• Tidak ada hasil yang ditemukan

Different Types of Stock

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Different Types of Stock"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN &

PENGENDALIAN PRODUKSI

TIN 4113

Pertemuan 2 & 3

Outline:

Independent Demand Inventory System

Referensi:

Smith, Spencer B.,

Computer-Based Production

and Inventory Control

, Prentice-Hall, 1989.

Tersine, Richard J.,

Principles of Inventory And

Materials Management

, Prentice-Hall, 1994.

Persediaan

Persediaan / Inventory:

A stock of goods

An idle resources that has economic value

1/3 dari aset perusahaan manufaktur

Ada pada banyak titik pada rantai

pembelian/produksi/distribusi, dalam bentuk yang

berbeda

Different Types of Stock

Persediaan

Sebab munculnya persediaan:

Supply dan demand sulit disinkronisasikan dengan

tepat.

Disebabkan oleh:

time factor, discontinuity factor

(decoupling function), uncertainty factor, economic

factor

(2)

Persediaan

Fungsi persediaan:

Working stock (cycle / lot size stock)

Safety stock (buffer / fluctuation stock)

Anticipation stock (seasonal / stabilization stock)

Pipeline stock (transit stock / work in process)

External:

on trucks, ships, railcars, pipeline

Internal:

being processed, waiting to be processed,

being moved

Psychic stock

Masalah yang Tersamar

Poor scheduling

Communication & Coordination problem

Asynchronous capacity / Line imbalance

Machine breakdown

Quality problems (reject & reprocess)

Long transportation / Inefficient layout

Vendor delivery

Bad design (long setup & processing time)

Work force problem (unskilled, shortage &

absenteism)

8

Ukuran Performansi Persediaan

Stok persediaan (

inventory level

)

=

Q

/

2

+ SS

Tingkat pelayanan (

service level

)

= 100% - P{shortage}

Perputaran barang (

inventory turnover

)

=

troughput

/

inventory

Total biaya (

total inventory cost

)

=

procurement cost + carrying cost + shortage cost

9

Resiko

Variable

Demand

Variable

Lead time

Low rate of

Demand

High rate of

Demand

Short

Lead time

Late

Lead time

Overstock /

High Inventory

Level

Shortage /

Stockout

Higher

Holding

Cost

Higher

Stockout

Cost

10

Pengendalian Persediaan

aktivitas untuk mengawasi tingkat stok agar

tetap dalam batas kontrol tanpa terjadi

kelebihan (overstock) atau kekurangan

(shortage)

11

Metode Pengendalian Persediaan

First In First Out (FIFO)

Last In First Out (LIFO)

Priority Queueing

Random

(3)

Alat Bantu Kontrol

Kartu Stok

Kartu Kanban

Sistem Informasi Persediaan

Stock opname / audit fisik

Procurement

(produce or purchase)

Consumption

(use or sale)

Beginning

Stock

Current

Stock

Current Stock = Beginning Stock + Procurement - Consumption

13

Alat Bantu Kontrol

Kanban

14

Alat Bantu Kontrol

Visual Control 5S

15

Alat Bantu Kontrol

Two Bin System : dua

tempat (container)

penyimpanan, dilakukan

reorder apabila satu

tempat sudah kosong

16

Alat Bantu Kontrol

Radio Frequency Identification:

teknologi yang mempergunakan gelombang radio untuk mentransfer data

dari label elektronik (RFID tag) yang ditempelkan ke objek

Alat Bantu Kontrol

Universal Bar Code

Bar code yang tercetak pada label

yang memberikan informasi tentang

objek

0

(4)

Grafik Persediaan (

Sawtooth model

)

Q

+

SS

ROP

SS

LT

Level of

Inventory

Periods

Varying Demand

Varying Lead Time

19

Biaya dalam Sistem Persediaan

Pemasok

Produsen

Distributor

Pengecer

Pelanggan

Ongkos

bahan baku,

inventori

Ongkos

produksi,

inventori

Ongkos

inventori

Ongkos

transportasi

Ongkos

transportasi

Ongkos

transportasi

Ongkos

transportasi

Ongkos

inventori

INVENTORY COST:

1. Purchase cost

2. Order / set up cost

3. Holding / carrying cost

4. Stockout cost

Model Biaya

Holding

Costs

Ordering

Costs

Order Quantity

Cost

Total Marginal

Costs

TOTAL COST = PROCUREMENT COST + CARRYING COST + SHORTAGE COST

)

(

.

2

.

.

.

C

D

C

Q

SS

C

E

B

Q

D

C

TC

s

p

h

b

 





21

22

Model Persediaan

Fixed Order Size - Variable Order Interval Models:

1. Economic Order Quantity, EOQ

2. EOQ with quantity discounts

3. Economic Production Quantity, EPQ

4. Reorder point, ROP

Fixed Order Interval - Variable Order Size Model

5. Fixed Order Interval model, FOI

23

Permasalahan Inventori

INVENTORI

DETERMINISTIK

PROBABILISTIK

UNCERTAINTY

- Demand diketahui

secara pasti

- Demand tidak

memiliki variasi (S=0)

- Dibagi menjadi:

1. Deterministik

statik

2. Deterministik

dinamik

- Fenomena demand tidak

diketahui secara pasti

- Ekspektasi, variansi, dan pola

distribusi kemungkinannya

dapat diprediksi (S

0)

- Persoalan utama menentukan

berapa Safety Stock

(5)

Sistem Persediaan

Jenis sistem persediaan:

Perpetual

>>> Independent

Periodic

>>> Independent

Material Requirement Planning

>>> Dependent

Distribution Requirement Planning

>>> Dependent

Single order quantity

Sistem Penghitungan Fisik Persediaan

Periodik/Siklus

Tingkat akurasi penghitungan

Interval waktu siklus dilaksanakan

Pemangku kepentingan yang bertindak

Kontinyu/berkelanjutan

Teknologi rekam jejak

Atribut yang dimonitor

Aspek yang perlu ditelusur

26

Metode Q vs Metode P

Periodic review system

Continous review system

Permasalahan

Kebutuhan material ABC untuk tahun depan (D)

sebanyak 10.000 unit. Untuk mendapatkan barang

tersebut dibeli dari seorang pemasok dengan harga

barang (

p

) sebesar Rp. 10.000,-/unit dan ongkos pesan

(

k

) sebesar Rp. 1.000.000,- untuk setiap kali melakukan

pesanan. Jika ongkos simpan barang (

h

) sebesar Rp.

2.000,- /unit/tahun. Bagaimana cara mengatur

pengadaan material ABC yang paling ekonomis?

Alternatif Solusi Praktis

1.

Membeli langsung 10.000 unit (Q=10.000 unit)

2.

Membeli barang dua kali untuk setiap pembelian

sebesar 5.000 (Q=5.000 unit)

3.

Membeli barang empat kali untuk setiap pembelian

sebesar 2.500 (Q=2.500 unit)

4.

Membeli barang sepuluh kali untuk setiap pembelian

sebesar 1.000 (Q=1.000 unit)

5.

Masih banyak alternatif solusi pembelian

Pendekatan dan Solusi Terbaik

Tetapkan dulu kriteria performansinya

Dalam situasi deterministik statis tidak ada resiko

kekurangan barang (tingkat ketersediaan pelayanan

100%)

Alternatif solusi terbaik dicari dengan kriteria

minimasi ongkos inventori total

(6)

Pendekatan dan Solusi Terbaik

Untuk Q=5.000 unit

Time

Invent

ory

Le

vel

Average

Inventory

(Q*/2)

0

Minimum

inventory

Order quantity = Q

(maximum

inventory level)

Usage Rate

Pendekatan dan Solusi Terbaik

Ongkos inventori total untuk berbagai alternatif

Cara dan Ukuran Pengadaan

Ongkos

Beli

Ongkos

Pesan

Ongkos

Simpan

Ongkos

Total

Satu kali pembelian

f

= 1,

q

= 10.000

100

1

10

111

Dua kali pembelian

f

= 2,

q

= 5.000

100

2

5

107

Empat kali pembelian

f

= 4,

q

= 2.500

100

4

2.5

106.5

Lima kali pembelian

f

= 5,

q

= 2.000

100

5

2

107

Delapan kali pembelian

f

= 8,

q

= 1.250

100

8

1.25

109.25

Sepuluh kali pembelian

f

= 10,

q

= 1.000

100

10

1

111

Order quantity

Annual Cost

Optimal

Order Quantity (Q*)

Minimum

total cost

Pendekatan dan Solusi Terbaik

Order (Setup) Cost Curve

Formulasi Masalah

Permasalahan dapat dinyatakan ke dalam 2 (dua)

pernyataan dasar yaitu:

1. Berapa jumlah barang yang akan dipesan untuk

setiap kali pemesanan dilakukan (

economic order

quantity

)?

2. Kapan saat pemesanan dilakukan (

reorder point

)?

(Menurut

Wilson

dalam

model

deterministik

tidak

ada

permasalahan yang berkaitan dengan

safety stock

sebab tidak

ada unsur ketidakpastian)

Asumsi

Asumsi (1)

1.

Permintaan barang selama horison perencanaan diketahui

dengan pasti dan akan datang secara kontinyu sepanjang waktu

dengan kecepatan konstan

2.

Ukuran lot pemesanan tetap untuk setiap kali pemesanan

3.

Barang yang dipesan tidak bergantung pada jumlah barang

yang dipesan/dibeli dan waktu

4.

Ongkos pesan tetap untuk setiap kali pemesanan dan ongkos

simpan sebanding dengan jumlah barang yang disimpan dan

harga barang/unit serta lama waktu penyimpanan

5.

Tidak ada keterbatasan, baik yang berkaitan dengan

kemampuan finansial, kapasitas gudang, dan lainnya

Asumsi

Asumsi (2)

Dengan ke-4 asumsi pertama maka perubahan posisi

inventori barang di gudang dapat digambarkan sebagai

berikut:

Time

Invent

ory

Le

vel

0

Q

(7)

Asumsi

Asumsi (3)

Dalam keadaan biasa terdapat hubungan sebagai

berikut :

SOP = SOH + SOO

SOP

:

stock on potition

SOH

:

stock on hand

SOO

:

stock on order

Formulasi Model

Berdasarkan atas pendekatan dan asumsi di atas maka

untuk menyelesaikan permasalahan inventori secara

implisit, Wilson menggunakan kebijakan dan

mekanisme inventori. Selanjutnya secara matematis

Wilson memodelkannya dengan menggunakan

pendekatan statistika dan matematika.

Komponen Model

1.

Kriteria Performansi

Meminimumkan ongkos inventori total yang terdiri

dari: ongkos pemesanan, ongkos simpan (ongkos

pembelian konstan)

2.

Variabel Keputusan

Economic order quantity

Reorder point

3.

Paramater

Harga barang per unit

Ongkos setiap kali dilakukan pemesanan

Ongkos simpan/unit/periode

Formulasi Model Matematis

T

D

Q

Stock

Level

Time

Q = D.T

Jumlah stock masuk dalam siklus sama

dengan jumlah stock keluar dalam siklus

Formulasi Model Verbal

Ongkos inventori per siklus secara verbal dinyatakan

dengan

component

cost

Holding

component

cost

Reorder

component

cost

Unit

cycle

per

cost

Total

Formulasi Model Matematis

Unit cost component

Reorder cost component

Holding cost component

= unit cost

(

UC

)

annual demand

(

D

)

= UC

x

D

= reorder cost

(

RC

)

number of orders

(D/Q)

= RC

x

D

/

Q

= holding cost

(

HC

)

average stock level

(

Q

/2)

= HC

x

Q

(8)

Formulasi Model Matematis

Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost

sehingga

UC

D

VC

Formulasi Model Matematis

Nilai optimal dari

TC

diperoleh dengan,

Panjang siklus optimal (

T

0

):

Formulasi Model Matematis

Nilai optimal dari

VC

jika dilakukan substitusi pada

Q

0

adalah:

Formulasi Model Matematis

Nilai optimal

TC

adalah:

UC

D

RC

HC

D

Formulasi Model Matematis

Q

0

TC

0

Cost

Order Quantity,

Q

Unit cost

component

Reorder cost

component

Holding cost

component

Total cost

Formulasi Model Matematis

Dari grafik di atas maka dapat ditentukan,

sehingga

Variabel cost = 2

x

Reorder cost component

= 2

x

Holding cost component

(9)

Contoh Soal

Sebuah perusahaan membeli 6000 unit item setiap tahun dengan

harga $30 per unit. Ongkos pemesanan sebesar $125, ongkos

simpan $6 per unit per tahun. Bagaimana kebijakan inventori

yang terbaik?

unit

500

6

6000

125

2

2

*

HC

D

RC

Q

bulan

1

tahun

083

.

0

6

6000

125

2

2

HC

D

RC

T

per tahun

3000

$

6000

6

125

2

2

RC

HC

D

VC

per tahun

183000

$

3000

6000

30

UC

D

VC

TC

083

.

0

*

D

Q

T

Validitas Model EOQ (Wilson)

Pengaruh perubahan lead time (asumsi ke-3)

Pengaruh perubahan discount (asumsi ke-4)

Pengaruh perubahan kedatangan (asumsi ke-2)

Perubahan Lead Time

Lead time jarang sekali sama dengan 0

Bagaimana jika lead time nya konstan sebesar

LT

satuan waktu?

Lead time (

LT

) < cycle time (

T

)

Lead time (

LT

) > cycle time (

T

)

Perubahan Lead Time

LT

<

T

Waktu pemesanan dilakukan

LT

satuan

waktu sebelum inventori habis atau setelah

(

T

LT

) satuan waktu sejak barang yang

dipesan tiba

Jika lead time konstan, posisi inventori tidak

tergantung pada besar kecilnya lead time

Formula Wilson tidak mengalami perubahan

apabila

LT

≠ 0

Perubahan Lead Time

Reorder point = lead time demand

= lead time

x

demand per unit time

= LT

x

D

Perubahan Lead Time

LT

>

T

ROP diartikan sebagai stock on position

(bukan sebagai stock on hand)

Jika dinyatakan dalam stock on hand maka

harus dikurangi dengan stock on order yang

belum datang

Formula Wilson tidak mengalami perubahan

(10)

Perubahan Lead Time

Reorder point = lead time demand

stock on order

=

(

LT

x

D

)

(

n

x

Q

0

)

dimana

n

adalah bilangan integer terkecil dari

LT/T

Contoh

Permintaan suatu item diketahui tetap sebesar 1200 unit per tahun

dengan ongkos pesan $16 dan ongkos simpan $0.24 per unit per

tahun. Tentukan kebijakan inventori apabila lead time konstan (a)

3 bulan, (b) 9 bulan, (c) 18 bulan

Perubahan Harga (Discount)

Kondisi dimana diberikan discount untuk

pembelian dalam jumlah tertentu

Unit cost component menjadi variable cost (

VC

)

Titik minimum (optimal) dari setiap kurva

TC

untuk masing-masing nilai

UC

i

dengan nilai

holding cost yang ekuivalen dengan interest

rate (

I

)

Perubahan Harga (Discount)

UC

1

UC

2

UC

3

UC

5

Q

a

Q

b

Q

c

Q

d

Order Quantity

Unit cost

0

Order Quantity

Unit cost Lower limit Upper limit

UC

1

0

Q

a

UC

2

Q

a

Q

b

UC

3

Q

b

Q

c

UC

4

Q

c

Q

d

Perubahan Harga (Discount)

Upper

Curve Valid

Lower

Curve Valid

Neither

Curve Valid

To

ta

l Co

st

Order Quantity

Q

a

Q

b

0

UC

1

UC

2

Perubahan Harga (Discount)

To

ta

l Co

st

Order Quantity

Q

a

0

Total Cost with

UC

1

Invalid Range

of Curve

(11)

Perubahan Harga (Discount)

UC

1

UC

2

UC

3

UC

4

UC

5

Order Quantity

Q

a

Q

b

0

Q

c

Q

d

To

ta

l Co

st

Perubahan Harga (Discount)

UC

1

UC

2

UC

3

UC

4

UC

5

Order Quantity

Q

a

Q

b

0

Q

c

Q

d

To

ta

l Co

st

Valid minimum

Invalid minimum

Perubahan Harga (Discount)

Order Quantity

Q

a

0

Q

b

Q

c

To

ta

l Co

st

Optimal cost

Perubahan Harga (Discount)

Order Quantity

Q

a

0

Q

b

Q

c

To

ta

l Co

st

Optimal cost

Start

Take the next lowest

unit cost curve

HC

D

RC

Q

2

0

Calculate the minimum

point

Is this point

valid

Calculate the cost of

the valid minimum

Compare the costs of all the

points considered and select

lowest

Calculate costs at

break point to the

left of valid range

Finish

No

Contoh Soal

Permintaan tahunan sebuah item sebesar 2000 unit dengan

ongkos pesan $10 dan ongkos simpan 40% dari harga per unit.

Harga item tersebut tergantung jumlah pemesanan, yaitu:

< 500

: $1

500

999

: $0.80

1000

: $0.60

Bagaimana kebijakan pemesanan yang optimal?

$1

$0.8

$0.6

Order quantity

U

n

it

co

st

(12)

Contoh Soal

Taking the lowes cost curve

UC= 0.6, valid jika Q=1000 atau lebih

Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah

Taking the next lowest cost curve:

UC = 0.80, valid jika antara 500 sampai 1000

Q

Invalid karena tidak lebih dari 1000

per tahun

1340

Q

Invalid karena tidak diantara 500

1000

Contoh Soal

Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah

Taking the next lowest cost curve:

UC=1

.

00 valid jika Q kurang 500

Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah

titik B

per tahun

1720

per tahun

49

Contoh Soal

UC

1

=$1

UC

3

=$0.8

UC

5

=0.6

Order Quantity

500

Valid minimum

Invalid minimum

316.2

INDEPENDENT DEMAND INVENTORY SYSTEM: DETERMINISTIK MODEL

71

Perlakuan terhadap Shortage

Jika biaya out of stock dapat ditaksir, maka

terdapat dua kemungkinan terhadap kejadian

kekurangan persediaan:

LOST SALE: kekurangan dianggap sebagai

kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan

BACK ORDER: kekurangan persediaan dapat

dipenuhi kemudian dengan biaya-biaya tambahan dan

dengan anggapan konsumen masih mau menunggu

Keduanya dapat dihitung berdasarkan

biaya per unit

kekurangan stock

atau berdasarkan

biaya setiap

kali terjadi kekurangan stock

SHORTAGE

Customer Demand

Customer Waits

(back-orders)

Customer doesn’t Wait

(lost sales)

Customer keeps all

business with

supplier

Customer transfer

some future

business to

another supplier

Customer transfers

some future

business to another

supplier

Customer transfers

all business to

another supplier

(13)

SHORTAGE

SHORTAGE (BACK ORDER)

Unit cost component:

UC

x

Q

Reorder cost component:

RC

Holding cost component:

Shortage cost component:

HC

x (

Q

S

) x

T

1

2

SC

x

S

x

T

2

2

75

SHORTAGE (BACK ORDER)

Total cost per cycle

Substitusi

T

1

=(

Q

S

)/

D

dan

T

2

=

S

/

D

SHORTAGE (BACK ORDER)

Total cost per unit time diperoleh dengan

membagi persamaan

TC

per unit cyle dengan

T

Persamaan di atas mempunyai dua variabel

Q

dan

S

sehingga deferensial dilakukan terhadap

dua variabel tersebut



SHORTAGE (BACK ORDER)

 

Persamaan untuk mencari order quantity yang

optimal,

SHORTAGE (BACK ORDER)

Persamaan untuk mencari jumlah back-ordered

yang optimal,

(14)

79

CONTOH BACKORDER

Permintaan terhadap sebuah item adalah konstan sebesar

100 unit per bulan. Harga per item $50, ongkos

pemesanan $50, ongkos simpan 25% dari nilai barang

($/unit/tahun),

ongkos

kekurangan

untuk

backorder

ditetapkan 40% dari nilai barang ($/unit/tahun). Tentukan

kebijakan inventori yang optimal!

125

unit

Perubahan Kedatangan Pesanan

Bila kedatangan pesanan tidak terjadi serentak

tapi secara uniform

Disebut juga dengan Economic Production

Quantity (EPQ) atau Economic Manufacturing

Quantity (EMQ)

Asumsi: tingkat demand lebih rendah dari

tingkat produksi/replenishment. Jika sebaliknya

maka tidak ada inventori yang dimiliki

Perubahan Kedatangan Pesanan

Time

Perbaikan model

EOQ

yang biasanya digunakan oleh

perusahaan manufaktur dengan tujuan untuk

meminimumkan total ongkos (ongkos setup dan ongkos

simpan produk) dengan menentukan ukuran

batch

produksi ekonomis

Asumsi bahwa seluruh lot tiba secara serentak pada

model

EOQ

direlaksasi menjadi kedatangan lot memiliki

laju tertentu, misalkan

P

unit per satuan waktu

Lot produksi ekonomis ditentukan dengan cara mencari

ukuran lot yang meminimalkan total ongkos

setup

dan

ongkos simpan

Profil Inventori EPQ

Q

Ongkos setup

Ongkos simpan

Inventori maksimum =

(

P

D

)

t

p

dengan

t

p

=Q/P

Rata-rata inventori

= (

I

MAX

I

MIN

)/2 = ((

P

D

)

t

p

0)/2=

(

P

D

)

Q

/2P

Biaya Penyimpanan (Holding Cost)

Q

(15)

EPQ

Single Item

Total Ongkos

Economic production quantity

(

Q

*

) dapat dicari dengan

turunan pertama terhadap

Q

sama dengan nol

Panjang production run optimum

Production reorder point (ROP)

Jika

N

adalah hari operasi per tahun, maka

P

Permintaan sebuah item sebesar 20,000 unit per tahun

(1 tahun = 250 hari kerja). Tingkat produksi sebesar 100 unit

per hari, dan lead time 4 hari. Ongkos produksi per unit $50,

ongkos simpan $10 per unit per tahun, dan ongkos setup

$20 per run. Tentukan EMQ, jumlah produksi berjalan per

tahun, reorder point, dan total ongkos tahunan minimum!!

80

N

R

Demand per hari

632

m

produksi berjalan per tahun

Contoh

SERVICE LEVEL, SAFETY STOCK

INDEPENDENT DEMAND INVENTORY SYSTEM: PROBABILISTIK MODEL

Klasifikasi Problem Inventori

Klasifikasi problem inventori berdasarkan

variabel-variabelnya (Waters, 2003):

Unknown

situasi permasalahan sama sekali

tidak diketahui dan analisis sulit dilakukan

Known (constant or variable)

parameter

permasalahan diketahui nilai-nilainya dan dapat

menggunakan model deterministik

(16)

91

Ketidakpastian dalam Inventori

Demand :

Fluktuasi acak dari jumlah dan ukuran pesanan

Cost

Biaya biasanya sangat dipengaruhi oleh tingkat

inflasi yang sulit diprediksi tingkat dan waktu inflasi

terjadi

Lead time:

Jarak yang jauh dan banyaknya stage (channel)

distribusi yang harus dilalui

Deliveries

Jumlah yang dikirim biasanya tidak sama dengan

pesanan yang diminta

92

Reorder Point dengan Safety Stock

Reorder point

0

In

ve

n

tor

y

le

ve

l

Time

Safety stock

LT

LT

93

Model Persediaan dengan Demand

Probabilistik dan

LT ≠ 0

dan Tetap

Jika LT

0, maka perlu untuk menentukan

Reorder Point

yaitu suatu level inventori dimana

pemesanan ulang harus dilakukan

Demand probabilistik (Distribusi Normal)

membuat terdapat kemungkinan persediaan

habis sedangkan pesanan belum datang

Untuk mengatasi hal tersebut maka diantisipasi

dengan

Safety Stock

94

Reorder Point besarnya sama dengan demand

selama lead time: ROP

= D

×

LT

Contoh: jika demand per tahun 10.000 unit; lead

time pemesanan selama 1 minggu; maka:

ROP

= demand selama 1 minggu

ROP

= 1/52 x 10.000 = 192,3 ~ 193

Artinya jika persediaan mencapai 193 unit

maka pemesanan harus dilakukan

Reorder point tersebut

belum

memperhitungkan

besarnya Safety Stock

Demand Probabilistik

95

Demand selama Lead Time

Z=2

all demand met

shortages

Service level

= 97,7%

Probabilitas shortage

P=0.023

ROP

LT

×

D

96

Service Level (1)

Service level diukur dalam beberapa cara

yaitu:

percentage of orders completely satisfied from stock;

percentage of units demanded that are delivered from stock;

percentage of units demanded that are delivered on time;

percentage of time there is stock available;

percentage of stock cycles without shortages;

percentage of item-months there is stock available.

Ukuran service level yang

paling banyak

digunakan

: persentase demand yang dapat

(17)

97

Service Level (2)

Service level (dalam 1 siklus) adalah

probabilitas untuk dapat memenuhi semua

demand dalam satu siklus inventori

Contoh : Data terakhir permintaan selama lead

time yang dicatat pada 50 siklus inventori dari

suatu item adalah sebagai berikut:

Berapakah ROP jika service level yang

dikehendaki sebesar 95%?

Demand

10

20

30

40

50

60

70

80

Frekuensi

1

5

10

14

9

6

4

1

Service Level (3)

98

Demand

selama LT

Frekuensi

Peluang

Peluang

Kumulatif

10

1

0.02

0.02

20

5

0.10

0.12

30

10

0.20

0.32

40

14

0.28

0.60

50

9

0.18

0.78

60

6

0.12

0.90

70

4

0.08

0.98

80

1

0.02

1.00

Untuk mencapai service level 95%, maka demand selama lead time

harus lebih rendah dari reorder level pada tingkat service level 95%.

Dari informasi di atas, maka dapat ditetapkan reorder level = 70 unit

sehingga memberikan service level 98%

99

Demand Probabilistik

Safety stock dibuat untuk mengurangi

kemungkinan out of stock (shortage)

Dipengaruhi oleh lead time dan variansi demand

Jika D adalah demand per unit waktu dan 

adalah standard deviasi, maka demand selama

lead time adalah LT

×

D, variansi demand selama

lead time adalah 

2

×

LT dengan standard deviasi

adalah (

2

×

LT)

1/2

Safety stock ditentukan dengan perhitungan:

SS = Z

×

Standard deviasi demand selama

LT

LT

Z

SS

100

Demand Probabilistik

(Uncertainty in Demand)

Keputusan persediaan yang harus dibuat adalah:

Lot (jumlah) pesanan:

Saat pemesanan kembali:

HC

RC

D

Q

0

2

D

LT

Z

LT

ROP

Z 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

0.0 5.00E-01 4.96E-01 4.92E-01 4.88E-01 4.84E-01 4.80E-01 4.76E-01 4.72E-01 4.68E-01 4.64E-01

0.1 4.60E-01 4.56E-01 4.52E-01 4.48E-01 4.44E-01 4.40E-01 4.36E-01 4.33E-01 4.29E-01 4.25E-01

0.2 4.21E-01 4.17E-01 4.13E-01 4.09E-01 4.05E-01 4.01E-01 3.97E-01 3.94E-01 3.90E-01 3.86E-01

0.3 3.82E-01 3.78E-01 3.75E-01 3.71E-01 3.67E-01 3.63E-01 3.59E-01 3.56E-01 3.52E-01 3.48E-01

0.4 3.45E-01 3.41E-01 3.37E-01 3.34E-01 3.30E-01 3.26E-01 3.23E-01 3.19E-01 3.16E-01 3.12E-01

0.5 3.09E-01 3.05E-01 3.02E-01 2.98E-01 2.95E-01 2.91E-01 2.88E-01 2.84E-01 2.81E-01 2.78E-01

0.6 2.74E-01 2.71E-01 2.68E-01 2.64E-01 2.61E-01 2.58E-01 2.55E-01 2.51E-01 2.48E-01 2.45E-01

0.7 2.42E-01 2.39E-01 2.36E-01 2.33E-01 2.30E-01 2.27E-01 2.24E-01 2.21E-01 2.18E-01 2.15E-01

0.8 2.12E-01 2.09E-01 2.06E-01 2.03E-01 2.01E-01 1.98E-01 1.95E-01 1.92E-01 1.89E-01 1.87E-01

0.9 1.84E-01 1.81E-01 1.79E-01 1.76E-01 1.74E-01 1.71E-01 1.69E-01 1.66E-01 1.64E-01 1.61E-01

1.0 1.59E-01 1.56E-01 1.5 39E01 1.52E-01 1.49E-01 1.47E-01 1.45E-01 1.42E-01 1.40E-01 1.38E-01

1.1 1.36E-01 1.34E-01 1.31E-01 1.29E-01 1.27E-01 1.25E-01 1.23E-01 1.21E-01 1.19E-01 1.17E-01

1.2 1.15E-01 1.13E-01 1.11E-01 1.09E-01 1.08E-01 1.06E-01 1.04E-01 1.02E-01 1.00E-01 9.85E-02

1.3 9.68E-02 9.51E-02 9.34E-02 9.18E-02 9.01E-02 8.85E-02 8.69E-02 8.53E-02 8.38E-02 8.23E-02

1.4 8.08E-02 7.93E-02 7.78E-02 7.64E-02 7.49E-02 7.35E-02 7.21E-02 7.08E-02 6.94E-02 6.81E-02

1.5 6.68E-02 6.55E-02 6.43E-02 6.30E-02 6.18E-02 6.06E-02 5.94E-02 5.82E-02 5.71E-02 5.59E-02

1.6 5.48E-02 5.37E-02 5.26E-02 5.16E-02 5.05E-02 4.95E-02 4.85E-02 4.75E-02 4.65E-02 4.55E-02

1.7 4.46E-02 4.36E-02 4.27E-02 4.18E-02 4.09E-02 4.01E-02 3.92E-02 3.84E-02 3.75E-02 3.67E-02

1.8 3.59E-02 3.52E-02 3.44E-02 3.36E-02 3.29E-02 3.22E-02 3.14E-02 3.07E-02 3.01E-02 2.94E-02

1.9 2.87E-02 2.81E-02 2.74E-02 2.68E-02 2.62E-02 2.56E-02 2.50E-02 2.44E-02 2.39E-02 2.33E-02

2.0 2.28E-02 2.22E-02 2.17E-02 2.12E-02 2.07E-02 2.02E-02 1.97E-02 1.92E-02 1.88E-02 1.83E-02

2.1 1.79E-02 1.74E-02 1.70E-02 1.66E-02 1.62E-02 1.58E-02 1.54E-02 1.50E-02 1.46E-02 1.43E-02

2.2 1.39E-02 1.36E-02 1.32E-02 1.29E-02 1.26E-02 1.22E-02 1.19E-02 1.16E-02 1.13E-02 1.10E-02

2.3 1.07E-02 1.04E-02 1.02E-02 9.90E-03 9.64E-03 9.39E-03 9.14E-03 8.89E-03 8.66E-03 8.42E-03

2.4 8.20E-03 7.98E-03 7.76E-03 7.55E-03 7.34E-03 7.14E-03 6.95E-03 6.76E-03 6.57E-03 6.39E-03

2.5 6.21E-03 6.04E-03 5.87E-03 5.70E-03 5.54E-03 5.39E-03 5.23E-03 5.09E-03 4.94E-03 4.80E-03

2.6 4.66E-03 4.53E-03 4.40E-03 4.27E-03 4.15E-03 4.02E-03 3.91E-03 3.79E-03 3.68E-03 3.57E-03

2.7 3.47E-03 3.36E-03 3.26E-03 3.17E-03 3.07E-03 2.98E-03 2.89E-03 2.80E-03 2.72E-03 2.64E-03

2.8 2.56E-03 2.48E-03 2.40E-03 2.33E-03 2.26E-03 2.19E-03 2.12E-03 2.05E-03 1.99E-03 1.93E-03

2.9 1.87E-03 1.81E-03 1.75E-03 1.70E-03 1.64E-03 1.59E-03 1.54E-03 1.49E-03 1.44E-03 1.40E-03

3.0 1.35E-03 1.31E-03 1.26E-03 1.22E-03 1.18E-03 1.14E-03 1.11E-03 1.07E-03 1.04E-03 1.00E-03

3.1 9.68E-04 9.35E-04 9.04E-04 8.74E-04 8.45E-04 8.16E-04 7.89E-04 7.62E-04 7.36E-04 7.11E-04

3.2 6.87E-04 6.64E-04 6.41E-04 6.19E-04 5.98E-04 5.77E-04 5.57E-04 5.38E-04 5.19E-04 5.01E-04

3.3 4.84E-04 4.67E-04 4.50E-04 4.34E-04 4.19E-04 4.04E-04 3.90E-04 3.76E-04 3.63E-04 3.50E-04

3.4 3.37E-04 3.25E-04 3.13E-04 3.02E-04 2.91E-04 2.80E-04 2.70E-04 2.60E-04 2.51E-04 2.42E-04

3.5 2.33E-04 2.24E-04 2.16E-04 2.08E-04 2.00E-04 1.93E-04 1.86E-04 1.79E-04 1.72E-04 1.66E-04

3.6 1.59E-04 1.53E-04 1.47E-04 1.42E-04 1.36E-04 1.31E-04 1.26E-04 1.21E-04 1.17E-04 1.12E-04

3.7 1.08E-04 1.04E-04 9.97E-05 9.59E-05 9.21E-05 8.86E-05 8.51E-05 8.18E-05 7.85E-05 7.55E-05

3.8 7.25E-05 6.96E-05 6.69E-05 6.42E-05 6.17E-05 5.92E-05 5.68E-05 5.46E-05 5.24E-05 5.03E-05

3.9 4.82E-05 4.63E-05 4.44E-05 4.26E-05 4.09E-05 3.92E-05 3.76E-05 3.61E-05 3.46E-05 3.32E-05

4.0 3.18E-05 3.05E-05 2.92E-05 2.80E-05 2.68E-05 2.57E-05 2.47E-05 2.36E-05 2.26E-05 2.17E-05

4.1 2.08E-05 1.99E-05 1.91E-05 1.82E-05 1.75E-05 1.67E-05 1.60E-05 1.53E-05 1.47E-05 1.40E-05

4.2 1.34E-05 1.29E-05 1.23E-05 1.18E-05 1.13E-05 1.08E-05 1.03E-05 9.86E-06 9.43E-06 9.01E-06

4.3 8.62E-06 8.24E-06 7.88E-06 7.53E-06 7.20E-06 6.88E-06 6.57E-06 6.28E-06 6.00E-06 5.73E-06

4.4 5.48E-06 5.23E-06 5.00E-06 4.77E-06 4.56E-06 4.35E-06 4.16E-06 3.97E-06 3.79E-06 3.62E-06

4.5 3.45E-06 3.29E-06 3.14E-06 3.00E-06 2.86E-06 2.73E-06 2.60E-06 2.48E-06 2.37E-06 2.26E-06

4.6 2.15E-06 2.05E-06 1.96E-06 1.87E-06 1.78E-06 1.70E-06 1.62E-06 1.54E-06 1.47E-06 1.40E-06

4.7 1.33E-06 1.27E-06 1.21E-06 1.15E-06 1.10E-06 1.05E-06 9.96E-07 9.48E-07 9.03E-07 8.59E-07

4.8 8.18E-07 7.79E-07 7.41E-07 7.05E-07 6.71E-07 6.39E-07 6.08E-07 5.78E-07 5.50E-07 5.23E-07

Probabilitas terjadi

stockout = 0.0495

Z=1.65

Penentuan Nilai Z

Service level

Stock Out

Z

value

Probability

0.90

0.10

1.28

0.95

0.05

1.65

0.98

0.02

2.05

0.99

0.01

2.33

(18)

103

Contoh

Permintaan sebuah item berdistribusi normal dengan

rata-rata 1000 unit per minggu dan standard deviasi

200 unit. Harga item $10 per unit dan ongkos pesan

$100. Ongkos simpan per unit per tahun ditetapkan

sebesar 30% dari nilai unit cost per unit dan lead time

tetap selama 3 minggu. Tentukan kebijakan inventori

jika diinginkan service level 95%, dan berapakah

ongkos untuk safety stock-nya

D

= 1000 per minggu (

=200)

UC

= $10 per unit

RC

= $ 100 per pesan

HC

= 0.3 x $10 = $3 per unit per tahun

LT

= 3 minggu

104

Contoh

unit

1862

3

52

1000

100

2

2

*

HC

D

RC

Q

service level 95%, Z=1.64

(Lihat Tabel Distribusi Normal)

Ongkos ekspektasi safety stock:

unit

3568

568

3000

3

200

64

.

1

1000

3

LT

D

Z

LT

ROP

per tahun

1704

$

3

568

cost

Holding

stock

Safety

Pertemuan 4 - Persiapan

Materi

Gambar

Grafik Persediaan (Sawtooth model )

Referensi

Dokumen terkait

Periode simpan benih suren yang semakin lama telah menurunkan viabilitas benih sehingga tidak dapat disimpan lebih dari 4 minggu agar viabilitasnya tetap tinggi karena

Maka Biaya Pemesanan Sekali Pesan untuk bahan baku celana dalam adalah 75% x Rp. Biaya penyimpanan akan semakin tinggi jumlahnya apabila jumlah unit yang

Oleh karena itu dilakukan pengkajian terhadap daya tahan penyimpanan dan panjang rhizome untuk mengetahui lama simpan bahan tanam tersebut agar produktivitas tetap terjaga,

Data yang akan digunakan adalah data jumlah penjualan barang dagangan per tahun, data rata-rata biaya setiap kali pemesanan dan data rata-rata biaya setiap kali

Benih yang akan disimpan harus mempunyai viabilitas awal yang semaksimum mungkin untuk mencapai waktu simpan yang lama, sebab selama masa penyimpanan yang terjadi

Dalam hal barang bukti yang disita lekas rusak dan/atau biaya penyimpanan terlalu tinggi, sehingga tidak memungkinkan disimpan lama, dapat dilaksanakan pengeluaran barang bukti

pada biji kacang tanah selama 6 bulan penyimpanan menunjukkan bahwa semakin lama benih disimpan maka tingkat infeksi jamur semakin tinggi baik yang disimpan pada suhu dingin

Apabiia siklus pemesanan makin besar akan menyebabkan jumlah pemesanan untuk setiap kali pesan menjadi makin kecil, hal ini akan memperkecil biaya penyimpanan dan sebaliknya