HUKUM TATA NEGARA
Asas-Asas Hukum Tata Negara
Pokok Bahasan:
Pengertian Asas HTN
Ragam Asas HTN
Pancasila
Asas Kedaulatan Rakyat
Asas Negara Hukum
Asas Pembagian Kekuasaan
Asas Kekeluargaan
Pengertian Asas HTN
Asas hukum bukan merupakan norma hukum
konkrit, tetapi sebagai dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif
Asas hukum adalah norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif
Asas hukum bersifat abstrak sehingga umumnya tidak dituangkan dalam peraturan konkrit atau
diterapkan secara langsung pada peristiwa konkrit Asas hukum berakar dari dalam kenyataan
masyarakat dan pada nilai-nilai yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan bersama
Lanjutan…
Menurut Logeman, setiap peraturan
hukum dipengaruhi oleh 2 unsur, yaitu:
1. Unsur riil bersifat konkret dan
bersumber dari lingkungan hidup manusia (misal: tradisi, sifat genetis)
2. Unsur idiil bersifat abstrak dan
Lanjutan…
Bangunan hukum yang bersumber dari
unsur idiil berupa perasaan manusia disebut sebagai asas-asas hukum
(beginselen)
Bangunan hukum yang bersumber dari
unsur idill berupa akal/pikiran manusia disebut pengertian-pengertian hukum (begrippen)
Jadi asas-asas HTN bersumber dari unsur
idiil berupa perasaan manusia pandangan hidup manusia
Lanjutan…
Pengertian-pengertian dalam HTN umumnya
bersifat tetap, sedangkan asas-asas HTN
dapat berubah sesuai dengan perkembangan atau perubahan keadaan manusia
Perubahan asas-asas HTN disebabkan oleh
perubahan padangan hidup manusia
Contoh: demokrasi pemahaman demokrasi
berbeda-beda dan dapat berubah
individualisme vs. kolektivisme;
Lanjutan…
Asas-asas HTN terkait erat dengan
hukum positif, terutama UUD
Penyelidikan asas-asas HTN dapat
ditemukan terutama dalam UUD
Asas-asas HTN merupakan penjelmaan
dari HTN Positif
Asas-asas HTN penting dipahami karena
sistem dan praktik ketatanegaraan
Ragam Asas HTN
1. Pancasila
Setiap negara didirikan atas dasar
falsafah tertentu
Falsafah merupakan perwujudan dari
keinginan dan karakter rakyat dan bangsa
Segala aspek kehidupan negara dan
Lanjutan…
Pendiri negara Indonesia telah
menyepakati dan meyakini Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai common platform bagi
negara dan bangsa Indonesia yang bersifat majemuk/plural
Segala tindakan penyelenggara negara
Lanjutan…
Dalam bingkai hukum, Pancasila
merupakan sumber hukum materiil
Segala peraturan perundang-undangan
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila
Jika ada peraturan perundang-undangan
Lanjutan…
Pancasila sebagai asas HTN terdapat
dalam Pembukaan dan juga batang tubuh UUD 1945 yang memuat asas-asas berikut:
1. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Asas Perikemanusiaan
3. Asas kebangsaan
4. Asas kedaulatan rakyat
Lanjutan…
Asas Ketuhanan YME terdapat di Pembukaan dan
Pasal 29 UUD 1945
Asas Perikemanusiaan terdapat di Pembukaan dan
beberapa pasal pada Bab XA tentang HAM dan Pasal 34 UUD 1945
Asas Kebangsaan terdapat di Pembukaan dan Pasal
33 (tentang penguasaan bumi dan air oleh negara) UUD 1945
Asas Kedaulatan Rakyat terdapat di Pembukaan dan
Pasal 1 ayat (2)
Asas Keadilan Sosial terdapat di Pembukaan dan
Lanjutan…
2. Asas Kedaulatan Rakyat
Asas kedaulatan rakyat merupakan salah
satu prinsip dalam demokrasi
Asas kedaulatan rakyat punya hubungan
erat dengan paham demokrasi
Istilah kedaulatan rakyat memiliki
Lanjutan…
Dalam hukum internasional, kedaulatan adalah
hak mutlak bagi negara untuk mengatur dan
mengurus diri sendiri tanpa ada campur tangan negaa lain
Dalam perkembangan hukum internasional
saat ini, kedaulatan mutlak negara telah
menyusut/terkikis mulai dikenal dan berlaku prinsip humanitarian intervention dan
responsible to protect
Negara lain atau organisasi internasional dapat
Lanjutan…
Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily
Ibrahim, dalam HTN, kedaulatan tidak
hanya dalam pengertian negara memiliki kekuasaan penuh keluar dan kedalam,
tetapi juga bisa dikenakan pada negara yang terikat dalam suatu perjanjian yang berbentuk traktat atau dalam bentuk
Lanjutan…
Menurut Jean Bodin, kedaulatan itu tidak terpecah, asli, dan tidak terbatas
Tidak terpecah karena dalam suatu negara hanya terdapat satu kekuasaan tertinggi
Asli karena kekuasaan tertinggi tidak berasal dari kekuasaan yang lebih tinggi
Tidak terbatas karena tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi yang dapat membatasi kekuasaan itu Paham kedaulatan dari Jean Bodin itu muncul
Lanjutan…
Menurut para teoretisi/flsuf penganut ajaran
kontrak sosial/perjanjian masyarakat, kedaulatan muncul dari adanya perjanjian antara
masyarakat dengan orang/pihak yang diberi mandat kekuasaan oleh masyarakat
Kedaulatan bersumber dari masyarakat/rakyat
yang diberikan pada penguasa berdasarkan kesepakatan tertentu
Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau
Lanjutan…
Indonesia menganut asas kedaulatan
rakyat
Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 “Kedaulatan
berada di tangan rakyat”
sebelum amandemen, kedaulatan rakyat
dilaksanakan oleh MPR
setelah amandemen, kedaulatan rakyat
dilaksanakan oleh UUD
Lanjutan…
3. Asas Negara Hukum
Negara hukum adalah negara yang
berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi setiap warga negaranya
Dalam negara hukum, penyelenggaraan
Lanjutan…
Gagasan negara hukum sejalan dengan
pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan harus dijalankan berdasarkan hukum
(nomos)
Gagasan negara hukum berhubungan
erat dengan asas legalitas karena segala penyelenggaraan negara harus
Lanjutan…
Gagasan negara hukum sebagai reaksi
atas praktik negara polisi pada masa kekuasaan monarki absolut (the rule of king)
Dalam negara polisi penguasa
memonopoli semua hal, sedangkan rakyat tidak dapat ikut campur sama sekali dalam urusan penyelenggaraan negara
Dalam negara hukum, kekuasaan
Lanjutan…
Dalam khasanah pemikiran Barat, negara hukum
disebut dengan istilah the rule of law (Inggris) dan
rechtstaat (Jerman)
Kedua istilah itu muncul dari latar belakang dan sistem
hukum berbeda, sehingga memiliki perbedaan konsep
Rechstaat muncul dari perjuangan menentang
absolutisme kekuasaan sehingga bersifat revolusioner, sedangkan the rule of law berkembang secara
evolusioner
The rule of law berasal dari sistem hukum common law
yang bersifat yudisial (judge made law)
Rechstaat berasal dari sistem hukum civil law yang
Lanjutan…
Menurut A.V. Dicey, negara hukum
mencakup 3 unsur penting, yaitu:
1. Supremacy of law
2. Equality before the law
Lanjutan…
Gagasan negara hukum berhubungan
erat dengan gagasan kedaulatan rakyat karena hukum dibuat atas dasar
kedaulatan rakyat atau persetujuan rakyat melalui wakilnya
Negara hukum harus dibangun dan
ditegakkan menurut prinsip kedaulatan rakyat (demokrasi) negara hukum
Lanjutan…
Indonesia menganut asas negara hukum
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan
bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum” Amandemen Ketiga
Semua penyelenggara negara dan
Lanjutan…
3. Asas Pembagian Kekuasaan
Pembagian kekuasaan (divison of power)
beda dengan pemisahan keuasaan (separation of power)
Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan
kekuasaan terpisah-pisah dalam
beberapa bagian, baik orangnya maupun fungsinya
Pemisahan kekuasaan murni mulai
Lanjutan…
Pembagian kekuasaan berarti kekuasaan
dibagi-bagi dalam beberapa bagian, tetapi tidak dipisahkan
Antara bagian keuasaan mungkin dapat
Lanjutan…
Teori pemisahan kekuasaan dan
pembagian kekuasaan muncul di Eropa Barat sebagai reaksi atas kekuasaan
monarki absolut yang semuanya digenggam oleh Raja
Kekuasaan yang bertumpu pada satu
Lanjutan…
John Locke membagi kekuasaan menjadi:
legislatif (pembuat UU), eksekutif (pelaksana UU), dan federatif (hubungan luar negeri)
Montesquieu membagi kekuasaan menjadi:
legislatif (pembuat UU), eksekutif (pelaksana UU), dan yudikatif (kekuasaan kehakiman)
Trias Politika
Ivor Jennings membagi pemisahan kekuasaan
Lanjutan…
UUD 1945 Indonesia menganut asas
pembagian kekuasaan
Setelah amandemen UUD 1945 kadang
disebut dengan pemisahan kekuasaan secara formil
Dalam UUD 1945 terdapat
Lanjutan…
4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan tidak terdapat di Pembukaan
UUD 1945 dan butir-butir Pancasila, tetapi ada di batang tubuh UUD 1945, yaitu Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
Asas kekeluargaan sebagai wujud dari sifat tata
negara Indonesia asli dalam kehidupan desa di Indonesia yang mengutamakan cara
Lanjutan…
Asas kekeluargaan sering disebut sebagai
bentuk paham negara integralistik di Indonesia dikemukakan oleh Soepomo
Negara integralistik menganggap
penyelenggara negara dan warga negara dalam satu kesatuan
Paham negara integralistik tercermin dari
praktik kekuasaan pada masa Demokrasi
Terpimpin Presiden Soekarno dan Demokrasi Pancasila Presiden Soeharto
Paham negara integralistik dinilai cenderung
Lanjutan…
UUD 1945 mengenal 2 cara pengambilan
keputusan, yaitu musyawarah untuk mufakat dan dengan suara terbanyak (voting)
Musyawarah untuk mufakat bersumber
dari hukum adat yang didasarkan pada semangat toleransi dan kebersamaan
Voting bersumber dari paham demokrasi
Lanjutan…
Kebaikan cara musyawarah untuk mufakat,
yaitu:
Semua pihak merasa dilibatkan dan dihargai
Keputusan yang dibuat dapat diterima semua pihak
Keburukan cara musyawarah untuk mufakat,
yaitu:
Proses pengambilan keputusan bisa lama/berlarut-larut Kadang sulit mencapai kata sepakat
Jika pihak minoritas tidak setuju maka keputusan tidak
dapat diambil (deadlock)
Menimbulkan diktator minoritas karena pihak minoritas
Lanjutan…
Kebaikan voting, yaitu:
Keputusan dapat diambil secara cepat
Setiap orang punya hak suara yang sama (one
man/woman one vote and one value)
Keburukan voting, yaitu:
Pihak mayoritas dapat memaksakan kehendaknya
Pihak minoritas akan selalu kalah jumlah suara
Lanjutan…
Pada masa Demokrasi Parlementer, keputusan di parlemen Indonesia cenderung dengan suara
terbanyak
Antara sejak 5 Juli 1959 hingga Maret 1978, keputusan di legislatif selalu dengan cara musyawarah untuk mufakat
Selama masa Orde Baru, keputusan di legislatif lebih dominan cara musyawarah untuk mufakat yang
dikondisikan, sesekali ada voting
Pada Era Reformasi sejak 1998 hingga sekarang, keputusan di legislatif cenderung melalui voting
Lanjutan…
5. Asas Negara Kesatuan
Sering digunakan istilah berbeda untuk menyebut negara kesatuan
Perbedaan ini terjadi bukan hanya dalam
literatur HTN, tetapi juga dalam peraturan resmi
Ada yang menyebutnya dengan bentuk negara kesatuan, ada pula menyebutnya dengan
Lanjutan…
Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim,
istilah yang tepat adalah susunan, yang
pilihannya adalah susunan negara kesatuan atau federasi
Menurut Jimly Asshiddiqie, istilah yang tepat
adalah bentuk, yang terdiri dari bentuk negara kesatuan, serikat/federasi, atau konfederasi
Jimly Asshiddiqie membedakan antara istilah
bentuk negara (kesatuan, serikat/federasi,
konfederasi), bentuk pemerintahan (republik,
Lanjutan…
Sejak kemerdekaan Republik Indonesia,
pendiri negara sepakat untuk memilih susunan/bentuk negara kesatuan (Pasal 1 ayat (1) UUD 1945)
Mohammad Hatta pernah mengusulkan
susunan/bentuk negara federasi
Dari sejak mulai berdirinya RI hingga
Lanjutan…
Saat perubahan/amandemen UUD 1945
dilakukan pada tahun 1999-2002, para anggota MPR sepakat untuk tidak
mengubah susunan/bentuk negara
kesatuan selama proses perubahan UUD 1945 berlangsung di MPR
Bahkan Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 hasil
perubahan/amandemen UUD 1945
Lanjutan…
Susunan/bentuk negara kesatuan memiliki
kedudukan yang sangat kuat karena:
Pilihan susunan negara kesatuan disebut tegas dalam
UUD 1945
UUD 1945 menegaskan bahwa susunan negara
kesatuan tidak dapat diubah
Karena itu asas negara kesatuan menjadi salah
satu asas dalam HTN
Operasionalisasi susunan/bentuk negara
Sumber Rujukan
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan
Konstitusionalisme Indonesia (MKRI & PSHTN FHUI: Jakarta, 2004)
Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim,
Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia
(PSHTN FH UI: Jakarta, Cetakan Kelima, 1983)
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia
(PT. RajaGrafndo Persada: Jakarta, 2005)
Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum