• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN MEGANG SAKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG SAKTI TAHUN 2014 NADI APRILYADI, S.Sos, M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Jurnal Kesehatan Keperawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN MEGANG SAKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG SAKTI TAHUN 2014 NADI APRILYADI, S.Sos, M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Jurnal Kesehatan Keperawatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PHBS DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN MEGANG SAKTI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG SAKTI TAHUN 2014

NADI APRILYADI, S.Sos, M.Kes

Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang

ABSTRAK

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat kesehatan Indonesia. Karena tingginya angka kesakitan dan angka kematian yang diakibatkan penyakit diare. Diare merupakan salh satu penyebab utama kematian anak balita.

Menurut Data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun (2011) di perkirakan kematian karena diare sebanyak 150.000 – 300.000 balita setiap tahun atau setiap tiga menit terdapat seorang balita yang meninggal karena diare.

Jenis penelitian yang digunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak balita dilurahan megang sakti yang berjumlah 114 balita. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara acak sederhama (simple random sampling) dan tehnik pengumpulan data adalah data primer dan data sekunder, dan data di analisis secara universal dan bivariabel.

Dari hasil analisa hubungan PHBS terhadap kejadian diare pada balita diperoleh bahwa dari 34 responden terbanyak sebanyak 15 orang (44,1%) yang mempunyai PHBS yang baik, yang mempunyai PHBS cukup sebanyak 10 orang (29,4%) sedangkan yang mempunyai PHBS kurang sebanyak 9 orang (26,5%) terhadap kejadian diare pada balita. Uji statistic chi square diperoleh nilai probability sama dengan o,283 (ρ>0,05) maka tidak ada hubungan antara PHBS terhadap kejadian diare pada balita.

Saran dari penulis diharapkan dimana yang akan datang dapat emalakukan penelitiaan dengan variabel yang alin menyangkut faktor – faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare atau dengan dilakukan observasi terhadap lingkungan sekitar rumah.

(2)

PENDAHULUAN

Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi lebih dari 3 kali pada anak anak dengan konsistensi encer, dapat berwarna hijau atau bercampur darah atau lender saja, sedangkan menurut depkes (2009) diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambah nya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya dalam sehari.

Kejadian diare pada balita dapat disebabkan akrena kesalahan dalam pemberian makan, dimana bayi sudah diberi makan selain ASI ekslusif sebelum berusia 4 tahun. Perilaku tersebut sangat beresiko bagi bayi untuk terkena diare Karena alasan pencernaan bayi belum mampu mencerna makanan selain ASI, bayi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan zat kekebalan yang hanya didapatkan dari ASI serta yang terakhir adanya kemungkinan makanan yang diberikan pada bayi sudah terkontaminasi oleh bakteri (Susanti, 2004).

Menurut Masri HS (2009) faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita yaitu yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif, pengetahuan ibu tentang diare, sumber air minum, dan kebiasaan mencuci tangan sebelum memberikan makanan pada bayi dan balita. Dari faktor tersebut yang paling dominan dalam penyebab terjadi diare pada balita adalah pemberian asi ekslusif dan pengetahuan ibu, balita yang diberi Asi ekslusif akan mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberi Asi ekslusif, sehingga balita yang tidak diberi Asi ekslusif lebih mudah menderita diare.

Terjadinya kasus diare pada balita tidak terlepas dari peran faktor resiko

terutama yang berhubungan dengan interaksi perilaku ibu dalam mengasuh anak dan lingkungannya. Selain itu perilaku ibu termasuk faktor resiko yang ikut berperan dalam terjadinya diare. Faktor resiko dalam penelitian ini meliputi kebersihan diri, penyediaan air bersih, pembuangan tinja, pembuangan limbah cair, pembuangan sampah, sanitasi makanan dan kebersihan rumah serta aktivitas sosial (Rahmah, 2006).

Menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tangga atas kesadaran sendiri dan secara sukarela sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif. Dengan PHBS setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit sehingga produktivitas kerja anggota keluarga pun meningkat. Anak – anak akan tumbuh sehat dan cerdas. Karenanya pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga (Badan Informasi Daerah, 2007)

(3)

balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan syaur setiap hari, melakukan aktivitas fisik, tidak merokok di dalam rumah, hanya 2 indikator yang memiliki persentasi paling rendah yaitu pemberantasan jentik nyamuk dan tidak merokok di dadalm rumah. Indicator PHBS rumah tangga yang digunakan yaitu mengacu pada standar pelayanan bidang kesehatan minimal ada sepuluh indicator (Kamisah, 2009).

Menurut catatn World Health Organization (WHO), diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun. Satu dari lima orang menderita diare infeksi setiap tahunnya, dan datu dari enam orang pasein yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi. Pada tahun 2009 kejadian diare meningkat menjadi urutan ke lima dengan angka kejadian sebanyak 318 kasus (6,6%) dan tertinggi di bandingkan dengan 10 desa lain dengan kasus sebanyak 58 kasus atau 18,2% (Masri HS, 2009)

Di dunia penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah lima tahun) terbesar, menurut catatan UNICEF, setiap detik satu balita meningga karena diare. Sedangkan menurut WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun. Di inggris 1 (satu) dari 6 (enam) orang pasien yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi, diare infeksi di Negara berkembang menyebabkan kematian sekitar 3 (tiga) juta penduduk setiap tahun. Di afrika anak – anak terserang diare infeksi sebanyak 7 kali setiap tahunnya (Messawati, 2996)

Angka kejadian diare pada balita di Provinsi Sumatera Selatan masih sangat tinggi, bedasarkan survelans terpadu

penyakit diare dipuskesmas dari bulan januari sampai desember 2010, sebanyak 41,717 penderita diare dan sebanyak 3,138 penderita diare adalah bayi dan balita, dengan jumlah balita sebanyak 43,145 orang (Profil Dinkes Sumsel, 2011).

Tujuan pembangunan sumatera sehat 2011 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan unruk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemapuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya (Dinkes Kabupaten Musi Rawas, 2008).

Di kabupaten Musi Rawas angka kejadian diare masih cukup tinggi pad tahun 2013 jumlah kasus penderita diare berjumlah 6,730 penderita. (Data Dinkes Kabupaten Musi Rawas, 2013).

METODELOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana data variabel – variabel yang termasuk variabel dependen dan independen dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2005),

Populasi merupakan keseluruhan objrk yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi penelitian ini adalah semua balita dikelurahan Megang Sakti yang berjumlah 114 balita.

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obejk yang diteliti, dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

(4)

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara acak sederhana (Simple Random Sampling).

PENGUMPULAN DATA 1. Sumber Data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian lembar kuisioner yang telah dipersiapkan. b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, Puskesmas Megang Sakti, Kantor Kelurahan Megang Sakti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dengan wawancara kepada responden.

3. Alat / Instrumen Pengumpulan Data Alat atau Instrumen yang digunakan adalah kuisioner.

ANALISA DATA 1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005). Yaitu variabel PHBS dengan kejadian diare pada balita berdasarkan ditribusi frekuensi.

2. Anlisa Bivariat

Analisa ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen menggunkan uji Chi – Square dengan derajat kemaknaan 0,05. Bila nilai ρ value ≤ α (0,05) berarti hasil perhitungan statistic tidak bermakna (tidak signifikasi)

HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariabel

a. Distribusi frekuensi jumlah balita yang terkena diare dalam 3 bulan terakhir.

TABEL 5.2

Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Terkena Diare Dalam 3 Bulan Terakhir Di

Kelurahan Megang Sakti Wilayah Kerja Puskesmas Megang Sakti Tahun 2014

Diare Frekuensi Persentase (%)

Ya 23 67.6

Tidak 11 32,4

Jumlah 34 100

Dari tabel 5.2 didapatkan bahwa sebagian besar responden dilihat dari jumlah balita yang terkena diare dalam 3 bulan terakhir sebanyak 23 orang (67,6%), sedangkan jumlah balita yang tidak terkena diare 11 orang (32,4%)

b. Distribusi Frekuensi PHBS dengan Kejadian Diare

TABEL 5.3

Distribusi Frekuensi PHBS dengan Kejadian Diare Di Kelurahan Megang Sakti Wilayah Kerja Puskesmas Megang Sakti Tahun 2014

PHBS Frekuensi Persentase (%) Baik

Cukup Kurang

15 10 9

44,1 29,4 26,5

Jumlah 34 100

Dari tabel 5.3 didapatkan bahwa responden dilihat dari PHBS yang baik sebanyak 15 orang (44,1%), PHBS yang cukup sebanyak 10 (29,4) sedangkan PHBS yang kurang sebanyak 9 (26,5%).

(5)

a. Hubungan PHBS dengan Kejadian Diare

Tabel 5.4

Hubungan PHBS dengan Kejadian Diare Di Kelurahan Megang Sakti Wilayah Kerja

Puskesmas Megang Sakti Tahun 2014

PHBS Kejadian Diare Jumlah P value Diare Tidak Diare

n % n % n %

0,283 Baik 8 53,3 7 46,7 15 100 Cukup 8 80 2 20 10 100 Kurang 7 77,8 2 22,2 9 100 Jumlah 23 67,6 11 32,4 34 100

Dari hasil analisa hubungan antara PHBS dengan Kejadian Diare pada balita diperoleh bahwa 34 reponden kurang ya 7 orang (77,8%), responden cukup dengan ya 8 responden (80%), sedangkan baik sebanyak 8 orang (53,3%) dengan kejadian diare pada balita. Hasil uji statistik Chi Square Correction diperoleh nilai probability sama dengan 0,283 (ρ > 0,05) maka tidak ada hubungan antara PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Megang Sakti Wilayah Kerja Puskesmas Megang Sakti Tahun 2014.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dari hasil penelitian tentang Hubungan PHBS terhadap Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Megang Sakti Wilayah Kerja Puskesmas Megang Sakti tahun 2014. Maka dapat di ambil kesimpulan:

1. Dapat dilihat PHBS yang baik sebanyak 15 orang (44,1%) dan PHBS yang cukup sebanyak 10 0rang (29,4%), sedangkan PHBS yang kurang sebanyak 9 orang (26,5%).

2. Dapat dilihat jumlah balita yang terkena diare sebanyak 23 balita

(67,6%) dan jumlah balita yang tidak terkena diare 11 balita (32,4%) 3. Hasil uji statistik Chi Square

Correction diperoleh nilai probability sama dengan 0,283 (ρ > 0,05) maka tidak ada hubungan antara PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita

SARAN

1. Bagi Institusi/Pendidikan

Diharapkan untuk pendidikan Karya Tulis Ilmiah ini dijadikan sebagai slah satu referensi untuk perpustakaan dan sebagai bahan

bacaan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan bagi mahasiawa dan sebagai latihan dalam melaksanakan penelitian yang akan datang.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat di kelurahan megang sakti wilayah kerja puskesmas megang sakti dalam pemecahan dan penanggulangan penyakit diare, serta menjadi pendorong bagi petugas kesehatan khususnya puskesmas megang sakti.

3. Bagi Ibu

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu terhadap PHBS terutama itu yang memiliki balita di Kelurahan Megang Sakti sehingga dapat mengurangi kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Megang Sakti tahun 2014.

4. Bagi Peneliti Lain

(6)

dapat mempengaruhi terjadinya diare atau berhubungan dengan PHBS dan dengan dilakukan observasi terhadap lingkungan sekitar rumah.

DAFTAR PUSTAKA Amirudin, 2007

Current Issue Kematian anak karena Penyakit diare. Diakses dari http:// ridwanaamirudin.wordpress.com Arikunto, Suharsini. Prof, Dr. 2002

Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatann praktek, Edisi V

Penerbit Roneka Cipta : Jakarta Bambang, 2007

http://www.kompas.com/ meninjaukesehatananaksedunia Depkes RI. 2002

.Pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan. Jakarta Depkes R1. 2007

Tujuan Pembangunan Nasional Depkes RI. 2008

Isu Prioritas Lokal dan Nasional Data Puskesmas, 2013

Rekapitulasi penyakit diare .2001.

Berita Epidemiologi Diare, Dirjen

P2M dan PL Dinkes Sumsel. 2006.

13 Keadaan yang Baru Dikenali dan Diatasi dalam Keadaan Sumsel Sehat 2009.

Dinas Keseatan Kabupaten Musi Rawas

10 Penyakit Terbesar di Wilayah Dinas Kesehatan Lubuklinggau.

Gulthom, DKK. 2000

Pedoman Pengembangan Program PHBS dan Tatatnan Sarana Kesehatan.

Hamdan dan Wahyudi, 2008

http://www.sinarharapan.co.id/berita/ 08/10/25/kesra.08.html data penyakit diare di sumsel 2008

Masjoer, Arif. 2000

Kapita Selekta Kedokteran Edisi

Ketiga Jilid 1. Penerbit Media Aesculapius FKUL. Jakarta

Notoatmodjo. Soekidjo, Prof, Dr. 2005

Metodelogi penelitian Kesehatan.

Rineka Cipta. Jakarta Nursalam, 2003

Konsep dan Penerapan Metodelogi

Penelitian Ilmu Keperawatan.

Salemba Medika Jakarta. Pickering et al. 2004

Kejadian Diare Pada Anak Pusat Promosi Kesehatan

Copyright©2007-webmaster@promosikesehatan.com Rahman, Siti.2006

Dikutip dari

http://puspasca.ugm.ac.id/files Salman, Kamisah. 2009

Bag. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran

Soetjiningsih, 2003

Tumbuh Kembang Anak, EGC. Jakarta

Sugiyono, 1997

Metode Penelitian Statistik. Jakarta Suriadi dan Yuliani. 2006.

Asuhan Keperawatan Pada Anak, Sagung seto, Jakarta.

Syahrul, Muhammad. 2006

(7)
(8)
(9)

Gambar

Tabel 5.43. Hasil  uji  statistik  Chi  Square

Referensi

Dokumen terkait

Selisih bagian pasar adalah selisih yang disebabkan perbedaan antara laba kotor perusahaan pada penjualan industri yang sesungguhnya dibandingkan dengan laba kotor

Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh yaitu data kualitas majalah kimia aspek materi, penyajian dan bahasa dan gambar oleh peer reviewer,

Dinamika konflik yang terjadi dibalik aksi protes dan perlawanan masyarakat lokal dalam pembangunan saluran irigasi Mbay Kiri telah berdampak pada rusaknya tatanan

Namun, pengelolaan kawasan konservasi, khususnya kawasan wisata alam di Indonesia dengan anggaran yang jauh dari ideal, dapat ditingkatkan melalui kerjasama dengan

Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.. Kegiatan menulis puisi yang dilakukan

10 Saya merasa keahlian saya dalam asuhan keperawatan terus meningkat 11 Rumah sakit memberikan dana untuk meningkatkan keahlian perawat 12 Saya dan rekan kerja tidak

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA LPTK SELEKSI AKADEMIK SELEKSI ADM PKA PELAKSANAAN PENDIDIKAN UJI KOMPETENSI L L REMIDI TL TL PEMBINAAN. 3

dasar dari batang kelapa sawit yaitu kadar airnya sangat bervariasi pada bebagai.. posisinya