• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 34-K/PM.III-12/AD/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 34-K/PM.III-12/AD/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 34-K/PM.III-12/AD/I/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : SUJITO.

Pangkat / NRP : Praka / 31081750700686. Jabatan : Tamudi Subdenhub 2

Kesatuan : Denhubrem 082 Hubdam V/Brawijaya Tempat / tanggal lahir : Madiun, 28 Juni 1986

Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis kelamin : Laki-laki.

A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Ds.Tampingmojo RT002 RW 003 Tembelang Jombang.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 12 tersebut di atas :

Membaca : Bekas Perkara dari Dan Denpom V/2 Nomor : BP-16/A-15/VII/2016 tanggal 21 Juli 2016 atas nama Sujito Praka NRP 31081750700686.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam V/Brw selaku Perwira Penyerah Perkara, Nomor : Kep/313/XI/2016 Tanggal 7 November 2016 tentang Penyerahan perkara.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 136 / K / AD / XI / 2016 tanggal 24 November 2016.

3. Surat Penetapan dari :

a. Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya TAPKIM / 34-K / PM.III-12 / AD / I / 2017 tanggal 09 Januari 2017 tentang Penunjukan Hakim

b. Panitera Nomor : Taptera / 34-K / PM.III-12 / AD / I/2017 tanggal 10 Januari 2017 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

c. Hakim Ketua Nomor : Tapsid / 34K / PM.III-12 / AD / I / 2017 tanggal 10 Januari 2017 tentang Penetapan Hari sidang.

4. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama para Terdakwa dan para Saksi.

5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 136 / K / AD / XI / 2016 tanggal 24 November 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

2

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana yaitu “Barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, tetapi yang ada padanya bukan karena kejahatan”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi :

a. Pidana penjara selama 8 (delapan) bulan. b. Mohon agar barang bukti berupa :

1) Barang-barang :

a) 1 (satu) buah mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB.

b) 1 (satu) buah BPKB asli dan STNK asli mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB An. Hanna Andyani, S.E, S.Pd. serta 1 buah kunci kontak mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB

Dikembalikan kepada yang berhak.

2) Surat-surat:

a) 1 (satu) lembar foto copy BPKB mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ.

b) 3 (tiga) lembar tanda bukti penyewaan kendaraan (Form Order).

c) 1 (satu) lembar Foto copy BPKB dan STNK mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011 PB a.n Hanna Andyani, S.E.,S.Pd.

d) 1 (satu) lembar foto mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011PB.

Agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara

c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal 23 bulan Juli tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juli tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juli tahun 2000 lima belas di Jombang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah Hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui

(3)

3

pendidikan Secata tahun 2008 di Rindam Vl/Mulawarman dilanjutkan Sejurta Perhubungan Angkatan Darat di Pusdikhub Cimahi setelah luius dan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya dinas di Hubdam V/Brawijaya hingga tahun 2009 kemudian Terdakwa dipindahtugaskan di Denhubrem 082 Mojokerto dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Denhubrem 082 Mojokerto dengan jabatan Ta Mudi Subdenhub 2 Denhubrem 082 Hubdam V/Brawijaya dengan Praka NRP 31081750700686.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi 1 (Sdr. Arif Rachman Imanula) sekira tahun 2011 saat Terdakwa menyewa mobil di Elang Rent Car milik Saksi 1 di rumahnya dengan alamat Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto tidak ada hubungan saudara atau family.

3. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2015 sebelum hari raya Idul Fitri Terdakwa menyewa mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB kepada Saksi 1 dan Terdakwa menyewa mobil tersebut selama 7 (tujuh) hari dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa membayar sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) tunai kemudian setelah waktu sewa habis dan jatuh tempo Terdakwa belum mengembalikan mobil tersebut dan menyampaikan kepada Saksi 1 memperpanjang waktu sewa selama 7 hari lagi.

4. Bahwa setelah masa perpanjangan waktu sewa habis Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut kepada Saksi 1 tetapi Terdakwa pada tanggal 23 Juli 2015 menggadaikan mobil tersebut kepada Sdr. Iwan di daerah Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan masa gadai selama 4 (empat) bulan.

5. Bahwa sekira bulan November Sdr. Iwan menyampaikan kepada Terdakwa sedang butuh uang dan meminta Terdakwa untuk mengembalikan uang gadainya namun Terdakwa belum bisa mengembalikan uang Sdr. Iwan kemudian Sdr. Iwan menyarankan kepada Terdakwa* untuk menggadaikan mobil Honda Jazz yang menjadi jaminan tersebut kepada Sdr. Yudi (Saksi 5) dan Terdakwa menyetujuinya selanjutnya sekira seminggu kemudian Sdr. Iwan dan Saksi 5 datang ke rumah Terdakwa di Tembelang Jombang untuk membicarakan masalah mobil tersebut dan disepakati mobil tersebut Terdakwa gadaikan kepada Saksi 5 dengan cara Saksi 5 melunasi hutang Terdakwa kepada Sdr. Iwan sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa harus mengembalikan uang gadai kepada Saksi 5 sebesar Rp. 33.000.000,- (tiga puluh tiga juta rupiah) dengan masa gadai selama 2 (dua) minggu.

6. Bahwa setelah jatuh tempo pengembalian uang gadai tersebut Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang gadai kepada Saksi 5 sehingga Terdakwa belum bisa mengembalikan mobil kepada Saksi 1 selaku pengelola rental mobil.

7. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi 1 dan 1 (satu) orang anggota provost Denhubrem 082 Mojokerto atas nama Praka Hadi Susanto datang ke rumah Saksi 5 di Jl. Kampar Madiun untuk mengambil mobil Honda Jazz yang Terdakwa gadaikan kepada Saksi 5 namun Saksi 5 tidak mau mengembalikan mobil tersebut karena Terdakwa belum mengembalikan uang gadai sebesar Rp. 33.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kemudian Terdakwa mengajak Saksi 5 ke rumah orang tua Terdakwa di Ds. Kebon Agung RT 004 RW 015 Kec. Mejayan

(4)

4

Madiun untuk menyelesaikan masalah tersebut dan disepakati orang tua Terdakwa akan mengembalikan uang gadai tersebut dengan cara orang tua Terdakwa minta tolong kepada Saksi 5 untuk membantu proses peminjaman uang di bank dengan jaminan sertifikat tanahnya selanjutnya Saksi 1 meminta mobil Honda Jazz dengan alasan akan diambil oleh pemilik sah dan menukarkan mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ sambil menunggu proses pencairan dana yang Saksi 5 urus keluar.

8. Bahwa pada tanggal 12 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi 1 dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto datang ke Hubdam V/Brawijaya dengan alamat Jl. Mayjen Sungkono No. 01 Kota Malang dengan tujuan untuk menyelesaikan perkara tersebut namun belum ada solusi penyelesainnya karena Terdakwa belum punya uang kemudian pihak kesatuan memberi solusi akan membantu proses peminjaman ke bank BRI atas nama Terdakwa dan menyarankan untuk membatalkan peminjaman kemudian Terdakwa menghubungi Saksi 5 dan menyuruh menghentikan proses peminjaman uang di bank namun saat kesatuan Terdakwa mengajukan pinjaman ke bank BRI pihak bank tidak menyetujui berkas pinjaman Terdakwa karena Terdakwa masih mempunyai pinjaman yang belum dilunasi dan belum bisa diperpanjang sehingga Terdakwa tidak bisa mengembalikan uang gadai kepada Saksi 5.

9. Bahwa Terdakwa selain menggadaikan mobil Honda Jazz sekira bulan Juli 2015 kepada Sdr. Iwan yang selanjutnya sekira bulan November 2015 Terdakwa alihkan kepada Saksi 5 tersebut sekira bulan September 2015 Terdakwa juga menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB kepada bapak Toyib dengan alamat Ds. Kaligunting Saradan Madiun sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira awal bulan Oktober 2015 menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK kepada Sdr. Arif dengan alamat Ds. Jalin Kec. Terongan Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira akhir bulan Oktober 2015 Terdakwa menukar mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK yang masih dalam proses gadai dengari mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK.

10. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi 1 mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit mobil Hyundai Avega yang belum diserahkan oleh Terdakwa karena masih berada di rumah Saksi 5 sebagai pengganti mobil Honda Jazz yang dijadikan jaminan gadai dan uang sewa mobil sejak tanggal 15 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2016 ± sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsure-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidanayang tercantum dalam pasal 372 KUHP.

Atau Kedua

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada bulan Juli tahun 200CfLima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juli tahun 2000 Lima belas di Mojokerto atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

(5)

5

sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, yang dilakukan secara bersama-sama”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 2008 di Rindam Vl/Mulawarman dilanjutkan Sejurta Perhubungan Angkatan Darat di Pusdikhub Cimahi setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya dinas di Hubdam V/Brawijaya hingga tahun 2009 kemudian Terdakwa dipindahtugaskan di Denhubrem 082 Mojokerto dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Denhubrem 082 Mojokerto dengan jabatan Ta Mudi Subdenhub 2 Denhubrem 082 Hubdam V/Brawijaya dengan Praka NRP 31081750700686. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi 1 (Sdr. Arif Rachman Imanula) sekira tahun 2011 saat Terdakwa menyewa mobil di Elang Rent Car milik Saksi 1 di rumahnya dengan alamat Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto tidak ada hubungan saudara atau family.

3. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2015 sebelum hari raya Idul Fitri Terdakwa menyewa * mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB kepada Saksi 1 dan Terdakwa menyewa mobil tersebut selama 7 (tujuh) hari dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- . (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa membayar sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) tunai kemudian setelah waktu sewa habis dan jatuh tempo kepada Terdakwa belum mengembalikan mobil tersebut dan menyampaikan kepada Saksi 1 memperpanjang waktu sewa selama 7 (tujuh) hari lagi.

4. Bahwa setelah masa perpanjangan waktu sewa habis Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut kepada Saksi 1 tetapi Terdakwa pada tanggal 23 Juli 2015 menggadaikan mobil tersebut kepada Sdr. Iwan di daerah Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan masa gadai 4 (empat) bulan.

5. Bahwa sekira bulan November Sdr. Iwan menyampaikan kepada Terdakwa sedang butuh uang dan meminta Terdakwa untuk mengembalikan uang gadainya namun Terdakwa belum bisa mengembalikan uang Sdr. Iwan kemudian Sdr. Iwan menyarankan kepada Terdakwa untuk menggadaikan mobil Honda Jazz yang menjadi jaminan tersebut kepada Sdr. Yudi (Saksi 5) dan Terdakwa menyetujuinya selanjutnya sekira seminggu kemudian Sdr. Iwan dan Saksi 5 datang ke rumah Terdakwa di Tembelang Jombang untuk membicarakan masalah mobil tersebut dan disepakati mobil tersebut Terdakwa gadaikan kepada Saksi 5 dengan cara Saksi 5 melunasi hutang Terdakwa kepada Sdr. Iwan sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa harus mengembalikan uang gadai kepada Saksi 5 sebesar Rp. 33.000.000,- (tiga puluh tiga juta rupiah) dengan masa gadai selama 2 (dua) minggu.

6. Bahwa setelah jatuh tempo pengembalian uang gadai tersebut Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang gadai kepada Saksi 5 sehingga Terdakwa belum bisa- mengembalikan mobil kepada

(6)

6

Saksi 1 selaku pengelola rental mobil.

6. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi 1 dan 1 (satu) orang anggota provost Denhubrem 082 Mojokerto atas nama Praka Hadi Susanto datang ke rumah Saksi 5 di Jl. Kampar Madiun untuk mengambil mobil Honda Jazz yang Terdakwa gadaikan kepada Saksi 5 namun Saksi 5 tidak mau mengembalikan mobil tersebut karena Terdakwa belum mengembalikan uang gadai sebesar Rp. 33.000.000,- . (tiga puluh juta rupiah) kemudian Terdakwa mengajak Saksi 5 ke rumah orang tua Terdakwa di Ds. Kebon Agung RT 004 RW 015 Kec. Mejayan Madiun untuk menyelesaikan masalah tersebut dan disepakati orang tua Terdakwa akan mengembalikan uang gadai tersebut dengan cara orang tua Terdakwa minta tolong kepada Saksi 5 untuk membantu proses peminjaman uang di bank dengan jaminan sertifikat tanahnya selanjutnya Saksi 1 meminta mobil Honda Jazz dengan alasan akan diambil oleh pemilik sah dan menukarkan mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ sambil menunggu proses pencairan dana yang Saksi 5 urus keluar.

8. Bahwa pada tanggal 12 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi 1 dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto datang ke Hubdam V/Brawijaya dengan alamat Jl. Mayjen Sungkono No. 01 Kota Malang dengan tujuan untuk menyelesaikan perkara tersebut namun belum ada solusi penyelesainnya karena Terdakwa belum punya uang kemudian pihak kesatuan memberi solusi akan membantu proses peminjaman ke bank BRI atas nama Terdakwa dan menyarankan untuk membatalkan peminjaman kemudian Terdakwa menghubungi Saksi 5 dan menyuruh menghentikan proses peminjaman uang di bank namun saat kesatuan Terdakwa mengajukan pinjaman ke bank BRI pihak bank tidak menyetujui berkas pinjaman Terdakwa karena Terdakwa masih mempunyai pinjaman yang belum dilunasi dan belum bisa diperpanjang sehingga Terdakwa tidak bisa mengembalikan uang gadai kepada Saksi 5.

9. Bahwa Terdakwa selain menggadaikan mobil Honda Jazz sekira bulan Juli 2015 kepada Sdr. Iwan yang selanjutnya sekira bulan November 2015 Terdakwa alihkan kepada Saksi 5 tersebut sekira bulan September 2015 Terdakwa juga menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB kepada bapak Toyib dengan alamat Ds. Kaligunting Saradan Madiun sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira awal bulan Oktober 2015 menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol • L 1848 NK kepada Sdr. Arif dengan alamat Ds. Jalin Kec. Terongan Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira akhir bulan Oktober 2015 Terdakwa menukar mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK yang masih dalam proses gadai dengan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK.

10. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi 1 mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit mobil Hyundai Avega yang belum diserahkan oleh Terdakwa karena masih berada di rumah Saksi 5 sebagai pengganti mobil Honda Jazz yang dijadikan jaminan gadai dan uang sewa mobil sejak tanggal 15 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2016 ± sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 378 KUHP

(7)

7

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menyatakan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).

Menimbang : Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak ingin didampingi oleh Penasehat Hukum, melainkan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 :

Nama lengkap : ARIF RAHMAN IMANULA

Pekerjaan : Swasta

Tempat/ tgl. lahir : Mojokerto,23 Mei 1988 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Tempat tinggal : Jl. Prapanca No.51 Mentikan Prajurit Kulon Mojokerto.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal dan bulan lupa sekira tahun 2012 di rumah Saksi Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto saat Terdakwa akan menyewa mobil Saksi namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mempunyai usaha penyewaan mobil dengan nama usaha Elang Rent Car pada dan tahun 2012 Terdakwa datang ke rumah Saksi untuk menyewa mobil selanjutnya Terdakwa sering datang untuk menyewa dan dalam proses menyewa tersebut Terdakwa melakukan pembayaran sewa tepat waktu.

3. Bahwa sekira tanggal 15 Juli 2015 sebelum lebaran Hari Raya Idul Fitri Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan maksud untuk menyewa mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa menyewa selama 7 (tujuh) hari kemudian setelah masa sewa jatuh tempo Terdakwa menyampaikan kepada Saksi memperpanjang sewa hingga 1 (satu) bulan dengan biaya sewa sebanyak Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

4. Bahwa pada tanggal 22 Juli 2015 Terdakwa juga menyewa mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa menyewa selama 14 (empat belas) hari.

5. Bahwa pada tanggal 15 Agustus 2015 Terdakwa melakukan pembayaran sewa sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya sewa mobil Honda jazz selama 1 (satu) bulan dan Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya sewa mobil Toyota avanza selama 14 (empat belas) hari namun mobil belum dikembalikan.

6. Bahwa pada tanggal 15 September 2015 Terdakwa membayar sewa mobil Honda Jazz dan mobil Toyota Avanza sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk masa waktu sewa selama 30 (tiga puluh) hari kemudian Terdakwa menyewa mobil

(8)

8

Toyota Avanza Nopol L 1848 NK dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan pada tanggal 10 Oktober 2015 Terdakwa datang ke rumah Saksi untuk menukarkan mobil Toyota Avanza yang Terdakwa sewa dengan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK dengan biaya sewa sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perhari.

7. Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2015 Terdakwa membayar sewa mobil Honda Zazz dan mobil Toyota avanza sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk pembayaran sewa mobil Honda jazz Nopol S 1011 PB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari, mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari dan mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK selama masa sewa 20 (dua puluh) hari.

8. Bahwa pada tanggal 15 November 2015 waktu jatuh tempo pembayaran sewa namun Terdakwa belum melakukan pembayaran sebesar Rp. 25.500.000,- dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) dengan perincian :

a. Pembayaran sewa mobil Honda Jazz Nopol S 1011 PB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

b. Pembayaran sewa mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

c. Pembayaran sewa mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK selama masa sewa 35 (tiga puluh lima) hari sebesar Rp. 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Kemudian Saksi menanyakan kepada Terdakwa kapan akan membayar semua biaya sewa tersebut dan Terdakwa menjanjikan akan melakukan pembayaran secepatnya namun sampai dengan tanggal 28 November 2015 Terdakwa belum melakukan pembayaran selanjutnya Saksi meminta kepada Terdakwa untuk mengembalikan semua unit mobil yang disewanya namun Terdakwa tidak mengembalikan karena ketiga unit mobil tersebut digadaikan.

9. Bahwa sekira bulan Desember 2015 Saksi mengambil sendiri 2 (dua) unit mobil yang digadaikan Terdakwa mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB Saksi ambil di daerah Caruban Jawa Timur dan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK Saksi ambil di daerah Jombang namun untuk 1 (satu) unit mobil Honda Jazz Nopol S 11011 PB belum bisa Saksi ambil karena mobil tersebut Terdakwa gadaikan kepada Saksi-6 (Sdr. Bambang Seto Wahyudi )dengan alamat Jl. Kampar Madiun.

10. Bahwa sekira awal bulan Januari 2016 Saksi bersama Terdakwa dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto datang ke rumah Saksi-6 dengan maksud mengambil unit mobil Honda Jazz yang digadaikan Terdakwa namun Saksi-6 tidak mau menyerahkan mobil tersebut dengan alasan Terdakwa belum mengembalikan uang gadai mobil sebesar Rp. 35.000.000., (tiga puluh lima juta rupiah kemudian Saksi, Terdakwa , Saksi-6 dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto datang ke rumah orang Terdakwa untuk membahas permasalahan yang dilakukan oleh Terdakwa dan disepakati orang tua Terdakwa akan menjamin uang di bank dengan jaminan sertifikat tanah.

(9)

9

meminjam uang di bank, Saksi-6 mau menyerahkan mobil Honda Jazz kepada Saksi namun dengan syarat Saksi-6 diberi pengganti mobil dengan alasan untuk pengurusan pencairan dana dari bank kemudian Saksi menyerahkan mobil Hyundai Avega warna biru metalik Nopol W 671 NQ.

12. Bahwa pada saat saksi-6 dalam proses pencairan dana di bank Terdakwa menghubungi Saksi-6 dengan maksud menyuruh untuk menghentikan peminjaman di bank dengan alasan Terdakwa akan meminjam dana di satuannya dan menjanjikan akan membayar/melunasi uang gadai mobil kepada Saksi-6 namun setelah berjalan sekira 2 (dua) minggu Terdakwa belum mengembalikan uang tersebut sehingga Saksi-6 tidak mau menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi.

13. Bahwa saat Terdakwa datang ke rumah Saksi untuk menyewa mobil tidak pernah meninggalkan jaminan karena Saksi percaya kepada Terdakwa sehingga Saksi hanya memberikan slip/struk sebagai bukti menyewa unit mobil, saat Terdakwa menyewa tersebut diketahui oleh istri Saksi yaitu Saksi-2 (Sdri. Titis Natalia Putri) dan karyawan Saksi yaitu Saksi-4 (Renaldy Hendra Pratama) 14. Bahwa kerugian yang dialami oleh Saksi akibat dari penipuan yang dilakukan Terdakwa tersebut Saksi mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit mobil Hyundai Avega yang belum diserahkan oleh Saksi-6 dan uang sewa mobil sejak tanggal 15 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2016 ± sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-2 .

Nama : TITIS NATALIA PUTRI Pekerjaan : Swasta

Tempat / Tgl. Lahir : Mojokerto, 25 Desember 1990 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Prapanca No. 51 Mentikan Prajurit Kulon Mojokerto

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal dan bulan lupa sekira tahun 2012 di rumah Saksi Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto saat Terdakwa akan menyewa mobil kepada Saksi-1 (Sdr. Arif Rachman Imanula) selaku suami Saksi dan antara Terdakwa dengan Saksi tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa sekira tahun 2012 Terdakwa datang ke rumah Saksi untuk menyewa mobil selanjutnya Terdakwa sering datang untuk menyewa dan dalam proses menyewa tersebut Terdakwa melakukan pembayaran sewa tepat waktu sehingga Saksi-1 selaku pengelola usaha penyewaan mobil dengan nama usaha Elang Rent Car percaya.

3. Bahwa sekira tanggal 15 Juli 2015 sebelum lebaran Hari Raya Idul Fitri Terdakwa datang ke rumah Saksi menemui Saksi-1 dengan maksud untuk menyewa mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua

(10)

10

ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 akan menyewa selama 1 (satu) bulan dengan biaya sewa sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

4. Bahwa sekira tanggal 22 Juli 2015 Terdakwa datang lagi dan menyewa mobil Avanza Nopol S 1011 PB dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 akan menyewa selama 1 (satu) bulan dengan biaya sewa sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

5. Bahwa pada tanggal 15 Agustus 2015 Terdakwa melakukan pembayaran sewa sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) dengan perincian Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya sewa mobil Honda Jazz selama 1 (satu) bulan dan Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya sewa mobil Toyota Avanza selama 14 (empat belas) hari namun mobil belum dikembalikan.

6. Bahwa pada tanggal 15 September 2015 Terdakwa membayar sewa mobil Honda Jazz dan mobil Toyota Avanza sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk masa waktu sewa selama 30 (tiga puluh) hari kemudian Terdakwa menyewa mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan pada tanggal 10 Oktober 2015 Terdakwa datang ke rumah Saksi untuk menukarkan mobil Toyota Avanza

7. Bahwa pada tanggal 15 Oktober 2015 Terdakwa membayar sewa sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk pembayaran sewa mobil Honda Jazz Nopol S 1279 TB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari, mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK selama masa sewa 20 (dua puluh) hari.

8. Bahwa pada tanggal 15 November 2015 waktu jatuh tempo pembayaran 3 (tiga) unit mobil yang disewa tersebut Terdakwa belum melakukan pembayaran sebesar Rp. 25.500.000,- (dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) dengan perincian :

a. Pembayaran sewa mobil Honda Jazz Nopol S 1011 PB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah);

b. Pembayaran sewa mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah); danPembayaran sewa mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK selama masa sewa 35 (tiga puluh lima) hari sebesar Rp. 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah).

c. Pembayaran sewa mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK selama masa sewa 35 (tiga puluh lima) hari sebesar Rp. 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah).

Kemudian Saksi-1 menanyakan kepada Terdakwa kapan akan membayar semua biaya sewa tersebut dan Terdakwa menjanjikan akan melakukan pembayaran secepatnya namun sampai dengan tanggal 28 November 2015 Terdakwa belum melakukan pembayaran selanjutnya Saksi-1 meminta kepada Terdakwa untuk mengembalikan semua unit mobil yang disewanya namun Terdakwa tidak mengembalikan karena ketiga unit mobil tersebut

(11)

11 digadaikan.

9. Bahwa sekira bulan Desember 2015 Saksi-1 mencari mobil-mobil yang disewa Terdakwa dan mengambil sendiri 2 (dua) unit mobil yang digadaikan Terdakwa, mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB dan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK namun untuk 1 (satu) unit mobil Honda Jazz Nopol S 11011 PB belum bisa diambil oleh Saksi-1.

10. Bahwa sekira awal bulan Januari 2016 Saksi-1 bersama Terdakwa dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto dengan mengendarai mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ berangkat ke rumah orang yang menerima gadai mobil Honda Jazz yang disewa Terdakwa untuk mengambil mobil tersebut dan berhasil membawa pulang mobil Honda Jazz tersebut namun mobil Hyundai Avega ditinggal di rumah Saksi-6 (Sdr.Bambang Setyo Wahyudi) karena Terdakwa belum bisa membayar uang gadainya.

11. Bahwa menurut Saksi-1 Terdakwa akan mengembalikan uang gadai tersebut dengan cara Terdakwa mengajukan pinjaman dana ke bank namun kenyataannya Terdakwa tidak jadi mengajukan pinjaman ke bank sehingga mobil Hyundai Avega tersebut belum bisa diambil dari Saksi-6 dengan alamat di Madiun.

12. Bahwa Saksi sudah berusaha menyelesaikan perkara tersebut dengan Terdakwa maupun dengan Saksi-6 yang menerima gadai mobil dari Terdakwa secara baik-baik dan kekeluargaan namun Terdakwa cuma memberi janji-janji.

13. Bahwa mobil-mobil yang disewa dan digadaikan Terdakwa tersebut bukan milik Saksi-1 namun milik orang lain yang menitipkan kepada Saksi-1 dan saat Terdakwa menyewa tersebut diketahui oleh karyawan Saksi-1 yaitu Saksi-4 (Renaldy Hendra Pratama).

14. Bahwa kerugian yang dialami oleh Saksi akibat dari penipuan yang dilakukan Terdakwa tersebut Saksi mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit mobil Hyundai Avega yang belum diserahkan oleh Saksi-6 dan uang sewa mobil sejak tanggal 16 Oktober 2015 sampai dengan Saksi diperiksa di Denpom V/2 ± sebesar 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya

Saksi 3.

N a m a : SUNU UMBORO

Pangkat/NRP : Kapten Chb/2920011610170

Jabatan : Dansubden

Kesatuan : Denhubrem 082 Hubdam V/Brawijaya Tempat / tgl.lahir : Tulungagung,4 Januari 1970

Kewarganegaraan : Indonesia Jenis kelamin : Laki-laki A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Asrama Hubdam V/Brawijaya Jl. Mayjen M. Wiyono No. 01 Malang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2012 saat sama-sama berdinas di Hubdam V/Brawijaya maupun di

(12)

12

Denhubrem 082 dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan Januari 2016 sekira pukul 15.00 WIB Saksi, Pelda Nurul dan Pratu Yuli berangkat ke rumah orang tua Terdakwa di daerah Caruban untuk menyelesaikan permasalahan hutang Terdakwa kepada Saksi sebesar Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah), sekira pukul 19.30 WIB Saksi, Pelda Nurul dan Pratu Yuli sampai di rumah orang tua Terdakwa dan menjelaskan hutang Terdakwa kepada Saksi dan disepakati yang akan melunasi hutang tersebut orang tua Terdakwa.

3. Bahwa pada saat Saksi berada di dalam rumah orang tua Terdakwa, Saksi bertemu dengan Saksi-1 (Sdr. Arif Rachman Imanula), Saksi-6 (Sdr. Bambang Setyo Wahyudi) dan Terdakwa sedang membicarakan dan menyelesaikan masalah namun Saksi tidak mengetahui permasalahannya.

4. Bahwa setelah Saksi menjelaskan perbuatan Terdakwa tersebut orang tua Terdakwa merasa tertekan dan menangis histeris kemudian Saksi masuk ke dalam ruang keluarga berusaha menenangkannya selanjutnya Saksi kembali ke ruang tamu namun Saksi-1, Saksi-6 dan Terdakwa sudah tidak ada di ruang tamu dan Saksi tidak mengetahui kemana perginya.

5. Bahwa setelah orang tua Terdakwa menyanggupi akan melunasi hutang Terdakwa kemudian Terdakwa kembali pulang ke Denhubrem 082 Mojokerto.

6. Bahwa menurut Saksi-1 Terdakwa telah menyewa dan menggadaikan mobil Saksi-1 namun Saksi tidak mengetahui jenis mobil dan nominal uang hasil gadai tersebut.

Atas keterangan Saksi-3 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya

Menimbang : Bahwa Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan Pasal 139 UU No. 31 tahun 1997 namun tidak hadir di sidang dikarenakan tempat tinggalnya jauh. Demikian pula Oditur Militer sudah tidak sanggup lagi menghadirkan Saksi tersebut, kemudian atas permohonan Oditur Militer dan atas persetujuan Terdakwa maka mendasari ketentuan Pasal 155 ayat (2) UU No. 31 tahun 1997 dimana keterangan Saksi yang tidak hadir tersebut nilainya sama apabila Saksi tersebut hadir di persidangan, oleh karenannya keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibacakan oleh Oditur Militer yaitu :

Saksi-4.

N a m a : RENALDY HENDRA PRATAMA

Pekerjaan : Swasta

Tempat / tgl.lahir : Mojokerto, 20 November 1993 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Sumolepen Gg. Sawah No. 64 Balongsari Mojokerto

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal dan bulan lupa sekira tahun 2015 di rumah Saksi-1 (Sdr. Arif Rachman

(13)

13

Imanula) dengan alamat Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto saat Terdakwa akan menyewa mobil Saksi namun antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 sekira bulan Mei 2015 saat Saksi menyewa mobil kemudian sekira awal bulan Juli 2015 Saksi bekerja di tempat rent car (persewaan mobil) milik Saksi-1 dengan nama Elang Rent Car dan tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas hubungan atasan dengan karyawan.

3. Bahwa pada tanggal 13 Juli 2015 sebelum lebaran hari raya Idul Fitri Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 menyewa mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari namun Saksi tidak tahu berapa lama Terdakwa menyewa.

4. Bahwa sekira awal bulan Januari 2016 Saksi diberitahu oleh Saksi-1 mobil Honda Jazz yang disewa Terdakwa digadaikan kepada orang lain namun Saksi tidak tahu nama orang tersebut di daerah Madiun kemudian Terdakwa menyewa mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ untuk ditukarkan dengan Honda Jazz dan dijadikan jaminan selama Terdakwa belum bisa membayar uang gadai yang nominalnya tidak Saksi ketahui.

5. Bahwa Terdakwa selain menyewa dan menggadaikan mobil Honda Jazz dan mobil Hyundai Avega Terdakwa juga pernah menyewa dan menggadaikan mobil jenis lain namun unit mobil tersebut sudah bisa diambil sendiri oleh Saksi-1.

6. Bahwa Saksi-1 selaku pengelola Elang Rent Car sudah berupaya untuk meminta mobil Hyundai Avega kepada Terdakwa namun sampai dengan Saksi diperiksa di Denpom V/2 mobil tersebut belum dikembalikan sehingga akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ dan sisa pembayaran uang sewa yang Saksi tidak ketahui nominalnya.

Atas keterangan Saksi-4 yang dibacakan tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi 5.

N a m a : IWAN SUBEKTI

Pekerjaan : Swasta

Tempat/tgl.lahir : Jombang, 6 Januari 1977 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki - laki

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Ds. Jombang RT 05 RW 01 Kec. Jombang Kab. Jombang.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Juli 2015 dengan cara dikenalkan oleh bapak Bandit di pasar Legi Jombang namun antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada saat Saksi bertemu dengan Terdakwa di pasar Legi Jombang tersebut, Terdakwa menyampaikan sedang butuh uang dan berniat ingin menjual atau oper kredit mobil Honda Jazz yang Terdakwa beli dengan cara mengangsur tersebut kemudian Terdakwa meminjam uang kepada Saksi sebesar Rp. 30.000.000,-

(14)

14

(tiga puluh juta rupiah) dengan jaminan mobil Honda Jazz tersebut dan dalam waktu 1 (satu) bulan Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi, mendengar janji tersebut Saksi bersedia memberi pinjaman uang.

3. Bahwa kemudian Saksi bersama dengan bapak Bandit dan Sdr. Riaman datang ke rumah Terdakwa yang beralamat di Ds. Tampingmojo RT 002 RW 003 Kec. Tembelang Jombang menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan jaminan 1 (satu) unit mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB dan disaksikan oleh bapak Bandit dan istri Terdakwa serta dengan perjanjian Terdakwa akan mengembalikan uang gadai mobil tersebut dalam waktu 1 (satu) bulan dan apabila Terdakwa belum mengembalikan uang tersebut maka mobil tersebut dijual atau dioper kredit kepada Saksi.

4. Bahwa setelah menunggu selama 1 (satu) bulan Terdakwa belum mengembalikan uang yang dipinjamnya tersebut kemudian Saksi menanyakan Terdakwa tentang janji Terdakwa yang akan menjual atau oper kredit kepada Saksi namun Terdakwa selalu menghindar.

5. Bahwa sekira bulan September 2015 Terdakwa menghubungi Saksi melalui handphone menyampaikan Terdakwa sudah mempunyai uang dan menyuruh Saksi untuk mengantar mobil Honda Jazz tersebut ke rumah Terdakwa kemudian setelah sampai di rumah Terdakwa Saksi menyerahkan mobil tersebut dan Terdakwa mengembalikan uang yang dipinjamnya sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Saksi.

Atas keterangan Saksi-5 yang dibacakan tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-6.

N a m a : BAMBANG SETYO WAHYUDI

Pekerjaan : Swasta

Tempat / tgl.lahir : Jember, 20 Mei 1967 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki - laki A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sumbo No. 3 RT 043 RW 009 Kel. Oro Oro Ombo Kec. Kartoharjo Madiun

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Desember 2015 dengan cara dikenalkan oleh Saksi-5 (Sdr. Iwan Subekti) di rumah Terdakwa di daerah Jombang namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa kemudian Saksi diberitahu oleh Saksi-5 bahwa ada mobil yang akan digadaikan selanjutnya Saksi datang ke rumah Saksi-5 untuk melihat kondisi mobil tersebut dan setelah mengetahui mobil yang akan digadaikan adalah mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB Saksi merasa tertarik dan menurut penyampaian Saksi-5 mobil tersebut adalah milik Terdakwa yang digadaikan kepada Saksi-5.

3. Bahwa Saksi-5 sedang butuh uang namun Terdakwa belum mengembalikan uang gadai kepadanya dan Terdakwa menyuruh Saksi-5 menggadaikan mobil tersebut kepada orang lain.

(15)

15

4. Bahwa kemudian Saksi datang dan menemui Terdakwa di rumahnya dan menurut penjelasan Terdakwa mobil Honda Jazz tersebut adalah milik Terdakwa sendiri yang sedang digadaikan kepada Saksi-5 selanjutnya Terdakwa menyampaikan niatnya untuk menggadaikan mobil tersebut kepada Saksi dengan melunasi uang gadainya kepada Saksi-5 sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa menjanjikan akan melunasi dalam waktu sebulan.

5. Bahwa pada hari dan tanggal lupa sekira bulan Januari 2016 Saksi didatangi oleh Terdakwa, dan Saksi-1 (Sdr. Arif Rachman Imanula) dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto dengan maksud Saksi-1 akan mengambil mobil Honda Jazz tersebut karena menurut Saksi-1 mobil tersebut adalah mobilnya yang disewa oleh Terdakwa dan belum dikembalikan namunn Saksi tidak mau menyerahkan mobil tersebut sebelum uang yang dibawa Terdakwa dikembalikan.

6. Bahwa kemudian Saksi diajak Terdakwa beserta Saksi-1 dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto ke rumah orang tua Terdakwa di Jombang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut selanjutnya setelah sampai di rumah orang tua Terdakwa dan bertemu dengan orang tua Terdakwa Saksi juga bertemu dengan Saksi-3 (Kapten Chb Sunu) dan 3 (tiga) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto.

7. Bahwa selanjutnya dalam musyawarah tersebut disepakati Terdakwa akan mengembalikan uang hasil gadai mobil Honda Jazz kepada Saksi dengan menggadaikan surat sertifikat tanah dan bangunan milik orang tua Terdakwa kemudian Saksi bersedia membantu dalam proses pencairan pinjaman ke Bank Mandiri kota Madiun.

8. Bahwa Saksi bersedia mengembalikan mobil Honda Jazz tersebut kepada Saksi-1 dan Saksi meminta mobil Hyundai Avega kepada Saksi-1 untuk sarana transportasi Saksi selama pengurusan pencairan dana dari bank Mandiri namun saat proses peminjaman dana tersebut disurvey dan disetujui pihak bank Terdakwa menghubungi Saksi melalui handphone untuk menghentikan proses pinjaman tesebut karena Terdakwa akan menyelesaikan permasalahan tersebut oleh kantor Denhubrem 082 Mojokerto.

9. Bahwa setelah menunggu selama 1 (satu) bulan Terdakwa tidak mengembalikan uang gadai mobil Honda Jazz tersebut dan tidak ada itikad baik Terdakwa menyelesaikan permasalahan tersebut Saksi tidak mau mengembalikan mobil Hyundai Avega kepada Saksi-1 sebelum Terdakwa mengembalikan uang hasil gadai tersebut.

Atas keterangan Saksi-6 yang dibacakan tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa dipersidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut :

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 2008 di Rindam Vl/Mulawarman dilanjutkan Sejurta Perhubungan Angkatan Darat di Pusdikhub Cimahi setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya

(16)

16

dinas di Hubdam V/Brawijaya hingga tahun 2009 kemudian Terdakwa dipindahtugaskan di Denhubrem 082 Mojokerto dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Denhubrem 082 Mojokerto dengan jabatan Ta Mudi Subdenhub 2 Denhubrem 082 Hubdam V/Brawijaya dengan Praka NRP 31081750700686.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Arif Rachman Imanula) sekira tahun 2011 saat Terdakwa menyewa mobil di Elang Rent Car milik Saksi-1 di rumah Saksi-1 dengan alamat Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto tidak ada hubungan saudara atau famili.

3. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2015 sebelum hari raya Idul Fitri Terdakwa menyewa mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB kepada Saksi-1, Terdakwa menyewa mobil tersebut selama 7 (tujuh) hari dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa membayar sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) tunai. 4. Bahwa kemudian setelah waktu sewa habis dan jatuh tempo Terdakwa belum mengembalikan mobil tersebut dan menyampaikan kepada Saksi-1 memperpanjang waktu sewa selama 7 (tujuh) hari lagi

5. Bahwa setelah masa perpanjangan waktu sewa habis Terdakwa tidak mengembalikan mobil tersebut kepada Saksi-1 tetapi Terdakwa pada tanggal 23 Juli 2015 menggadaikan mobil tersebut kepada Saksi-5 (Sdr. Iwan Subekti) di daerah Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan masa gadai selama 4 (empat) bulan dan pada saat Saksi-1 meminta mobilnya tersebut Terdakwa memberitahukan kepada Saksi-1 bahwa mobil Honda Jazznya sedang digadaikan, akan tetapi Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa “Yang penting uang sewanya lancar ga apa mas”.

6. Bahwa uang gadai sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tersebut Terdakwa hanya menerima uang gadai tersebut sebesar Rp. 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) dan Terdakwa gunakan untuk melunasi hutang kepada renternir sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan membayar biaya sewa sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).

7. Bahwa sekira bulan November Saksi-5 menyampaikan kepada Terdakwa sedang butuh uang dan meminta Terdakwa untuk mengembalikan uang gadainya namun Terdakwa belum bisa mengembalikan uang Saksi-5 kemudian Saksi-5 menyarankan kepada Terdakwa untuk menggadaikan mobil Honda Jazz yang menjadi jaminan tersebut kepada Saksi-6 (Sdr. Bambang Setyo Wahyudi) dan Terdakwa menyetujuinya.

8. Bahwa selanjutnya sekira seminggu kemudian Saksi-5 dan Saksi-6 datang ke rumah Terdakwa di Tembelang Jombang untuk membicarakan masalah mobil tersebut dan disepakati mobil tersebut Terdakwa gadaikan kepada Saksi-6 dengan cara Saksi-6 melunasi hutang Terdakwa kepada Saksi-5 sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan masa gadai selama 2 (dua) minggu.

9. Bahwa setelah jatuh tempo pengembalian uang gadai tersebut Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang gadai kepada Saksi 6 sehingga Terdakwa belum bisa mengembalikan mobil kepada

(17)

17

Saksi-1 selaku pengelola rental mobil.

10. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi 1 dan 1 (satu) orang anggota provost Denhubrem 082 Mojokerto atas nama Praka Hadi Susanto datang ke rumah Saksi 5 di Jl. Kampar Madiun untuk mengambil mobil Honda Jazz yang Terdakwa gadaikan kepada Saksi-6 namun Saksi-6 tidak mau mengembalikan mobil tersebut karena Terdakwa belum mengembalikan uang gadai sebesar Rp. 33.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).

11. Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi-6 ke rumah orang tua Terdakwa di Ds. Kebon Agung RT 004 RW 015 Kec. Mejayan Madiun untuk menyelesaikan masalah tersebut dan disepakati orang tua Terdakwa akan mengembalikan uang gadai tersebut dengan cara orang tua Terdakwa minta tolong kepada Saksi-6 untuk membantu proses peminjaman uang di bank dengan jaminan sertifikat tanahnya selanjutnya Saksi-1 meminta mobil Honda Jazz dengan alasan akan diambil oleh pemilik sah dan menukarkan mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ sambil menunggu proses pencairan dana yang Saksi-6 urus keluar.

12. Bahwa pada tanggal 12 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi 1 dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto datang ke Hubdam V/Brawijaya dengan alamat Jl. Mayjen Sungkono No. 01 Kota Malang dengan tujuan untuk menyelesaikan perkara tersebut namun belum ada solusi penyelesainnya karena Terdakwa belum punya uang kemudian pihak kesatuan memberi solusi akan membantu proses peminjaman ke bank BRI atas nama Terdakwa dan menyarankan untuk membatalkan peminjaman kemudian .

13. Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-6 dan menyuruh menghentikan proses peminjaman uang di bank karena pihak kesatuan Terdakwa akan mengajukan pinjaman ke bank BRI namun saat kesatuan Terdakwa mengajukan pinjaman ke bank BRI pihak bank tidak menyetujui berkas pinjaman Terdakwa karena Terdakwa masih mempunyai pinjaman yang belum dilunasi dan belum bisa diperpanjang sehingga Terdakwa tidak bisa mengembalikan uang gadai kepada Saksi-6.

14. Bahwa Terdakwa selain menggadaikan mobil Honda Jazz sekira bulan Juli 2015 kepada Saksi-5 yang selanjutnya sekira bulan November 2015 Terdakwa alihkan kepada Saksi-6 tersebut sekira bulan bulan September 2015 Terdakwa juga menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB kepada bapak Toyib dengan alamat Ds. Kaligunting Saradan Madiun sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira awal bulan Oktober 2015 menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK kepada Sdr. Arif dengan alamat Ds. Jalin Kec. Terongan Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira akhir bulan Oktober 2015 Terdakwa menukar mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK yang masih dalam proses gadai dengan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK.

15. Bahwa total biaya sewa selama Terdakwa menyewa 3 (tiga) unit mobil di tempat rental mobil milik Saksi-1 sebanyak Rp. 128.000.000,- (seratus delapan puluh delapan juta rupiah) dan Terdakwa sudah membayar sebesar Rp. 78.000.000,- (tujuh puluh delapan juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut:

(18)

18

a. Membayar sewa mobil Honda Jazz sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah);

b. Membayar sewa mobil Toyota Avanza sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah; dan

c. Membayar sewa mobil Suzuki Ertiga sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

Sehingga pembayaran yang belum dilakukan oleh Terdakwa sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Terdakwa belum mengembalikan mobil Hyundai Avega yang masih dijadikan jaminan gadai kepada Saksi-6.

Menimbang : Bahwa untuk memperkuat dakwaannya maka Oditur Militer mengajukan barang bukti ke persidangan berupa :

1. Barang-barang :

a. 1 (satu) buah mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB.

b. 1 (satu) buah BPKB asli dan STNK asli mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB An. Hanna Andyani, S.E, S.Pd. serta 1 buah kunci kontak mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB.

2. Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto copy BPKB mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ.

b. 3 (tiga) lembar tanda bukti penyewaan kendaraan (Form Order).

c. 1 (satu) lembar Foto copy BPKB dan STNK mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011 PB a.n Hanna Andyani, S.E.,S.Pd.

d. 1 (satu) lembar foto mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011PB.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa barang dan surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis memberikan pendapatnya sebagai berikut :

- Bahwa mengenai bukti berupa 1 (satu) buah mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB, Majelis Hakim telah menelitinya dan barang bukti barang tersebut adalah mobil yang telah disewa oleh Terdakwa dari Elang Rent Car milik Saksi-1 (Sdr. Arif Rahman Imanula) pada tanggal 15 Juli 2015 kemudian mobil tersebut oleh Terdakwa digadaikan kepada Saksi-5 (Sdr. Iwan Subekti) dengan mengaku mobil tersebut miliknya dengan cara Terdakwa meminjam uang sebesar Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dengan jaminan mobil Honda Jazz tersebut, oleh karenannya terhadap barang bukti barang tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

- Bahwa mengenai bukti 1 (satu) buah BPKB asli dan STNK asli mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB An. Hanna Andyani, S.E, S.Pd. serta 1 buah kunci kontak mobil Honda Jazz

(19)

19

warna merah Nopol S1011 PB, Majelis Hakim telah menelitinya dan Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer terhadap barang bukti bukti 1 (satu) buah BPKB asli dan STNK asli mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 adalah barang bukti barang oleh karena BPKB asli dan STNK asli tersebut masuk dalam kategori barang bukti surat dengan mendasari Pasal 176 UU Nomor 31 tahun 1997 dan terhadap barang bukti tersebut merupakan bagian dari kelengkapan surat-surat kendaraan mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 An. Hanna Andyani, S.E, S.Pd dan terhadap barang bukti surat tersebut kepemilikannya ada pada Sdr. Hadi Santoso sesuai dengan surat Pinjam pakai barang bukti Mobil Honda Jazz Nopol S 1011 PB, sedangkan untuk 1 buah kunci kontak mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 PB merupakan kunci dari kendaraan mobil Honda Jazz tersebut , oleh karenannya terhadap barang bukti surat dan barang tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

- Bahwa mengenai bukti berupa 1 (satu) lembar foto copy BPKB mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ, Majelis Hakim telah menelitinya dan barang bukti surat tersebut adalah bukti fotocopy surat dari mobil Hyundai Avega yang sebelumnya mobil tersebut dipegang oleh Saksi-1 (Sdr. Arif Rahman Imanula) yang kemudian ditukar dengan mobil Honda Jazz warna merah Nopol S1011 yang dipegang oleh Sdr. Yudi oleh karenannya terhadap barang bukti surat tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

- Bahwa mengenai bukti berupa 3 (tiga) lembar tanda bukti penyewaan kendaraan (Form Order), Majelis Hakim telah menelitinya dan barang bukti surat tersebut merupakan bukti formulir bahwa Terdakwa telah menyewa kendaraan mobil kepada Elang Rent Car milik Saksi-1, oleh karenannya terhadap barang bukti surat tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

- Bahwa mengenai bukti berupa 1 (satu) lembar Foto copy BPKB dan STNK mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011 PB a.n Hanna Andyani, S.E.,S.Pd, Majelis Hakim telah menelitinya dan barang bukti surat tersebut merupakan bukti foto copy dari BPKB dan STNK asli dari mobil Honda Jazz tersebut dan merupakan bukti kelengkapan surat-surat mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011 PB a.n Hanna Andyani, S.E.,S.Pd, oleh karenannya terhadap barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti surat dalam perkara ini.

- Bahwa mengenai bukti berupa 1 (satu) lembar foto mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011PB, Majelis Hakim telah menelitinya dan barang bukti surat tersebut merupakan foto dari mobil Honda Jass warna merah Nopol S 1011PB yang telah disewa oleh Terdakwa dari Elang Rent Car milik Saksi-1 dan oleh Terdakwa diakui miliknya untuk dialihkan kepada Saksi-5 (Sdr. Ikhwan Subekti) oleh karenannya terhadap barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas telah dibacakan dan diperlihatkan kepada Terdakwa, para Saksi dan Oditur Militer dipersidangan serta telah dibenarkan sehingga dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

(20)

20

Menimbang : Bahwa terhadap keterangan para Saksi, Terdakwa dan barang bukti, Majelis Hakim menganggap perlu untuk memberikan pendapatnya sebagai berikut :

- Bahwa untuk memperoleh keyakinan bahwa Terdakwa bersalah, Majelis Hakim akan menggunakan sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah dengan menilai kebenaran keterangan para Saksi dengan memperhatikan persesuaian antara keterangan masing-masing Saksi dan persesuaian ketarangan Saksi dengan barang bukti dan alasan yang digunakan Saksi untuk memberikan keterangan serta cara hidup dan kesusilaan Saksi.

- Bahwa Majelis Hakim setelah mempertimbangkan segala sesuatunya yang di dapat dari persidangan baik dari keterangan para Saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dalam hubungan satu sama lain yaitu dari keterangan para Saksi dipersidangan bersesuaian demikian juga keterangan para Saksi dengan dengan barang bukti barang dan surat yang diajukan dalam persidangan bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatan Tindak Pidana dan perbuatan tersebut diakui oleh Terdakwa oleh karenanya baik keterangan para Saksi, Terdakwa dan didukung dengan barang bukti barang dan surat oleh karenannya dapat menjadi alat bukti dalam perkara ini dan hal tersebut menguatkan keyakinan Majelis Hakim.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah maupun yang dibacakan dan barang bukti serta setelah menghubungkan satu dengan lainnya diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata tahun 2008 di Rindam Vl/Mulawarman dilanjutkan Sejurta Perhubungan Angkatan Darat di Pusdikhub Cimahi setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya dinas di Hubdam V/Brawijaya hingga tahun 2009 kemudian Terdakwa dipindahtugaskan di Denhubrem 082 Mojokerto dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Denhubrem 082 Mojokerto dengan jabatan Ta Mudi Subdenhub 2 Denhubrem 082 Hubdam V/Brawijaya dengan Praka NRP 31081750700686.

2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Arif Rachman Imanula) sekira tahun 2011 saat Terdakwa menyewa mobil di Elang Rent Car milik Saksi-1 di rumah Saksi-1 dengan alamat Jl. Prapanca No. 51 Mojokerto tidak ada hubungan saudara atau famili.

3. Bahwa benar pada tanggal 15 Juli 2015 sebelum hari raya Idul Fitri Terdakwa menyewa mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB kepada Saksi-1, Terdakwa menyewa mobil tersebut selama 7 (tujuh) hari dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa membayar sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) tunai.

4. Bahwa benar pada tanggal 22 Juli 2015 Terdakwa juga menyewa mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB kepada Saksi-1 dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan Terdakwa menyewa selama 14 (empat belas) hari.

(21)

21

melakukan pembayaran sewa kepada Saksi-1 sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya sewa mobil Honda jazz selama 1 (satu) bulan dan Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya sewa mobil Toyota avanza selama 14 (empat belas) hari namun mobil belum dikembalikan.

6. Bahwa benar pada tanggal 15 September 2015 Terdakwa membayar sewa mobil Honda Jazz dan mobil Toyota Avanza sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk masa waktu sewa selama 30 (tiga puluh) hari kepada Saksi-1 kemudian Terdakwa menyewa mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK dengan biaya sewa sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) perhari dan pada tanggal 10 Oktober 2015 Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 untuk menukarkan mobil Toyota Avanza yang Terdakwa sewa dengan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK dengan biaya sewa sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) perhari.

7. Bahwa benar pada tanggal 15 Oktober 2015 Terdakwa membayar sewa mobil Honda Jazz dan mobil Toyota Avanza sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk pembayaran sewa mobil Honda jazz Nopol S 1011 PB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari, mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari dan mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK selama masa sewa 20 (dua puluh) hari.

8. Bahwa benar pada tanggal 15 November 2015 waktu jatuh tempo pembayaran sewa namun Terdakwa belum melakukan pembayaran sebesar Rp. 25.500.000,- dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) dengan perincian :

a. Pembayaran sewa mobil Honda Jazz Nopol S 1011 PB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

b. Pembayaran sewa mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB selama masa sewa 30 (tiga puluh) hari sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

c. Pembayaran sewa mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK selama masa sewa 35 (tiga puluh lima) hari sebesar Rp. 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah). Kemudian Saksi menanyakan kepada Terdakwa kapan akan membayar semua biaya sewa tersebut dan Terdakwa menjanjikan akan melakukan pembayaran secepatnya namun sampai dengan tanggal 28 November 2015 Terdakwa belum melakukan pembayaran selanjutnya Saksi meminta kepada Terdakwa untuk mengembalikan semua unit mobil yang disewanya namun Terdakwa tidak mengembalikan ketiga unit mobil tersebut.

9. Bahwa benar sekira bulan Desember 2015 Saksi-1 mengambil sendiri 2 (dua) unit mobil tersebut yaitu mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB yang Saksi-1 ambil di daerah Caruban Jawa Timur dan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK yang Saksi-1 ambil di daerah Jombang namun untuk 1 (satu) unit mobil Honda Jazz Nopol S 11011 PB belum bisa Saksi-1 ambil karena mobil tersebut Terdakwa gadaikan kepada Saksi-6 (Sdr. Bambang Setyo Wahyudi) dengan alamat Jl. Kampar Madiun.

10. Bahwa benar pada saat masa perpanjangan mobil Honda Jazz waktu sewanya habis Terdakwa tidak mengembalikan mobil

(22)

22

tersebut kepada Saksi-1 tetapi Terdakwa pada tanggal 23 Juli 2015 menggadaikan mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB tersebut kepada Saksi-5 (Sdr. Iwan Subekti) di daerah Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan masa gadai selama 4 (empat) bulan.

11. Bahwa benar pada saat Terdakwa menggadaikan mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB kepada Saksi-5, Terdakwa mengatakan kepada Saksi-5 bahwa Terdakwa sedang butuh uang dan berniat ingin menjual atau oper kredit mobil Honda Jazz yang Terdakwa beli dengan cara mengangsur.

12. Bahwa benar uang gadai sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tersebut Terdakwa hanya menerima uang gadai tersebut sebesar Rp. 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) dan Terdakwa gunakan untuk melunasi hutang orang tua Terdakwa kepada seorang renternir sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan sisanya untuk membayar biaya sewa kepada Saksi-1 sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).

13. Bahwa benar sekira bulan November Saksi-5 menyampaikan kepada Terdakwa sedang butuh uang dan meminta Terdakwa untuk mengembalikan uang gadainya namun Terdakwa belum bisa mengembalikan uang Saksi-5 kemudian Saksi-5 menyarankan kepada Terdakwa untuk menggadaikan mobil Honda Jazz yang menjadi jaminan tersebut kepada Saksi-6 dan Terdakwa menyetujuinya.

14. Bahwa benar benar selanjutnya sekira seminggu kemudian Saksi-5 dan Saksi-6 datang ke rumah Terdakwa di Tembelang Jombang untuk membicarakan masalah mobil tersebut dan Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-6 bahwa bahwa Terdakwa sedang butuh uang dan berniat ingin menjual atau oper kredit mobil Honda Jazz yang Terdakwa beli dengan cara mengangsur dan disepakati mobil tersebut Terdakwa gadaikan kepada Saksi-6 dengan cara Saksi-6 melunasi hutang Terdakwa kepada Saksi-5 sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa harus mengembalikan uang gadai kepada Saksi-6 sebesar Rp. 33.000.000,- (tiga puluh tiga juta rupiah) dengan masa gadai selama 2 (dua) minggu.

15. Bahwa benar setelah jatuh tempo pengembalian uang gadai tersebut Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang gadai kepada Saksi-6 sehingga Terdakwa belum bisa mengembalikan mobil Honda Jazz tersebut kepada Saksi-1 selaku pengelola rental mobil, sedangkan Saksi-1 memaksa Terdakwa segera mengembalikan mobil Honda Jazz tersebut oleh karena mobil Honda Jazz tersebut bukan milik Saksi-1 akan tetapi milik orang lain.

16. Bahwa benar pada tanggal 10 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi-1 dan 1 (satu) orang anggota provost Denhubrem 082 Mojokerto atas nama Praka Hadi Susanto Serta Saksi-3 datang ke rumah Saksi-6 di Jl. Kampar Madiun untuk mengambil mobil Honda Jazz yang Terdakwa gadaikan kepada Saksi-6 namun Saksi-6 tidak mau mengembalikan mobil tersebut karena Terdakwa belum mengembalikan uang gadai sebesar Rp. 33.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).

17. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengajak Saksi-6 ke rumah orang tua Terdakwa di Ds. Kebon Agung RT 004 RW 015 Kec. Mejayan Madiun untuk menyelesaikan masalah tersebut dan

(23)

23

disepakati orang tua Terdakwa akan mengembalikan uang gadai tersebut dengan cara orang tua Terdakwa minta tolong kepada Saksi-6 untuk membantu proses peminjaman uang di bank dengan jaminan sertifikat tanahnya selanjutnya Saksi-1 meminta mobil Honda Jazz dengan alasan akan diambil oleh pemilik sah dan menukarkan mobil Hyundai Avega Nopol W 671 NQ sambil menunggu proses pencairan dana yang Saksi-6 urus keluar dan Saksi-6 menyetujuinya.

18. Bahwa benar pada tanggal 12 Februari 2016 Terdakwa bersama Saksi-1 dan 2 (dua) orang anggota Denhubrem 082 Mojokerto datang ke Hubdam V/Brawijaya dengan alamat Jl. Mayjen Sungkono No. 01 Kota Malang dengan tujuan untuk menyelesaikan perkara tersebut namun belum ada solusi penyelesainnya karena Terdakwa belum punya uang kemudian pihak kesatuan memberi solusi akan membantu proses peminjaman ke bank BRI atas nama Terdakwa dan menyarankan untuk membatalkan peminjaman kemudian .

19. Bahwa benar kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-6 dan menyuruh menghentikan proses peminjaman uang di bank karena pihak kesatuan Terdakwa akan mengajukan pinjaman ke bank BRI namun saat kesatuan Terdakwa mengajukan pinjaman ke bank BRI pihak bank tidak menyetujui berkas pinjaman Terdakwa karena Terdakwa masih mempunyai pinjaman yang belum dilunasi dan belum bisa diperpanjang sehingga Terdakwa tidak bisa mengembalikan uang gadai kepada Saksi-6.

20. Bahwa benar Terdakwa selain menggadaikan mobil Honda Jazz sekira bulan Juli 2015 kepada Sdr. Iwan yang selanjutnya sekira bulan November 2015 Terdakwa alihkan kepada Saksi 5 tersebut sekira bulan bulan September 2015 Terdakwa juga menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol S 1279 TB kepada bapak Toyib dengan alamat Ds. Kaligunting Saradan Madiun sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira awal bulan Oktober 2015 menggadaikan 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK kepada Sdr. Arif dengan alamat Ds. Jalin Kec. Terongan Jombang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sekira akhir bulan Oktober 2015 Terdakwa menukar mobil Toyota Avanza Nopol L 1848 NK yang masih dalam proses gadai dengan mobil Suzuki Ertiga Nopol N 1995 NK.

21. Bahwa benar total biaya sewa selama Terdakwa menyewa 3 (tiga) unit mobil di tempat rental mobil milik Saksi 1 sebanyak Rp. 128.000.000,- (seratus delapan puluh delapan juta rupiah) dan Terdakwa sudah membayar sebesar Rp. 78.000.000,- (tujuh puluh delapan juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut:

a. Membayar sewa mobil Honda Jazz sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah);

b. Membayar sewa mobil Toyota Avanza sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah; dan

c. Membayar sewa mobil Suzuki Ertiga sebesar Rp. 24.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

Sehingga pembayaran yang belum dilakukan oleh Terdakwa sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Terdakwa belum mengembalikan mobil Hyundai Avega yang masih dijadikan jaminan gadai kepada Saksi-6.

(24)

24

22. Bahwa benar setelah Terdakwa menggadaikan mobil Honda Jazz warna merah Nopol S 1011 PB kepada Saksi-5, Terdakwa memberitahukan kepada Saksi-1, dan setelah Saksi-1 mengetahuinya Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa tidak apa-apa yang penting pembayaran sewanya lancar.

23. Bahwa benar pada saat Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 untuk menyewa mobil tidak pernah meninggalkan jaminan karena Saksi-1 percaya kepada Terdakwa sehingga Saksi-1 hanya memberikan slip/struk sebagai bukti menyewa unit mobil, saat Terdakwa menyewa tersebut diketahui oleh istri Saksi yaitu Saksi-2 (Sdri. Titis Natalia Putri) dan karyawan Saksi yaitu Saksi-4 (Renaldy Hendra Pratama).

24. Bahwa benar Terdakwa sudah meminta maaf kepada Saksi-1 dan Saksi-6 dan permasalahan Terdakwa kepada Saksi-1 dan Saksi-6 sudah diselesaikan oleh Terdakwa dengan cara Terdakwa setiap bulannya mencicil kepada Saksi-1 dan Saksi-6, dan Saksi-1 maupun Saksi-6 menyetujuinya.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

- Bahwa mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer sebagaimana dikemukakan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan membuktikan dan menguraikan sendiri sebagaimana fakta yang ditemukan dan terungkap dalam persidangan demikian pula mengenai pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya, setelah memperhatikan sifat, hakikat dan akibat perbuatannya serta hal-hal yang mempengaruhi serta fakta-fakta yang melingkupi terjadinya perbuatan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak mengajukan pembelaannya namun hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman secara lisan sehingga atas permohonan Terdakwa ini Majelis Hakim akan mempertimbangkannya lebih lanjut sekaligus dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer adalah dakwaan yang disusun secara alternatif atau one that substitutes for another, yang saling mengecualikan dan memberi pilihan kepada Hakim untuk menentukan dakwaan mana yang tepat untuk membuktikan kesalahan atau tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa sesuai dengan fakta dipersidangan.

Menimbang : Bahwa dalam fakta persidangan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa masuk dalam dakwaan alternatif kedua, oleh karena itu Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan alternatif pertama yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu : “Barang siapa”

Unsur kedua : “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain”

Unsur ketiga : “Yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak daun rambai dalam ketiga konsentrasi tersebut hasil diameter zona bening yang terbentuk melebihi diamter zona bening dari Povidone iodine 1% dan

Berdasarkan saluran pemasaran pertama dan kedua pada pemasaran umbi porang di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka dapat

sangat menyentuh sikap para mahasiswa, mengingat materinya memuat berbagai macam dasar dan nilai tentang multikultural menurut Islam dan mengurai tentang

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai

Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai Balai

Berdasarkan pada hasil analisis data dalam penelitian ini, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Alor pasca bencana gempa bumi ini adalah untuk membangun kembali wilayah, kawasan dan lingkungan permukiman yang rusak akibat bencana