• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengujia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengujia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengumpulan dan Pengolahan Data, Pengujian Hipotesis

A. Pengumpulan Data

Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk melihat apa yang ingin dilihatnya, mendengar apa yang ingin didengarnya dan melakukan apa yang ingin dilakukan. Anggapan dasar ini selalu mengganggu peneliti sebagai manusia dalam melakukan pengamatan.

Apa yang telah dijelaskan dalam bab sebelum ini adalah bagaimana peneliti menentukan metode setepat- tepatnya untuk memperoleh suatu data, kemudian disusul dengan cara- cara menyusun alat pembatunya, yaitu instrumen.

Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian. Namun demikian, mengumpulkan data jeuh lebih penting. Oleh sebab itu, menyusun instrumen dan mengumpulkan data harus ditangan dengan serius agar hasil yang diperoleh sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat.

Semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data, maka semakin mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya. Mengumpulkan data memang merupakan suatu pekerjaan yang melelahkan dan kadang- kadang sulit. Harus melakukan pekerjaan dari rumah ke rumah utuk melakukan interviu atau membagikan angket dan lain sebagainya. Jika seorang peneliti melakukkan sedikit kesalahan sikap dalam interviu atau melakukan pengumpulan data maka akan mempengaruhi data yang diberikan oleh responden. Kemungkinan kesimpulannya akan salah. Dengan begitu, mengumpulkan data merupakan pekerjaan paling penting dalam meneliti.

1. Pengertian

1.1 Data

a. Pengertian Data

(2)

Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui.

b. Jenis Data

Jenis- jenis data dapat dibagi berdasarkan sifat- sifatnya, cara memperolehnya, sumbernya dan waktu pengumpulannya. Jenis- jenis data berdasarkan siafat- sifatnya yaitu:

1. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka. Misalnya kuesioner pertanyaan yang berkaitan dengan tema atau hal- hal dalam penelitian.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk suatu angka. Misalnya: harga saham suatu perusahaan, besarnaya pendapatan dalam waktu setahun, nilai siswa kelas 7 dan lain sebagainya.

1.2 Pengumpulan Data

a. Metode Pengumpulan Data

Menurut Ganjar Sayogo, dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa saja alat yang digunakan.

(3)

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Menurut Suharismi Arikunto (2010: 266) , ada lima teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Penggunaan Tes

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada dan tidaknya, seberapa besarnya kemampuan objek yang diteliti maka digunakan tes.

Salah satu cara yang digunakan pada teknik penggunaan tes dalam pengumpulan data yaitu instrument (instrument). Instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan tingkat pencapaiannya (prestasi).

Contoh instrumen yang digunakan, yaitu

2. Penggunaan Kuesioner atau Angket

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data.

Sebelum kuesioner disusun, maka harus dilalui prosedur, yaitu:

a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. c. Menjabarkan setiap variabel menjadi suatu sub- variabel yang lenih

spesifik dan tunggal.

d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisanya.

(4)

pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data dengan metode angket ini akan menjadi sulit jika respondennya cukup besar dan tersebar diberbagai wilayah.

Beberapa hal yang perlu diperhatiakan dalam penyusunan angket, menurut Ganjjar Sayogo (dalam Sugiyono, 2007:163) terkaitai dalan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

Ada beberapa prinsip penulisan angket yang menyangkut beberapa factor, yaitu:

1. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris.

3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

Contoh angket yang diberikan kepada responden, sebagai berikut:

3. Penggunaan Metode Interviu

(5)

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

Sikap dalan melakukan wawancara juga perlu diperhatikan, seperti sikap duduk, penampilan fisik, tutur kata, kermahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan, karena akan berpengaruh terhadap isi jawaban responden yang diterima oleh peniliti. Oleh sebab itu, maka perlu adanya latihan sebelum melakukan wawancara pada responden.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara:

1. Wawancara terstuktur, yaitu: peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

2. Wawancara tidak terstuktur, yaitu: wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

4. Penggunaan Metode Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

(6)

Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

2. Non participant Observation

Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.

Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dan sebagainya.

5. Penggunaan Metode Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode- metode lainnya, metode dokumentasi juga sering digunakan. Metode dokumentasi menurut Suahrismi Arikunto, 2010:274, yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, surat kabar, notulen rapat, agenda, prasasti dan sebagianya.

(7)

belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukanlah benda hiduptetapi benda mati.

Seperti telah dijelaskan, dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang chek- list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat atau muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda chek atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal- hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel, peniliti dapat menuliskannnya dengan kalimat bebas.

B. Pengolahan Data

1. Pengertian Pengolahan Data

2. Jenis- jenis Data

3. Langkah- langkah Pengolahan Data

4. Pengolahan Data secara Kuantitatif dan Kualitatif

C. Pengujian Hipotesis 1. Pengertian Hipotesis

Menurut Muhamad WInaf Gani, hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu

hupo dan thesis. Hupo berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.

Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang tingkat kebenaranya masih lemah dan perlu dibuktikakn atau merupakan dugaan yang berrsifat sementara.

Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian. Artinya keputusan tersebut bias benar atau salah.

Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa dia tidak boleh mempuyai keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya bias membantu memenuhi keterbuktian suatu hipotsis. Penelitian harus bersifat objektif terhadap data yang terkumpul.

2. Fungsi Hipotesis

Menurut Saputro, fungsi dan kegunaaan hipeotesis dalam penelitian setidaknya ada empat, yaitu:

(8)

2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.

3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.

4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.

3. Jenis- jenis hipotesis

Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variabel akibat. Namun demikian ada hipotesis yang menggambarkan perbandingan satu variabel dari dua sampel, misalnya membandingkan motivasi belajar siswa yang cepat dalam belajar dengan siswa yang kurang dalaam belajar.

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuanya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Seorang ahli Brog yang dibantu oleh temannya Gall (1979: 61) mengajukan adanya peersyaratan untuk hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.

2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel

3. Hipotesis harus didukung oleh teori- teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.

Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

a. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternative, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.

 Rumusan Hipotesis Kerja (Ha)

a. Jika ………maka………

Contohmya: Jika belajar dengan metode cooperative learning behasil maka tingkat prestasi siswa meningakat. b. Ada perbedaan antara …………dan………….

Contohnya: Ada perbedaan tingkat belajar siswa dengan metode cooperative learning dan metode lainya.

c. Ada pengaruh ……….terhadap………….

Contohnya: Ada pengaruh penggunaan metode belajar yang baik terhadap keberhasilan belajar siswa.

b. Hipotesis nol (null hypothese) atau disingkat Ho

(9)

Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Pemberian nama “hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah karena tidak adanya perbedaan antar dua variabel.

 Rumusan Hipotesis Nol (Ho)

a. Tidak ada perbedaan antara ………dengan………… Contohnya: Tidak ada perbedaan antara metode yang digunakan sebelumnya dengan metode yang sekarang digunakan.

b. Tidak ada pengaruh ……….terhadap……….. Contohnya: Tidak ada pengaruh nya metode cooperative learning terhadap kemampuan belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

1. Bagi perusahaan industri, terdapat kekurangan dalam dimensi akuntansi lingkungan fisik dan akuntansi lingkungan moneter yaitu kadang-kadang perhitungan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa nampak secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) antara kadar glukosa pada saat estrus dan yang

Yogyakarta tentang perilaku berisiko kesehatan terhadap kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah menemukan bahwa remaja pria lebih tinggi melakukan hubungan

 Prioritas akan naik jika proses makin lama menunggu waktu jatah CPU... Round

Sistem pertahanan non spesifik merupakan pertahanan dalam tubuh yang mendasar bagi ikan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, karena

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa store atmosphere bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk berkunjung, memudahkan mereka untuk mencari barang

•• Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul atau tempat lain mensekresi leptin ke dalam

Kajian terhadap kedelapan sajak Indonesia modern yang ditulis oleh lima penyair tersebut dilakukan dengan cara membandingkan kisah Nabi Ibrahim yang terdapat dalam Alkitab dan