Kimia Analitik PEMBUATAN LARUTAN EDTA + 0,01 M
1. Prinsip Kerja
Sejumlah tertentu EDTA padat dilarutkan lalu diencerkan dalam aqua DM bebas hingga konsentrasi dan volum yang diinginkan.
2. Alat 4. Langkah Kerja
• Neraca teknis
• Gelas ukur 1.000 mL
• Gelas kimia 100 mL
• Batang pengaduk
• Botol semprot
• Botol reagen dan label
• Timbang Na2EDTA.2H2O padat sebanyak 3,72 gram
• Larutkan dalam 1000 mL aqua DM
• Masukkan ke dalam botol reagen dan diberi label.
6. Persamaan Reaksi H2O
Na2H2Y (s) → Na2H2Y (aq)
7. Perhitungan
M. EDTA = mol. EDTA/V Larutan(L)
Berat EDTA yg harus ditimbang = Mr EDTA x mol EDTA
8. Keselamatan Kerja
dan PLH • Sisa larutan dibuang pada tempat yang disediakan
9. Perhatian • Tutup kran air, kran gas dan jendela dengan benar;
• Bersihkan meja, lantai dan ruang timbang sebelum meninggalkan lab.
10. Laporan • Laporan dibuat dalam lembar laporan yang disediakan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BANI SALEH BEKASI
KOMPETENSI KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
Laboratorium
Kimia Analitik PENENTUAN KONSENTRASI EDTA + 0,01 MINSTRUKSI KERJA
1. Prinsip Kerja
Sejumlah tertentu larutan MgSO4 standar dititrasi oleh larutan EDTA yang akan ditetapkan konsentrasinya pada pH 10 dengan menggunakan indikator EBT sampai dengan terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru jelas. Pada TE mol EDTA = mol MgSO4 sehingga konsentrasi EDTA dapat dihitung.
2. Alat 4. Langkah Kerja
• Neraca analitis
• Corong tangkai pendek
• Labu Erlenmeyer
• Timbang ± 0,615 gram MgSO4.7H2O, larutkan ke dalam labu ukur 250 mL.
• Pipet 25,00 mL, masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
• Tambahkan 1 mL larutan buffer pH = 10 dan 50-100 mg indikator EBT 1% dalam NaCl.
• Titrasi dengan larutan EDTA yang akan ditentukan konsentrasinya sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru jelas.
• Lakukan titrasi hingga didapat volum peniter konstan.
• Hitung molaritas EDTA.
3. Bahan
• MgSO4.7H2O
• Buffer pH 10
• Indikator EBT 1% padat
• Larutan EDTA + 0,01 M
• Aqua DM
Konsentrasi MgSO4 = Berat MgSO4/ Mr x 1000/250
Mol MgSO4 = [MgSO4] x V yang dipipet
Konsentrasi EDTA = mol MgSO4 / V peniter
8. Keselamatan Kerja dan PLH
• Sisa larutan dibuang pada tempat yang disediakan
9. Perhatian • Tutup kran air, kran gas dan jendela dengan benar;
• Bersihkan meja, lantai dan ruang timbang sebelum meninggalkan lab.
10. Laporan • Laporan dibuat dalam lembar laporan yang disediakan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BANI SALEH BEKASI
KOMPETENSI KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
Laboratorium
Kimia Analitik PENENTUAN KADAR NiINSTRUKSI KERJA2+ METODE KOMPLEKSOMETRI
1. Prinsip Kerja
Sejumlah tertentu larutan sampel garam Ni2+ dititrasi oleh larutan EDTA standar pada suasana basa dengan menggunakan indikator murexide hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah jingga. Menjelang TA, pH dinaikkan menjadi ± 12 dengan NH4OH. Titrasi dilanjutkan kembali hingga terbentuk warna ungu biru. Pada saat TE mol EDTA = mol Ni2+ , sehingga kadar Ni2+ dapat dihitung.
2. Alat 4. Langkah Kerja
• Neraca analitis
• Labu ukur 250 mL
• Pipet seukuran 25 mL
• Labu Erlenmeyer
• Buret 50 mL Botol timbang
• Timbang + 0,7 gram sampel garam nikel, bilasi ke dalam labu ukur 250 mL, encerkan hingga tepat dengan aqua DM.
• Pipet 25,00 mL lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL
• EDTA standar (+ 0,01 M)
• NH4OH pekat
• Aqua DM
• Kertas isap
5. Data Ar Ni = 59
6. Persamaan Reaksi
Ni2+(aq) + H
2In3- (aq) NiIn3-(aq) + 2H+(aq) sebelum titrasi
(hijau) (ungu biru) (kuning) (tb) Ni2+(aq) + H
2Y2- (aq) NiY2-(aq) + 2H+(aq) saat titrasi
(hijau) (tb) (tb) (tb) NiIn3-(aq) + H
2Y2- (aq) NiY2-(aq) + H2In3- (aq) saat TA
(kuning) (tb) (tb) (ungu biru)
7. Perhitungan mmol Ni2+ = Volume peniter x [ EDTA ] Berat Ni2+ = mmol Ni2+ x Mr x V Labu/V Pipet
Kadar Ni2+ = berat Ni2+ / berat sampel x 100 %
8. Keselamatan Kerja
dan PLH • Sisa larutan dibuang pada tempat yang disediakan
9. Perhatian • Tutup kran air, kran gas dan jendela dengan benar;
• Bersihkan meja, lantai dan ruang timbang sebelum meninggalkan lab.
10. Laporan • Laporan dibuat dalam lembar laporan yang disediakan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BANI SALEH BEKASI
KOMPETENSI KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
Laboratorium
• Botol timbang
• Botol semprot
• Corong tangkai pendek
• Labu Erlenmeyer
• Pipet 25,00 mL, masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
• Tambahkan 1 tetes phenolphtalein dan netralkan dengan NaOH 1N (misal a mL).
• Pipet 25,00 mL, tambahkan a mL NaOH 1N, 2 mL buffer pH = 10 yang mengandung Mg-EDTA, dan 50-100 mg EBT 1% dalam NaCl.
• Titrasi dengan larutan EDTA standar (+ 0,01 M) sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru jelas
• Lakukan titrasi hingga didapat volum peniter konstan
• Hitung kadar Ca2+ dalam sampel.
3. Bahan
• Sampel garam kalsium
• HCl 5N
• Phenolphtalein
• NaOH 1N
• Buffer pH 10 – Mg-EDTA
• Indikator EBT 1% padat
• EDTA standar (+ 0,01 M)
• Aqua DM
• Kertas isap
5. Data Ar Ca = 40
6. Persamaan Reaksi
Ca2+ (aq) + MgY2- (aq) CaY2- (aq) + Mg2+(aq)
8. Keselamatan Kerja
dan PLH • Sisa larutan dibuang pada tempat yang disediakan
9. Perhatian • Tutup kran air, kran gas dan jendela dengan benar;
• Bersihkan meja, lantai dan ruang timbang sebelum meninggalkan lab.
Kimia Analitik PENENTUAN KADAR Ca2+ INDIKATOR MUREXIDE
1. Prinsip Kerja
Sejumlah tertentu larutan sampel garam Ca2+ dititrasi oleh larutan EDTA standar pada pH 12 dengan menggunakan indikator murexide hingga terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru jelas. Pada saat TE mol EDTA = mol Ca2+ , sehingga kadar Ca2+ dapat dihitung.
2. Alat 4. Langkah Kerja
• Neraca analitis
• Corong tangkai pendek
• Labu Erlenmeyer
• Timbang + 0,4 gram sampel garam
kalsium, bilasi ke dalam labu ukur 250 mL.
• Tambahkan HCl 5N sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga semua sampel larut dan encerkan hingga tepat.
• Pipet 25,00 mL, masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
• Tambahkan 1 tetes phenolphtalein dan netralkan dengan NaOH 1N (misal a mL).
• Pipet 25,00 mL, tambahkan a mL NaOH 1N, lalu tambahkan lagi 3 ml NaOH 1N dan 50-100 mg murexide 1% dalam NaCl.
• Titrasi dengan larutan EDTA standar (+ 0,01 M) sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi ungu biru.
• Lakukan titrasi hingga didapat volum peniter konstan.
• Hitung kadar Ca2+ dalam sampel.
3. Bahan
• Sampel garam kalsium
• HCl 5N
• Phenolphtalein
• NaOH 1N
• Indikator murexide 1% padat
6. Persamaan Reaksi
7. Perhitungan mmol Ca2+ = Volume peniter x [ EDTA ] Berat Ca2+ = mmol Ca2+ x Mr Ca x V Labu/V Pipet
Kadar Ca2+ = berat Ca2+ / berat sampel x 100 %
8. Keselamatan Kerja
dan PLH • Sisa larutan dibuang pada tempat yang disediakan
9. Perhatian • Tutup kran air, kran gas dan jendela dengan benar;
• Bersihkan meja, lantai dan ruang timbang sebelum meninggalkan lab.
10. Laporan • Laporan dibuat dalam lembar laporan yang disediakan