• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru ini berlokasi di jalan Pelajar Timur Gang Kelapa No.19 Medan. Usaha ini kemudian pindah ke Jalan Ujung Serdang Pasar 3 Kampung Undian, Desa Tanduka Raga, Tanjung Morawa karena lokasi atau daerah produksi yang lama tidak memungkinkan dimana area atau tempat produksinya yang sempit dan jumlah mesin-mesin yang digunakan juga terbatas, serta adanya persaingan yang cukup ketat antara industri sejenis lainnya, seperti UD. Paris, UD. Singkong Mas dan UD. Tiga Bawang. Pabrik yang lama hanya mampu memproduksi keripik ubi maksimum hanya 3-4 ton/hari, sedangkan pada pabrik yang baru dapat memproduksi 6-8 ton/hari.

UD.Rezeki Baru memulai usaha ini secara kecil-kecilan dengan peralatan sederhana yang dikerjakan sendiri oleh istrinya Ibu Suhartini untuk dijual ke warung di sekitar rumahnya. Keripik yang dijual pada saat itu belum mempunyai variasi rasa serta belum mencantumkan label pada kemasannya. Usaha ini mulai berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan. Pada tahun 1999 Pak Misli mendaftarkan usahanya dengan nama UD. Rezeki Baru dengan merek Rumah Adat Minang.

(2)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

UD. Rezeki Baru merupakan home industry yang memproduksi keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang dengan 7 variasi rasa yaitu rasa Balado, jagung bakar, keju, pecal, lada hitam, bawang pedas, dan sapi panggang. Sistem produksi berdasarkan make to order, yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan. 1-2 ton diolah setiap harinya untuk kemasan ½ kg dan 4-6 ton ubi untuk kemasan 40 gram yang langsung dikirim ke distributor di P.Siantar, Rantau Parapat, Bagan Batu, Kota Cane, Kisaran, Tanjung Balai, Tanjung Morawa, Pekan Baru dan Medan.

Bahan-bahan yang diperlukan seperti ubi kayu dan kayu bakar berasal dari Tanjung Morawa, tepatnya pada daerah Kampung Undian, Desa Tanduka Raga, bumbu, pewarna serta kemasan diperoleh dari Jakarta, bahan lainnya seperti minyak goreng dibeli di Medan.

2.3. Organisasi dan Manajemen

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan

(3)

akan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan, dari siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab.

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan. Dalam hal pengorganisasian dari bagian-bagian yang berbeda diperlukan suatu struktur organisasi yang dapat mempersatukan sumber daya dengan cara yang teratur. Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam arti hidup, berkembang, bergerak sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan.

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

UD. Rezeki Baru memiliki struktur organisasi yang berbentuk lini. Struktur lini ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing stasiun kerja. Struktur organisasi UD. Rezeki Baru dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Pimpinan (Pemilik Usaha) Bagian Pengupasan Bagian Transportasi Bagian Suing / Pengeringan Keripik Ubi Bagian Pemotongan dan Pencucian Bagian Pengemasan & Pengepakan Bagian Penggorengan Kasir Bagian Pembumbuan Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Rezeki Baru

(4)

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas pada UD. Rezeki Baru dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Pembagian tugas dan tanggung jawab di UD. Rezeki Baru adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan (Pemilik Usaha)

Merupakan pimpinan usaha yang melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap seluruh kegiatan operasional di UD. Rezeki Baru. Pimpinan juga melakukan transaksi dengan pihak luar seperti supplier dan pelanggan serta mempunyai wewenang dalam merencanakan, mengarahkan, menganalisis dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.

2. Karyawan Pengupasan

Tugas karyawan pengupasan adalah:

- Melakukan penimbangan bahan baku ketika tiba di pabrik.

- Melakukan pemotongan awal untuk membuang kedua ujung sisi ubi kayu. - Mengupas kulit ubi kayu dan memasukkannya ke dalam karung goni. 3. Karyawan Pemotongan

Tugas karyawan pemotongan adalah:

- Memotong ubi kayu yang telah dikupas dengan mesin slicer. 4. Karyawan Pencucian

Tugas karyawan pencucian adalah:

- Mencuci ubi yang telah dipotong kemudian ditiriskan. - Mengantar ubi yang telah dicuci ke satsiun penggorengan

(5)

5. Karyawan Penggorengan

Tugas karyawan penggorengan adalah:

- Menggoreng ubi yang telah dicuci dari bagian pencucian. - Mengganti minyak goreng.

6. Karyawan Perapian

Tugas karyawan perapian adalah:

- Menghidupkan dan mematikan tungku - Mengontrol api

- Mengangkat kayu bakar ke tungku 7. Karyawan Penyuingan/Pengeringan Keripik

Tugas karyawan penyuingan adalah:

- Mengeringkan keripik ubi yang telah siap di goreng dengan mesin pengering untuk mengurangi kadar minyak pada keripik ubi.

8. Karyawan Pembumbuan

Tugas karyawan pembumbuan adalah:

- Memberi bumbu sesuai dengan variasi rasa.

- Memindahkan kerpik yang telah di dibumbui ke stasiun pengemasan/packing.

10. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan ½ kg)

Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan ½ kg) adalah: - Memasukkan keripik ke dalam kemasan sesuai rasa keripik. - Menimbang dan menyesuaikan berat keripik hingga ½ kg. - Menyegel kemasan.

(6)

11. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan 24 gram)

Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan 24 gram) adalah: - Menyalakan dan mengontrol kerja mesin kemas.

- Memasang roll plastik kemasan ke mesin kemas sesuai rasa keripik. - Mengangkut kemasan keripik ke bagian pengepakan.

12. Karyawan Pengepakan

Tugas karyawan pengepakan adalah:

- Memisahkan kemasan keripik sesuai rasa.

- Mengepak kemasan keripik ke dalam bentuk bal. 13. Karyawan Transportasi

Tugas karyawan transportasi adalah:

- Mengangkat bahan yang diperlukan (bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong) ke setiap stasiun kerja yang membutuhkan.

- Mengangkat produk dari stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya 14. Kasir

Tugas kasir adalah:

- Memberikan secara langsung upah atau gaji karyawan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

- Mencairkan kuitansi dan mencatat kuitansi yang telah disetujui oleh pimpinan.

(7)

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga kerja pada UD. Rezeki Baru saat ini adalah 50 orang. Semuanya merupakan tenaga kerja tetap. Perincian jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja

Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)

Pimpinan 1 Pengupasan 15 Pemotongan 3 Pencucian 2 Penirisan air 1 Penggorengan 4 Perapian 1 Penyuingan 1 Pembumbuan 2

Pengisian ke dalam kemasan 6

Penimbangan 3

Pengemasan manual 2

Pengemasan Jumbo Packer 3 Pengemasan bal dan kardus 3

Supir 1

Kernet 1

Kasir 1

Total 50

Sumber: UD.Rezeki Baru

Hari kerja di UD. Rezeki Baru adalah enam hari kerja, yaitu hari Senin sampai hari Sabtu. Jam kerja per hari adalah sepuluh jam yaitu dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan waktu istirahat selama setengah jam yaitu dari pukul 12.00 WIB sampai 12.30 WIB. Jika ada penambahan pesanan maka akan diadakan jam lembur hingga pukul 20.00 WIB. Lembur juga dilaksanakan pada hari Minggu jika ada pesanan yang belum selesai dikerjakan.

(8)

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas

Upah tenaga kerja dibayar dengan sistem mingguan berupa upah pokok dan dilakukan penambahan jika ada lembur. Karyawan diberikan fasilitas berupa penginapan jika rumah karyawan tersebut jauh dari lokasi pabrik dan makan 3 x sehari juga ditanggung oleh pemilik usaha.

2.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses transformasi (mengalami perubahan bentuk secara fisik dan kimia) yang mengubah input yang berupa bahan baku, mesin, peralatan, modal, energi, tenaga kerja menjadi output sehingga memiliki nilai tambah.

UD. Rezeki Baru yang merupakan perusahaan pembuatan keripik menggunakan teknologi produksi yang manual dan semi otomatis yaitu selain menggunakan mesin juga masih menggunakan tenaga kerja sebagai operator maupun pekerjaan manual.

2.4.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam suatu proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi.

Bahan baku yang digunakan adalah ubi kayu (manihot esculenta crant). Ubi kayu yang digunakan adalah yang telah berumur satu tahun dan memiliki bentuk lurus serta besarnya yang hampir seragam. Ubi Kayu diperoleh dari

(9)

Tanjung Morawa, tepatnya pada daerah Kampung Undian Desa Tanduka Raga dan dari perkebunan ubi kayu di Perbaungan.

2.4.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan adalah bumbu dan kemasan. Kemasan dibedakan berdasarkan rasa dan berat produk.

2.4.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah minyak goreng, air untuk mencuci ubi kayu dan kayu bakar.

2.4.4. Proses Pengolahan

Ubi kayu sebagai bahan baku utama pembuatan keripik melewati berbagai tahapan pengolahan (proses produksi) hingga menjadi produk keripik dengan berbagai rasa. Berikut ini adalah uraian proses produksi pembuatan keripik:

1. Pengupasan

Pengupasan adalah tahap paling awal dalam proses pembuatan keripik. Tujuan dari pengupasan ini adalah untuk membuang kedua ujung ubi kayu dan memisahkan umbi dari kulitnya. Proses ini dilakukan secara manual (menggunakan pisau).

(10)

2. Pemotongan

Proses pemotongan adalah proses memotong ubi yang telah dikupas dengan mesin potong (slicer). Tujuan dari pemotongan ini adalah untuk memotong ubi dengan bentuk dan ketebalan yang sama. Ubi yang telah dipotong selanjutnya dibawa ke bagian pencucian.

3. Pencucian

Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan ubi yang telah dipotong. Ubi yang telah dipotong dicuci dengan cara direndam ke dalam sebuah bak yang berisi air kemudian ditiriskan, yaitu proses pengeringan ubi yang telah selesai dicuci sebelum tahap penggorengan.

4. Penggorengan

Setelah ubi melalui tahap penirisan, maka tahap selanjutnya adalah penggorengan. Penggorengan dilakukan di dalam wadah yang terbuat dari logam (berbentuk segi empat) dan berisi minyak goreng panas. Setiap kali penggorengan, dimasukkan sekitar 6 kalo/keranjang ubi. Proses ini bertujuan untuk mematangkan ubi menjadi keripik.

5. Penyuingan

Setelah ubi dimatangkan, maka proses selanjutnya adalah proses penyuingan, dimana keripik yang masih terdapat minyaknya tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin suing untuk menghilangkan minyak dari keripik ubi tersebut. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan adalah kira-kira 3-5 menit.

(11)

5. Pembumbuan

Selanjutnya keripik dimasukkan ke dalam mesin pembumbuan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memberikan bumbu pada keripik sesuai dengan rasa yang diinginkan sehingga bumbu tercampur secara merata pada keripik.

6. Pendinginan

Setelah itu keripik didinginkan dengan meletakkan di atas meja pendinginan agar suhunya normal ketika dikemas.

7. Pengemasan (pembungkusan)

Keripik selanjutnya dikemas dengan kemasan plastik berlabel sesuai dengan rasanya. Untuk kemasan ½ kg, proses pengemasannya adalah memasukkan keripik secara manual, ditimbang, dan disegel dengan alat segel. Sedangkan untuk kemasan 40 gram, proses pengemasannya dengan menggunakan mesin pengemas.

8. Pengepakan

Untuk keripik kemasan 40 gram, dilakukan lagi pengepakan ke dalam bentuk bal. Satu bal berisi 20 bungkus kemasan 40 gram.

(12)

Ubi Kayu Pengupasan Pengepakan Pembumbuan Pencucian Pemotongan Pengemasan Penggorengan Pendinginan Pengeringan

Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Keripik

2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi

Adapun mesin dan peralatan yang digunakan di UD. Rezeki Barudalam pembuatan keripik, dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin Produksi

Nama Fungsi Spesifikasi Jumlah

(unit)

Mesin Slicer

Memotong ubi yang telah dikupas dengan ketebalan yang sama

Daito Cooper, tipe YCL80B-4, ½ HP, 1400 rpm, kapasitas 6 kg ubi/menit

3

Mesin Molen Meratakan bumbu yang dicampurkan ke keripik

Daito Cooper, tipe YCL80B-4, 29 rpm, ukuran 1,2m x Ø75cm, kapasitas 6 kg ubi

2

Mesin Suing Mengurangi kadar minyak dan menjadikan keripik lebih gurih

Daito Cooper, tipe YCL80C-5, 120 rpm, ukuran 1,2m x Ø75cm, kapasitas 6 kg ubi

1 Mesin Jumbo

Packer

Mengemas keripik ke dalam kemasan kecil (24 gram)

Jumbo packer, tipe JD 657,

(13)

Tabel 2.2. Mesin Produksi (lanjutan)

Nama Fungsi Spesifikasi Jumlah

Mesin Packer Hot Press

Mengemas keripik ke dalam kemasan 100 gram, 500 gram dan 1 Kg

Fuli Electrical, tipe T-CZR, Power 300W, Voltage 220V, Freq 60-70 Hz

2

Air Blower Meniupkan angin ke kayu yang dibakar pada tungku pembakaran

Fuli Electrical, tipe T-CZR, output 0,6m3/menit, tekanan 135 Pa 3 Mesin Sanyo Mengalirkan air ke tangki storage Daito Cooper, tipe YCL80B-4, ½

HP, 1400 rpm, merk SANYO 1 Timbangan

besar

Menimbang berat bahan baku (ubi

kayu) yang masuk dari supplier Merek Lucky, kapasitas 100 kg 1 Pisau Pengupas

Ubi

Memotong dan mengupas ubi kayu

Pisau modifikasi dari lingkar

sepeda ukuran 15 cm 20

Kereta Sorong

Mengangkut ubi kayu yang telah dikupas dari bagian pengupasan ke bagian pemotongan

Ukuran 45 cm x 122 cm, kapasitas

25 kg 2

Keranjang Kecil

Tempat penampungan ubi yang telah dipotong dan untuk

meniriskan ubi yang telah dicuci

Ø30 cm, kapasitas 5 kg 72

Bak Pencucian Tempat mencuci ubi yang telah dipotong

Ukuran 170,5 x 55,5 x 46,8 cm3,

kapasitas 400 Liter 1

Bak

Penggorengan

Tempat menggoreng ubi yang telah dicuci Ukuran 1,2m x 1 m x 0,30 m, kapasitas 220 Liter 3 Tempat Penirisan Penggorengan

Tempat meniriskan ubi yang telah

digoreng Ukuran 1 m x 3,5 m 2

Tempat Penirisan Pencucian

Tempat meniriskan ubi yang telah

dicuci Ukuran 2 m x 3 m 1

Sendok Besar Alat pengaduk pada saat

melakukan penggorengan Panjang 2 m, Ø40cm 6

Sendok Kecil Mengangkat serpihan-serpihan

kecil keripik dalam minyak Panjang 2 m, Ø25cm 2 Ember Besar Tempat penampungan ubi sebelum

dipotong Ø65cm, kapasitas 25 kg 2

Tong Besar Tempat penampungan keripik yang telah dibumbui

Tinggi 64cm, Ø42cm kapasitas 6

kg 24

Ayakan Kecil Menyaring bumbu sebelum

dimasukkan ke mesin molen Panjang 20 cm, Ø15 cm 4 Trolley Mengangkut ubi dari penirisan ke

penggorengan

Ukuran 50cm x 30 cm x 50 cm,

(14)

Tabel 2.2. Mesin Produksi (lanjutan)

Nama Fungsi Spesifikasi Jumlah

Meja

Penimbangan

Tempat penumpukan sementara keripik yang sudah digoreng sebelum dikemas

Ukuran 2m x 5m 3

Timbangan kecil

Menimbang berat pada saat mengemas kemasan ukuran 100gram, 500gram, dan 1 kg

Merek Thang Long, kapasitas 5 kg 3

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Rezeki Baru
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja
Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Keripik
Tabel 2.2. Mesin Produksi (lanjutan)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan molase sebagai sumber karbon alternative dalam media fermentasi pembuatan nata de coco dapat diterapkan degan baik.Kualitas nata de coco dengan

Setiap peserta didik akan mampu merespon dengan baik ketika dalam dirinya sudah ada kesiapan. Sebagus apapun seorang pendidik menyampaikan materi tapi dalam diri peserta

Menerima dokumen permohonan izin Usaha Pengelolaan dan Pembuatan Kapal sekaligus melakukan verifikasi dan validasi serta memeriksa kelengkapan berkas sesuai checklist,

[r]

Ada dua jenis hama dan penyakit yang cukup mengganggu yaitu dua jenis hama yang menyerang kebun jeruk di Tanah Karo itu adalah hama lalat buah yang menyerang sekitar 60 hektar

Student Work Sheet in the Classroom (A Comparative Study between Male and Female Students at the Eight Grade of MTs Darul Hikmah Menganti Kedung.. Jepara in the

Dengan melihat latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan masalah yang akan dikemukakan yaitu bagaimana Membangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Warga

bahwa seiring dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2015 tentang Izin Lokasi, maka