• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR / 205/112 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR / 205/112 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEPUTUSAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR 050.13/ 205/112 TAHUN 2016

TENTANG

PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016-2021

PADA PEMERINTAH KOTA MAGELANG

WALIKOTA MAGELANG,

Menimbang : a. bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 2016-2021 telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 2016-2021;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setelah ditetapkannya dokumen RPJMD maka seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyusun rancangan akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk diverifikasi dan kemudian disahkan melalui Keputusan Walikota;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 pada Pemerintah Kota Magelang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2007-2027;

4. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

(3)

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan

Pemerintah

Pengganti

Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah;

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019;

10. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah Kota Magelang;

11. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

Magelang Tahun 2011-2031;

12. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 2016-2021;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan

Daerah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: KEPUTUSAN

WALIKOTA

TENTANG

PENGESAHAN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT

DAERAH TAHUN 2016-2021 PADA PEMERINTAH KOTA

MAGELANG

KESATU

KEDUA

:

:

Mengesahkan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Daerah Tahun 2016-2021 pada Pemerintah Kota Magelang

sebagaimana tercantum dalam lampiran sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Memerintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Kerja

Perangkat Daerah untuk menetapkan Rencana Strategis

Satuan Kerja Perangkat Daerah, paling lambat 7 (tujuh)

hari sejak ditetapkannya Keputusan Walikota ini.

(4)

KETIGA

KEEMPAT

:

:

Memerintahkan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penetapan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA Keputusan Walikota ini.

Anggaran 2013.

Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Magelang

pada tanggal 16 September 2016

WALIKOTA MAGELANG,

(5)
(6)
(7)
(8)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 i DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Sistematika ... 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 5

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ... 5

2.2 Sumber Daya SKPD ... 9

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ... 17

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... 20

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 22

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ... 22

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 24

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi ... 27

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 30

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 36

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 37

0.1 Telaah Visi Misi Kota ... 37

0.2 Tujuan dan Sasaran ... 40

0.3 Strategi dan Kebijakan ... 42

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 50

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 65

BAB VII PENUTUP ... 61

7.1 Program Transisi ... 67

(9)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 ii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin ... 9

Tabel 2.2 Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin ... 10

Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Pensiun menurut Golongan, Pendidikan dan Jenis Kelamin ... 10

Tabel 2.4 Susunan Kepegawaian menurut Keahlian, Pendidikan dan Jenis Kelamin ... 11

Tabel 2.5 Daftar Inventaris Sarana Prasarana Utama ... 12

Tabel 2.6 Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah ... 13

Tabel 2.7 Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015 ... 16

Tabel 2.8 Perkembangan Data Indikator Kinerja BP2T Kota Magelang ... 18

Tabel 2.9 Kinerja Penerbitan Izin Per Bidang pada Tahun 2011-2015 ... 20

Tabel 2.10 Proyeksi Penerbitan Izin per Bidang Tahun 2016-2021 ... 21

Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Program Unggulan dengan Program Pembangunan Daerah oleh BP2T Kota Magelang ... 25

Tabel 3.2 Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelaksanaan Misi pada BP2T Kota Magelang ... 26

Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BKPM ... 28

Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BPMD ... 30

Tabel 3.5 Indikasi Program Utama Pelaksanaan RTRW oleh BP2T Kota Magelang ... 31

Tabel 4.1 Strategi dan Kebijakan Kota Magelang Pada Misi Pertama dan Ketiga ... 44

Tabel 4.2 Analisis SWOT dan Strategi BP2T Kota Magelang ... 46

Tabel 5.1 Indikator Kinerja Renstra Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2016 -2021 ... 50

Tabel 5.2 Definisi Operasional Indikator Renstra BP2T Kota Magelang... ... 53

Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang ... 54

Tabel 5.4 Rencana Program dan Kegiatan Pendukung Lainnya dan Pendanaan Indikatif pada BP2T Kota Magelang ... 57

Tabel 6.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah pada BP2T Kota Magelang ... 66

(10)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 iii DAFTAR GRAFIK

(11)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota... 2 Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang ... 6 Gambar 3.1 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ... 28

(12)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu selama lima tahun (jangka menengah) yang berisi penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi daerah yang dijabarkan dalam kerangka tugas dan fungsi SKPD. Penjabaran tersebut tercermin dalam rumusan tujuan dan sasaran beserta indikator kinerja sasarannya yang dituangkan dalam perencanaan jangka menegah perangkat daerah sebagai Rencana Strategi (Renstra) SKPD. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahun. Renstra SKPD masih perlu dijabarkan lagi dalam Rencana Kerja SKPD untuk dapat dilaksanakan pada setiap tahun anggaran.

Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana strategis SKPD memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra SKPD terdiri dari tahapan sebagai persiapanpenyusunan Renstra SKPD, penyusunan rancangan Renstra SKPD, penyusunanrancangan akhir Renstra SKPD dan penetapan Renstra SKPD.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Magelang adalah SKPD di Pemerintah Kota Magelang yang turut melaksanakan urusan penanaman modal. Oleh karena itu, penyusunan renstra BP2T juga mempertimbangkan RENSTRA lembaga pemerintah pusat yaitu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah.

Proses penyusunan renstra SKPD dilaksanakan melalui beberapa tahapan, merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut : persiapan penyusunan Renstra SKPD, penyusunan rancangan Renstra SKPD, penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD dan penetapan Renstra SKPD.

Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar diagram berikut.

(13)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 2 Gambar 1.1

Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/Kota

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

(14)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 3 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional2015-2019;

13. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tetang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah (RPJMD)Tahun 2013– 2018.

18. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Magelang;

19. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja;

20. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Magelang Tahun 2005-2025; 22. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penanaman Modal; 23. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 2016-2021.

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

1.3 Maksud dan Tujuan a. Maksud

Maksud dari penyusunan Renstra adalah menggambarkan kondisi saat ini sampai dengan lima tahun ke depan dalam rangka melaksanaan pembangunan berdasarkan visi dan misi kepala daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta memberikan pedoman penyusunan rencana kerja tahunan SKPD.

(15)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 4 b. Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra adalah:

1. Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat koondinasi sinkronisasi pelaksanaan pembangunan sesuai urusan terkait tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang.

2. Merumuskan dan menetapkan arah dan strategi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang dalam mencapai sasaran dan tujuan lembaga serta kebijakan berdasarkan kewenangan yang dimiliki.

3. Mengidentifikasi dan mengarahkan kekuatan dan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan dan tantangan untuk menyusun strategi dalam melaksanakan pelayanan yang berorientasi pada hasil.

4. Menyusun program strategis sesuai kewenangannya sebagai dasar perencanaan program jangka menengah dan tahunan serta perencanaan kebutuhan anggaran. 5. Menyusun indikator kinerja sebagai tolok ukur pelaksanaan program dan

kegiatan selama 5 (lima) tahun. 1.4 Sistematika

Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan;

Bab 2 Gambaran Pelayanan SKPD memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD;

Bab3 Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program kepala daerah terpilih dan penentuan isu-isu strategis;

Bab 4 Penjabaran Visi, Misi kepala daerah yang sesuai tugas dan fungsi SKPD, Tujuan, Strategi dan Kebijakan.

Bab 5 Memuat rencana program dan kegiatan,indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif;

Bab 6 Memuat indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkankinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagaikomitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab 7 Memuat rencana program transisi serta kaidah pelaksanaan renstra sebagai penutup;

(16)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 5 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang selanjutnya disingkat PTSP adalah kegiatan penyelenggaraan suatu Perizinan dan Nonperizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan Perizinan dan Nonperizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai SKPD pelaksana PTSP di Kota Magelang merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perizinan, yang bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja, strukturnya terdiri dari:

a. Kepala Sekretariat;

b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Program;

2) Sub Bagian Keuangan;

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.

d. Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.

e. Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan uraian tersebut maka bagan organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang sebagaimana lampiran XI Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.

(17)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 6 Gambar 2.1

Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang

Tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai berikut.

a. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan dan non perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

b. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan tugas tersebut menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu. 2) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pelayanan administrasi perizinan dan

non perizinan yang dilimpahkan Walikota.

3) Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian badan.

4) Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5) Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu.

(18)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 7 Adapun tugas pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan struktural utama di lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan dan non perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi :

1) Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu. 2) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pelayanan administrasi perizinan dan

non perizinan yang dilimpahkan Walikota.

3) Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian badan.

4) Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5) Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan terpadu

b. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam penyusunan program, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian di lingkungan badan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

1) Pengkoordinasian bidang-bidang dalam rangka penyusunan rencana strategis, program dan kegiatan serta penyusunan laporan tahunan badan.

2) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan sekretariat. 3) Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian badan. 4) Pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan badan. 5) Pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan Sekretariat.

c. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian

Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melakukan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang perekonomian.

(19)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 8 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian mempunyai fungsi :

1) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.

2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.

3) Pelaksanaan kegiatan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.

4) Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian.

d. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan

Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melakukan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan perizinandan non perizinan bidang Pembangunan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan mempunyai fungsi :

1) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.

2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.

3) Pelaksanaan kegiatan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.

4) Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan.

e. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat

Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melakukan koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan bidang Kesejahteraan Rakyat.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi : 1) Perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perizinan dan Non

Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.

2) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.

3) Pelaksanaan kegiatan pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.

(20)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 9 4) Pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan bidang Perizinan dan Non

Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.

2.2 Sumber Daya SKPD

Susunan Kepegawaian Pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu posisi sampai dengan Agustus tahun 2016 berjumlah 17 orang PNS/CPNS, terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 11 orang. Jumlah tersebut masih terdapat satu kekosongan pejabat struktural eselon III. Komposisi pegawai tersebut dijabarkan dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 2.1

Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin

POSISI JENIS PENDIDIKAN JML S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA L P L P L P L P L P L P L P L P Eselon II/b - - 1 - - - 1 Eselon III/a - - - - 1 - - - 1 Eselon III/b - - - 1 - 1 - - - 2 Eselon IV/a - - 1 - - 1 - - - 1 - - - 3 Eselon IV/b - - - - Fungsional - - - - Staf Pelaksana - - - 1 2 4 - - - 2 - - - - 1 - 10 JUMLAH - - 2 2 3 6 - - - 3 - - - - 1 - 17 PROSENTASE - - 23,53 52,94 - 17,65 - - 5,88 100

(21)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 10 Tabel 2.2

Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin

POSISI JUMLAH JML S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA L P L P L P L P L P L P L P L P Gol IV - - 1 1 1 1 - - - 4 Gol III - - 1 1 2 3 - - - 1 - - - 8 Gol II - - - 2 - - - 2 - - - - 1 - 5 Gol I - - - - JUMLAH - - 2 2 3 6 - - - 3 - - - - 1 - 17 PROSENTASE - 23,53 52,94 - 17,65 - - - - 5,88 100

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 76,47% pegawai telah berpendidikan minimal sarjana (S1), terdiri dari 23,53% S2 dan 52,94% S1. Dari komposisi tersebut akan berdampak pada pelaksanaan tugas pelayanan perizinan serta operasional organi sasi yang lebih baik.

Di sisi yang lain, perlu diantisipasi adanya pengurangan komposisi pegawai dikarenakan adanya pegawai yang memasuki masa pensiun. Hal ini tentu akan berdampak terhadap jalannya organisasi, sehingga perlu langkah antisipasi lebih awal. Berikut disampaikan komposisi pegawai pensiun dalam lima tahun ke depan.

Tabel 2.3

Komposisi Pegawai Pensiun menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin

POSISI JUMLAH JML S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA L P L P L P L P L P L P L P L P Gol IV - - - 1 - - - 1 Gol III - - - - Gol II - - - - Gol I - - - - JUMLAH - - - - - 1 - - - - - - - - - - 1

Sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu memerlukan pegawai dengan kompetensi tertentu, yaitu kompetensi teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan PTSP bidang Penanaman Modal. Jumlah pegawai dengan keahlian kompetensi sebagai berikut.

(22)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 11 Tabel 2.4

Susunan Kepegawaian menurut Keahlian, Pendidikan dan Jenis Kelamin

Kompetensi JUMLAH S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA L P L P L P L P L P L P L P L P Diklat Teknis PTSP - - - - 1 2 - - - 1 - Diklat PTSP bidang PM Tingkat Dasar - - 1 1 1 - - - - Diklat PTSP bidang PM Tingkat Lanjutan - - 1 1 - - - - Diklat PTSP bidang PM Tingkat Sektoral - - - 1 - - - -

Kompetensi tersebut dinilai penting dikarenakan bahwa dalam melaksanakan pelayanan izin penanaman modal, pelaksana pelayanan diharuskan telah memiliki keterampilan dan kapasitas pengetahuan di bidang penanaman modal sebagaimana disyaratkan oleh BKPM RI. Pendidikan tersebut diselenggarakan sepenuhnya oleh BKPM dan peserta yang telah lulus menjalani pendidikan akan diberikan sertifikasi keahlian penanaman modal sesuai jenjangnya.

Dari komposisi pegawai tersebut belum semua jabatan struktural dapat terisi. Terdapat satu jabatan struktural eselon IIIb yang belum terisi yaitu Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan, yang sementara tugas dan kewenangannya dilaksanakan oleh Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat.Berdasar susunan kepegawaian yang dimiliki Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, tantangan yang dihadapi adalahketerbatasan sumber daya dengan keahlian PTSP terlebih untuk tingkat dasar dan lanjutan.

Sarana prasarana yang dikelola dalam rangka pelaksanaan pelayanan dan operasional organisasiseperti pada Table 2.4.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi didukung dengan anggaran berbasis kinerja, yaitu setiap unit kerja mengelola anggaran untuk mendanai program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Perkembangan pengelolaan dana APBD dari periode Renstra sebelumnya pada Tahun 2011 - 2015 disajikan pada Tabel 2.5.

(23)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 12 Tabel 2.5

Daftar Inventaris Sarana Prasarana Utama

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH SATUAN Kondisi

1. Gedung 635 m2 Baik

2. Komputer / Server 19 Unit Baik

3. Printerdan Scanner 21 Unit Sebagian Rusak

4. Notebook / Laptop 9 Unit

Kurang Baik Sebagian

5. LCD Proyektor 2 Unit Baik

6. Mesin Tulis / Mesin Ketik 2 Unit Baik

7. AC Split 15 Unit Baik

8. Televisi 2 Unit Baik

9. Sambungan Telepon 2 Line Baik

10. Pesawat telepon 14 Unit Baik

11. Sound System 2 Set Baik

12. Alat Antrian Elektronik 1 Unit Baik

13. CCTV 4 kamera Baik

14. Genset 1 Unit Baik

15. Roll O Pack 3 Unit Baik

16. Filling Cabinet 5 Unit Baik

17. Almari Arsip Besi 7 Unit Baik

18. LAN (Local Net Working) 1 Jaringan Baik

19. Koneksi Internet 2 Jalur Baik

20. Kendaraan Roda 4 3 Unit Baik

21. Kendaraan Roda 2 10 Unit Rusak

Sebagian

22. Ruang Sidang/Rapat (daya tampung) 30 Orang Baik

23. Kursi Lipat 40 Buah Baik

24. Penghancur Kertas 1 Unit Baik

25. Kursi tunggu layanan (panjang) 4 Buah Baik

26. Kamera 2 Buah Baik

Selain daftar inventaris tersebut, masih diperlukan beberapa peralatan dan perlengkapan gedung kantor yang diusulkan dalam Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah selama periode renstra, yang tersaji pada Tabel 2.6. Kebutuhan tersebut dapat mencakup kebutuhan barang penggantian yang bersifat mendesak yang belum direncanakan sebelumnya, atau barang yang ditugaskan untuk diadakan, dengan mempertimbangkan untuk kelangsungan pelayanan dan operasional,

(24)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 13 Tabel 2.6

Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah

No Nama/jenis barang Merk/Type/ Ukuran Jumlah

Barang Harga Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Rencana Tahun Pelaksanaan Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Mobil Branding Toyota 1 400.000.000 400.000.000 2018

2 Sepeda Motor Honda 3 20.000.000 60.000.000 2016

3 Sepeda Motor Honda 2 20.000.000 40.000.000 2019

4 Laptop Acer/Asus 3 8.000.000 24.000.000 2018 3 Kabid, KTU, Kasubag U&K, Pengurus Barang

5 Laptop Acer/Asus 2 7.250.000 14.500.000 2016

6 Notebook Acer/Asus 1 4.500.000 4.500.000 2016

7 Monitor LED 21 inchi LED/LG/Samsung 4 1.700.000 6.800.000 2016 Bendahara, Subag Program

8 Televisi LED 42 inchi Samsung 1 6.000.000 6.000.000 2018 Front Office

9 Televisi LED 32 inchi Samsung 1 4.500.000 4.500.000 2018 Ka. Badan

10 AC - 1,5PK LG 1 5.000.000 5.000.000 2018 Ruang Rapat

11 Almari besi Brother 2 3.000.000 6.000.000 2020 TU

12 Almari tanam Buatan 1 5.000.000 5.000.000 2018 U & K

13 Printer Epson/ Canon 3 2.200.000 6.600.000 2018 Ka Badan + BO + TU

14 Aplikasi TDG Online - 1 10.000.000 10.000.000 2019 FO/BO + Bidang

15 Aplikasi Trayek Online - 1 10.000.000 10.000.000 2019 FO/BO + Bidang

16 Aplikasi TDI Online - 1 10.000.000 10.000.000 2019 FO/BO + Bidang

17 Peralatan Teleconference - 1 5.000.000 5.000.000 2021 Tata Usaha

18 Aplikasi / Software Perizinan - 3 10.000.000 30.000.000 2019 FO/BO + Bidang

19 UPS 1200VA 4 1.800.000 7.200.000 2017 Subag Program

20 Sensor Uang Kasiro 1 500.000 500.000 2018 Bendahara Penerima

(25)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 14 No Nama/jenis barang Merk/Type/ Ukuran Barang Jumlah Harga Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Rencana Tahun Pelaksanaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

22 Tulisan informasi yang digantung Buatan 1 200.000 200.000 2018 FO

23 Scanner Scan Scap / Canon/ Fujitsu 1 30.000.000 30.000.000 2019 FO, BO

24 Almari arsip di front Office Buatan 6 1.500.000 9.000.000 2018 FO, BO

25 Roll O pack Elite 1 40.000.000 40.000.000 2018 U & K

26 Mesin Fotocopy Fuji Xerox 1 25.000.000 25.000.000 2018 U & K

27 Filling Cabinet berlaci 4 Brother 2 2.000.000 4.000.000 2018 Kabag TU

28 Almari Arsip kayu (rak arsip) Buatan 2 2.500.000 5.000.000 2018 U & K

29 Tempat Leaflet Buatan 3 100.000 300.000 2018 U & K

30 Dispenser Sharp 2 2.500.000 5.000.000 2018 Kabag TU

31 Almari besi berpintu Brother 3 2.500.000 7.500.000 2020 Kabid

32 Meja Komputer Ergopro 1 1.500.000 1.500.000 2020 Ruang Pelayanan

33 Speaker Komputer Logitech 1 500.000 500.000 2018 U & K

34 Kursi tamu ruang kepala - 1 7.000.000 7.000.000 2020 BO

35 Kendaraan roda empat Toyota 3 200.000.000 600.000.000 2021 BO

36 Meja Kayu Buatan 1 1.500.000 1.500.000 2020 BO

37 Kulkas LG/Sharp/Samsung 1 3.000.000 3.000.000 2018 Ka Badan

38 Wireless hotspot 802.11ac 2 1.500.000 3.000.000 2016, 2019 Tiap Bidang

39 SMS Gateway - 1 11.450.000 11.450.000 2017 Kabid Kesra

40 Papan Informasi (penunjuk arah) - 5 5.200.000 26.000.000 2016 U & K

41 Pompa Air - 1 2.350.000 2.350.000 2016 Subag Program

42 Water torrent stainless - 1 2.900.000 2.900.000 2016 Subag Program

43 Water torrent 1 m3 - 1 2.400.000 2.400.000 2016 U & K

44 Lemari Besi - 1 4.500.000 4.500.000 2016 U & K

45 Tenda Limasan - 2 5.500.000 11.000.000 2016 U & K

(26)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 15 No Nama/jenis barang Merk/Type/ Ukuran Barang Jumlah Harga Satuan (Rp) Jumlah Biaya (Rp) Rencana Tahun Pelaksanaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

47 Pintu otomatis - 1 50.000.000 50.000.000 2017 U & K

48 Komputer Server - 2 26.000.000 52.000.000 2019 U & K

(27)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 16 Selama periode pelaksanaan renstra sebelumnya, perkembangan pengelolaan anggaran yang dilaksanakan selama tahun 2011-2015 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.7

Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015

No. Tahun Pagu Angggaran (Rp) Pertu mbuh an (%) Realisasi APBD Belanja Pegawai /BTL Jumlah Belanja Langsung /BL (Rp) % 1 2011 1.633.675.000 -9,99 1.572.425.073 96,25 966.757.774 605.667.299 2 2012 1.859.985.000 13,85 1.785.193.137 95,98 1.147.202.593 637.990.544 3 2013 2.207.764.000 18,70 1.974.518.867 89,44 1.157.954.101 816.564.766 4 2014 2.487.851.000 12,69 2.060.950.386 82,84 1.106.061.922 954.888.464 5 2015 2.730.268.000 9,74 2.372.031.862 86,88 1.226.294.991 1.145.736.871

Untuk lebih memudahkan pembacaan, dari tabel tersebut dapat divisualisasi seperti pada grafik berikut.

Grafik 2.1

Perkembangan Pengelolaan Dana APBD Tahun 2011-2015

Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya peningkatan anggaran setiap tahun. Hal ini disebabkan antara lain adanya kenaikan standar pembiayaan serta volume penanganan perizinan yang semakin bertambah. Kenaikan anggaran tersebut tentu berkorelasi dengan output yang dihasilkan berupa peningkatan pelayanan, penambahan sarana prasarana serta biaya operasional yang semakin tercukupi sehingga meminimalkan hambatan pelaksanaan operasional organisasi. Hal lain yang perlu dijelaskan adalah adanya gap yang semakin besar

(28)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 17 antara pagu anggaran dengan realisasi APBD dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan adanya posisi pegawai yang masih kosong seperti dijelaskan di atas, namun kebijakan anggaran adalah penyusunan anggaran dilakukan dengan mengasumsikan komposisi pegawai yang lengkap. Selain itu terdapat kondisi dimana pegawai tersebut tidak dapat melaksanakan realisasi anggaran dikarenakan sebab yang dapat diterima, seperti halnya cuti, melaksanakan pendidikan, dan sebagainya.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu selama 5 tahun terakhir pelaksanaan renstra sebelumnya melaksanakan program dan kegiatan dengan indikator yang merujuk pada IKU RPJMD Kota Magelang tahun 2011-2015 yaitu lama proses perijinan. Selain itu terdapat 5 Indikator Kinerja Kunci (IKK) lainnya. Capaian indikator kinerja selama 5 tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.6.

Definisi operasional dari indikator lama proses perijinan tersebut adalah waktu rata-rata penyelesaian perizinan sejak berkas lengkap dan benar sampai dengan selesainya pemrosesan izin sesuai dengan prinsip manajemen mutu yang dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang yaitu ISO 9001:2008, dimana perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada proses yang sepenuhnya ditangani atau yang menjadi kewenangan dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang.

Pada akhir periode renstra sebelumnya, indikator kinerja utama hanya tercapai sebesar 72%. Hal utama yang menjadikan indikator tersebut tidak tercapai sepenuhnya dikarenakan bahwa kewenangan penerbitan perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang masih parsial. Selain hal tersebut adalah belum maksimalnya tim teknis karena melibatkan petugas dari SKPD teknis yang tidak setiap saat dapat terjadwal untuk pelaksanaan survey.

(29)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 18 Tabel 2.8

Perkembangan Data Indikator Kinerja BP2T Kota Magelang

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Sumber Indikator (IKK/IKU/SPM) Target Renstra Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke- (%) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Lama proses perijinan IKU 5 hr 5 hr 5 hr 2 hr 2 hr 5 hr 5 hr 3,5 hr 3 hr 2,56

hr 48,39 48,39 62,9 67,74 72

2 Penyelesaian aduan masyarakat IKK 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100 100 100 100

3 Nominasi Invesment Award

Tingkat Nasional IKK

10 besar 10 besar 10 besar 10 besar 10 besar - 10 besar - - - - 100 - - -

4 Sertifikasi ISO 9001:2008 IKK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100 100 100 100 100

5 Index Kepuasan Masyarakat

(IKM) IKK 79 79,5 80 80,5 81 79,815 75,622 73,518 75,085 74,338 101,03 95,12 91,90 93,27 91,78

6 Daya saing daerah Tingkat

(30)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 19 Sesuai dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 068.2/64/112 Tahun 2008 tentang Penetapan Jenis-Jenis Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang Dikelola Pelayanannya oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, serta berdasarkan peraturan daerah dan peraturan walikota yang mengamanatkan pelayanan administrasi perizinan yang dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, jenis-jenis perizinan dan non perizinan yang dilayani yaitu :

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 2. Izin Usaha Industri (IUI);

3. Tanda Daftar Industri (TDI); 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); 5. Tanda Daftar Gudang (TDG);

6. Izin Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung; 7. Izin Perpanjangan Kartu Pengawasan;

8. Izin Usaha Angkutan;

9. Izin Trayek dan Perubahan/ Perpanjangan Trayek;

10. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Balik Nama/ Perubahan IMB; 11. Izin Usaha Jasa Konstruksi;

12. Izin Reklame dan Perpanjangan Reklame; 13. Izin Gangguan;

14. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;

15. Daftar Ulang dan Pemindahtanganan Izin Penempatan Pasar Tradisional; 16. Surat Izin Penempatan Pedagang Pasar Tradisional ( SITU );

17. Izin Pangkalan Minyak Bersubsidi; 18. Izin Pangkalan Gas LPG 3 kg;

19. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 20. Izin Rumah Bersalin;

21. Izin Balai Pengobatan;

22. Izin Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA); 23. Izin Laboratorium Kesehatan Swasta; 24. Izin Pengobat Tradisional;

25. Izin Praktek Ahli Kecantikan;

26. Izin Penyelenggaraan Salon Kecantikan; 27. Izin Pusat Kebugaran Jasmani;

28. Izin Pelayanan Ambulance dan Evakuasi Pasien; 29. Izin Pemulasaraan Jenasah;

30. Izin Apotek; 31. Izin Optikal;

32. Izin Pedagang Eceran Obat; 33. Izin Depot Air Minum Isi Ulang;

(31)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 20 Sedangkan beberapa perizinan lain yang akan segera ditangani antara lain:

1. Tanda Daftar Usaha Pariwisata; 2. Izin Prinsip Penanaman Modal; 3. Izin Usaha Penanaman Modal;

Dari pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah ditangani selama ini, kinerja pelayanan dalam penerbitan izin selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut.

Tabel 2.9

Kinerja Penerbitan Izin Per Bidang pada Tahun 2011-2015

No Bidang Perizinan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Izin Bidang Perekonomian 1.562 1.296 1.276 1.412 1.487

2 Izin Bidang Pembangunan 988 979 878 888 874

3 Izin Bidang Kesejahteraan Rakyat 226 186 204 208 255

4 Total 2.776 2.461 2.358 2.508 2.616

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan yang dihadapi bagi pengembangan pelayanan pada lima tahun mendatang adalah :

a. Belum optimalnya pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dikarenakan masih terdapatnya perizinan yang masih diselenggarakan oleh SKPD teknis lainnya yang memungkinkan untuk diselenggarakan di BP2T Kota Magelang.

b. Masih banyaknya obyek perizinan baik berupa fisik maupun kegiatan yang belum dilengkapi dengan dokumen perizinan yang disyaratkan. Objek fisik dapat berupa bangunan rumah, gedung, reklame yang belum dilengkapi dengan izin bangunan, perlu peningkatan kesadaran dan fasilitasi kepada masyarakat sehingga tercipta tertib administrasi perizinan yang selaras dengan pembangunan Kota Magelang. Kegiatan dapat berupa bentuk usaha baru yang belum dapat dipayungi dengan ketentuan peraturan yang ada, maupun usaha yang telah diatur izin usahanya namun belum mengajukan perizinan, yang setiap tahunnya semakin meningkat.

Disamping adanya tantangan tersebut terdapat beberapa peluang yang dapat dijadikan pijakan bagi pengembangan layanan kepada masyarakat, antara lain :

a. Kebijakan pemerintah pusat dalam mendukung percepatan investasi dan penyederhanaan pelayanan perizinan.

b. Regulasi yang memungkinkan daerah memberikan insentif kepada investor.

c. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan terjangkau, sehinga dapat dimanfaatkan untuk penerapan e-government dalam rangka mendukung pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha.

(32)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 21 Secara kuantitas, peluang penerbitan perizinan dapat diproyeksikan berdasarkan volume penerbitan selama beberapa tahun terakhir sabagai berikut. Perhitungan tersebut berdasarkan trend perhitungan berdasarkan realisasi penerbitan pada tahun-tahun sebelumnya. Trend penerbitan perizinan diproyeksikan naik pada tahun-tahun-tahun-tahun berikutnya, hal ini dipengaruhi oleh visi Kota Magelang sebagai Kota Jasa, maka keberlangsungan perekonomian perlu dipayungi oleh legalitas usaha yang sah, serta harapan adanya pertumbuhan di sektor perekonomian sehingga menumbuhkan sektor-sektor usaha yang baru. Selain itu rasio bangunan ber-IMB yang dinilai masih rendah akan terus diupayakan legalisasinya seperti melalui kegiatan pemutihan IMB yang akan semakin diintensifkan sehingga penerbitan izin IMB diharapkan terus meningkat. Tidak menutup kemungkinan adanya pelaksanaan pelayanan perizinan baru yang didelegasikan dan dilaksanakan oleh BP2T Kota Magelang, seperti IMB bagi reklame, Tanda Daftar Usaha Pariwisata, Izin Penanaman Modal serta izin lainnya berpotensi meningkatkan output penerbitan izin selama beberapa tahun ke depan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa penerbitan tidak sesuai dengan yang diproyeksikan dikarenakan terdapat kebijakan-kebijakan terkait kemudahan perizinan yang harus dilaksanakan, atau adanya perizinan baru yang dilayani oleh BP2T.

Tabel 2.10

Proyeksi Penerbitan Izin per Bidang Tahun 2016-2021

No Bidang Perizinan 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Izin Bidang Perekonomian 1.227 1.276 1.311 1.338 1.361 1.381

2 Izin Bidang Pembangunan 1.065 1.032 1.183 1.143 1.270 1.228

3 Izin Bidang Kesejahteraan Rakyat 232 237 241 245 248 251

4 Total 2.742 2.774 2.971 2.968 3.125 3.110

Tantangan dan peluang tersebut memberikan landasan untuk menyusun strategi pemecahan permasalahan yang akan diterjemahkan dalam rencana strategis dan rencana kerja berikutnya, maupun dalam rencana kerja pada tahun yang akan datang.

(33)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 22 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Tujuan diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah dituntut untuk dapat menunjukkan kinerja terbaik yakni kemajuan pembangunan dan pelayanan yang dapat memuaskan publik. Dalam upaya mewujudkan Kota Jasa, maka sudah merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk dapat terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam segala layanan. Berbagai regulasi yang ada harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menyikapi tuntutan tersebut. Standar pelayanan (SPM, SPP, SOP) harus diterapkan, baik yang menyangkut sarana-prasarana, mekanisme/prosedur, SDM, keterbukaan informasi dan lain-lain. Kemudahan perizinan, transparansi/kejelasan SOP, tidak adanya pungutan liar dan iklim yang kondusif akan sangat menunjang kegairahan dalam berinvestasi.

Peningkatan Kualitas Pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Sedangkan targetnya adalah: (a) Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (transparan, cepat, tepat, sederhana, aman, terjangkau dan memiliki kepastian); (b) Meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standarisasi pelayanan internasional; dan (c) Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh Pemda dan instansi pemerintah (SKPD).

Isu strategis dalam pelaksanaan pembangunan tahun 2016-2021 disusun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan Penanaman Modal Kota Magelang. Kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021. Ketiga didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan rencana kerja dan rencana strategis periode sebelumnya, sehingga dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2016-2021.

Permasalahan yang diangkat pada lingkup Kota Magelang terkait urusan penanaman modal yaitu :

a. Pelaksanaan PTSP

Pelayanan pengurusan perijinan yang masih membutuhkan waktu lebih dari satu hari, serta terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang menangani pelayanan pengurusan perijinan dan investasi di Kota Magelang.

b. Iklim Investasi

Dari capaian kegiatan investasi di Kota Magelang 5 tahun terakhir, masih banyak potensi investasi yang dapat dihimpun yang masih terkendala. Beberapa masalah

(34)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 23 yang masih dihadapi dalam kegiatan penanaman modal yang terkait dengan pelayanan perizinan adalah pelayanan pengurusan perizinan yang masih membutuhkan waktu lebih dari satu hari, serta terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang menangani pelayanan pengurusan perizinan dan investasi di Kota Magelang. c. Reformasi Birokrasi

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, Pemerintah Kota Magelang telah mengupayakan beberapa hal seperti reformasi birokrasi mutlak harus dilakukan oleh setiap institusi pemerintah. Perubahan mind-set dan culture-mind-set serta pengembangan budaya kerja merupakan hal penting dalam reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi diarahkan pada upaya-upaya mencegah pemberantasan korupsi, menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governance), pemerintahan yang bersih (clean government) dan bebas KKN. Peningkatan kualitas pelayanan publik termasuk dalam komponen pengungkit pada penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi, sedangkan terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat termasuk dalam komponen hasilnya.

d. Infrastruktur dan Perhubungan

Terkait dengan permasalahan tata ruang, Pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan kegiatan masih kurang.

Isu global juga perlu diperhatikan sebagai bagian dari kajian kebijakan pembangunan nasional dan agenda pembangunan internasional antara lain terkait dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yaitu terkait pengembangan investasi yang fokus pada :

- Peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hukum; - Kemudahan berusaha;

- Perluasan investasi; - Database investasi; dan

- Perluasan investasi perusahaan nasional di kawasan ASEAN.

Kemudahan berusaha menjadi bagian penting dari langkah pemerintah untuk menaikkan posisi Indonesia peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) antara lain berupa kebijakan pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XII yang berisi pemangkasan sejumlah izin, prosedur, waktu dan biaya.

Beberapa permasalahan di Kota Magelang yang perlu ditangani pada periode tahun 2016-2021 berdasarkan pendekatan pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu diuraikan sebagai berikut:

a. Masih adanya perizinan yang ditangani oleh SKPD teknis sedangkan perizinan tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan di PTSP, sehingga kurang memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat.

(35)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 24 b. Ketersediaan perangkat hukum dan landasan peraturan pelaksanaan lainnya yang dirasa masih kurang terutama dari SKPD teknis pembina sebagai pembina regulasi, sehingga implementasinya masih kurang jika langsung dihadapkan pada pelayanan masyarakat.

c. Pelayanan perizinan penanaman modal belum dapat diimplementasikan untuk memberikan legalitas izin penanaman modal bagi investor dan kalangan dunia usaha. Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya pendelegasian atau pelimpahan wewenang penerbitan izin penanaman modal sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penanaman Modal.

d. Pola pelaksanaan PTSP yang belum sepenuhnya diterapkan, antara lain terkait kewenangan penandatanganan izin yang masih parsial, serta kewenangan tim teknis yang belum sepenuhnya mendapat perhatian penuh dari SKPD teknis.

e. Kurangnya SDM yang tersertifikasi keahlian PTSP bidang penanaman modal.

f. Implementasi e-government yang belum menemukan pola dan langkah yang tepat dikarenakan belum cukupnya penerapan budaya kerja berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Berdasarkan penjabaran atas Misi Kota Magelang Tahun 2016-2021, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu bertanggungjawab untuk mewujudkan unsur visi Kota Jasa yang Modern dan Cerdas serta unsur Sejahtera, dengan mendukung misi pertama yaitu “Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Selain itu, diukungan juga terarah pada misi ketiga yaitu “Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”

Dalam penjabaran visi tersebut, BP2T Kota Magelang mendukung program unggulan Program pengembangan daya saing daerah berbasis potensi lokal melalui Program Pembangunan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan indikator Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP, sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Keterkaitan Visi, Misi, Program Unggulan dengan Program Pembangunan yang dilaksanakan oleh BP2 Kota Magelang dapat disajikan pada tabel berikut.

(36)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 25 Tabel 3.1

Keterkaitan Visi, Misi, Program Unggulan

dengan Program Pembangunan Daerah oleh BP2T Kota Magelang

Dari program unggulan daerah tersebut dijabarkan dalam sasaran, strategi dan kebijakan umum pelaksanaan misi ketiga yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BP2T Kota Magelang seperti pada tabel berikut :

No Visi Misi Isu Strategis Program

unggulan Program pembangunan Indikator 1. KOTA JASA YANG MODERN DAN CERDAS 1, 2, 3, 4 - Pengembangan dan pemanfaatan potensi daerah untuk mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan - Peningkatan peran serta

masyarakat serta perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat (tanpa diskriminasi). - Penguatan reformasi birokrasi - Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perluasan pemenuhan pelayanan dasar - Pengembangan dan

pelestarian kesenian dan kebudayaan Program pengemba ngan daya saing daerah berbasis potensi lokal Program Mengintensifka n Penanganan Pengaduan Masyarakat Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP

(37)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 26 Tabel 3.2

Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelaksanaan Misi Pada BP2T Kota Magelang

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM INDIKATOR PROGRAM

CAPAIAN KINERJA URUSAN Kondisi Awal (2015) Kondisi Akhir (2021) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1: Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap terhadap pemenuhan aspirasi masyarakat, mampu meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Terwujudnya pemerintahan dengan pelayanan publik yang responsif Peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat

memenuhi SPM (Standar pelayanan Minimal) melalui aplikasi teknologi informasi

Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik,penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik, penguatan tatalaksana

pelayanan, monitoring, evaluasi dan inovasi pelayanan publik

Program

Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Persentase jenis layanan perijinan yang dilayani di PTSP

56% 78% Penunjang/Fungsi Lain

3 : Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya

kondusifitas iklim investasi, daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat

Peningkatan investasi, daya saing produk/jasa, dan kontribusi sektor sektor-sektor ekonomi bagi perekonomian daerah

Peningkatan kualitas pelayanan perijinan bidang investasi Program optimalisasi pemanfaatan tehnologi informasi Implementasi pemanfaatan SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara

Elektronik)

60% 100%

Wajib - Non Pelayanan Dasar - Penanaman Modal Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat Cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan

perijinan bidang investasi

100% 100%

Wajib - Non Pelayanan Dasar - Penanaman Modal

(38)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 27 Dukungan visi dan misi kepala daerah dalam lingkup tugas fungsi dan kewenangan yang menjadi tanggung jawab BP2T Kota Magelang juga secara tidak langsung terkait dengan tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada program unggulan penguatan pertumbuhan ekonomi. Pada penjabaran program pembangunan tersebut BP2T Kota Magelang hanya sebagai pendukung pencapaian indikator program pembangunan tersebut. Selanjutnya pada penjabaran pelaksanaan misi ketiga, BP2T Kota Magelang melaksanakan dua indikator untuk turut mencapai sasaran Meningkatnya kondusifitas iklim investasi, daya saing dan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan strategi Meningkatkan investasi Kebijakan yang diterapkan adalah Peningkatan kualitas pelayanan perijinan bidang investasi.

Adapun indikator dari sasaran tersebut yaitu Prosentase implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Selain itu pada tahapan implementasinya, perlu indikator lain yaitu cakupan penanganan pengaduan masyarakat tentang pelayanan perijinan. Dengan adanya sasaran dan indikator sasaran tersebut, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan menitikberatkan seluruh program dan kegiatan guna mencapai indikator sasaran tersebut.

Dalam upaya meningkatkan prosentase implementasi SPIPISE tersebut, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang mengalami beberapa hambatan yaitu belum adanya kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang menjalankan fungsi penanaman modal, juga belum adanya pendelegasian atau pelimpahan kewenangan penerbitan izin penanaman modal. Disamping faktor penghambat tersebut terdapat faktor pendorong pencapaian tujuandan sasaran pelaksanaan pelayanan perizinan yaitu telah tersedianya SDM dan sarana infrastruktur termasuk teknologi informasi yang memadai. Selain itu SDM telah mendapatkan pelatihan PTSP dan SPIPISE, serta telah mendapatkan hak akses. (masuk permasalahan)

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Provinsi

Renstra BP2T Kota Magelang sebagai renstra SKPD memiliki keterkaitan yang erat dengan RPJMD Kota Magelang, renstra dinas provinsi serta renstra kementerian atau lembaga di atasnya yang melaksanakan urusan penanaman modal. Urusan penanaman modal pada tingkat pusat dilaksanakan oleh BKPM, sedangkan pada tingkat provinsi dilaksanakan oleh BPMD. Keterkaitan dokumen perencanaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.Dengan adanya perencanaan yang sinkron dan terkoordinasi dengan dokumen perencanaan lainnya, maka sinergi antara berbagai sumber pembiayaan akan dapat diwujudkan sehingga renstra dirancang agar peka terhadap kondisi internal dan eksternal yang berubah.

(39)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 28 Gambar 3.1

Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, BP2T Kota Magelang melaksanakan urusan penanaman modal yang di tingkat pusat dilaksanakan oleh BKPM. Pada periode pelaksanaan Renstra BKPM Tahun 2015-2019, visi yang akan dicapai yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Kebijakan dan strategi yang ditempuh untuk melaksanakan visi tersebut yaitu:

a. Menciptakan iklim penanaman modal yang berdaya saing;

b. Meningkatkan penanaman modal yang berkualitas dan berkelanjutan.

Tujuan yang hendak dicapai yang dapat didukung oleh BP2T Kota Magelang adalah mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya saing dengan sasaran strategisnya yaitu meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal. Permasalahan pelayanan terkait dengan sasaran tersebut seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BKPM

No Menengah Renstra Sasaran Jangka BKPM Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong 1 Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal

Belum terlaksananya pelayanan izin penanaman modal melalui SPIPISE Belum adanya pendelegasian wewenang Tersedianya sarana pelayanan

Arah strategi yang ditempuh antara lain dengan memberikan kemudahan, kepastian dan transparansi proses pelayanan perizinan dan non perizinan penanaman

(40)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 29 modal melalui pemanfaatan SPIPISE untuk melayani penanam modal dan mendorong penanam modal mengajukan aplikasi perizinan secara online dan memanfaatkan fasilitas tracking system. Selain itu juga dilakukan dengan mengembangkan SPIPISE untuk mendukung penyelenggaraan PTSP di pusat dan daerah yang mudah, cepat, murah dan transparan.

Telaahan Rencana Strategis BPMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 yang didasarkan pada Rencaan Strategis BKPM yang menjadi dasar bagi bagi penyusunan Renstra BP2T Kota Magelang adalah terkait isu-isu:

1) Peningkatan iklim penanaman modal, yang salah satu indikatornya terlihat dari perbaikan peringkat Indonesia dalam survei Doing Business, dan peningkatan kerja sama penanaman modal, baik secara bilateral, regional, dan multilateral;

2) Peningkatan pelayanan penanaman modal, melalui penyederhanaan mekanisme pemberian pelayanan penanaman modal, dari yang kurang efisien menjadi sederhana, efisien, dan berorientasi bisnis atau probisnis;

3) Penguatan kelembagaan, sebagai aspek fundamental yang menentukan tingkat keberhasilan langkah-langkah inisiasi, proses, implementasi, kontrol, dan evaluasi dari berbagai entitas organisasi;

Pada Tingkat provinsi, perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan perizinan terpadu mencakup permasalahan yang dapat diidentifikasi antara lain belum semua Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) melaksanakan tiga fungsi utama bidang penanaman modal yaitu promosi, pelayanan perizinan dan pengendalian penanaman modal, termasuk kelembagaan yang menangani urusan penanaman modal di Kota Magelang.

Pada penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan perijinan terpadu, diidentifikasi bahwa belum optimalnya penggunaan teknologi informasi terbaru dalam menunjang pelayanan umum di bidang penanaman modal dan pelayanan perijinan sertabelum terbangunnya sistem informasi manajemen yang menunjang pelayanan umum dan perizinan di bidang penanaman modal.

Tujuan jangka menengah yang akan dicapai pada renstra BPMD Provinsi Jawa Tengah antara lain adalah meningkatkan pelayanan di bidang penanaman modal dengan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan serta pembinaan di bidang penanaman modal. Sedangkan strategi yang dapat dijadikan acuan yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan serta pembinaan di bidang penanaman modal secara profesional dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan kebijakan yang terkait yaitu mendorong terciptanya iklim penanaman modal yang berdaya saing, kondusif dan responsif terhadap perubahan lingkungan lokal maupun global.

(41)

Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2016-2021 30 Tabel 3.4

Permasalahan Pelayanan Terhadap Sasaran BPMD No Menengah Renstra Sasaran Jangka

BPMD Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan serta pembinaan di bidang penanaman modal Kurangnya SDM yang tersertifikasi Tidak mengelola anggaran pengembangan SDM Jadwal diklat rutin tersedia

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.KLHS dijadikan pertimbangan terhadap analisis yang ditujukan untuk mengidentifikasi apakah ada program dan kegiatan pelayanan SKPD yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ternyata terdapat program dan kegiatan pelayanan yang berimplikasi negatifterhadap lingkungan hidup, maka program dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.

Mengingat bahwa tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang adalah pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan untuk usaha maupun non usaha, maka aspek kewilayahan menjadi pegangan utama sebagai dasar bagi penerbitan perizinan yang sesuai dengan peruntukan pola ruang di Kota Magelang. Oleh sebab itu identifikasi pola ruang di wilayah Kota Magelang menjadi bagian penting karena dijadikan dasar penerbitan perizinan sesuai peruntukannya.

Sesuai dengan rekomendasi KLHS pada deskripsi kajian pengaruh dan mitigasi dampak indikasi program prioritas RPJMD Kota Magelang 2016-2021, BP2T Kota Magelang tidak melaksanakan indikasi program utama yang berdampak pada lingkungan. Selanjutnya pada Indikasi program utama terkait RTRW, BP2T Kota Magelang tercakup dalam pelaksanaan beberapa indikator program, seperti disajikan pada tabel berikut.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai tingkat hafalan yang baik tidak cukup dengan sekali proses menghafal saja. Salah besar apabila orang menganggap dan mengharap dengan sekali menghafal saja

Setelah membaca, meneliti dan merevisi seperlunya, kami berpendapat bahwa tesis saudara Masruroh yang berjudul : “ Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukankarakter

Perancangan ini bertujuan untuk membantu generasi muda Indonesia untuk dapat mempelajari wirausaha dari sisi yang berbeda, melalui sebuah media interaktif Board Game, dimana

Dengan adanya sumber daya yang baik dalam suatu perusahaan dan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien, maka akan dihasilkan suatu produk yang berkualitas, hasil

Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan komponen penting dalam proses embriogenesis somatik (Jimenez, 2001). Induksi kalus dan embriogenesis somatik.. Pada penelitian ini

Pembimbing Praktek Belajar Klinik ( PBK ) adalah pembimbing dari akademi dan rumah sakit. Pembimbing akademik dalam pelaksanaan Praktek Belajar Klinik untuk Mata Ajar

[r]

Personalitas merupakan suatu hal yang mutlak yang dimiliki oleh suatu organisasi internasional, tanpa personalitas hukum maka suatu organisasi internasional tidak