat digunakan sebagai dasar dalam mengelola Politeknik Kesehatan Denpasar, juga diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh seluruh civitas akademika beserta jajarannya dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsi masing-masing.
Dalam penyusunan Statuta ini segala kemampuan maupun pemikiran telah dituangkan melalui rapat senat Politeknik Kesehatan Denpasar, namun dengan segala keterbatasan yang ada tentu masih banyak ditemui hal-hal yang harus diperbaiki. Untuk itu masukan dan saran perbaikan untuk kesempurnaannya sangat diperlukan.
Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya sehingga Statuta Politeknik Kesehatan Denpasar Edisi Revisi Tahun 2011 dapat tersusun.
Denpasar, 28 Juli 2016 Politeknik Kesehatan Denpasar
Direktur,
Anak Agung Ngurah Kusumajaya,SP,MPH NIP 1969111211992031003
ii
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR ………... i DAFTAR ISI ………. ii MUKADIMAH ………... 1BAB I Ketentuan Umum ………... 2
BAB II Visi, Misi, dan Tujuan ……… 5
BAB III Identitas ……….. 7
BAB IV Penyelenggaraan Pendidikan ……….. 9
BAB V Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan ………. 13
BAB VI Gelar dan Penghargaan ………... 14
BAB VII Susunan Organisasi ……….. 16
BAB VIII Tata cara Pengangkatan Pimpinan, Senat, Pelaksana akademik, Pelaksana administrasi, dan Dewan Penyantun ………... 30
BAB IX Dosen dan Tenaga Kependidikan ………. 47
BAB X Mahasiswa dan Alumni ………... 52
BAB XI Kerjasama ……….. 56
BAB XII Sarana dan Prasarana ………. 57
BAB XIII Pembiayaan Pendidikan …….……… 58
BAB XIV Pengawasan dan Akreditasi ………... 60
BAB XV Ketentuan Penutup ……….. 61
1
STATUTA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN 2015
MUKADIMAH
Bahwa perguruan tinggi merupakan pusat penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan atau kesenian sebagai suatu masyarakat ilmiah yang mempunyai cita-cita luhur, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa guna mencapai tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa Politeknik Kesehatan Denpasar adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan dalam sejumlah bidang ilmu kesehatan yang diarahkan untuk pencapaian keahlian tertentu.
Bahwa Politeknik Kesehatan Denpasar menyelenggarakan pendidikan tinggi sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya untuk menyelenggarakan pendidikan profesional dalam Program Pendidikan Diploma Kesehatan yang berkualitas, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menjadi menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu, profesional, kompetitif dan berbudaya.
Bahwa sebagai perguruan tinggi Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan pusat pengkajian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian di bidang kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Bahwa untuk dapat melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, Politeknik Kesehatan Denpasar mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta berpedoman pada STATUTA sebagai berikut .
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Batasan dan Pengertian Pasal 1
Dalam Statuta ini yang dimaksud dengan :
(1) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
(2) Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
(3) Pendidikan profesional yang dimaksud dalam Permenkes Nomor 890 tahun 2007 adalah pendidikan vokasi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu di bidang kesehatan. Pendidikan profesional terdiri atas program, Diploma III, dan Diploma IV.
(4) Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. (5) Politeknik Kesehatan Denpasar yang selanjutnya disebut Poltekkes
Denpasar adalah unit pelaksana teknis di lingkungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan berkedudukan di Denpasar Bali.
(6) Direktorat adalah tempat kedudukan Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian, dan Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi serta Kepala Unit .
(7) Jurusan adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesehatan tertentu serta sebagai wadah yang memfasilitasi pelaksanaan program studi.
(8) Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum.
(9) Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Politeknik Kesehatan Denpasar, yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik, prosedur operasional dan pengambilan keputusan yang berlaku di Politeknik Kesehatan Denpasar.
3
(10) Pimpinan Politeknik Kesehatan Denpasar adalah penanggung jawab utama di Poltekkes yang melakukan arahan serta kebijaksanaan umum juga menetapkan peraturan, norma dan tolak ukur penyelenggaraan perguruan tinggi atas dasar keputusan Senat Politeknik Kesehatan Denpasar.
(11) Direktur adalah Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar.
(12) Pembantu Direktur adalah pembantu direktur Politeknik Kesehatan Denpasar.
(13) Senat Politeknik Kesehatan Denpasar adalah Badan Normatif dan Perwakilan tertinggi di Politeknik Kesehatan Denpasar.
(14) Badan Pekerja Harian Senat selanjutnya disebut Badan Pekerja Harian (BPH) adalah Badan yang bertugas menyelenggarakan dan memfasilitasi pelayanan administratif untuk kegiatan Senat.
(15) Dewan Penyantun adalah kelompok pengarah/ penasehat yang keanggotaannya terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang ikut mengasuh, membantu memecahkan permasalahan dan mempunyai komitmen untuk meningkatkan pendidikan pada Politeknik Kesehatan Denpasar.
(16) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di Politeknik Kesehatan Denpasar. (17) Sivitas Akademika adalah anggota masyarakat ilmiah yang terdiri
dari dosen dan mahasiswa di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar.
(18) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(19) Warga Poltekkes adalah satuan yang terdiri dari sivitas akademika, unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administratif dan unsur penunjang pendidikan di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar.
(20) Tenaga Fungsional adalah tenaga yang diangkat atau bekerja dalam jabatan fungsional sesuai dengan bidang teknis fungsionalnya.
(21) Kelompok Tenaga Fungsional adalah suatu kesatuan tenaga fungsional yang dikelompokkan sesuai dengan bidang teknisnya. (22) Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai
guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan, merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta
4
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
(23) Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
(24) Ijin Belajar SDM Kesehatan adalah pemberian ijin oleh pejabat yang berwenang (Eselon II) kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi atas kemauan sendiri, dengan biaya sendiri atau sponsor di luar , yang diselenggarakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu tugas dinas dengan dasar persetujuan pimpinan unit kerjanya.
(25) Tugas Belajar SDM Kesehatan adalah penugasan secara resmi oleh Kementerian Kesehatan kepada PNS, pegawai swasta, maupun masyarakat yang dinilai memiliki potensi atau kontribusi besar dalam pembangunan kesehatan dengan sumber dana dari APBN, pinjaman / hibah luar negeri ataupun dari lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri.
(26) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Politeknik Kesehatan Denpasar.
(27) Alumni adalah seseorang yang tamat pendidikan di Politeknik Kesehatan Denpasar.
(28) Kebebasan Akademik adalah kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. (29) Kebebasan Mimbar Akademik adalah bagian dari kebebasan
akademik di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapatnya berdasarkan pada norma dan kaidah keilmuan dalam bentuk ceramah, seminar, maupun kegiatan akademik lainnya.
(30) Otonomi Keilmuan adalah kewenangan melakukan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh para anggota sivitas akademika di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar.
(31) Otonomi Pengelolaan adalah kewenangan Politeknik Kesehatan Denpasar untuk mengelola dana, sarana dan prasarana yang berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(32) Tridharma Perguruan Tinggi adalah: tiga tugas dan fungsi pokok perguruan tinggi yang meliputi: penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
5
(34) Badan PPSDM Kementerian Kesehatan adalah : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(35) Pusat Diklatnakes adalah Pusat Pendidikan dan LatihanTenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(36) Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) Politeknik Kesehatan Denpasar adalah perkumpulan orang tua mahasiswa yang merupakan mitra Politeknik Kesehatan Denpasar dalam menunjang kelancaran proses pendidikan, yang mempunyai fungsi membantu penyelenggaraan pendidikan dan kesejahteraan di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar dan bersifat kekeluargaan.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
Visi Pasal 2
Visi Politeknik Kesehatan Denpasar yaitu : “Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Bermutu, Internasional, Profesional, Kompetitif , Berbudaya dan Berwawasan Pariwisata Pada Tahun 2030.
Misi
(1).Meningkatkan layanan pendidikan vokasional di bidang kesehatan yang berkualitas Internasional berazaskan budaya dan kesehatan pariwisata.
(2) .Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dibidang kesehatan (3). Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan local.
(4).Meningkatkan kualitas sumber daya melalui kemitraan didalam dan diluar negeri.
6
Azas Pasal 4
Politeknik Kesehatan Denpasar berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya.
Tujuan Pasal 5
(1) Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang berkualitas,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian mantap, mandiri, mampu serta siap bersaing di pasar tenaga kerja global.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian di bidang kesehatan berdasarkan hasil kajian ilmiah.
c. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif, berkualitas dan mandiri melalui sistem manajemen pendidikan yang bermutu, transparan, demokratis dan berjiwa kewirausahaan. d. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu
Tri Dharma Perguruan Tinggi.
(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Politeknik Kesehatan Denpasar berpedoman pada :
a. Tujuan pendidikan nasional
b. Kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan
c. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat dan prakarsa pribadi
d. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Dalam mencapai tujuan, Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai Pola Ilmiah Pokok yang ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat persetujuan Senat Poltekkes.
Motto Pasal 6
Motto Politeknik Kesehatan Denpasar adalah Ayur Werdhi Suka Shriyam artinya bersatu padu wujudkan masyarakat hidup sehat dan sejahtera.
7
BAB III IDENTITAS
Nama, Tempat Kedudukan, Tanggal Didirikan Pasal 7
(1) Nama dan Tempat Kedudukan
Politeknik ini bernama Politeknik Kesehatan Denpasar berkedudukan di Denpasar, disingkat Poltekkes Denpasar yang beralamatkan di Jalan Sanitasi No1 Sidakarya Denpasar.
(2) Tanggal Didirikan
Politeknik Kesehatan Denpasar didirikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 298/ Menkes-Kesos/SK/IV/2001, tanggal 16 April 2001.
Lambang Pasal 8
(1) Lambang a. Bentuk
Lambang Politeknik Kesehatan Denpasar berbentuk Perisai Segilima bingkai bewarna hitam dengan warna dasar hijau.
Pada sudut bagian atas terdapat tulisan Kementerian Kesehatan RI berwarna hitam disusun melengkung ke arah bawah.
Pada bagian bawah terdapat tulisan Politeknik Kesehatan Denpasar yang disusun melengkung ke arah atas.
Pada bagian tengah perisai terdapat Padma yang mengarah ke delapan penjuru mata angin dengan sinar keemasan warna dasar hijau didalamnya terdapat lingkaran warna kuning keemasan. Di dalam lingkaran terdapat teratai yang sedang mekar berwarna kuning keemasan dengan delapan buah kelopak dan masing-masing kelopak berserat tiga berwarna putih.
Pada bagian tengah bunga teratai terdapat lingkaran putih dengan buku terbuka.
b. Makna Lambang
Perisai segilima melambangkan: Politeknik Kesehatan Denpasar berazaskan Pancasila.
8
Tulisan Kementerian Kesehatan RI melambangkan : Politeknik Kesehatan Denpasar berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan RI.
Padma : bunga teratai walaupun hidup di air yang penuh lumpur namun berbau harum dan tidak basah oleh air, yang melambangkan kesucian dan bebas dari keterikatan. Bunga teratai berkelopak delapan berarti menguasai seluruh penjuru mata angin
Sinar kuning keemasan melambangkan: kemuliaan
Warna Dasar Hijau symbol Kementerian Kesehatan RI yang melambangkan semangat pengabdian yang luhur dari seluruh Jurusan pada Politeknik Kesehatan Denpasar yang dilandasi dan dijiwai Pancasila dalam mensukseskan tujuan pembangunan kesehatan
Lingkaran berwarna kuning keemasan melambangkan : kebulatan tekad, keterpaduan dan satu kesatuan yang kokoh dan agung dari seluruh jurusan dalam memasuki era globalisasi.
Teratai yang sedang mekar berwarna kuning keemasan melambangkan : ilmu pengetahuan bersifat berkembang, menarik keagungan dan keilmuan.
Tajuk / kelopak berserat tiga buah berwarna putih melambangkan : Politeknik Kesehatan Denpasar dalam programnya mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan mengedepankan pengabdian kepada kemanusiaan
Lingkaran putih melambangkan kesucian
Buku terbuka melambangkan : Ilmu pengetahuan .
Bendera Pasal 9
(1) Bendera Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai ukuran tinggi 120 cm, panjang 180 cm, : berwarna dasar putih dengan lambang Politeknik Kesehatan Denpasar terletak ditengah-tengahnya
(2) Bendera Jurusan mempunyai ukuran 100 cm, x 150 cm dengan pola dasar yang sama dengan bendera Politeknik Kesehatan Denpasar dengan tambahan warna yang diletakkan disisi bendera yang berdekatan dengan tiang, sesuai identitas jurusan yaitu : coklat untuk Jurusan Keperawatan, abu-abu untuk Jurusan Kebidanan, biru tua
9
untuk Jurusan Kesehatan Lingkungan, kuning untuk Jurusan Gizi dan hijau untuk Jurusan Keperawatan Gigi dan biru muda untuk Jurusan Analis Kesehatan.
Bendera Politeknik Kesehatan Denpasar, Jurusan dikibarkan pada saat upacara Dies Natalis, Wisuda dan saat upacara resmi lainnya.
Busana Pasal 10
(1) Busana Akademik
Busana Akademik Politeknik Kesehatan Denpasar adalah busana kebesaran yang dipakai oleh anggota Senat dan wisudawan dalam upacara akademik. Bagi anggota Senat terdiri dari toga dan topi berwarna hitam yang dilengkapi dengan kalung. Diskripsi busana akademik bagi wisudawan ditetapkan oleh Direktur.
(2) Busana Almamater
Busana Almamater Politeknik Kesehatan Denpasar adalah jaket berwarna putih dan topi putih dan mute yang dipakai oleh mahasiswa pada upacara resmi dan kegiatan melembaga.
Hymne dan Mars Pasal 11
Politeknik Kesehatan Denpasar memiliki Hymne yang disebut Hymne Politeknik Kesehatan Denpasar dan Mars yang disebut Mars Politeknik Kesehatan Denpasar
BAB IV
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pasal 12
(1) Politeknik Kesehatan Denpasar menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mempunyai 3 (tiga) fungsi pokok yaitu kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara efektif dan efisien dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumberdaya yang ada..
10
(2) Kegiatan Tri Dharma diselenggarakan secara proporsional, terpadu dan termonitor untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Politeknik Kesehatan Denpasar.
(3) Akuntabilitas kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dikoordinir oleh Direktur melalui Pembantu Direktur I (Pudir I).
(4) Kegiatan penyelenggaraan Tri Dharma berpedoman pada Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga Politeknik Kesehatan Denpasar.
(5) Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga Politeknik Kesehatan Denpasar ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat persetujuan Senat dengan berpedoman pada Rencana Strategis Poltekkes.
(6) Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Denpasar dirumuskan oleh Senat sebagai garis besar program dengan mempertimbangkan Statuta Politeknik Kesehatan Denpasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh Direktur.
(7) Hasil pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan tinggi dilaporkan dan dipertanggungjawabkan setiap tahun.
Jenis dan Jenjang Pendidikan Pasal 13
(1) Politeknik Kesehatan Denpasar menyelenggarakan pendidikan tinggi profesional
(2) Pimpinan Politeknik Kesehatan Denpasar dapat menambah atau mengurangi jenis pendidikan yang diselenggarakan setelah mendapat persetujuan Senat Politeknik Kesehatan Denpasar dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Politeknik Kesehatan Denpasar menyelenggarakan pendidikan profesional yang terdiri dari Program Diploma III dan Diploma IV, Profesi sampai Magister sain Terapan)
(4) Program alih jenjang DIII ke D IV perlu diatur
Pendidikan Pasal 14
(1) Pendidikan profesional diselenggarakan dengan cara teori dan praktek sesuai kurikulum pada setiap Jurusan dengan mempertimbangkan kualitas, relevansi, kesiapan sumber daya dan perundang-undangan dan peraturan pendidikan yang berlaku.
(2) Administrasi akademik Politeknik Kesehatan Denpasar diselenggarakan dengan menerapkan satuan kredit semester.
11
(3) Ketentuan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 di atas ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat persetujuan Senat. (4) Proses pembelajaran diselenggarakan oleh Jurusan sendiri dan atau
terpadu antar Jurusan.
(5) Direktur dapat menetapkan penyelenggaraan pendidikan reguler, alih jenjang non reguler maupun program khusus atas persetujuan Senat sesuai kebutuhan pasar/ pemrakarsa. .
(6) Sistem Pendidikan dalam rangka mewujudkan tujuan Politeknik Kesehatan Denpasar dikembangkan melalui masukkan, proses, keluaran, dan dampak.
Kurikulum Pendidikan Pasal 15
(1) Kurikulum yang diberlakukan mengacu pada peratuan dan perundangan undangan yang berlaku.
(2) Kurikulum dimaksud sesuai ayat (1) di atas disusun oleh institusi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja global dan menjadi kurikulum institusi yang selanjutnya ditetapkan oleh direktur.
(3) Direktur menetapkan Kurikulum dan Peraturan Akademik setelah mendapatkan persetujuan dari Senat.
(4) Evaluasi dan perubahan kurikulum dilakukan sekurang- kurangnya satu kali dalam 4 (empat) tahun. Perbaikan materi pembelajaran dapat dilakukan terus menerus (sekali dalam setahun) dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak.
Bahasa Pengantar Pasal 16
(1) Bahasa pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bahasa Indonesia.
(2) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar untuk mendukung peningkatan kemampuan berbahasa asing peserta didik.
Kalender Akademik Pasal 17
(1) Penyelenggaraan pendidikan setiap tahun akademik dilakukan berdasarkan pada kalender akademik yang ditetapkan oleh Direktur dan Kalender akademik jurusan yang ditetapkan oleh ketua jurusan mengacu pada kalender akademik direktorat.
(2) Tahun Akademik di mulai pada bulan September dan berakhir pada bulan Agustus.
12
(3) Satu tahun akademik dibagi menjadi dua semester dan tiap semester terdiri dari 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian sesuai dengan Kepmendiknas no 232/U/2000 (Permenristekdikti no 44 tahun 2015 tentang SNPT)
(4) Ketentuan lebih detail yang dimaksud dalam ayat 1,2, dan 3 diatur dan ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat persetujuan Senat
Penilaian Proses Belajar Pasal 18
Penilaian hasil belajar meliputi penilaian mata kuliah dan penilaian pencapaian kompetensi.
(1) Penilaian mata kuliah dilakukan oleh Dosen secara berkala dalam bentuk penugasan, praktik, ujian tengah semester (UTS) dan Ujian Akhir semester (UAS) atau ujian blok mata kuliah.
(2) Penilaian Pencapaian Kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan setelah lulus mata kuliah pendukung kompetensi tersebut.
(3) Semester Pendek dilakukan setiap akhir tahun akademik dengan tujuan untuk perbaikan nilai.
(4) Pada akhir program dilakukan Ujian Akhir Program (UAP)
(5) Aturan dan tata cara penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa, diatur dan ditetapkan dalam peraturan akademik
Sertifikasi Pasal 19
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat pencapaian kompetensi (2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap
prestasi belajar setelah lulus belajar
(3) Sertifikat pencapaian kompetensi diberikan oleh Politeknik Kesehatan Denpasar setelah peserta didik kompeten dalam penilaian pencapaian kompetensi
13
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal 20
Unit Penelitian
(ortala No HK.03.05/1.2/08810/2013)
1. Unit penelitian adalah unsur pelaksana sebagian tugas Poltekes Kemenkes di bidang penelitian terapan yang berada dibawah direktur.
2. Unit penelitian dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh direktur dan bertanggung jawab kepada direktur serta secara teknis fungsional oleh pudir 1
3. Unit penelitian mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penelitian terapan.
4. Unit penelitian mempunyai fungsi : a) Pelaksanaan penelitian terapan
b) Pengamalan ilmu pengetahuan dan tehnologi
c) Menjalin kerjasama antar Perguruan Tinggi dan/atau badan lainnya baik didalam maupun diluar Poltekes Kemenkes dalam rangka penelitian
d) Publikasi hasil penelitianMengkoorinir komisi etik e) Pelaksanaan urusan tata usaha unit penelitian dan
f) Melakukan koordinasi diantara sub unit penelitian di masing masing jurusan.
Unit Pengabdian kepada masyarakat
1. Unit Pengabdian kepada masyarakat adalah unsur pelaksana sebagian tugas Poltekes Kemenkes di bidang Pengabdian kepada masyarakat yang berada dibawah direktur.
2. Unit Pengabdian kepada masyarakat dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk oleh direktur dan bertanggung jawab kepada direktur serta secara teknis fungsional oleh pudir 1 3. Unit Pengabdian kepada masyarakat mempunyai tugas
menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat 4. Unit Pengabdian kepada masyarakat mempunyai fungsi :
a) Peningkatan relevansi program Poltekes Kemenkes sesuai dengan kebutuhan masyarakat
b) Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam pembangunan
c) Menjalin kerjasama antar perguruan tinggi dan /atau badan lainnya, baik di dalam maupun diluar Poltekes kemenkes dalam rangka penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
14
d) Pelaksanaan urusan tata usaha unit pengabdian kepada masyarakat dan
e) Melakukan koordinasi diantara sub unit Pengabdian kepada masyarakat di masing masing jurusan.
Upacara Akademik Pasal 21
(1) Upacara Akademik meliputi upacara Dies Natalis, dan Wisuda Lulusan yang diselenggarakan dalam Rapat Senat Terbuka
(2) Peraturan penyelenggaraan upacara akademik pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat persetujuan Senat.
BAB V
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN
Pasal 22
(1) Kebebasan akademik yang berisikan kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan merupakan kebebasan yang dimiliki sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dan mandiri.
(2) Dalam melaksanakan kebebasan akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), setiap anggota sivitas akademika harus mengupayakan agar kegiatan serta hasilnya tidak merugikan pelaksanaan kegiatan akademik Politeknik Kesehatan Denpasar . (3) Kebebasan mimbar akademik adalah: bagian dari kebebasan
akademik di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat berdasarkan pada kaidah keilmuan, norma yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.
(4) Kebebasan mimbar akademik dan pelaksanaannya, diarahkan untuk memantapkan terwujudnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(5) Sivitas akademika dapat mengundang tenaga ahli dari luar Politeknik Kesehatan Denpasar untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan setelah mendapat persetujuan Direktur.
(6) Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, Politeknik Kesehatan Denpasar memiliki otonomi keilmuan.
(7) Otonomi keilmuan adalah kewenangan melakukan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan yang harus
15
ditaati oleh para anggota sivitas akademika di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar .
(8) Perwujudan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di Politeknik Kesehatan Denpasar diatur oleh Senat.
(9) Direktur dapat mengijinkan sivitas akademika menggunakan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
GELAR DAN PENGHARGAAN Sebutan Lulusan
Pasal 23
(1) Lulusan Politeknik Kesehatan Denpasar yang sudah memenuhi syarat kelulusan diberikan hak untuk menggunakan sebutan profesional.
(2) Sebutan profesional bagi lulusan Politeknik Kesehatan Denpasar ditempatkan di belakang nama pemilik yang berhak atas penggunaan sebutan tersebut.
(3) Syarat pemberian dan pemakaian sebutan profesional meliputi :
a. Penyelesaian semua kewajiban akademik dan dinyatakan lulus dalam ujian akhir program.
b. Penyelesaian semua kewajiban administrasi dan keuangan yang harus dipenuhi dalam mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Denpasar .
(4) Jenis sebutan profesional, singkatan dan penggunaannya bagi lulusan Poltekkes, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur oleh Menteri Pendidikan Nasional.
(5) Sebutan profesional Ahli Madya (A.Md.) bagi lulusan Program Diploma III, dan Sarjana Sains Terapan bagi lulusan Program Diploma IV (S.S.T.).
(6) Sebutan profesional yang diperoleh secara sah tidak dapat dicabut atau dibatalkan.
16
Kode Etik, Penghargaan Dan Sanksi Kode Etik
Pasal 24
(1) Kode Etik mengatur prilaku sivitas akademika serta hubungan antara sivitas akademika dan tenaga kependidikan Politeknik Kesehatan Denpasar ditetapkan dengan keputusan Direktur setelah mendapat persetujuan Senat.
(2) Sivitas Akademika Politeknik Kesehatan Denpasar wajib menjunjung tinggi norma, etika, kaidah keilmuan dan profesi, berdisiplin serta memiliki integritas kepribadian dalam melaksanakan tugas.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan keputusan Direktur setelah mendapat persetujuan Senat.
Penghargaan Pasal 25
(1) Penghargaan diberikan kepada sivitas akademika Politeknik Kesehatan Denpasar maupun pihak lain yang menghasilkan penemuan atau memberikan sumbangan yang luar biasa yang berguna bagi Politeknik Kesehatan Denpasar, masyarakat, bangsa dan negara
(2) Penghargaan yang dimaksud pada ayat (1) dapat berupa piagam, dan tanda jasa lainnya.
(3) Direktur mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan bagi pegawai yang memenuhi persyaratan untuk diberikan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4) Upacara pemberian penghargaan dilakukan bersamaan dengan rangkaian upacara Dies Natalis.
Sanksi Pasal 26
(1) Sivitas akademika dan staf administrasi Politeknik Kesehatan Denpasar yang melakukan pelanggaran statuta atau peraturan yang telah ditetapkan dikenakan sanksi. Warga Politeknik Kesehatan Denpasar yang melakukan perbuatan tercela selain dimaksud ayat (1) dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
17 a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis c. Peringatan keras
d. Penundaan kenaikan gaji berkala e. Penundaan kenaikan pangkat f. Penurunan pangkat
g. Pembebasan tugas h. Pemberhentian
(3) Sangsi yang dikenakan kepada mahasiswa dapat berupa: a. Teguran keras
b. Teguran tertulis c. Peringatan keras
d. Larangan mengikuti kegiatan akademik dalam jangka waktu tertentu
e. Pembatalan penilaian akademik f. Penundaan pemberian ijazah
g. Pencabutan hak sebagai mahasiswa
(4) Pelaksanaan sanksi diatur lebih lanjut dengan keputusan Direktur sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku setelah mendapat persetujuan senat.
BAB VII
SUSUNAN ORGANISASI Struktur Organisasi
Pasal 27
Susunan organisasi Politeknik Kesehatan Denpasar terdiri dari: (1) Unsur Pimpinan: Direktur dan Pembantu Direktur
(2) Senat Politeknik Kesehatan Denpasar.
(3) Unsur Pelaksana Akademik: Jurusan, Program Studi, Kelompok Dosen (4) Unsur Pelaksana Administrasi:
a. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (Sub Bag ADAK)
b. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian (Sub Bag ADUM)
(5) Unit Penelitian
(6) Unit Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengabmas) (7) Unit Penjaminan Mutu
(8) Unit Kerjasama dan Promosi (9) Unit Usaha
(10) Unsur penunjang meliputi:
a. Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja. b. Unit Perpustakaan.
c. Unit Komputer.
18 e. Unit Asrama.
f. Unit Penunjang lainnya, dapat ditambahkan atau dikurangi sesuai kebutuhanan serta peraturan dan prosedur yang berlaku.
g. Unit Pengembangan h. Pusat Kajian
i. Satuan Pemeriksa Internal (11) Dewan Penyantun.
(12) Organisasi Kelengkapan.
Struktur Organisasi Pasal 27( ortala 2013)
Susunan organisasi Politeknik Kesehatan Denpasar terdiri dari: 1. Direktur
2. Pembantu Direktur (Pudir)
3. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (Sub Bag ADAK)
4. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian (Sub Bag ADUM)
5. Senat 6. Jurusan
7. Program Studi 8. Unit Utama
a. Unit penelitian
b. Unit Pengabdian kepada Masyarakat c. Unit Penjaminan mutu
d. Unit Perpustakaan e. Unit Laboratorium
f. Unit Bengkelkerja/workshop 9. Unit Penunjang yang dapat dibentuk
a. Unit komputer
b. Unit pemeliharaan dan perbaikan c. Unit Asrama
d. Unit Kerjasama
e. Unit penunjang lainnya 10. Tenaga fungsional
11. Dewan penyantun.
Kedudukan , Tugas, dan Fungsi Pasal 28
(1) Kedudukan
Politeknik Kesehatan Denpasar adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan, yang berada di bawah dan
19
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM Kesehatan) dan dipimpin oleh seorang Direktur. Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dalam melaksanakan tugasnya secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehata, secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan.
Penyelenggara Politeknik Kesehatan Denpasar adalah Kementerian Kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Menteri Pendidikan Nasional melakukan pembinaan akademik terhadap penyelenggaran pendidikan di Politeknik Kesehatan Denpasar.
b. Menteri Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap penyelenggaraan di Politeknik Kesehatan Denpasar untuk mencapai standar kompetensi.
(2) Tugas
Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam Program Diploma III (Reguler, dan Non Reguler) dan Program Diploma.( Reguler, alih jenjang)
(3) Fungsi
Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai fungsi :
a. Pelaksana pengembangan pendidikan dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.
b. Pelaksana penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan.
c. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksana pembinaan sivitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.
e. Pelaksana kegiatan pelayanan administratif.
Pimpinan Poltekkes Pasal 29
Politeknik Kesehatan Denpasar dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Pembantu Direktur.
(1) Pimpinan Poktekkes Denpasar adalah penanggung jawab Politeknik Kesehatan Denpasar yang melakukan arahan serta Kebijakan umum juga menetapkan peraturan, norma dan tolok ukur penyelenggaraan perguruan tinggi atas dasar keputusan Senat Politeknik Kesehatan Denpasar
(2) Pimpinan Politeknik Kesehatan Denpasar terdiri dari : a. Direktur
b. Pembantu Direktur Bidang Akademik
c. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian
20
d. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan
Rincian Tugas
Direktur dan Pembantu Direktur Pasal 30
(1) Direktur
Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar mempunyai tugas memimpin penyelenggraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan sivitas akademika, dan tugas administrasi melalui tatanan organisasi sesuai dengan kebutuhan serta hubungan dengan lingkungannya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Direktur dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
(3) Pembantu Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar terdiri atas : a. Pembantu Direktur Bidang Akademik, selanjutnya disebut Pudir I b. Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum, dan Keuangan
selanjutnya disebut Pudir II
c. Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan selanjutnya disebut Pudir III.
(4) Pudir I, mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
(5) Pudir II, mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian.
(6) Pudir III, mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan layanan mahasiswa dan alumni, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain di luar kegiatan yang terstruktur dalam kurikulum.
(7) Apabila Direktur berhalangan tidak tetap, maka Direktur dapat menunjuk Pembantu Direktur untuk bertindak sebagai Pejabat Penganti Sementara (Pgs) Direktur
(8) Apabila Direktur berhalangan tetap, Menteri Kesehatan mengangkat pejabat Direktur sebelum Direktur baru diangkat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjalankan tugas Direktur yang berhalangan tetap, sebagaimana dimaksud pada bagian awal ayat (8) Pembantu Direktur bidang Akademik dapat mengisi kevakuman tersebut.
21
Senat Poltekkes Pasal 31
(1) Senat Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar.
(2) Senat Politeknik Kesehatan Denpasar ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan
(3) Senat Politeknik Kesehatan Denpasar terdiri atas : a. Ketua Senat merangkap anggota
b. Sekretaris Senat merangkap anggota c. Anggota Senat, meliputi :
1) Para Pudir,
2) Para Ketua Jurusan 3) Wakil Dosen
4) Unsur Badan PPSDM Kesehatan
(a) Pejabat Struktural Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan (ex officio)
(b) Pejabat Struktural Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (ex officio)
(4) Ketua Senat Politeknik Kesehatan Denpasar dijabat oleh Direktur (5) Sekretaris Senat berasal dari dan dipilih oleh anggota Senat
(6) Dalam melaksanakan tugasnya Senat dilengkapi dengan sekretariat yang disebut Badan Pekerja Harian (BPH) Senat dipimpin oleh Sekretaris Senat selaku Ketua yang beranggotakan Ketua Komisi Senat.
(7) Tugas pokok Senat Politeknik Kesehatan Denpasar adalah :
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Poltekkes sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
c. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan Poltekkes. d. Memberikan pertimbangan dan atau persetujuan atas Rencana
program dan Anggran Pendapatan serta Belanja Poltekkes yang disusun oleh Direktur.
e. Menilai pertangung jawaban pimpinan Poltekkes atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.
f. Merumuskan dan atau mensyahkan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada Poltekkes.
g. Memberikan pertimbangan dan atau usulan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan berkenaan dengan calon – calon yang di usulkan untuk di angkat menjadi Direktur dan Pembantu Direktur.
22
h. Memberikan pertimbangan dan atau usulan kepada Direktur Poltekkes berkenaan dengan dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik .
i. Memberikan pertimbangan dan atau usulan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan berkenaan dengan pemberhentian Direktur atau pembantu Direktur karena berakhirnya masa jabatan atau karena alasan lain.
j. Menegakkan norma dan kode etik yang berlaku bagi sivitas akademika.
(8) Senat dapat bersidang sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun, diluar sidang upacara Dies Natalis dan Wisuda.
(9) Sidang Senat dinyatakan syah, apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh ditambah satu dari jumlah anggota Senat
(10) Dalam menjalankan tugasnya Senat dapat membentuk komisi-komisi, yang beranggotakan anggota Senat dan dapat dibantu oleh unit kerja di Poltekkes yang ditetapkan oleh Direktur melalui sidang pleno senat.
(11) Pengambilan keputusan pada rapat Senat berdasarkan musyawarah. (12) Bila musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (11) tidak dapat tercapai, maka pimpinan rapat dapat memutuskan pengambilan keputusan dilakukan dengan suara terbanyak dari anggota yang hadir.
(13) Keputusan dengan suara terbanyak dianggap sah apabila keputusan didukung oleh 50% + 1 (satu) dari peserta rapat Senat yang sah.
Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi
Pasal 32
(1) Sub Bag ADAK adalah unsur pembantu pimpinan Poltekkes di bidang Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan secara teknis fungsional dibina oleh Pembantu Direktur I. Khusus untuk urusan kemahasiswaan secara teknis fungsional di bina oleh Pudir III.
(2) Sub Bag ADAK terdiri atas :
a. Urusan Administrasi Akademik mempunyai tugas melakukan pelaksanaan administrasi pendidikan.
b. Urusan Administrasi Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan pelaksanaan administrasi pembinaan kemahasiswaan dan registrasi mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama dengan pihak lain
23
c. Urusan Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan kegiatan perencanaan program perencanaan dan sistem informasi pendidikan.
Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian
Pasal 33
(1) Sub Bag ADUM adalah unsur pembantu pimpinan Politeknik Kesehatan Denpasar di bidang umum, keuangan, dan kepegawaian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional di bina oleh Pudir II
(2) Sub Bag ADUM terdiri atas :
a. Urusan Administrasi Umum mempunyai tugas melakukan perencanaan pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, kerumah tanggaan dan perlengkapan.
b. Urusan Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan pelaksanaan keuangan.
c. Urusan Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan urusan kepegawaian.
d. Urusan Hubungan Masyarakat melakukan tugas di bidang kehumasan
Jurusan Pasal 34
(1) Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik Politeknik Kesehatan Denpasar yang melaksanakan pendidikan profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan.
(2) Politeknik Kesehatan Denpasar memiliki jurusan; a. Jurusan Keperawatan
b. Jurusan Kebidanan
c. Jurusan Kesehatan Lingkungan d. Jurusan Keperawatan Gigi e. Jurusan Gizi
f. Jurusan Analis Kesehatan .
(3) Jurusan dipimpin oleh Ketua Jurusan yang dipilih diantara kelompok Dosen sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur.
24
(4) Tugas pokok dan Fungsi Ketua Jurusan : Ketua Jurusan mempunyai tugas mengelola sumber daya Jurusan dan penyelenggaraan pendidikan.
(5) Jurusan terdiri atas : a. Ketua Jurusan (Kajur) b. Sekretaris Jurusan (Sekjur) c. Ketua Program Studi (Ka. Prodi) d. Sub-sub unit penunjang
e. Kelompok tenaga fungsional.
(6) Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Ketua Jurusan dibantu oleh Sekretaris Jurusan yang ditunjuk oleh Direktur atas usulan Kajur. (7) Sekretaris Jurusan mempunyai tugas membantu Ketua Jurusan
dalam pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi akademik, kemahasiswaan, umum, keuangan, perlengkapan dan kepegawaian. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Jurusan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Jurusan
(8) Sub-sub Unit Penunjang bertanggungjawab langsung kepada Kajur dan berkoordinasi dengan Ka. Unit terkait.
(9) Sub Unit Penunjang di tingkat jurusan terdiri atas: Sub Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sub Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja, Sub Unit Komputer, Sub Unit Perpustakaan, Sub Unit Asrama dan sub unit penunjang lain yang diperlukan.
(10) Penambahan Jurusan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau pejabat yang ditunjuk.
(11) Ketua Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur berdasarkan rekomendasi kelompok dosen pada setiap jurusan dan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Badan.
(12) Apabila Ketua Jurusan berhalangan tetap, Sekretaris melanjutkan jabatan ketua hingga berakhir masa jabatannya, sesuai ketentuan yang berlaku.
(13) Apabila Sekretaris Jurusan dan atau Ketua Prodi berhalangan tetap, Ketua Jurusan menunjuk penggantinya hingga berakhir masa jabatan.
(14) Apabila Ketua dan Sekretaris Jurusan berhalangan tetap Direktur menunjuk pelaksana harian sampai terpilihnya pejabat baru.
Program Studi Pasal 35
(1) Jurusan dapat mempunyai satu atau beberapa program studi (yang selanjutnya disebut prodi) sesuai dengan kebutuhan peningkatan profesionalnya.
(2) Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi (Ka. Prodi) yang ditetapkan oleh Direktur atas usulan Kajur dan
25
bertanggung jawab langsung kepada Kajur. Pada kondisi hanya ada 1 (satu) Prodi, maka tugas Ka. Prodi dilaksanakan oleh Kajur.
(3) Tugas pokok dan fungsi Ka. Prodi:
Ka. Prodi mempunyai tugas membuat rencana, merumuskan program akademik memantau proses pelaksanaan pendidikan dan pengendalian kualitas akademik.
(4) Ka. Prodi dibantu oleh tim teknis dan ditetapkan oleh Kajur atas usulan Ka. Prodi.
(5) Penambahan Prodi ditetapkan oleh Menteri Kesehatan atau pejabat yang ditunjuk.
Tenaga Fungsional Pasal 36
(1) Tenaga Fungsional adalah tenaga yang diangkat atau bekerja dalam jabatan fungsional sesuai dengan bidang teknis fungsionalnya. (2) Kelompok Tenaga Fungsional adalah suatu kesatuan tenaga
fungsional yang dikelompokkan sesuai dengan bidang teknisnya. (3) Tenaga fungsional dilingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar
meliputi Tenaga Kependidikan.
(4) Kelompok Tenaga Fungsional Kependidikan adalah tenaga – tenaga yang diangkat atau bekerja dalam jabatan fungsional yang kenaikan pangkatnya berdasarkan angka kredit sesuai dengan bidang keilmuannya.
(5) Kelompok Tenaga Fungsional Kependidikan di Poltekkes terdiri atas tenaga pendidik yaitu Dosen, tenaga fungsional penunjang akademik, dan tenaga fungsional administrasi.
Unit Penelitian Pasal 37
(1) Unit Penelitian adalah unsur pelaksana tugas Politeknik Kesehatan Denpasar dibidang penelitian terapan.
(2) Unit Penelitian dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk oleh Direktur. dan bertanggungjawab kepada Direktur dan secara teknis di bina oleh Pudir I.
(3) Unit Penelitian mempunyai fungsi:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan pengorganisasian penelitian terapan di Poltekkes.
b. Memotivasi para peneliti untuk melakukan publikasi hasil penelitian dan mencari peluang memperoleh HaKI
26
d. Menyusun laporan secara berkala pelaksanaan penelitian di Politeknik Kesehatan Denpasar.
e. Melakukan koordinasi diantara Sub Unit Penelitian di masing-masing jurusan.
Unit Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengabmas) Pasal 38
(1) Unit Pengabmas adalah unsur pelaksana tugas Politeknik Kesehatan Denpasar dibidang pengabdian kepada masyarakat.
(2) Unit Pengabmas dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk oleh Direktur. dan bertanggungjawab kepada Direktur dan secara teknis di bina oleh Pudir I.
(3) Unit Pengabmas mempunyai fungsi:
a. Mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat.
b. Memberi masukan untuk peningkatan relevansi program Poltekkes sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Melaksanakan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan atau daerah melalui kerja sama antar perguruan tinggi dan atau badan lainnya.
d. Memotivasi para pengabdi untuk melakukan publikasi hasil penelitian dan mencari peluang memperoleh HaKI
e. Menjalain kerja sama dengan pihak luar (sponsor)
f. Menyusun laporan secara berkala pelaksanaan pengabmas oleh Politeknik Kesehatan Denpasar.
g. Melakukan koordinasi diantara Sub Unit Pengabmas di masing-masing jurusan.
Unit Penunjang Pasal 39
(1) Unit Penunjang adalah unit yang secara teknis fungsional diperlukan sebagai unsur penunjang terselenggaranya kegiatan akademik. (2) Unit Penunjang di lingkungan Poltekkes meliputi unit laboratorium
dan Bengkel Kerja, Unit Perpustakaan, Unit Komputer, Unit Pemeliharaan dan Perbaikan, Unit Asrama, Unit Kerjasama dan Promosi, Unit Penjaminan Mutu dan Unit Penunjang lainnya.(Unit pengembangan , UPL, Umum,Keuangan,kepegawaian, promosi& kerjasama, kemahasiswaan)
27
Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja Pasal 40
(1) Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja adalah unsur penunjang teknis Politeknik Kesehatan Denpasar dibidang laboratorium dan bengkel kerja dari satu atau sebagian cabang ilmu tertentu sesuai dengan keperluan Jurusan. Unit ini berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Ketua jurusan.
(2) Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk oleh Direktur atas usulan Pudir I sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja mempunyai tugas memberikan layanan bahan dan peralatan laboratorium untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, bengkel kerja serta melayani praktek kerja mahasiswa dan/atau memproduksi berbagai jenis barang/jasa sesuai dengan jurusan yang ada.
(4) Unit Laboratorium dan Bengkel Kerja mempunyai fungsi:
a. Perencanaan, penyediaan dan pengelolaan bahan dan peralatan laboratorium dan bengkel kerja.
b. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan dan peralatan laboratorium dan bengkel kerja.
c. Pemeliharaan bahan dan peralatan laboratorium dan bengkel kerja.
d. Produksi berbagai jenis barang/ jasa.
e. Pengembangan laboratorium dan bengkel kerja.
f. Pelaksanaan Urusan tata usaha laboratorium dan bengkel kerja. g. Melakukan koordinasi dengan Sub Unit Laboratorium dan
Bengkel Kerja di masing-masing jurusan.
Unit Perpustakaan Pasal 41
(1) Unit Perpustakaan adalah Unit Penunjang Teknis dibidang perpustakaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional di bina oleh Pudir III melalui koordinasi dengan Ketua Jurusan.
(2) Unit Perpustakaan di pimpin oleh seorang Kepala yang di tunjuk oleh Direktur atas usulan Pudir III, dengan kualifikasi minimal Ahli Madya Perpustakaan. Perpustakaan mempunyai tugas memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(3) Unit perpustakaan terpadu
28
a. Penyediaan dan pengelolaan bahan pustaka.
b. Pemberian layanan dan pendaya gunaan bahan pustaka. c. Pemeliharaan bahan pustaka.
d. Pengembangan perpustakaan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha perpustakaan
f. Melakukan koordinasi dengan sub unit perpustakaan di masing-masing jurusan.
Unit Komputer Pasal 42
(1) Unit Komputer adalah unit penunjang teknis di bidang pengolahan data dan informasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina oleh Pudir III melalui koordinasi dengan Ketua Jurusan
(2) Unit Komputer di pimpin oleh seorang Kepala yang di tunjuk oleh Direktur atas usulan Pudir III di antara tenaga fungsional teknisi komputer, pranata komputer, dan operator computer di lingkungan Unit Komputer.
(3) Unit komputer mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyimpan data dan informasi , serta memberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(4) Unit Komputer mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi b. Penyajian dan penyimpanan data dan informasi c. Mem back up data
d. Pemberian layanan dan pendayagunaan computer e. Pengembangan teknologi informasi
f. Pelaksanaan urusan tata usaha Unit Komputer
g. Melakukan koordinasi dengan Sub Unit Komputer di masing-masing Jurusan.
Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Pasal 43
(1) Unit Pemeliharaan dan Perbaikan adalah unit penunjang teknis di bidang Pemeliharaan dan perbaikan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional di bina oleh Pudir II Imelalui koordinasi Ketua Jurusan. (2) Unit Pemeliharaan dan Perbaikan dipimpin oleh seorang Kepala
yang di tunjuk oleh Direktur atas usulan Pudir II, di antara teknisi di lingkungan unit pemeliharaan dan perbaikan.
29
(3) Unit Pemeliharaan dan Perbaikan mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana penunjang di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar.
(4) Unit Pemeliharaan dan Perbaikan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan perbaikan sarana.
b. Pelaksanaan pemeliharaan sarana.
c. Pelaksanaan layanan perbaikan dan pemeliharaan sarana.
d. Pelaksanaan urusan tata usaha unit pemeliharaan dan perbaikan. e. Melakukuan koordinasi dengan Sub Unit Pemeliharaan dan
Perbaikan di masing-masing jurusan.
Unit Asrama Pasal 44
(1) Unit Asrama adalah unit penunjang teknis dibidang akomodasi bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Denpasar yang tinggal di asrama Politeknik Kesehatan Denpasar yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina oleh Pudir III melalui koordinasi Ketua Jurusan. (2) Unit Asrama dipimpin oleh seorang kepala yang ditunjuk diantara
staf di lingkungan Unit Asrama oleh Direktur atas usulan Pudir III. (3) Unit Asrama mempunyai tugas memberikan pelayanan akomodasi
bagi mahasiswa dan membantu pembinaan mahasiswa. (4) Unit Asrama mempunyai fungsi :
a. Penyediaan dan pengelolaan asrama
b. Pemberian layanan dan pendayagunaan asrama c. Pemeliharaan Unit Asrama
d. Pengembangan Unit Asrama
e. Pelaksanaan urusan tatausaha Unit Asrama
f. Melakukan koordinasi dengan Sub Unit Asrama di masing-masing jurusan.
Unit Penjaminan Mutu Pasal 45
(1) Unit Penjaminan Mutu adalah unit penunjang teknis di bidang penjaminan mutu yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Kajur.
(2) Unit Penjaminan Mutu mempunyai tugas melakukan penjaminan mutu pendidikan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas.
30
a. Perencana dan pelaksana sistem penjaminan mutu akademik secara keseluruhan di Politeknik Kesehatan Denpasar
b. Penyusun perangkat dokumen (kebijakan akademik, dokumen mutu, dokumen akademik) yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik .
c. Pengembang sistem informasi penjaminan mutu akademik d. Pelaksana monitoring sistem penjaminan mutu akademik
e. Pelaksana audit mutu akademik internal dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik
f. Penyusun laporan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik
g. Melakukan koordinasi dengan Sub Unit Penjaminan Mutu di masing-masing jurusan
Unit Kerjasama dan Promosi Pasal 46
(1) Unit Kerjasama dan Promosi adalah unit penunjang teknis di bidang kerjasama dan promosi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Secara teknis fungsional dibina oleh Pudir I melalui koordinasi dengan Kajur.
(2) Unit Kerjasama dan Promosi mempunyai tugas melakukan kerjasama dan promosi di bidang pendidikan secara bertahap, sistematis dan terencana dalam suatu program kerjasama dan promosi yang memiliki target dalam kerangka waktu yang jelas.
(3) Unit Kerjasama dan promosi mempunyai fungsi :
a. Perencana dan pelaksana kerjasama dan promosi akademik secara keseluruhan di Politeknik Kesehatan Denpasar
b. Penyusun perangkat dokumen yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kerjasama dan promosi Politeknik Kesehatan Denpasar.
c. Pengembang sistem informasi kerjasama dan promosi Politeknik Kesehatan Denpasar
d. Pelaksana monitoring sistem kerjasama dan promosi Politeknik Kesehatan Denpasar
e. Pelaksanaan urusan tata usaha di Unit Kerjasama dan Promosi f. Pelaksanaan evaluasi internal sistem kerjasama dan promosi
Poltekkes
g. Penyusun laporan secara berkala pelaksanaan kerjasama dan promosi Poltekkes
31
Unit Usaha Pasal 47
(2) Unit Usaha adalah unsur pelaksana teknis Politeknik Kesehatan Denpasar dibidang usaha.
(3) Unit Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang di ditunjuk dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan secara teknis fungsional dibina oleh Pudir III.
(3) Unit Usaha mempunyai fungsi:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan berbagai usaha finansial yang tidak bertentangan dengan peraturan/perundangan yang berlaku secara berkesinambungan di Politeknik Kesehatan Denpasar.
b. Menyusun laporan secara berkala pelaksanaan usaha di Politeknik Kesehatan Denpasar.
c. Melakukan koordinasi dengan jurusan.
Unit Penunjang Lainnya Pasal 48
(1) Unit Penunjang lainnya dapat di bentuk sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Pembentukan unit penunjang lainnya dilaksanakan oleh Direktur
berdasarkan persetujuan senat melalui sidang pleno senat Poltekkes dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dewan Penyantun Pasal 49
(1) Dewan Penyantun adalah Kelompok Pengarah / Penasehat yang keanggotaannya terdiri dari unsur–unsur masyarakat yang mempunyai komitmen untuk peningkatan pendidikan.
(2) Dewan Penyantun mengarahkan Direktur dalam melaksanakan misi Politeknik Kesehatan Denpasar dengan memperhatikan kebijakan yang di tetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan. (3) Dewan Penyantun ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan
dengan mempertimbangkan usulan Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar.
(4) Anggota Dewan Penyantun terdiri atas :
a. Unsur masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan b. Unsur masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan
32
c. Tokoh masyarakat dan atau organisasi yang mempunyai minat untuk membantu kemajuan pendidikan secara nyata baik material maupun moral tanpa mengikat.
Organisasi Kelengkapan Pasal 50
(1) Di dalam lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar terdapat organisasi yang merupakan kelengkapan dan bersifat kekeluargaan, yaitu :
a. Korp Pegawai Republik Indonesia b. Organisasi Kemahasiswaan c. Ikatan Orang Tua Mahasiswa d. Ikatan Alumni
e. Koperasi Pegawai Negeri f. Koperasi Mahasiswa
(2) Organisasi tersebut pada butir (1), diatur sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing yang tidak bertentangan dengan Statuta Politeknik Kesehatan Denpasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(3) Organisasi kelengkapan dapat ditambah, dikurangi dan diubah dengan keputusan Direktur setelah persetujuan senat melalui sidang pleno senat.
BAB VIII
TATA CARA PENGANGKATAN PIMPINAN, SENAT, PELAKSANAN AKADEMIK, PELAKSANA ADMINISTRASI DAN DEWAN PENYANTUN
Hubungan Kerja Pasal 51
(1) Hubungan Kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Kepala Badan PPSDM Kesehatan adalah hubungan hirarkhis
(2) Hubungan kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan adalah hubungan koordinasi di bidang layanan teknis administrasi
(3) Hubungan kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Kepala Pusdiknakes adalah hubungan koordinasi teknis fungsional di bidang penyelenggaraan pendidikan
(4) Hubungan kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Kepala Pusdiklat SDM Kesehatan adalah hubungan koordinasi teknis fungsional di bidang Diklat.
33
(5) Hubungan kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan adalah hubungan koordinasi teknis fungsional dibidang Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
(6) Hubungan kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Kepala Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri adalah hubungan koordinasi teknis fungsional dibidang Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri
(7) Hubungan kerja Direktur Politeknik Kesehatan Denpasar dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi adalah hubungan koordinasi lintas sektor di bidang Pelaksanaan Program Pendidikan.
Tata Kerja Pasal 52
(1) Pimpinan Politeknik Kesehatan Denpasar wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar maupun instansi luar sesuai dengan tugas masing-masing.
(2) Pimpinan Politeknik Kesehatan Denpasar memimpin dan mengkoordinasikan staf masing-masing serta memberikan bimbingan maupun petunjuk bagi pelaksanaan tugas staf.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
(4) Setiap dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa di lingkungan Politeknik Kesehatan Denpasar wajib memenuhi pedoman dan etika Politeknik Kesehatan Denpasar.
(5) Direktur dan Pembantu Direktur, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Kepala Unit, Kepala Sub Bagian, sebagai penanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mematuhi Pedoman Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
(6) Direktur menugaskan Kepala Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian untuk menyusun Laporan Poltekkes secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(7) Direktur menugaskan Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi untuk menyusun laporan secara periodic sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(8) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasannya tembusan laporan lengkap dengan semua lampirannya di sampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
34
(9) Setiap laporan yang diterima Pimpinan Poltekkes, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk kepada staf
(10) Dalam melaksanakan tugasnya Pimpinan Poltekkes dibantu oleh semua Ketua Jurusan yang berada di bawahnya, dalam rangka pemberian bimbingan dan petunjuk terhadap bawahan, wajib mengadakan rapat berkala minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sesuai kebutuhan
(11) Direktur menyampaikan Rencana Kerja Tahunan dan Laporan Tahunan Poltekkes setiap akhir bulan Januari kepada sidang pleno senat.
Penetapan Dalam Jabatan Pasal 53
(1) Direktur
a. Jabatan Direktur
Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Jenderal melalui pertimbangan Kepala Badan PPSDM Kesehatan setelah diusulkan oleh Senat Politeknik Kesehatan Denpasar.
Masa jabatan Direktur adalah 4 (empat) tahun dan akan dievaluasi secara berkala setiap tahun sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.
Tiga bulan sebelum masa jabatan berakhir, Direktur menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Direktur dihadapan Senat.
Direktur dapat dipilih kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.
b. Syarat – syarat calon
Dosen Tetap dengan jabatan Lektor Kepala, minimal golongan IVa Jenjang pendidikan S2 Kesehatan atau S2 lain yang relevan dengan bidang tugasnya, dibuktikan dengan foto copy ijazah yang dilegalisir.
Berpengalaman sebagai Dosen Tetap minimal 2 (dua) tahun di lingkungan Poltekkes.
Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter pemerintah.
Usia saat pencalonan pemilihan maksimal 60 ( enam puluh ) tahun DP3 2 (dua) tahun terakhir dengan nilai baik
c. Mekanisme Pemilihan dan Penetapan Direktur
Dosen Tetap yang memenuhi kreteria dapat mengajukan diri sebagai calon Direktur kepada Senat Poltekkes atau dicalonkan oleh jurusan dengan persetujuan yang bersangkutan.
Seleksi administrasi calon Direktur dilakukan oleh Senat dengan melibatkan unsur dari Set Badan PPSDM Kesehatan 4(empat)