• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI MANFAAT EKONOMI TAHURA DJUANDA SEBAGAI DESTINASI WISATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI MANFAAT EKONOMI TAHURA DJUANDA SEBAGAI DESTINASI WISATA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI MANFAAT EKONOMI TAHURA DJUANDA

SEBAGAI DESTINASI WISATA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh :

Zulfikar Tirta Rizky Pratama

2012110047

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN

Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

(2)

ECONOMIC BENEFIT VALUE OF TAHURA

DJUANDA AS TOURIST DESTINATION

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted to complete parts of requirements for

Bachelor’s Degree in Economics

By

Zulfikar Tirta Rizky Pratama

2012110004

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

FACULTY OF ECONOMICS

PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS

Accredited by BAN – PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

2018

(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 1985 menetapkan Tahura Djuanda sebagai area konservasi dan destinasi wisata. Sebagai destinasi wisata memiliki dampak negatif yaitu menumpuknya volume sampah. Untuk menanggulangi sampah, Balai Pengelola Tahura Djuanda merencanakan menaikkan harga tiket masuk kawasan Tahura Djuanda, dari semula Rp10.000,- menjadi Rp15.000,- , per pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan nilai manfaat ekonomi yang didapat pengunjung Tahura Djuanda sebelum dan setelah kenaikan harga tiket. Metode Travel Cost digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat Tahura Djuanda. Data didapat melalui survei terhadap pengunjung dengan sampel berjumlah 92. Hasil regresi menunjukkan jumlah kunjungan dipengaruhi biaya perjalanan dan tingkat pendapatan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sebelum ada kenaikan harga tiket nilai manfaat ekonomi yang diperoleh pengunjung adalah Rp9.469.995.883, sedangkan setelah ada kenaikan harga tiket nilai manfaat ekonomi turun menjadi Rp6.675.570.833.

(6)

ii

ABSTRACT

Keputusan Presiden Republik Indonesia No.3 Tahun 1983 determine Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda as conservation area and tourism destination. One of the negative impacts of it’s function as tourism destination is the garbage that currently can not be managed properly by Tahura Djuanda Management. In order to overcome waste and to improve facilities, Tahura Djuanda Management has a plan to raising the ticket price, from Rp10.000,- become Rp15.000,-, per visitor. This research aims to estimate the economic benefit value of Tahura Djuanda received by visitors before and after admission ticket price. Travel Cost Method is used for calculating economic value of the benefit of Tahura Djuanda. Data obtained through survey to 92 sample of visitors. The result shows that number of visits affected by travel cost and rate of income. The result also shows the value of the economic benefit of Tahura Djuanda received by visitors before and after admission ticket price is Rp9.469.995.883,- and Rp6.675.570.833,-.

(7)

iii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Nilai Manfaat Ekonomi Sebagai Destinasi Wisata”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna, akan tetapi penulis berusaha dengan sangat maksimal mungkin dan tetap saja kekurangan pasti dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan penulis terima sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam proses penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Orang tua saya Bapak Solihin Bahrudin, Ibu Okke Else, adik saya Bunga Febriani, dan Almayda. Mereka tersebut adalah orang yang paling berharga bagi penulis dan memberikan saya doa, dukungan, nasihat, dan perhatiannya sehingga saya dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.

2. Ibu Siwi Nugraheni, Dra., M.Env., selaku dosen pembimbing dan dosen wali penulis yang selalu memberikan waktu, pikiran, tenaga serta kesabaran dalam membimbing penulis. Terimakasih banyak atas kebaikan dan perhatian ibu dalam membantu penulis, memberikan nasihat, pengetahuan, saran terhadap topik penelitian penulis serta membantu dalam pengolahan data dan tinjauan pustaka, sehingga berhasil menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Dr. Miryam Lilian Sri Kurniawati Wijaya selaku ketua jurusan Progam Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan, sekaligus dosen dalam mata kuliah Ekonomi Keuangan dan Seminar Perekonomian Bisnis Indonesia. Terimakasih telah memberikan pelajaran mengenai “belajar untuk belajar” dan membangun pola pikir.

4. Ibu Hilda Leilani Masniaritta Pohan, Ph.D. selaku dosen Kapita Selekta, terimakasih telah memberikan masukan dan membimbing saya mengenai teori dan pembelajaran pola pikir.

5. Balai Pengelola Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Jawa Barat atas dukungan dan informasi yang diberikan untuk menunjang skripsi peneliti.

(8)

iv 6. Raisa Fitriaini, selaku pacar yang saya sayangi terimakasih telah membantu dan memberikan support, koreksi kesalahan kalimat dan dalam mengerjakan skripsi saya dan selalu mengingatkan saya dalam mengejarkan skripsi demi mengejar cita-cita untuk masa depan saya.

7. Kepada Robby selalu memberikan semangat dan mendengar keluh-kesah dalam mengejarkan skripsi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

8. Sahabat saya Naufal, Iner, Deo, Rezky, Dea, Jauza, Zuhdi, dan Fakhri dalam memberikan hiburan dan semangat dikala penat dalam mengerjakan skripsi. 9. Sahabat kuliah saya kepada Gaya Bayu, Meddy, Ghassan, dan Ivan selalu memberikan semangat tawa-canda kebahagian selama kalian di kampus, walaupun kita ga jadi lulus bareng saya ngewakilin kalian dalam perjuangan mendapatkan gelar sarjana.

10. Kepada Barudak Ipk 3,00 sekaligus Influence band Iyay,Ije Rendra, Faishal, Rawa, Ferddy, Vicky, dan Edo, Keluarga IESP 2012 terutama Adew, Unuy, Vania, Andara, Karin, Jehoi, Thesa (masih banyak lagi) dan Himpunan Ekonomi Pembangunan 2014-2015 selalu meberikan tawa dan canda serta semangat dalam membereskan studi dan skripsi

11. Kepada Tim Kopi Siliwangi yaitu Dwiki, Deski, Kemal, Alvian, Malik, Fadhil selama saya skripsi mereka membantu dalam memberikan semangat serta masukan.

12. Terima kasih kepada Henk telah membantu membuatkan PPT. Kemal, Tama, Iman, Adrian sudah membantu menyebarkan kuesioner saya. Untuk Jojo dan Fikran, terima kasih telah memberikan semangat.

13. Keluarga IESP, Ekonomi, dan Unpar, Nizar (Miun), Bara, Adot, Pradana, Pandu, Pepen, Mia, Edwin, Propet Arthur, Gere, Gakeng, Bagas, Agung, Rizfa, Aji, Icul, Faishal, Jodi, Fiat, Kaka, Hanan, Jo, Faza, Marbun, Nur, Mika, Radit, Endru, Tilu, Audi, Mattew, Farel, Abah, Chris, Teja, Radit, Torang, Krisna, Mega, Bit, Ical, Ayosep, Mamang, Hera, Majid, Digna, Eca.

Bandung, Januari 2018

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

PRAKATA ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 3

1.4 Kerangka Pemikiran ... 3

2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Taman Hutan Raya ... 5

2.2 Pariwisata dan Rekreasi ... 6

2.3 Permintaan, Utility, dan Preferensi ... 7

2.4 Wilingness To Pay dan Surplus konsumen ... 11

2.5 Non-traded Goods dan Non-market Value ... 12

2.5.1 Use Value dan Non-Use Value ... 12

2.5.2 Nilai Ekonomi Tahura ... 13

2.6 Metode Valuasi Manfaat Tahura... 14

2.6.1 Contingent Valuation Method ... 15

2.6.2 Hedonic Price Method ... 15

2.6.3 Travel Cost Method ... 16

2.7 Penelitian Sebelumnya ... 18

3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 20

3.1 Metode penelitian ... 20

3.2 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 21

3.3 Karakteristik Sosial Ekonomi Responden Hasil Survei ... 23

3.3.1 Jenis Kelamin Responden ... 23

3.3.2 Status Pernikahan Responden ... 24

(10)

vi

3.3.4 Daerah Asal Responden ... 25

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 26

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Pengaruh Biaya Perjalanan, Tingkat Pendidikan, dan Tingkat Pendapatan pada Jumlah Kunjungan... 27

4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 31

4.1.1.1 Uji Normalitas ... 31

4.1.1.2 Uji Multikolinearitas ... 31

4.1.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 32

4.1.2 Hasil Regresi ... 32

4.2. Estimasi Nilai Manfaat Tahura Djuanda ... 33

5. PENUTUP ... 38 5.1 Simpulan ... 38 5.2 Rekomendasi ... 39 Daftar Pustaka ... 40 LAMPIRAN ... A-1 LAMPIRAN 1 ... A-1 LAMPIRAN 2 ... A-5 LAMPIRAN 3 ... A-6 LAMPIRAN 4 ... A-7 LAMPIRAN 5 ... A-8 LAMPIRAN 6 ... A-9 RIWAYAT HIDUP PENULIS... B-1

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 4

Gambar 2. Indifference Map atas Konsumsi Barang A dan Barang B ... 9

Gambar 3. Konsumsi Optimum ... 9

Gambar 4. Penurunan Kurva Permintaan dari Konsumsi Optimum ... 10

Gambar 5. Surplus Konsumen ... 11

Gambar 6. Objek Daya Tarik Wisata dan Rekreasi Alam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda... 23

Gambar 7. Jenis Kelamin Responden ... 24

Gambar 8. Status Pernikahan Responden ... 24

Gambar 9. Jenis Pekerjaan Responden ... 25

Gambar 10. Daerah Asal Responden ... 26

Gambar 11. Tingkat Pendidikan Responden ... 28

Gambar 12. Tingkat Pendapatan Responden ... 28

Gambar 13. Persepsi Pengunjung tentang Kualitas Falisitas yang Disediakan untuk Pengunjung di Tahura Djuanda ... 36

Gambar 14. Persepsi Responden tentang Kenaikan Harga Tiket Masuk Tahura Djuanda... 37

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Economic Value ... 12 Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang Digunakan dalam Regresi ... 29 Tabel 3. Nilai Koefisien Korelasi Antar Variabel Bebas ... 31

(13)

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (UU No.41/1999), hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan fungsinya, hutan di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konservasi. Salah satu jenis hutan konservasi adalah Taman Hutan Raya (Tahura). Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1990 (UU No 5/1990), yang menyatakan bahwa kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) adalah tempat yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan pelestarian alam. Kawasan Tahura meliputi koleksi flora/fauna alami ataupun buatan yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan tempat rekreasi.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura Djuanda) ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 1985. Berlokasi di ketinggian antara 770 m di atas permukaan laut (mdpl) sampai 1330 mdpl, membentang seluas kurang lebih 590 ha, dari kawasan Pakar sampai Maribaya. Merupakan kawasan terpadu antara alam sekunder dengan hutan, di dalam Tahura Djuanda terdapat sekitar 2.500 jenis tanaman, didominasi oleh jenis pohon Pinus (Pinus merkusii), Kaliandra (Calliandra callorthyrus), Bambu (Bambu sp.), dan jenis tumbuhan bawah seperti tumbuhan Teklan (Euphatorium sp,) (Franseno et al., 2013). Di Tahura Djuanda juga terdapat tanaman yang bersifat endemik dan unik, sehingga Tahura Djuanda sering menjadi lokasi penelitian flora dan fauna (Franseno et al., 2013).

Tahura Djuanda juga menjadi tempat tujuan rekreasi dan wisata. Hamparan hutan yang menyegarkan dengan pemandangan alam pegunungan, menjadi daya tarik Tahura Djuanda. Keberadaan Goa Jepang dan Goa Belanda di dalam kawasan Tahura Djuanda menjadikan tempat tersebut sebagai salah satu tujuan wisata. Pengunjung Tahura Djuanda berasal dari berbagai wilayah, tidak terbatas dari Bandung dan kota-kota atau daerah lain di Jawa Barat, tetapi juga dari luar Pulau Jawa, bahkan dari manca negara.

(14)

2 Sebagai destinasi wisata, Tahura Djuanda bukan hanya menjadi sumber pemasukan negara, tetapi juga sumber kehidupan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Balai Pengelola Tahura Djuanda, selaku pihak pengelola memberikan izin pada masyarakat sekitar untuk ikut menikmati manfaat dengan membuka kios-kios makanan dan suvenir milik masyarakat. Sebagai kawasan terbuka hijau, Tahura Djuanda memberikan bermacam-macam manfaat lingkungan antara lain: sebagai kawasan tangkapan air (water catchment), sebagai paru-paru kota yang menyerap karbon (carbon sequestration), dan menghasilkan oksigen, serta sebagai habitat hewan dan tanaman.

Tahura Djuanda memberikan manfaat ekonomi yang bersifat tangible dan intangible. Di sisi lain, Tahura Djuanda masih menghadapi beberapa masalah, salah satunya menumpuknya sampah di dalam kawasan tersebut. Pada hari libur diperkirakan mencapai 4 meter kubik hingga 5 meter kubik, dengan 90 persen bersifat anorganik (tidak dapat terurai secara alamiah) (Pikiran Rakyat, 2016; Kompas, 2016). Sementara pada hari kerja volume sampah antara 2 meter kubik hingga 3 meter kubik. Belum semua sampah dikelola secara baik sehingga berpotensi merusak kawasan konservasi.

Balai Pengelola Taman Hutan Raya mengakui bahwa permasalahan sampah merupakan salah satu tantangan di Tahura Djuanda. Pihak pengelola merencanakan untuk menambah beberapa fasilitas di kawasan Tahura Djuanda salah satunya meningkatkan pengelolaan sampah. Selain itu, Balai Pengelola Tahura Djuanda juga berencana membangun fasilitas seperti toilet dan jogging track. Penambahan fasilitas akan berdampak pada kenaikan harga tiket masuk. Saat ini tiket masuk kawasan Tahura Djuanda adalah Rp10.000,00. Pihak pengelola merencanakan akan menaikkan harga tiket menjadi Rp15.000,00.1 Kenaikan harga tiket masuk Tahura Djuanda akan memengaruhi surplus konsumen yang dirasakan pengunjung sehingga akan mengurangi nilai manfaat eknonomi Tahura Djuanda sebagai destinasi wisata. Untuk mengetahui berkurangnya nilai manfaat Tahura Djuanda diperlukan estimasi surplus konsumen menggunakan Travel Cost Method dengan mengetahui Willingness to Pay yang berkunjung Tahura Djuanda.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagai destinasi wisata dan rekreasi, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura Djuanda) memiliki nilai manfaat bagi pengunjung. Rencana pihak pengelola untuk

1 Wawancara peneliti dengan Bapak Ahmad, Staf Tata Usaha Balai Pengelola Tahura Djuanda di

(15)

3 menaikkan harga tiket masuk ke kawasan Tahura Djuanda akan mengurangi manfaat tersebut. Penelitian ini mencoba menjawab dua pertanyaan:

1. Pada harga tiket saat ini (Rp10.000,00), berapa nilai manfaat ekonomi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (sebagai destinasi wisata) yang dinikmati pengunjungnya ?

2. Pada harga tiket yang direncanakan (Rp15.000,00), berapa nilai manfaat ekonomi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (sebagai destinasi wisata) yang dinikmati pengunjungnya ?

Untuk mengetahui manfaat ekonomi Tahura Djuanda sebagai tempat destinasi wisata, penelitian ini menggunakan metode biaya perjalanan atau Travel Cost Method (TCM). Biaya perjalanan (Travel Cost) yang mengukur kerelaan membayar (Willingness to Pay) pengunjung Tahura Djuanda dianggap sebagai cerminan manfaat yang didapatkan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan nilai manfaat ekonomi yang didapat pengunjung Tahura Djuanda sebelum kenaikan harga tiket dan jika terjadi rencana kenaikan harga tiket. Informasi tersebut diharapkan dapat membantu pihak pengelola dalam menyusun rencana pengelolaan kawasan konservasi Tahura Djuanda. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sebuah referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai Tahura Djuanda.

1.4 Kerangka Pemikiran

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura Djuanda) sebagai kawasan konservasi memberikan manfaat ekonomi secara tangible maupun intangible, salah satunya adalah menjadi destinasi wisata. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat ekonomi yang diperoleh pengunjung, penelitian ini mengestimasi seberapa besar kesediaan membayar (willingness to pay) individu yang berkunjung ke Tahura Djuanda sebagai destinasi wisata. Estimasi willingness to pay dapat dihitung dengan menggunakan Travel Cost Method (TCM), dengan mengasumsikan besarnya biaya perjalanan (travel cost) yang ditanggung pengunjung adalah nilai manfaat yang mereka dapatkan dari kunjungan wisata. Di sisi lain, Balai Pengelola Tahura Djuanda sebagai pihak pengelola, merencanakan untuk menaikkan harga tiket sebagai salah satu upaya mendapatkan tambahan dana dalam meningkatkan fasilitas yang ada di kawasan tersebut. Estimasi terhadap manfaat ekonomi Tahura Djuanda sebagai destinasi wisata bagi pengunjungnya pada tingkat harga tiket masuk kawasan

(16)

4 tersebut dan harga yang direncanakan (jika terjadi kenaikan), menjadi fokus penelitian ini. Gambar 1. menunjukkan kerangka pemikiran penelitian.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Penelitian

TAHURA DJUANDA

sebagai tujuan wisata alam memberikan manfaat ekonomi bagi pengunjungnya Rencana: Harga TIKET naik Estimasi manfaat dengan TCM

Estimasi manfaat ekonomi

TAHURA DJUANDA

SETELAH kenaikan harga tiket

Keterangan: tanda panah ( à) menunjukkan alur berpikir, bukan hubungan sebab-akibat

Harga TIKET saat ini (sebelum ada kenaikan)

Estimasi manfaat ekonomi

TAHURA DJUANDA

SEBELUM kenaikan harga tiket

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang dinyatakan oleh saudara HA, “setuju, karena ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan perempuan untuk bisa memimpin, seperti ketegasan dan kewibawaan” (hasil

Sebuah peta dikatakan interaktif apabila pengguna dapat melakukan suatu perintah-perintah navigasi tertentu atau mengubah-ubah tampilan untuk memilih informasi sesuai apa

Hasil analisis data diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk menginap kembali di Hotel Jayakarta Yogyakarta adalah pelayanan yang

Setelah mengidentifikasi masalah, langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data dan studi pustaka secara paralel sehingga selain mengumpulkan data yang di

Data dari penelitian penanaman tanaman sela, yang diperoleh berdasarkan pengamatan pada parameter vegetatif dan generatif dianalisa dengan analisis ragam dan dilanjutkan

Pada umumnya robot line tracer dibuat dengan menggunakan tiga atau empat buah roda, dua buah roda belakang yang terhubung dengan motor DC berfungsi sebagai penggerak

Dalam penelitian ini metode pencatatan dokumen digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang pelaksanaan program dan belanja pada program Polmas

Analisa seismic adalah analisa dinamis, dinama massa struktur dan beban, kekakuan, damping dari stuktur dan jenis tanah pendukung struktur jacket diperhitungkan dalam