i
Disusun Oleh:
Muhammad Sasmito A W 15/380439/SV/08246 Dandy Ary R 15/386054/SV/09440 Bahari Bastian 15/380420/SV/08227 Desgracia Rumapea 15/380424/SV/08231 Nugraheni Rizky P 15/380442/SV/08249
Dosen Pembimbing:
Anindita Suryarasmi, S.Kom., M.Cs
PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan proyek sistem informasi serta dapat menyelesaikan penulisan laporan dalam tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.
Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah kami kerjakan dan kami selesaikan tentang proyek klinik yang kami dapatkan dari klien pemilik Klinik Gigi dan Umum Samita. Proyek Sistem Informasi ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi Diploma III Ilmu Komputer dan Sistem Informasi. Selain itu, proyek sistem informasi ini banyak memberikan manfaat baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat kami temukan saat berada di bangku perkuliahan.
Dalam penyusunan laporan hasil pengerjaan Proyek Sistem Informasi ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada banyak pihak, terutama kepada:
1. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Dekan Sekolah Vokasi.
2. Anindita Suryarasmi, S.Kom., M.Cs. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam melaksanakan dan juga menyelesaikan laporan ini.
3. Pihak klien yang juga telah banyak memberikan bimbingan dengan baik secara langsung maupun tidak secara langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek dengan baik. 4. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
pelaksanaan Proyek Sistem Informasi maupun dalam menyelesaikan laporan
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidaklah sempurna. Apabila terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan laporan ini, penulis mengharapkan saran dan kritik agar dalam penulisan selanjutnya menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 15 Januari 2018
iii
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
BAB III LANDASAN TEORI... 12
3.1 Konsep Dasar Sistem ... 12
3.2 Konsep Dasar Informasi ... 15
3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17
3.4 Basis Data ... 20
3.5 Diagram Use Case ... 25
3.6 Web ... 26
3.7 Software Framework ... 26
3.8 Konsep MVC (Model, View, Controler) ... 27
3.9 Bahasa Pemrograman ... 28
3.10 Perangkat Lunak Sistem ... 30
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33
4.1 Analisis Sistem ... 33
4.2 Perancangan Sistem... 36
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM ... 89
5.1 Spesifikasi Sistem ... 89
5.2 Implementasi Basis Data ... 89
iv
BAB VI HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ... 144
6.1 Skenario Pengujian ... 144
6.2 Hasil Pengujian ... 145
6.3 Hasil Pengujian Pengguna ... 160
DAFTAR PUSTAKA ... 161
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Sistem Informasi (Jogiyanto, 2005) ... 17
Gambar 3.2 Simbol-simbol Use case... 25
Gambar 3.3 Konsep MVC ... 28
Gambar 3.4 Struktur dasar HTML ... 28
Gambar 3.5 Struktur dasar PHP ... 29
Gambar 3.6 Contoh syntax CSS ... 30
Gambar 3.7 Contoh scipt javascript ... 30
Gambar 4.1 ERD sistem infomasi Klinik Gigi dan Umum Samita ... 38
Gambar 4.2 Hubungan relasi antar tabel dalam sistem informasi Klinik Gigi dan Umum Samita ... 50
Gambar 4.3 Diagram use case sistem infomasi Klinik Gigi dan Umum Samita ... 52
Gambar 4.4 DAD Level Konteks ... 53
Gambar 4.5 DAD Level 1 ... 54
Gambar 4.6 DAD Level 2 Proses manajemen akun (proses 1.0) ... 55
Gambar 4.7 DAD Level 2 Proses pemeriksaan (proses 4.0) ... 56
Gambar 4.8 DAD Level 2 Proses pendaftaran (proses 5.0) ... 57
Gambar 4.9 Rancangan struktur menu pemilik ... 58
Gambar 4.10 Rancangan struktur menu petugas ... 59
Gambar 4.11 Rancangan struktur menu dokter ... 59
Gambar 4.12 Rancangan antarmuka masuk / login ... 60
Gambar 4.13 Rancangan antarmuka dashboard pemilik ... 61
Gambar 4.14 Rancangan antarmuka dashboard petugas ... 61
Gambar 4.15 Rancangan antarmuka dashboard dokter ... 62
Gambar 4.16 Rancangan antarmuka halaman profil pemilik ... 63
Gambar 4.17 Rancangan antarmuka halaman profil petugas ... 63
Gambar 4.18 Rancangan antarmuka halaman profil dokter ... 64
Gambar 4.19 Rancangan antarmuka ubah data pemilik ... 64
Gambar 4.20 Rancangan antarmuka ubah data petugas ... 65
Gambar 4.21 Rancangan antarmuka ubah data dokter ... 65
Gambar 4.22 Rancangan antarmuka antrian pendaftaran diakses oleh pemilik ... 66
Gambar 4.23 Rancangan antarmuka antrian pendaftaran diakses oleh petugas ... 67
Gambar 4.24 Rancangan antarmuka antrian pembayaran diakses oleh pemilik ... 68
Gambar 4.25 Rancangan antarmuka antrian pembayaran diakses oleh petugas ... 68
Gambar 4.26 Rancangan antarmuka rekam medis terakhir diakses oleh pemilik ... 69
Gambar 4.27 Rancangan antarmuka rekam medis terakhir diakses oleh dokter ... 70
Gambar 4.28 Rancangan antarmuka catatn pemeriksaan terakhir diakses oleh pemilik ... 71
Gambar 4.29 Rancangan antarmuka catatan pemeriksaan terakhir diakses oleh dokter ... 71
Gambar 4.30 Rancangan antarmuka manajemen obat ... 72
Gambar 4.31 Rancangan antarmuka tambah obat ... 73
Gambar 4.32 Rancangan antarmuka manajemen tindakan ... 73
vi
Gambar 4.34 Rancangan antarmuka manajemen akun ... 75
Gambar 4.35 Rancangan antarmuka tambah user ... 75
Gambar 4.36 Rancangan antarmuka daftar pasien ... 76
Gambar 4.37 Rancangan antarmuka lihat detail pasien ... 77
Gambar 4.38 Rancangan antarmuka Daftar Obat ... 78
Gambar 4.39 Rancangan antarmuka Daftar Pasien lama ... 79
Gambar 4.40 Rancangan antarmuka Daftar Pasien baru ... 79
Gambar 4.41 Rancangan antarmuka tahap pemeriksaan umum pada klinik umum ... 80
Gambar 4.42 Rancangan antarmuka tahap analisa pemeriksaan pada klinik umum ... 81
Gambar 4.43 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 3 (Resep Obat) pada klinik umum ... 82
Gambar 4.44 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 4 (tindakan) pada klinik umum ... 83
Gambar 4.45 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 1 pada klinik Gigi ... 84
Gambar 4.46 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 2 pada klinik Gigi ... 85
Gambar 4.47 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 3 pada klinik Gigi ... 86
Gambar 4.48 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 4 (Resep Obat) pada klinik Gigi ... 87
Gambar 4.49 Rancangan antarmuka pemeriksaan tahap 5 (Tindakan) pada klinik Gigi ... 88
Gambar 5.1 Implementasi Tabel Alergi... 90
Gambar 5.2 Implementasi Tabel Dokter ... 90
Gambar 5.3 Implementasi Tabel Jobs ... 90
Gambar 5.4 Implementasi Tabel Klinik... 91
Gambar 5.5 Implementasi Tabel Obat ... 91
Gambar 5.6 Implementasi Tabel Odontogram... 92
Gambar 5.7 Implementasi Tabel Pasien ... 92
Gambar 5.8 Implementasi Tabel Pembayaran ... 93
Gambar 5.9 Implementasi Tabel Pemeriksaan ... 93
Gambar 5.10 Implementasi Tabel Pendaftaran ... 94
Gambar 5.11 Implementasi Tabel Penyakit ... 94
Gambar 5.12 Implementasi Tabel periksa_tindakan ... 94
Gambar 5.13 Implementasi Tabel Resep ... 95
Gambar 5.14 Implementasi Tabel riwayat_penyakit ... 95
Gambar 5.15 Implementasi Tabel Status ... 96
Gambar 5.16 Implementasi Tabel Tindakan ... 96
Gambar 5.17 Implementasi Tabel trx_alergi ... 96
Gambar 5.18 Implementasi Tabel trx_status ... 97
Gambar 5.19 Implementasi Tabel Users ... 98
Gambar 5.20 Source code untuk konfigurasi koneksi database mysql ... 99
Gambar 5.21 Halaman utama petugas ... 100
Gambar 5.22 Source code daftar pasien lama yang telah terdaftar lanjutan ... 101
Gambar 5.23 Implementasi formulir pendaftaran pasien baru ... 102
Gambar 5.24 Source code untuk menyimpan data pendaftaran pasien baru ke basis data ... 103
Gambar 5.25 Implementasi pendaftaran pasien lama ... 104
vii
Gambar 5.27 Pemberitahuan data berhasil ditambah ... 106
Gambar 5.28 Antrian pemeriksaan pada halaman utama dokter ... 107
Gambar 5.29 Source code untuk menampilkan data antrian pemeriksaan pada dashboard dokter ... 107
Gambar 5.30 Source code untuk menampilkan data antrian pemeriksaan pada dashboard dokter lanjutan ... 108
Gambar 5.31 Implementasi formulir pemeriksaan pada klinik umum ... 108
Gambar 5.32 Source code Rekam_medis untuk menampilkan halaman formulir pemeriksaan pasien unit layanan umum ... 109
Gambar 5.33 Implementasi pemeriksaan umum pada pemeriksaan umum ... 109
Gambar 5.34 Implementasi analisa pemeriksaan pada pemeriksaan umum ... 110
Gambar 5.35 Implementasi tahap pemberian resep pada pemeriksaan umum ... 110
Gambar 5.36 Implementasi tahap tindakan pada pemeriksaan umum ... 110
Gambar 5.37 Implementasi tahap pemeriksaan Gigi ... 111
Gambar 5.38 Source code rekam medis untuk menyimpan data pemeriksaan umum ... 112
Gambar 5.39 Source code rekam medis untuk menyimpan data pemeriksaan gigi ... 113
Gambar 5.40 Implementasi rekam medis pasien ... 114
Gambar 5.41 Source code daftar rekam medis terakhir ... 114
Gambar 5.42 Source code daftar rekam medis terakhir lanjutan ... 115
Gambar 5.43 Implementasi daftar obat yang tersedia pada klinik ... 116
Gambar 5.44 Source code daftar obat pada controller Obat ... 117
Gambar 5.45 Implementasi halaman untuk menambah obat ... 118
Gambar 5.46 Implementasi halaman untuk mengubah data obat ... 118
Gambar 5.47 Source code tambah dan ubah obat pada controller Obat ... 119
Gambar 5.48 Source code tambah dan ubah obat pada controller lanjutan ... 120
Gambar 5.49 Implentasi modal mengahapus data obat ... 121
Gambar 5.50 Source code untuk hapus data obat ... 121
Gambar 5.51 Implementasi halaman pemilik untuk memilih akun pengguna ... 122
Gambar 5.52 Implementasi halaman daftar pengguna ... 122
Gambar 5.53 Implementasi form tambah pengguna ... 123
Gambar 5.54 Source code Tampil daftar pengguna dan tambah data pengguna baru ... 123
Gambar 5.55 Source code menyimpan data pengguna ... 124
Gambar 5.56 Source code menyimpan data pengguna lanjutan ... 125
Gambar 5.57 Source code menyimpan data pengguna lanjutan ... 126
Gambar 5.58 Implementasi form ubah data pengguna ... 127
Gambar 5.59 Source code untuk mengubah data akun pengguna ... 127
Gambar 5.60 Source code untuk mengubah data akun pengguna lanjutan ... 128
Gambar 5.61 Implementasi konfirmasi menghapus akun pengguna ... 129
Gambar 5.62 Source code hapus akun pengguna ... 129
Gambar 5.63 Impelementasi menuju ke halaman manajemen tindakan ... 130
Gambar 5.64 Implementasi halaman manajemen tindakan ... 130
viii
Gambar 5.66 Implementasi form tambah tindakan ... 132
Gambar 5.67 Source code untuk tambah tindakan ... 132
Gambar 5.68 Source code untuk tambah tindakan lanjutan ... 133
Gambar 5.69 Implementasi konfirmasi hapus tindakan ... 133
Gambar 5.70 Source code hapus tindakan ... 134
Gambar 5.71 Menu navigasi daftar pasien pada halaman petugas ... 134
Gambar 5.72 Implementasi daftar pasien ... 135
Gambar 5.73 Source code tampil daftar pasien ... 136
Gambar 5.74 Implementasi form tambah data pasien baru ... 137
Gambar 5.75 Source code tambah pasien baru ... 138
Gambar 5.76 Implementasi form tambah pasien lama ... 139
Gambar 5.77 Source code tambah pasien lama ... 139
Gambar 5.78 Source code tambah pasien lama lanjutan ... 140
Gambar 5.79 Implementasi konfirmasi hapus data pasien ... 140
Gambar 5.80 Source code hapus data pasien ... 141
Gambar 5.81 Implementasi antrian pembayaran pada halaman petugas ... 141
Gambar 5.82 Source code tampilan pembayaran pasien ... 142
Gambar 5.83 Implementasi cetak pembayaran ... 143
Gambar 5.84 Implementasi cetak pembayaran pada halaman pembayaran pasien ... 143
Gambar 6.1 Tampilan halaman login... 145
Gambar 6.2 Tampilan verifikasi gagal... 146
Gambar 6.3 Halaman Utama untuk petugas ... 147
Gambar 6.4 Tampilan utama untuk dokter ... 147
Gambar 6.5 Tampilan Utama Pemilik ... 148
Gambar 6.6 Formulir untuk tambah akun baru ... 149
Gambar 6.7 Pesan data yang dimasukkan salah ... 149
Gambar 6.8 Tampilan data yang dimasukkan benar ... 150
Gambar 6.9 Tampilan untuk ubah data akun ... 150
Gambar 6.10 Pesan konfirmasi menonaktifkan akun ... 151
Gambar 6.11 Tombol tambah pasien baru ... 152
Gambar 6.12 Tampilan formulir masukan pendaftaran pasien baru ... 152
Gambar 6.13 Antrian pada kolom daftar antrian beserta status ... 153
Gambar 6.14 Tombol daftar pasien lama ... 153
Gambar 6.15 Halaman Pendaftaran pasien lama ... 154
Gambar 6.16 Pencarian dan pemilihan pada data pasien lama ... 154
Gambar 6.17 Notifikasi data kurang lengkap ... 155
Gambar 6.18 Antrian pemeriksaan pada halaman dokter ... 156
Gambar 6.19 Halaman progress dari pemeriksaan pasien ... 156
Gambar 6.20 Empat tahap yaitu mengisi data pemeriksaan umum ... 156
Gambar 6.21 Analisa pemeriksaan/SOAP ... 157
Gambar 6.22 Tahap pengisian resep obat ... 157
ix
Gambar 6.24 Formulir elemen gigi pada pemeriksaan gigi ... 158
Gambar 6.25 Antrian Pembayaran ... 159
Gambar 6.26 Daftar tagihan pasian yang harus dibayar ... 159
Gambar 6.27 Kolom bayar untuk membantu menghitung jumlah uang kembalian ... 159
Gambar 6.28 Tombol cetak tagihan pembayaran ... 160
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan tinjauan pustaka penelitian ... 10
Tabel 3.1 Simbol diagram ERD ... 22
Tabel 4.1 Rancangan tabel klinik... 39
Tabel 4.2 Rancangan tabel jobs ... 39
Tabel 4.3 Rancangan tabel obat ... 40
Tabel 4.4 Rancangan tabel dokter ... 41
Tabel 4.5 Rancangan tabel odomtogram ... 41
Tabel 4.6 Rancangan tabel pasien ... 42
Tabel 4.7 Rancangan tabel pembayaran ... 42
Tabel 4.8 Rancangan Table penyakit ... 43
Tabel 4.9 Rancangan tabel periksa_tindakan ... 43
Tabel 4.10 Rancangan tabel resep ... 44
Tabel 4.11 Rancangan tabel riwayat_penyakit ... 44
Tabel 4.12 Rancangan tabel status ... 45
Tabel 4.13 Rancangan tabel tindakan ... 45
Tabel 4.14 Rancangan tabel trx_alergi ... 46
Tabel 4.15 Rancangan tabel trx_status ... 46
Tabel 4.16 Rancangan tabel trx_alergi ... 47
Tabel 4.17 Rancangan tabel pemeriksaan ... 47
Tabel 4.18 Rancangan tabel users ... 48
Tabel 4.19 Rancangan tabel pendaftaran ... 49
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat, khususnya di bidang informasi dan komunikasi. Salah satunya adalah kemajuan di bidang komputer. Perkembangan teknologi ini memberikan banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Karena dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari sehingga lebih efektif dan efisien. Peranan teknologi informasi ini berpengaruh terhadap perkembangan daya saing suatu organisasi untuk memberikan layanan yang terbaik. Berdasarkan hal tersebut di berbagai instansi dan perusahaan terus diupayakan untuk meningkatkan sumber daya manusia secara sistematis dan terarah agar mampu mengimbangi sekaligus menguasai sains dan teknologi pada masa kini dan masa yang akan datang.
Sistem pengolahan data dan informasi menggunakan sistem komputerisasi sudah dikenal sejak dahulu, namun belum mencapai pada tahap yang benar-benar maju dan berkembang. Saat ini, sistem komputerisasi lebih dikenal dengan sistem informasi yang secara umum dipergunakan sebagai sistem pengolahan data dalam sebuah proses bisnis usaha. Data-data yang diperoleh dari proses bisnis kemudian diolah oleh sistem sehingga nilai data output yang didapatkan dari sistem tersebut akan lebih terlihat manfaatnya dan dapat dijadikan salah satu bahan pengambil keputusan. Sistem informasi sendiri dapat dibangun dengan bermacam-macam basis teknologi perangkat lunak, mulai dari berbasis desktop, web, sampai mobile. Dengan adanya sistem informasi, data yang diolah menjadi valid dan benar dibanding menggunakan tenaga manual serta dapat meningkatkan kinerja karyawan maupun pegawai dalam mengolah data.
Klinik adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, menyediakan pelayanan medis dasar atau spesialistis, yang diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Klinik sebagai salah satu fasilitas pelayanan masyarakat di bidang kesehatan sangat penting keberadaannya dan semakin berkembang. Hal ini menuntut klinik harus dikelola dengan manajemen yang baik.
Klinik Samita merupakan sebuah klinik pribadi yang dibuat lulusan dokter di kota
mengolah proses bisnis mereka dalam menjalankan klinik umum dan gigi. Mereka sadar dengan
penerapan sistem informasi pada klinik mereka akan menghemat penggunaan sumber daya,
pengolahan yang cepat, praktis dan dapat dipantau secara aktual. Adapun proses bisnis yang
dilakukan dalam menjalankan klinik memuat pendaftaran pasien, pencatatan pemeriksaan pasien,
pembayaran pasien, pendataan obat, tindakan, akun petugas, dokter hingga pelaporan pendapatan.
Maka diperlukan sebuah sistem informasi klinik untuk menyediakan pengelolaan data pasien, data
obat, akun petugas, akun dokter, transaksi pendaftaran, transaksi pemeriksaan, transaksi
pembayaran hingga pelaporan pendapatan.
Sistem Informasi Klinik Gigi dan Umum Samita ini adalah suatu sistem yang dibuat untuk
menyediakan kebutuhan informasi dan memenuhi proses bisnis pada klinik Samita. Sistem
informasi klinik gigi dan umum Samita ini terdiri dari fitur pendataan pasien, dokter, petugas,
pemilik, obat, tindakan, pencatatan data pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran hingga pelaporan
pendapatan setiap bulan maupun tahun. Diharapkan dengan penggunaan sistem informasi klinik
dan gigi Samita ini akan mempermudah, mengefisiensi kinerja klinik dan membantu dalam proses
bisnis klinik Samita.
1.2 Rumusan masalah
Dengan penjelasan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diperoleh rumusan
masalah bagaimana membangun Sistem Informasi Klinik Gigi dan Umum Samita ini dapat
membantu proses bisnis yang berjalan pada klinik mulai dari pendaftaran pasien baru maupun
pasien lama, pendataan pasien, pencatatan data pemeriksaan pasien, mengolah pembayaran,
menyimpan dan menampilkan informasi yang berguna untuk menunjang operasional serta kinerja
klinik ini.
1.3 Batasan masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang membatasi cakupan penelitian, yaitu:
1. Sistem informasi ini berbasis web.
2. Sistem informasi ini tidak benar-benar menghapus beberapa data dengan alasan data
berhubungan satu dengan lainnya serta sebagai riwayat penting sehingga sistem ini
menggunakan teknik penyembunyian data yang ingin dianggap terhapus.
3. Sistem informasi ini tidak merekam jejak stok persediaan obat dari waktu ke waktu.
4. Sistem informasi ini tidak memiliki kemampuan menyediakan akun yang dapat berjalan
pada semua peran dengan alasan mengganggu proses penyimpanan data.
5. Sistem informasi ini dibuat untuk menyesuaikan kebutuhan di Klinik Samita.
6. Sistem informasi ini tidak mengelola penggajian karyawan dan dokter.
7. Sistem informasi ini tidak menggunakan CID untuk melakukan diagnosa penyakit sebab
belum mendukungnya klinik untuk menangani BPJS.
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi klinik gigi dan umum di Klinik
Samita yang sesuai dengan kebutuhan pengguna agar membantu pencatatan, penyimpanan dan
pengelolaan data klinik dalam menangani pasien serta menyediakan informasi yang berguna untuk
menunjang kinerja klinik.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian proyek sistem informasi ini adalah :
1. Meningkatkan proses pencarian untuk mengetahui informasi data pasien, riwayat pasien,
data obat dan tindakan.
2. Menampilkan informasi data pendapatan per waktu tertentu, statistik kunjungan pasien dan
pelaporan pendapatan/penjualan obat dan tindakan.
3. Menampilkan informasi yang dapat mendukung keputusan pemilik klinik dalam mengolah
persediaan dan harga untuk tindakan serta obat.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu wawancara, studi
literatur, dan pengembangan sistem.
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pemilik dari Klinik Umum dan Gigi Samita yang akan
menerapkan sistem informasi ini pada kliniknya. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk
memenuhi setiap kebutuhan sistem yang diinginkan oleh pemilik. Sekaligus untuk memperolah
data dan informasi yang berkaitan dengan proses bisnis dari Sistem Informasi Klinik Gigi dan
Umum Samita yang akan kami buat.
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan data dan mempelajari informasi yang
berkaitan dengan sistem informasi Klinik Umum dan Gigi Samita, termasuk dalam perancangan,
analisa, dan juga implementasi sistem.
3. Perancangan dan Pengembangan Sistem
Metode ini dilakukan dalam penerapan dari tujuan penelitian, yang terdiri dari beberapa
tahap, yaitu: a. Analisis Sistem
Analisis sistem berisi tentang permasalahan yang ada dalam proses bisnis pada Klinik Gigi
dan Umum Samita. Hasil dari analisis ini kemudian akan menjadi kebutuhan data, kebutuhan
fungsional dan juga kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun.
b. Perancangan Sistem
Perancangan Sistem berisi tentang sistem informasi Klinik Gigi dan Umum yang akan
dibangun dan dirancang berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Perancangan
sistem meliputi perancangan basis data, perancangan menu, dan perancangan halaman muka.
c. Implementasi Sistem
Implementasi sistem berisi tentang sistem yang akan diimplementasikan dari perancangan
yang telah dilakukan. Sistem Informasi Klinik Gigi dan Umum Samita menggunakan bahasa
pemrograman Hypertext Prepocessor (PHP), Framework Codeigniter, basis data MySQL dan
server Apache.
d. Pengujian Sistem
Pengujian sistem berisi tentang pembahasan dan pengujian sistem informasi Klinik Gigi
dan Umum Samita yang telah dibangun. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian sistem
yang akan dibuat dengan perancangan yang disusun sebelumnya, serta untuk memastikan bahwa
sistem dapat digunakan dan bekerja dengan baik.
e. Dokumentasi dan Pelaporan
Dokumentasi dan Pelaporan berisi tentang dokumentasi dan pelaporan yang merupakan
bahasan tentang pembuatan laporan dan dokumentasi dari Sistem Informasi Klinik Gigi dan
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan proyek sistem informasi ini merupakan gambaran secara
menyeluruh mengenai masalah yang akan dibahas dalam penelitian maupun bentuk penulisan
laporan ini, yaitu terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang tinjauan secara umum sebagai dasar penelitian. Pada bagian ini menjelaskan informasi-informasi yang digunakan sebagai bahan acuan penulis maupun tim. Dapat berupa penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya.
BAB III LANDASAN TEORI
Menjelaskan mengenai teori-teori yang menjadi landasan dalam tahap analisis dan perancangan sistem. Selain itu, pada bab ini juga berisi penjelasan tentang komponen-komponen yang digunakan dalam membangun sistem.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang analisis dan perancangan sistem pada penelitian ini. Bagian analisis meliputi analisis permasalahan, kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem, Gambaran umum sistem, analisis kebutuhan data, analisis basis data, dan analisis model sistem. Perancangan sistem meliputi perancangan struktur menu sistem dan perancangan antarmuka pengguna yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Membahas tentang implementasi sistem beserta hal-hal yang mendukung dalam
pembangunan sistem. Pada bab ini menjelaskan beberapa kode program yang digunakan dalam
membangun sistem dan menampilkan tampilan antarmuka yang digunakan dalam sistem.
Membahas tentang pengujian dan pembahasan sistem yang menguji kesesuaian sistem
dengan perancangan yang sudah dibuat. Pengujian sistem bertujuan untuk mengevaluasi kinerja
sistem, mengurangi adanya kesalahan serta memastikan sistem dapat digunakan dengan baik.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat tentang kesimpulan dari proyek sistem informasi ini dan saran terhadap seluruh
kegiatan proyek yang telah dilakukan. Saran diperlukan sebagai upaya pengembangan sistem
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Memuat tentang sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan laporan proyek
sistem informasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian mengenai sistem informasi yang berkaitan dengan masalah klinik telah banyak
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dari setiap penelitian didapat informasi yang berbeda-beda,
oleh sebab itu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dilakukan metode-metode yang
berbeda pula.
Dalam pengerjaan proyek sistem informasi ini, kami melakukan tinjauan pada beberapa
sumber pustaka yang berkaitan dengan Sistem Informasi Klinik yang kami gunakan sebagai
referensi. Berikut uraian singkat beberapa studi pustaka tentang penelitian dan pengembangan
sistem informasi klinik.
Zulaikha Siti (2013) mengembangkan sistem informasi klinik Istiazah berbasis web.
Sistem ini digunakan untuk menangani proses pengolahan data pasien ,data hasil pemeriksaan
atau rekam medis, data obat, data tindakan dan pelayanan medis, data pembayaran, data diagnosa
serta pembuatan laporan dalam bentuk tabel. Sistem informasi klinik ini dibangun dengan
menggunakan web server Apache, basis data MySQL, dan bahasa pemrograman Framework PHP
Laravel.
Santika Mutiara (2014) membangun sistem informasi klinik Fachri Oemran. Sistem ini
dibangun menggunakan Apache sebagai web server, basis data MySQL,dan bahasa pemrograman
Codeigniter. Sistem informasi ini menangani proses pengolahan data yang berupa data pasien, data
pemeriksaan atau rekam medis, data obat, diagnosa dan detail diagnosa, data pembayaran, data
gudang obat serta pembuatan laporan dalam bentuk tabel.
Hafis (2015) membuat sistem informasi klinik sehat berbasis web yang dapat mengelola
data pasien, data obat, data pembayaran serta data laporan. Sistem ini dilengkapi dengan fitur
cetak data laporan pembayaran. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemograman PHP, MySQL dan framework Codeigniter.
tanpa harus datang ke klinik tersebut. Sistem ini dibuat menggunakan Framework Codeigniter, bahasa pemrograman PHPdan basis data MySQL.
Pada penelitian ini penulis mengambil judul Sistem Informasi Klinik Gigi dan Umum Samita. Sistem ini dibuat untuk menyediakan kebutuhan informasi dan memenuhi proses bisnis pada klinik Samita. Sistem Informasi 9Klinik 9Gigi dan Umum Samita ini terdiri dari fitur pendataan pasien, dokter, petugas, pemilik, obat, tindakan, pencatatan data pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran hingga pelaporan pendapatan setiap bulan maupun tahun. Dalam pengembangan sistem ini menggunakan Framework Codeigniter, bahasa pemrograman PHPserta basis data MySQL.
Untuk melihat perbandingan yang mendasar dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan saat ini dapat dilihat pada Tabel 2.1.
10 Tabel 2.1 Perbandingan tinjauan pustaka penelitian
No. Nama Penulis Kriteria
Judul Penelitian Development Tools Basis Data Kelebihan Kekurangan 1 Siti
Zulaika(2013)
Sistem Informasi Klinik Istiazah
Framework Laravel MySQL Proses pembayaran,
pengelolaan obat, stok obat dan juga pemeriksaan tanpa input manual
Belum ada pengelolaan data gudang obat
Belum ada pengeloaan laporan dengan grafik.
3 Hafis(2015) Sistem Informasi Klinik Sehat di Sleman
Framework Codeigniter
MySQL Dapat mengelola data pasien, data obat, data laporan dan
4 Muslicah(2017 Sistem Informasi Klinik Podo Moro
Framework Codeigniter
MySQL Pengelolaan data pasien, dokter, petugas, pemilik, obat, tindakan, pencatatan
Tidak dapat
11
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Menurut Warren D. Stallings, Jr dkk. (Jogiyanto, 2005) suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem terdiri dari sekelompok elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik dari sebuah sistem.
3.1.1 Elemen Sistem
Sistem terdiri dari sekelompok elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik dari sebuah sistem.
3.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objective) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2005).
1. Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Lingkungan luar sistem (Enviroment)
merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
3. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk sub sistem yang lainnya. Dengan penghubung tersebut, satu sub sistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
4. Masukan sistem (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
5. Keluaran sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
6. Pengelolaan sistem (Process)
Suatu sistem memiliki bagian pengolahan sistem atau sistem tersebut memiliki kemampuan untuk mengolah sistemnya sendiri. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
7. Tujuan dan sasaran sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak memiliki kegunaan. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
3.1.3 Klasifikasi Sistem
made sistem). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic sistem) dan sistem tak tentu (probabilistic sistem). Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diprediksi. Sistem tak tentu merupakan sistem yang kondisimasa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan atau subsist lainnya
Tujuan pengujian umumnya adalah verifikasi atau validasi perangkat lunak (Kossiakof dkk, 2002). Verifikasi adalah proses untuk menentukan perangkat lunak menerapkan fungsionalitas dan fitur dengan benar dan akurat. Sedangkan validasi adalah proses penentuan kesesuaian perangkat lunak dengan kepuasan dan kebutuhan pengguna. Pengujian sistem menurut Kossiakof, dkk. (2004) memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu uji path, interfaces, abstractions, changes, uji kegagalan, uji integrasi, uji regresi dan uji validasi. Pengujian validasi sistem memiliki beberapa jenis pengujian yang berbeda, yaitu pengujian whitebox, pengujian blackbox, serta pengujian alpha dan pengujian beta
1. Pengujian Whitebox
Pengujian sistem dengan metode whitebox adalah metode yang menguji logika internal program. Metode ini berfokus pada struktur kontrol program untuk memastikan semua pernyataan dalam program telah dilaksanakan setidaknya sekali selama pengujian dan memastikan bahwa semua logika internal telah dieksekusi. Pengujian ini menggunakan grafik program atau matriks untuk mendapatkan himpunan linear pada tes sistem yang bersifat independent. Metode ini memiliki berbagai derajat kompleksitas (Pressman,2001).
2. Pengujian Blackbox
menggunakan uji kasus dengan memberi masukan (input) dan menerima (output) pada program (Pressman, 2001). Pengujian dengan metode blackbox memiliki beberapa jenis, yaitu pengujian array orthogonal, pengujian sistematis, pengujian khusus, pengujian antarmuka, pengujian dokumentasi dan bantuan fasilitas dan pengujian sistem real time. Pengujian blackbox termasuk dalam pengujian validasi sistem. Metode ini menguji fungsi perpindahan keluaran tanpa asumsi kerja internal perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox adalah pelengkap pengujian whitebox (Kossiakof dkk, 2002).
3. Pengujian Alpha dan Beta
Pengujian alpha dan beta digunakan untuk perangkat lunak yang dibangun dengan banyak pengguna. Pengujian alpha biasanya dilakukan pada lingkungan yang terkendali. Pada pengujian ini, pengembang mencatat kesalahan dan masalah yang ada pada perangkat lunak. Pengujian beta digunakan untuk perangkat lunak dengan asumsi tanpa kehadiran pengembang. Pengguna melakukan uji perangkat lunak kemudian mencatat kesalahan dan masalah operasional pada perangkat lunak. Catatan kesalahan perangkat lunak ini dilaporkan kepada pengembang. Keuntungan pengujian ini bagi pengguna adalah kesempatan pengguna berkenalan dengan perangkat lunak yang canggih. Sedangkan keuntungan untuk pengembang adalah menghindari risiko perangkat lunak yang memiliki kekurangan sehingga menurunkan nilai jual (Kossiakof dkk, 2002).
3.2 Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Informasi menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kegunaan untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan (Sutabri, 2004). Dalam prosesnya, suatu informasi tidak hanya digunakan oleh satu pihak saja melainkan oleh beberapa pihak.
3.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu Model proses tertentu. Data yang diolah
melalui suatu Model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,
membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
suatu siklus tertentu. Siklus ini disebut sebagai siklus informasi (information cycle) dan siklus
pengolahan data (data processing cycle) (John & Grudnitski, 1986).
3.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Kualitas dari sebuah informasi dapat digambarkan dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar (John & Grudnitski, 1986).
1. Akurat
Akurat dapat diartikan informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi yang disampaikan harus jelas mencerminkan maksud yang ingin disampaikan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima kemungkinan informasi mengalami gangguan (noise), yang mengakibatkan informasi menjadi berubah atau informasi tersebut menjadi rusak.
2. Tepat pada waktunya
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang akan mengakibatkan informasi menjadi tidak bernilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan akan berdampak fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi suatu informasi bagi masing-masing individu tentunya berbeda oleh karean itu relevansi bersifat relatif (relative). Sebagai contoh informasi mengenai kerusakan mesin produksi kepada seorang akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan menjadi lebih relevan apabila diitujukan kepada ahli teknik perusahaan.
3.2.3 Nilai Informasi
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam suatu perusahaan saja. Informasi dapat dijelaskan dalam sebuah siklus, yaitu siklus informasi seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Siklus Sistem Informasi (Jogiyanto, 2005)
3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi (Mcleod, 2001). Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Alter, 1992). Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah komponen atau kelompok elemen yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen (Turban, 2006). Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Hardware (Perangkat Keras)
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyimpanan data, dan terminal masukan/keluaran. Contoh perangkat keras adalah Monitor, CPU, Keyboard, Mouse, dll.
2. Software ( Perangkat Lunak )
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
c) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
3. Basis data
Basis data adalah sekumpulan file, tabel relasi dan lain-lain yang saling berkaitan dan menyimpan data serta berbagai hubungan diantaranya.
4. Jaringan
Jaringan adalah informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.
5. Prosedur
Prosedur adalah serangkaian instruksi mengenai bagaimana menggabungkan beberapa komponen diatas agar dapat memproses informasi dan menciptakan sistem yang diinginkan. 6. Orang
Orang adalah individu yang bekerja, berinteraksi atau menggunakan sistem informasi secara langsung.
3.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan atau building block (Jogiyanto, 2005). Terdiri dari komponen input, komponen Model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen Input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. 2. Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan Model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output
4. Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dari sebuah sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan Model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan, dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Komponen Hardware
Hardware atau perangkat keras sebagai suatu media penting bagi sistem informasi. Berfungsi sebagai tempat untuk menampung basis data atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja sistem informasi. 6. Komponen Software
Software atau perangkat lunak digunakan sebagai tempat mengolah,menampilkan dan memanipulasi data yang diperoleh dari hardware untuk menciptakan sebuah informasi.
7. Komponen Basis Data
Kumpulan data yang tersimpan dan saling berhubungan satu sama lain yang diolah perangkat lunak serta disimpan oleh perangkat keras.
8. Komponen Kontrol
Banyak hal yang akan merusak sebuah sistem informasi seperti bencana alam, kegagalan kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, dan lain lain. Beberapa pengendalian perlu dirancang agar meyakinkan bahwa hal hal yang akan merusak sistem dapat dicegah. 3.3.2 Klasifikasi Sistem Informasi
Sistem informasi dalam organisasi mencatat/merekam file yang permanen dan mengelola data untuk menghasilkan informasi berguna yang mendukung sebuah organisasi. Sistem informasi datang dalam sebuah bentuk dan ukuran, yang diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang dimiliki. Bentuk klasifikasi sistem informasi berupa (Supriyanto, 2005) :
1. Sistem pemrosesan transaksi, yaitu memproses transaksi bisnis seperti pemesanan, pembayaran, reservasi, dan sebagainya.
2. Sistem informasi manajemen, yaitu menghasilkan informasi untuk kebutuhan manajer. 3. Sistem pendukung keputusan, yaitu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
atau mengidentifikasi atau memilih antara pilihan dan keputusan.
5. Sistem pakar, meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan pemecahan masalah ahli atau pengambilan keputusan kemudian menyimulasikan “pemikiran” ahli tersebut.
6. Sistem komunikasi dan kolaborasi, yaitu untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara orang-orang dalam dan luar organisasi.
7. Sistem otomatisasi kantor, yaitu membantu karyawan untuk membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktivitas kantor sehari-hari.
3.4 Basis Data
Basis data merupakan sekumpulan dari data yang saling terkait satu sama lain secara logis dan menggambarkan hubungan antara suatu tabel dengan tabel lainnya yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Connolly & Carolyn, 2002).
Beberapa alasan penggunaan basis data ke dalam tiga hal (Date, 2000). Padat, artinya tidak perlu membuat arsip kertas dalam ukuran yang besar. Kemudian basis data memiliki kecepatan, artinya sistem dapat mendapatkan kembali dan mengubah data jauh lebih cepat dari pada yang dapat dilakukan oleh manusia. Aktual, artinya informasi yang terbaru selalu akurat dan tersedia setiap waktu pada saat yang dibutuhkan. Terdapat delapan keuntungan menggunakan basis data, yaitu mengurangi redudansi, konsisten, data dapat dibagikan, sesuai dengan bentuk standar,membatasi keamanan, integritas terjaga, keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan dan tersedianya dukungan untuk transaksi (Date, 2000).
3.4.1 Konsep Basis Data
Basis Data adalah kumpulan dari data-data yang saling terhubung dan tersimpan secara bersama-sama pada suatu media. Disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali (Sutanta, 2004). James Martin dalam bukunya mengatakan ada 2 kelompok yang menjadi tujuan dari dibentuknya sebuah basis data yaitu tujuan primer dan tujuan sekunder (Sutanta, 2004). Tujuan primer adalah tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan dan pengembangan basis data sedangkan tujuan sekunder adalah tujuan tambahan yang dimaksud untuk mencapai tujuan primer.
3.4.2 Perancangan Basis Data
Diagram Konteks digunakan untuk menjelaskan prosedur secara garis besar dan mendetail berdasarkan entitas dan atau prosesnya. Diagram Konteks juga memberikan pandangan sistem yang bersifat perangkat lunak secara keseluruhan baik input maupun output yang dihasilkan oleh sistem. Sebuah DAD adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem informasi dan dapat juga digunakan untuk visualisasi dari pengolahan data. Sebuah DAD tidak memberikan informasi operasi secara berurutan dan paralel, oleh karena itu sangat berbeda dari suatu flowchart.
3.4.3 Model Basis Data
Modelbasis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpandalam basis data (Kadir, 1999). Berikut ini adalah macam-macam Model basis data:
1. Model hirarkis
Model hirarkis biasa disebut Model pohon. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua–anak (parent-child). Simpul yang terhubung ke simpul pada level dibawahnya disebut orang tua (parent). Setiap orang tua bisa memiliki lebih dari satu anak, tetapi anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul yang dibawah oleh simpul orang tua disebut anak (child). Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar (root). Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara orang tua dan anak disebut cabang. 2. Model jaringan (Network Model)
Model ini menyerupai Model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua.
3. Model keterhubungan entitas (Entity-Relationship Model)
Tabel 3.1 Simbol diagram ERD
4. Model relasional
Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel). Berikut Model data relasional menurut (Kadir, 1999) : Struktur data, data-data diorganisasikan dalam bentuk tabel dengan barisbaris dan kolom-kolom. Manipulasi data, operasi yang sangat berdaya-guna (menggunakan Structured Query Languange) digunakan untuk memanipulasi data-data yang disimpan direlasi-relasi. Integritas data, fasilitas-fasilitas untuk menspesifikasi aturan bisnis yang memelihara integritas data saat mereka dimanipulasi. 3.4.4 Relasi
Relasi adalah tabel data dua dimensi, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut (Kadir,1999) :
2. Setiap tipe record membentuk tabel dan relasi
3. Derajat relasi suatu tabel dinyatakan dengan jumlah atribut yang terdapat di dalam tabel yang bersangkutan. Suatu tabel yang hanya memiliki satu atribut disebut memiliki relasi binary dan suatu tabel yang memiliki dua atribut disebut tabel dengan relasi binary, sedangkan tabel dengan sejumlah n-atribut disebut tabel relasin-nya.
3.4.5 Derajat Relasi (Kardinalitas)
Kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu objek yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari objek yang lain. Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Pressman, 2001). Kardinalitas dapat terjadi antara dua himpunan entitas (Pressman, 2001), berupa:
1. Satu ke satu (one to one), terjadi apabila entitas himpunan pertama berelasi hanya dengan satu entitas di himpunan kedua dan sebaliknya.
2. Satu ke banyak (one to many), terjadi apabila entitas himpunan pertama berelasi dengan lebih dari satu entitas di himpunan kedua, tetapi entitas di himpunan kedua berelasi hanya satu entitas di himpunan pertama.
3. Banyak ke satu (many to one), terjadi apabila entitas himpunan pertama berelasi hanya dengan satu entitas di himpunan kedua, tetapi entitas di himpunan kedua berelasi dengan lebih dari satu entitas di himpunan pertama.
4. Banyak ke banyak (many to many), terjadi apabila entitas himpunan pertama berelasi dengan lebih dari satu entitas di himpunan kedua dan sebaliknya.
3.4.6 Kunci
Ada beberapa kunci yang dapat diterapkan pada tabel dalam Model basis data relasional (Kadir, 1999), yaitu:
1. Superkey, satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris datadalam sebuah tabel secara unik.
2. Candidate-key, kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data sebuah tabel secara unik.
3. Primary-key, kunci yang diambil dari beberapa candidate-key yang unik.
3.4.7 Query
Query adalah bahasa yang dipergunakan untuk melakukan proses permintaan yang diberikan oleh user atau pengguna untuk mengambil informasi yang terdapat pada basis data dengan memberikan suatu kriteria tertentu untuk penyaringan data. Secara umum query terbagi menjadi 3 komponen, yaitu :
1. Data Definion Language (DDL)
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data. DDL yang sering digunakan adalah create yang digunakan untuk membuat objek baru, alter yang digunakan untuk mengubah objek yang sudah ada, use digunakan untuk menggunakan objek tersebut, dan drop yang digunakan untuk menghapus objek tersebut. DDL digunakan untuk pembuatan sebuah aplikasi basis data. 2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk memanipulasi data yang sudah ada dalam tabel.DDL yang digunakan secara umum yaitu:
a) Select : Untuk menampilkan data yang sudah ada. b) Insert : Untuk memasukkan data yang baru. c) Update : Untuk mengubah data yang sudah ada. d) Delete : Untuk menghapus data yang sudah ada. e) Data Control Language (DCL)
DCL digunakan untuk pemberian otoritas, konfirmasi penyimpanan basis data, mengubah perubahan dan menghapus otoritas yang telah diberikan.Namun, tidak semua basis data dapat melakukan pengotrolan data seperti pembuatan otoritas.
3. UML (Unified Modeling Language)
3.5 Diagram Use Case
Diagram use case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Use case merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat daftar belanja, dan sebagainya. Aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Diagram use case dapat sangat membantu ketika sedang menyusun analisis kebutuhan sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan client, dan merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem. Use case dapat memasukkan (include) fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang sejenis.
Use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Terdapat beberapa simbol yang digunakan dalam pembuatan sebuah diagram use case ditunjukan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Simbol-simbol Use case
3.7 Internet
sumber daya informasi yang terdistribusi melalui situs web, remote login, kegiatan bertukar file dan dokumen menggunakan telnet maupun FTP (file transfer protocol).
Jaringan yang membentuk Internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan menyediakan alamat jaringan (Ramadhani, 2003). Protokol digunakan untuk mengatur format data yang diizinkan melalui standar komunikasi dan lintas pesan. Protokol berjalan diberbagai jenis komputer dan platform serta bekerja dengan domain dan alamat Internet protokol yang biasa disebut dengan IP. 3.6 Web
World wide web atau yang lebih sering disebut dengan web merupakanaplikasi Internet yang paling popular. Web adalah sebuah sistem dimana terdapat informasi berupa teks, Gambar, suara atau multimedia yang tersimpan dalam web server dan diterjemahkan dalam bentuk hypertext. Web dapat diakses menggunakan web browser (Ramadhani, 2003).
3.6.1 Web Browser
Web browser adalah perangkat lunak dari sisi client. Web browser membaca halaman-halaman yang tersimpan dalam web server melalui protokol yang disebut dengan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) (Ramadhani, 2003). Dengan memasukkan alamat web pada web
browser, maka penggun dapat mendapatkan informasi dengan mudah. Saat ini ada beberapa
jenis web browser, diantaranya adalah Microsoft Internet Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera dan Safari.
3.6.2 Web Server
Web server adalah alat yang menerima permintaan dari client kemudian merespon kembali dengan halaman hypertext (Pearson Higher Education, 1999). Tujuan utama web server adalah menyediakan dokumen web untuk client. Webserver memungkinkan dokumen-dokumen web dihasilkan dengan cepat dan tidak perlu disimpan dalam disk pada komputer client. Web server menggunakan protokol HTTP dan web browser sehingga client bisa mengaksesnya dengan mudah.
3.7 Software Framework
Software framework adalah sekumpulan kode program yang merupakan sebuah
1. Menghemat waktu pengembangan karena software framework telah menyediakan library dan struktur sehingga hanya fokus kepada bisnis yang akan dikerjakan. 2. Rouse of Code, dengan menggunakan software framework maka pekerjaanyang dibuat
akan memiliki struktur yang baru sehingga dapat diterapkan pada proyek-proyek lainnya.
3. Bantuan Komunitas, terdapat banyak komunitas pengguna software framework yang siap membantu bila ada kesulitan dalam pengerjaanproyek.
4. Kumpulan best practice, sebuah framework merupakan kumpulan best practice yang sudah teruji sehingga dapat meningkatkan kualitas kodeyang akan digunakan.
3.8 Konsep MVC (Model, View, Controler)
MVC adalah konsep dasar yang harus diketahui sebelum menggunakan sebuah software framework. MVC adalah sebuah pattern / teknik pemograman yang memisahkan antara desain, data dan proses (Daqiqil, 2011). Adapun komponen-komponen MVC, diantaranya:
1. Model
Di dalam Model terdapat class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update, dan menghapus data yang digunakan dalam pembuatan sebuah website. Sebuah aplikasi website biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan data, maka pada bagian Model biasanya akan berhubungan dengan perintah-perintah query SQL.
2. View
View berhubungann dengan segala sesuatu yang akan ditampilkan kepengguna. View berisi data-data berupa HTML, CSS, dan Javascript. Bagian ini hanya menampilkan data data hasil dari Model dan controller.
3. Controller
Gambar 3.3 Konsep MVC
3.9 Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah perangkat lunak atau software yang dapat digunakan dalam proses pembuatan program yang melalui beberapa tahapan-tahapan penyelesaian masalah (Indrajani, 2007). Bahasa pemrograman desktop salah satunya adalah yaitu Visual Basic (VB), C++ dan C sharp. Sedangkan pemrograman web dibagi 3 yaitu PHP, ASP dan HTML. Dan untuk pemrograman mobile adalah J2ME.
3.9.1 HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML merupakan bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser (Karim, 2012). HTML memiliki struktur dasar, adapun struktur dasar dari HTML dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Struktur dasar HTML
3.9.2 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan salah satu bahasa pemograman untuk web yang bekerja dari sisi server. Hampir semua website menggunakan bahasa pemograman PHP dan sangat populer karena menawarkan kemudahan dalam mengembangkan aplikasi Internet, terutama dengan dukungan luar biasa keberbagai basis data server (Karim, 2012) Keunggulan bahasa pemograman PHP adalah :
1 Cepat, karena disisipkan diantara tag HTML maka proses pembuatannya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
2 Mudah digunakan, kode program yang dimiliki oleh Bahasa pemograman PHP sangat sederhana sehingga mudah dipahami dan digunakan.
3 Serba guna, dapat dijalankan di semua sistem operasi. 4 Dukungan teknis yang luas.
5 Aman, selama website di desain dengan benar, pengguna tidak akan melihat kode PHP yang dibuat.
6 Bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan Struktur PHP dapt dilihat pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Struktur dasar PHP
3.9.3 CSS (Cascading Style Sheet)
CSS merupakan style yang digunakan untuk mengatur tampilan dari halaman web. Dengan menggunakan CSS, maka akan menghasilkan tampilan web yang indah dan menarik jauh lebih mudah dan ringkas dibandingkan atribut ditiap tag html. Selain itu bisa membuat tampilan web yang dinamis dan fleksibel baik tampilan di web browser ataupun ketika halaman web tersebut dicetak. (Karim, 2012) Struktur CSS terdiri dari 2 komponen yaitu :
Selector berfungsi memberi tahu web browser bahwa pada elemen mana css akan diterapkan. Selector dapat berupa nama tag, selector class atau selector id. Declaration merupakan aturan css yang diterapkan yang mana terdiri dari property dan value. Contoh syntax CSS dapat dilihat pada Gambar 3.6.
<?php
...
Gambar 3.6 Contoh syntax CSS
3.9.4 Javascript
Javascript merupakan bahasa scripting yang didesain untuk membuat halaman web menjadi lebih interaktif. Javascript bekerja secara client-side (disisi client) sehingga javascript bergantung kepada browser yang digunakan untuk menampilkan web yang mengandung javascript (Karim, 2012). Terdapat contoh script javascript pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Contoh scipt javascript
3.10 Perangkat Lunak Sistem
Pengembangan sistem aplikasi ini menggunakan beberapa perangkat lunak, di antaranya bahasa pemrograman HTML5, PHP, CSS3, javascript, MySQL dan framework CodeIgniter.
3.10.1 MySQL
3.10.2 CodeIgniter
Sebuah web application framework yang bersifat open source, yang digunakan untuk membangun aplikasi PHP dinamis. Tujuan utama pengembangan CodeIgniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal. CodeIgniter menyediakan berbagai macam library yang dapat mempermudah dalam pengembangan.
CodeIgniter diperkenalkan pada publik pada tanggal 28 Februari 2006. CodeIgniter dibangun menggunakan konsep MVC (Model-View-Controller) development pattern (Basuki, 2010). Dalam CodeIgniter, browser berinteraksi melalui controller yang bertugas menerima dan membalas semua request dari browser. Untuk data maka controller akan meminta ke Model dan untuk bagian antarmuka akan meminta ke view. Ketika browser meminta sebuah halaman web maka router akan mencarikan controller mana yang harus menangani request tersebut. Setelah itu barulah controller menggunakan Model untuk mengakses data dan view untuk menampilkan data tersebut.
3.10.3 XAMPP
XAMPP merupakan perangkat lunak yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kombinasi dari berbagai program. XAMPP merupakan singkatan dari X, yaitu menunjukan empat sistem operasi (Windows, Linux, Mac OS dan Solaris), A yaitu menunjukan Apache, M yaitu menunjukan MySQL, P menunjukan PHP dan P menunjukan Perl. Fungsi dari XAMPP adalah server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas HTTP
server, basis data MySQL dan bahasa penerjemah menggunakan PHP. XAMPP dapat diunduh
secara gratis pada situs resmi Apache. 3.10.4 Sublime Text
3.10.5 StarUML
StarUML adalah software peModelan yang mendukung UML (Unified Modeling Language). StarUML merupakan proyek open source untuk pengembangan secara cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia. Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat peModelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik.
3.10.6 Dia Portabel
DIA adalah sebuah software yang bersifat free dan open source yang berfungsi untuk membantu pembuatan dan perencanaan diagram agar lebih terstruktur. Aplikasi ini memiliki kelebihan, salah satunya adalah dapat dijalankan di berbagai platform seperti Windows, Mac OS dan Linux. Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman C.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1Analisis Sistem
Pengembangan sebuah sistem informai memerlukan sebuah proses pemahaman mengenai sistem yang akan dikembangkan. Proses pemahaman tersebut merupakan tahapan analisis pada sebuah sistem. Tahapan analisis berfungsi untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem dan juga menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Berdasaran tahapan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa analisis Sistem Infomasi Klinik Gigi dan Umum Samita yang dibutuhkan , yaitu sebagai berikut.
4.1.1. Analisis Masalah
Klinik Samita merupakan sebuah klinik pribadi yang dibuat lulusan dokter bersama temannya di kota Bandung. Dalam menjalankan menjalankan klinik dilakukan pendaftaran pasien, pencatatan pemeriksaan pasien, pembayaran pasien, pendataan obat, tindakan, akun petugas, dokter hingga pelaporan pendapatan maih dengan cara manual. Dimana semua kegiatan dilakukan tanpa sistem bantuan sistem komputer. Namun mash menggunakan sistem pencatatan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya berbagai data klinik atau rusak karna hanya dicatat di kertas. Sehingga membutuhkan tempat atau ruang khusus untuk menyimpannya.
Dengan adanya Sistem Informasi Klinik ini diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di klinik Samita tersebut dan mampu meningkatkan pelayanan klinik terhadap pasien serta petugas yang menggunakan sistem ini dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
4.1.2 Analisis Pengguna Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, entitas yang berkaitan dengan sistem Informasi Klinik ini terdiri dari 4 komponen ,yaitu pemilik ,petugas, dokter, dan apoteker. Pemilik, petugas, dokter dan apoteker memerlukan login untuk dapat mengakses sistem. 1. Pemilik
2. Petugas
Entitas petugas dapat melakukan pengolahan data pada pasien seperti pendaftaran, antrian dan juga pembayaran.
3. Dokter
Entitas dokter dapat melakukan pengolahan data pemeriksaan, riwayat penyakit dan juga rekam medis.
4.1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional
Berdasarkan penjelasan permasalahan yang ada,sistem ini memiliki kebutuhan fungsional berdasarkan dengan entitas-entitasnya, yaitu sebagai berikut:
1. Pemilik
Kemampuan sistem yang dapat diakses oleh pemilik adalah sebagai berikut: 1) Melihat daftar antrian pemeriksaan pasien, farmasi sampai pembayaran
2) Melakukan pencarian pasien berdasarkan nama, alamat dan tanggal lahir 3) Melakukan pencarian obat
4) Melihat detail data diri pasien
5) Melihat daftar dan detail pembayaran/invoice 6) Melihat daftar pemeriksaan pasien
7) Melihat daftar tindakan dan melakukan pencarian tindakan 8) Melihat detail riwayat pemeriksaan/rekam medis pasien 9) Melihat daftar obat
10) Mengubah data obat 11) Mengubah data pasien
12) Mengubah data pemeriksaan pasien
13) Mengubah data pengecekan kondisi pemeriksaan pasien 14) Mengubah data tindakan pemeriksaan pasien
15) Mengubah data resep obat hasil pemeriksaan pasien 16) Mengubah data riwayat penyakit pasien
17) Mengubah data riwayat alergi pasien